1
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEMAMPUAN KOGNITIF UNTUK ORANG TUA TAMAN KANAK_KANAK USIA 4-5 TAHUN DI BANDAR LAMPUNG Oleh : Heni Herawati, Herpratiwi, Yusmansyah FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Email :
[email protected] 085366777919 ABSTRACT: MODULE TEACHING MATERIAL SOURCE DEVELOPMENT OF COGNITIVE ABILITY AGE 4-5 YEARS OLD FOR KINDERGARTENT PARENTS IN BANDAR LAMPUNG. The purposes of this research are : 1). Producing parents module for cognitifability development children age 4 -5 year old, 2). Knowing differences module, 3). Analyzing teaching source module 4) Analyzing interestedcognutif.This study uses a model of R & D approach Borg & Gall. The population used in this study were parents of students kindergarten, the sample in this research are the parents of kindergarten students who have children aged 4-5 years totaled 35 for the experimental group and 35 to the control group. Data collection techniques used were a response to the child's achievement level of cognitive development. Data were analyzed using T-test technique.The result of research are : 1). Teaching material of cognitive ability module for children age 4-5 yerad ord for parents is goal. 2). There is improvment of children ability at control class which is should by postest result mean 33,37. Biside postest score mean in exsperiment class by mean indek 55,38. This fact There is significant difference from the learning process which uses module materialdevelopment cognitive children age 4-5 your for parent. 3) Learning material of children cognitive ability module has good interesting. 4). Learning material product has good eficiency in learning purpose. Key word : Cognitive abilty, Module development, Parents ABSTRAK: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL KEMAMPUAN KOGNITIF UNTUK ORANG TUA TAMAN KANAK-KANAK USIA 4 - 5 DI BANDAR LAMPUNG. Tujuan penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan kondisi bahan ajar. 2). Menghasilkan modul pengembangan kemampuan kognitif anak usia 4 – 5 tahun. 3). Menganalisa efektifitas modul. 4). Menganalisa kemenarikan modul 5). Menganalisa efisiensi modul. Penelitian ini menggunakan pendekatan R & D model Borg & Gall. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Orang tua siswa Taman kanakkanak, sampel dalam peneltian ini adalah orang tua siswa taman kanak-kanak yang mempunyai anak usia 4-5 tahun berjumlah 35 orang untuk kelompok eksperimen dan 35 orang untuk kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah respon anak terhadap tingkat pencapaian perkembangan kognitif. Data dianalisis menggunakan tehnik T-Tes. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan (1) Bahan Ajar Modul Kemampuan Kognitif Anak usia 4-5 tahun untuk orang tua dinyatakan layak. (2). Ada peningkatan kemampuan kognitif anak yang ditunjukan hasil posttest dengan indeks rerata sebesar 33,37. Sedangkan rerata skor posttest pada kelas eksperimen indek rerata sebesar 55,38. Hal ini terlihat adanya perbedaan yang signifikan dari pembelajaran yang menggunakan modul kemampuan kognitif untuk orang tua taman kanak-kanak usia 45 tahun.Berarti modul tersebut dapat dinyatakan layak digunakan oleh orang tua.
2
(3).Bahan Ajar modul kemampuan kognitif anak memiliki daya tarik yang baik. (4).Produk bahan ajar memiliki efisiensi yang baik dalam tujuan belajar. Kata Kunci : Kemampuan Kognitif, Pengembangan Modul, Orang Tua
PENDAHULUAN
merelakan anaknya ikut les atau private menulis dan membaca yang
Pendidikan anak usia dini adalah salah
pembelajarannya bersifat akademik,
satu upaya pembinaan yang ditunjukan
yang
untuk anak sejak lahir sampai dengan
perkembangan anak.
6
tahun
yang
pemberian
dilakukan
rangsangan
pendidikan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki
kesiapan
dalam
memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini harus menjadi
pembelajaran
yang
berorientasi pada anak dengan segala potensi
dan
termasuk
kemampuan
kemampuan
anak kognitif.
Menurut Piaget kemampuan kognitif merupakan suatu proses berpikir atau kemampuan
individu
menghubungkan,
menilai
mempertimbangkan
suatu
untuk dan kejadian
atau peristiwa (Santrock, 2007: 242) . Kebanyakan
orang
tua
merasa
khawatir terhadap anaknya tidak bisa masuk sekolah karena tidak bisa calistung,
sehingga
tepat
dengan
usia
melalui
untuk membantu pertumbuhan dan
anak
kurang
orang
tua
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah. tempat
Keluarga
pendidikan
merupakan
pertama
dana
memiliki peran yang sangat mendasar dalam mengoptimalkan semua potensi anak. Kenyataan yang dijumpai di masyarakat, masih banyak keluarga yang belum memahami peran penting tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya
kegiatan
meningkatkan
parenting
untuk
pengetahuan
dan
keterampilan keluarga agar mereka dapat memberikan dukungan kepada anak usia dini secara lebih optimal. Orangtua tua merupakan lingkungan belajar utamanya. Pembelajaran di rumah untuk mengajak anak berpikir, bereksplorasi,
bergaul,
berekspresi,
berimajinasi tentang berbagai hal yang
3
dapat merangsang pertumbuhan sinaps
konsep kehidupan
sehari-hari
dan
baru dan memperkuat yang telah ada
sebagainya. Menurut hasil pengamatan
serta menyeimbangkan berfungsinya
dan wawancara dengan orang tua,
kedua belahan otak (Jalal, 2002: 15).
bahwa orang tua mengalami kesulitan
Oleh karena lingkungan yang baik
untuk memberikan kedisiplinan belajar
untuk pendidikan anak usia dini adalah
pada anak, karena anak merasa cepat
lingkungan yang mendukung anak
bosan dan kurang konsentrasi didalam
melakukan kegiatan tersebut.
belajar, mengalami kesulitan didalam cara menyampaikan pesan belajar pada
Tetapi masih banyak orang tua yang sibuk dan tidak banyak mempunyai waktu dirumah, sehingga orang tua tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai pendidik. Untuk dapat menjadi orangtua yang sukses mendidik anak, orang
tua
perlu
belajar
dalam
memahami perkembangan anak usia dini yang menjadi satu kesamaan dalam problema orangtua dan anak. Maka dicoba untuk memberikan media ibu
pintar
melalui
modul
yang
dibutuhkan orangtua.
konsep matematika dan sains sesuai sesuai
yang diajarkannya diantaranya tentang membaca
dan
berhitung
ataupun
yang
lainnya.
konsep-konsep
Persiapan untuk masuk SD syarat dengan calistung (membaca, menulis dan berhitung). Orang tua merasa tidak memiliki keahlian dalam memberikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan sebagian orang tua belum bisa memperhatikan usia perkemabangan anak. Tetapi orang tua menginginkan anaknya hidup disiplin belajar dan
Orang tua dapat memperkenalkan
konsep
anak, anak sulit untuk memahami apa
dengan
pikiran/perkembangan seusianya yang sangat menarik sehingga anak tidak salah konsep ketika belajar di jenjang akademik, misalanya konsep sebab akibat yang terjadi dengan dirinya,
menguasai pelajaran dan mendapatkan apa yang orang tua inginkan. Hal inilah yang mendorong membuat bentuk
penelitian
modul
kemampuan
Pengembangan kognitif
anak
untuk orang tua yang sesuai dengan perkembangannya. Produk ini akan dijadikan
sumber
belajar
yang
4
memungkinkan
tua
Penelitian Pendahuluan (prasurvei);
mendidik
Pada tahap ini peneliti mengamati
kemampuan sesuai dengan tumbuh
kegiatan orang tua dan anak, dan
kembang anak, Yang dikemas dalam
mengumpulkan informasi tentang
bentuk modul dan dikemas sesuai
identifikasi permaslahan. Data yang
dengan tahap perkembangan kognitif
diperlukan
anak usia 4-5 tahun.
adalah studi literatur dan studi
mendapatkan
orang informasi
dalam
lapangan. METODE PENELITIAN
Pada
penelitian
Desain
ini
Pembelajaran;
tahap
ini
penulis
menggunakan 7 (tujuh)
langkah
Penelitian ini merupakan penelitian
dari 10 (sepuluh) langkah desain
dan pengembangan (Research and
pembelajaran model Brog & Gall
Development) bahan ajar berupa
(2005), yaitu sebagai berikut: 1)
modul kemampuan kognitif
mengidentifikasi
Tujuan
orang tua taman kanak-kanak usia
Pembelajaran;
langkah
4-5 tahun. Richey & Klein (2007:1)
merupakan kegiatan yang bertujuan
bahwa
untuk mengidentifikasi kebutuhan
penelitian
untuk
pengembangan
Umum ini
adalah “the systematic study of
instruksional
design, development and evaluation
pengetahuan,
processes
sikap yang masih belum dikuasai
with
the
aim
of
yang
berupa
keterampilan,
establishing an empirical basis for
orang
the creation of instructional and
konsep sains dan matematika atau
non-instructional
kemampuan
products
and
tua
pada
dan
kognitif
tools and new or enhanced models
melaksanakan
that govern their development”.
pembelajaran;
Langkah-langkah
bertujuan
penelitian
dan
pembelajaran
anak.
2)
analisis Langkah
menentukan
ini
langkah-
pengembangan ini mengacu pada R
langkah yang dapat dilakukan untuk
& D cycle Borg dan Gall (1983),
mencapai
sebagai berikut:
berupa penjabaran perilaku umum menjadi
tujuan
perilaku
pembelajaran
khusus
yang
5
tersusun secara logis dan sistematis.
uji coba formatif terhadap produk
3) mengembangkan Butir-butir Tes
yang
Acuan
ini
tahap sebelumnya. Pelaksanaan uji
merupakan pengembangan produk
coba ini mengacu pada pendapat
evaluasi untuk mengukur tingkat
Sadiman (2006:182 – 186). A) Uji
pencapaian
coba tahap awal: Pada tahap ini ada
Patokan;
langkah
anak,
dan
untuk
telah
dikembangkan
pada
mengetahui kemajuan siswa selama
dua hal yang dilakukan,
proses pembelajaran.
coba
Desain dan Pengembangan Media;
evaluasi ahli (expert judgement).
a) Me-review produk
Uji
yang telah
kelompok
coba
yaitu uji
terbatas
kelompok
dan
terbatas
ada
dilakukan terhadap 5 orang tua
Pada tahap ini, penulis melakukan
siswa taman kanak-kanak dan 3
kajian terhadap produk bahan ajar
orang
serupa
Penilaian responden pada uji coba
yang
sudah
dikembangkan
pernah
sebelumnya.
guru
kelompok
taman
kecil
kanak-kanak.
ini
meliputi:
-
Tujuannya adalah untuk menguji
kemenarikan gambar, -Kemudahan
dan
gambar, dan peran bahn ajar dalam
membandingkan
yang
ada
efektivitas
pada
bahan
pembelajaran.
Validasi
ahli
ajar.b)engumpulkan
bahan-bahan:
dilakukan oleh 2 (dua) orang ahli
Berdasarkan
kajian
yang
hasil
pada
berkualifikasi
akademik
langkah ke-dua, pada tahap ini
minimal S2, yaitu 1 (satu) ahli
penulis
materi
melakukan
literatur
untuk
menilai
materi
berkaitan
dengan
(material review), dan 1 (satu) ahli
kemampuan
kognitif
desain grafis untuk menilai kriteria
anak usia 4-5 tahun dengan merujuk
penampilan (presentation criteria).
pada
5)
bahan
yang
pengumpulan
ajar
Standar
Kompetensi
dan
evisi
Produk
Awal:
berdasarkan
Revisi
Kompetensi Dasar (tingkat pencapai
dilakukan
masukan
perkembangan kognitif anak usia 4-
berupa tanggapan, saran, dan kritik
5 tahun). Uji coba produk; Tahap
yang didapatkan dari evaluasi ahli
ini merupakan rangkaian kegiatan
(expert judgement). 6) Uji coba
6
kelompok besar; uji coba kelompok
yaitu orang tua siswa taman kanak-
besar yang dilakukan kepada 35
kanak yang mempunyai anak usia
orang tua dari wali murid TK untuk
4-5 tahun berjumlah 35 orang.
dilatih dalam menggunakan modul
Sampel Uji Coba Kelompok Kecil;
kemampuan kognitif anak kemudian
10 (sepuluh orang responden) dari 5
setelah
pelatihan
(lima) orang tua, 3 (lima) guru dan
orang tua membelajarkan kepada
2 (dua) praktisi pendidikan usia
anak dirumah dan
dini.
uji
mendapatkan
ini merupakan
eksperimen.
melaksanakan
uji
Sebelum coba,
penulis
Penetapan
dilakukan
sampel
secara
acak
akan
(random
sampling). Sampel Evaluasi Ahli;
memberikan pretest dengan bentuk
Sampel
tes unjuk kerja pada 35 anak TK
judgement)
yang orang tuanya akan dilatih
menggunakan
modul kemampuan kognitif anak
sampling yaitu Dr. H, M.Pd., untuk
usia 4-5 tahun. 7) perbaikan Produk
ahli desain grafis, dan M, M.Pd.,
Operasional; Berdasarkan hasil uji
untuk ahli materi.Sampel Kelompo
coba
Besar ; merupakan uji eksperimen
kelompok
dilakukan
besar
perbaikan
maka produk
evaluasi
apakah
ahli
(expert ditetapkan
teknik
produk
purposive
bahan
ajar
operasional mengacu pada kriteria
kemampuan kognitif anak untuk
pengembangan poduk bahan ajar,
orang
yaitu
pembelajaran
pengembangan ini dapat mengatasi
(instructional criteria) dan kriteria
kesulitan orang tua dan anak dalam
penampilan (presentation criteria).
proses pembelajaran di rumah.
Populasi dan Sampel
Teknik Pengumpulan Data; Teknik
Populasi dari tahap penelitian ini
pengumpulan
adalah
dengan cara memberikan tes unjuk
kriteria
orang
kanak-kanakdi yang
tua
siswa
Bandar
mempunyi
anak
taman
tua
Lampung
kerja siswa.
usia
(expert
4-5
tahun. Sampel Analisis Kebutuhan;
pedoman
hasil
data
penelitian
dilakukan
Untuk evaluasi ahli
judgement) observasi.
digunakan Definisi
7
Konseptual
;
pembelajaran
a)
efektivitas
berkaitan
dengan
rata (mean) dari dua sampel yang independen.
b)
efisiensi
sejauh mana peserta didik mencapai
pembelajaran pada penelitian ini
tujuan
adalah
pembelajaran
yang
jika
rasio
perbandingan
ditetapkan., atau pusat pelatihan
antara waktu waktu yang digunakan
mempersiapkan
pada
peserta
didik
pembelajaran
dengan pengetahuan, keterampilan,
bahan
dan sikap yang diinginkan oleh para
kognitif anak lebih besar dari pada
orang tua. b) efisiensi pembelajaran
pembelajaran menggunakan media
merupakan desain, pengembangan,
presentasi
dan
Pembelajaran ; di lihat dari aspek
pelaksanaan
pembelajaran
ajar
menggunakan
modul
kemampuan
guru.c)
daya
dengan cara yang menggunakan
kemenarikan
sumber daya paling sedikit untuk
penggunaan yang ditetapkan dengan
hasil yang sama atau lebih baik.c)
rentang prosentase berikut: 90% -
Daya tarik pembelajaran kriteria
100%= sangat baik, 70% - 89% =
pembelajaran
baik, 50% -69% = cukup baik dan
dimana
siswa
dan
Tarik
kemudahan
menikmati belajar cenderung ingin
0%- 49%
terus belajar ketika mendapatkan
Model
pengalaman yang menarik.
untuk Menguji Produk;
Definisi Operasional; a) efektivitas pembelajaran pada penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan
bahan
ajar
modul kemampuan kognitif anak untuk orang tua taman kanak-kanak usia secara
4-5
tahun statistik
independen
yang
dianalisis
dengan
t-tes
(independent
t-tes)
yaitu uji yang digunakan untuk membandingkan selisih dua rata –
Rancangan
Produk
bahan
ajar
Eksperimen
yang
telah
dikembangkan menggunakan desain true
experiment
Pretest Dalam
dengan
bentuk
group
design.
posttest desain
ini
terdapat
dua
kelompok
yang menjadi
sampel
penelitian.
Kelompok
pertama
(kelompok
eksperimen)
perlakukan
berupa
diberi pelatihan
pembelajaran menggunakan bahan
8
ajar modul kemampuan kognitif
menggunakan media presentasi
untuk orang tua yang merupakan
guru, maka H 0 ditolak.
produk
penelitian
pengembangan
- Jika nilai
rasio perbandingan
ini. Sedangkan kelompok
kedua
waktu
(kelompok
diberi
pembelajaran dengan bahan ajar
perlakuan berupa pembelajaran oleh
modul kemampuan kognitif anak
gurur.
lebih kecil atau sama dengan
kontrol)
Teknik Analisis Data; Data dari uji coba kelompok besar yaitu hasil pretest
dan
secara
statistik
independen
posttest
dianalisis
yang
diperlukan
pembelajaran
pada
menggunakan
media presentasi guru, maka H 0 diterima.
dengan
t-test
Hipotesis 3
(independent
t-tes)
H0 :
Kualitas daya tarik bahan
yaitu uji yang digunakan untuk
ajar
modul
kemampuan
membandingkan selisih dua rata –
kognitif anak
lebih besar
rata (mean) dari dua sampel yang
atau sama dengan 70%, maka
independen dengan terlebih dahulu
H0 ditolak.
melakukan
uji
normalitas
dan
H1 :
Kualitas daya tarik bahan
homogenitas sebagai uji prasyarat.
ajar
modul
kemampuan
Hipotesis 1
kognitif anak kurang dari
- Jika nilai t hitung > t tabel , maka H 0
70%, maka H 0 diterima.
ditolak - Jika nilai t hitung < t tabel , maka H 0
Aspek
diterima
Efektivitas
Berdasarkan
Hipotesis 2 - Jika nilai waktu
PEMBAHASAN
rasio perbandingan
yang
diperlukan
pada
pembelajaran dengan bahan ajar modul kemampuan anak
lebih
besar dari pada pembelajaran
kelas rerata
hasil
kontrol
Produk
posttest
pada
diketahui
bahwa
adalah
33,57.
skornya
Sedangkan rerata skor posttest pada kelas
eksperimen
adalah
55,38
lebih tinggi dari rerata skor posttest pada
kelas
kontrol.
Dengan
9
dukungan data yang berdistribusi
rutinitas
normal dan homogen dan test yang
kerjaorang tua dan guru (workload)
menunjukkan bahwa nilai t
sebagaimana
lebih besar dari t
hitung
yang
menjadi
terjadi
beban
pada
(2,345 >
pembelajaran
1,99), terlihat adanya perbedaan
Ketersediaan
yang signifikan dari pembelajaran
kegiatan pembelajaran dalam bahan
yang menggunakan produk modul
ajar
kemampuan kognitif anak usia 4-5
aktifitas-aktifitas
tahun
pembelajaran
untuk
table
orang
tua.
Aspek
konvensional. seluruh
modul
rangkaian
mampu
mereduksi
rutin
selama
berlangsung,
baik
Efisiensi pada Penghematan Waktu
aktivitas orang tua/guru maupun
Hasil
yang
yang menyebabkan pembelajaran
rasio
menjadi tidak efisien, mulai dari
yang
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
uji
efisiensi
menunjukkan
bahwa
perbandingan
nilai
waktu
diperlukan
pembelajaran
maupun
ajar
modul
pembelajaran. Pada kegiatan inti
kemampuan kognitif untuk orang
pembelajaran, bahan ajar membantu
tua taman kanak-kanak usia 4-5
anak untuk dapat menguasai hal-hal
tahun
paling
dengan
pada banhan
lebih
besar
dari
pada
kegiatan
esensial
dari
akhir
kapabilitas
pembelajaran menggunakan media
yang telah ditetapkan di dalam
presentasi
tujuan pembelajaran, memberikan
membuktikan
bahwa
modul bahan ajar terbukti efisien
latihan.
digunakan
pembelajaran
pembelajaran, pembelajaran dapat
kepada anak mengacu pada kriteria
menjadi lebih efisien karena bahan
efisiensi, yaitu pemanfaatan waktu,
ajar modul menyediakan materi
biaya
sumber
kegiatan
secara
evaluasi
mencapai
tujuan
ketercapaian
pembelajaran.
Efisiensi
pada
pembelajaran, menyediakan umpan
penghematan
waktu
dalam
balik (feedback) dan memberikan
pembelajaran terutama kemampuan
skor langsung untuk memutuskan
bahan
apakah
untuk
ajar
modul
mereduksi
untuk
akhir
daya
optimal
dan
untuk
Pada
anak
anak
telah
mengukur dalam
menguasai
10
kemampuan yang dinyatakan dalam
tersebut
tujuan pembelajaran.
bahwa produk hasil penelitian ini
Aspek Daya
di
atas
menunjukkan
Tarik
memiliki kualitas daya tarik bahan
Bell dalam Hacker & Graesser.
ajar yaitu: a)
(2009:119) mengemukakan: “There
dan keaslian dalam hal pengalaman
are three things to remember about
b) memiliki elemen menyenangkan,
education.
The
c) menarik perhatian melalui hal-
motivation.
The second
one is
hal
motivation.
The
one
is
melibatkan
motivation.
Pendapat
atas
emosional,
menyiratkan
betapa
first
one
third
di
is
pentingnya
peranan motivasi bagi siswa/anak sebagai energi untuk tetap terlibat
rekapitulasi
angket
modul kemampuan kognitif untuk orang tua taman kanak-kanak usia 4-5 tahun menunjukkan bahwa 78% menyatakan
bahwa
produk ini sangat menarik dan mudah digunakan. Demikian pula hasil evaluasi ahli desain grafis yang memberikan penilaian sangat dan
baik
pada
tampilan
gambar, warna,, ukuran huruf, tata letak (layout). Hasil rekapitulasi angket dan penilaian desain grafis
baru,
intelektual e)
d) dan
menghubungkan
kepentingan
dan
tujuan
Produk
yang
siswa. 4.4
pada
kemudahan penggunaan bahan ajar
baik
bersifat
Kesesuaian Dihasilkan
penilaian aspek kemenarikan dan
responden
yang
dengan
dalam tugas belajar. Hasil
memiliki relevansi
dengan
Tujuan
Pengembangan Produk suatu
yang
dihasilkan
penelitian
dalam
pengembangan
harus benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian pengembangan itu sendiri.
Tujuan
penelitian
pengembangan
adalah
menghasilkan produk bahan ajar modul kemampuan kognitif untuk orang tua taman kanak-kanak usia 4-5 tahun yang kemudian dilihat kebermanfaatannya pembelajaran
sebenarnya.
dalam Hasil
akhir dari penelitian pengembangan ini adalah produk bahan ajar modul
11
kemampuan kognitif untuk orang
memahaminya dalam merangsang
tua taman kanak-kanak usia 4-5
kemampuan
tahun
dihasilkan juga kurang optimal, dan
Keunggulan
Produk
Hasil
populasi
kognitifnya
yang
tidak
yang
memadai,
hanya bersifat sebagian populasi
Pengembangan
sekolah Taman-kanak-kanak tidak Kenunggulan produk : isi program sesuai
dengan
kurikulum
ketercapaian kemampuan kognitif anak
usia
4-5
tahun.
Produk
diperkaya oleh agambar dan lagulagu
yang
untuk keseluruhan.
menarik
sehingga
informasi yang diberikan mudah dicerna dan dapat betahan lama
Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan
hasil
penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa: Pengembangan bahan ajar modul kemampuan kognitif anak untuk orang tua taman kanak-kanak usia
dalam memori siswa.
4-5 tahun terdiri dari 7 (tujuh) 4.9.
Keterbatasan Produk Hasil
langkah utama yang mengcu pada
Pengembangan
Pengembangan
Borg
and
Gall.
Keterbatasan modul ini adalah : 1)
Pengembanga bahan ajar modul
Tidak
aspek
kemampuan kognitif untuk oarang
perkembangan anak usia 4-5 tahun,
tua taman kanak-kanak usia 4-5
2) Tidak di kembangkan ke seluruh
tahun
mampu
meningkatkan
TK dan hanya memakai sampel
kinerja
orang
tua
random untuk penelitian.
menyediakan
4.10 Keterbatasan Penelitian dan
peristiwa
memuat
seluruh
seluruh
dengan rangkaian
pembelajaran,
meningkatkan kinerja orang tua
Pengembangan Proses revisi yang terus-menerus
dengan memberikan peluang kepada
terutama pada gambar-gambar yang
orang
sesuai dengan penguasaan anak 4-5
meningkatkan prestasi belajar anak.
tahun
Pembelajaran melalui produk ini
sehingga
anak
sangat
tua
untuk
belajar,
dan
12
memiliki
efisiensi
penghematan
waktu
berupa lebih
besar
Borg, Walter R. & Gall, Meredith D.
1983.
Educational
dibandingkan dengan pembelajaran
research. an introduction (4th
yang
ed.). New York: Longman
menggunakan
media
presentasi dan memiliki daya tarik yang
baik
dan
terbukti
Inc.
dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk
Brown, H. Douglas. (2000). Principles of language learning and
tetap pada tugas belajarnya.
teaching. Englewood Cliffs, NJ.:
Daftar Pustaka
Prentice Hall Regents Budiningsih, C Asri. 2005. Belajar DAFTAR PUSTAKA
dan Pembelajaran. Jakarta :
Abadi Prayitno, Amelia Piliang. 2009.
PT Rineka Cipta
Yuk, Bermain Sains Bersama Ayah dan CHA, Wahyudi dan Damayanti, Dwi
Ibu. Jakarta. Dian Rakyat.
Ratna. Abin Syamsuddin. 2005. Psikologi
2005.
Pendidikan Anak Usia Dini di
Kependidikan Perangkat Sistem
Prasekolah
Pengajaran
Grasindo.
Modul.
Program
Islam.
Jakarta:
Bandung: Rosdakarya. Departemen .2002.
“Memetakan
Pendekatan
Pembelajaran
__________ Kembali
Pendidikan Anak Dini Usia”. Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. Auerbach, S. 2004. Social Cognitive theory, Annual Refiew of Psycology. Palo Alto, Annual Reviews
2003.
Pendidikan Petunjuk
Kegiatan
Penggunaan Peraga)
Pelaksanaan
Belajar
Penilaian,
di
Nasional.
Mengajar,
Pembuatan
dan
Sarana
(Alat
Taman
Kanak-
Kanak. Jakarta: Depdiknas Dick, W. & Carey, L. 2005. The systematic
design
of
13
instruction (6th ed.). Boston: Pearson. Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Dick, W. & Carey, L. 2006. The systematic design of instruction (6 th ed.). Boston: Pearson. John W Santrock. 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology, Edisi 3 Buku 1, terj. Diana Angelica. Jakarta, Salemba Humanika . ______. 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology, Edisi 3 Buku 2, terj. Diana Angelica. Jakarta, Salemba Humanika. ______. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2, terj. Mila dan Anna. Jakarta, Erlangga.