PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Ajeng Trinovitasari NIM: 1110015000073
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LtrMBAR PERSETUJUAN PEMBII\{BING PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI StrBAGAI MEDIA PEN{BELAJARAN
DALAM MENINGKATKAN MOTTVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAT SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Aienq Trinovitasari
NIM:
1110015000073
Di bawah Bimbingan Skripsi
Maila Dinia Husni Rahim. MA
NIP. 19780314 200604 2 002
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAI,
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20ls
LEMBA.R. PENGESAIIAN
Skripsi berjudul Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar IImu Pengetahuan Sosial Sislva Menegah pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang) disusun oleh: Ajeng Trinovitasari, Nomor Induk Mahasiswa: 1110015000073, diajukan kepada Faklltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 17 Maret 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana pendidikan S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosiai. Jakaila, 01 APril2015
Tanggal
Panitia Uj ian Mruraqasah Ketua Panitia (Ketua Juruan Pendidikan IPS)
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 19730424200801 1 012
*/s1ttf-{
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)
Drs. Syaripulioh. M.Si NrP. 19670909 200101
ot/.0+/aoti t
033
Penguji I
Dr. H. Nurochim. MM NrP. 1959071s 198430 1 003 Penguji
II
Sodikin. M.Si
Dekan Fakul
UIN
SY
Mengetahui Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Llidayatullah-J*arta
NIP. 19550421 198203
TandaTangan
1 007
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul PENGGUNAAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Istam Harapan Ibu Pondok Pinang) yanG disusun oleh:
Nama
Ajeng Trinovitasari
NIM
I l 10015000073,
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (lPS)
Fakultas
llmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 25 Febru ari 2015 Jakarta, 25 Februari 2015 Yang Mengesahkan Pembimbing
Maila Dinia Husni Rahim. MA
NIP. 19780314 200604 2 002
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan
Ajeng Trinovitasari
NIM
I 1 10015000073
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IpS)
Alamat
Jl.
Ampera
2
Rt.02lRw.07 No.77 Kelurahan. Buaran
Kecamatan. Serpong Kabupaten. Tangerang Selatan
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMp Islam Harapan Ibu Pondok Pinang) adalihbenar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama
Pembimbing : Maila Dinia Husni Rahim, MA
NIP
:
197803
Demikian surat pemyataan
t4
ini
2006C4 2 002
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta,
25 Februari
2015
Yang Menyatakan
rjensffivh;ari NrM. 1t 10015000073
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku hadiahkan untuk Alm.mamah tercinta yang selalu menginspirasi untuk bersemangat dalam menjalani kehidupan, bertahan dalam cobaan dan tidak boleh menyerah dengan keadaan apapun, tak lupa ku persembahkan juga untuk papah tercinta yang sangat luar biasa dapat menemaniku hingga saat ini. Kalian adalah orang tua terhebat di dunia. Terimakasih atas segalanya. Maaf... belum bisa memberikan yang terbaik, hanya ini yang baru bisaku berikan. dan maaf tidak bisa memberikan ini saat mamah masih ada... Aku selalu bangga dan bersyukur dapat terlahir sebagai putri kalian... I Love You
……
Kesulitan tidaklah bermaksud untuk menggagalkan langkahmu untuk menjadi yang terbaik. namun dia hanya sekedar bertanya seberapa hasratmu tuk meraih cita-cita, sekuat apa tekadmu untuk meraih mimpi, jika jawabanmu memuaskannya maka dengan senang hati dia akan memperkenalkanmu pada “sahabat sejati”nya yang mungkin kau tunggu selama ini yaitu kemudahan dan kebahagiaan. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alva Edison)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah: 5)
ABSTRAK Ajeng Trinovitasari. NIM: 1110015000073. Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang). Skripsi Program Strata 1 (satu). Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dalam mengingkatkan motivasi belajar siswa, pada siswa kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu peneliti mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan mendalam penelitian dengan cara mendeskripsikan secara naratif data, fakta dan informasi yang terkait. Sampel penelitian ini adalah 1 (satu) orang guru dan 6 (enam) orang siswa SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang kelas VIII. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk melakukan pengamatan proses belajar mengajar di kelas pada saat sebelum dan sesudah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran. Wawancara digunakan untuk mengetahui jawaban guru dan siswa mengenai proses bagaimana penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kondisi sesungguhnya. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mendukung dan menambah bukti diperoleh dari sumber yang lain seperti foto-foto kegiatan penggunaan permainan monopoli di dalam kelas, foto bentuk permainan monopoli, transkip hasil wawancara, lembar observasi dan nilai siswa dari hasil belajar setelah menggunakan permainan monopoli untuk mengetahui perubahan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Siswa mengatakan bahwa setelah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran, pelajaran IPS menjadi lebih menarik, terlihat bahwa siswa menyukai media permainan monopoli. (2) Upaya guru IPS kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran, hal tersebut telah dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. (3) Menurut guru IPS kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang setelah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran motivasi belajar siswa menjadi meningkat, karena terlihat bahwa siswa tertarik dengan pelajaran IPS pada saat menggunakan permainan monopoli. Kata Kunci: Metode Kualitatif, Penggunaan Permainan Monopoli, Motivasi Belajar Siswa
ABSTRACT Ajeng Trinovitasari. NIM:1110015000073. Use of Monopoly Game For Learning Media to Improve Learning Motivation of Social Sciences Secondary School Students ( Qualitative Descriptive Study in Islamic Junior Harapan Ibu Pondok Pinang ) . Thesis Program Tier 1 ( one ) . Teaching Faculty of MT and the State Islamic University ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta . 2015 This study aims to determine how to use the monopol y game as a medium of learning in enhancing students motivation of VIII grade SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. The method used in this research is descriptive qualitative. Researcher reveals and explains the in-depth research problem by describing the narrative data, facts, and related information. The samples are a teacher and six students of VIII grade SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. The data collection techniques are using observation, interviews, and documentation. Observational methods used to observe teaching and learning process in the classroom before and after using the monopoly game as a learning medium. Interviews are used to determine the responses of teacher and students in answering primary research question of how the use of the game of monopoly as a medium of learning in improving student's motivation in natural setting (real situation, non-experimental situation). While the documentation used to support and add the evidence obtained from other sources such as photos of the monopoly game board and activities in the classroom, transcripts of the interviews, observation sheets, and the scores of the students learning out comes after using monopoly game in order to determine changes in students learning motivation. The results indicate that: (1) The student said that after using the monopoly game in as a medium of learning in social, students becomes more attracted to study the subject. It appears that the students liked the monopoly game. (2) The Social studies teacher at VIII class SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang attempts to increase student's motivation by using monopoly game as a learning medium. (3) According to the VIII grade social studies teacher at SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang, after using the monopoly game as a learning media medium, student’s motivation have been increased, because it appears that students are interested to study more in social studies lesson when monopoly game is used as medium of learning. Keywords: Qualitative methods, the use of monopoly game, student’s learning motivation.
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama Harapan Ibu Pondok Pinang”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarf Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan, kurangnya pengalaman, banyaknya hambatan serta kesulitan senantiasa penulis temui dalam penyusunan skripsi ini untuk itu penulis sangat membutuhkan masukan-masukan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada: 1. Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunia-Nya tak terhingga 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Bapak Dr.Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Bapak Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. i
5. Ibu Maila Dinia Husni Rahim, MA, selaku dosen pembimbing yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Dr. H. Nurochim ,MM selaku Dosen Pembimbing Akademik 7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan IPS yang senantiasa mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari, beserta Staf dan Karyawan Fakulas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Ibu Dra. Hj. Budi Suci Nurani, M. Pd Kepala SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian berjalan serta seluruh guru SMP Islam Harapan Ibu beserta staffnya dan tak lupa pula kepada siswa/i kelas VIII yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Tetapi tidaj mengurangi rasa hoormat dan terimakasih saya.
10. Kepada mamah tercinta Alm. Nani Winarsih A yang amatku hormati, yang telah membesarkan penulis serta senantiasa memberikan semangat, memberikan arti perjuangan hidup, doa dan bimbingan selama hidupnya. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmatNya kepadamu dan memberikan tempat yang indah di sisiNya. Amin 11. Kepada Papah tersayang Warsim Yasmuji, S.E yang selalu memberikan bimbingan, semangat serta doa. Dan juga selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil. 12. Untuk Kakak-kakakku Heni PuspitaSari, S.Pd dan Irma Voni Parlina, S.Kom.i yang selalu memotivasi, memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih kakak-kakakku. 13. Untuk Sepupu-sepupuku Sigit Pramono, Salsa Bilanadifah, Rahayu Triastuti, Tria Septiani yang telah membantu dan memberikan dukungan serta semangatnya untuk penulis dalam penyelesaian skripsi ini. ii
14. Sahabat-sahabatku Desti ika Ariyanti, Fitri Amalia Azzahro, Putri Ridhania, Rizka Putri Anggraeni, Wina Adriyanti, Wilda Williyani, Lita Jamalia, Mulianingsih, Farid Iqbal yang selalu menyemangati dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 15. Teman-teman seperjuangan selama bimbingan skripsi Lilian Paramitha, Desdemonawita, Chentauri Galih Kismarety, Gina Rosdianti dan Ayu Yuningsih yang tak lelah untuk saling mengingatkan dan memberikan supportnya. 16. Teman-teman REAKSI (Rakyat Ekonomi-Akuntansi) dan teman seperjuangan jurusan IPS angkatan 2010 yang telah memberikan warna serta pengalaman dalam menjalani perkuliahan selama ini. 17. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT. Meridhoai dan di catat sebagai ibadah disisi-Nya. Amin
Jakarta, 25 Februari 2015
Ajeng Trinovitasari
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ..........................................................
1
B. IdentifikasiMasalah ...............................................................
3
C. PembatasandanPerumusanMasalah .......................................
4
D. TujuanPenelitian ....................................................................
4
E. ManfaatPenelitian ..................................................................
4
KAJIAN TEORI A. LandasanTeori .....................................................................
6
1. Hakikat Media Pembelajaran.........................................
6
a. Definisi Media Pembelajaran ..................................
6
b. Ciri-ciri Media Pendidikan ......................................
9
c. KriteriaPemilihan Media ......................................... 10 d. FungsidanManfaat Media Pembelajaran ................. 11 2. HakikatPermainanMonopoli .......................................... 13 a. PengertianPermainanMonopoli ............................... 13 b. SejarahPermainanMonopoli .................................... 13 c. ManfaatMonopoli .................................................... 14 d. PeralatanPermainanMonopoli ................................. 15 e. Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran ........................................................... 15 3. Hakikat motivasi belajar ................................................ 17 a. Pengertian Motivasi Belajar .................................... 17 b. Fungsi Motivasi ....................................................... 18 c. Jenis-jenis Motivasi Belajar..................................... 19 iv
4. Hakikat IPS .................................................................... 20 a. Pengertian IPS ................................................... 20 b. Tujuan Pembelajaran IPS .................................. 23 B.
HasilPenelitian yang Relevan .............................................. 24
C. Kerangka Konseptual ........................................................... 26 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. TujuanPenelitian ................................................................... 27 B. TempatdanWaktuPenelitian .................................................. 27 C. MetodePenelitian................................................................... 27 D. Sampel Sumber Data Penelitian ............................................ 28 1. Sumber Data ................................................................... 28 2. Sampel ............................................................................. 29 E. Instrumen Penelitian.............................................................. 30 F. TeknikPengumpulan Data ..................................................... 30 1. Wawancara ...................................................................... 30 2. Observasi ......................................................................... 31 3. Dokumentasi ................................................................... 31 G. TeknikAnalisis Data .............................................................. 32 1. Pengumpulan data ........................................................... 32 2. Reduksi data .................................................................... 32 3. Penyajian data ................................................................. 33 4. Menarikkesimpulan ......................................................... 33 H. Teknik Keabsahan Data ........................................................ 33 1. Triangulasi Teknik .......................................................... 34 2. Triangulasi sumber .......................................................... 34 3. Member check ................................................................. 34
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Pendahuluan ......................................................................... 35 B. ProfilSekolah SMP Islam HarapanIbu ................................. 35 C. InformasiPartisipa ................................................................. 39
v
D. PaparanHasilPenelitian ......................................................... 42 a) HasilWawancara Guru .................................................... 43 b) HasilWawancaraSiswa .................................................... 50 c) HasilObservasi ................................................................ 57 d) Data Hasil Belajar Siswa................................................. 66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................... 69 B. Saran ...................................................................................... 72
DaftarPustaka Lampiran-Lampiran
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Belajar ...........................................................
7
Gambar 2.2 Permainan Monopoli ...................................................................... 17 Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ..................................................................... 26
vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Lampiran 4 Hasil Observasi Lampiran 5 Pedoman Wawancara Guru Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siswa Lampiran 7 Transkip Wawancara Pembukan Guru Lampiran 8 Transkip Wawancara Pembuka Siswa Lampiran 9 Transkip Wawancara Inti Guru Lampiran 10 Transkip Wawancara Inti Siswa Lampiran 11 Lembar Persetujuan Member Check
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan pendidikan manusia pun dapat mengembangkan segala potensi dan keterampilan yang ada pada dirinya sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan juga lingkungan. Pendidikan juga merupakan faktor penting bagi bangsa, karena untuk menjadi bangsa yang maju haruslah di bangun oleh manusia-manusia yang berpendidikan, cerdas, dan terampil. Pendidikan merupakan terobosan yang sangat efektif untuk mencetak generasi yang terampil, berbakat dan berkemampuan di semua bidangnya. Disinilah pendidikan harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif agar motivasi belajar peserta didik terbangun dengan baik. Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan, untuk mencari dan menuntut ilmu pengetahuan. Sebagaimana Allah memerintahkan kepada seluruh umat manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang terkandung dalam al-Quran surat al-Mujaadilah ayat 11:
۟شزُوا ُ جلِسِ فَٲ ْفّسَحُىا۟ يَفّْسَحِ ٱّللَهُ َّلكُمْ ۖ َوإِذَا قِيلَ ٱو َٰ َيَٰٓأَيُهَا ٱّلَذِيهَ ءَامَىُىٓا۟ إِذَا قِيلَ ّلَكُمْ تَ َفّسَحُىا۟ فِى ٱ ّْلم ٌشزُوا۟ َيزْفَعِ ٱّللَهُ ٱّلَذِيهَ ءَامَىُىا۟ مِىكُمْ وَٱّلَذِيهَ أُوتُىا۟ ٱ ّْل ِعلْمَ َدرَجَٰتٍ ۚ َوٱّللَهُ ِبمَا َت ْع َملُىنَ خَبِيز ُ فَٲو “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
1
2
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”1 (QS: Al-Mujaadilah Ayat: 11) Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran juga melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadi proses belajar (learning process)”.2 Pembelajaran
juga
menaruh
perhatian
pada
bagaimana
seseorang
(guru)
mempengaruhi orang lain (siswa) agar terjadi proses belajar.3 Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, maksudnya satu dengan yang lainnya. Ini menandakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, kemampuan guru dalam mengajar dan memanfaatkan media pembelajar menentukan kemampuan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran. Namun dari hasil observasi, dan wawancara tidak terstruktur dengan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Harapan Ibu Pondok Pinang yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diketahui bahwa proses belajar IPS membosankan bagi siswa. Observasi dan wawancara itu berlangsung bersamaan ketika peneliti melaksanakan Praktek Profesi keguruan (PPKT) pada bulan februari 2014. Hal ini terjadi antara lain karena guru menyampaikan pelajaran kepada siswa hanya dengan menjelaskan materi saja (metode ceramah) dan jarang menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
1
Al Hikmah, al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro), h.543 Rudi susilana dan Cepi Riyana., Media Pembelajaran:hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian, cet ke-2 (Bandung: CV Wacana Prima, juli 2008), h.1 3 Suyono dan Hariyannti, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011) hal. 28 2
3
Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah besar pengaruhnya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dan media permainan monopoli diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman-pengalaman belajar yang dapat diambil dari permainan monopoli. Media permainan seperti monopoli juga diharapkan mampu merangsang daya pikir siswa menjadi inovatif, kreatif, dan kritis sehingga mereka mampu memahami pesan yang diberikan oleh guru. Respon-respon positif yang ditimbulkan oleh siswa secara komunikatif merupakan hasil dari permainan yang dirancang dan diatur secara menarik dan sistematis. Dengan alasan bahwa kurang menunjangnya media pembelajaran di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan membuat siswa menjadi pasif dan cepat jenuh. Hal ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Peneliti memilih permainan monopoli sebagai media pembelajaran, diharapkan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran. Karena diharapkan penggunaan media pembelajaran lebih diutamakan untuk proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pemahaman yang disampaikan oleh guru bukan hanya sebatas untuk hiburan semata. Berdasarkan hal di atas dan melihat masalah yang terkait dengan pembelajaran IPS yang telah di uraikan maka, peneliti pun tertarik untuk memilih permainan monopoli segai media pembelajaran dalam skripsi yang berjudul Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang).
4
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan peneliti pada saat melaksanakan Praktek Profesi Keguruan (PPKT) pada bulan februari, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Permainan monopoli adalah salah satu permainan yang sedang di gemari anakanak saat ini. 2. Masih adanya siswa yang kurang suka dengan mata pelajaran IPS. 3. Banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit karena terlalu banyak yang harus dihapalkan dan membosankan. 4. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi di dalam kelas 5. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dalam mengajar. C. Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar pembahasan pada penelitian ini lebih terarah, dan tidak menyimpang terlalu jauh, maka penulis membatasi masalahnya, yaitu penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran IPS siswa kelas IX di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa sebelum belajar dikelas menggunakan media permainan monopoli dan motivasi belajar siswa sesudah menggunakan media permainan monopoli di kelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa SMP Islam Harapan Ibu?”
5
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan media pembelajaran tersebut. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan b. Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu rujukan atau panduan dalam penelitian selanjutnya khususnya terkait media pembelajaran yang diterapkan disekolah. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : a. Bagi Peneliti; Menambah pengetahuan tentang penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPS SMP Islam Harapan Ibu. b. Bagi Guru; Hasil penelitian ini nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentuan kebijakan media pembelajaran IPS di kelas yang akan diterapkan. c. Bagi Pembaca; khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Hakikat Media pembeajaran a. Definisi Media Pembelajaran Kata Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( )وَسَائِلatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Di jelaskan pula oleh Raharjo, bahwa “media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Materi yang diterima adalah pesan instruksional, sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar.”2 Gagne menyatakan bahwa, “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.”3 Asosiasi pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) memiliki pengertian yang berbeda yakni bahwa, “media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan diba ca.”4 Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Dalam proses pembelajaran siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek yang 1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm.3 Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011), h.7 3 Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),h.6 4 Ibid.h.7 2
6
7
mengajar. Mengajar dapat pula diartikan proses membantu seseorang atau kelompok melakukan kegiatan belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan efektif.5 Dari beberapa pengertian diatas, bisa disimpulkam bahwa media pembelajaran adalah suatu alat bantu dalam menyampaikan pesan atau informasi pelajaran dari guru untuk siswanya, yang dapat merangsang siswa dalam menggali sendiri pengetahuan, keterampilan serta sikap, sehingga tujuan guru dalam penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan media tercapai. Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Experience (kerucut pengalaman). Dibawah ini merupakan gambar dari kerucut pengalaman belajar:6
Abstrak
Konkret Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Belajar
5
Azhar Arsyad. Op.cit. hlm. 5 Azhar Arsyad, ibid., hlm. 9-10
6
8
Secara lebih rinci, Fleming yang mengganti kata “media” dengan kata “mediator” memaparkan bahwa, “Mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak daan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, siswa dan isi pelajaran. “Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap system pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.”7 Azhar juga mengemukakan pendapatnya tentang media, yakni “media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar 8.” Trianto juga mengatakan bahwa “Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontrak langsung dengannya.
Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of messages) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the messages)”.9 Untuk itu guru/pengajar harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi berikut ini: a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c. Seluk-beluk proses belajar. d. Hubungan antaraa metode mengajar dan media pembelajaran. e. Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran.
7
Azhar Arsyad. ibid., h. 3 Azhar. Ibid.h 4 9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009), h. 234 8
9
f. g. h. i.
Pemilihan dan penggunaan media pendidikan. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran. Usaha inovasi dalam media pendidikan.10
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan kemediaan saja, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan baik.11 Keterampilan membuat media pendidikan, berarti terampil dan menguasai teknik dan proses pembuatan suatu media pendidikan yang berguna untuk suatu pelajaran tertentu. Alat-alat yang dibuat harus memenuhi syarat; 1) Rasional yaitu yang sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh diri sendiri atau orang lain, 2) Ilmiah yaitu yang sesuai dengan perkembangan akal dan kemampuan diri sendiri, 3) Ekonomis yaitu sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada dan tidak mengeluarkan banyak biaya, 4) Praktis yang dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana, 5) Fungsional yang berguna dalam pelajaran dan dapat digunakan guru dan siswa dengan baik.12 b. Ciri-ciri Media Pendidikan Media sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar yang memiliki beberapa ciri tertentu yang dipelihatkannya.Media juga memiliki keistimewaan tersendiri dalam perannya sebagai alat pelengkap dalam pembelajaran. Dalam hal ini, Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu dilakukan oleh media yaitu
10
Cecep Kustandi. loc.cit.h. 7 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), h. 6 12 Ibid, h. 7 11
10
Ciri Fiksatif (Fixative Property), Ciri manipulatif (Manipulative Property), Distributif (Distribitave Property).
Ciri
13
Pengertian ciri-ciri tersebut adalah (1) Ciri fiksatif yaitu, dimana suatu peristiwa atau objek yang dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. (2) Ciri manipulatif (Manipulative Property) Suatu media yang memiliki ciri manipulatif, dimana memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu yaitu dengan mempersingkat suatu urutan rekaman video atau film yang mampu menyajikan informasi yang cukup baik bagi siswa dalam jangka waktu lama, menjadi beberapa menit. (3) Ciri Distributif (Distribitave Property) Suatu media memiliki ciri distributif, dimana media dapat disebarluaskan ke berbagai tempat. Dengan demikian, media dapat memperlihatkan suatu peristiwa tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.14 c. Kriteria Pemilihan Media Dalam menggunakan media pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/ mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya.15 Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:16 (1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, (2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media, (3) Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan 13
Azhar Arsyad, op.cit, hlm. 12-14 Cecep kustandi dan bambang sutjipto, Op . cit, hlm.15 15 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran.,(Ciputat: Ciputat Pers. 2002) h. 15 16 Ibid., h.16 14
11
kondisi anak, (4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru, (5) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal, (6) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran 1) Fungsi Media Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide. Ketika proses belajar mengajar tersebut terjadi, tentu saja tidak dapat berjalan selancar apa yang diharapkan oleh guru. Sering kali timbul penyimpangan-penyimpangan ataupun gangguan-gangguan, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan efektif dan efisien. Sebagai usaha dalam rangka mengatasi masalah tersebut, maka sangatlah dipandang perlu seorang guru menggunakan media dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Karena fungsi dari media pembelajaran tersebut adalah sebagai daya tarik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih menarik, siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam menjalani proses pembelajaran, serta materi yang disampaikan pun dapat diserap oleh siswa dengan baik. Arsyad mengemukakan bahwa “media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.”17
17
Azhar Arsyad, op. cit., h. 21
12
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton, “dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi”.18 2) Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik; 2. Metode pembelajaran lebih bervariasi; 3. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas; 4. Pembelajaran lebih menarik; 5. Mengatasi keterbatasan ruang.19 Dalam hal ini Sudjana & Rivai juga mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu : (1) pembelajaran yang akan lebih menarik perhatian siswa dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh siswa dan memungkinkan dapat menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) metode mengajar akan dapat lebih bervariasi, yang tida semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.20
18
Ibid., h. 19 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Ed.1, Cet.2, h.113 20 Azhar Arsyad, Op.cit., h.24-25 19
13
2. Hakikat Permainan Monopoli a. Pengertian Permain Monopoli Permainan monopoli adalah salah satu permainan papan paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai atau mengumpulkan kekayaan semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan, dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.21 Permainan monopoli menurut husna adalah permainan yang menggunakan satu set peralatan monopoli yang terdiri dari papan permainan, bidak atau petak, dua buah dadu, kartu dana umum dan kesempatan, uuang-uangan, kartu pembelian tanah, serta rumah-rumahan yang berwarna hijau dan merah yang menandakan hotel.22 Jadi permainan monopoli adalah permainan papan yang di dalamnya terdapat petak dimana setiap pemain dapat membeli sesuai harga yang tertera dan didalam permainan monopoli meliputi bisnis properti yang berupa aset bangunan dan tanah. Permainan ini menggunakan bidak, dadu, kartu tanah mainan, serta uang mainan. b. Sejarah Permainan Monopoli Sebelum permainan monopoli muncul sudah ada permainan-permainan yang serupa, diantaranya adalah The Landlord’s Game yang diciptakan oleh Elizabeth Magie untuk mempermudah orang mengerti bagaimana tuan-tuan tanah memperkaya dirinya dan mempermiskin para penyewa. Megie memperkenalkan permainan ini di tahun 1904.23 Walaupun permainan ini sudah dipatenkan, tidak ada prosedur yang memproduksinya secara luas sampai tahun 1910 oleh The Economic Game Company 21
Agus N Cahyo, Gudang permainan Kreatif khusus asah otak kiri anak,(Jogjakarta: Flash Book 2011), hal.144 22 Husna. 100+ Permainan Tradisioal Indonesia Untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan Kearaban. (Yogyakarta: Andi) 2009 23 “Monopoli (permainan)”, ibid
14
di New York. Di Britania Raya permainan ini diterbitkan pada tahun 1913 oleh The Newbie Game Company di London dengan nama Brer Fox an’Brer Rabbit. Selain melalui penjualan, permainan ini juga tersebar dari mulut ke mulut dan variasi-variasi local juga mulai berkembang. Salah satunya adalah yang disebut Auction Monopoly atau kemudian disingkat menjadi Monopoly. Permainan ini kemudian dipelajari oleh Charles Darrow dan dipatenkan kemudian dijual olehnya kepada Parker Brothers sebagai penemuannya sendiri. Parker mulai memproduksi permainan ini secara luas pada tanggal 5 November 1935.24 c. Manfaat Monopoli Manfaat dari permainan ini mampu mengasah kemampuan otak kiri anak atau siswa, bukan hanya di berikan pelajaran bagaimana menghitung dadu dan langkah, tetapi memperhitungkan sejumlah perhitungan ekonomi dan analisis sesuai kotak yang didapat.25 Hal tersebut dapat dilihat karena pada saat bermain monopoli tidak hanya diberi pelajaran bagaimana menghitung dadu dan cara melangkah saat sudah tau jumlah dadu yang sudah dilemparkan, tetapi juga memperhitungkan jumlah perhitungan ekonomi dan menganalisis sesuai kotak yang bisa didapatkan. d. Peralatann Permainan Monopoli Secara umum untuk memainkan Monopoli, dibutuhkan peralatan-peralatan seperti bidak-bidak untuk mewakili pemain, dua buah dadu yang berisi enam angka, kartu hak milik untuk setiap property, papan permainan dengan petak-perak yaitu; (22 tempat yang dibagi 8 kelompok berwarna dengan masing-masing warna memiliki dua atau tiga tempat, 4 stasiun kereta, 2 perusahaan yaitu perusahaan listrik dan air, dan petak-petak Dana Umum dan Kesempatan untuk memberikan perintah kepada pemain agar pemain mengambil kartu dan menjalankan perintah yang ada di dalam kartu Dana Umum atau Kesempatan), uang-uangan Monopoli, 32 rumah dan 12 hotel 24
“monopoli (permainan)”.ibid Agus N Cahyo , Op.cit, hal.145
25
15
yang terbuat dari kayu atau plastik yang biasanya rumah berwarna hijau sedangkan hotel berwarna merah, kartu-kartu Dana Umum dan Kesempatan.26 Dalam permainan monopoli yang digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran terdapat peralatan-peralatan seperti bidak-bidak untuk mewakili pemain, dua buah dadu, selembar kertas yang sudah disediakan bersamaan dengan permainan monopoli untuk menuliskan hasil uang yang sudah didapat pada permainan monopoli. e. Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Pada umumnya orang barmain monopoli sekedar untuk mencari hiburan semata, akan tetapi seiring dengan pengetahuan penuli selama ini tentang ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS, dimana jarang siswa yang menyatakaan pelajaran favoritnya adalah pelajaran IPS. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan beberapa siswa menyatakan bahwa IPS pelajaran yang membosankan, hal ini menyebabkan IPS menjadi siswa agak malas untuk belajar. Bagi sebagian siswa sekolah menengah pertama (SMP) mengeluhkan soal pelajaran IPS. Mereka menganggap IPS sebagai pelajaran yang sulit untuk diingat (hapal). Terlebih lagi bila mereka mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Yang memiliki niat akan lebih tekun belajar, kembali hilang semangat untuk belajar. Jika keadaan ini dibiarkan dan terus berlanjut hingga ke jenjang pendidikan berikutnya. Maka, sepanjang masa pendidikan meraka akan menganggap IPS adalah pelajaran yang membosankan karena terlalu banyak materi yang harus di hapal.oleh karena itu, penulis mencoba mengubah pemrmainan monopoli yang biasa dimaikan
26
“Monopoli (Permainan)”ibid
16
anak-anak menjadi permaina IPS, dimana dengan bermain monopoli IPS siswa dapat bermain sambil belajar IPS. Dengan sedikit perubahan, penulis menemukan permainan monopoli IPS yang dapat dijadikan media dalam pembelajaran IPS. Permainan ini bisa digunakan pada pokok bahasan Perekonomian Indonesia yang dirancang untuk mengenalkan kepada siswa terhadap akuntansi dan tabungan perbankan. Dengan harapan agar anggapan siswa tentang pelajaran IPS yang sulit dan membosankan menjadi IPS itu pelajaran yang menyenangkan. Sejauh mana keberhasilan permainan ini dalam mengubah pola pikir siswa tentang IPS yang sulit dan membosankan, penulis juga ingin melihat, bagaimana motivasi siswa dalam mempelajari IPS dengan menggunakan permainan IPS. Permainan monopoli yang akan di gunakan adalah sebuah permainan monopoli yang menjelaskan tentang pelajaran IPS mengenai materi ekonomi yang di dalamnya terdapat materi pelajaran akuntansi, dalam permainan monopoli ini terdapat petak yang mengaharuskan pemain untuk membeli suatu barang atau menjualnya, bekerja untuk mendapatkan uang, membantu orang lain, dan memberi sumbangan kepada orang yang membutuhkan. Bentuk permainan monopoli yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
17
Gambar 2.2 Permainan Monopoli 3. Hakikat motivasi belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Istilah motivasi berasal dari kata kerja Latin movere (menggerakkan). Ide tentang pergerakan ini tercermin dalam ide-ide common sense mengenai motivasi, seperti sebagai sesuatu yang membuat diri kita memulai pengerjaan tugas, menjaga diri kita tetap mengerjakannya, dan membantu diri kita menyelesaikannya. Motivasi adalah suatu proses diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitasnya yang diarahkan pada pencapaian tujuan.27
27
Dale H.Schunk, Paul R. Pintrich, Judith L. Meece, “Motivasi dalam Pendidikan”(Jakarta: PT. INDEKS,2012) edisi bahasa indonesia edisi ketiga, h. 6
18
Menurut schunk (1995) motivasi dapat mempengaruhi apa yang kita pelajari, kapan kita belajar, dan bagaimana cara kita belajar.28 Menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengen munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.29 Ada banyak teori yang menjelaskan tentang motivasi, salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa yaitu yang di kembangkan oleh maslow (1943, 1970),
yang menerangkan bahwa ia percaya tingkah laku
manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu.30 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang sewaktu-waktu dapat muncul karena adanya kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan yang sangat mendesak. b. Fungsi Motivasi Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menurut Nasution (1982:77) “Motivasi memiliki tiga fungsi yaitu : (1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi manusia sebagai penggerak motor yang melepas energy; (2) menentukan arah perbuatan, yakni manusia mengarahkan dirinya kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yag harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan; (3) menyeleksi
28
Ibid, h.7 Sadirman A. M, “Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996) cet. Ke-6, h.74 30 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010) Cet. Ke-5, h. 171 29
19
perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, degan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi.”31 Jadi motivasi berfungsi untuk mendorong seseorang berbuat sesuatu yang lebih baik, motivasi dapat melepaskan energi atau tenaga yang ada pada diri seseorang, dan motivasi juga dapat menentukan itensitas usaha siswa dalam belajar. c. Jenis-jenis Motivasi Belajar Menurut Priyitno (1989:11) motivasi dikelompokam menjadi dua macam, yaitu: (a) Motivasi Intrinsik yaitu keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam diri sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar. (b) Motivasi Ekstrinsik yaitu dapat dikatakaan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.32 Dari penjelasan di atas kita bisa lihat bahwa motivasi intrinsik dapat mencapai tujuan yang terkandung dalam pembelajaran dimana dalam belajar telah terkandung tujuan menambah pengetahuan. Sebaliknya jika seseorang belajar untuk mencapai pujian, penghargaan, hadiah dan sebagainya itu termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik.
31
“Motivasi belajar”, di unggah pada 22 april 2013, di http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html yang diakses pada 11 sepember 2014 32 “Motivasi Belajar” ibid
20
4. Hakikat IPS a. Pengertian IPS Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Ali Amran Udin adalah “ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dan menengah (elementary and secondary school).33 Dari pengertian IPS oleh Ali Imran dapat dilihat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah hasil penyederhanaan dari berbagai macam disiplin ilmu sosial yang ada. Penyederhanaan tersebut dimaksudkan lebih tertuju kepada penyesuaian dengan kurikulum yang akan diterapkan oleh masing-masing guru di sekolah. Menurut Kosasih Djahiri, “IPS merupakan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan”.34 Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya; memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.35 IPS merupakan ilmu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut Sapriya, istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulaidigunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 33
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Rineka Cipta.1990), Cet. II, hal.2 Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 7 35 Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p, 2009), h. 1-11 34
21
Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajran sejarah, geografi, dan sosiologi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.36 Penjelasan yang dikemukakan oleh Sapriya mengatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan sebuah bidang studi yang terdiri dari gabungan dari beberapa mata pelajaran yaitu sejarah, geografi, ekonoi dan sosiolog yang dikemas secara terpadu. Menurut Muhammad Nu‟man somantri yang di kutip oleh sapriya pada bukunya yaitu konsep dasar ips yaitu, pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi Negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.37 Menurut Kosasih Djahiri, “IPS merupakan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan”.38 IPS merupakan padanan dari Sosial Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS. Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan (1990), merupakan difusi dari berbagai disiplin ilmu.39 Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara 36
Sapriya Susilawati, dan Sadjarudin Nurdin, Konsep dasar IPS, (Bandung: UPI Press 2006), h. 51 Ibid, h. 7 38 Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 7 39 Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS), (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet.3, h.14 37
22
manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya; memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.40IPS merupakan ilmu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari berbagai aspek kehidupan sosial yang didasarkan pada kajian geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan rasa tanggung jawab peserta didik baik sebagai warga Indonesia maupun sebagai warga dunia dalam kehidupan sosial. b. Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan utama Ilmu pengetahuan sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat. Menurut Syarifudin Nurdin, “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengambangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”.41 Oleh karena itu IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat digunakan kemampuan mengambil
40
Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p, 2009), h. 1-11 Syarifudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memeperhatikan keragaman Individu Siswa dalam kurikulum berbasis Kompetensi. (Jakarta: PT. Ciputat Press. 2005), h. 24 41
23
keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat agar menjadi warga negara yang baik. Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupan di masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to prepare student to be well-functioning citizens in democratic society”. Tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang menghadapinya.42 Tujuan pendidikan IPS menurut Nursid Sumaatmaja, adalah “membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan Negara”.Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan, “tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan”.43 Jadi, tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. B. Hasil Penelitian yang Relevan Adapun beberapa penelitian terlebih dahulu yang telah meneliti mengenai media permainan monopoli sebagai media pembelajaran diantaranya : 1.
Ahmad Jawandi dengan judul Skiripsi Bimbingan Konseling dengan media permainan “smart monopoli” untuk meningkatkan kreativitas siswa pada tahun 2013 penelitian tersebut diperoleh temuan bahwa, hasil penelitian menunjukan
42
Etin Solihatin, dan Raharjo, Op.Cit, h.14 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.18
43
24
bahwa terdapat perubahan tingkat kreativitas yang signifikan antara sebelum dan sesduah pemberian treatment berupa permainan smart monopoli. Berdasarkan hasil hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengembangan kreativitas sebelum dan setelah pengobatan dengan layanan bimbingan kelompok melalui media permainan monopoli pintar yang t di hitung= 17,460 dibandingkan dengan t tabel= 0,023 atau t dihitung > t tabel (0,000 dengan signifikansi <0,05). Hasil penelitian bahwa layanan bimbingan kelompok melalui media permainan monopoli smart efektif untuk mengembangkan kreativitas dengan peer group di SD kelas V siswa Sekolah Tumenggungan Surakarta tahun ajaran 2012/2013.44 2.
Dea
Aransa
Vikagustanti
dengan
judul
Skirpsi
Pengembangan
media
pembelajaran Monopoli IPA tema organisasi kehidupan sebagai sumber belajat untuk siswa SMP pada tahun 2014 penelitian tersebut diperoleh temuan bahwa, Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan indikator kelayakan yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pada uji coba skala kecil dan besar, media pembelajaran monopoli IPA mendapat respon sangat baik oleh guru dan siswa. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hal itu dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan klasikal sebanyak 88,5% sehingga dapat digunakan sumber belajar.45 3.
Ria Sartkaningrum dengan judul Skripsi Pengembangan media pembelajaran permainan monopoli akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada tahun 2012 penelitian tersebut diperoleh temuan bahwa, hasil penelitian ini
44
Ahmad Jawandi, Bimbingan Kelompok Dengan Media Permainan “Smart Monopoli” untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SD Negeri Tumenggungan Tahnun Pelajaran 2012/2013, Skripsi universitas Sebelas Maret, (Surakarta:2013) tidak dipublikasikan 45 Dea Aransa, Pengembangan Media Pembelajarab Monopoli IPS tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP, Skripsi Universitas Negeri Semarang. (Semarang:2014), tidak dipublikasikan
25
menunjukkan bahwa kelayakan aspek rekayasa media menurut penilaian ahli media memperoleh rata-rata skor sebesar 34,00 dengan kategori “Baik”, uji coba perorangan sebesar 16,40 dengan kategori “Sangat Baik”, uji coba kelompok kecil sebesar 16,60 dengan kategori “Sangat Baik”, dan uji coba lapangan sebesar 17,80 dengan kategori “Sangat Baik”. Kelayakan aspek komunikasi visual menurut penilaian ahli media memperoleh rerata skor sebesar 54,00 dengan kategori “Baik”, uji coba perorangan sebesar 42,60 dengan kategori “Sangat Baik”, uji coba kelompok kecil sebesar 44,19 dengan kategori “Sangat Baik”, dan uji coba lapangan sebesar 44,78 dengan kategori “Sangat Baik”. Kelayakan aspek pembelajaran menurut penilaian ahli materi memperoleh rerata skor sebesar 82,00 dengan kategori “Sangat Baik”, uji coba perorangan sebesar 26,80 dengan kategori “Sangat Baik, uji coba kelompok kecil sebesar 26,20 dengan kategori “Sangat Baik”, dan uji coba lapangan sebesar 26,67 dengan kategori “Sangat Baik”. Selain itu, media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dari sebelum pembelajaran menggunakan media memperoleh rerata skor sebesar 3,22 yang masuk kategori “Cukup” dan meningkat menjadi sebesar 4,44 yang masuk kategori “Sangat Tinggi” setelah pembelajaran menggunakan media.46
46
Ria Sartikaningrum, Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Monopoli Akuntansi Untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta:2012), tidak dipublikasikan
26
C. Kerangka Konseptual
Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran
Motivasi Belajar IPS Siswa Meningkat
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
Bagaimana penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang, yang beralamat di Jl. H Banan No.1 Komplek DEPLU Pondok Pinang Jakarta Selatan 12310. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dalam penelitian ini adalah pada bulan Mei sampai dengan bulan November. B. Metode Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang ingin diteliti, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut peneliti untuk memberikan pemahaman secara mendalam tidak cukup hanya mengandalkan data statistik atau data kuantitatif semata, karena fenomena yang menyangkut perilaku harus diamati secara mendalam dan holistik. Oleh sebab itu pendekatan kualitatif diyakini dapat memberikan gambaran dan jawaban terhadap apa yang diharapkan peneliti dalam memahami fenomenologi tersebut. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.1 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan
metode
deskriptif
dalam
penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
menggambarkan situasi apa adanya tentang gejala atau keadaan dari hasil temuan di lapangan. Data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar bukan berupa angka atau statistika.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet. XXIX, h. 6.
27
28
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ingin membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang umumnya adalah bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.2 Maka penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan atau tinjauan langsung ke sekolah, mengamati hasil motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran tanpa ada perlakuan terhadap objek yang akan diteliti. C. Sampel sumber data penelitian 1. Sumber Data Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder : Pada penelitian ini sumber data primer adalah hasil dari pengumpulan informasi-infromasi yang dilakukan secara langsung melalui wawancara kepada pihak terkait yakni, guru IPS kelas IX dan siswa kelas IX data primer dari pihak yang terkait dengan obyek permasalahan guna memperoleh infromasi mengenai penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang berupa arsip-arsip sebagai data penunjang berlangsungnya penelitian, diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang berkaitan dengan objek kajian penulisan skripsi ini. Adapun data dalam penelitian ini berupa, hasil belajar siswa untuk membuktikan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran. 2
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.234.
29
2. Sampel Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah individu, yaitu guru IPS kelas IX dan siswa kelas IX. Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.3 Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu terhadap hal yang peneliti tanyakan tentang masalah penelitian ini kepada partisipan. Subjek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah 7 (tujuh) orang, terdiri dari 1 (satu) guru IPS dan 6 (enam) orang siswa kelas IX. Alasan peneliti mengambil subjek guru IPS karena untuk mengetahui penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dan memilih enam siswa karena peneliti mau mengetahui motivasi siswa setelah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran. D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.4 Namun setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka dikembangkan menjadi instrumen penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta melengkapi data hasil pengamatan dan wawancara. Instrumen teknis yang dipakai peneliti adalah dengan pedoman wawancara yang digunakan sebagai acuan dalam proses wawancara. Peneliti akan terjun langsung kelapangan untuk melakukan pengumpulan data, analisis data dan membuat kesimpulan.
3
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012),h. 53-54 Sugiyono, ibid., h.59
4
30
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data penelitian, maka penulis melakukan tahap pengumpulan data berikut ini: 1. Wawancara Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.5 Wawancara ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu wawancara pembuka, wawancara inti dan wawancara penutup. Wawancara pembuka yaitu dimulai dengan perkenalan profil partisipan, wawancara ini dilakukan selama 5-10 menit, lalu peneliti dan partisipan membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara ketahap selanjutnya yaitu wawancara inti dimana wawancara ini dilakukan untuk menemukan jawaban atau hasil dari perumusan masalah yang telah ditentukan, wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 20-30 menit. Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara yang telah dilakukan oleh narasumber dalam bentuk transkip wawancara. Dalam penelitian ini sampel yang akan di wawancarai berjumlah 7 (tujuh) orang yaitu 1 (satu) guru IPS kelas IX, dan 6 (enam) siswa kelas IX dan yang akan diambil adalah dari perwakilan masing-masing kelas yaitu 2 siswa. 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan belajar yang sedang berlangsung di dalam kelas6. Marshall (1995)
5
Ibid., h. 72 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2005) hal.220
6
31
menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.7 Observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui secara langsung mengenai kegiatan belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran, pengamatan lingkungan sekolah. Observasi ini menggunakan cara partisipatif, yaitu penelitian secara langsung ikut terlibat dalam proses kegiatan belajar di kelas. 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen juga merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.8 Dalam penelitian ini dokumen yang diambil adalah foto-foto kegiatan penggunaan permainan monopoli di dalam kelas, foto bentuk permainan monopoli, transkip hasil wawancara, lembar observasi dan nilai siswa dari hasil belajar setelah menggunakan permainan monopoli untuk mengetahui perubahan motivasi belajar siswa. Dokumen ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan memeriksa kelengkapan data yang peneliti butuhkan. F. Teknis Analisis Data Menurut Sugiyono Analisis Data merupakan : Data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.9
7
Sugiyono, Op. Cit, hal. 64 Ibid, hal. 82 9 Sugiyono, metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta.2012), hal. 333 8
32
Data yang didapat selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Analisis data yang dilakukan yaitu : 1.
Pengumpulan data Pengumpulan data yaitu penelitian dengan cara mencatat
semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. 2.
Reduksi data Hal yang dilakukan pertama dalam reduksi data yaitu dengan
mengidentifikasi bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang dimiliki makna bila dikaitkan dengan fokus masalah penelitian. Kemudian, langkah-langkah berikutnya membuat koding yaitu memberi kode pada setiap bagian upaya tetap dapat ditelusuri data berasal dari sumber mana. 3.
Penyajian data Penyajian dapat dijadikan sebagian kumpulan informasi yang
tersusun
sehingga
memberi
kemungkinan
adanya
penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif. 4.
Menarik kesimpulan/verifikasi Peneliti
berusaha
menarik
kesimpulan
dan
melakukan
verifikasi dengan cara mencari makna gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan, dan konfigurasi yang mungkin ada dari fenomena.
33
G. Teknik Keabsahan Data Menurut sugiyono, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.10 Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Teknik keabsahan data pada penelitian ini meliputi tringulasi, yaitu tringulasi sumber, tringulasi teknik, member check. Tringulasi dalam pengujian keabsahan data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai teknik dan berbagai waktu yang terdiri dari: 1
Triangulasi Teknik Triangulasi
teknik,
berarti
peneliti
menggunakan
teknik
pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.11 Oleh karena itu, peneliti akan melakukan observasi dengan sumber yang sama, observasi di lakukan 2 kali yaitu, sebelum permainan monopoli digunakan dan setelah permainan monopoli digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas, melakukan wawancara mendalam dengan guru IPS dan siswa kelas IX, dan dokumentasi. 2
Triangulasi sumber Triangulasi sumber ini untuk mandapatkan data dari sumber yang
berbeda namun dengan teknik yang sama.12 Pada penelitian ini, peneliti akan menguji data melalui wawancara guru IPS dan siswa kelas IX dengan waktu yang telah ditentukan 20-30 menit. 10
Ibid, hal.365 Sugiyono.Op.cit, hal.83 12 Sugiyoni, Ibid, hal 83 11
34
3
Pengecekan data (Member check) Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.13
13
Litbang LPM-PNL UNM, Pengujian Kredibilitas data pada Penelitian Kualitatis, di unggah pada 12 juli 2014 di http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/352-penggujian-kredibilitas-data-padapenelitian-kualitatif.html, yang diakses pada 26 februari 2015
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pendahuluan Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam, sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dengan narasumber yang peneliti sebut sebagai partisipan. Penelitian ini mulai dilakukan dari bulan Mei sampai dengan bulan November 2014, Partisipan yang diminta oleh peneliti untuk menjadi narasumber adalah guru IPS kelas IX dan siswa kelas IX. Pada bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana deskripsi penggunaan permainan monopoli dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Agar penelitian ini lebih akurat, peneliti juga mencari informasi-informasi tambahan dengan melakukan observasi dilapangan untuk melihat secara langsung bagaimana motivasi siswa sebelum dan sesudah penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran selama pembelajaran IPS berlangsung di kelas. B. Profil Sekolah SMP Islam Harapan Ibu Pada profil sekolah peneliti akan membahas tentang sejarah singkat Yayasan Harapan Ibu, Visi dan Misi SMP Islam Harapan Ibu, Guru dan Karyawan SMP Islam Harapan Ibu, Siswa SMP Islam Harapan Ibu, Sarana Dan Prasarana. Berikut adalah profil sekolah SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang: Sejarah Singkat Yayasan Harapan IbuYayasan Harapan Ibu Pondok Pinang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial, didirikan pada tanggal 7 Juni 1979, dengan akta notaris Abdul Latif, SH, nomor 25. Kampus Pendidikan Islam Harapan Ibu berdiri diatas tanah seluas 5.289 M2, terdiri atas gedung sekolah berlantai III dan beberapa unit kantor. Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang bertekad menjadi penyelenggara Pendidikan Islam Nasional berkualitas unggul serta mampu
35
36
melahirkan insan yang cerdas, terampil, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, berwawasan luas, serta dapat mengaktualisasikan ilmunya kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Menerapkan kurikulum nasional yang dikembangkan sesuai visi dan misi pendidikan, berkesinambungan dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA, terutama pada materi pembelajaran pokok dan agama dengan mengedepankan Character Building, Languages, Science dan ICT (Information and Communication Technology). Visi SMP Islam Harapan Ibu adalah, “Lembaga pendidikan yang berlandaskan IMTAQ yang mampu membentuk peserta didik berakhlak mulia, kreatif, dan unggul dalam IPTEK.” Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang : Berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi kekinian sesuai dengan norma dan harapan masyarakat, Ingin mencapai keunggulan, Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah, Mendorong adanya perubahan yang lebih baik, Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah. Indikator untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut : Unggul dalam pengembangan kurikulum, Unggul dalam proses pembelajaran. Unggul dalam kelulusan, Unggul dalam sarana prasarana pendidikan, Unggul dalam media pembelajaran, Unggul dalam SDM pendidikan, Unggul dalam kelembagaan sekolah, Unggul dalam manajemen sekolah, Unggul dalam penggalangan pembiayaan pendidikan, Unggul dalam prestasi akademik, Unggul dalam prestasi non-akademik, dan Unggul dalam IMTAQ. Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas yaitu: Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal, sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki, Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif
37
kepada seluruh warga sekolah, Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali
potensi
dirinya,
sehingga
dapat
berkembang
secara
optimal,
Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun peserta didik yang kompeten dan berakhlak mulia, Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Allah SWT. Adapun penjabaran misi tersebut merupakan jembatan dari tujuan SMP Islam Harapan Ibu yakni: (1) Berakhlak Mulia yaitu: Menanamkan sikap kejujuran pada peserta didik, Membiasakan aktifitas 6S (Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sabar, Syukur), (2) Sifat Kreatif yaitu: Membiasakan sikap kreatif positif dalam segala bidang, Menanamkan sikap kemandirian yang bertanggung jawab, (3) Unggul dalam IPTEK yaitu: Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam perkembangan IPTEK, Terampil dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi. Guru di SMP Islam Harapan Ibu pada Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 18 orang, terdiri dari Kepala sekolah, 1 (satu) orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 1 (satu) orang wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, 10 orang guru tetap, dan 4 orang guru honorer, Adapun rinciannya sebagai berikut: dua orang guru mengajar bahasa Indonesia, dua orang guru mengajar IPA, dua orang guru mengajar IPS, dua orang mengajar bahas inggris, dua orang mengajar matematika, satu orang mengajar bahasa arab, satu orang mengajar pendidikan agama islam, dua orang guru mengajar kesenian, satu orang guru mengajar penjaskes, satu orang guru mengajar TIK, dan satu orang guru sebagai bimbingan konseling (BK). Karyawan SMP Islam Harapan Ibu terdapat 3 (tiga) orang karyawan yang terdiri dari satu orang ketua tata usaha, satu orang staff tata usaha dan satu orang staff kebersihan.
38
Siswa di SMP Islam Harapan Ibu Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumalah 165 siswa, terdiri dari kelas VII s.d. IX. Adapun rinciannya yaitu kelas VII terdapat 2 (dua) kelas yang seluruhnya berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan, kelas VIII terdapat 3 (tiga) kelas yang seluruhnya berjumlah 62 siswa yang terdiri dari 38 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan, dan kelas IX terdapat 3 (tiga) kelas yang seluruhnya berjumlah 63 siswa yang terdiri dari 39 siswa laki-laki dan 24 perempuan. SMP Islam Harapan Ibu kebayorab baru Didirikan diatas Tanah Seluas +5.289 M2, memiliki Ruang sbb dan memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut: Ruang Kepala Sekolah berjumlah 1 (satu) ruangan, Ruang Guru berjumlah 1 (satu) ruangan, Ruang Belajar berjumlah 8 (delapan) ruangan, Ruang Lab. Komputer berjumlah 1 (satu), Ruang TU berjumlah 1 (satu), Mushola berjumlah 1 (satu) mushola, Ruang BP berjumlah 1 (satu) ruangan, Ruang OSIS berjumlah 1 (satu) ruangan, WC Guru jumlah 2 (dua) , WC Siswa 2 (dua), Lapangan Olahraga berjumlah 2 (dua) lapangan yang terdiri dari lapangan outdoor dan indoor, Halaman Upacara berjumlah 1 (satu) halaman upacara, Halaman Parkir berjumlah 2 (dua) halaman. C. Informasi Partisipan Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, jumlah yang dijadikan partisipan untuk menjadi sumber data penelitian sebanyak tujuh orang yaitu, satu orang guru IPS kelas IX, dan enam orang siswa kelas IX siswa tersebut adalah 2 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Penting sekali informasi partisipan dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan penguji dapat memahami konteks dan situasi penelitian. Pada penelitian kualitatif kesimpulan penelitian tidak bisa di generelisasikan, oleh karena itu siapa yang diwawancarai dan kapan di wawancarai sangat penting karena kesimpulan dari
39
penelitian ini akan berbeda jika dilakukan dengan waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda. Berikut adalah informasi partisipan yang telah peneliti wawancarai: Partisipan M.N adalah seorang guru IPS yang lahir di Jakarta pada 25 November 1982, di sekolah ini selain menjadi guru IPS bapak M.N juga menjabat menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang, beliau sudah delapan tahun bertugas menjadi staff guru di sekolah ini yaitu semenjak 17 Juli 2006 selama mengabdi menjadi guru beliau selalu mengajar mata pelajaran IPS dan sebelum menjadi guru beliau sudah menyelesaikan pendidikan sarjana strata 1(satu) di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2006 dengan mengambil jurusan Akuntansi. Partisipan R adalah siswa yang duduk di kelas IX A dia lahir di Singaraja, pada tanggal 23 Juni 2000, R adalah siswa yang pintar dan aktif dalam hal-hal yang baru hal tersebut terlihat dari cara R berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat peneliti mewawancarainya. Dari keaktifan yang terlihat pada saat wawancara dia pun memiliki motivasi belajar yang tinggi pada saat belajar di dalam kelas itu terbukti dari hasil belajarnya yang tinggi dan dia pun mendapatkan ranking di kelasnya. Partisipan I adalah siswi kelas IX A dia lahir di Cilegon pada tanggal 28 November 2000, I adalah siswi yang sopan dan ramah hal tersebut terlihat dari cara dia menyapa peneliti sebelum mewawancarainya dengan mengucapkan salam, dia tidak begitu memiliki motivasi belajar yang baik namun dia memiliki minat dan kemampuan berorganisasi yang bagus, di sekolah dia adalah wakil ketua Osis. Siswi I adalah anak tunggal dan kedua orang tuanya selalu memanjakannya itu adalah salah satu alasan dia memiliki
40
motivasi
belajar
yang
kurang
baik
karena
orang
tuanya
tidak
mempermasalahkan hasil belajarnya di sekolah. Partisipan T adalah siswa kelas IX B dia lahir di Jakarta pada tanggal 8 Januari 2000, T adalah siswa yang pintar namun dia pendiam hal tersebut terlihat pada saat peneliti mewawancarainya. Dia terlihat sulit untuk menjawab pertanyaan, namun walaupun dia termasuk siswa yang pendiam dia memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini dibuktikannya dengan hasil belajar yang bagus dan dia mendapatkan ranking di kelasnya. Partisipan A adalah siswa yang duduk di kelas IX B dia lahir di Jakarta pada tanggal 24 Janurai 2000, A adalah siswa yang aktif dan ceria hal tersebut dilihat dari cara dia bertemu peneliti dengan tersenyum dan pada saat menjawab pertanyaan wawancara dia mengeluarkan candaannya. Dia adalah siswa yang aktif berorganisasi dengan menjadi ketua Osis di sekolah, namun dia memiliki motivasi belajar yang rendah dan hasil belajar yang kurang bagus akan tetapi selain aktif berorganisasi dia memiliki prestasi di luar sekolah yaitu dia menjadi salah satu personil stand up comedy yang biasa disebut dengan istilah comic di salah satu stasiun televisi swasta. Partisipan Z adalah siswa yang duduk di kelas IX C dia lahir di Jakarta pada tanggal 10 September 2000, Z adalah siswa yang pintar dan sopan hal ini terlihat pada saat Z bertemu dengan peneliti Z memberikan salam dan menjawab pertanyaan wawancara dengan cepat tidak terlalu banyak berpikir untuk menjawab pertanyaan wawancara. Siswa Z adalah siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi hal itu di buktikannya pada hasil belajar yang bagus dan Z juga mendapatkan rangking di kelasnya. Partisipan F adalah siswi yang duduk di kelas IX C dia lahir di Tangerang pada tanggal 25 Februari 2000, F adalah siswi yang sopan dan
41
ramah namun kurang percaya diri hal tersebut terlihat pada saat menjawab pertanyaan wawancara dengan ragu-ragu takut wajahnya pun terlihat bingung dengan selalu menundukan kepalanya. F adalah termasuk siswa yang kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi hal tersebut terlihat pada hasil belajarnya yang kurang bagus. Dari data informasi partisipan diatas, diketahui bahwa partisipan memiliki karakter, motivasi, dan hasil belajar yang berbeda namun mereka memiliki persamaan yaitu mereka lahir di tahun yang sama, mereka juga sama-sama memiliki sifat yang sopan dan ada dua siswa yang sama-sama memiliki rangking di kelasnya masingmasing. Adapun guru IPS kelas IX yang di wawancarai sejumlah satu orang beliau mengajar tiga kelas yang berbeda yang siswanya di wawancarai oleh peneliti. Maka dari itu siswa yang diwawancarai sebanyak enam siswa dari tiga kelas yang berbeda, masing-masing kelas diambil dua orang yang dipilih untuk di wawancarai oleh peneliti. Siswa yang dipilih adalah satu siswa yang memiliki nilai tertinggi di kelas, dan satu siswa yang memiliki nilai yang rendah. Menurut Clayton Aldelfer dalam H. Nashar berpendapat bahwa motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi dan hasil belajar sebaik mungkin. Maka adapun alasan peneliti memilih siswa tersebut karena peneliti berkeyakinan bahwa yang memiliki nilai tertinggi juga memiliki motivasi yang tinggi, dan yang memiliki nilai rendah memiliki motivasi yang rendah. D. Paparan Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan bagaimana penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran IPS untuk
42
meningkatkan motivasi belajar siswa selama ini di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang. Pada bagian ini juga peneliti akan memaparkan bagaimana partisipan menjawab pertanyaan pada saat diwawancarai, dan hasil observasi dikelas. Pada wawancara dengan guru terdapat 8 pertanyaan, dan pada wawancara dengan siswa terdapat 10 (sepuluh) pertanyaan. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkrip kemudian transkip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan data atau menyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah informasi yang tidak berhubungan dengan penelitian.Data yang disajikan dibuat dalam bentuk poin-poin berdasarkan pertanyaan wawancara.Baru setelah itu peneliti bisa menyimpulkannya secara deskriptif dan juga penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian. a) Hasil Wawancara Guru 1. Kiat untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Islam Harapan Ibu Jakarta selatan Kiat guru dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di jawab oleh Bapak M.N (kesimpulan wawancara, 20 November 2014) sebagai berikut: Di sekolah ini dari awal kami sudah mengklasifikasikan kelas dengan kelas unggulan dan kelas yang tidak unggulan atau kami menyebutnya dengan sebutan kelas middle dari pembagian kelas itu yang di bentuk sesuai dengan nilai siswa ini sudah termasuk dari kiat kami untuk mengembangkan motivasi belajar siswa.1 Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa, menurut bapak M.N dengan pengklasifikasian kelas yang sudah di terapkan pada awal tahun ajaran guru merasa terbantu dalam menyampaikan 1
M.N, Wawancara, guru, 20 November 2014
43
materi pembelajaran karena mereka dapat membedakan tingkat kesukaran materi, yaitu di kelas unggulan guru lebih mudah memberikan materi karena siswa sudah memiliki motivasi belajar lebih tinggi di bandingkan dengan kelas yang middle. Salah satu keuntungan dari klasifikasi kelas tersebut, yaitu pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran siswa di kelas unggulan lebih cepat memahami pelajaran di bandingkan dengan dua kelas yang middle. Dari hal tersebut guru berupaya untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik yaitu dengan metode pembelajaran yang lebih aktif, interaktif, dan variatif sesuai dengan materi pembelajaran dan kebutuhan siswa dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. 2. Pemilihan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan Pemilihan media pembelajaran di SMP Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan, telah dipilih dan mulai digunakan sejak awal tahun ajaran baru dimulai, dimana sebelumnya media pembelajaran yang digunakan adalah laptop dengan menampilkan power point melalui proyektor, buku paket, dan LKS, dan internet. Tanggapan guru dalam memilih permainan monopoli sebagai media pembelajaran diakui oleh Bapak M.N (kesimpulan wawancara, 20 November 2014) sebagai berikut: Permainan monopoli ini adalah salah satu kerja sama sekolah dengan lembaga pendidikan yang bernama prestasi junior Indonesia, dari situ juga saya meilihat bahwa
44
permainan monopoli adalah media yang baru ada dan saya baru pertama kali menggunakan permainan monopoli untuk media pembelajaran IPS. Monopoli ini juga sangat menarik, variatif dan juga sesuai sekali dengan materi pelajaran IPS yaitu perekonomian.2 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan monopoli adalah suatu kerja sama antara sekolah dengan lembaga pendidikan yaitu Prestasi Junior Indonesia, monopoli ini juga sesuatu yang baru yang dapat dijadikan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Permainan monopoli inijuga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena media ini terlihat menarik, variatif dan juga pembahasan yang terdapat di dalamnya sesuai dengan materi pelajaran IPS yaitu perekonomian. 3. Tanggapan guru tentang respon siswa terhadap permainan monopoli yang diberikan di dalam kelas Respon siswa terhadap media pembelajaran sangatlah penting karena jika respon siswa terlihat bagus maka disitulah motivasi siswa dapat dilihat meningkat atau tidak. Menurut guru IPS respon siswa sangat baik, hal ini terungkap dari hasil wawancara oleh bapak M.N yaitu sebagai berikut: Respon siswa sangat bagus dilihat dari antusias mereka dalam menerima pelajaran saat menggunakan permainan monoopoli, Karena siswa selama ini mendapatkan pelajaran dengan metode yang klasikal.3
2 3
ibid ibid
45
Dari penjelasan diatas respon terlihat sangat bagus dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli, dan antusias siswa juga terlihat pada saat peneliti sedang melakukan observasi. Siswa terlihat rapih pada tempat duduk yang sudah di bentuk dalam kelompok yang berisi lima siswa disetiap kelompoknya. Disela-sela jam pelajaran berlangsung siswa aktif bertanya kepada guru, dan di dalam kelompok pun terlihat adanya diskusi antar teman untuk dapat menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permainan monopoli tersebut. Dari situ respon siswa pun terlihat sangat baik, hal tersebut dilihat pada saat peneliti observasi, yaitu adanya kerja sama antara kelompok yang sangat baik, dari diskusi antar siswa juga membuat kelas terlihat sangat rapih, siswa juga aktif bertanya kepada guru mengenai materi yang mereka tidak mengerti. 4. Pendapat guru tentang motivasi siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran Guru
berpendapat
bahawa
motivasi
siswa
sebelum
menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran terlihat
sudah
cupuk
baik,
karena
sebelumnya
guru
sudah
memvariasikan media dengan cara menampilkan power point dengan infokus. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan bapak M.N yaitu: Motivasi siswa sebelumnya sudah cukup baik karena saya sudah memberikan media yang variatif seperti menampilkan power point dengan infokus dan memberi
46
tugas kepada siswa dengan turun langsung ke pasar pada saat materi pelajaran sedang membahas tentang pasar.4 Dari pendapat guru di atas terlihat bahwa siswa sebelumnya memang sudah memiliki motivasi yang cukup baik dan siswa pun terlihat menyukai belajar yang turun langsung ke lapangan. 5. Pendapat guru tentang motivasi siswa setelah menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran Guru berpendapat bahwa motivasi belajar siswa sangat tinggi setelah
menggunakan
permainan
monopoli
sebagai
media
pembelajaran, siswa sangat antusias pada saat jam pelajaran akan dimulai. Hal ini di akui oleh bapak M.N pada saat diwawancarai sebagai berikut: Motivasi siswa sangat tinggi, sangat antusias dan mereka pun menunggu-nunggu kapan permainan monopoli itu bisa di gunakan. Dari wawancara tersebut tergambar bahwa motivasi belajar siswa lebih baik di bandingkan sebelum menggunakan media permainan monopoli, siswa selalu menantikan permainan monopoli tersebut untuk digunakan di dalam kelas.Pada saat peneliti melakukan observasi pun terlihat bahwa motivasi siswa tinggi karena sebelum menggunakan media permainan monopoli guru hanya menggunakan media atau metode yang klasikal seperti metode ceramah yang mengharuskan siswa duduk, dan mendengarkan saja.Medianya pun selalu menggunakan power point, buku LKS, dan internet.hal tersebut pun sudah diakui sebelumnya oleh bapak M.N yaitu :
4
ibid
47
Sebelum menggunakan media permainan monopoli saya lebih banyak menggunakan metode ceramah dan medianya pun lebih sering menampilkan power point dengan infokus, karena saya menggunakan power point maka siswa hanya dapat mendengarkan ceramah guru, duduk dan memperhatikan apa yang sedang dijelaskan, tetapi saya terkandang melihat siswa bosan, tapi setelah adanya media monopoli siswa pun langsung tertarik untuk belajar.5 Dari pernyataan guru IPS diatas terlihat bahwa sebelumnya motivasi siswa tidak lebih tinggi, dan siswa terlihat bosan dengan pelajaran yang sedang di jelaskan, namun setelah menggunakan permainan monopoli motivasi siswa menjadi meningkat.Dapat terlihat juga dari keikut sertaan siswa saat belajar menggunakan permainan monopoli, tidak ada siswa yang diam atau pun tidak memperhatikan guru pada saat jam pelajaran berlangsung, siswa pun dengan mudah dapat langsung bertanya kepada guru jika tidak memahami pelajaran. Dari pendapat tersebut juga di akui oleh bapak M.N sebagai berikut: Melihat motivasi siswa meningkat selain dari antusiasnya saya juga melihatnya dari keikut sertaan, tidak ada yang sibuk sendiri dengan urusan diluar dari pelajaran IPS, semua siswa ikut larut dalam pelajaran yang menggunakan media permainan monopoli ini, semua siswa pun aktif untuk langsung bertanya tentang materi yang tidak dimengerti.6 Dari pernyataan diatas terlihat sekali bahwa antusias dan keikut sertaan siswa dalam belajar di kelas meningkat, hal ini juga bisa di lihat dari hasil belajar siswa yang ikut meningkat.
5
ibid ibid
6
48
6. Pendapat guru tentang menariknya permainan monopoli dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa Guru berpendapat bahwa permainan monopoli menarik karena permainan ini bukan permainan monopoli yang seperti biasa dijual di toko-toko, monopoli ini di buat sesuai dengan materi IPS yaitu tentang ekonomi. Dari situ siswa dapat belajar tentang keuangan, dan pajak bagaimana siswa mengatur keuangan, membantu sesama manusia atau orang yang lebih tua, membayar pajak sesuai dengan upah yang mereka miliki.Permainan monopoli pun menantang siswa untuk bisa menang, hal tersebut membuat siswa termotivasi untuk memahami pelajaran dan mereka terlihat tidak ingin kalah dalam permainan monopoli tersebut. 7. Pandangan guru tentang kekurangan dan kelebihan dari permainan
monopoli
untuk
digunakan
sebagai
media
pembelajaran Pandangan guru tentang kekurangan media permainan monopoli yaitu sedikitnya prolok atau keterangan tentang tujuan dari pembelajaran yang hendak dicapai dari permainan monopoli tersebut. Kelebihan
media
permainan
monopoli
yaitu
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat menumbuhkan sifat gotong royong untuk membantu sesama, menumbuhkan kerjasama dalam
kelompok,
mengenalkan
bagaimana
cara
membentuk
persaingan yang sehat. Permainan monopoli juga memberikan variasi baru pada dunia pendidikan untuk media pembelajaran. 8. Pendapat guru tentang harapan terhadap penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran di dalam kelas
49
Guru berharap dengan adanya permainan monopoli yang menarik ini diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi belajar siswa, dan penggunaan media permainan monopoli tidak hanya dapat digunakan untuk jenjang SMP saja tetapi dapat digunakan juga pada jenjang pendidikan yang lain seperti SD, atau SMA yang disesuaikan dengan materi pelajaran dan tingkat kesulitan yang berbeda. Media pembelajaran permainan monopoli ini juga diharapkan dapat digunakan untuk mata pelajaran yang lain tidak hanya untuk mata pelajaran IPS saja. b) Hasil Wawancara siswa 1.
Pendapat Siswa Terhadap Pelajaran IPS selama ini Pada saat diwawancarai semua siswa menjawab bahwa pelajaran IPS menyenangkan, menarik, dan mudah dipelajari, tapi selain itu hampir semua siswa juga berbendapat bahwa pelajaran IPS terkandang membosankan. Alasan mereka berpendapat pelajaran IPS seperti yang di atas karena siswa menyukai jika IPS membahas tentang sejarah-sejarah yang ada di Indonesia maupun di Dunia, dan ada satu siswa menyukai pelajaran IPS pada saat membahas materi tentang geografi, dan satu siswa senang pada saat guru memberikan contoh masalah yang ada di kehidupan sehari-hari. Tetapi setelah siswa berbendapat seperti yang diatas siswa berpendapat lain bahwa IPS adalah pelajaran yang terkadang membosankan, dan semua siswa juga memberikan alasan yang sama yaitu bahwa pelajaran IPS membosankan karena guru menjelaskan
50
materi hanya dengan metode ceramah jarang menggunakan media atau metode yang menyenangkan yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa bahkan ada satu siswa yang mengatakan bawa dirinya merasa mengantuk saat pelajaran IPS berlangsung. 2.
Pendapat Siswa Tentang Cara Guru Mengajar di Kelas Pendapat siswa tentang cara guru mengajar di kelas yaitu, empat siswa berpendapat sama bahwa cara guru mengajar di kelas cukup baik, cukup bagus, dan enak kalau menjelaskan. Lalu dua siswa lainnya berpendapat bahwa cara guru mengajar di kelas biasa saja, tetapi salah satu siswa jugaada yang berpendapat bahwa guru mengajar dikelas dengan bersemangat. Namun disisi lain satu siswa berpendapat bahwa guru mengajar sedikit membosankan, dan ada salah satu siswa yang berpendapat bahwa bahasa yang digunakan guru terkadang sulit untuk dimengerti. Hal itu di akui oleh partisipan F yang di wawancarai pada tanggal 21 November 2014 yaitu : Guru mengajarnya enak, dan menjelaskannya juga jelas dengan bahasa yang gampang dimengerti, tapi terkadang saya suka sulit mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh guru.7
3.
Pendapat Siswa Terhadap Guru yang Menarik Dari hasil wawancara pendapat siswa terhadap guru yang menarik yaitu, ada tiga siswa memberikan pendapat yang sama yaitu, bahwa guru yang menarik adalah guru yang dapat menjelaskan materi dengan serius namun baik dan memakai bahasa yang mudah di
7
F, Wawancara, siswa, 21 November 2014
51
mengerti oleh siswa, lalu guru yang dapat menertibkan siswa jika ada siswa yang sedang tidak tertib dikelas dan dapat bersabar pada saat mengajar. Lalu dua murid yang lainnya berpendapat bahwa, guru yang menarik adalah guru yang dapat mengerti keadaan siswanya apakah siswa ingin belajar atau tidak. Dan pada saat siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar guru mampu membuat situasi kelas menjadi menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Sedangkan satu siswa mengatakan bahwa guru yang menarik adalah guru yang ramah, dan menjelaskan materi pelajaran dapat di variasikan dengan metode dan media pembelajaran yang tidak membosankan dan dapat meningkatakan motivasi belajar siswa. 4.
Pengaruh Permainan Monopoli terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada pertanyaan ini satu siswa menjawab tidak menyukai permainan monopoli untuk dijadikan media pembelajaran karena dia lebih menyukai belajar langsung ke tempat-tempat yang menyangkut dengan pelajaran IPS yaitu seperti tempat-tempat yang bersejarah dan tempat yang langsung menceritakan semua tentang materi yang bersangkutan dengan mata pelajarannya. Kelima siswa ini menjawab bahwa permainan monopoli membuat mereka lebih termotivasi untuk belajar karena dari permainan monopoli itu mereka dapat belajar sambil bermain, mereka juga dapat belajar mengenai keuangan, berdagang, dan membayar pajak.
52
Hal tersebut dapat di buktikan dengan hasil belajar mereka yang meningkat pada gambar 4.1. Dari data hasil belajar tersebut terlihat bahwa, siswa yang hasil belajarnya meningkat adalah siswa yang menyukai permainan monopoli sebagai media pembelajaran danmembuat motivasi belajarnya pun meningkat, namun siswa yang hasil belajarnya tidak meningkat adalah siswa yang termasuk tidak menyukai
permainan
monopoli
tetapi
siswa
tersebut
membuktikanwalau tidak menyukai permainan monopoli dia masih memiliki motivasi belajar yang tinggi dengan cara tidak membuat hasil belajarnya menjadi turun. Hal tersebut juga terlihat pada saat peneliti melakukan observasi saat menggunakan permainan monopoli yaitu, permainan monopoli sangat memotivasi belajar siswa karena kelas terlihat lebih tenang dan murid terlihat tertib, aktif bertanya dan antusias pada materi yang terdapat di dalam media peramainan monopoli tersebut. Pada saat sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran kelas terlihat kurang tertib, siswa yang aktif bertanya juga sedikit dan antusias siswa untuk belajar juga kurang, motivasi belajar siswa juga terlihat rendah. 5.
Tanggapan Siswa terhadap Seberapa Sering Guru Menggunakan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran di Kelas Keenam partisipan tersebut menanggapi pertanyaan ini yaitu, bahwa guru menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran di kelas hanya sebanyak dua kali, karena jam pelajaran yang kurang dan terbentur dengan waktu Ujian Akhir Semester (UAS)
53
jadi guru tidak lagi menggunakan media tersebut agar siswa fokus dengan UAS. 6.
Pendapat Siswa Tentang Perbedaan Belajar Menggunakan Media Permainan Monopoli dengan Media Pembelajaran lainnya Kelima
siswa
berpendapat
bahwa
perbedaan
belajar
menggunakan permainan monopoli dengan media permainan yang lain sangat menyenangkan, bisa belajar sambil bermain, dan lebih membuat antusias untuk belajar karena dari permainan monopoli tersebut mereka dapat belajar ekonomi lebih jelas, mereka dapat belajar tentang mengatur uang, cara berbisnis dan menurut mereka media pembelajaran yang diberikan guru sebelumnya membosankan kurang menarik karena sudah sering digunakan. Namun satu siswa lain berpendapat tidak tahu, karena menurutnya guru sebelumnya tidak menggunakan media apapun hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah, hanya sesekali menampilkan power point dan video-video mengenai materi yang sedang di jelaskan. Dari semua pendapat di atas terlihat banyak siswa yang menyukai permainan monopoli, namun ada beberapa siswa yang tidak menyukainya.pada saat peneliti melakukan observasi terlihat bahwa banyak siswa yang motivasi belajarnya menjadi meningkat karena permainan monopoli, walaupun ada beberapa siswa yang tidak menyukai tapi siswa tersebut tetap mengikuti dan menikmati pelajaran dengan tertib.
54
7.
Pendapat Siswa Tentang Ketertarikannya Belajar IPS Dengan Menggunakan Permainan Monopoli Menurut hasil wawancara satu siswa berpendapat bahwa belajar IPS itu lebih menyenangkan jika lagsunng praktek ketempat yang bersangkutan dengan materi IPS, kalau belajar di kelas sambil bermain membuatnya bosan. Namun ada lima siswa yang memberikan jawaban yang hampir sama. Kelima siswa ini berpendapat bahwa belajar IPS lebih menyenangkan dan
menarik dengan menggunakan permainan
monopoli, karena permainan monopoli ini sama seperti praktek langsung belajar tentang ekonomi. Permainan monopoli juga membuat siswa lebih santai untuk belajar di dalam kelas, mereka bisa lebih berani bertanya kepada guru jika ada yang tidak di mengerti. 8.
Pendapat Siswa Tentang Pelajaran Yang di Dapat dari Permainan Monopoli di Dalam kelas Semua partisipan memberikan jawaban yang sama. Mereka berpendapat bahwa permainan monopoli dapat menambah pengalaman dan pengetahuannya tentang ekonomi, dan perpajakan.Mereka sangat menikmati belajar dengan permainan monopoli, dan mereka juga dapat belajar berdiskusi yang baik dengan teman. Belajar menggunakan permainan monopoli pun membuat mereka untuk lebih berani dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya kepada guru saat mereka tidak memahami pelajaran. Satu siswa memberikan jawaban yang berdeda, satu orang ini berpendapat bahwa sebenarnya permainan monopoli bisa menambah
55
motivasi tapi dia menyayangkan bahwa diriya tidak merasa termotivasi dari permainan monopoli ini karena dia tidak menyukai belajar sambil bermain, dia lebih suka belajar dengan keadaan serius dan menyukai sesuatu pelajaran yang langsung melakukan praktik bukan bermain. 9.
Pendapat Siswa Tentang Perasaan Mereka Menerima Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Dari enam siswa yang peneliti wawancarai, 5 orang berpendapat sama bahwa permainan monopoli menyenangkan, mereka menyukai permainan monopoli karena mereka dapat belajar tentang perekonomian, mereka juga berpendapat bahwa permainan monopoli membuat mereka lebih ingin belajar IPS. Hal ini di akui oleh Z pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 21 November 2014 yaitu: Menurut saya menyenangkan itu membuat saya tertarik, permainan monopoli adalah permainan yang saya sukai nah dari situ saya jadi semangat untu belajar.8 Satu siswa lagi berpendapat berbeda, dia berpendapat bahwa sebenanrnya dia tidak menyukai belajar sambil bermain.siswa ini mengatakan bahwa permainan monopoli tidak membantu dirinya untuk lebih termotivasi belajar. Namun dia mengatakan permainan monopoli
ini
sebenarnya
bagus
untuk
menambah
motivasi
belajar.Tetapi dia adalah salah satu siswa yang tidak suka belajar sambil bermain.
8
Z, Wawancara, Siswa, 21 November 2014
56
10.
Pendapat Siswa Tentang Harapannya Terhadap Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran di Kelas Enam siswa yang telah diwawancarai semua memberikan pendapatnya bahwa harapannya terhadap penggunaan permainan monopoli sebagai media permainan bisa di kembangkan dengan lebih baik lagi, bisa lebih variatif lagi jika sering di gunakan sebagai media pembelajaran. Adapun satu siswa yang mengharapkan agar dapat sering menggunakan media pembelajaran seperti permainan monopoli agar saat belajar di dalam kelas tidak terasa membosankan.Materi di dalam permainan tersebut lebih diperbanyak agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
c) Hasil Observasi Peneliti melakukan observasi ini yang pertama pada saat sebelum permainan monopoli digunakan sebagai media pembelajaran di kelas dan yang kedua pada saat permainan monopoli digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Adapun aspek yang di amati adalah kegiatan pra pembelajaran, kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti pelajaran, dan kegiatan penutup. Setelah peneliti melakukan observasi pada tiga kelas yang berbeda, data observasi tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi dan menyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah poin-poin sesuai dengan aspek yang diamati pada observasi baru setelah itu peneliti menyimpulkan secara despkriptif.
57
a) Sebelum Menggunakan Permaina Monopoli Sebagai Media Pembelajaran 1. Kegiatan Pra Pembelajaran Yang pertama pengaturan tempat duduk masing-masing siswa saat peneliti melakukan observasi kelas pada waktu yang berbeda, dikelas berbeda dan pada saat pembelajaran IPS tidak menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran.Kegiatan pra pembelajaran tersebut di mulai dengan pengaturan tempat duduk masing-masing siswa. Setiap kelas terlihat berantakan, siswa di tiga kelas tersebut terlihat malas untuk merapihkan tempat duduk mereka masing-masing, sehingga pada saat guru masuk ke dalam kelas guru menghabiskan waktu 10 menit di awal jam pelajaran untuk meminta siswa merapihkan tempat duduk dan membersihkan kelas dari sampah yang terlihat dikelas. Kedua adalah cara guru mengondisikan kesiapan siswa menerima
pembelajaran,
di
tiga
kelas
tersebut
guru
selalu
mengkondisikan siswa agar siswa siap menerima pembelajaran. Hal tersebut dilakukan dengan cara guru memberikan motivasi kepada siswa di awal jam pelajaran akan di mulai. Ketiga adalah kesiapan siswa menerima pelajaran yaitu dari tiga kelas tersebut berisi 20-25 orang siswa namun yang terlihat siap untuk menerima pelajaran di masing-masing kelas hanya 5-10 orang siswa, siswa yang tidak siap menerima pelajaran terlihat tidak bersemangat untuk belajar bahkan pada saat guru masuk kedalam kelas siswa terlihat sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya.
58
2. Kegiatan Membuka Pembelajaran Pertama guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yaitu, guru selalu memberikan penjelasan tersebut di masing-masing kelas pada saat sebelum materi pelajaran di mulai. Guru selalu mengingatkan siswa kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan hendak di capai. Kedua adalah siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi inti dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu, dari tiga kelas yang ada, semua siswa terlihat mendengarkan penjelasan guru dengan baik, namun di kelas IX A ada 7 siswa yang terlihat tidak tertarik dengan apa yang di jelaskan oleh guru, di kelas IX B ada 5 siswa yang terlihat tidak mendengarkan guru menjelaskan penjelasan tersebut, di kelas IX C ada 5 siswa tidak mendengarkannya bahkan ada satu siswa yang terlihat seperti sedang sibuk memainkan handphone milikinya tanpa sepengatahuan guru. 3. Kegiatann Inti Pembelajaran 1) Penjelasan Materi Pembelajaran Pertama adalah guru memberikan penjelasan materi dengan metode ceramah cukup baik pada tiga kelas yeng berbeda. Kedua adalah di tiga kelas IX yang ada perhatian siswa pada materi yang sedang di jelaskan guru yaitu, hanya pada 20 menit pertama siswa dapat fokus memperhatikan guru menjelaskan, setelah itu siswa terlihat tidak dapat fokus untuk belajar dan cenderung bosan dengan penjelasan guru. Ketiga pada saat guru mejelaskan meteri pelajaran di tiga kelas pada waktu yang berbeda, guru selalu memberikan pertayaan
59
kepada siswa apakah mereka memahami apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Keempat adalah siswa bertanya pada saat proses penjelasan materi yaitu di kelas IX A pada saat guru sedang menjelaskan hanya ada 5 siswa yang bertanya, dan di kelas IX B dan C hanya ada 3 siswa yang bertanya. Kelima yaitu guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa, setiap guru mengajar di setiap kelas, guru selalu memberikan fasilitas kepada siswa untuk berinteraksi antar siswa.Di tiga kelas tersebut siswa pun melakukan interaksi yang cukup baik walaupun ada beberapa siswa yang kurang dapat berinteraksi dengan baik. 2) Pendekatan/Strategi Belajar Pertama guru melalukan pembelajaran aktif yaitu di tiga kelas guru melakukannya dengan pembelajaran yang sama, guru menciptakan pembelajaran yang aktif dengan cara melakukan tanya jawab kepada siswa. Kedua, keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar yaitu tidak semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar di kelas IX A dan B hanya 10 siswa yang terlihat terlibat dalam kegiatan belajar, di kelas IX C ada 13 siswa yang terlihat terlibat dalam kegiatan belajar contoh dari keterlibatan tersebut adalah aktifnya siswa untuk bertanya di dalam kelas, dan fokusnya siswa untuk memperhatikan pelajaran Ketiga adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, setiap mengajar di tiga kelas yang berbeda guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untu bertanya tentang materi yang belum di pahami.
60
Keempat adalah guru memotivasi siswa untuk bertanya, pada saat guru mengajar di tiga kelas yang berbeda setelah menjelaskan materi pelajaran guru selalu memberikan motivasi siswa untuk bertanya
saat
pelajaran
berlangsung.
Kelima
adalah
siswa
termotivasi untuk bertanya, pada tiga kelas yang berbeda hanya beberapa siswa yang termotivasi untuk bertanya di kelas IX A dan C hanya ada lima siswa yang termotivasi untuk bertanya, di kelas B ada 8 siswa yang termotivasi untuk bertanya pada saat jam belajaran berlangsung. 3) Pemanfaatan media Pembelajaran/Sumber Belajar Pertama adalah kemampuan guru untuk menggunakan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu, dengan menggunakan proyektor untuk menampilkan power point. Kedua, adanya interaksi antar siswa dengan media pembelajaran yaitu dari tiga kelas tersebut terlihat bahwa tidak banyak interaksi antar siswa dengan media pembelajaran, di kelas IX A hanya tiga siswa yang terlihat berinteraksi dengan media pembelajaran, di kelas B dan C hanya ada empat siswa yang terlihat melakukan interaksi dengen media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Ketiga adalah kesesuaian media dengan materi pembelajaran yaitu media yang guru gunakan untuk menjelaskan materi pada tiga kelas yang berbeda terlihat sudah sesuai dengan materi pelajaran yang akan dijelaskan kapada siswa. Keempat, ketertarikan siswa pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran yaitu, siswa terlihat kurang tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran.
61
4) Penilaian Proses Belajar Pertama adalah guru memberikan tugas/latihan kepada siswa, pada saat guru mengajar, guru selalu memberikan tugas/latihan untuk dikerjakan di kelas pada saat jam pelajaran masih berlangsung.Kedua adalah siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan oleh guru yaitu, beberapa siswa tidak mengerjakan tugas/latihan yang telah diberikan oleh guru dengan alasan waktu pelajaran sudah selesai. Ketiga adalah siswa menjawab pertanyaan guru pada saat guru memberikan pertanyaan, dari tiga kelas tersebut kelas IX A ada 9 siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru, dan kelas IX B dan C ada 4 siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru pada saat guru memberikan pertanyaam pada siswa. Keempat adalah guru melakukan penilian pada saat tanya jawab dikelas. Di tiga kelas yang berbeda guru melakukan penilaian tanya jawab dikelas yang bertujuan agar siswa termotivasi untuk belajar guru memberikan poin kepada siswa yang dapat menjawab atau bahkan bertanya kepada guru. Poin tersebut akan di masukan kedala daftar nilai siswa. 4. Kegiatan Penutup Pertama adalah guru melakukan konfirmasi dengan memberikan kesimpulan terhadap materi pelajaran yang sudah di pelajari yaitu, guru selalu melakukan hal tersebut di tiga kelas yang berbeda agar siswa selalu mengingat materi pelajaran yang telah di jelaskan.Kedua adalah keterlibatan siswa dalam memberi kesimpulan yaitu hanya ada beberapa
62
siswa yang terlibat, masih ada siswa yang terlihat tidak dapat memberikan kesimpulan. b) Pada saat Menggunakan Permaina Monopoli Sebagai Media Pembelajaran 1
Kegiatan Pra Pembelajaran Pada kegiatan pra pembelajara saat bel pelajaran IPS berbunyi
siswa sudah mempersiapkan dan mulai merapihkan tempat duduk mereka masing-masing, dari masing-masing terlihat bahwa siswa sudah siap untuk menerima pelajaran IPS karena sebelumnya siswa sudah diberitahu oleh guru akan belajar IPS menggunakan media permainan monopoli. Guru pun mengkondisikan siswa agar membentuk kelompok, dalam satu kelompok terdapat 4-5 orang siswa. 2
Kegiatan Membuka Pembelajaran Pada kegiatan membuka pelajaran sebelum memulai pelajaran di
tiga kelas yang berbeda, guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.Semua siswa di tiga kelas tersebut memperhatikan penjelasan guru dengan baik, namun pada kelas IX C masih ada dua orang siswa yang tidak mendengarkan, mereka masih sibuk berbicara sendiri sehingga guru harus menegurnya untuk memperhatikan. 3
Kegiatann Inti Pembelajaran 1) Penjelasan Materi Pelajaran Pada penjelasan materi pelajaran guru menjelaskan di tiga kelas yang berbeda tersebut tentang materi pelajaran yang akan di pelajari yaitu tentang perekonomian dan pajak dengan
63
cara memberikan media pembelajaran permainan monopoli. Sebelumnya guru menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara memainkan permainan monopoli tersebut pada siswa. 2) Pendekatan/Strategi Belajar Pada pelajaran IPS guru melaksanakan pelajaran aktif dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran di kelas IX A, B, dan C. Semua siswa pada tiga kelas tersebut ikut terlibat di dalam kegiatan belajar tersebut, keterlibatan tersebut tidak hanya terlihat dari keikut sertaan siswa dalam bermain namun siswa juga terlihat aktif bertanya kepada guru pada saat guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Saat menggunakan
kegiatan permainan
belajar
berlangsung
monopoli
sebagai
dengan media
pembelajaran guru memotivasi siswa agar siswa mau bertanya kepada guru, pada saat bermain monopoli siswa pun menjadi termotivasi untuk bertanya.Hal tersebut terlihat ketika siswa yang kurang paham dengan pelajaran, siswa langsung bertanya kepada guru. 3) Pemanfaatan media Pembelajaran/Sumber Belajar Saat mata pelajaran IPS yang menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran semua siswa di tiga kelas tersebut terlihat sangat memanfaatkan media tersebut. Dari cara siswa memanfaatkan media tersebut telihat adanya interaksi siswa di masing-masing kelompok yang sudah di
64
bentuk sebelumnya oleh guru, siswa saling berdiskusi untuk menjalankan permainan monopoli dengan baik. Menurut peneliti pada saat melakukan observasi dari materi yang terdapat pada media permainan monopoli terlihat sudah
sesuai
dengan
materi
pelajaran
IPS
yaitu
perekonomian.Semua siswa pun terlihat tertarik pada materi yang disajikan pada media tersebut, tetapi pada kelas IX B terdapat dua siswa yang terlihat kurang tertarik pada permainan monopoli namun siswa tersebut tetap aktif ikut serta pada pelajaran tersebut. 4) Penilaian Proses Belajar Pada saat jam pelajaran selesai guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat rangkuman tentang pelajaran yang
sudah
menggunakan
di
pelajari media
pada
pelajaran
permainan
IPS
monopoli
dengan dan
mempresentasikan hasil rangkumannya di dalam kelas. Siswa pun mengerjakan tugas yang telah diberikan guru dengan cukup baik dan bergantian maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil rangkuman yang sudah dibuat. Pada saat siswa mempresentasikan hasil rangkumannya guru memberikan beberapa pertanyaan dan siswa pun menjawab pertanyaan guru dengan benar walaupun ada dua orang siswa di kelas IX A, empat orang siswa di kelas IX B, dan 3 orang siswa di kelas IX C yang tidak dapat menjawab semua pertanyaan guru karena siswa tersebut terlihat gerogi saat maju di depan kelas.
65
Siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar diberi nilai dan di masukan kedalam daftar nilai siswa, dan siswa yang tidak dapat menjawab semua pertanyaan namun
tetap
maju
untuk
mempresentasikan
hasil
rangkumannya guru tetap memberikan nilai kepada siswa. 4
Kegiatan Penutup Pada saat kegiatan penutup guru melakukan konfirmasi seperti
memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari, guru tidak hanya memberi kesimpulan saja namun guru juga menjelaskan materi dan kembali melakukan tanya jawab kepada siswa, agar siswa ikut terlibat dalam memberikan kesimpulan materi tersebut. Siswa pun mampu memberikan kesimpulan dengan baik dan menjawab pertanyaan guru dengan benar. d) Data Hasil Belajar siswa Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan Pre-eliminarystudy (penelitian awal) pada penlitian awal ini peneliti ingin mengetahui apakah permainan monopoli meningkatkan motivasi belajar siswa. Dan dari penelitian awal ini dapat disimpulkan bahwa siswa termotivasi belajar setelah menggunakan permainan monopoli, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Dari data nilai siswa yang ada dapat disimpulkan bahwa, nilai siswa R jadi meningkat karena dia terlihat motivasi belajarnya meningkat setelah menggunakan permainan monopoli di dalam kelas yang di berikan oleh guru sebagai media pembelajaran.R adalah siswa yang pintar, aktif, dan menyukai hal-hal yang baru.Karena R menyukai hal-hal yang baru maka dari situ dia menyukai permainan monopoli dan membuatnya termotivasi belajar.
66
Siswi I adalah siswa yang sopan dan ramah tapi sebelum guru memberikan permainan monopoli sebagai media pembealajaran dia memiliki motivasi belajar yang rendah dan hasil belajar yang kurang, setelah guru memberikan permainan monopoli dia terlihat menyukainya dan motivasinya pun terlihat meningkat dan membuat hasil belajarnya juga menjadi naik hal tersebut bisa dilihat pada data nilai siswa diatas. Siswa T adalah siswa yang yang pendiam tetapi dia anak yang pintar karena memiliki hasil belajar yang bagus sebelum guru menggunakan media permainan monopoli di dalam kelas, tetapi pada saat guru menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran T terlihat tidak menyukainya, namun hasil belajarnya terdapat peningkatan. Siswa A adalah seorang yang ceria dari keceriannya dia memiliki prestasi di sekolah maupun di luar sekolah, di sekolah dia menjadi ketua osis dan di luar sekolah dia menjadi artis stand up comedy di salah satu stasiun televisi swasta. Tapi dilihat dari prestasinya yang bagus dia tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi hal ini terlihat pada hasil belajarnya yang kurang bagus, namun setelah guru memberikan media permainan monopoli motivasinya terlihat meningkat hal tersebut bisa di lihat pada hasil belajarnya yang meningkat juga. Siswa Z adalah siswa yang sopan dan pintar.Sebelum guru memberikan permainan sebagai media pembelajaran dia sudah memiliki hasil belajar yang bagus.Tapi pada saat guru membawa permainan monopoli ke dalam kelas untuk di jadikan sebagai media pembelajaran dia terlihat antusias dan menyukai permainan monopoli tersebut. Dan setelah menggunakan permainan monopoli tersebut terlihat motivasi belajarnya meningkat dan hasil belajarnya pun menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
67
Siswi F adalah siswa yang kurang percaya diri oleh karena itu, membuat dia tidak memiliki motivasi yang tinggi hal tersebut bisa dilihat pada hasil belajarnya sebelum guru memberikan permainan monopoli sebagai media pembelajaran, namun pada saat guru menggunakan media permainan monopoli F terlihat sangat menyukainya dan membuat motivasinya meningkat hal tersebut dilihat dari hasil belajarnya yang ikut meningkat. Berikut adalah data nilai siswa sebelum dan setelah guru menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran: Table 4.1 Nilai mata pelajaran IPS
NO
Inisial Nama Siswa
1
R
Nilai Sebelum Menggunakan Permainan Monopoli 87
Nilai Setelah Menggunakan Permainan Monopoli 100
2
I
72
85
IX.A
3
T
88
95
IX.B
4
A
50
81
IX.B
5
Z
80
93
IX.C
6
F
65
88
IX.C
KELAS IX.A
BAB V PENUTUP Pada bab lima, peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari dua yaitu kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan Pada bab I peneliti sudah jelaskan tujuan penelitian adalah bagaimana penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang, dan bagamiana motivasi belajar siswa meningkat setelah menggunakan media pembelajaran tersebut. Selama peneliti melakukan penelitian di SMP Islam Harapan Ibu, peneliti turun langsung ke lapangan melakukan wawancara, observasi dan membandingkan nilai untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa, maka peneliti berkesimpulan: 1. Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Dengan pembelajaran
menggunakan banyak
permainan
keuntungan
yang
monopoli diperoleh
sebagai antara
media
lain:
(1)
Pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli bila di rancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang menari, efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) Permainan monopoli digunakan sebagai media pembelajaran terlihat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) Dapat mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa. Sedangkan
keterbatasan
pembelajaran
dengan
menggunakan
permainan monopoli sebagai media pembelajatan di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang adalah: (1) keterbatasan dialog atau keterangan yang jelas di
68
69
dalam media tersebut sehingga butuh waktu untuk guru menjelaskan sebelum permainan monopoli itu digunakan, (2) terlalu sering menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dapat menyebabkan siswa ketergantungan yang berakibat kurang baik bagi siswa, yaitu siswa menjadi selalu ingin bermain. 2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan table 4.1 yang telah peneliti ambil berdasarkan jumlah partisipan yang diwawancarai, diketahui bahwa nilai pelajaran IPS setiap kelasnya mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar siswa , hal ini disebabkan karena dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran membuat siswa lebih tertarik, dan lebih termotivasi, selain itu dengan menggunakan media permainan
monopoli
siswa
yang
lamban
dan
malas
dalam
daya
penerimaannya dapat menyesuaikan diri, dengan dibentuknya kelompok belajar siswa dapat mengerjakan soal-soal tanpa tergantung pada guru, dengan permainan monopoli sebagai media pembelajaran siswa dapat saling berdiskusi. B. Implikasi Adanya berbagai keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran memberikan implikasi bahwa siswa akan lebih termotivasi bila setiap guru menggunakan media permainan monopoli, dengan termotivasinya siswa maka hasil belajar siswa ikut meningkat, namun hal tersebut akan terjadi jika penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dirancang dengan sebaik-baiknya yang sesuai dengan bahan ajar yang akan dipelajari.
70
C. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba memberikan saran kepada pihak-pihak terkait yang sekiranya akan berguna, yaitu: a. Bagi Pihak Sekolah Agar pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli menjadi media yang memberikan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan berbobot. Maka pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli harus lebih dikembangkan lagi yang tentunya, harus di bantu dengan tim khusus yang terdiri dari staf ahli dalam bidangnya yang menguasai keahlian tentang pembuatan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran IPS serta memahami tentang kurikulum. b. Bagi Guru Agar dapat menciptakan kelas yang aktif dan memiliki siswa yang motivasi belajarnya tinggi maka harus lebih sering memberikan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, agar siswa pun lebih termotivasi untuk belajar dan siswa tidak merasa bosan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti juga mengharapkan ada peneliti lanjutan dari pihak lain mengenai keprofesionalan guru IPS dalam mengembangkan keahlian terhadap penggunaan media pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Al Hikmah. al Qur’an dan terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Cahyo, Agus N. 2011. Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak. Jogjakarta: FlashBooks Gunawan, Rudy. 2013. PENDIDIKAN IPS filosofis, konsep, dan aplikasi (edisi revisi). Bandung: Alfabeta. Cet. II Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Cet. VII Husna. A. 2009. 100+ Permainan Tradisioal Indonesia Untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan Kearaban. Yogyakarta: Andi
Jamaludin, Asep. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. XXIX Sadiman, Arif S (dkk). 2010. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali pers Sapriya H (dkk). 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS
71
72
Schunk, Dale H (dkk). 2012. Motivasi Dalam Pendidikan: Teori, Penelitian dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. V Solihatin, Entin-Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara Sudjana, Nana-Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Algensindo. Cet IV Suyono-Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Cet XV __________ Memahami Penelitiann Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Cet VII Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tim Penulis Program Studi Pendidikan IPS. 2009. Pendidikan IPS Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi Dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara ________2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Cet. IV
73
Usman, M. Basyiruddin- Answari. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Sumber Jurnal: Jawandi, Ahmad. 2013. Bimbingan Konseling dengan Media Permainan :Smart Monopoli” untuk meningkatkan Kreativitas siswa. Jurnal Pendidikan. Surakarta: USM Sartikaningrum, Ria-Widiyati, Ani. Pengembangan Media Pembelajran Permainan Monopoli Akuntansi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.. Vikagustanti, Dea Aransa.2014. Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan. Semarang: UNS Sumber Internet: Litbang LPM-PNL UNM. (2014) “Pengujian Kredibilitas data pada Penelitian Kualitatif”.
[Online].
Tersedia:
http://www.penalaran-
unm.org/artikel/penelitian/352-penggujian-kredibilitas-data-pada-penelitiankualitatif.html. [26 februari 2015] Riadi,
Muchlisin.
(2013)
Motivasi
belajar.
[Online].
Tersedia:
http://www.kajianpustaka.com/2013/04/motivasi-belajar.html [11 sepember 2014]
Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang
SMP ISLAM HARAPAN IBU
Kampus Pendidikan Islam TK-SD-SMP-SMA Website: www.harapanibu.sch.id
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
NILAI MATA PELAJARAN IPS IX. A KKM:73 NO
Induk
NAMA SISWA L/P
1
1712
Adinda Zahwa Mayussa
P
2
1715
Amar Shalahul Umam
L
3
1720
Ara Azka Nabila
P
4
1721
Ario Wicaksono
L
5
1709
Cheka Ar-rafi Djunaidi
L
6
1723
Daffanka Rizaldi Hutagalung
L
7
1727
Fabio Almer Agoes
L
8
1729
Fatima Azzahra Nur
P
9
1732
Indah Novianti
P
10
1735
Jihan Sabrina
P
11
1736
M. Dini Afuza
L
12
1737
M. Mikhail Hugo Dirgananto
L
13
1747
Muhamad Athena Ariaputra
L
14
1748
Nabilla Tri Bayu Salina
P
15
1749
Nadhifal Abdurrahman Rendusara
L
16
1753
Rafli Fauzan Andara
L
17
1754
Rahel Syafara Akil
P
18
1759
Renata Felicia
P
19
1761
Rio Aurelio
L
20
1766
Shalika Rahma Kencana
P
21
1767
Syifa Salma Elventsa
P
22
1768
Tiara Athaya Hanandira
P
Latihan 1
Latihan 2
Lathian 3
Lathian 4
UTS
62 66 70 70 57 68 84 72 60 70 82 64 60 70 60 80 70 72 68 70 72 62
65
84 91 70 94 57 70 73 76 85 80 99 74 84 73 75 90 86 82 89 83 70 70
84 91 70 94 68 70 73 76 85 80 99 74 90 73 79 100 86 97 89 83 70 70
83 85 70 81 80 90 85 75 88 84 90 83 90 83 81 100 73 97 85 76 82 80
60 65 65 55 70 75 70 70 70 85 70 72 70 65 87
70 75 70 65 70 62
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran.
Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang
SMP ISLAM HARAPAN IBU
Kampus Pendidikan Islam TK-SD-SMP-SMA Website: www.harapanibu.sch.id
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
NILAI MATA PELAJARAN IPS IX. B KKM: 70 L/P
Latihan 1
Latihan 2
Lathian 3
Lathian 4
UTS
Abdul Munir
L
50
50
75
81
80
1714
Amanda Rizki Nadia
P
70
70
88
80
88
3
1718
Anantomo Indra Nurfalah
L
73
73
85
91
83
4
1725
Dinda Naura
P
64
64
80
80
85
5
1728
Farisa Nabila Meutia
P
78
78
75
80
83
6
1734
Jessica Inaya
P
88
88
75
77
80
7
1742
M. Maulana Arrasy Perwira Sejati
L
73
73
75
83
83
8
1821
M. Tzarnofik Kamil
L
80
88
95
95
100
9
1738
Mohammad Dio Rizky
L
78
78
80
75
89
10
1739
Muhamad Alif Rivelino Ramadhan
L
60
70
80
82
84
11
1743
Muhammad Rajaa Ibran
L
77
77
90
84
83
12
1746
Muhammad Thariq
L
79
79
80
83
83
13
1751
Naufal Widya Putra
L
70
70
88
83
83
14
1752
Raditya Bimo Prabowo Roeseno
L
85
85
85
76
75
15
1756
Ranggasaleh Al Bari Damarian S.
L
51
51
85
77
89
16
1779
Reihan Tenriola
L
75
75
85
88
82
17
1758
Reindy Aprillio Putra
L
60
60
80
81
72
18
1764
Sausan Farida Rachmat
P
43
43
80
84
80
19
1765
Shafa Fatharani
P
50
50
90
80
74
20
1769
Vianca Zasha Prasetio
P
66
66
80
70
96
NO
Induk
1
1711
2
NAMA SISWA
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran.
Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang
SMP ISLAM HARAPAN IBU
Kampus Pendidikan Islam TK-SD-SMP-SMA Website: www.harapanibu.sch.id
Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 1231 Telp. (021) 7591 1228 / Fax. (021) 7652 116
NILAI MATA PELAJARAN IPS IX. C KKM:70
L/P
Latihan 1
Latihan 2
Lathian 3
Lathian 4
Alwisansyah Sianipar
L
52
78
79
1716
Amilia Primadiya Putri
P
56
55
70
3
1717
Ananda Hunafa Sholeha
P
56
72
74
4
1719
Anisa Putri Mutiara Sicard
P
56
71
85
5
1724
Dimasyqi Arya Putra
L
70
78
82
6
1726
Fabiano Daffa Kristanto
L
34
38
73
7
1730
Febrianti Mahbi
P
56
65
85
8
1731
Hafiz Royhan
L
58
66
75
9
1740
Muhammad Arsha Briantama
L
54
57
75
10
1741
Muhammad Fhadil Alfaridz Adam
L
66
76
73
11
1744
Muhammad Ramadhan
L
66
64
73
12
1750
Nahdia Aisya Kusuma Wardani
P
66
72
79
13
1755
Raihan Pradana Putra
L
54
55
80
14
1757
Rega Satria Felangi
L
66
65
70
15
1771
Reyhan Ananda
L
62
81
76
16
1760
Rifqi Zulhazmi
L
62
70
79
17
1762
Safira Talita Anjani
P
66
54
74
18
1763
Salsabila Zahra
P
52
66
80
19
1770
Zhofran Ashma Nurriza Ali M.
L
66
80
89
20
1822
Ali Muhammad Abdul Rahman
L
62
70
76
21
1823
M. ridho Idham
L
62
81
70
84 91 70 94 75 76 88 76 85 80 99 74 90 73 79 100 86 85 93 83 70
NO
Induk
1
1713
2
NAMA SISWA
UTS
80 83 83 83 95 80 90 80 80 90 80 90 80 60 88 80 83 90 100 75 88
*** Pada latihan 1 dan 2 nilai siswa sebelum menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran.
LAMPIRAN FOTO PERMAINAN MONOPOLI
Gambar penuh papan permainan monopoli
Gambar papan permainan monopoli bagian tengah
Gambar Papan Permainan Monopoli petak ke-1 (dimulai)
Gambar Papan Permainan Monopoli petak ke-2
Gambar Papan Permainan Monopoli petak ke-3
Gambar Papan Permainan Monopoli petak ke-4
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan belajar saat menggunakan permainan monopoli
LAMPIRAN FOTO REDUKSI DATA PENELITIAN
Reduksi Data Hasil Observasi
Reduksi Data Hasil Wawancara
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
Ajeng Trinovitasari
NIM
11
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Judul Skripsi
Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai
100is000073
Media
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Menengah pertama (Studi
Deskriptif Kualitatif Di Smp Islam Harapan Ibu pondok pinang)
Hal.
Hal No
Referensi
Skripsi
Referensi
Rudi susilana dan Cepi Riyana., P emb
I
1
e
I aj
aran
:
hakikat,
p engemb
angan,
Media
p emanfaatan,
dan penilaian, cet ke-2 (Bandung: CV Wacana prima,
1
juli 2008)
Suyorro dan Hariyannti, Belajar I
2
dan
Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 28
2011)
BAB
II
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT 1
J
4
6
6
Raj aGrafindo Persada, 2008)
J
Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011)
7
Paraf
Arief S. P
5
engerti an,
Sadiman, dkk., Media pendidikan: P engemb
angan, dan
P
emanfaatannya
6
6
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010)
Arief S. 6
6
Sadiman, dkk., Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya 7
(Jakarta: Raja Grafindo Persad a, 2010)
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:pT 7
7
RajaGrafindo Persada, 2008)
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:pT 8
7
RajaGrafindo Persada, 2008)
9-10
Azhar Arsyad, Media Pembelojaran (lakarta:pT 9
8
RajaGrafindo Persada, 2008)
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (lakarta:pT 10
8
RajaGrafindo Persada, 2008)
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya t1
8
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikon (KTSP),
zt+
(Jakarta: Kencana, 2009)
t2
8
Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Medii Pembelajaran: Manual dan Digital, (Jakarta: Ghalia 7
Indonesia, 2011)
13
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: 8
Aditya Bakti, 1994)
pT Citra 6
tk
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: pT Citra 14
9
Aditya Bakti, 1994)
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT 15
t6
9
l0
RajaGrafindo Persada, 2008)
Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
20ll)
Asnawir dan Basyiruddin 17
l0
t2-14
P
e
mb
e I aj
ar an., (Ciputat :
lJsman,
18
10
P emb el aj ar an.,
Media
Ciputat Pers. 2 002)
Asnawir dan Basyiruddin Usman,
l5
l5 Media
(Ciputat: Ciputat Pers. 2002)
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (lakarta:pT 19
l1
RajaGrafindo Persada, 2008)
21
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:pT 20
t2
RajaGrafindo Persada, 2008)
t9
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Str at e gi, dan Imp 21
t2
Iem e
nt a s iny
a dal am Kur
i ku I um
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi
113
Aksara, 2010), Ed.1, Cet.2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:pT 22
l3
RajaGrafindo Persada, 2008)
24-25
14
Agus 23
l3
N Cahyo,
Gudang permainan Kreatif kh"yus arat
kiri anak,(Jogakarta: Flash Book 201 1)
otak
144
Husna. 100+ psymqinan Tradisioal Indonesia Untuk
24
t3
Kr e at iv i t as, Ke I an gkas an, dan Ke ar ab an. (yogyakarta:
Agus 25
14
2
u
145
//1
Andi) 2009
otak
N Cahyo,
Gudang permainan Xreatif khtnus asah
kiri anak,(Jogakarta: Flash Book 201 l)
Dale H.Schunk, Paul R. Pintrich, Judith L,Meece, 26
t1
"Motivasi dalam Pendidikan"(Jakarta:
pT. 6
INDEKS,2012) edisi bahasa indonesia edisi ketiga
Dale H.Schunk, Paul R. pintrich, fudith I._ivteece, 27
l7
"Motivasi dalam Pendidikan"(Jakarta:
18
A. M, "Interqksi Da, Moriasi Biai*
Mengajar", (Jakafta: Raja Grafindo persada, 1996) 74
cet. Ke-6
Slameto, Belajar 29
IB
7
INDEKS,20l2) edisi bahasa indonesia edisi ketiga Sadirman
28
pT.
dan Faktor-fakto,
Mempengaruhinya. (Jakarta:
yorrg
pT. Rineka Cipta,
2010) Cet. Ke-5
171
lvtonvast Deta1ar ", dt unggah pada 22 april2013, di 30
19
a
belajar.html yang diakses pada 1l sepember 2014
31
20
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Rineka
-)
2
le
Cipta.1990), Cet. II
Sapriya, Dadang Sundawa, dan
32
20
Iim Siti Mas)ritoh" Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IpS, 7
(Bandung: UPI PRESS, 2006)
JJ
2T
Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p,200) 1-11
Sapriya Susilawati, dan Sadjarrain 34
21
35
21
N"ral"gorsrp
dasar 1PS, (Bandung: UPI press 2006)
Sapriya Susilawati, dan SadjaruOin Nu-ai",
5t
forurp
dasar 1PS, (Bandung: UPI press 2006)
7
Etin Solihatin, dan Raharjo, CooperatiriTr*ntng 36
22
38
22
23
t4
(Analisis Model Pembelajaran IpS), (Jakarta: Bumi Aksara,2008), Ed. 1, Cet.3
37
k{
t4
Nadlir, Ilmu Pengetahuan Sosial, (tt.p., t.p, 2009) 1-11
Syarifudin Nurdin, Model frmbeloio*n yorg Memeperhotikqn keragaman Individu Siswa dalam kurikulum berbasis Kompetensr. (Jakarta: pT.
24
Ciputat Press. 2005)
Etin Solihatin, dan Raharjo, Coopnrotn-Lrrrnlng 39
23
(Analisis Model Pembelajaran IpS), (Jakarta: Bumi Aksara,2008), Ed.
40
23
l,
Cet.3
Rudy Gunawan, Pendidikan tpS: Filosofi, Xonsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, Z0l3)
t4
t8
y+
Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, 4t
27
(B andung
: Alfab et, .20 12)
Nana sudjana dan Ibrahim, peneltian dan penilaian 42
28
Pendidikan,
( Bandung: Sinar Baru Algensindo, 64
2007)
Haris Herdiansyah, Met o dolo gi p enel itian 43
28
K"alitotif
untuk llmu-ilmu Sosial, (Jakarta: penerbit Salemba
Humanika,20ll)
9
Sugiyono, Memahami penelitton Xuittotif,
441
29
(Bandung: Alfabet, 2012)
53-54
Sugiyono, Memahomi penelitian rurktrtlf 45
30
(Bandung: Alfabet, 2012)
s9
Sugiyono, Memahami penelitian Kuatlrr$ 46
30
(Bandung: Alfabet, 2012)
72
Nana Syaodih, Metode penelitian p"ndidika", 47
3l
(Bandung: PT. Remaja Rosdakary a.2005)
220
Sugiyono, Memahami penelitian Krrlltrtlf, 48
3t
(Bandung: Alfabet, 2012)
64
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif 49
31
(Bandung: Alfabet, 2012)
82
Sugiyono, metode penelitian 50
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan
31
(Bandung: Alfabeta.
20
32
(Pendekatan Kuantitotif Kualitatif (Bandung: Alfabeta.
20
JJJ
Pendidikan
dan
R&D), 333
I 2)
Sugiyono, metode penelitian 52
R&D),
I 2)
Sugiyono, metode penelitian 51
Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif JJ
(Bandung: Alfubeta. 20 I 2)
Pendidikan
dan
R&D), 365
J akarta, 25 Februar i 20 I 5 Dosen Pembimbing Skripsi,
NIP. 19780314 200604 2 002
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
s-{.]Y..\\
q$gB
&
Jl lr I I
JLtanda
i\o Dokumen
,
FORM (FR)
Ncrrrror : [Jrr.0 l/F.l/KM.01.31,.......12014
Larnp.
Maret 2010
_l
No 95 Ctpultt 1 54 1 2 ladoncsta
SURAT eiMBlillcanr
FITK.FR,AKD-OB
l
rsi ierbit [,ro Revrsl:
01
uir
in
Sknlp SI ,lakarta.
l2
Februari 2014
:-
Ilal
: Bimbingan Skripsi
Kepacla Ytlr.
Maila l)irria I-[usrria llalrirn.Nl A Pcurbinrbirrg Sklipsi Fakultas I lrnu 1'arbiyalr ciarr' Kcgtrruarr
UIN Syarif l'l idayatu I lah Jakarta. -4.1.: u I t t rtt t r' ct I tt i kt
t r
t
t tr
t'. y'
lt
Dcttgatt irri cl ilrarapkan kcsecliaart Saudara unttrl< (rnateri/tekrr is) perr
,
u
I
isan sl
Nanra
Ajcng 'f rirrov itasari
NIM
I I t00t5000073
Junrsan
Pqrdiclikan IPS
Serlester
V
1
.ludLrl
lll
rncrrjacl
i
pernbimbirrg
llll
:
(l)elaphn)
Skripsl ; "Penggunaan
Permainan Monopoli sebagai Media pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Menengah Pertama".
JtrdtrltersebttttelaltdisetuiuioleltJurusanyangbersangkutanpadatanggal 22Janttari20l4,
abstraksi/olrlline tcrlanpir. Sattcia;a clapat rnclakukan pcrLrbahan rcdaksiorral pl.cla.iuclLrl tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap pcrlu. rnohon pcrnbinrbing nrorrghuburrgi Jumsan terlebilr dahulu.
Ilirnbirrgan sliripsi
itti
diharaplian sclcsai rlalarn'rvalitu
(r (cnaru)
bLrlan. clarr clapirt
diperpaniang selzrrna 6 (enanr) bulan berikutnya tanpa surat pcrpanjangan. Atas pcrhatiatt datt kc{a sarna Saudara, kanri ucaplian tcrinra kasili. ['Vu l;,s u lq m
u' q I q i k u m
vy
r.
yv
b.
a.n. Dckarr Ka.jur Perrdiclikan
'l enrbrrsan:
l. 2.
l)ckan F'l'l'K Mahasisrva ybs
NIP.
I 97 _"10424
I
lrS
200801 I
0
t2
1
7 KEMENTERIAN AGAfilA UIN JAKARTA
d i.ryD
FITK
lrrr-i
i
LTII TI
il.
l.
H. inaada tJc 95 ClguiEr' ',5J.2
lr:cr.tz
Nc. Dokumen fgl. Terbit
' :
FO,RM (FR)
i
i
i
tLla!
SIJRAT PERMOHONAN Nomor : Un.0ilF. 1/fu\I.0i.1.1........,'l0i 2 l-arrp. : OutlineiProposal l-lal : P'ermohonan Izin Perelitian
No. Revisi:
FfTK.FR..4KD-OB2
1 l;tarei 2010
:42 :
1f1
PENELITIAN Jakana. I 7 Novernber 20
l.j
Kepada Yth.
Dra. Budi Suci Nurani, iVL Pd Kepala SN'IP Isiam Harapan ibu,Pondok Piiiai-ig Jakai-ta selaian di Tempat As
s
ql anru'
trlaikun i'r.v
b.
Dengan hormat kami sampaikan bahrva, Nanra
Ajeng Trinovitasari
NIN4
r r 10015000073
Jurusan
Pendidikan IPS
Semesier
VIII (Delapa*)
Judul
Skripsi
: "Penggunaan Permainan Vlonopoli sebagai l\{edia Pentbelajaran dalam Meningkatkan ivlotivasi Belajar Ilrnu Pengetahuan Sosial Menengah Pertama".
adalah benar ntahasisrvai Fakultas Ilmu Tarbiy'ah clan Keguruan UIi\,i lakarta yang sedang lnenyLisul.l skrjpsi, dan akan nrengadakan peiielitian (riset) cli sekolah vang Ibu pirnpin.
Urrtuk ci
itr.r
kami rnohon Ibu dapat mengizinkan rnahasisr.va tersebtit n-relaksanakan penelitian
irnaksud.
Atas perhatian dan kerja sama lbu, kami ucapkan terinra kasih, l!'us.s it
Io
mu' cr I ct i ku nt
v,
r.v' b.
Ternb,.rsan:
t. 2. l.
Dekan FITK Pen.rbantu Dekan Biclang Akadeurik X.liihasisrva yang bersangk,-rtan
i !
Yoyolon Horopan lbu Pondoh Pinong
Xompur Pendldlhon lrlqm
$MP I$LAM HARAPAN IBU
w.horcponibu.rch.ld
tL
tL Bonm Na
t pondo& Ptmng, Xc$oycsn Lcmq, lohorts ,ct{ton t23lo Tclp. (o1r) 759t
TX.'D.'MP-'}IA Webrtte:
t2:! (Hmung) FG (or)
7612 t16
SURAT KETERANGAN Nomor : 503i101 .4/SM Pl-HllG 1201 5
yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP lslam Harapan lbu Pondok Pinang, KebayoranLamaJakartaSelatandenganinimenerangkanbahwa Nama
AJENG TRINOVITASARI
NIM
1110015000073
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta, 17 November
Fakultas
llmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
Pendidikan IPS (Konsentrasi Ekonomi Akuntansi)
Alamat
Jl. Ampera ll Rt. 002/07 No. 77 Kel. Buaran
1
992
Kec. Serpong, Tangerang Selatan. Nama tersebut diatas benar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang teiah melakukan Penelitian Pendidikan di SMP lslam Harapan lbu Jakarta, terhitung n'ir.iiai
dari Bulan Mei - November 2a14' Adapun 'lrrdrrl Skripsi "Penggunaan Permairl:";l Monopoli Sebagai Media Pembetajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belaiar llmu Pengetahuan Sosial Menengah Pertama". Demikian surat keterangan
ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana
mestinya dan pihak yang berkepentingan dapat memakluminya-
Jakarta. 30 Januari 2015
uuJ:.^il! JAKARTA
DI SUCI NURA
LEMBAR. PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama No. Identitas
'
M -\J
: {$ S I67/ S
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang bemama Ajeng Trinovitasari, dengan Judul "Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Sisrva Menengah Pertama". Saya mengerti bahwa penelitian
ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data
saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak acia unsnr paksaan dari siapapltn saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Jakarta,
: :
*,,lgwnLxl-, 2014
LEMBAR. PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:F
No. Identitas
:
M)
lS
49f7L
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian 1'ang dilakukan olel-r mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbivah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama Ajeng Trinovitasari, dengan Judul "Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
IImu Pengetahuan Sosial Sisrya Menengah Pertama". Saya mengerti bahwa penelitian
ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data
saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Jakarta?,NruPrrhr, 2014
n
l/* yr'
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawali
Nama
:
No. Identitas :
ini:
Z
l\C+C4 3
Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian yang dilakukan oleh mahasisw.a Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islarn Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernarna Ajeng Trinovitasari, dengan Judul "Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial Sisrva Menengah Pertama,,. Saya mengerti bahwa penelitian
ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data saya
dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan
identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahu kerahasiaan data-data penelitian.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
J
akarta,2l!,
W
U,021i20 | 4
1.
Nama Mahasiswa
: Ajeng Trinovitasari
2.
Tempat observasi
: SMP Islam Harapan Ibu
3.
Kelas
: IX (Sembilan) A
4.
Mata Pelajaran
: IPS
Observasi sebelum menggunakan permainan monopoli
NO I
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
Pra Pembelajaran √
1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
2. Pengkondisian kesiapan menerima pembelajaran
√
Masih ada beberapa siswa yang belum siap menerima pelajaran terlihat dari tempat duduk yang masih berantakan
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensidan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
III
Masih ada yang berantakan dan saat guru masuk guru masih memberitahu siswa untuk merapihkan tempat duduk Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
√
3. Kesiapan siswa menerima Pelajaran
II
DESKRIPSI
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan √
Dari 20 siswa ada 10 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
√ √
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
√
√
Hanya 5 siswa yang bertanya pada saat guru menjelaskan Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan memberikan pertanyaan untuk di jawab secara berkelompok
√
6. Adanya interaksi antar siswa
Tidak semua siswa memperhatikan materi pelajaran, siswa yang mendengarkan pun hanya 30 menit pertama yang dapat fokus memperhatikan selebihnya siswa terlihat mengantuk Saat proses penjelasan berlangsung guru selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa
√
4. Siswa bertanya saat proses penjelasan materi 5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah
Siswa yang berinteraksi di dalam kelas tidak membahas pelajaran namun membahas masalah lain (sibuk sendiri)
B. Pendekatan/Strategi Belajar 1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
√
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4. Siwa memberikan pendapat ketika diberikan kesempatan
Guru melaksanakan pembelajaran yang aktif dengan cara tanya jawab
√
Tidak semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar bahkan ada siswa yang memainkan handphone di dalam kelas tanpa sepengetahuan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada saat guru memberikan penjelasan maupun di akhir jam pelajaran
√
Siswa memberikan pendapat bahwa mereka paham atau tidak paham dengan materi
pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru, tetapi ada beberapa siswa yang diam tidak memberikan pendapatnya 6. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Guru terlihat selalu memotivasi siswa untuk bertanya √
Siswa terlihat tidak termotivasi untuk bertanya bahkan terlihat malas untuk bertanya
1. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang akan digunakan guru
√
Guru kurang memberikan media pembelajaran saat jam pelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah dan laptop untuk menampilkan power point
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Tidak ada interaksi karena media pembelajaran yang digunakan guru hanya power point
7. Siswa termotivasi untuk bertanya
C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan adalah power point sudah cukup sesuai tetapi kurang variatis dan menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa √
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
Siswa terlihat kurang tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilakn media tersebut terlalu banyak materinya.
D. Penilaian Proses 1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi √
Siswa tidak mengerjakan tugas/latihan yang guru berikan di sekolah karena jam
pelajaran telah selesai √
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di dalam kelas
IV
Siswa menjawab pertanyaan dengan benar saat guru memberikan pertanyaan tetapi hanya 5 siswa saja yang menjawab, yang lainnya tidak berani untuk menjawab pertanyaan
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam daftar nilai siswa
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tanya jawab terhadap materi pelajaran yang sudah di bahas
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
√
Hanya beberapa siswa saja yang dapat memberikan kesimpulan dan menjawab pertanyaan guru
1. Nama Mahasiswa : Ajeng Trinovitasari 2. Tempat observasi : SMP Islam Harapan Ibu 3. Kelas
: IX (Sembilan) A
4. Mata Pelajaran
: IPS
Observasi pada saat menggunakan permainan monopoli
NO I
II
III
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran 1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
√
Siswa sudah mulai mengatur tempat duduknya masingmasing sebelum guru memasuki kelas
2. Guru mengkondisikan kesiapan menerima pembelajaran
√
Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
3. Kesiapan siswa menerima pelajaran
√
Siswa terlihat sudah siap untuk menerima pelajaran
1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik
√
Guru menjelaskan materi pelajaran dengan memberikan media permainan monopoli
Kegiatan Membuka Pelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
√
Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran sambil memain permainan monopoli yang diberikan oleh guru
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses pelajaran berlangsung dengan permainan monopoli
√
Guru bertanya saat proses belajar mengajar dengan menggunakan media permainan monopoli berlangsung
4. Siswa bertanya saat proses permainan monopoli berlangsung
√
Siswa berebutan untuk bertanya yang tidak dimengerti saat proses permainan berlangsung kepada
5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
√
Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan membuat kelompok dalam permainan monopoli
6. Adanya interaksi antar siswa
√
Interaksi antar siswa berjalan dengan baik pada kelompok yang sudah di bentuk
1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
Guru melaksanakan pembelajaran aktif dengan cara memberikan media pembelajaran permainan monopoli
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
√
Semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar saat menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya saat siswa tidak mengerti dalam proses belajar menggunakan media permainan monopoli
4. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Motivasi siswa bagus saat bertanya mengenai materi yang tidak bisa dapat dipahami
B. Pendekatan/Strategi Belajar
√
Banyak siswa yang termotivasi untuk bertanya pada saat proses belajar berlangsung
1. Kemampuan siswa memanfaatkan media pembelajaran yang akan digunakan guru
√
Siswa mampu memanfaatkan media pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Siswa saling berinteraksi untuk memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan sudah sesuai dengan materi pelajaran yaitu tentang perekonomian
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
√
Siswa terlihat sangat tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilkan oleh media tersebut menarik
1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Siswa mengerjakan tugas yan diberikan guru dengan cukup baik
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
√
Siswa menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di kelas
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam daftar nilai siswa
5. Siswa termotivasi untuk bertanya
D.Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
D. Penilaian Proses
IV
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut mata pelajaran
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
√
Siswa terlibat dalam memberikan kesimpulan di akhir proses belajar mengajar dengan baik
1. Nama Mahasiswa
: Ajeng Trinovitasari
2. Tempat observasi
: SMP Islam Harapan Ibu
3. Kelas
: IX (Sembilan) B
4. Mata Pelajaran
: IPS
Observasi sebelum menggunakan permainan monopoli
NO I
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
Pra Pembelajaran √
1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
2. Pengkondisian kesiapan menerima pembelajaran
√
Masih ada empat siswa yang belum siap menerima pelajaran terlihat dari tempat duduk yang masih berantakan
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensidan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
III
Saat guru masuk ke kelas tempat duduk masih berantakan dan sebelum memulai pelajaran guru menyuruh siswa untuk merapihkan tempat duduknya masing-masing Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
√
3. Kesiapan siswa menerima Pelajaran
II
DESKRIPSI
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan √
Dari 20 siswa ada 10 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
√
√
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
√
Tidak semua siswa memperhatikan materi pelajaran, siswa yang mendengarkan pun hanya 30 menit pertama yang dapat fokus memperhatikan selebihnya siswa terlihat mengantuk Saat proses penjelasan berlangsung guru selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa
√
4. Siswa bertanya saat proses penjelasan materi 5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
Guru menjelaskan materi dengan menampilkan power point
√
Hanya 8 siswa yang bertanya pada saat guru menjelaskan Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan memberikan pertanyaan untuk di jawab secara berkelompok
√
Siswa kurang aktif berinteraksi di dalam kelas
1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
Guru kurang melaksanakan pembelajaran aktif karena guru terfokus pada penjelasan yang ada di power point
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
√
Tidak semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar bahkan ada siswa yang memainkan handphone di dalam kelas tanpa sepengetahuan guru
6. Adanya interaksi antar siswa B. Pendekatan/Strategi Belajar
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada saat guru memberikan penjelasan maupun di akhir jam pelajaran
4. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Guru terlihat selalu memotivasi siswa untuk bertanya
√
Siswa terlihat tidak termotivasi untuk bertanya bahkan terlihat malas untuk bertanya
1. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Guru kurang memberikan media pembelajaran saat jam pelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah dan laptop untuk menampilkan power point
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang akan digunakan guru
√
Tidak ada interaksi karena media pembelajaran yang digunakan guru hanya power point
5. Siswa termotivasi untuk bertanya
E. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan adalah power point sudah cukup sesuai tetapi kurang variatis dan menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa √
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
Siswa terlihat kurang tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilakn media tersebut terlalu banyak materinya.
D. Penilaian Proses 1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi √
Siswa tidak mengerjakan tugas/latihan yang guru berikan di sekolah karena jam pelajaran telah selesai
√
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di kelas
IV
Siswa menjawab pertanyaan dengan benar saat guru memberikan pertanyaan tetapi hanya 5 siswa saja yang menjawab, yang lainnya tidak berani untuk menjawab pertanyaan
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam daftar nilai siswa
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tanya jawab terhadap materi pelajaran yang sudah di bahas
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
√
Hanya beberapa siswa saja yang dapat memberikan kesimpulan dan menjawab pertanyaan guru
1. Nama Mahasiswa
: Ajeng Trinovitasari
2. Tempat observasi
: SMP Islam Harapan Ibu
3. Kelas
: IX (Sembilan) B
4. Mata Pelajaran
: IPS
Observasi pada saat menggunakan permainan monopoli
NO I
II
III
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran 1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
√
Siswa sudah mulai mengatur tempat duduknya masingmasing sebelum guru memasuki kelas
2. Guru mengkondisikan kesiapan menerima pembelajaran
√
Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
3. Kesiapan siswa menerima pelajaran
√
Siswa terlihat sudah siap untuk menerima pelajaran
1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik
√
Guru menjelaskan materi pelajaran dengan memberikan media permainan monopoli
Kegiatan Membuka Pelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
√
Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran sambil memain permainan monopoli yang diberikan oleh guru
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses pelajaran berlangsung dengan permainan monopoli
√
Guru bertanya saat proses belajar mengajar dengan menggunakan media permainan monopoli berlangsung
4. Siswa bertanya saat proses permainan monopoli berlangsung
√
Siswa berebutan untuk bertanya yang tidak dimengerti saat proses permainan berlangsung kepada
5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
√
Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan membuat kelompok dalam permainan monopoli
6. Adanya interaksi antar siswa
√
Interaksi antar siswa berjalan dengan baik pada kelompok yang sudah di bentuk
1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
Guru melaksanakan pembelajaran aktif dengan cara memberikan media pembelajaran permainan monopoli
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
√
Semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar saat menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya saat siswa tidak mengerti dalam proses belajar menggunakan media permainan monopoli
4. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Motivasi siswa bagus saat bertanya mengenai materi yang tidak bisa dapat dipahami
B. Pendekatan/Strategi Belajar
√
Banyak siswa yang termotivasi untuk bertanya pada saat proses belajar berlangsung
1. Kemampuan siswa memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Siswa mampu memanfaatkan media pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Siswa saling berinteraksi untuk memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan sudah sesuai dengan materi pelajaran yaitu tentang perekonomian
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
√
Siswa terlihat sangat tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilkan oleh media tersebut menarik. Namun terlihat dua orang siswa yang kurang tertarik pada media pembelajaran tersebut
1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Siswa mengerjakan tugas yan diberikan guru dengan cukup baik
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
√
Siswa menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di kelas
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam
5. Siswa termotivasi untuk bertanya
F. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
D. Penilaian Proses
daftar nilai siswa
IV
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut mata pelajaran
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
√
Siswa terlibat dalam memberikan kesimpulan di akhir proses belajar mengajar dengan baik
1. Nama Mahasiswa
: Ajeng Trinovitasari
2. Tempat observasi
: SMP Islam Harapan Ibu
3. Kelas
: IX (Sembilan) C
4. Mata Pelajaran
: IPS
Observasi sebelum menggunakan permainan monopoli
NO I
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
Pra Pembelajaran √
1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
2. Pengkondisian kesiapan menerima pembelajaran
√
Masih ada yang berantakan dan saat guru masuk guru masih memberitahu siswa untuk merapihkan tempat duduk Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
√
3. Kesiapan siswa menerima Pelajaran
II
DESKRIPSI
Masih ada beberapa siswa yang belum siap menerima pelajaran terlihat dari tempat duduk yang masih berantakan
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensidan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan √
Dari 20 siswa ada 10 siswa yang tidak mendengarkan guru pada saat menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
III
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
√ √
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
√
√
Hanya 5 siswa yang bertanya pada saat guru menjelaskan Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan memberikan pertanyaan untuk di jawab secara berkelompok
√
6. Adanya interaksi antar siswa
Tidak semua siswa memperhatikan materi pelajaran, siswa yang mendengarkan pun hanya 30 menit pertama yang dapat fokus memperhatikan selebihnya siswa terlihat mengantuk Saat proses penjelasan berlangsung guru selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa
√
4. Siswa bertanya saat proses penjelasan materi 5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah
Siswa yang berinteraksi di dalam kelas tidak membahas pelajaran namun membahas masalah lain (sibuk sendiri)
B. Pendekatan/Strategi Belajar 1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
√
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Guru melaksanakan pembelajaran yang aktif dengan cara tanya jawab
√
Tidak semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar bahkan ada siswa yang memainkan handphone di dalam kelas tanpa sepengetahuan guru Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada saat guru memberikan penjelasan maupun di akhir
jam pelajaran
4. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Guru terlihat selalu memotivasi siswa untuk bertanya √
Siswa terlihat tidak termotivasi untuk bertanya bahkan terlihat malas untuk bertanya
1. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Guru kurang memberikan media pembelajaran saat jam pelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah dan laptop untuk menampilkan power point
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang akan digunakan guru
√
Tidak ada interaksi karena media pembelajaran yang digunakan guru hanya power point
5. Siswa termotivasi untuk bertanya
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan adalah power point sudah cukup sesuai tetapi kurang variatis dan menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa √
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
Siswa terlihat kurang tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilakn media tersebut terlalu banyak materinya.
D. Penilaian Proses 1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi √
Siswa tidak mengerjakan tugas/latihan yang guru berikan di sekolah karena jam pelajaran telah selesai
√
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di kelas
IV
Siswa menjawab pertanyaan dengan benar saat guru memberikan pertanyaan tetapi hanya 5 siswa saja yang menjawab, yang lainnya tidak berani untuk menjawab pertanyaan
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam daftar nilai siswa
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tanya jawab terhadap materi pelajaran yang sudah di bahas
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan terhadap materi yang sudah di pelajari
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan terhadap materi yang sudah dipelajari
√
Hanya beberapa siswa saja yang dapat memberikan kesimpulan dan menjawab pertanyaan guru
1. Nama Mahasiswa
: Ajeng Trinovitasari
2. Tempat observasi
: SMP Islam Harapan Ibu
3. Kelas
: IX (Sembilan) C
4. Mata Pelajaran
: IPS
Observasi pada saat menggunakan permainan monopoli
NO I
II
III
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
DESKRIPSI
Pra Pembelajaran 1. Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa
√
Siswa sudah mulai mengatur tempat duduknya masingmasing sebelum guru memasuki kelas
2. Guru mengkondisikan kesiapan menerima pembelajaran
√
Guru selalu mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran
3. Kesiapan siswa menerima pelajaran
√
Siswa terlihat sudah siap untuk menerima pelajaran
1. Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Di awal pertemuan guru selalu menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada bab yang akan dijelaskan
2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
√
Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik
Kegiatan Membuka Pelajaran
Namun masih ada 2 siswa yang tidak mendengarkan
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran 1. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran
√
Guru menjelaskan materi pelajaran dengan memberikan media permainan monopoli
2. Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran
√
Siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran sambil memain permainan monopoli yang diberikan oleh guru
3. Guru mengajukan pertanyaan saat proses pelajaran berlangsung dengan permainan monopoli
√
Guru bertanya saat proses belajar mengajar dengan menggunakan media permainan monopoli berlangsung
4. Siswa bertanya saat proses permainan monopoli berlangsung
√
Siswa berebutan untuk bertanya yang tidak dimengerti saat proses permainan berlangsung kepada
5. Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa
√
Guru memfasilitasi adanya interaksi antar siswa dengan membuat kelompok dalam permainan monopoli
6. Adanya interaksi antar siswa
√
Interaksi antar siswa berjalan dengan baik pada kelompok yang sudah di bentuk
1. Guru melaksanakan pembelajaran aktif
√
Guru melaksanakan pembelajaran aktif dengan cara memberikan media pembelajaran permainan monopoli
2. keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
√
Semua siswa terlibat dalam kegiatan belajar saat menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya saat siswa tidak mengerti dalam proses belajar menggunakan media permainan monopoli
B. Pendekatan/Strategi Belajar
4. Guru memotivasi siswa untuk bertanya
√
Motivasi siswa bagus saat bertanya mengenai materi yang tidak bisa dapat dipahami
5. Siswa termotivasi untuk bertanya
√
Banyak siswa yang termotivasi untuk bertanya pada saat proses belajar berlangsung
1. Kemampuan siswa memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Siswa mampu memanfaatkan media pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik
2. Ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
√
Siswa saling berinteraksi untuk memanfaatkan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
3. Kesesuaian media dengan materi pelajaran
√
Media yang di gunakan sudah sesuai dengan materi pelajaran yaitu tentang perekonomian
4. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran
√
Siswa terlihat sangat tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran karena yang ditampilkan oleh media tersebut menarik
1. Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa
√
Guru selalu memberikan tugas/latihan kepada siswa setelah selesai menjelaskan materi
2. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
Siswa mengerjakan tugas yan diberikan guru dengan cukup baik
3.Siswa menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan
√
Siswa menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar saat guru memberikan pertanyaan
4.Guru melakukan penilaian pada saat tanya jawab di kelas
√
Saat siswa menjawab pertanyaan dengan benar guru memberikan nilai berupa poin dan di masukan ke dalam
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
D. Penilaian Proses
daftar nilai siswa
IV
PENUTUP 1. Guru melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan dan tindak lanjut
√
Guru melakukan konfirmasi kepada siswa dengan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut mata pelajaran
2. Keterlibatkan siswa dalam memberi kesimpulan
√
Siswa terlibat dalam memberikan kesimpulan di akhir proses belajar mengajar dengan baik
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: M.N (Guru)
Tanggal wawancara
: 13 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 10.00
Keterangan P
: Peneliti
M.N
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb pak saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau minta ijin mewawancarai bapak untuk penelitian skripsi saya.
M.N
: Waalaikumsalam. wr. wb iya silahkan, wah judul skirpsinya apatuh?
P
: kebetulan judul skirpsi saya “Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”. Apakah bapak bersedia untuk saya wawancarai?
M.N
: Oh monopoli yang saya pakai pas ibu sedang PPKT yah? saya sih mau saja asal ga mengganggu jam mengajar saya, surat ijin buat penelitian disini mana yah? Saya mau liat.
P
: iya pak... ini pak saya sudah bawa surat pengantar ijin penelitian di sekolah ini dan saya juga bawa surat perjanjian bahwa bapak bersedia saya wawancarai dan bapak tanda tangani
M.N
: wah pake surat perjanjian segala... hahaha
P
: iya pak, karena surat ini juga menjamin kerahasian bapak selama menjadi partisipan saya pak
M.N
: okelah kalo begitu, taro disini dulu ya suratnya nanti saya baca dulu baru saya tanda tangani
P
: iya pak silahkan, untuk wawancaranya kira-kira bapak bersedia saya wawancarai kapan yah ?
M.N
: Minggu depan yah soalnya saya minggu ini sibuk
P
: Baik pak kalo begitu tanggal 20 november saya dating ke sini lagi ya pak bertemu dengan bapak untuk wawancara
M.N
: Iya. Ini suratnya sudah saya tanda tangani
P
: sebelumnya saya mau bertanya sedikit pak. Bapak sudah berapa lama mengajar di sini pak?
M.M : saya mengajar di sini kurang lebih sudah 12 tahun P
: lalu bapak disini mengajar pelajaran selain IPS atau tidak?
M.N
: saya hanya mengajar IPS saja
P
: selain menjadi guru apa bapak memegang jabatan lain di sekolah ini?
M.N
: oh iya kebetulan saya ini wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
P
: saat menempuh perguruan tinggi apa bapak mengambil jurusan pendidikan IPS juga atau tidak pak?
M.N
: oh kebetulan saya kuliah S1 di UNJ mengambil jurusan pendidikan Akuntansi
P
: Baik pak, terimakasih atas waktu luangnya, untuk wawancara selanjutnya minggu depan ya pak pada tanggal 20 November. Wasalamualaikum. Wr. wb
M.N
: iya sama-sama . waalaikumsalam. Wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: A (siswa)
Tanggal wawancara
: 13 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 11.00
Keterangan P
: Peneliti
A
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
A
: Waalaikumsalam. wr. wb oh ibu lagi ngerjain skripsi ya?
P
: iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
A
: emang wawancaranya tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu seperti apa.
A
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya?
P
: iya dek... gimana mau saya wawancarain?
A
: yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat perjanjian segala... hahaha
P
: iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
A
: okelah kalo begitu bu, saya siap di wawancarai (mengacungkan jempol)
P
:oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang waktunya kurang
A
: iya bu siap. hehehe
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
A
: iya bu, saya lahir di Jakarta tanggal 24 januari 2000
P
: terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain ga?
A
: saya ikut Osis bu, gini-gini saya ketua Osis loh bu... hehehe (sambil bergaya dengan bertolak pinggang) saya juga stand up comedy bu di metro tv... hehe... emang ibu ga pernah liat saya di tv?
P
: oh kamu ketua Osis di sini. Kayanya sih saya pernah liat tapi saya ga tau klo itu kamu... hehe. Klo kamu sibuk di stand up comedy bagaimana kamu belajar di sekolah kamu kamu sibuk seperti itu?
A
: ya kan saya ga setiap hari bu, jadi saya rajin masuk sekolah. Walaupun kadang suka ngantuk di kelas.. hehehe (tertawa sambil menutupi mukanya)
P
: kamu kalo sekolah di anter apa berangkat sendiri?
A
: di anterin dong bu
P
: di anter siapa?
A
: sama supir saya bu
P
: baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
A
: ibu bu siap. Waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: R (siswa)
Tanggal wawancara
: 13 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 12.30
Keterangan P
: Peneliti
R
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek, saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
R
: Waalaikumsalam. wr. wb wah ibu udah ngerjain skripsi, sebentar lagi lulus dong?
P
: iya dek. Semoga cepet lulus ya saya.. hehe... Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kamu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
R
: emang wawancaranya si tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu seperti apa.
R
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya?
P
: iya dek... gimana mau saya wawancarain?
R
: yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat perjanjian segala... hahaha
P
: iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
R
: okelah kalo begitu bu, saya siap di wawancarai
P
:oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang waktu untuk wawancaranya kurang
R
: iya bu siap. hehehe
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
R
: iya bu, saya lahir di Singaraja tanggal 23 Juni 2000
P
: bagaimana kamu belajar IPS di kelas? Apakah kamu dapet rangking di kelas kamu?
R
: saya belajar sih biasa aja bu, merhatiin guru ngejelasin walaupun kadang agak ngebosenin... hehe... tapi saya dapet rangking bu di kelas
P
: waaah hebat dong kamu dapet rangking. Ko bisa ngebosenin tapi kamu dapet rangking gitu gimana caranya? Hehe...
R
: iya soalnya saya suka sesuatu yang baru bu, jadi kalo materinya baru saya semangat belajarnya, tapi kalo gurunya ngejelasinnya itu-itu terus dan ngejelasinnya juga Cuma cerita kan lama-lama agak bosen juga sayanya... hehehe
P
: kamu kalo sekolah biasanya di anter atau berangkat sendiri?
R
: saya di anter sama kaka saya bu pake motor
P
: oh begitu. baiklah kalo begitu cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
R
: ibu bu siap. Waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: I (siswa)
Tanggal wawancara
: 13 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 13.00
Keterangan P
: Peneliti
I
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
I
: Waalaikumsalam. wr. wb oh ibu lagi ngerjain skripsi ya?
P
: iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
I
: emang wawancaranya tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu seperti apa.
I
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya?
P
: iya dek... gimana mau saya wawancarain?
I
: yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat beginian segala si bu... hahaha
P
: iya dek, soalnya surat ini juga bisa menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
I
: okelah kalo begitu bu, saya siap di wawancarai
P
:oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang waktunya kurang
I
: iya bu siap. hehehe
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
I
: iya bu, saya lahir di Cilegon tanggal 28 November 2000 saya anak tunggal loh bu.. hehe...
P
: terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain ga?
I
: saya ikut Osis bu, saya di Osis jadi wakil ketua loh bu... hehe
P
: oh kamu wakil ketua Osis di sini. Terus bagaimana keadaan kamu pas belajar IPS dikelas?
I
: saya si belajar biasa aja bu, kadang bosen juga belajar IPS nilai saya juga ga bagus-bagus amat... hehehe
P
: ko nilai ga bagus senang sih kamu?
I
: bukannya seneng bu, abis orang tua saya juga jarang nanyain nilai saya jadi saya juga bodo amat. Maklum bu anak satu-satunya mungkin, jadi saya di manjain deh.. hehe...
P
: kamu kalo berangkat sekolah di anter apa berangkat sendiri?
I
: saya kalo ke sekolah sendiri bu naik angkot atau taksi, kadang di anter si tapi kadang saya jalan kaki soalnya rumah saya deket di pondok indah situ (samba menunjuk ke arah jalan) tergantung mood saya aja bu maunya sendiri apa di anter.. hehe
P
: baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
I
: ibu bu siap. Waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: T (siswa)
Tanggal wawancara
: 14 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 10.00
Keterangan P
: Peneliti
T
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
T
: Waalaikumsalam. wr. wb wawancara buat skripsi ibu saya kira wawancara apa... hehe
P
: iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
T
: emang wawancaranya tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu seperti apa.
T
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya? Saya kurang suka bu sama monopoli
P
: iya dek gapapa nanti kamu jelaskan pada saat di wawancara aja... gimana dek mau saya wawancarain?
T
: yaudah iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat beginian segala si...
P
: iya dek, soalnya surat ini juga bisa menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
T
: okelah kalo begitu bu, saya mau di wawancarai. kapan bu wawancaranya di mulai?
P
:oke kalo begitu, wawancara intinya minggu depan ya. Karena sekarang waktunya kurang
T
: oh gitu yaudah iya bu
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kamu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
T
: ehmm... saya lahir di Jakarta tanggal 8 januari 2000
P
: terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain ga?
T
: saya ga ikut apa-apa bu, males ikut organisasi saya cuma anggota Osis aja tapi ga aktif banget di osis. Saya fokus belajar aja
P
: loh kenapa males ikut organisasi kan bagus bisa menambah wawasan kamu?
T
: gapapa bu males aja gitu.. hehe... saya ga aktif di osis aja saya udah dapet rangking bu, wawasan kan bisa dapet dari mana aja selain di osis.. hehe...
P
: kamu kalo sekolah di anter atau berangkat sendiri?
T
: saya ada anter jemputnya bu pake ojek...
P
: baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
T
: ibu bu siap. Waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: Z (siswa)
Tanggal wawancara
: 14 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 10.30
Keterangan P
: Peneliti
Z
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
Z
: Waalaikumsalam. wr. wb oh ibu lagi ngerjain skripsi ya?
P
: iya dek. Kamu mau ga saya wawancarai, kalo mau kmu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
Z
: emang wawancaranya tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah seperti apa.
Z
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya?
P
: iya dek... gimana mau saya wawancarain?
Z
: yaudh iya saya mau bu, mana bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat perjanjian segala si bu... hahaha
P
: iya dek, soalnya surat ini juga menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut buat menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
Z
: oh begitu bu, oke deh saya siap di wawancarai... hehehe...
P
: oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang waktunya kurang
Z
: iya bu siap. hehehe
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
Z
: saya lahir di Jakarta tanggal 10 September 2000
P
: terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain ga?
Z
: saya ga ikut organisasi apa-apa bu, cuma ekstrakulikuler musik aja... hehe
P
: oh gitu, kamu suka musik yah? Selain musik apa aja yang kamu suka?
Z
: banyak si bu tapi saya lebih suka sama musik aja... tapi saya gini-gini dapet rangking loh bu di kelas... hehe...
P
: kamu kalo sekolah di anter atau berangkat sendirir?
Z
: saya kalo berangkat sekolah pake ojek bu, nanti kalo pulang ojeknya jemput lagi.. hehe
P
: baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan saya akan mewawancarai tentang permainan monopoli ya. Trimakasih ya. Assalamualaikum. Wr. wb
Z
: ibu bu siap. Waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA PEMBUKA Identitas Informan Inisial Partisipan
: F (siswa)
Tanggal wawancara
: 14 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 12.30
Keterangan P
: Peneliti
F
: Partisipan
P
: Assalamualaikum. wr. wb dek saya ajeng mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mau mewawancarai kamu untuk penelitian skripsi saya.
F
: Waalaikumsalam. wr. wb ibu udah skripsi toh... ciiee bentar lagi lulus dong bu... hehe...
P
: iya dek. Kamu mau ga saya wawancara, kalo mau kamu tanda tangan surat perjanjian ini dulu dek.
F
: emang wawancaranya tentang apa bu?
P
: tentang permainan monopoli dek sama motivasi belajar kamu di sekolah itu seperti apa.
F
: Oh monopoli yang di pakai pak M.N (menyebutkan nama asli guru) pas ibu lagi PPKT itu ya?
P
: iya dek... gimana mau saya wawancarain?
F
: yaudh iya saya mau bu, coba liat bu surat yang harus saya tanda tangan? ko pake surat perjanjian segala si bu... hahaha
P
: iya dek, soalnya surat ini bisa menjamin kerahasian kamu selama menjadi partisipan saya, jadi kamu ga usah takut untuk menjawab pertanyaannya. Jawabnya apa adanya aja sesuai kenyataan yang ada.
F
: okelah kalo begitu bu
P
:oke kalo begitu, kamu saya wawancara minggu depan ya. Karena sekarang waktunya tidak cukup
F
: iya bu siap. hehehe
P
: kalo begitu sekarang saya mau tanya dulu tentang profil diri kmu ya. Kamu lahir dimana dan tanggal berapa ?
F
: saya lahir di Tangerang tanggal 25 Februari 2000
P
: terus kamu di sekolah ikut organisasi apa? Di luar sekolah ikut kegiatan lain ga?
F
: saya di sekolah ikut osis bu sebagai sekertaris
P
: oh kamu sekertaris di Osis. Terus bagaimana pelajaran IPS di kelas kamu suka pelajaran IPS ga?
F
: pelajaran IPS biasa aja si bu... sebenernya si suka, tapi kadang suka bosen gurunya ngejelasinnya... hehe..
P
: kamu kalo sekolah berangkat sendiri atau ada yang nganter?
F
: saya naik angkot bu, tapi kalo kesiangan saya minta anter mamah saya... hehe
P
: baiklah kalo begitu karena sudah bel masuk, cukup untuk wawancara hari ini yah. Minggu depan akan saya lanjutkan lagi wawancaranya lebih mendalam. Trimakasih ya dek. Assalamualaikum. Wr. wb
F
: ibu bu . Waalaikumsalam. wr. wb
PEDOMAN WAWANCARA Judul Penelitian
:
“Penggunaan Permainan Monopoli
sebagai
Media Pembelajaran
dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)” Tanggal Penelitian
: 20 – 21 November 2014
Pewawancara
: Ajeng Trinovitasari (Peneliti)
Subjek penelitian
: Siswa/i Kelas VIII
A. Pendahuluan 1. Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin 3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi partisipan B. Pertanyaan wawancara Setelah calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi informan, selanjutnya peneliti mewawancarai informan dengan merekam isi pembicaraan dengan handphone. 1. Menurut anda bagaimana pelajaran IPS selama ini? 2. Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini? 3. Menurut anda guru yang menarik itu seperti apa? 4. Menurut anda apa permainan monopoli membuat anda lebih termotivasi belajar IPS? 5. Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas? 6. Apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
7. Apakah anda lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa? 8. Apa saja yang anda pelajari dari permainan monopoli dikelas? 9. Bisakah anda jelaskan, bagaimana perasaan anda menerima media permainan monopoli di dalam kelas? 10. Apakah harapan anda sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas? C. Penutup 1. Menyampaikan terimakasih 2. Mengakhiri wawancara
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: M.N (Guru)
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 11.00-11.35
Keterangan P
: Peneliti
M.N
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum pak saya ingin mewawancarai bapak mengenai penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar IPS siswa sekolah menengah pertama. Dan saya menjamin kerahasiaan bapak di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan bapak untuk menandatangani surat pernyataan bahwa bapak bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
M.N
: “Waalaikumsalam, ya saya memahami maksud dan tujuan anda datang kesini, saya bersedia untuk di wawancarai dan menandatangani surat pernyataannya. Eehhm... (tersenyum) tapi maaf saya hanya punya waktu waktu 40 menit saja ya karena saya ada jam mengajar lagi nanti. “
P
: Baik pak, Terima kasih sebelumnya sudah meluangkan waktu untuk saya wawancarai. Pertanyaan pertama, saya ingin bertanya bagaimana kiat bapak untuk mengembangkan motivasi belajar siswa di dalam kelas?
M.N
: eehm...(sambil berfikir) yang pertama kita sebelum masuk ke kiat harus di lihat dari klasifikasi siswnya kebetulan disekolah kami... eehhmm... (sambil menunjukan jarinya menghitung jumlah kelas) mengklasifikasikan siswa dari kelas yang ada berjumlah tiga kelas itu menjadi dua klasifikasi yang pertama yang middle dan higher yang lebih tinggi.. nah kiat-kiatnya berarti berangkat dari klasifikasi kelas tersebut menyesuaikan dengan input siswa, input siswanya kalau memang di dua kelas middle harus lebih ekstra dalam arti.. eehmm... (berpikir) kiat-kiatnya melihat situasi kebutuhan dan tujuan dari pembelajaran... ilmu... ehhm... (melihat ke atas sambil berpikir) apa.. pelajaran IPS khususnya sehingga kalau dilihat kebetulan kalau kiat IPS tersendiri selain metode pembelajaran yang aktif, interaktif dari siswa ke guru, guru ke siswa itu juga dikembangkan dengan model-model pembelajaran diantaranya kebetulan kemarin ada media permainan monopoli.. naah.. mungkin ibu sudah melihat dan mengikutinya pada saat PPKT.. nah itu dikelas yang middle memang awalnya harus.. ehhmm... (melirik ke bawah) diberi motivasi dulu, karena untuk permainan monopoli itu mereka juga ada yang tau ada yang mungkin anak sekarang jarang atau engga tau bahkan permainan monopoli itu bagaimana.. kalau dikelas yang higher memang modelnya lebih cepet, lebih.. langsung connect anak-anaknya .. ohhh..(sambil menunjukan tangan) monopoli pak.. kebanyakan juga ada yang udah paham. Iya pak langung mereka tertarik, interest walaupun dikelas dua tadi middle juga interest namun tidak seinterest dikelas yang... higher. Naah itu awalya kiat-kiatnya model-model pembelajaran coba dilihat di variasikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran. Kurang lebih seperti itu....
P
: Ya lalu Bagaimana bapak bisa memilih permainan monopoli sebagai media pembelajaran pak?
M.N
: yang pertama.. eehhmm... (berpikir) ini merupakan kegiatan kerja sama antara pihak sekolah dengan kebetulan namanya pihak sejenis lembaga...
eehmm... (berpikir sambil mengingat nama lembaga) dibidang pendidikan namanya
prestasi
junior
Indonesia
yang
memang
disitu
mereka
menyediakan... berbagai macam media pembelajaran khususnya untuk mengembangkan mata pelajaran... yang mereka siapkan misalnya.. kemaren itu ada IPS, dan memang belajar tentang konsep uang, konsep perekonomian dan disesuaikan dengan.. ehhhmm.. materi pembelajaran IPS, khususnya pelajaran ekonomi. Jadi bisa memilih permainan monopoli yang pertama, ada kerja sama itu... yang kedua juga kayanya monopoli ini baru yaah.. sebagai model pembelajaran ini kayanya baru... baru kedengeran lagi dan juga mungkin saya juga baru pertama kali kemarin mempraktekan, dan ternyata... eehmm.. dari antusiasnya diawal cukup tinggi dan ketika bermain, waah luar biasa mereka sangat-sangat menikmati permainan monopoli ini... (tersenyum senang) sekaligus untuk belajar konsep ekonomi khususnya tentang uang, pembelajaran tentang... manajemen keuangan... disesuaikan dengan materi pembelajaran ekonomi kebetulan saat itu tentang perpajakan yaah, perpajakan dan kosep permintaan dan penawaran.. disemester dua pada kelas delapan. Mungkin seperti itu yaah .. jadi, memilih itu karena memang sudah ada penawaran kerja sama dan juga ini adalah konsep yang baru. Pembelajaran ekonomi dengan menggunakan media pembelajaran monopoli, seperti itu. P
: Lalu bagaimana respon siswa terhadap permainan monopoli yang bapak berikan di dalam kelas?
M.N
: tadi gambaranya awal yaa.. mereka cukup,, waah main ya paak... yyuuk... (antusias menceritakan murid) karena sebenernya mungkin yang dipikiran mereka belajar, belajar itu... yaudah duduk dengan sistem yang klasikal biasa dan konfensional seperti biasa, duduk, ceramah, model-model yang seperti jaman dulu deehh... naah kebetulan untuk sekarang kita akan nanti belajar misalkan saya sampaikan belajar tentang perekonomian pajak, dan permintaan penawaran tapi dalam bentuk permainan yaaah.... oh mereka langsung tertarik... waah mainan gimana pak? Nanti ada papan permainan
monopolinya, lalu ada dadunya, ada pion pionnya segala macem... (mempragakan dengan gerakan tangan saat menjelaskan di dalam kelas) waah mereka interest.. apalagi ketika barang-barangnya itu saya bawa.. uuuh mereka udah tertarik banget. Jadi, responnya sangat antusias responsif, mereka juga bertanya. Kerena diawal sebelum mereka bermain sambil belajar tentunya. Mereka dikasih prolog tentang apa maksud tujuan pembelajaran ini... termasuk tentang tata cara permainannya, dan tata cara pembelajarannya. Mereka interaktif banyak bertanya dan juga selama permainan itu kita bagi dalam
kelompok-kelompok.
Mereka
responnya
sangat
bagus,
kerja
kelompoknya terlihat sekali, mereka saling tolong menolong, bahu membahu supaya mereka bisa menyelesaikan permainan monopoli ini walaupun terbatas oleh waktu tapi mereka kalaupun tidak selesai mereka sangat antusias karena dikelompok itu sendiri ada persaingan yang... menganggap siapa yang bisa mengelola keuangan dengan baik dengan hasil yang maksimal mereka akan lebih senang... bahwa mereka akan lebih berhasil mengelola keuangan walaupun, uangnya ga beneran hanya tulisan dan uang mainan aja .. hehehe (tertawa) P
: lalu dalam kelompok permainan itu terdapat berapa orang pak?
M.N : kelompoknya variatif ada yang..... perkelas itu ka nada 20-25 siswa, kalo dia ada 20 siswa, kita bagi empat jadi perkelompok 5 siswa ada juga yang mungkin 6 siswa. Kurang lebih 5 walaupun kalo ada yang kurang empat, lima, sampai 6 siswa gitu. P
: lalu menurut bapak bagaimana motivasi siswa sebelum menggunakan permainan monopoli?
M.N
: yaa.. karena sebelum ini saya sudah memvariasikan media pembelajaran dengan menggunakan slide power point infokus... dan juga model-model sepeti misalnya pembelajaran tentang pasar mereka selain mempelajari konsep teori-teori tentang pasar , apa itu pasar, jenis pasar, mereka juga diberikan tugas untuk terjun langsung ke pasar, mewawancarai para pedagang
pasar, liat keadaan pasar, lalu mereka buat data apa yang ada di pasar, perkembangan pasar dan lain sebagainya. Itu model-model pembelajaran sebelum monopoli nah... ketika sebelum monopoli mereka memang sudah antusias dengan pembelajaran yang sifatnya di luar... diluar kelas ya khususnya... karena kalo di dalam kelas yaaa seperti biasa... yaa tergantung bagaimana kita bisa mengkonsidikan kelas... motivasi awalnya yaa... cukup baik walaupun itu lebih baik atau jauh lebih tinggi ketika mereka menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran mereka, jadi perbedaannya jelas.. eehmm .. antusiasmenya jelas ketika sebelum... ehhmm.. dengan pembelajaran yang biasa tapi dengan permainan yang sifatnya bermain sambil belajar dan lebih kompak, lebih menunggu-nunggu.. yaaah pak waktunya abiiis mau di terusin lagi paaak ... bessook lagi!! (memperagakan ekspresi murid saat dikelas) Yaudah besok lagi kita masih ada waktu. Dan ketika masuk lagi pun mereka langsung bilang.. ayooo pak langsung pak ... naaah seperti itulaah... P
: Bagaimana motivasi siswa setelah mengguakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran?
M.N
: sangat tinggi... (memperbaiki posisi duduknya) sangat tinggi... sangat antusias, mereka menunggu-nunggu kapan itu bisa di lanjutkan, kapan itu dimainkan lagi.. dan ternyata... yaaa... variasinya ga cuma sekedar bermain aja tapi ada... LKS yang mereka nanti bisa isi berdasarkan permainan itu... mereka juga bisa... eehhmm...(menggerakan bola mata sambil berpikir) ada sejenis workshop, mereka bikin perusahaan, mereka bikin usaha, dengan modal, dengan keuntungan yang mereka harapkan... jadi sangat tinggi sekali kalo saya bilang... sangat luar biasa...
P
: Selain dari antusias mereka bapak melihat motivasi siswa meningkat dilihat dari mana pak?
M.N
: satu, dari keikut sertaan, tidak ada yang diam saat permainan monopoli itu berlangsung, semuanyaaa... ikutan larut dalam permainan itu, menulis juga,
workshop yang tadi saya bilang menuliskan di LKS,, jadi ga ada yang mondar mandir... ngapain atau sibuk sendiri tuh ga ada, semuanya terlibat aktif bahkan, yaaa,, suasana kelas jadi riuh, riuhnya tapi riuh karena mereka seneng.. weeeeh dapet duit... weee seneng.. yaaah dapet hukuman... (sambil mempraakan eksperi murid) dan seterusnya.. naaah model-model seperti itu. Dan guru juga lebih... apa ya?? lebih... (melihat ke atas sambl berpikir) lebiih enjoylah... maksudnya lebih gampang memperhatikan mereka. Kalaupun ada yang mau ditanyakan mereka bisa langsung bertanya.. dan ga terasa waktu serasa begitu cepat... tau tau udah slesai... jam habis... mungkin seperti itu. P
: Menurut bapak apa yang menarik dari permainan monopoli dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa?
M.N
: yang pertama... permainan ini adalah permianan kelompok jadi ga bisa dimainin sendiri... ga seru juga kalo main sendiri... hehe (tertawa) lalu yang kedua... variasi dari permainan ini, jadi bukan monopoli seperti jual kebanyakan... ini monopolinya lebih kearah keuangan mereka memanage keuangan... dikambarkan seperti diri mereka sendiri, mereka bikin perusahaan kecil, jualan jus, jualan gorengan, membantu orang tua dapet uang jajan, dari usaha itu mereka bisa nabung, mereka ingin beli sesuatu yang mereka ambil dari hasil tabungan itu... sungguh luar biasa. Jadii.. mengajarkan banyak hal tentang keuangan. Kebetulan materinya hubungannya tentang keuangan gituuu... kalo yang lain si bisa kita variasikan gitu ya.. yang ketiga, permainan monopoli ini menantang. Menantang disini dimaksudkan karena mereka terbagi menjadi dua pilihan mau untung tapi ga hanya untung dalam hal keuangan tapi juga untung dalam hal segi pahala, ibadah, karena di dalam permainan itu juga tulisanya juga mendonasikan atau menyumbang kepada panti asuhan misalnya kalo secara sekilas uangnya mereka akan berkurang tapi itu pilihan mereka mau nyumbang atau engga, tapi kebanyakan dari mereka dikasih pemahaman juga bahwa ini dengan menyumbang tidak berarti uang kalian akan hilang justru ini menjadi bekal untuk pahala nantinya
gituuuu... selain itu kalo pas rugi sudah jelas mereka harus ngambil keputusan jangan sampai uang yang mereka dapatkan itu jadi tidak berguna atau sia-sia, atau bahkan karna suatu hal mereka ceroboh uangnya jadi hilang di ambil lawan seperti itu. Kurang leih tiga itu yang menarik karena memang... harus banyak variasi dan improvisasi dalam permainan ini termasuk tadi ada LKS mereka jadi lebih termotivasi ga cuma main aja tapi ada LKS yang harus dikerjakan siswa. P
: Bisakah bapak jelaskan kekurangan dan kelebihan dari permainan monopoli untuk di gunakan sebagai media pembelajaran?
M.N
: satu harus ada prolok tentang media pembelajaran dengan permainan monopoli ini seperti apa, dan harus lebih di kasih pengarahan di awal tentang target dan tujuan dari permainan ini apa,, karena kalo hanya sekedar main mereka mungkin main aja tapi ga dapet tujuan dari pembelajaran yang hendak dicapai, kalo kekuranganya perlu waktu untuk prolog, pas pelaksanaan permainan juga... eehhmm... (berpikir) masih ada kata-kata yang dalam bidang ekonomi yang mereka belom pahami.. misalnya likuiditas nnaah itu padahal bahasa-bahasa yang akan dipelajari nanti di SMA tapi bisa dikasih pembelajaran, bisa dikasih pemahaman pada saat itu. Kekurangannya itu.... dan kekurangan yang lain lagi sebenernya ga terlalu banyak ya hanya sekedar harus ada penyampaian yang pas sehingga mereka bisa lebih memahaminya walaupun saat pembelajran itu mereka juga bisa interaksi tanya jawab ya cukup bisa ditutupilah kekurangannya.. kalo amasalah kelebihan jelas permainan monopoli ini menumbuhkan sifat antusisa mereka, menumbuhkan kerja kelompok, gotong royong, bareng-bareng, lalu menimbulkan juga persingan yang sehat kelebihan monopoli juga memberikan dampak mereka tidak Cuma sekedar belajar mendengarkan, tapi mereka juga audio, visual, bahkan ngocok dadu dan bergerak pion-pion itu juga dikerjakan dengan antusias ada kinestetiknya juga gitu jadi tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga melakukan aktivitas workshopnya dan juga menuliskan LKS yang
ada..mungkin itukelebihannya lebih banyak yaa dari pada kekurangannya .. yang terakhir bisa memberikan variasi pembelajaran karena mungkin pembelajaran yang ada seperti biasa ya ceramah, diskusi, Tanya jawab, segala macem dengan adanya monopoli ada variasi model pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran sebelum-sebelumnya. P
: Apakah harapan anda sebagai guru terhadap penggunaan permainan monopoli di dalam kelas?
M.N
: yang pasti dengan pengalaman yang ada itu sangat mendukung bagi pencapaian prestasi, pencapaian pengalaman belajar mereka, dan harapannya bisa di lakukan juga di mata pelajaran yang lain sehingga bisa di lihat .waah ada nih variasi media pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli, dan juga harapannya ga cuma sekedar di level atau bidang studi ekonomi bisa juga bidang studi yang lain, levelnya ga sekedar hanya SMP, tapi juga SD misalnya atau bahkan SMA tapi tentunya dengan tingkat kesulitan atau tingkat variasi yang berbeda juga tentunya, jadi harapannya, kalo bisa..eehhmm.. ini bisa dikembangkan bisa dilakukan lagi di tempat yang lain di level kelas yang lain, dan juga pada waktu yang berbada tentunya karena sudah jelas banyak hal positif yang bisa dilakukan dan didapatkan dari media pembelajaran dengan menggunakan permainan monopoli yang bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas juga bisa .. mungkin seoerti itu yang bisa saya sampaikan.
P
: lalu sebelum bapak menggunakan permainan monopoli untuk media pembelajaran yang sudah bapak gunakan apa saja pak?
M.N
: media... tadi ya lebih banyak penyampaian atau dengan metode ceramah dan dengan slide atau infocus dan juga penugasan .. medianya saya lebih sering dengan slide atau infocus
karena memang presentasi powerpoint dan
modelnya pembelajarannya dengan diskusi. Saya lebih sering dengan powerpoint jadi mereka lebih melihat dan mendengar, dan saya juga
memberikan karton yang berisi kliping dan contoh peta jika pada materi geografi tapi dengan kinestetiknya belum terlalu lah seperti itu... P
: baik pak, trimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk saya wawancarai untuk penelitian skripsi saya. Terimakasih pak. Selamat siang wasalamualaikum.wr.wb
M.N
: baik sama-sama, waalaikumsalam.wr.wb
PEDOMAN WAWANCARA Judul Penelitian
:
“Penggunaan Permainan Monopoli
sebagai
Media Pembelajaran
dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama (Studi Deskriptif Kualitatif di SMP Islam Harapan Ibu Pondok Pinang)” Tanggal Penelitian
: 20 – 21 November 2014
Pewawancara
: Ajeng Trinovitasari (Peneliti)
Subjek penelitian
: Siswa/i Kelas VIII
A. Pendahuluan 1. Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin 3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi partisipan B. Pertanyaan wawancara Setelah calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi informan, selanjutnya peneliti mewawancarai informan dengan merekam isi pembicaraan dengan handphone. 1. Menurut anda bagaimana pelajaran IPS selama ini? 2. Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini? 3. Menurut anda guru yang menarik itu seperti apa? 4. Menurut anda apa permainan monopoli membuat anda lebih termotivasi belajar IPS? 5. Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas? 6. Apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
7. Apakah anda lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa? 8. Apa saja yang anda pelajari dari permainan monopoli dikelas? 9. Bisakah anda jelaskan, bagaimana perasaan anda menerima media permainan monopoli di dalam kelas? 10. Apakah harapan anda sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas? C. Penutup 1. Menyampaikan terimakasih 2. Mengakhiri wawancara
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: A (siswa)
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 10.00
Keterangan P
: Peneliti
A
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya mau mewawancarai kamu dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
A
: “Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan udah menandatangani surat pernyataan itu“
P
: Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau saya wawancarai. Pertanyaan pertama, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
A
: pelajaran IPS itu menyenangkan banget karena pelajaran IPS itu bikin kita mengetahui sejarah-sejarah yang pernah terjadi di Indonesia maupun di luar negeri dan juga berbagai macam geografi-geografi yang saya sukai. Tapi kadang IPS juga suka ngebosenin bu.. hehehe...(tertawa)
P
: bagaimana kamu bisa mengatakan kalau pelajaran IPS itu membosankan?
A
: soalnya gurunya ngejelasinnya cuma dengan bercerita jadi saya suka bosen bahkan ngantuk, makanya kadang saya kalo udah bosan suka main sendiri ga ngedengerin guru ngomong... hehehe (tertawa)
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
A
: guru si ngajarnya semangat soalnya mungkin guru mau murid-muridnya tau apa yang pernah terjadi di dunia ini... eehhm... (gigit jari) tapi sangking semangatnya kadang saya suka ga ngerti apa yang di jelasin soalnya penjelasannya terlalu cepat... hehe (nyengir)
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
A
: guru yang selalu
mengerti keadaan muridnya, selalu mengerti bahwa
muridnya sedang ingin belajar atau tidak... hehehe (nyengir) P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
A
: ya, karena dengan monopoli itu jadi saya dan teman-teman pikirannya tidak hanya belajar tapi ada game-game jadi kita bisa belajar sambil bermain... ga bosen gitu bu kalo belajarnya sambil bermain jadinya saya juga semangat buat belajar...
P
: Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam kelas?
A
: medianya itu... ehhmm... (garuk garuk kepala sambil berpikir) buku, power point, karton yang udah ada materi pelajarannya dan kadang-kadang guru juga suka membuka internet...
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
A
: ga sering bu waktu itu 1 semester cuma dua kali pake monopolinya, soalnya waktunya juga mepet dan minggu depannya udah mau UAS.
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
A
: kalo monopoli kita lebih antusias kita ingin menang pas main monopoli, kalo media yang lain tuh bikin kita bosen karena tidak ada serunya, tidak ada tantangannya gitu... hehe
P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa?
A
: iya soalnya kalo pake monopoli tuh seru ada tantangannya, kalo cuma belajar
biasa
tuh
kurang
menyenangkan
gitu,
eh
bukan
kurang
mennyenangkan si jadi tuh kaya ga ada tantangannya gitu... jadinya tuh males dengerin, ngantuk gitu deh bu.. hehe (tertawa) P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli dikelas?
A
: kalo di monopoli itu sebelum kita jalan itu kita harus mikir, kalo kita nginjek di suatu tempat yang ada tantangannya kita harus ikutin tantangannya, trus di
dalam monopoli juga ada tempat yang kita di suruh menyumbang nah di situ kita harus mikir cara ngatur uang kita berapa yang harus kita sumbangin atau engga supaya kita masih tetep bisa lanjut jalan... biar ga kalah gitu bu maksudnya... hehehe (ketawa) P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan anda menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
A
: senang, tapi kadang-kadang saya jadi pengen main terus ga mau belajar IPS... hehe... soalnya saya jadi suka belajar tentang ekonomi tapi kalo pake monopoli ya bu... soalnya kalo di jelasin guru kadang saya suka pusing apalagi kalo di suruh ngerjain soal PBB, saya tuh belum ngerti, tapi kalo pake monopoli saya belajar jadi semangat suruh ngitung uang juga jadi ngerti gitu... hehehe
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
A
: ya kalo bisa sering-sering aja pake media menyenangkan kaya monopoli jadi saya juga belajar jadi ga bosen... tapi jangan keseringan juga deh bu nanti saya pengennya main mulu ga belajar-belajar... hehehe
P
: baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
A
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. Wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: R (siswa)
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Jenis kelamin
: Laki-laki
Jam wawancara
: 11.00
Keterangan P
: Peneliti
R
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya Ajeng saya mau mewawancarai kamu. Dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
R
: Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan udah menandatangani surat pernyataan itu, lama banget bu wawancaranya... hehehe
P
: Baik, Terima kasih ya sebelumnya sudah mau saya wawancarai.iya memang segitu waktunya. Pertanyaan pertama pertama ya, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
R
: menurut saya pelajaran IPS menariklah ga terlalu ngebosenin soalnya gurunya juga selain ngajar dari buku juga nambahin cerita-cerita gitu, mungkin biar ga terlalu bosenlah kalo ngejelasin doang. Gitu bu...
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
R
: enak... ga terlalu ngebosenin sih bu soalnya banyak cerita-cerita tapi kalo pelajarannya itu pas jam pertama atau kedua ya bu soalnya masih pagi masih agak semangat.. kalo udah siang tuh klo ngedengerin cerita mulu ya agak bosen juga, yang ada saya ngantuk... hehehe
P
: kenapa kamu bisa bilang kalo IPS itu ngebosenin?
R
: soalnya guru tuh kalo ngejelasin bercerita mulu, kalo masih pagi si gapapa bu saya masih semangat... hehehe... kalo udah siang saya jadi ngantuk klo dengerin penjelasannya kaya gitu-gitu doang...
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
R
: yang ga judes... hehehe (tertawa) terus ga selalu ngajarin pelajaran mulu yah ada lah selang seling apa gitu permainan atau apa gitu bu biar kita juga ga bosen...
P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
R
: iya bu, soalnya di monopoli tuh bikin kita belajar bagaimana cara penggunaan uang dengan baik, bagaimana kita bertransaksi dengan sesama gitu bu... yaah lebih menarik lah kalo belajar ekonomi pake monopoli...
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
R
: lumayan lah.. kalo ga salah dua kali... soalnya waktunya tuh ga cukup karena ke asikan main monopoli jadinya waktu 2 jam pelajaran tuh ga kerasa kurang puas gitu bu.. hehe... terus udah keburu UAS jadi main monopolinya tuh cuma dua kali doang...
P
: Sebelum permainan monopoli, media apa yang guru gunakan di dalam kelas?
R
: biasanya pake proyektor nampilin power point, buku, video-video gitu bu biar enjoylah belajar juga ga bosen... udah sib u itu doang
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
R
: kalo belajar pake monopoli asik gitu bu jadi kita bisa belajar tapi sambil bermain gitu... hehe... kalo pake proyektor itu kan pake power point kita masih harus baca terus dengerin guru ngejelasin juga.. kalo monopoli kan jadinya relax gitu bu... hehe...
P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa?
R
: iya... soalnya enak bu belajar sambil bermain... hehe... kalo media yang lain tuh kita masih harus ngeliatin ke depan dan dengerin apa yang guru jelasin, kalo monopoli kan sebelum main di jelasin dulu abis itu kita main, baru kita
nanya kalo kita ga ngerti, jadi ga harus dengerin guru ngejelasin terus... hehehe... terus kalo kadang guru kalo ngejelasin pelajaran tuh suka ga ditanya ngerti apa engga gitu sama pelajarannya... kalo sama monopoli kan kita bisa berinteraksi sama teman kita juga bisa sambil tanya-tanya gitu bu kalo ga ngerti... P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli di kelas?
R
: untuk permainan monopoli terutama pas mata pelajaran IPS ekonomi ya bu jadi saya bisa belajar tentang cara memakai uang dan menghematnya, apa aja yang kita perlukan, apa aja yang tidak kita perlukan, atau bisa di beli belakangan gitu terus juga kita bisa atur strategi agar uang kita engga habis saat bermain...
P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan kamu menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
R
: wiiih seneng bu... hehehe... jadi saya dapet sesuatu yang baru gitu pas belajar IPS, belajar IPS jadi lebih menyenangkan ga ngebosenin. Terus bisa nambah pengetahuan juga selain cuma bermain gitu bu...
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
R
: yaah kalo bisa sering-sering... hehehe... soalnya seru bu udah gitu kalo bisa jangan monopoli aja bu, di tambah sama media yang lain yang lebih baru jadi kita juga ga bosen...
P
: Oke baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. wr.wb
R
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. Wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: I N (siswa)
Tanggal wawancara
: 20 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 12.00
Keterangan P
: Peneliti
I
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya Ajeng saya mau mewawancarai kamu. Dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
I
: Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan udah menandatangani surat pernyataan itu, lama banget bu wawancaranya... hehehe
P
: Baik, Terima kasih ya sebelumnya sudah mau saya wawancarai.iya memang segitu waktunya. Pertanyaan pertama pertama ya, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
I
: menurut saya pelajaran IPS cukup menarik, tapi kadang-kadang... eehhmm.. (tengok kanan kiri sambil berpikir) ada yang sulit di mengerti, terus kalo IPS menariknya tuh suka di kasih contoh sama kehidupan sehari-hari jadi saya sedikit mengerti kalo di kasih contoh seperti itu.
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
I
: ehhm... (berpikir sambil memainkan pulpen yang di pegangnya) lumayan baik, karena IPS gurunya lebih banyak mengerjakan dari pada memberi contoh atau soal-soal kaya pelajaran MTK... tapi kadang bosen juga si... hehe
P
: kenapa kamu bisa bilang kalo IPS itu ngebosenin?
I
: soalmya gurunya ngejelasin mulu saya jadinya bosen, terus ngantuk. hehe
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
I
: guru yang menarik itu guru yang ngejelasin materi pealajaran dengan bahasa sendiri yang gampang dimengerti. Soalnya kalo guru yang ngejelasin pake bahasa yang sama banget sama yang di buku tuh kadang ada yang ga ngerti...
P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
I
: iya, karena lebih seru... hehehe... dan ga bosen jadinya, soalnya belajarnya sambil main juga sama temen sekelas.
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
I
: ga sering si cuma di pake beberapa kali abis itu ga di pake lagi soalnya waktunya terbatas terus kepotong sama UAS.
P
: Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam kelas?
I
: medianya pake buku, power point, ehhmm... ( melirikan mata ke atas sambil berpikir) udah si itu doang bu selebihnya pak gurunya cuma ngejelasin doang...
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
I
: kalo monopoli tuh lebih kaya lagi prakteknya kita belajar tentang ekonomi seperti kenyataan padahal cuma mainan..hehe... kalo media yang lain tuh kayanya tuh ngebosenin itu itu aja...
P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa?
I
: iya, karena lebih simple, lebih seru walaupun pelajarannya tuh susah tapi kita jadi tau caranya jadi lebih gampang di mengerti... jadi tuh main tapi saya dapet pelajarannya juga...
P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli dikelas?
I
: saya jadi tau gimana caranya kerja sama antar teman, saya juga dapet pelajaran timbal balik, tau caranya gimana mengatur uang dengan benar supaya saya ga boros atau rugi di dalam permainan ini...
P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan kamu menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
I
: seneng bu, soalnya saya tau gimana caranya untuk menabung, terus tau caranya buka bisnis sendiri, tau caranya mengatur keuangan, tau caranya kalo kita punya uang kita harus menyumbang kepada fakir miskin... pokonya seru deh bu soalnya kan belajar sambil bermain juga.. hehehe
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
I
: lebih baik di lanjutin kalo bisa yaa bu lebih di banyakin variasinya jangan cuma pelajaran atau materi ekonomi aja kalo bisa materi yang lain di pakein media kaya gini juga.. hehehe soalnya tuh lebih simple ga ribet harus ngedengerin guru ngejelasin terus di depan kelas , lebih gamoang di mengerti juga soalnya.. hehehe
P
: Oke baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
I
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: T (siswa)
Tanggal wawancara
: 21 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 09.00
Keterangan P
: Peneliti
T
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya Ajeng saya mau mewawancarai kamu. Dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
T
: “Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan sudah menandatangani surat pernyataan itu“
P
: Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau saya wawancarai. Pertanyaan pertama, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
T
: pelajaran IPS menurut saya agak cukup mudah untuk di pelajarai, karena gurunya juga udah berganti sama guru yang lama. Soalnya guru yang lama ngejelasinnya agak ngebosenin...
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
T
: guru mengajar cukup bagus tapi aga bosen juga sih bu... hehe... soalnya guru mengajar dengan memberi contoh-contoh sejarah, pkoknya contoh-contoh kasus atau masalah yang bersangkutan sama materi IPS tapi contohnya tuh kadang cuma cerita ga pake contoh gambar atau apa gitu yang bisa menarik dan saya juga bisa lebih ngerti... hehe
P
: kenapa kamu bisa bilang kalo IPS itu ngebosenin?
T
: soalnya gurunya ngajarnya ngebosenin cuma cerita doang, ngasih contohcontoh materi juga cuma dengan ngejelasin doang, tapi kadang sekali-sekali suka pake proyektor si bu buat nampilin power point... hehehe...
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
T
: guru yang menarik itu... eehhmm... (memainkan dasi sambil berpikir) guru yang bisa memberi atau menjelaskan mata pelajaran yang baik dan juga jika murid-murid yang sedag di ajarkan sedang tidak tertib guru juga bisa menertibkannya...
P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
T
: engga bu soalnya saya kurang suka dengan permainan monopoli bu... soalnya ... ehhmm... (menundukan kepala) mungkin saya bosen gitu bu main
mulu, di rumah atau di luar sekolah saya udah main di sekolah saya maunya belajar jadi itu ga membuat saya jadi termotivasi belajar... P
: Lalu kamu lebih bisa termotivasi dengan belajar yang seperti apa?
T
: saya lebih suka praktikum langsung seperti pelajaran IPA, terus study tour ke tempat-tempat yang bersejarah seperi museum, Borobudur, pokoknya tempat-tempat yang sesuai dengan materi pelajaran IPS...
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
T
: jarang bu, Cuma di pake dua kali dikelas selebihnya ngejelasin seperti biasa lagi, waktu itu juga kepotong sama UAS jadi ga di lanjutin lagi materinya udah lewat... hehehe
P
: Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam kelas?
T
: engga ada bu, ngajarnya ya biasa aja ngejelasin liat buku, sekali-sekali pake proyektor nampilin power point, sama nunjukin video-video mengenai materi IPS itu pun yang melakukan guru PPKT guru inti itu sangat jarang pake media pembelajaran...
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
T
: saya gatau bu... hehehe... soalnya sebelumnya menurut saya tuh guru ga pake media apa-apa untuk ngajar IPS.... ngejelasinnya biasa aja gitu bu...
P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa?
T
: engga bu, sya lebih tertarik belajar IPS seperti biasa aja ga pake permainan, apalagi saya lebih suka belajar geografi... saya ga suka belajar di sekolah itu terlalu banyak bermain, saya lebih suka kalo belajarnya tuh di selingin sama study tour aja itu bikin saya semangat gitu bu... hehehe
P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli dikelas?
T
: pertama saya bisa belajar gimana caranya berbisnis, dan bisa mengatur strategi untuk mnegatur keuangan...
P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan kamu menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
T
: cukup bagus sih bu sebenernya buat menambah motivasi belajar tapi itu buat saya ga membantu saya untuk lebih termotivasi dalam belajar soalnya sebenernya saya ga suka belajar seperi itu...
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
T
: eehhmm.. (mengerak-gerakan kaki pada saat duduk) menurut saya medianya harus lebih baik lagi supaya tidak terlalu banyak bermainnya kalaupun mau bermain sambil belajar pun mungkin materinya lebih banyak lagi, ini kan materinya membahas tentang perekonomian, tapi di sini lebih banyak ke pajak dan bank...
P
: baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
T
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: Z (siswa)
Tanggal wawancara
: 21 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 10.30
Keterangan P
: Peneliti
Z
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya Ajeng saya mau mewawancarai kamu. Dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
Z
: Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan udah menandatangani surat pernyataan itu, lama banget bu wawancaranya... hehehe
P
: Baik, Terima kasih ya sebelumnya sudah mau saya wawancarai.iya memang segitu waktunya. Pertanyaan pertama pertama ya, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
Z
: pelajaran IPS menarik menurut saya dan itu memberi saya wawasan tentang sejarah-sejarah yang ada contohnya seperti Alexander grahambel yang telah membuat telepon bersama temannya dan itu salah satu contoh dari pelajaran IPS yang bisa menambah wawasan saya bahwa orang dulu itu sudah lumayan canggih...
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
Z
: menurut saya guru mengajar di kelas ya biasa aja tidak terlalu banyak tugas dan tidak terlalu banyak game juga. Dan itu juga lebih banyak menjelaskan dari pada hanya memberi tugas-tugas aja itu juga menurut saya termasuk memberikan informasi yang baik dan murid bisa menerima pelajaran dengan baik tapi jangan terlalu lama juga ngejelasinnya bosen soalnya... hehehe...
P
: kenapa kamu bisa bilang kalo IPS itu ngebosenin?
Z
: ya seperti yang saya bilang tadi kalo terlalu lama menjelaskan pelajaran dengan cara menceritakan itu saya lama-lama ngerasa bosen dan lama-lama jadi ngantuk soalnya ngerasa kaya di dongengin... hehehe...
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
Z
: guru yang menarik itu guru yang mengerti situasi murid, apakah murid lagi mood buat belajar apa engga... kalo engga ya guru harus bisa membuat pelajar lebih menyenangkan... contohnya seperi sejarah memberikan gambar-gambar pada zaman prasejarah atau yang lainnya jadi murid juga lebih tertarik dan mengerti sama pelajarannya...
P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
Z
: iya, karena monopoli mengenalkan uang, mengajarkan kita untuk berpikir apakah ini membuat bangkrut atau tidak, jadi mengajarkan kita yang ingin menjadi bisnis man atau mengurus keuangan seperti di bank jadi kita tau bahwa yang mengatur uang itu setidaknya contoh yang gampangnya seperti ini jadi membuat selalu berpikir... tapi di monopoli ga cuma mikirin buat menang aja tapi di dalam monopoli ini juga mengajarkan kita untuk menabung dan menyumbang seperti di dunia nyata...
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
Z
: ga sering cuma dua kali aja bu... soalnya belajar dengan monopoli itu belajarnya jadi ga kerasa tau-tau abis aja waktunya... dan itu pun tadinya mau di lanjutin lagi minggu depannya tapi ga bisa soalnya minggu depan udah mau UAS jadi guru memfokuskan kita untuk UAS...
P
: Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam kelas?
Z
: ga banyak si bu, guru hanya menggunakan media seperti proyektor untuk menampilkan power point, video-video, selebihnya dari buku aja...
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
Z
: kalo monopoli itu keliatannya seperti di kehidupan sehari-hari, contohnya seperti gimana kita mengatur uang, menjadi seorang pembisnis, dll. Dan kita dari monopoli juga sudah di ajarkan bagaimana cara menabung, di ajarkan jika kita memiliki uang kita harus menyumbang, dan bagaimana kita menjadi bisnis man supaya kita ga bangkrut. Kalo media yang lain seperti buku itu kita
hanya bisa melihat dan membaca dan itu juga ga bisa di praktekan itu hanya bisa di bayangkan dan itu juga ga cukup hanya di bayangkan... P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan permainan monopoli? Kenapa?
Z
: iya bu tertarik banget karena itu bisa membuat saya bertambah wawasannya juga karena di dalam monopoli kita tuh sebagai pelakunya, jadi saya bisa tau cara mengatur uang, membayar pajak dengan baik...
P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli dikelas?
Z
: saya bisa mengatur uang, bagaimana saya bisa membangun bisnis, ternyata di situ juga perlu... eehhmm... (berpikit) seperti kerja gitu ... hehehe... jadi kita bisa lebih mudah ngerti dalam belajar gitu... dan itu juga bisa membuat kita lebih senang tidak bosan belajar terus selama dua jam pelajaran jadi kita ga bosen.
P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan kamu menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
Z
: menurut saya itu menyenagkan dan itu membuat saya tertatik, dan monopoli itu adalah permainan yang saya sukai, dari situ saya jadi semangat untuk belajar ...
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
Z
: harapan saya bisa lebih di kembangkan lagi tidak hanya seperti itu aja biar kita juga ga bosen, pasti kan ada media pembelajaran yang lain yang lebih menarik lagi... hehehe...
P
: baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
Z
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. wb
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI Identitas Informan Inisial Partisipan
: F M (siswa)
Tanggal wawancara
: 21 November 2014
Jenis kelamin
: Perempuan
Jam wawancara
: 11.30
Keterangan P
: Peneliti
F
: Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau sebagai informan, beliau bersedia dan mau menandatangani surat persetujuan. Peneliti melakukan kontrak waktu dengan Informan sebelum diwawancarai, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. P
: “Assalamualaikum saya Ajeng saya mau mewawancarai kamu. Dan saya menjamin kerahasiaan kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya saya meminta kesediaan kamu untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kamu bersedia untuk saya wawancara. Adapun waktu yang saya gunakan untuk wawancara ini kurang lebih 30 menit “
F
: Waalaikumsalam, iya bu saya mau di wawancarai dan udah menandatangani surat pernyataan itu, lama banget bu wawancaranya... hehehe
P
: Baik, Terima kasih ya sebelumnya sudah mau saya wawancarai.iya memang segitu waktunya. Pertanyaan pertama pertama ya, Menurut kamu bagaimana pelajaran IPS selama ini?
F
: IPS tuh enak di pelajarinnya, terus bisa bikin banyak pengetahuan juga tentang ilmu-ilmu perdagangan terus juga ilmu-ilmu jaman-jaman dulu gitu kadang saya juga suka bosen sih dengerin guru ngejelasin (bicara sambil terbata bata, dan mata melihat ke atas dan ke bawah)
P
: Bagaimana guru mengajar di kelas selama ini?
F
: ngajarnya si enak, ngajarinnya juga lumayan jelas bahasanya juga gampang dimengerti tapi kadang-kadang saya suka susah ngerti sama bahasa yang di pake pak guru kalo udah kelamaan jelasinnya saya juga jadi bosen bu... hehe
P
: kenapa kamu bisa bilang kalo IPS itu ngebosenin?
F
: soalnya gurunya tuh kebanyakan ngejelasin saya jadi ngantuk gitu bu dengerinnya... hehe (tertawa sambil menutupi mukanya dengan buku yang di pegangnya)
P
: Menurut kamu guru yang menarik itu seperti apa?
F
: bisa di ajak serius tapi jangan serius serius amat si bisa di ajak becanda juga gitu, kalo ngajar juga saya bisa gampang ngerti terus ngajarinnya dengan baik sama sabar gitu bu ... hehe pokoknya yang asik aja gitu bu
P
: Menurut kamu apa permainan monopoli membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar IPS?
F
: iya bu, saya jadi bisa belajar gimana cara dagang, cara menjual barang gimana terus cara mengatur uang juga jadi saya gak boros gitu
P
: Seberapa sering guru menggunakan permainan monopoli di kelas?
F
: seminggu sekali sih bu, tapi waktu itu baru 2 kali udah ga di pake lagi permainannya soalnya udah keburu UAS
P
: Sebelum permainan monopoli guru menggunakan media apa saja di dalam kelas?
F
: guru jelasinnya tuh biasanya cuma pake power point aja bu selebihnya pake buku sama ngasih tugas-tugas aja
P
: menurut kamu apa bedanya belajar menggunakan media permainan monopoli dengan media pembelajaran yang lain?
F
: kalo pake permainan monopoli kan bisa sambil main, kita juga jadi enjoy, permainannya juga seru.... taapi kalo belajar biasa kan terlalu banyak keterangan materinya
P
: Apakah kamu lebih tertarik belajar IPS dengan menggunakan permainan monopoli? Kenapa?
F
: saya lebih suka belajar pake monopoli bu, soalnya lebih seru aja gitu belajarnya jadi kaya fokus gitu ga tegang juga enjoylah gitu bu, jadi pelajaran ips juga jadi ga ngebosenin
P
: Apa saja yang kamu pelajari dari permainan monopoli dikelas?
F
: jadi bisa belajar giaman caranya berdagang, cara menyisihkan uang untuk bayar pajak, menabung, sama cara bisa kompak sama temen
P
: Bisakah kamu jelaskan, bagaimana perasaan kamu menerima media permainan monopoli di dalam kelas?
F
: seru bu, saya jadi seneng belajarnya juga jadi enjoy ga tegang, ga bosen, terus ga ngantuk juga... hehehe
P
: Apakah harapan kamu sebagai siswa terhadap penggunaan permainan monopoli di kelas?
F
: semoga aja ade kelas juga bisa ngerasain permainan monopoli ini soalnya seru banget, terus kalo bisa sih jangan cuma IPS aja yang pake monopoli mata pelajaran lain juga pake monopoli supaya kita tuh semangat belajar. hehehe
P
: Oke baik, terimakasih ya udah mau saya wawancarai. assalamualaikum. Wr.wb
F
: iya bu sama-sama, waalaikumsalam. wr. wb
Lembar Pengecekan data (trt[ember Check) t
Sa1,a I'ang bertanda tangan dibau,ah
ini:
Nanra
M.
L,,
No. Identitas
t$s9o/ts
Dengan
ini saya menyatakan
bahu,a Mahasiswa Program Studi PenCidikan
IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama Ajeng Trinovitasari telah menbuat bukti fisik/dokunren yang telah dibuat berupa transkip wawancara dengan judul Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sisrva Menengah Pertama adalah benar jawaban hasil rva'uvancara saya dengan peneliti pada tanggal 30 No\lmbaDdl dan saya menyetujui transkip tersebut.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan yang telah saya berikan.
lakarta,.9l..,
*l
zorg
Lembar Pengecekan data (Member Check)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
No. Identitas
T t46xq
t
ini saya menyatakan bahwa Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Dengan
Hidayatullah Jakarta yang bernama Ajeng Trinovitasari telah membuat bukti fisik/dokumen yang telah dibuat berupa transkip wawancara dengan judul
Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Menengah Pertama adalah benar jawaban hasil wawancara saya dengan peneliti pada tanggal
2t tJs\rcs$er2ot%an
saya rnenyetuj ui transkip tersebut.
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan yang telah saya berikan.
Jakarta,
?.l..ffilzotl
-T-n
l.{4---
(......................................)
Lembar Pengecekan data (Member Check)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
i.n/
Nama
No. Identitas
999s t-7lLTr
ini saya menyatakan bahwa Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Dengan
Hidayatullah Jakarta yang bernama Ajeng Trinovitasari telah membuat bukti
fisik/dokumen yang telah dibuat berupa transkip wawancara dengan judul Penggunaan Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sisrva Menengah Pertama adalah benar jawaban hasil wawancara saya dengan peneliti pada tanggal .lO Notrervt brr*,'{dun ya rnenyetujui transkip tersebut. "u
Demikian, secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya mengatakan bahwa transkip wawancara tersebut adalah benar atau sesuai dengan yang telah saya berikan.
Jakarra, .-qE,
(.. .....
!x: 2ugt
........ . ..
........ )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ajeng Trinovitasari, anak ketiga dari tiga bersaudara lahir dari pasangan Bapak Warsim Yasmuji,SE dan alm. Ibu Nani Winarsih pada tanggal 17 November 1992. Bertempat tinggal di Kampung Buaran RT.02/RW.07 NO.77 Kelurahan. Buaran, Kecamatan. Serpong, Tangerang Selatan. RIWAYAT PENDIDIKAN Memulai pendidika di SDN Dwi Guna yang lulus pada tahun 2004. Melanjutkan ke SMPN 2 Serpong lulus tahun 2007. Kemudian melanjutkan ke SMAN 9 Tangerang Selatan lulus tahun 2010. Lalu melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, mengambil jurusan pendidikan IPS Konsentrasi Ekonomu melalui jalur Mandiri.