PENGGUNAAN METODE LSB DALAM MELAKUKAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB
1.1.
LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat, hal ini terbukti dengan semakin berkembangnya dan dibutuhkannya media Internet sebagai salah satu media informasi. Internet semakin dibutuhkan karena cepatnya proses penyampaian infomasi dan kemudahan pengaksesannya, dalam prakteknya penggunaan Internet sebagai media komunikasi selalu diikuti dengan penggunaan berbagai macam data digital, baik itu berupa gambar ataupun berupa video, Data digital ini digunakan dengan berbagai alasan yang pada dasarnya untuk lebih memudahkan pengguna Internet dan pencari informasi untuk memahami informasi tersebut, alasan lainnya adalah sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian pengguna Internet. Karena Internet bersifat global maka Datadata digital tersebut dapat dengan mudah diakui kepemilikannya oleh orang lain tanpa sepengatahuan orang lain atau pemiliknya, karena pada dasarnya data tersebut telah dikirim ke komputer pengguna Internet. Hal ini tentu saja mengakibatkan keamanan data digital tersebut kurang terjamin dan dapat menyebabkan pelangaran hak cipta yang serius. Apabila pelangaran hak cipta ini telah terjadi maka proses pelacakan data digital inilah yang menjadi permasalahan utama, karena Internet bersifat global maka proses pelacakan juga memerlukan waktu yang lama. Sebagai alternatif lain dari pelacakan media digital tersebut maka munculah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi data digital tersebut, cara inilah yang kemudian dinamakan dengan steganography, yaitu cara atau proses penyembunyian data pada suatu media tanpa diketahui keberadaan datanya. Dengan hal ini maka dapat dipastikan kepemilikan data digital menjadi aman. Karena meskipun data digital telah menyebar dan tanpa diketahui keberadaanya keaslian data tersebut masih terjaga dan tidak mudah untuk diambil alih kepemilikannya. Dalam melakukan proses steganography pada data digital terdapat banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan metode Least Significant Bit untuk melakukan penyembunyian data pada media digital tersebut. Metode ini menjamin keutuhan media sehingga tidak merusak media asli meskipun telah disisipi data rahasia, selain itu metode ini merupakan metode yang mudah dimplementasikan pada data-
data digital seperti gambar dan video. Atas dasar inilah metode LSB ( Least Significant Bit ) merupakan metode steganography yang penulis pilih.
1.2.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penulisan ini tentunya adalah untuk mengurangi tindak pelangaran terhadap hak cipta pada media atau data-data digital yang telah disebarkan melalui media Internet secara tidak langsung dengan menerapkan teknik penyembunyian data dengan metode LSB. Selain itu tujuan lain yang dapat dicapai adalah untuk media pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin mengetahui bagaimana cara memproteksi data. Selain itu penulisan ini juga bertujuan untuk dapat menerapkan metode ini dalam proteksi data serta mengetahui kelemahankelemahan yang ada pada penggunaan metode ini.
1.3.
RUMUSAN MASALAH Dari bahasan-bahasan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang menjadi pokok bahasan penulisan ini yang dapat diterapkan dalam penulisan ini. Masalah yang dapat ditemui antara lain adalah sebagai berikut : a) Bagaimana proses penerapan metode LSB pada media digital ? b) Bagaimana penyisipan dan pengambilan data pada media penampung.
1.4.
BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini akan dibatasi permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga cakupannya tidak begitu melebar. Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: a) Media yang digunakan untuk disisipkan watermark berupa data gambar dengan format BMP 24 bit (belum terkompresi) b) Data watermark yang digunakan berupa data berupa gambar lain dengan dimensi seper delapan dari media yang digunakan dan dengan format yang sama yaitu BMP 24 bit. c) Jika data yang digunakan adalah dalam data watermark adalah file dengan format cirta digital, maka file itu harus diubah menjadi citra 2 warna. d) Metode yang digunakan untuk proses penyisipan yaitu metode Least Significant Bit (LSB). e) Penulisan hanya terbatas pada masalah penyisipan atau penggunaan metode LSB pada media digital berupa gambar, tidak menyangkut masalah-masalah lain terkait penggunaannya lebih lanjut.
1.5.
MANFAAT PENELITIAN a) Applikasi ini dapat digunakan dalam pengamanan data digital berupa gambar dengan format BMP 24 bit b) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai media pembanding untuk penelitian lebih lanjut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
State Of The Art Penulisan penggunaan metode LSB untuk melakukan steganography pada media digital berupa gambar dengan menggunakan Matlab, ditulis dengan tujuan untuk melakukan proses steganography pada media gambar, penulisan dengan judul yang hampir sama pernah dilakukan oleh Asep Juanda dari Universitas Teknik Informatika Gunadarma dengan judul jurnalnya “Aplikasi steganography pada audio MP3 dengan menggunakan metode LSB”, namun penulisan yang dilakukan memiliki tema yang berbeda, di dalam penulisan Asep Juanda dalam makalahnya media penampung adalah file dengan format MP3 sedangkan media penampung yang digunakan dalam penulisan ini adalah file gambar dengan format BMP dalam penjelasan lebih lanjut media yang digunakan dalam penulisan artikel Asep Juanda menggunakan Java sebagai alat bantu pemrosesan data, sedangkan pada penulisan artikel ini menggunakan alat bantu Matlab sebagai media pemprosesnya. Penulisan juga mempunyai tema yang sama dengan artikel dari Merliana Septiani. Dengan judul “Aplikasi watermarking pada mobile device dengan menggunakan J2ME” Dimana dalam artikel yang ditulis penggunaan teknik steganography dengan metode LSB digunakan dan di implementasikan dengan menggunakan alat bantu Java, selain itu pada artikel kali Merliana aplikasi ditujukan kepada para pengguna mobile sehingga dia menggunakan J2ME sebagai alat bantu pemproses.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Steganography 2.2.1.1. Pengertian Steganography Kata steganografi (steganography) berasal dari bahasa Yunani yaitu steganos yang artinya tersembunyi atau terselubung dan graphein, yang artinya menulis, sehingga kurang lebih artinya adalah “menulis tulisan yang tersembunyi atau terselubung” (Sellars, 1996). Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia tersebut. Maka sesungguhnya prinsip dasar dalam steganografi lebih dikonsentrasikan pada kerahasian komunikasinya bukan pada datanya (Johnson, 1995).
2.2.1.2. Sejarah Steganography Steganografi sudah dikenal oleh bangsa romawi sekitar 2500 tahun yang lalu untuk kepentingan politik, militer, diplomatik, serta untuk kepentingan pribadi. Bangsa Romawi mengenal steganografi dengan menggunakan tinta tak-tampak untuk menulis pesan. Tinta tersebut terbuat dati campuran sari buah, susu, dan cuka.Jika tinta digunakan untuk menulis maka tulisannya tidak tampak. Tulisan diatas kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas tersebut.
2.2.1.3. Konsep Steganography Konsep dari steganography adalah menyembunyikan pesan dalam media lain, sehingga pesan tidak dapat diterjemahkan secara langsung, dalam steganography dikenal beberapa istilah yaitu a) Hidden Text, merupakan pesan yang disembunyikan b) Covert text , merupakan media yang digunakan untuk menampung pesan c) Stego text , merupakan media yang sudah disisipkan pesan d) Stego key , merupakan kunci yang digunakan untuk menyisipkan pesan maupun membaca pesan
Penilaian sebuah algoritma steganography yang baik dapat di nilai dari beberapa faktor yaitu : a) Imperectibility. Keberadaan pesan rahasia dalam media penampung tidak dapat dideteksi oleh inderawi.Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan covertext-nya.Jika
covertext berupa audio (misalnya berkas file mp3, wav, midi dan sebagainya), maka indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan pada file stegotext-nya. b) Fidelity. Mutu media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan.Perubahan itu tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan dapat membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio (misalnya berkas file mp3, wav, midi dan sebagainya), maka audio stegotext tidak rusak dan indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan pada file stegotext-nya. c) Recovery.Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali (reveal).Karena tujuan steganography adalah data hiding, maka sewaktu waktu pesan rahasia di dalam stegotext harus dapt diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
2.2.2. Watermarking 2.2.2.1. Pengertian Watermarking Watermarking adalah proses untuk memasukan data atau informasi pada sinyal digital dimana ditujukan agar tidak mudah untuk dihilangkan. Pengertian ini diambil dari proses yang telah digunakan sejak tahun 1282 dalam produksi kertas yang telah diberi tanda watermark di dalamnya untuk identifikasi, sinyal yang dimaksud dalam proses watermark dapat berupa sinyal audio, video , ataupun
sinyal dari gambar. Sinyal dapat membawa watermark yang berbeda pada saat yang sama. (“Wikipedia 2011”) Watermarking dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu yang pertama adalah watermarking yang terlihat dan yang kedua adalah watermarking yang tidak terlihat oleh mata. Dalam watermarking yang terlihat ( visible ) maka informasi yang ingin dijadikan tanda pengenal terlihat jelas oleh mata. Tanda pengenal itu dapat biasanya dapat berupa logo, ataupun text yang mengeidentifikasikan pemilik dari media. Dalam watermarking yang tidak terlihat oleh mata ( invinsible ) maka informasi yang ingin dijadikan sebagai tanda pengenal tidak dapat dilihat oleh mata, dimana biasanya digunakan untuk media yang memang sengaja disebarluaskan, bagaimanapun informasi pemilik data tetap ada meskipun tidak terlihat. 2.2.2.2. Penggunaan Watermarking Watermarking sebagai suatu teknik penyembunyian data pada data digital lain dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan seperti: a) Tamper-proofing; watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan atau alat indikator yang menunjukkan data digital (host) telah mengalami perubahan dari aslinya b) Feature location; menggunakan metoda watermarking sebagai alat untuk identifikasikan isi dari data digital pada lokasi-lokasi tertentu, seperti contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa objek yang lain pada suatu citra digital. c) Annotation/caption; watermarking hanya digunakan sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri. d) Copyright-Labeling; watermarking dapat digunakan sebagai metoda untuk penyembunyikan label hak cipta pada data digital sebagai bukti otentik kepemilikan karya digital tersebut. 2.2.3. File Image Bitmap 24 Bit Merupakan format file yang digunakan untuk menyimpan data yang gambar, dimana file dengan format ini dapat mendukung format warna monochrome hingga true color. File dengan format BMP ( Bitmap ) menyimpan warna dengan sistem RGB ( Red, Green, and Blue ), dimana format warna inilah yang nantinya akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan gambar dengan dengan data rahasia didalamnya.
Gambar struktur dari file image dengan format BMP
2.2.4. Metode LSB ( Least Significant Bit ) Metode ini digunakan dalam teknik steganography dikarenakan tergolong mudah dalam penerapannya. Dasar dari metode ini adalah bilangan berbasiskan biner atau dengan kata lain angka 0 dan angka 1. Karena data digital merupakan susunan antara angka 0 dan satu maka proses penerapannya menjadi mudah. Lebih lanjut lagi, metode ini berhubungan erat dengan ukuran 1 bit dan ukuran 1 byte. 1 byte data dapat dikatakan terdiri dari 8 bit data. Dimana bit pada posisi paling kanan lah yang disebut dengan bit pada posisi LSB ( Least Significant Bit ). Teknik steganography dengan menggunakan metode LSB adalah teknik dimana kita mengganti bit pada posisi LSB pada data dengan bit yang dimiliki oleh data yang akan disembunyikan. Karena bit yang diganti hanyalah bit yang paling akhir, maka meskipun data telah berubah, kita tetap tidak akan bisa mengenalinya, karena media stego yang dihasilkan hampir sama persis dengan media sebelum disisipi oleh data yang ingin disembunyikan. Untuk ilustrasi proses penyisipan pesan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut
dari data diatas akan disisipkan suatu pesan rahasia yang berupa data biner dengan nilai bit (01001000) maka data atau media penampung akan menjadi
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode LSB hanya mengganti satu nilai dari posisi LSB pada setiap byte data pada media penampung data yang akan disembunyikan dengan satu bit data dari text atau data yang akan disembunyikan. Karena bit yang diganti adalah bit dengan nilai paling kanan maka media yang dihasilkan hamper sama persis dengan media aslinya.
2.2.5. Matlab Matlab merupakan singkatan dari ( Matrix Laboratory ) adalah software yang digunakan untuk melakukan perhitungan perhitungan matematik, selain itu Matlab juga termasuk dalam kategori development
tools, artinya matlab juga bisa digunakan untuk membuat applikasi lain yang berbasiskan dari dirinya. Matlab diproduksi oleh Mathworks, dimana program ini digunakan untuk melakukan perhitungan dan analisis matrix, membuat graphic atau plot sebuah fungsi, dan digunakan pula untuk alat penguji algoritma. Pada pertama kalinya Matlab dibuat pada tahun 1970 oleh Cleve Moler, ketua dari departemen pendidikan di universitas Mexico, dia membuat Matlab untuk tujuan agar mahasiswanya dapat belajar LINPACK tanpa harus mempelajari bahasa pemprograman Fortran terlebih dahulu. Karena berbasiskan matrix dan vector maka Matlab dapat dengan mudah melakukan analisis terhadap matrix dan analisis terhadap vector. Sehingga penggunaan matlab sebagai media untuk melakukan analisis terhadap gambar juga sangat mudah.
BAB III METODOLOGI PENULISAN
3.1.
Batasan Masalah / Deskripsi Operasional Dalam penulisan penelitian steganography dengan menggunakan metode LSB pada media digital berupa gambar ini objek penelitian berupa a) Gambar digital dengan format BMP dan dengan ukuran seper delapan dari media kedua berupa gambar yang akan disisipkan ke media gambar pertama. Dimana format kedua gambar ini adalah sama yaitu format BMP 24 bit, format 24 bit dipilih karena pada kondisi ini gambar belum terkompresi. b) Program yang digunakan dalam metode atau pembuatan adalah berkaitan dengan penggunaan alat bantu MATLAB. c) Metode yang digunakan dalam penggunaan steganography adalah penggunaan metode yang berdasarkan pada LSB. d) Proses extraksi pesan, hanya berkaitan dengan pengambilan data gambar atau pesan rahasia yang dimasukan dengan menggunakan applikasi ini. Extraksi tidak dapat digunakan apabila gambar rahasia dimasukan dengan applikasi lain. e) Pada Applikasi tidak terdapat media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengujian data untuk tingkat ketahanan data stego terhadap proses proses konversi atau perubahan citra. Dalam penelitian juga ditetapkan beberapa variable yang digunakan a) Ukuran gambar yang bervariasi besarnya b) Format gambar yang dipilih yaitu format BMP 24 bit c) Jumlah bit yang akan disisipkan yang bergantung pada jumlah bit data penampung.
3.2.
Jenis Data Dalam penelitian ini digunakan berbagai macam data khususnya data kuntitatif yang berupa indek warna dari gambar digital yang digunakan sebagai objek penelitian dalam penulisan ini, sebagaimana diketahui bahwa proses steganography adalah penyisipan pesan dalam satu media ke media lain. Dalam penelitian ini pesan itu berupa indek angka dari media gambar yang akan di proses. Selain itu data kuantitatif lainnya adalah berkaitan dengan ukuran gambar dan kedalaman gambar. Dalam penelitian ini juga digunakan data kualitatif yang berkaitan dengan format gambar yang digunakan. Dimana format yang digunakan adalah format BMP dengan tujuan agar hasil yang tercapai bisa maksimal.
3.3. Sumber Data 3.3.1. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar digital berformat BMP yang telah dibuat sendiri. Data inilah yang kemudian akan digunakan sebagai data untuk melakukan uji coba teknik LSB pada steganography. 3.3.2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan adalah data data literatur yang berkaitan dengan teknik dan uraian atau pengertian tentang berbagai kata kunci yang mendukung penulisan ini. Data sekunder berupa artikel artikel tentang teknik LSB, steganography, ataupun watermarking yang diperoleh dari media Internet juga merupakan data sekunder yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Selain itu data sekunder lainnya adalah data yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan dari steganography ataupun watermarking itu sendiri. Selain itu juga data mengenai berbagai penggunaan metode LSB dalam berbagai media digital beserta semua yang berkaitan dengan metode ini. 3.4.
Metode Penggumpulan Data Data dikumpulkan melalui proses studi literatur tentang berbagai variable yang berada pada penulisan penelitian. Dimana studi literatur ini juga berasal dari studi dari berbagai artikel dengan tema yang sama yang dapat diperoleh dari media informasi Internet. Selain itu data diperoleh dari berbagai buku dengan tema yang sama dengan judul penelitian.
3.5. Metode Pengembangan 3.5.1. Rancangan Algorithma Teknik pembuatan algorithma steganography dengan menggunakan metode LSB dan dengan menggunakan bantuan MATLAB ini diawali dari proses penentuan medium. Dalam hal ini medium yang dipakai adalah file dengan format BMP, alasan dipilihnya file dengan format BMP adalah karena sangat eratnya struktur format file BMP dengan metode yang digunakan yaitu metode LSB. Struktur format BMP untuk lebih jelasnya sudah dijelaskan pada Bab II. Untuk data yang ingin disembunyikan atau stego key, applikasi, data dapat berupa apa saja, namun dalam hal ini data yang akan diambil untuk dijadikan stego text dalam penulisan kali ini adalah file gambar juga. File yang digunakan sebagai stego text haruslah
mempunyai ukuran seperdelapan dari ukuran lebar ataupun ukuran tinggi dari gambar yang akan dijadikan penampung.
3.5.1.1. Algorithma Penyisipan Data Metode yang digunakan dalam proses penyisipan bit bit data kedalam byte citra penampung adalah dengan menggunakan teknik penyisipan pada LSB ( Least Significant Bit ), penyisipan LSB dilakukan dengan memodifikasi bit terahkir dalam satu byte ( 8 Bit ) data. Sehinggan proses pengatian ini hanya akan mengakibatkan nilai byte asli berubah kurang satu ataupun lebih satu. Sehingga kualitas akan hampir sama seperti saat sebelum dimodifikasi. Seperti yang kita ketahui bahwa file gambar dengan format warna RGB mempunyai 3 elemen warna dasar yaitu elemen wana merah ( Red ) , Hijau ( Green ) , dan elemen warna Biru ( Blue ). Setiap elemen warna diwakili oleh indek untuk setiap pixel atau bagian terkecil dari citra digital.Ketiga nilai elemen indek inilah yang akan dijadikan sebagai objek modifikasi atau sebagai media penampung pada proses penyisipan data. Proses penyisipan data diawali dengan proses pembacaan data penampung, dan kemudian diikuti dengan proses pembacaan data yang akan disisipkan. Data dalam format bmp mempunyai karakteristik warna RGB maka dari itu dilakukan proses pembuatan atau pengkonversian dari gambar dengan banyak warna atau RGB menjadi gambar dengan format hitam putih, proses ini dilakukan untuk gambar atau medium yang akan disisipkan. Untuk gambar atau media penampung maka digunakan proses pembacaan indek untuk setiap unsur warnanya. Untuk langkah selanjutnya maka dilakukanlah proses menganti Setiap bit LSB pada setiap unsur warna pada media penampung dengan bit yang ada pada media stego atau stego keynya. Hal ini merupakan proses pengulangan yang mana dilakukan dari pixel pertama dari media penampung hingga pixel terakhir dari media penampung. Proses diakhiri dengan penulisan data berupa media citra digital dengan format yang sama dengan media penampung, tetapi dengan data yang telah dirubah pada setiap LSB pixelnya.
Mulai
Input Gambar Penampung (*.bmp) Input Media Data Rahasia (*.bmp)
Lebar = 1/8 Lebar Gambar Penampung Tinggi = 1/8 Tinggi Gambar Penampung
Tidak
A Lebar & tinggi = Kriteria
Gambar Data Rahasia = Citra Hitam Putih atau 2 Warna
Proses Pemisahan Indek Warna Media Penampung
Convert Citra Menjadi Monochome
Menganti Setiap Bit LSB pada data penampung dengan Bit Data Rahasia ( Stego Key )
Citra hasil dengan Steganograp hy
A
Selesai
3.5.1.2. Algorithma Pengambilan Data Pengambilan data pada media yang telah disisipi data rahasia berarti adalah proses pengambilan data setiap dari setiap LSB pada media penampung. Untuk setiap bit data yang diambil pada media penampung kemudian akan diterjemahkan kedalam satuan byte dan kemudian akan diterjemahkan untuk dapat dihasilkan citra stego yang dapat dimengerti. Karena pada proses citra stego yang dimasukan adalah citra dengan format monochrome, maka hasil dari proses pengambilan data adalah juga citra dengan format monochrome. Proses pengambilan data dimulai dengan memasukan inputan data yang telah mengandung pesan rahasia. Data yang berupa gambar ini kemudian akan dipecah berdasarkan indeknya yaitu
berdasarkan elemen warnanya. Dalam hal ini elemen warna yang dimaksudkan adalah elemen warna RGB. Karena nilai LSB pada setiap pixel elemen RGB adalah sama maka kita hanya menggunakan salah satu elemen saja. Proses berlanjut dengan proses penyusunan kembali bit menjadi satu ukuran Btye (8 bit ). Dimana untuk ukuran 1 byte pada proses penyusunan ini adalah berarti 1 pixel media data rahasia. Proses berulang hingga semua data pada media elemen media penampung telah diterjemahkan. Hasil yang didapatkan adalah file data rahasia yang telah kita sisipkan sebelumnya.
Mulai
Input Data Gambar ( RGB BMP )
Proses Extracsi Pesan Mulai Dari Pixel pertama sampai pixel terakhir
Simpan Hasil Data ( Dengan Menyusun hasil dari proses exttraksi
Tampilkan Gambar / pesan Rahasia
Selesai
3.5.2. Rancangan Desain Program Program yang dalam dimaksudkan dalam penulisan ini adalah program yang mana disertai dengan user interface, sehingga mudah untuk digunakan. Program dirancang dengan menggunakan bantuan Matlab, alasan digunakannya Matlab adalah karena lengkapnya fasilitas yang dimiliki oleh Matlab dalam melakukan operasi operasi matrik ataupun array dalam sebuah data. Seperti yang kita ketahui bahwa Elemen Elemen unsur warna
pada citra sebenarnya dapat diartikan sebagai sebuah matrik, oleh karena itu dengan menggunakan Matlab. Operasi operasi Pemodifikasian menjadi lebih mudah. Selain itu pada Matlab juga terdapat Tools khusus yang menangani media media berupa citra digital. Program didesain tanpa menggunakan User, dan dilengkapi dengan halaman untuk melakukan analisis terhadap citra atau gambar inputan dan dilengkapi pula dengan halaman yang digunakan untuk menyisipkan data rahasia. Dalam program dilengkapi juga dengan informasi mengenai nilai elemen elemen citra inputan, baik itu citra penampung maupun citra stego. 3.6.
Alur dan Pola Pikir Pola pikir pembuatan penulisan ini dimulai dengan adanya masalah yang berupa kepemilikan data-data digital yang tersebar di berbagai media, terutama pada media digital dengan Internet sebagai penghubungnya, adanya metode steganography berupa penyisipan data dengan menggunakan LSB menginspirasi akan dibuatnya progam atau applikasi yang mana dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Proses pembuatan dimulai dengan menentukan media atau objek penampung dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan objek atau media yang akan disisipkan. Setelah itu penentuan format dilakukan untuk mempermudah proses penyisipan data, yang mana pada proses ini digunakan metode LSB. Dari proses tersebut dihasilkanlah media yang hampir sama dengan objek penampung yang mana telah terdapat pesan rahasia didalamnya. Menentukan Masalah ( Proses kepemilikan media digital berupa gambar )
Mentukan Format gambar / objek
Pembuatan Applikasi
Menentukan Metode untuk mengatasi masalah ( dalam hal ini metode LSB )
Pemilihan Alat Bantu ( dalam hal ini MATLAB )