Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
1
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN BELAHAN BUSANA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR Penulis 1 : Ira Fatmawati Penulis 2 : Dr. Widjiningsih Instansi : Universitas Negeri Yogyakarta Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, 2) mengetahui pendapat siswa, dan 3) meningkatkan kompetensi pembuatan belahan busana menggunakan media pembelajaran flipchart pada siswa kelas X Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan instrumen: penilaian unjuk kerja dan tes, panduan observasi, angket pendapat siswa. Validitas instrumen dibuktikan dengan validitas isi oleh judgement expert. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan: 1) keterlaksanaan pembelajaran terlaksana dengan sangat baik yaitu terlaksana 87,5% pada siklus 1 dan 100% pada siklus II, 2) pendapat siswa tentang penggunaan media flipchart sebanyak 11 siswa (85%) berpendapat senang dan 2 siswa (15%) berpendapat cukup senang, dan 3) kompetensi siswa meningkat, yaitu pada prasiklus 8 siswa (62%) belum tuntas dan 5 siswa (38%) tuntas, meningkat 20% pada siklus I, yaitu 2 siswa (15%) belum tuntas dan 11 siswa (85%) tuntas, dan meningkat 11% pada siklus II yaitu 13 siswa (100%) tuntas memenuhi KKM. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran flipchart mampu meningkatkan kompetensi pembuatan belahan busana pada siswa kelas X tata busana di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Kata kunci: kompetensi, belahan busana, flipchart
IMPROVING THE COMPETENCY IN MAKING GARMENT OPENINGS USING FLIPCHART LEARNING MEDIA FOR GRADE X STUDENTS OF FASHION DESIGN OF SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR ABSTRACT This study aimed to: 1) investigate the implementation of the learning, 2) investigate students’ opinions, and 3) improve the competency in making garment openings using flipchart learning media for Grade X students of Fashion Design of SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. This classroom action research (CAR) were collected by assessment and tests, a performance observation guide, and a student opinion questionnaire. The validity was based on expert judgment. The data analysis technique was the quantitative descriptive statistical technique using percentages. The results of the study were as follows. 1) The learning was very well implemented, namely by 87.5% in Cycle I and 100% in Cycle II, 2) The students’ opinions of the use of flipchart learning media showed that 11 students (85%) were happy and 2 students (15%) were moderately happy, and 3) The students’ competency, in the pre-cycle, 8 students (62%) had not attained the mastery and 5 students (38%) attained the mastery, improving by 20% in Cycle I, namely 2 students (15%b) not attaining the mastery and 11 students (85%) attaining the mastery, and improving by 11% in Cycle II, namely 13 students (100%) attaining the mastery and satisfying the Minimum Mastery Criterion. Based on the results of the study, it can be concluded that the use of flipchart learning media was capable of improving the students’ competency in making garment openings among Grade X students of Fashion Design of SMK Muhammadiyah 1 Borobudur. Keywords: competency, garment openings, flipchart
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
mencapai tujuan pembelajaran dengan
PENDAHULUAN Sekolah
Menengah
Kejuruan
unsur-unsur
adalah salah satu jenis lembaga pendidikan
pendidikan.
terkait
dalam
proses
formal yang menjadi salah satu alternatif
Salah satu komponen pembelajaran
sekolah lanjutan selain Sekolah Menengah
yang berperan penting adalah media
Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)
pembelajaran.
bagi peserta didik yang ingin mendapat
menurut Mohammad Rohman dan Sofan
keahlian dalam suatu bidang tertentu.
Amri
Tujuan pendidikan menengah kejuruan
pengajaran
adalah
kecerdasan,
membantu guru dalam menyampaikan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
materi pelajaran kepada siswa dalam
serta keterampilan untuk hidup mandiri
proses
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
memudahkan
sesuai dengan kejuruannya.
pembelajaran yang sudah dirumuskan.
meningkatkan
Pembelajaran
(2013:156)
Pembelajaran
adalah
yang
segala
digunakan
belajar
alat untuk
mengajar
sehingga
pencapaian
tujuan
hakikatnya
Penggunaan media pembelajaran dalam
merupakan suatu proses interaksi antara
suatu proses pembelajaran diharapkan
guru dengan siswa, baik interaksi secara
dapat membantu siswa dalam proses
langsung seperti kegiatan tatap muka
mencapai
maupun secara tidak langsung
yaitu
belahan busana pada mata pelajaran Dasar
media
Teknologi Menjahit merupakan materi
(Rusman, 2013:134). Pembelajaran adalah
yang diberikan kepada siswa kelas X tata
suatu kombinasi yang tersusun meliputi
busana
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
Borobudur.
dengan
pada
Media
menggunakan
berbagai
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai
kompetensi
di
SMK
Berdasarkan
belajar.
Materi
Muhammadiyah
hasil
1
observasi,
tujuan
diketahui bahwa kompetensi belajar Dasar
pembelajaran (Oemar Hamalik, 2011:57).
Teknologi Menjahit pada materi belahan
Pembelajaran merupakan suatu istilah yang
busana
memiliki keterkaitan yang sangat erat dan
Borobudur yang dicapai siswa belum
tidak dapat dipisahkan satu sama lain
optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil
dalam proses pendidikan (Sugihartono,
belajar siswa yang masih berada di bawah
2012:126).
berbagai
standar ketuntasan minimal 75, nilai rata-
pengertian di atas dapat disimpulkan
rata siswa yang diperoleh hanya 70, hanya
bahwa pembelajaran merupakan proses
sejumlah 38% (5 siswa) yang sudah tuntas
interaksi antara guru dengan siswa untuk
sedangkan lainnya 62% (8 siswa) masih
Berdasarkan
di
SMK
Muhammadiyah
1
Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
3
belum tuntas. Masalah itu muncul karena
untuk menyampaikan pesan atau informasi
beberapa faktor, salah satu faktor yang
di depan kelompok kecil. Media ini
menjadi
diterapkan
penyebab
kompetensi
siswa
dengan
tujuan
agar
rendah antara lain siswa kurang berminat
pembelajaran berjalan lebih produktif dan
dalam menerima pelajaran karena kurang
siswa menjadi mandiri dalam pembelajaran
adanya
sehingga diharapkan kompetensi belajar
media
pembelajaran
yang
mendukung proses pembelajaran.
pembuatan
belahan
meningkat.
Penelitian
ini
Teknologi Menjahit hanya menggunakan
penelitian
tindakan
kelas
media papan tulis. Pada waktu guru
kolaboratif, sehingga antara peneliti dan
menerangkan dengan media papan tulis
guru melakukan kerjasama dan saling
sebagian peserta didik masih kurang
melengkapi dalam penyusunan rencana.
Pelaksanaan pembelajaran Dasar
memperhatikan. Guru hanya berada di
Model
busana
dapat
merupakan secara
pembelajaran
langsung
depan kelas dan kurang menjangkau semua
menurut Agus Suprijono (2012:46), adalah
siswa pada saat kegiatan praktik yang
suatu gaya mengajar dimana guru terlibat
menyebabkan banyak siswa yang kurang
aktif dalam mengusung isi pelajaran
paham dengan materi yang disampaikan.
kepada peserta didik dan mengajarkannya
Siswa
secara langsung kepada seluruh kelas.
kesulitan
menerima
apa
yang
disampaikan dan dijelaskan oleh guru,
Menurut
sehingga proses belajar mengajar di kelas
pembelajaran langsung adalah salah satu
kurang efektif.
pendekatan yang dirancang khusus untuk
Trianto
(2010:29),
model
Mengacu uraian di atas, dalam
menunjang proses belajar siswa yang
penelitian ini peneliti menggunakan media
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
pembelajaran berupa flipchart yang berisi
dan
langkah pembuatan belahan busana pada
terstruktur
proses belajar mengajar mata pelajaran
diajarkan dengan pola kegiatan yang
Dasar Teknologi Menjahit sebagai upaya
bertahap,
meningkatkan kompetensi belajar siswa
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat
dalam membuat belahan busana. Flipchart
disimpulkan model pembelajaran langsung
Menurut Muhammad Asri Amin (2013:82)
adalah suatu pendekatan yang dirancang
adalah suatu buku yang terdiri dari tiga
khusus untuk menunjang proses belajar
atau lebih halaman bergambar. Menurut
dimana
Azhar Arsyad (2015:42), media pajang
mengusung pelajaran dengan pola kegiatan
atau flipchart pada umumnya digunakan
yang bertahap selangkah demi selangkah.
pengetahuan dengan
selangkah
guru
prosedural baik
yang
demi
terlibat
yang dapat
selangkah.
aktif
dalam
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
Kompetensi adalah perpaduan dari
keterlaksanaan pembelajaran pembuatan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
belahan
yang direfleksikan dalam
kebiasaan
flipchart, bagaimanakah pendapat siswa
Lestari,
tentang penggunaan media pembelajaran
2013:25). Menurut Muhammad Rohman
flipchart pada pembuatan belahan busana,
dan Sofan Amri (2013:185), kompetensi
dan
adalah pengetahuan, keterampilan, dan
pembelajaran
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
meningkatkan
yang telah menjadi bagian dari dirinya,
belahan busana siswa kelas X Tata Busana
sehingga ia dapat melakukan perilaku
di SMK Muhammdiyah 1 Borobudur.
berfikir
dan
bertindak
(Ika
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
busana
apakah
menggunakan
penggunaan
media
flipchart
dapat
kompetensi
Kegunaan
media
penelitian
pembuatan
ini
untuk
sebaik- baiknya. Berdasarkan pengertian di
meningkatkan keterampilan siswa dalam
atas, dapat disimpulkan bahwa siswa
membuat belahan busana yang berdampak
dikatakan
telah
pada meningkatnya kompetensi belajar
menguasai tiga aspek kognitif, afekif, dan
siswa, meningkatkan wawasan keilmuwan
psikomotor
dan pengetahuan bagi peneliti, bagi guru
kompeten
tersebut
apabila
dalam
membuat
belahan busana dengan baik.
dapat
meningkatkan
kualitas
Menurut Dwijanti, dkk (2013:41),
profesionalismenya dalam setiap proses
belahan busana yaitu bagian busana yang
belajar mengajar, dan dapat membawa
digunting atau terbuka dan diselesaikan
perbaikan
dengan teknik menjahit sebagai pembuka
peningkatan
dan penutup busana. Menurut Nanie Asri
mengajar.
Yuliati (1993:46), belahan busana adalah media
yang
meningkatkan
mengenakan
untuk dan
memudahkan menanggalkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
sekolah
kualitas
Hipotesis
suatu penutup atau guntingan pada pakaian dibuat
mutu
proses
penelitian
pembelajaran
melalui
ini
flipchart
kompetensi
belajar
adalah mampu
pembuatan
belahan busana siswa kelas X Tata Busana di SMK Muhammdiyah 1 Borobudur.
disimpulkan bahwa belahan busana adalah bagian busana yang digunakan untuk
METODE PENELITIAN
membuka
Jenis Penelitian
dan
menutup
busana
saat
mengenakan dan melepaskan. Berdasarkan
latar
Jenis penelitian ini merupakan belakang
masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
Clasroom Action Research atau penelitian tindakan kelas (PTK).
Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
menyampaikan secara singkat tentang
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah
1
5
Borobudur
yang
pelaksanaan pembelajaran langsung, (b) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan
beralamatkan di Jl. Syailendra Raya, RT
materi
03
Borobudur,
media flipchart dan membagikan jobsheet
Magelang pada bulan Maret hingga April
kepada siswa sebagai acuan, (c) Guru
2016.
membimbing
Subyek Penelitian
pemahaman dan memberikan umpan balik
RW
01,
Kaliabon,
belahan
busana
praktek,
menggunakan
mengecek
Subyek penelitian ini adalah siswa
pada siswa; (3) Penutup meliputi: (a) Guru
kelas X yang berjumlah 13 orang di SMK
memberikan tes uraian kepada siswa untuk
Muhammadiyah 1 Borobudur.
mengukur pemahaman dan pengetahuan
Prosedur
siswa, (b) Guru mengevaluasi sebagian
Penelitian ini menggunakan desain
dari hasil pekerjaan siswa berdasarkan
Kemmis dan Taggart dalam Endang
penilaian unjuk kerja sebagai kesimpulan
Mulyatiningsih,
ketercapaian materi yang di sampaikan, (c)
dkk
(2013:7)
yang
membagi prosedur penelitian menjadi tiga
Guru
menyampaikan
informasi
tahap kegiatan pada satu siklus yaitu:
pembelajaran berikutnya dan menutup
perencanaan, tindakan & pengamatan, dan
pelajaran dengan mengucapkan salam. Tahap pengamatan dilakukan untuk
refleksi. Secara rinci prosedur penelitian sebagai
mengamati terhadap proses peningkatan
berikut: a) Perencanaan; (1) Merencanakan
kompetensi siswa selama berlangsungnya
tindakan pada materi membuat belahan
tindakan dengan menggunakan lembar
busana melalui pembuatan media flipchart;
catatan lapangan. Pengamatan mengenai
(2) Menyusun perangkat pembelajaran,
kompetensi
berupa skenario pembelajaran dan Rencana
menggunakan lembar penilaian
Pelaksanaan
(3)
kerja. Hasil dari pengamatan ini digunakan
Menyusun dan mempersiapkan instrumen
sebagai acuan dalam perbaikan proses
penelitian: lembar penilaian unjuk kerja,
belajar mengajar siswa di kelas, sehingga
lembar tes, lembar observasi dan lembar
dapat meningkatkan kompetensi siswa
angket. b) Tindakan dan pengamatan; (1)
membuat belahan busana. d) Refleksi,
Pendahuluan meliputi: guru memberikan
bertujuan untuk mengetahui kekurangan
apersepsi,
dan
maupun kelebihan yang terjadi selama
menyampaikan tujuan dari pembelajaran;
pembelajaran. Refleksi dilakukan oleh
(2) Kegiatan
peneliti
tindaan
ini
dapat
dijabarkan
Pembelajaran
memotivasi
inti
(RPP);
siswa
meliputi:
(a) Guru
dan
pembuatan
guru
belahan unjuk
yang bersangkutan
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
dengan cara berdiskusi. Dalam refleksi,
belahan busana yang ditunjukkan dengan
peneliti dan observer menganalisis hasil
pencapaian KKM sebesar 100% dari
yang diperoleh dalam observasi. Guru
jumlah
menilai hasil tes siswa dan hasil unjuk
pembelajaran pembuatan belahan busana
kerja siswa. Hasil analisis data yang
mengunakan media pembelajaran flipcart
diperoleh dalam tiap-tiap pertemuan pada
dengan
siklus
direncanakan;
pertama
digunakan
untuk
siswa.
2)
pencapaian 3)
senang
terlaksananya
90%
dari
yang
yang
menyatakan
dalam
pembelajaran
memahami masalah dan hambatan yang
pendapat
terjadi selama tindakan diberikan sehingga
pembuatan belahan busana sebanyak 75%
dapat digunakan untuk membuat rencana
dari jumlah siswa.
tindakan baru yang akan dilaksanakan dalam siklus selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN
Teknik dan Instrumen Pengumpulan
PEMBAHASAN Penelitian
Data
ini
dilakukan
Teknik pengumpulan data dalam
berdasarkan tahap-tahap penelitian yang
penelitian ini adalah melakukan tes dan
dirumuskan, yaitu perencanaan, tindakan
observasi,
dan pengamatan, refleksi.
serta
menyebar
angket.
Instrumen yang digunakan yaitu: 1) lembar
Kompetensi
penilaian unjuk kerja dan tes untuk menilai
Busana menggunakan Media Flipchart
kompetensi belajar siswa dalam membuat
pada siswa kelas X Tata Busana di SMK
belahan busana; 2) lembar observasi untuk
Muhammadiyah 1 Borobudur
menilai
keterlaksanaan
Belahan
belajar
Siswa dikatakan kompeten apabila
mengajar; dan 3) lembar angket untuk
nilai yang diperoleh dalam pembelajaran
mengetahui
diatas 75, hal ini sesuai dengan standar
pendapat
proses
Pembuatan
siswa
tentang
penerapan media pembelajaran flipchart
Ketuntasan
dalam pembuatan belahan busana.
ditentukan sekolah. Daftar nilai siswa pada
Teknik Analisis Data
pra siklus dapat dilihat pada tabel.1 berikut
Teknik
analisis
data
dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Indikator Keberhasilan Indikator
keberhasilan
pada
penelitian ini adalah 1) semua siswa kompeten dalam pembelajaran pembuatan
ini:
Minimal
(KKM)
yang
Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
Tabel 1. Daftar nilai siswa pra siklus
7
Daftar nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel.3 berikut ini: Tabel 3. Daftar nilai siswa siklus II
Hasil
nilai
menunjukkan
siswa
pada
rata-rata
pra
siklus
hanya
70,
Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat rendahnya kompetensi siswa yang ditunjukkan dengan 62% siswa masih berada di bawah nilai KKM
Hasil nilai siswa siklus I diperoleh rata-rata
Daftar nilai siswa pada siklus I
82,7. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut,
dapat dilihat pada tabel.2 berikut ini:
maka pada siklus I kompetensi siswa
Tabel 2. Daftar nilai siswa siklus I
meningkat
kembali.
Data
tersebut
menunjukkan bahwa 100% (13 Siswa) tuntas memenuhi KKM. Oleh karena itu, penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya dikarenakan sudah berhasil dan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Berikut sajian grafik peningkatan kompetensi siswa dari pra siklus ke siklus I dan siklus II: Hasil nilai siswa siklus I diperoleh ratarata 83,7. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut, maka pada siklus I kompetensi siswa meningkat. Namun 15% (2 siswa) masih dibawah KKM, hanya 85% (11 siswa) yang sudah memenuhi KKM. Oleh karena itu, hasil belajar masih
belum
sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu dilanjutkan dengan tindakan siklus II.
Gambar 1. Grafik Peningkatan Kompetensi Siswa
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
Keterlaksanaan Pembuatan
Pembelajaran Belahan
Busana
Tabel
5. Rekap Kegiatan Pembelajaran Pembuatan Belahan Busana pada Siklus II
menggunakan Media Flipchart pada siswa kelas X Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Pembelajaran dikatakan terlaksana dengan baik apabila semua aspek dalam
Berdasarkan data dari lembar observasi
lembar instrumen pada saat tindakan yang
yang diamati diperoleh rata-rata sebesar
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan
100%, artinya pembelajaran terlaksana
penutup telah terlaksana sesuai kriteria.
dengan sangat baik. Berikut
Dalam penelitian ini peneliti dibantu dua
sajian
grafik
observer dalam mengadakan pengamatan
keterlaksanaan pembelajaran siklus 1 dan
untuk
siklus 2
mengetahui
keterlaksanaan
pembelajaran. Hasil perhitungan pendapat observer yang berjumlah 28 item dalam pembelajaran pembuatan belahan pada siklus I dapat dilihat pada tabel.4 berikut: Tabel
4. Rekap Kegiatan Pembelajaran Pembuatan Belahan Busana pada Siklus I
Gambar 2. Grafik keterlaksanaan pembelajaran Pembuatan belahan Busana pada siklus I dan II
Pendapat Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Flipchart Pada Berdasarkan data dari lembar observasi
Pembuatan Belahan Busana siswa kelas
yang diamati diperoleh rata-rata sebesar
X Tata Busana di SMK Muhammadiyah
87.5%, artinya pembelajaran terlaksana
1 Borobudur
dengan
sangat
baik,
namun
mencapai indikator keberhasilan
belum
Hasil pendapat siswa diperoleh dari
yang
angket yang diisi oleh siswa sesuai dengan
diinginkan. Hasil
aspek yang telah dibuat peneliti. Data yang perhitungan
pendapat
di hasilkan dari pendapat siswa tentang
observer dalam pembelajaran pembuatan
penggunaan
belahan pada siklus II dapat dilihat pada
pembelajaran pembuatan belahan busana
tabel.5 berikut:
melalui dapat dilihat pada tabel.8 berikut ini:
media
flipchart
pada
Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
Tabel 8. Hasil Pendapat Siswa tentang Penggunaan Media Flipchart Pada Pembelajaran Pembuatan Belahan Busana
9
ceramah. Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran pra siklus masih banyak
siswa
yang
belum
paham
bagaimana langkah membuat belahan yang benar karena guru yang mengajar tersebut menggunakan metode ceramah didepan kelas
sehingga
pada
proses
belajar
mengajar guru tidak dapat menjangkau semua siswa pada saat kegiatan praktik. Berdasarkan diperoleh
hasil
siswa
Selain itu, pembelajaran tidak didukung
15% (2 siswa) menyatakan
media sehingga proses belajar mengajar
cukup senang dan
pendapat
siswa)
kurang bervariatif, banyak siswa yang
dapat
kurang memahami petunjuk guru dan
pembelajaran
kurang aktif dalam mengerjakan tugas. Hal
pembuatan belahan busana menggunakan
ini juga ditunjukkan pada saat proses
media flipchart pada siswa kelas X tata
pembuatan belahan busana berlangsung
busana
masih banyak siswa yang bertanya pada
menyatakan
85% (11
senang,
disimpulkan
di
hal
bahwa
SMK
menyenangkan.
Berikut
ini
Muhammadiyah sajian
grafik
teman
yang
lain
sehingga
membuat
pendapat siswa tentang penggunaan media
keadaan kelas kurang tertib. Hasil jadi
flipchart:
belahan dengan kancing yang dibuat siswa pada pra siklus setelah dievaluasi hanya
15 %
sebagian siswa saja yang sudah memenuhi kriteria membuat belahan dengan benar, sehingga perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I yang Gambar 2. Grafik pendapat siswa tentang penggunaan media flipchart
dilakukan adalah pembelajaran pembuatan belahan
dua
menggunakan PEMBAHASAN
lajur media
sama
bentuk flipchart.
Berdasarkan pengamatan siswa terlihat
Pembelajaran prasiklus dilakukan
antusias dalam mengikuti pembelajaran
oleh guru tanpa berkolaborasi dengan
karena ini merupakan hal baru yang
peneliti.
Guru
pembelajaran
mengadakan
kegiatan
sebelumnya belum pernah diterima oleh
menggunakan
metode
siswa dalam
pembelajaran, khususnya
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
dalam
penggunaan
media
flipchart.
Pembelajaran menggunakan media
Suasana kelas juga lebih kondusif dari
flipchart
sebelumnya, namun beberapa siswa yang
pembelajaran pembuatan belahan busana
masih belum terbiasa dengan adanya
dapat meningkatkan kompetensi siswa,
media flipchart masih sering bertanya
hasil yang diperoleh bahwa 100% (13
sebelum melihat langkah kerja yang telah
siswa)
dibuat pada media. Siswa juga
masih
Peningkatan yang terjadi pada siklus kedua
belum bisa menganalisa hasil mutu jahitan
menunjukkan bahwa semua siswa sudah
pada setiap langkah pembuatan, sehingga
dapat
guru masih harus terus mengingatkan
sampaikan melalui media pembelajaran
sepanjang
Flipchart.
pembelajaran.
Hal
tersebut
yang
diterapkan
sudah
guru
memenuhi
memahami
materi
pada
KKM.
yang
di
membuat beberapa siswa masih belum
Pembelajaran yang dilakukan guru
memperoleh nilai tuntas yaitu sebanyak 2
pada tindakan siklus I masih belum
siswa, sehingga perlu diberikan tindakan
maksimal,
agar siswa lebih memahami materi yang
pengamatan yang dilakukan oleh observer
disampaikan.
bahwa siswa masih kurang memperhatikan
hal
ini
sesuai
dengan
Pelaksanaan tindakan siklus II yang
materi yang disampaikan oleh guru, siswa
dilakukan adalah pembelajaran pembuatan
juga masih belum melakukan diskusi antar
belahan dengan tutup tarik menggunakan
kelompok
untuk
media flipchart. Berdasarkan pengamatan
permasalahan
dalam
siswa terlihat antusias dalam mengikuti
setelah dilakukan refleksi pada siklus I,
pembelajaran karena sudah lebih terbiasa
pembelajaran
dengan penggunaan media flipchart dalam
terlaksana dengan maksimal sesuai dengan
pembelajaran.
yang
Suasana
kelas
sudah
menyelesaikan
pada
diharapkan.
praktek.
siklus
II
Pembelajaran
Namun
dapat
yang
kondusif dari sebelumnya, siswa sudah
dilakukan oleh guru telah terlaksana semua
dapat melakukan praktek sesuai dengan
dengan sangat baik.
langkah kerja yang disajikan dalam media
Hasil
flipchart.
Siswa
juga
siswa
tentang
bisa
penggunaan media flipchart menunjukkan
menganalisa hasil mutu jahitan pada setiap
bahwa sebagian besar siswa berpendapat
langkah pembuatan, sehingga guru tidak
senang, hanya 2 siswa yang berpendapat
perlu
sepanjang
kurang senang karena merasa media
pembelajaran, hanya tinggal mengecek
flipchart masih kurang menarik dari segi
pekerjaan
tampilan. Namun, secara keseluruahan
mengingatkan
siswa,
membimbing siswa.
namun
sudah
pendapat
tetap
aktif
siswa
lebih
senang
dalam
proses
Peningkatan Kompetensi Pembuatan... (Ira Fatmawati)
11
pembelajaran membuat belahan busana
dalam kategori sangat baik (100%); 3)
menggunakan media Flipchart dengan
Pendapat siswa tentang penggunaan media
penjelasan langkah pembuatan belahan
flipchart menunjukkan bahwa sebagaian
secara tahap demi tahap, karena semua itu
besar siswa berpendapat senang dengan
membuat siswa termotivasi, lebih mudah
frekuensi
mengingat cara pembuatan belahan, dan
sedangkan yang lain berpendapat cukup
proses belajar lebih efektif.
senang dengan frekuensi sebesar 15% (2
sebesar
85%
(11
siswa),
siswa). Hal ini dapat disimpulkan bahwa SIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran pembuatan belahan busana
Simpulan
menggunakan media flipchart pada siswa
Berdasarkan data hasil penelitian
kelas
X
tata
busana
di
dan pembahasan penelitian tindakan kelas
Muhammadiyah menyenangkan.
dalam pembelajaran pembuatan belahan
Saran
busana menggunakan
media
SMK
flipchart
Berdasarkan penelitian ini dapat
pada siswa kelas X tata busana di SMK
disampaikan beberapa saran yaitu: 1) Pada
Muhammadiyah
pembelajaran
menyenangkan
dapat
praktik
sebaiknya
guru
disimpulkan bahwa: 1) Kompetensi siswa
menggunakan media pembelajaran yang
meingkat,
sesuai dan menarik agar dapat membantu
dibuktikan
dengan
adanya
peningkatan pada nilai kompetensi pra
guru
siklus ke siklus pertama dari 70 meningkat
sehingga proses belajar mengajar di kelas
menjadi 83,7 (20%), dengan siswa yang
lebih efektif; 2) Pada proses belajar
mencapai KKM sebanyak 11 siswa (85%)
mengajar
dari sebelumnya hanya 5 siswa (38%).
berinteraksi dengan siswa karena dengan
Untuk peningkatan pada nilai kompetensi
komunikasi yang baik tersebut dapat
siklus pertama ke siklus kedua dari 83,7
mencairkan suasana dikelas. Siswa lebih
meningkat menjadi 92,7 (11%), dengan
terbuka
siswa
mengalami kesulitan dalam proses belajar
yang
mencapai13
mencapai siswa
KKM (100%);
sudah 2)
dalam
mengajar
menyampaikan
dikelas
kepada
dan
guru
guru
sebaiknya
ketika
selalu
siswa
guru
selalu
siswa
saat
Keterlaksanaan pembelajaran terlaksana
mengecek
dengan sangat baik, hal ini dibuktikan
pembelajaran
dengan
keterlaksanaan
sehingga siswa serius dan fokus untuk
pembelajaran dinyatakan dalam kategori
mengerjakan tugas yang di berikan; 3)
sangat baik (87.5%), dan pada siklus kedua
Pemanfaatan
keterlaksanaan pembelajaran dinyatakan
sangatlah penting untuk menunjang proses
siklus
pertama
pekerjaan
harus
materi
praktek
media
berlangsung
pembelajaran
Jurnal Pendidikan Tata Busana Tahun 2016
belajar mengajar, dengan penggunaan media flipchart yang berisi langkah kerja pembuatan belahan busana dapat memandu siswa untuk belajar membuat belahan busana secara mandiri; 4) Bagi pihak sekolah hendaknya memberikan fasilitas yang
mendukung
dalampembelajaran,
seperti media pembelajaran maupun sarana dan prasaranabaik itu pada mata pelajaran teori maupun praktik kejuruan sehingga dapatmenambah pengetahuan siswa dan menunjang keberlangsungan praktek siswa sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA Agus
Suprijono. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Dwijanti, Eri Novida & Hestiworo. (2013). Dasar Teknologi Menjahit II. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Endang Mulyatiningsih. (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta Ika Lestari. (2013). Pengembangan Bahan Ajar berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata Muhammad Asri Amin. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Nuansa Cendekia Muhammad Rohman & Sofan Amri. (2013). Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Nanie Asri Yuliati. (1993). Teknologi Busana. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta Oemar Hamalik. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenata Media Group