Penelitian Pemula
LAPORAN KEMAJUAN
PENGEMBANGAN TEKNIK PENILAIAN UNTUK KOLABORASI TIM PEMULA SEBAGAI PEMBELAJARAN DASAR PERANCANGAN UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)
TIM PENGUSUL Ketua Peneliti
: Danang Wahyu Utomo, M.Kom
Anggota Peneliti : Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom
0616088801 0612029001
Dibiayai oleh LPPM UDINUS dengan No Kontrak 022/A.35-02/UDN.09/III/2016 Tahun Anggaran 2016
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO APRIL 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
: PENGEMBANGAN TEKNIK PENILAIAN UNTUK
KOLABORASI TIM PEMULA SEBAGAI PEMBELAJARAN DASAR PERANCANGAN UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML) Ketua Peneliti Nama Lengkap
: DANANG WAHYU UTOMO
NIDN
: 0616088801
Jabatan Fungsional
:-
Program Studi
: Teknik Informatika
Nomor HP
: 085740955623
Surel (e-mail)
:
[email protected]
Anggota Peneliti (1) Nama Lengkap
: EGIA ROSI SUBHIYAKTO
NIDN
: 0612029001
Perguruan Tinggi
: Universitas Dian Nuswantoro
Biaya dari LPPM
: Rp 3.000.000,00
Menyetujui,
Semarang, 12 April 2016
Direktur LPPM
Ketua Peneliti
(Prof. Dr. Vincent Didiek Wiet Aryanto, M.BA ) NPP: 0686.11.2014.606
(Danang Wahyu Utomo,M. Kom) NPP: 0686.11.2014.583
ii
RINGKASAN
Perancangan perangkat lunak merupakan salah satu tahapan dalam siklus hidup pembangunan perangkat lunak. Dalam proses rekayasa perangkat lunak dilakukan dalam sebuah tim. Mahasiswa perlu berkolaborasi dan kerjasama dengan individu lainnya untuk mencapai tujuan umum pengembangan perangkat lunak. Kenyataan yang ada, banyak mahasiswa pemula yang menghindari proses kolaborasi dalam tim dan memilih mengerjakan proyek secara individu. Kurangnya komunikasi dalam tim juga menjadi salah satu faktor gagalnya proses pengembangan perangkat lunak. Banyak peneliti yang mengembangkan alat kolaborasi untuk mengatasi masalah tersebut, namun tidak memperhatikan hal – hal apa saja yang harus digunakan dan dilibatkan dalam alat kolaborasi. Alat kolaborasi hanya fokus kepada bagaimana meningkatkan performa mahasiswa namun tidak meningkatkan bagaimana kemampuan kolaborasi mahasiswa. Salah satu cara meningkatkan kemampuan kolaborasi mahasiswa dengan menggunakan pendekatan penilaian. Banyak pendekatan penilaian yang diusulkan namun hanya berfokus pada penilaian individu maupun kerja tim. Untuk meningkatkan kemampuan performa individu dan tim, membutuhkan dua komponen tersebut yaitu penilaian individu dan kerja tim. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan tujuan mengetahui faktor – faktor pendukung dalam alat kolaborasi dan komponen yang sesuai dalam proses penilaian. Dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar ke kelas Rekayasa Perangkat Lunak. Luaran dari penelitian ini adalah alat kolaborasi yang terdiri dari kolaborasi tim dan penilaian dan publikasi artikel ilmiah baik skala lokal, regional maupun nasional. Kata Kunci: Penilaian, Perangkat Lunak, Kolaborasi, Perancangan
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulisan sehingga laporan kemajuan Penelitian Pemula yang berjudul “Pengembangan Teknik Penilaian untuk Kolaborasi Tim Pemula Sebagai Pembelajaran Dasar Perancangan Unified Modeling Language (UML)” dapat diselesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak diantaranya adalah: 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku rector Universitas Dian Nuswantoro 2. Prof. Dr. Vincent Didiek Wiet Aryanto, M.BA selaku Direktur LPPM 3. Juli Ratnawati, SE, M.Si selaku Kepala Pusat Penelitian Universitas Dian Nuswantoro 4. Dr. Abdul Syukur, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro 5. Rekan – rekan dosen Fakultas Ilmu Komputer yang telah berbagi ilmu dalam menjalankan penelitian. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian pemula ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan perbaikan. Serta penulis memohon maaf atas semua kesalahan yang terjadi dan akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana fungsinya Semarang, April 2015
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................ii RINGKASAN .......................................................................................................................... iii PRAKATA ................................................................................................................................ iv DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v BAB 1 ........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2 1.3. Batasan Masalah.............................................................................................................. 2 1.4. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 3 1.5. Urgensi Penelitian ........................................................................................................... 3 1.6. Potensi Luaran ................................................................................................................. 3 BAB 2 ........................................................................................................................................ 4 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 4 2.1. Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak ........................................................................... 4 2.1.1. Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak Pendidikan ................................................. 4 2.2. Pendekatan Penilaian....................................................................................................... 5 2.2.1. Penilaian Kolaborasi Tim ......................................................................................... 6 BAB 3 ........................................................................................................................................ 8 METODE PENELITIAN........................................................................................................... 8 3.1. Metode Penelitian............................................................................................................ 8 3.1.1. Define the problem ................................................................................................... 8 3.1.2. Literature Review ..................................................................................................... 9 3.1.3. Propose Assessment Komponen ............................................................................... 9 3.1.4. Data Collection ......................................................................................................... 9 3.2. Roadmap Penelitian......................................................................................................... 9 3.3. Lokasi Penelitian ........................................................................................................... 10 BAB 4 ...................................................................................................................................... 15 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................. Error! Bookmark not defined. 4.1. Anggaran Biaya ............................................................. Error! Bookmark not defined. v
4.2. Jadwal Penelitian ........................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 18 Lampiran 1. Justifikasi Anggaran penelitian........................................................................ 18 Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................................ 18 Lampiran 3. Biodata Peneliti ................................................ Error! Bookmark not defined.
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Rekayasa perangkat lunak terdiri dari proses, metode, pendekatan dan beberapa alat yang digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi komputer. Pengembangan perangkat lunak terdiri dari tahapan pengumpulan kebutuhan, analisis, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Tahap perancangan merupakan tahapan melakukan konversi dari tahap analisis menjadi sebuah kerangka dasar untuk nantinya dijadikan dasar dalam tahap implementasi. Pada pendidikan rekayasa perangkat lunak, tahapan perancangan penting bagi mahasiswa pemula dengan minim pengetahuan sebagai bahan dalam pengembangan perangkat lunak. Mahasiswa harus memahami dan mampu menentukan teknik, metode, dan konsep dalam pengembangan perangkat lunak. Teknik, metode, dan konsep perancangan harus disesuaikan dengan jenis pengembangan perangkat lunak. Pada kenyataannya, banyak mahasiswa yang masih bingung dalam menggunakan teknik, metode pada proses perancangan. Biasanya, mahasiswa melakukan proses perancangan dengan pengubahan dari template yang disediakan di internet dan hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yang dianalisis pada tahapan analisis. (Kilamo et al. 2012) menyatakan bahwa minimnya pengetahuan tentang pemahaman metode dan alat dapat menjadikan gagalnya pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh orang dengan latar belakang yang berbeda dan dengan lingkungan yang berbeda. Dalam pengembangan perangkat lunak, kolaborasi dan kerja sama tim penting untuk mencapai tujuan pengembangan perancangan perangkat lunak yang sesuai dengan analisa kebutuhan. Antar individu harus mampu bekerjasama dalam aktivitas pengembangan perangkat lunak. Tim diharapkan mampu memahami metode dan alat dalam proses pengembangan. (Chen & Chong 2011) menyatakan bahwa pelatihan kerja tim dan kolaborasi menjadi bagian penting dalam rekayasa perangkat lunak terutama bagi pemula. Kerja tim penting bagi mahasiswa untuk bekerja dalam tim pada pengembangan perangkat lunak. Komunikasi merupakan komponen penting untuk memulai kolaborasi antar individu. Komunikasi menjadi penghubung tim dalam diskusi. Antara individu dapat berbagi pengetahuan dan menentukan metode dan alat selama pengembangan perangkat lunak. Dalam proyek pengembangan, komunikasi menjadi penghubung antara mahasiswa dengan stakeholder. Namun, masalah yang ada adalah mahasiswa pemula memiliki kekurangan dalam
1
hal komunikasi yang menyebabkan mereka menghindari diskusi. Hal ini dapat menghambat proses pengembangan. Kemampuan komunikasi, manajemen, dan kerja tim merupakan isu dalam pengembangan perangkat lunak. Tantangan dalam kolaborasi pengembangan perangkat lunak adalah bagaimana meningkatkan kemampuan atau skill tersebut. (Chen et al. 2011) menyatakan disiplin dalam kerja tim menjadi aspek penting dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa pendekatan diusulkan untuk meningkatkan kolaborasi kerja tim. Salah satu pendekatan adalah pendekatan penilaian. Pendekatan penilaian tidak hanya mengukur performa dari mahasiswa, tetapi juga mengukur kolaborasi kerja tim. Diskusi menjadi salah satu komponen yang digunakan dalam pendekatan penilaian. Banyak komponen yang digunakan dalam proses penilaian. (Mamei 2011) proses penilaian melibatkan interaksi tim dalam produk. Komponen kompetensi mahasiswa menjadi tolak ukur dalam menentukan produktifitas mahasiswa. (Petkovic et al. 2010) fokus pada penilaian kerja tim, yaitu mengukur level kolaborasi tim. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Teknik Informatika khususnya yang mengambil mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Melalui penyebaran kuesioner akan didapat faktor – faktor pendukung kolaborasi mahasiswa dalam alat kolaborasi, komponen – komponen dalam teknik penilaian serta persepsi dan sikap dalam kolaborasi perancangan perangkat lunak. Adanya faktor – faktor tersebut diharapkan alat kolaborasi dapat dikembangkan dan digunakan sebagai penilaian mahasiswa dalam proses pembelajaran perancangan perangkat lunak. Penelitian yang dilakukan menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam skala nasional dan menghasilkan alat kolaborasi yang digunakan untuk kolaborasi perancangan use case diagram serta digunakan untuk penilaian kinerja mahasiswa dalam tim kolaborasi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan pada penelitian adalah: 1. Kurangnya kerjasama dan kolaborasi antar tim yang dapat menyebabkan gagalnya pengembangan perangkat lunak. 2. Adanya komponen penilaian yang hanya fokus pada konsep penilaian kerja individu atau kerja kelompok. 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan-batasan untuk lebih fokus pada satu titik. Batasan permasalahan pada hal-hal berikut: 2
1. Penelitian dilakukan pada kelas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Informatika UDINUS. 2. Alat kolaborasi hanya fokus pada kolaborasi dan penilaian mahasiswa secara individu dan kerja tim.
1.4. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah serta batasan yang dijelaskan sebelumnya, maka tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah: a. Membantu tim pengembang perangkat lunak pemula dalam meningkatkan kolaborasi dan kerjasama tim. b. Menentukan komponen penilaian yang tepat dalam penilaian kerja individu dan kerja kelompok bagi tim pemula.
1.5. Urgensi Penelitian Tahapan penilaian kolaborasi menjadi sangat penting karena meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kolaborasi tim pada pengembangan perangkat lunak, khususnya tahap perancangan. Khususnya untuk tim pengembang perangkat lunak pemula menjadi sangat urgent karena pada tahap perancangan mereka belajar bagaimana menentukan komponen dalam perancangan dan bagaimana berkolaborasi dalam tim. Tidak adanya kolaborasi dalam tim merupakan faktor gagalnya pengembangan perangkat lunak.
1.6. Potensi Luaran Penelitian ini akan menghasilkan potensi luaran berupa: 1. Publikasi artikel ilmiah skala regional dan atau skala nasional. 2. Prototype aplikasi penilaian kolaborasi tim.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak melibatkan peran individu dan kerja tim untuk mencapai tujuan umum dalam pengembangan perangkat lunak. Peran individu dalam pengembangan adalah menerapkan pengetahuan selama proses pengembangan dan bekerja dalam tim untuk menentukan proses selanjutnya. Kolaborasi antar individu penting dalam menentukan proses pengembangan perangkat lunak. (Goldberg 2002) menyatakan tantangan dalam kolaborasi rekayasa perangkat lunak adalah kebutuhan berbagi artefak, komunikasi dan koordinasi tugas. Individu harus mampu melakukan pembagian artefak seperti kode, pengujian, dan desain kepada tim dengan melibatkan komponen komunikasi dan koordinasi antar individu. Kunci utama dalam kolaborasi rekayasa perangkat lunak meliputi proses, manajemen proyek, pengetahuan dan seleksi alat dan operasinya. Tim dapat terdiri dari individu yang homogen maupun heterogen dalam hal budaya, bahasa, pengetahuan, dan sikap. Hal ini menjadi tantangan dalam mengatur proses, manajemen proyek, pengetahuan, seleksi alat dan operasi.
2.1.1. Kolaborasi Rekayasa Perangkat Lunak Pendidikan Penerapan kolaborasi rekayasa perangkat lunak pada pendidikan diterapkan pada proses pembelajarannya dengan memberikan proyek akhir kepada mahasiswa. Mahasiswa sebagai individu dilibatkan dalam proyek untuk bekerja sebagai tim dengan mahasiswa lain menyelesaikan proyek pengembangan perangkat lunak. Selain menerapkan pengetahuan yang dipelajari, mahasiswa juga diharapkan mampu memahami kerja tim. Banyaknya variasi latar belakang dari mahasiswa menjadi tantangan bagi pengajar untuk memantau kolaborasi tim mahasiswa pemula. (Kilamo et al. 2012) menyatakan adanya interaksi antara pengembang dan stakeholder dalam kolaborasi pengembangan proyek, dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi pemula. Mahasiswa dapat belajar bagaimana berkomunikasi dengan stakeholder terkait metode dan alat yang digunakan, bagaimana memberikan solusi terkait masalah yang ada. (Chen & Chong 2011) membahas faktor kelemahan tim kolaborasi adalah kurangnya pengetahuan, pengalaman dan kemampuan komunikasi. Adanya faktor – faktor tersebut menyebabkan kesalahpahaman diskusi selama proses pengembangan yang akhirnya menghasilkan evaluasi negative terhadap kinerja mahasiswa.
4
Beberapa metode dan alat dikembangkan untuk mengatasi masalah dalam kolaborasi pengembangan perangkat lunak. Adanya metode dan alat ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan kolaborasi tim. Masalah yang ada adalah, mahasiswa tidak mengetahui bagaimana menggunakan metode dan alat tersenbut. (Chen & Teng 2011) menyatakan bahwa mahasiswa tidak mengetahui cara berkolaborasi dalam proyek dan tidak memiliki pengalaman dalam menggunakan metode dan alat pengembangan perangkat lunak. Mereka menggunakan metode Meeting Flow System untuk mendorong kemampuan kolaborasi tim. Pengembangan alat kolaborasi seharusnya meliputi komponen komunikasi dan kolaborasi. Hal ini penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bagi pemula. Diskusi merupakan salah satu cara pengukuran kemampuan komunikasi tim. (Lanubile et al. 2010) mengusulkan alat kolaborasi dan komunikasi untuk meningkatkan kolaborasi antar individu. (Hattori & Lanza 2010) menggunakan komponen komunikasi untuk meningkatkan interaksi antara anggota dan senior proyek. Banyaknya metode dan alat yang dikembangkan menjadi tantangan selanjutnya dalam meningkatkan usaha kolaborasi antar individu. Adanya kemajuan teknologi komunikasi menjadi faktor utama hilangnya forum diskusi langsung. Para pemula lebih memilih diskusi melalui perangkat seluler dan tugas – tugas dapat disertakan dalam email. Kelemahannya adalah, kurang interaktifnya komunikasi antar anggota dalam forum diskusi. Tantangan dalam pengembangan alat kolaborasi bagi pemula adalah alat tersebut harus menyediakan komunikasi interaksi beserta tugas – tugas untuk mendukung diskusi. (Gallardo et al. 2012) mengusulkan pemodelan tugas dalam alat kolaborasi. Model yang diusulkan untuk mengatasi tugas pemrograman secara kelompok.
2.2. Pendekatan Penilaian Pendekatan penilaian merupakan salah satu teknik dalam meningkatkan kemampuan kolaborasi mahasiswa. Pendekatan penilaian tidak hanya menilai kemampuan individu, namun juga kemampuan dalam kerja tim. Hal ini dapat memicu mahasiswa khususnya pemula untuk meningkatkan kemampuannya. (Chen et al. 2011) menyatakan pendekatan penilaian dapat digunakan untuk membangun kemampuan kerja tim pemula. Pendekatan ini tidak hanya mengukur performa mahasiswa, tetapi juga mempromosikan pembelajaran kolaborasi. Salah satu cara pendekatan penilaian dengan cara memberikan tugas individu dan tugas kelompok dengan waktu yang ditentukan. Mahasiswa akan memiliki beban untuk menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini dapat menunjukkan bagaimana mahasiswa berinteraksi dengan mahasiswa lainnya untuk menyelesaikan tugas kelompok. Tentunya, ada pemantauan yang dilakukan oleh
5
instruktor untuk mengawasi pekerjaan mahasiswa apakah benar – benar dikerjakan secara tim atau individu.
2.2.1. Penilaian Kolaborasi Tim Komponen penilaian kolaborasi tim seperti formasi tim, manajemen dan metode penilaian, model evaluasi dapat menentukan tingkat kolaborasi tim pengembang perangkat lunak. Formasi tim digunakan untuk mengukur kemampuan pemimpin tim dalam menentukan anggota beserta tugas – tugasnya. Manajemen dan metode merupakan teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian.
(Chen et al. 2011) menggunakan manajemen kehadiran,
presentasi, penilaian anggota tim dalam alat kolaborasi. Manajemen tersebut ditujukan untuk menilai kedisiplinan dan performa individu. Dalam alat kolaborasi, pendekatan penilaian harus melibatkan interaksi pengguna dengan alat. Kompetensi penilaian dan teknik penilaian harus disertakan dalam alat kolaborasi untuk mengetahui perkembangan dari mahasiswa. (Mamei 2011) mengusulkan sebuah alat kolaborasi yang digunakan untuk menilai dan menganalisa kinerja mahasiswa dalam proyek rekayasa perangkat lunak. Komponen yang diusulkan terdiri dari manajemen tugas, perjalanan proyek, dan hasil laporan. Selain digunakan untuk menilai kemampuan dari mahasiswa, alat tersebut dapat digunakan untuk menguji kualitas produk dan dokumentasi. Pendekatan penilaian tidak hanya fokus pada bagaimana menerapkan teknik penilaian dan meningkatkan kolaborasi tim. Namun, pendekatan ini mampu digunakan untuk menguji hal lain seperti kualitas perangkat lunak berdasarkan dokumentasi mahasiswa, kualitas tim proyek, dan prediksi kegagalan tim proyek dengan stakeholder. Peran pengajar diperlukan dalam proses penilaian kolaborasi tim. Pengajar dalam hal ini sebagai instruktor berperan sebagai guru, pengawas, dan penilai bagi mahasiswa. Peran guru yaitu pengajar memberikan pengajaran mengenai materi – materi yang berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak. Peran pengawas yaitu pengajar memantau kinerja mahasiswa dalam tim proyek untuk mengetahui kemampuan kolaborasi mahasiswanya. Peran penilai yaitu pengajar melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kinerja mahasiswa selama proyek pengembangan perangkat lunak. Instruktor perlu memperhatikan komponen – komponen yang digunakan dalam proses penilaian. Karena tidak semua komponen dapat digunakan dalam penilaian. Sebagai contoh (Chen et al. 2011) komponen kehadiran dan presentasi tidak digunakan untuk penilaian kemampuan komunikasi mahasiswa. Tantangan bagi instructor adalah bagaimana menentukan komponen penilaian yang tepat dalam alat kolaborasi.
6
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan konsep penilaian pada kolaborasi tim khususnya bagi pemula yang sedang mempelajari pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mendapat data yaitu menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Kuesioner akan disebar ke kelas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak untuk menentukan komponen apa saja yang tepat untuk penilaian pada kolaborasi tim pemula. Metode tersebut akan diperoleh faktor pendukung dan penghambat, strategi penilaian yang tepat digunakan bagi kolaborasi tim pemula. Adanya hal tersebut diharapkan ditemukan solusi dalam penilaian tim kolaborasi yang tepat bagi pemula.
3.2. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat bagi mahasiswa dan bagi dosen. Beberapa manfaat tersebut yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.2.1. Manfaat Bagi Mahasiswa Mahasiswa dapat meningkatkan kolaborasi tim khususnya dalam pengembangan perangkat lunak. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya berkolaborasi dalam tim. Sehingga kedepannya diharapkan adanya hal tersebut mahasiswa tidak menghindari kerja kelompok dalam hal apapun khususnya dalam pengembangan perangkat lunak. 3.2.2. Manfaat Bagi Dosen Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan keilmuan dalam bidang rekayasa perangkat lunak. Hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya akan dipublikasikan pada jurnal maupun pada seminar nasional sebagai bentuk kepedulian terhadap sharing knowledge. Hasil publikasi dapat digunakan sebagai acuan ilmu pengetahuan dalam bidang rekayasa perangkat lunak khususnya bidang collaborative software engineering.
7
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini melakukan proses eksperimen dengan menyebarkan kuisioner kepada sebuah tim pengembang perangkat lunak pemula (mahasiswa mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak). Hasil dari kuisioner digunakan untuk memperolah masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dan menentukan komponen teknik penilaian dalam alat kolaborasi dan. Proses penelitian yang digunakan dalam gambar di bawah ini: Define The Problem
Literature Review
Propose Assessment Component
Data Collection
Implementation
Evaluation
Gambar 3.1 Proses Penelitian 4.1.1. Define the problem Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah kurangnya kolaborasi mahasiswa dalam tim yang menyebabkan gagalnya proses pengembangan perangkat lunak dan adanya teknik penilaian yang diusulkan hanya fokus pada penilaian individu atau kerja tim.
8
4.1.2. Literature Review Melalui studi pustaka ini dijelaskan fakta dan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, metode, atau teknik. Dalam penelitian ini, menjelaskan tentang kolaborasi perangkat lunak khususnya pada tahap perancangan dan penilaian mahasiswa yang terdiri dari penilaian individu dan kerja tim.
4.1.3. Propose Assessment Component Menjelaskan komponen yang tepat digunakan dalam penilaian yang akan diterapkan pada alat kolaborasi. Komponen penilaian yang diusulkan fokus pada penilaian individu dan tim.
4.1.4. Data Collection Objek penelitian dilakukan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang khususnya mahasiswa Teknik Informatika. Responden adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Mahasiswa akan diberikan sejumlah pertanyaan yang terkait dengan penggunaan alat kolaborasi dan komponen penilaian. Dalam kuisioner terdapat faktorfaktor yang berpotensi menjadi faktor pendukung alat kolaborasi dan teknik penilaian. Persepsi mahasiswa juga akan dianalisis untuk menentukan komponen penilaian yang disesuaikan dengan kondisi tim dan proyek yang akan diselesaikan.
4.2. Roadmap Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari studi pustaka dari hasil penelitianpenelitian sebelumnya. Keterkaitan antara hasil penelitian sebelumnya dengan penelitian yang diusulkan dinyatakan dalam fishbone diagram pada Gambar 3.1 di bawah ini:
9
Individual Assessment (Kilamo et al. 2012)
Quality Participatory Assessment … Peer Evaluation
Teamwork Attendance
Team Presentation
(2017…)
Use case work
Discussion
Peer Evaluation Teamwork
Teamwork Assessment
Individual & Teamwork Assessment
(Chen et al. 2011)
(Utomo et al, 2016)
Gambar 3.1 Fishbone diagram penelitian
Keterangan:
Penelitian yang telah dilakukan
Penelitian yang akan dilakukan
4.3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Universitas Dian Nuswantoro, khususnya di program studi Teknik Informatika dalam kelas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.
10
11
BAB 5 HASIL YANG DICAPAI
5.1. Target dan Capaian Penelitian Berdasarkan rancangan penelitian, terdapat beberapa capaian yang ditargetkan pada penelitian ini. Target output tersebut kemudian di-break down ke dalam beberapa tahap sesuai jadwal kegiatan yang tercantum dalam proposal. Adapun realisasi dari target output dan capaian tersebut: Tabel 1 Target dan Capaian Penelitian No 1
Jenis Kegiatan
Target Output
Realisasi Capaian
Keterangan
Identifikasi Masalah Analisis permasalahan
Daftar permasalahan
berdasarkan jurnal
pemilihan komponen
Analisis penelitian 100%
sebelumnya
yang ada 2
Pencarian Alternatif Solusi a. Studi literatur
Daftar komponen dan teknik penilaian
Daftar tersedia 100%
kolaborasi tim b. Observasi kelas
Wawancara awal dengan mahasiswa RPL
3
100%
Dilakukan wawancara awal
Studi Kasus dan Uji Tim Kolaborasi a. Pembagian kelompok
-
tim pemula
Sudah dilakukan 100%
pembagian kelompok
b. Uji coba alat kolaborasi c. Pembuatan kuesioner
Penggunaan alat kolaborasi Kuesioner komponen penilaian tim kolaborasi
d. Penyebaran kuesioner
e. Penentuan komponen penilaian
-
100%
100%
100%
Laporan hasil komponen penilaian 12
100%
Uji penggunaan alat kolaborasi Sudah ada
Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
4
Evaluasi Hasil a. Analisis tim
Hasil analisis kuesioner
kolaborasi
berdasarkan uji alat
On Progress 20%
kolaborasi b. Komponen penilaian
Hasil analisis berdasarkan komponen yang ditentukan dalam
On Progress 20%
kuesioner 5
Pengambilan Kesimpulan
6
Pengambilan kesimpulan
Kesimpulan hasil
hasil pengujian
pengujian
Belum terlaksana
Penulisan Laporan dan Publikasi a. Penulisan artikel untuk publikasi ilmiah b. Penulisan laporan
Jurnal / seminar nasional ber-ISSN
10%
Laporan dan usulan
On Progress
Belum terlaksana
topik penelitian selanjutnya
5.2. Hambatan dan Penanganan Penelitian yang dilakukan memiliki hambatan baik dari internal maupun eksternal. Beberapa hambatan tentu telah ditangani, namun juga ada yang masih proses pencarian solusi. Berikut daftar hambatan yang ditemui beserta penanganannya: No 1
Hambatan
Penanganan
Adanya manipulasi pengujian yang Dilakukan pengawasan dalam penggunaan dilakukan oleh tim kolaborasi
2
alat kolaborasi
Kurangnya waktu penggunaan alat Penggunaan alat kolaborasi diterapkan kolaborasi
dalam kelompok dan waktu penggunaan selama 2 minggu dan tambahan 1 minggu jika hambatan no.1 terjadi akan dilakukan penggunaan ulang
3
Tim
pemula
tidak
memahami Diberikan tutorial dalam penggunaan alat
penggunaan alat kolaborasi
kolaborasi
13
4
Terjadi error pada alat kolaborasi
Sebelum
diterapkan
ke
tim
pemula,
dilakukan trial and error untuk memastikan bahwa alat kolaborasi siap untuk digunakan oleh tim pemula
14
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Penelitian ini masih memiliki capaian dan kegiatan yang belum terpenuhi. Berikut beberapa kegiatan yang belum dilakukan dan menjadi target pada tahap berikutnya: 1.
Penentuan komponen penilaian tim pemula dengan laporan hasil uji alat kolaborasi
2.
Evaluasi hasil dengan menganalisis kuesioner
3.
Analisis alat kolaborasi dan komponen penilaian yang tepat digunakan pada tim pemula
4.
Pengambilan kesimpulan hasil pengujian
5.
Penulisan artikel untuk publikasi ilmiah
6.
Melakukan publikasi hasil penelitian pada jurnal atau seminar nasional ber-ISSN
Kegiatan tersebut ditargetkan selesai pada awal bulan Juni 2016, sehingga dapat dilakukan penulisan laporan akhir pada bulan yang sama sebagai pertanggungjawaban kepada LPPM Udinus selaku penyandang dana penelitian ini.
15
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan Penggunaan alat kolaborasi dan penerapan teknik penilaian bagi tim pemula memiliki keterbatasan mulai dari penerapan sisi kolaborasi pada individu dan penentuan komponen yang sesuai bagi tim pemula. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu alat kolaborasi terhadap behavior tim pemula dan konfigurasi komponen penilaian pada alat kolaborasi. Metode kueisoner digunakan untuk mengukur evaluasi hasil uji penggunaan alat kolaborasi dan penentuan komponen penilaian yang tepat bagi tim pemula.
7.2. Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penyesuaian alat kolaborasi dengan tingkatan kemampuan tim pemula dalam pengembangan perangkat lunak seperti alat kolaborasi bagi pemula berbeda dengan senior. Adanya penyesuaian komponen penilaian dengan pengguna alat kolaborasi apakah digunakan untuk pemula, senior atau professional. Diharapkan adanya tingkatan dalam alat kolaborasi dan penyesuaian komponen penilaian hasilnya akan lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA Chen, C.Y. & Chong, P.P., 2011. Software engineering education: A study on conducting collaborative senior project development. Journal of Systems and Software, 84(3), pp.479–491. Chen, C.Y. & Teng, K.C., 2011. The design and development of a computerized tool support for conducting senior projects in software engineering education. Computers and Education, 56(3), pp.802–817. Chen, J. et al., 2011. Assessing Teamwork Performance in Software Engineering Education: A Case in a Software Engineering Undergraduate Course. 2011 18th Asia-Pacific Software Engineering Conference, pp.17–24. Gallardo, J., Bravo, C. & Redondo, M.A., 2012. A model-driven development method for collaborative modeling tools. Journal of Network and Computer Applications, 35(3), pp.1086–1105. Goldberg, A., 2002. Collaborative software engineering, Hattori, L. & Lanza, M., 2010. Syde: a tool for collaborative software development. Software Engineering, 2010 ACM/IEEE 32nd International Conference on, 2, pp.235–238. Kilamo, T., Hammouda, I. & Chatti, M.A., 2012. Teaching collaborative software development: A case study. 2012 34th International Conference on Software Engineering (ICSE), pp.1165–1174. Lanubile, F. et al., 2010. Collaboration tools for global software engineering. IEEE Software, 27(2), pp.52–55. Mamei, A., 2011. Work in progress—Elassys: Online tool for teamwork analysis and assessment in software engineering education. Frontiers in Education Conference (FIE), 2011, pp.11–13. Petkovic, D. et al., 2010. Work in progress — e-TAT: Online tool for teamwork and “soft skills” assessment in software engineering education. 2010 IEEE Frontiers in Education Conference (FIE), pp.S1G–1–S1G–3.
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Artikel Ilmiah Artikel ilmiah masih berbentuk draft jurnal
Lampiran 2. Alat Kolaborasi
Lampiran 3. Laporan Penggunaan Dana
18