1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LABORATORIUM BERBASIS WEB PADA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT YOGYAKARTA N...
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LABORATORIUM BERBASIS WEB PADA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh Praditya Kurniawan 10.12.4483
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
PENGESAHAN PUBLIKASI
DESIGNING WEB BASED LABORATORY SERVICES INFORMATION SYSTEM AT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN YOGYAKARTA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN LABORATORIUM BERBASIS WEB PADA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN YOGYAKARTA
Praditya Kurniawan Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The high demand for the sample testing and the absence of a centralized system at the Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta cause the services considered less optimal. The amount of use of paper as well be the cause of the costs to be incurred. In addition, there are a lot of important data leak in the service process. The author conducted several data collection methods to gain information in developing a web-based laboratory service system. The methods that used are literature studies, interviews, and observations. By using a web-based laboratory information system that built, it can reduce paper usage and decrease the customers’ data leakage thus increasing the service process in BBTKL PP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Yogyakarta.
Keywords : Service, Laboratory, Web
1.
Pendahuluan Belum adanya sistem yang terkomputerisasi dan tingginya permintaan uji sampel
di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit membuat proses pelayanan pelanggan kurang optimal. Perhitungan biaya yang masih manual membuat peluang terhadap salah perhitungan tinggi. Proses pengarsipan data yang masih menggunakan kertas membutuhkan ruang khusus untuk menyimpan berkas berkas. Penulis dari latar belakang tersebut mengambil judul penelitian : Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium Berbasis Web pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta, agar dapat digunakan sebagai sistem baru pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta untuk menyelesaikan masalah tersebut. 2.
Landasan Teori
2.1
Tinjauan Pustaka Penulis mengambil contoh hasil karya tulis mahasiswa
jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta yang bernama Pujiarti Haris dengan judul penelitian Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium Pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL PPM) Jakarta untuk dijadikan sebagai perbandingan dalam perancangan sistem informasi pelayanan laboratorium ini.
2.2
Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan fakta dan atau data yang telah diolah dengan cara tertentu
sehingga mempunyai arti bagi penerimanya. Sedangkan data (bentuk jamak dari datum) adalah fakta yang mengandung arti dan dihubungkan dengan kenyataan, simbol, gambar, angka, huruf atau simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau situasi (Longkutoy, John)1. 2.3
Konsep Dasar Sistem Menurut Sutabri, Tata (2012) secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu 2. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu komponen sistem, batas sistem,
1 2
Sutabri, Tata. 2012.Konsep Sistem Informasi, Andi Offset, hal 2. Ibid. Hal 10.
1
lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukkan sistem, keluaran sistem, pengolah sistem, dan sasaran sistem.
2.4
Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Sutabri, Tata 2012:46)3. Sistem informasi mempunyai komponen – komponen yang saling berinteraksi agar sistem informasi dapat beroperasi. Komponen – komponen tersebut adalah blok masukkan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan block kendali (controls block).
2.5
Konsep Dasar Basis Data Basis data digunakan dalam sistem informasi untuk menyimpan data / informasi.
Basis data merupakan kumpulan data terorganisir yang saling berhubungan dan berelasi secara logis. Basis data diolah menggunakan DBMS. Beberapa contoh DBMS yaitu MySQL, Microsoft SQL Server, dan ORACLE. Dalam mengolah basis data diperlukan perintah yang dinamakan Structured Query Language (SQL). SQL adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data. Secara umum SQL terbagi menjadi dua bagian, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). 2.6
Analisis PIECES Dalam identifikasi masalah, diperlukan analisis terhadap sistem yang sudah ada /
sedang berjalan. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis, dapat menggunakan panduan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Analisis performance
digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan pada
kemampuan dalam menyelesaikan tugas dengan cepat dan segera tercapai. Analisis Information digunakan untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan dan dihasilkan. Analisis economy digunakan untuk mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dalam mengembangkan sistem dan manfaat secara ekonomi jika sistem sudah digunakan.
3
Ibid. Hal 46.
2
Analisis control digunakan untuk mengetahui keamanan sistem dari kerusakan. Selain itu juga digunakan untuk mengamankan data / informasi dari pihak – pihak yang mengambil data tanpa ijin.
Analisis Eficiency digunakan untuk mengetahui tingkat
efisiensi pada sumber daya yang ada dalam sistem. Analisis service digunakan untuk mengetahui permasalahan dalam proses pelayanan.
2.7
Konsep Permodelan Sistem
2.7.1
DFD Data Flow Diagram atau Diagram Alir Data merupakan diagram dengan notasi –
notasi khusus untuk menggambarkan alur data dari sistem.
DFD
digunakan untuk
mendokumentasikan suatu sistem yang telah ada atau menggambarkan alur data sistem yang baru. Dalam DFD dikenal dua teori notasi / simbol, yaitu simbol Gene and Sarson, dan simbol De Marco and Jourdan. Perbedaan notasi pada dua simbol tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.1 Perbedaan Simbol DFD Gene and Sarson dan De Marco and Jourdan Simbol Gene and Sarson
Simbol De Marco and
Keterangan simbol
Jourdan Menggambarkan proses
Menggambarkan
arah
aliran data Menggambarkan penyimpanan
/
media basis
data Menggambarkan entity / kesatuan luar
3
2.7.2
ERD Entity Relation Diagram atau diagram hubungan entitas merupakan model data
berupa notasi grafis untuk menggambarkan secara konseptual hubungan data dengan basis data. 2.8
Konsep Dasar Web
2.8.1
URL URL kependekan dari Uniform Resource Locator merupakan rangkaian karakter
dengan format tertentu yang digunakan untuk menunjuk alamat pada sumber tertentu. Sebagai contoh penggunaan URL pada alamat lokal komputer adalah 127.0.0.1 atau dapat menggunakan http://localhost.
2.8.2
Web Server Web server adalah perangkat keras dengan perangkat lunak yang menyediakan
layanan web. Web server merespon permintaan pengguna melalui HTTP atau HTTPS sebagai protokol standar dalam mengakses halaman web. 2.8.3
Web Client Web Client merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses
halaman web. Web Client lebih dikenal sebagai browser atau peramban web. Browser membaca halaman web dalam bahasa MarkUp HTML dan menampilkannya. 2.9
Bahasa yang Digunakan
2.9.1
HTML HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa markah yang digunakan
untuk membuat dan menampilkan informasi dalam web.
HTML bukan merupakan
bahasa pemrograman, karena didalamnya hanya berupa tag – tag untuk mengatur dan menformat halaman web. 2.9.2
CSS Cascading Style Sheet (CSS) merupakan sekumpulan aturan yang berfungsi
untuk mengendalikan beberapa komponen dalam web sehingga menjadi lebih teratur dan terstruktur. Dengan menggunakan CSS, akan memudahkan web developer dalam membuat maupun merubah tampilan web.
2.9.3
JavaScript JavaScript adalah bahasa pemrograman yang berjalan di client-side setelah
browser selesai me-load sebuah halaman web. JavaScript digunakan untuk membuat
4
halaman web statis menjadi dinamis karena JavaScript dapat merubah tag dalam html tanpa perlu melakukan reload halaman web.
2.9.4
AJAX Asynchronous Javascript and XML (AJAX) adalah suatu teknik pemrograman
berbasis web agar aplikasi web tersebut menjadi lebih interaktif. Penggunaan AJAX membuat halaman web melakukan pertukaran data dengan server tanpa harus memuat ulang halaman web. 2.9.5
jQuery jQuery merupakan kumpulan fungsi JavaScript yang siap pakai.
Dengan
menggunakan jQuery, akan mempermudah web developer dalam membuat kode JavaScript.
2.9.6
PHP PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman server-side scripting. PHP
pada awalnya bernama Form Interpreted yang dikembangkan untuk mengolah data formulis di web.
2.10
Konsep Dasar Framework
2.10.1 CodeIgniter Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi berbasis web yang dibangun menggunakan PHP.
Codeigniter menggunakan konsep MVC (Model-View-
Controller), sehingga lebih mudah dalam pembagian kerja antara programmer dan desainer.
2.10.2 Bootstrap Bootstrap merupakan sebuah toolkit yang digunakan untuk membuat tampilan halaman website.
Bootstrap dikembangkan oleh Twitter untuk mempermudah web
developer dalam membuat tampilan sebuah website. Pengguna hanya perlu memanggil class CSS yang ada didalam Bootstrap.
Bootstrap juga sudah mendukung penggunaan
Javascript dan Jquery.
5
3.
Analisis
3.1
Analisis Terhadap Sistem Saat Ini Dari hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini terdapat potensi terjadi
permasalahan saat proses pelayanan berlangsung.
Hasil analisis penulis terhadap
sistem yang berjalan saat ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Tabel 3.1.
Gambar 3.1 Potensi permasalahan pada sistem saat ini Tabel 3.1 Potensi permasalahan pada sistem saat ini Nomor
Potensi Terjadi Permasalahan
Potensi Permasalahan -
Jumlah pegawai penerima sampel contoh uji 2 orang. Sehingga akan membuat waktu tunggu pelayanan menjadi lebih lama jika terjadi penumpukkan pelanggan.
1
-
Pencatatan data pemilik sampel dilakukan berulang sehingga terjadi data yang tidak konsisten.
-
Perhitungan harga dilakukan secara manual sehingga terdapat potensi kesalahan perhitungan total jumlah bayar.
2
-
Pembuatan surat distribusi berpotensi memiliki kesalahan dalam penulisan data contoh uji karena dilakukan dengan copy – paste
6
dari dokumen sebelumnya. -
Terjadi pemborosan kertas dalam pembuatan surat distribusi.
-
Terdapat potensi pemborosan kertas dalam pencetakan draft hasil uji.
3
-
Mengurangi efisiensi waktu karena pelayanan teknis harus memindahkan data dari buku nilai hasil uji ke dalam dokumen komputer.
4
Pembuatan Lembar Hasil Uji dilakukan dengan copy – paste dari Lembar Hasil Uji sebelumnya, sehingga terdapat potensi terdapat data yang terduplikat.
5
Lembar Hasil Uji berpotensi terjadi kebocoran data karena dokumen berada di laboratorium sehingga semua pegawai dapat melihat dokumen tersebut.
-
Terdapat potensi kehilangan data karena dokumentasi Lembar Hasil Uji dikumpulkan dalam bentuk buku.
6
-
Terdapat potensi kerusakan data dokumentasi karena berbentuk kertas.
-
Membutuhkan tempat khusus untuk menyimpan dokumentasi berbentuk kertas.
3.2
Rancangan Alur Sistem yang Diajukan Dari analisis sistem lama yang sudah dilakukan, penulis mengajukan rancangan
alur sistem terkomputerisasi untuk BBTKL PP Yogyakarta seperti Gambar 3.2.
7
Gambar 3.2 Alur sistem yang diajukan 3.2.1
Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional digunakan untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem.
Dalam menganalisis kebutuhah fungsional, dipisahkan
berdasarkan hak akses pengguna sistem. Pengguna dalam sistem yang akan dibangun dipisahkan menjadi 4, yaitu admin, yantek, laboran, dan kepala laboratorium. 1. Admin Admin bertindak sebagai pengelola sistem secara keseluruhan. Sistem harus dapat menangani hal berikut : a. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data pengguna; b. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data parameter; c.
Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data baku mutu;
d. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data libur; e. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data ruang;
8
f.
Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data paket baku mutu;
g. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data wilayah; h. Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data satuan; i.
Admin dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data jenis pengujian;
2. Pelayanan Teknis Pelayanan teknis (yantek) bertindak sebagai pengguna yang berinteraksi
langsung
dengan
pelanggan,
menerima
permintaan
uji
parameter, dan memasukkan data – data kedalam sistem. Sistem harus dapat menangani hal berikut : a. Yantek dapat mendaftarkan contoh uji; b. Yantek dapat menampilkan, menambah, merubah, dan menghapus data pelanggan; c.
Yantek dapat mencetak lembar penerimaan Contoh Uji;
d. Yantek dapat mencetak Laporan Hasil Uji e. Yantek dapat menampilkan baku mutu; f.
Yantek dapat menampilkan parameter;
g. Yantek dapat menampilkan hasil uji; 3. Laboran Laboran bertindak sebagai pengolah data uji di laboratorium. Sistem harus dapat menangani hal berikut : a. Laboran dapat menampilkan dan mengolah nilai data uji; b. Laboran dapat menampilkan baku mutu; c.
Laboran dapat menampilkan parameter;
4. Kepala Laboratorium Kepala laboratorium bertugas sebagai pengendali hasil nilai uji sebelum diserahkan kepada pelanggan. a. Kepala laboratorium dapat menampilkan data uji; b. Kepala laboratorium dapat menampilkan jumlah contoh uji; 3.2.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan non fungsional digunakan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem. Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui perilaku yang dimiliki oleh sistem.
9
1. Operasional Untuk dapat menjalankan sistem ini dibutuhkan hardware dan software sebagai berikut. a
Server Sistem ini
membutuhkan
komputer
yang
difungsikan
sebagai web server. Spesifikasi minimal komputer web server yang dibutuhkan mengacu pada dokumentasi milik XAMPP 1.7.3 dan browser Mozilla Firefox versi 24.0 sehingga spesifikasi minimal komputer untuk dapat menjalankan sistem sebagai web server dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.2 Spesifikasi Minimal untuk Komputer Server Processor
Intel pentium 4 atau yang setara
RAM
Kapasitas minimal 512 MB
Kebutuhan Ruang Penyimpanan
1 GB
(Harddisk) Network Interface
Ethernet 100Mbps
Monitor
Resolusi minimal 1280 x 768
Sistem Operasi Perangkat Lunak Tambahan
b
Windows 2000, XP (Server 2003), Vista (Server 2008), 7 Web server, database server.
Client Disetiap
ruangan
laboratorium dan
pelayanan
teknis
ditempatkan komputer yang difungsikan sebagai komputer client. Spesifikasi minimal komputer client yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan untuk browser Mozilla Firefox 24.0 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.3 Spesifikasi Minimal untuk Komputer Client Processor
Intel Pentium 4 atau yang setara
RAM
Kapasitas minimal 512 MB
Kebutuhan Ruang
250 MB
10
Penyimpanan (Harddisk) Network Interface
Ethernet 100 Mbps
Monitor
Resolusi minimal 1280 x 768
Sistem Operasi
Windows XP, Windows 7, Linux, MAC OS
2. Keamanan Sistem dilengkapi dengan pengecekan pengguna menggunakan username dan password. Selain itu juga dilakukan pengecekkan lokasi login berdasarkan alamat IP komputer. 3. Informasi a.
Menginformasikan apabila terjadi kesalahan input.
b.
Menampilkan data baku mutu dan parameter
c.
Menampilkan data contoh uji.
d.
Menampilkan jumlah contoh uji yang dikerjakan pada setiap laboratorium dan keseluruhan.
4. Kinerja Waktu yang digunakan oleh sistem untuk menampilkan informasi kurang dari 1 menit. 4.
Implementasi
4.1
Basis Data Pembuatan database meliputi penentuan tipe data setiap field dan relasi antar
tabel.
Penulis menggunakan aplikasi MySql Workbench dalam pembuatan database
karena memberikan kemudahan dalam pembuatan tabel, penentuan tipe data, dan memberi relasi antar tabel.
Contoh hasil pembuatan tabel dalam MySql Workbench
dapat dilihat pada gambar 4.1.
11
. Gambar 4.1 Contoh hasil pembuatan tabel dan relasi
4.2
Listing Program Codeigniter menggunakan konsep MVC dalam membangun aplikasi.
Logika
dalam aplikasi dimasukkan ke dalam folder controller, sedangkan antar muka aplikasi dimasukkan kedalam folder view. Folder model digunakan untuk menyimpan file yang berhubungan dengan perintah ke database. Untuk melakukan sebuah autentifikasi pada aplikasi, diperlukan sebuah controller. Saat pengguna melakukan login, selain melakukan pengecekkan user atau nip dan kata kunci pengguna, sistem juga melakukan pengecekkan alamat komputer pengguna. Sehingga sistem secara otomatis akan meneruskan ke halaman pengguna sesuai dengan hak akses masing – masing. 4.3
Bootstrap menggunakan sisten grid untuk membagi antar bagian pada tampilan. Untuk menyusun grid tersebut dapat menggunakan class
.col-xs-* dimana * merupakan
jumlah kolom grid yang digunakan, maksimal 12. Untuk menggabungkan antara bootstrap dengan codeigniter adalah dengan memanggil file css, js, dan fonts bootstrap menggunakan fungsi base_url() dari library codeigniter.
File bootstrap diletakkan pada sebuah folder bernama assets setara
dengan folder system dari code igniter.
Agar lebih jelas dalam pemanggilan file
bootstrap dapat dilihat pada script berikut.
href="
echo
base_url('assets/css/bootstrap.min.css');
?>" type="text/css" rel="stylesheet">
12
4.3.1
Halaman Template Hasil implementasi antar muka pada pembuatan template dapat dilihat pada
gambar 4.2.
Gambar 4.2 Halaman template
4.3.2
Halaman Login Hasil implementasi antar muka pada pembuatan halaman login dapat dilihat
pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Halaman login 4.4
Pemeliharaan Sistem Meskipun sistem sudah melewati tahap desain, implementasi, dan uji coba, tidak
menutup kemungkinan akan terjadinya error atau bug pada sistem. Error pada sistem dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti : a. Kesalahan dalam menganalisis kebutuhan sistem; b. Kesalahan dalam implementasi rancangan sistem;
13
c.
Kesalahan dalam alur logika pengolahan data;
d. Kesalahan dalam perancangan basis data; e. Kesalahan dalam memahami alur proses bisnis sistem;
Dari beberapa hal diatas diperlukan adanya pemeliharaan sistem agar sistem dapat digunakan dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan adalah data yang tersimpan dalam database. Pemeliharaan data harus dilakukan mengingat data yang disimpan merupakan data penting.
Admin dapat melakukan backup database secara berkala,
semisal 1 minggu sekali, menggunakan cara manual melalui phpmyadmin.
Hal ini
dilakukan untuk menjaga agar data yang ada dapat tersimpan dengan baik. Selain itu dilakukan pencatatan aktivitas jika terjadi suatu kesalahan pada sistem, sehingga nantinya dapat dilakukan analisis terhadap sistem yang sudah dibangun dan dapat dilakukan pengembangan.
Didalam sistem ini terdapat log file yang mencatat
kesalahan / eror yang terjadi terletak di application/logs.
5.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil setelah menyelesaikan aplikasi Sistem Informasi
Pelayanan Laboratorium
pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Sistem informasi pelayanan laboratorium pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta dapat dirancang berbasis web menggunakan framework codeigniter (PHP) dan bootstrap; 2.
Sistem informasi pelayanan laboratorium pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta dapat mengurangi penggunaan
kertas
pada
proses
pelayanan
pelanggan
dan
dapat
mengurangi waktu proses pelayanan karena menggunakan sistem yang terkomputerisasi;
Daftar Pustaka Fatta, Hanif A. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hakim, Lukmanul. 2010. Bikin Website Super Keren dengan PHP & jQuery, Lokomedia, Yogyakarta. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2011. From Zero to a Pro CSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
14
Saputra, Agus. 2011. Trik Kolaborasi Codeigniter dan jQuery, Penerbit Lokomedia, Yogyakarta. Sidik, Betha. 2012. Framework Codeigniter, Informatika, Bandung. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.