PERAN MANAJEMEN PADA PENYALURAN PEMBIAYAAN DI BMT BINA IHSANUL FIKRI GEDONG KUNING
SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM OLEH: TRI SUSILO 11391050 PEMBIMBING : 1. DR. H. SYAFIQ M. HANAFI, M.Ag. 2. DR. IBNU MUHDIR, M.Ag.
JURUSAN KEUANGAN ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
Abstrak Pembiayaan bermasalah adalah problematika utama lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank. Secara tidak langsung pembiayaan bermasalah ini dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Timbulnya pembiayaan bermasalah karena beberapa faktor, faktor internal lembaga keuangan seperti kelalaian petugas pembiayaan dalam menyeleksi calon nasabah, tidak mengikuti prosedur yang ada, hingga faktor keluarga dan pertemanan sehingga merasa tidak enak jika tidak memberikan kemudahan dalam pembiayaan. Faktor kesengajaan dengan memanfaatkan lemahnya sistem yang ada, faktor ekternal timbul dari pihak nasabah yang dengan sengaja tidak membayar kewajibanya, memberikan data yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya hingga menggunakan dana tidak sesuai dengan tujuan awal permohonan pembiayaan. Berbagai upaya telah dilakukan, dari perbaikan sistem, pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas, hingga pengadaan pelatihan dan pendidikan belum bisa menjamin tidak akan terjadi pembiayaan bermasalah di masa mendatang. Oleh karena itu, semua elemen yang ada di dalam lembaga keuangan harus saling bekerja sama dalam mencegah dan menangani pembiayaan bermasalah, terutama pihak manajer selaku pemegang kekuasaan penuh dan pengendali perusahaan harus selalu mengkoordinir petugas supaya tidak terjadi pembiayaan bermasalah yang lebih besar. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukan bahwa penyebab utama pembiayaan bermasalah adalah karakter nasabah maupun karakter petugas pembiayaan. Dari data yang penulis analisis diketahui bahwa selama 2010 sampai 2014 jumlah pembiayaan bermasalah selalu mengalami penurunan. Tahun 2010 total pembiayaan bermasalah sebesar 6,51%, tahun 2011 sebesar 4,13%, tahun 2012 sebesar 3,39%, tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,01% menjadi 3.40% dan tahun 2014 menagalmi penurunan lagi sebesar 0.07% menjadi 3,33%.
Kata kunci: Pembiayaan Bermasalah, Character, Capacity, Capital, Collateral, Conditional, Syariah.
.
ii
MOTTO Membuat tersenyum kedua orang tua adalah tujuan hidup-ku Prinsip dalam diri adalah kekuatan utama hidup Menggapai ilmu hingga ke Cakrawala dunia Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini Sekali melangkah pantang untuk mundur
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini penulis persembahkan untuk: Ayah dan Bunda tercinta yang dengan segala do’a, motivasi dan semangat serta dukungan moril maupun materiil yang tak terhingga. Roudhotul Fadhillah tersayang. Teman-teman yang sudah memberi support. Keluarga Kost tercinta. Keluarga Besar KUI Angkatan 2011 Almamater tercinta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرّحمن الرّحيم Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah Dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Peran Manajemen Pada Penyaluran Pembiayaan di BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Nabi besar Muhammad SAW, yang membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang benderang. Penulis menyadari selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu, sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkontribusi dalam proses penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Prof. Drs, H, Akh. Minhaji, MA. Ph.D, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Dr. H. Syafiq M. Hanafi, S,Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus sebagai Pembimbing I, yang dengan sabar membimbing penulis. 3. Ibu Sunaryati, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Keuangan Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4.
Bapak Dr. Ibnu Muhdir, M.Ag Selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing II, penulis banyak sekali mendapatkan pelajaran berharga dari beliau.
ix
5. Segenap Staff TU prodi KUI dan Staff TU Fakultas syari’ah yang memberi kemudahan administrasi bagi penulis selama masa perkuliahan. 6. Bapak dan Ibu tercinta atas Do’a yang selalu di panjatkan serta perhatian, kasih sayang dan dukungan moriil maupun materiil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, hasil karya ananda yang sederhana ini untuk ayahanda dan ibunda tercinta. 7. Roudhotul Fadhillah tersayang yang selalu ada setiap saat di samping penulis, dorongan, motifasi serta kasih sayangnya sehingga penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Manajer beserta seluruh Staff BMT Bina Ihsanul Fikri yang memberikan bantuan data serta pencerahan untuk penulis. 9. Teman-teman KUI angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas kerja samanya selama penulis menjalankan perkuliahan, you are is my everything guys. Kepada mereka semua penulis hanya dapat mengucapkan beribu-ribu terima kasih, semoga Allah senantias melimpahkan rahmat, Hidayah dan ampunan-Nya. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan bagi seluruh umat manusia pada umumnya, Amin. Yogyakarta, 05 Mei 2015 Penyusun
Tri Susilo Nim:11391050
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada surat keputusan bersama menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. A. Kosonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
Tidak di lambangkan
tidak dilambangkan
ة
̅’
b
Be
ت
̅’
t
Te
ث
̅’
̇
es (dengan titik di atas)
ج
̅ Jm
j
Je
ح
Ḥ̅ ’
ḥ
ha (dengan titik di bawah)
خ
Kh ̅ ’
kh
ka dan ha
د
D̅ l
d
De
ذ
̅l
̇
zet (dengan titik di atas)
ر
R̅’
r
Er
ز
Z̅ i
z
Zet
ش
S n̅
s
Es
ش
Sy n̅
sy
es dan ye
ص
Ṣ̅d
ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
̅d
ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
Ṭ̅ ’
ṭ
te (dengan titik di bawah
ظ
Ẓ̅ ’
ẓ
zet (sengan titik di bawah)
ع
ʽain
`
koma terbalik di atas
غ
Gain
g
Ge
ف
F ̅’
f
Ef
ق
Q̅ f
q
Qi
ك
K̅ f
k
Ka
ل
L̅ m
l
el
و
̅ Mm
m
em
ٌ
N̅ n
n
en
و
W ̅ wu
w
w
ِ
H̅ ’
h
ha
ء
Hamzah
’
apostof
ي
Y ̅’
y
ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
يتع ّددة
ditulis
Muta’addidah
ّ ع ّدة
ditulis
‘iddah
C. T ̅ ’marb ̅ ṭah Semua t̅’marb ̅ ṭah di tulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada ditengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sedang (”al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap
dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.
حكًة
ditulis
Ḥikmah
جسية
ditulis
Jizyah
D. Vokal Pendek
_َ___
fatḥah
ditulis
a
_َ___
kasrah
ditulis
i
____َ
ḍammah
ditulis
u
E. Vokal Panjang ̅
Fatḥah + alif جبههية
ditulis
̅
Fatḥah + y ̅ ’ mati تُسى
j̅hiliyyah
ditulis
tans̅ ̅
Kasrah + y ̅ ’ mati كريى
ditulis
Ḍammah + w ̅ wu mati
ditulis
kar ̅m ̅
fur̅
فروض
F. Vokal Rangkap
Fatḥah + y ̅’ mati بيُكى
Fatḥah + w ̅ wu mati قول
ditulis
ai
ditulis
bainakum
ditulis
au
ditulis
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
ااَتى
ditulis
A’antum
أع ّد ت
ditulis
U’iddat
نئٍ شكرتى
ditulis
La’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf Qomariyah ditulis dengan mmenggunakan huruf “I” ٌ انقرا
ditulis
al-Qur’̅n
انقيب ش
ditulis
al-Qiy̅s
2. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.
انسًبء
ditulis
as-Sam̅’
انشًص
ditulis
asy-Syams
I. Penulisan Kata – kata dalam Rangkaian Kalimat
ذوي انفروض
ditulis
̇ awil fur̅ ḍ atau al-
fur̅ḍ ahlussunnah atau ahl أهم انسُة
ditulis
as-sunnah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ iii PENGESAHAN .............................................................................................. v SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi MOTTO ......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 E. Kerangka Teori..................................................................................... 6 F. Telaah Pustaka ..................................................................................... 8 G. Metode Penelitian................................................................................. 9 H. Sistematika pembahasan ...................................................................... 12 BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 15 A. Pengertian Manajemen ......................................................................... 15 1. dasar-dasar Manajemen Islami....................................................... 15 2. Fungsi Manajemen ......................................................................... 20 3. Fungsi Kepala Bagian Marketing .................................................. 22 4. Fungsi Marketing ........................................................................... 23 B. Pengertian Pembiayaan ........................................................................ 24 1. Murabahah...................................................................................... 25 2. Musyarakah .................................................................................... 26
xvii
a. Musyarakah Kepemilikan ........................................................ 27 b. Musyarakah Akad .................................................................... 27 3. Mudharabah.................................................................................... 27 a. Mudharabah Muthlaqah ........................................................... 28 b. Mudharabah Muqayadah .......................................................... 28 C. Jenis-Jenis Pembiayaan ........................................................................ 28 1. Menurut Manfaatnya ...................................................................... 28 2. Menurut Sifatnya ............................................................................ 28 3. Menurut Tujuan .............................................................................. 30 4. Dilihat Dari Jangka Waktunya ....................................................... 30 5. Dilihat Dari Segi Jaminan .............................................................. 31 D. Kualitas Pembiayaan ............................................................................ 31 E. Pengertian Pembiayaan Bermasalah .................................................... 32 F. Faktor-Faktor Pembiayaan Bermasalah ............................................... 34 1. Faktor Debitur ................................................................................ 34 2. Faktor Kreditur ............................................................................... 35 3. Faktor Eksternal ............................................................................. 35 G. Pengertian Analisis Pembiayaan .......................................................... 36 BAB III. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ........................... 37 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 37 1. Visi Dan Misi KSPS Bmt Bina Ihsanul Fikri ................................ 39 2. Strategi KSPS Bmt Bina Ihsanul Fikri .......................................... 39 a) Penguatan Basis Anggota ......................................................... 39 b) Kedekatan Pelanggan ............................................................... 39 c) Proaktif ..................................................................................... 39 d) Penguatan Jaringan ................................................................... 39 e) Pengembangan SDM ................................................................ 40 3. Produk Pembiayaan-Penyaluran Dana .......................................... 40 a) Murabahah ................................................................................ 40 b) Mudharabah-Musyarakah ......................................................... 40 c) Jasa ........................................................................................... 40
xviii
d) Kebijakan .................................................................................. 41 4. Produk Penghimpunan Dana ......................................................... 41 a) Tabungan Wadiah Domanah .................................................... 41 b) Tabungan Mudharabah ............................................................. 41 c) Deposito Mudharabah .............................................................. 42 d) Sertifikat Bagi Hasil ................................................................. 42 e) Penyertaan Musyarakah............................................................ 42 5. Organisasi Dan Pengurus .............................................................. 43 a) Izin Usaha ................................................................................. 43 b) Susunan Pengurus 2014-2019 .................................................. 43 6. Kantor Cabang............................................................................... 44 B. Proses Pembiayaan Di Bmt Bif ............................................................ 44 1. Permohonan Pembiayaan ............................................................... 45 2. Investigasi Pembiayaan .................................................................. 46 3. Realisasi Pembiayaan ..................................................................... 48 4. Monitorring ................................................................................... 48 C. Peran Manajer, Kepala Bagian Marketing dan Marketing dalam memutuskan pemberian pembiayaan dengan prisip 5 C + 1 S ............ 48 1. Manajer .......................................................................................... 48 2. Kepala Bagian Marketing ............................................................. 49 3. Marketing ....................................................................................... 51 D. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah di BMT BIF .............. 53 1. Pengumpulan Informasi ................................................................. 55 2. Penggolongan Pembiayaan ........................................................... 56 3. Analisis Permasalahan ................................................................... 58 a) Reescheduling ........................................................................... 58 b) Restructuring ............................................................................ 58 c) Penyelesaian Melalui Jalur Hukum .......................................... 58 d) Penghapusan Kredit .................................................................. 60 E. Penyebab Terrjadinya Pembiayaan Bermasalah di BMT BIF ............. 60 4. Faktor Internal ................................................................................ 61
xix
5. Faktor Ksternal ............................................................................... 62 BAB IV. PEMBAHASAN.............................................................................. 63 A. Proses Pembiayaan di BMT BIF .......................................................... 63 B. Peran Manajer, Kepala Bagian Marketing Dan Marketing Dalam Memutuskan Pemberian Pembiayaan .................................................. 66 1. Peran Manajer Dalam Memutuskan Pembiayaan .......................... 66 2. Peran Kepala Bagian Marketing Dalam Memutuskan Pemberian Pembiayaan .................................................................................... 70 3. Peran Marketing Dalam Memutuskan Pembiayaan ....................... 74 C. Upaya Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah ................................... 80 D. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah ................................... 81 1. Faktor Internal ................................................................................ 88 a. Petugas pembiayaan ................................................................. 88 1) Kejujuran ...................................................................... 88 2) Pengetahuan ................................................................. 88 3) Sikap............................................................................. 89 4) Keterampilan ............................................................... 89 5) SOP .............................................................................. 89 2. Faktor Eksternal ............................................................................. 90 a. Anggota Penerima Pembiayaan ............................................... 90 1) Karakter calon penerima pembiayaan .......................... 90 2) Penggunaan dana.......................................................... 90 3) Peningkatan konsumsi/gaya hidup ............................... 90 b. Kondisi lingkungan .................................................................. 91 1) Bencana alam ............................................................... 91 2) Kebijakan pemerintah .................................................. 91 BAB V. PEUTUP............................................................................................ 92 A. Kesimpulan .......................................................................................... 92 B. Saran ..................................................................................................... 93 C. Penutup................................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 95
xx
LAMPIRAN ................................................................................................. 97 CURRICULUM VITEA ............................................................................. 115
xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan dan dikeluarkanya fatwa MUI tentang Bunga Bank pada tahun 2003 menyebabkan banyak bank konvensional yang mendirikan bank syari’ah. Dalam hal tersebut lembaga keuangan syari’ah yang ruang lingkupnya mikro seperti baitul mal wa tamzil (BMT) juga menunjukan eksistensinya. seperti halnya bank syari’ah, kegiatan BMT adalah menghimpun dana dengan prinsip wadiah dan mudharabah dan penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil, jual beli dan ijarah kepada masyarakat.1 Keberadaan BMT Bina Ihsanul Fikri sangat dirasakan manfaatnya terutama oleh para pengusaha golongan menengah ke bawah. Namun yang biasanya sangat merasakan manfaat BMT adalah para pedagang kecil. Setidaknya keberadaan BMT Bina Ihsanul Fikri diharapkan menjauhkan para pedagang dari jeratan rentenir. Pedagang kecil adalah salah satu bagian dari masyarakat golongan ekonomi lemah yang perlu mendapatkan bantuan terutama dalam hal tersedianya modal yang cukup untuk mengembangkan usaha. Hal ini tidak lain karena keberadaan BMT lebih berorientasi kepada pasar bukan pada produk. Dengan masyarakat Ekonomi menengah kebawah yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional dan warung klontong, maka pembiayaan yang sering di salurkan BMT hampir 75 persen dengan akad
1
Asmi Nur Siwi Kusmiyati, ”Risiko Akad Dalam Pembiayaan Mudharabah Pada BMT di Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba, Vol. I, No.1, (Juni 2007), hlm. 28.
1
2
mur̅bahah dengan prinsip jual beli, produk pembiayaan mur̅bahah ini mendominasi karena tingkat resiko yang di hadapi BMT relatif kecil jika di bandingkan dengan akad yang lainya seperti muḍ̅rabah dan musy̅rakah yang mempunyai risiko pembiayaan bermasalah lebih tinggi.2 Dalam bermu’amalah (jual beli, hutang piutang, sewa menyewa dan lainya) di tuntut adanya pengelolaan yang baik dan profesional berdasarkan prinsip-prinsip manajemen. Sebuah lembaga keuangan tidak bisa di kelola hanya dengan bekal semangat saja. Namun aspek ekonomi dan manajemen keuangan harus di kuasai secara maksimal agar dapat memaksimalkan dalam mengelola dana, maka lembaga keuangan Islam harus memperhatikan tiga aspek penting dalam pembiayaan yaitu: aman, lancar, dan menguntungkan. Untuk memastikan bahwa modal yang telah di salurkan tersebut aman, lancar, dan menguntungkan maka sebelum modal di cairkan terlebih dahulu di adakan analisis pembiayaan, pemberian modal tanpa didasari dengan analisis yang kuat terlebih dahulu akan sangat berisiko terhadap dana yang di salurkan atau bagi pihak pemberi modal. Berkaitan dengan pinjam meminjam tidak ada larangan dalam Islam,3 Firman Allah SWT.
2
Puji Hadiyati, ”Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No, 1, (Oktober 2013), hlm. 2. 3
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta : UII Press, 2004), hlm. 164.
3
يأ يهب انّريه ءامنىأ إذا تداينتم ثديه إنى أجم مس ّمى فبكتجىهج ونيكتت ثّينكم كبتت ثبنعد لجواليأ ة ّ كبتت أن يكتت كمب عهّمو هللاج فهيكتت ونيمهم انّري عهيو انح وال يجخس منو,ق ونيتق هللا زثو 4
....شيئب
Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Islam menetapkan perlunya mendokumentasikan misalnya dalam bentuk tulisan berbagai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi diantara manusia karena itu sangat beralasan kalau tulisan atau surat-surat dijadikan sebagai salah satu alat bukti. Tanpa analisis terlebih dahulu nasabah akan dengan mudah memberikan data fiktif, sehingga dimungkinkan usaha yang sebenarnya tidak layak dibiayai menjadi layak. Akibatnya modal yang telah diberikan sedikit ditarik kembali karena usaha yang dibiayai tidak mendapatkan keuntungan dan bahkan mungkin akan menjadi merugi. Lembaga keuangan syari’ah baik perbankan maupun non perbankan sebagai lembaga baru yang muncul belakangan dibandingkan dengan Lembaga Keuangan Konvensional,
dalam
operasionalnya
akan
menghadapi
permasalahan-
permasalahan yang juga merupakan tantangan tersendiri bagi Lembaga Keuangan Islam.5 Pihak-pihak yang terlibat dalam operasionalnya lembaga ini didasarkan pada ikatan emosional keagamaan yang sama. Maka di antara pihak-pihak, khususnya pengelola dan nasabah harus saling percaya, bahwa mereka sama
4
5
Al-Baqarah (2): 282.
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, BMI dan Tafakul di Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 28.
4
beritikad baik dan jujur di dalam bekerja sama. Demikian kredibilitas moral sangat menentukan bagi pengelola bank apabila kredibilitasnya tidak baik dan tindakannya dapat merugikan nasabah, ia dapat dikenakan sanksi administrasi maupun sanksi gender sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini pengelolaan manajemen resiko menjadi sebuah hal yang lazim dihadapi berbagai lembaga keuangan termasuk Lembaga Keuangan Non Bank (BMT). Risiko oprasional merupakan sebuah risiko yang timbul dari pelaksana fungsi bisnis perusahaan. Biasanya berfokus pada risiko yang timbul karena Sistem, Proses dan Manusia pada oprasional perusahaan, hal ini juga termasuk Risiko Penipuan, Risiko Hukum, Fisik atau Risiko Lingkungan.6 Walaupun demikian, pembiayaan yang diberikan kepada para nasabah tidak akan lepas dari risiko terjadinya pembiayaan bermasalah yang akhirnya dapat memengaruhi terhadap kinerja bank syari’ah ataupun lembaga keuangan syari’ah lainnya tersebut. Dalam risiko pembiayaan merupakan risiko yang disebabkan oleh kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajiban. Secara umum dalam pemberian pembiayaan kepada nasabah, pihak Bank atau lembaga keuangan lainya perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian dalam pemberian pembiayaan diantaranya karakter (Caracter), kemampuan (Capacity), modal (Capital), agunan (Collateral), prospek usaha (Condition Of Economic), kaitannya dalam bank syari’ah atau lembaga keuangan yang
6
hlm. 3.
Muhammad Muslich, Manajemen Risiko Operasional, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
5
memberikan pembiayaan maka prinsip penilaian berdasarkan ketentuan Al-Qur’an dan Hadist (Syariah) sangat peru dilakukan untuk proses pemberian pembiayaan.7 Banyak faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah di lembaga keuangan. Pada BMT Bina Ihsanul Fikri faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah ini diantaraya adalah karena karakter nasabah, kelalaian dari pihak internal lembaga keuangan, jumlah jaminan dan faktor eksternal lainya. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat
judul
”PERAN
MANAJEMEN
PADA
PENYALURAN
PEMBIAYAAN DI BMT BINA IHSANUL FIKRI GEDONG KUNING” B. Rumusan Masalah Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan di atas dan berdasarkan latar belakang masalahnya maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu: 1. Bagaimana peran Manajer, Kepala bagian Marketing dan Marketing dalam memutuskan pemberian pembiayaan dengan menggunakan prinsip 5 C + 1 S? 2. Apakah penyebab yang paling mendasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menurunkan atau mencegah pembiayaan bermasalah? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis bagaimana pengaruhnya keputusan Manajer, Kepala Bagian Marketing dan Marketing dalam memutuskan pemberian pembiayaan dengan prinsip 5 C + 1 S.
7
Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. edisi ke- 1 (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 141.
6
2. menganalisis Apakah penyebab yang paling mendasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menurunkan atau mencegah pembiayaan bermasalah? D. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini, tentunya mempunyai manfaat-manfaat yang sekiranya dapat menambah kegunaan penelitian ini, baik untuk diri peneliti, lembaga keuangan BMT Bina Ihsanul Fikri maupun peneliti lainnya. 1. Ditinjau dari pengembangan keilmuan, penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bagi jurusan Keuangan Islam serta menjadi rujukan penelitian berikutnya tentang pembiayaan bermasalah. 2. Ditinjau dari manfaat praktik, dapat memberikan gambaran dan pertimbangan untuk melakukan analisis pembiayaan sebelum memberikan pembiayaan kepada nasabah, sehingga dapat mengurangi atau meminimalisir terjadinya pembiayaan bermasalah. 3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau perbandingan bagi penelitian berikutnya. E. Kerangka Teori Dalam Islam memberi pinjaman atau modal untuk keperulan usaha produktif sangat di anjurkan dan merupakan perbuatan yang terpuji yang di anjurkan oleh syari’at Islam. Sedangkan bagi peminjam hutang di lakukan apabila sudah sangat membutuhkan, tidak di anjurkan untuk berhutang untuk berfoyafoya (boros). Berhutang adalah kehinaan di waktu siang dan keresahan di waktu
7
malam. Rasulullah SAW selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari hutang yang memberatkan dan tekanan oleh orang lain.8 Dalam Al-Qur’an usaha yang menguntungkan itu mengandung elemenelemen sebagai berikut : a. Mengetahui investasi yang paling baik (melakukan studi kelayakan usaha). b. Membuat keputusan yang logis dan masuk akal. c. Mengikutu perilaku yang baik.9 Dalam berhutang atau pembiayaan orang yang menerima modal harus memiliki etika yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip dalam ekonomi Islam sebagai berikut : 1. Prinsip Kebersihan Harta Dalam ekonomi Islam harus melalui proses yang halal, jauh dari sifat ribawi, transparan, saling merelakan (’an tar ̅ḍin), tidak ada penipuan (garar), dan tidak spekulasi (maisir). 2. Prinsip Kesederhanaan Prinsip ini berkaitan tentang kebebasan manusia dan tanggung jawab sosial. Harta yang dimiliki serta merta digunakan tanpa memperhatikan lingkungan dan manfaatnya secara baik. Lebih-lebih harta tersebut merupakan pinjaman atau modal usaha bersama (musy̅rakah).
8
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, alih bahasa Soeroyo dan Nastangin, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1995), hlm. 285. 9
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2001), hlm. 38.
8
3. Prinsip Kemurahan dan Ketulusan Hati Manusia beriman memiliki tanggung jawab sosial yang amat besar yang didasarkan atas kasih sayang terhadap yang lain. Adapun yang dilakukan tidak semata-mata hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai ta’̅wun. F. Telaah Pustaka Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang penulis lakukan, maka akan penulis kemukakan beberapa pendapat, teori atau hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan pembahasan skripsi ini. Kajian-kajian tentang permasalahan tersebut diantaranya : Muhammad Ridwan mendeskripsikan tentang permasalahan yang sering dihadapi oleh usaha kecil menengah yang sangat komplek, permasalahan tersebut dilihat dari beberapa aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek teknis, aspek keuangan. Lebih lanjut ia memandang bahwa sistem pembiayaan yang ideal adalah bilamana terjadi hubungan timbal balik antara pemberi modal dengan penerimaan modal usaha secara aktual. Pemberi modal merasa kepentingan menjalin hubungan baik dengan para anggota atau nasabahnya, sementara pihak penerima modal merasakan kemanfaatan yang terkena pelayanannya sehingga tumbuh rasa tanggung jawab.10 Sunarto Zulkifli berpendapat bahwa salah satu aspek penting dalam perbankan syariah adalah proses pembiayaan yang berimplikasi pada investasi halal dan baik serta menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan, atau bahkan lebih. Proses pembiayaan yang sehat tidak hanya berimplikasi pada 10
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, hlm. 25-28.
9
kondisi bank yang sehat, tetapi juga akan berimplikasi kinerja sektor riil yang dibiayai. Dalam proses pembiayaan tersebut ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu : permohonan, analisa rasio, persetujuan pembiayaan, pencarian dan monitoring.11 Kasmir menegaskan bahwa untuk meyakinkan modal yang diberikan benarbenar aman, lancar, dan dapat ditarik kembali sesuai dengan kesepakatan, maka sebelum modal dicairkan terlebih dahulu diadakan analisis kredit atau pembiayaan. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa modal yang diberikan benar-benar aman. Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan pemberi modal, dalam hal ini bank atau lembaga keuangan lainnya. Nasabah dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga mungkin saja usaha yang sebenarnya tidak layak dibiayai menjadi layak, hal tersebut akan berakibat pada kredit macet. Faktor lain yang dapat menyebabkan kredit bermasalah adalah bencana alam yang tidak dapat dihindari oleh nasabah, misalnya gempa bumi, banjir, tsunami atau bahkan kesalahan dalam mengelola usaha yang dibiayai.12 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian
melakukan penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu
metode
suatu penelitian yang
menggunakan latar alami yang dilakukan di KSPS BMT Bina Ihsanul Fikri
11
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), hlm.154. 12
Kasmir, Dasar-dasar Pebankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 101.
10
Gedong Kuning untuk mengenali dan menganalisis data-data yang relevan. Dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang ada. 13 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan pada KSPS BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning Yogyakarta yang beralamat di Jl. Rejowinangun No.28 B Kota Gede Yogyakarta. 3. Informan/Subyek Penelitian Subyek/informan penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat sebanyak mungkin memperoleh informasi dengan segala kompleksitas yang berkaitan dengan pembiayaan serta penyebab-penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah. Ada beberapa kriteria yang digunakan dalan penetapan subjek penelitian yaitu: latar (Setting), para pelaku (Actors), peristiwa-peristiwa (Event) dan proses (Proocess). Untuk lebih jelasnya informan atau subyek
penelitian
idenifikasikan sebagai berikut : a. Manajer BMT Bina Ihsanul Fikri b. Kepala bagian Marketing c. Kepala bagian pengawasan pembiayaan d. Bagian audit data peminjaman e. Acount officer f. Custemer service
13
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2000), hlm. 15.
ini dapat di
11
g. Marketing dan. h. Sumber-sumber yang kompeten di bidang pembiayaan 4. Sumber Data a. Data Primer Data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini peneliti langsung meminta informasi atau penjelasan tentang penyebab pembiayaan bermasalah dan penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan dengan metode wawancara. b. Data Sekunder Data yang diperoleh tidak dilakukan sendiri oleh peneliti tetapi di peroleh dari pihak lain, dalam hal ini peneliti mengambil literatur-literatur yang ada di buku, jurnal, skripsi dan website yang berkaitan dengan topik yang diteliti. 5. metode pengumpulan data a. Metode Wawancara Merupakan
metode
pengumpulan
data
dengan
dengan
cara
melakukan wawancara langsung. Dalam hal ini penulis mencari informasi melalui tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan yaitu pegawai di BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning.14
14
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP 3 ES, 1985), hlm. 145.
12
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai masalah yang diteliti.15 6. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian dengan menggunakan nalisis data penelitian deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik yang mengenai populasi atau fenomena yang diteliti. Dalam hal ini penulis menganalisis penyebab terjadinya pembiyaan bermasalah pada produk-produk pembiayaan yang ada di KJKS BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning.16 H. Sisitematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan uraian logis yang bersifat sementara menyangkut hubungan antara urutan suatu bab pembahasan dngan bab lainya dan antara sub bab pembahasan dengan sub bab lainya, pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, Dalam bab ini berisi pendahuluan yang merupakan landasan awal dalam melakukan penelitian. Meliputi Latar Belakang Masalah yaitu menjelaskan tentang isu-isu serta permasalahan yang terjadi, Rumusan
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika Cipta, 1992), hlm. 131. 16
38.
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.
13
Masalah adalah pertanyaan untuk penelitian yang akan dilakukan, Tujuan penelitian adalah mengetahui permasalahan yang ada dilapangan, manfaat Penelitian menambah referensi serta ilmu baik akademis maupun praktik, kerangka teori adalah dasar teori yang sudah ada, telaah pustaka referensi penelitian terdahulu, metode penelitian untuk melakukan analisis penelitian serta sistematika pembahasan. Bab II Landasan Teori, Bab kedua merupakan landasan teori yang sangat berkaitan dengan tema penelitian dan sifatnya untuk mendukung analisis. Bab III Hasil Penelitian membahas tentang objek penelitian yaitu KSPS BMT Bina Ihsanul Fikri Gedong Kuning yang meliputi: tinjauan historis, visi dan misi, struktur organisasi, produk-produk BMT Bina Ihsanul Fikri, proses penyaluran pembiayaan, peran manajer, kepala bagian marketing dan marketing dalam menyalurkan pembiayaan dan pemaparan data penelitian yang di dapatkan oleh penulis. Bab IV Pembahasan membahas hasil penelitian dan menganalisis data yang di dapatkan dari penelitian peran manajer, kepala bagian marketing dan marketing dalam memutuskan pemberian pembiayaan, upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah di BMT Bina Ihsanul Fikri. Bab V
Kesimpulan dan Saran merupakan bab penutup yang akan
memberikan kesimpulan terhadap pokok permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, keterbatasan yang peneliti lakukan saat penelitian dan saran-saran untuk lembaga yang diteliti dan penelitian selanjutnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan beberapa uraian dan hasil penelitian yang penulis sajikan pada bab-bab di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sesuai dengan permasalahan dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Manajemen di BMT Bina Ihsanul Fikri sudah menerapkan peraturan-peraturan tentang pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembiayaan syari’ah. Namun dalam praktik dilapangan masih terjadi permasalahan pembiayaan yang disebabkan oleh banyak faktor, faktor utama penyebab pembiayaan bermasalah timbul dari faktor internal yaitu petugas pembiayaan yang kurang teliti dalam melakukan analisis terhadap calon nasabah, melakukan survey secara subyektif dan kesalahan dalam menentukan jumlah dana yang disalurkan ke nasabah sehingga timbul pembiayaan bermasalah. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa analisis penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di BMT Bina Ihsanul Fikri disebabkan oleh: a. Kurang cermat dalam pengamatan tentang 5 C + 1 S, berarti salah dalam menilai calon nasabah. b. Terlalu besar meemberikan pembiayaan sehinga tidak sesuai dengan jumlah angsurannya, seehingga nasabah tidak mampu membayar. c. Dana yang diberikan digunakan untuk keperluan lain, bukan untuk membiayai usaha yang diajukan.
92
93
d. Nasabah kurang baik dalam mengelola usahanya. e. Pinjaman digunakan oleh orang lain. f. Penyebab lain diluar kemampuan BMT Bina Ihsanul Fikri seperti kebijakan pemerintah, situasi perekonomian dan persaingan usaha. 3. Dalam mencegah dan menanggulangi pembiayaan penyebab teerjadinya pembiayaan bermasalah, BMT Bina Ihsanul Fikri mengambil langkah dan meneliti penyebab terjadinya masalah itu sendiri, kemudian dianalisis dan mencari
solusinya,
masing-masing
masalah
akan
berbeda
dalam
penyelesaianya tergantung pada faktor penyebabnya. Dalam mnangani nasabah yang bermasalah atau menunggak, BMT Bina Ihsanul Fikri memberi keringanan dan kelonggaran waktu. Membebaskan bagi hasil dan apabila memungkinkan akan diberi keringanan pokok pembayaran sesuai dengan cadangan atau kemampuan BMT Bina Ihsanul Fikri dengan syarat dan ketentuan yang sudah berlaku. Hal tersebut sudah sesuai dengan kteentuan dan prinsip-prinsip syari’ah. B. Saran Deengan tanpa mengurangi rasa hormat penulis teerhadap BMT Bina Ihsanul Fikri, penulis ingin memberikan saran sebagai berikut: 1. BMT Bina Ihsanul Fikri sebagai salah satu lembaga keuangan islam. Hendaknya dalam melaksanakan kegiatanya baik penggalang dana maupun penyaluran dana harus selalu meemegang teguh prinsip-prinsip syari’ah. Sehingga dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang ingin mengamalkan ajaran islam dan dapat melepaskan ketergantungan masyarakat pada rentenir
94
dan lintah darat sehingga tercipta keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata. 2. Dalam melakukan analisis pembiayaan, BMT Bina Ihsanul Fikri hendaknya selalu berpeedoman pada prinsip 5 C + 1 S untuk menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah. 3. Salah satu penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah kesalahan darri pihak BMT bina Ihsanul Fikri dalam menilai kelayakan nasabah, hal tersebut karena keterbatasan kemampuan SDM yang ada. Mengingat hal tersebut hendaknya BMT Bina Ihsanul Fikri meningkatkan kualitas SDMnya dari waktu ke waktu dengan pendidikan dan pelatihan. 4. Agar tercipta hubungan yang baik antara BMT Bina Ihsanul Fikri dengan masyarakat (nasabah), hendaknya BMT Bina Ihsanul Fikri terlibat dalam menjaga kesinambungan usaha masyarakat dengan melakukan pembinaan pelatihan dan pengawasan terhadap usaha nasabah serta membantu nasabah yang mengalami kesulitan dalam pengembalian pembiayaan. C. Penutup Alhamdulillah, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun mengharapkan masukan, saran dan kritik untuk penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, BMT Bina Ihsanul Fikri dan pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an: Mushaf Al-Qur’an Terjemahan, Kementrian Agama, Jakarta: Nur Publishing, November 2007. Buku: Adimarwan Karim, Bank Islam. Analisis Fiqih Dan Keuangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta : Dana Bakti Wakaf, 1995. Charles H. Kepner dan Benjamin B. Tragoe, Manajer Yang Rasional, Alih Bahasa Djoerban Wahid, edisi ke-1, Jakarta : Erlangga, 1981. Fikri C. Wardana, Rahasia Sukses Sales Supervisor Andal, Jakarta, Elex Media Komputindo, 2009. Heri Susanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2010. Iswi Hariyani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, Jakarta: Gramedia, 2010. Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1999. Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2013. Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP 3 ES, 1985. Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, Yogyakarta : UII Press, 2004. Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 2005. Muhammad Muslich, Manajemen Risiko Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2001.
95
96
Philip Kotler, Marketing, alih bahasa: Herujati Purwoto, jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1984. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Renika Cipta, 1992 Sony Warsono bin Hardono dan Jufri, Akuntansi transaksi syari’ah, Asgard Capter. Yogyakarata, 2011. Sunarto, Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, Jakarta, Ziknik Hakim, 2003. Tariqullah Khan dan Habib Ahmed. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Ed. 1 Cet. 1, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, BMI dan Tafakul di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002. W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2000. Winardi, Asas-asas Manajemen, Bandung: Mandar Maju, 2010. Jurnal: Asmi Nur Siwi Kusmiyati, “Resiko Akad dalam Pembiayaan Mudharabah pada BMT di Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. I, No.1, Juni 2007 Henny Sjafitri, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kredit Dalam Dunia Perbankan”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Mei 2011. Puji Hadiyati, “Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Mudharabahdan Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia”, E-Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1, No, 1, Oktober 2013 Pedoman BMT BIF: BMT Bina Ihsanul Fikri, Sistem dan Prosedur Pembiayaan, Yogyakarta: BMT Bina Ihsanul Fikri Group, 2014. BMT Bina Ihsanul Fikri, Profil Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: BMT Bina Ihsanul Fikri Group, 2014. BMT Bina Ihsanul Fikri, Job Description Baitul Maal Wa Tamwil, Yogyakarta: BMT Bina Ihsanul Fikri Group, 2014.
Lampiran I. TERJEMAHAN TEKS ARAB No Halaman
Footnote
1
3
4
2
17
5
3
16
3
4
16
4
5
22
11
6
22
13
7
23
15
Terjemahan Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang di tentukan, hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskanya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskanya sebagaimana Allah mengajarkanya, maka hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah tuhanya, dan janganlah mengurangi sedikitpun daripada hitunganya (QS. Al-Baqarah : 282)” . Mereka itu adalah orang-orang yang allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada mereka Dan bagi masing-masing mereka derajat derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, sedang mereka tidak diragukan. Dan sesungguhnya kamu akad ditanya tentang apa yang kamu kerjakan Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.” (QS. An-Nisa: 29) Dia (dawud) berkata, “sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (di tambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak diantara orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebijakan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan dawud menduga bahwa kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada tuhanya lalu menyungkur sujud dan bertobat. ( Sad (38): 24) “Bukanlah dosa bagimu mencari karunia dari tuhanmu…”(Al-Baqarah: 198)
BMT Bina Ihsanul Fikri Tingkat Kolektabilitas Tahun 2010 - 2014 2010 Produk MBA MSA MDA IJAROH HIWALAH QH JUMLAH 2011 Produk MBA MSA MDA IJAROH HIWALAH JUMLAH 2012 Produk
Baki debet Krg Lancar 386.981.405 14.718.267 12.739.044 3.124.400 94.530.674 8.700.000 4.46% 11.670.720.732 520.793.789 7.168.393.840 626.142.959 1.078.825.026 31.089.025 2.632.322.582 133.947.300
Baki Debet 9.164.187.086 796.272.331 1.619.873.338 1.430.038.421 2.530.108.926 15.540.480.101
13.488.679.438 1.017.736.490 477.735.443 5.277.863.220 2.458.773.119 144.793.125
JUMLAH
22.865.580.834
MBA MSA MDA IJAROH HIWALAH LAINYA
JUMLAH 30.941.735.725 Sumber: Data belum di olah
Macet 35.754.535 2.720.789 5.316.346 19.864.344 5.805.250 0.60% 69.461.264
Kolektabilita s Diragukan Macet 93.252.012 35.754.535 1.500.200 2.485.789 6.195.088 5.081.346 21.365.243 19.614.344 0.79% 0.40% 122.312.542 62.936.014
Jumlah 562.426.011 18.631.165 24.750.478 3.124.400 135.885.261 14.505.250
4.82% 0.16% 0.21% 0.03% 1.16% 0.12%
604.275.510
6.51% NPF
Jumlah 453.659.198 20.218.502 27.511.760 5.250.050 135.842.208
2.92% 0.13% 0.18% 0.03% 0.87%
642.481.718
4.13%
Macet 35.623.621 3.500.000 7.563.256 2.356.231 21.326.532 835.6 0.31%
Jumlah 397.519.599 41.988.625 39.272.562 176.335.698 118.170.447 2.610.900
1.74% 0.18% 0.17% 0.77% 0.52% 0.01%
535.637.529 169.055.062
71.205.240
775.897.831
3.39%
Krg Lancar 267.663.325 37.253.625 18.293.774 132.653.243 78.523.262 1.250.300 2.34%
Baki Debet 17.614.437.127 1.148.596.134 525.854.729 9.487.466.301 1.577.628.097 587.753.337
NPF
Kolektabilita s Diragukan 94.232.653 1.235.000 13.415.532 41.326.224 18.320.653 525 0.74%
Baki Debet
MBA MSA MDA IJAROH HIWALAH LAINYA
2013 Produk
Krg Lancar 324.652.651 16.232.513 16.235.326 5.250.050 94.862.621 2.94% 457.233.161
Kolektabilita Diragukan 139.690.071 1.192.109 6.695.088 21.490.243 1.45% 169.067.511
Krg Lancar 353.259.008 49.709.689 54.909.867 148.496.828 106.922.040 2.900.196 2.31% 716.197.628
Kolektabilita s Diragukan 102.193.052 2.797.123 39.761.461 49.603.962 67.498.481 679.6 0.85% 262.533.679
NPF
NPF Macet Jumlah 34.947.352 490.399.412 1.592.012 54.098.824 6.796.379 101.467.707 3.198.784 201.299.574 24.462.424 198.882.945 980.6 4.560.396 0.23% 71.977.551 1.050.708.858
1.58% 0.17% 0.33% 0.65% 0.64% 0.01% 3.40%
2014 Produk MBA MSA MDA
Baki Debet
NPF Macet 53.845.502 2.579.127 14.525.000
Jumlah 785.235.850 85.719.083 45.556.358
1.77% 0.19% 0.10%
9.615.025
400.445.462
0.90%
94.065.286 22.890.350 35.265.658 152.221.294 3.508.963 2.300.790 4.285.966 10.095.719 2.39% 0.67% 0.27% 44.471.804.471 1.061.209.854 297.947.634 120.116.278 1.479.273.766
0.34% 0.02%
26.559.718.981 1.187.197.973 427.984.882
IJAROH
9.527.606.630
HIWALAH LAINYA
6.321.760.996 447.535.009
JUMLAH
Kolektabilita s Krg Lancar Diragukan 523.689.463 207.700.885 77.556.089 5.583.867 19.206.538 11.824.820 343.183.515
47.464.922
3.33%
No Murabahah Musyarakah Mudharabah Ijaroh Hiwalah
Produk
2010
1 2 3 4 5 Qordul Hasan Prosentase Jumlah Debitur Jumlah
Produk
2011
6 7 8 9
No
BMT Bina Ihsanul Fikri Tingkat Kolektabilitas Tahun 2010 - 2014
139.690.071 1.192.109 6.695.088 21.490.243
35.754.535 2.720.789 5.316.346 19.864.344
7.786 604.275.510
14.505.250
562.426.011 18.631.165 24.750.478 3.124.400 135.885.261
Jumlah
NPF
6.51%
0.12%
4.82% 0.16% 0.21% 0.03% 1.16%
NPF
Baki Debet
Macet
386.981.405 14.718.267 12.739.044 3.124.400 94.530.674
5.805.250 0.60% 47 69.461.264
Jumlah
2.92% 0.13% 0.18% 0.03% 0.87%
Kolektabilitas Kurang Lancar Diragukan
6.605.967.829 607.511794 1.054.074.548 27.964.625 2.496.437.321
1.45% 113 169.067.511
453.659.198 20.218.502 27.511.760 5.250.050 135.842.208
4.13%
Lancar
7.168.393.840 626.142.959 1.078.825.026 31.089.025 2.632.322.582 8.700.000 4.46% 347 520.793.789
8646 642.481.718
Baki Debet
133.947.300
119.442.050 93.49% 7.279 11.066.445.222
Macet 35.754.535 2.485.789 5.081.346 19.614.344 0.40% 35 62.936.014
11.670.720.732
Kolektabilitas Lancar Kurang Lancar Diragukan 8.710.527.888 324.652.651 93.252.012 776.053.829 16.232.513 1.500.200 1.592.361.578 16.235.326 6.195.088 1.424.788.371 5.250.050 2.394.266.718 94.862.621 21.365.243 95.87% 2.94% 0.79% 8.289 254 68 11.897.998.383 457.233.161 122.312.542
1 Murabahah 9.164.187.086 2 Musyarakah 796.272.331 3 Mudharabah 1.619.873.338 4 Ijaroh 1.430.038.421 5 Hiwalah 2.530.108.926 6 Prosentase 7 Jumlah Debitur 8 Jumlah 15.540.480.101 Sumber: Data sudah di olah
Lanjutan 2012 Produk Murabahah Musyarakah Mudharabah Ijaroh Hiwalah Lainya Prosentase Jumlah debitur Jumlah
2013 Produk
Kolektabilitas Lancar Kurang Lancar Diragukan 17.124.037.715 353.259.008 102.193.052 1.094.497.310 49.709.689 2.797.123 424.387.022 54.909.867 39.761.461 9.286.166.727 148.496.828 49.603.962 1.378.745.152 106.922.040 67.498.481 583.192.941 2.900.196 679.6 96.60% 2.31% 0.85% 8.766 592 217 29.891.026.867 716.197.628 262.533.679
Kolektabilitas Baki Debet Lancar Kurang Lancar Diragukan 13.488.679.438 13.091.159.839 267.663.325 94.232.653 1.017.736.490 975.747.865 37.253.625 1.235.000 477.735.443 438.462.881 18.293.774 13.415.532 5.277.863.220 5.101.527.522 132.653.243 41.326.224 2.458.773.119 2.340.602.672 78.523.262 18.320.653 144.793.125 142.182.225 1.250.300 525 96.61% 2.34% 0.74% 9.451 229 72 22.865.580.834 22.089.683.003 535.637.529 169.055.062
Baki Debet
Murabahah 17.614.437.127 Musyarakah 1.148.596.134 Mudharabah 525.854.729 Ijaroh 9.487.466.301 Hiwalah 1.577.628.097 Lainya 587.753.337 Prosentase Jumlah debitur Jumlah 30.941.735.725 Sumber: Data sudah di olah
Macet 35.623.621 3.500.000 7.563.256 2.356.231 21.326.532 835.6 0.31% 30 71.205.240
397.519.599 41.988.625 39.272.562 176.335.698 118.170.447 2.610.900
Jumlah
3.39%
1.74% 0.18% 0.17% 0.77% 0.52% 0.01%
NPF
3.40%
1.58% 0.17% 0.33% 0.65% 0.64% 0.01%
NPF
9.782 775.897.831
Jumlah Macet 34.947.352 490.399.412 1.592.012 54.098.824 6.796.379 101.467.707 3.198.784 201.299.574 24.462.424 198.882.945 980.6 4.560.396 0.23% 60 9.635 71.977.551 1.050.708.858
Lanjutan 2014 Produk Murabahah Musyarakah Mudharabah Ijaroh Hiwalah Lainya
Baki Debet 26.559.718.981 1.187.197.973 427.984.882 9.527.606.630 6.321.760.996 447.535.009
Jumlah debitur Jumlah 44.471.804.471 Sumber: Data sudah di olah
Kolektabilitas Lancar Kurang Lancar Diragukan 25.774.483.131 523.689.463 207.700.885 1.101.478.890 77.556.089 5.583.867 382.428.524 19.206.538 11.824.820 9.127.161.168 343.183.515 47.464.922 6.169.539.702 94.065.286 22.890.350 437.439.290 3.508.963 2.300.790 96.67% 2.39% 0.67% 9.544 236 66 42.992.530.705 1.061.209.854 297.947.634
Jumlah Macet 53.845.502 785.235.850 2.579.127 85.719.083 14.525.000 45.556.358 9.615.025 400.445.462 35.265.658 152.221.294 4.285.966 10.095.719 0.27% 27 9.873 120.116.278 1.479.273.766
NPF
1.77% 0.19% 0.10% 0.90% 0.34% 0.02%
3.33%
Tabel Grafik
Perkembangan Anggota 40,000 20,000
2010
2011
2012
2013
2014
Perkembangan Simpanan dan Penyaluran dana 100,000,000 80,000,000 60,000,000 40,000,000 20,000,000 2010
2011
2012
2013
2014
2013
2014
SIMPANAN PEMBIAYAAN
Total NPF 2010 - 2014 7,00 % 6,00 % 5,00 % 4,00 % 3,00 % 2,00 % 2010
2011
2012
Gambar 1 Prosedur Umum Pembiayaan Di BMT BIF GROUP Anggota
Customer Service
Mulai
1
SPP/SPA
SPP
1
Menganalisa SPP
6 Keputusan
Kartu Angsuran Akad 2
Dibawa saat mengangsur
Mengirim pemberitahuan penolakan anggota
Selesai T
T
SPP
Keterangan: SPP
: Surat Permohonan Pembiayaan.
SKP
: Surat Keputusan Pembiayaan
T
: Arsip Menurut Tanggal
N
: Arsip Menurut Nomor Urut
SPA
: Surat Permohonan Menjadi Anggota
SP
: Simpanan Pokok
2
Gambar 2 Prosedur Pembiayaan Lanjutan Account Officer
Komite Pembiayaan
2
3
SPP
Memo pembiayaan
Menganalisa pembiayaan berdasarkan prinsip yang berlaku
Rapat komite pembiayaan
keputusan keputusan Mengirim pemberitahuan ke anggota
Mengirim pemberitahuan penolakan keanggota Membuat memorandum pembiayaan
Selesai
Membuat SKP
Selesai
SPP
2
Memo pembiayaan
1 SKP
Dilanjutkan ke komite pembiayaan
4 5 3
Di kirim ke anggota
Gambar 3 Prosedur Pembiayaan Lanjutan Di Bmt Bif Group Administrasi Pembiayaan
Teller
5 7 1 SKP 1 Membuat Akad pembiayaan kartu angsuran dan monitoring
Akad
Disertai pengikatan jaminan
Penandatangan an akad pembiayaan SKP
Mengisi slip pengeluaran kas dan tanda tangtan
1 2
Monitorring 1
K. Angsuran Akad Akad 1
2
Slip pengeluaran kas T+N
T+N
T 4
Di tunjukan kepada teller untuk melakukan pembayaran
6 SPP
7
T+N
Diserahkan ke bagian akuntansi
Di serahkan kembali ke Adm. Pembiayaan untuk diarsip tetap
Gambar 4. Prosedur Pelunasan Pembiayaan di BMT BIF GROUP Anggota Pembiayaan
Teller
Administrasi
1
Mulai
2
1
Mengisi slip setoran , meenyerahkan kartu angsuran ke Adm.
Kartu anggota
Slip setoran Di sertai dengan penerimaan uang
Melakukan pembayaran pada teller T
Mengisi kartu angsuran, mencocokan dengan kartu monitoring
3 Memberi tanda lunas
2 1 Slip setoran 1
Diserahkan ke anggota
Kartu angsuran
Pemberitahuan kedireksi/manajer K. Monitoring Kartu angsuran
1 2 Diserahkan kebagian akuntansi
T+N
Selesai
Prosedur Penanganan Pembiayaan Bermasalah Gambar 1.
Administrasi pembiayaan
1
5
Informasi dan gejala awal
Data memorial
2
Dok. Analisa
Surat Teguram
Hasil
Surat Peringatan 1
Selesai Hasil
Selesai
Surat Peringatan 2
Hasil Dok. Analisa Selesai
Surat Eksekusi Jaminan
6
T+N
Gambar 2. Acount Officer 2
6
Data memorial
Surat Eksekusi
Analisis dan Penggolongan
Proses Likuiditas Jaminan
Dokumen Penggolongan
Data Memorial
Surat Eksekusi
Coll I,II,III dan IV 4
T+N
Dokumen sesuai barang jaminan
Penawaran tertutupTerbuka
4 Hasil Memorial
Analisa Lapangan Penyebab Masalah
Penawaran ulang/jaminan tambahan
Laku dengan Harga Cukup
Memorial Dok. Analisa
Coll I,II,III dan IV
Terjual
Selesai
Selesai T+N
4
Gambar 3. Manajer 4
Memorial Dok. Analisa
Musyawarah dengan AO
Keputusan m Penagihan Pendampingan Dok. Analisa Memorial
Selesai
5 5
Penjelasan Gambar 1, Tentang Prosedur Umum Pembiayaan di BMT BIF GROUP. 1. Anggota atau calon anggota a. Mengisi surat permohonan menjadi anggota (SPA) BMT BIF GROUP dan surat permohonan pembiayaan (SPP) yang telah disediakan oleh BMT BIF GROUP. Bahi yang telah menjadi anggota penuh maka cukup mengisi SPP saja. b. Menyerahkan SPA dan SPP kebagian Costumer Service (CS) untuk diproses lebih lanjut. 2. Costumer Service (CS) a. Menerima SPA dan SPP dari calon anggota. b. Menganilisis SPA dan SPP tersebut untuk diambil keputusan diterima atau ditolak. c. Jika ditolak maka akan segera dibuat surat pemberitahuan penolakan dan dikirim keanggoata. d. Jika SPP diterima, CS akan meneruskan SPP tersebut ke Account Officer (AO). e. Jika SPP ditolak, CS akan memberitahukan penolakan dan proses berakhir. Penjelasan Gambar 2. 3. Tugas dan fungsi Account Officer (AO) a. AO menerima SPP dari CS.
b. AO menganalisis permohonan tersebut sesuai dengan prinsip yang berlaku dan mengadakan survey kelapangan. c. Setelah melakukan survey maka AO dapat mengambil keputusan diterima atau ditolak permohonan tersebut. d.
Jika ditolak maka akan segera dibuat pemberitahuan penolakan dan dikirim ke anggota atau calon anggota.
e. Jika diterima maka AO membuat memo pembiayaan tersebut dan dilanjutkan ke komite pembiayaan untuk dirapatkan dan diambil keputusan. 4. Tugas dan Fungsi Komite Pembiayaan a. Menerima memo pembiayaan dari AO dan merapatkan untuk diambil suatu keputusan. b. Jika ditolak makan akan segera di buat pemberitahuan ke anggota. c. Jika diterima maka dibuat surat keputusan pembiayaan (SKP) rangkap dua yaitu : -
Rangkap pertama : untuk bagian administrasi pembiayaan.
-
Rangkap dua : dikirim ke anggota atau calon anggota.
Penjelasan Gambar 3. 5. Tugas dan Fungsi Administrasi Pembiayaan a. Menerima SKP rangkap pertama. b. Membuat akad pembiayaan, kartu angsuran, kartu monitoring dan disertai pengikatan jaminan.
c. Melakukan
semua
persiapan
pembiayaan
sampai
dengan
penandatanganan akad pembiayaan. d. Surat akad pembiayaan ini terdiri dari rangkap 2 yaitu : -
Rangkap pertama : untuk teller.
-
Rangkap kedua : untuk anggota atau calon anggota.
e. Menyerahkan kartu angsuran kepada anggota atau calon anggota bersama dengan penyerahan akad pembiayaan. f. Menyimpan kartu monitoring untuk memonitor angsuran anggota sampai lunas. g. Mengarsip SKP rangkap pertama, SPP dari AO dan akad rangkap pertama setelah ditunjukan pada teller untuk bukti pembayaran. 6. Tugas dan Fungsi Teller a. Menerima akad rangkap pertama untuk bukti pembayaran yang selanjutnya
akad
tersebut
diserahkan
kembali
keadministrasi
pembiayaan untuk diarsip. b. Mengisi slip peengeluaran kas dan menandatanganinya, dimana slip ini rangkap tiga yaitu : -
Disimpan oleh teller
-
Diserahkan kebagian akuntansi.
-
Diserahkan kepada anggota.
Penjelasan Gambar 4 Tentang Pelunasan Pembiayaan 1. Anggota atau Calon Anggota a. Mengisi slip setoran dan menyerahkanya beserta kartu angsuran ke administrasi pembiayaan. b. Melakukan pembayaran pada teller sesuai yang tertera dalam slip sertoran. c. Slip storan terdiri dari tiga rangkap yaitu : -
Untuk teller.
-
Untuk bagian akuntansi.
-
Untuk anggota.
2. Teller a. Menerima slip setoran disertai penerimaan uanmg dari anggota. b. Menyimpan slip setoran rangkap pertama. 3. Administrasi Pembiayaan a. Menerima kartu angsuran dari anggota kemudian mengisinya sesuai slip setoran anggota dan mencocokan dengan kartu monjitoring. b. Jika sudah lunas maka diberikan tanda lunas pada kartu angsuran dan monitoring. c. Mengarsip kartu-kartui tersebut. Penjelasan Gambar 5 1. Bagian administrasi pembiayaan akan menyediakan data awal terhadap pembiayaan yang di indikasikan bermasalah. Dari catatan monitoring
angsuran, kondisi masing-masing peminjam dapat dideteksi. Data tersebut di informasikan ke AO untuk di tindaklanjuti. 2. Atas data atau memo pembiayaan, AO melakukan analisa dan penggolongan
pembiayaan
untuk
memperoleh
kepastian
kondisi
peembiayaan tersebut. Analisa ini harus di tindaklanjuti dengan survey lapangan. 3. Hasil analisa AO di mintakan persetujuan manajer untuk menentukan langkah-langkah penanganan. Hasil musyawarah ini dapat menghasilkan keputusan sebagai berikut : a. Pendampingan. Keputusan ini diambil jika peminjam terlambat membayar bukan sebab kesengajaan atau karakter yang negative, tetapi lebih disebabkan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, sehingga usahanya terbengkalai. Penadampingan ini dilanjutkan dengan restrukturisasi atau rescheduling, sesuai dengan kemampuan peminjam. b. Penagihan. Keputusan ini diambil jika peminjam sudah tidak memiliki itikad baik untuk melunasi hutangnya, padahal sesungguhnya mampu. 4. Keputusan manajer ini ditindak lanjuti oleh bagian administrasi untuk dibuatkan surat teguran dan surat peringatan. 5. Jika surat teguran tidak mendapatkan hasil, dilanjutkan dengan surat peringatan atau penagihan I dan II. Dan jika surat penagihan tidak diindahkan
dan
tidak
membuahkan
hasil,
maka
memerintahkan untuk mengeksekusi barang jaminan.
manajer
dapat
6. Eksekusi barang jaminan harus memenuhi prosedur : a. Penilaian ulang harga taksasi dan harga pasar barang jaminan b. Pembiayaan masuk kategori collektabilitas III dan IV. c. Ditawarkan tertutup untuk lingkungan keluarganya. d. Ditawarkan terbuka untuk umum, untuk menghindari permainan harga, karyawan BMT dilarang membeli, sebelum ada penawaran dari luar atau pihak luar tidak ada yang membeli. e. Penjualan tidak boleh dibawah harga pasar. f. Hasil penjualan secara langsung untuk melunasi hutangnya. Jika terdapat sisa, maka sisa tersebut menjadi hak peminjam, namun jika jaminan tidak mencukupi, diminta jaminan tambahan atau perlu akad ulang.
CURRICULUM VITAE Nama Lengkap
: Tri Susilo
Tempat Tanggal Lahir
: Mulyorejo II, 05 Mei 1993
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat Rumah
: Mulyorejo II, RT.07 RW.001 Kec. Bunga Mayang, Kab. Lampung Utara Prov. Lampung.
No. Hp
: 0878-3869-3770
e-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Jenjang pendidikan SDN 01 Mulyorejo SMPN 01 Bunga Mayang MAN 1 Poncowati, Terbanggi Besar S1 Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
Tempat Mulyorejo II Mulyorejo II Lampung Tengah
Tahun 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Yogyakarta
2011-2015
Pengalaman Organisasi Organisasi PMR WIRA
Jabatan Ketua Umum BRANTAS (Badan Anggota Rakyat Anti Narkoba) OSIS Anggota
Instansi MAN 1 poncowati
Tahun 2009-2010 2009-Sekarang
MAN 1 poncowati 2009-2011 Yogyakarta, 05 Mei 2015 Penyusun
Tri Susilo Nim. 11391050