PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU TINGGI MUKA AIR SUNGAI ONLINE Edy Saputro1, Adian Fatchur Rochim 2, Yuli Christiyono2 ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan infrastruktur jaringan internet saat ini semakin pesat. Pemanfaatanya juga meningkat di berbagai segi kehidupan masyarakat. Fenomena lain juga marak diberitakan oleh media, yaitu terjadinya bencana banjir di berbagai wilayah negeri. Oleh sebab itu, perlu dibangun aplikasi yang dapat memberikan informasi data tinggi muka air sungai menggunakan koneksi internet. Bertambahnya operator penyedia internet akhir – akhir ini, menyebabkan terjadinya kompetisi pasar di bisnis ini. Hal ini berdampak pada persaingan tarif dan kualitas, yang memaksa para operator menurunkan tarifnya dengan paket yang relatif murah. Metode yang digunakan dalam merancang sistem ini adalah metode pemrograman terstruktur dengan perangkat bantu pengembangan menggunakan diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram), diagram E-R, serta normalisasi basisdata. Pengembangan aplikasi juga membutuhkan perangkat lunak pendukung Apache sebagai web server, PHP dan Delphi sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai basisdata. Hasil penelitian ini adalah sebuah aplikasi berbasis web yang mampu menampung, mengolah, dan menampilkan data tinggi muka air sungai dari setiap station lokal. Sehingga informasi mengenai ketinggian air di suatu sungai dapat diakses secara online. Kata-kunci : Sungai, Banjir, Delphi, PHP, Pemantau, Online.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi kehidupan, hal ini juga diiringi dengan kebutuhan akses informasi yang semakin meningkat. misalnya saat seseorang sedang bepergian keluar kota sementara kondisi hujan lebat, maka ia dapat mengakses kondisi ketinggian air sungai di daerah tempat tinggalnya secara online. Sangat sulit saat ini menemukan bidang yang belum tersentuh oleh jaringan komputer. Proses desain dan administrasi jaringan komputer tentunya memerlukan pengetahuan khusus tentang teknologi jaringan. Dampak dari kecenderungan ini berpengaruh besar terhadap industri komputer dan komunikasi, mulai dari hal pembuatan komputer sampai dengan integrasi sistem. Dampak lainnya adalah adanya pengembangan sistem yang terintegrasi yang dapat memproses dan menstransmisikan berbagai jenis data dan informasi. Perkembangan TI (Teknologi Informatika) dan standar – standar terknis juga membawa ke arah sistem publik yang terintegtasi sehingga memungkinkan terjadinya pengaksesan sumber – sumber informasi dan data secara virtual dari seluruh dunia dengan mudah. Perkembangan TI dalam bidang jaringan komputer termasuk yang tertinggi dalam era globalisasi sekarang ini. Karena semakin sadarnya akan manfaat dan nilai 1 2
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro
tambah yang ditawarkan oleh sebuah jaringan komputer.
1
Jaringan selular yang baru – baru ini muncul dan menempati posisi booming di masyarakat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi, menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya, mulai dari semakin murahnya perangkat Mobile Station (MS) hingga fitur – fitur yang ditawarkan, salah satunya adalah produk internet GPRS hingga HSDPA yang harganya semakin terjangkau dengan berbagai macam paket, contohnya, operator baru HCPT dikenal produknya sebagai 3 (THREE) menawarkan harga internet unlimited Rp.25.000/bulan, Operator lain, sebut saja IM3 juga menawarkan berbagai macam paket internet murah dengan pilihan time based dan quota based. Jaringan selular menggunakan R-Interface (Radio–Interface) untuk mengkoneksikan mobile station dengan jaringan telekomunikasi, yang dalam implementasi saat ini sering disebut BTS (Base Transceiver Station).
Jaringan selular memungkinkan pelanggan tidak lagi berkomunikasi dengan batasan tempat, sehingga dapat menggunakan ponsel (telepon selular) untuk berkomunikasi di manapun mereka berada selama masih dalam cakupan sinyal BTS operator telekomunikasi. Dalam perkembanganya, telepon selular menawarkan fitur – fitur yang semakin fleksibel dan kompleks. Sebagai contoh, dengan menggunakan telepon selular seorang pelanggan memiliki kebebasan berkomunikasi baik mobile voice dan mobile data secara mudah. Memperhatikan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan
memanfaatkan koneksi GPRS untuk mengirim data pada simulasi aplikasi pemantau tinggi air sungai online. Memperhatikan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan memanfaatkan koneksi GPRS untuk mengirim data pada simulasi aplikasi pemantau tinggi air sungai online. 1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah mempelajari bahasa pemrograman Delphi, PHP, dan Teknologi GPRS, pada studi kasus aplikasi penggunaan GPRS untuk pengiriman data tinggi muka air sungai secara online. 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah untuk Tugas Akhir ini adalah :
1. Perancangan sistem dengan memanfaatkan PHP untuk aplikasi web server dan Delphi pada pembuatan aplikasi Station Data Lokal (SDL) sebagai bahasa pemogramannya dan MySQL sebagai basis datanya. 2. Hanya membahas proses pengiriman data contoh acak yang ditangani oleh Station Data Lokal (SDL) sehingga data terkirim sampai ke web server. Tidak membahas sensor ketinggian air sungai dan proses akuisisi data dari sensor. 3. Tidak membahas tentang proses penggunaan google maps. 4. Tidak membahas jaringan dan kualitas pada koneksi GPRS. 5. Menggunakan modem MOBI, VENUS, SIERA, ZX-200. 6. Menggunakan Sistem Operasi Windows. 7. Dijalankan pada Personal Computer (PC) atau Notebook. Bukan pada mikrokontroller atau mikroprosessor. II. KONSEP SISTEM APLIKASI
2.1 Definisi GPRS Merupakan suatu teknologi telekomunikasi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G . Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS 2
saat ini terpisah dari GSM. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip tunnelling. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah, sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. 2.2 Alat Bantu Perancangan Sistem Perancangan suatu sistem memerlukan alat bantu untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam suatu perancangan sistem, beberapa alatalat perancangan sistem yang dibutuhkan seperti : 1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram-DFD) DFD memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi. DFD dapat digunakan untuk merancang logika sebuah program atau rincian pemrosesan data. 2. ERD (Entity Relationship Diagram) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan, ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan secara konseptual. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. ERD mempunyai notasi atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan ERD 3. Perancangan Basis Data Basis data merupakan kumpulan item data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yang diorganisasikan berdasar sebuah struktur tertentu., tersimpan dalam komputer. Perancangan basisdata dapat menggunakan konsep normalisasi. Normalisasi merupakan suatu teknik dalam desain logika suatu basisdata, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik tanpa anomali atau redudansi. Kegunaan normalisasi adalah meminimalisasi pengulangan infromasi, dan memudahkan identifikasi objek/entitas.
III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem
Komponen dan informasi yang dibutuhkan aplikasi meliputi : 1. Peta lokasi longitude dan latitude dari setiap sungai atau site yang akan dijadikan sebagai stasiun SDL. 2. Dibutuhkan fungsi penampilan dan penyimpanan log data pada aplikasi SDL untuk runut data dan runut masalah pada stasiun lokal. 3. Diperlukan aplikasi simulator data air sungai pada SDL. 4. Diperlukan sebuah web server dan web hosting untuk menjalankan APSO. 5. Fungsi penampilan informasi data ketinggian air sungai dalam bentuk tabel dan grafik pada suatu station/lokasi. 6. Halaman peta sederhana untuk mempermudah visitor/admin dalam pencarian lokasi station.
yang ganda). 1NF adalah proses penghilangan atribut ganda (menjadi atomic). 2NF adalah proses penentuan key fields, dan menggambarkan ketergantungan fungsional atribut – atribut non key dengan key fieldnya. 3.3 Diagram Konteks
Diagram konteks memperlihatkan sistem sebagai satu proses. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan umum suatu sistem. Diagram konteks menunjukkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Diagram konteks dalam aplikasi telemetri dengan koneksi GPRS pada simulasi pemantauan tinggi muka air sungai online ini, dipengaruhi oleh 3 terminator, yaitu administator, station, dan visitor (pengunjung). Dapat dilihat pada Gambar 3.1. Diagram Konteks
Sistem komputerisasi akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dengan menggunakan Delphi dan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basisdatanya, dan Modem GPRS sebagai media pengirim data simulasi. 3.2 Rancangan Sistem SDL dan APSO
Tahapan dalam perancangan sistem APSO adalah DFD (konteks, zero, detil), ERD, dan Normalisasi Data (1NF, 2NF, dan 3NF) [2]. DFD konteks merupakan general sistem yang berisi kesatuan luar sebagai pemberi dan/ atau penerima data dari sistem, dan sistem [2]. DFD zero berisi: Sama dengan diagram konteks, hanya, sistemnya dirinci menjadi proses – proses untuk menghasilkan sistem di atas. Jumlah kesatuan luar, jumlah alur data (dan nama alur data) yang masuk dan keluar dari kesatuan luar harus sama dengan yang ada di konteksnya. DFD detil adalah penjabaran sebuah proses yang ada di zero bila dirasa proses tersebut dapat diperinci lagi. E/RD adalah kelanjutan dari DFD. Data store yang ada di DFD saling direlasikan. Entitas di ERD adalah data store di DFD yang bersifat Master File. Relationship di ERD adalah data store di DFD yang bersifat Transaction File. Di E/RD ini, atribut – atribut (fields) dari setiap entitas dan relationship harus sudah tergambarkan [3]. Normalisasi data adalah kelanjutan dari E/RD. Unnormalize data adalah gabungan seluruh atribut yang ada di E/RD (sehingga tampak ada atribut 3
Autentikasi & Validasi Data
Station Kirim Data Station & Sungai
Aplikasi Pemantau Tinggi Muka Air Sungai Online
Register Admin & Station Baru, Maintenance
Reply Url Visitor Url Request
Informasi Data Station & Data Admin
Administrator
Gambar 3.1 Diagram konteks sistem aplikasi telemetri tinggi muka air sungai online
3.4 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi sistem aplikasi telemetri tinggi muka air sugai online. DFD sendiri dibagi menjadi beberapa level, yang tiap – tiap level akan menggambarkan aliran kerja sistem informasi menjadi lebih detail dan terperinci. 3.4.1 DFD Level 0
DFD level 0 aplikasi telemetri pemantauan tinggi muka air sungai online terdapat lima proses, yaitu proses login, proses daftar, proses admin, proses station, dan proses visitor. Pada proses login pengguna, baik pengguna admin maupun station data lokal (SDL), keduanya wajib memiliki username dan password, yang merupakan syarat masuk ke dalam menu
utama bagi pengguna admin dan untuk mengakses basisdata bagi SDL.
1 Proses Login
view admin (id, username, password, level, active) admin view station (id, name, password, address, level, longitude, latitude, active, added_by) station
2.1 Melihat Data Admin or SDL
2.2 Menambah (add) SDL
Add station (id, name, password, address, longitude, latitude, active, added_by)
2.3 Menambah (add) Admin
Add admin (id, username, password, level, active) Edit Admin (password, active)
Gambar 3.2 DFD Level 0
Edit Station (password, address, longitude, latitude, level, active)
3.4.2 DFD Level 1 3.4.2.1 DFD Level 1 Proses 1
1.1 Memasukkan nama dan kunci Pemeriksanaan nama dan kunci
Memeriksa nama dan kunci
station Identitas Station
Identitas admin
3 Proses Admin
3.4.2.3 DFD Level 1 Proses 3
1
administrator
)
Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses 2
Pengguna Admin or Station
1.2
2.5 Edit Station (
DFD level 1 proses 1 berisi proses yang terjadi pada proses login, yang ditunjukkan oleh Gambar 3.3.
Pemeriksanaan nama dan kunci
2.4 Edit Admin
1.3 Tampilan Homepage/ Pesan Autentikasi
2 Proses Daftar
Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses 1
3.4.2.2 DFD Level 1 Proses 2
DFD level 1 proses 2 ini berisi proses yang terjadi pada proses Daftar, seperti yang terlihat pada Gambar 3.6. Terdapat dua proses pada DFD level 1 proses 2 ini, yaitu penambahan dan pengubahan data pengguna admin atau SDL baru.
4
DFD level 1 proses 3 ini menggambarkan proses administrator. Adapun proses yang terjadi pada administrator seperti terlihat pada gambar 3.7. DFD level ini memperlihatkan proses detil dari menambah admin baru dan mengubah data admin. Proses ini juga memperlihatkan proses turunan dari admin dimana terlihat ada dua jenis admin berdasar pada level/hak aksesnya yaitu SuperAdmin dengan Level 1 dan UserAdmin dengan Level 99. Proses penambahan admin, SuperAdmin akan mengakses seluruh tabel (id,username, password, level, active) dan untuk proses mengubah hanya mengakses beberapa tabel (password, active).
entitas melakukan url request ke sistem, yang kemudian sistem mereply-nya dengan halaman utama dari aplikasi pemantau sungai online (APSO).
1 Proses Login
3 Add/Edit (id, name, password, address, longitude, latitude, level, active, added_by)
Add admin (id, username, password, level, active)
3.1 view station
4
SuperAdmin admin station
Proses Station 3.2
view station UserAdmin Edit admin (password, active)
Reply: Homepage
Add/Edit (id, name, password, address, longitude, latitude, level, active, added_by)
5
4 Proses Station
5.1
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 3
Client User
3.4.2.4 DFD Level 1 Proses 4
Gambar 3.7. DFD Level 1 Proses 5
Bagian ini menggambarkan aliran diagram untuk proses station. Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8 edit data_level untuk tabel id, level, dan time dilakukan oleh station (SDL). Sedangkan administrator mengakses tabel data_level melalui hubungan station_id dan id antara tabel station dan data_level. Sementara visitor sebagai entitas luar dari sistem ini, di gambarkan hanya dapat melakukan url request pada sistem. 1 Proses Login
3.4.3 DFD Level 2 DFD Level 2 ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses yang terdapat didalam suatu proses dan penjelasan terperinci mengenai penyimpanannya. 3.4.3.1 DFD Level 2 Proses 1.3
DFD level 2 proses 1.3 berisi proses yang terjadi pada proses penampilan homepage bagi admin dan pemberian pesan autentikasi bagi pengguna SDL. 1.2 Memeriksa Nama dan Kunci
4
4.1
Insert Level Data (id, level, time)
Station
Station Validasi
4.2
1.3.1
1.3.3
Login Administrator
Menu Utama Admin (Tampilan Menu Admin)
Data_Level
Admin view station
1.3.2
1.3.4
Login Station
Autentikasi SDL
5 Proses Visitor
2 Proses Daftar
Gambar 3.6. DFD Level 1 Proses 4
Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 1.3
3.4.3.2 DFD Level 2 Proses 3.2
3.4.2.5 DFD Level 1 Proses 5
DFD level ini membahas diagram alir proses visitor. dimana visitor yang merupakan eksternal 5
DFD level 2 proses 4.2 membahas lebih detail dari proses request data level station
pengguna admin, dari diagram 4.2 masih perlu dirinci, bahwa terdapat subentitas admin yaitu SuperAdmin dan UserAdmin. Seperti ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut.
Gambar 3.10 Diagram E-R
3.6 Perancangan Basis Data
Pengembangan sistem aplikasi ini membutuhkan sebuah sistem basisdata untuk menyimpan data – data yang sudah diproses. Perancangan untuk membuat basisdata ini menggunakan proses normalisasi. Penggunaan proses normalisasi, dimaksudkan agar tidak terdapat pengulangan informasi pada basisdata atau tidak menimbulkan kesulitan pada proses membaca, menambah, menyimpan, mengubah atau menghapus data.
Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 4.2
3.5
Diagram E-R (Entity Relationship)
Diagram E-R merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas satu dengan entitas lain dalam sebuah sistem. Pada aplikasi telemetri dengan koneksi gprs pada simulasi pemantauan tinggi muka air sungai online ini, ada 4 entitas yang terlibat, yaitu : Administrator, Station, Data Level dan Visitor. Entitas Administrator mempunyai atribut diantaranya yaitu : id, username, password, level untuk menentukan hak akses tiap – tiap admin dan yang terakhir adalah active. Diagram E-R pada gambar 3.10 berikut, dapat dilihat bahwa entitas pusat kegiatan sistem adalah entitas Data Level. Antara entitas Administrator dan entitas Station, yang menghubungkan adalah atribut id. Kegiatan utama dari entitas Data Level adalah memproses penyimpanan data yang dikirim oleh tiap – tiap Station teregister, yang berisi atribut Level (tinggi muka air sungai), dan Time (waktu cuplik data).
6
Gambar 3.11 Diagram Basisdata
IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap implementasi mendeskripsikan tampilan-tampilan sistem kemudian sistem tersebut diuji dimana pengujian meliputi proses koneksi dengan basisdata dan pengujian tabeltabel yang terdapat didalamnya. 4.1 Tampilan Halaman Utama (Homepage)
Implementasi tampilan halaman utama (homepage) merupakan tampilan yang pertama kali akan dijumpai oleh pengguna ketika Aplikasi Pemantau Sungai Online diakses, dengan mengetik alamat URL yaitu : http://localhost/water-level/index.php
Implementasi tampilan awal terlihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.4 Halaman tambah admin baru
b. Lihat dan Edit Admin Menu ini berisi tabel administrator, dan dari tabel tersebut terdapat link teks untuk mengedit account pengguna admin. Gambar 4.1 Tampilan halaman utama APSO
4.2 Halaman Login Administrator
Untuk dapat mengakses halaman administrator, pengguna harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Proses pendaftaran admin baru, hanya dapat dilakukan oleh SuperAdmin, bisa dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.5 Halaman daftar admin
Gambar 4.6 Halaman edit admin
c. Tambah Station Menu ini akan menampilkan halaman form untuk menambah dan mengaktifkan station baru.
Gambar 4.2 Halaman login admin
4.2 Halaman Menu Utama Admin
Gambar 4.3 Halaman Menu Utama Administrator
Menu-menu yang ada di halaman menu utama admin antara lain : Tambah Admin, Lihat Admin, Tambah Station, Lihat Station, Cari Koordinat (Lat, Long), dan Ganti Password. a. Tambah Admin Pada menu ini akan ditampilkan form untuk mendaftar admin baru.
7
Gambar 4.7 Halaman form tambah station
d. Lihat dan Edit Station Menu ini berisi tabel station, dan dari tabel tersebut terdapat link teks untuk mengedit data dan mengaktifkan atau menonaktifkan station.
Menu ganti password dapat digunakan administrator, jika ingin mengganti password lama. Biasanya untuk keperluan keamanan. V. PENUTUP Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dari proses awal, proses perancangan hingga pengujian sistem, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran guna mengembangkan aplikasi ini ke arah yang lebih sempurna.
Gambar 4.8 Halaman daftar list station
5.1 Kesimpulan
Gambar 4.9 Halaman edit data station
f. Cari Koordinat (Lat, Long) Menu ini dapat digunakan admin saat mencari titik koordinat station baru yang akan didaftar.
Gambar 4.10 Halaman untuk cari koordinat (lat, long)
g. Ganti Password Admin
1. Fungsi koneksi dial-up gprs dan autoreconnect SDL menggunakan modem (SIERA, MOBI, VENUS, ZX200) berjalan dengan baik. 2. Pengiriman data simulasi tinggi muka air sungai ke host server dapat berjalan, tanpa membutuhkan ip statik pada sistem station lokal. 3. Fitur simulasi data acak yang meliputi 3 trend, yaitu trend Naik, Stabil, dan Turun untuk pengujian validasi data, telah berjalan sesuai desain. 4. Fasilitas Simpan Log dan Buka Log untuk backup data kejadian sungai berjalan dengan sesuai desain. 5. Aplikasi Pemantau Sungai Online (APSO) mampu menampung data simulasi tinggi muka air sungai tiap station dan menyediakan basis data tersendiri bagi tiap station. 6. Pembagian hak akses untuk pengguna admin dan visitor APSO berjalan, pengguna admin terbagi menjadi 2 yaitu Admin Super dengan level 99 dan Admin User dengan level 1. 7. Fasilitas tampilan data tinggi muka air sungai APSO dalam bentuk peta, tabel, dan grafik berhasil diwujudkan. 8. Sebagian besar browser yang ada saat ini, telah mendukung seluruh isi dari aplikasi APSO, baik mobile browser maupun PC browser. 5.2 Saran
1. Akan lebih applicable jika dapat dikembangkan pada sistem minimum mikrokontroler dan keluarganya, sehingga lebih mendekati pada penerapanya. 2. Diharapkan dapat dikembangkan lagi supaya dapat berjalan pada sistem 8
operasi linux dan sistem operasi lainya. 3. Dilakukan modifikasi konten informasi yang lebih detil dan komplek pada Aplikasi Pemantau Sungai Online, sehingga terbangun sistem informasi bencana yang lebih lengkap dan handal. 4. Diharapkan dapat mengganti data simulasi acak dengan data real melalui integrasi dengan aplikasi akuisisi data air sesungguhnya yang menggunakan sensor level air. 5. Diharapkan adanya pengembangan sistem yang memungkinkan untuk dilakukanya kontrol komunikasi dua arah, baik dari sisi SDL ke APSO maupun dari APSO ke SDL. Sehingga mempermudah dalam perawatan dan management perangkat.
Edy Saputro (L2F306026) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Ekstensi 2006, Bidang Konsentrasi Teknik Informatika dan Komputer. UniversitasDiponegoro email:
[email protected]
Semarang,
Agustus 2010
Menyetujui Pembimbing I
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Arbie, Manajemen Database MySQL, Andi, Yogyakarta, 2004. [2] Azis, M.F., Pemrograman PHP 4 bagi Web Programmer, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004. [3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi, Juli 2010. [4] http://www.mobilecommstechnology.com/projects/gprs_bolivia/gprs_bo livia3.html, Juli 2010. [5] https://argeweb.com/serverhosting/maatwerk. php?txt_taal=en, Juli 2010. [6] John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979. [7] Kadir, A., Dasar Pemorgaman WEB Dinamis Menggunakan PHP, Andi Offset, Yogyakarta, 2001. [8] Meilir, Page Jones., The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition, Prentice Hall of India, 1988. [9] Nugroho, Bunafit, PHP & mySQL dengan Editor Dreamweaver MX, Andi, Jakarta, 2004. [10] Roger, S. Pressman, Software Engineering – A Practitioner’s Approach, Fourth Edition, McGrawHill Companies, Inc. 1996. [11] Sutabri, T., Analisa Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, 2004.
9
Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T. NIP. 197302261998021001 Tanggal: __________________
Pembimbing II
Yuli Christiyono, S.T., M.T. NIP. 196807111997021001 Tanggal: __________________