PERANCANGAN KOMIK BERJUDUL ”Kertanegara, Raja Terakhir Singosari” UNTUK REMAJA
ARTIKEL
OLEH DENNI ANDRIA TONI NIM 408253416974
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MEI 2013
Artikel oleh Denni Andria Toni ini telah diperiksa dan disetujui untuk diserahkan ke Jurusan Seni dan Desain.
Malang, Mei 2013 Pembimbing I
Drs. Didiek Rahmanadji, M.Pd NIP. 19570508 198503 1 004
Malang, Mei 2013 Pembimbing II
Moh Abdul Rohman, S.Sn, M.Sn NIP. 19730220 200003 1 002
PERANCANGAN KOMIK BERJUDUL ”Kertanegara, Raja Terakhir Singosari” UNTUK REMAJA Denni Andria Toni Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected]
ABSTRAK: Perancangan ini ditujukan untuk menyajikan cerita rakyat yang
dapat mewakili jati diri bangsa Indonesia dan mendidik para generasi muda untuk mempunyai rasa nasionalisme tinggi terhadap bangsa Indonesia. Komik menjadi pilihan karena adanya kecenderungan, para remaja lebih menyukai bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan buku sejarah yang terlalu rumit untuk dipahami. Perancangan ini akan menghasilkan produk sebuah buku komik terdiri dari 32 halaman full colour. Gaya ilustrasi yang dipakai adalah pengembangan dari gaya ilustrasi realis agar dapat diminati oleh target audiens. Dari proses perancangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa komik dapat dipakai sebagai salah satu pilihan media ilmu pengetahuan dan hiburan. Kata Kunci: perancangan, komik , sejarah, singosari, kertanegara
Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan khas Indonesia yang tidak lepas dari pengaruh adat istiadat dari berbagai daerah di Indonesia. Cerita rakyat di Indonesia tidak terhitung jumlahnya, setiap daerah memiliki cerita-cerita rakyat yang berkembang secara turun-temurun yang merupakan cerminan dari budaya daerah-daerah di Indonesia. Sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia, cerita rakyat juga perlu dijaga dan dilestarikan. Dewasa ini, cerita rakyat yang merupakan bagian dari kebudayaan khas Indonesia masih kurang diminati keberadaanya. Dengan permasalah tersebut maka diperlukan sebuah media untuk menyajikan cerita rakyat yang dapat mewakili jati diri bangsa Indonesia dan mendidik para generasi muda untuk mempunyai rasa nasionalisme tinggi terhadap bangsa Indonesia. Sejalan dengan harapan di atas, maka dipilihlah salah satu media berupa cerita bergambar/komik yang mengangkat cerita dari daerah Malang. Cerita yang di angkat dari kerajaan Singosari yaitu Raja Kertanegara. Kertanegara merupakan raja terkahir dan
terbesar dalam sejarah Singosari (1268-1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa, melalui Espedisi Pamalayu. Dalam pemerintahanya Raja
Kertanegara dapat memperluas kekuasanya keluar Jawa misalnya Sumatra dan Bali. Disebut-sebut Kertanegara merupakan raja pertama yang meperluas kekuasanya hingga ke Asia Tenggara hal ini ditandai dengan adanya penentangan terhadap Raja Kublai Khan dari Cina. Format pemilihan buku cerita bergambar ini adalah berbentuk komik, yaitu buku yang di lengkapi gambar ilustarsi sebagai penjelas teks narasi. Menurut (McCloud,2001), komik merupakan gambar-gambar serta lambang-lambang lain yang terjuktaposisi (bersebelahan) dalam urutan tertentu untuk menyampaikan suatu informasi dan atau mencapai tanggapan estetis pembacanya.
Pada umumnya, sebuah komik menampilkan peranan seorang tokoh atau karakter Komik menjadi pilihan karena adanya kecenderungan, para remaja lebih menyukai bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan buku sejarah yang terlalu rumit untuk dipahami. Perancangan ini akan menghasilkan produk sebuah buku komik terdiri dari 32 halaman full colour. Gaya ilustrasi yang dipakai adalah gaya ilustrasi realis agar dapat diminati oleh target audiens.
METODE PERANCANGAN
Model perancangan yang digunakan dalam perancangan komik sejarah Raja Kertanegara adalah model percancangan prosedural, yaitu model perancangan yang bersifat deskriptif. Model perancangan ini menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan sebuah produk. (Tim Pernyusun Pedoman Karya Ilmiah, 2010:27). Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non-hipotesis (Arikunto,1998:245). Model prosedural merupakan model perancangan yang bersifat deskriftif, yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Karena model perancangan prosedural merupakan model yang bersifat deskriptif, maka model perancangan tersebut lebih mudah diikuti dan dimengerti. Selanjutnya dilakukan untuk menghasilkan suatu produk berupa buku yang sesuai dengan kebutuhan para remaja. Dalam proses perancangan untuk menghasilkan sebuah buku yang baik, secara garis besar langkah-langkah yang harus diikuti antara lain, survei atau observasi, analisa data yang diperoleh, penyusun konsep isi buku dan peracangan buku itu sendiri.
Model Perancangan Komik Berjudul Kertanegara “Raja Terakhir Singosari untuk Remaja
Sistematika perancangan ini merupakan model perancangan dari buku (Hikmat Darmawan: 2012) “How to Make Comic” yang telah di modifikasi penulis sesuai kebutuhan. Model perancangan ini dipilih karena model perancangan ini merupakan kerangka dasar awal dalam proses pembuatan komik.
Pada prosedur perancangan dipaparkan langkah-langkah prosedural yang akan ditempuh dalam menghasilkan produk berupa komik berjudul Kertanegara “Raja Terakhir Singosari” Untuk Remaja. Model perancangan komik ini terdiri atas langkahlangkah sebagai berikut: (1) Menentukan latar belakang masalah yang ada dilapangan. (2) Menetukan rumusan masalah yang akan diselesaikan melalui tujuan perancangan ini. (3) Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, observasi dilakukan dengan mengunjungi situs peninggalan kerajaan Singosari yaitu Candi Singosari, selanjutnya wawancara langsung pada narasumber yang bertugas di dinas purbakala wisata Candi Singosari dan pengamat sejarah dan sekaligus sebagai pengajar mengenai sejarah rajaraja di Kota Malang. Dan terakhir adalah dokumentasi, Dokumentasi yang dilakukan pada perancangan ini dilakukan melalui mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan sejarah Kerajaan Singosari yaitu melalui sebuah buku berjudul “Nagarakertagama dan Tafsirnya”. (4) Menentukan ide cerita berawal dari analisis data yang menghasilkan alur cerita berupa Sinopsis cerita. (5) Dari analisis data yang dilakukan kemudian dijadikan acuan tahap selanjutnya berupa konsep perancangan. (6) Pada tahapan visualisasi atau tahapan proses desain komik merupakan tahapan yang dilakukan berdasarkan konsep perancangan. Konsep tokoh, konsep huruf (typeface) dan konsep warna dari perancangan konsep selanjutnya diolah pada tahapan produksi ini. (7) Desain Final merupakan tahapan terkhir dalam skema perancangan ini. Produk yang dihasilkan ini berdasarkan atas perancangan yang berkaitan dengan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah. Kata “rancangan” diambil dari hasil terjemahan kata design dalam bahasa Inggris, sedangkan “perancangan” diterjemahkan dari kata designing dalam bahasa Inggris yang artinya pembuatan desain. Dengan demikian, konsep perancangan bisa disebut sebagai konsep pembuatan desain yang wujudnya berupa konsep tertulis atau verbal (Sanyoto, 2006:61). Konsep perancangan komik ini diawali dengan perencanaan media, perencanaan kreatif dan perencanaan tata desain. Dalam perencanaan media, yakni berupa buku komik yang jelas dan efektif dalam menyajikan materi tentang komik yang berjudul “Kertanegara, Raja Terakhir Singosari”. Pada perencanaan kreatif, komik menggunakan gambar campuran antara gambar kartun dan realis. Komik nantinya akan dicetak pada kertas jenis art paper dengan ukuran 18 cm x 25 cm full color.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tema Komik Komik berjudul “Kertanegara, Raja Terakhir Singosari” memiliki cerita yang komplek. Komik ini meceritakan sejarah mengenai ekspansi (perluasan) kekuasaan kerajaan Singosari, intrik, politik dan perjuangan. Dari beberapa tema tersebut hanya akan diangkat beberapa bagian cerita penting saja, cerita yang disesuaikan dengan segementasi remaja. Dari beberapa tema yang ada akhirnya penulis memutuskan untuk menyederhanaka tema komik ini pada tema perjuangan. Tema perjuangan ini digambarkan ketika Kertanegara memperjuangakan perluasan kekuasan melalui Ekspedisi Pamalayu dan melawan pemberontakan dari Jaya Katwang. Visualisasi Komik Pada tahapan visualisasi dilakukan berdasarkan konsep perancangan yang telah dibuat. Konsep perancangan ini mengadapatasi buku (Hikmat Darmawan: 2012) “How to Make Comic” yang telah di modifikasi penulis sesuai kebutuhan. Konsep tokoh, konsep huruf (typeface) dan konsep warna dari perancangan konsep selanjutnya diolah pada tahapan produksi ini. Pertama membagi dua tahap produksi, yakni tahapan pembuatan cover dan isi. Tahapan pertama adalah menentukan ide cerita yang diambil langsung dari beberapa buku mengenai raja Kertanegara dan menggali beberapa pendapat dari narasumber.Pengembangan cerita diawali dari sebuah sinopsis yang kemudian dikembangkan lagi menjadi storyboard. Selanjutnya dilakukan perancangan mengenai karakater tokoh komik yang disesuaikan dengan sinopsis cerita.Setelah pembentukan karakter selesai, pembuatan ilustrasi dimulai dengan sketsa pensil 2B, kemudian dipindai menggunkan alat scanner. Hasil scan kemudian diedit menggunakan software Adobe Photoshop CS5 untuk menaikan level dan kontras. Setelah proses adjustment selesai kemudian dilanjutkan dengan proses inking atau proses penintaan secara digital menggunakan pen tablet dan software Adobe Photoshop CS5. Hasil inking kemudian diwarnai dengan menggunakan software yang sama seperti tahapan sebelumnya. Proses selanjutnya adalah lettering. Pada tahapan ini hasil dari komik yang telah diwarnai kemudian diisi dengan teks atau pengisian balon-balon kata pada setiap halaman komik yang disesuaikan dengan sinopsis yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan software Adobe Ilustrator CS 5. Proses finalnya adalah proses pencetakan menggunkan media digital printing.
Produk Perancangan ini akan menghasilkan produk sebuah buku komik terdiri dari 32 halaman full color berjudul “Kertanegara, Raja Terakhir Singosari”. Materi yang di sampaikan merupakan sejarah perjuangan Raja Kertanegara dalam mempertahankan Singosari dari pemberontakan. Perancangan komik ini memiliki tujuan untuk mengenalankan riwayat kejayaan dan perjuangan Raja Kertanegara yang merupakan raja terakhir dari kerjaaan Singosari. Dalam menghasilkan buku komik yang menarik, penulis berusaha untuk memberikan visual yang sesuai dengan sejarah riwayat kejayaan dan perjuangan Raja Kertanegara. Hal ini juga dilengakapi dengan media pendukung yang digunakan untuk memperkenalkan produk komik ini dalam launching atau pameran. Kombinasi media utama dan media pendukung yang saling melengkapi akan mengoptimalkan tujuan dari pembuatan buku. Adapun beberapa media pendukung dalam perancangan ini, antara lain sebagai berikut:
1.
Poster Poster yang dibuat sebagai media promosi menggunakan ilustrasi dari sampul depan buku untuk lebih memperkenalkan produk. Kata-kata yang digunakan dalam poster menggunakan kata yang mudah dicerna untuk menyesuaikan dengan audiens. Memiliki kelebihan dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak sehingga area penyebaranya bias lebih luas.
2.
X Banner Pada X-banner digunakan ilustrasi dari sampul buku komik untuk menarik perhatian audiens. Kalimat yang dipakai juga sama dengan yang dipakai dalam poster. Diletakan pada posisi yang strategis dengan ukuran yang cukup besar sehingga informasi yang dimuat akan mudah terbaca dan mudah menarik target audience.
3.
Leaflet
Leaflet didesain menggunakan ilustrasi yang sama dengan cover komik. Leaflet ini akan disertakan dalam paket setiap eksemplar komik. Memiliki kelebihan dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak sehingga area penyebaranya bias lebih luas. 4.
Pin Pin dikategorikan sebagai merchandise dan merupakan alat promosi yang cukup efisien walaupun hanya untuk target audiens tertentu saja. Pin dapat dibagikan pada saat atau pameran launching produk atau digunakan sebagai bonus pada saat target market membeli produk. Pin merupakan salah satu media yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebgai alat promosi karena disukai oleh target audiens. Pin dibuat dengan layout menggunakan ilustrasi dari sampul buku.
5.
Pembatas Buku Pembatas buku juga dikategorikan sebagai merchandise. Pembatas buku ini dapat digunakan sebagai bonus pada saat target market membeli produk. Pembatas buku ini dibuat dengan layout menggunakan ilustrasi masing-masing karakter dalam komik Kertanegara.
PENUTUP Kesimpulan Dari proses perancangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa komik dapat dipakai sebagai salah satu media ilmu pengetahuan dan hiburan yang efektif. Dengan demikian media ini diharapkan mampu meningkatkan minat remaja untuk lebih mendalami dan memahami cerita sejarah raja-raja di Indonesia pada umumnya dan di Malang Raya pada khususnya. Saran Melalui media komik ini, cerita raja terakhir Singosari yaitu Raja Kertanegara diharapkan dapat tervisualisasikan dengan jelas dan menarik, dengan ilusatrasi yang disesuaikan dengan segmentasi remaja. Kedepannya nanti diharapkan konsep tema dari perancangan buku ini akan dapat diterapkan untuk perancangan buku yang selanjutnya dengan jenis tema yang lain untuk target market yang lain pula, seperti materi sejarah Raden Wijaya dari kerajaan Majapahit atau kisah raja-raja lain di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek: Jakarta: Bina Aksara. Darrmawan, Hikmat. 2012. How To Make Comics. Jakarta. Plotpoint. McCloud, Scott. 2001a. Understanding Comics (Memahami Komik). Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) McCloud, Scott. 2008b. Reinventing Comics (Mencipta Ulang Komik). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). Muljana, Slamet .1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa & Desain. Tim Penyusun Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.