1 PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMA...
PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER
AMALIA RAHMAWATI G64103020
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER
AMALIA RAHMAWATI G64103020
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
ABSTRAK AMALIA RAHMAWATI. Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Framework Pmapper. Dibimbing oleh SUGI GURITMAN dan HARI AGUNG. Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Kedeputian Penginderaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang penginderaan jauh, diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan data satelit, dan penyajian informasi sumber daya alam sehingga dapat digunakan untuk menunjang peningkatan produksi seperti: pertanian, kehutanan, perikanan, tata kota dan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Data (INSLAHTA) merupakan salah satu bagian dari Kedeputian Penginderaan Jauh Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. Pada bagian ini menangani pembuatan informasi tentang sumber daya alam mulai dari data mentah sampai menjadi informasi yang bermanfaat. Sistem pemetaan berbasis web yang ada di Inslahta-LAPAN sekarang ini bersifat statis, karena penyajian sistem pemetaan berbasis web terbatas pada scene-scene sehingga pengguna dalam melakukan proses pencarian informasi sumber daya alam belum mampu mendukung pencarian secara detail. Sistem informasi spasial sumber daya alam wilayah Indonesia diaplikasikan untuk menyajikan suatu penyampaian informasi yang dinamis dan interaktif mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya. Sistem ini berbasis web online yang menggunakan pengembangan basis data spasial PostgreSQL dengan menggunakan framework Pmapper, dengan menyajikan suatu informasi yang dinamis dan interaktif. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta) yang memberikan informasi tentang sumber daya alam yang ada wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Sistem ini nantinya akan menggantikan sistem web mapping yang ada di InslahtaLAPAN. Sistem juga menyediakan beberapa tools yang diperlukan untuk pengolahan peta misalnya memperbesar atau memperkecil ukuran skala peta, mencari suatu lokasi liputan lahan, melakukan cetak peta dalam bentuk PDF maupun HTML, dan mengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam dengan menggunakan framework Pmapper Wilayah Indonesia dibangun dalam lingkungan sistem operasi WINDOWS dan perangkat lunak PostgreSQL 8.0, PostGIS 1.2.1, MS4W 2.2, dan Pmapper 3.1. Kata kunci: Informasi spasial, Sumber daya alam, dinamis, MS4W, Framework Pmapper, PostgreSQL, PostGIS
Judul Nama NRP
: Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Framework Pmapper : Amalia Rahmawati : G64103020
Menyetujui: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Sugi Guritman NIP 131999582
Hari Agung, S.Kom., M.Si. NIP 132311918
Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP 131473999
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1985 dari Ayah Hidayat dan Ibu Sri Susana. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Tahun 2003 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 39 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis memasuki pendidikan tinggi di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pada akhir masa perkuliahan, penulis melaksanakan kerja praktek di instansi Instalasi Pengolahan Data Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN selama dua bulan dari tanggal 3 Juli 2006 sampai dengan 28 Agustus 2006, dengan kegiatan utama pengembangan prototipe Sistem Informasi Spasial Berbasis Perangkat Lunak UMN Mapserver Wilayah Jawa Barat.
PRAKATA Alhamdulillah wa syukurillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat, kasih sayang, hidayah, dan cinta-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam selalu buat Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam beserta seluruh sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Penelitian kali ini memilih topik Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan Framework Pmapper. Penulis sampaikan terima kasih yang tiada berhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama melakukan penelitian ini. Khususnya kepada Bapak Dr. Sugi Guritman sebagai Pembimbing I dan Bapak Hari Agung, S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing II, serta Bapak Sarno, M.T sebagai pembimbing di Instansi LAPAN yang telah memberikan begitu banyak masukan, bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga. Juga kepada Bapak Dewis S.Kom. sebagai Penguji dalam penelitian ini. Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1 Ibu, Ayah, Kakak-kakak, dan adik tercinta atas segala kasih sayang, doa, dan dukungan yang telah diberikan. 2 Tim database INSLAHTA LAPAN, Mbak Sinta, Mbak Nisa, Mas Anto, Mas Dono, Pak Soko, atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis. 3 Dona Wirawan yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta semangat. 4 Linda, Anti, Iren, Eno atas kebersamaan selama di Ilkom. 5 Teman-temanku di Ilmu Komputer 40, Mbak Arum, Yustin, Gibtha, Sofi, Ocha, Chita, Nanik, Meynar, Abet, Diku, Pandi, Jemi, Galan, dan sahabatku Ami, Icha serta temanteman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan, motivasi, kebersamaan, serta semangat kepada penulis. 6 Departemen Ilmu Komputer, Bapak/Ibu dosen dan Staf yang telah begitu banyak membantu baik selama pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya. 7 Instalasi Pengolahan Data Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaan penelitian yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, Juli 2007
Penulis
Karya ilmiah ini aku persembahkan untuk… …Ibu dan Ayah tercinta, atas segala kasih dan sayangnya yang tak terbayarkan (Bogor – Juli 2007)
vi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ............................................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................... viii PENDAHULUAN Latar Belakang.................................................................................................................................1 Tujuan ..............................................................................................................................................1 Ruang Lingkup ................................................................................................................................1 Manfaat Penelitian...........................................................................................................................1 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis.............................................................................................................1 Web Mapping...................................................................................................................................2 Evolusi Web Mapping .....................................................................................................................2 Mapserver ........................................................................................................................................2 Pmapper ...........................................................................................................................................3 PostgreSQL......................................................................................................................................3 PostGIS ............................................................................................................................................3 Three Tier Architecture...................................................................................................................3 Rekayasa Web (Web Engineering) .................................................................................................4 Formulasi ...................................................................................................................................4 Perencanaan...............................................................................................................................5 Analisis ......................................................................................................................................5 Perancangan...............................................................................................................................5 Pembuatan Halaman dan Pengujian..........................................................................................5 Evaluasi .....................................................................................................................................5 METODE PENELITIAN Formulasi .........................................................................................................................................5 Perencanaan .....................................................................................................................................5 Analisis ............................................................................................................................................5 Perancangan.....................................................................................................................................6 Pembuatan Halaman dan Pengujian................................................................................................6 Evaluasi............................................................................................................................................6 HASIL DAN PEMBAHASAN Formulasi .........................................................................................................................................6 Perencanaan .....................................................................................................................................6 Analisis ............................................................................................................................................7 Perancangan.....................................................................................................................................7 Perancangan Isi..........................................................................................................................7 Perancangan Basis Data ............................................................................................................8 Perancangan Arsitektur .............................................................................................................9 Perancangan Masukan...............................................................................................................9 Perancangan Keluaran...............................................................................................................9 Perancangan Navigasi ...............................................................................................................9 Perancangan Antarmuka ...............................................................................................................10 Penggunaan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ....................................................................10 Pembuatan Halaman......................................................................................................................11 Pengujian .......................................................................................................................................11 Evaluasi..........................................................................................................................................11
vii
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan....................................................................................................................................13 Saran ..............................................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................13 LAMPIRAN .......................................................................................................................................14
viii
DAFTAR TABEL Halaman 1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi spasial sumber daya alam .................................................................................................................8 2 Basis data Sulawesi, Maluku, Jawa sistem informasi spasial sumber daya alam............................9 3 Hasil kuisioner usability.................................................................................................................11 4 Hasil kuisioner functionality ...........................................................................................................12 5 Hasil kuisioner reliability................................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Evolusi web mapping (Peng ZR dan Ming HT 2003)....................................................................2 2 Three Tier Architecture (wikipedia) ...............................................................................................4 3 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001)........................................................................................4 4 Diagram konteks sistem ..................................................................................................................7 5 Arsitektur sistem .............................................................................................................................7 6 Struktur network..............................................................................................................................9 7 Desain navigasi sistem ..................................................................................................................10 8 Grafik hasil kuisioner faktor usability ..........................................................................................12 9 Grafik hasil kuisioner faktor functionality...................................................................................12 10 Grafik hasil kuisioner faktor reliability ........................................................................................12 11 Grafik hasil kuisioner total............................................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Gambaran sistem lama ..................................................................................................................15 2 Diagram hirarki sistem..................................................................................................................17 3 STD (State Transition Diagram) halaman utama ........................................................................19 4 DFD Level 1 sistem informasi spasial sumber daya alam ...........................................................20 5 Struktur basis data sistem informasi spasial sumber daya alam ..................................................21 6 Halaman utama..............................................................................................................................25 7 Halaman tentang situs ...................................................................................................................26 8 Halaman sejarah ............................................................................................................................26 9 Halaman hubungi kami .................................................................................................................27 10 Halaman links ................................................................................................................................27 11 Halaman peta Indonesia ................................................................................................................28 12 Halaman peta Sumatera.................................................................................................................28 13 Kuisioner evaluasi sistem..............................................................................................................29
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Kedeputian Penginderaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang penginderaan jauh. Instansi tersebut diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan data satelit dan penyajian informasi sumber daya alam sehingga dapat digunakan untuk menunjang peningkatan produksi, misalnya pertanian, kehutanan, perikanan, tata kota, dan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Data (INSLAHTA) merupakan salah satu bidang dari Kedeputian Penginderaan Jauh Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. Bidang ini menangani pembuatan informasi tentang sumber daya alam mulai dari data mentah sampai menjadi informasi yang bermanfaat. Kebutuhan pengguna yang semakin luas dan beragam mengenai pencarian informasi sumber daya alam di seluruh Indonesia, menyebabkan sistem yang lama tidak dapat menampung kebutuhan pengguna tersebut. Sistem pemetaan berbasis web yang ada di INSLAHTA LAPAN sekarang ini bersifat statis, karena penyajian sistem pemetaan berbasis web terbatas pada scene-scene sehingga pengguna dalam melakukan proses pencarian informasi sumber daya alam belum mampu mendukung pencarian secara detail dan hanya menampilkan peta yang bersifat statis. Dalam sistem yang statis pada Lampiran 1, dapat terlihat bahwa penyajian sistem pemetaan berbasis web hanya berupa gambar layout yang disajikan dalam web. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sistem tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1 (http://www.lapanrs.com/ISDAL /ISDAS). Seiring dengan beragamnya kebutuhan, pengguna menginginkan suatu sistem pemetaan berbasis web yang dinamis. Sistem pemetaan berbasis web yang akan dibuat nantinya akan menyajikan informasi sumber daya alam seluruh Indonesia dengan menu navigasi serta fungsi pencarian yang interaktif dan dinamis sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang diinginkan. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem informasi spasial sumber daya alam yang awalnya bersifat statis menjadi bersifat
dinamis. Sistem ini nantinya dapat menyajikan informasi sumber daya alam seluruh Indonesia yang dinamis dan interaktif sehingga sistem ini dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis yang memberikan informasi tentang sumber daya alam yang ada di seluruh Indonesia. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Data yang akan dipergunakan adalah data sumber daya alam seluruh Indonesia, diperoleh dari Bidang INSLAHTA LAPAN. Data tersebut antara lain: • •
2
Sheet (sheet 100 ribu) Administrasi Wilayah (propinsi, kabupaten, kecamatan) • Batas Administrasi (Negara, propinsi, kabupaten, kecamatan) • Landuse/liputan lahan • Infrastruktur (sungai, jalan) • Citra masing-masing pulau yang ada di Indonesia Gambaran Umum Sistem Pada penelitian kali ini, akan menggunakan basis data postgreSQL untuk penyajian informasi sumber daya alam seluruh Indonesia dengan aplikasi MapServer menggunakan framework Pmapper dalam platform windows. Sistem yang akan dibuat dirancang berdasarkan three tier architecture.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan sistem informasi spasial sumber daya alam, antara lain: • Membantu instansi LAPAN untuk melakukan diseminasi (penyebaran) informasi sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia. • Mempermudah pengguna, yaitu karyawan instansi LAPAN atau selainnya untuk dapat mengakses informasi sumber daya alam seluruh Indonesia, mencari daerah yang menjadi objek perhatian untuk dapat dicetak. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani
2
data yang bereferensi geografi (Barus & Wiradisastra 2000). Sistem informasi geografis sebagai suatu sistem berbasis komputer yang memberikan kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu pemasukan, pengelolaan atau manajemen data (menyimpan dan mengaktifkan kembali), manipulasi dan analisis serta keluaran (Aronoff 1989). Web Mapping Web mapping system adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menampilkan peta secara dijital. Peta dijital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer dijital. Setiap objek pada peta dijital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat (Mitchell 2005). Kelebihan dari web mapping adalah: •
• •
•
Fitur yang disimpan sebagai layer yang nyata pada sebuah file di komputer, dapat mengubah sebuah peta tanpa memulai dari awal. Peta yang interaktif mengizinkan pengguna untuk melihat area/wilayah yang dinginkan. Pembuat peta tidak memiliki taksiran tentang informasi yang pengguna inginkan untuk melihatnya tetapi dia dapat membuat kemungkinan untuk pembaca dalam memilih informasi. Pembuat peta dijital dapat memfokuskan bagaimana menampilkan informasi terbaik, daripada memfokuskan secara rinci suatu area/wilayah di dunia pada sebuah peta.
Evolusi Web Mapping Menurut Peng ZR dan Ming HT, teknologi web mengalami evolusi. Teknologi evolusi web mapping dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, teknologi evolusi pada web mapping terdiri atas: • Static Map Publishing, mendistribusikan peta pada halaman web sebagai peta yang statis dalam format grafis seperti GIF atau JPEG. Peta biasanya merupakan bagian dari dokumen HTML untuk memperkaya isi dari dokumen. Pengguna tidak dapat berinteraksi dengan peta atau merubah format tampilan dalam bentuk apapun. • Static Web Mapping, melibatkan penggunaan form HTML dan CGI untuk menghubungkan masukan dari pengguna pada web browser dengan GIS atau
program pemetaan pada server. Pengguna membuat suatu permintaan dari pengguna menggunakan form HTML yang telah dicustomize. • Interact Web Mapping, lebih interaktif dan cerdas dengan ditambahkan dari sisi web client dengan menggunakan script seperti dynamic HTML dan aplikasi client-side seperti Plug-ins, ActiveX control dan Java Applets. • Distributed GIServices, komponen dari GIS pada sisi web client dapat dikomunikasikan secara langsung dengan komponen GIS yang lain pada server tanpa melewati suatu server HTTP dan CGI-related middleware.
Gambar 1 Evolusi web mapping (Peng ZR & Ming HT 2003). Mapserver Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan menampilkan data spasial (peta) di web. (Ruslan 2005). Mapserver juga dapat diartikan sebagai program CGI yang berdiri inactive pada web server. Ketika sebuah permintaan dikirimkan ke Mapserver, Mapserver menggunakan informasi yang dilalui pada request URL dan mapfile menciptakan sebuah image berdasarkan peta yang diminta. Mapserver dapat dibangun untuk mendukung banyak format input data yang berbeda (Kropla 2005). Mapscript menyediakan script interface untuk Mapserver yang menyusun web dan merupakan aplikasi yang stand-alone. Mapscript merupakan interface dari Mapserver. Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk membuat gambar peta menjadi lebih dinamis. Mapscript mendukung bahasa PHP, Perl, Phyton, Ruby, Tcl, dan Java C# flavors.
3
Sebuah aplikasi Mapserver sederhana mempunyai komponen sebagai berikut: •
•
•
• •
Mapfile, file konfigurasi yang berupa sebuah text pada aplikasi Mapserver. Dalam hal ini mapfile mendefinisikan area pada peta, memberitahukan program Mapserver dimana keberadaan data dan output image. Mapfile ini juga mendefinisikan layer peta, termasuk sumber data, proyeksi, dan simbol. Data Geografis, Mapserver dapat menggunakan banyak jenis sumber data geografis. Default formatnya adalah ESRI shapefile. Halaman HTML, interface antara user (pengguna) dan Mapserver. Pada umumnya berdiri pada web root. Dalam bentuk yang sederhana, Mapserver dapat dikatakan untuk menempatkan sebuah gambar peta statis pada halaman web. Untuk membuat peta yang interaktif, gambar ditempatkan pada sebuah bentuk HTML. Aplikasi sederhana terdiri dari dua halaman html antara lain. o File Inisial, penggunaan bentuk dengan variabel yang tersembunyi untuk mengirimkan inisial query pada http server dan Mapserver. o File Template, mengatur bagaimana keluaran peta dan legenda yang akan tampak di browser dengan Mapserver. File template ini juga menentukan bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi Mapserver. Mapserver CGI, file biner dan executable yang menerima permintaan dan mengembalikan gambar dan data. HTTP Server, menyajikan halaman HTML ketika diakses oleh pengguna browser.
Pmapper Pmapper framework menyediakan fungsi yang besar serta multiple konfigurasi untuk mengatur fasilitas pada aplikasi Mapserver yang didasarkan pada PHP/MapScript. Pmapper dibangun dengan bahasa PHP dan Java Script. Fungsi yang termasuk di dalamnya antara lain: • • •
DHTML (DOM) zoom/pan, didukung browser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape 6.1+, IE 5/6, Opera 6.+, Konqueror 3.+ . Pan/zoom dengan mouse, keyboard, slider, dan reference map. Fungsi query (identify, select, search).
• • • • • •
Hasil query ditampilkan dengan menggabungkan basis data dan hyperlinks. Fungsi print dalam format HTML dan PDF. Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah laku dan tampilan menggunakan INI file. HTML legends. Berbagai macam model untuk tampilan legenda dan tabel. Penggunaan banyak bahasa interface (yaitu: English, German, Italian, French, dan Swedish).
Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada Mapserver versi 4.0 sampai 4.8 dengan sistem operasi Windows, Linux, dan MAC OS X. Aplikasi ini mendukung format data raster dan vektor. Format data vektor adalah shapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF, dan ECW. PostgreSQL PostgreSQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri dari kumpulan named relation (hubungan nama) dan berisikan atribut dari sebuah tipe spesifik (Momijan 2001). PostgreSQL bersifat open source yang mendukung PostGIS di dalamnya. PostGIS PostGIS adalah suatu format tipe data vektor dari sistem object relational database PostgreSQL yang mengizinkan objek SIG untuk disimpan dalam suatu basis data dan menyimpan data berupa titik, garis, atau poligon (Ramsey 2006). Three Tier Architecture Three tier architecture dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut three tier architecture terdiri dari tiga bagian, yaitu (wikipedia): • presentation tier, merupakan level teratas dari three tier architecture yang merupakan user interface. Fungsi utama dari interface adalah menerjemahkan task dan menghasilkan sesuatu yang dipahami oleh pengguna, • logic tier, merupakan middle tier di mana proses dari sistem berjalan, selain itu juga dilakukan proses pemindahan data diantara dua layer disekitarnya, dan
4
•
data tier, merupakan tempat penyimpanan dan ditemukan kembali informasi dari basis data atau sistem file.
tingkat kepentingan yang sama dengan desain teknisnya. Tahapan dalam metode rekayasa web adalah sebagai berikut:
Rekayasa Web (Web Engineering) Rekayasa web adalah proses yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang berkualitas tinggi (Pressman 2001). Rekayasa web bukan merupakan hasil penggandaan sempurna dari rekayasa perangkat lunak, melainkan lebih kepada mengambil beberapa fundamental dari konsep dan prinsip rekayasa perangkat lunak yang menekankan kepada teknik dan aktivitas manajemen yang sama. Proses rekayasa web dapat dilihat pada Gambar 3. Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dan aplikasi web, yaitu: 1 Kesiapan (Immediacy) Aplikasi web sering diluncurkan ke pasaran dalam hitungan hari, atau minggu. Bahkan dengan perlengkapan terkini, halaman web yang rumit dapat diciptakan dalam beberapa jam. Pengembang web harus memiliki metode untuk perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan pengujian yang telah disesuaikan dengan waktu singkat yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi web. 2 Keamanan (Security) Karena aplikasi web dapat diakses melalui jaringan, maka sulit, atau bahkan mustahil untuk membatasi jumlah pengguna yang mengakses aplikasi. 3 Estetika (Aesthetics) Bagian yang sangat penting bagi daya tarik sebuah aplikasi web adalah tampilannya. Bagi sebuah aplikasi yang ditargetkan untuk dipasarkan, estetika memiliki
Formulasi Tahap formulasi ini merupakan tahap untuk melakukan identifikasi dari tujuan pembuatan web dan batasan pengembangan sistem, analisis model sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem, serta penentuan sarana yang digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil keluaran yang baik.
Gambar
2
Three Tier (wikipedia).
Gambar 3 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001).
Architecture
5
Perencanaan Pada tahap perencanaan merupakan tahap untuk melakukan perkiraan biaya secara keseluruhan, mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi, dan mendefinisikan jadwal pengembangan aplikasi. Analisis Analisis meliputi identifikasi isi yang akan ditampilkan dalam aplikasi dan menentukan kebutuhan untuk estetika pada desain. Perancangan Dalam hal ini, proses perancangan terdiri atas: • Perancangan Isi Perancangan isi dirancang sedemikian rupa agar isi web yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pengguna. • Perancangan Masukan Desain masukan bertujuan untuk mengumpulkan data dan memprosesnya ke dalam format yang sesuai. • Perancangan Keluaran Desain keluaran bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai dengan keinginan pengguna. • Perancangan Basis Data Perancangan basis data berisi langkahlangkah yang akan menuntun perancang dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi pengembangan basis data. • Perancangan Arsitektur Perancangan arsitektur dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi web. • Perancangan Navigasi Perancangan navigasi dirancang untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan kepada pengguna dalam mengoperasikan sistem. • Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka merupakan perancangan tampilan halaman, yang berhubungan langsung dengan pengguna. • Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak Pada tahapan ini merupakan tahapan untuk menentuan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. Pembuatan Halaman dan Pengujian Pada tahap pembuatan halaman, proses dibuat untuk menghasilkan suatu halaman web. Pada tahapan pengujian dengan
melakukan pendekatan yang mengadopsi prinsip dasar untuk semua pengujian perangkat lunak serta menerapkan strategi dan teknik yang direkomendasikan untuk sistem berorientasi objek. Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kualitas aplikasi yang mengandung faktor-faktor sebagai berikut: • •
• •
•
Usability Evaluasi yang didasarkan pada nilai estetis dan pemahaman isi situs. Functionality Evaluasi yang didasarkan pada kemampuan proses pencarian data, navigasi dan browsing. Reliability Evaluasi yang didasarkan pada ketepatan proses link dan validasi input. Efficiency Evaluasi yang didasarkan pada kecepatan menampilkan peta dan membuka halaman baru. Maintainability Evaluasi yang didasarkan pada kemudahan untuk melakukan perbaikan aplikasi dan kemampuan beradaptasi.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa web. Karakteristik dari aplikasi web rekayasa web pada penelitian ini hanya menggunakan karakteristik kesiapan dan estetika, untuk karakteristik keamanan belum dilakukan. Tahapan dalam metode ini adalah sebagai berikut: Formulasi Pada tahapan ini dilakukan wawancara dengan pihak instansi Inslahta LAPAN untuk mengetahui akan kebutuhan pengguna, serta melihat situs web yang ada di inslahta LAPAN. Perencanaan Pada tahapan ini tidak dilakukan perkiraan biaya secara keseluruhan dan tidak pula mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahapan ini hanya mendefinisikan jadwal pengembangan aplikasi. Analisis Proses analisis dilakukan dengan melakukan penelitian pada data sumber daya alam seluruh Indonesia. Fungsi sistem yang
6
akan dilakukan pada penelitian kali ini antara lain: • Dapat melihat dan mengetahui persebaran informasi spasial sumber daya alam seluruh Indonesia (browsing) • Dapat melakukan konversi peta dalam bentuk PDF maupun HTML • Dapat melakukan proses zooming (zoom in dengan single click, zoom in dengan skala tertentu) • Dapat melakukan query (query by point, query by box/polygon, query pada form) • Dapat menampilkan layer, tool, dan koordinat yang sedang aktif • Dapat menandai suatu daerah yang menarik Perancangan Perancangan dalam sistem informasi spasial sumber daya alam meliputi: • •
•
•
•
•
•
•
Perancangan Isi Perancangan isi disesuaikan dengan kebutuhan instansi Inslahta LAPAN. Perancangan Masukan Masukan data yang digunakan yaitu data sumber daya alam seperti yang dijelaskan pada ruang lingkup. Perancangan Keluaran Dalam hal ini keluaran yang dikehendaki adalah peta informasi sumber daya alam seluruh Indonesia yang dinamis. Perancangan Basis Data Basis data dirancang sesuai dengan data sumber daya alam Indonesia yang terdapat di Inslahta LAPAN. Perancangan Arsitektur Perancangan arsitektur dilakukan dengan memvisualisasikan dalam bentuk peta informasi sumber daya alam seluruh wilayah Indonesia. Perancangan Navigasi Perancangan navigasi dirancang sesuai dengan keinginan pihak instansi Inslahta LAPAN, dengan tujuan agar pengguna mudah serta nyaman dalam mengoperasikan sistem. Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman dengan kombinasi warna, teks, dan gambar sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web ini. Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak Pada tahapan ini dilakukan pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk pengembangan sistem informasi spasial sumber daya alam.
Pembuatan Halaman dan Pengujian Pada tahap pembuatan halaman, proses yang dilakukan akan menghasilkan suatu halaman web yang dapat diakses dengan menggunakan browser dan dapat menampilkan peta wilayah Indonesia. Peta pulau-pulau dalam wilayah Indonesia dapat di-link untuk menampilkan informasi sumber daya alam dengan memanfaatkan software SIG MS4W, framework Pmapper, dan basis data PostgreSQL. Pengujian yang dilakukan pada sistem bertujuan untuk memeriksa apakah sistem telah diaplikasikan dengan benar. Keseluruhaan dari sistem akan diuji dengan berbagai kemungkinan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Evaluasi Pada tahap evaluasi, untuk faktor usability, functionality, dan reliability dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 30 responden. Faktor efficiency dan maintanability tidak dilakukan pada sistem ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Formulasi Sistem informasi spasial sumber daya alam wilayah Indonesia diaplikasikan untuk menyajikan suatu penyampaian informasi yang dinamis dan interaktif mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada sistem web mapping milik PUSBANGJA LAPAN, maka diperoleh gambaran umum mengenai apa yang akan disajikan untuk mengganti web mapping yang lama dengan yang baru. Dalam hal ini, sistem yang dibuat terdiri dari delapan peta, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, serta Indonesia. Pada awalnya, peta yang akan dibuat hanya wilayah Indonesia, namun karena proses akses untuk informasi landuse, data yang digunakan sangat besar, sehingga wilayah Indonesia dibagi kedalam 7 pulau, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua. Perencanaan Pada penelitian ini, studi kelayakan secara finansial tidak dilakukan. Namun, pada pembuatan sistem menggunakan software open source, di mana software tersebut di dapat secara gratis dari internet tanpa
7
membutuhkan biaya. Di lain pihak, untuk studi kelayakan teknis dilakukan dengan menganalisis lingkungan operasi sisi client dan server akan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: • Server 1 Perangkat Lunak: - Windows XP professional sebagai sistem operasi. - Apache sebagai web server. - UMN Mapserver sebagai aplikasi pemetaan berbasis web. - Pmapper sebagai framework. - PostgreSQL sebagai sistem manajemen basis data. - ESRI Shapefiles dan PostGIS sebagai input data vektor. 2 Perangkat Keras: - Prosessor intel Pentium 4, - RAM 512 MB, dan - harddisk 160 GB. • Client 1 Perangkat Lunak: - Windows, UNIX/Linux, dan Mac OS X sebagai sistem operasi. - Internet Explorer, Opera, atau Mozilla sebagai aplikasi web browser. 2 Perangkat Keras: - Prosesor intel Pentium 4, - RAM 256 MB, dan - harddisk 40 GB. Analisis Sistem akan memberikan informasi mengenai persebaran sumber daya alam, terutama liputan lahan yang ada di wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta) sumber daya alam wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Gambaran sistem secara umum tercermin dalam diagram konteks pada Gambar 4.
Gambar 4 Diagram konteks sistem.
Diagram hirarki sistem informasi spasial sumber daya wilayah Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2. Pemodelan tingkah laku pada sistem tergambar pada State Transition Diagram (STD) yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Pemodelan arus data pada sistem tergambar pada Data Flow Diagram (DFD) level 1 yang dapat dilihat pada Lampiran 4. Perancangan arsitektur sistem didasarkan pada three tier architecture. Untuk melihat arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 5. Presentation Tier M enampilkan halaman web
W eb Browser
Logic Tier
M enangani komunikasi W eb Server antara pengguna yang (Apache) mengakses web browser Dengan menggunakan ekstension gix export Konfigurasi untuk tool untuk membuat pemunculan peta mapfile (*.map) dan menu navigasi Pm apper Arcview
Aplikasi yang memungkinkan menampilkan data spasial (peta) di web
M apServer
Data Tier di-loading
PostGis Shp File
PostgreSQL
Gambar 5 Arsitektur sistem. Dari data sumber daya alam yang didapatkan, ditentukan isi yang akan ditampilkan dalam sistem. Penyajian isi dari sistem harus mempertimbangkan aspek-aspek estetika demi kenyamanan pengguna pada saat mengakses sistem. Penjelasan secara lengkap mengenai isi sistem dapat dilihat pada tahap perancangan isi. Perancangan Isi Informasi sumber daya disajikan dalam sistem, yaitu:
alam
yang
• Peta Spasial liputan lahan wilayah Indonesia Peta spasial liputan lahan wilayah Indonesia terdapat pada menu bagian home. Pada bagian ini terdapat delapan menu pilhan peta, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, serta Indonesia. Dalam hal ini masing-masing peta terdiri atas:
8
1
Layer spasial, meliputi: - Layer administrasi provinsi - Layer administrasi kabupaten - Layer administrasi kecamatan - Layer batas administrasi provinsi - Layer batas administrasi kabupaten - Layer batas administrasi kecamatan - Layer jalan - Layer kota provinsi - Layer kota kabupaten - Layer kota kecamatan - Layer landuse / liputan lahan - Layer sungai - Layer sheet 100 ribu - Layer citra (data raster) 2 Komponen-komponen peta, meliputi: - Legenda - Navigasi peta - Skala 3 Query, berisi informasi mengenai liputan lahan, meliputi: - Nama liputan lahan (landuse) - Kelas global - Kelas campur - Luas m2 - Luas Acre - Luas Ha Perancangan Basis Data Pada sistem yang dibuat, terdapat delapan basis data (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Luindo (Indonesia)), di mana masingmasing basis data yang dibangun terdiri dari 15-16 tabel yang berisi data sesuai dengan kebutuhan sistem, sesuai dengan data yang dianalisis pada tahap analisis. Daftar namanama tabel yang terdapat dalam basis data sistem informasi spasial sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Struktur basis data dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi spasial sumber daya alam Nama Tabel
Adm_prov
Memberikan informasi mengenai nama provinsi
Bts_kab
Memberikan informasi mengenai batas kabupaten
Bts_kec
Memberikan informasi mengenai batas kecamatan
Bts_prov
Memberikan informasi mengenai batas provinsi
Bts_negara
Memberikan informasi mengenai batas negara
Jalan
Memberikan informasi mengenai nama jalan, meliputi jalan kereta api, jalan lintas, jalan lokal, dan jalan tol
Kota_kab
Memberikan informasi mengenai nama kota kabupaten
Kota_kec
Memberikan informasi mengenai nama kota kecamatan
Kota_prov
Memberikan informasi mengenai nama kota provinsi
Landuse
Memberikan informasi mengenai nama liputan lahan beserta luasnya
Sheet
Memberikan informasi mengenai nomor sheet
Sungai
Memberikan informasi mengenai nama sungai
Geometry_columns
Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial
Spatial_ref_sys
Referensi spasial dari kolom geometri
Kegunaan
Adm_kab
Memberikan informasi mengenai nama kabupaten
Adm_kec
Memberikan informasi mengenai nama kecamatan
9
Tabel 2 Basis data Sulawesi, Maluku, Jawa sistem informasi spasial sumber daya alam Nama Tabel
spasial Spatial_ref_sys
Referensi spasial dari kolom geometri
Kegunaan
Adm_kab
Memberikan informasi mengenai nama kabupaten
Adm_kec
Memberikan informasi mengenai nama kecamatan
Adm_prov
Memberikan informasi mengenai nama provinsi
Bts_kab
Memberikan informasi mengenai batas kabupaten
Bts_kec
Memberikan informasi mengenai batas kecamatan
Bts_prov
Memberikan informasi mengenai batas provinsi
Jalan
Memberikan informasi mengenai nama jalan, meliputi jalan kereta api, jalan lintas, jalan lokal, dan jalan tol
Kota_kab
Memberikan informasi mengenai nama kota kabupaten
Kota_kec
Memberikan informasi mengenai nama kota kecamatan
Kota_prov
Memberikan informasi mengenai nama kota provinsi
Landuse
Memberikan informasi mengenai nama liputan lahan beserta luasnya
Sheet
Memberikan informasi mengenai nomor sheet
Sungai
Memberikan informasi mengenai nama sungai
Geometry_columns
Identifikasi tabel yang memiliki atribut
Perancangan Arsitektur Struktur yang digunakan dalam pengembangan aplikasi web ini adalah struktur network. Struktur network digunakan apabila komponen arsitektur dirancang agar dapat melalui semua komponen sistem. Pada Gambar 6 dapat terlihat bahwa setiap halaman web memiliki navigasi untuk mengakses menu yang lain.
Gambar 6 Struktur network. Perancangan Masukan Masukan data yang telah dikumpulkan kemudian di proses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Data yang berupa shapefile akan di-loading ke dalam basis data PostgreSQL yang nantinya akan menjadi masukan yang digunakan oleh Mapserver. Perancangan Keluaran Keluaran dari sistem berupa informasi tentang sumber daya alam wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta). Informasi peta berisi peta Indonesia dan masing-masing pulaunya (meliputi administrasi kabupaten, administrasi kecamatan, adminstrasi provinsi, batas administrasi kabupaten, batas administrasi kecamatan, batas negara, jalan, sungai, landuse (liputan lahan), dan citra (data raster)). Perancangan Navigasi Navigasi sistem dirancang untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan kepada pengguna dalam mengoperasikan sistem. Navigasi dibuat dalam bentuk menumenu yang memberikan pilihan kepada
10
pengguna untuk memilih salah satu menu yang tersedia.
3
4 Gambar 7 Desain navigasi sistem. Pada halaman home, merupakan halaman utama dari sistem, berisi peta liputan lahan wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Pengguna dapat memilih salah satu pilihan yang ada. Pada saat pengguna mengklik salah satu pilihannya, maka pengguna akan terhubung dengan peta yang menjadi pilihannya. Pada masing-masing peta, memiliki menu-menu yang digunakan untuk memanipulasi peta. Menu-menu ini meliputi: 1
2
Menu layer yang berfungsi menampilkan peta sesuai dengan layer yang dipilih pengguna, • SHEET 100 ribu Sheet • Infrastruktur Jalan Sungai • Kota Provinsi Kabupaten Kecamatan • Batas Wilayah Negara Provinsi Kabupaten Kecamatan • Administrasi Wilayah Provinsi Kabupaten Kecamatan • Liputan Lahan (landuse) Landuse • Citra (data raster) Menu Navigasi • Zoom to full extent • Back • Forward
• Zoom in • Zoom out • Pan • Identify • Select • Auto Identify • Measure • Add point of Interest • Refresh map Menu Tools • Print map • Download • Help Menu Query, manampilkan hasil pencarian berdasarkan pilihan pengguna.
Perancangan antarmuka Perancangan antarmuka sistem disesuaikan dengan sistem web milik PUSBANGJA LAPAN yang didominasi oleh warna biru. Teks navigasi pada bagian kiri serta teks informasi secara keseluruhan didominasi oleh warna hitam. Penggunaan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Sistem informasi spasial sumber daya alam Indonesia dibangun dengan mengunakan PC, dengan spesifikasi sebagai berikut: •
Perangkat Lunak Windows XP profesional sebagai sistem operasi PostgreSQL 8.0 sebagai perangkat lunak dan penyimpana data PostGIS 1.2.1 merupakan ekstensi postgreSQL yang mengizinkan postgreSQL untuk menyimpan dan mengolah data spasial di dalam suatu basis data. MS4W 2.2 sebagai aplikasi untuk implementasi peta berbasis web. PostgreSQL/PostGIS merupakan salah satu alternatif perangkat lunak RDBMS open source yang telah mendukung OpenGIS simple feature specification. PostGIS mengintegrasikan PostGIS di dalamnya, sehingga mampu menyimpan data spasial ke dalam suatu basis data relasional yang berupa tabel-tabel. MS4W merupakan mapserver untuk windows, aplikasi open source yang memungkinkan kita menampilkan peta di web. Pmapper merupakan aplikasi open source yang menyediakan fungsi yang besar serta multiple konfigurasi untuk mengatur fasilitas pada aplikasi
11
Mapserver yang didasarkan pada PHP/MapScript. Pmapper dibangun dengan bahasa PHP, XML, dan Java Script. • Perangkat Keras - Prosesor intel pentium 4 - Memori 512 MB - Harddisk dengan kapasitas 80 GB - Monitor dengan resolusi 1024x768 Pembuatan Halaman Tahap pembuatan halaman merupakan hasil penggabungan secara keseluruhan dari proses perancangan. Tampilan halaman untuk setiap halaman web mempunyai bentuk yang sama, terdiri bagian kiri, tengah, atas, dan bawah. Bagian kiri sistem merupakan menu navigasi yang telah dijelaskan pada perancangan navigasi. Bagian tengah sistem merupakan isi dari sistem yang dibuat. Pada bagian peta dibuat dengan menampilkan jendela baru dengan menu-menu yang dijelaskan pada perancangan navigasi. Pembuatan halaman peta ini dilakukan dengan menggunakan framework Pmapper. Framework ini yang mengatur output peta dan fungsi-fungsi lainnya. Fungsi-fungsi lainnya seperti yang dijelaskan pada perancangan navigasi. Framework ini mengatur hubungan antara mapfile, mapserver, serta postgres. Bagian atas (header) berisi lambang serta judul sistem, bagian bawah berisi informasi hak cipta. Pengujian Hasil yang pengujian, yaitu:
dapat dikatakan bahwa navigasi telah berfungsi dengan baik. Komponen pemrosesan dan halaman web tertentu diuji secara unit Hasil dari pengujian ini adalah tidak ditemukannya kesalahan, baik dalam isi, pemrosesan data, ataupun link. Aplikasi berbasis web diuji fungsionalitas dan penyampaian isinya secara keseluruhan Hasil dari pengujian ini adalah secara umum keluaran yang dihasilkan oleh sistem telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna. Aplikasi berbasis web diuji oleh populasi pengguna yang terkontrol dan termonitor. Pengujian ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner kepada sejumlah responden. Hasil pengujian ini akan dibahas pada tahap evaluasi.
Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden. Responden penelitian yang diperoleh meliputi 50% karyawan Inslahta LAPAN, 50% masyarakat umum. Pertanyaan yang diberikan dapat dilihat pada Lampiran 14. Berikut adalah hasil evaluasi yang dilakukan: Usability Tabel 3 Hasil kuisioner usability Pertanyaan
diperoleh
pada
Buruk
Kurang Baik
Baik
1
--
2
28
2
--
--
30
3
--
2
28
tahap
Model isi untuk aplikasi berbasis web ditinjau ulang untuk menemukan error Hasil dari pengujian ini adalah ditemukannya beberapa kesalahan penulisan yang kemudian dilakukan perbaikan. Secara keseluruhan sistem telah menampilkan isi yang konsisten. Pada penyajian peta hasil yang ditampilkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Model desain untuk aplikasi berbasis web ditinjau ulang untuk menemukan kesalahan navigasi Seluruh navigasi dicoba ulang, agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengguna menggunakan navigasi. Dalam hal ini, sistem telah menampilkan halaman yang sesuai dengan menu navigasi, sehingga
Jumlah
Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor usability, yaitu 93% responden berpendapat bahwa sistem mudah dimengerti, 100% responden berpendapat bahwa tampilan sistem sudah baik, dan 93% responden menyukai sistem. Grafik hasil kuisioner pada faktor usability dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat secara keseluruhan 96% responden berpendapat bahwa sistem sudah memenuhi faktor usability dengan baik dan 4% responden menyatakan sistem masih memerlukan perbaikan.
12
fasilitas pencarian masukan/input telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Grafik hasil kuisioner pada faktor reliability dapat dilihat pada Gambar 10. Tabel 5 Hasil kuisioner reliability Pertanyaan
Kurang Baik
Baik
1
--
--
30
2
--
--
30
Gambar 8 Grafik hasil kuisioner faktor usability. Functionality
Jumlah Buruk
Tabel 4 Hasil kuisioner functionality Pertanyaan
1
Jumlah Buruk
Kurang Baik
Baik
--
--
30
2
--
3
27
3
--
--
30
Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor functionality, yaitu 100% responden berpendapat bahwa fasilitas pencarian pada sistem membantu responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, 90% responden berpendapat bahwa navigasi pada sistem memberikan gambaran yang jelas mengenai halaman yang akan dituju, dan 100% responden berpendapat bahwa fasilitas pada sistem sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi. Grafik hasil kuisioner pada faktor functionality dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 9 Grafik hasil kuisioner faktor functionality. Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat secara keseluruhan 97% responden berpendapat bahwa sistem sudah memenuhi faktor functionality dengan baik dan 3% responden menyatakan sistem masih memerlukan perbaikan. Reliability Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor reliability, yaitu 100% responden berpendapat bahwa link yang dituju sudah tepat dengan informasi yang disajikan dan 100% responden berpendapat bahwa pada
Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat secara keseluruhan 100% responden berpendapat bahwa sistem sudah memenuhi faktor reliability dengan baik dan 0% responden menyatakan sistem masih memerlukan perbaikan.
Gambar 10 Grafik hasil kuisioner faktor reliability. Efficiency dan Maintainability Dalam hal ini, karena banyak faktor yang mempengaruhi efficiency dan maintainability, maka aspek tersebut tidak diikutsertakan dalam evaluasi ini. Waktu sistem juga belum dapat dihitung karena sistem untuk sementara masih bersifat localhost. Namun waktu sistem ketika dijalankan pada localhost tergantung pada spesifikasi komputer. Semakin tinggi spesifikasi komputernya maka semakin cepat proses loading/pemunculan peta. Hasil kuisioner secara keseluruhan menunjukkan bahwa 97% responden berpendapat bahwa sistem telah memenuhi faktor-faktor yang menjadi syarat untuk menilai kualitas suatu sistem informasi berbasis web. Grafik hasil kuisioner total dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Grafik hasil kuisioner total.
13
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sistem informasi spasial sumber daya alam wilayah Indonesia diaplikasikan untuk memperbaiki sistem web mapping yang statis menjadi dinamis dan interaktif. Informasi yang disajikan mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya. Sistem ini berbasis web online yang menggunakan pengembangan basis data spasial PostgreSQL dengan menggunakan framework Pmapper, dengan menyajikan suatu informasi yang dinamis dan interaktif. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta). Sistem menyediakan beberapa tools yang diperlukan untuk pengolahan peta misalnya memperbesar atau memperkecil ukuran skala peta, mencari suatu lokasi liputan lahan, melakukan cetak peta dalam bentuk PDF maupun HTML, dan mengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Masukan data pada Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam menggunakan basis data PostgreSQL, di mana file shapefile di-loading ke dalam basis data PostgreSQL. Selain itu digunakan suatu framework Pmapper yang menyediakan fungsi yang besar serta multiple konfigurasi yang mengatur fasilitas pada aplikasi Mapserver. Sistem telah berjalan dengan baik berdasarkan hasil pengujian dan penyebaran kuisioner pada 30 responden. Berdasarkan kuisioner, diperoleh secara keseluruhan bahwa 97% responden berpendapat bahwa sistem telah memenuhi faktor-faktor yang menjadi syarat untuk menilai kualitas suatu sistem informasi berbasis web. Sistem ini telah menerapkan aspek kesiapan dan estetika. Namun untuk aspek keamanan belum dapat dilakukan. Pada sistem ini, untuk melakukan proses konfigurasi masih dilakukan secara manual. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem yang dibangun dapat digunakan untuk mengetahui persebaran sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia dan masingmasing pulaunya. Namun sistem ini masih memiliki kelemahan yang dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya, yaitu pengembangan lebih lanjut dengan framework pmapper, sehingga tampilan peta menjadi lebih baik dan pengguna dapat dengan mudah mengerti dengan apa yang
disajikan dalam web. Pada penelitian selanjutnya juga dapat menerapkan map service dimana data tidak hanya berada pada satu komputer, tetapi dapat diakses lewat komputer lain. Penambahan aspek keamanan, agar sistem yang dibuat lebih baik. Menerapkan Content Management System (CMS) agar proses konfigurasi tidak dilakukan secara manual. DAFTAR PUSTAKA Aronoff S. 1989. Geographic Information System: A Manajement Perspective. Canada: WDL Publication. Barus B, U.S Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografis: Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor: IPB. Kropla B. 2005. Beginning Mapserver : Open Source GIS Development. USA: Appres. MapServer. http://mapserver.gis.umn.edu/ [14 Maret 2007]. Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated. Sebastopol Canada: O'Reilly Media Inc. Momjian B. 2001. PostgreSQL Introduction and Concepts. Canada: Addison-Wesley. Nuryadin R. 2005. Panduan Menggunakan Mapserver. Bandung: Informatika. Peng ZR, Ming HT. 2003. Internet GIS: Distributed Geographic Information Services for the Internet and Wireless Networks. New Jersey: John Wiley and Sons Inc. Pressman R. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Ed ke-5. New York: McGraw-Hill. Pmapper Homepage. http://pmapper.sourceforge.net [14 Maret 2007]. Ramsey P. Introduction to PostGIS. http://www.postgis.refractions.net/docs/p ostgis.pdf [14 Maret 2007]. Sofi F. 2006. Pengembangan Sistem Informasi Geografis Hutan Kota Propinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer IPB. Wikipedia Homepage. http://en.wikipedia.org /wiki/Three_tier_architecture [14 Maret 2007].
Lampiran 2 Diagram hirarki sistem Halaman Utama (Home)
Informasi sumber daya alam
Tentang Situs
Sejarah
Sitemap
Informasi sumber daya alam wilayah Sumatera Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Kalimantan Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Sulawesi Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Jawa Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Bali dan Nusa Tenggara Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Maluku Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Papua Peta informasi sumber daya alam Informasi sumber daya alam wilayah Indonesia Peta informasi sumber daya alam
Hubungi Kami
Links
18
Lampiran 2 lanjutan Diagram hirarki informasi sumber daya alam
19
Lampiran 3 STD (State Transition Diagram) halaman utama
Halaman Utama
Klik “Home” Tampilkan Halaman Utama Klik “View”/ “gambar peta” Tampilkan Peta informasi sda
Peta informasi sumber daya alam
Klik “Tentang Situs” Tampilkan Tentang Situs Tentang situs
Lampiran 4 DFD Level 1 sistem informasi spasial sumber daya alam Data shp kota kecamatan
Data shp sungai - Data geometri sungai - Label sungai Data shp Sheet 100Rb
Data shp Jalan
- Data geometri Sheet 100Rb - Label Sheet
Data shp admin prov
Data shp landuse
- Data geometri kota prov - Label kota prov
- Data geometri admin prov - Label admin prov Peta Sumatera Peta Kalimantan Peta Sulawesi
- Data geometri landuse - Label landuse
Data shp Kota Kabupaten - Data geometri kota kab - Label kota kab
- Data geometri admin kab - Label admin kab
- Data geometri kota kec - Label kota kec
Data shp kota propinsi
- Data geometri Jalan - Label Jalan
Data shp admin kab
Peta Maluku
1. Home
Peta Jawa
Request informasi Home - Data geometri bts negara - Label bts negara
Peta Bali dan Nusa Tenggara Peta Papua - Data geometri bts kec - Label bts kec
- Data geometri bts propinsi - Label bts propinsi
Data shp bts - Data kecamatan geometri bts kabupaten - Label bts kabupaten
Data shp bts Propinsi
Data shp bts negara
- Data geometri admin kec - Label admin kec
Data shp bts Kabupaten
Data shp admin kec
Data raster
User Request informasi Tentang SItus
Request informasi Sejarah
Request informasi Sitemap
Request informasi Hubungi Kami
2. Tentang SItus
Informasi Singkat Sistem
Informasi Sejarah 3. Sejarah
Informasi Sitemap 4. SItemap
5. Hubungi Kami
Request informasi Link 5. Link
Informasi Hubungi Kami
Informasi Link
21
Lampiran 5 Struktur basis data sistem informasi spasial sumber daya alam 1 adm_kab (Spasial) Nama Field Gid Kabupaten Provinsi the_geom
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Varchar Geometry
Keterangan Id spasial administrasi kabupaten Nama Kabupaten Nama Provinsi Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi kabupaten
2 adm_kec (Spasial) Nama Field Gid kecamatan Kabupaten Provinsi
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Varchar Varchar
Keterangan Id spasial administrasi kecamatan Nama Kecamatan Nama Kabupaten Nama Provinsi
the_geom
Geometry
Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi kecamatan
3 adm_prov (Spasial) Nama Field Gid Provinsi the_geom
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial administrasi provinsi Nama Provinsi Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi provinsi
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial batas kabupaten Bernilai “2” Keterangan ”batas kabupaten” Berisi informasi spasial multiline layer batas kabupaten
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial batas kecamatan Bernilai “3” Keterangan ”batas kecamatan” Berisi informasi spasial multiline layer batas kecamatan
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial batas provinsi Bernilai “1” Keterangan ”batas provinsi” Berisi informasi spasial multiline layer batas provinsi
4 bts_kab (Spasial) Nama Field Gid Id keterangan the_geom
5 bts_kec (Spasial) Nama Field Gid Id keterangan the_geom
6 bts_prov (Spasial) Nama Field Gid Id keterangan the_geom
22
7 bts_negara (Spasial) Nama Field Gid Id keterangan the_geom
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial batas Negara Bernilai “0” Keterangan ”batas negara” Berisi informasi spasial multiline layer batas negara
Nama Field Gid Id
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer
Kelas
Varchar
the_geom
Geometry
Keterangan Id spasial jalan Bernilai “1” jalan lintas Bernilai “3” jalan lokal Bernilai “6” jalan kereta api Nama kelas pada jalan (jalan lintas, jalan lokal, jalan kereta api) Berisi informasi spasial multiline layer jalan
8 jalan (Spasial)
9 kota_kab (Spasial) Nama Field Gid Nama Status Kabupaten
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Varchar
Keterangan Id spasial kota kabupaten Nama kota Status ”kota kabupaten” Nama kabupaten
Provinsi the_geom
Varchar Geometry
Nama provinsi Berisi informasi spasial point layer kota kabupaten
10 kota_kec (Spasial) Nama Field Gid Nama Status Kabupaten
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Varchar
Keterangan Id spasial kota kecamatan Nama kota Status ”kota kecamatan” Nama kabupaten
Provinsi the_geom
Varchar Geometry
Nama provinsi Berisi informasi spasial point layer kota kecamatan
11 kota_prov (Spasial) Nama Field Gid Nama Status Kabupaten
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer Varchar Varchar
Keterangan Id spasial batas provinsi Nama kota Status ”kota kabupaten” Nama kabupaten
Provinsi the_geom
Varchar Geometry
Nama provinsi Berisi informasi spasial point layer kota provinsi
23
12 landuse (Spasial) Nama Field Gid kls_global
Tipe Data (Ukuran) Integer Integer
kls_campur Landuse
Varchar Varchar
Keterangan Id spasial landuse Kode kelas global “B” Belukar “Hd” Hutan Primer “Hs” Hutan Sekunder ”Hv” Hutan Mangrove ”Hr” Hutan Rawa ”Hg” Hutan Gambut ”Kd” Pemukiman Kampung ”Kk” Pemukiman Kota ”L” Ladang / Tegalan ”P” Perkebunan ”S” Sawah ”T” Lahan Terbuka ”I” Industri ”Wi” Tambak ”Wr” Rawa ”W” Waduk ”Aw” Berawan Kode kelas campur Nama kelas landuse
luas m2 luas acre
Numeric Numeric
Luas dalam satuan m2 Luas dalam satuan acre
luas Ha
Numeric
Luas dalan satuan Ha
the_geom
Geometry
Berisi informasi spasial multipoligon layer landuse
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial sheet Nomor sheet Berisi informasi spasial multipoligon layer sheet
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Geometry
Keterangan Id spasial sungai Nama sungai Berisi informasi spasial multiline layer sungai
13 sheet (Spasial) Nama Field Gid No_sheet the_geom
14 sungai (Spasial) Nama Field Gid Sungai the_geom
15 Geometry_columns Nama Field F_table_catalog F_table_schema F_table_name F_Geometry_column
Tipe Data (Ukuran) Varchar Varchar Varchar Varchar
coord_dimension
Integer
Keterangan Bernilai ‘ ” ‘ Hak akses tabel (publik) Nama tabel yang memiliki atribut spasial Nama kolom yang berisi informasi spasial (kolom the_geom) Dimensi informasi spasial (bernilai “2”)
24
Srid Type
Integer Varchar
Bernilai “4031” Tipe informasi multiline, point)
spasial
(multipoligon,
16 spatial_ref_sys Nama Field Srid auth_name auth_srid Srtext
Tipe Data (Ukuran) Integer Varchar Integer Varchar
Proj4text
Varchar
17 Tampilan fisik tabel landuse
18 Tampilan fisik tabel Geometry_columns
Keterangan Id Sistem Referensi Spasial Bernilai “EPSG” Id Sistem Referensi Spasial dari auth_name Representasi WKT (Well Known Text) dari Sistem Referensi Spasial Berisi definisi koordinat Proj4
25
Lampiran 6 Halaman utama
Bagian atas
Bagian Tengah Bagian Kiri
Bagian Bawah
26
Lampiran 7 Halaman tentang situs
Lampiran 8 Halaman sejarah
27
Lampiran 9 Halaman hubungi kami
Lampiran 10 Halaman links
28
Lampiran 11 Halaman peta Indonesia
Lampiran 12 Halaman peta Sumatera
29
Lampiran 13 Kuisioner evaluasi sistem KUISIONER Kuisioner ini dibuat sebagai tahapan akhir dari penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi), dengan tujuan untuk menilai kualitas sistem yang telah dibuat. Silahkan memberikan jawaban dengan membuat tanda silang (X) pada kotak yang telah disediakan.
Tanggal Pengisian: Nama: Umur: Pekerjaan:
I. Usability No
Pertanyaan
1
Apakah keseluruhan isi situs web ini mudah dimengerti ?
2
Apakah menurut Anda tampilan desain web ini sudah cukup baik ?
3
Apakah Anda menyukai tampilan desain web ini ?
Buruk
Kurang Baik
Baik
Buruk
Kurang Baik
Baik
Buruk
Kurang Baik
Baik
II. Functionality No
Pertanyaan
1
Pada fasilitas pencarian sistem, apakah hasil yang didapat sesuai dengan keinginan Anda ?
2
Apakah navigasi (link) yang disediakan memberikan gambaran yang jelas mengenai halaman yang akan dituju ?
3
Apakah fasilitas yang diberikan pada sistem ini cukup untuk memenuhi informasi yang Anda harapkan ?
III.Realibility No
Pertanyaan
1
Apakah link yang dituju sudah tepat/ sesuai dengan informasi yang disajikan?
2
Pada proses pencarian peta, apakah masukan/input telah sesuai dengan hasil yang diharapkan ?