PERANCANGAN PLANT REPORTING SYSTEM PRODUKSI KABEL SERAT OPTIK PT.VOKSEL ELECTRIC, Tbk MENGGUNAKAN PHP, JAVA SCRIPT dan DATABASE MySQL First Mayro Annibaja Hutauruk Jl.Melati 3, Blok D16 No8, Tridaya 2 Tambun, Bekasi 17510
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan suatu Plant Reporting System yang diharapkan dapat digunakan untuk mencatat dan mengolah data aktifitas produksi perusahaan menjadi informasi yang disediakan dalam bentuk laporan table dan grafik Produktifitas, Efisiensi, Downtime, Efektifitas Keseluruhan Peralatan, Penggunaan Tenaga Kerja dan Pencapaian Target dari kegiatan operasional produksi perusahaan secara berkala baik harian, mingguan, maupun bulannan dalam bentuk elektronik berupa tampilan laporan pada layar monitor, maupun dalam bentuk fisik berupa lembaran kertas hasil pencetakan menggunakan printer yang diharapkan dapat digunakan sebagai data untuk mengambil keputusan. Selain itu juga untuk membangun sebuah fasilitas komunikasi antara operator, Supervisor, Administrator, dan Manager. Kata Kunci: Plant Reporting System, Efektifitas, Efisiensi, Produktifitas, Downtime
PENDAHULUAN Teknologi Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam perusahaan. Peran Teknologi Informasi dalam perusahaan saat ini tidak hanya dalam proses produksi tetapi juga digunakan dalam kegiatan oprasional sampai perumusan strategi perusahaan. Hal ini disebabkan karena semakin besar dan rumitnya data yang harus diolah untuk menyediakan informasi yang diperlukan perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya. Sehingga banyak perusahaan yang sudah menerapkan konsep-konsep sistem pelaporan berbasis teknologi informasi dalam proses operasional produksinya agar dapat mempercepat proses penyediaan informasi dalam perumusan strategi perusahaan. Plant Reporting System adalah sebuah sistem pelaporan berbasis teknologi informasi yang dibangun untuk mencatat penggunaan peralatan produksi berupa kode produksi, hasil produksi, waktu produksi, masalah-masalah penyebab berhentinya produksi, jumlah tenaga kerja yang digunakan, nama operator, foremen, supervisor, dan target yang diinginkan oleh manager untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan laporan
Produktifitas, Efisiensi, Downtime, Efektifitas Keseluruhan Peralatan, Penggunaan Tenaga Kerja dan Pencapaian Target dari kegiatan operasional produksi secara berkala baik harian, mingguan, maupun bulannan. PT. Voksel Electric, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan busnis utama memproduksi berbagai jenis kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kabel serat optik baik untuk dijual di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini memiliki kurang lebih 507 karyawan. Kegiatan produksi di perusahaan ini berjalan setiap hari di setiap bagian baik kabel logam maupun non logam. Dalam kegiatan produksi hariannya saat ini perusahaan masih melakukan pencatatan dengan mengisi formulir laporan produksi. Pencatatan dengan menggunakan formulir tersebut saat ini menimbulkan beberapa permasalah seperti : dibutuhkan tempat penyimpanan formulir yang tersusun dengan baik, untuk pembuatan laporan bulannan dibutuhkan waktu rata-rata tiga hari, sering terjadi kesalahan pengetikan dalam pemindahan data dari formulir ke dalam spreadsheet sehingga data yang diperoleh tidak akurat, adanya kesulitan dalam pencarian formulir atau spreadsheet lama apabila akan digunakan kembali, pembelian lembar formulir secara berkala mengurangi efisiensi dalam penggunaan kertas. Karena semakin besarnya perusahaan maka perusahaan membutuhkan sebuah sistem pelaporan kegiatan produksi yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Dengan latar belakang tersebut maka dirancang suatu Plant Reporting System Produksi Kabel Serat Optik PT. Voksel Electric, Tbk Menggunakan PHP, Java Script, dan Database MySQL.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Menurut Richard F. Neuschel, suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksitransaksi bisnis yang terjadi. Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”. Plant Reporting System Plant Reporting System adalah sebuah sistem pelaporan berbasis teknologi informasi yang dibangun untuk mencatat penggunaan peralatan produksi berupa kode produksi, hasil produksi, waktu produksi, masalah-masalah penyebab berhentinya produksi, jumlah tenaga kerja yang digunakan, nama operator, foremen, supervisor, dan target yang
diinginkan oleh manager untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan laporan Produktifitas, Efisiensi, Downtime, Efektifitas Keseluruhan Peralatan, Penggunaan Tenaga Kerja dan Pencapaian Target dari kegiatan operasional produksi secara berkala baik harian, mingguan, maupun bulannan. Rumus-rumus Plant Reporting System Productivity Productivity adalah seberapa efisien mesin didalam memproduksi sejumlah produk tertentu dengan orang-orang tertentu. Dimana dapat di rumuskan sebagai berikut : Productivity = Output / Manhour Efficiency Efficiency adalah indikasi seberapa efektif penggunaan mesin dalam melakukan produksi, yang dibagi kedalam tiga perhitungan, yaitu: 1. Line Utilization adalah seberapa efektif penggunaan modal yang di investasikan. Line Utilization = Specified Time / Max Machine Time 2. Operational Efficiency adalah indikasi seberapa efektif penggunaan mesin saat mesin tersebut dioperasikan. Operational Efficiency = Specified Time / Operational Time 3. Production Efficiency adalah indikasi seberapa efektif penggunaan mesin saat mesin tersebut melakukkan proses produksi secara nyata. Production Efficiency = Specified Time / Production Time Downtime Downtime adalah waktu berhentinnya mesin pada saat jam kerja. Lawan dari downtime adalah welding time. Welding time adalah waktu berproduksinnya mesin pada saat jam kerja. Jadi jam kerja dapat di bagi menjadi dua, yaitu : downtime dan welding time. Downtime sangat merugikan bagi sebuah industri karena pada saat mesin seharusnnya produksi, tetapi tidak bisa berproduksi. Penyebab downtime itu sendiri bisa bebentuk kerusakan mesin, kekurangan logistik, pemberhentian rutin dan terencana atau kelebihan kapasitas. Overall Equipment Effectiveness OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah sebuah cara terbaik untuk memonitor dan meningkatkan efektivitas dari proses produksi perusahaan. “Semakin tinggi nilai OEE maka semakin efektif perusahaan dimana nilai rata-rata OEE perusahaan adalah 60%, sedangkan OEE pada perusahaan kelas dunia diatas 85%”.
Untuk dapat menghitung nilai OEE maka terlebih dahulu kita menghitung :
T
Total Time : Total waktu produksi yang tersedia selama satu bulan
A
Avaliable Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Unavaliable Time
U
Used Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Avaliable Unused
O
Operational Time : Total waktu operasional yang tersedia setelah dikurangi Plan Stoppages
P
Production Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Routin Production Stoppages
L
Loading Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Unexpected Supply Failure
R
Running Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Unexpected Technical Breakdown
S
Specified Time : Total waktu produksi yang tersedia setelah dikurangi Speed Loss
E
Effective Time : Total waktu produksi yang digunakan untuk memproduksi produk berkualitas untuk dijual
Keterangan : • Total Time = waktu produksi bila dalam satu hari 24 jam maka dalam satu bulan terdapat (24 * 31) = 744 jam. • Avaliable Time = Total time – Unavaliable time Dimana Unavaliable time adalah peraturan non teknis yang menyebabkan tidak dilakukan kegiatan produksi, Contoh : Libur Nasional, Libur Haru Raya, Hari Minggu, dll. • Used Time = Avaliable Time – Avaliable Unused Time Dimana Avaliable Unused Time adalah ketersediaan waktu produksi namun tidak digunakan, Contoh : Over Capacity. • Operational Time = Used Time – Plan Non Operational Dimana Plan Non Operational adalah kegiatan-kegiatal yang telah direncanakan yang menyebabkan terhentinya proses produksi, Contoh : maintenance bulanan, modifikasi mesin, dll.
•
•
•
• •
Production Time = Operational Time – Routin Production Stopages Dimana Routin Production Stopages adalah kegiatan rutin dalam produksi yang menyebabkan berkurangnya waktu produksi, Contoh : Persiapan, pembersihan, ganti produk, istirahat, dll Loading Time = Production Time – Unexpected Supplay Failure Dimana Unexpected Supplay Failure adalah sesuatu yang menyebabkan terhentinya produksi karena masalah logistic, Contoh : tunggu material, tidak ada material, tidak ada aliran listrik PLN, dll Running Time = Loading Time – Unexpected Technical Breakdown Dimana Unexpected Technical Breakdown adalah masalah-masalah teknis yang menyebabkan terhentinya produksi, Contoh : ganti pissau, kerusakan mesin, kerusakan kelistrikan, dll Specified Time = Running Time – Speed Loss Dimana Speed Loss adalah kehilangan kapasitas akibat banyaknya breakdown. Efective Time = Specified Time – Off Spec Dimana Off Spec adalah total waktu produksi produk yang tidak bias di jual.
Jika : Availability
= Running Time / Used Time
Performance = Specified Time / Running Time Quality
= Efective Time / Specified Time
dan, OEE
= Availability * Performance * Quality
Maka : OEE
= Efective Time / Used Time
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, diggunakan beberapa metode. Adapun langkah-langkah penelitian yang di lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Pustaka, yaitu penyelidikan atau penelitian dengan mengambil dan mengumpulkan data, yang dilakukan dengan membaca dan berpedoman pada bukubuku, internet dan artikel-artikel yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. b. Pengembangan Sistem, yaitu penelitian dan pengamatan dari sistem reporting yang sudah ada dan melakukan diskusi tidak formal dengan beberapa karyawan, administrator, supervisor, maintenance, dan bagian quality control untuk mengetahui bentuk bisnis proses pada produksi kabel serat optik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem yang berjalan Sistem pelaporan yang berjalan pada PT. Voksel Electric, Tbk saat ini dimulai dengan mencatatkan kegiatan produksi pada formulir LCC (Line Control Chart), dimana pada LCC tersebut dicatat jenis kabel, panjang kabel, no lot asal, no lot hasil, waktu pengerjaan, nama operator, dan pada formulir (Production Report Form) berisi data hasil produksi, downtime, nama foreman, nama supervisor, serta catatan kegiatan produksi. Selanjutnya formulir tersebut diserahkan kepada administrator, dimana oleh administrator kemudiaan sebagian data dalam formulir tersebut dipindahkan ke dalam spreadsheet, setelah data dipindahkan formulir kemudian disimpan ke dalam box file. Kemudian dari data yang tersimpan dalam spreadsheet itu setiap minggunya dibuatkan laporan mingguan, setiap bulannya dibuatkan laporan bulanan dan setiap awal tahun dibuatkan laporan tahunan periode sebelumnya. Berdasarkan dari sistem pembuatan laporan yang sedang berjalan, ada beberapa kelemahan yang menimbulkan beberapa masalah antara lain : 1. Penggunaan formulir untuk pencatatan kegiatan produksi saat ini dianggap mengurangi efisiensi dalam penggunaan kertas. 2. Membutuhkan media penyimpanan yang cukup besar untuk lembaran formulir baik yang sudah di pakai maupun yang belum digunakan. 3. Keakuratan laporan kurang maksimal karena sering kali terjadi kesalahan pengetikan pada pemindahan data dari lembar formulir ke dalam spreadsheet. 4. Adanya kesulitan dalam mencari kertas filmulir produksi atau spreadsheet lama apabila ingin di gunakan kembali datanya. 5. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk spreadsheet tidak bisa menghasilkan laporan yang menggambarkan kegiatan produksi sampai pada saat pelaporan (tidak real time). 6. Karena formulir-formulir hasil produksi dan spreadsheet terpisah maka dari hasil pengamatan membutuhkan waktu rata-rata tiga hari untuk pembuatan laporan bulannan dan satu minggu untuk pembuatan laporan tahunan. Sistem Yang Diajukan Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, maka dirancang sebuah sistem pelaporan baru berbasis web dengan membuat Plant Reporting System untuk produksi kabel serat optik dengan menggunakan PHP, Javascript, dan database MySQL. Berikut ini dijabarkan hal-hal yang dapat menjawab masalah-masalah pada sistem yang terdahulu, sehingga dapat menjadi point penting untuk membangun sistem yang baru.
Tabel 1 Analisis Sistem No. 1.
2.
3.
4.
Masalah pada sistem Penyebab masalah Solusi yang diusulkan terdahulu pada sistem terdahulu data Pencatatan data kegiatan Kurangnya efisiensi Pencatatan produksi produksi dilakukan pada dalam penggunaan kertas, kegiatan saat ini dibutuhkan rata- menggunakan formulir aplikasi yang kemudian di terbuat dari simpan dam database, rata 6 rim lembar cetak yang sehingga dilakukan formulir LCC dan kertas. pencetakan data atau Production Report Form formulir hanya jika per bulan, dimana diperlukan saja atau saat penggunaan kertas ini Plant Reporting System diharapkan bisa dikurangi sedang terganggu. menjadi 1-2 rim per bulan. berbentuk Data yang di masukkan Membutuhkan media Formulir penyimpanan yang cukup kertas yang mudah ke dalam aplikasi di besar untuk lembaran rusak dan sulit dicari simpan dalam database formulir baik yang sudah bila penyimpanannya dan tidak di cetak setiap di pakai maupun yang tidak tersusun dengan hari. belum digunakan, dimana baik. seiring dengan penambahan mesin produksi, empat lemari penyimmpanan file sudah tidak cukup lagi. yang disimpan Keakuratan laporan Sering kali terjadi Data kurang maksimal, di mana kesalahan pengetikan langsung diolah oleh keakuratan sebuah pada pemindahan data database dan program menghasilkan laporan di harapkan dapat dari lembar formulir ke untuk laporan, sehingga menggambarkan minimal dalam spreadsheet. kesalahan input data 98% keadaan yang hanya mungkin terjadi di sebenarnya. pengisian formulir pada aplikasi yang diantisipasi dengan merancang menu approval. Karena data tersimpan Adanya kesulitan dalam Penyimpananan database maka atau pada mencari kertas filmulir formulir yang dalam menu reporting produksi atau spreadsheet spreadsheet untuk lama apabila ingin di sering tertukar, hilang memungkinkan dibuatkan fasilitas gunakan kembali datanya, atau rusak. pemilihan tanggal, bulan, dimana di harapkan untuk
5.
6.
mencari sebuah data diharapkan membutuhkan waktu sesingkat mungkin maksimal 10 menit. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk spreadsheet tidak bisa menghasilkan laporan yang menggambarkan kegiatan produksi sampai pada saat pelaporan (tidak real time), contohnya sistem tidak bisa menampilkan data produksi pada pertengahan shift. Untuk pembuatan laporan membutuhkan waktu ratarata tiga hari untuk pembuatan laporan bulannan dan satu minggu untuk pembuatan laporan tahunan.
dan tahun dari laporan yang akan ditampilkan.
Karena laporan dibuat berdasarkan periode tertentu yang telah dilewati, bukan berdasarkan waktu sampai saat dibuatnya laporan, sebagai contoh laporan minggu 1 dibuat di minggu ke 2.
Laporan yang dihasilkan berdasarkaan data inputan sampai saat laporan dibuat.
Dibutuhkanya data yang tidak ada, atau belum ada pada spreadsheet sehingga dilakukan pengambilan dan pengolahan data langsung dari formulir.
Data disimpan dalam satu database, dan pengolahan data oleh database dan program secara otomatis sampai pada waktu dibuatnya laporan.
Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan interaksi antara aktor dengan proses atau sistem yang dibuat. Pada Use Case Diagram berikut ini digambarkan interaksi antara operator, supervisor, administrator dan manager di dalam plant reporting system.
Gambar 1 Use Case Diagram Plant Reporting System Struktur Navigasi Progam Setelah kita menggambarkan interaksi antar aktor selanjutnnya di rancang struktur atau alur dari suatu program (navigasi) yang merupakan perancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen dalam website.
Gambar 2 Struktur Navigasi Plant Reporting System
Tahap Pembuatan Program Setelah dilakukan perancangan maka dilakukan pembutan program yang terdiri dari pembuatan basis data dan pembuatan aplikasi. Pembuatan basis data pada Plant Reporting System dilakukan dalam tiga tahap yaitu pembuatan database, pembutan table dan pembuatan view, dimana nama database pada Plant Reporting System adalah voksel_data. Setelah melakukan pembuatan database maka dilakukan proses pengkodean file-file php, dimana pada pembuatanya dibagi kedalam tiga tahap yaitu pembuatan file config, pembuatan class dan pembuatan file halaman-halaman dalam Plant Reporting System. Tahap Uji Coba Setelah program berhasil dibuat selanjutnya dilakukan uji coba terhadap plant reporting system dimulai dengan uji coba login, uji coba mengisi data dan uji coba menampilkan laporan. Berikut ini akan di gambarkan skenario uji coba yang dilakukan. Tabel 2 Skenario Uji Coba No. 1.
2.
3.
Skenario Uji Uji coba login ke dalam Plant Reporting System. • Masuk ke halaman login. • Mengisi Username dan Password. Uji coba menu Entry Data : • Masuk halaman schedule control untuk melakukan uji coba mengisi data schedule control pada mesin Coloring line 1 menggunakan data tanggal 21 Mei 2008. • Masuk halaman headcount untuk melakukan uji coba mengisi data tenaga kerja pada mesin Coloring line 1 menggunakan data tanggal 21 Mei 2008. • Masuk halaman daily attainment untuk melakukan uju coba mengisi target section Coloring minggu ke 21 tahun 2008. Uji coba menu Approval. • Masuk ke halaman approval sebagai supervisor. • Memberikan approval untuk data schedule control mesin Coloring Line 1 pada tanggal 21 Mei 2008.
Output Yang Diharapkan Tampilan halaman login dan apabila Username dan Password User sesuai dengan data di dalam database maka akan muncul halaman home. Tampilan halaman schedule control, daily headcount dan daily attainment, dimana pada halaman tersebut berhasil dilakukan pengisian data ke dalam database.
Tampilan halaman approval dan berhasil melakukan approval terhadap data schedule control.
4.
Output yang diharapkan : Uji coba menu Reporting. • Masuk halaman schedule control • Tampilan halaman laporan schedule control sesuai data yang yang report untuk melihat laporan mesin tersimpan dalam database. coloring line 1 pada tanggal 21 Mei 2008. • Tampilan halaman laporan tenaga kerja sesuai data yang tersimpan • Masuk halaman headcount report dalam database. untuk melihat laporan jumlah tenaga kerja yang mengoperasikan mesin coloring line 1 pada tanggal 21 Mei 2008. halaman laporan • Masuk halaman report daily, • Tampilan pencapaian target, dimana data weekly dan monthly attainment aktual didapat dari data schedule pada section coloring untuk control sedangkan data target melihat laporan pencapaian target didapat dari data entry attainment produksi pada section coloring. •
•
•
•
Tampilan halaman laporan produktifitas dengan nilai yang sesuai dengan rumus produktifitas produksi.
•
Tampilan halaman laporan efektifitas dengan nilai yang sesuai dengan rumus efektifitas produksi.
•
Tampilan halaman laporan downtime mesin sesuai data yang diinput dalam schedule control.
• Tampilan halaman laporan overall equipment effectiveness mesin Masuk halaman report daily, sesuai dengan nilai yang sesuai weekly dan monthly overall dengan rumus oee. equipment effectiveness pada mesin coloring line 1 pada tanggal 21 Mei 2008 untuk melihat laporan oee mesin. Output yang diharapkan : Uji coba menu News. • Tampilan halaman berita. • Masuk halaman news. • Masuk halaman add news • Tapilan halaman add news dan berhasil membuat berita baru. kemudian membuat berita baru. •
5.
Masuk halaman report daily, weekly dan monthly productivity pada section coloring untuk melihat laporan produktifitas produksi pada section coloring. Masuk halaman report daily, weekly dan monthly efficiency pada mesin coloring line 1 pada tanggal 21 Mei 2008 untuk melihat laporan efektifitas penggunaan mesin. Masuk halaman report daily, weekly dan monthly downtime summary pada pada mesin coloring line 1 pada tanggal 21 Mei 2008 untuk melihat laporan downtime mesin.
6.
7.
8.
9.
Output yang diharapkan : Uji coba menu Meeting. • Masuk halaman meeting • Tampilan halaman arsip berita. archieves. • Masuk halaman add meeting • Tampilan halaman add meeting dan berhasil membuat arsip rapat baru. kemudian membuat arsip rapat baru. Output yang diharapkan : Uji coba menu Message. • Tampilan halaman inbox user. • Masuk halaman message inbox. • Masuk halaman compose kemudian mengirim pesan baru. • Tampilan halaman pesan baru dan berhasil mengirim pesan. Output yang diharapkan : Uji coba menu Disscusion. • Tampilan halaman disscusion. • Masuk halaman discussion. • Masuk halaman start topic • Tampilan halaman start topik dan berhasil membuat topik diskusi kemudian membuat topik diskusi baru. baru. Output yang diharapkan : Uji coba menu Shared file. • Tampilan halaman shared file. • Masuk halaman shared file. • Masuk halaman add shared file • Tampilan halaman add shared file dan berhasil melakukan upload file. kemudian melakukan upload file baru.
Uji coba Login Untuk dapat melakukan aktifitas di dalam Plant Reporting System User diharuskan melakukan login ke dalam program, dimana User terlebih dahulu diharuskan memasukkan username dan password yang dimiliki.
Gambar 3 Tampilan Uji coba Login
Uji coba Mengisi data shedule control Setelah user berhasil melakukan login ke dalam program selanjutnya dilakukan percobaan menginput data pada halaman entry data yang ada pada Plant Reporting System.
Gambar 4 Tampilan Mengisi Data Schedule Control
Uji Coba Menampilkan Laporan Produktifitas Harian Setelah berhasil login dan mengisi data ke dalam program selanjutnya dilakukan percobaan menampilkan laporan-laporan yang ada dalam Plant Reporting System.
Gambar 5 Tampilan Laporan Produktifitas Harian
KESIMPULAN DAN SARAN Sistem pelaporan yang berjalan pada PT. Voksel Electric, Tbk saat ini dengan mencatatkan kegiatan produksi pada formulir LCC (Line Control Chart) dan pada formulir (Production Report Form) menimbulkan beberapa permasalahan yaitu kurangnya efektifitas penggunaan kertas, membutuhkan media penyimpanan yang cukup besar untuk formulir, keakuratan laporan yang masih kurang maksimal, laporan yang dihasilkan tidak real time, waktu pembuatan laporan yang membutuhkan waktu rata-rata tiga hari untuk pembuatan laporan bulannan dan satu minggu untuk pembuatan laporan tahunan. Sistem yang diajukan sebagai solusi dari kendala tersebut adalah Plant Reporting System, dimana di dalam sistem ini terdapat empat jenis user yaitu manager, supervisor, administrator dan operator. Setiap user memiliki hak akses masing-masing baik untuk mengisi data maupun melihat atau mencetak laporan. Data yang diinput oleh user kemudian disimpan ke dalam database untuk kemudian diolah oleh sistem sehingga menghasilkan laporan Produktifitas, Efisiensi, Downtime, Efektifitas Keseluruhan Peralatan, Penggunaan Tenaga Kerja dan Pencapaian Target dari kegiatan operasional produksi yang akurat dan real time secara berkala baik harian, mingguan maupun bulanan dalam bentuk tabel maupun grafik. Dalam Plant Reporting System ini terdapat beberapa hal yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Hal tersebut antara lain adalah : Sistem dapat dikembangkan lebih lanjut dengan membuat modul untuk mengelola jenis dan atribut mesin dengan tampilan atau desain yang lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA Hartono, Jogiyanto, “Analisis dan Disain Sistem Informasi”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. Jim Conallen, “Building Web Application with UML”, Pearson Education, USA, 2002 Kurniawan, Yahya, “Aplikasi Web Database dengan PHP dan MySQL”, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Munawar, “Pemodelan Visual dengan UML”, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005. Vorne Industries, “The Fast Guide to OEETM”, USA, 2005.