PENGENDALI SUHU ALAT PENETAS TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Maskuri Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291) 681024
Abstrak : Seiring dengan perkembangan industri-industri kecil yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara ini khususnya industri peternakan ayam. Industri ini dituntut untuk menghasilkan ayam-ayam yang berkualitas, untuk itu diperlukan alat penetas ayam yang mampu memproduksi anak-anak ayam berkualitas. Alat penetas ayam ini memerlukan pengendali suhu yang mempengaruhi kualitas dari anak-anak ayam yang dihasilkan oleh alat penetas ayam. Selama ini pada penetasan telur ayam masih menggunakan pengendali suhu secara manual ataupun elektrik. Penelitian ini bertujuan membuat pengendali suhu yang lebih akurat pada penetas telur ayam berbasis AT89C51 yang diterapkan pada penetas telur. Disamping itu meningkatkan produktifitas peternak ayam karena dengan alat ini diharapkan suhu akan lebih stabil sehingga keberhasilan penetasan telur akan lebih meningkat. Kata kunci : Suhu, penetas ayam, mikrokontroler
penetas
PENDAHULUAN
selama
ini
menggunakan
Melemahnya industri - industri
thermostat dengan sebuah kapsul eter yang
besar maupun menengah, menimbulkan
terbuat dari plat kuningan, kepekaan alat
ide-ide untuk membuka lapangan kerja
ini terhadap suhu kurang responsif, angka
berbasis industri kecil, industri peternakan
kesalahan mencapai 0,5ºC. Untuk
ayam misalnya. Melalui artikel ini penulis
penulis merancang thermoregulator digital
mencoba merancang dan membuat suatu
dengan menggunakan AT89C51 sebagai
alat yang penulis tujukan untuk industri
mikrokontrolernya, dengan alat ini penulis
kecil, yaitu kontrol suhu pada alat penetas
menginginkan angka kesalahan terhadap
telur ayam. Walaupun saat ini sudah
respon suhu dapat ditekan.
itu
banyak pengatur suhu, namun penulis mencoba
merancang
pengatur
suhu
TUJUAN
berbasis AT89C51.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat
Selama ini pengendali suhu pada
pengendali suhu yang lebih akurat pada
penetasan telur ayam masih menggunakan
penetas telur ayam berbasis AT89C51
pengendali suhu secara manual ataupun
yang diterapkan pada penetas telur.
elektrik. Pengontrol suhu atau dapat disebut
juga
merupakan
thermoregulator
sebuah
kesatuan
yang untuk
mengatur suhu di dalam sebuah ruang
MANFAAT PENELITIAN 1. Meningkatkan produktifitas
peternak
ayam.
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
55
2. Menstabilkan suhu di dalam mesin penetas telur.
keluaran I/O (Input/ Output) dan memori RAM (Random Acces Memory) dan ROM
3. Memonitor naik turunnya suhu dengan melihat pada tampilan display.
(Read Only Memory) dalam bentuk satu chip.
METODE PENELITIAN Metode
dalam
penelitian
Mem ori
ini
Time r/
I/O
sebagai berikut : 1. Studi literature, dilakukan dengan mencari dasar teoritis yang terdapat pada
buku-buku,
CPU
majalah-majalah,
literatur-literatur yang relevan dengan
Gambar 1 : Blok Diagram Mikrokontroler
permasalahan ini. 2. Pembuatan Board),
PCB
(Printed
perakitan
komponen
dan
mengetahui dirancang
atas dua bagian, yaitu unit pengendali CU (control unit) serta unit aritmatika dan
penyolderan. 3. Pengujian
Unit pengolah pusat (CPU) terdiri
Circuit
alat,
digunakan
untuk
logika ALU (Arithmatic Logic Unit).
apakah
alat
yang
Memori merupakan tempat dimana
berfungsi
atau
tidak.
mikrokontroler menyimpan program dan
Pengujian dilakukan pada setiap block,
data.
perancang
Jumlah saluran alamat menentukan
mengetahui kerusakan apabila salah
banyaknya lokasi memori yang dapat
satu block tidak berfungsi.
dijangkau oleh
agar
memudahkan
mikrokontroler. Misal
mikrokontroler dengan 16 saluran alamat 216 atau
TINJAUAN PUSTAKA
akan mampu menjangkau
Dasar Mikrokontroler
65.536
Mikrokontroler merupakan suatu SCM
kumpulan saluran alamat disebut bus
(Single Chip Microcomputer) yang di
alamat.
dalamnya terdapat unit pemroses CPU
lokasi
memori.
Sedangkan
Mikrokontroler pada dasarnya adalah
yang
piranti digital yang menerima data dari
dikombinasikan dengan unit masukan atau
sejumlah saluran masukan, mengolah data
(Control
JURNAL
Procesing
Unit)
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
56
menurut
ketentuan-ketentuan
program
sepanjang dua period osilator, sehingga
yang tersimpan dan mengeluarkan data
siklus mesin membutuhkan 12 periode
sebagai hasil pengolahan. Kumpulan dari
osilator atau 1 mikro detik jika frekuensi
saluran masukan dan keluaran ini disebut
osilatornya 12 MHz.
bus data.
Eksekusi
satu
siklus
instruksi
Mikrokontroler memerlukan saluran-
dimulai selama keadaan 1 (state 1) dari
saluran khusus untuk menunjukkan status
siklus mesin, saat kode operasi (opcode)
mikrokontroler maupun untuk saluran
didalam dalam instruksi register (IP,
pengendali
menyerempakkan
instruction Register). Pengambilan kedua
operasi mikrokontroler dengan operasi
terjadi selama S4 pada siklus mesin yang
rangkaian luar.
sama. Eksekusi secara lengkap selesai
untuk
Untuk melakukan hubungan dengan
pada akhir keadaan 6 dari siklus mesin.
piranti luar dibutuhkan alat I/O. Perangkat
merupakan
sebuah
mikrokomputer CMOS 8-bit dan memiliki Flash
PEROM
(Programable
mikrokontroler
AT89C51
Mikrokontroler AT89C51 AT89C51
lunak
and
Erasable Read Only Memory) sebesar 4 Kbytes dengan unjuk kerja yang baik dan hemat daya.
Mikrokontroler
Atmel
AT89C51
memiliki 256 perangkat instruksi.seluruh instruksi dapat dikelompokkan dalam 4 bagian yang meliputi instruksi 1 byte sampai 4 byte. Apabila frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12 MHz, kecepatan pelaksanaan instruksi
Pewaktu CPU
akan bervariasi dari 1 hingga 4 mikrodetik.
Mikrokontroler AT89C51 memiliki osilator internal (on chip oscilator) yang dapat digunakan sebagai sumber clock bagi CPU.
Sensor Suhu Sensor merupakan tranduser yang merubah suatu besaran menjadi besaran lain, dalam hal ini LM 35 merupakan
Siklus Mesin
perubah besaran suhu menjadi listrik.
Satu siklus mesin (machine cycle)
IC LM 35 ini akan mengalami
berisi urutan 6 keadaan, diberi nomor S1
perubahan tegangan sebesar 10 mV tiap
sampai S6. Setiap keadaan waktu adalah
1°C. Jadi saat pembuatan diatur agar
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
57
tegangan keluarannya
sebesar 0 VDC
LCD M1632
pada kondisi 0 °C. Sehingga rentang suhu dari
0
°C
sampai
150
°C
LCD Display Module M1632 buatan
akan
Seiko Instrument Inc. terdiri dari dua
mengakibatkan perubahan tegangan output
bagian, yang pertama merupakan panel
secara linier sebesar 1,5 VDC.
LCD sebagai media penampil informasi dalam bentuk huruf/angka dua baris,
ADC
masing-masing baris bisa menampung 16
ADC (Analog/ Digital Konvertion)
huruf/angka.
merupakan piranti yang yang mengubah besaran analog menjadi besaran digital. ADC akan mengambil masukan analog, mencupliknya, dan kemudian mengubah amplitudo dari setiap cuplikan menjadi sandi digital.
Bagian kedua merupakan sebuah sistem
yang
dibentuk
dengan
mikrokontroler yang ditempelkan dibalik pada
panel
mengatur
LCD,
berfungsi
untuk
tampilan
informasi
serta
berfungsi mengatur komunikasi M1632
ADC 0809
dengan mikrokontroler yang memakai
Komponen akuisisi data ADC 0809
tampilan LCD itu.
merupakan IC CMOS monolitik dengan ADC
8 bit, 8 saluran
input yang
Mesin Tetas Telur
dimultiplekser dengan alamat logika yang
Mesin tetas telur adalah suatu alat
dikontrol dengan mikroprosesor. A/D
buatan yang digunakan untuk menetaskan
konverter 8 bitnya menggunakan teknik
telur (unggas) dalam jumlah yang banyak
konversi succesive approximation.
sebagai pengganti induk ayam.
ADC
0809
mempunyai
ralat
Daya
tetas
induk
ayam
alami
linearitas sebesar < ½ LSB, dengan
mencapai 90% dari jumlah telur yang
keluaran (8 bit) bersifat 3-state dan di-
dierami, sedangkan mesin tetas hanya
latch. ADC 0809 tidak perlu pengatur
mencapai 70%- 80% saja. Suhu mesin tetas selama penetasan
tegangan nol dan tegangan maksimum, dan rasiometrik terhadap tegangan acuan.
harus
Dengan waktu ukur 100 mikrodeik dan
penetasan, mulai hari pertama hingga hari
frekuensi detak kerja 10 s/d 1200 KHz.
terakhir sesuai suhu yang ditentukan, yaitu
JURNAL
dipertahankan
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
selama
proses
58
101 - 105F (38,33 – 40,55C) (Farry B.
beberapa
Paimin,2001:92). Lampu
Sistem pengendali ini terdiri dari
pijar
sering
digunakan
blok
yaitu
tranduser
yang
mengubah besaran suhu menjadi besaran
sebagai komponen pemanas mesin tetas.
listrik yang menjadi masukan bagi sistem,
Pemasangan lampu pada mesin diatur
pengkondisi sinyal sebagai pengatur sinyal
sedemikian
yang
agar sesuai dengan yang diharapkan,
disemua
pengubah analog ke digital yang membuat
bagian ruangan. Gambaran pemasangan
masukan menjadi data yang dapat diolah
lampu pada mesin tetas dapat dilihat pada
oleh pusat kendali, pusat kendali sebagai
gambar 2 di bawah ini:
pemroses yang menangani data masukan
rupa hingga panas
dihasilkannya
dapat
merata
sehingga LAMPU
dapat
ditampilkan
dan
mengendalikan pemanas, penggerak relai sebagai keluaran pusat kendali yang
RAK TELUR
mengatur
TERMOMETER
keadaan
pemanas,
displai
sebagai keluaran pusat kendali yang Gambar 2 : Mesin tetas dilihat dari depan
memonitor suhu yang dibaca oleh sensor suhu, catudaya sebagai sumber tenaga bagi
Desain rangkaian
sistem. S
P
S
e
S
k
S
o
Displai
A D C
Pus at Ken dali
A B C D
Desain perangkat lunak Mikrokontroler membutuhkan
suatu
AT89C51 perangkat
lunak
(software) agar dapat menjadi suatu alat
n B.A PEN GGE RAK REL AI
B.B
RE LA I
kendali. Perangkat lunak digunakan untuk memrogram
mikrokontroler
AT89C51
adalah dengan program HB2000. Program BLOWER
CATU DAYA DC
AC PLN
ini bekerja dengan sistem under windows. Keunggulan dari program HB2000 yaitu hasil pemrograman pada chip yang sudah selesai dapat langsung ditampilkan pada
Gambar 3 : Menunjukkan desain rangkaian sistem secara blok diagram.
monitor dan apabila terjadi kesalahan
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
55 59
dalam pemrograman atau mengganti isi program
tidak
chip.
Dalam desain perangkat lunak ini
adalah
terdiri dari program utama dan beberapa
pemrograman ini hanya bisa digunakan
program sub rutin yang akan dipanggil
untuk
oleh
Sedangkan
perlu
melepas
Desain Program Utama
kelemahannya
chip
tertentu
saja,
yaitu
mikrokontroler AT89C51/AT89C52.
program
utama
yang
dapat
memanggil program-program rutin untuk menjalankan
fungsi
sistem
org
Baca Sensor C
Baca Batas Atas
Bandingkan Suhu C
Baca Batas Bawah
Baca S ensor D
Baca Sensor A
Bandingkan Suhu D
Bandingkan Suhu A
Selesai
lagi.
Untuk listing program utama adalah
pada gambar 4
Panggil Tulisa
sub-sub-rutin
program bila ada kesalahan.
sebagai berikut:
Bandingkan Suhu B
sub-rutin
akan memudahkan dalam memodifikasi
secara
M ulai
Dan
Penggunaan program-program sub-rutin
keseluruhan. Gambarannya dapat dilihat
Inisialisasi LCD
utama.
mempunyai
Perangkat lunak didesain sebagai suatu
program
0h
acall init ;Rutin inisialisasi LCD acall tulisa ;Rutin mempersiapkan tampilan nop main: acall atas ;Membaca batas atas acall bawah ;Membaca batas bawah acall lampa ;Membaca input sensor A acallbandup ;Membandingkan suhu A dg. Batas ; atas dan batas bawah acall lampb ; acall band2 ; acall lampc ; acall band3 ; acall lampd ; acall band4 ; sjmp main ; . . end
Rutin Baca Suhu Sensor A Listing rutin program membaca suhu lampu A adalah sebagai berikut:
Baca Sensor B
Gambar 4 : Diagram Alur Program Utama
JURNAL
;---------------------------------------------------------------; ; Sub Program Untuk Membaca Suhu Lampu A;
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
60
;---------------------------------------------------------------; LAMPA: mov Dis_Buf,#6Ah mov dis_P,#09h ;Posisi displai di LCD clr p2.0 ;Kirim 01-0 ke kaki setb p2.1 ;A,B,C ADC untuk menentukan clr p2.2 ;input 2 yang dipilih acall delay ;Panggil rutin tunda acall adc0809 ;Panggil rutin ADC mov a,p0 mov DATA1,a mov mult,#01h mov B,mult mov A,data1 lcall B2BCD lcall dispos ret
Rutin pembacaan suhu lampu A ini dapat mewakili pembacaan suhu pada lampu yang lain, hanya ada perbedaan pengaturan letak posisi di mana data akan ditampilkan dan pemilihan input
ADC
yang digunakan.
Rutin Banding Suhu Rutin pembandingan suhu dapat dilihat diagram alirnya sebagi berikut: Berikut ini adalah potongan listing program banding suhu A. ;-----------------------; ; banding1 ; ;-----------------------; bandup: mov a,data1 mov b,upper CLR C subb a,b Jnc mati bandlw: mov r0,lower
mov CLR subb Jnc ret ; mati: clr ret ; hidup: RET
a,data1 C a,r0 hidup
p2.3
setb
p2.3
Untuk pembandingan suhu B, C dan D prinsipnya adalah sama.
Rutin ADC 0809 Rutin
ADC0809
ini
akan
menyuruh ADC untuk mengambil data yang di hasilkan sensor suhu. Potongan listing rutin program ADC0809 adalah sebagai berikut: ;-----------------------------; ;Sub Rutin Untuk membaca ; ;Input Analog Melalui ADC ; ;-----------------------------; adc0809: clr p2.7 ;Kirim logika 0-1-0 ke acall delay ;kaki Start/Ale ADC 0809 setb p2.7 ;untuk memulai acall delay ;pembacaan ADC clr p2.7 ; acall delay mov a,p0 ;baca data analog mov Data_bf,A mov mult,#01h lcall B2BCD lcall dispos ret
Rutin Konversi Heksa ke Desimal Potongan listing program mengubah heksa ke desimal sebagai berikut: B2BCD:
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
61
mov B,mult mov A,Data_buf mul AB mov R1,#70H mov R2,B mov R3,A mov R6,#05H mulai: dec R1 dec R6 xch A,R6 jz pecah xch A,R6 mov R7,#11H mov B,R0 mov R4,B xch A,R4 mov @R1,A xch A,R4 ajmp konv1 cv1: clr A clr C mov R0,A cv2: clr A xrl A,80 clr C dec R7 cjne R7,#00,lanjut ajmp mulai . . .
mov r1,a acall write_data ret ; tulis: mov a,@R0 inc r0 mov r1,a acall write_data cjne r0,#dathbt,tulis ret
Program
diawali
dengan
mempersiapkan posisi display. Kemudian menentukan
jumlah
ditampilkan,
menentukan
digit letak
yang spasi.
Selanjutnya memanggil instruksi untuk menampilkan data. Langkah akhir kembali ke program utama.
Rutin Tunda Sub-rutin waktu tunda sebagai berikut: delay: mov 31h,#0FFH delay1: mov R5,#30h djnz R5,$ djnz 31h,delay1 ret
Rutin Menampilkan data Sub-rutin untuk menampilkan data sebagai berikut:
mengisi alamat 31h dengan #0FFH.
dispos: mov R0,Dis_buf mov dptr,#inst ;Siapkan posisi display mov a,dis_P ;pada awal digit orl a,#80h mov R1,a ; acall write_inst mov jml_dg,#02H acall tulis ; acall koma mov a,@R0
JURNAL
Program waktu tunda diawali dengan
Kemudian register 5 diisi dengan #30h. Perintah djnz R5,$ ini dikerjakan sebanyak (255 x 48) x 2 = 24480 siklus (merupakan total waktu tunda). Frekuensi kristal yang digunakan sebesar 12 Mhz, sehingga dibutuhkan waktu tunda 24480 siklus x 1 µd = 24480 µd.
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
62
Tabel 4 Hasil Pengujian Sensor C
DATA DAN ANALISA
No
Hasil Penelitian Uji ADC Tabel 1 Hasil Pengujian ADC No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Vin Volt 2 0 0.01 0.03 0.06 0.07 0.09 0.11 0.13 0.15 0.19 0.39 0.58 0.76
VCC VREF
7 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Output ADC (led) 5 4 3 2 5 6 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
Hek 1 9 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0
0 10 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 A 14 1E 28
Des LCD 12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 10 20 30 40
Teori 13 0 0.0195 0.039 0.0585 0.078 0.0975 0.117 0.1365 0.156 0.195 0.39 0.585 0.78
= 4.98 = 4.98
Tabel 2 Hasil Pengujian Sensor A
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Termometer
Teori *
Out LM35
V
V
2 28.5 29.5 30 31 32.2 33.8 34.2 36.2 37 40
4 0.29 0.3 0.31 0.32 0.33 0.34 0.35 0.37 0.38 0.4
5 0.29 0.3 0.32 0.32 0.33 0.34 0.35 0.38 0.38 0.39
Teori *
Out LM35
V
V
2 29.2 31 32 32.2 34.5 36 38.2 38.8 40 41.2
4 0.29 0.3 0.32 0.33 0.35 0.36 0.38 0.39 0.41 0.42
5 0.29 0.3 0.31 0.32 0.34 0.35 0.37 0.38 0.4 0.41
Tabel 5 Hasil Pengujian Sensor D No
Uji Sensor No
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Termometer
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Termometer 2 28.5 29 31.2 33 34.5 35 37.8 38 39.8 40.5
Teori *
Out LM35
V
V 4 0.29 0.3 0.31 0.33 0.35 0.36 0.38 0.39 0.41 0.42
5 0.3 0.31 0.32 0.34 0.35 0.36 0.39 0.4 0.42 0.43
Pengujian Alat Pengujian pada alat yang dibuat ini dengan melihat suhu referensi antara (BA
Tabel 3 Hasil Pengujian Sensor B No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Termometer 2 30.6 31 31.5 31.8 35.2 36 37.5 38.5 40 41.2
Teori *
Out LM35
V
V 4 0.3 0.31 0.32 0.34 0.36 0.37 0.38 0.4 0.41 0.42
5 0.3 0.31 0.32 0.34 0.36 0.37 0.38 0.4 0.41 0.42
dan BB) dan suhu pada sensor (A, B, C, D) pada tampilan LCD. Jika suhu sensor A melebihi suhu BA maka lampu A akan padam dan akan menyala lagi bila suhu sensor A kurang dari suhu BB. Begitu juga pada B,C , dan D.
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
63
Tabel 6 Uji Alat
sehingga dapat dikatan bahwa rangkaian
Set Batas Atas -- Batas Bawah : 32 -- 34 No Suhu di LCD Lampu 1 2 3 4 5 6 7
A 31 32 33 34 33 32 31
B 32 33 34 35 34 33 32
C 32 33 34 35 34 33 32
D 31 32 33 34 33 32 31
A 1 1 1 0 0 0 1
B 1 1 0 0 0 0 0
C 1 1 0 0 0 0 0
1= hidup D 1 1 1 0 0 0 1
0= mati
ADC ini dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Sensor Dari tabel pengukuran dapat dilihat bahwa output LM35 berubah secara
Uji alat dengan mencoba satu hari di set pada suhu 38C – 39C.
mengikuti perubahan sumber panas yang diberikan dengan tingkat kenaikan tiap derajat mendekati 10 mV. Perbedaan yang ada karena pengukuran dilakukan sesaat
Tabel 7 Uji Alat Sensor A B C D
LCD 38 38 38 38
Termometer 38 38 38 38
LCD 39 39 39 39
Termometer 39 39 39 39
sedangkan LM35 mempunyai range untuk maing-masing derajatnya yaitu sebesar 0 s/d 10 mV tiap derajatnya. Dengan demikian dapat dikatakan sensor ini sudah
Analisis Data dan Pembahasan
dapat bekerja dengan semestinya.
ADC Dari hasil yang diperoleh ternyata
Uji Alat
ada perbedaan antara hasil perhitungan
Pada saat suhu batas diseting pada
teoritis dengan pengukuran. Ini mungkin
suhu 38C- 39C, suhu di empat sensor
terjadi
sama dengan suhu termometer dalam
karena
dalam
pengukuran
dilakukan sesaat sedangkan secara teoritis untuk tiap-tiap LSB mempunyai range
ruang tetas. Dari
hasil
pengamatan
yang
sebesar 0.0195 dari hasil perhitungan
dilakukan terhadap alat dapat dilihat
seperti dibawah ini:
bahwa alat sudah dapat bekerja dengan
Vreff 2n 1
semestinya saat tanpa interupsi maupun bila diberikan interupsi.
dengan Vreff = Vcc = 4,98 maka:
Sehingga dapat dikatakan alat yang dibuat
4.98 0.0195 V /step 255 walaupun berbeda
sudah bekerja semestinya tetapi
masih
bila
diamati masih dalam batas yang wajar JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
64
Kekurangan Penelitian Dalam
SARAN
penelitian
ini
masih
1. Pemberian catudaya yang stabil akan
mempunyai kekurangan - kekurangan
meningkatkan
antara lain:
pembacaan ADC terhadap suatu input
1. Menggunakan empat sensor suhu yang
sinyal.
karakteristiknya sedikit berbeda. 2. Menggunakan
termometer
dalam
2. Penggunaan termometer digital akan yang
sensitivitasnya sedikit berbeda dengan sensor.
lebih baik dalam pengukuran. 3. Sebaiknya digunakan di daerah dengan suhu dibawah suhu batas bawah.
3. Data diambil satu saat saja.
4. Sebaiknya menggunakan empat lampu
4. Catu daya yang digunakan kurang stabil
ketepatan
sehingga
terjadi
pijar dengan spesifikasi yang sama.
penurunan
tegangan yang sangat mempengaruhi output ADC.
DAFTAR PUSTAKA Atmel. 8-Bit Microcontroller with 4K
5. Alat hanya dapat digunakan di daerah
Bytes Flash AT89C51. Internet
dengan suhu dibawah suhu 38C.
Resource
karena hanya menggunakan elemen
(http://www.Atmel.com).Oktober
pemanas.
1999 Eko
Suhu
menjadi
tidak
maksimal dikarenakan sensor suhu diletakkan berdekatan dengan lampu
2. Perbedaan antara pembacaan sensor dengan
Belajar
AT89C51/52/55
(Teori dan Aplikasi). PT Gava Media.Yogyakarta. 2002 Eko Putro, Agfianto. Teknik Antar Muka Komputer: Konsep dan Aplikasi.
pemanas.
suhu
Agfianto.
Mikrokontroler
KESIMPULAN 1. Pembacaan
Putro,
pembacaan
pada
termometer rata-rata adalah 1 % 3. Alat yang dibuat dapat mengendalikan suhu sesuai keinginan sehingga dapat diterapkan pada mesin penetas telur.
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2002. Zainal Abidin. Membuat dan Mengelola Mesin
Tetas
Semi
Modern.
Jakarta. PT. AgroMedia Pustaka. Juni 2003. Frank D. Petruzella. Elektronik Industri. Andi Offset. Yogyakarta. 2001.
Pengendali Suhu Alat Penetas Telur Ayam Berbasis Mikrokontroler AT89C51- Maskuri
65
Kelly,S
Membuat
Mesin
Elektronik.
Tetas
Kanisius.
Yogyakarta. 1995 K F Ibrahim. Teknik Digital. Andi Offset.Yogyakarta. 1996. Malvino, Albert Paul, Ph. D. Prinsipprinsip Elektronika (Jilid 1). Erlangga. Jakarta. 1986. Moh. Ibnu Malik. Bereksperimen dengan Dengan Mikrokontroler 8301. Elek
Media
Komputindo.
Jakarta. 1997. National Semiconductor. ADC0808/ 0809 8-bit
uP
Converter
Compatible with
A/D
8-Channel
Multiplexter. Internet Resource (http://www.national.com). Oktober 1999. National
Semiconductor.
LM35A/
LM35C/LM35CA/LM35D Precision
Centigrade
Temperature Sensors.
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Nomor 1 September 2005 Hal 55 - 66
66