LAPORAN AKHIR
PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2003
ABSTRAK Kebijaksanaan pembangunan pertanian di Sulawesi Tengah diarahkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan. Dalam proses adopsi teknologi diperlukan keterkaitan yang erat antara berbagai unsur seperti sumber teknologi/ lembaga penelitian/pengkajian, penyuluh, petani, pengaturan dan pelayanan. Kegiatan Temu Informasi merupakan salah satu wadah untuk mempertemukan unsur-unsur tersebut agar dapat menerapkan paket teknologi sesuai kondisi sumberdaya alam. Kegiatan temu informasi bertujuan untuk mempertemukan antara pihak terkait guna menyatukan persepsi dalam rancangan pengkajian dan pengembangan paket teknologi khususnya teknologi pengelolaan tanaman, sumberdaya secara terpadu (PTT), integrasi ternak kambing dengan kakao dan pengendalian hama PBKdi Kecamatan Sirenja dan Kecamatan Kulawi Kabupaten Donggala sebanyak 2 (dua) kali, dengan 60 peserta. Dari kedua pertemuan tersebut disepakati bahwa paket teknologi yang diadopsikan kepada petani, akan ditransfer ke desa lain pada wilayah poor farmer yang memilki karakter dan kondisi iklim yang sama dengan desa binaan. Kata kunci : Diseminasi, penerapan teknologi, umpan balik.
PENDAHULUAN Data Susenas (Survei Ekonomi Nasional) Tahun 1999 (BPS, 2000) menunjukkan bahwa 60,09% dari penduduk usia kerja Sulawesi Tengah bekerja di bidang pertanian dengan kata lain mata pencaharian utama penduduk Sulawesi Tengah adalah bertani. Hal ini juga kelihatan dari PDRB Sulawesi Tengah tahun 1999 sebesar 42 % berasal dari sektor pertanian. Sektor pertanian dapat menyerap tenaga kerja cukup besar tetapi tingkat produktivitas sektor pertanian ini terendah dibanding sektor lain. Sesuai hasil PRA dari beberapa desa dan kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, masih banyak masalah teknologi yang belum terjawab di tingkat petani terutama pada ekosistem lahan kering. Teknologi tersebut antara lain pengendalian hama dan penyakit buah-buahan, pemeliharaan ternak, serta pemakaian bibit/varietas unggul. Teknologi untuk ekosistem lahan basah antara lain peningkatan kualitas hasil dan pola tanam serta lahan pantai untuk budidaya rumput laut dan penangkapan ikan pelagis dan penanganan hasil. Sesuai dengan SK Mentan 798.1994 maka tugas Pokok BPTP/LPT adalah melakukan penelitian pertanian spesifik lokasi, pengujian dan perakitan teknologi hasil- hasil penelitian, penyajian umpan balik untuk penyempurnaan program penelitian, penyempurnaan paket teknologi hasil pengujian perakitan sebagai bahan materi penyuluhan. Proses
penyampaian secara mudah dan efektif dari hasil penelitian BPTP dan Balit Komoditas kepada petani dapat di lakukan melalui kegiatan diseminasi. Diseminasi merupakan bagian integral dari penelitian/pengkajian berbentuk kegiatan penyebarluasan teknologi pertanian. Hasil-hasil penelitian/pengkajian beberapa komoditas andalan spesifik Sulawesi Tengah yang telah di laksanakan oleh BPTP Biromaru maupun Badan Litbang Pertanian, (introduksi maupun perbaikan paket teknologi ) telah dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani 2 – 3 kali dari kondisi riil petani. Hal ini terlihat pada produktivitas rata-rata produksi padi sawah yang dapat meningkatkan menjadi 6 ton/ha dari rata-rata produksi petani 3,4 ton/ha. Begitu juga dengan komoditi kedele dari 1 ton/ha rata-rata hasil petani, sedangkan hasil pengkajian 2,2 ton/ha, begitu juga rumput laut dan pemeliharaan ternak. Penyaluran hasil penelitian melalui kegiatan penyuluhan bukan hal yang baru tetapi semakin maju tingkat pengetahuan petani-nelayan maka makin tinggi pula tuntutan permintaan teknologi untuk meningkatkan terhadap produksi usahataninya. Oleh karena itu diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani-nelayan untuk diterapkan pada usahataninya. (Anonim, 1999) . Paransih Isbagio (1998), menyatakan bahwa penyebaran informasi hasil penelitian melalui publikasi sangat diperlukan karena publikasi mampu menjangkau sasaran lebih luas. Bentuk publikasi dan penyampaian informasi melalui audio visual, radio, TV dan lain-lain mempunyai beberapa keunggulan antara lain dapat menyampaikan pesan secara lisan yang berguna bagi pendengar yang minat bacanya rendah, dan dapat didengar sambil bekerja serta biaya relatif rendah. Untuk materi yang sifatnya teknis, metode yang ideal dan memungkinkan adalah melalui praktek langsung di tingkat petani sehingga petani dapat berpikir secara realistis untuk menerapkan suatu teknologi. Hasil-hasil penelitian/pengkajian BPTP sudah merupakan paket teknologi spesifik lokasi selanjutnya perlu ditransfer kepada petani pada ekosistem yang sama seperti teknologi rumpon pada ekosistem pantai. Pemeliharaan sapi, kambing dan domba ekor gemuk serta tumpang sari jeruk dan jagung. Budidaya bawang merah, cara tanam jeruk di dataran tinggi, mengenal pompa air tanah, klon unggul kakao dan lain-lain. Disamping itu hasil–hasil penelitian dari Balai Penelitian Komoditas yang tidak memerlukan banyak penyesuaian
biofisik dapat didiseminasikan pada ekosistem yang sama. Antara lain pengelolaan tanaman terpadu, pasca panen buah mangga, pengolahan hasil buah-buahan, serta pengolahan ikan. TUJUAN Mempertemukan antara pihak terkait guna menyatukan persepsi dalam rancangan pengkajian dan pengembangan paket teknologi khususnya teknologi pengelolaan tanaman dan sumberdaya alam secara terpadu, integrasi ternak pada sawah tadah hujan dan lahan kering di Kabupaten Donggala sebanyak 2 (dua) kali dengan 60 peserta. LUARAN Luaran umum (jangka panjang) : Meningkatnya akuntabilitas BPTP di bidang pengkajian teknologi pertanian, serta disebarkannya hasil penelitian dan pengkajian kepada pengguna melalui pengembangan metoda dan kelembagaan diseminasi di Sulawesi Tengah.
Luaran khusus (jangka pendek) Dipertemukannya pihak terkait dalam penerapan teknologi pengelolaan tanaman dan sumberdaya alam secara terpadu (PTT), integrasi ternak pada sawah tadah hujan dan lahan kering yang melahirkan kesepakatan dalam rancangan pengkajian, umpan balik
dan
pengembangan paket teknologi sebanyak 2 (dua) kali untuk 60 orang di Kabupaten Donggala.
PELAKSANAAN Lokasi dan waktu pelaksanaan Temu Informasi pertama dilaksanakan di Kecamatan Kulawi dan kedua di Kecamatan Sirenja.. Peserta Temu informasi pertama di Kecamatan Kulawi dihadiri oleh 60 orang peserta yang terdiri dari : - Tim DCC - Camat - Kepala BPP dan penyuluh
- Peneliti dan penyuluh BPTP - KTNA dan Petani Temu informasi kedua di Kecamatan Sirenja dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 60 orang yang terdiri dari : - Tim DCC - Camat - Kepala BPP dan penyuluh - Peneliti dan penyuluh BPTP - KTNA dan Petani Materi Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama di Kecamatan Kulawi adalah teknologi PTT padi yang meliputi : 1. Pembuatan pematang sawah 2. Persiapan lahan dan pengolahan tanah 3. Penebaran benih ikan 4. Sistem pengaturan air 5. Pemberian pakan ikan 6. Panen dan Pasca penen Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua di Kecamatan Sirenja adalah Sistem Usahatani usahatani kambing dan pengendalian hama PBK, yang meliputi : 1. Integrasi Hulu - Hilir Usaha Kakao - Pemangkasan tanaman. - Pemupukan - Pengendalian hama dan penyakit. - Rehabilitasi tanaman kakao dewasa - Penanaman ulang tanaman kakao yang telah mati. 2. Integrasi Horizontal Kambing, kakao dan Hijauan Pakan - Pembuatan Kandang Sederhana - Seleksi Calon Induk dan pejantan - Perbaikan Pakan - Penanaman Leguminosa dan Rumput Unggul
- Sistem Pemeliharaan - Pembuatan Kompos dari Kotoran (Feses) Kambing
HASIL KEGIATAN Dari hasil kegiatan di kecamatan Kulawi dan kecamatan Sirenja didapatkan rumusanmasalah dan solusi pemecahan masalah: 1. PTT Padi Sawah •
Pembuatan pematang sawah
•
Persiapan lahan dan pengolahan tanah
•
Penebaran benih ikan
•
Sistem pengaturan air
•
Pemberian pakan ikan
•
Panen dan Pasca penen
2. Usahatani Kambing •
Pembuatan Kandang Sederhana
•
Seleksi Calon Induk dan pejantan
•
Perbaikan Pakan
•
Penanaman Leguminosa dan Rumput Unggul
•
Sistem Pemeliharaan
•
Pembuatan Kompos dari Kotoran (Feses) Kambing
3. Pengendalian PBK •
Pemangkasan tanaman.
•
Pemupukan
•
Pengendalian hama dan penyakit.
•
Rehabilitasi tanaman kakao dewasa
•
Penanaman ulang tanaman kakao yang telah mati.
KESIMPULAN 1. Telah dilakukan Temu Informasi Teknologi Pertanian sebanyak dua kali dengan materi PTT padi, usahatani kambing dan pengendalian PBK dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. 2. Perlu pertemuan yang terjadwal antara pemerintah dan pelaku agribisnis.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1999. Panduan Umum Pelaksanaan Penelitian, Pengkajian dan Diseminasi Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Kasryno, F., 1997. Meningkatkan Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian dan Pengembangan Sistim Usahatani Pertanian Menuju Era Globalisasi Ekonomi. Prosiding Agribisnis Dinamika dan Pengembangan Sistem Usaha Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. Tahlim, S dan Erizal, J., 2002. Pengembangan Informasi dan Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan dan Agribisnis. Di muat dalam monograf Berseri: Analisis Kebijakan : Pendekatan Pembangunan dan Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.