PERANCANGAN DAN KONFIGURASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER KRS ONLINE UNSYIAH DENGAN MENGGUNAKAN APACHE TOMCAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas danMemenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer STMIK U’Budiyah Indonesia
Oleh : Nama NIM
: M.REZA AKHYAR : 10111169
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK U’BUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH 2013
LEMBARAN PENGESAHAN SIDANG
PERANCANGAN DAN KONFIGURASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER KRS ONLINE UNSYIAH DENGAN MENGGUNAKAN APACHE TOMCAT Tugas Akhir oleh Mohammad Reza Akhyar ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada 15 Mei 2013
Dewan Penguji :
1. Ketua
Hendra Fajri Bukhari, S.Kom
2. Anggota
Dedi Satria, M.Sc
3. Anggota
Rasudin , M. IT
PERANCANGAN DAN KONFIGURASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER KRS ONLINE UNSYIAH DENGAN MENGGUNAKAN APACHE TOMCAT SKRIPSI Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer STMIK U’Budiyah Indonesia Oleh Nama Nim
: Mohammad Reza Akhyar : 10111169
Disetujui, Penguji I
Penguji II
( Dedi Satria, M.Sc )
( Rasudin, M.IT )
Ka. Prodi Teknik Informatika,
Pembimbing,
( Fathiah,ST, M.Eng)
( Hendra Fajri Bukhari, S.Kom )
Mengetahui, Ka. STMIK U’Budiyah Indonesia
( Dr. Amin Haris, M.Pd )
LEMBAR PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat memperoleh gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian - bagian tertentu dalam penulisan
skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain
telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik
yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini.
Banda Aceh, 15 Mei 2013 Materai, tanda tangan
Mohammad Reza Akhyar NIM: 10111169
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Tuhan seru sekalian alam atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis sanjung sajikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat beliau atas segala perjuangan dan pengorbanannyalah, kita telah terbebas dari alam kebodohan dan menuju ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sampai detik ini. Penulisan Skripsi merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan program studi Teknik Informatika pada STMIK U’budiyah Indonesia, dalam rangka untuk mencapai Sarjana Komputer. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud implementasi akhir dari ilmu-ilmu teori dan praktek yang telah didapat dari perkuliahan. Adapun judul Skripsi yang Penulis bahas adalah “Perancangan dan Konfigurasi Load Balancing Pada Web Server Krs Online Unsyiah Dengan Menggunakan Apache Tomcat”. Pada kesempatan ini dengan perasaan hati yang tulus dan rasa bahagia penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya beserta hormat cinta dan kasih sayang paling tulus kepada Ayahanda Ir.MarZuki.S yang selalu penulis banggakan, Ibunda Nen Suryani, SE tercinta yang selalu mendorong serta nasihat-nasihat dan do’a yang tidak pernah putus buat ananda tercinta juga buat saudara sekeluarga atas segala do’a, semangat serta dorongan baik moril maupun
materil yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini. Disamping itu, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Hendra Fajri Bukhari, S.Kom, sebagai Pembimbing utama Tugas Akhir yang secara rendah hati dan penuh kesabaran bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis . 2. Bapak Dr. Amin Haris, M.Pd selaku Ketua STMIK yang telah memberikan saran dan masukan dalam pembuatan aplikasi ini. 3. Ibu Fathiah,ST., M.Eng, selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan saran dan masukan serta arahan kepada penulis. 4. Bapak Dr. Ir Syahrial, M.Eng sebagai Pimpinan UPT Puksi Universitas Syah Kuala yang telah membantu memberi informasi sebagai data pada pembuatan skripsi ini. 5. Bapak Husni Friady, ST, MM Sebagai Kasubag TU UPT Puksi Unsyiah yang telah banyak membantu dan mempermudah Penulis dalam melakukan penelitian dan pembuatan Aplikasi. 6. Mr. M. Ardhi Maulana, A.Md selaku programmer Senior dan Staf UPT Puksi Unsyiah yang telah banyak membimbing Penulis dan mendorong Penulis untuk mampu menguasai pembuatan aplikasi ini. 7. Staf Dosen STMIK U’budiyah Indonesia yang telah berjasa mengajar dan memberikan ilmu kepada penulis. 8. Zalfie Ardian , Fitriadi, Joehari, Anas, Ikhbal, serta seluruh rekan sahabat, teman dan mahasiswa non-reg S1 Teknik Informatika, khususnya angkatan
2010 yang turut serta memberikan dorongan semangat dan dukungan untuk terus melanjutkan penyelesaian skripsi ini. 9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam mengalirkan semangat kepada penulis. Skripsi ini tentunya tidak luput dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan terbatasnya ilmu yang dimiliki penulis. Penulis memohon kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan penulisan laporan ke depan. Akhir kata hanya kepada Allah SWT, penulis memohon ampun serta balasan yang lebih baik terhadap berbagai pihak yang telah membantu. Amin Ya Rabbal ’Alamin. Banda Aceh, 22 Maret 2013
Mohammad Reza Akhyar
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman pada dunia kita, sangat dirasakan efeknya pada teknologi, dimana hampir semua informasi disajikan dalam bentuk elektronik/digital bukan lagi dicetak. Ini mempermudah kita dalam mengakses informasi dimana saja, tanpa batasan jarak, waktu dan tempat. Dengan meningkatnya kebutuhan informasi dibutuhkan akses yang cepat .Server adalah pusat memproses data serta layanan request user sehingga menuntut kinerja server secara maksimal agar dapat memberikan layanan yang maksimal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah load balancing. Dengan bertambahnya mahasiswa tiap tahunnya pada universitas maka akan meningkat jumlah data mahasiswa yang di tampung pada server , mahasiswa membutuhkan informasi untuk mengakses data, berupa biodata atau kartu rencana studi (krs). ini akan meningkatkan akses layanan yang harus di tanggung oleh server dan di butuhkan akses yang cepat, sehingga menuntut kinerja server secara masksimal agar dapat memberi layanan maksimal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah load balancing atau pendistribusian beban trafik kerja pada dua jalur koneksi atau lebih dalam suatu jaringan, serta digunakan pada web server yang bertujuan untuk meringankan beban yang di tanggung oleh server, sehingga mampu meningkatkan kinerja server dengan ketersediaan layanan web tetap terjaga (selalu aktif) ketika salah satu server tidak dapat melayani permintaan atau request dari klien maka secara otomatis server lain langsung menggantikanya, sehingga klien tidak mengetahui bahwa server tersebut down. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Apache web server dan Apache tomcat (web container) serta di dukung oleh modul-modul tambahan lainnya. Kata kunci : Load Balancing, Apache Web Server, Apache Tomcat, Server.
ABSTRACT Along with the development of the age of Earth, is perceived effect on technology, where almost all of the information presented in the form of electronic / digital instead of print. It's easier for us to access information from anywhere, without restriction of distance, time and places. With the increasing need for fast access to the information needed. Servers are data processing center and request the service user that demands maximum server performance in order to provide maximum service. One method that can be used is load balancing. With increasing students each year at the university will increase the number of students in the capacity of the data on the server, students need information to access the data, such as biographical data card or study plan (krs). This will improve access to services that should be covered by the servers, and in need of quick access, thus demanding maximal server performance in order to provide maximum service. One method that can be used is load balancing or distributing traffic load of work on two or more connection point in a network, and is used on a web server that aims to ease the burden on the responsibility by the server, so it can improve server performance with the availability of web services remain awake (always on) when one server is unable to service the request or the request of a client then automatically another server immediately replace them, so the client does not know that the server is down. Making an application is using the Apache web server and Apache tomcat (web container), and supported by additional modules. Keywords: Load Balancing, Apache Web Server, Apache Tomcat, Server.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................
iii
KATA PENGATAR .................................................................................
iv
ABSTRAK.................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
BAB I
1 1 2 3 3 3
PENDAHULUAN ....................................................................... 1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 1.4 Manfaat .................................................................................. 1.5 Batasan Masalah .....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 2.1 Pengertian Load Balancing ..................................................... 2.2 Cara KerjaLoad Balancing ..................................................... 2.3 Algoritma Load Balancing ..................................................... 2.4 Tipe Load Balancing .............................................................. 2.5 Web Server ............................................................................. 2.5.1 Apache HTTP Server .................................................... 2.5.2 Web Container .............................................................. 2.5.2.1 Apache Tomcat ..................................................
4 4 5 5 7 9 9 10 11
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 3.2 Alat dan Aplikasi yang digunakan .......................................... 3.3 Rancangan Sistem .................................................................. 3.4 Prosedur Kerja ........................................................................ 3.5 Jadwal Penelitian ....................................................................
13 13 13 14 17 18
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 4.1 Perancangan Load Balancing pada Server Linux ................... 4.2 Installasi Aplikasi Web Server pada Server SLES 11.1 ........... 4.2.1 Instalasi Apache2 ..........................................................
19 19 19 19
4.2.1.1 Mengaktifkan Apache Web Server ..................... 4.2.2 Apache Tomcat ............................................................. 4.3 Konfigurasi Load Balancing Pada Web Server ....................... 4.3.1 Implementasi Load Balancing ....................................... 4.3.1.1 Konfigurasi Apache .......................................... 4.3.1.2 Tomcat Container .............................................. 4.3.1.3 Mengaktifkan Modul Pada apache ..................... 4.3.1.4 Konfigurasi Tomcat dengan satu webapp ........... 4.3.1.5 Mengarahkan Apache Pada Tomcat .................. 4.4 Hasil Load Balancing ............................................................. 4.4.1 Tampilan web browser masing-masing tomcat .............. 4.4.2 Tampilan Status Load Balancing ...................................
DAFTAR PUSTAKA
21 21 23 23 24 24 26 26 28 31 31 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.3
Round Robin .....................................................................
6
Gambar 2.4
Linux Virtual Server ..........................................................
8
Gambar 2.5.1
Apache HTTP Server .........................................................
10
Gambar 2.5.2.1 Apache Tomcat..................................................................
11
Gambar 3.3.1
Rancangan Sistem .............................................................
15
Gambar 3.3.2
Rancangan Sistem Load Balancing ....................................
14
Gambar 4.2.1
Gambar YaST ...................................................................
20
Gambar 4.4.1(a) Tampilan Tomcat 1 ...........................................................
31
Gambar 4.4.1(b) Tampilan Tomcat 2 ...........................................................
32
Gambar 4.4.1(c) Tampilan Tomcat 3 ...........................................................
33
Gambar 4.4.1(d) Tampilan Load Balancing tanpa tomcat ............................
33
Gambar 4.4.2
34
Tampilan Status Load Balancing .......................................
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.4
Jadwal Penelitian .................................................................
18
Tabel 4.3
Tabel Port Tomcat ...............................................................
25
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang informasi begitu cepat, hal ini diikuti dengan perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet. Kehadiran internet di Indonesia sudah sangat dibutuhkan mengingat bahwa teknologi informasi ini telah memberikan kemudahan proses komunikasi yakni dengan meniadakan jarak dan waktu yang selama ini dirasakan sebagai faktor penghambat. UPT PUKSI UNSYIAH adalah salah satu unit pelaksana teknis di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang bertugas memberikan pelayanan informasi dan pengembangan teknologi informasi terdepan pada Unsyiah. Pada saat kegiatan kuliah selesai, mahasiswa biasanya melakukan pengisian kartu rencana studi (KRS) secara manual dan online. Secara manual mahasiswa dapat mengisinya pada tiap-tiap fakultas atau jurusan dan prodi, sedangkan untuk online mahasiswa harus mengisinya secara online pada internet atau intranet dan ini memerlukan koneksi jaringan ke server unsyiah. Maka dapat dikatakan bahwa beban kerja yang di terima oleh server pada saat menangani proses pengisian krs akan cukup berat, hal ini bisa terjadi karena setiap mahasiswa yang melakukan pengisian krs online secara bersamaan bisa di perkirakan mencapai angka ratusan bahkan bisa ribuan dalam waktu tertentu. Ini membuat server bekerja sangat ekstra keras dalam hal menanggapi request tiap-tiap mahasiswa. Dengan adanya
ketergantungan tersebut menyebabkan terjadinya ketidakseimbang beban antara data server. Sehingga kinerja data-data server tersebut menjadi tidak optimal. Ditambah lagi dengan adanya faktor peningkatan jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah dari tahun ke tahun akan menyebabkan beban kerja yang diterima oleh sever data semakin berat. Dengan melihat kondisi di atas, maka perbaikan terhadap sistem pengisian KRS online sangatlah di perlukan. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan metode Load Balancing pada sistem pengisian krs online. Load Balancing merupakan metode pendistribusian beban trafik kerja pada dua jalur koneksi atau lebih dalam suatu jaringan, sehingga beban kerja relatif lebih seimbang diantara jalur- jalur koneksi yang ada. Dengan menerapkan Load Balancing pada sistem pengiriman request krs online diharapkan beban–beban yang ada pada data server bisa menjadi relatif seimbang, sehingga kinerjanya pun menjadi lebih optimal.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana membuat suatu sistem aplikasi Load Balancing pada sebuah web server dengan menggunakan Apache Tomcat yang efektif untuk pembagian beban server.
1.3 Tujuan Penelitian Membuat sebuah aplikasi Load Balancing yang efektif untuk membantu pembagian beban pada web server UPT. Puksi Unsyiah. Serta dapat meringankan kinerja server dengan adanya metode Load Balancing ini.
1.4 Manfaat Adapun beberapa mafaat dari penelitian, diantaranya adalah : 1. Memahami bagaimana penggunaan Load Balancing yang efektif. 2. Dapat memberikan pengetahuan tentang ilmu Load Balancing. 3. Dapat mempercepat proses request dari client untuk server. 4. Dan juga sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Batasan Masalah Aplikasi yang akan dibuat pada web server yang berbasis sistem operasi (OS) SuSE Enterprise 11.1 menggunakan Apache 2 dan Apache Tomcat 7.0.11. Dalam pembuatan Load Balancing penulis melakukan beberapa tahap, diantaranya; a. Penulis melakukan observasi serta mempelajari sistem yang telah ada b. Tidak menghilangkan sistem yang telah ada. Ini dilakukan untuk menghidari terjadinya kesalahan dalam sistem. c. Menambahkan metode Load Balancing pada server KRS yang telah ada dengan menkonfigurasikan aplikasi Apache Tomcat, serta mengharapkan peningkatan kinerja sistem menjadi lebih baik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Load Balancing Load Balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load Balancing digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Load Balancing juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal. (Budi Kristanto. E. 2012) Ada dua alasan utama mengapa menggunakan Load Balancing pada website atau aplikasi berbasis web lainya: 1. Waktu Respons. Salah satu manfaat terbesar adalah untuk meningkatkan kecepatan akses website saat dibuka. Dengan dua atau lebih server yang saling berbagi beban lalu lintas web, masing-masing akan berjalan lebih cepat karena beban tidak berada pada 1 server saja. Ini berarti ada lebih banyak sumber daya untuk memenuhi permintaan halaman website. 2. Redundansi. Dengan Load Balancing, akan mewarisi sedikit redundansi. Sebagai contoh, jika website kita berjalan seimbang di 3 server dan salah satu server bermasalah, maka dua server lainnya dapat terus berjalan dan pengunjung website tidak akan menyadarinya downtime apapun.
2.2 Cara Kerja Load Balancing Load Balancer (perangkat Load Balancing) menggunakan beberapa peralatan yang sama untuk menjalankan tugas yang sama. Hal ini memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan apabila dikerjakan oleh hanya 1 peralatan saja dan dapat meringankan beban kerja peralatan, serta mempercepat waktu respons. Load Balancer bertindak sebagai penengah diatara layanan utama dan pengguna, dimana layanan utama merupakan sekumpulan server/mesin yang siap melayani banyak pengguna. Disaat Load Balancer menerima permintaan layanan dari user, maka permintaan tersebut akan diteruskan ke server utama. Biasanya Load Balancer dengan pintar dapat menentukan server mana yang memiliki load yang lebih rendah dan respons yang lebih cepat. Bahkan bisa menghentikan akses ke server yang sedang mengalami masalah dan hanya meneruskannya ke server yang dapat memberikan layanan. Hal ini salah satu kelebihan yang umumnya dimiliki load balancer, sehingga layanan seolah-olah tidak ada gangguan di mata pengguna.
2.3 Algoritma Load Balancing Secara umum, algoritma-algoritma pembagian beban yang banyak digunakan saat ini adalah :
Round Robin Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling sederhana dan banyak digunakan oleh perangkat Load Balancing. Algoritma ini
membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.
Gambar 2.3. Round robin
Ratio Ratio (rasio) sebenarnya merupakan sebuah parameter yang diberikan untuk masing-masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem Load Balancing. Dari parameter Ratio ini, akan dilakukan pembagian beban terhadap server-server yang diberi rasio. Server dengan rasio terbesar diberi beban besar, begitu juga dengan server dengan rasio kecil akan lebih sedikit diberi beban.
Faster Faster. Algoritma yang satu ini melakukan pembagian beban dengan mengutamakan server-server yang memiliki respons yang paling
cepat. Server didalam jaringan yang memiliki respons paling cepat merupakan server yang akan mengambil beban pada saat permintaan masuk.
Least Connection Algoritma Least connection akan melakukan pembagian beban berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server dengan pelayanan koneksi yang paling sedikit akan diberikan beban yang berikutnya akan masuk.
2.4 Tipe Load Balancing Dalam dunia Load Balancing, ada dua pilihan untuk dipertimbangkan ketika merancang solusi Load Balancing. Pilihan solusinya adalah menggunakan software Load Balancing atau hardware Load Balancing. Setiap pilihan memiliki persyaratan, kelebihan, dan kelemahan tersendiri. Terserah kepada pembuat untuk mengevaluasi kebutuhan bisnisnya, konfigurasi, dan jalur pertumbuhan sehingga dapat mengidentifikasi solusi optimal untuk memenuhi kebutuhan. Dari tipenya Load Balancing dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu: 1.
Software Load Balancing Dimana Load Balancing berjalan disebuah PC/Server dan aplikasi Load Balancing diinstall dan perlu dikonfigurasi sebelum dapat berfungsi. Keuntungannya adalah jika ada penambahan fitur atau fasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat Load Balancing. Performa
proses Load Balancing dipengaruhi oleh perangkat komputer/Server yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan software yang canggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi performa metode ini adalah kartu jaringan (Network Interface Card) yang digunakan, besarnya Random Access Memory (RAM)) pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat. Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan. Ada banyak sekali Load Balancer Software, beberapa diantaranya yang paling banyak digunakan adalah: Linux Virtual Server, Ultra Monkey, dan Network Load Balancing.
Gambar 2.4 Linux virtual server
2.
Hardware Load Balancing Dimana Load Balancing berjalan di sebuah device/alat yang sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan. Tipe Hardware Load Balancing banyak
digunakan karena kemudahannya. Beberapa Load Balancer Hardware diantaranya adalah: Cisco System Catalyst, Coyote Point, F5 Network BIGIP, Baraccuda Load Balancer.
2.5 Web Server Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML a. Macam-macam Web Server diantaranya: 1. Apache HTTP Server 2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS) 3. Lighttpd 4. Sun Java System Web Server 5. Xitami Web Server 6. Zeus Web Server
2.5.1 Apache HTTP Server Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan basicnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, Apache juga dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti; Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Gambar 2.5.1 Apache HTTP Server
2.5.2 Web Container Menurut spesifikasi J2EE, dikenal EJB Container, Web Container dan Application Server. Web Container adalah service yang dijalankan oleh suatu Java Application Server khususnya services yang kompatibel dengan servlet dan Java Servlet Pages (JSP). Selain menjadi services oleh Java Application server, Web Container juga dapat berdiri sendiri. Contoh Web Container adalah Tomcat, ServletExec, Resin, Jrun, Blazix. Web Container juga dapat bekerjasama dengan web server. Contoh; Tomcat dengan Apache, Jrun dengan IIS.
Web Server adalah software untuk server yang menangani request melalui protocol HTTP yang digunakan oleh situs-situs web saat ini dalam menangani request file statik HTML, seperti Apache dan Microsoft IIS. Web server sekarang sering “dibungkus” oleh Java Application Server sebagai HTTP Server. Java Application Server adalah Server yang terdiri atas HTTP server (Web Server), EJB Cointainer maupun Web Cointainer. Contoh; Java Application Server; Sun J2EE RI 1.2, Borland AppServer 4.5, Oracle9i Application Server dan lainnya.
2.5.2.1 Apache Tomcat Apache Tomcat berada di bawah naungan Apache Software Foundation dan merupakan salah satu servlet/ web container yang paling populer di lingkungan pemrograman web java. Apache Tomcat adalah implementasi software open source dari Java Servlet dan Java Server Pages teknologi. Java Servlet dan Java Server Pages spesifikasi yang dikembangkan di bawah Java Community Process. Apache Tomcat dikembangkan di lingkungan terbuka dan partisipatif dan dirilis di bawah Lisensi Apache versi 2. Apache Tomcat ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah kolaborasi dari best-of-breed pengembang dari seluruh dunia (Apache Software Foundation.2012).
Gambar 2.5.2.1 Apache Tomcat
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Perancangan dan pengkonfigurasian Load Balancing pada Web Server KRS Online Unsyiah ini dilaksanakan pada UPT.PUKSI Unsyiah, yang beralamat di jalan T. Nyak Arief Darussalam Banda Aceh yang berlangsung selama enam bulan, terhitung mulai bulan februari sampai juli 2012.
3.2 Alat dan Aplikasi yang digunakan Adapun Alat dan Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan Load Balancing pada Web Server KRS Online Unsyiah: a) Hardware Hardware yang digunakan adalah satu Rack Mounted Server dengan spesifikasi; 1. Prosessor Intel Xeon 3.00 Ghz 2. Memory DDR2 4GB 3. Harddisk Sata 500 GB
b) Software Software yang digunakan adalah; 1. Sistem Operasi Suse Enteprise 11.1 2. Apache versi 2.00
3. Apache Tomcat versi.7.0.11 4. modJk 5. gedit (aplikasi untuk mengedit source code)
3.3 Rancangan Sistem Dalam pembuatan dan pengkonfigurasian Sistem Load Balancing ini penulis menggunakan software Apache 2.00 dan Apache Tomcat 7.0.11, seperti yang telah di ungkapkan pada bab sebelumnya Load Balancing digunakan untuk menghindari terjadinya crash pada sebuah server akibat request terlalu banyak yang di arahkan pada server tersebut. Jika dilihat pada gambar 3.3.1 terdapat proses, dimana ketika request diarahkan ke sebuah server, maka server akan memproses request tersebut dan kemudian mengembalikan hasil proses ini kepada requestor-nya. Pada saat server sedang memproses request, maka request yang lain akan menunggu hingga request yang sebelumnya selesai diproses oleh server. Jika penungguan request suatu proses terlalu lama maka server akan mengembalikan HTTP Status Code 504 (Gateway Timeout).
Gambar 3.3.1 sistem
Untuk menanggulangi masalah di atas, dibutuhkan sebuah metode pada System Environment Server. Salah satunya adalah dengan metode Load Balancing pada server tersebut.
Gambar 3.3.2 Rancangan sistem load balancing
Pada gambar di atas bisa dilihat bahwa proses request akan di-forward (diteruskan) ke server-server lain, kemudian request tersebut diproses dan akhirnya di kembalikan pada Gateway Server dan di teruskan ke masing-masing client. Metode Load Balancing memiliki kelebihan dimana jika ada salah satu server processor yang sibuk atau crash dikarenakan suatu hal yang tidak terduga maka request akan tetap bisa dilayani oleh server processor lainnya. Sementara kekurangannya adalah jika Gateway server yang crash maka semua request akan tidak terproses dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan keputusan yang tepat dalam pemilihan Gateway Server tersebut terbuat dari apa. Dengan penggunaan metode Load Balancing semacam ini setidaknya dapat memperkecil potensi terjadinya crash dalam sistem environment server tersebut. Pada gambar 3.3.2 penulis menggunakan Apache2 sebagai Gateway Server dan Apache Tomcat sebagai Server Processor-nya, kenapa Apache2 ? Penulis menggunakan Apache2 karena pada dasarnya adalah sebuah web server yang ringan dan mudah konfigurasinya serta sudah familiar dalam dunia web. Sementara server processor-nya penulis menggunakan Apache Tomcat sebagai sebuah servlet container yang akan memproses semua request-request yang diarahkan. Kemudian pada gambar 3.3.2 bisa dilihat bahwa ketiga server processor-nya mengakses satu web aplikasi yang sama. Seperti yang telah di ketahui, dalam teknologi J2EE terkadang ada beberapa web aplikasi yang di buat untuk kemudian di deploy pada Application Server atau Server Container seperti Apache Tomcat yang penulis gunakan.
Apache Tomcat memerlukam restart agar web aplikasi yang baru saja di deploy dapat berjalan dengan optimal. Pada saat salah satu server processor di restart dan server processor tersebut memerlukan waktu untuk bisa UP dengan normal, semua request akan dialihkan ke server processor yang masih hidup. Maka request akan tetap terlayani dengan baik karena gateway server mengarahkan request ke server processor yang masih hidup.
3.4 Prosedur Kerja Pembuatan Load Balancing dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Studi Literatur Studi literatur adalah tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan bahan rujukan berupa referensi yang bersifat teoristis dari buku-buku dan sumber bacaan lain yang mendukung topik. 2. Analisa Data Melakukan analisa tentang cara melakukan pengkonfigurasian Load Balancing Pada web KRS online Unsyiah sehingga dapat mengetahui apa saja yang di perlukan dalam melakukan pengkonfigurasian tersebut. 3. Pengkonfigurasian Sistem Pada tahap ini dilakukan pengaturan pengkonfigurasi antara web server dengan web container serta melakukan beberapa instalasi didalamnya untuk menghasilkan Load Balancing pada web KRS online. 4. Uji coba Sistem Tahap ini dilakukan pengujian sistem yang di buat untuk mengetahui letak kekurangan
dan
kelebihan
sistem
tersebut
pengembangannya kembali untuk lebih optimal.
serta
melakukan
5. Implementasi Tahapan ini merupakan tahapan implementasi pada web server yang telah dikonfigurasikan dengan metode Load Balancing, agar proses pengisian KRS Online menjadi lebih baik. 6. Penulisan Laporan Melakukan Penulisan laporan dari perancangan metode Load Balancing tersebut.
3.4 Jadwal Penelitian
2012 No
Kegiatan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Studi Literatur
2
Analisa Data
3
Pengkonfigurasian Sistem
4
Uji coba
5
Implementasi
6
Penulisan Laporan Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Load Balancing Pada Server Linux Perancangan Load Balancing ini dimaksudkan guna mejadikan kinerja server lebih ringan dalam pembagian bebannya. Dalam perancangan ini penulis menggunakan sistem operasi SUSE Linux Enteprise Server (SLES). Mengapa SLES?, SLES adalah salah satu supported platform secara default untuk lingkungan Enterprise. Untuk aplikasi lainnya penulis menggunakan Apache2 sebagai Web Server dan Apache Tomcat sebagai servlet container, karena aplikasi KRS Online dibuat menggunakan bahasa pemograman JAVA Servlet, sehingga pada aplikasi KRS ini harus di deploy terlebih dahulu sebelum di aktifkan aplikasinya.
4.2 Installasi Aplikasi Web Server Pada Server SLES 11.1 4.2.1 Instalasi Apache2 Untuk menjalankan sebuah web server diharuskan menginstall sebuah aplikasi web server salah satunya Apache. Pada SLES, Apache dapat di Install dengan dua cara; a. Menggunakan YaST (Yet another Setup Tool). Yast adalah Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh SUSE Linux. YaST ialah sebuah tool untuk mengelola dan memelihara sistem, proses penginstallan, uninstall dan update software- software lainnya. Caranya:
Masukkan CD original SLES sebagai reponya. Masuk kedalam YaST, Pilih Software Management. Ketik Apache pada menu find Centang Apache2 versi x.x. Klik Accept. Selanjutnya tinggal menunggu hingga installasi selesai.
Gambar 4.2.1 Gambar Yast
b. Menggunakan Console pada terminal Download Apache2 pada alamat http://download.opensuse.org/repositories/Apache/SLE_11_SP1/ x86_64/apache2-2.2.22-71.1.x86_64.rpm
Salin paket ke direktori /opt/ Buka Terminal, ketik Su (sebagai Super root) Masuk ke direktori opt/ Ketik perintah rpm –i apache2-2.2.22-71.1.x86_64.rpm Selanjutnya tinggal menunggu hingga installasi selesai. Untuk memastikan Apache telah terinstall masuk ke direktori /etc/ perhatikan sudah ada folder Apache2 didalamnya, jika sudah ada artinya Apache web server sudah terinstall.
4.2.1.1 Mengaktifkan Apache Web Server Pada tahap ini Penulis akan melakukan cara mengaktifkan Apache web server, buat satu file dengan output Hello Word disimpan dengan nama index.html, simpan pada direktori /srv/www/htdocs/. Sekarang buka terminal ketik su, lalu ketik; rcapache start. Saatnya buka browser pada Url ketik localhost/index.html. Jika yang keluar adalah kata Hello Word, artinya installasi web server sudah berhasil.
4.2.2
Apache Tomcat. Apache tomcat adalah salah satu web aplikasi server dan disebut juga
sebagai web container, web container adalah services yang berjalan pada aplikasi JAVA Server. Dengan Apache Tomcat dapat mendeploy Servlet dan JSP yang telah dibuat. Tugas Apache Tomcat adalah bekerja melayani request dari client
dan merespontnya kembali, seperti browser. Untuk menjalankan Apache Tomcat (Tomcat), penulis menyebutnya, diperlukan Java Development Kit (JDK). Untuk installasi Tomcat, dapat didownload binarynya di alamat Url: http://tomcat.apache.org, dengan versi terbaru dalam format .tar.gz. Setelah aplikasinya didapat, rename file Apache tomcat 7.xx dengan nama tomcat, Selanjutnya yang perlu dilakukan hanyalah men-decompress file tersebut. Dalam bekerja dengan Tomcat, Tomcat mempunyai sebuah directoriy yang
dikenal sebagai TOMCAT_HOME. TOMCAT_HOME adalah direktori dimana Tomcat diinstall. Selanjutnya di bawah TOMCAT_HOME akan menemukan beberapa subdirektori, diantaranya bin/, conf/, logs/ dan webapp/. Di dalam subdirektori bin/ terdapat file-file executable terutama untuk menjalankan dan menghentikan tomcat. Di dalam subdirektori conf/ terdapat file-file untuk configuration. Di dalam subdirektori logs/ terdapat file-file log dan subdirektori webapp/ adalah di mana penulis bisa meletakkan aplikasi web yang telah dibangun dengan Servlet atau JSP. Dibawah subdirektori webapp/, Penulis dapat meng-create subdirektori. Subdirektori ini akan dijadikan sebagai Context oleh Apache Tomcat. Penulis
menjalankan
Tomcat
dengan
meng-execute
startup.sh
di
subdirektori bin/. Sedangkan untuk menghentikan Tomcat dapat dilakukan dengan meng-execute shutdown.sh di subdirektori bin/ juga. Secara default apache tomcat siap melayani request dari client melalui port 8080. Melalui Web browser, bisa diketikan http://localhost:8080
4.3 Konfigurasi Load Balancing Pada Web Server. Untuk membangun sebuah System Enviromment Server. Penulis menggunakan satu Server Gateway dan tiga Server Processor, untuk skenario gambarnya dapat dilihat pada gambar3.3.2. Pada Konfigurasi ini penulis melakukan dengan beberapa tahap: 1. Menyiapkan Apache Sebagai Server Gateway yang berjalan pada port 80. 2. Server Processor 1 yang berjalan pada port 7070 (Tomcat1). 3. Server Processor 2 yang berjalan pada port 8080 (Tomcat2). 4. Server Processor 3 yang berjalan pada port 9090 (Tomcat3). 5. Webapps hanya akan berada pada Server Processor 1. 6. Webapps Server Processor 2 dan 3 akan diarahkan pada folder dimana Webapps pada Server Processor 1 berada. 7. Mod jk Apache, modul ini berfungsi sebagai Penghubung antara Apache dan Server processor (Tomcat).
4.3.1 Implementasi Load Balancing Pada Implementasi ini penulis telah melakukan instalasi web server dan web container selanjutnya:
4.3.1.1 Konfigurasi Apache Setelah menyiapkan skenario pada halaman sebelumnya, diharuskan memastikan semua server berjalan pada HTTP port yang telah dibuat seperti pada
skenario. Untuk melakukan ini dapat dilihat konfigurasi pada file Gateway Server atau Apache, file konfigurasi ini bernama Httpd.conf yang terletak pada direktori etc/apache2/httpd.conf/, pastikan pada file ini ada baris seperti berikut ini: # IP addresses / ports to listen on Include /etc/apache2/listen.conf dan # |-- listen.conf . . . . . . . . . . . . . IP adresses / ports to listen on Selanjutnya lihat dan pastikan pula pada direktori etc/apache2/, cari file Listen.conf dan cari baris ini: - Listen 80 Ini artinya Apache2 berjalan pada HTTP port 80 4.3.1.2 Tomcat container (Server Processor). Penulis membuat sebuah folder di luar root dengan nama Application_LB , didalam subdirektori ini penulis meng-copy tiga Tomcat yang telah didecompress
yang
akan
diberi
nama
Tomcat_7070,
Tomcat_8080
dan
Tomcat_9090. Untuk menjalankan Apache Tomcat diperlukan JDK atau JRE. Kemudian untuk masing-masing tomcat sebagai Server Prosesnya pastikan http Port yang digunakan nanti sesuai dengan skenario diatas. Pada file konfigurasi masing-masing tomcat yaitu file server.xml yang ada pada direktori usr/src/tomcat_8080/conf/, pastikan baris ini sesuai dengan skenario: <Server port="8005" shutdown="SHUTDOWN"> -----------------------------------------
Sesuaikan port yang akan digunakan oleh masing Tomcat. Port
Tomcat 1
Tomcat 2
Tomcat 3
Shutdown
8001
8005
8002
Http
7070
8080
9090
Ajp
8109
8009
8209
Tabel 4.3 Tabel port Tomcat
Selanjutnya lakukan pengujian untuk masing-masing server tersebut dengan menggunakan web browser. http://localhost/ --http://localhost:7070/ ---
_7070 berjalan pada HTTP Port
7070 http://localhost:8080/ ---
_8080 berjalan pada HTTP Port
8080 http://localhost:9090/ ---
Tomcat_9090 berjalan pada HTTP Port
9090 berikutnya lakukan restart masing-masing tomcat melalui terminal, jika tidak ada pesan error maka konfigurasi telah berjalan. 4.3.1.3 Mengaktifkan modul pada apache Untuk menghubungkan Apache dengan Tomcat, Apache memerlukan suatu library bernama mod_jk. Jika telah di install maka mod_jk ada pada
direktori /usr/lib64/apache2/mod_jk.so, selanjutnya dilakukan pengeditan pada http.conf dengan cara menambahkan baris berikut ini pada file httpd.conf
#ModJk Configuration LoadModule jk_module /usr/lib64/apache2/mod_jk.so Include /etc/apache2/conf.d/mod_jk.conf JkWorkersFile /etc/apache2/conf.d/workers.properties JkLogFile /var/log/apache2/mod_jk.log Selanjutnya adalah membuat dua buah file kosong dengan nama mod_jk.conf dan worker.properties didalam direktori “etc/apache2/conf.d”. Dua file ini adalah file-file yang akan digunakan untuk menempatkan konfigurasikonfigurasi keterhubungan apache dengan tomcat. Dilanjutkan dengan me-restart service apache. Jika apache bisa berjalan normal setelah dilakukan restart, maka artinya konfigurasi mod_jk pada apache telah selesai. Selain itu akan terdapat file log baru pada direktori “/var/log/apache2/” file ini bernama mod_jk.log seperti yang telah di konfigurasikan pada file httpd.conf. 4.3.1.4 Konfigurasi tomcat dengan satu webapp Untuk mengkonfigurasikan tiga tomcat dapat mengakses satu webapp saja. Maka yang harus dilakukan adalah melakukan pengetitan pada file server.xml yang terletak pada direktori “/App_lb/tomcat_7070/conf/server.xml. Sebelum melakukan konfigurasi dianjurkan untuk mengaktifkan fitur admin pada browser dengan memasukkan user dan password yang diingikan oleh admin. Pada gambar skenario yang telah dibuat gambar 3.3.2 dapat dilihat bahwa penulis mempunyai satu folder web aplikasi yang dibagi untuk bisa di akses oleh
tomcat lainnya. Penulis hanya akan menggunakan webapps yang ada pada tomcat1 saja. #
Sementara untuk tomcat lainnya dihapus saja, baru dilakukan konfigurasi antar tomcat. Pada Tomcat 1 ada baris yang tidak berubah seperti berikut dalam file server.xml Sementara untuk tomcat 2 dan tomcat 3 berubah pada baris berikut: #
Jika dilihat dari konfigurasi diatas tomcat 2 dan tomcat 3, appBase-nya mengarahkan pada web tomcat1 (tomcat7070), dengan catatan bahwa tomcattomcat ini berada dalam satu direktori yang sama. Untuk menguji apakah konfigurasi ini telah berjalan., dapat dilakukan deploy pada tomcat sebuah aplikasi yang akan dijalankan, disini penulis menggunakan aplikasi KRS online dengan nama biodata-mhs, setelah dilakukan deploy aplikasi maka dilakukan uji dengan mengetikkan pada web browser
-
http://localhost:7070/biodata-mhs/Login cek pada http port 7070
-
http://localhost:8080/biodata-mhs/Login cek pada http port 8080
-
http://localhost:9090/biodata-mhs/Login cek pada http port 9090 jika ketiga bisa diakses artinya konfigurasi single siap, webapps telah berhasil.
4.3.1.5 Mengarahkan Apache pada Tomcat. Untuk mengarahkan Apache pada tomcat dibutuhkan suatu modul Apache yang mampu melanjutkan request dari apache ke aplikasi server container (tomcat) yang disebut ModJk, ModJk bekerja pada protokol AJP. Pada tomcat 7.0.11, protokol AJP yang didukung sampai dengan versi 1.3 Untuk mengaktifkan protokol AJP pada tomcat, edit file server.xml seperti berikut.
Selanjutnya melakukan konfigurasi pada ModJK yang ada pada Apache agar semua request bisa diarahkan ke protokol AJP tomcat tersebut. Buka file worker.properties kosong yang telah dibuat sebelumnya yang berada pada direktori “etc/apache2/conf.d” kemudian diisikan baris-baris berikut ini.
# # You should configure your environment slash... ps=\ on NT and / on UNIX # and maybe something different elsewhere. # ps=/ # define worker list worker.list=balancer,mystat,tomcat_7070,tomcat_8080,tomcat_9090 worker.maintain=3600 # ----------------- Tomcat-8080 worker definition ----------------worker.tomcat_8080.port= 8009 worker.tomcat_8080.host= localhost worker.tomcat_8080.type= ajp13 worker.tomcat_8080.lbfactor= 1 worker.tomcat_8080.cachesize 10 #worker.tomcat_8080.activation= disabled worker.tomcat_8080.redirect = tomcat_7070 # ----------------- Tomcat-7070 worker definition ----------------worker.tomcat_7070.port= 8109 worker.tomcat_7070.host= localhost worker.tomcat_7070.type= ajp13 worker.tomcat_7070.lbfactor= 2 worker.tomcat_7070.cachesize= 10 #worker.tomcat_7070.activation= disabled worker.tomcat_7070.redirect = tomcat_9090 # ----------------- Tomcat-9090 worker definition ----------------worker.tomcat_9090.port= 8209 worker.tomcat_9090.host= localhost worker.tomcat_9090.type= ajp13 worker.tomcat_9090.lbfactor= 3 worker.tomcat_9090.cachesize= 10 #worker.tomcat_9090.activation= disabled worker.tomcat_9090.redirect = tomcat_8080 # ----------------- core load balancer worker definition ----------------worker.balancer.type=lb worker.balancer.balance_workers=tomcat_8080, tomcat_7070, tomcat_9090 worker.balancer.sticky_session=1 worker.mystat.type=status
Informasi untuk konfigurasi pada halaman sebelumnya, karena penulis menggunakan sistem operasi Suse Linux maka nilai ps dikonfigurasi dengan “/” , selanjutnya dibuat tiga worker disana yaitu tomcat_7070, tomcat_8080 dan tomcat_9090. Tahap akhir pada konfigurasi ini adalah mengatur web aplikasi apa saja yang bisa diteruskan oleh Apache, untuk konfigurasi ini penulis akan melakukannya pada file mod_jk.conf yang terletak sama dengan lokasi worker.properties. # Select the log format JkLogStampFormat "[%a %b %d %H:%M:%S %Y] " # JkOptions indicate to send SSL KEY SIZE, JkOptions +ForwardKeySize +ForwardURICompat -ForwardDirectories # JkRequestLogFormat set the request format JkRequestLogFormat "%w %V %T" # Send JSPs for context /examples to worker named worker1 # Static files JkMount /manager/* balancer JkMount /test/* balancer JkMount /examples/* balancer JkMount /biodata-mhs/* balancer JkMount /sks-online/* balancer JkMount /jkstatus mystat
Informasi untuk baris-baris diatas yang ada pada file mod_jk.conf, pada baris kedua, ditentukan format untuk log mod_jk ini, sementara untuk baris ke empat meminta supaya apache meneruskan semua termasuk URL dan directories request, kemudian baris ke enam adalah konfigurasi format log mod_jk untuk request yang masuk serta melalui mod_jk ini. Pada baris yang terakhir adalah
baris dimana penulis mengkonfigurasi webapps apa saja yang bisa di akses oleh Apache melalui ModJK ini. Setelah semua konfigurasi diselesaikan selanjutnya melakukan restart pada tiap-tiap server, baik Apache maupun tomcatnya. Ini dilakukan agar semua tomcat bisa listening dahulu sebelum Apache yang menjadi konsumernya bisa meng-forward request-request ke masing-masing tomcat.
4.4 Hasil Load Balancing. Berikut ini adalah beberapa hasil dari Perancangan Load Balancing pada web server krs online unsyiah. 4.4.1 Tampilan web browser masing-masing tomcat. a. Tampilan tomcat 1 pada aplikasi Load Balancing.
Gambar 4.4.1(a) Tampilan tomcat 1
Pada gambar 4.4.1(a) dapat dilihat bahwa, penulis memanggil aplikasi KRS online dengan menggunakan tomcat 1 yang terdapat pada port 7070 pada Url web browser. b. Tampilan tomcat 2 pada aplikasi Load Balancing.
Gambar 4.4.1 (b) Tampilan tomcat 2
Pada gambar 4.4.1(b) dapat dilihat bahwa, penulis memanggil aplikasi KRS online dengan menggunakan tomcat 2 yang terdapat pada port 8080 pada Url web browser.
c. Tampilan tomcat 3 pada aplikasi Load Balancing.
Gambar 4.1.1 (c) Tampilan tomcat 3
Pada gambar 4.1.1(c) diatas dapat dilihat bahwa, penulis memanggil aplikasi KRS online dengan menggunakan tomcat 3 yang terdapat pada port 9090 pada Url web browser. d. Tampilan aplikasi Load Balancing tanpa tomcat.
Gambar 4.4.1 (d) Tampilan Load Balancing tanpa Tomcat.
Pada gambar 4.4.1(d) dapat dilihat bahwa, user memanggil aplikasi KRS online dengan menggunakan Apache sebagai web server bukan memanggil tomcat
pada web browser, dan apache akan melanjutkan proses panggilan user ke tomcat yang dipilih oleh apache itu sendiri. Dengan mengetik pada Url web browser http://localhost/biodata-mhs. 4.4.2 Tampilan Status Load Balancing.
Gambar 4.4.2 Tampilan Status Load Balancing.
Pada gambar 4.4.2 dapat dilihat bahwa, ini adalah cara memonitoring status
para
server
http://localhost/jkstatus.
tomcat.
Dengan
mengetik
pada
url
web
broser
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Pembuatan Load Balancing ini menggunakan Software Apache dan Apache tomcat (web container), yang dijalankan pada sistem operasi Suse Linux Enteprise Server 11.1 serta bermanfaat bagi kinerja server tingkat tinggi (High Availability), dimana Load Balancing akan mendistribusikan beban kinerja server pada tomcat-tomcat cluster dari request-request user, tentunya berdasarkan kebijakan dari Load Balancing, daripada menggunakan aplikasi pada server tunggal, penggunaan Load Balancing jauh lebih baik dalam system environment server. Metode Load Balancing ini setidaknya dapat memperkecil potensi terjadinya crash dalam system environment server. Serta dapat menghemat biaya penggunaan Server pada perusahaan atau instansi yang menggunakan metode Load Balancing ini. 5.2 saran Penulis berharap metode Load Balancing ini dapat dikembangkan lagi di kemudian hari dengan konfigurasi-konfigurasi tambahan dan dapat di terapkan secara lebih baik lagi seiring perkembangan zamannya teknologi. Load Balancing ini dapat juga di jalankan pada sistem operasi Window. Bagi yang tertarik akan metode Load Balancing ini dapat menggunakannya di perusahaan atau instasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Apache Software Foundation. 2012. Apache Tomcat [online]. Tersedia : http://tomcat.apache.org/ [12 Juni 2012] Budi Kristanto, Eko. 2012. Mengenal Teknologi Load Balancing [online]. Tersedia : http://fxekobudi.net/networking/mengenal-teknologi-load-balancing [19 juni 2012] Goodwill, James & Vukotic, Aleksa. 2011. Tersedia: http://www.flazx.us/books/17909-Apache-Tomcat-7/ 2012]
[12
september
Moodie, Matthew. Working with Tomcat’s configuration files. Tersedia: http://www.springerlink.com/content/n348832u6455808m/ September 2012]
[12
Bourke, Tony. 2001. Server Load Balancing. Tersedia: http://www.flazx.us/books/325-Server-Load-Balancing/ [12 september 2012].