PERANCANGAN SISTEM PENGAMAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ATMEGA16 MELALUI REKAM VIDEO BERBASIS SMS Fachri Ferdiansyah1), Yamato2), Agustini Rodiah Machdi3)
ABSTRAK Kasus pencurian rumah akhir-akhir ini semakin meningkat karena sering ditinggal pergi oleh pemiliknya. Hal ini menyebabkan pemilik rumah merasa khawatir terhadap rumahnya. Untuk itu diperlukan suatu informasi keamanan rumah yang cepat dan efektif agar pemilik rumah dapat langsung mengetahui informasi apabila rumahnya akan dibobol oleh pencuri. Alat ini bekerja sebagai sistem pengamanan rumah dimana setiap orang yang ingin memasuki rumah tersebut harus memasukkan password pada keypad secara benar, supaya pintu dapat terbuka dan apabila password yang dimasukan salah sebanyak tiga kali atau membuka pintu secara paksa maka sensor infra red yang dipasang di pintu rumah akan mendeteksi adanya keberadaan orang saat rumah dalam keadaan ditinggal oleh pemiliknya yang kemudian sebagai pemrosesnya digunakan mikrokontroler Atmega16 sebagai unit kontrol untuk memerintahkan agar buzzer berbunyi dan merekam situasi di dalam rumah dengan menggunakan kamera video serta terintegrasi dengan Modem Global System for Mobile Communication (GSM) sebagai pengirim dan penerima informasi melalui Short Message Service (SMS) ke HP pemilik rumah bahwa ada pencuri. Hasil pengujian menunjukkan sistem ini dapat bekerja dengan baik secara otomatis untuk mengirimkan peringatan jika terjadi bahaya kepada pemilik rumah berupa format teks tertentu dalam bentuk SMS, sehingga dapat dijadikan alternatif untuk membantu pengamanan suatu rumah. Kata Kunci: Atmega16, Keypad, Sensor Infra red, Modem GSM, SMS 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keamanan adalah satu hal yang sangat penting. Salah satunya adalah keamanan rumah. Pemilik rumah selalu merasa resah saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Hal ini adalah wajar karena rumah merupakan tempat untuk menyimpan barangbarang berharga dan mungkin sangat pribadi bagi pemiliknya. Bila rumah dalam keadaan kosong, maka rumah tidak dapat diawasi secara tepat. Untuk itu diperlukan sebuah alat sistem pengaman rumah yang dapat mengetahui jika ada orang yang masuk ke rumah tanpa izin. Kemudian alat ini dapat memberitahukan kepada pemilik rumah tentang kejadian yang terjadi dirumah. Dengan demikian pemilik rumah dapat mengetahui lebih awal tentang kejadian yang
terjadi dirumah, dan kemudian dapat mengambil tindakkan lebih cepat untuk mengatasinya. Sistem minimum yang digunakan pada Perancangan sistem pengaman rumah dengan menggunakan Atmega16 melalui rekam video berbasis SMS yaitu mikrokontroler Atmega16. Input alat pengaman rumah kosong ini menggunakan sensor, keypad dan kamera handphone. Sensor yang digunakan dalam sistem kontrol ini yaitu sensor Infra Red-photodioda yang dipasang di pintu rumah yang digunakan untuk mendeteksi adanya orang atau tidak, keypad digunakan untuk menginput password yang terhubung dengan mikrokontroler untuk membuka pintu rumah, kamera handphone digunakan sebagai spy kamera yang akan merekam keadaan di pintu rumah. Output alat pengaman rumah kosong ini adalah modem wavecom M1306B, dan buzzer. Modem
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 1
digunakan untuk mengirimkan pesan singkat ke handphone pemilik rumah, buzzer diaplikasikan untuk alarm penanda berupa isyarat suara dalam berbagai jenis rangkaian. Penggunaan alat ini tentu saja merupakan alternatif lain dalam memberikan sistem keamanan rumah yang efisien. 1.2 Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang sistem alat yang dapat digunakan untuk mencegah atau setidaknya mengurangi tindakan kriminal berupa pembobolan rumah yang ditinggal pergi oleh pemiliknya. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler AVR Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang terbentuk dari dasar sistem komputer. Mikrokontroler AVR termasuk tipe Reduced Instruction Set Computing (RISC) yaitu tipe yang mempunyai banyak fasilitas internal dilengkapi dengan sistem caches memory, register-register dengan jumlah instruksi yang disederhanakan.
2.3 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan teknologi komunikasi seluler yang memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal dibagi berdasarkan waktu. GSM bekerja pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. 2.3.1
Modem GSM Wavecom Fastrack
Modem GSM Wavecom Fastrack dapat diakses menggunakan komunikasi data serial dengan AT Command dengan format SMS berupa text dan Protocol Data Unit (PDU) dengan baudrate yang dapat disesuaikan mulai dari 9600 sampai dengan 115200. Modem GSM Wavecom fastrack dapat dilihat pada gambar 2 [6]
Gambar 2 Modem Wavecom Fastrack
2.2 Arsitektur Atmega16
2.3.2
Mikrokontroler Atmega16 memiliki aluran I/O sebanyak 32 buah ( port A, port B, port C, dan port D), memiliki Control Processing Unit (CPU) yang terdiri atas 32 buah register, SRAM sebesar 512 byte, memori Flash sebesar 16k byte dengan kemampuan Read While Write, unit interupsi internal dan eksternal, Port antarmuka SPI, Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) sebesar 512 byte, Watchdog Timer dengan osilator internal, port Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver Transmitter (USART) untuk komunikasi serial. Pada gambar 1 merupakan konfigurasi pin mikrokontroler Atmega16 [9]
Short Message Services (SMS) merupakan layanan pertukaran pesan text singkat sebanyak 160 karakter per pesan antar telepon, SMS merupakan tipe pesan asinkron yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward yang berarti pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan. 2.3.3
Prinsip Kerja SMS
AT Command
AT Command merupakan suatu perintah dasar dalam konsep alat telekomunikasi yang dapat melakukan panggilan, mengirim SMS dan sebagainya. Ada beberapa perintah dasar pada AT Command yang berkaitan dengan komunikasi Short Message service (SMS) AT+CMGR = Membaca pesan AT+CMGD = Menghapus pesan AT+CMGS = Mengirim pesan
Gambar 1 Konfigurasi Pin Atmega16
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 2
2.4 RS323 to TTL Converter IC MAX232 digunakan untuk merubah level tegangan dengan cara konverter RS232 yang menganggap tegangan antara +5 hingga +15 V sebagai tegangan „0′ sedangkan tegangan 3 hingga -15 V dianggap sebagai tegangan „1′. Level TTL di atas 2 V yang dianggap sebagai level „1′ akan dikonversikan ke level RS232 yaitu sebesar -15V, sedangkan level „0′ TTL yaitu tegangan dibawah 0,8V akan dikonversikan ke +15. 2.5 Integrated Circuit (IC) ULN2803A ULN2803 adalah delapan paket NPN Transistor di dalam satu chip yang mempunyai 18 pin. ULN2803 sesuai sebagai interface low logic voltage (TTL, CMOS dan PMOS/NMOS) dengan high logic voltage (lampu, relay dan sebagainya). Setiap pin keluarannya adalah open-collector dan bersambung free wheeling diode. 2.6 Motor Stepper Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC, samasama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : ”berapa phasa”, ”berapa derajat perstep”, “berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan “berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan untuk tiap lilitan”. 2.7 Sensor Infra Red-Photodioda Sensor merupakan bagian dari transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap” adanya perubahan energi eksternal yang akan masuk ke bagian input dari transducer, sehingga perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari trasducer untuk dirubah menjadi energi listrik. Infra red merupakan sebuah sensor yang masuk dalam kategori sensor optik. Secara umum seluruh infra red di dunia bekerja optimal pada frekuensi 38,5 KHz. Kurva karakteristik infra red membandingkan antara frekuensi dengan jarak yang
dicapainya. Kalau frekuensi di bawah puncak kurva atau lebih dari puncak kurva, maka jarak yang dapat dicapaiakan pendek. Ada dua metode utama dalam perancangan pemancar sensor infra red, yaitu : 1. Metode langsung, di mana infra red diberi bias layaknya rangkaian LED biasa. 2. Metode dengan pemberian pulsa, mengacu pada kurva karakteristik infra red tersebut. Metode pemberian pulsa juga masih rentan terhadap gangguan frekuensi luar, maka harus menggunakan teknik modulasi, dimana akan ada dua frekuensi yaitu frekuensi untuk data dan frekuensi untuk pembawa. Dengan teknik ini, maka penerima akan membaca data yang sudah dikirimkan tersebut. Terdapat beberapa komponen yang dapat digunakan untuk penerima, yaitu : 1. Modul penerima jadi, yang dilengkapi dengan filter 38,5 Khz. 2. Phototransistor atau photodioda, harus membuat rangkaian tambahan missal dengan metode pembagi tegangan. Untuk aplikasi lebih lanjut, misalnya untuk mikrokontroler membutuhkan keluaran yang diskrit, dimana hanya logika satu atau nol yang di butuhkan. Kondisi ini harus dilengkapi dengan rangkaian komparator, atau masuk ke transistor sebagai saklar. Kalau digunakan data dengan teknik modulasi maka data yang dikirim harus di filter, berarti harus merancang filter yang akan membuang frekuensi tersebut, lalu masuk ke rangkaian buffer atau transistor sehingga keluarannya berupa sinyal diskrit. 3.
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Prinsip Kerja Sistem Perancangan sistem pengaman rumah yang dapat membantu mengamankan rumah dengan cara memberikan informasi sms kepada pemilik rumah dan merekam keadaan melalui bantuan kamera handphone. Pertama mikrokontroler akan membaca input dari sensor infra red dan sensor photodioda dan kemudian akan diolah oleh mikrokontroler untuk kemudian memberikan perintah kepada modem untuk mengirimkan pesan singkat ke nomor pemilik rumah dan memberikan
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 3
perintah kepada handphone untuk merekam situasi rumah. Blok diagram sistem pengaman rumah dapat dilihat pada gambar 3
Gambar 3 Blok Diagram 3.2 Perancangan Hardware Atmega16 dipilih karena mempunyai port komunikasi USART yaitu pada port D yang digunakan untuk komunikasi data dengan Modem GSM. 3.2.1
Perancangan Sistim Minimum
Sistem minimum mikrokontroler dibuat dengan rangkaian pembangkit pulsa clock menggunakan sebuah kristal eksternal bernilai 11,0592 MHz pada pin 12 dan 13 sebagai pemompa data yang bersifat timer dan dua buah kapasitor. Serta rangkaian reset. Sistem minimum Atmega16 dapat dilihat pada gambar 4
Gambar 4 Sistim Minimum Atmega16 3.2.2
yang ditangkap oleh photodia dalam kondisi aktif low (0). Sementara itu, sensor infra red dan photodioda ini dipasang di pintu rumah. Sehingga apabila pintu rumah dibuka paksa, hal itu akan menggeser posisi photodioda sehingga tidak dapat menangkap sinyal dari infra merah. Kemudian informasi akan dikirimkan melalui level converter RS-232 yang selanjutnya informasi akan dikirimkan berupa SMS dari wireless modem ke mobile station pemilik rumah, bahwa pintu telah dibuka paksa. Hal ini juga mengaktifkan kamera serta membunyikan buzzer. Rangkaian sesor infra red-photodioda dapat dilihat pada gambar 5
Perancangan Rangkaian Sensor
Untuk pemasangan ke mikrokontroler Atmega16, membutuhkan keluaran diskrit, dimana hanya logika satu atau nol yang dibutuhkan. Kondisi ini harus dilengkapi dengan rangkaian komparator atau masuk ke transistor sebagi saklar. Sensor infra red ini bekerja dengan cara real time, artinya sensor infra red akan terus mengeluarkan gelombang
Gambar 5 Rangkaian Sensor Infra Red 3.2.3
Rangkaian Motor Stepper
Motor stepper digunakan untuk membuka kunci pintu rumah apabila password yang dimasukan ke keypad sesuai dengan yang sudah disetel sebelumnya. Sedangkan apabila password salah, maka motor stepper tidak akan membuka pintu. Mikrokontroler hanya mampu mengeluarkan arus dalam orde miliampere dan tegangan antara 2 sampai 2,5 V sedangkan untuk menggerakkan motor stepper diperlukan arus yang lebih besar (dalam orde ampere) dan tegangan berkisar 5 sampai 24 V. Arus keluaran mikrokontroler tidak dapat menggerakkan motor stepper. Maka diperlukan driver untuk mencatu arus motor stepper. Disini digunakan chip IC 7414 sebagai steper motor driver. Rangkaian Motor Stepper dapat dilihat pada gambar 6
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 4
Gambar 8 Rangkaian Catu Daya 3.2.6 Gambar 6 Rangkaian Motor Stepper 3.2.4
Rangkaian Keypad
Keypad yang digunakan adalah keypad matriks yang berjenis 4x3 yaitu berarti memiliki 4 baris dan 3 kolom. Keypad tersusun atas saklar-saklar, misal keypad angka 3 di tekan itu berarti kolom 3(col3) dan baris 3(row3) saling terhubung, demikian untuk yang lain. Rangkaian keypad dapat dilihat pada gambar 7
Rangkaian Modem Wavecom
Modem wavevom GSM jenis M130B yang akan bekerja pada tegangan 10V, maka agar mikrokontroler dan modem dapat terhubung, digunakan IC MAX232 sebagai konverter. Input yang diterima mikrokontroler dari sensor infra merah akan diteruskan ke modem untuk proses pengiriman sistem SMS ke pemilik rumah. Apabila yang terjadi adalah pintu rumah dibuka paksa, maka Modem akan mengirimkan pesan SMS yang berbunyi “PINTU DIBUKA PAKSA TANPA PASSWORD, KAMERA DI AKTIFKAN.” Namun apabila password salah dimasukan sampai 3 kali berturut- turut, maka pesan yang dikirim adalah “PASSWORD PINTU YANG DI MASUKAN LEBIH DARI 3 X SALAH.” Rangkaian modem wavecom dapat dilihat pada gambar 9
Gambar 7 Rangkaian Keypad 3.2.5
Rangkaian Catu Daya
Catu daya yang digunakan untuk sumber tegangan berasal dari tegangan AC 220V yang diturunkan menggunakan transformator menjadi 9V. tegangan ini terlalu besar untuk mencatu mikrokontroler, oleh karena itu harus diturunkan. Dari tegangan 9V tadi diregulasikan lagi menggunakan IC LM7805 menjadi sekitar +5V. untuk fleksibelitas, trafo atau rangkaian catu daya dipisahkan dari rangkaian mikrokontroler. Rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar 8
Gambar 9 Rangkaian Modem Wavecom 3.3 Perancangan Software Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan perangkat lunak yaitu: 1. Pembuatan flowchart/ alur program yang diinginkan 2. Compiling program
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 5
3. Simulasi program menggunakan program simulator 4. Pengisian program/ source kode ke dalam IC mikrokontroler Pembuatan flowchart sangat diharuskan dalam pembuatan sebuah program. Hal ini dilakukan untuk mengefesiensikan waktu pengerjaan program yang tanpa rencana dan menhindari pembuatan program yang memiliki fungsi yang saling tindih. Dengan flowchart tersebut, sebuah program dapat dianalisa terlebih dahulu sebelum program tersebut dibuat. Pembuatan flowchart dapat dilihat pada gambar 10 start
pintu terbuka
N
Y
Buzzer on Send sms, camera on
N
Input keypad
Salah +1
N
Salah > 3X
Y Kunci terbuka salah=0 Lampu led on
Y
end
Gambar 10 Flowchart Program Apabila pintu dibuka secara paksa tanpa melalui proses memasukan password pada keypad terlebih dahulu, maka keadaan ini akan diproses oleh mikrokontroler dan pengiriman SMS ke pemilik rumah, membunyikan buzzer dan mengaktifkan kamera untuk merekam keadaan rumah. 4 PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran tersebut dilakukan untuk melihat apakah setiap blok rangkaian dalam sistem yang diukur apakah sudah sesuai dengan spesifikasi perencanaan atau belum.Untuk mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibuat, maka dilakukan pengukuran. Dalam pengukuran pada sistem, digunakan alat yaitu voltmeter. 4.1.1
Tabel 1 Pengukuran Rangkaian Catu Daya
No Pengujian 1 2 3 4 5
V-in (AC) 8,86 8,86 8,86 8,86 8,86
V-out tanpa beban P1 P2 P3 5,00 4,99 5,01 5,01 5,01 5,01 4,99 4,99 4,99 5,00 4,95 4,98 5,00 4,99 5,00
V-out dengan beban P1 P2 P3 5,00 4,98 4,98 4,98 4,98 4,98 4,97 4,80 4,85 4,89 4,88 4,88 4,90 4,85 4,87
Y
N
Pass match
sebesar +5VDC dari tegangan masukan sebesar 9VAC yang berasal dari trafo step down yang digunakan. Hasil pengukuran yang diperoleh pada tabel adalah hasil yang didapat dari pengujian rangkaian catu daya +5VDC tanpa beban dan dengan beban yang berupa sebuah modul mikrokontroler.
Pengukuran Output Catu Daya
Rangkaian catu daya yang terdiri dari satu modul dengan level tegangan output ini, diharapkan menghasilkan tegangan keluaran
Analisa dari hasil pengukuran bahwa catu daya berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengukuran didapan nilai tegangan sebesar 5,01VDC, yang artinya dengan nilai tersebut regulator berfungsi dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroler. 4.1.2
Pengukuran Mikrokontroler
Pengukuran untuk tegangan output mikrokontroler dilakukan dengan cara membuat program menggunakan Codevision AVR, program tersebut berisi perintah untuk membuat semua port dari mikrokontroler menjadi high yang kemudian didownload ke dalam chip mikrokontroler, kemudian dilakukan pengukuran menggunakan voltmeter. Berikut merupakan program untuk mengaktifkan semua port yang ada pada mikrokontroler Atmega16. #include <mega16.h> PORTA=0xFF; DDRA=0xFF; PORTB=0xFF; DDRB=0xFF; PORTC=0xFF; DDRC=0xFF; PORTD=0xFF; DDRD=0xFF;
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 6
Tabel 2 Pengukuran Mikrokontroler
dengan yang diinginkan atau tidak, sebelum dimasukkan ke dalam mikrokontroler.
Objek yang diukur
Hasil Pengukuran
Port A
5,01 VDC
Port B
5,01 VDC
Port C
5,01 VDC
4. Setelah program disimulasikan dan sesuai dengan yang direncanakan, maka program tersebut didownload ke mikrokontroler dengan menggunakan hardware dan software PGM89.
Port D
5,01 VDC
4.2.2
Output
Pengujian Hardware
Analisa dari hasil pengukuran nilai tegangan pada tiap-tiap port mikrokontroler bernilai 5,01 VDC yang menandakan bahwa dengan nilai tegangan tersebut port mikrokontroler berfungsi dengan baik.
Setelah pengujian program dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap modul- modul pendukung lainnya.
4.2 Pengujian Alat
Untuk pengujian modul ini, mikrokontroler dihubungkan dengan motor stepper sebagai pembuka dan pengunci pintu rumah. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka diperlukan sebuah program kecil atau rutin yang akan melakukan pengujian terhadap mikrokontroler dan motor stepper tersebut. void pintu() // procedure buka kunci dengan motor stepper bipolar { buka=20; while (buka>=0) { black=0;brown=1;orange=0;yellow=1;delay_ ms(10); black=0;brown=1;orange=1;yellow=0;delay_ ms(10); black=1;brown=0;orange=1;yellow=0;delay_ ms(10); black=1;brown=0;orange=0;yellow=1;delay_ ms(10); buka--; tutup=20; } delay_ms(5000); buzzer=1;delay_ms(50);buzzer=0;delay_ms( 50); while (pd==1){beep();} delay_ms(100); while (tutup>=0) { black=1;brown=0;orange=0;yellow=1;delay_ ms(10); black=1;brown=0;orange=1;yellow=0;delay_ ms(10); black=0;brown=1;orange=1;yellow=0;delay_ ms(10); black=0;brown=1;orange=0;yellow=1;delay_ ms(10);
Pengujian software dan hardware ini dilakukan sebelum keseluruhan sistem dirangkai menjadi satu, sehingga apabila terjadi kesalahan maka akan lebih cepat dideteksi dan diperbaiki.. 4.2.1
Pengujian Software
1. Program ditulis dengan menggunakan Text Editor, antara lain yang berbasis Windows adalah Code Vision AVR. Buka MSDOS Prompt untuk menjalankan compiler dari MCS51. 2. Setelah melakukan compiling program seperti di atas, maka akan didapatkan 2 buah file, yaitu file yang ber-extension .Obj/.Hex dan .LST. file dengan extension .Obj/.Hex adalah file yang berisi opcode dari hasil compiling program yang nantinya akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler. Sedangkan file yang berextension LST adalah list dari keseluruhan program yang dibuat. File ini dapat digunakan untuk menemukan error jika pada saat proses compiling dilakukan terdapat error, maka file ini harus dibuka sehingga bisa diketahui di mana letak error tersebut. 3. Jika dalam program tidak lagi terdapat error, maka digunakan sebuah software simulator yang bernama Novarm DipTrace. Simulator ini digunakan untuk mensimulasikan program yang telah dibuat, apakah berjalan sudah sesuai
4.2.2.1 Pengujian Modul Mikrokontroler
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 7
tutup--; } } Analisa dari program untuk buka kunci dengan motor stepper bahwa 4 bit motor stepper di beri logika 1 bergantian, dengan begitu motor stepper akan bergerak 1 step, misal motor stepper mempunyai karakteristik 1 derajat per step maka di butuhkan perulangan 180 kali untuk menggeraknya sebesar 180 derajat, begitu juga seterusnya namun jika menghendaki motor stepper berjalan continues maka cukup lakukan perulangan terus menerus. 4.2.2.2 Pengujian Modul Sensor Pada pengukuran ini, akan dilakukan dua tahap. Yang pertama adalah mengukur besarnya tegangan yang ada di sensor photodioda, baik saat terkena sinar infra merah atau tidak. Kemudian pengukuran kedua adalah menguji ketepatan dari sensor tersebut, apakah sudah tepat memberikan instruksi ke mikrokontroler. Hal ini dapat dilihat apakah modem dapat mengirimkan SMS ke pemilik rumah atau tidak. Tabel 3 Data Pengujian Infra RedPhotodioda No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jarak 1cm 3cm 5cm 7cm 9cm 11cm 13cm 15cm 17cm 19cm 21cm 23cm
Tegangan (V) 7,18 7,17 7,17 7,15 7,14 0,8 0,7 0,7 0,5 0,4 0,3 0,2
Output P1 On On On On On Off Off Off Off Off Off Off
P2 On On On On On Off Off Off Off Off Off Off
Ket: Pengukuran dilakukan dalam keadaan sensor sebelum dipasang di pintu P1= Pengukuran pertama P2= Pengukuran kedua Analisa dari hasil pengujian sensor infra red dapat diketahui bahwa sensor infra red dapat menerima cahaya infra merah pada jarak kurang dari 10cm, sedangkan apabila jarak
sensor penerima infra red dengan pemancar infra red 11cm, maka sensor penerima infra red tidak dapat menerima cahaya infra merah dengan baik, bahkan sensor tidak menerima cahaya infra merah. 4.2.2.3 Pengujian Modul Modem Berikut ini adalah mengirimkan SMS:
program
untuk
//pengiriman sms void sms() {if (kirim==0){lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);lcd_ putsf("PINTU DI BUKA");lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("TANPA PASSWORD"); kamera=1;delay_ms(200);kamera=0;delay_m s(200);putchar(13);printf("at+cmgs=0857106 40747"); putchar(13);printf("PINTU DI BUKA PAKSA TANPA PASSWORD, KAMERA DI AKTIVEKAN");kirim=1;putchar(26);} } //pengiriman sms ketika 3 kali salah memasukan password void sms2() {lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("PAS SWORD ANDA");lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("SALAH > 3 KALI"); putchar(13);printf("at+cmgs=085710640747" ); putchar(13);printf("PASSWORD PINTU YANG DI MASUKAN LEBIH DARI 3 KALI SALAH");kirim=1;putchar(26); } Maka sesuai program di atas, apabila pintu dibuka secara paksa, modem akan mengirimkan SMS yang berisi “PINTU DI BUKA PAKSA TANPA PASSWORD, KAMERA DI AKTIVEKAN”. Sedangkan apabila terjadi kesalahan dalam memasukkan password sampai lebih dari 3 kali untuk membuka kunci rumah, maka SMS yang akan dikirimkan adalah: “PASSWORD PINTU YANG DI MASUKAN LEBIH DARI 3 X SALAH”. 4.2.2.4 Pengukuran Rangkaian RS232 Pengukuran rangkaian RS232 dilakukan dengan mengukur nilai konversi tegangan pada logika TTL ke level Serial pada pin IC
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 8
MAX232 yang digunakan. Pengukuran tegangan dari kinerja rangkaian RS232 dilakukan ketika terdapat SMS masuk ke sistem dan proses pengiriman SMS oleh sistem.
dalam keadaan terkunci. Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan menggeser posisi photodioda sehingga tidak dapat menangkap sinyal infra merah. Hal ini akan memberikan perintah kepada mikrokontroler untuk mengaktifkan perangkat keamanan, yaitu membunyikan buzzer, mengaktifkan mode perekam pada kamera pengintai, dan mengirimkan SMS ke pemilik rumah pada waktu yang bersamaan.
Tabel 4 Hasil Pengukuran Rangkaian RS232
Keterangan Pin 14 (TX RS232) Pin 13 (RX RS232) Pin 12 (RX TTL) Pin 11 (TX TTL)
Nilai Tegangan (volt) -8,36 - 5,55 4,98 5,05
Logika High (RS232) Low (RS232) High (TTL) Low (TTL)
Analisa dari hasil pengukuran dengan voltmeter, keluaran TX pada level TTL bernilai 5,05 VDC yang dianggap sebagai level 1, yang kemudian dikonversi ke level RS232 dengan nilai TX RS232 sebesar -8,36 VDC. Dari data referensi kinerja MAX232 untuk mengirimkan data dibutuhkan antara 3 hingga -15 VDC dianggap sebagai tegangan „1′ atau high. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan kinerja rangkaian RS232 dapat berfungsi dengan baik. 4.3 Pengujian Keseluruhan Sistem Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
4. Kemudian untuk pengujian selanjutnya, dapat meng-input kode password secara acak sebanyak lebih dari 3 kali. Apabila hal ini terjadi, maka mikrokontroler akan mengaktifkan perangkat keamanan seperti yang sudah diterangkan. 5
KESIMPULAN Berdasarkan perancangan dan analisa pada sistem keamanan ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1) Dari hasil pengukuran power supply, rangkaian power supply berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Karena untuk mengaktifkan mikrokontroler diperlukan tegangan berkisar antara 4,5VDC sampai 5,5VDC, dan hasil pengukuran didapat nilai tegangan sebesar 5,01VDC, yang artinya dengan nilai tersebut regulator berfungsi dengan baik, sehingga dapat digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroler.
1. Di hubungkan konektor dari catu daya ke board sistem utama, kemudian di hubungkan steker ke stop kontak sehingga terhubung dengan tegangan AC220V.
2) Dari hasil pengujian sensor infra red, sensor infra red dapat menerima cahaya infra merah pada jarak kurang dari 10 cm dan hasil pengukuran didapat jarak 9cm, maka sensor penerima infra red menerima cahaya infra merah dengan baik.
2. Ditunggu sejenak, maka alat akan dalam keadaan hidup dan dalam keadaan pintu terkunci. Kemudian apabila di input kode password “1-2-3-4”, maka hal itu akan membuka kunci pintu rumah sekaligus menyalakan lampu LED.
3) Dari data referensi kinerja MAX232 untuk mengirimkan data dibutuhkan antara -3 hingga -15 VDC dianggap sebagai tegangan „1′ atau high. Sehingga kinerja rangkaian RS232 dapat berfungsi dengan baik.
3. Untuk melakukan pengujian, dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan membuka paksa pintu yang
4) Untuk melakukan pengujian, dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah dengan membuka paksa pintu yang
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 9
dalam keadaan terkunci. Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan menggeser posisi photodioda sehingga tidak dapat menangkap sinyal infra merah. Hal ini akan memberikan perintah kepada mikrokontroler untuk mengaktifkan perangkat keamanan, yaitu membunyikan buzzer, mengaktifkan mode perekam pada kamera pengintai, dan mengirimkan SMS ke pemilik rumah pada waktu yang bersamaan. Sedangkan yang kedua dapat meng-input kode password secara acak sebanyak lebih dari 3 kali. Apabila hal ini terjadi, maka mikrokontroler akan mengaktifkan perangkat keamanan seperti yang sudah diterangkan, yang artinya sistem pengaman rumah dapat berfungsi dengan baik. PUSTAKA 1.
2.
Bejo Agus, 2008, C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler Atmega8535. Yogyakarta : Graha Ilmu Budiharto, Widodo, Firmansyah, Sigit. 2005. Elektronika Digital + Mikroprosessor. Penerbit : Andi. Yogyakarta.
3.
Cooper, William D. 1993. Instrument Elektronika dan Teknik Pengukuran. Edisi Kedua. Terjemahan S. Pakpahan. Jakarta : Penerbit Erlangga
4.
Data Sheet IC MAX232
5.
Data Sheet LM7805
6.
Data Sheet IC ULN 2803A
7.
Frings, Stefan.2011. Application”. Datasheet
8.
Hal, Douglas V. 1992. Mikroprocessor and Interfacing, Programming, and Hardware. Second edition. Singapore : McGrow Hill, Inc
9.
Steeman. J.P.M.1996. Data Sheet Book 2. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.
10. Stalling William, 2010. Computer Organization And Architecture. New Jersey : Pearson Education 11. Winoto Ardi, 2008, Mikrokontroler AVR Atmega8/16/32/8535 Dan Pemorogramannya Dalam Bahasa C, Bandung : Informatika 12. Atmel, 2008, Data Sheet Product, www.atmel.com, 5 May 2008 13. http://www.selular88.com/product/ modem-wavecom-1306b-q2406b Penulis 1) Fachri Ferdiansyah ST, Alumni (2013) Program Studi Teknik Elektro FTUnpak. 2) Ir. Yamato., MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FT-Unpak. 3) Agustini Rodiah Machdi, ST., MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FTUnpak.
“SMS
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan
Page 10