PENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN
ANDI SETIADI G64103025
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PENGEMBANGAN SIJELITA SEBAGAI SISTEM KEAMANAN PERUMAHAN BERBASIS SMS DAN PSTN
ANDI SETIADI G64103025
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
ABSTRAK
ANDI SETIADI. Pengembangan SIJELITA sebagai sistem keamanan perumahan berbasis SMS dan PSTN. Dibimbing oleh HERU SUKOCO dan SRI WAHJUNI. Sistem keamanan perumahan berbasis teknologi komputer telah banyak dikembangkan. Sistem seperti ini dikembangkan mengingat dibutuhkannya sistem keamanan yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya tindakan pencurian dan perampokan di perumahan. Selain itu, sebuah sistem keamanan perumahan juga dapat dikembangkan dengan menambah fungsi pemberitahuan kepada pemilik rumah di manapun ia berada dengan menggunakan layanan SMS. Fungsi pemberitahuan juga dapat diberikan kepada tetangga sebelah rumah mengingat tetangga merupakan pihak terdekat yang paling memungkinkan untuk segera mengambil tindakan ketika tindak kriminal terjadi. Fungsi pemberitahuan ke tetangga sebelah rumah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan layanan PSTN. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem pengamanan rumah yang telah ada bernama SIJELITA (SIstem Jaminan kEamanan meLaluI Teknologi nirkAbel) dengan menambahkan fitur SMS dan dial up PSTN. Fungsi fitur-fitur tersebut secara berurutan adalah untuk mengirimkan informasi kepada pemilik rumah melalui SMS dan tetangga rumah melalui layanan telepon publik PSTN. Evaluasi kinerja sistem dilakukan berdasarkan waktu respon yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesan SMS dan melakukan proses dial up ke jaringan telepon publik PSTN dengan frekuensi dial tone 425 Hz. Waktu respon SMS dihitung sejak detektor yang terpasang pada pintu dan jendela mengirimkan sinyal sampai SMS diterima di telepon seluler tujuan. Sedangkan waktu respon dial up dihitung sejak detektor yang terpasang pada pintu dan jendela mengirimkan sinyal sampai telepon tujuan berbunyi. Pengambilan waktu respon dan pengujian sistem dilakukan sebanyak 30 kali pada jam sibuk selama 10 hari berturut-turut. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata waktu respon SMS dan dial up terendah secara berturut-turut adalah 9,33 detik dan 11,7 detik. Sedangkan rata-rata waktu respon SMS dan dial up tertinggi secara berturut-turut adalah 10,285 detik dan 13,069 detik. Selama pengujian dilakukan, sistem dapat mengirim SMS ke telepon seluler tujuan dan melakukan proses dial up ke nomor telepon tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini cukup handal dengan keberhasilan penerimaan data sebesar 100% sehingga dapat disimpulkan prototipe pengembangan sistem SIJELITA ini dapat direkomendasikan sebagai acuan dalam mengimplementasikan suatu sistem keamanan perumahan. Kata Kunci: Client/Server, mikrokontroler, teknologi nirkabel IEEE 802.11 b/g, PSTN, SMS, GSM.
Judul Nama NRP
: Pengembangan SIJELITA Sebagai Perumahan Berbasis SMS dan PSTN : Andi Setiadi : G64103025
Sistem
Keamanan
Menyetujui: Pembimbing I,
Pembimbing II,
Heru Sukoco, S.Si., M.T. NIP. 132 282 666
Ir. Sri Wahjuni, M.T. NIP. 132 311 920
Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S. NIP. 131 473 999
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1985 dari ayah Egidius Tumidjo dan ibu Sri Sumilah. Penulis merupakan putra keempat dari empat bersaudara. Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 90 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Ilmu Komputer, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama masa perkuliahan, Penulis pernah bergabung dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer sebagai staf Departemen Olah Raga dan Seni periode 2004-2005. Selain itu, Penulis juga aktif berpartisipasi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Katholik IPB (Kemaki) sebagai ketua divisi eksternal periode 2005-2006. Penulis juga aktif dalam kegiatan Tim Pendamping IPB. Pada tahun 2006 Penulis menjalankan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan SUCOFINDO selama kurang lebih dua bulan.
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala curahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah skripsi ini. Rasa syukur juga penulis sampaikan kepada Bunda Maria beserta semua Keluarga Kudus lainnya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Heru Sukoco, S.Si., M.T. dan Ibu Ir. Sri Wahjuni, M.T. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberi saran, masukan dan ide-ide kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sugi Guritman selaku penguji yang telah memberi saran dan masukan. Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1 Ayah, Ibu, kakak-kakak dan keponakan-keponakanku serta seluruh keluarga yang selalu memberikan bimbingan, doa dan kasih sayang. 2 Oci, yang telah banyak memberi saran dan selalu memberi semangat penulis ketika mengalami hari-hari yang sulit. Terima kasih juga atas segala kemurahan hati dan kesabarannya. 3 Bapak Sujatmiko, dan teman-teman di laboratorium Net Centric Computing (NCC) antara lain Nanik Q., Rizal Ansyori, Faiq, David T., dan Gallan yang turut memberikan andil besar. 4 Departemen Ilmu Komputer, staf dan dosen yang telah begitu banyak membantu baik selama penelitian maupun pada masa perkuliahan. 5 Ilkomerz 40: Agung P. I. S., Teh Arum, Albert Y., David H., Chita, Irena, Lindayati, Anti, Jemi, Dhiku, M. Pandi, Mulyadi, Ghoffar S., dan teman-teman lainnya yang banyak membantu penulis pada masa perkuliahan. 6 Kemaki 40: Ursula, Apriadi S., Lusi dan teman-teman Kemaki 40 lainnya yang telah memberikan dukungan dan inspirasi kepada penulis. 7 Teman-teman dari Tim Pendamping IPB yang selalu memberikan hiburan dan semangat. 8 Sandy, Deni, Kiki, Nirwan dan teman-teman TEP lainnya yang telah menyumbangkan fasilitas dan ilmunya untuk membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan penelitian di masa mendatang. Akhir kata, Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi pembaca, terutama untuk para peneliti yang berminat untuk melanjutkan dan menyempurnakan penelitian ini.
Bogor, Agustus 2007
Andi Setiadi
vi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... vii PENDAHULUAN Latar Belakang ..............................................................................................................................1 Tujuan Penelitian ..........................................................................................................................1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................................1 Manfaat Penelitian ........................................................................................................................1 TINJAUAN PUSTAKA Mikrokontroler ..............................................................................................................................2 SMS (Short Message Service) ......................................................................................................2 SMSC (Short Message Service Center) .......................................................................................3 AT Command ................................................................................................................................3 PSTN (Public Switched Telephone Network) ..............................................................................3 METODE PENELITIAN Analisis SIJELITA ........................................................................................................................3 Perancangan Modul-modul Pengembangan .................................................................................4 Pembuatan Modul-modul Pengembangan ....................................................................................4 Implementasi Modul dan Modifikasi SIJELITA .........................................................................6 Pengujian Sistem ...........................................................................................................................6 Lingkungan Pengembangan..........................................................................................................8 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Modul Dial Up ....................................................................................................9 Pengembangan Modul Pengiriman SMS....................................................................................10 Status Report ...............................................................................................................................11 Modifikasi SIJELITA .................................................................................................................12 Analisis Kinerja...........................................................................................................................12 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan..................................................................................................................................13 Saran ...........................................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................14 LAMPIRAN .......................................................................................................................................15
vii
DAFTAR TABEL Halaman 1 Beberapa AT command ................................................................................................................... 3 2 Hubungan DT-51 dengan de Kits Phone Interface......................................................................... 5 3 Pengkodean digit DTMF ............................................................................................................... 10 4 Kombinasi CPFlag dan CFlag ....................................................................................................... 10 5 Rataan waktu respon sistem .......................................................................................................... 13 6 Presentasi akurasi sistem ............................................................................................................... 13
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Skema pengiriman dan penerimaan SMS. ..................................................................................... 2 2 Arsitektur sistem keamanan perumahan SIJELITA lama. ............................................................ 3 3 Skema pengembangan sistem. ........................................................................................................ 3 4 Pin-pin pada port 1. ........................................................................................................................ 3 5 Skema pengiriman SMS. ................................................................................................................ 4 6 Skema dial up pesawat telepon. ..................................................................................................... 4 7 Modul de Kits Phone Interface. ..................................................................................................... 5 8 Model pengujian modul dial up. .................................................................................................... 7 9 Model pengujian modul SMS. ........................................................................................................ 7 10 Model pengujian gabungan. ............................................................................................................ 7 11 Diagram alir proses inisialisasi MT8888. ....................................................................................... 9 12 Diagram alir proses dial up. .......................................................................................................... 10 13 Diagram alir proses pengiriman SMS........................................................................................... 11 14 Skema pin masukan....................................................................................................................... 12
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Oktet-oktet PDU .............................................................................................................................. 16 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem ............................................................................ 17 3 Grafik data waktu respon SMS dan dial up .................................................................................... 25
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Keamanan di daerah rumah tinggal sangat penting bagi masyarakat saat ini karena tindakan kriminal sudah sangat meresahkan. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya tindakan pencurian yang terjadi pada rumah-rumah kosong yang ditinggal pergi oleh penghuninya. Menurut data dari Polda Metro Jaya, selama Operasi Ketupat 2006 berlangsung dari tanggal 1529 Oktober 2006 tindakan pencurian dan perampokan yang terjadi di perumahan merupakan peristiwa yang paling marak terjadi. Terdapat 48 kasus kriminal yang terjadi dan 14 di antaranya terjadi di kawasan perumahan. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan yang terjadi selama bulan Ramadhan (25 September-24 Oktober 2006) dimana terdapat 33 kasus kriminal yang terjadi. Maraknya tindakan pencurian yang terjadi menimbulkan rasa tidak tenang di masyarakat apabila ingin meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk bepergian. Hal ini mengingat sistem keamanan yang telah ada dan dikembangkan sebelumnya hanya memberitahu kepada petugas keamanan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan sebuah sistem keamanan yang lebih efektif. Sebuah sistem keamanan harus mampu menyampaikan informasi secara otomatis tidak hanya ke petugas keamanan tetapi juga kepada pemilik rumah di mana pun pemilik rumah berada. Selain ke pemilik rumah, tetangga sebelah rumah juga harus diberi informasi. Hal ini dilakukan karena tetangga rumah merupakan pihak yang paling dekat dan dapat langsung mengambil tindakan apabila terjadi tindak pencurian. Kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan layanan SMS (Short Message Services) dan PSTN (Public Swicth Telephone Network). Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan SIJELITA (SIstem Jaminan kEamanan meLaluI Teknologi nirkAbel) sebagai sistem pengamanan rumah yang telah ada sebelumnya dengan menambahkan fungsi pemberitahuan kepada pemilik rumah dan tetangga sebelah rumah
dengan menggunakan layanan SMS dan PSTN. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah: 1 Sistem pengiriman SMS menggunakan telepon seluler yang dihubungkan ke PC (Personal Computer) melalui kabel data dan menggunakan jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) sebagai jalur pengiriman SMS. 2 Pembahasan mengenai sistem mikrokontroler terbatas pada proses pemutaran (dial up) nomor telepon pada modul phone interface secara logika dan konseptual, bukan pada komponenkomponen eletronik yang terkait di dalamnya. 3 Pembahasan pada sistem pengiriman SMS terbatas pada proses komunikasi antara PC dengan telepon seluler sampai telepon seluler tersebut mengirimkan SMS, bukan pada proses perjalanan SMS sampai ke telepon seluler penerima. 4 Sistem keamanan ini digunakan ketika rumah ditinggalkan dengan keadaan kosong. 5 Pemilik rumah diasumsikan mempunyai telepon seluler. 6 SMS akan dikirimkan ke telepon seluler pemilik rumah dan proses dial up dilakukan ke tetangga sebelah rumah. 7 Sistem telepon hanya bekerja pada jaringan telepon PSTN untuk frekuensi sinyal tone sebesar 425 Hz dan tidak dapat bekerja untuk jaringan private seperti PBX (Private Branch Exchange). Manfaat Penelitian Penelitian ini akan menghasilkan sebuah prototipe sistem keamanan perumahan berbasis teknologi komputer dengan memanfaatkan komputer, mikrokontroler, jaringan nirkabel standar IEEE 802.11, layanan SMS dan PSTN. Selain dapat digunakan untuk sistem pemantauan terpusat di pos keamanan, prototipe ini akan memberikan rasa tenang kepada pemilik rumah ketika meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong karena adanya peringatan yang dikirimkan apabila terjadi
2
hal-hal yang tidak diinginkan. Tindakan kriminal juga dapat lebih cepat diatasi karena adanya peringatan yang dikirim ke tetangga sebelah rumah. TINJAUAN PUSTAKA Mikrokontroler Mikrokontroler adalah komputer chip tunggal (single chip computer) yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan umumnya digunakan pada sistem kontrol yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah. Dalam integrated circuit (IC) mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, antarmuka serial dan paralel, timer, analog-to-digital converter (ADC), digital-to-analog converter (DAC), dan fitur lainnya. Mikrokontroler saat ini banyak digunakan sebagai sistem pengontrol, mulai dari mainan anak-anak, perangkat elektronik rumah tangga, perangkat pendukung automotif, peralatan industri, peralatan telekomunikasi, pengendali robot sampai dengan persenjataan militer.
diberikan secara langsung ke penerima. Keuntungan dari layanan ini adalah telepon seluler si penerima tidak harus dalam keadaan aktif atau berada dalam area sinyal ketika si pengirim mengirimkan pesan. Apabila telepon seluler si penerima dalam keadaan non aktif atau berada di luar jangkauan, pesan yang dikirim oleh si pengirim akan disimpan dalam SMSC (Short Message Service Centre) selama beberapa waktu sampai telepon seluler si penerima dalam keadaan aktif atau berada di dalam jangkauan. Ketika seseorang mengirim sebuah SMS, pesan tersebut akan dikirimkan melalui BTS (Base Transceiver Station) ke SMSC, lalu SMSC tersebut akan mengirimkan pesan tersebut melalui BTS pula ke telepon seluler penerima. Secara umum, proses pengiriman SMS ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Core Network
Beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat berbasis mikrokontroler diantaranya : 1 Kehandalan yang tinggi dan kemudahan integrasi dengan komponen lain. 2 Ukuran yang semakin dapat diperkecil. 3 Penggunaan komponen lebih efisien sehingga biaya produksi lebih rendah.
SMSC
4 Waktu pembuatan lebih singkat sehingga lebih cepat pula dipasarkan sesuai kebutuhan. 5 Konsumsi daya yang rendah. (Ayala 1997) SMS (Short Message Service) SMS (Short Message Service) merupakan sebuah metode komunikasi dimana terjadi pengiriman-pengiriman teks di antara telepon-telepon seluler atau dari PC atau peralatan handheld ke telepon seluler. Ukuran maksimum pesan teks sebanyak 160 karakter huruf, angka atau simbol dalam alfabet Latin. Untuk alfabet lain, seperti Cina, ukuran pesan teks maksimumnya sebanyak 70 karakter. SMS merupakan layanan store-andforward dimana pesan yang dikirimkan tidak
Gambar 1 Skema pengiriman dan penerimaan SMS. Format data yang dikirimkan meliputi beberapa hal seperti panjang pesan, sebuah time stamp, nomor telepon tujuan, format pesan, dan lain-lain. (How Stuff Works 2006)
3
SMSC (Short Message Service Center) SMSC bertanggungjawab untuk menangani operasi-operasi SMS pada jaringan. Ketika sebuah pesan dikirm, pesan tersebut akan sampai ke SMSC terlebih dahulu. Kemudian SMSC akan meneruskan pesan tersebut ke penerima. Tugas utama SMSC adalah untuk merutekan pesan-pesan SMS dan mengatur proses-proses yang ada. Jika penerima tidak aktif maka pesan yang dikirim akan disimpan selama beberapa saat dan akan dikirimkan kembali beberapa saat kemudian. (How Stuff Works 2006) AT Command AT command merupakan instruksiinstruksi yang digunakan untuk mengendalikan telepon seluler atau modem GSM/GPRS yang dihubungkan ke PC. Modem-modem dial-up, GSM/GPRS dan mobile phone mendukung instruksi-instruksi standar dalam AT command. Tabel 1 berisi instruksi-instruksi yang berhubungan dengan menulis dan mengirim pesan SMS. (Developer’s Home 2006) Tabel 1 Beberapa AT command AT command
Instruksi
+CMGS
Mengirim pesan
+CMSS
Mengirim pesan dari tempat penyimpanan
+CMGW
Menulis pesan ke memory
+CMGD
Menghapus pesan
+CMMS
Mengirim pesan lainnya
PSTN (Public Network)
Switched
Telephone
PSTN merupakan salah satu contoh dari tipe jaringan circuit switched dimana ketika sebuah panggilan dibuat, digit-digit akan diputar untuk memberitahu kepada jaringan tujuan dari panggilan tersebut. Dedicated circuit dibangun antara sumber dan tujuan selama panggilan dilakukan. Circuit ini akan dihilangkan ketika panggilan telah selesai dilakukan. (Stephen 2002)
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ramadhini pada tahun 2006. Rancangan arsitektur SIJELITA dapat dilihat pada Gambar 2. Pada penelitian sebelumnya, informasi adanya gangguan kemanan hanya dikirimkan ke petugas keamanan. Pada penelitian ini informasi sinyal yang dihasilkan selain dikirim ke petugas keamanan akan dikirimkan juga ke pemilik rumah melalui layanan SMS dan PSTN. Skema pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 3. Analisis SIJELITA SIJELITA (SIstem Jaminan kEamanan meLaluI Teknologi nirkAbel) merupakan sebuah sistem keamanan dengan prinsip kerja mendekati sistem keamanan perumahan yang terpantau yang telah ada sebelumnya, dengan memanfaatkan teknologi komputer, mikrokontroler, dan jaringan nirkabel IEEE 802.11. Pemantauan pada sistem ini dilakukan oleh petugas keamanan di perumahan yang bersangkutan. Proses pengiriman pesan dari sebuah rumah ke pos jaga petugas keamanan dilakukan melalui transmisi teknologi nirkabel IEEE 802.11. Ketika pintu atau jendela dibuka, detektor yang terpasang akan membangkitkan sinyal analog yang dikirimkan ke perangkat mikrokontroler. Sistem mikrokontroler menerima masukan berupa sinyal analog tersebut melalui port 1 (P1) yang terdiri dari 8 pin. Mikrokontroler itu sendiri memiliki 4 port paralel Input/Output. Pada port ini terdapat 8 pin dengan skema seperti yang terlihat pada Gambar 4. P1.1
P1.3
P1.5
P1.7
P1.0
P1.2
P1.4
P1.6
Gambar 2 Pin-pin pada port 1.
3
Gambar 3 Arsitektur sistem keamanan perumahan SIJELITA lama.
Gambar 4 Skema pengembangan sistem. Masing-masing pin dapat menerima masukan yang berbeda, sehingga satu mikrokontroler dapat menerima masukan dari maksimal 8 detektor yang dihubungkan pada pin P1.0 sampai P1.7 secara bersamaan. Untuk memudahkan identifikasi kedelapan detektor tersebut, maka tiap detektor diberi kode dengan aturan sebagai berikut: • Kode detektor berupa 8 digit angka biner yang terdiri atas kode rumah pada 5 digit pertama dan kode detektor pada 3 digit berikutnya.
• Kode rumah berupa 00000, 00001, 00010, ..., 11111, sehingga rumah yang dapat dipantau pada sitem ini sebanyak 32 rumah. • Kode detektor berupa 000, 001, ..., 111, sehingga detektor yang dapat digunakan sebanyak 8 detektor. Setelah sinyal diterima, sinyal tersebut akan diteruskan ke komputer client melalui komunikasi serial menggunakan antar muka RS232 dengan inisialisasi sebagai berikut: Port = COM1 Baud Rate = 19200 bps
4
Parity = 0 Data Bit = 8 Stop Bit = 1 Flow Control = None Time Out = 1500 ms Program yang berada di komputer client akan menerima data dan mengirimkannya ke komputer server melalui jaringan nirkabel IEEE 802.11. Program ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET 2003. Program yang berada pada komputer server akan menerima data yang dikirimkan dari komputer client dan menampilkan data tersebut ke layar monitor. Program ini juga dikembangkan dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET 2003.
antara mikrokontroler dan kabel telepon. Modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler DT-51 MinSys yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Karena metode dial up dilakukan pada mikrokontroler, pemrograman yang digunakan menggunakan bahasa assembly. Program ini berfungsi untuk menerima masukan berupa sinyal analog dari detektor, meneruskan sinyal tersebut ke PC dan memutar nomor telepon tertentu. Secara umum, skema dial up ini dapat ditunjukkan pada Gambar 6. Power Line
Serial Line Core of PSTN Network
MCU (DT51 + AN67)
`
Phone Line Phone Line
Perancangan Modul-modul Pengembangan
Ketika sinyal datang, program yang berada pada PC akan menginstruksikan telepon selular untuk mengirimkan pesan ke nomor telepon selular pemilik rumah. Pesan tersebut akan dirubah ke dalam bentuk PDU (Protocol Description Unit). Telepon selular akan mengenali instruksi ini sebagai instruksi AT Command untuk mengirim SMS. Secara umum, skema pengiriman SMS ini dapat ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5 Skema pengiriman SMS. 2 Perancangan Modul Dial-Up Modul dial up membutuhkan modul mikrokontroler tambahan sebagai antarmuka
DT-51 Min Sys Ver. 3.0
Phone A
Phone Interface LINE
Mekanisme pengiriman SMS yang digunakan adalah pengiriman melalui telepon selular. Telepon selular yang digunakan tersebut dihubungkan ke PC menggunakan kabel data.
* * *
Phone B
PHONE
1 Perancangan Modul Pengiriman SMS
Phone Line
Phone Line Phone Line Power LineSerial Line To PSTN To Phone A
Gambar 6 Skema dial up pesawat telepon. Pembuatan Modul-modul Pengembangan 1 Pembuatan Modul Pengiriman SMS Pengiriman SMS dilakukan dengan cara menghubungkan telepon selular ke PC menggunakan kabel data. Telepon selular yang digunakan harus mendukung instruksiinstruksi AT Command. Program yang digunakan untuk mengirimkan SMS dibuat dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET 2003. Program ini membutuhkan library tambahan yang berisi class-class yang dapat digunakan untuk komunikasi ke telepon selular. Library yang digunakan adalah GSMComm yang dapat diunduh secara gratis dari internet. GSMComm berisi komponen-komponen yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi dari dan ke telepon seluler termasuk mengirim SMS. Agar semua fungsi dalam library ini dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan framework .NET versi 1.1 dan telepon selular yang mendukung AT Command. Komponen-komponen terdiri dari:
GSMComm
5
• PduConverter (terdapat dalam PduConverter.dll). Komponen ini berfungsi untuk mengubah format pesan SMS menjadi format PDU. Tidak ada komunikasi ke telepon selular ketika komponen ini digunakan. • GsmCommunication (terdapat dalam GsmCommunication.dll). Komponen ini berfungsi untuk melakukan komunikasi ke telepon selular. Untuk ketepatan operasi, dibutuhkan telepon selular yang mendukung AT Command. • RS232 (terdapat dalam RS232.dll). Komponen ini merupakan komponen low level yang digunakan dalam komunikasi serial. Proses pengiriman SMS menggunakan GSMComm adalah sebagai berikut: • Membuat obyek dari class GSMComm baru dengan parameter inisialisasi komunikasi serial ke telepon selular yang digunakan. Inisialisasi komunikasi serial meliputi port, baud rate, parity, data bit, stop bit dan time out yang digunakan. Port yang digunakan tergantung dari hasil instalasi driver telepon selular. Dalam hal ini, port yang digunakan adalah port 3 (COM3). Berikut ini adalah nilai inisialisasi lainnya: Baud Rate = 19200 Parity = None Data Bit = 8 Stop Bit = 1 Time Out = 30000 • Membuka koneksi ke telepon selular. Untuk membuka koneksi ke telepon selular digunakan method Open yang terdapat pada class GSMComm. • Mengirim SMS. Pengiriman SMS dilakukan menggunakan method SendMessage dengan parameter berupa obyek PDU dan parameter bertipe boolean yang menyatakan sebuah exception akan dilempar apabila terjadi suatu kesalahan. Obyek PDU mempunyai dua buah parameter yaitu pesan yang akan dikirim dan nomor telepon tujuan. Kedua tipe tersebut bertipe string. • Menutup koneksi komunikasi ke telepon seluler. Method yang digunakan untuk menutup koneksi adalah method Close yang terdapat dalam class GSMComm.
2 Pembuatan Modul Dial Up Mekanisme dial up dilakukan dengan menambahkan sebuah modul mikrokontroler ke dalam rangkaian mikrokontroler yang ada. Modul tambahan ini berfungsi sebagai antarmuka mikrokontroler ke kabel telepon atau ke pesawat telepon. Modul tambahan yang digunakan adalah modul DT-IO Phone Interface Ver 2.0 dari Innovative Electronics. Modul ini kompatibel penuh dengan mikrokontroler DT-51 MinSys Ver 3.0 yang digunakan pada SIJELITA. Selain itu, modul ini dilengkapi dengan rutin-rutin siap pakai yang dapat digunakan untuk keperluan berbagai aplikasi. Hubungan antara DT-51 MinSys dengan de Kits Phone Interface dilakukan dengan menghubungkan pin-pin pada port data, control, dan port 1. Tabel 2 menunjukkan hubungan pin-pin pada ketiga port tersebut. Tabel 2 Hubungan DT-51 dengan de Kits Phone Interface DT-51 MinSys DATA&CS Pin Name 1 AD0 2 AD1 3 AD2 4 AD3 9 CS0 CONTROL 1 VCC 2 GND 3 I0 5 T0 7 WR 8 RD PORT C & PORT 1 9 P10 10 P11 11 P12 12 P13
de Kits Phone Interface DATA Pin Name 1 D0 2 D1 3 D2 4 D3 9 CS CONTROL 1 VCC 2 GND 3 IRQ 5 PLL_OUT 7 WR 8 RD PORT 1 9 RI 10 HK 11 RE 12 RS0
Gambar 7 Modul de Kits Phone Interface.
6
Program untuk mengoperasikan rangkaian mikrokontroler ini dibangun dengan menggunakan bahasa assembler untuk mikrokontroler DT-51, yaitu ASM51 yang selanjutnya dikompilasi menjadi format Hexadesimal (HEX). Karena rutinrutin yang akan dipakai dibuat menggunakan sistem operasi DOS 16 bit maka file ASM51 tersebut juga harus dikompilasi menggunakan sistem operasi DOS 16 bit. File dalam bentuk HEX inilah yang kemudian diunduh dan disimpan ke mikrokontroler. Program ini selanjutnya akan tersimpan di dalam mikrokontroler selama masih mendapatkan catu daya (tegangan). Rutin-rutin built in yang digunakan dalam pemrograman dial up adalah sebagai berikut: • Init8888: berfungsi meng-inisialisasi MT-8888 (komponen inti modul phone interface) • CekDialTone: berfungsi untuk mengecek dial tone • DTMFDialing: berfungsi untuk membangkitkan dan mengirimkan sinyal-sinyal DTMF (Dual Tone Multi Frequency) ke jaringan telepon • Delay60: berfungsi untuk menghasilkan delay selama 60 ms • Delay40: berfungsi untuk menghasilkan delay selama 40 ms • CekCP: berfungsi untuk mengecek bussy tone, ringback tone atau outgoing call complete. Implementasi Modul dan Modifikasi SIJELITA 1 Implementasi Modul Pengiriman SMS Program yang dibuat berdasarkan algoritma pengiriman SMS dienkapsulasi menjadi sebuah modul. Fungsi pemanggilan modul ini kemudian disisipkan ke dalam program client SIJELITA. Penyisipan fungsi pemanggilan modul pengiriman SMS dilakukan sebelum program tersebut mengirimkan sinyal ke komputer server melalui jaringan nirkabel IEEE 802.11. Dengan demikian, diharapkan agar SMS diterima oleh pemilik rumah tidak lama setelah petugas keamanan mendapatkan sinyal.
2 Implementasi Modul Dial Up Modul dial up yang dibuat dengan bahasa assembler dienkapsulasi menjadi sebuah fungsi yang dapat digunakan dan dipanggil oleh program assembler lain. Fungsi tersebut kemudian ditambahkan dan disisipkan ke dalam program assembler SIJELITA. Pemanggilan fungsi dial up ini dilakukan setelah prosedur pengiriman data ke komputer melalui komunikasi serial. Modul mikrokontroler phone interface menggunakan beberapa pin port 1 seperti P1.0, P1.1, P1.2 dan P1.3. Hal ini mengakibatkan pin-pin tersebut tidak dapat digunakan untuk aplikasi lain. Oleh karena itu, SIJELITA tidak dapat menggunakan pin-pin tersebut sebagai masukan dari detektor. Perubahan port ini mengakibatkan adanya modifikasi pada program assembler SIJELITA. Modifikasi dilakukan pada proses pembacaan bit-bit masukan. Pembacaan dialihkan ke P1.4-P1.7 yang tidak digunakan oleh modul dial up. Selain perubahan pembacaan, modifikasi lain pada program assembler adalah menambahkan fungsi dial up ke nomor telepon tertentu. Pengujian Sistem Pengujian sistem bertujuan untuk melihat waktu yang diperlukan pada proses pengiriman SMS dan dial up telepon. Kinerja yang diukur adalah waktu pengiriman SMS (tkirimSMS), waktu dial up telepon (tdialup) dan akurasi/kehandalan sistem (P, Q). 1 Lokasi Pengujian Pengujian prototipe pengembangan SIJELITA ini dilakukan di dua tempat yaitu Perumahan Sindang Barang II Blok C/3 Darmaga-Bogor 16680 dan Jalan Perwira No. 12 Darmaga-Bogor 16680. Pengujian modul dial up menggunakan jaringan telepon Telkom sebagai jalur dial up. Aplikasi client dan server dilakukan pada satu buah komputer. 2 Alat Pengujian Perangkat yang digunakan untuk pengujian pengembangan sistem keamanan perumahan adalah sebagai berikut:
7
• Sistem Mikrokontroler yang dilengkapi dengan kabel RS-232 sebagai antarmuka komunikasi mikrokontroler dengan komputer.
Data Cable MCU
RS 232
`
S SM
• Satu buah komputer yang digunakan sebagai client dan server dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon 3500+ 2,20 GHz, Memori RAM 512 MB, dan Media Penyimpanan 80 GB.
Motorola E398
C/S
Transmitter
Siemens A31
Gambar 9 Model pengujian modul SMS.
• Satu buah telepon seluler Motorola E398 yang dilengkapi dengan kabel data USB sebagai antarmuka dengan komputer yang digunakan untuk mengirim SMS menggunakan jaringan GSM IM3. • Satu buah telepon seluler Siemens A31 yang digunakan sebagai tujuan dial up, SMS dan sebagai pencatat waktu. • Satu buah pesawat telepon 3 Model Sistem pada Pengujian Terdapat dua model pengujian pengembangan sistem. Model pengujian pertama memisahkan pengujian untuk modul SMS dan dial up. Pengujian untuk modul dial up dilakukan di Perumahan Sindang Barang sedangkan pengujian untuk modul SMS dilakukan di Jalan Perwira. Kedua buah model pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9. Model pengujian kedua menggabungkan kedua buah modul tersebut menjadi sebuah sistem dan dilakukan di Perumahan Sindang Barang. Model pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 10.
S SM
• Satu buah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 98 yang digunakan untuk melakukan kompilasi program assembler dan mengunduhnya ke mikrokontroler.
Gambar 10 Model pengujian gabungan. Arsitektur pengujian sedikit berbeda dengan arsitektur pengembangan sistem yang dapat dilihat pada Gambar 2. Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan modul dial up yang hanya dapat bekerja pada frekuensi tone 425 Hz yang notabene merupakan frekuensi dari PT. Telkom. Oleh karena itu, harus dicari lokasi pengujian yang mempunyai jalur telepon langsung ke PT. Telkom dan dapat melakukan panggilan ke luar. Perbedaan-perbedaan pada arsitektur pengujian ini antara lain: • Aplikasi client dan server dijalankan pada satu buah komputer. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan jumlah komputer pada lokasi pengujian. • Proses dial up dilakukan dari mikrokontroler ke telepon seluler dan bukan ke telepon rumah. Hal ini juga dikarenakan keterbatasan telepon rumah pada lokasi pengujian. Perbedaan tujuan dial up ini tidak mempengaruhi waktu proses pada mikrokontroler. Proses yang dipengaruhi oleh perbedaan tujuan dial up ini adalah waktu proses dial up pada jaringan Telkom itu sendiri. 4 Rancangan Percobaan
Gambar 8 Model pengujian modul dial up.
Data yang diambil berupa waktu respon dan akurasi sistem. Pengambilan data dilakukan pada saat menjalankan keseluruhan program. Pada saat pengujian sistem, detektor untuk sementara digantikan dengan transceiver ultrasonik.
8
Pengujian sistem dimulai dengan memberikan masukan pada sistem, yaitu dengan mengaktifkan transmitter sehingga detektor berkondisi ON. Penilaian waktu respon sistem bertujuan untuk melihat lama pengiriman SMS dari telepon seluler pada client (perumahan) hingga ke telepon seluler tujuan (pemilik rumah) dan melihat waktu proses dial up dari client (perumahan) ke tetangga. Waktu respon pengiriman SMS dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: tkirimSMS = tterimaSMS - tdetektor ....................... (1) dengan: tterimaSMS
adalah waktu pada saat SMS diterima pada telepon seluler tujuan
tdetektor
adalah waktu pada saat detektor aktif
Sedangkan waktu respon dial up dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: tdialup = tterimaDialUp - tdetektor ....................... (2) dengan: tterimaDialUp adalah waktu pada saat dering pertama pada telepon tujuan berbunyi Penilaian terhadap akurasi atau kehandalan sistem bertujuan untuk melihat peluang kegagalan atau keberhasilan sistem merespon permintaan dari client. Kehandalan sistem diperoleh dengan menggunakan fungsi sebagai berikut:
P=
Np Nq atau Q = .........................(3) N N
Waktu dan metode pengambilan data disesuaikan dengan prinsip pengukuran intensitas trafik pada rekomendasi CCITT (International Telegraph and Telephone Consultative Committee) E500. Berdasarkan rekomendasi ini, pengambilan data dilakukan sebanyak 30 kali percobaan/hari selama 10 hari pada waktu sibuk. Dari data yang diperoleh, waktu sibuk jaringan Telkom adalah pukul 09.00-16.00 WIB sedangkan waktu sibuk jaringan GSM IM3 adalah pukul 07.00-19.00 WIB. Data pada waktu sibuk diperhitungkan sebagai data dengan nilai puncak trafik dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam satu hari. Pengambilan data waktu respon dilakukan dalam rentang waktu sibuk kedua jaringan tersebut yaitu pukul 10.00-12.00 WIB untuk pengambilan waktu respon SMS dan 13.0015.00 WIB untuk pengambilan waktu respon dial up. Lingkungan Pengembangan Lingkungan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lingkungan pengembangan pada sisi client dan server. Lingkungan pengembangan pada sisi client adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: -
Sistem Operasi: Microsoft Windows XP
-
Bahasa Pemrograman: Bahasa Assembler Mikrokontroler 89C51 dan Microsoft Visual Basic .Net 2003
-
Aplikasi pendukung : DOS 16 bit dan library GSMComm for .Net 1.1
Perangkat keras: -
Komputer untuk pembuatan dan pengolahan data, dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon 64 3500+ 2,20 Ghz, Memori RAM 512 MB, dan Media penyimpanan 80 GB.
-
Satu buah telepon seluler yang dilengkapi dengan kartu GSM dan kabel data.
dengan: P
Q
N
: peluang banyaknya percobaan yang berhasil, yaitu jika keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. : peluang banyaknya percobaan yang gagal, yaitu jika keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan (1-P). : banyaknya percobaan yang dilakukan
Np : banyaknya percobaan yang gagal Nq : banyaknya percobaan yang berhasil
Sementara lingkungan pengembangan pada sisi server adalah sebagai berikut: Perangkat lunak: -
Sistem Operasi: Microsoft Windows XP
-
Bahasa Pemrograman: Microsoft Visual Basic .Net 2003
9
-
Aplikasi pendukung : Microsoft Access 2003
Perangkat keras: -
Komputer untuk pembuatan dan pengolahan data, dengan spesifikasi: Prosesor AMD Athlon 64 3500+ 2,20 Ghz, Memori RAM 512 MB, dan Media penyimpanan 80 GB. HASIL DAN PEMBAHASAN
datangnya sinyal-sinyal DTMF dinamakan on hook. Kondisi ini biasanya ditandai dengan menutupnya gagang telepon. Kondisi off hook dan on hook direpresentasikan pada pin 1.1. Jika kondisi off hook terjadi, P1.1 akan bernilai 0 dan jika on hook terjadi, P1.1 akan bernilai 1. Mulai
Baca status register
Pengembangan Modul Dial Up Proses dial up dilakukan oleh modul phone interface setelah modul DT-51 menerima sinyal dari detektor. Komponen paling penting dalam modul phone interface adalah MT8888. Komponen inilah yang akan membangkitkan DTMF dialing ke nomor telepon tujuan. MT8888 mempunyai 3 buah register yaitu register control yang digunakan untuk mengatur kerja IC MT8888, Register Status untuk melihat status IC MT8888 dan Register Data untuk mengirim dan menerima data ke atau dari sinyal DTMF. Sebelum dioperasikan, perlu dilakukan inisialisasi MT8888 terlebih dahulu pada 100 ms atau lebih setelah power supply aktif. Urutan dari proses tersebut adalah sebagai berikut: -
Baca status register
-
Tulis control register dengan data 00H
-
Tulis control register dengan data 00H
-
Tulis control register dengan data 08H
-
Tulis control register dengan data 00H
-
Baca status register
Diagram alir (flow chart) dari proses inisialisasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 11. Setelah inisialisasi dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuat kondisi jalur telepon yang digunakan menjadi off hook. Hal ini dilakukan karena proses dial up hanya dapat terjadi jika kondisi jalur telepon yang digunakan dalam keadaan off hook. Kondisi off hook merupakan kondisi dimana jalur telepon yang digunakan telah siap untuk melakukan pengiriman sinyal-sinyal DTMF. Keadaan ini biasanya ditandai dengan menggantungnya gagang telepon. Sebaliknya, kondisi dimana jalur telepon yang digunakan dalam keadaan menunggu
Tulis control register dengan data 00H
Tulis control register dengan data 00H
Tulis control register dengan data 08H
Tulis control register dengan data 00H
Baca status register
Selesai
Gambar 11 Diagram alir proses inisialisasi MT8888. Setelah dilakukan pengecekan terhadap kondisi jalur telepon yang digunakan, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap dial tone yang terdeteksi. Modul phone interface mempunyai sebuah blok tone detector berbasis LM567 yang berfungsi untuk melakukan pengecekan dial tone. Modul phone interface hanya dapat bekerja pada frekuensi dial tone sekitar 425 Hz. Beberapa tipe PABX yang tidak mendukung frekuensi dial tone sebesar 425 Hz tidak didukung oleh modul ini. Frekuensi 425 Hz merupakan frekuensi dial tone standar yang digunakan oleh perusahaan penyedia layanan telepon (Telkom). Oleh karena itu, untuk menggunakan modul ini disarankan menghubungkan jalur telepon langsung dari Telkom. Jika frekuensi dial tone yang ada tidak sesuai, dial tone tersebut tidak akan terdeteksi oleh modul ini dan modul ini akan terus menerus melakukan pengecekan. Jika proses pengecekan dial tone berjalan dengan baik, langkah selanjutnya
10
adalah memutar nomor telepon tujuan. Fungsi ini merupakan fungsi utama yang dilakukan oleh modul phone interface. Proses pertama yang dilakukan adalah mengambil digit-digit nomor telepon tujuan. Masukan dari proses ini adalah alamat dari digit pertama yang akan diproses. Digit-digit kemudian dibaca melalui port data pin 1, 2, 3 dan 4 Setelah dibaca, digit-digit tersebut satu per satu akan dikodekan menjadi dua jenis frekuensi rendah dan tinggi yang akan digunakan untuk membangkitkan sinyal DTMF. Tabel pengkodean tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Pengkodean Digit DTMF FLOW 697 697 697 770 770 770 852 852 852 941 941 941 697 770 852 941
FHIGH DIGIT D3 1209 1 0 1336 2 0 1477 3 0 1209 4 0 1336 5 0 1477 6 0 1209 7 0 1336 8 1 1477 9 1 1336 0 1 1209 1 1477 # 1 1633 A 1 1633 B 1 1633 C 1 1633 D 0
D2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0
D1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
D0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Hasil dari pengkodean digit-digit tersebut adalah frekuensi tinggi dan rendah sinyal DTMF dari setiap digit sehingga dihasilkan sebuah tone untuk setiap digit. Tone tersebut kemudian dikirimkan ke jalur telepon. Dengan demikian, proses dial up telah selesai. Setelah proses dial up dilakukan, fungsi selanjutnya yang dijalankan adalah mengecek proses dial up tersebut sampai ke jalur telepon tujuan. Proses pengecekan ini dinamakan Call Progress. Proses ini akan mengecek keadaan jalur telepon tujuan. Terdapat 4 kemungkinan kondisi dalam sebuah jalur dial up telepon. Kondisikondisi tersebut antara lain: -
busy : tone 425Hz ini hadir tiap selang waktu 1 detik masing-masing selebar 1 detik
-
ringback : tone 425Hz hadir tiap selang waktu 4 detik masing-masing selebar 1 detik
-
complete : tone 425Hz hadir terus menerus
-
unknown : keadaan-keadaan lain yang tidak diketahui
Keempat kondisi tersebut dapat dideteksi dengan membaca CPFlag dan CFlag. Kombinasi nilai dari kedua buah flag ini memberikan informasi keadaan jalur telepon tujuan. Kombinasi-kombinasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kombinasi CPFlag dan CFlag CPFlag
CFlag
0 1 0 1
0 0 1 1
Keadaan Jalur Telepon Busy RingBack Complete Unknown
Diagram alir (flow chart) proses dial up yang terjadi dapat dilihat pada Gambar 12. START
INITIALIZE MT8888
MAKE PHONE LINE OFF HOOK
CEK DIAL TONE NO
DIAL TONE VALID?
YES DTMF DIALING
PHONE NUMBER
CALL PROGRESS
END
Gambar 12 Diagram alir proses dial up. Pengembangan Modul Pengiriman SMS Seperti telah disebutkan sebelumnya, proses pengiriman SMS yang dilakukan pada pengembangan SIJELITA adalah dengan menggunakan telepon seluler yang dihubungkan ke komputer client menggunakan kabel data. Selain itu, digunakan library tambahan yaitu
11
GSMComm untuk proses komunikasi dari dan ke telepon seluler. Terdapat mekanisme lain yang dapat digunakan untuk mengirim SMS dari komputer yaitu dengan memanfaatkan web service yang akan mengirim pesan SMS ke telepon seluler tujuan. Akan tetapi, untuk dapat menggunakannya komputer harus selalu terhubung ke internet. Selain itu, pengguna juga diharuskan membayar tarif yang dikenakan untuk setiap kali pengiriman. Sebelum proses pengiriman SMS dilakukan, komputer harus membuka koneksi ke telepon seluler sehingga komunikasi dapat dilakukan. Untuk itu, pengguna diminta untuk memasukkan beberapa parameter yang dibutuhkan yaitu nomor port, baud rate dan timeout. Nilai parameter yang lain seperti parity, data bit dan stop bit menggunakan nilai standar yang biasanya dipakai untuk komunikasi ke telepon selular. Nilai-nilai standar tersebut antara lain: Parity : None Data Bit : 8 Stop Bit : 1 Setelah koneksi terbentuk, pengguna diminta untuk memasukkan nomor telepon seluler tujuan. Parameter-parameter tersebut kemudian akan disimpan di registry komputer dan telepon seluler siap untuk menerima dan melaksanakan instruksiinstruksi dari komputer termasuk instruksi untuk mengirim SMS. Ketika telepon seluler dihubungkan ke komputer menggunakan kabel data, pengguna harus dapat mengetahui nomor port yang digunakan oleh kabel data tersebut. Jika tidak maka koneksi yang dibangun akan mengalami kegagalan. Mekanisme pengiriman SMS dilakukan setelah komputer menerima sinyal dari mikrokontroler. Proses pengiriman SMS ini melalui dua tahap. Tahap pertama adalah mengubah pesan SMS yang akan dikirimkan ke dalam bentuk PDU. Proses pengubahan ini memerlukan dua buah parameter yaitu nomor telepon tujuan dan isi pesan SMS yang akan dikirim. Tahap kedua merupakan tahap pemberian instruksi ke telepon seluler untuk mengirimkan pesan dalam bentuk PDU tersebut ke nomor tujuan.
Pesan SMS yang dikirim adalah “Detektor Aktif”. PDU yang terbentuk dari pesan ini adalah sebagai berikut: 0011000C818065296007730000A70EC43 2BDBCA6BF E5A0E09A9E3603 Nilai PDU ini terdiri dari oktet-oktet yang berisi beberapa data seperti data seperti panjang dan nomor SMSC, panjang dan isi data teks, dan lain-lain. Keterangan lengkap dari oktet-oktet ini terdapat pada Lampiran 1. Setelah dikodekan menjadi bentuk PDU, telepon seluler mengeksekusi instruksi untuk mengirimkan PDU tersebut ke nomor tujuan. Diagram alir (flow chart) proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 13. START
PORT BAUD RATE TIME OUT CONNECT TO CELL PHONE
NO
PHONE CONNECTED?
YES
PHONE NUMBER
SAVE PARAMETERS TO REGISTRY NO DETECTOR ACTIVE? YES CONVERT MESSAGE TO PDU
MESSAGE PHONE NUMBER
SEND SMS
END
Gambar 13 Diagram alir proses pengiriman SMS. Status Report Salah satu layanan yang diberikan oleh perusahaan jasa layanan komunikasi telepon seluler yang terkait dengan pengiriman SMS adalah status report. Status report ini berisi kondisi pesan yang telah dikirim. Status report ini memberikan informasi apakah pesan yang dikirim telah sampai ke tujuan,
12
masih dalam proses pengiriman atau proses tersebut mengalami kegagalan dalam proses pengiriman. GSMComm menyediakan suatu fungsi bernama MessageNotification yang dapat diaktif/nonaktifkan. Jika fungsi ini diaktifkan maka ketika sebuah event pesan masuk ke telepon seluler maka handler dari event tersebut akan dieksekusi. Karena sebagian besar status report dikirimkan ke telepon seluler pengirim dalam bentuk SMS maka fungsi MessageNotification dapat digunakan untuk memberitahu status pesan yang dikirimkan. Akan tetapi, tidak semua jenis telepon seluler dapat menggunakan fungsi ini. Terdapat beberapa jenis telepon seluler yang tidak mendukung fungsi ini. Hal ini disebabkan karena fungsi MessageNotification menggunakan salah satu parameter Message Indication yaitu SMSDeliverIndicationStyle dan SMSStatusReportStyle yang akan memberitahukan ke komputer apabila terdapat pesan yang masuk ke telepon seluler. Message Indication merupakan parameter-parameter indikasi perlakuan penerimaan pesan pada telepon seluler. Nilai-nilai Message Indication dapat dilihat pada program Hyper Terminal dengan memberikan instruksi AT+CNMI. Modifikasi SIJELITA Seperti telah disebutkan sebelumnya, SIJELITA menerima masukan dari delapan pin port 1. Akan tetapi, koneksi modul phone interface ke DT-51 juga menggunakan beberapa pin pada port 1. Pinpin yang digunakan adalah pin 1 sampai 4. Oleh karena itu, terdapat modifikasi pada masukan SIJELITA. Karena modul phone interface hanya menggunakan pin 1 sampai 4, masukan SIJELITA menggunakan empat pin yang tersisa yaitu pin 5 sampai 8 dengan skema seperti pada Gambar 14. Masing-masing pin dapat menerima masukan yang berbeda dan merepresentasikan 1 bit data. Oleh karena itu, total masukan dari detektor sebanyak 4 bit. Walaupun total masukan dari detektor hanya sebanyak 4 bit, data yang dikirimkan dari mikrokontroler ke komputer sebanyak 8
bit. Aturan kode untuk tiap detektor adalah sebagai berikut: • Kode detektor terdiri dari 8 digit angka biner yang terdiri atas kode rumah 6 digit dan kode detektor pada 2 digit berikutnya. • Kode rumah berupa 000000, 000001, 000010, ..., 111111, sehingga rumah yang dapat dipantau pada sistem ini sebanyak 64 rumah. • Kode detektor berupa 00, 01, 10 dan 11 sehingga detektor yang dapat digunakan pada tiap rumah sebanyak 4 detektor.
Gambar 14 Skema pin masukan. Selain kedelapan bit tersebut, mikrokontroler juga mengirimkan satu buah kode heksadesimal yang merepresentasikan Call Progress dari fungsi dial up telepon. Kode ini dibutuhkan untuk menampilkan hasil Call Progress tersebut ke pengguna. Analisis Kinerja Terdapat dua macam pengujian sistem yaitu pengujian terpisah dan pengujian gabungan. Pengujian terpisah merupakan pengujian yang dilakukan terhadap modul dial up dan SMS secara terpisah. Pengujian untuk modul SMS dilakukan pada pukul 10.00-12.00 WIB di Jalan Perwira No. 12 sedangkan modul dial up dilakukan di Perumahan Sindang Barang pada pukul 13.00-15.00 WIB. Pengujian terpisah ini dilakukan selama 5 hari. Pengujian gabungan merupakan pengujian yang dilakukan terhadap modul dial up dan modul SMS secara bersama-sama. Pengujian ini dilakukan selama 5 hari mulai pukul 13.0015.00 WIB di Perumahan Sindang Barang. Kinerja pengembangan sistem SIJELITA untuk waktu respon pada 30 kali perulangan yang diperoleh dari pengujian memiliki
13
rataan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Rataan waktu respon sistem Hari ke – n
menggunakan telepon seluler biasa membutuhkan waktu 8-9 detik. Hal ini menunjukkan bahwa waktu proses yang terjadi dari detektor dinyalakan sampai SMS diterima oleh telepon seluler tujuan kurang lebih 1-2 detik saja.
Rataan Waktu Respon Dial Up (detik)
Rataan Waktu Respon SMS (detik)
1
11,912
9,670
2
11,954
9,511
3
12,023
9,602
4*
12,012
9,330
5*
12,042
9,711
6*
11,700
9,905
7*
12,018
10,285
8*
12,406
10,279
9
12,242
9,603
Pada pengujian akurasi atau kehandalan sistem dilakukan perhitungan peluang banyaknya pengujian yang berhasil. Nilai 100% pada tingkat akurasi dial up dan SMS menunjukkan ketigapuluh pengujian yang dilakukan pada satu hari berhasil. Pengujian dikatakan berhasil apabila SMS diterima pada nomor tujuan yang sesuai dengan masukan pengguna dan telepon tujuan dial up berbunyi yang mengindikasikan adanya proses dial up yang masuk. Kondisi jaringan seluler sangat mempengaruhi waktu penerimaan SMS pada telepon seluler tujuan. Tingkat akurasi sistem yang diperoleh dari pengujian dapat dilihat pada Tabel 6.
10
13,069
10,033
Tabel 6 Presentasi akurasi sistem
* Pengujian gabungan Data lengkap hasil pengujian untuk waktu respon dapat dilihat pada Lampiran 1 sedangkan kurva perbandingan waktu respon SMS dan dial up selama 10 hari pengujian dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil uji waktu respon selama 10 hari pengujian menunjukkan bahwa proses sistem berjalan stabil. Selain itu, tidak terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara pengujian terpisah dan gabungan. Hal ini dikarenakan modul dial up dan SMS dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa mempengaruhi satu sama lain (independent). Peningkatan dan penurunan waktu respon baik SMS maupun dial up dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kekuatan sinyal telepon seluler yang digunakan untuk mengirim dan menerima SMS serta kondisi jaringan telepon dan GSM yang digunakan. Sebagian besar waktu proses dial up terjadi pada jaringan telepon itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan mencoba untuk menghubungi sebuah nomor telepon seluler menggunakan telepon rumah. Hasilnya, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan panggilan sekitar 9-10 detik. Hal ini menunjukkan bahwa proses dial up pada sistem berlangsung selama 2-3 detik. Hal yang sama juga terjadi pada proses pengiriman SMS. Proses pengiriman SMS yang dicoba dilakukan dengan
Hari ke – n
Akurasi Dial Up
Akurasi SMS
1 2 3 4* 5* 6* 7* 8* 9 10
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
* Pengujian gabungan Pada pengujian akurasi sistem baik pengiriman SMS maupun proses dial up sampai pada percobaan hari ke-10 tidak terdapat kesalahan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem handal dengan akurasi 100%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dapat
1 Prototipe pengembangan sistem SIJELITA dapat direkomendasikan sebagai acuan dalam mengimplementasikan suatu sistem
14
keamanan perumahan. Karena hasil evaluasi kinerja sistem ini menunjukkan bahwa sistem ini handal dengan keberhasilan penerimaan data sebesar 100%. 2 Waktu respon SMS dan dial up sebagian besar terjadi pada jaringan telepon dan GSM yang digunakan pada pengujian. 3 Modul dial up dan SMS merupakan modul yang tidak saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat berjalan sendirisendiri. 4 Hasil pengujian waktu respon prototipe sistem menunjukkan bahwa kecepatan proses pengiriman SMS dan dial up dipengaruhi oleh kekuatan sinyal koneksi jaringan dan kepadatan trafik jaringan telepon dan GSM yang digunakan sebagai jalur transmisi data. 5 Fungsi MessageNotification pada komponen GSMComm yang digunakan hanya dapat dijalankan pada jenis telepon seluler tertentu. Saran Untuk pengembangan penelitian ini selanjutnya, disarankan hal-hal sebagai berikut: 1 Melakukan modifikasi pada modul dial up sehingga dapat menerima dial tone selain 425 Hz. 2 Melakukan modifikasi pada mekanisme status report sehingga dapat digunakan oleh semua jenis telepon seluler. 3 Membedakan panggilan dari sistem dengan panggilan umum lainnya pada telepon rumah tujuan. 4 Proses dial up dilakukan kembali apabila rutin Call Progress tidak dalam kondisi complete. 5 Memperluas jangkauan detektor di sebuah rumah ke MCU dengan mengganti transceiver yang menggunakan teknologi lain seperti bluetooth atau IEEE 802.11. 6 Melakukan pengembangan pengamanan transmisi data.
ke
arah
7 Menambahkan sirine di pos keamanan agar petugas keamanan dapat memberikan perhatiannya.
DAFTAR PUSTAKA Ayala K. J. 1997. The 8051 Microcontroller: Architecture, Programming, and Applications. West Publishing Company. USA. Developers Home. 2006. Short Messaging Service (SMS) Tutorial. http://www.developershome.com/sms/ [6 November 2006]. Etsi. 1995. GSM Technical Specification 03.38. European Telecommunications Standards Institute. France. How Stuff Works. 2006. How SMS Works. http://electronics.howstuffworks.com/sm s.htm [6 Novemner 2006]. Innovative Electronics. 2006a. de-KITS Application Note: AN1-Relay Board. http://www.innovativeelectronics.com/in novative_electronics/download_files/arti kel/AN1.pdf [20 November 2006] . Innovative Electronics. 2006b. DT-BASIC Application Note: AN67-Interfacing DTBASIC Series & de KITS Phone Interface. http://www.inovativeelektronics.com [20 November 2006] . Ratih R. 2006. Desain, Implementasi, dan Analisis Kinerja Sistem Keamanan Perumahan Client/Server Berbasis Mikrokontroler dan Teknologi Nirkabel IEEE 802.11 b/g [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Stephen J.B. 2002. Troubleshooting, Maintaining & Repairing. The McGrawHill Companies. USA.
LAMPIRAN
16
Lampiran 1 Oktet-oktet PDU PDU yang terbentuk untuk pesan “Detektor Aktif” adalah sebagai berikut: 0011000C818065296007730000A70EC432BDBCA6BF E5A0E09A9E3603 Keterangan dari oktet-oktet tersebut adalah sebagai berikut Oktet 00 11
00 0C 81
80652960 0773 00
00
A7 0EC432B DBCA6B F5A0E09 A9E3603
Penjelasan Panjang dari informasi SMSC. Nilai 00 mempunyai arti bahwa SMSC yang disimpan pada telepon seluler yang akan digunakan Oktet pertama dari tipe SMS-Submit-PDU. Nilai 11 ini mempunyai arti bahwa format validity period yang digunakan merupakan format relatif dan mengindikasikan bahwa tipe PDU adalah SMS-Submit-PDU Mengindikasikan referensi pesan. Nilai 00 ini mengindikasikan bahwa telepon seluler yang akan mengeset nomor referensi pesan Mengindikasikan panjang nomor telepon tujuan yaitu 12 karakter Mengindikasikan format nomor telepon yang digunakan. Nilai 81 mempunyai arti bahwa tipe penomoran tidak diketahui dan penomoran yang digunakan merupakan penomoran untuk telepon atau ISDN Nomor telepon dalam format semi oktet. Mengindikasikan protocol identifier. Nilai 00 ini menunjukkan bahwa protokol yang digunakan merupakan protokol antar telepon seluler yang dideskripsikan secara implisit Mengindikasikan skema pengkodean data. Nilai 00 ini menunjukkan pengkodean data menggunakan skema alfabet standar yang tidak dikompresi Oktet ini mengindikasikan nilai validity period. Nilai A7 mempunyai arti bahwa periode valid dari pesan ini adalah 24 jam Oktet ini berisi data pesan yang merepresentasikan kalimat “Detektor Aktif”
17
Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Pengujian sistem pada hari ke – 1 Perulangan
Waktu Respon Dial Up (detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
12.285 12.119 12.779 11.648 12.299 11.971 11.861 11.828 11.274 11.621 11.681 12.327 11.630 12.465 11.814 11.713 11.958 11.838 11.934 11.607 11.994 11.902 11.879 11.865 12.594 11.699 11.634 11.833 11.510 11.810 11.912
Waktu Respon SMS(detik) 9.715 9.756 9.881 9.650 9.678 10.596 9.147 9.923 10.504 9.867 10.306 9.793 9.590 9.655 9.586 9.113 9.396 9.295 9.198 9.696 9.793 9.613 9.567 9.447 9.396 9.429 10.352 8.746 9.853 9.567 9.670
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pengujian sistem pada hari ke-2 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.078 11.713 11.833 11.824 11.990 11.833 11.699 11.722 12.590 11.431
Waktu Respon SMS(detik) 9.323 9.152 9.438 9.180 9.609 9.798 10.310 9.198 9.166 9.807
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
18
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Perulangan 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.138 11.671 11.898 11.727 11.976 11.838 12.276 11.921 11.842 12.904 11.422 12.142 12.262 11.902 11.999 11.930 11.948 12.128 12.133 11.856 11.954
Waktu Respon SMS(detik) 9.332 9.129 8.949 9.955 9.447 9.973 9.895 10.204 9.821 9.027 9.103 9.452 9.364 9.730 9.235 9.189 9.295 9.544 10.380 9.313 9.511
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Waktu Respon SMS(detik)
Keluaran Sistem (Benar / Salah)
Pengujian sistem pada hari ke - 3 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Waktu Respon Dial Up (detik) 11.870 11.676 12.165 11.971 12.431 11.607 11.847 12.138 11.454 11.925 11.934 11.708 11.934 11.699 11.524 12.650 12.821 11.944 11.819 13.148 12.318 12.161
9.304 8.958 9.706 10.103 9.255 9.383 9.941 9.253 10.130 9.420 9.069 9.623 9.096 9.083 10.500 9.815 9.470 9.970 9.424 9.401 9.706 9.189
Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
19
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Perulangan 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 11.948 12.304 12.230 11.787 11.953 12.354 11.838 11.519 12.023
Waktu Respon SMS(detik) 9.346 9.489 10.144 10.287 9.701 9.687 9.946 9.655 9.602
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Waktu Respon SMS(detik)
Keluaran Sistem (Benar / Salah)
Pengujian sistem pada hari ke – 4 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 11.930 11.911 11.879 12.045 11.916 11.810 12.207 12.147 11.634 11.888 12.442 11.958 12.267 11.921 12.031 11.602 12.082 11.621 11.856 12.248 11.833 12.456 11.888 12.571 11.985 12.267 12.050 11.944 12.128 11.828 12.012
9.230 9.221 9.124 9.009 8.796 8.861 7.901 9.309 9.580 9.544 9.253 9.170 9.424 10.186 9.466 9.480 9.535 9.503 9.410 9.203 10.153 9.318 9.512 9.563 9.498 9.129 9.318 9.129 9.447 9.627 9.330
Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
20
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Pengujian pada hari ke - 5 Perulangan
Waktu Respon Dial Up (detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
11.884 12.101 11.588 12.128 12.613 12.022 11.971 12.142 12.308 11.953 12.004 11.990 11.399 11.962 11.824 12.733 11.750 11.274 12.133 11.958 12.041 11.953 12.059 13.379 11.824 11.944 12.751 11.814 11.810 11.944 12.042
Waktu Respon SMS(detik) 9.175 9.567 9.860 10.360 9.992 9.590 10.030 9.558 9.786 9.710 9.249 9.369 9.560 10.756 10.380 9.756 9.723 9.493 9.290 9.290 9.410 9.512 9.507 9.504 10.080 10.860 9.130 9.540 9.553 9.738 9.711
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pengujian pada hari ke - 6 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu Respon Dial Up (detik) 11.953 11.501 11.607 11.524 11.663 11.206 11.990 11.072 11.824 11.067
Waktu Respon SMS(detik) 9.664 9.730 9.678 9.647 9.184 9.701 10.781 9.336 10.121 9.895
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
21
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Perulangan 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 11.575 12.032 12.300 11.815 11.238 12.267 11.870 12.290 11.653 11.903 12.470 11.658 11.580 11.270 11.520 11.247 11.196 11.160 12.470 12.064 11.700
Waktu Respon SMS(detik) 10.153 10.181 9.913 9.996 10.015 9.320 9.675 9.200 9.304 9.744 9.313 11.347 10.333 9.189 9.960 10.006 9.983 10.163 10.666 10.938 9.905
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Waktu Respon SMS(detik)
Keluaran Sistem (Benar / Salah)
Pengujian pada hari ke - 7 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.443 11.801 12.773 12.424 12.055 11.801 11.543 11.556 12.161 11.916 11.626 12.221 11.847 12.512 11.930 11.801 12.106 11.603 11.972 11.986 11.884
9.909 11.210 11.040 10.278 11.035 10.841 9.941 10.827 9.281 10.001 9.683 10.306 9.360 9.701 10.560 9.701 11.926 11.640 9.692 10.956 10.112
Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
22
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Perulangan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.138 12.166 12.258 12.493 12.203 11.810 11.833 12.166 11.501 12.018
Waktu Respon SMS(detik) 9.424 9.793 10.001 11.515 10.236 9.886 9.733 10.393 9.576 10.285
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Waktu Respon SMS(detik)
Keluaran Sistem (Benar / Salah)
Pengujian pada hari ke - 8 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.511 12.567 12.174 13.568 12.534 12.078 11.865 12.008 12.576 12.285 12.428 11.934 12.193 12.867 12.276 13.804 12.188 12.447 12.276 12.544 12.502 12.225 12.354 12.562 12.207 12.331 12.174 12.470 12.258 11.981 12.406
10.476 10.144 9.936 11.930 10.707 10.989 10.070 10.560 10.813 10.029 9.812 9.858 9.895 9.793 10.684 10.181 11.210 10.320 10.573 9.350 9.798 9.456 9.623 10.047 11.884 9.213 9.581 11.196 10.255 9.978 10.279
Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
23
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Pengujian pada hari ke – 9 Perulangan
Waktu Respon Dial Up (detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
12.415 11.829 12.180 11.916 12.106 12.133 12.812 11.829 12.101 11.723 11.949 12.936 12.216 12.249 12.470 12.027 12.503 13.130 12.461 11.820 12.272 12.203 11.723 12.540 11.986 12.106 12.724 12.004 12.960 11.944 12.242
Waktu Respon SMS(detik) 9.147 11.123 9.027 9.106 9.475 9.383 9.406 9.743 9.632 9.406 11.176 9.733 9.064 9.341 10.564 9.327 9.263 9.346 9.290 10.112 9.092 9.588 9.627 9.023 10.356 10.518 8.893 9.212 9.803 9.309 9.603
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Pengujian pada hari ke – 10 Perulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.152 13.993 14.180 13.472 14.641 12.230 12.650 12.890 12.604
Waktu Respon SMS(detik) 9.641 10.158 11.450 11.432 10.112 8.829 11.469 9.438 9.512
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
24
Lanjutan Lampiran 2 Data lengkap waktu respon dan keluaran sistem Perulangan 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Waktu Respon Dial Up (detik) 12.863 13.338 13.213 12.410 12.646 13.223 12.761 14.898 12.876 11.912 12.415 12.373 12.521 14.141 12.863 13.130 13.269 13.047 13.153 13.693 12.503 13.069
Waktu Respon SMS(detik) 9.438 9.867 9.835 10.504 9.641 9.720 11.676 8.695 11.289 9.475 9.198 11.413 9.987 11.224 9.443 9.678 9.563 9.276 8.898 9.978 10.140 10.033
Keluaran Sistem (Benar / Salah) Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
25
Lampiran 3 Grafik data waktu respon SMS dan dial up Grafik waktu respon SMS
Waktu (detik)
Grafik Waktu Respon SMS 13.000 12.000 11.000 10.000 9.000 8.000 7.000 1
3
5
7
9
11
13 15
17 19 21
23 25
27 29
Perulangan Data Hari ke-1 Data Hari ke-5 Data Hari ke-9
Data Hari ke-2 Data Hari ke-6 Data Hari ke-10
Data Hari ke-3 Data Hari ke-7
Data Hari ke-4 Data Hari ke-8
Grafik waktu respon dial up
Grafik Waktu Respon Dial Up 16.000 Waktu (detik)
15.000 14.000 13.000 12.000 11.000 10.000 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
Perulangan Data Hari ke-1
Data Hari ke-2
Data Hari ke-3
Data Hari ke-4
Data Hari ke-5
Data Hari ke-6
Data Hari ke-7
Data Hari ke-8
Data Hari ke-9
Data Hari ke-10