PERANCANGAN BUKU ESAI FOTOGRAFI ABDI DALEM PEREMPUAN DI KERATON YOGYAKARTA
TESI TE SIS SI S TESIS PENCIPTAAN SENI PENC PE NCIPTAAN NC AN S SEN ENII EN
untuk memenuhi persyaratan mencapai derajad magister dalam bidang seni, minat utama Desain Komunikasi Visual
Fransisca Sherly Taju 1320733411
PROGRAM PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
2015
PERANCANGAN BUKU ESAI FOTOGRAFI ABDI DALEM PEREMPUAN DI KERATON YOGYAKARTA
TESIS TESI TE SIS SI S PENCIPTAAN SENI PENC PE NCIPTA NC TAAN TA AN S SEN ENII EN
untuk memenuhi persyaratan mencapai derajad magister dalam bidang seni, minat utama Desain Komunikasi Visual
Fransisca Sherly Taju 1320733411
PROGRAM PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 i
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
PERTANGGUNGJAWABAN TERTULIS PENCIPTAAN SENI
PERANCANGAN BUKU ESAI FOTOGRAFI ABDI DALEM PEREMPUAN DI KERATON YOGYAKARTA
Oleh Fransisca Sherly Taju NIM 1320733411
Telah h dipertahankan n pa pada tanggal 31 Juli 2015 di depan Dewan Pengu Penguji yang terdiri guji gu ji y yan ang an g te terd rdir rd irii da ir dari ri
Pembimbing Utama, ng U Uta tama ta ma, ma
Penguji Ahli,
Drs. Hartono Karnadi, arna nadi na di,, M.Sn di M.Sn
Prof. Soedjono, Prof Pr of.. Drs. of Drs. Soeprapto S MFA. PhD
Ketua Tim Penilai
Dr. Rina Martiara, MHum
Yogyakarta, Agustus 2015 Direktur,
Prof. Dr. Djohan, Msi. NIP 19611217199403 1001 ii
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa karya seni dan tesis tertulis ini merupakan hasil karya saya sendiri, belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi manapun, dan belum pernah dipublikasikan. Saya bertanggungjawab atas keaslian karya saya ini, dan saya bersedia menerima sanksi apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini.
Yogy Yo gyak gy Yogyakarta, 31 Juli 2015 Ya ng m Yang membuat pernyataan,
Fransisca Fran Fr ansi an sisc si sc Sherly Taju
iii
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
PERANCANGAN BUKU ESAI FOTOGRAFI ABDI DALEM PEREMPUAN DI KERATON YOGYAKARTA Tesis Tertulis Program Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2015
Oleh Fransisca Sherly Taju
Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kesenian, terutama tradisi adiluhungnya, salah satunya adalah abdi dalem perempuan yang melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, ini menjadi pemandangan ja sebuah pe ga yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman saat ini. ah p per erkembangan za er Perempuan yang memiliki makna peranan tinggi dalam roda ng m mem emil em ilik il ikii ma ik makn kna kn a pe perana kehidupan tercermin dalam dalem perempuan yakni sebagai ermin n da dala lam la m Ab Abdi di d dal alem al em p per erem ‘perempuan jawa yang masih melestarikan konsep ma lima dalam a ay ayu’ u’ yan ang an g masi sih si h me mele lest le star st arik ar ikan ik an k kehidupannya. Ko Konsep lima Kons nsep ns ep ma llim ima im a yaitu: yai y aitu ai tu:: manak tu mana nak na k ((memberi keturunan), masak (memasak), (bersolek), (dapat mengatasi sak) sa k),, ma k) macak k (b (ber erso er sole so lek) le k), mrantasi k) mran mr anta an ta segala sesuatu), d manembah (melakukan bakti dan an ma mane nemb ne mbah mb ah ((me mela me laku la kuka ku kan ka n ba bakt kt dan penghormatan pada Tuhan). uku uk u in ini me meng nggu ng guna gu naka na kan ka n pene neli ne liti li tian ti an kualitatif melalui Konten buku menggunakan penelitian al y yan ang an g be berp rper rp eran er an unt ntuk m nt men enel en antropologi visual yang berperan untuk menelaah kehidupan abdi uan di d dal alam al am k kerat aton at on, pe on pere remp re mpua sebagai ibu untuk mp dalem perempuan dalam keraton, perempuan keluarga, dan peremp perempuan masyarakat mpua mp uan ua n se sebagai ma masy syar sy arakat sosial. Sedangkan ar gambarnya menggunakan teknik esai yang diperjelas dengan nggunaka kan ka n te tekn knik e kn esa saii fo sa foto, ya caption sehingga dapat a komunikasi d dap apat disampaikan secara faktual dan ap realistis, serta dengan cara penyajian layouts ruang kosong yang menarik. Sejauh ini belum ada buku yang memberikan informasi perihal abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya Tesis ini masyarakat luas tahu dan mengerti tentang kebudayaan Yogyakarta, terutama konsep ma lima dalam kehidupan ‘perempuan Jawa ayu’.
Kata kunci : Esai Foto, visual antropologi, abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta.
iv
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
PHOTOGRAPHIC ESSAY BOOK OF YOGYAKARTA ROYAL COURT’S FEMALE ABDI DALEM
Thesis For Art Creation and Art Studies Programme Indonesia Art Institute Post-Graduate Programme Yogyakarta, 2015
By Fransisca Sherly Taju Yogyakarta has long been known as the city of art and culture, especially in terms rms of it’s fine tra tradition. radi ra dition. One of the precious tradition is di the existence of the royal ffam family’s amil am ily’ il y’s y’ s female abd abdi dalem who devote themselves for the Ro Roya Royal yall c ya court ourt ou rt tto o pr pres preserve eser es erve the tradition. Their er existence had become me a very y in inte interesting tere te restin re ing in g vi view and add a hint of classicism within today’s tod oday od ay’s m ay mod modern oder od ern er n wo worl world. rld. rl d. Female’s important mpor mp orta or tant rrol ta role ole ol e in tthe he c cir circle ircle ir e of llife shown within the function of Royal yall Co ya Cour Court’s urt’ ur t’s ab abdi di d dal dalem. alem al em. Th em The e fe fema female ma abdi dalem are supposed to still ll rref reflect efle ef lect le ct the themselves hems he msel ms elve el ves ve s as “t “the he beauty of Javanese women” who preserve serv se rve the ma llim rv lima ima im a co conc concept ncept in tthe nc their he lives, which consist of the following iide ideals: deal de als al s: ma manak mana nak na k (g (give (giv ive iv e birt birth rth h to preserve the family lineage), masak (co (cooking), cook co okin ok ing in g), macak maca ma cak ca k (makeup), (ma make keup ke up)), mrantasi up mran mr (house of solving), and manembah nemb mbah mb ah (d (dev (devoting). evot ev oting) ot g). g) Content of the b boo book ook oo k de designed b bas based ased as ed on qu qualitative research of visual anthropology ogy to study dy tthe he rroy royal oyal oy al court fem female abdi dalem’s life, women role as a mother to the family, and women as a member of the society. The visual of this book was made using the photography essay technique with caption to communicate the objects realisticall and factually, and made with interesting white space book layouting. Consisting of informations about the Yogyakarta Royal Court’s female abdi dalem. Through this book, it is expected that more people will understand the culture of Yogyakarta, especially the ma lima concept in “the beauty of Javanese Women”
Keyword : photography essay, visual anthropology, Yogyakarta Royal Court’s female abdi dalem.
v
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
“Belajarlah ketenangan jiwa dan kesabaran hati dari seni budayamu ”
Segala puji syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan atas kekuatan serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada saya dalam menyelesaikan tugas akhir desain judul “Perancangan Buku Esai Fotografi Abdi Dalem Perempuan Di Keraton Yogyakarta”. Perancangan karya desain ini selain untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam m menyelesai menyelesaikan aika ai kan ka n je jenjang pend pendidikan magister pada Program Studi Penc Penciptaan ncip nc ipta ip taan dan ta an P Pen Pengkajian, engk en gkaj gk ajia aj ian, ia n, m minat utama Desain Komunikasi Visual uall Pa ua Pasc Pascasarjana scasar sc arja ar jana ja na In Inst Institut stit st itut it ut Sen Seni enii Yo en Yogy Yogyakarta, gy juga sebagai wujud kecintaan da dan n ap apre apresiasi resias re asii sa as saya ya p pad pada ada ad a ke kele kelestarian lest le st seni budaya di Yogyakarta. nyel eles el esai es aika ai kan tu ka tugas ak akhi hirr in hi inii ba bany Untuk Menyelesaikan akhir banyak pihak yang turut ngga diu iuca iu capk ca pkan pk an ras asa as a te teri rima kas membantu, sehingga diucapkan rasa terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn selaku Dosen Pembimbing atas bantuan, inspirasi, motivasi dan bimbingan serta arahannya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Para
Kanjeng
Ratu,
dan
para
nara
sumber
abdi
dalem
perempuan, KRT. Hamong Tejonegoro, Bu Tutik, dan Bu Dwik.
vi
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
3. Prof. Dr. Djohan, Msi selaku Direktur Program Pascasarjana, Prof. Drs. Soeprapto Soedjono, MFA. PhD selaku penguji ahli, dan Dr. Rina Martiarta, Mhum selaku ketua tim penilai tesis. 4. Dr. Ir. Yulriawan Dafri, Mhum selaku penasihat akademik Program Pascasarjana. 5. Drs. Isd. Sumbo Tinarbuko, MSn., Drs. H. Umar Hadi, Dr. Prayanto Wido Harsanto, MSn., selaku dosen Desain Komunikasi Visual Pascasarjana. awan seperjuanga gan ga n Tugas Akhir, dan semua yang telah 6. Kawan-kawan seperjuangan am m men enye en yele ye lesa le saik sa ikan an ttug ugas ug as akh membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. eren er enda en daha da han ha n ha hati ti p pen enul en ulis m ul men enya en ya Dengan ker kerendahan penulis menyadari bahwa masih gan ga n da dala lam la m te tesi sis si s da dan pe peranc ncan nc anga an ga karya. Untuk itu banyak kekurangan dalam tesis perancangan an s sar aran d ar dar ari pi ar piha hakha k-pi kpiha pi hak ya ha yang ng mengapresiasi sangat koreksi, kritik, dan saran dari pihak-pihak moga ga ttug ugas ug as akh khir ini kh ni d dap apat ap at b ber erma er diharapkan. Semoga tugas akhir dapat bermanfaat dan menambah iapa saja yang ng m mem emba em bacanya. Akh ba wawasan bagi siapa membacanya. Akhir kata, pesan penulis kepada pembaca adalah tetaplah berkarya, lestarikan dan bangga terhadap budaya Indonesia.
Yogyakarta, Juli 2015
Fransisca Sherly Taju
vii
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
DAFTAR ISI
ABSTRAK
…………………………………..…………………………………………….. iv
ABSTRAC
…………………………………..…………………………………………….. v
KATA PENGANTAR ……………………....……………………………………….……. vi DAFTAR ISI …………………………………………………...…………………....…… viii
I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………...……………………..…. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………….……….……. 6 C. Orisinalitas ………………..……………………………..……..……….……. 6 an Manfaat ………… ……………………………… …… D. Tujuan dan ………………………………………….……....…. 10
CIPT PTAA PT AAN AA N II. KONSEP PENCIPTAAN umbe berr Pe be Penc ncip nc iptaan ip an … ………. …… …..… …. ……… ………. …. A. Kajian Sumber Penciptaan …………..…………...………….………. 12 Pen enci en cipt ci ptaa pt aan aa n …… ……… ……… ………… ……………… …… ………… …… …… B. Landasan P Penciptaan …………………………………..………..………. 22 erwu er wuju wu juda ju dan/Pe da Peng Pe ngga ng gara ga rapa ra pan …… pa …….. ....…… .. C. Konsep Perwujudan/Penggarapan ……...…….…………………. 31 OSES OS ES P PENCI CIPT CI PTAA PT AAN AA N III. METODE/PROSES PENCIPTAAN enci cipt ci ptaa pt aan …….…………………………….……………………. aa ……..…… …… ………… ………… …… ………… …… ………… …… ………. …… A. Metode Penciptaan 36 cipt ptaa pt aan aa n …………………...………………….…………..……. …………………... …… ..…… .. ………… …… ………… …… B. Proses Penciptaan 44 BAHASAN KARY RYA RY A IV. ULASAN/PEMBAHASAN KARYA
……………………………………..……. 49
V. PENUTUP A. Kesimpulan …………..…………………...……………………………………. 136 B. Saran ………….……..…………………….………………………………………. 137
DAFTAR SUMBER ACUAN …….……………..………………………………………. 138 LAMPIRAN ………………….……………………….………………………………………. 140
viii
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kerajaan Mataram Islam muncul di abad ke-15. Raja pertama adalah Penembahan Senopati, dan mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Raja-raja berikutnya tidak mampu membawa Mataram kembali ke masa jayanya, bahkan Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua bagian dengan adanya Perjanjian Giyanti yang semata-mata merupakan kepentingan politik nda, sehingg gga gg a me meng ngak ng akibatkan mu ak kekuasaan Belanda, sehingga mengakibatkan munculnya perselisihan a ke kera raja ra jaan, yakn ja knii Ke kn Keraton Ka Kasuna diantara keluarga kerajaan, yakni Kasunanan Surakarta yang Srii Su Susuhu huna hu nan na n Pa Paku ku B Buw uwon uw ono on o III, dan Kasultanan dipimpin oleh Sr Susuhunan Buwono Hadi dini di ningra ni ratt ya ra yang ng d dip ipim ip impi im pin ol pi oleh eh Sri Sultan Hamengku Ngayogyakarta Ha Hadiningrat dipimpin raja jaan ja an Yogya yaka ya karta ka a ya yang ng b ber erbe er bent be nt Buwono I. Kerajaan Yogyakarta berbentuk Kasultanan dan an iini ni d dal alam al am Ba Baba bad ba d Ta Tana nah na h Ja dipimpin oleh Sultan dalam Babad Tanah Jawa disebutkan bahwa mutl tlak tl ak,, da ak dan juga sebag Sultan memiliki kekuasaan mu mutlak, sebagai warana ning Allah ‘penjelmaan Tuhan, sebagai wakilNya’ (Purwadi, 2007:65). Konsep warana ning Allah membuat masyarakat Jawa siap menjalani apa yang dititahkan oleh Sultan. Terutama basis eksistensi utama masyarakat Jawa adalah menerima kodrat, sehingga memiliki sifat sadaro (sadar diri), lakoni (menjalani), ojo meri (jangan iri hati), memayu
hayuning
bawana
(memelihara
kelestarian
semesta).
Kelestarian di sini merupakan keseimbangan antara alam dan Tuhan, sehingga masyarakat Jawa akan lebih mencari kenyamanan batin agar tercipta keseimbangan tersebut. Dalam segala kegiatan yang berada di 1
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
dalam kesultanan, banyak pihak-pihak yang membantu Sultan untuk tetap
mempertahankan
kasultanan
dan
tetap
melestarikan
kebudayaan Jawa, salah satunya yang sangat dikenal orang awam adalah pengabdian para abdi dalem. Zaman
dahulu
pengertian
abdi
dalem
adalah
orang
yang
mengabdi pada Sultan, terutama dalam halnya mempertahankan kekokohan kasultanan. Namun dengan perkembangan zaman saat ini dengan tidak adanya peperangan, maka abdi dalem adalah orang yang sanggup menjadii teladan bagi m masyarakat luas serta menjadi abdi budaya
Yogyakarta karta
dan da n
sudah suda su dah da h
kekancingan (Surat urat at
Keput K Keputusan utus ut usan us an
dikeluarkan
pihak pih p ihak ih ak
oleh eh
mendapatkan mend me ndap nd apatka ap
ata a atau tau ta u
Keraton Ker K erat er aton at on
Sura Su Surat ratt ra
ketetapan
atau
Pengukuhan)
yang
Ngayogyakarta Ngay Ng ayog ay ogya og ya
Hadiningrat
(wawancara Yudahadiningrat, 2015). Pengabdian daha da hadi ha diningra di rat, ra t, 2 201 015) 01 5).. Pe 5) Pengab abdi ab dian di an tulus yang disandang oleh
abdi
dalem lem m
merupakan meru me rupa ru paka pa kan ka n
keinginan keingi ke gina gi nan na n
sendiri
dan
tanpa
mengharapkan imbalan dari namun kekucah (gaji) yang jauh mbalan an d dar arii Su ar Sultan, na namu mun mu n keku dari standar diterima baik, dan itu pun dihayati menjadi berkah. Abdi dalem dibagi dalam dua golongan besar yaitu abdi dalem Punokawan dan abdi dalem Kaprajan. Abdi dalem Punokawan dari tugas yang dijalanin, pengakuan, penggajian, dan sebagai perangkat kasultanan
berasal
dari
pihak
keraton.
Sedangkan abdi
dalem
Kaprajan, pengakuan dan penggajian adalah dari negara Republik Indonesia, dan mereka tidak memiliki beban tugas dari keraton. Berdasarkan waktu kerjanya, abdi dalem dapat dibagi dua, yakni: abdi dalem tepas (bekerja tiap hari), dan abdi dalem caos (bekerja sesuai
2
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
jadwal bertugas). Sedangkan berdasarkan jenis kelaminnya, abdi dalem dibagi menjadi abdi dalem kakung (laki-laki) yang bertugas untuk menjaga pos-pos pada keraton, dan abdi dalem keparak (perempuan) yang bertugas di dalam keraton. Abdi dalem laki-laki dengan mudah dijumpai dan dapat berinteraksi langsung, namun abdi dalem
perempuan
cukup
sulit
dijumpai;
sehingga
untuk
akses
informasi tentang abdi dalem perempuan dapat dikatakan sukar didapat. dari
Dilihat
etimologiny nya ny a etimologinya
perempuan
memiliki
makna
KBBI, 20 2008 08:3 08 :391 :3 91). 91 ). E Emp mpu mp u ya yang ng ber pe+empu+an (KBBI, 2008:391). Empu berarti tuan, orang yang atau aupu au pun ke pu kepa pala pa la ((or oran or ang an g ya yang ng p pal alin besar). Kata empu al mahir/berkuasa, at ataupun kepala (orang paling ai m mak akna ak na sok okon ok ong, on g, m mem emer em erin er inta in tah, ta h, penyangga. Sebutan juga mempunyai makna sokong, memerintah, berm rmak rm akna se ak sese seor se oran or ang an g ya yang m mem emil em perempuan itu be bermakna seseorang memiliki posisi yang tinggi an k keh ehid eh idup id upan up an.. Po an Posi sisi si si ttin ingg in ggii di si gg sini berarti menjadi roda dalam perjalanan kehidupan. Posisi tinggi n, sep eper ep erti er ti m melahir irka ir kan, ka n, m membe dalam kehidupan, seperti melahirkan, membesarkan mengurus
rumah
tangga.
Dalam
Serat
Candrarini
anak serta tahun
1860
mengatakan bahwa perempuan Jawa ideal harus memahami ma lima, yaitu:
manak
(memberi
(bersolek),
mrantasi
manembah
(melakukan
(Wahjono
keturunan),
(dapat bakti
masak
mengatasi dan
(memasak),
segala
penghormatan
macak
sesuatu), pada
dan
Tuhan)
dalam Kartikasari et al., 1992:69). Pada waktu itu,
masyarakat Jawa, masih memegang teguh adat-istiadat lama, yaitu tata cara Jawa yang memperoleh pengaruh dari unsur-unsur ajaran Hindu dan kemudian Islam.
3
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Ajaran Hindu tentang perkawinan, poligami merupakan kebiasaan yang sudah lazim dilakukan pada masa itu. Bahkan, sebelum menikah dengan
perempuan
yang
nantinya
menjadi
istri
resmi,
kaum
bangsawan Jawa biasanya sudah mempunyai selir. Pada zaman seperti itulah Serat Candrarini ditulis dengan tujuan sebagai pedoman agar keutuhan
keluarga
dapat dipertahankan,
oleh karena
itu corak
kesusastraan pada waktu itu tidak jauh dari situasi lingkungan atau kodrat zamannya. Watak atau karakter karya sastra pada zaman itu kesetiaan dan da biasanya hanya mengutamakan ke darma bakti perempuan ebagai ai p pem emim em impin im n ru ruma mah. ma h. kepada suami sebagai pemimpin rumah. remp re mpuan da mp dala lam la m ke kehi hidu hi dupan du n Ja Jawa dapat dibagi dua Sebutan pere perempuan dalam kehidupan an ‘ayu’. ‘ay ayu ay u’. ‘Cantik’ ‘Ca Cant ntik nt ik’’ memiliki ik mem m emilikii de em defi fini fi nisi ni si elok, molek (tentang yakni ‘cantik’ dan definisi remp re mpua mp uan) ((KB ua KBBI KB BI,, 20 BI 2005 05:1 05 :193). :1 ). S Sed ed wajah, muka perempuan) (KBBI, 2005:193). Sedangkan ‘ayu’ memiliki mena nawa na wan, wa n, c can anti an tik ti k da dan n an angg definisi cantik dan me menawan, cantik anggun (KBBI, 2005:81). mpunyaii ma makn kna kn a slamet slam amet am et berasal ber b eras er asal d ‘Ayu’ yang mempunyai makna dari kata rahayu yang artinya diberkahi selamat, sehingga ‘perempuan ayu’ merupakan tempat wahyu/kemuliaan. Oleh karena itu perempuan dalam falsafah Jawa tidak mengacu pada estetika tubuh namun justru dari karakter pribadi (Setyanto, 2013:35). Bagi masyarakat Jawa untuk bisa berhasil menjadi perempuan yang ideal dalam menjalankan segala perannya harus memenuhi karakter seorang ‘perempuan jawa ayu’. Melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, menjadi sebuah realita yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman saat ini. Sejalan dengan
4
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
hal tersebut, penulis mengamati bahwa perkembangan zaman tidak serta-merta mengubah arah identitas para abdi dalem Keraton Yogyakarta.
Perempuan
yang
secara
etimologi
memiliki
makna
peranan tinggi dalam roda kehidupan, menjadi subjek pokok yang dijaga kaitannya dengan nilai karakter diri yang baik serta memahami ma lima. Abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta menjadi sorotan penulis, dimana subjek tersebut menjalankan sebuah budaya adiluhung yang telah dilestarikan secara terus menerus sejak generasi gga saat ini. Tr Trad adisi ‘perempua sebelumnya hingga Tradisi ‘perempuan jawa ayu’ dalam a, sa sang ngat ng at d dip ipeg ip egan eg ang an g te tegu guh gu h da konsep ma lima, sangat dipegang teguh dan dijaga oleh para m Ke Kera raton ra n Yo Yogy gyak gy akar ak arta ar ta.. Mend ta ndar nd arma ar ma baktikan diri untuk perempuan dalam Keraton Yogyakarta. Mendarma dili liha li hatt da ha dari tah ahap ah apan ap an jjenja jang ja ng p pan an keraton dapat di dilihat tahapan jenjang pangkat dalam keraton, ng, Ja ng Jajar, B Bek ekel ek el E Ene nem, ne m, Bek ekel ek el S yakni dari Magang, Bekel Enem, Bekel Sepuh, Lurah/Penewu, upat atii En at Enem em,, Bu em Bupa pati pa ti E Ene nem ne m (K (KRT RT), Bupati Sepuh (KRT), RT Wedono, Riyo Bupati Enem, Bupati Enem (KRT), n. dan Bupati Kliwon. Fenomena
tersebut
menginspirasi
penulis
untuk
melakukan
sebuah perancangan buku esai fotografi abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta, sehingga dapat membuktikan bahwa konsep ma lima masih dapat berlaku pada saat ini. Media buku dipilih dengan pertimbangan agar dapat memberikan informasi yang lebih jelas melalui sajian visual dan didukung dengan verbal yang berupa alur cerita, serta dapat disimpan dan digunakan dalam kurun waktu yang lama. Visual pada buku ini nantinya akan menggunakan teknik esai foto yang dapat mengungkap realitas tentang ‘perempuan jawa ayu’
5
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
sebagai abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta yang masih berpedoman pada konsep ma lima. Pada buku ini, terutama dalam bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) konsep ma lima diilustrasikan dalam bahasa rupa, yakni melalui esai foto, sehingga memunculkan kedekatan emosional bagi orang yang melihat, khususnya perempuan serta dapat mengingatkan kembali tentang ‘perempuan jawa ayu’ yang sebenarnya tidak dilekang oleh waktu. Semua ini terlepas dari konsep feminisme yang
menuntut emansipasi atau kesetaraan dan keadilan
hak dengan pria.
Rumu Ru musa mu san sa n Ide Ide Penciptaan Penc Pe ncip nc ipta ip taan ta an B. Rumusan tarr be ta belaka kang ka ng p per erih er ihal ih al m mel elesta el tari ta rika ri ka tradisi abdi dalem Berdasarkan latar belakang perihal melestarikan erat er aton at on Yog ogya og yaka ya kart ka rta rt a ya yang m mer erep er ep perempuan di Ker Keraton Yogyakarta merepresentasikan budaya umusan an iide de d dal alam pen al enci en cipt ci ptaa pt aan aa n in Jawa, maka rumusan dalam penciptaan ini adalah bagaimana ku esai fotograf afii ya af yang ng mempresentasikan memprese merancang buku fotografi ‘perempuan Jawa ayu’ yang masih sesuai dengan serat candrarini, yakni ma lima: manak (memberi keturunan), masak (memasak), macak (bersolek), mrantasi
(dapat
mengatasi
segala
sesuatu),
dan
manembah
(melakukan bakti dan penghormatan pada Tuhan) pada abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta pada saat ini.
6
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
C. Orisinalitas Dengan pernyataan ini penulis menyatakan bahwa tesis yang penulis tulis dengan judul “Perancangan Buku Esai Fotografi Abdi Dalem Perempuan Di Keraton Yogyakarta” adalah benar merupakan hasil karya intelektual penulis dan tidak meniru karya siapapun, diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang diakui sebagai karya penulis.
Dari
hasil
pengamatan
penulis
terhadap
fenomena
arakter ‘peremp mpua mp uan jawa ayu' te ua berkurangnya karakter ‘perempuan terutama dalam konsep dupa du pan pa n pe pere remp re mpua mp uan ua n sa saat at iini ni, se ni ma lima pada kehidu kehidupan perempuan ini, sehingga menginspirasi ncip nc ipta ip takan ta n bu buku ku e esa saii fo sa fotogr graf gr afi. af i. Pemilihan subjek abdi penulis untuk menc menciptakan esai fotografi. uan ua n di dika kare ka renaka re kan ka n ab abdi di dal alem al em m mas as dalem perempuan dikarenakan dalem masih berada di lingkup asih as ih tter erus m er mel eles el esta es tari ta rika ri kan ka n budaya ya a adi di keraton yang masih terus melestarikan adiluhung. Sejauh yang bel elum el um d dit item it emuk em ukan uk anny an nya ny a te tesi sis si s at atau penulis ketahui, b belum ditemukannya tesis ataupun yang bertema erancang ngan ng an b buku te tent ntan nt ang an g abdi dalem, khususnya sama yakni perancangan tentang ‘perempuan’ yang memahami konsep ma lima di Keraton Yogyakarta. Dalam penulisan tesis ini, penulis menemukan beberapa tesis yang komparasi yang berkenaan dengan objek penulisan yakni tentang perempuan Jawa, seperti: Didik Adi Subroto (2003) dengan judul “Perempuan Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Lampu Duduk Dengan Bahan Glugi”. Di sini Didik memandang perempuan dari segi budaya dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, perempuan pada umumnya memiliki pola pikir, imajinasi maupun perasaan lebih peka dibanding laki-laki. Peran
7
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
perempuan sangat penting seperti seorang ibu melahirkan, mengurus anak, dan rumah. Keindahan figur artistik perempuan inilah yang membuat Didik berkeinginan menciptakan produk fungsional berupa lampu duduk. Sifat perempuan dianalogikan dengan fungsi lampu duduk, maka dapat dikatakan bahwa lampu duduk tidak menerangi sekitarnya dengan cahaya yang terlalu terang/kuat melainkan redup, memberikan kesan ketenangan, kelembutan dan romantis. Karya buku abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta memiliki kesamaan figur rempuan, namun un u untuk karyanya bukan berupa lampu dan hakikat perempuan, duduk. m Pa Panj nji Pu nj Purn rnam rn ama am a (2 (201 010) 01 0) d den enga en ga judul “Puisi Tubuh”. R. Yulli Adam Panji Purnama (2010) dengan m in inii me mengan angk an gkat gk at iima maji ma jina ji nasi na si v vis is Pada tesis Adam mengangkat imajinasi visual pembaca dalam otog ogra og rafi ra fi yan ang an g be berb rbah rb ahan ah an baku u fo foto to bentuk karya fotografi yang berbahan foto-foto pertunjukan. Di dap apat ap at m men engh en ghad gh adir ad irka ir kan ka n tu tubu buhbu h-tu htubu yang memainkan tu sini dengan foto d dapat menghadirkan tubuh-tubuh kara rakt ra kter ter kt erte er tent te ntu nt u dan dimungkinkan dapat suasana, emosi,, dan ka karakter tertentu mewakili
kandungan
emosi
dari puisi
yang
akan dibuat untuk
visualnya. Teknis dalam buku abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta menggunakan teknik fotografi, terutama esai foto yang menghadirkan karakter perempuan Jawa. Namun tidak berasal dari puisi, melainkan serat candrarini. Senja
Aprela
Agustin
(2011)
dengan
judul
“Representasi
Perempuan pada Disain Kemasan Kiranti”. Penelitian ini mengkaji tentang disain kemasan minuman herbal dengan metode kualitatif melalui analisis wacana. Senja mencari pemaknaan penggambaran
8
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
perempuan pada disain Kemasan sebuah produk minuman herbal “Kiranti” yang mana produk tersebut memang ditujukan untuk dikonsumsi oleh para perempuan pada usia subur. Berdasarkan hasil perbincangan oleh para pembaca teks ditemukan bahwa wacana tentang menstruasi dihubungkan dengan budaya Jawa yaitu konon ketika perempuan Jawa menstruasi selalu meminum jamu tradisional. Sehingga hal itu telah menjadi wacana dominan dalam masyarakat Jawa yang dimanfaatkan oleh Kiranti untuk mempromosikan produk nya pada masya yara ya rakat Indonesia. Pada tesis Senja, ia ra minuman herbalnya masyarakat ng bud uday ud aya ay a Ja Jawa wa iitu tu s sen endi en diri di ri.. Ka ri mengkaji tentang budaya sendiri. Karya buku abdi dalem erat er aton at on Yog ogya og yaka ya kart ka rta rt a in inii masi sih si h be perempuan di Keraton Yogyakarta masih berkaitan erat dengan ng m mas asih as ih kuat. t. budaya Jawa yang masih utu ut u Yo Yopi D Dar arsi ar sika si ka D Dar araswa ar wati wa ti ((2010) dengan judul Ni Luh Putu Darsika Daraswati u: N Nii M Mad ade ad e Mu Muji ji, Sa ji Sang ng S Suu uun uu n Pa “Pengabdian Ibu: Made Muji, Suun Paras dalam Fotografi an esai fo foto to iini ni terinsp spir sp iras ir asii ol as oleh seo Esai”. Penciptaan terinspirasi seorang wanita Bali (Ni Made Muji) yang merupakan seorang ibu dan membantu suaminya untuk mencari nafkah. Di Bali, wanita Bali selain bekerja keras membantu suami juga aktif berperan dalam menjalankan kegiatan ritual Hindu yang padat sepanjang tahun. Wanita Bali menunjukan keteguhan hati dan di sisi lain menonjolkan kekuatan fisik. Melalui pemotretan yang ditekankan pada komposisi, warna, garis, tekstur, ruang/bidang, dan memanfaatkan ikon-ikon yang ada. Buku abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta hampir serupa mengangkat
9
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
tentang esai foto dan seorang perempuan, namun untuk lokasi dan lingkup penelitiannya yang berbeda, yakni Bali dan Yogyakarta. semua sumber referensi yang dikutip dan yang dirujuk telah ditulis dengan lengkap pada Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari diketahui terjadi penyimpangan dari pernyataan yang penulis buat, maka penulis siap menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
D. Tujuan dan Manfaat hat dari latar ar b bel elak el akan ak ang serta ru an Setelah dilihat belakang rumusan masalah yang ada,
maka
juan an tujuan
perancang p ngan ng an perancangan
adalah a h
mera me merancang
buku
untuk
abdi di dalem em p per erem er empu em puan pu an dii Ke Kera ra mengaktualisasi ab perempuan Keraton Yogyakarta yang masih
mi memahami
kon onse on sep se p konsep
ma
lim ima im a, lima,
yakn ya kni: kn i: yakni:
manak
(memberi
sak sa k ((me mema me masa ma sak) sa k), ma k) maca cak (b ca (ber erso er sole so le keturunan), masak (memasak), macak (bersolek), mrantasi (dapat la s ses esua es uatu ua tu), tu ), dan mane nemb ne mbah mb ah (me mengatasi segala sesuatu), manembah (melakukan bakti dan ada Tuhan). penghormatan pada Sedangkan
manfaat
dari
buku
esai
fotografi
abdi
dalem
perempuan di Keraton Yogyakarta, sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Instansi Akademik: a. Mengaplikasikan ilmu DKV, khususnya dalam perancangan buku esai fotografi abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. b. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa DKV dalam merancang sebuah buku esai fotografi.
10
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
2. Manfaat bagi Masyarakat: a. Penciptaan karya ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memahami karakter abdi dalem perempuan yang masih berkonsep pada ma lima di Keraton Yogyakarta melalui esai foto. b. Menjadi sumbangan media untuk memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang ma lima pada abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. c. Merupakan upaya pelestarian kebudayaan Indonesia pada abdi rempuan di Ker erat er aton Yogyakarta yang berupa aset at dalem perempuan Keraton informasi.
11
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA