PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009
SKRIPSI
Oleh: ENNY KHAIRANI 051000157
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2009
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
ENNY KHAIRANI NIM. 051000157
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul PENGEMBANGAN SISTEM REGISTRASI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh: ENNY KHAIRANI NIM. 051000157 Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 08 Oktober 2009 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
dr. Ria Masniari Lubis, Msi NIP. 195310181982032001
Dr. Ir. Erna Mutiara, MKes NIP.196408261990032002
Penguji II
Penguji III
Drs. Abdul Jalil Amri Arma, Mkes
M. Taufik Harahap, SE
NIP. 195812021991031001 Medan, Oktober 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan,
dr. Ria Masniari Lubis, Msi NIP. 195310181982032001
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRACT In this scientific paper it had been done developing of the registration system for inpatients at Haji Hospital Medan. Registration System for in-patients at Hospital Haji Medan was an input system of the patient's identity included medical record number, patient’s name, place of birth, date of birth, sex, religion, address, race, telephone number, handphone, education, occupation. Input system of the doctor’s identity included doctor’s code, doctor's name, address, phone number, specialisation. Input system of the in-patient ward’s data consisted of the room’s code, room’s name, the classification of room, number of beds. The aim of development in-patients registration system was to facilitate officer served in-patients at the hospital. The development of this system used System Development Life Cycle (SDLC) method. This method had several stages, namely the analysis phase, design phase, implementation phase, operation phase and system maintenance. Results from the development of this system was a system information for in-patients registration at the hospital which included report of in-patients and out-patients per day, reports of in-patients and out-patients per month, a recapitulation in-patients and outpatients per month, and hospital indicators. The registration system was expected to facilitate the enrollment of patients hospitalized in the hospital, to give information about the physician who treated patients and about the room where patient hospitalized. Keywords: system development, patient registration, in-patient ward, System Development Life Cycle (SDLC), Haji Hospital Medan
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRAK Dalam karya tulis ilmiah ini telah dilakukan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan merupakan suatu sistem input identitas pasien yang terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, suku, nomor telepon, handphone, pendidikan, pekerjaan. Sistem input identitas dokter yang terdiri dari kode dokter, nama dokter, alamat, nomor telepon, spesialis. Sistem input data kamar yang terdiri dari kode kamar, nama kamar, klasifikasi kamar, jumlah tempat tidur. Tujuan pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap adalah untuk memudahkan petugas dalam melayani pasien rawat inap di rumah sakit. Pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode tersebut memiliki beberapa tahapan proses yaitu tahapan analisa sistem, tahap perancangan sistem, tahap implementasi sistem, dan tahap operasi dan pemeliharaan sistem. Hasil dari pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap di rumah sakit, yang terdiri dari laporan pasien masuk dan pasien keluar per hari, laporan pasien masuk dan pasien keluar per bulan, laporan rekapitulasi pasien rawat inap per bulan dan indikator rumah sakit. Dengan adanya sistem registrasi ini diharapkan dapat mempermudah pendaftaran pasien yang dirawat di rumah sakit, memberi informasi dokter yang merawat pasien dan informasi kamar pasien dirawat. Kata kunci: pengembangan sistem, registrasi pasien, pasien rawat inap, System Development Life Cycle (SDLC), Rumah Sakit Haji Medan
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Enny Khairani
Tempat/Tanggal Lahir
: Medan/20 Juli 1987
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Jumlah Anggota Keluarga
: Enam (6) Bersaudara
Alamat Rumah
: Jl. Benteng Hilir Gg. Seroja 13 No.61H Medan
Riwayat Pendidikan
:
1. SD Swasta Pesantren GUPPI
: 1993-1999
2. MTS Negeri 2 Medan
:1999-2002
3. SMA Negeri 3 Medan
:2002-2005
4. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
:2005-2009
Riwayat Organisasi 1. PHBI FKM USU
: 2006-2007
2. HMI KOMOSARIAT FKM USU
: 2006-2007
3. RELAWAN MER-C INDONESIA CABANG MEDAN
: 2008-2009
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009” ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Seorang manusia mulia yang telah mereformasi peradaban manusia dari peradaban jahiliah ke peradaban ilmu pengetahuan. Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ibunda Syafridah, S.Ag dan Awam Batubara yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis sejak kecil, mendidik dan membimbing, serta selalu mendoakan penulis dalam setiap aktivitas. Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan kepada keduanya di dunia maupun di akhirat. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini. Semoga kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi bangsa dan agama. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I, dan Ketua Penguji yang telah meluangkan waktu, semangat, dan dukungannya. 2. Ibu dr. Yusniwarti Yusad, MSi selaku Kepala Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
3. Ibu Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi II dan Dosen Penguji I yang telah memberikan ilmu, motivasi, dukungan, dan perhatiannya serta telah meluangkan kesempatan waktunya. 4. Ibu Asfriyati, SKM, M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya dan masukan-masukan yang telah diberikan. 5. Bapak Drs. Abdul Jalil Amri Arma M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis. 6. Ibu Prof. dr. Rozaini Nasution, SKM dosen pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingannya selama ini. 7. Seluruh staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas segala ilmu dan bantuannya selama perkuliahan dan seluruh staf pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU (terutama untuk Kak Tia, Bang Roy, dan Bang Faisal) yang telah membantu penulis baik selama masa perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi. 8. Bapak dr. H. M. P. Siregar, SKM selaku Direktur Rumah Sakit Haji Medan. 9. Bapak M. Taufik Harahap, SE selaku Kepala Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Haji Medan. 10. Seluruh Pegawai Rumah Sakit Haji Medan bidang rekam medis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan penelitian. 11. Kepada adik-adiku munah, habibah, rahmi, ilman, dan dedek tersayang, semoga kita semua menjadi anak-anak yang berbakti kepada orang tua.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
12. Kepada akhwat/ikhwah fillah yang telah membantu secara langsung dalam penyelesaian skripsi ini: Andrian. Jazakumullah khairan katsiron. 13. Sohib-sohib penulis: Liza, Mia, Gita, Risty, Marwah, Dian Widya, Tini, terima kasih dukungan moril dan spritual yang kalian berikan (Love You Because of Allah). Dan teman sepeminatan: Rahmi, Ratna, Tania yang telah memberikan semangatnya. 14. Semua pihak yang tidak bisa disebut satu per satu yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karenanya penulis mengharapkan adanya masukan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan penelitian ini agar menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada Allah jua penulis berserah diri. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Medan, Oktober 2009 Penulis
Enny Khairani
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Pengesahan........................................................................................... i Abstract ................................................................................................................. ii Abstrak................................................................................................................. iii Riwayah Hidup Penulis ....................................................................................... iv Kata Pengantar .................................................................................................... v Daftar Isi ............................................................................................................. viii Daftar Tabel ......................................................................................................... xi Daftar Gambar .................................................................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5 1.3 Tujuan .................................................................................................. 5 1.3.1 Tujuan Umum............................................................................. 5 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 5 1.4 Manfaat .............................................................................................. 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7 2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer............................... 7 2.1.1 Alur Registrasi Pasien Masuk Menggunakan Komputerisasi ........ 9 2.1.2 Alur Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan ... 9 2.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit dengan Menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 Free Trial ............................................... 10 2.2.1 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit .................................. 10 2.2.2 Pengertian Database .................................................................... 12 2.2.3 Microsoft Visual Basic 2005 Free Trial ....................................... 12 2.2.3.1 Pemprograman Berbasis Objek (OOP) ............................ 13 2.2.3.2 Framework .NET.............................................................. 14 2.2.3.3 Common Language Runtime (CLR).................................. 16 2.2.3.4 Kompilasi Kode .............................................................. 16 2.2.4 SQL Server 2005 Free Trial ........................................................ 17 2.2.5 Crystal Report Free Trial ............................................................ 17 2.3 Pengembangan Sistem .......................................................................... 17 2.3.1 System Development Life Cycle (SDLC) ...................................... 18 2.3.1.1 Analisa sistem ....................................................................... 19 2.3.1.2 Perancangan Sistem ......................................................... 22 2.3.1.3 Implementasi Sistem ........................................................ 24 2.3.1.4 Operasi dan Pemeliharaan sistem ..................................... 27 2.3.2 Prototipe ...................................................................................... 28 Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
2.3.3 End-user Development (pengembangan sendiri)........................... 29 2.3.4 Aplication Software Package (Paket Perangkat Lunak Aplikasi) .. 30 2.3.5 Outsourcing ................................................................................ 31 2.4 Flowchart .......................................................................................... 32
BAB 3 PENGEMBANGAN SISTEM ................................................................. 34 3.1 Metode ................................................................................................. 34 3.2. Analisa Sistem..................................................................................... 35 3.2.1 Definisi Masalah ......................................................................... 35 3.2.2 Studi Kelayakan.......................................................................... 35 3.2.2.1 Kelayakan Legal ............................................................. 35 3.2.2.2 Kelayakan Teknologi ...................................................... 35 3.2.2.3 Kelayakan Operasi .......................................................... 36 3.2.3 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai .......................................... 36 3.2.4 Persiapan Data dan Informasi....................................................... 36 3.2.5 Persiapan Perangkat Lunak ......................................................... 37 3.2.6 Persiapan Perangkat Keras .......................................................... 37 3.2.7 Jadwal ......................................................................................... 37 3.3 Perancangan Sistem ............................................................................ 39 3.3.1 Perancangan Sistem Umum ................................................................... 39 3.3.2 Perancangan sistem Terinci ........................................................ 40 3.3.2.1 Alur Proses Program ....................................................... 40 3.3.2.2 Perancangan Input .......................................................... 42 3.3.2.3 Perancangan Database .................................................... 42 3.3.2.4 Perancangan Output ........................................................ 44 3.4 Implementasi Sistem ........................................................................... 48 3.4.1 Uji Coba Sistem ......................................................................... 48 3.4.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ......................... 49 3.4.3 Sosialisasi Sistem ....................................................................... 49 3.4.4 Konversi .................................................................................... 49 3.4.5 Dokumentasi .............................................................................. 49 BAB 4 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT HAJI MEDAN ....................... 4.1 Sejarah Rumah Sakit Haji Medan ........................................................ 4.2 Tujuan, Visi, Misi, Falsafah, Motto Rumah Sakit Haji Medan ............. 4.3 Sumber Daya Manusia......................................................................... 4.4 Sarana ................................................................................................
50 50 51 54 55
BAB 5 HASIL PENGEMBANGAN SISTEM .................................................... 56 5.1 Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan ........ 56 5.2 Cara Kerja Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap .................... 56 5.2.1 Fowchart program ...................................................................... 73 5.3 Pengujian Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ...................... 80 Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................... 81 6.1 Keuntungan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ............................... 81 6.2 Kekurangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap ............................... 83 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 4.1 Tabel 4.2
Tahapan dalam SDLC ....................................................................... 18 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisa biaya/manfaat (Lucas, 2000)..................................................................................... 21 Kelebihan dan kelemahan prototipe ................................................... 29 Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi .... 30 Kelebihan dan kelemahan paket perangkat lunak aplikasi ................. 31 Kelebihan dan kelemahan outsourcing .............................................. 32 Simbol Flowchart .............................................................................. 33 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem ....................................... 39 Identitas pasien .................................................................................. 44 Identitas dokter .................................................................................. 44 Kamar ............................................................................................... 45 Petugas rekam medis ......................................................................... 45 Registrasi pasien................................................................................ 45 Registrasi pasien keluar ..................................................................... 45 Distribusi pegawai Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009................................................................. 55 Distribusi Pegawai Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2009.................................................................. 54
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12 Gambar 5.13 Gambar 5.14 Gambar 5.15 Gambar 5.16 Gambar 5.17 Gambar 5.18 Gambar 5.19 Gambar 5.20 Gambar 5.21 Gambar 5.22 Gambar 5.23 Gambar 5.24 Gambar 5.25 Gambar 5.26 Gambar 5.27
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ......................... 19 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ......................... 34 Perancangan sistem secara umum ............................................. 39 Perancangan sistem terinci ........................................................ 41 Perancangan Input .................................................................... 42 Perancangan Database ............................................................. 43 Desain Output .......................................................................... 46 Form login dan form menu utama ............................................. 57 Form menu utama ..................................................................... 57 Form menu pasien ................................................................... 58 Form membuat akun pasien baru ............................................. 59 Form mengedit akun pasien ...................................................... 60 Form check-In .......................................................................... 61 Kartu berobat pasien ................................................................. 62 Form menu kamar ..................................................................... 62 Form buat kamar baru dan form buat klasifikasi baru ................ 63 Form edit data kamar dan form edit klasifikasi kamar .............. 64 Form menu dokter .................................................................... 64 Form buat data dokter dan form buat spesialis baru ................... 65 Form edit data dokter baru dan form edit spesialis .................... 66 Form administrasi pasien .......................................................... 67 Form Check-out ....................................................................... 68 Laporan masuk ........................................................................ 69 Laporan keluar .......................................................................... 70 Laporan rekapitulasi.................................................................. 70 Indikator Rumah Sakit Haji Medan per bulan ........................... 71 Form pengguna baru ................................................................. 72 Flowchart Menu login .............................................................. 73 Flowchart Menu Utama ........................................................... 74 Flowchart Menu Pasien ............................................................ 75 Flowchart Menu Kamar ............................................................ 76 Flowchart Menu Dokter............................................................ 77 Flowchart Menu Laporan.......................................................... 78 Flowchart Menu User ............................................................... 79
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan (Wandy, 2009). Manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efesien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien cukup tinggi dan efesien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada. Suatu upaya serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut dapat tercapai (Wandy, 2009). Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Lingkungan terkait yang dimaksud adalah bagian farmasi, bagian keuangan, Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
bagian kepegawaian. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Variabel di rumah sakit antara lain data pasien, data dokter, data kamar, data obat-obatan, data pelayanan dan lain - lain (Handoyo, 2008). Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit (Sabarguna, 2005). Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsifungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
fungsi-fungsi yang ada untuk menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. (Handoyo, 2008).
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM (Sanjoyo, 2008). Rumah sakit di Kota Medan belum ada yang menerapkan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System). Rumah Sakit Haji Medan sebagai salah satu rumah sakit di Kota Medan belum juga menerapkan sistem informasi rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Informastion System). Rumah Sakit Haji Medan sebagai rumah sakit tipe B terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai antara lain melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal saleh serta ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk mensukseskan Sistem Kesehatan Nasional melalui penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
mengikuti perkembangan IPTEK berdasarkan pada iman atau kekuasaan Allah SWT pada proses dan hasil penyembuhan (Rumah Sakit Haji Medan, 1992). Sistem registrasi pasien rawat inap yaitu mencakup proses pendaftaran pasien terdiri atas pencatatan identitas pasien, pemberian nomor rekam medis, pencatatan kamar pasien, pencatatan tanggal masuk. Proses pendaftaran pasien di Rumah Sakit Haji Medan terbagi atas pendaftaran
pada jam kerja yaitu pendaftaran pasien
ASKES, pendaftaran pasien ASTEK dan pendaftaran pasien pribadi, dan pendaftaran di luar jam kerja yaitu pendaftaran IGD. Seiring dengan bertambahnya kemajuan teknologi dan era globalisasi, maka banyak pula permasalahan yang dihadapi. Salah satunya adalah sistem pencatatan pasien rawat inap di rumah sakit tersebut. Permasalahan pencatatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan yaitu terjadinya penomoran ganda baik oleh pihak penerimaan pasien dan petugas IGD, sulit mengetahui keberadaan pasien rawat inap yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut dengan cepat, sulit mengetahui berapa jumlah pasien rawat inap yang masuk dan keluar dalam satu bulan, karena metode yang digunakan kurang efektif. Metode tersebut yaitu laporan pasien masuk dan pasien keluar Setiap harinya akan masuk ke bagian rekam medis menurut ruang-ruang rawat inap dengan menggunakan sensus harian, setelah data-data di sensus harian itu terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan microsoft Excel. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui jumlah pasien yang masuk dan pasien yang keluar setiap bulan. Selain itu, Metode lama tersebut sangat merepotkan, karena Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
setelah dilakukan pendataan secara manual kemudian di-entry ke komputer. Sulit mengetahui identitas pasien dengan cepat. Untuk mengatasi hal tersebut selain dibutuhkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia juga dibutuhkan alat bantu yang dapat memudahkan dalam pencatatan pasien rawat inap. Salah satu alat bantu yang mendukung menyelesaikan masalah tersebut di atas adalah menggunakan komputer. Dengan sistem komputerisasi
maka sistem
registrasi pasien ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan akurat dibanding dengan penyelesaian sistem registrasi secara manual. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang dihadapi oleh Rumah Sakit Haji Medan adalah sering terjadi pencatatan
ganda baik nama dan nomor rekam medis dan sulit mendapatkan
informasi pasien rawat inap yang masuk dan keluar secara cepat dan tepat karena metode yang lama sangat merepotkan. 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Mengembangkan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menyiapkan form identitas pasien. 2. Menyiapkan form identitas dokter. 3. Menyiapkan laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap hari. 4. Menyiapkan laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap bulan. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
5. Menyiapkan informasi ruang tempat pasien dirawat. 6. Menyiapkan informasi dokter yang merawat pasien rawat inap. 7. Menyiapkan informasi laporan rumah sakit yaitu BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR.
1.4 Manfaat 1. Memberikan kemudahan dalam registrasi pasien rawat inap. 2. Memberikan kemudahan bagi Rumah Sakit Haji Medan terutama bagian rekam medis dalam membuat laporan pasien rawat inap setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahunnya. 3. Mencegah terjadinya duplikasi nomor rekam medis pada saat registrasi pasien rawat inap.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer (Wandy, 2009). Menurut Mulyadi dalam Wandy (2009) mengatakan sistem informasi dapat dilakukan dengan metode manual maupun dengan metode komputerisasi yang seharusnya dirancang dan dikembangkan secara terencana dan terarah tetapi dengan semakin berkembangnya dan semakin kompleksnya sistem informasi di era jejaring
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
informasi ini maka sistem informasi manajemen tidak akan dapat berfungsi sesuai yang diharapkan tanpa adanya dukungan elemen komputerisasi (Wandy,2009). Menurut Mahmudin dalam Wandy (2009) sistem informasi berbasis komputer memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan ketepatan. Ketepatan karena komputer dapat menyimpan serta mengelola data dalam kapasitas yang besar juga minimnya kesalahan yang dapat terjadi. Kecepatan dapat dilihat dari otomatisasi yang mampu dilakukan oleh komputer dengan dukungan sistem yang tepat dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sistem informasi berbasis komputer juga berguna bagi peningkatan kinerja user dalam hal membantu mereka untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka (Wandy, 2009). Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang cukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS maupun dalam melakukan migrasi dari sistem yang lama pada sistem yang baru. Selama manajemen rumah sakit belum menganggap bahwa informasi adalah merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akan informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
rumah sakit itu ( Sanjoyo, 2008). Penggunaan teknologi informasi dapat menyebabkan ketergantungan, dalam arti sekali mengimplementasikan dan mengoperasionalkan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya terpaksa harus menggunakan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena perubahan dari sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut (Sanjoyo, 2008).
2.1.1 Alur Registrasi Pasien Masuk Menggunakan Komputerisasi Sistem registrasi pasien masuk dengan menggunakan komputer yaitu saat pasien masuk, pasien mendapatkan nomor rekam medis dan data-data pasien langsung diisi dalam form registrasi pasien yang sudah tersedia didalam komputer. Data-data tersebut akan dimasukkan dalam database. Pasien langsung mendapatkan informasi kamar yang tersedia sesuai yang kebutuhan pasien dengan cepat. Saat pasien keluar, informasi pasien dapat langsung dimasukkan ke dalam database komputer. Sehingga dapat diketahui dengan cepat pasien masih dirawat atau tidak dirawat lagi (Sanjoyo, 2008). 2.1.2 Alur Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan Pasien mendaftar di tempat pendaftaran pasien sesuai dengan jenis pembayaran dengan membawa surat pengantar untuk dirawat. Pasien yang tidak membayar lunas (Askes, Jamkesmas, Jamsostek, dan Perusahaan) harus diperiksa Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
dahulu kelengkapan dari Surat Rujukan/Surat Jaminannya. Petugas mendata identitas pasien pada formulir yang telah ditentukan. Selain melalui tempat pendaftaran pasien, pendaftaran pasien rawat inap dapat juga melalui penerimaan pasien di Instalasi Gawat Darurat. Setelah pasien mendaftar, maka akan didapat map berisi berkas rekam medis. Setelah itu dilakukan pencatatan kembali per harinya dengan menggunakan program microsoft Excel sehingga diketahui berapa jumlah pasien yang masuk dan keluar setiap bulannya. Sistem penyimpanan berkas dimasukkan ke dalam laci-laci. Sistem penyimpanan yang berlaku adalah sistem angka langsung dimana dalam satu laci berisi 100 nomor yang berurutan, misalnya: Laci 00-00-XX berisi nomor 00-00-01 s/d 00-00-99 Laci 02-01-XX berisi nomor 02-01-00 s/d 02-01-99 Penyimpanan dilaksanakan hanya oleh petugas Rekam Medis, terutama yang ditugaskan sebagai penjajaran. Berkas Rekam Medis yang kembali keruangan Rekam Medis dipisahkan/disortir dahulu baru dimasukkan ke laci penyimpanan. Masing – masing petugas menjajarkan berkas rekam pada rak penyimpanan sesuai kelompok nomor yang menjadi tanggung jawabnya secara urut. Untuk keperluan berobat ulang, petugas rekam medis mencatat nama pasien, nomor rekam medis petugas yang mengambil berkas dalam buku ekspedisi peminjaman status.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Setelah pasien pulang dan berkas rekam medis masuk ke ruang rekam medis maka data dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program Dbase, dan program microsoft Excel (Rumah Sakit Haji Medan, 1992).
2.2 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan Menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 Free Trial 2.2.1 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Sistem informasi manajemen (Mangement Information System) atau disingkat sebagai MIS, merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sedangkan sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan sekumpulan informasi yang telah diolah dan saling berinteraksi. Hasil informasi berupa laporan dan digunakan oleh pengguna dalam mengambil keputusan atau peningkatan upaya pelayanan (Wandy, 2009). Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai angka, deretan karakter, atau simbol (Kadir, 1999). Sejumlah penulis mengggunakan data untuk menyatakan nilai yang secara aktual terkandung dalam basis data sedangkan informasi digunakan untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pengguna (Kadir, 1999). Informasi adalah hasil analisa dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain informasi dapat dikatakan sebagai data yang dapat diorganisasikan ke dalam bentuk
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, seperti manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan (Kadir, 1999). Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineering dalam Kadir (1999) ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar bahwa informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Alasannya adalah bahwa informasi bersifat relatif; relatif terhadap situasi, relatif terhadap waktu saat keputusan diambil, juga relatif terhadap pembuat keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil keputusan (Kadir, 1999) Dalam era reformasi, informasi menjadi sumber penting untuk melakukan pengambilan
keputusan.
Informasi
dapat
mengurangi
ketidakpastian
dan
mempermudah dalam pengambilan keputusan (Wahan Komputer, 2005).
2.2.2 Pengertian Database Data sangat penting dalam kehidupan kita. Data yang banyak akan sangat rumit jika tidak diatur dan diorganisasikan dengan baik. Untuk pengorganisasian dan pengolahan data, terutama dengan teknologi komputer, dibutuhkan suatu sistem pengaturan data manajemen database. Dengan manajemen database kita dapat menambah, mengedit, menghapus, mengurutkan data sesuai keinginan, dan membuat laporan bagi data tersebut (Wahan Komputer, 2005). Database adalah sekelompok data yang saling berhubungan, yang diorganisasikan dan diolah dengan menggunakan teknologi komputer. Misalnya database universitas, yang berisi informasi mengenai entitas mahasiswa, fakultas, Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
mata kuliah, dan ruang kuliah; hubungan entitas seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah, fakultas yang mengajarkan mata kuliah dan pengguna ruang untuk kuliah (Mahyudin, 1999). Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, dimana anda mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam tabel-tabel tersebut. Data-data diolah tersebut disimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .accdb (Access Database) ( Tim Divisi dan Pengembangan MaDCOMS, 2007). 2.2.3 Microsoft Visual Basic 2005 Free Trial Visual basic 2005 Free adalah bahasa pemprograman untuk membuat aplikasi berbasis windows, aplikasi form web ASP. Net (Active Server Pages for. NET), Service/Layanan Web XML (Extensible Markup Language), dan aplikasi mobile seperti untuk Pocket PC dan Smartphone. VB 2005 dibangun di atas pondasi Framework. NET (Lingkungan kerja. NET) (Kusumo, 2006). Program Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi yang terbaru ini, program Visual Basic 2005 (disingkat VB 2005) menawarkan banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemprogram dapat dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemprograman. Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6). Ada banyak perubahan dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain: Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
1. Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Objek Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis objek. 2. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan Net Framework. 3. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language Runtime (CLR) (Supardi, 2008). 2.2.3.1. Pemprograman Berbasis Objek (OOP) Pemprograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa prosedur, event, ataupun variable. Objek satu dapat menjadi bawahan objek lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu objek terdepan terdiri atas beberapa objek yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar objek dapat saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu (Kusumo, 2009). Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah: Dim Masukan as String= “Selamat Membaca” Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3) Objek Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object left untuk memprosesnya. Object Left sendiri dapat diakses melalui objek Strings. Hasil proses object Left terhadap objek Masukan, yaitu mengambil 3 karakter string kirinya untuk
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam objek nilai yang bertipe string pula (Kusumo, 2009). 2.2.3.2 Framework.NET Framework. NET merupakan middleware antara aplikasi dengan sistem operasi. Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Sistem middleware mengikat aplikasi-aplikasi yang terpisah (Somantri, 2005). Framework .Net adalah suatu himpunan file-file pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai fasilitas untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer dapat tidak perlu lagi menghapal fungsi-fungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh FrameWork. Net. Hampir semua fungsi Windows API tersebut telah dijadikan objek-objek yang dapat dengan mudah digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005. Framework
.NET
adalah
lingkungan
untuk
membangun,
deploy
(menyebarkan), dan menjalankan aplikasi. NET. Framework. NET disusun oleh dua komponen utama yaitu: 1. Dot Framework. NET Class Library (pustaka class Frame work. NeET) 2. Common Language Runtime (Runtime bahasa umum).
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Pustaka class framework NET berisi pustaka kode yang dapat digunakan kembali dari tipe (class-class, structure dan sebagainya), yang dibagi menjadi empat daerah yaitu : 1. Form-form windows digunakan untuk pengembangan antar muka pengguna pada flatform windows. 2. ASP.NET untuk pembuatan aplikasi form-form web yang berbasis UI (User interface, antar muka pengguna) dan service web untuk pengembangan antar muka secara terprogram. 3. Fungsi akses data disediakan oleh ADO.NET, XML dan SQL 4. Base Class Library (pustaka class-class dasar) berisi koleksi class-class managed code (kode terkelola) yang menyediakan service/layanan esensial untuk mengembangkan aplikasi dalam. NET (Kusumo, 2006). Class-class pada framework diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang saling berhubungan, tersusun secara hirarki dan disebut namespace. Ketika aplikasi akan mengakses class, yang pertama dilakukan adalah mengakses namespace yang berhubungan (Kusumo, 2006).
2.2.3.3 Common Language Runtime (CLR) Common Language Runtime (CLR) adalah lingkungan eksekusi untuk .NET yang akan memanggil, mengelola, dan menjalankan kode. CLR menangani eksekusi kode dan semua tugas yang berhungan dengan kompilasi, manajemen memori, Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
sekuriti, manajemen thread dan sebagainya. Kode yang dijalanakan dibawah CLR disebut managed Code (kode terkelola). Sebalikanya unmanaged code (kode tak dikelola) adalah kode yang tidak menjadi target CLR seperti COM (Component Objek Model) atau komponen berbasis API (Application Programming Interface) yang berasal dari visual basic versi 6 atau sebelumnya. Sedangkan CTS
(Common
Type System) adalah serangkaian aturan untuk membuat dan menggunakan tipe data. Hal ini untuk memastikan integrasi antar bahasa (Kusumo, 2006). 2.2.3.4 Kompilasi Kode Kompilasi kode adalah mengubah kode sumber menjadi serangkaian instruksi mesin x86, sehingga aplikasi yang dibuat dapat dijalankan (Kusumo, 2006). Saat menulis perangkat lunak untuk windows, pasti kode tersebut akan berjalan pada intel chip intel x86. Bahasa komputer adalah kode mesin (kadang disebut intruksi mesin atau bahasa mesin) dan keseluruhan hanya berisi satu dan nol, masing-masing berhubungan dengan elektrikal pada chip. (Kusumo, 2006). Pada VB 6, saat melakukan kompilasi sehingga mengubah kode sumber menjadi serangkaian intruksi mesin x86. Kode mesin dalam bentuk file. exe akan diinstal dan dijalankan pada mesin yang mendukung intruksi x86 dan juga berjalan di sistem operasi windows (Kusumo, 2006). Ketika mengompilasi kode sumber VB 2005, kode akan diubah menjadi MSIL (Microsoft Intermediate Language) atau disebut IL saja, dimana CLR dan lingkungan pengembangan .NET lainnya memahami. Pada level IL, semua kode
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
.NET akan menjadi sama, tidak peduli apakah kode sumber berasal dari bahasa VB, C++, C#, J#, Delphi for .NET, oberon dan sebagainya (Kusumo, 2006). 2.2.4 SQL Server 2005 Free Trial SQL Server 2005 merupakan produk software database yang diproduksi oleh Microsoft. Pada SQL Server 2005 terdiri dari beberapa komponen yang menjadi penyusunnya. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah Relational Database Engine, Analysis Service, Data Transformation Service (DTS), Notification Service, Reporting Service, Service Broker, Native HTTP Support, SQL Server Agent, .NET Common Language Runtime (CLR), Replication, dan Full-Text, Search (Solution, 2007). 2.2.5 Crystal Report Free Trial Crystal report adalah Program third party (pihak ketiga artinya di luar Microsoft dan user) untuk membuat laporan dari Business Object Inc. Crystal report untuk Visual Studio 2005 datang dengan versi embedded (ditanam) berupa aplikasi Crystal Report Designer yang berbentuk GUI/berbasis grafis dan dapat dijalankan pada Visual Studio 2005 menggunakan kumpulan wizard dan experts, file laporan yang kompleks dapat dibuat secara cepat dan mudah (kusumo, 2006).
2.3 Pengembangan Sistem
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Menurut Hoffer dkk dalam Kadir mengatakan, bahwa untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi (Kadir, 2002). 2.3.1 System Development Life Cycle (SDLC) SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan (Kadir, 2002). Tabel 2.1 Tahapan dalam SDLC Sumber Alter (1992) Fabbri dan Schwab (1992) Hoffer, George dan Valacich (1998) McLeod (1998) Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) Zwass (1998)
Tahapan – tahapan dalam SDLC
Inisiasi, Penembangan, Implementasi, dan Operasi Pemeliharaan. Studi kelayakan, rencana awal, analisa sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisa, perancangan logis, perancangan fisik, implementasi dan pemeliharaan. Perencanan, analisa, perancangan dan implementasi. Inisiasi proyek, analisa sistem dan studi kelayakan, analisa dan perancangan logis. Akuisisi atau pengembangan, implementasi, operasi, evaluasi pasca audit, dan pemeliharaan. Studi kelayakan, analisa kebutuhan, perancangan logis, perancangan fisik, pengkodean dan pengujian, konversi, dan kajian pasca-implementasi (Kadir, 2002).
Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literatur berbedabeda, pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Analisa Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem
Operasi dan Pemeliharaan sistem
Gambar 2.1 Siklus hidup pengembangan sistem informasi 2.3.1.1 Analisa sistem Tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau menangani masalah-masalah yang belum tertangani (Kadir, 2002). Tujuan utama analisa sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisa sistem mencakup studi kelayakan dan analisa kebutuhan (Kadir, 2002).
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
a. Studi kelayakan Studi kelayakan digunakan untuk menetukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan dan dampak terhadap lingkungan sekeliling (Kadir, 2002). Di dalam tahapan ini, analisa sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek. Pengembangan sistem tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi : 1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem. 2. Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan. 3. Pengidentifikasian para pemakai sistem. 4. Pembentukan lingkup sistem (Kadir, 2002). Selain itu, selama dalam tahapan studi kelayakan sistem analis juga melakukan tugas-tugas seperti berikut: 1. Pengusulan perangkat lunak dan perangkat keras untuk sistem baru. 2. Pembuatan analisa untuk membuat dan atau membeli aplikasi. 3. Pembuatan analisa biaya/manfaat. 4. Pengkajian terhadap risiko proyek. 5. Pemberian rekomendasi untuk meneruskan atau menghentikan proyek (Kadir, 2002).
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 2.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisa biaya/manfaat (Lucas dalam Kadir, 2002). No Pengembangan Operasi 1 Waktu analisa sistem Biaya komputer. 2 Waktu program Biaya komunikasi. 3 Waktu pemakai Biaya staf Pengoperasi. 4 Biaya pembelian perangkat keras Biaya pertumbuhan pemakai. 5 Biaya pembelian perangkat lunak Biaya pemeliharaan. 6 Biaya jasa (misalnya integrator sistem dan konsultan)
b. Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesisifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembang sistem, dan pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal) (Kadir, 2002). Analisa kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem (Kadir, 2002). Untuk melakukan analisa kebutuhan, analisa sistem biasanya melakukan langkah-langkah seperti berikut: 1. Wawancara 2. Riset terhadap sistem sekarang 3. Observasi lapangan Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
4. Kuis 5. Pengamatan terhadap sistem serupa 6. Prototipe (Kadir, 2002). 2.3.1.2 Perancangan sistem Perancangan sistem dibagi menjadi dua subtahapan, yakni perancangan konseptual, dan perancangan fisik. Target akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisa sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemprograman (Kadir, 2002). a. Perancangan konseptual Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan laporan rancangan sistem secara konseptual. Evaluasi alternatif rancangan digunakan menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem. Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut: 1. Keluaran Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan (harian, mingguan, dan sebagainya), isi laporan, bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
2. Penyimpanan data Dalam hal ini, semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data (misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25 karakter) letaknya dalam berkas. 3. Masukan Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem. 4. Prosedur Pemprosesan dan Operasi Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan laporan (Kadir, 2002). b. Perancangan fisik Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka anatarmodul, serta rancangan basis data secara fisik. Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir: 1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen. 2. Rancangan masukan, berupan rancangan layar untuk pemasukan data. 3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan interaksi antara pemakai dan sistem (menu, ikon, dan lain-lain). 4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perngkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
5. Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas dalam basis data, termasuk penentuan kapasitas masing-masing. 6. Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program yang dilengkapi dengan algoritma (cara modul atau program kerja bekerja). 7. Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang digunakan dalam sistem (mencakup hal-hal seperti validasi, otorisasi, dan pengauditan). 8. Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian hingga tahap perancangan sistem. 9. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji sistem. 10. Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan sistem baru terhadap sistem lama (Kadir, 2002). 2.3.1.3 Implementasi sistem. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang dimaksud berupa: a. Pemprograman dan pengujian. b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. c. Pelatihan kepada pemakai. d. Konversi. e. Pembuatan dokumentasi. Dari beberapa kegiatan di atas, kegiatan penting untuk dibahas lebih lanjut adalah pemprograman, pengujian, konversi, dan pembuatan dokumentasi. (Kadir, 2002). Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
a.
Pemprograman dan pengujian Berdasarkan
perancangan
fisik,
pemprogram
memulai
melakukan
pemprograman. Pemprograman adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan maksud masing-masing instruksi. Setiap program menjalani pengujian secara individual untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Pengujian seperti ini disebut dengan pengujian unit. Jika terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha mencari penyebabnya dan proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan sebutan debugging. 1. Pengujian integrasi Pengujian ini dilakukan setelah semua modul/program melewati pengujian unit untuk melihat efek ketika program saling dikaitkan. 2. Pengujian sistem Setelah melalui pengujian integrasi, fungsi-fungsi dalam sistem dan juga kinerjanya diuji. Sistem divalidasikan terhadap spesifikasi kebutuhan dengan kondisi dan lingkungan yang menyerupai dengan keadaan dan lingkungan operasional. Pada pengujian ini, kontrol dan prosedur pemulihan sistem (system recovery) juga diuji. 3. Pengujian penerimaan Dilakukan sebelum sistem dioperasikan dengan melibatkan pemakai, pengembangan
sistem,
personil
yang
akan
memelihara
sistem,
manajemen, dan auditor internal. Tujuannya adalah untuk meyakinkan Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
bahwa segala kebutuhan telah terpenuhi. Dalam hal ini pemakai akan memberikan persetujuan untuk menerapkan sistem ini sebagai sistem produksi (sistem yang akan dioperasikan oleh pemakai).
4. Pengujian instalasi Jika pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dipasang ke lingkungan operasional, sistem perlu diuji kembali setelah dipasang pengujian seperti inilah yang disebut pengujian instalasi (Kadir, 2002). b. Konversi Konversi merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama. Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan untuk melakukan konversi yaitu konversi paralel, konversi langsung, konversi pilot dan konversi modular atau bertahap. 1. Konversi paralel (parallel conversion) Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. 2. Konversi langsung (direct conversion atau direct cutover) Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. 3. Konversi pilot (pilot conversion)
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Konversi ini dilakukan dengan menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. 4. Konversi modular atau bertahap (phased conversion) Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung (Kadir, 2002). c.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan
menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Pada tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu dokumentasi pengembangan, dokumentasi operasi, dan dokumentasi pemakai. 1. Dokumentasi pengembangan Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai. 2. Dokumentasi Operasi Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
3. Dokumentasi Pemakai Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan (Kadir, 2002). 2.3.1.4 Operasi dan Pemeliharaan Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan sistem lama, sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Kedua, pemeliharaan diperlukan karena perubahan bisnis dan lingkungan, atau adanya permintaan kebutuhan baru (misalnya berupa laporan) oleh pemakai. Ketiga, pemeliharan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang menjadi menurun sehingga barangkali perubahan-perubahan penulisan program (Kadir, 2002). 2.3.2 Prototipe Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe dapat berdiri sebagai metode pengembangan tersendiri, tetapi juga dapat menjadi bagian dari SDLC. Beberapa versi SDLC yang lebih baru sering kali menyertakan prototipe sebagai alternatif atau suplemen dalam tahapan analisis dan desain sistem (Turban, McLean dalam Kadir, 2002). Dalam banyak kasus prototipe lebih digunakan untuk mendukung SDLC daripada untuk menggantikannya
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
(Ronmey, Steinbart dan Cushing dalam Kadir, 2002). Kelebihan dan kelemahan prototipe sebagai berikut: (Kadir, 2002)
Tabel 2.3 Kelebihan dan kelemahan prototipe Kelebihan prototipe Kelemahan prototipe No Pendefinisian kebutuhan pemakai Prototipe hanya bisa berhasil jika menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai bersungguh-sungguh pemakai yang lebih intensif. dalam menyediakan waktu dan 1 pemikiran untuk menggarap prototipe. Meningkatkan kepuasan pemakai. 2 Mempersingkat waktu pengembangan. 3
4
Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe, kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.
5
Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan.
Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tidak pernah berakhir, hal ini disebakan permintaan terhadap perubahan terlalu mudah untuk dipenuhi.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
6
Menghemat biaya (menurut penelitian, biaya pengembangan dpat mencapai 10% hingga 20% dibandingkan dengan menggunakan SDLC tradisional.
2.3.3 End-User development (pengembangan sendiri) Organisasi besar yang memiliki departemen yang menangani informasi umumnya memenuhi kebutuhan sistem informasi dengan cara memgembangkannya sendiri. Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi sebagai berikut: (Kadir, 2002).
Tabel 2.4 Kelebihan dan kelemahan pengembangan sendiri sistem informasi Kelebihan pengembangan sendiri Kelemahan pengembangan sendiri No sistem informasi sistem informasi Sistem dapat diatur sesuai dengan Perlu waktu yang lama untuk 1 kebutuhan. mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol. Dapat diintegrasikan dengan lebih baik Kemungkinan program mengandug 2 terhadap sistem yang sudah ada. bug sangat besar Proses pengembangan sistem dapat Kesulitan para pemakai dalam dikelola dan dikontrol. menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan memahami mereka 3 dan seringkali hal ini membuat para pengembangan merasa puas.
4
Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif. Keberhasilan pengembangan sistem dengan cara pembuatan sendiri oleh
pihak internal perusahaan terletak pada kemampuan spesialis teknologi informasi dalam perusahaan dan juga kesiapan para pemakai yang terlibat selama pengembangan sistem berlangsung (Kadir, 2002). Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
2.3.4 Aplication Sofware Package ( Paket Perangkat Lunak Aplikasi) Banyak vendor yang menjual paket perangkat lunak aplikasi (program siap pakai) dan bahkan kadangkala paket tersebut dijual bersama-sama perangkat keras. Umumnya pembelian paket seperti ini memungkinkan perusahaan pembeli untuk memodifikasi sendiri sistem yang sudah terpasang sehingga pemeliharaan selalu bergantung pada vendor. Namun, adakalanya paket dapat dimodifikasi sendiri oleh pengembang internal dalam perusahaan dengan cara mengatur beberapa parameter tertentu dalam paket. Kelebihan dan kelemahan penggunanan paket perangkat lunak aplikasi sebagai berikut: (Kadir, 2002). Tabel 2.5 Kelebihan dan kelemahan paket perangkat lunak aplikasi Kelebihan paket perangkat Kelemahan paket perangkat No lunak aplikasi lunak aplikasi Memerlukan waktu pengembangan yang Ada kemungkinan paket tidak jauh lebih singkat karena secara prinsip mendukung fungsi-fungsi yang perangkat lunak paket siap untuk spesifik dalam perusahaan. 1 dioperasikan. Yang diperlukan adalah penyesuaian sistem berdasarkan kebutuhan pemakai. Pemakai dapat memilih paket yang sesuai Ada kemungkinan harganya 2 dengan kebutuhan. sangat mahal. Umumnya paket merupakan perangkat Perangkat lunak tidak seefisien lunak yang berkualitas tinggi karena sudah kalau menggunakan sistem buatan teruji di tempat lain sehingga terbebas dari sendiri (karena umumnya paket 3 bug. dibuat seumum mungkin sehingga dapat dipakai oleh perusahaan mana saja). Pemakai dapat melakukan uji coba Evaluasi paket menyita waktu dan 4 terlebih dulu sebelum membeli. menuntut biaya. Dokumentasi lengkap. Ada kemungkinan paket hanya jalan pada jenis perangkat keras 5 tertentu (tidak kompetibel dengan perangkat yang sudah tersedia).
2.3.5 Outsourcing Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Menyerahkan pengembangan sistem ke pihak luar dikenal dengan sebutan outsourcing. Dalam prakteknya, outsourcing dapat berupa lebih dari hal itu, yakni sekaligus juga menyerahkan segala kegiatan yang berhubungan dengan pemprosesan informasi kepada pihak luar. Jadi, pihak luar tidak sekedar membuatkan sistem, tetapi juga sekaligus menangani operasi sistem dan bahkan terlibat dalam penyediaan perangkat keras. Cara seperti ini kurang lazim di Indonesia, tetapi cukup populer di Amerika. Kelebihan dan kelemahan penggunaan outsourcing. (Kadir, 2002).
Tabel 2.6 Kelebihan dan kelemahan outsourcing Kelebihan outsourcing Kelemahan outsourcing No Perusahaan dapat mengosentrasikan diri Kehilangan kendali terhadap pada bisnis yang ditangani. sistem dan data karena bisa saja, 1 pihak luar menjual data ke pesaing. Dapat digunakan untuk meningkatakan kas Mengurangai keunggulan dalam aset perusahaan karena tak perlu ada kompetitif karena pihak luar 2 aset untuk teknologi informasi. tidak dapat diharapkan untuk menyediakannya karena juga harus memikirkan klien lain. Mendapatkan kepakaran yang lebih baik Menjadi saat bergantung pada dan teknologi yang lebih maju. pihak luar sehingga saat sulit 3 bagi perusahaan untuk mngembil alih kembali sistem yang sedang berjalan. Lebih menghemat biaya. 4 Menyingkat waktu pengembangan. 5
6
Menghilangkan penyediaan sarana saat beban puncak terjadi (yakni ketika terjadi masa-masa pembeli membanjir) dan cukup melakukan pengeluaran biaya sesuai dengan tambahan layanan yang diberikan oleh pihak luar.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
2.4 Flowchart Algoritma adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah atau merupakan urutan suatu pekerjaan dari setiap program yang merupakan jalan pikiran dari program itu sendiri. Flowchart atau diagram alir adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan-kegiatan program dari mulai hingga akhir. Inti pembuatan flowchart atau diagram alir ini menggambarkan urutan langkah-langkah dari suatu algoritma.
Tabel 2.7 Simbol flowchart No. Simbol 1
Fungsi Terminal, untuk memulai dan mengakhiri suatu program.
2
Proses, suatu simbol yang menunujukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer
3
Input-output, untuk memasukkan data ataupun menunujukkan hasil dari suatu proses.
4
Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.
5
Predefined proses, suatu simbol untuk meyediakan tempat-tempat pengolahan dalam storage.
6
Connector, suatu prosedur akan masuk atau keluar melalui simbol ini dalam lembar yang sama.
7
Off-line Connector, merupakan simbol masuk atau keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas lainnya. Arus/Flow, prosedur yang dapat dilakukan dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, dan
8
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
dari kanan ke kiri. 9
Document, merupakan simbol untuk data yang berbentuk kertas maupun untuk informasi
10
Untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.
11
Simbol untuk output, yang ditunjukkan ke suatu device, seperti printer, plotters dan lain-lain sebagainya. Untuk menyimpan data
12
Sumber: Pohan, 1997
BAB 3 PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Metode Pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit haji Medan dibuat dengan menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem atau system Development Life Cycle (SDLC). Karena Metode SDLC dimulai dari satu tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ke tahapan awal membentuk suatu siklus atau daur hidup, pengembangan sistem sepenuhnya ditentukan oleh si pembuat sistem dan selanjutnya disosialisasikan kepada si pemakai sistem, selain itu sistem tidak mudah mengalami perubahan (Jogiyanto, 2003). SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam suatu pemprograman, mulai dari analisa sistem sampai operasi dan perawatan sistem (Jogiyanto, 2003). Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Analisa Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem
Operasi dan Pemeliharaan Sistem
Gambar 3.1 Siklus hidup pengembangan sistem informasi 3.2 Analisa Sistem 3.2.1 Definisi Masalah Sistem pencatatan pasien rawat inap yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan saat ini yaitu dengan mencatat pasien yang masuk dan keluar setiap harinya ke dalam satu buku induk, dan kemudian mencatatnya kembali dengan menggunakan program Excel dan program Dbase. Permasalahan registrasi pasien rawat inap yang sering terjadi di Rumah Sakit Haji Medan ini diantaranya nomor rekam medis yang hilang, pencatatan ganda baik nama maupun nomor rekam medis, dan sulitnya mendapatkan informasi jumlah pasien yang masuk dan keluar secara cepat dan tepat. Dan sulitnya mencari data pasien dan rekam medis pasien apabila pasien tersebut datang kembali berobat.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Untuk mengatasi permasalahan ini maka dibuat suatu program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan dengan menggunakan program visual basic 2005 Free. 3.2.2 Studi Kelayakan 3.2.2.1 Kelayakan Legal Sebelum dilakukan perancangan program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta dukungan dari Rumah Sakit Haji Medan terutama bagian rekam medis pasien rawat inap dan nantinya program ini akan dijalankan di bagian pendaftaran pasien. 3.2.2.2 Kelayakan Teknologi Teknologi yang dibutuhkan dalam menjalankan program ini nantinya adalah seperangkat komputer. Sedangkan di bagian rekam medis Rumah Sakit Haji Medan sendiri mempunyai 5 unit komputer, dan satu komputer akan disiapkan untuk menjalankan program ini nantinya. 3.2.2.3 Kelayakan Operasi Untuk mengoperasikan proram registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan dengan menggunakan program Microsoft visual basic 2005 Free, di bagian rekam medis pasien rawat inap sendiri terdapat 2 orang yang bisa menangani sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Satu orang bertindak sebagai admin yang akan mengoperasikan sistem ini, dan satu orang lagi bertindak sebagai peng-entry data. 3.2.3 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Setelah dilakukan pengamatan dan analisa, bagian rekam medis pasien rawat inap selama ini masih melakukan pencatatan data registrasi pasien rawat inap secara manual. Mereka sangat membutuhkan sebuah program yang dapat membantu mempermudah dalam menginput dan mengakses data dengan cepat dan tepat. Dari data yang diinput tersebut, diharapkan dapat menghasilkan informasi pasien masuk dan pasien keluar per hari, pasien masuk dan pasien keluar per bulan, indikator rumah sakit per bulan dan indikator rumah sakit per tahun. 3.2.4 Persiapan Data dan Informasi Setelah menilai kebutuhan pemakai maka data yang dibutuhkan untuk program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah data pasien, data kamar, data dokter, data pasien masuk dan data pegawai rekam medis.
a. Data pasien Data pasien terdiri dari: nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, jeni kelamin, agama, alamat, suku, telepon, handphone, pendidikan, pekerjaan. b. Data dokter Data dokter terdiri dari : kode dokter, nama dokter, alamat dokter, telepon dokter, handphone dokter dan spesialis. c. Data kamar
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Data kamar terdiri dari kode kamar, nama kamar, klasifikasi kamar, jumlah tempat tidur. d. Data pasien masuk Data masuk terdiri dari: nomor rekam medis, tanggal masuk, jam masuk, nama dokter yang merawat, kamar pasien dirawat. e. Data pasien keluar Data pasien keluar terdiri dari : nomor rekam medis pasien, tanggal keluar, jam keluar, dan keadaan pasien. f. Data petugas Data pengguna berupa nama-nama pengguna yang akan menjalankan program nantinya atau penginput data sesuai dengan jabatannya masingmasing. Data ini didapat dari Rumah Sakit Haji Medan.
3.2.5 Persiapan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah sistem operasi Microsoft Windows aplikasi Microsoft Visual Studio 2005 Free Trial, untuk membuat program sistem registrasi pasien rawat inap menggunakan aplikasi Visual Basic 2005 Free Trial, dan membuat database sistem registrasi pasien rawat inap menggunakan aplikasi SQL
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Server 2005 Free Trial dan pembuatan laporan menggunakan aplikasi Crystal Reports Free Trial. 3.2.6 Persiapan Perangkat Keras Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah satu set komputer dengan perangkat kerasnya terdiri dari : a. CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru). b. Layar monitor VGA c. Piranti Input ( Mouse dan Keyboard) d. Printer 3.2.7 Jadwal Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah pembuatan jadwal. Hal ini sangat diperlukan untuk memantau dan mengukur sampai sejauh mana efektifitas pelaksanaan dalam setiap tahapan - tahapan pekerjaan.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem Jadwal Pelaksanaan No Tahapan Pekerjaan Bulan ke 1 Bulan ke 2 1 1 2
3
2
3
4
1
2
3
Keterangan 4
Definisi masalah dan studi kelayakan Pendefinisian Kebutuhan Pemakai, persiapan data dan persiapan perangkat Perancangan sistem
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
4
Implementasi sistem
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan Sistem Umum Desain program menggambarkan langkah dari masing-masing proses, biasanya digambarkan dengan menggunakan bagan aliran sistem. Berfungsi menggambarkan prosedur dan metode pengolahan data dari sistem informasi data. Desain program secara umum pada sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, adalah sebagai berikut : Data Pasien
Data Dokter
Input data ke komputer
Penyimpanan dan
(Form registrasi)
pengolahan data
Laporan laporan
Data Kamar
Gambar 3.2 Perancangan sistem secara umum
3.3.2. Perancangan Sistem Terinci 3.3.2.1 Alur Proses Program Alur proses menggambarkan alur kegiatan pengguna ketika menggunakan program. Adapun alur proses pada program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah : Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
MULAI
LOGIN
LOGIN
ENTRI REGISTRASI
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, PASIEN BENAR? 2010.
T
Y PILIH MENU: - DATA DOKTER - DATA PASIEN - DATA KAMAR - ADMINISTRASI - LAPORAN - USER - KELUAR
REFERENSI - DOKTER - PASIEN - KAMAR
LAPORAN - HARIAN - BULANAN - INDIKATOR TAHUNAN
KELUARR
SELESAI
Gambar 3.3 Perancangan Sistem Terinci
3.3.2.2 Perancangan Input Desain input meliputi desain dari bentuk dokumen dasar yang akan digunakan untuk menangkap data input beserta semua kode-kode yang digunakan. Desain input Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
RS
pada program registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan ini berupa data pasien, data dokter, data kamar, dan data petugas rekam medis.
Data Pasien
Data dokter
Form Input
Data petugas Data kamar
rekam medis
Gambar 3.4 Perancangan Input
3.3.2.3 Perancangan Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Desain database program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan, adalah sebagai berikut :
Pasien *Nomor_rekam_ medis PASIEN Nama_Pasien medis *Nomor_rekam_ Jenis_kelamin Nama_Pasien Enny Khairani : Pengembangan Sistem 2010. Tanggal_lahir Tempat_lahir Pekerjaan Tanggal_lahir Pendidikan Jenis_kelamin Agama Agama Suku Alamat Alamat Suku
Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan DOKTER Tahun 2009,
*Id_ Dokter Nama_dokter Alamat Telepon_ dokter *Kode_spesialis
SPESIALIS *Kode-spesialis Nama_Spesialis
KELUAR *Nomor_Rekam_Medis Tanggal_keluar Keadaan_keluar
KAMAR *Kode_Kamar Nama_Kamar Kalsifikasi_Kamar Jumlah_Tempat tidur
REGISTRASI *Kode_masuk Nomor_Rekam_Medis Tanggal_masuk *Kode_Dokter * Kode_Kamar Tipe_pembayaran Penyakit
PETUGAS Kode_Petugas User Password Re_password
Keterangan : *= Primary key Gambar 3.5 Perancangan Database Tabel yang perlu dibuat terdiri dari 6 tabel yaitu: a. Tabel identitas pasien Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
b. Tabel identitas dokter c. Tabel kamar d.
Tabel petugas rekam medis
e. Tabel registrasi pasien f. Tabel registrasi pasien keluar
a.
Tabel Identitas Pasien
Tabel 3.2 Identitas Pasien No Field 1 *Nomor_Rekam_Medis 2 Nama_Pasien 3 Tmpt_lahir 4 Tgl_lahir 5 Jns_Kelamin 6 Agama 7 Alamat 8 Suku 9 Telepon 10 Handphone 11 Pendidikan 12 pekerjaan
Tipe Data Text Text Text Date/Time Text Text Text Text Text Text Text Text
Lebar 8 25 15 10 10 10 50 13 20 5 15
Keterangan Nomor rekam medis Nama pasien Tempat lahir Tanggal lahir Jenis kelamin Agama pasien Alamat Pasien Suku Pasien Telepon Pasien Handphone pasien Pendidikan pasien Pekerjaan pasien
b. Tabel Identitas Dokter Tabel 3.3 Identitas dokter No Field 1 *Id_ dokter 2 Nama_Dokter 3 Alamat 4 Telepon 5 Spesialisasi
c.
Tipe Data Text Text Text Text Text
Lebar 3 25 50 13 2
Keterangan Id dokter Nama Dokter Alamat dokter Telepon dokter Spesialisasi
Tabel Kamar
Tabel 3.4 Kamar Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
No 1 2 3 4
Field *Kode_kamar Nama_Kamar Klasifikasi Jlh_TT
Tipe Data Text Text Text Text
Lebar 3 15 15 3
Keterangan Id kamar Nama kamar Klasifikasi kamar Jumlah tempat tidur
d. Tabel Petugas Rekam Medis Tabel 3.5 Petugas rekam medis No Field Tipe Data 1 *Kode_pengguna Autonumber 2 User_name Text 3 Password Text 4 Re_password Text e.
20 10 15
Keterangan Id kamar User pengguna Password pengguna Re-Password pengguna
Tabel Registrasi Pasien
Tabel 3.6 Registrasi Pasien No Field 1 *No_Administrasi 2 No_rekam medis 3 Kode_dokter 4 Kode_kamar 5 Tanggal_masuk 6 Tipe_Pembayaran f.
Lebar
Tipe Data Text Text Text Text Date/Time Text
Lebar 8 8 3 2 10
Keterangan Id masuk Nomor rekam medis Id dokter Id kamar Tanggal masuk pasien Tipe pembayaran
Tabel registrasi Pasien Keluar
Tabel 3.7 Registrasi pasien keluar No Field Tipe Data 1 *Nomor_rekam_medis Text 2 Tgl_keluar Date/Time 3 Keadaan Text 4 Diagnosa Text
Lebar 8 10 25
Keterangan Nomor rekam medis Tanggal keluar Keadaan pasien keluar Diagnosa
3.3.2.4 Perancangan Ouput Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output digunakan untuk menjawab kebutuhan pemakai untuk bentuk-bentuk informasi yang di inginkan. Beberapa bentuk output yang dapat digunakan untuk memberikan informasi yang tepat seperti tabel. Desain output pada program sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan adalah bentuk tabel. Tabel berupa tabel laporan harian, tabel laporan bulanan, indikator rumah sakit perbulan, indikator rumah sakit tahunan. Laporan harian
Laporan bulanan
Output Indikator Rumah sakit
Gambar 3.6 Desain Output a. Laporan Harian Laporan harian merupakan rekapitulasi dari laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap harinya. b. Laporan Bulanan Laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan pasien masuk dan pasien keluar bulanan. Laporan ini mencakup kegiatan selama satu bulan dimasukkan ke dalam format tabel tertentu. Laporan ini berguna untuk Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
memonitor kegiatan dan arus kunjungan pasien selama 1 bulan. Laporan bulanan terdiri dari beberapa laporan diantaranya : 1. Laporan pasien masuk 2. Laporan Pasien keluar 3. Laporan Rekapitulasi 4. Indikator rumah sakit c. Laporan Tahunan Laporan tahunan berisi indikator rumahsakit. Indikator rumah sakit terdiri dari: 1. BOR (Bed Occupancy Rate) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu. BOR =
Jumlah hari rawa tan x 100% Tempat tidur x hari
Nilai BOR ideal adalah 60% - 85% 2. LOS (Length of Stay) adalah rata – rata lama rawatan pasien keluar. LOS =
Lama dirawat pasien keluar Pasien keluar
Nilai LOS ideal adalah 6 – 9 hari 3. BTO (Bed Turn Over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu tahun. BTO =
Pasien keluar Jumlah tempat tidur
Nilai BTO ideal adalah 40 – 50 kali Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
4. TOI (Turn Over Interval) adalah rata – rata tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi kesaat berikutnya dalam satu tahun. TOI =
(Tempat tidur x hari ) − hari perawa tan Jumlah pasien keluar
Nilai TOI ideal adalah 1 – 3 hari 5. GDR (Gross Death Rate) adalah persentase angka kematian umum. GDR =
Jumlah pasien yang meninggal xK Jumlah pasien keluar RS
Nilai GDR ideal adalah < 4,5% 6. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian lebih dari 48 jam setelah pasien dirawat. NDR =
Jumlah pasien meninggal setelah 48 jam lebih di rawat xK Jumlah pasien yang keluar RS
NDR ideal adalah < 2,5% 3.4. Implementasi Sistem Pada tahap implementasi ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan sebagai berikut: 3.4.1 Uji Coba Sistem Pengujian sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputer Departemen Kependudukan
dan
Biostatistika
FKM
USU.
Setelah
sistem
diuji
coba
diimplementasikan di Rumah Sakit Haji Medan.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
3.4.2 Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Setelah dilakukan pengujian sistem maka dilakukan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras di Rumah Sakit Haji Medan, untuk perangkat keras di Rumah Sakit Haji Medan telah tersedia 1 set komputer untuk dijalankannnya sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan. Setelah itu intalasi pengkat lunak pada komputer tersebut. 3.4.3 Sosialisasi Sistem Setelah sistem diuji coba dengan berhasil, sistem ini disosialisasikan kepada petugas rekam medis di Rumah Sakit Haji Medan. 3.4.4 Dokumentasi Pada pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap ini dokumentasi yang dilakukan yaitu dokumentasi pengembangan. Dokumentasi pengembangan berupa menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup dekskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian. Semuanya dijabarkan pada bab 5 dalam karya tulis ini.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 4 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
4.1 Sejarah Rumah Sakit Haji Medan Rumah Sakit Haji Medan didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar pada tanggal 7 Maret 1991 No. 445.05/712K, dan diresmikan pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua Gubernur Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan berlokasi di jalan Rumah Sakit Haji Estate di areal tanah seluas 6 ha dengan luas bangunan 13.017,59 m2. Secara operasional Rumah Sakit Haji Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk kegiatan poliklinik, di samping itu juga memberikan pelayanan bagi jamaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi. Pada tanggal 1 Juli 1992 secara penuh Rumah Sakit Haji Medan mempunyai tipe B dengan kapasitas 139 tempat tidur. Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat dari Menteri Kesehatan RI No: YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Dasar meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan Rekam medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan administrasi manajemen. Secara teknis administrasi Rumah Sakit Haji Medan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Sumatera Utara. Pada awalnya dalam kegiatan operasional Rumah Sakit Haji Medan mendapat bantuan dana dari Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tetapi pada tahun kedua telah berdiri sendiri dalam kegiatan operasionalnya. 4.2 Tujuan, Visi, Misi, Falsafah dan Motto Rumah Sakit Haji Medan 1. Tujuan a. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka ibadah dan amal saleh yang ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk mensukseskan Sistem Kesehatan Nasional melalui penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi persyaratan medis dan teknis, berkualitas dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada proses hasil penyembuhan berdasarkan iman kepada Allah. Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai wadah untuk tempat beribadah membantu para pasien yang membutuhkan dan sekaligus membantu pemerintah dalam mensukseskan Sistem Kesehatan Nasional dengan mengadakan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan prosedur teknis medis dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. b. Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji di bidang pelayanan kesehatan dalam arti yang seluas–luasnya. Mensukseskan penyelenggaraan ibadah haji di bidang pelayanan kesehatan bagi calon jamaah haji yang hendak berangkat maupun jamaah yang baru pulang dari tanah suci dan selanjutnya akan menjadi pusat pelayanan kesehatan haji untuk daerah Sumatera Utara.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
c. Melaksanakan kaidah–kaidah kode etik profesional, sumpah jabatan serta kedisiplinan tugas. Pegawai dan perawat Rumah Sakit Haji Medan maupun para dokter harus melakukan pekerjaan sesuai dengan kode etik profesional sumpah jabatan dan berdisiplin. 2. Visi Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan sebagai rumah sakit yang bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan dalam seluruh kegiatannya harus mencerminkan sifat yang Islami sehingga nuansa Islami selalu terpancar dalam setiap pelayanannya. 3. Misi a. Pelayanan kesehatan yang islami dan profesional dengan tetap peduli pada kaum dhua’fa. Seluruh pelayanan yang diberikan harus bermutu, profesional sesuia ketentuan teknik medis dan keperawatan serta bernuansa islami tentu saja untuk tercapainya hal tersebut diatas memerlukan biaya. Disinilah perlunya pertimbangan biaya khusus bagi penanggulangan kaum miskin yang harus diperhatikan oleh Rumah sakit Haji Medan. b. Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya. Semua kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan harus merupakan syi’ar agama Islam di tengan masyarakat. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
c. Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi cendikiawan muslim. Rumah Sakit Haji Medan terbuka bagi seluruh siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan PKL, penelitian, magang demi kesuksesan studinya sehingga diharapkan mereka menjadi cendikiawan muslim yang beriman, bertakwa dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Falsafah Rumah Sakit Haji Medan adalah perwujudan dari iman, amal saleh dan ibadah kepada Allah SWT. a. Surat Maryam ayat 96 : Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang. b. Rumah Sakit Haji Medan mempunyai niat untuk melakukan dakwah islam melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pengelolaan yang Islami sesuai ajaran Al-Qur’an dan Hadits. c. Surat Asy-syu’ara ayat 80 : Dan apabila aku sakit maka Dialah (Allah) yang akan menyembuhkan. d. Rumah Sakit Medan dalam seluruh kegiatannya dilandaskan atas AlQur’an dan Hadits. e. Motto Bekerja sebagai ibadah, ikhlas dalam pelayanan dan istiqomah dalam pendirian.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Semua pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dan perawat Rumah Sakit Haji Medan merupakan ibadah dan keikhlasan sebagai sarana untuk mendapatkan keridhoan dari Allh SWT dan berpendirian tetap, tak mudah goyah menghadapi kemungkinan dan tetap teguh kepada kebenaran. 4.3 Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Rumah Sakit Haji Medan tahun 2008 sebanyak 496 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Pegawai Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2008 Jenis Kelamin Jumlah No Bagian Pria Wanita 1 Non Medis 92 99 191 2 Paramedis Non Keperawatan 11 32 43 3 Paramedis Keperawatan 36 193 229 4 Dokter 18 15 33 Jumlah 157 339 496 Sumber: Laporan Tahunan Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah pegawai Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan jenis kelamin tahun 2008 terdapat 496 orang, dari jumlah tersebut pegawai bagian rekam medis berjumlah 10 orang. Pegawai bagian rekam medis termasuk ke dalam non medis. Tabel 4.2 Distribusi Pegawai Rumah Sakit Haji berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2007 No Status Kepegawaian Banyak Pegawai 1 Pegawai Negeri 74 2 Pegawai Swasta 351 3 Pegawai Honor 71 Jumlah 496 Sumber: Laporan Tahunan Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2008.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Rumah Sakit Haji Medan yang merupakan rumah sakit swasta terdapat pegawai negeri sebanyak 74 orang, dan pegawai honor sebanyak 71 orang.
4.4 Sarana a. Tempat tidur Rumah Sakit Haji Medan bulan Juli tahun 2009 memiliki tempat tidur sebanyak 229 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut: 1. Kelas Utama A/Super VIP
: 4 tempat tidur (1,7 %)
2. Kelas Utama B/VIP
: 17 tempat tidur (7,4 %)
3. Kelas IA
: 21 tempat tidur (8,4 %)
4. Kelas IB
: 28 tempat tidur (12,2 %)
5. Kelas II
: 62 tempat tidur (29,2 %)
6. Kelas III
: 67 tempat tidur (26,8%)
7. Ranjang Bayi
: 11 tempat tidur (4,8 %)
8. Ruang ICU/ICCU
: 14 tempat tidur (6,1 %)
9. inkubator
: 5 tempat tidur (2,1 %)
b. Fasilitas Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit
Haji medan Meliputi
laboratorium, radiologi, farmasi, rehabilitasi medis, gizi, binatu, pemeliharaan sarana rumah sakit. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Peralatan canggih juga telah dapat disediakan seperti Arthroscope, CT Scan,
FESS
(Functional
Endoscopy
Sinus
Surgery),
Ureteroscope,
Electrokinetic Lithotriptor, Multimobile (C-Arm), Gastroscopy dan lain–lain sehingga Rumah Sakit Haji Medan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
BAB 5 HASIL PENGEMBANGAN SISTEM
5.1 Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan dikembangkan menggunakan perancangan input, perancangan database, perancangan output. perancangan input yang berhasil dibuat meliputi data pasien, data kamar, data dokter, data petugas rekam medis. Perancangan database
yang berhasil di buat
meliputi tabel identitas pasien, tabel identitas dokter, tabel kamar, tabel petugas rekam medis, tabel registrasi pasien, tabel registrasi pasien keluar. Perancangan output yang berhasil dibuat berupa cetak kartu berobat pasien, laporan harian pasien masuk, laporan harian pasien keluar, laporan bulanan pasien masuk, laporan bulanan pasien keluar, laporan rekapitulasi bulanan, dan indikator rumah sakit. Indikator rumah sakit meliputi BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval), GDR (Gross Death Rate), NDR (Net Death Rate). 5.2 Cara Kerja Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Klik start shortcut to Datapasien, maka tampilan form login akan terbuka, dan petugas mengisi form login yang terdiri dari User name dan password dan repassword, selanjutnya petugas memilih log in. User name dan password dan repassword harus diisi dengan benar, jika tidak maka menu utama tidak dapat dibuka. Tampilan form login dan menu utama seperti di bawah ini:
Gambar 5.1 Form login dan form menu utama Jika pengisian User Name dan password dan re-password benar maka menu utama akan terbuka seperti dibawah ini:
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.2 Form menu utama Pada menu utama terdapat enam pilihan menu utama, yaitu pasien, kamar, dokter, administrasi, laporan, dan user. A. Menu pasien Pada menu pasien terdapat daftar pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Haji Medan seperti berikut:
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.3 Form menu pasien Pada Form menu pasien terdapat daftar pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Haji Medan dan beberapa tombol yaitu buat baru, edit, hapus, check-in, dan cetak kartu. 1. Buat baru Pada sub menu buat baru berfungsi untuk mendaftar pasien dan apabila di klik akan muncul form Membuat Akun pasien Baru.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.4 Form membuat akun pasien baru Pada form Identitas pasien, petugas sistem pendaftaran pasien rawat inap dapat mengisi identitas pasien dari pasien baru. Form identitas pasien terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, agama, jenis kelamin, suku, telephone, handphone, pendidikan, pekerjaan. Nomor rekam medis muncul secara otomatis. Satu nomor rekam medis hanya dimiliki satu pasien. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data pasien ke tabel daftar pasien. Tombol keluar untuk keluar dari form membuat akun pasien baru. 2. Edit Tombol edit berfungsi untuk mengedit data pasien yang telah terdaftar pada tabel daftar pasien. Data pasien yang akan diedit diberi tanda centang kemudian klik tombol edit maka akan mucul form sebagai berikut:
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.5 Form Mengedit akun pasien Pada form mengedit akun pasien telah terdapat identitas pasien, petugas rekam medis memilih data yang akan diedit. Kemudian klik tombol simpan untuk menyimpan data pasien ke tabel daftar pasien dan tombol keluar untuk keluar dari form tersebut. 3. Hapus Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data pasien yang telah terdaftar pada tabel daftar pasien. Data pasien yang akan dihapus diberi tanda centang kemudian klik tombol hapus. 4. Check-in Pada sub menu check-in berfungsi untuk pasien masuk yang akan menginap di Rumah Sakit Haji medan, setelah mengisi form identitas pasien akan keluar pesan “Data berhasil disimpan, apakah anda akan registrasi?” . kalau ya maka pasien akan check in dan masuk dalam daftar administrasi pasien check- in. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.6 Form check-in Pada Form Check-in berisi no administrasi, data pasien terdiri atas nomor rekam medis, nama pasien, alamat pasien, data dokter terdiri atas spesialis dan nama dokter, data kamar terdiri atas klasifikasi, nama kamar dan jumlah kamar, tanggal masuk, tipe pembayaran, peyakit. Setelah itu pilih tombol simpan untuk menyimpan data pasien check-in tersebut ke dalam tabel daftar pasien check-in, dan tombol keluar untuk keluar dari form check-in. 5. Cetak kartu Pada sub menu ini berfungsi untuk cetak kartu pasien. Tampilan kartu berobat pasien dapat dilihat di bawah ini:
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.7 Kartu berobat pasien Kartu berobat pasien berisi data pasien yaitu nomor rekam medis, nama pasien, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat. B. Menu Kamar Pada kamar terdapat kategori daftar kamar dan daftar klasifikasi kamar, dan terdapat beberapa tombol yaitu baru, edit dan hapus.
Gambar 5.8 Form menu kamar Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
1. Baru Pada sub menu buat baru berfungsi untuk mendaftar kamar dan mendaftar klasifikasi kamar, apabila di klik akan muncul form Buat kamar Baru, dan form Buat Klasifikasi Baru.
Gambar 5.9 Form buat kamar baru dan form buat klasifikasi baru Pada form buat kamar baru terdiri atas No. Id kamar, nama kamar, klasifikasi kamar, jumlah tempat tidur, keterangan. nama kamar berisi nama-nama kamar di Rumah Sakit Haji Medan. Nama klasifikasi terdiri dari klasifikasi kamar di Rumah Sakit Haji Medan seperti S.VIP, VIP, I-A, I-B, Kelas I, Kelas II, Kelas III, ICU/ICCU. Pilih tombol untuk menyimpan data kamar, dan tombol keluar untuk keluar dari form tersebut. 2. Edit Pada sub menu edit berfungsi untuk mengedit data kamar dan data klasifikasi kamar yang telah ada. Dengan cara terlebih dahulu memberi tanda centang pada
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
daftar kamar yang akan diedit lalu klik tombol edit. Maka akan muncul form sebagai berikut:
Gambar 5.10 Form edit data kamar dan form edit klasifikasi kamar 3. Hapus Pada sub menu Hapus berfungsi untuk menghapus data kamar dan data klasifikasi kamar yang telah ada dengan memberi tanda centang pada daftar kamar tersebut lalu klik tombol hapus. C. Menu Dokter Pada kamar terdapat kategori daftar dokter dan daftar spesialisasi dokter, dan terdapat beberapa tombol yaitu baru, edit dan hapus.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.11 Form menu dokter 1. Baru Pada sub menu buat baru berfungsi untuk mendaftar dokter dan mendaftar spesialisasi dokter apabila di klik akan muncul form Buat Data Dokter Baru, dan form Buat Spesialis Baru.
Gambar 5.12 Form Buat Data Dokter Baru dan Form Buat Spesialis Baru Pada form Buat data dokter baru, petugas sistem pendaftaran rawat inap dapat mengisi identitas dokter di dalam form tersebut. Form Buat Data Dokter Baru terdiri dari kode dokter, nama dokter, alamat dokter, spesialisasi, telephone, handphone, Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
keterangan. Kode dokter merupakan nomor urut dari dokter. Spesialisasi berisi tentang dokter spesialis di Rumah Sakit Haji Medan. Tombol simpan untuk menyimpan data dokter, dan spesialisasi dokter ke dalam database dan tombol keluar untu keluar dari form data dokter baru dan spesialisasi. 2. Edit Pada sub menu edit berfungsi untuk mengedit data dokter dan data spesialisasi yang telah ada. Dengan cara terlebih dahulu memberi tanda centang pada daftar dokter yang akan diedit lalu klik tombol edit maka akan muncul form sebagi berikut.
Gambar 5.13 Form Edit data dokter baru dan form Edit spesialis Setelah data diedit pilih tombol simpan untuk menyimpan ke tabel daftar dokter dan tombol keluar untuk keluar dari form tersebut 3. Hapus Pada sub menu Hapus berfungsi untuk menghapus data dokter dan data spesialis yang telah ada dengan memberi tanda centang pada daftar kamar tersebut lalu klik tombol hapus. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
D. Menu Administrasi Pada menu administrasi terdapat daftar pasien check-in dan daftar pasien Check-out. Petugas juga dapat mencari data pasien berdasarkan nama pasien, dokter, dan tanggal masuk pasien lalu klik tombol cari. Daftar pasien tersebut dapat diedit kecuali data pasien. Setelah pasien keluar akan masuk pada daftar pasien check-out.
Gambar 5.14 Form administrasi pasien 1. Edit Pada sub menu edit berfungsi untuk mengedit data pasien dan data. Dengan cara terlebih dahulu memberi tanda centang pada daftar pasien check-in yang akan diedit lalu klik tombol edit. Setelah data diedit pilih tombol simpan untuk menyimpan dan tombol keluar untuk keluar dari form tersebut. 2. Check-Out
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Pada sub menu Check-Out berfungsi untuk mendaftarkan pasien yang telah keluar dari rumah sakit. Dengan cara terlebih dahulu memberi tanda centang pada daftar pasien check-in yang akan check-Out lalu klik tombol Check-Out. Setelah itu isi form Check-out pilih tombol simpan untuk menyimpan dan tombol keluar untuk keluar dari form tersebut.
Gambar 5.15 Form check-Out Pada form Check-Out, Petugas sistem cukup memilih daftar pasien yang akan check-out, setelah isi keadan pasien dan diagnosa. Pilih Tombol save untuk menyimpan data pasien tersebut dalam daftar pasien yang checkout dan pilih tombol close untuk keluar dari form tersebut. E. Menu Laporan Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Pada menu laporan terdapat form laporan terdiri atas laporan masuk, laporan keluar, laporan rekapitulasi, dan informasi pasien rawat inap. Pada form laporan masuk dapat dipilih laporan sesuai dengan keinginan berdasarkan tanggal dan bulan.
1. Laporan masuk Menu ini berfungsi untuk menghasilkan informasi tentang pasien rawat inap yang masuk berdasarkan tanggal dan bulan.
Gambar 5.16 Laporan masuk 2. Laporan keluar
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Menu ini Berfungsi untuk menghasilkan informasi tentang pasien rawat inap yang keluar berdasarkan tanggal dan bulan.
Gambar 5.17 Laporan keluar 3. Laporan Rekapitulasi Menu ini berfungsi untuk menghasilkan informasi tentang rekapitulasi pasien rawat inap berdasarkan tanggal dan bulan.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.18 Laporan rekapitulasi
3. Informasi Menu ini berfungsi untuk menghasilkan informasi tentang indikator Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan bulan.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.19 Indikator Rumah Sakit Haji Medan Per bulan Pada form informasi berisi indikator Rumah Sakit Haji Medan yang terdiri atas BOR (Bed Occupancy Rate), LOS (Length of Stay), BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval), GDR (Gross Death Rate), NDR (Net Death Rate). F. Menu user Pada menu data user terdapat beberapa tombol yaitu baru dan edit. 1. Baru Pada sub menu ini terdapat form pengguna baru berfungsi untuk menambah petugas yang akan menggunakan sistem ini. Seperti pada gambar di bawah ini:
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.20 Form pengguna baru Pada form pengguna baru, petugas sistem pedaftran pasien rawat inap dapat mengisi user name, password dan re-password. User name yang dimaksud adalah petugas sebagai admin atau sebagai pegawai, untuk password isi sesuai keinginan dan re-password diisi sama dengan password. 2. Edit Pada sub menu ini terdapat form pengguna baru berfungsi untuk mengedit data petugas yang akan menggunakan sistem ini. Setelah itu pilih simpan untuk menyimpan data pengguna ke dalan database, dan tombol keluar untuk keluar dari form Pengguna.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
5.2.1 Flowchart Program a. Flowchart Menu Login
Shortcut to DataPasien
Y
X Menu Login
Input Data
T
Y
Y Log In
T
MENU UTAMA Keluar
Z END Gambar 5.21 Flowchart Menu Login
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
b. Flowchart Menu Utama
A A1 Menu Utama
Keluar
EN Y PASIEN
T
MENU PASIEN
B
MENU KAMAR
C
MENU DOKTER
D
Y KAMAR
T
Y DOKTER
T
Y Administrasi
T
Y
MENU Administrasi
E
MENU LAPORAN
F
LAPORAN
T USER
Y
MENU USER
G
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.22 Flowchart menu utama
c. Flowchart Menu Pasien
B B1 Pasien
Buat baru
Y
T Pesan Check- In
Tampil data
Baru
Check-in
T B1
B1
Edit
T
Y Hapus Input Data Pasien
Y Pesan
Y
T
Y
T Keluar
Yes Simpan
A
Hapus data
No
T
T Y
Keluar DBMS
\ B2
Gambar 5.23 Flowchart Menu Pasien
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
DBMS
d. Flowchart Menu Kamar
C
KAMAR
Id Kamar otomatis
Input data kamar Y
T
Buat Baru
Tampilan Data
Pesan Simpan
C1
Y
T Keluar
DBMS
Y Edit
Hapus
T
Gambar 5.24 Flowchart Menu Kamar Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
e. Flowchart Menu Dokter
D
DOKTER
Id dokter otomatis
Input data Dokter Y
T
Buat Baru
Tampilan Data
Pesan Simpan
D1
T
Y Keluar
DBMS
Y Edit
Hapus
T
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.25 Flowchart menu dokter
f. Flowchart Menu Laporan
E
Laporan
Pilih Laporan
Laporan Masuk
Laporan Keluar
Pilih Bulan
Pilih Bulan
Pilih Bulan
Pilih Tanggal
Pilih Tanggal
Pilih Tanggal
CETAK
KELUAR
A
Informasi
Laporan Rekapitulasi
Pilih Bulan
LAPORAN
CETAK
LAPORAN
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
CETAK
Gambar 5.26 Flowchart Menu Laporan
g. Flowchart Menu User
G
G Data User
E1
Edit
Baru Hapus
Y Input Data
T User
Input Data
Y
User
E1 Simpan T
Y
T Keluar Y
Keluar
DBMS
A
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Gambar 5.27 Flowchart menu user
5.3 Pengujian Program Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Pengujian sistem registrasi pasien rawat inap dilakukan di Laboratorium Komputer Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM USU secara offline. Pelaksanaan pengujian ini dengan sistem operasi windows XP profesional Version 2002 Service Pack 3 yang bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi menu program yang telah dirancang apakah dapat berjalan dengan baik.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Keuntungan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan diantaranya adalah: 1. Kemudahan input data pasien Input data pasien dapat lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Input data pasien dilakukan di ruang pendaftaran, langsung diisi form yang terdapat di dalam komputer. Pengisian tanggal lahir, jenis kelamain dan agama cukup dengan memilih saja. Saat pasien ditetapkan untuk dirawat inap (check-in) maka pengisian nama dokter, kamar, dan tipe pembayaran cukup memilih saja. 2. Kemudahan dalam pembuatan kartu berobat pasien. Petugas tidak perlu lagi mengisi formulir kartu berobat dengan cara manual, karena dengan sistem ini data pasien yang dibutuhkan untuk pengisian formulir kartu berobat secara otomatis tersimpan pada waktu pengentrian data pasien. Kartu berobat pasien dapat langsung dicetak menggunakan kertas karton ukuran 8 x 8 cm. Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
3. Kemudahan dalam pembuatan laporan pasien rawat inap dan indikator rumah sakit Dalam pembuatan laporan juga lebih mudah dan jenis laporannya bervariasi karena dapat memilih hari dan bulan laporan yang diinginkan. Jenis laporan pasien rawat inap yang dapat dihasilkan yaitu laporan per hari, laporan bulanan, laporan rekapitulasi, informasi yang terdiri dari: a. Laporan harian pasien masuk b. Laporan bulanan pasien masuk c. Laporan harian pasien keluar d. Laporan bulanan pasien keluar e. Laporan harian rekapitulasi f. Laporan bulanan rekapitulasi g. Informasi mengenai indikator rumah sakit setiap bulan. 4. Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM) Petugas untuk pengentrian data dan pengolahan data cukup satu orang saja, Sehingga sumber daya manusia yang dibutuhkan menjadi efisien. 5. Efektif waktu Pengentrian data menjadi lebih cepat, karena sebagian data pasien diisi cukup dengan memilih saja. jadi waktu, untuk pendaftaran pasien rawat inap dapat lebih efektif. 6. Keamanan data
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya, Karena sistem ini dilengkapi dengan login yang berisi user name, password dan re-password. Sehingga hanya petugas yang terdaftarlah yang dapat menjalankan sistem ini.
7. Keakuratan data Pada Pengisian data pasien yang ditetapkan untuk dirawat inap (check-in) tersedia nomor administrasi yang berfungsi mencatat semua data pasien setiap kali pasien rawat inap.
6.2 Kekurangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Kekurangan dalam menggunakan sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan antara lain: 1. Belum tersedianya komputer di bagian pendaftaran tempat sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan di-instal. 2. Pengentrian data hanya dapat dilakukan pada satu komputer saja belum bisa secara online menggunakan LAN. Sehingga berkas rekam medis pasien keluar harus dikirim kembali ke meja pendaftaran untuk dapat diisi data pasien keluar. Jika sistem ini berjalan secara online diharapkan petugas dapat melakukan registrasi dari kamar pasien dirawat dan datanya masuk ke
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
komputer induk. Selain itu, LAN di Rumah Sakit Haji Medan masih mengalami kerusakan.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan Pada sistem registrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan yang telah dikembangkan: 1. Terdapat form identitas pasien 2. Terdapat form identitas dokter 3. Dapat membuat laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap hari 4. Dapat membuat laporan pasien masuk dan pasien keluar setiap bulan 5. Menghasilkan informasi ruang tempat pasien dirawat 6. Menghasilkan informasi dokter yang merawat pasien rawat inap. 7. Menghasilkan informasi laporan rumah sakit yaitu BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR. 7.2 Saran
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
1. Kepada pihak Rumah Sakit Haji Medan agar di ruang pendaftaran pasien disediakan sebuah komputer agar sistem registrasi pasien rawat inap ini dapat di-instal kedalamnya. 2. Kepada pihak Rumah Sakit Haji Medan untuk menyediakan kertas karton untuk mencetak kartu berobat ukuran 8 x 8 cm. 3. Kepada pihak Rumah Sakit Haji Medan untuk berkonsultasi pada programmer untuk pengembangan sistem registrasi pasien rawat inap secara LAN dan memperbaiki LAN di Rumah Sakit Haji Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo, E, dkk. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web pada
Subsistem
Farmasi
Menggunakan
Framework
Prado.
http//elektro.ft.undip.ac.id/ abstrak/eko_3_.pdf/. Diakses 2 februari 2009.
Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi Offset.
............., 2003. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Kadir, A. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data.Yogyakarta : Andi Offset.
.............., 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Kusumo, A.S. 2006. Pemprograman Visual Basic 2005. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Mahyudin. 1995. Pengantar Sistem Pengolahan Basis Data. Medan : USU Press.
Pohan, H.I. dkk.1997. Pengantar Perancangan Sistem. Jakarta: Erlangga
Rumah Sakit Haji Medan. 2007. Rumah sakit Haji Medan Laporan Tahun 2007. Medan
Rumah Sakit Haji Medan. 1992. Pedoman Penyelenggaraan Rekam medis Rumah Sakit Haji Medan. Medan
Sabarguna. 2005. Sistem Informasi Rumah Sakit Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Jateng – DIY
Sanjoyo, R. 2008. Sistem Informasi Kesehatan. D3 Rekam medis FMIPA UGM. http//yoyoke.web.ugm.ac.id/download/qualityassurance.pdf Diakses 23 april 2009
Solution,W. 2007. Membuat Aplikasi Reporting Service dengan SQL Server 2005. Jakarta: Elex Media Komputindo Somantri, M. 2005. Konsep Pemrograman Jaringan dengan Memanfaatkan Midlleware ORB (Object Request Broker) http://www.google.co.id/search?hl=id&q=middle ware+adalah&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=&aq=f&oq=middlew are Diakses 4 april 2009
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Supardi, Y. 2008. Microsoft Visual Basic 2005 untuk Segala Tingkat. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Tim Divisi dan Pengembangan MaDCOMS-MADIUN .2007. Mahir dalam 7 Hari Microsoft Office Access 2007. Yogyakarta : Andi Offset.
Wahan Komputer.2005. Tutorial 5 Hari Menggunakan Microsoft access 2003. Yogyakarta : Andi Offset Wandy. 2009. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. http://irwandykapalawi. wordpress.com/2009/04/16/sistem-informasimanajemen-rumah-sakit/ Diakses 9 April 2009
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
LAMPIRAN KARTU BEROBAT PASIEN
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.
Enny Khairani : Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2009, 2010.