PERANCANGAN MINIATUR LAMPU DIM OTOMATIS PADA KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER 1
Wahyu Adam, 2Randy Haritsah Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email :
[email protected] Abstrak 1
Fungsi utama lampu dim adalah untuk menerangi jalanan gelap tanpa penerangan serta tidak ada pengendara lain dari arah yang berlawanan, itulah mengapa desain lampu dim selalu lebih terang dari lampu biasa atau lampu dekat. Namun hal ini sering kali disalah gunakam para pengguna kendaraan bermotor dimana mereka menggunakan lampu dim saat ada pengendara lain dari arah yang berlawanan. Akibatnya, pengendara yang datang dari arah yang berlawanan pun akan merasa silau karena titik jatuh cahaya dari lampu dim mengenai mata mereka. Hal ini tentu saja membahayakan karena kebutaan selama beberapa detik akibat silau dari cahaya lampu dim dapat mengakibatkan kecelakaan. Maka dari itu, penggunaan sensor cahaya untuk mendeteksi pengendara lain berdasarkan cahaya lampu dari kendaraan yang digunakannya bisa digunakan untuk membuat lampu dim otomatis dimana lampu dim tersebut akan mati ketika sensor cahaya terkena cahaya dari kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan dan kemudian menyala kembali ketika tidak ada cahaya yang mengenai sensor cahaya tersebut atau bisa dikatakan tidak ada pengendara lain dari arah yang berlawanan. Kata kunci : ATMega8, Sensor Cahaya, Lampu Dim 1. Latar Belakang Berdasakan PP 43/1993, Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (b), menyatakan bahwa pengemudi kendaraan bermotor dilarang menyalakan lampu-lampu dan/atau menggunakan lampu selain yang telah diwajibkan kecuali tidak membahayakan atau mengganggu pemakai jalan lain. Namun bagi masyarakat indonesia hal ini kurang di perhatikan. Banyak para pengendara kendaraan bermotor menyalah gunakan fungsi utama dari atribut yang ada pada kendaraannya. Dimulai dari melepas kaca spion, melepas lampu sein, melepas plat nomor, mengganti lampu rem dan penggantian lampu utama dengan lampu yang lebih terang atau menyalakan lampu dim motor secara terus menerus tanpa memperdulikan pengendara lain yang datang dari arah yang berlawanan.
dengan cara yang tidak seharusnya seperti menyalakan lampu dim untuk menggantikan lampu utama dikarenakan lampu utama telah putus dan pengendara enggan atau belum sempat menggantinya dengan yang baru. Ada pula yang menggunakan lampu dim karena jalanan benarbenar gelap tetapi lupa untuk mematikannya ketika ada pengendara lain yang datang dari arah yang berlawanan. Untuk itulah penggunaan lampu dim disarankan hanya pada kondisi jalan yang gelap tanpa penerangan serta tidak ada pengendara lain yang datang dari arah yang berlawanan. Namun seringkali pengendara kendaraan bermotor tidak menghiraukan hal ini. Untuk itulah penyusun mengangkat masalah ini sebagai judul skripsi dimana penyusun akan membuat sebuah alat yang berfungsi untuk mematikan dan menyalakan lampu dim secara otomatis sehingga penggunaannya dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan karena lampu dim hanya akan menyala ketika sensor cahaya tidak mendeteksi cahaya.
Hal ini dapat membahayakan pengendara lain bahkan pengendara itu sendiri dari mulai tidak dapat memperhatikan pengendara lain yang berada dibelakangnya karena melepas kaca spion, penggantian lampu rem dengan lampu yang lebih terang dan berwarna kuning atau putih sehingga menyilaukan pengendara lain yang ada dibelakangnya,serta penggunaan lampu dim dimalam hari secara terus menerus bahkan ketika berpapasan dengan pengendara lain yang datang dari arah yang berlawanan. Ketika pengendara yang matanya tersorot oleh lampu dim yang sangat terang, hal ini mengakibatkan kebutaan selama beberapa detik.Tentunya ini sangatlah berbahaya dan dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
2. Teori Tentang Bahaya Sorotan Lampu Dim Lampu dim yang berfungsi sebagai penerangan jalan dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan lampu utama, seringkali menyilaukan pengendara lain yang datang dari berlawanan arah. Hal ini mengakibatkan kebutaan sesaat yang dapat menimbulkan dampak yang berbahaya seperti kecelakaan. Untuk itu dibuat lah lampu dim otomatis yang akan mematikan lampu dim secara otomatis ketika mendeteksi adanya cahaya dari kendaraan lain.
Banyak hal yang menyebabkan para pengendara kendaraan bermotor menggunakan lampu dim
1
3. Gambaran Perangkat Lunak 2.1 Finite State Machine State Machine (FSM) adalah suatu metode pemrograman yangmenggunakan “keadaan (state)”. Keadaan pada kalimat tadi dapat berupakeadaan apa saja yang terjadi saat merancang dan menyusun langkah-langkahdalam membangun sistem. ini adalah pemodelan perilaku yangterdiri atas suatu keadaan, tindakan dan transisi. Status keadaan menyimpaninformasi tentang masa lalu, yaitu mencerminkan perubahan masukan dansistem yang dimulai pada masa lalu sampai kepada keadaan saat ini. Suatutransisi menandai adanya perubahan status keadaan dan transisi inidijelaskan oleh suatu kondisi yang harus dipenuhi sampai transisi itudimungkinkan untuk terjadi..
membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dengan aplikasitersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringanapapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karenaUML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, makaia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasabahasaberorientasi objek. Notasi UML terutama diturunkan dan 3 notasi yang telahada sebelumnya:Grady Booch OOD (Object-Oriented Design;[desain berorientasi padaobyek]), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique;[teknikpemodelan berbasis obyek]). dan Ivar Jacobson OOSE (Object-OrientedSoftware Engineering; [rekayasa perangkat lunak berorientasi obyek]).
Gambar 1 Finite State Machine
2.2 State Diagram State Diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dansatu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat danstimuli yang diterima. Pada umumnya State Diagram menggambarkan classtertentu (satu class dapat memiliki lebih dan satu State Diagram).Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudutmembulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar stateumumnya memiliki kondisi Guard yang merupakan syarat terjadinya transisiyang bersangkutan. dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukansebagai akibat dan event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh danberwarna setengah.
Tabel 1 Keadaan Transisi Selanjutnya Cahaya Gelap
Cahaya Terang
Sekarang Cahaya Terang
Cahaya Gelap
Relay ON dan Lampu Halogen Menyala
Gambar 2 State Diagram Relay Off dan Lampu Halogen Mati
2.5 Pseudocode Pseudecode merupakan imitasi atau mirip atau menyerupai dab code menunjukan kode dari program, berarti pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya. Pseudecode dibuat dengan acuan diagram proses yang sudah dibuat.
2.2 UML Unified Modelling Language (UML) adalah suatu “bahasa” yangtelah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang danmendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan suatu standaruntuk merancang model suatu sistem. Dengan menggunakan UML dapat
if (data pengaturan lampu< intensitas cahaya) then
Gambar 13Antar muka kompresi relay = off else relay = on
2
3.
Deployment Diagram Sistem
4. Compiling Program Compiling program merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan program. Program dibuat dengan menggunakan bahasa C berekstensi *.c, akan tetapi bahasa C merupakan bahasa yang tidak bisa diterima secara langsung oleh mikrokontroler. Oleh karena itu file berekstensi *.c diubah menjadi file dengan ekstensi *.hex lalu dimasukan ke dalam ATMega8 dengan melakukan Flash Memory.Software yang digunakan sebagai editor dan compailer dalam perancangan ini adalah Code VisionAVR sedangkan untuk mendownload program meggunakan PROGISP. Code VisionAVRmerupakan sebuah aplikasi yang mempermudah untuk melakukan pemograman yang bekerja dalam lingkungan pengembangan perangakat lunak yang terintegrasi. Dan PROGISP merupakan sebuah aplikasi untuk melakukan downloading program ke dalam ATMega8. Adapun tahapan penggunaanaplikasinya sebagai berikut :Daftar perencanaan kegiatan pengimplementasian system yang akan dirancang sebagai berikut :
Gambar 3 Deployment Diagram Sistem 3.1 Sub Sistem Perangkat Input
1.
Buka Aplikasi Code Vision AVR
Gambar 4 Rangkaian Lampu Dim Otomatis 3.2 Sub Sistem Perangkat Output
Gambar 7 Code vision AVR 2. Buat Project Baru
Gambar 5 Rangkaian Led Bar 3.3 Sub Sistem Catu Daya Gambar 8 New Project 3. Setting Code Wizard Gambar 6 Rangkaian Catu Daya
3
Gambar 10 Pengujian Sensor LDR 6. Pengujian Sub Sistem Perangkat Output Pengujian dilakukan dengan cara membuat listing program untuk menampilkan intensitas cahaya yang diterima pada led bar. Jika tingkat nyala led bar semakin meningkat ketika sensor cahaya menerima cahaya yang terang serta tingkat nyala led bar menurun ketika cahaya yang diterima semakin redupmaka led bar tersebut berfungsi dengan baik. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada Led bar yang dapat menampilkan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya seperti pada tampilan dibawah ini.
Gambar 9 setting Code Wizard 5. Pengujian Sub Sistem Perangkat Input Pengujian dilakukan dengan cara memasangkan sensor LDR pada rangkaian sistem minimum yang telah di beri daya sebesar 5 volt. Kemudian menyorot sensor LDR dengan menggunakan senter, apabila led bar menunjukan bar yg semakin tinggi ketika semakin besar cahaya yang disorotkan kepada sensor LDR maka ini menandakan bahwa fungsi hardware berfungsi dengan baik.
Gambar 11 Pengujian Led Bar 7. Integrasi Sistem Integrasi sistem merupakan pengujian yang dilakukan dengan menggabungkan seluruh sistem rangakaian perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Pengujian ini merupakan pengujian tahap akhir, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sistem secara keseluruhan, yang dimulai dari perangkat input, perangkat output, hingga modul program yang dimasukan pada sistem minimum Atmega8. Persiapan dilakukan dengan menggunakan catu daya pada rangkaian yang berfungsi memberikan suplai tegangan bagi komponen-komponen yang ada pada Alat Lampu Dim Otomatis ini seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
4
menggunakan sensor cahaya sebagai pendeteksi lampu dari kendaraan lain. 2. Penggunaan accu motor menjadi lebih efisien karena lampu dim hanya dapat digunakan pada saat benar-benar dibutuhkan. 9.2 Saran Dari hasil beberapa analisis dan implementasi yang dilakukan, adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut : 1. Penambahan fitur lcd dapat digunakan untuk menampilkan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor cahaya secara lebih jelas dan spesifik untuk menggantikan indicator led bar yang sekarang digunakan untuk menampilkan intensitas cahaya yang diterima.
Gambar 12 Pengujian Integrasi Sistem 8. Hasil Pengujian Dalam melakukan implementasi dan pengujian dari sistem, perlu dilakukan beberapa tahapan, yaitu 1. Pengujian terhadap kinerja Hardware 2. Pengujian terhadap kinerja Software
2. Perlu dilakukan perubahan bentuk pada alat lampu dim otomatis ini agar lebih terlihat sederhana dan tidak banyak memakan tempat saat alat di simpan
Di bawah ini merupakan hasil pengujian dari semua komponen yang terdapat pada Alat Lampu Dim Otomatis yang telah dilakukan.
3. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan mengganti sensor cahaya dengan sensor lain yang dapat mendeteksi pengendara lain bukan hanya dari cahaya kendaraannya tetapi dengan pengendaranya pula dan untuk mikrokontroller yang diganakan dapat digunakan dengan tipe lain seperti ATTiny2313 atau ATMega8535 sesuai dengan kebutuhan pengembangan selanjutnya.
8.1Pengujian Kinerja Hardware Hasil pengujian kinerja Hardware dapat dilihat pada tabel hasil pengujian kinerja Hardware di bawah ini : No
Alat Yang Diujikan
Cara Pengujian
1.
Sensor LDR
Pemberian Daya 5 volt danPenyorotan Cahaya
Led bar indikator menyala
Led indikator menyala dan berfungsi dengan baik.
2.
Led Bar
Pemberian Daya 5 volt
Led Bar Menyala
Led Bar menyala dan berfungsi dengan baik
3.
Lampu
Pemberian daya 12 volt
Lampu
Lampu
Menyala
menyala dan
Halogen
Hasil Yang Diharapkan
Hasil Pengujian
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Agfianto dan Dhani. 2010, Tutorial Pemrograman Mikrokontroler AVR dengan WinAVR GCC (ATMega16/32/8535), http://klikdisini.com/embedded, download tnaggal 1 Mei 2014.
berfungsi
2. Syahid, 2011, SIMULASI KERJA MIKROKONTROLER UNTUK MELAKSANAKAN PROSES ADAPTIF DENGAN ALGORTIMA LMS, Politeknik Negeri Semarang pp 323-331
dengan baik
Secara keseluruhan Hardware bekerja sesuai dengan fungsinya.Hardware yang tidak berhasil dalam tahap pengujian akan diperbaiki atau diganti agar dapat digunakan kembali sesuai fungsinya.
3. Datasheet ATMega8, 8-bit Atmel Microcontroller with 128Kbytes In-System Programmable Flash, ATMEL http://www.atmel.com/Images/doc8151.pdf, download tanggal 02 Mei 2014.
9. Kesimpulan Dan Saran 9.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :
4. Datasheet Led ,10 segment bar graph array Datasheet Version 2.00, Future Technology Devices International Ltd. http://www.ftdichip.com/Documents/DataSheets/IC s/DS_Led.pdf, download tanggal 02 Mei 2014.
1. Alat Lampu Dim Otomatis yang telah di rancang dan direalisaikan berhasil dalam mematikan dan menyalakan lampu dim secara otomatis dengan
5
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ), Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/, download tanggal 19 Agustus 2014.
6