PERANCANGAN TOOLS UNTUK NETWORK ADMINISTRATION BERBASIS PEMROGRAMAN SHELL PADA SISTEM OPERASI RASBIAN Jerry Frajer Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Semua aktivitas server pada Raspbian seperti konfigurasi, monitoring dan maintenance jaringan kebanyakan berinteraksi dengan perintah-perintah pada script shell. Konfigurasi server yang ada tidak sederhana, sehingga setiap Network Administrator harus terbiasa dengan perintah-perintah kompleks suatu konfigurasi. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bagi pengguna yang sudah terbiasa. Bagi pemula baru yang melakukan konfigurasi Network Administration seperti konfigurasi setting alamat IP, DNS Server, Web Server, dan FTP Server berbasis CLI (Command Line Interpreter) dapat menjadi kendala yang akan dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah tools berbasis pemrograman shell agar bisa memberikan kemudahan dalam melakukan konfigurasi network administration seperti konfigurasi alamat IP, DNS server, Web server, dan FTP server terhadap sistem operasi Raspbian yang berjalan pada perangkat mini komputer Raspberri Pi. Konfigurasi network administration pada server menjadi ringkas dan tidak membutuhkan waktu lama karena semua konfigurasi berada pada satu berkas shell. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah air terjun (WaterFall). Model air terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Tampilan menu yang dibuat menggunakan dialog akan membantu pengguna yang belum terbiasa terhadap sistem operasi Linux seperti mengkonfigurasi IP address, DNS Server, FTP Server, dan Web Server, dengan mudah dan tanpa masalah. Kata Kunci : Shell, CLI, DNS, FTP Server, Network Administration.
PENDAHULUAN Debian adalah salah satu sistem operasi yang banyak digunakan pada server jaringan komputer. Selain sebagai distro yang dinamis, Debian juga berkualitas tinggi dan nonkomersial (Tim Wahana, 2010 : 11). Debian juga memiliki banyak turunan distro, karena Debian termasuk salah satu dari 3 jenis distro yang lebih dulu ada (parent distro). Distro Debian juga banyak dikembangkan ke berbagai arsitektur komputer salah satunya ialah Raspberry Pi dengan prosesor yang berbasis ARM. Raspberry Pi menggunakan Debian yang sudah dikompilasi ulang untuk arsitektur prosesor ARM dan lebih dikenal dengan nama Raspbian. Raspbian tentunya memiliki karakter yang sama seperti Debian, mulai dari jenis dan cara menginstal paket dependensinya, letak berkas-berkas konfigurasinya, dan tentunya dalam kemudahan penggunaannya. Kelebihan Raspbian ada pada perangkat Raspberry Pi yang berdimensi kecil seukuran kartu kredit dengan konsumsi daya hanya sebesar 5V. Server Raspbian tentu akan sangat menjadi hemat dan bermanfaat bila digunakan sebagai pengganti ataupun pelengkap server pada jaringan komputer. Aktifitas server yang ada pada Raspbian seperti konfigurasi, monitoring dan maintenance jaringan kebanyakan berinteraksi dengan perintah-perintah pada shell script. Shell adalah program penerjemah perintah yang menjembatani user dengan sistem operasi. Konfigurasi server yang ada tidaklah sederhana, sehingga setiap network administrator harus
1
terbiasa dengan perintah-perintah kompleks suatu konfigurasi. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bagi pengguna yang sudah mahir dan terbiasa. Namun, bagi pemula yang baru mengenal sistem operasi Linux berbasis Command Line Interpreter (CLI), melakukan konfigurasi Network Administration seperti konfigurasi setting alamat IP, DNS Server, Web Server dan FTP Server merupakan kendala yang akan dihadapi. Pengguna pemula atau mahir sekalipun tentunya akan sangat terbantu dengan adanya suatu software alat bantu (tools) berbasis pemrograman shell itu sendiri untuk membantu melakukan administrasi jaringan dengan memperhitungkan efisiensi waktu yang digunakan untuk melakukan konfigurasi. LANDASAN TEORI Jaringan Menurut Arsitekturnya Menurut Tim Wahana (2011:18) Jaringan komputer bisa diklasifikasikan menurut fungsi-fungsi yang ada di antara elemen-elemen jaringan. Misalnya pembagian arsitektur seperti Active Networking, Client-Server, peer-to-peer (workgroup). Client server Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file atau yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet dan intranet. (Sofana 2011:74) Administrator Menurut Tim Wahana (2004:16) administrator adalah orang yang memberikan pertanyaan kepada User Registrar untuk menganalisis status pengguna secara individual dan permasalahan yang ada, serta membuat himpunan statistik. FTP Server Menurut Handaya (2010:299) , Protokol FTP adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan atau memperoleh file dari server ke komputer lokal, dengan menggunakan username dan password sebagai informasi yang diperlukan untuk melakukan pengaksesan ke server. Shell Menurut Wahyono, (2005:13), Shell adalah program penerjemah perintah yang menjembatani user dengan sistem operasi. Pada umunya shell menyediakan prompt sebagai user interface, tempat di mana user mengetikan perintah-perintah yang diinginkan baik berupa perintah internal shell, ataupun perintah eksternal untuk mengeksekusi suatu file program. Di samping itu, shell memungkinkan user menyusun sekumpulan perintah pada sebuah atau beberapa file dengan mengunakan editor teks, untuk dieksekusi sebagai layaknya sebuah program. MySQL Menurut Saputra (2011:77), MySQL merupakan salah satu database kelas dunia dengan bahasa pemrograman PHP. MySQL harus bekerja menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yang merupakan bahasa standar yang digunakan untuk manipulasi database.
2
PHP MyAdmin Menurut Nugroho (2009:13), PHP MyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang dibuat dari pemograman PHP dan diramu dengan JavaScript. PHP MyAdmin juga dapat disebut sebagai tools yang berguna untuk mengakses database MySQL server dalam bentuk tampilan web. Sistem Operasi Menurut Hariyanto (2009:2) Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras komputer. Sistem operasi adalah menyediakan satu lingkungan tempat pemakai dapat mengeksekusi program-program. Rasbian OS Raspbian adalah sebuah sistem operasi ringan dari versi Debian untuk prosesor ARM (Linux Format, 2014 : 35). Mayoritas pengguna dan pengembang menggunakan Raspbian sebagai dasar dari proyek mereka. Raspbian memiliki fitur lengkap dan merupakan pilihan yang tepat (Linux Format, 2014 : 35).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan pada observasi yang sebelumnya dilakukan untuk mengkonfigurasi network administration pada sistem operasi Raspbian OS terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan oleh penulis, dapat dijabarkan pada Tabel 1.berikut ini: Tabel 1. Indetifikasi Masalah No Masalah 1 Lambatnya dalam melakukan konfigurasi network administration, dan tingkat kesalahan dalam melakukan konfigurasi juga sangat tinggi. 2 Bagi network administrator yang belum terbiasa menggunakan sistem operasi Linux, melakukan konfigurasi network administration akan menjadi masalah.
Penyebab Masalah Konfigurasi network administration dilakukan secara manual menggunakan text editor.
Titik Keputusan Lokasi Membuat tools berbasis Aplikasi pemrograman shell, yang berfungsi untuk mempermudah dalam melakukan konfigurasi network administration.
Semua konfigurasi network administration kebanyakan menggunakan tampilan CLI ( Command Line Interpreter ).
Merancang tools Tampilan network administration yang dilengkapi dengan tampilan menu.
Pembahasan IP Address Jika pengguna memilih “IP Address”, maka akan masuk kedalam tampilan untuk mengkonfigurasi alamat IP address dan di dalam menu ini terdapat dua pilihan menu yaitu
3
menu untuk melihat alamat IP address dan untuk melakukan konfigurasi alamat IP address. dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Tampilan menu IP Address Menu konfigurasi IP address terdapat 2 pilihan untuk mengkonfigurasi IP address yakni Static dan Automatic, dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Tampilan menu konfigurasi IP Address Apabila pengguna memilih menu konfigurasi statik maka akan muncul form input IP address, Subnet mask, gateway dan dns. dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3.Tampilan menu konfigurasi IP Address statik Jika terdapat kesalahan dalam penginputan IP address, subnet mask, gateway dan dns maka akan muncul salah satu pesan kesalahan seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Tampilan pesan kesalahan Ketika input konfigurasi alamat IP address, subnet mask, gateway dan dns selesai maka selanjutnya sistem akan mengkonfigurasi alamat IP address, subnet mask, gateway dan dns sesuai dengan yang di input oleh pengguna, dapat dilihat pada gambar 5.
4
Gambar 5. Tampilan pesan jika input berhasil Lalu jika pengguna memilih menu konfigurasi Automatic, maka sistem akan melakukan konfigurasi DHCP Client, dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Tampilan menu konfigurasi IP Address Automatic Ketika pengguna memilih menu cek IP address maka informasi IP Address, Subnet mask dan broadcast yang digunakan akan ditampilkan pada menu ini, dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Tampilan menu cek IP Address Domain Name Services Jika pengguna memilih “Domain Name Services”, maka pengguna akan masuk ke dalam tampilan menu utama untuk mengkonfigurasi DNS Server. Di dalam menu ini terdapat tiga pilihan menu yaitu menu DNS, menu instalasi paket DNS dan menu untuk menghapus paket DNS, dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Tampilan menu Domain name services Menu DNS ini terdapat dua pilihan menu, yakni menu untuk melakukan konfigurasi DNS dan menu untuk melakukan cek DNS, dapat dilihat pada gambar 9.
5
Gambar 9. Tampilan menu DNS Jika pengguna memilih menu “konfigurasi DNS”, maka form input nama domain akan ditampilkan, dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Tampilan form konfigurasi domain Jika pengguna memilih menu “cek DNS”, maka menu informasi tentang DNS yang sedang digunakan akan ditampilkan, dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Tampilan menu cek DNS Selanjutnya jika pengguna memilih menu “instalasi paket DNS”, maka sistem akan secara otomatis melakukan instalasi paket bind9 dan dnsuttils, yang dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Tampilan proses intalasi DNS
6
Lalu jika pengguna memilih menu “Hapus paket DNS” maka secara otomatis sistem akan menghapus paket bind9 dan dnsutils berserta file konfigurasi. Dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Tampilan hapus paket DNS FTP Jika pengguna memilih “File Transfer Protocol”, maka akan masuk ke dalam tampilan menu utama untuk mengkonfigurasi FTP Server dan di dalam menu ini terdapat tiga pilihan menu yaitu menu FTP, menu instalasi paket FTP dan menu untuk menghapus paket FTP, dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 14. Tampilan menu File Transfer Protokol Ketika pengguna memilih menu FTP, berikut adalah isi dari tampilan menu FTP, dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 15. Tampilan menu FTP Tampilan menu ini menampilkan menu untuk melakukan konfigurasi FTP Server dan menu untuk me-management user FTP, berikut ini isi dari menu konfigurasi FTP, dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 16. Tampilan menu konfigurasi FTP
7
Jika pengguna memilih menu untuk melakukan konfigurasi FTP Authentikasi, maka akan tampil form untuk menginput konfigurasi Authentikasi. Berikut ini tampilan menu konfigurasi Authentikasi, dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Tampilan menu konfigurasi Authentikasi Di bawah ini adalah hasil pengujian terhadap menu konfigurasi FTP Authentikasi, dimana user yang sudah dibuat sebelumnya akan dapat mengakses FTP dengan login username dan password. Disini penulis melakukan pengujian menggunakan browser, dapat dilihat pada gambar 18.
Gambar 18. Hasil penujian dengan browser Jika pengguna memilih menu konfigurasi anonymous, maka tools akan menampilkan form untuk menginput nama banner dan letak lokasi untuk menyimpan file FTP anonymous. Berikut ini adalah tampilan dari menu konfigurasi anonymous, dapat dilihat pada gambar 19.
Gambar 19. Tampilan menu konfigurasi Anonymous Di bawah ini adalah hasil pengujian terhadap menu konfigurasi FTP anonymous, dimana semua user akan dapat mengakses FTP tanpa melakukan login username dan password. Penulis melakukan pengujian menggunakan aplikasi filezilla, dapat dilihat pada gambar 20.
8
Gambar 20. Hasil penujian menggunakan Filezilla Menu Management user berisi tiga pilihan menu, yakni "Buat user FTP”, "Ganti Password User FTP", dan "Hapus User FTP" berikut ini isi dari tampilan menu management user FTP dapat dilihat pada gambar 21.
Gambar 21. Tampilan menu management user FTP Berikut ini isi dari menu buat user, ketika pengguna memilih menu ini maka akan menampilkan form input username, dapat dilihat pada gambar 22.
Gambar 22. Tampilan form input username Setelah form username di-input selanjutnya akan tampil form untuk melakukan input password, dapat dilihat pada gambar 23.
9
Gambar 23. Tampilan form input password Lalu selanjutnya akan tampil form verification password, dapat dilihat pada gambar 24.
Gambar 24. Tampilan form verification password Jika tidak terdapat kesalahan dalam menginput password, maka sistem akan membuat user tersebut berdasarkan username dan password yang diinput oleh pengguna. Namun jika terdapat kesalahan dalam menginput verifikasi password, maka tools akan menampilkan pesan error, seperti yang terlihat pada gambar 25.
Gambar 25. Pesan error ketika password tidak sama Selanjutnya jika pengguna memilih menu ganti password user makan tools akan mempilkan list username yang sudah terdaftar sebelumnya. Berikut ini adalah isi dari menu “ganti password user”, dapat dilihat pada gambar 26.
Gambar 26. Tampilan menu Ganti password user Jika pengguna sudah memilih username yang akan diubah Password, maka selanjutnya akan tampil form untuk melakukan input password baru dapat dilihat pada gambar 27.
10
Gambar 27. Tampilan Form ubah password Selanjutnya akan tampil form untuk verification password baru, dapat dilihat pada gambar 28.
Gambar 28. Tampilan form verification ubah password Menu hapus user FTP akan menampilkan isi menu yang sama dengan form ganti password, hanya saja ketika pengguna memilih salah satu nama user, maka sistem akan menampilkan pesan bawah sistem akan menghapus user tersebut beserta direktori penyimpanan file FTP. Jika pengguna memilih yes, maka sistem akan menghapus user tersebut beserta direktori penyimpanan file FTP, dapat dilihat pada gambar 29.
Gambar 29. Tampilan pesan konfrimasi penghapusan user Selanjutnya jika pengguna memilih menu instalasi paket FTP, maka sistem akan secara ortomatis melakukan instalasi paket ftp dan vsftp. Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna memilih menu instalasi paket FTP, dapat dilihat pada gambar 30.
Gambar 30. Tampilan proses instalasi paket FTP
11
Jika pengguna memilih menu hapus paket instalasi FTP maka sistem akan secara otomatis melakukan penghapusan paket ftp dan vsftpd berserta file konfigurasi. Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna memilih menu hapus paket instalasi FTP, dapat dilihat pada gambar 31.
Gambar 31. Tampilan proses penghapusan paket FTP Web server Jika pengguna memilih “Web Server”, maka akan masuk ke dalam tampilan menu utama untuk mengkonfigurasi Web Server dan di dalam menu ini terdapat tiga pilihan menu yaitu menu Web Server, menu instalasi paket Web Server dan menu untuk menghapus paket Web Server, dapat dilihat pada gambar 32.
Gambar 32. Tampilan menu Web Server Berikut ini adalah isi dari tampilan menu web server, didalam menu ini terdapat form untuk menginput nama domain dan lokasi penyimpanan file untuk web server, dapat dilihat pada gambar 33.
Gambar 33. Tampilan form konfigurasi web server Setelah pengguna selesai melakukan input konfigurasi, berikut ini adalah halaman indeks default yang akan di tampilkan hasil konfigurasi web server tersebut, dapat dilihat pada gambar 34.
12
Gambar 34. Tampilan halaman default hasil konfigurasi Selanjutnya jika pengguna memilih menu instalasi paket web server, maka sistem akan secara ortomatis melakukan installasi paket apache2, mysql-server dan phpmyadmin Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna memilih menu installasi paket Web Server, dapat dilihat pada gambar 35.
Gambar 35. Tampilan proses installasi paket web server Jika pengguna memilih menu hapus paket installasi web server maka sitem akan secara otomatis melakukan penghapusan paket apache2, mysql-server dan phpmyadmin berserta file konfigurasi. Berikut ini adalah tampilan ketika pengguna memilih menu hapus paket web server, dapta dilihat pada gambar 36.
Gambar 36. Tampilan proses penghapusan paket web server About Menu Jika pengguna memilih menu “About Menu”, pada menu ini akan menampilkan informasi tentang versi dan nama pembuat tools tersebut yang dapat dilihat pada gambar 37.
Gambar 37. Tampilan menu About Menu
13
PENUTUP Berdasarkan pembahasan sebelumnya, didapatkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan didalam penelitian ini dengan menggunakan pemrograman shell bisa mempermudah dan mempercepat penggunanya dalam melakukan konfigurasi network administration terhadap sistem operasi Linux Raspbian OS. Tampilan menu yang dibuat menggunakan dialog dapat membantu pengguna yang belum terbiasa terhadap sistem operasi Linux untuk melakukan konfigurasi seperti mengkonfigurasi IP address, DNS Server, FTP Server, dan Web Server, dengan mudah dan tanpa masalah. DAFTAR PUSTAKA
Handaya, Wilfridus Bambang Triadi, Bernard Renaldy Suteja, Ahmad Ashari. 2007. Linux System Administrator. Informatika: Bandung. Hariyanto, Bambang. 2009. Sistem operasi revisi keempat. Informatika: Bandung. Nugroho, Bunafit 2009. Membuat Webite Sendiri dengan PHP-MySQL. Mediakita : Jakarta. Saputra, Agus 2011. Panduan Praktis Menguasai Database Server MySQL. PT Elek Media Komputindo : Jakarta. Sofana, Iwan. 2011. Teori & modul pratikum jaringan komputer. Modula:Bandung. The Linux Format Team. 2014. Linux Format – Master The Amazing Raspberry Pi. Issues 181. Wahana Komputer. 2011. Adminnistrasi jaringan dengan linux ubuntu 11. Andi:Yogyakarta. _______________. 2004. Kamus lengkap jaringan Komputer. Salemba Infotek: Jakarta. Wahyono, Teguh. 2005. Tutorial Pemrograman Shell Linux. Andi:Yogyakarta.
14