PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT PADA BETON MUTU TINGGI
T 624. 183 4 KHO
ABSTRAK
Beton merupakan material konstruksi bangunan yang sering digunakan karena mudah dibentuk dan biaya pemeliharaan yang relatif murah dibandingkan material lainnya. Bahan dasar pembentuk beton terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambahan dengan volume agregat lebih dari 70%. Bertitik tolak pada aspek "Pembangunan Berwawasan Lingkungan ", maka agregat berupa batu alam dan pasir yang merupakan cumber daya alam, penggu.iaannya mulai dibatasi, dan sebagai gantinya penggunaan limbah mulai diteliti untuk dikembangkan. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Beton memungkinkan penggunaan limbah menjadi bahan dasar pembentuk heron sehingga penggunaan bahan alam yang merusak lingkungan dapat dibatasi dan dilain pihak dipikirkan pemanfaatan limbah secara optimal. Terak nikel merupakan salah satu limbah padat dari perusahaan penambangan dan pengolahan nikel yang berbentuk bongkahan. Jumlahnya terak nikel kian hari makin menumpuk, sehingga timbul pemikiran untuk memanfaatkan terak nikel sebagai agregat pada campuran beton mutu tinggi. Komposisi kimia terak nikel yang sekitar 70% terdiri dari Silika 41.47%, Ferri Oksida 30.44% dan Alumina 2.58%. Dengan silika yang hesar dari terak nikel, diharapkan proses hidrasi yang terjadi antara pasta semen dan agregat akan membentuk interface yang lebih sempurna, sehingga kehancuran beton tidak terjadi pada interface, ataupun kalau terjadi kehancuran pada interface diperlukan energi yang cukup tinggi, dengan kata lain akan diperoleh kekuatan beton yang cukup tinggi. Hasil penelitian menunjukkan beton mutu tinggi balk dengan menggunakan terak nikel sebagai agregat kasar dan halus maupun sebagai agregat kasar mempunyai kekuatan tekan, tarik, modulus elastisitas, berat volume lebih tinggi, disamping susut yang relatif kecil dari heron normal. Hal ini ditunjang oleh kenyataan dari pengujian struktur mikro retak pada an tar permukaan be ton agregat terak nikel dan beton agregat kasar terak nikel lebih kecil dibandingkan dengan beton normal.
iii
ABSTRACT
Concrete is one of the most frequently used building material because of its easy forming and relatively free maintenance compared to other building materials. Generally, concrete composed of cement, water and with up to 70% aggregate. Aggregate it self is normally composed of natural stones and sand, but their use are being more and more limited due to environmental constraints. New developments in concrete technology has enabled the use of waste products materials as raw materials for concrete so that the need for natural materials can be reduced, there by promoting advantageous environmental aspects. \ickel slag is obtained as a residue from the nickel mines which give pollution to the environment surrounding the plant. It gives an idea to used nickel slag as aggregate in high strength concrete. Nickel slag is composed of 41.47% silica, 30.44% ferric oxide and alumina 2.58%. With a rather large proportion of silica in the slag it is assumed that the hydration process between cement pasta and aggregate will form a strong interface so that no failure will be develop hence increasing the strength of the concrete. The test results, shown that for high strength concrete using nickel slag instead for both aggregate and coarse aggregate, have a better performance comparing to the normal concrete. The compressive strength, tensile strength, modulus of rupture or fracture resistance, modulus of elasticity and the unit weight were higher with relatively chringkage deformation. The last important point obtained from this investigation is that the interface zone crack density is relatively small shown by the microstructure.