ISSN. 1907 - 0489 Oktober 2008
Spirit Publik Volume 4, Nomor 2 Halaman: 113 - 122
PERANAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PUBLIK The Role of Good Corporate Governance Implementation in Public Corporate Development Lestariningsih Jurusan Administrasi Negara FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (0271) 637358 (Diterima tanggal 10 Juli 2008, disetujui tanggal 21 Agustus 2008) Abstract Good Corporate Governance is now the key word for organizations as they are expected to set high standards in meeting the demands of their shareholders and stakeholders. Director are therefore subjected to higher standards which cover not the technical efficiency of operations, but also the implementation of an efficient management system through the use of best practices develop from high ethical values.The corporate governance structure specifies the distribution of rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as the board, the managers, shareholders and other stakeholders, and speels out the rules and procedure for making decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which the company objectives are set, and the mean of attaining those objectives and monitoring performance. Keywords: Good Corporate Governance, Integrity, Accountability, Stakeholders
Pendahuluan
Governance paling rendah dengan skor 2,88 jauh dibawah Singapura (8,93), Malaysia (7,72) dan
Krisis ekonomi yang melanda negara-
Thailand
(4,89).
Rendahnya
kualitas
Good
negara Asia Timur pada tahun 1999 mulai
Corporate
Governance korporasi-korporasi
mengalami pemulihan kecuali Indonesia. Mengapa
Indonesia
diduga
? Untuk menjawab pertanyaan tersebut terlebih
perusahaan – perusahaan tersebut.
dahulu harus dipahami seperti kata Philip Kottler
yang sama melalui penelitian konsultan manajemen
dan Gary Hamel, bahwa kompetisi global adalah
McKinsey & Co menemukan bahwa sebagian besar
bukan kompetisi antar negara melainkan kompetisi
nilai pasar perusahaan-perusahaan Indonesia yang
antar korporat di negara-negara tersebut (Djoko
tercatat di pasar modal (sebelum krisis) ternyata
Santoso M., 2005). Oleh sebab itu dapat dikatakan
overvalued. Diketemukan bahwa sekitar 90 % nilai
bahwa baik atau buruknya perekonomian suatu
pasar perusahaan publik ditentukan oleh growth
negara tergantung dari korporat-korporatnya.
expectation (harapan pertumbuhan) dan sisanya
Pemahaman tersebut membuka wawasan
menjadi
pemicu
di
kejatuhan Pada tahun
ditentukan oleh current earning stream (arus
belum
pendapatan riel) sebagai pembanding nilai dari
menjalankan governansi. Survey dari Booz – Allen
perusahaan publik yang sehat di negara ditentukan
di Asia Timur pada tahun 1998 menunjukkan
dengan komposisi 30% dari growth expectation
bahwa Indonesia memiliki indeks Corporate
dan 70% dari current earning stream yang
bahwa
korporat-korporat
Indonesia
113
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 113 – 122
merupakan kinerja sebenarnya dari korporasi.
akan hilang atau mati atau bahkan akan pindah
(Djoko Santoso M, 2005) Jadi sebenarnya terdapat
dan berganti menjadi organisasi lain.
ketidakjujuran dalam permainan di pasar modal
2. Untuk dapat mengkreasikan nilai organisasi
yang kemungkinan diatur dan dilakukan oleh pihak
perlu
yang sangat diuntungkan oleh kondisi tersebut.
manajemen
Setelah
reformasi
Good
Corporate
dikelola
artinya
untuk
mengkreasikan
organisasi
membuatnya
nilai
perlu mampu
dengan
efisien.
Governance menjadi sebuah imperative baru bagi
Perkembangan terbaru membuktikan bahwa
setiap
khususnya
proses pengelolaan manajemen berjalan dengan
perusahaan-perusahaan besar dan BUMN, tetapi
efisien maka diperlukan instrumen baru yakni
mengapa masih ada tragedi skandal BNI 46 yang
Good Corporate Governance (GCG).
perusahaan
di
Indonesia
melibatkan pejabat di BNI dengan pejabat bisnis
3. Diperlukan GCG untuk memastikan bahwa
perusahaan ekspor hingga mencapai lebih dari 1,7
menajemen
berjalan
triliun. Tidak hanya Bank BNI 46 yang kebobolan
organisasi
berisi
melainkan juga Bank Mandiri harus menanggung
individu-individu, GCG berjalan jika individu-
kerugian karena juga kebobolan beberapa triliun
individu secara internal mempunyai value atau
rupiah. Hal ini disebabkan ada peminjam yang
sistem nilai yang mendorong mereka untuk
sebetulnya
menerima,
tidak
bankable
tetapi
dipaksakan
dengan
baik,
tetapi
manusia-manusia
atau
mendukung
dan
melaksanakan
GCG, adapun sistem nilai yang ada pada
mendapat kucuran pinjaman. Mereka memang mempunyai instrument
individu-individu, tumbuh didalam perusahaan
untuk GCG dan juga telah bekerja secara
yang digunakan sebagai sistem perekatnya
profesional namun ternyata masih juga mengalami
disebut Corporate Culture (Djoko Santoso M,
penyimpangan yang sangat mencengangkan. Selain
2005)
halnya dengan
perusahan BRI dan Astra di
Indonesia atau Singapore Airlines di Singapura
Dengan demikian Good Corporate Culture
atau di Mc Donald yang dapat dijumpai dimana
(GCC) merupakan inti dari GCG. Sedangkan GCG
saja atau perusahaan yang lebih besar yaitu General
berperan memastikan atau menjamin
Electric di Amerika, mereka tetap menjadi
manajemen
perusahaan besar yang disegani, padahal mereka
manajemen yang baik akan dapat mengembangkan
juga pernah mengalami masalah dan terjatuh,
organisasi untuk mencapai keberhasilan organisasi
sama-sama
Corporate
perusahaan, diperlukan rumusan akan tujuan
Governance beserta segenap instrumennya, namun
perusahaan. Adapun tujuan perusahaan sebenarnya
demikian memang ada sesuatu yang lebih dalam
digerakkan oleh value dan korporasi baik dalam
Good Corporate Governance yang
bentuk
menerapkan
Good
mereka
dilaksanakan
muatan
maupun
dengan
cara.
baik
bahwa dan
Organisasi
terapkan tersebut yaitu :
perusahaan yang baik harus mempunyai nilai-nilai
1. Organisasi hidup untuk mengkreasikan nilai
integritas, kejujuran dan keseimbangan.
tidak
Perspektif ini dapat dijadikan sebagai
mempu lagi memberikan nilai tersebut maka
pemandu dasar untuk memahami dimana letak
bagi
114
lingkungannya
jika
organisasi
LESTARININGSIH – Peranan Penerapan GCG dalam Pengembangan Perusahaan Publik
Good
Corporate
Governance
(GCG)
dan
governance tetapi apabila prosesnya tidak berjalan
bagaimana Good Corporate Culture (GCC) harus
sebagaimana
menjadi imperatif baru bagi perusahaan-perusahaan
melindungi kepentingan pemegang saham dan
yang ingin melaksanakan GCG-nya dengan baik,
stakeholders
dan manajemen yang dapat berkinerja secara
(Herwidayatmo, 2008) Oleh sebab itu GCG
optimal serta perusahaan mampu memberikan nilai
mengandung makna bahwa pengelola perusahaan
kepada
menjadikan
wajib dan harus melaksanakan akuntabilitas serta
perusahaan yang mempunyai nilai korporasi tinggi,
transparasi dengan baik, sehingga kepentingan para
khususnya dapat dilihat pada kinerja bisnisnya.
pemegang saham ataupun stakeholders dapat
Adapun GCG menurut sebagian besar pedoman
terpenuhi secara baik.
masyarakat
kemudian
mestinya tidak
maka
akan
tujuan
pernah
akhir
tercapai.
yang dikeluarkan oleh organisasi internasional seperti The Organization for Economic Coopertion and Development (OECD) atau negara-negara maju dalam tatanan common law system, mengacu
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporte Governance Untuk Pengembangan Perusahaan Publik
kepada pembagian kewenangan antara semua pihak yang menentukan arah dan performance suatu
The
Organization
foe
Economic
perusahaan.Pihak-pihak tersebut adalah pemegang
Cooperation and Development (OECD) pada tahun
saham, manajemen, dan board of directors, dengan
1998
adanya perbedaan sistem hukum di Indonesia yang
prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan secara
menganut civil law, maka ketiga pelaku utama
umum, hal ini mengingat bahwa prinsip-prinsip
tersebut adalah pemegang saham, direksi dan
GCG ini disusun untuk digunakan sebagai referensi
dewan komisaris. Dengan demikian, direksi di
di berbagai negara yang mempunyai karakteristik
Indonesia adalah manajemen menurut terminologi
sistem hukum, budaya, serta lingkungan yang
yang
corporate
berbeda. Dengan demikian, prinsip yang universal
governance, sedangkan dewan komisaris lebih
tersebut akan dapat dijadikan pedoman oleh semua
merupakan board of directors. Selanjutnya Finance
negara
Committee on Corporate Governance Malaysia
diselaraskan dengan sistem hukum, peraturan-
memberi pengertian GCG sebagai proses dan
peraturan/ undang-undang maupun nilai-nilai yang
struktur yang digunakan untuk mengarahkan serta
berlaku
mengelola bisnis dan kegiatan perusahaan kearah
diperlukan.
digunakan
dalam
bahasa
peningkatan maupun pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas
perusahaan.
Sedangkan
tujuan
silam
telah
ataupun
di
tetapi
harus
bilamana
Good
Corporate
Governance yang dikembangkan OECD adalah
kepada pemegang saham jangka panjang, dengan
1. Perlindungan
meningkatkan
seperangkat
masing-masing
Prinsip-prinsip sebagai berikut:
adalah
perusahaan,
negara
kemakmuran
akhirnya
mengeluarkan
terhadap
hak-hak
pemegang
tetap memperhatikan kepentingan stakeholders
saham.
lainnya. Dari pengertian ini dapat disimpulkan
Kerangka yang dibangun dalam corporate
bahwa sebaik apapun suatu struktur corporate
governance harus mampu melindungi hak-hak
115
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 113 – 122
para
pemegang
saham.
Hak-hak
tersebut
3. Peranan
stakeholders yang terkait dengan
meliputi hak-hak dasar pemegang saham, yaitu
perusahaan.
hak untuk;
Kerangka
a. menjamin keamanan metode pendaftaran
memberikan
kepemilikan ;
governance
pengakuan
terhadap
harus hak-hak
stakeholders, seperti yang telah ditentukan
b. mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya ; c. memperoleh
corporate
dalam
undang-undang,
dan
mendorong
kerjasama yang aktif antara perusahaan dengan informasi
yang
relevan
para
tersebut
stakeholders
dalam
mengenai perusahaan secara berkala dan
menciptakan lapangan kerja,
teratur ;
masyarakat dan kesinambungan usaha.
d. dapat ikut berperan dan memberikan suara
rangka
kesejahteraan
4. Keterbukaan dan Transparansi.
dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Kerangka corporate governance harus dapat
(RUPS) ;
memberikan jaminan adanya pengungkapan
e. memilih anggota dewan komisaris dan direksi, dan selanjutnya ; f. memperoleh
pembagian
perlakuan
tepat
waktu
akurat
untuk
setiap
permasalahan yang berkaitan dengan prusahaan. keuntungan
perusahaan/ deviden. 2. Persamaan
yang
Pengungkapan ini meliputi informasi tentang keadaan
terhadap
seluruh
keuangan,
kepemilikan,
dan
kinerja
perusahaan,
pengelolaan
perusahaan.
pemegang saham
Selain itu informasi yang diungkapkan harus
Kerangka corporate governance harus dapat
disusun, diaudit, dan disajikan sesuai dengan
menjamin adanya perlakuan sama terhadap
standar yang berkualitas tinggi. Manajemen
seluruh
para
juga diharuskan meminta auditor eksternal
pemegang saham minoritas dan asing. Seluruh
melakukan audit yang bersifat independen atas
pemegang saham harus memiliki, kesempatan
laporan keuangan perusahaan.
pemegang
saham,
termasuk
untuk mendapatkan penggantian atau perbaikan
5. Akuntabilitas Dewan
Komisaris (Board of
atas pelanggaran dari hak-hak mereka. Prinsip
Directors).
ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang
Kerangka
sama atas saham-saham yang berada dalam satu
menjamin
kelas, melarang praktek-praktek insider trading
perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap
dan self dealing serta mengharuskan anggota
manajemen
dewan komisaris untuk melakukan keterbukaan
komisaris serta akuntabilitas dewan komisaris
jika
terhadap perusahaan dan para pemegang saham.
menemukan
transaksi-transaksi
yang
corporate governance harus dapat adanya
juga
dilakukan
dewan
Prinsip
interest).
kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan beserta
memuat
oleh
strategis
mengandung benturan kepentingan (conflict of
komisaris
ini
yang
pedoman
kewenangan-
kewajiban-kewajiban
profesionalnya kepada para pemegang saham dan stakeholders lainnya.(Herwidayatmo, 2000)
116
LESTARININGSIH – Peranan Penerapan GCG dalam Pengembangan Perusahaan Publik
Selanjutnya
selain
prinsip-prinsip
mengendalikan dan mengawasi kegiatan bisnis
corporate governance dari The Organization for Economic Cooperation and Development, perlu juga
dikemukakan
2.
Menyusun struktur organisasi the Board of
corporate
Directors yang dapat menjamin efektivitas
governance yang lain untuk menambah wawasan
kerja dan meningkatkan nilai perusahaan
tentang penerapan GCG pada perusahaan publik
(Structure the Board to add value).
untuk
memperkuat
prinsip-prinsip
perusahaan.
daya
tahan
perusahaan-
3.
Mengembangkan
kebiasaan
mengambil
perusahaan tersebut yaitu dari The Australia Stock
keputusan yang etis dan dapat dipertanggung
Exchange (ASX).
jawabkan (Promote ethical and responsibly decision making). Kebiasaan tersebut harus
The ASX Corporate Governance Council didirikan pada tanggal
15
Agustus 2002,
dimulai dari tingkat atas dalam organisasi
sedangkan anggota-anggota The ASX Corporate Governance Council terdiri dari perusahaan-
perusahaan. 4.
Menjaga
integritas
laporan
keuangan
perusahaan dan organisasi lain dari berbagai sektor
(Safeguard integrity in financial reporting)
bisnis di Australia. Organisasi ini membawa misi
The ASX Corporate Governance Council
yaitu menciptakan kerangka dasar good corporate
menganjurkan manajemen perusahaan publik
governance yang dapat dipergunakan sebagai
menyusun laporan keuangan tengah tahunan
bahan acuan bagi perusahaan publik, para investor,
dan menyampaikannya kepada Board of
mereka yang bergerak dalam bidang pasar uang
Directors dan selanjutnya the Board akan
dan pasar modal serta masyarakat bisnis Australia
meneruskannya kepada para pemegang saham.
pada umumnya.
5.
Mengungkapkan semua informasi tentang
Prinsip-prinsip good corporate governance
kondisi dan perkembangan perusahaan kepada
ciptaan The ASX Corporate Governance yang juga
para pemegang saham secara tepat waktu dan
biasa mereka sebut The Principles of Good
seimbang
Corporate
disclosure).
Governance
and
Best
Practice
Recommendation adalah sebagai berikut: 1.
6.
(Make
timely
and
balanced
Menghormati hak dan kepentingan para
Membangun landasan kerja yang kuat bagi
pemegang saham (Respect the right of
manajemen
shareholders).
perusahaan
dan
Board
of
Directors (Establish solid foundation for
7.
Mendasari
adanya
resiko
bisnis
dan
management and over Sight by the Board)
mengelolanya secara profesional (Recognize
untuk dapat mencapai tujuan bisnis mereka
and manage risk). Perusahaan yang ditata
secara berhasil, perusahaan wajib mem-
kelola secara sehat tentu menyusun prosedur
bangun kesadaran para anggota manajemen
serta mengevaluasi resiko bisnis dan investasi
atas hak dan tanggungjawab mereka. Board of
yang mungkin akan mereka hadapi, oleh sebab
Directors melaksanakan
wajib hak
menghayati mereka
dan serta
itu mereka harus mengelola resiko bisnis secara profesional.
117
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 113 – 122
8.
Mendorong peningkatan kinerja Board of dan
Directors
manajemen
perusahaan
ekonomi dan bisnis serta perkembangan pasar modal pada masing-masing negara.
(Encourage enhanced performance). 9.
serta kebijakan pemerintah dalam kehidupan
Menjamin pemberian balas jasa pimpinan dan karyawan perusahaan secara adil dan dapat dipertanggung jawabkan (Remunerate fairly
Peranan Good Corprate Governance Dalam Pengembangan Perusahaan Publik
and responsibly). para
Sejak Indonesia terperosok dalam krisis
pemegang saham atau stakeholders yang sah.
ekonomi beberapa tahun silam, maka good
(Siswanto S, Aldridge John,2005)
corporate governance menjadi bagian untuk
10. Memahami
hak
dan
kepentingan
pembenahan
dan
pengembangan
pengelolaan
Penerapan prinsip-prinsip good corporate
perusahaan. Setiap emiten, direksi dan komisaris
governance dapat menciptakan suasana kondusif
harus dengan tulus dan ikhlas bersedia setiap gerak
bagi
perusahaan,
dari usaha mereka, telah mencerminkan prinsip-
termasuk meningkatkan daya saing mereka. Good
prinsip good corporate governance tersebut.
corporate governance menjadi salah satu daya tarik
Adapun untuk dapat menilai dunia usaha di
investor disamping itu juga dapat menjadi daya
Indonesia saat ini adalah ;
tarik para kreditor untuk mau meminjamkan
1. Ketertutupan diri pengusaha, baik pemilik
kelancaran
operasi
bisnis
dananya kepada perusahaan. Walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa setiap perusahaan yang menerapkan
prinsip-prinsip
good
corporate
governance akan terhindar dari kesalahan dan
maupun manager; 2. Tidak mempergunakan kaedah-kaedah usaha dengan
baik
dalam
mengerjakan
usaha
melainkan lebih menyenangi lobi;
kegagalan, karena perbedaan faktor-faktor intern
3. Kurangnya kesiapan menjadi enterpreneur yang
dan ekstern perusahaan, yakni prinsip-prinsip good
mampu membawanya ke dunia usaha murni. Hal ini membawa enterpreneur jauh dari
corporate governance dapat diterapkan secara belum tentu dapat
good corporate governance, sehingga tingkat
berhasil jika diterapkan di perusahaan lain, hal ini
kepercayaan dan kekuatan yang diterima dari relasi
tergantung
usaha rendah, oleh sebab itu mudah terombang-
berhasil di suatu perusahaan dari
faktor-faktor
yang
ambing gelombang perekonomian global, saat
mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
situasi usaha bekerja dalam kondisi perekonomian
dalam penerapan prinsip-prinsip good corporate
baik memang pengaruh ini tidak tampak namun
governance pada masing-masing negara adalah
apabila kondisi perekonomian kurang baik maka
berbagai
macam
perusahaan,
yang
faktor
intern
termasuk
dan
ekstern
kehancuran perusahaan tidak dapat terelakkan lagi.
faktor
intern
Secara formal good corporate governance
diantaranya yaitu struktur kepemilikan perusahaan,
hanya
sedangkan yang termasuk dalam kategori faktor
mempunyai status perusahaan publik, khususnya
ekstern antara lain adalah budaya lokal, peranan
emiten yang telah menyerap dana dari masyarakat
118
ditujukan
untuk
perusahaan
yang
LESTARININGSIH – Peranan Penerapan GCG dalam Pengembangan Perusahaan Publik
dan telah memiliki saham publik yang sifatnya
penerapan
minoritas dan independent dan secara sederhana
governance.
prinsip-prinsip
good
corporate
dapat dilukiskan sebagai bentuk dari pelaksaan
Ketika perusahaan mengalami kegagalan
tanggung jawab antara perusahaan sebagai badan
dalam bekerja dengan menerapkan good corporate
hukum, direksi dan komisaris sebagai pengurus
governance, maka sistem pengendalian perusahaan
dengan para pemegang saham. Caranya dengan
sulit mengukur semua resiko secara baik, sistem
menjalankan ketentuan Anggaran Dasar (AD)
keuangan perusahaan akan menjadi tidak konsisten,
dalam rangkaian kewajiban untuk transparansi,
para pelanggan beserta stakeholders lainnya akan
bertanggung jawab, adil dan akuntabel.
merasa bosan dengan etika dan moral pelayanan
Board of Directors harus mampu dan mau
yang kurang baik dan tidak menyenangkan, serta
menerapkan good
ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan
corporate governance maka secara otomatis akan
perusahaan berada dalam genggaman potensi
mempunyai kekuatan dan daya tahan terpaan serta
negatif, dan semua itu akan menggerogoti daya
ancaman dari faktor-faktor internal dan eksternal
saing, cash flow, sumber daya manusia, produksi
perusahaan.
serta jasa perusahaan, sehingga perusahaan akan
secara tulus dan ikhlas
Good corporate governance telah memiliki
sulit untuk bernafas dengan baik yang artinya
nilai-nilai positif untuk menjaga konsistensi serta
perusahaan sudah tidak dapat berjalan dengan baik
profesionalisme
atau diambang kehancuran.
perusahaan
dalam melakukan
berbagai macam tindakan guna menuju kearah
Peranan
penerapan
good
corporate
kinerja yang hebat. Apabila perusahaan tidak mau
governance sangat penting untuk meningkatkan
bekerja
corporate
daya saing perusahaan dalam kompetisi pasar
governance maka berbagai potensi negatif akan
global yang sudah ketat sekali. Dengan melalui
bersarang dan berkembang untuk merusak moral
penerapan good corporate governance perusahaan
dan etika kerja dari sumber daya manusianya
akan mempunyai kemampuan dan kekuatan dalam
secara total.
menciptakan pertumbuhan maupun perkembangan
dengan
menerapkan
Sebagian
besar
good
perusahaan
yang
bisnis sesuai target yang telah direncanakan.
mengalami oleng atau tidak stabil, disebabkan oleh
Penerapan good corporate governance
sikap dan cara pengelolaan yang tidak menerapkan
yang berintikan pada budaya korporasi adalah
nilai-nilai good corporate governance secara tepat
merupakan sikap profesionalisme yang beretika
pada waktu-waktu yang krusial. Untuk menjaga
dan bermoral tinggi, sehingga semua kekuatan
agar perusahaan oleng,
maka semua kekuatan
manusia korporasi tidak lagi melakukan politik
sumber daya perusahaan secara keseluruhan dan
praktis di dalam perusahaan, melainkan bersatu
utuh harus mampu menjaga efektivitas, efisiensi
padu untuk meningkatkan kualitas perusahaan
dan
menjadi kuat, kokoh dan lebih sehat serta dapat
produktivitas
perusahaan,
dari
termasuk
asset–liability–equity
cash
flow
dan
profit
mengembangkan perusahaan.
yang tepat
Peranan good corporate governance selain
dengan cara-cara pengelolaan yang patuh pada
dapat membuat perusahaan menjadi kuat dan
perusahaan dalam keseimbangan
119
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 113 – 122
Penutup
kokoh dari terpaan segala macam badai krisis multidemensi, yang secara pasti tidak akan
Perusahaan publik yang dikelola melalui
menggerogoti semua potensi hebat dari perusahaan, good corporate governance juga selalu menjaga
penerapan
dan
governance dengan baik maka akan langgeng dan
dapat
mengendalikan
semua
kewajiban-
prinsip-prinsip
dapat
maupun stakeholders lainya seperti gaji karyawan,
kepentingan jangka panjang dari shareholders dan
biaya-biaya
stakeholder
rutin,
biaya
bunga
hidup lebih
corporate
kewajibannya kepada para pemegang saham opersional
bertahan
good
dijamin
lama,
terpenuhi.
yang
diharapkan
sehingga Sedangkan
pinjaman, baik biaya- biaya tetap maupun biaya-
pembangunan
adalah
yang
biaya tidak tetap lainnya, dengan melalui sistem
bersifat berkesinambungan dan berkembang secara
dan kultur atau budaya korporasi yang terkait
mantap dalam kurun waktu jangka panjang dan hal
dengan etika dan moral serta nilai-nilai penerapan
ini dapat dipenuhi dengan melalui investasi yang
prinsip-prinsip good corporate governance dengan
berkelanjutan dalam jangka panjang, baik investasi
tepat, bersih dan sehat.
secara langsung berupa penanaman modal pada
Adapun yang menjadi rahasia keberhasilan
perusahaan maupun melalui pasar modal, adapun
dari implementasi good corporate governance
hal ini sangat membutuhkan kepercayaan pasar,
adalah terletak pada kepemimpinan yang kuat,
oleh sebab itu good corporate governance dapat
tangguh dan mempunyai daya tahan untuk bekerja
menumbuhkan kepercayaan pasar secara mantap.
dalam
organisasai
perusahaan
yang
serba
Dalam
masa
pasca
krisis
ekonomi
berwarna-warni, sebab akar good corporate culture
sekarang ini, Indonesia berada dalam tahap yang
juga terletak pada sikap dan perilaku pimpinan
memprihatinkan sekali yaitu dalam menghadapi
perusahaan.
permasalahan
Kepemimpinan yang sanggup memberikan
ancaman
pemulihan
kelangsungan
perekonomian hidup kita
serta
perusahaan-
motivasi dan meyakinkan pada setiap sumber daya
perusahaan
publik
dan
belum
pernah
manusia perusahaan, untuk tetap mempunyai
mengalami
krisis
yang
sedemikian
parah
semangat tinggi dalam kerja sama serta saling
sebelumnya sehingga tidak bisa memberikan
menghargai dan menjaga rasa hormat diantara
pilihan terlalu banyak bagi pelaku bisnis untuk
mereka dengan kesabaran tinggi dan kerja keras
membiarkan keadaan ini terus berlarut-larut.
tiada henti. Kepemimpinan yang dapat memberikan
Untuk segera bangkit dari keterpurukan
contoh-contoh positif dalam proses implementasi
ekonomi sekaligus mempertahankan kelang-sungan
good corporate governance adalah merupakan
hidupnya, para pelaku bisnis harus bisa mengubah
pemimpin yang secara sepenuh hati mengabdikan
cara mereka dalam menjalankan serta mengelola
pada
hidup
bisnis mereka dengan lebih baik dan ditambah lagi
perusahaan, dan mereka adalah sebagai pemimpin
dengan adanya era globalisasi dimana pasar akan
yang tidak egois dengan kepentingan pribadinya
semakin kompetitif, oleh sebab itu perlu perubahan
sendiri tetapi selalu bekerja demi kepentingan visi
yang sangat mendasar dengan menerapkan good
serta misi perusahaan.
corparate governance dan mutlak untuk dilakukan.
120
keselamatan
serta
kelangsungan
LESTARININGSIH – Peranan Penerapan GCG dalam Pengembangan Perusahaan Publik
Pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang sehat akan menjaga kredibilitas perusahaan di hadapan para shareholders dan stakeholdersnya. Sedangkan ketika perusahaan mampu secara konsisten
menerapkan
corporate
governance,
prinsip-prinsip maka
secara
good mantap
perusahaan itu akan menjadi kekuatan yang mampu berkembang di bidang bisnisnya. Good corporate governance mengandung elemen yang meliputi struktur
dan
proses
yang
digunakan
untuk
mengarahkan dan mengelola bisnis serta kegiatan perusahaan kearah peningkatan pertumbuhan bisnis
OECD,2004, Principles of Corporate Governance, Paris, France, OECD Publications Services. Purwanto, 2008, Budaya Perusahaan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Siswanto Sutoyo, Aldridge John E, 2005, Good Corporate Governance,Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat, Jakarta,PT Damar Mulia Pustaka. ---------------------, 2000, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum, Jakarta, PT Damar Mulia Pustaka.
Sumber lain: Undang-Undang No.1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Jurnal Usahawan No.10 Th.XXIX Oktober 2000.
dan akuntabilitas perusahaan. Struktur good corporate governance telah disediakan dan dikeluarkan dalam berbagai bentuk ketentuan seperti peraturan Bapepam, peraturan bursa,
ataupun
Code
of
Good
Corporate
Governance, tetapi yang harus menjadi perhatian oleh semua pihak yang terkait adalah aspek prosesnya, karena sebaik apapun struktur good corporate
governance, apabila
tidak
disertai
dengan implementasi yang efektif dan konkrit, maka segala upaya tersebut akan menjadi sia-sia.
Daftar Pustaka Arif Budimanto, Adi Prasetijo, Bambang Rudito, 2008, Corporate Social Responsibility, Jakarta, ICSD. ASX, 2003, Principles of Corporate Governance and Best Practice Recommendation, Sidney,Australia, ASX Corporate Governance Council. Djoko Santoso Moeljono,2005,Good Corporate Culture Sebagai Inti Dari Good Corporate Governance, Jakarta, Gramedia. ------------------------,2004, Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, Jakarta, Gramedia. ------------------------, 2004, Reinvensi BUMN, Jakarta, Gramedia. Martin, Rogers, 2004,Corporate Governance In Asia, Hongkong, Clifford Chance.
121
Spirit Publik Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 Hal. 113 – 122
122