263
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN METODE PEMBELAJARAN MY REKAN EMPAT Eko Budi Susatyo dan Noor Wahyuningrum Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan metode “My Rekan Empat” terhadap kreativitas dan hasil pembelajaran kimia siswa kelas XI semester 2 SMA Institut Indonesia tahun pelajaran 2007/2008 pada materi larutan asam basa. Populasi adalah semua siswa kelas XI IPA semester 2 SMA Institut Indonesia tahun pelajaran 2007/2008 .Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random slamping sehingga didapatkan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen.. Metode pengambilan data dalam penelitian digunakan metode dokumentasi, metode tes, metode observasi dan metode angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik uji t. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yaitu sebesar 0,55 dan 0,44. Pembelajaran kimia dengan metode My Rekan Empat memberikan kontribusi sebesar 8,07% terhadap kreativitas, 10,62% terhadap kemampuan kognitif dan 15,54% terhadap kemampuan psikomotorik. Kata Kunci: hasil belajar kimia, my rekan empat
PENDAHULUAN My Rekan Empat merupakan metode pembelajaran rangkum, survey, rancang, praktek,
belakangnya serta mengajarkan kepada siswa
laporkan dengan pendampingan tutor. My Rekan
keterampilan kerjasama dan koordinasi. Untuk
Empat juga berarti bahwa teman siswa dalam
menjamin heterogenitas keanggotaan kelompok,
belajar terdiri atas empat orang dalam satu
maka gurulah yang membentuk kelompok-
kelompok. Ukuran (besar-kecilnya) kelompok
kelompok tersebut (Suherman 2003:262).
mempengaruhi pada kemampuan produktivitas
Merangkum merupakan salah satu jenis
kelompok. Jika satu kelompok hanya terdiri atas
metode tugas yang dapat diberikan kepada
dua orang, maka interaksi antaranggota kelompok
siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang
sangat terbatas. Sebaliknya, jika ukuran kelompok
tergabung dalam kelompok-kelompok kecil
terlalu besar, maka siswa-siswa yang sangat vokal
diberikan tugas untuk menyusun ringkasan bahan
cenderung menguasai dan sukar bagi individu
pelajaran yang dipelajarinya. Dengan demikian,
untuk mengutarakan pendapat serta sukar didalam
ada kesiapan dalam diri siswa untuk menerima
koordinasinya (Suherman 2003: 262).
materi yang diberikan oleh guru. Langkah kedua
Dalam metode ini kelas disusun dalam
yang dilakukan dalam metode ini adalah survey.
kelompok yang heterogen. Maksud kelompok
Tujuan dari survey adalah mengumpulkan
heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan
fakta atau tempat dan hubungan sebab akibat.
siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat
Kelebihan survey sebagai metode dalam proses
untuk melatih siswa menerima perbedaan dan
pembelajaran adalah sebagai berikut : (1) dapat
bekerja dengan teman yang berbeda latar
mengembangkan siswa dalam memahami struktur
264
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 263-273
dan proses suatu peristiwa yang sedang terjadi di
yang dilakukan di laboratorium. Metode eksperimen
lingkungan sekitar; (2) dapat memotivasi siswa
adalah cara menyajikan pelajaran melalui
dalam memahami masalah-masalah yang ada di
percobaan-percobaan untuk membuktikan suatu
lingkungan sekitar dan kecenderungannya untuk
pertanyaan atau hipotesis tertentu (Wijaya 1991:
maju; (3) dapat memberi peluang kepada siswa
94). Fungsi dari metode eksperiman merupakan
untuk menemukan hal-hal yang sifatnya tertutup
penunjang kegiatan proses belajar untuk
yang ada di lingkungan; (4) dapat memberi
menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi
tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan
aktif di lingkungannya; (5) dapat mengembangkan
(Arifin 2003: 122). Menurut Wijaya (1991: 95-
kesadaran akan kebebasan mencurahkan pendapat
96) kelebihan dari metode eksperimen adalah
dan kebutuhan-kebutuhannya pada lingkungan
metode ini dapat menerapkan prinsip learning by
sekitar; (6) dapat meningkatkan perasaan yang
experiencing dalam belajar. Melalui eksperimen,
mendalam tentang pentingnya kehidupan warga
siswa dapat mengalami, baik langsung maupun
negara (Wijaya, 1991:79-80).
tidak langsung suatu peristiwa yang dihadapinya
Setelah menerima materi pelajaran yang
untuk pengalaman belajar tertentu. Melalui
diberikan oleh guru, siswa melakukan pengamatan,
pengalaman itu siswa dapat mengidentifikasi
baik secara langsung maupun tidak langsung
gejala secara menyeluruh, yang dipelajarinya
tentang hal-hal yang berhubungan dengan bahan
tidak terbatas pada unsur pengetahuan, tetapi
pelajaran yang ada di lingkungan sekitar siswa.
menyangkut sikap dan keterampilan-keterampilan
Pengamatan secara langsung dapat dilakukan
tertentu, dapat menerapkan prinsip belajar CBSA
dengan mengamati bahan-bahan kehidupan
secara utuh; keterlibatan proses-proses inkuiri
sehari-hari, sedangkan pengamatan tidak langsung
dan diskoveri dapat berlaku sepenuhnya tanpa
dapat dilakukan melalui media elektronik maupun
bimbingan guru yang optimal. Proses mental,
media cetak. Dengan demikian, diharapkan siswa
intelektual dan emosional berjalan semestinya
dapat mengetahui manfaat serta penerapan ilmu
yang menghasilkan produk pikiran yang konseptual
yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
dan realistis, bersifat student-centered, artinya
Melakukan eksperimen tidak mudah,
yang mengolah bahan pelajaran adalah siswa
diperlukan perencanaan yang cukup matang.
sendiri. Guru berperan hanya sebagai pembimbing
Eksperimen yang berhasil biasanya diawali oleh
dan pengarah belajar. Siswa diminta untuk
pembuatan rancangan program eksperimen
belajar berbuat, bekerja dan berusaha. Dapat
yang rinci dan hati-hati. Guru bersama siswa
mengembangkan sikap berpikir ilmiah, membina
harus mempersiapkan sebuah eksperimen yang
siswa men jadi seorang ilmuwan murni yang
berencana dan lengkap (Wijaya 1991: 96). Yang
menggunakan segala cara untuk menemukan
dimaksud rancang dalam metode ini adalah
konsep, dalil, atau aksioma yang diperlukan dalam
guru bersama dengan siswa merancang program
pengembangan ilmu pengetahuan. Dapat membina
eksperimen tentang penerapan bahan pelajaran
kepercayaan diri siswa terhadap masalah yang
dalam kehidupan sehari-hari setelah siswa
akan dipecahkannya. Siswa berusaha menjelajah
melakukan pengamatan atau survey.
lingkungan yang menjadi objek penelitiannya,
Praktek merupakan metode eksperimen
dan akhirnya terpetik dari pengalamannya segala
265
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
faktor yang membuat dirinya penuh kepercayaan
yang akan diteliti (Sugiyono 2006: 5). Menurut
dan keyakinan.
Sudarmin (2007), paradigma penelitian dapat
Langkah akhir dalam melakukan
digunakan sebagai panduan dalam merumuskan
eksperimen menurut Wijaya (1991: 97) adalah
masalah penelitian dan menentukan teknik
sebagai berikut: (1) siswa memberi laporan hasil
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
eksperimen yang telah dilakukannya; (2) laporan
yang telah dirumuskan. Paradigma dari penelitian
didiskusikan bersama di bawah bimbingan guru;
ini bermanfaat untuk mencari pola hubungan
(3) kesimpulan-kesimpulan hasil eksperimen harus
pengaruh metode pembelajaran My Rekan Empat
sederhana dan terarah. Dengan adanya laporan
terhadap kreativitas dan hasil pembelajaran kimia.
hasil eksperimen, siswa mempunyai kesempatan
Paradigma penelitian ini disusun mengacu pada
untuk saling membandingkan hasil eksperimen
pengetahuan siswa tentang larutan asam basa
dengan siswa lain, dapat mempelajari dan
sebagai pengetahuan yang cara memperolehnya
mendalami hasil laporan eksperimen siswa lain.
melalui kegiatan praktikum (prosedural) dan
Dengan demikian dapat memperluas, memperkaya
pengetahuan deklaratif. Kegiatan praktikum
dan memperdalam pengetahuan serta pengalaman
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
siswa.
psikomotorik sedangkan pembelajaran klasikal Tutor yang dimaksud dalam metode ini
(deklaratif) diarahkan untuk mengembangkan
adalah tutor sebaya. Beberapa pendapat yang
kemampuan kognitif, afektif maupun kreativitas
tercantum dalam Suherman (2003: 276) mengenai
siswa. Dengan kemampuan psikomotorik, siswa
tutor sebaya adalah sebagai berikut :
diharapkan dapat menguasai konsep yang ada
Menurut Dedi Supriyadi, tutor sebaya adalah
pada larutan asam basa yang meliputi konsep
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk
konkrit, konsep dengan atribut kritis yang abstrak
dan ditugaskan untuk membantu siswa yang
tapi contohnya dapat dilihat dan konsep yang
mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil
menyatakan suatu sifat. Konsep-konsep lain
dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi. Ischak
yang ada dalam pembelajaran larutan asam
dan Warji mengemukakan bahwa tutor sebaya
basa seperti konsep dengan atribut kritis yang
adalah sekelompok siswa yang telah tuntas
abstrak tapi contohnya dapat dilihat, konsep
terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan
yang berdasarkan suatu prinsip, konsep yang
kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
melibatkan penggambaran simbol, konsep
memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.
yang menyatakan suatu sifat dan konsep yang
Conny Semiawan mengemukakan tentang tutor
menunjukkan atribut ukuran diharapkan dapat
sebaya itu adalah siswa yang pandai dapat
dikuasai oleh siswa dengan kemampuan kognitif,
memnberikan bantuan belajar kepada siswa yang
afektif maupun kreativitas yang dimiliki siswa.
kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
kepada teman-teman sekelasnya di luar sekolah.
adalah semua siswa kelas XI IPA semester 2
METODE PENELITIAN
SMA Institut Indonesia tahun pelajaran 2007/2008
Paradigma penelitian adalah merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antarvariabel
yang berjumlah sebanyak 142 siswa dan terdiri
266
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 263-273
dari 4 kelas, yaitu: (1) kelas XI IPA 1 yang terdiri
normalitas dan uji homogenitas.
atas 32 siswa, (2) kelas XI IPA 2 yang terdiri atas
Tes dalam penelitian ini merupakan tes
31 siswa, (3) kelas XI IPA 3 yang terdiri atas 39
prestasi atau achievement test, yaitu tes yang
siswa, (4) kelas XI IPA 4 yang terdiri atas 40
digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
siswa. Sebagai sampel didapatkan kelas XI IPA
setelah mempelajari sesuatu (Arikunto 2002: 128).
1 yang bertindak sebagai kelas kontrol, dalam
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran menggunakan metode konvensional
tes berbentuk obyektif dengan tipe pilihan ganda
dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen,
yang terdiri atas 5 pilihan. Dalam penelitian ini, tes
dalam pembelajaran menggunakan metode My
digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran
Rekan Empat. Teknik pengambilan sampel yang
kimia siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
dilakukan adalah teknik cluster random sampling,
Metode tes yang digunakan adalah pre tes dan
yaitu secara acak dipilih dua kelas sebagai sampel,
post tes. Pre tes digunakan untuk mengetahui
dengan syarat populasi tersebut harus bersifat
kemampuan awal siswa terhadap materi yang
normal dan homogen
akan diajarkan dalam proses pembelajaran.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Sedangkan post tes digunakan untuk mengetahui
penggunaan metode My Rekan Empat dan
hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses
metode konvensional. Sedangkan Variabel terikat
pembelajaran.
dalam penelitian ini adalah kreativitas dan hasil
Dalam penelitian ini, metode observasi
pembelajaran kimia siswa kelas XI semester 2 SMA
digunakan untuk mengetahui kreativitas dan hasil
Institut Indonesia tahun pelajaran 2007/2008 pada
pembelajaran baik keterampilan psikomotorik
materi larutan asam basa.
maupun afektif. Pengamatan kreativitas dan aspek
Metode dokumentasi dalam penelitian ini
afektif dilakukan selama proses pembelajaran
digunakan untuk mendapatkan data tentang: (1)
berlangsung. Untuk penilaian terhadap keterampilan
jumlah populasi untuk penentuan sampel; (2) nilai
psikomotorik dilakukan pada saat siswa melakukan
ulangan umum kimia semester 1 sebagai data uji
kegiatan praktikum di laboratorium.
267
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
Pada uji ini data dikatakan mempunyai HASIL DAN PEMBAHASAN
perbedaan signifikan jika thitung < –ttabel atau thitung
Hasil Penelitian
> ttabel. Berdasarkan hasil uji-t, dapat dikatakan
Gain ternormalisasi (N-Gain)
bahwa secara keseluruhan skor pre tes dan post
Hasil pengujian N-gain antara kelas
tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
eksperimen dan kelas kontrol terlihat pada grafik 1
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada taraf
Dari grafik 1 dapat disimpulkan bahwa skor post
signifikansi 5%. Hasil pengujian antara data pre
tes siswa baik kelas eksperimen maupun kelas
tes, post tes dan N-gain dengan uji-t dapat dilihat
kontrol mengalami peningkatan dalam kategori
dalam tabel 2.
sedang dari skor pre tes. Hal tersebut disebabkan karena skor pre tes yang diperoleh siswa rendah dan sebagian besar siswa memperoleh skor post tes yang hampir sama.
Mann-Whitney U Test Dalam pengujian dengan menggunakan Mann-Whitney U test, data dikatakan berbeda signifikan jika Zhitung < –Z1/2(1-α) atau Zhitung > Z1/2(1-α)
Uji kesamaan dua varians
pada taraf signifikan 5%. Hasil pengujian Mann-
Uji kesamaan varians bertujuan untuk
Whitney U test terdapat dalam tabel 3. Berdasarkan
mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas
hasil pengujian Mann-Whitney U test, dapat
kontrol mempunyai tingkat varians yang sama
disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dan
(homogen) atau tidak. Berdasarkan pengolahan
kelas kontrol dalam kemampuan psikomotorik dan
data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
kreativitas terdapat perbedaan yang signifikan.
bahwa data pre tes, post tes dan N-gain baik dari
Untuk kemampuan afektif baik kelas eksperimen
kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai
maupun kelas kontrol tidak terdapat perbedaan
varians yang sama pada taraf signifikansi 5%,
yang signifikan.
Fhitung < Ftabel. Hasil pengujian antara data pre tes, post tes dan N-gain terangkum dalam tabel 1.
Uji kesamaan dua rata-rata dua pihak
Analisis terhadap pengaruh variabel
268
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 263-273
Berdasarkan hasil analisis pengaruh
diperoleh rata-rata skor kreativitas untuk kelas
antara metode My Rekan Empat terhadap hasil
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
pembelajaran diperoleh sebagai berikut: (1)
adalah 57,4 dan 62,6. Dari hasil analisis data,
pengaruh metode My Rekan Empat terhadap
maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas kelas
kemampuan kognitif diperoleh rb sebesar 0,326,
eksperimen lebih baik daripada kreativitas kelas
(2) pengaruh metode My Rekan Empat terhadap
kontrol. Hasil analisis terhadap penilaian kreativitas
kemampuan psikomotorik diperoleh rb sebesar
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol
0,394, sedangkan rb = 0,284 merupakan hasil
sebagai mana terlihat pada gambar 2:
analisis antara pengaruh metode My Rekan Empat terhadap kreativitas.
Analisis data aspek afektif dan psikomotorik Berdasarkan hasil analisis, diperoleh rata-
Penentuan koefisien determinasi
rata skor afektif untuk kelas eksperimen sebesar
Dari hasil analisis terhadap pengaruh
81,72 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar
variabel, maka diperoleh besarnya harga koefisien
79,06. Dari hasil analisis yang telah dilakukan
determinasi sebagai berikut: (1) 10,62% untuk
untuk data afektif, dapat disimpulkan bahwa kelas
kemampuan kognitif; (2) 15,54% untuk kemampuan
eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan
psikomotorik; (3) 8,07% untuk kreativitas.
kelas kontrol. Rata-rata skor psikomotorik antara kelas
Analisis data kreativitas Berdasarkan hasil observasi, maka
eksperimen dengan kelas kontrol masing-masing
269
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
adalah 81,34 dan 76,12. Hasil analisis terhadap
pembelajaran My Rekan Empat.
penilaian afektif seperti terlihat pada gambar 4. Berdasarkan data penilaian psikomotorik pada
Pengaruh positif terhadap hasil pembelajaran
grafik di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan
kelas eksperimen
psikomotorik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil pembelajaran tersebut meliputi
Pembahasan
kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan
Berdasarkan analisis data diperoleh
kemampuan psikomotorik. Hal ini sesuai dengan
beberapa penemuan dalam penelitian yaitu adanya
penelitian Sidharta (2005) yang menyatakan bahwa
pengaruh positif terhadap kelas eksperimen dalam
model pembelajaran asam basa berbasis inkuiri
hasil pembelajaran kimia, kreativitas, tidak adanya
laboratorium dapat meningkatkan penguasaan
hubungan antara kecerdasan dan kreativitas
konsep dan mengembangkan aspek afektif dan
serta adanya tanggapan positif terhadap metode
psikomotorik. Pembelajaran dengan metode My
270
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 263-273
Rekan Empat memberikan pengalaman secara
dapat memberikan bantuan pada teman yang
langsung kepada siswa melalui survey dan
mengalami kesulitan, (2) dalam metode ini, siswa
kegiatan laboratorium, sehingga siswa dapat
dilatih belajar mandiri untuk menghubungkan
menemukan sendiri konsep yang terdapat dalam
materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-
materi larutan asam basa.
hari sehingga siswa dapat mengembangkan
Dari hasil analisis data dapat diketahui
keterampilan proses dan keterampilan sosial.
bahwa rata-rata peningkatan kemampuan kognitif
Hal ini sesuai dengan penelitian Kusumawati
kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol
(2006) yang menyatakan bahwa pembelajaran
yaitu masing-masing sebesar 0,55 dan 0,44. Untuk
menggunakan pendekatan chemoentrepeneurship
rata-rata nilai post tes kelas eksperimen sebesar
(CEP) memberikan pengaruh positif terhadap
67,35 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar
hasil pembelajaran kimia. Pengaruh positif
62,81. Rata-rata kemampuan afektif antara
tersebut disebabkan karena dalam pembelajaran
kelas eksperimen dengan kelas kontrol juga
mengkaitkan materi dengan obyek nyata yang
menunjukkan adanya pengaruh positif penggunaan
terdapat di lingkungan, sehingga siswa dapat
metode pembelajaran My Rekan Empat dengan
mengetahui manfaat dari ilmu yang dipelajarinya
nilai masing-masing sebesar 81,72 dan 79,06.
dan bagaimana cara penerapannya di lingkungan.
Untuk rata-rata kemampuan psikomotorik kelas
Pengaruh pembelajaran dengan
eksperimen sebesar 81,34 lebih baik daripada
menggunakan metode My Rekan Empat terhadap
kelas kontrol yakni sebesar 76,12. Berdasarkan
kemampuan kognitif memberikan harga rb sebesar
hal tersebut, dapat dikatakan pembelajaran
0,326 (10,62%) dan rb sebesar 0,394 (15,54%)
dengan metode My Rekan Empat memberikan
untuk kemampuan psikomotorik. Berdasarkan
pengaruh positif terhadap hasil pembelajaran baik
harga koefisien korelasi biserial (r b) tersebut
kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
dapat dikatakan metode My Rekan Empat dalam
Adanya pengaruh positif tersebut disebabkan
pembelajaran kimia memberikan pengaruh
oleh faktor-faktor berikut: (1) dalam pembelajaran
yang rendah terhadap hasil pembelajaran pada
dengan menggunakan metode ini, siswa tergabung
aspek kognitif dan psikomotorik. Hal tersebut
dalam kelompok kecil yang heterogen sehingga
disebabkan karena penggunaan metode dalam
siswa yang mempunyai kemampuan lebih
271
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
pembelajaran hanya merupakan salah satu faktor
berani mengemukakan gagasan baru, (2) tujuan
yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Menurut
pembelajaran dalam upaya mengembangkan
Clark hasil belajar di sekolah 70% dipengaruhi
siswa dalam memahami hal-hal yang terdapat
oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
di lingkungan sekitarnya dapat memberikan
lingkungan termasuk metode dalam pembelajaran
kesempatan siswa untuk bekerja sesuai dengan
(Sudiana 1998: 39). Selain itu, hasil pembelajaran
kebutuhannya, sehingga dapat mengembangkan
juga dipengaruhi oleh: (1) motivasi belajar; (2) minat
keterampilan proses.
dan perhatian; (3) sikap dan kebiasaan belajar; (4)
Selain faktor di atas, hal lain yang
ketekunan; (5) sosial ekonomi; (6) faktor fisik dan
menyebabkan pengaruh positif metode My Rekan
psikis; (7) kompetensi guru; (8) karakteristik kelas;
Empat terhadap kreativitas adalah karena siswa
(9) karakteristik sekolah (Sudiana 1998: 39-43).
lebih tertarik pada pembelajaran, yang ditunjukkan dengan sering mengajukan pertanyaan, memiliki
Pengaruh positif terhadap kreativitas kelas
rasa ingin tahu, memberikan banyak gagasan dalam
eksperimen
pembelajaran. Berdasarkan penelitian Kusumawati
Pembelajaran dengan menggunakan
(2006) juga menyebutkan bahwa mengkaitkan
metode My Rekan Empat memberikan pengaruh
materi dengan obyek nyata yang terdapat di
positif terhadap kreativitas kelas eksperimen.
lingkungan dapat mengoptimalkan potensi siswa,
Pengaruh positif terhadap kreativitas dalam
sehingga siswa lebih tertarik dan memiliki rasa
penelitian ini ditunjukkan dengan adanya
ingin tahu yang besar mengenai keterkaitan materi
perbedaan yang signifikan rata-rata skor kreativitas
yang dipelajarinya dengan lingkungan sekitar.
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Pembelajaran kelompok dengan pendampingan
masing-masing sebesar 62,6 dan 57,4. Adanya
tutor sebaya juga berpengaruh terhadap kreativitas.
pengaruh positif tersebut disebabkan karena: (1)
Kreativitas dalam perwujudannya memerlukan
dalam pembelajaran kimia menggunakan metode
dorongan internal maupun dorongan eksternal
My Rekan Empat, guru memberikan dorongan
dari lingkungan, sehingga dengan pembelajaran
kepada siswa dengan memberikan kepercayaan
secara berkelompok siswa dapat saling memotivasi
terhadap kemampuan siswa untuk berpikir dan
satu dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan
272
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 2, 2008, hlm 263-273
penelitian Sutama (2007) yang menyatakan bahwa
tingkat N-gain yang dicapai sama dengan siswa
model pembelajaran kelompok yaitu kooperatif
yang memiliki kreativitas rendah yaitu sebesar
tipe group investigation dapat mengembangkan
0,53. Demikian juga sebaliknya, siswa yang tinggi
kreativitas dari peserta didik.
tingkat kreativitasnya tidak selalu menunjukkan
Harga koefisien korelasi biserial (r b ) sebesar 0,284 (8,07%) ditunjukkan oleh pengaruh
tingkat kecerdasan yang tinggi. Hal ini ditunjukkan pada gambar 6.
metode My Rekan Empat terhadap kreativitas.
Tidak adanya hubungan antara tingkat
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode
prestasi dengan kreativitas yang ditemukan
ini berpengaruh rendah terhadap kreativitas,
dalam penelitian, sesuai dengan hipotesis yang
karena cara pembelajaran yang digunakan di
diajukan oleh Torrance (1959) bahwa daya
sekolah hanya merupakan salah satu faktor
imajinasi, rasa ingin tahu dan originalitas dari
yang mempengaruhi pengembangan kreativitas
siswa yag kreativitasnya tinggi dapat mengimbangi
di sekolah. Faktor lain yang mempengaruhi
kekurangan dalam daya ingatan dan faktor-faktor
pengembangan kreativitas di sekolah adalah: (1)
lain yag diukur oleh tes kecerdasan (Munandar
sikap guru; (2) pengalaman kegagalan siswa; (3)
1999:9).
tuntutan konformitas secara berlebih di kelas dan oleh teman sebaya; (4) sistem sekolah yang kurang
SIMPULAN
memahami kebutuhan siswa berbakat kreatif
Dari hasil penelitian pembelajaran kimia
sehingga siswa sering merasa bosan di sekolah
dengan menggunakan metode My Rekan Empat,
(Munandar 1999: 235).
maka dapat disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran dengan metode “My Rekan Empat” memberikan
Hubungan antara kecerdasan dengan kreativitas
pengaruh yang signifikan dengan nilai uji t = -2,05
Dari hasil analisis data penelitian
pada taraf signifikan 5% terhadap kreativitas
ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara
siswa kelas XI semester 2 SMA Institut Indonesia
kecerdasan siswa dengan kemampuan kreativitas,
pada materi larutan asam basa, (2) pembelajaran
artinya siswa yang tinggi tingkat kecerdasannya
dengan metode “My Rekan Empat” memberikan
tidak selalu tinggi tingkat kreativitasnya. Hal
pengaruh yang signifikan pada taraf signifikansi
tersebut ditunjukkan bahwa pada kelas kontrol,
5% terhadap hasil pembelajaran kimia dengan nilai
siswa dengan tingkat pencapaian N-gain tinggi
uji t =2,07 untuk kemampuan kognitif dan uji t =
mempunyai kreativitas yang lebih rendah (17)
-2,14 untuk kemampuan psikomotorik, siswa kelas
bila dibandingkan dengan siswa pada tingkat
XI semester 2 SMA Institut Indonesia pada materi
pencapaian N-gain sedang (tingkat kreativitas
larutan asam basa.
= 24). Hubungan antara N-gain dengan tingkat
DAFTAR PUSTAKA
kreativitas ditunjukkan pada grafik 6. Dari grafik
Arifin, M.,W.A. Sudja, A.K. Ismail, Mulyono dan W. Wahyu. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: UPI.
tersebut, dapat diketahui pada kelas eksperimen, nilai N-gain siswa dengan tingkat kreativitas sangat tinggi lebih rendah bila dibandingkan dengan siswa pada tingkat kreativitas tinggi yaitu masing-masing sebesar 0,45 dan 0,63. Pada kelas eksperimen juga terlihat siswa dengan kreativitas sedang,
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. __________. 2003. Dasar- Dasar Evaluasi
Eko Budi Susatyo, dkk. Peningkatan Hasil Belajar Kimia...
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Munandar, U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta Sudarmin. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Organik dan Keterampilan Generik Sains (MPKOKG) Bagi Calon Guru Kimia. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Sudiana, N. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT Sinar Baru Algensindo. Suherman, E., Turmudi, D. Suryadi, T. Herman, Suhendra, S. Prabawanto, Nurjanah dan A. Rohayati. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
273
Sugiyono. 2001. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Wijaya, C. dan R.A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.