PENGUKURAN SUHU ELEMEN TERAS I RSG G.A. $IWABESSY PADA OPERASI TRAN$I$I Endiah. Kurnia. Sudarmono Pusa~ Reak~or Serba Guna G.A. Siwabessy
ABSTRAK Se~elah ~erjadi kehilangan pendingin karena ka~up isolasi primer ~er~u~up. suhu elemen bakar didinginkan dengan pendingin secara konveksi alamo Simulasi keadaan dilakukan dengan cara menaikkan daya sampai pada daya yang diharapkan dan diper~ahankan selama 48 jam. Langkah selanjutnya pompa primer dima~ikan dan katup isolasi seren~ak akan ~er~u~up sehingga mengakiba~kan reak~or akan terpancung (scram). sesaa~ kemudiaan ka~up sirkulasi alam terbuka dan ~erjadilah ~ransisi sirkulasi alamo Pengukuran dilakukan pada daya 5. 7. 9 dan 10.7 MW. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu elemen bakar maksimum pada saa~ transient berada di bawah ~i~ik didih. Ini berar~i perpindahan panas pada saa~ ~ransien masih berlangsung dengan aman. ABSTRACT After ~he loss o~ ~orced ~low i.e. closure of primary isola~ion valves. ~he ~uel elemen~s are cooled by na~ural circula~ion. For simula~ing ~his condi~ion ~he reactor power has ~o be increased ~o ~he appropria~e s~age. Then power has ~o be cons~antly held for approx 48 h. Following ~his holding ~ime ~he primary pumps are shu~ down and ~he primary isola~ing valves are simula~neously closed. As a consequence a~ ~his process ~he reac~or will ~hen be scrammed au~oma~ically by ~he RPS. A cer~ain time after opening o~ na~ural circula~ion ~laps ~ransi~ion ~o natural circula~ion will accur. The measuremen~s were carried out a~ di~feren~ power levels of 5. 7. 9. and 10.7 MW. The maximum ~ransien~ ~uel elemen~s ~empera~ur is below ~he wall ~empera~urea~ which in~ensive boiling occurs. adequa~e heat ~rans~er is ~herefore assured. I. PENDAHULUAN Sis~em pendinginan ~eras reak~or G.A. Siwabessy secara normal dilakukan dengan aliran paksa dari a~as ~eras melewa~i kisi-kisi di dalam elemen bakar un~uk mengambil panas lokal yang dihasilkan. kemudian menuju ke bawah untuk selanju~nya panas ~ersebu~ diambi1 01eh pendingin sekunder 170
171
di dalam ala~ penukar Salah
sa~u
kehilangan
Bila
beroperasi
dari
kondisi
kecelakaan
pompa pendingin
ini
~er jadi
(scram),
reak ~or
alamo
operasi
ak an
Arah
saa~
karena
primer
reak~or
reak~or
kondisi
~erpancung
dengan
pendinginan
Pada
elemen
Un~uk mengambil
didi ngink an
aliran
normal.
bel urn "terjadi,
~idak sedang
dan
bakar
pendi ngi nan
adalah
~ransisi
pendi nginan
akan
panas yang kebalikan
yai~u
sesaa~
konveksi
mencapai
suhu
al am
maksimum.
Suhu pada saa~ ini ~idak diperbolehkan
melampaui harga ba~as
yang
G.A. Siwabessy
diijinkan.
beroperasi adaan
supaya
aman,
~eras
I
reak~or
maka
mel akukan
~eras dengan
Pada
perlu
dilakukan
pengukuran
suhu
elemen
melakukan
operasi ~ransisi,
pengujian
~elah
dilakukan
Dengan
cara
suhu
ini suhu
pada
~ingka~
Un~uk
mengukur
bakar
berins~rumen
E-6 seper~i
elemen
suhu
bakar ~erpanas
daya
elemen
beriku~nya
bakar
pada
bakar digunakan
yang di~empa~kan
yang ~erliha~
dapa~
dapa~
dapa~
simulasi
50 %, 70 %, 90 % dan 100 % dari daya nominal
daya dan
Agar
dengan
dengan
se~iap
.
adalah
~erpancung
mak a
se~el ah
~erjadinya
maka adanya kendala sis~em pengaman akan menyebaQ
kan reak~or konveksi
kemungkinan
pendinginan,
berf"ungsi,
~er si sa
panas.
kepada
~ingka~ ~eras I.
dike~ahui
diperkirakan.
dua buah elemen
di posisi ~eras D-7 dan
pada gambar (1).
Pengukuran suhu elemen bakar ~eras I RSG" G.A. Siwabessy 02-08-88 05-08-88 14-08-88 04-09-88 20-09-88 16-08-88 07-08-88 ~ransisi : s/d: 22-09-88 : dilakukan masing-masing pada operasi Daya 5 MW
pada
7 Mw 10,79 MW
II. TATA KERJA DAN PERCOBAAN Pengujian
dilakukan
diinginkan
dinaikkan
masing
pada daya 5 MW, 7 MW, 9 MW dan 10,7 MW. Kemudian daya ba~ang
yang
reak~or
mencapai
posisi
daya
daya
hingga
diper~ahankan
~ingka~
se~elah
yai~u
selama 48 jam. sedapa~ mungkin ~anpa kendali
dengan
cara
mengoperasikan
masingmengubah ba~ang
172
10
9 /", T P FE FE BE FE DE CE DE FE BE BE BE DE
.0 00 @ @
B E FE BE ,~'" (iJ
DE BE DE K Ic,'/ BE BE
8 DE DE
7
6
5
4
3
2
1 K
J
J
H
H
G
G
F
F
E
E
o
o
C
(
B
B
A
A
10
9
8
7
BERYLLIUM
'6 BLOCK
5
4
3
2
1
REFLECTOR
BE = Beryllium Element DE = Dummy Element FE = Fuel Element
ICE
I Control Element
[Q]. Beryllium+ Plug I @ I Neutron Source Gambar
1. Konrigurasi
leras I. RSG G.A.Siwabessy
173
kendali o~oma~is. Selama proses berlangsung da~a laju alir ke ~eras, suhu masukan dan keluaran ~eras, fluks neu~ron dan suhu elemen bakar dica~a~. Kemudian se~elah daya diper~ahankan selama selang wak~u ~ersebu~ dan proses kalibrasi ~elah selesai dilakukan, aliran pompa primer dima~ikan dan ka~up isolasi menu~up secara seren~ak. akiba~nya reak~or ~erpancung. Sesaa~ se~elah i~u ka~up sirkulasi alam membuka dan ~erjadi pendinginan konveksi alamo A. Perala~an Un~uk mengukur
laju
alir,
suhu
masukan
dan
keluaran.
posisi ka~up sirkulasi alam dan fluks neu~ron. digunakan ins~rumen~asi proses melalui panel ruang kendali u~ama. Signal dari recorder.
perala~an
~ersebu~
kemudian
direkam
pada
Suhu permukaan pla~ dan suhu masukan ser~a keluaran elemen bakar diukur dengan menggunakan elemen bakar berins~rumen RI-10 dan RI-11 Cgambar 2 & 3). RI-10 dilengkapi dengan 3 buah ~ermokopel yang mengukur suhu pla~ nomor 10. dan nomor 1. RI-11 dilengkapi dengan 3 buah ~ermokopel, ~ermokopel nomor 4 mengukur suhu pla~ nomor 3, ~ermokopel nomor 5 mengukur suhu keluaran kanal pendingin dan ~ermokopel nomor 6 mengukur suhu masukan kanal pendingin. Termokopel yang digunakan dari jenis chromel-alumel. Un~uk rekaman analog. ~ermokopel dihubungkan ke ~ransduser pengukur dan six-channel-line recorder. B. Ta~a kerja Elemen bakar berins~rumen ~elah ~erpasang, RI-10 dan RI-11 di 0-6
di 0-7
Pin~u pemisah an~ara kolam reak~or dan kolam penyimpan ~er~u~up Rekorder ~elah ~erpasang Sis~em primer dihidupkan Sis~em sekender dihidupkan Oaya
dinaikkan
hingga
mencapai
~ingka~
daya
yang
174 1
I
RI-11
•••••
::
I
I "0
I eo
I . '"' ! ; I .,
i
1.-.-2 :
---r~.
-..-~-----.• 1
-... .....;:I
. 0- "--V" -~
I •• -
-.
. . """, i ".: ! •••• : '~. -"",'r.\.. '"
~-_: ". :
~ i
.
I'
'
:
!
;., '...=--11
..~-_.;--_.
~I
:1
1
I
, In,•• ~
iI
'--"
J
.i
] ::::
I I 1
j
•....... 1nt-.r--'
I
Gambar 2. Lokasi thermokopel
T
1
s/d T
3
175
RI-10
I
I,i-, ,!.: I II:,.j
: Ii :I II I.....f
'0-
0
"
I
I
-
I
.-ctc~.
. ,. t
,
t
I
:
r·o'"
•••• ~ft
...
Gambar 3, Lokasi ~hermokopel T•• s/d T <5
176 diharapkan Daya diper~ahankan
kons~an selarna 48 jam
Da~a dicata~ setiap dua jam Sebelum pompa primer dirna~ikan, prin~er Kecepa~an Tombol
rekorder dinaikkan
kedua
pompa
menjadi
primer
alarm disiapkan
120 mm/meni~
di ~ek an
sampai
ka~up
isol asi
primer menu~up - Sis~em sekunder dirna~ikan - Pengukuran Rekorder
selesai ke~ika suhu pla~ s~abil
diperlambat menjadi 30 mm/meni~
Sis~em primer dijalankan Sis~em sekender dijalankan
III. H.6SIL DAN PEMBAHASAN Reaktor lama
waktu
sirkulasi ~ransien
dioperasikan operasi
alamo
pad a berbagai
yang
~ingka~
sarna, setelah
Pengukuran
suhu
i~u
elemen
sesaa~
setelah
bakar
bakar
hingga
dapat diketahui watak suhu elemen Hasil
G.A. Siwabessy ~abel (1).
Kondi si
pengukuran pada
ini
suhu
operasi
di rek am
elemen
~ransisi
~erliha~
bahwa
reak~or
sesaat
~erpancung.
se~elah
Suhu pla~
elemen
bakar
langsung
dan pendinginan
ini menyebabkan pada
saa~
hanya dengan aliran
akan ~erjadi aliran balik. veksi
alam
Cbalik)
menur un hingga
maka
diam,
Setelah
rek or der ,
~eras
I RSG
diliha~
pada
bakar
menurun reak~or
dengan ~erpan-
~ 15 X dari aliran
aliran
sisa,
yai~u ~erjadi
akhirnya mul ai s~abi 1 .
~epat
ber-
maka
Suhu mencapai
perlahan-lahan
(4)
dirna~ikan,
reaksi '~isi masih
suhu pla~ mulai naik. ~erjadi
suhu
pada gambar
Se~elah
Karena
saa~
pada keadaan
primer
cung masing ~erjadi aliran paksa sebesar selama ~ 48,5 detik.
pad a
dapa~
pompa
~ajam hingga mencapai suhu minimum.
nya
pada
hingga
bakar
Dari pengarna~an seper~i yang digambarkan
uji
Pengama~an
~erpancung
el emen
~ransien.
s~abi 1 .
reak~or
dengan
dilakukan
dimulai setelah pompa primer dima~ikan.
dilakukan
nominal
daya
hal
puncak-
pada
saa~
pendinginan
kon-
suhu Kemudi an
pla~ suhu
mulai plat
I - : 2550 OPERAS I TRANSISI Jenis 7 9 MWData 2550 75 74 39.36 :outlet HASIL PENGUKURAN PADA SUHU ELEMEN TERAS 10.7 MWMW Flow teras teras 2550 2550 50 75 Suhu inlet 25,97 40,60 53,00 57,89 6,730 % 8,673 selama MW 48,5 dtk. 28,58 32,73 20,03 39,24 29,02 Suhu RI-11 RI-11 RI-10 / T2 T3 T1 49,30 T6 30,03 57,00 62,18 39,36 70,5 Flow teras 15 61,65 66,38 57,60 56,75 64,31 63,93 Daya termal yang 5,15 4,25 10,15 dicapai (40 MW detik) 4,790 MW T1 30,80 63,36 extrapolasi 37,87 32,76 29,32 74,42 26,00 52,30 28,53 29,78 Waktu RI-10 penutupan T3 T4 T2 47,40 54,30 66,53 36,05 38,60 katup isolasi 80,21 41,00 40,60 43,70 52,85 40,71BAKAR 30,90 14 66,86 44,00 5,15 RI-I0 T5 35,28 extrapolasi 79,95 30,70 T5 87,05 5,15 (48,5) (detik) 27,59/teras TINGKAT DAYA RSG G.A. SIWABESSY terjadi scram (suhu maks.)
.. ' .................................................................................. ..................•............... .............•....... ..................................... ..................•..........................•. ................ ............................. .................................. .............. .......................... " ................................. .................................................................................................................................................. ................. , ................................... ................. ,.......................................... ..................... - ............................................................................................................ ,............... '., .........••...•........................ ................................•...... " ...... " .......................................................................... .... ........................... " .................................................... ................................... ......................................... ,......................... "........... ....................................................... ,........................................................................................................... ...' ...... "".... ............................................. ........................ ........................•..... ' ..................................... ............. ........ ....,"
18. 2. 1l.
.......•..... ' .................... .............................................. ...........•.............
-
..........................................................................................................
I
-
.......•..............
....... .....................................................•.......................................•........•.....
~ -.oJ -.oJ
I....
WI
1m
TABEL
I
1
HASIL
RSG
I
PENGUKURAN
G.A.
SUHU
SIWABESSY
EU~MEN PADA
8AKAR
OPERASI
TERAS
I
I
TRANSISI
I
I ,
I I
.
r
.. ,
1
I
rINGKAT
I I I
Jenis
I
No.
Data
I 5
I
1m
19.1
I
20. 2l. 22. 23. 124.
Ke a d a a n
Suhu Suhu I Suhu I Suhu I Suhu I
I 25. I ,.:'(.0 • ,. ( I
Suhu
ma k
RI-ll Rl-ll RI-ll RI-I0 RI-IO RI-IO
Keadaan
Iii U ITI
/ / / /
T2 T3 T4 T5
/
7
set e 1a
rl
S
era
ITI
I I
setelah
49,23 45,80
I 46, S5 I I
T6
stabil
(30
men d)
47,40 30,24
I 45,92 I
57 ,4:.
exLrapolasi
:.3,20
Tak ·1 I ,
:;,:;. , I ~~
=.4. ':J;'
Suhu
RI-ll
/
13
37 ,28
Suhu
RI-I0
/
14
37,25
30,98 40,Oe
Suhu
RI-IO
/
TS
27122
'29,20
130.
Suhu
RI-I0
i
T6
39,24
42,43
I
Keterangan
'9
e.,.
t
i "f>')
J
.'1 ~.• j
4 '1 ,
r...
c,
())~ ....:J
I
3417 ,,53 t);:
II
II II
II
e)(Lrapola~,i
3t., 72 40,08
I;
Ii
29',~\4-
:3 1 , 14
43,38 29,93 45,20
I
Rl-11
/
Tl
Su
RI-I0
/
T5
Su hu
ouLlet
/
16
Su hu
lnleL
RI-IO
64,69 I 37,02 I I 53,69·1 c.. , I) 1 II I
.J C4 , ,-.
.! ~:.
69,78
50,92 63,17
36,04
terukur
39.2'1
·1
extrapolasi
6 J ,29
56,05 34, 10
/12
I
65,61
49,90 59,85
rn-Il
129
MW
47,85
SUtlU
I
9
1m
/
rJ
I
,.
RI-IJ
28.
~1W
I
i / rl
S
DAYA
-.- .I· .
MW
SUt1J
27.
I ............................................... I I I 10.7 MW I I
.
Flo~j
dalalll
1113/
Su hu
d a 1 a III
0(;
j
tlU
plat
t.erpalia~, coolanL
coolant.
I
I I
I
" I
I I
I
SUHU RI-10/T5, RI-10/T6 DAN RI-11/T1 QCTE:I AU Dt"\UDA \.oiL.. I L-"" , ••• '-II ••••• "
lA ATI ,.,".
SUHU ( C)
....................... ........... • membuk
....... _.. -a~.~.!!!._._
..... ......
120
-................... -.......... ..--...............•. - ...
--_-....--..
...... ..•..•.
,
..................................................
-
-, ...•...........
I
"
---.-
-+-
"
...........•..................... ............. .............................. '-" .............. .................................................•............................................... 1 .•..•.....................--..................................................................................••........•.. .. -..........•.• ................................................................. ........ ~_.............................................................................................. .................................... ............. "., ...........•.......................................................................................•............
.--.--. --.
'
110
-
--
-
..
...... ...........•....................
RI-10/T6
.. .... '.'.... ............................................................
............. ,-
-
..... ',...................
7••.•.•••. U\AI
nAVA ...", I"
I•
.....•.•..
--
- ..........................................
.......................................... -......................
,
-
..•... ...
-
-
"
KETERANGAN I RI-10/T5 RI-11/T1 .............•...........•......•...•............ - - -................... -
-*
...............•.. , .... ................' ......., .... -" ..............................................................
100
-
......................•..... ...... .............
............•.......................................
-
-
...
-
.....................•.. ...............•.........
.....................................
-............
90
80 70 60
....
~
50
40
30 20 10 o
o
10
20
30
40
50
60
70
80
90 100 110 120 130 140
Wektu (deUk)
Gambar 4. Suhu pendingin dan pla~ ~erpanas pada daya 7 MW
SUHU PERMUKAAN
ELEMEN BAHAN BAKAR
MAKSIMUM I{ONDISI TRANSIEN (DENGAN SUHU PENDINGIN KANAL MASUKAN 30 C)
SUHU EB ( 1 ::
~
c)
L ..
_
ii,
.
1_
I Ii! .................................. I·..· " I
80
Im
_
! j j
70 .m_._.
60 50
I
·····1
!
'1"
f-
·····-f-
....-'--
30·y~~·",,···I··
i
..·
Ii
' ".. ;"
i
..·
:., .,.--.. '"
i
I
2 Or· r"'"
a a
'1
I
"'j-
-
L
·· ..
· ..·
1
!
!
!
1
,
I
i ..·
I I ..
i!
I!
i
Gambar
5. Suhu
maksimum
pIal
.
·~~~~~1~!i;,;" .!--~ '
~
o ex>
·f'" ~..I ..
I
Keterangan I I --T1 T2 dan T3 I I
--
1 ..
'
1
-t-
·
····11
T4
~
JI
_
1-
10
DAYA REAKTOR
I
··1
468
2
'''''1
I
~ ~.
i
···..·..· ·.:.
I
i
. f· I
T~·I
i
:__ gr l.q, ...
I
·.·.···..· ··I~~~~:ji;?'--. ..·~~t~~~1'
__-- i
;
I
J~i.~--
!
-_.i
~~>::::-2-=:~~-:=t~~~ · ··.;:~~B~~=:::-':~"···i , ·..1 "
40 r..·· " ./'~:
1a
1m .
_. _
(MW) pada
kondisi
lransien
10,1"
12
181 ~erpanas ~ersebu~ digambarka~ dan diperoleh hasil ekstrapolasinya pada daya nominal teras I (10,7 MW). Suhu maksimum o
plat ~erpanas pada daya nominal teras I adalah 88,64 C. Karakteris~ik parameter-parameter termohidrolik yang terjadi setelah operasi ~ransisi merupakan perpaduan raktorraktor sebagai beriku~ : a. besarnya panas peluruhan yang terjadi setelah reaktor terpaneung. Besarnya panas peluruhan tersebut diten~ukan oleh ~ingkat daya reaktor dan lama operasi sebelum
~erpaneung.
Panas
peluruhan akan menurun
seeara eksponensial. b. Kwanti~as aliran yang mengalir.-diteras reaktor e. terjadinya perubahan tekanan di dalam teras reaktor selama panas ~ransien. d. mekanisme pendinginan yang ~erjadi di ~eras reak~or, yaitu seeara konveksi alam atau paksa. Oari hasil pengukuran sebagai beriku~ :
pada uji transisi didapatkan
hasil
waktu penutupan katup isolasi sistem primer adalah 75 detik. Harga ini ~elah memenuhi kriteria keselamatan SAR, dimana harga batas yang diijinkan adalah lebih besar dari 70 detik dan lebih keeil dari 120 detik. masih ~ersedia aliran paksa di ~eras reak~or sebesar :t. 15
dari harga nominal selama 48 detik, ini juga ~elah memenuhi kri~eria keselamatan SAR, harga batas yang diijinkan adalah :t. 15:Yodari'harga nominal selama sekurang-kurangya 40 detik. :Yo
I V. KESI MPULAN
Oari
hasi
ekstrapolasi,
suhu
elemen
bakar
terpanas
o
adalah 88,64 C pada daya nominal teras I (10,7 MW) setelah reaktor terpaneung. Kondisi batas yang diijinkan adalah 115 o
C. Oari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa kondisi operasi reaktor, ditinjau dari aspek ~ermohidrolik, masih dalam batas kriteria keselamatan yang diperkenankan.
182 ACUAN 1. Sadan Tenaga
Atom Nasional.
Vol. 1st and 2nd• Revision 2. SATAN
Test
27 April 1988. "Fuel Elements Cieculat.ion Transition". 4.
Int.eratom September
Evaluation 1988.
no. 60.06518.0A.
Temperatures
Report
1988.
During
54.07678.0.
no.
1985 "Data
r"
Teras
Program
Report
September
dated 23 September
Thermohidrolik
3. Interat.om Acceptance
Analysis
no. 5. Jakarta.
- PRSG. Data Report.
Report. Eksperimen
MPR-30 Safety
"Eval uati on of Temperat.ures
dated Natural
dated
27
Measurements
Aft.er Loss of Flow". TANYA JAWAB 1. Abubakar a.
Ramain
Berapa reaktor
Lama mahsimum 10.5 l1W
waktu
scram pada
reaktor
b. Baeaimana
mekanisme
c.
kaLau sistem eaeaL. apa yane
Baeaimana
terjadinya
transisi
daya
aLam terjadi.
Jawaban a. Lama
+
maksim~~
1
reaktor
Csat~
Creaktor
detik
seteLah
protectine
system0
b. l1ekanisme terjadinya ALiran
pada
adanya
sisa
15
katup
aLam
membuka
wa.'
aL iran sisa
maksimum
l1W adaLah
sinyaL
normaL ---)
terjadi aLiran isoLasi
day a 10.5
dari
RPS
transisi aLam
paksa pada operasi
scram ---) waktu
scra~
maka
%
membuka terjadi
pLat diperoLeh~
FLow ~
scram C1 det iJ<0 seLama
70
Lebih
det ik seteLah Lama dari
aL iran
---+) karena
~ 40 detik
staenasi
adanya
prsssure air pendinein maka katup sirkuLasi buka ---) adanya perbedaan densi tas air menyebabkan perubahan aL iran pendinein atas Lewat ceLah eLemen bakar.
dari
pada.. Cs1..lhu
perbedaan aLam
mem-
pendinein bawah
ke
c. BiLa sistem eaeaL maka suhu eLemen bakar akan semakin tineei
tetapi
adanya
sistem. RPS
menyebabkan
reaktor
183
scram.
oLeh ~arena
meneuji
heandaLan
c. Dewanto
ini diLak~~an
unt~
sistem
Saptoadi
Apahah juea
itu peneuhuran
heLahuan
CwatakJ
sarna denean
Ran heLahuan
perubahan
T1.
semua
suhu
Sebaihnya
untuR
daLam
T4, Tc, T3
penyajian
cantum-
titi~ peneu~uran.
Jawaban DaLo~
eambar
C5) suhu pLat mahsimum
dan T1 teLah dieambarhan Dari hasiL maksimum
adaLah
semua dan hasiLnya
diperoLeh
hesimpuLan
semua Linear.
bahwa suhu pLat
pLat T1.
OLeh sebab
itu keLahuan
Cwatak)
suhu
yane
~ami
eambar~an
adaLah
s?.JhuTl
mahsimum
pada
pLat
terpanas).
perubahan Csuhu
tersebut
pada pLat T4, T2, T3
Tc. T3 & T4 juea ~ami mi Li~i. disi
T1 adaLah
~ami
eunakan
kondisi sebaeai
anda kami perhatikan
WaLaupun
Dapat
terburuR
data
pada
kwrti tambahkan kon-
oLeh
contoh.
pada
sebab
WaLaupun
itu. T1 yane
demikian
saran
terima hasih
3. Utaja Dari eQ.war
88.6 °c
C4) dan hesimpuLar't.apa hubunean
antara hare"a
denean. suhu pada earnbar (4J.
Jawaban Dari
eo.mbar
sebaeai
(4)
dan ~esimpuLan
yane
ada adaLah
suhu
pLat
berihut
Gambar
C 4) mene8ambarhan
simunu
pada daya 7 HW yaitu sebesar
1).
Sedane~an
su~u pLat
watak
ekstrapoLasi)
ini dapat
perbandinean
t ineei
RI -1 0
antara
ekstrapoLasi
dianeeap
hasi L
pada
hasi L
terpanas
°c
dan
trapo Las i
adaLah
sebab
pada
ekstrapoLasi
2
0
pene1.1..kuran Cjadi
Lebih aman dari pada hasiL
tabeL
Suhu ini Csuhu
ctiRup vaLid
peneukuran
Cmak-
CLihat
kesimpuLan
88,64 °C.
men"unjukhan. has i Leks
dari
57.45
terpar't.as pada
pada daya 10.7 HW yaitu sebesar
pada
hubunean
pen8uRuran)
Leb ih hasi L