Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGETAHUAN GURU PENJAS SD NEGERI GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG TERHADAP PENGETAHUAN ADMINISTRASI PENJAS ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Keolahragaan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh
ANDRIK 11.1.01.09.1142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGETAHUAN GURU PENJAS SD NEGERI GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG TERHADAP PENGETAHUAN ADMINISTRASI PENJAS ANDRIK 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. dan Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung terhadap administrasi Pendidikan Jasmani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survai dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes dengan koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,926. Subyek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondang Tulungagung yang berjumlah 26 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase, yang terbagi menjadi 5 kategori tentang pengetahuan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung terhadap administrasi Pendidikan Jasmani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung terhadap administrasi Pendidikan Jasmani sebagian besar adalah tinggi. Secara rinci, yaitu sebanyak 2 orang (7,69%) mempunyai pengetahuan sangat rendah, 0 orang (0%) mempunyai pengerahuan rendah, 5 orang (19,23%) mempunyai pengetahuan cukup, 15 orang (57,69%) mempunyai pengetahuan tinggi, dan 4 orang (15,38%) mempunyai pengetahuan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak sebesar 57,69%, yaitu pada kategori tinggi. Dengan demikian pengetahuan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung terhadap Administrasi Pendidikan Jasmani sebagian besar adalah tinggi. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan agar menjaga konsistensi kinerjanya, dan semakin memperbaikinya, yang salah satunya adalah menyusun administrasi pendidikan jasmani.
Kata Kunci : Pengetahuan Guru Penjas, Pengetahuan Administrasi Penjas.
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
aktivitas kerjasama antara guru dengan
I. LATAR BELAKANG Pendidikan
merupakan
suatu
siswa atau siswa dengan siswa atau
kebutuhan bagi setiap orang dalam
dengan kata lain Penjas memiliki unsur-
melangsungkan
unsur administrasi seperti halnya unsur-
kehidupan
sehingga
mengerti akan harkat dan martabatnya.
unsur administrasi pada umumnya.
Pendidikan mempunyai maksud untuk mengembangkan
segala
potensi
Pengetahuan ”tahu”
dan
merupakan
hasil
setelah
orang
terjadi
pemberian sang Khalik yang dimiliki
mengadakan
penginderaan
sejak lahir. Potensi yang dimiliki apabila
suatu
tertentu.
tidak
terhadap obyek terjadi melalui panca
dikembangkan
akan
menjadi
objek
indra
Pendidikan dapat mengembangkan suatu
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba
keadaan yang seimbang antara aspek
dengan sendiri. Pada waktu pengindraan
sosial dan aspek individual. Oleh karena
sampai
menghasilkan
itu, tujuan pendidikan nasional sesuai
tersebut
sangat
undang-undang No. 20 tahun 2003
intensitas perhatian persepsi terhadap
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
obyek. Sebagian besar pengetahuan
dan mengembangkan manusia Indonesia
manusia diperoleh melalui mata dan
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
telinga
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Sementara itu, pengetahuan berdasarkan
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
KBBI (2002: 991) artinya segala sesuatu
memiliki pengetahuan dan keterampilan,
yang diketahui berkaitan dengan proses
kesehatan
pembelajaran.
dan
rohani,
yakni
Penginderaan
potensi yang terpendam dan sia-sia.
jasmani
manusia
terhadap
penglihatan,
pengetahuan
dipengaruhi
(Notoatmodjo,
Proses
2007:
belajar
oleh
121).
ini
kepribadian yang mantap dan mandiri
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam
serta tanggung jawab kemasyarakatan
seperti motivasi dan faktor luar berupa
dan kebangsaan.
sarana informasi yang tersedia serta
Berdasarkan uraian di atas jelas
keadaan sosial budaya. Jadi, berdasarkan
bahwa syarat menjadi guru pendidikan
pengertian di atas dapat disimpulkan
jasmani
olahraga
bahwa pengetahuan merupakan hasil
memiliki
berbagai
dan
kesehatan yang
dari proses mencari tahu, dari yang
sangat luas, hal ini mengingatkan bahwa
tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari
Pendidikan Jasmani sebagai suatu proses
tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses
pendidikan
Proses
mencari tahu ini mencakup berbagai
Pendidikan Jasmani ditandai dengan
metode dan konsep-konsep, baik melalui
melalui
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
komponen
gerak.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
proses
pendidikan
maupun
melalui
pengalaman.
kesehatan. Dengan kata lain, sebagai
Sementara
itu,
administrasi
merupakan suatu proses atau kegiatan
tenaga
pendidik
guru
sekaligus
pengajar harus mampu melaksanakan tugas-tugas yang bersifat administratif.
yang dilakukan oleh sekelompok orang
Dalam pembelajaran Pendidikan
yang saling bekerja sama satu dengan
Jasmani guru adalah pemimpin. Guru
yang lain berdasarkan pembagian kerja
adalah administrator atau manajer yang
yang ditentukan secara jelas sesuai
tidak hanya memiliki tugas mengajar.
dengan
cara
Akan tetapi, guru Pendidikan Jasmani
memberdayakan semua sumber daya
memiliki tugas yang berkaitan dengan
untuk mencapai tujuan organisasi secara
administrasi sekolah. Sesuai dengan
efektif
bidang garapan administrasi pendidikan
posisinya
dan
dengan
efisien.
Selain
itu,
administrasi adalah rangkaian perbuatan
jasmani
yang diselenggarakan dalam rangka
Pendidikan
usaha kerjasama sekelompok manusia
kesehatan memiliki enam tugas pokok,
untuk
yaitu
mencapai tujuan yang telah
:
di
Sekolah Jasmani
dalam
Dasar,
guru
olahraga
dan
bidang
administrasi
ditetapkan
sebelumnya
yang
personel, bidang administrasi siswa,
mengandung
tiga
yaitu
bidang kurikulum, bidang administrasi
sekelompok manusia, usaha kerjasama,
tata laksana, bidang sarana prasarana,
dan tujuan tertentu (Herman Subarjah,
dan
2007: 1.8).
Subarjah, 2007: 3.31). Tugas-tugas di
faktor
Administrasi Pendidikan Jasmani merupakan
segenap
bidang
organisasi
(Herman
atas disebut juga sebagai administrasi
proses
sekolah yang merupakan salah satu
penyelenggaraan setiap usaha kerjasama
bidang atau bagian dari administrasi
sekelompok manusia untuk mencapai
Pendidikan Jasmani.
tujuan Pendidikan Jasmani. Administrasi
Berdasarkan hasil pengamatan, di
Pendidikan Jasmani merupakan kunci
SD Negeri Gondang guru Pendidikan
keberhasilan
program
Jasmani melengkapi tugas administrasi.
Pendidikan Jasmani. Dalam kegiatan
Sebagai contoh yang terjadi di lapangan
pembinaan
Jasmani,
guru Pendidikan Jasmani tidak membuat
karena
program pembelajaran, seperti membuat
pelaksanaan
Pendidikan
administrasi dianggap penting dapat
meningkatkan efektivitas
dan
program tahunan, semester, silabus, dan
efisiensi proses hasil belajar mengajar
rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru
guru pendidikan jasmani olahraga dan
Penjas enggan membuat perencanaan
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran,
karena
guru
Penjas
adalah belum optimalnya usaha guru
mempunyai anggapan bahwa Penjas
untuk
merupakan pelajaran yang diminati oleh
dan
siswa
prasarana yang ada di sekolah untuk
sehingga
perencanaan
tidak
perlu
pembelajaran.
ada
Alasan
menginventaris, memanfaatkan
membuat
pembelajaran
potensi
sarana
menunjang proses pembelajaran.
lainnya adalah keengganan guru Penjas tidak
memodifikasi,
Guru Pendidikan Jasmani belum
perencanaan
melaksanakan tugas-tugas administrasi,
kurangnya
karena masih ditemukan guru di SD
karena
kepedulian dari pihak sekolah terhadap
Negeri
proses dan keberhasilan Pendidikan
kesulitan dalam penerapan administrasi.
Jasmani.
dalam
Berdasarkan hasil pengamatan, guru
melaksanakan proses pembelajaran tidak
Penjas dalam membuat administrasi
sesuai
perencanaan
masih mengandalkan orang lain, bahkan
pembelajaran, guru hanya mengandalkan
ada guru yang tidak membuatnya sama
pengalaman yang dimiliki, sehingga
sekali. Pada saat pembelajaran guru
pencapaian tujuan pembelajaran tidak
tidak melakukan program evaluasi dan
akan maksimal.
presensi siswa. Evaluasi merupakan
Akibatnya,
dengan
guru
Kenyataan lain yang terjadi di
Gondang
yang
mengalami
sebuah proses untuk mengetahui tingkat
SD Negeri Gondang yang berhubungan
keberhasilan
dengan sarana dan prasarana untuk
pembelajaran dan hasil yang dicapai.
pembelajaran Penjas di sekolah. Guru
Sebagai contoh, guru hanya memberikan
Penjas sering mengeluhkaan masalah
materi tanpa mengevaluasi peserta didik
kelengkapan sarana prasarana untuk
apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
menunjang
akan
proses
pembelajaran.
dicapai
antara
atau
rencana
belum.
Namun
Sebagai contoh, tidak memiliki lapangan
demikian, ada juga guru Penjas di SD
atau
Negeri Gondang yang melengkapi tugas-
halaman
melaksanakan
yang proses
luas
untuk
pembelajaran.
tugas administrasi.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran Penjas
alat
jelas bahwa tugas guru tidak hanya
seadanya. Dari beberapa uraian di atas
mengajar dan memberikan penilaian
dapat disimpulkan bahwa, salah satu
kepada
masalah
pengalaman,
Jasmani
hanya
menggunakan
Berdasarkan uraian di atas sangat
administrasi yang
Pendidikan
berkaitan
peserta
didik.
Berdasarkan
kebanyakan
guru
dengan
mengalami kesulitan dalam penerapan
keterbatasan sarana prasarana Penjas
administrasi Pendidikan Jasmani, hal ini
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dikarenakan
kurangnya
pengetahuan
Suharsimi Arikunto (2006: 150),
guru maupun faktor lain yang membuat
tes adalah sejumlah pertanyaan atau
guru Penjas tidak dapat melakukan apa
latihan serta alat lain yang digunakan
yang menjadi tugasnya. Bertitik dari
untuk
pokok pikiran yang telah dipaparkan di
pengetahuan inteligensi, kemampuan
atas, maka perlu diketahui pengetahuan
atau
guru
tentang
individu atau kelompok. Model item
administrasi Pendidikan Jasmani. Untuk
tes akan digunakan untuk penelitian
itu,
ini adalah tes pilihan ganda. Tes
Pendidikan
penulis
Jasmani
tertarik
mengadakan
mengukur
bakat
keterampilan,
yang
dimiliki
oleh
penelitian dengan judul ”Pengetahuan
pilihan
Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
empat alternative jawaban yaitu a, b,
Negeri
Kabupaten
c, dan d. Untuk jawaban yang benar
Pengetahuan
diberikan nilai 1 dan untuk jawaban
Gondang
Tulungagung
Terhadap
Administrasi Pendidikan Jasmani” .
yang
ganda
salah
disajikan
dengan
diberikan
nilai
0.
Semakin tinggi bobot skor jawaban yang diperoleh berarti semakin baik
II. METODE
tingkat
1. Instrumen Penelitian Instrumen
adalah
alat
pengetahuan
administrasi
dan
Pendidikan Jasmani yang dimiliki
fasilitas yang digunakan oleh peneliti
responden, begitu juga sebaliknya
dalam mengumpulkan data agar
semakin rendah skor jawaban yang
pekerjaan menjadi lebih mudah dan
diperoleh
hasil yang diperoleh lebih baik,
tingkat
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
Pendidikan Jasmani yang dimiliki
sistematis sehingga mudah untuk
responden.
berarti
semakin
pengetahuan
jelek
administrasi
diolah (Arikunto, 2006: 160). Karena belum adanya instrumen baku yang digunakan untuk meneliti tentang pengetahuan
guru
Pendidikan
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan menunjukkan
bahwa
hasil
penelitian
pengetahuan guru
Jasmani Sekolah Dasar Negeri se-
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan
Gondang Kabupaten Tulungagung terhadap
Gondang
Kabupaten
Tulungagung terhadap administrasi
pengetahuan
administrasi
Pendidikan
Pendidikan Jasmani, maka peneliti
Jasmani adalah tinggi. Secara rinci, yaitu
mencoba untuk menyusun tes.
sebanyak 2 orang (7,69%) mempunyai pengetahuan sangat rendah, 0 orang (0%)
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mempunyai pengerahuan rendah, 5 orang
Pengetahuan
(19,23%) mempunyai pengetahuan cukup,
Sekolah Dasar Negeri Gondang Kabupaten
15 orang (57,69%) mempunyai pengetahuan
Tulungagung
tinggi, dan 4 orang (15,38%) mempunyai
administrasi Pendidikan Jasmani secara
pengetahuan
keseluruhan adalah tinggi. Hal ini berarti
sangat
tinggi.
Frekuensi
terbanyak sebesar 57,69%, yaitu pada
bahwa
kategori
pengetahuan
tinggi.
pengetahuan
Dengan Pendidikan
Pendidikan
terhadap
guru
penjas
telah
yang
tinggi
Jasmani
pengetahuan
mempunyai terhadap
Jasmani
administrasi penjas, sehingga diharapkan
Sekolah Dasar Negeri Gondang Kabupaten
guru mampu mengaplikasikannya dalam
Tulungagung
pengetahuan
proses belajar mengajar di sekolah, seperti
administrasi Pendidikan Jasmani sebagian
menyusun silabus, program semester, RPP,
besar adalah tinggi.
menganalisis
Ternyata setelah dirinci berdasar faktor yang
siswa, mengidentifikasi sarana prasarana
mendasari pengetahuan guru penjas SDN
sekolah, dan lain sebagainya. Pengetahuan
Gondang
terhadap
guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
pengetahuan administrasi penjas diperoleh
Negeri Gondang Kabupaten Tulungagung
hasil
terhadap
yang
guru
demikian
guru
terhadap
Tulungagung
pembelajaran,
cukup
beragam.
Ternyata
guru
Pendidikan
Jasmani
Pendidikan Jasmani mempunyai kategori
Sekolah Dasar Negeri Gondang Kabupaten
tinggi, sehingga dapat pula dikatakan bahwa
Tulungagung
pengetahuan
guru SDN Gondang Tulungagung telah
administrasi Pendidikan Jasmani paling
mengetahui apa yang namanya administrasi
tinggi adalah pada faktor bidang organisasi,
pendidikan jasmani.
pengetahuan
terhadap
pengetahuan
mengabsen
administrasi
yaitu sebanyak 42,31% pada kategori sangat tinggi. Setelah itu diikuti faktor administrasi
KESIMPULAN
kurikulum sebanyak 38,46% pada kategori sangat
tinggi,
faktor
tata
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
laksana sekolah sebanyak 34,62% pada
guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
kategori sangat tinggi, faktor administrasi
Negeri
sarana
Tulungagung
terhadap
kategori tinggi, faktor administrasi siswa
administrasi
Pendidikan
sebanyak 53,85% pada kategori cukup, dan
sebagian besar adalah tinggi. Secara
paling rendah pada faktor administrasi
rinci, yaitu sebanyak 2 orang (7,69%)
personal sebanyak 42,31% pada kategori
mempunyai pengetahuan sangat rendah,
rendah.
0 orang (0%) mempunyai pengerahuan
prasarana
administrasi
Berdasarkan hasil penelitian maka
sebanyak
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
50%
pada
Gondang
Kabupaten pengetahuan Jasmani
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
rendah, 5 orang (19,23%) mempunyai pengetahuan cukup, 15 orang (57,69%) mempunyai pengetahuan tinggi, dan 4 orang (15,38%) mempunyai pengetahuan sangat
tinggi.
Frekuensi
terbanyak
sebesar 57,69%, yaitu pada kategori tinggi. Dengan demikian pengetahuan guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Negeri
Gondang
Tulungagung
terhadap
Administrasi
Pendidikan
Kabupaten pengetahuan Jasmani
sebagian besar adalah tinggi.
IV. DAFTAR PUSTAKA Achmad Sanusi, Beberapa Dimensi Mutu Pendidikan, FPS IKIP Bandung, 1990. Achmad Sanusi, (1995). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung.. ________(1992). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: IKIP Bandung. Ali Imron. (1995). Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya Arikunto, Suharsimi, (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badriah, Dewi Laelatul. 2002. Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
Depdikbud. (1983). Strategi Dasar Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis. Depdikbud, (1999), Sistem Pembinaan Profesionalisasi Guru, Jakarta: Depdikbud. …………… (1986). Kurikulum Sekolah Dasar Pedoman Pembinaan Guru. Jakarta: Depdikbud. …………… (1988). Sistem Pembinaan Profesional Guru. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dharma, S. (2002). Paradigma Baru; Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Books. E.
Mulyasa, (2007), Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Foster, Bill dan Karen R. Seeker. (2001). Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: Penerbit PPM. Gaffar, M.Fakkry (1987). Performen Based Teacher Education. Bandung: IKIP Bandung. Jurnal suatu Alternatif dalam pembaharuan. Glickman, Carl D., DevelopmentalSupervison : Alternative Practicesfor HelpingTeachersImprove Instruction, ASCD, Alxandria, Virginia, 1981 Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. Husdarta, (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Http://Eprints.Uny.Ac.Id/1887/1/Standar_K ompetensi_Guru_Pemula.Pdf Jarvis, Peter. (1983). Professional Education. London: Croom Helm. Makmun, A.S. (2004). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan. Bandung : Program Pascasarjana UPI. Mitchel, T.R. dan Larson. (1987). People and Organization; An Introduction to Organizational Behavior. Singapore: Mc Graw Hill Inc. Moekijat. (1995). Kamus Manajemen. Bandung: CV Mandar Maju. Mulyasa. E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Murniati. A.R., (1993), Pembinaan kemampuan profesional guru Oleh Kepala Sma negeri dan pengawas Di Perwakilan Simeulue Kabupaten aceh barat, (Disertasi), Bandung PPS IKIP Bandung. Nasution, S., Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Penerbit tarsito, Bandung, 1988.
Riduwan. (2009). Metode Menyusun Proposal Bandung: Alfabeta.
& Teknik Penelitian.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Samana. (2004). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius. Siagian. S.P. (1986). Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gunung Agung. Spencer & Spencer. (1993). Competence at work Models Supperior Performance, John Willey & SMS, Inc, New York: A Divison of Mac Miler Publishing, Co., Inc. Sudarwan Danim, 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta Sudjana, (2006). Bandung: Tarsito.
Metode
Statistika.
Sugiyono, (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suharno, HP. (1993). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.
Noer, Hamidsyah H. (1996). Kepelatihan Dasar. Jakarta: Dikdasmen.
Supandi dan Seba Lauren 1983. Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung FPOK IKIP Bandung.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Surachmad, Winarno. 1998. Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Poerwadarminta, W.J.S. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka
Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan (Dasar Teosritis untuk Praktek Profesional). Bandung: PT Angkasa.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penjelasannya, Diperbanyak oleh Depdikbud Republik Indonesia, 1989. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekretaris Negara Republik Indonesia. Jakarata. Usman, M.U. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remana Rosdakarya.
ANDRIK | 11.1.01.09.1142 FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 12||