ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN,Yogyakarta14- 15 Juli 1999
BukuI
)45
PENGUKURAN RAPAT SPEKTRUM DAYA NEUTRON . PRIBADI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE ANALISIS DERAU Uju Jujuratisbela, Tukiran, Kristedjo PRSG-BATAN Salman So, Syarip PPNY-BATAN
ABSTRAK PENUKURAN RAPAT SPEKTRUM DAYA NEUTRON PRIBADI REAKTOR KARTINI DENGAN METODE ANALISIS DERAU Rapat spektrumdaya (RSD) neutronyang disebutjuga sebagaiJungsi pindah ~eaktor dapat digunakan utuk menentukanparameter kinetik suatu reaktor. Telah dilakukan pengukuran RSD reaktor Kartini dengan metodeanalisis derau makroskopik.Teganganatau arus dari detektorneutronGIG I dan GIG 2 pada tingkat daya reaktor IOOwatt dicacah dan disimpandalam sistem pencacahDSA-2. Data ekrperimenderau tersebutdianalisis denganmenggunakantransJormasiFourier cepat untuk memperolehrapat spektrumdaya neutronpribadi (RSDP)reaktor. Dari kurve RSDP dapat diestimasiharga rerata konstantapeluruhan neutronserentakyaitu I 78,I4 Hz yang menyimpang0,35 % dari harga desain.
ABSTRACT AUTO POWER SPECTRALNEUTRONDENSITY MEARUREMENT OFK4RTINI REACTOR USING NOISE ANALYSIS METHOD. Neutronpower spectraldensity (PSD)also called reactor transferfun{:tion can be usedfor determination ofkineticparameter ofa reactor.PSD ofKartini reactor was measuredby USingmacroscopicnoiseanalysismethod The voltageor current outputfrom the neutron detectorsCIC 1 and CIC 2 at power level of 100 watt was counted and stored into DSA-2 detection system. The experimentalnoise data were analyzedby usingfast Fourier transformto determineauto power spectrum density (APSD) ofreactor. Theaverage ofprompt neutron decayconstantwhich had beenestimatedfrom theAPSDcurvewas 178.14Hz and it has 0.35 % differencefrom designvalue.
PENDAHULUAN D
alam rangka aplikasi metode analisis derau pada reaktor riset daya rendah telah dilakukan
eksperimenderau di reaktor Kartini. Kerapatan neutrondalam suatureaktorcenderungberftuktuasi di sekitar harga reratanya sebagai akibat adanya sifat stokastik dari reaksi neutron berantai. Fluktuasi neutron tersebut disebut derau neutron atau derau reaktor yang sela:njutnyadisebutderau. Analisis dari derau tersebutsecaraluas digunakan untuk menyelidiki kelakuan kinetik atau dinamik reaktor. Aplikasi metode derau untuk menentukan watak kinetik atau dinamik reaktor sudah dirintis para ahli terutamapada reaktor riset daya rendah. Beberapapustaka yang berhubungandenganaplikasi metodeanalisisderauantaralain: Penggunaan teknik derau untuk menentukanEarameterreaktor telah diperkenalkan oleh Moore 1) daD Bennett(2) yang mempergunakandasar formulasi Rice. Studi deraupadareaktorsubkritistelah dilakukanLuckow daD Uhrig.(3,4)Luckow menyelidiki perbandingan ISSN 0216 -3128
variasicacahanreratayang keluar dari kamar pulsa yang ditempatkandalam reaktor untuk menentukan umur neutron serempakdan tingkat daya reaktor absolut. Uhrig menunjukancara penggunaanbasil pengukuranrapat spektrum daya reaktor subkritis untuk menentukankonstanta multiplikasi efektip. Teknik pengukuran lebih lanjut dikembangkan Cohn(S) dan Griffm dkk.,(6)untukmenentukanrapat spektrum daya dari reaktor kritis. Pengukuran karakteristikderauneutron, sertakonstaritapelurohan neutronserempakRSG-GASdenganmenggunakan analisis derau ielah dilakukan oleh Om Pal Singb, dkk.(7) Dengan memahami terjadinya fluktuasi neutronbersifatstatistikkarenatimbul dari beberapa prosesstatistikdalam reaktor sendiri, sepertiproses difusi, moderasi, dll., menimbulkan perubahan reaktivitas yang bersifat acak pula daft bertindak sebagai masukan acak pada reaktor. Dengan mempelajaribentuk sebaranstatistik dari fluktu~i neutron dalam domain frekuensi, dapat diketahui
Uju Jujuratisbela,dkk.
146
rapat spektrum daya neutron. Dalam pembicaraan selanjutnya,rapatspektrumdaya disingkat menjadi RSD. Dalamanalisisderaukita dapatbekerjadalam domain waktu untuk memperolehfungsi korelasi atau bekerja dalam domain frekuensi untuk menghasilkanRSD. RSD clanfungsi korelasipribadi dapat digunakan untuk menentukan gain fungsi pindah reaktor. Sedangkan dengan mempelajari fungsi korelasisilang dapatditentukangain clanrasa fungsipindahreaktor. Melalui fungsi pindahreaktor tersebut watak kinetik atau dinamik reaktor dapat diketahui. Dari uraian tersebut nampak betapa sangatpentingnyamenentukanRSD reaktor. Garis besar urutan penentuanRSD antara lain sebagai berikut : a. Pencuplik tegangan neutron yang keluar daTi detektorneutron. b. Perhitungan RSD dengan menggunakan Fast FourierTransform.
ProsedingPertemuandun PresentasiIlmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku I
00
terhadapwaktu. Oleh karena itu flx(t)1
konvergen sehingga transformasi Fourier tidak berlaku. Kesulitan tersebutdapat diatasi dengan mendefinisikan rapat spektrum clara (RSD) disimbulkan dengan
«(j), sebagai transformasi Fourier dari fungsi korelasi pribadi: 00
<1>xx«(J)} = F[t/Jxx(T) =
f t/Jxx(T)e-j"'" dt
(1)
-00
Karena hx( i) menuju 0 untuk i menuju :t CX:>, maka
'"
flt/Jxx(i)1 ada harganya. Dengan mendefinisikan -'"
fungsi stasioner acak 1(~ :.f(t) = xCi) untuk -T:5 t:5 T dan.f(t) = 0 untuk I t I > T, maka RSD menjadi : xx({J) = lim 1/2TIF({J)f
PengukuranRSD daTisatu detektor neutron menghasilkanrapat spektrumdaya pribadi (RSDP). RSDP yang berasaldaTiperigamatansatu detektor neutron harus dikoreksi dengan RSDP sistem deteksi neutron untuk menghasilkanRSDP reaktor yang terkoreksi. Fluktuasi sinyal neutron yang bergantungwaktu clan keluar daTi detektor dapat dimanipulasimenjadiRSD neutronyang bergantung frekuensi denganmenggunakantransformasiFourier. Dalam memperkirakanRSD neutron dengan menggunakantransformasiFourier pada sejumlah data eksperimenterbataspeflu dihindari pengaruh aliasing dengan mengatur frekuensi pengamatan beradadi dalamdaerahfrekuensikritis Nyquist.
tidak
-00
(2)
T-+~
c1>XX< (j) dan {6.x.x(.) berisi infoI1tlasi yang sarna tentang sifat statistik x(t). Menurut WienerKhinchin, RSD dan fungsi korelasi prioadi merupakan pasangantransfoI1tlasi Fourier, sehingga
hubungan yang ada diantara keduanya sebagai berikut: IX)
t/lxx(r) = 1/2;r
J rr({O) e-j
d{O
(3)
-IX)
Dalam pengukuran RSDP reaktor Kartini digunakandetektorneutronCIC I clanCIC 2 yang 1ersediaclanbiasadigunakandalam operasinormal. Oleh karena itu, posisi detektor tak dapat diubahubah. Pengukurandilakukan pada daya 100 W. Beberapabasil rapat spektrumdaya pribadi reaktor Kartini akanditampilkan.
Untuk 1"= 0, ~
t/Jxx(O) = 1/27r fl1>xx(aJ)daJ = 1/1'; -~
'
(4)
Untuk frekuensi linier f = {1)/27r,
TEORI ~
t/Jxx(O) = 1/2;r
Rapat Spektrum Daya Fungsikorelasibekerjadalam domainwaktu karena berhubungan dengan fungsi-fungsi yang bergantungwaktu. Pendekatanlain adalah bekerja dalam domain frekuensi. Untuk fungsi yang tidak periodik biasanya dilakukan transformasi Fourier untuk membawafungsi ke dalam domainfrekuensi. Akan tetapi dalam hal fungsi stasioneracak atau prosesstokastikx(t) tak menjadikecil untuk harga t yang besar,karenasifat statistikharus tetap konstan
UjuJujuratisbela,dkk
f xx(m) df = 11/;
(5)
-~
lni berartibahwahargakuadratrerata dari x(t) yang sarnadengan~O) adalahsarnadenganluas daerah di bawah kurva RSD. Dengan cara sarna dapat diturunkan hubungan silang: . RSD dan fungsi korelasi 00
rx(W) = f t/Jrx(r) e-j... dr
(6)
-00
ISSN 0216-3128
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN,Yogyakarta/4- /5 Ju/i /999 ~
a(llJ)= f l/Ja(-r)e-j... d-r
(7)
-~
Denganmemperhatikanhubunganmasukankeluarandari suatu sistemlinier clanmenggunakan teorema konvolusi integral serta sifat superposisi dari sistemlinier, maka diperolehhubungansebagai berikut : Gu({t)
= IH({t)12
Grr({t)
.47
Buku I
(8)
random (acak) alami atau dibuat acak ( seperti gangguanreaktivitas),maka Gr,.(OJ) juga dianggap konstan(= A). Dengandemikian,maka persamaan (11) menjadi: GR(w) = AIH1(w)12 + B
Pactakebanyakansistem reaktor sederhana,fungsi pindah dapat dinyatakan dengan sistem lag orde pertama H«(J)
dimana Gr,.({J) -RSD masukan acak daTi sistem dan Gee({J) -RSD keluaran acak daTi sistem, dan
(12)
= 1/(j(J) + a)
t13)
Sehinggapersamaan(12) menjadi
N
GIT(m)= L Griri(m)
(9)
GR(liJ) = A /[ liJ2 + a2 ] +B
(14)
;=1
Keluaran dari suatu sistem deteksi neutron mengandung dua komponen, yaitu konponen dari fluktuasi di dalam sistem yang sedang diamati clan komponen lain yang berasal dari derau detektor. Tinjau suatu sistem yang terdiri dari reaktor clan sistem detektor neutron seperti pada Gambar 1.
Gambar 1: Diagram biok dari sistemreaktor dan detektorneutron.
Secaraskemahubungandemikian dapatdilihat pada .
Gambar 2.
Gambar2. Skemarapat spektrumdaya teoritis.
TATA KERJA H(m) daD H1(m) merupakan fungsi pindah reaktor daD sistem reaktor daD sistem instrumentasi. Masukan xCI) dan n(t) masing-masing merupakan gangguan reaktor (gangguan akibat dari kuat sumber neutron atau reaktivitas) daD derau detektor. Bila digunakan persamaan (6) dan (7) pada sistem tersebut,maka diperoleh: G..«(J))= G,.,«(J))IH.«(J))f + G".«(J))IH.«(J))fIH.«(J))12 (10)
DalamperhitunganRSD diperlukanmasukan yang berasaldari data eksperimenderau neutron. TeknikpengukuranderauneutrondaDinstrumentasi termasuk detektor neutron yang digunakan akan menentukanbasilperhitunganRSD. Secaraumum urutanprosespenentuanRSD sebagai berikut: 1. Membacasemuadatakasarbasil pengukuran. 2. Menghitungreratawaktu.
yang dapat disusun menjadi RSD terkoreksi GR({IJ)
3. Menghitungreratapembobot. 4. Menghitungdatakasartermasukhargareratanya. 5. Menormalisasidata untuk menghitung spektra temormalisasi.
Pactaumumnyaderaudetektordianggapderauputih di seluruhdaerahfrekuensiyang diamati,sehingga Gnn(m) merupakan konstanta (= B). Hila r(t)
6. MenghitungRSDPtemormalisasi. Sedangkanproses perhitungannya antara lain
~ ~~
148
ProsedingPertemuandan Presentasi/lmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku I
I. Mengkuadratkan daD merata-ratakancuplikan data. 2. Menggunakan transformasi Fourier untuk mengubahdomainwaktu ke domainfrekuensi. 3. Mengintegrasikankeseluruhdaerah pengukuran untuk memperolehamplitudo kuadratrerata. 4. Pembagian amplitudo kuadrat rerata oleh frekuensidaerahnyaakanmenghasilkanRSD.
peluruhan neutron serentak (a) dapat dihitung daTi hubungan at = 2Jifb = 177,21 Hz. Harga a basil pengukuran lebih kecil 0.80 % dibanding dengan harga desain untuk reaktor Kartini (178,77 Hz).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Beberapabasil rapat spektrumdaya pribadi (RSDP) dari data eksperirnenderauneutronreaktor Kartini. I. RSDP untuk kanal 1 /CIC 1 dari data file [EXPK05.DAT] yang diukur pactatingkat daya reaktor 100 W ( teganganCIC 1 = 3,4 Volt) dengankondisi penguatHP 0, I Hz, LP 40 Hz, Gain 50, dan laju cuplikan 128 cacah/sek, ditunjukkanpactaGambar3. 2. RSDP untuk kanal 2/CIC 2 dari data file [EXPK05.DAT] yang diukur pactatingkat daya reaktor 100 W ( teganganCIC I = 1,5 Volt) dengan kondisi penguatHP 0,1 Hz, LP 40 Hz, Gain 50, dan laju cuplikan 128 cacah/sek, ditunjukkanpactaGambar4. 3. RSDP untuk kanal I /CIC 1 dari data file [EXPK06.DAT] yang diukur pactatingkat daya reaktor 100 W ( teganganCIC 1 = 3,4 Volt) dengankondisi penguatHP 0,1 Hz, LP 40 Hz, Gain 50, dan 1aju cuplikan 256 cacah/sek, ditunjukkanpactaGambar5. 4. RSDP untuk kanal 2 /CIC 2 dari data file [EXPK06.DAT] yang diukur pactatingkat daya reaktor 100 W ( teganganCIC }. = 1,5 Volt) dengan kondisi penguatHP 0,1 Hz, LP 40 Hz, Gain 50, dan laju cuplikan 256 cacah/sek, ditunjukkanpactaGambar6.
Gambar 3: RSDPd':lri kana! 1 / CIC 1 untuk daya reaktor100 W (EXPK05.DAT).
IRWCI;
2 rV--Z/Hz1 I
'-:--.~ '1~
~
._
"\
--
I
I
I -~.. ":!I'-~TI""'., -"'1 "..
r~I~Ji"'!.
Gambar 4. RSDPdari kana! 2 / CIC 2 untukdaya reaktor 100 W( EXPK05.DAT).
Pembahasan Pada Gambar 3 diperoleh bahwa RSDP untuk CIC 1 pada tingkat daya 100 W cukup baik menggambarkandengan je1as adanya frekuensifrekuensipatahyang berhubungandenganpengaruh neutron lambat clan neutron serentak,dan sesuai sepertiyang diharapkansecarateoritis (Gambar2). Dengan menggunakanregresi linier dari program Quatro Profesional4 padabagian datar clanbagian akhir dari kurve RSDP diperoleh harga perkiraan frekuensipatahreaktor28,25 radian/sek.Konstanta Uju Jujuratisbela,dkk
1 rml5l~]
I
""
Gambar 5. RSDPdari kana! 1 / CIC 1 untuk daya reaktor 100 W (EXPK06.DAT).
ISSN 0216 -3128
ProsedingPertemuandan PresentasiI/miah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Bukul
149
Penyebab lain yang perlu diperhatikan adalah responyang tidak baik dari detektor CIC 2 yang mungkin disebabkankarena cacah latar balakang dari terasreaktorlebih besardibandingcacahderau yang dikehendakiatau mungkin juga disebabkan karenarespondetektoryangtidak baik. 1.00[-03
~ 1000
Gambar 6. RSDP dari kana!l / C/C 1 untukdaya reaktor /00 W (EXPK06.DAT).
Dari kedua harga konst8;nta peluruhan neutronserentak,al clan~, yang berasaldari kanal W CIC I tersebutdi atasdiperolehharga reratanya sebesar 178,14 Hz. Harga rerata tersebut bila dibandingkan dengan harga desain konstanata peluruhan neutron serentakuntuk reaktor Kartini 178,77Hz mempunyaiperbedaansebesar0,35 %. Meskipun basil ini sangat dekat dengan harga desain,belumtermasukberhasilbaik, karenabelum didukung dengan data eksperimen derau kanal 2/CIC 2. Dari kurve RSDP CIC 1 pactaGambar3 [EXPK05.DAT]
Pada Gambar 4 diperoleh bahwa RSDP untuk CIC 2 pada tingkat daya 100 W tidak menggambarkanbasil yang baik sepertiyang diharapkan secarateoritis. Kurve tidak menunjukkanadanya frekuensipatahbaik pada frekuensirendahmaupun pada frekuensi tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena derau dari instrumentasiclanteras reaktor cukup besar.Penyebablain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan respon yang tidak baik dari detektorCIC 2 karenaefisiensinyarendah. Pada Gambar 5 diperoleh bahwa RSDP untuk CIC 1 pada tingkat daya 100 W cukup baik menggambarkandengan jelas adanya frekuensifrekuensipatahyangberhubungandenganpengaruh neutron lambat clan neutron serentak,clan sesuai seperti yang diharapkan secara teoritis. Adanya puncak pada frekuensi sekitar 50 Hz disebabkan karenafrekuensiteganganlistrik daTiPLN. Dengan menggunakanregresi linier dari program Quatro Profesional4 pada bagian datar clanbagian akhir dari kurve RSDP diperoleh harga perkiraan frekuensipatahreaktor28,50 radian/sek.Konstanta peluruhanneutron serentak(a) dapatdihitung dari hubungan~ = 21ifb = 179,07Hz. Harga a basil pengukuran lebih besar 0,17 % dibanding dengan harga desain untuk reaktor Kartini
(178,77 Hz). Pada Gambar 6 diperoleh bahwa RSDP untuk CIC 2 pada tingkat daya 100 W tidak baik baik sehingga tidak menggambarkan adanya frekuensi-frekuensipatahyang berhubungandengan pengaruhneutron lambatclanneutronserentak.Hal ini menyimpang dari yang diharapkan secara teoritis. Hal ini dapatdisebabkankarena deraudari instrumentasi clan teras reaktor cukup besar.
ISSN 0216- 3128
clan Gambar 5 [EXPK06.DAT]
tampak bahwa dengan memperbanyak cuplikan, yaitumemperbesarlaju cuplikan dari 128 cuplik/sek menjadi 256 cuplik/sek, perataan kurve/data menjadimenjadi.1ebihbaik. Pencuplikandatayang lebih besar clan pengaturankondisi instrumentasi yang lebih baik serta pemeriksaanrespon kedua detektor perlu dilakukan sebelum dilakU;kan eksperimenagarmemperolehbasil yanglebihteliti.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan 1. Rapat spektrum daya neutron pribadi (RSDP) reaktor Kartini telah dapatdiukur secaraeksperirnen dengan menggunakanmetode analisis derau. 2. Harga rerata konstanta peluruhan neutron serentakyang diestimasidari kurve RSDP kana' I (CIC 1)adalah178,14Hz denganpenyimpangan 0,35 % darihargadesain.
Saran 1 Kondisi pengukurandaDpencuplikan data yang menghasilkandata eksperimenderati EXPKO6. DA T cukup baik untuk digunakand~lam ek~perimeDderaulanjutandi reaktorKartini. 2 Tingkatdaya reaktoruntuk'eksperimenselanjutnyadiusahakanserendahmungkin untuk menghindari pengaruh latar belakang daTi teras reaktor. Selain itu diperlukan detektor neutron yang berefisiensi tinggi daD posisinya dapat .diatur di dalamterasreaktor.
Uju Jujuratisbela,dkk.
150
Buku I
UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Bapak Kepala Pusat PPNY yang telah menyediakanfasilitas reaktor untuk melakukan eksperimenderauneutron,kami ucapkanterima kasih. Ucapanterima kasih disampaikanpula untuk para operator dan supervisor yang membantu kelancaraneksperimen. Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Mr. Tilrkcan, Pakar IAEA yang telah mengarahkankami dalam melakukan eksperimen derauneutron.
DAFTAR PUSTAKA 1. M. N. MOORE, "The Determinationof Reactor TransferFunctionfrom Measurements at Steady StateOperation",Nucl. Sci. Eng. 3, pp 387-394, March 1958. 2. E. F. BENNETT, "The Rice Formulationof File Noise", Nucl. Sci. Eng. 8, pp 53-60, January 1960. 3. R. E. UHRIG, "Random Noise Techniquesin Nuclear Reactor System", The Ronald press company,New York, 1970. 4. R. W. BADGLEY and R. E. UHRIG, "Power SpectralDensity Measurementsin a Subcritical Nuclear Neactor", Nucl. sci. Eng. 19, pp 158163,1964. 5. C. E. COHN, "Transfer Function Measurements",Nucl. Sci. Eng. 5, pp 331-335, MarchI, 1959. 6. C. W. GRIFFIN and J; G. LUNDOLM Jr., Measurementof the SRE and KWB Promt Neutron Lifetime Using Random Noise and Reactor Oscillation Techniquees", NAA-SR 3765, Atomic international, Canoga Park, california,Oct. 15,1959. 7. J. A. THIE, "Power ReactorNoise", American Nuclear Society,La GrangePark,Illinois, 1981. 8. OM PAL SINGH, PHAN LIE KHOEN, A. KUSNOWO, U. WJURAllSBELA, A. MARDHA., "Preliminary NeutronNoise Characteristics and Prompt Neutron Decay Constant Measurementson Reactor Serba Guna (MPR30)", Atom Indonesia,Vol. 14No. 112,Januaryl July, 1988. 9. W.H.PRESS, B. P. FLANNERY, S. A. TEUKOLSKY and W. T. VETTERLING, "Numerical Recipes", Cambridge University Press,1989. Uju Jujuratisbela,dkk
Proseding Pertemuandan Presentasi I/miah PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juli 1999
10. NN, ECN, DYNAMIC SIGNAL ANALYZER, DSA-2 (Version 1.0,March 1993).
TANYAJAWAB Y. Sardjono -Dalam analisis stabilitas reaktor, baik itu disebabkanoleh variabel netron, suhu, dll. yang semuanyasaling terkait, biasanya ditunjukkan oleh bilanganCore Decay Ratio (CDR). Contoh di DodemandReaktorharga CDR adalah 10 % (maksimum) yang saya tanyakan. Berapakah harga CDR RSG GAS maksimumyang diijinkan .(desain RSGGAS). Uju Jujuratisbela -Kestabilan operasi reaktor RSG-GAS belum ditentukansecaraebperimen,secaradesainjuga tidak ada ketentuandalam SAR. CDR (Core DecayRatio) kebanyakandilakukanuntuk PLTN, karena kestabilanoperasiPLTN merupakanhal penting untukpasokanlistrik. Untuk RSG-GAS akandilakukandimasadatang.
Mulya Juarsa -Apakah dapat diestimasikan frekuensi, keaqaan noise pada daya tinggi, misal 2 Mwatt.
Uju Jujuratisbela -Metode noise digunakan untuk menentukan karakteristik suatu alat!sistemyang beroperasi secaravibrasi/bergetar. Sifat karakteristik alat! .sistem dinyatakandenganparameter kinetikyang terkandung dalam fungsi pindah alat/sistem. Fungsi pindah alat!sistem dapat ditentukan, begitu pula parameter kinetiknya yang digambarkan dalam rapat spektrum daya. Jadi baik frekuensi maupun keadaan noise dapat
ditentukan.
Widarto -Mohon dijelaskan gejala apa saja yang menimbulkan noise oleh adanya neutron (dal~ reaktor)sertapengaruhnyaterhadapdayareaktor. -Seberapa besarpengaruhnoise tersebutterhadap daya, dan berapabesar pengaruhnoise tersebut harusdiperhitungkanterhadapdaya. ISSN 02.16 -3128
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14 -15 Juti 1999
Apakab noise tersebutdapat dieliminir sehingga tidak perlu berpengaruhterhadapdayareaktor. Uju Jujuratisbela -Tibanya neutron-neutron pada detektor yang tidak bersamaanakan memberikannoise (noise penembakan). Perubahan reaktivitas, suhu, tekanan memberikannoise juga (noise umpan balik), dan semuaperistiwayang bersifatstatistik dalam reaktor memberikannoise. Akibat noise, daya reaktor akan bervibrasi.
ISSN 0216-3128
Buku I
151
-Besar kecilnya pengaruh noise terhadap daya .reaktor berbanding lurus dengan tinggi rendahnya daya reaktor. Makin besar daya reaktor makin besar/banyakpengaruhnya. Besar kecilnyapengaruh noise harus diukur. -Noise tak dapat dieliminasi, karena merupakan sifat inheren dari alat/sistem yang bekerja/ beroperasi bervibrasi.
Uju Jujuratisbela,dkk.