PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 Agung Nugroho, Nur Khafid Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro No. 1B Jogoloyo Demak Telp (0291) 686227
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi bahan bakar akibat pengaruh variasi ukuran main jet 72 (Ø 0.72 mm), 75 (Ø 0.75 mm), 78 (Ø 0.78 mm), dan 82 (Ø 0.82 mm) pada sepeda motor Honda supra x 125, untuk mengetahui ukuran main jet yang efisien terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda Honda motor supra x 125, untuk mengetahui pengaruh putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda supra x 125 serta untuk mengetahui interaksi antara main jet dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda supra x 125. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi jenis eksperimen/ percobaan, dengan memvariasi ukuran main jet karburator dengan ukuran main jet 72 (Ø 0.72 mm), ukuran main jet 75(Ø 0.75 mm), ukuran main jet 78 (Ø 0.78 mm), ukuran main jet 82 (Ø 0.82 mm) dan variasi putaran mesin yang digunakan adalah putaran 1500 rpm, 2500 rpm, 3500 rpm, 4500 rpm, 5500 rpm, 6500 rpm dan 7500 rpm terhadap konsumsi bahan bakar pada mesin Honda Supra X 125. Pengumpulan data diambil dengan metode eksperimen/ percobaan pada masing-masing varian diuji sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dan untuk mengolah data tersebut digunakan analisis data menggunakan metode statistic diskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, uji anava dan uji perbandingan (komporasi berganda). Berdasarkan penelitian diperoleh hasil rata-rata konsumsi bahan bakar pada masing-masing ukuran main jet, untuk ukuran main jet 72 mempunyai nilai rata-rata konsumsi bahan bakar sebanyak 8.7 ml/menit, ukuran main jet 75 mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 7.3 ml/menit, untuk ukuran main jet 78 mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 6.9 ml/menit dan untuk ukuran main jet 82 mengkonsumsi bahan bakar sebesar 74 ml/menit. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran main jet yang rata-rata konsumsinya paling hemat/irit pada sepeda motor Honda supra x 125 yaitu ukuran main jet 78 dengan nilai rata-rata konsumsi bahan bakar 6.9 ml/menit, adanya pengaruh ukuran main jet karburator terhadap konsumsi bahan bakar, adanya pengaruh putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar, dan terjadi interaksi antara main jet karburator dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar.
Kata Kunci: Pengaruh, Karburator, Main Jet, Putaran Mesin
Nikolaus August Otto pada tahun 1876
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan
orang kebangsaan Jerman, menemukan
teknologi
sarana
sebuah mesin dengan sistem pembakaran
penunjang pelaksanaan kemajuan suatu
dalam, dari tahun ke tahun mesin
negara, salah satunya adalah dibidang
tersebut dikembangkan dan mengalami
industri
Kemajuan
kemajuan yang pesat hingga sekarang,
bidang teknologi mesin sekarang ini,
mesin sistem pembakaran dalam menjadi
khususnya otomotif berkembang dengan
pilihan untuk sarana dan prasarana alat
pesat. Pertama kali ditemukan oleh
transportasi
dan
dan
merupakan
permesinan.
yang
TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 Pengaruh JURNALVariasi Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Putaran Mesin 111 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
selalu
dipilih 1 80
masyarakat, seperti sepeda motor dan
bercampur
mobil,
motor
komposisi dan perbandingan tertentu
cukup
yang
khusus
perkembangan
sepeda
kemajuannya
dengan
digunakan
udara
dengan
untuk
proses
cepat, karena hampir tiap tahun ada
pembakaran. Bahan bakar bensin dan
produk-produk baru yang diluncurkan
udara
pada pangsa pasar kita, baik itu buatan
karburator. Karburator adalah alat untuk
lokal maupun luar negeri, seperti Cina,
mencampur bahan bakar dan udara pada
Jepang, Thailand, Taiwan, Eropa dan
perbandingan
sebagainya.
pembakaran yang efisien.
Masyarakat
sekarang
akan
ini
bercampur
yang
Menurut
di
benar
Teori
dalam
untuk
Stoichiometric
cenderung memilih produk/ kendaraan
menyatakan, untuk membakar 1 gram
bermotor yang hemat bahan bakar tetapi
bensin dengan
mempunyai tenaga dan kecepatan yang
14,7 gram oksigen. Dengan kata lain,
maksimal tinggi, hal tersebut menjadi
perbandingan campuran yang ideal =
pilihan karena negara kita kaya akan
14,7:1.
sumber daya minyak dan gas yang
disebut AFR (Air Fuel Ratio) atau
tersebar di seluruh nusantara, namun
perbandingan bensin dan udara. Sesuai
dengan
dengan fungsinya, maka pada karburator
pengelolaan
yang
tidak
sempurna diperlukan
Perbandingan
ada
manusia dalam pemanfaatan sumber
campuran kaya. Arti campuran kaya dan
daya alam, sehingga harga bahan bakar
miskin
minyak (BBM) dan gas terus menerus
perbandingan bahan bakar lebih banyak
mengalami kenaikan. Akibat dampak
dari udara maka campuran itu kaya juga
dari hal tersebut, maka masyarakat
sebaliknya jika bahan bakar lebih sedikit
cenderung memilih sepeda motor yang
dari udara maka campuran miskin.
hemat dan irit bahan bakar.
Campuran kaya menyebabkan bahan bakar
campuran
yaitu
menjadi
jika
miskin
ini
maksimal dan terbatasnya sumber daya
Sepeda motor merupakan jenis
istilah
campuran
dan
komposisi
boros,
dan
sedangkan
kendaraan yang bahan bakarnya berupa
campuran miskin menyebabkan bahan
bensin yang dihasilkan dari pengolahan
bakar menjadi hemat. Campuran yang
minyak bumi dan udara. Bahan bakar
terlalu miskin akan menyebabkan mesin
bensin
menjadi cepat panas dan dapat merusak
JURNAL 818181
pada
sepeda
motor
akan
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
81
komponen karburator. Bahan bakar yang
melakukan
lebihhemat, mengurangi mesin cepat
mengubah tenaga kimia bahan bakar
panas. Untuk menghasilkan campuran
menjadi
tenaga
yang tepat dan benar menurut kebutuhan
diperoleh
dari
mesin
proses
dan
mencegah
komponen-komponen
kerusakan
mesin
kerja
mekanik
mekanis. proses
pembakaran
atau
Energi
pembakaran,
juga
mengubah
dapat
energi tersebut yang terjadi di dalam dan
dilakukan dengan melakukan inovasi-
di luar mesin kalor. Ditinjau dari cara
inovasi atau penyetelan pada karburator.
memperoleh tenaga panas, mesin kalor
Inovasi atau penyetelan dapat dilakukan
dapat dibedakan menjadi dua yaitu
dengan
mesin dengan pembakaran dalam dan
memodifikasi
komponen
karburator
komponen– salah
satunya
mesin dengan pembakaran luar. Mesin
adalah memvariasi ukuran diameter
pembakaran dalam adalah mesin yang
Main Jet karburator.
melakukan proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin tersebut dan gas
Metodelogi Penelitian
pembakaran
yang
terjadi
berfungsi
1. Motor Bakar
sebagai fluida kerja. Mesin pembakaran
Secara umum pengertian motor
dalam umumnya disebut motor bakar.
bakar diartikan sebagai pesawat yang
Jadi motor bakar adalah mesin kalor
dapat mengubah suatu bentuk energi
yang menggunakan gas panas hasil
thermal menjadi bentuk energi mekanik.
pembakaran bahan bakar di dalam mesin
Motor bakar dapat pula diartikan sebagai
untuk melakukan kerja mekanis. Mesin
pesawat dan energi kerja mekaniknya
pembakaran luar adalah mesin dimana
diperoleh dari pembakaran bahan bakar
proses pembakaran bahan bakar terjadi
dalam pesawat itu sendiri. Oleh karena
di luar mesin dan energi panas dari gas
itu, motor bakar yang pembakarannya
pembakaran dipindahkan ke fluida mesin
terjadi di dalam pesawat itu sendiri
melalui beberapa dinding pemisah.
disebut
pesawat
dengan
Motor bakar terbagi menjadi 2
pembakaran dalam (Internal Combustion
(dua) jenis utama, yaitu motor diesel dan
Engine). Motor bakar adalah salah satu
motor bensin. Perbedaan umum terletak
jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang
pada sistem penyalaan. Penyalaan pada
mengubah
motor bensin
energi
tenaga
termal
untuk
dinyalakan oleh terjadi
TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 Pengaruh JURNAL Variasi Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Putaran Mesin 828282 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
82 82
karena loncatan bunga api listrik yang
3. Prinsip Kerja Motor Empat
dipercikan oleh busi atau juga sering
Langkah
disebut juga spark ignition engine.
Mesin
4
(empat)
langkah
Sedangkan pada motor diesel penyalaan
digunakan pada sepeda motor, prinsip
terjadi karena kompresi yang tinggi di
kerjanya sama seperti halnya yang
dalam silinder kemudian bahan bakar
digunakan pada mobil. Perbedaannya
disemprotkan oleh nozzle atau juga
hanya
sering disebut juga Compression Ignition
digunakan.
Engine.
langkah dapat dijelaskan sebagai berikut
pada
jumlah Prinsip
silinder kerja
yang
mesin
4
: 2. Motor Bensin
a. Langkah Hisap (Intake Stroke)
Motor bensin adalah motor yang
Pada langkah ini torak bergerak
menggunakan bahan bakar bensin untuk
dari posisi Titik Mati Atas (TMA)
menghasilkan
jalan
menuju Titik Mati Bawah (TMB) akibat
di
dari gerakan ini maka sewaktu piston
Sujana
bergerak kebawah tekanan di ruang
Motor Bensin ialah salah
pembakaran menjadi hampa (vakum).
satu jenis motor bakar dengan sistem
Perbedaan tekanan udara luar yang
Internal
tinggi
tenaga
dengan
membakar bahan bakar tersebut dalam ruang bakar. Menurut (2004: 36)
Combustion
menggunakan
bakar
yang
dengan
tekanan
hampa,
bensin,
mengakibatkan udara akan mengalir dan
motor bensin dibagi menjadi 2 (dua)
bercampur dengan gas. Selanjutnya gas
yaitu: motor 2 (dua) langkah dan motor
tersebut melalui katup/klep pemasukan
4 (empat) langkah. Motor empat langkah
yang terbuka mengalir masuk ke dalam
adalah motor yang menghasilkan tenaga
ruang silinder. Pada saat langkah hisap
dalam empat kali langkah torak atau dua
katup masuk dalam keadaan terbuka dan
kali putaran poros engkol. Satu langkah
katup buang dalam keadaan tertutup.
torak adalah setiap perjalanan torak dari
Kondisi ini memungkinkan campuran
TMA (Titik Mati Atas) menuju TMB
bahan bakar dan udara dari karburator
(Titik Mati Bawah) atau sebaliknya dari
masuk dalam silinder melalui saluran
TMB menuju TMA.
masuk (intake manifold).
JURNAL 838383
bahan
Engine
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
83
dan pada waktu yang sama klep buang juga
tertutup.
Campuran
di
ruang
pembakaran dikompressi sampai TMA, sehingga
dengan
demikian
mudah
dinyalakan dan cepat terbakar, kenaikan tekanan mencapai 700-900 0C. Tekanan dan suhu ini menuntut kerapatan pada kompresi mesin, antara lain katup, gasket silinder dan ring piston. semakin tinggi tekanan kompresi maka akan semakin tinggi juga tenaga yang dihasilkan oleh motor Gambar a. Langkah Hisap (sumber:
tersebut. Pada langkah ini torak telah melakukan satu kali putaran poros
http://www.serayamotor.com/motor 4
engkol.
langkah) b. Langkah Kompressi (Compression Stroke) Setelah
melakukan
pengisian,
piston yang sudah mencapai TMB kembali lagi bergerak menuju TMA, langkah tersebut memperkecil ruangan di atas piston sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya menjadi naik, tekanannya naik kira-kira tiga kali lipat. Beberapa
Gambar b. Langkah Kompresi
derajat sebelum piston mencapai TMA
(sumber:
terjadi letikan bunga api listrik dari busi
http://www.serayamotor.com/motor 4
yang membakar campuran udara dan
langkah)
bahan bakar. Sewaktu piston bergerak keatas, katup/klep pemasukan tertutup TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 JURNALVariasi Pengaruh Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Putaran Mesin 848484 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
84 84
c. Langkah Usaha (Power Stroke)
d. Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Campuran terbakar sangat cepat, proses
pembakaran
menyebabkan
Sebelum
piston
bergerak
ke
TMB, katup pengeluaran terbuka
dan
campuran gas akan mengembang dan
gas sisa pembakaran mengalir keluar.
memuai,
Sewaktu piston mulai naik dari TMB ke
dan
energi
panas
yang
dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang
TMA,
bakar menimbulkan tekanan ke segala
pembakaran
arah
pembakaran
keluar melalui katup buang dan saluran
mendorong piston dari TMA ke bawah
buang ke atmosfir. Dengan berakhirnya
menuju (TMB), selanjutnya memutar
langkah buang yaitu pada saat piston
poros engkol melalui connecting rod,
mencapai TMA berarti piston telah
pada langkah ini keadaan katup masuk
bergerak empat langkah dan poros
dan katup keluar masih keadaan tertutup
berputar sebesar 7200 (dua putaran).
dan
tekanan
piston
mendorong yang
masih
gas
sisa
tertinggal
rapat.
Gambar 2.4 Langkah Buang (sumber: Gambar c. Langkah Usaha
http://www.serayamotor.com/motor 4
(sumber: http://www.serayamotor.com/motor 4 langkah)
langkah) Saat membuka dan menutup katup pemasukan berhubungan
dan
pengeluaran
dengan
posisi
yang piston
disebut ”valve timing” JURNAL 858585
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
85
Keterangan : P
= tekanan flida karja (bahan bakar dan udara )
V
= volume
Q
= jumlah kalor yang di masukkan ( hasil pembakaran )
VL = volume langkah torak VS = volume sisa 0 Gambar 2.5 Diagram valve timing (Sumber: http://www .otomotif.edu.my)
1 : proses pengisapan bahan
bakar dan udara 2
1 : proses kompresi bahan bakar
dan udara 2
3 : proses pembakaran
Secara diagram langkah-langkah
(penambahan kalor)
tersebut di atas dapat dilihat sebagai
4
3 : proses usaha
berikut :
1
0 : proses pembuangan
4. Hasil Penelitian Data
hasil
penelitian
ini
didapatkan dari data eksperimen yang dilakukan di Laboratorium mekanik Teknik Mesin UNISFAT Demak. Mesin yang digunakan untuk pengambilan data penelitian ini ialah mesin sepeda motor Honda Supra X 125. Pengambilan data
Gambar 2.6 hubungan P – V pada proses
eksperimen
ini
dilakukan
pengukuran
jumlah konsumsi bahan
bakar dalam waktu
dengan
60 detik dan
pembakaran
menggunakan stopwatch sebagai alat
(http://www .situsotomotif.com)
pengukurnya waktunya. Untuk variasi putaran mesin menggunakan tachometer
Pengaruh Variasi Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Mesin TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 Putaran 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 JURNAL 868686 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
86 86
digital sebagai alat pengukur kecepatan putaran mesin. Adapun putaran mesin yang digunakan
yaitu : putaran 1500
rpm, putaran 2500 rpm, putaran 3500 rpm, putaran 4500 rpm, putaran 5500 rpm, putaran 6500 rpm, dan putaran 7500 rpm dan untuk ukuran main jet yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran main jet 72 (Ø 0.72 mm), 75 (Ø 0.75 mm), 78 (Ø 0.78 mm) dan ukuran 82 (Ø 0.82 mm). Pengujian dilakukan
sebanyak
pengujian
pada
varian,
tiap
menggunakan
3
(tiga)
Dari hasil penelitian dalam tabel
kali
masing-masing
di
mesin
menggunakan
sepeda
atas
selanjutnya
dianalisis
SPSS
(Statistical
motor Honda Supra X 125. Berdasarkan
Package for the Social Sciences) dengan
penelitian
di
metode Statistik deskriptif dan uji
laboratorium teknik mesin universitas
persyaratan analisis (Uji normalitas, Uji
Sultan Fatah Demak, didapatkan hasil
homogenitas,
penenelitian dalam tabel sebagai berikut:
perbandingan/komparasi berganda).
Tabel 1 hasil pengujian
a. Hasil Analisis Deskriptif
yang
dilakukan
anava,
Uji
Fungsi analisis deskriptif adalah
Pengukuran dilakukan dalam waktu 60 detik (s) tiap masing-masing varian
Uji
untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Tebel 2 hasil analisis deskriptif konsumsi bahan bakar
Descriptive Statistics Dependent Variable: Konsumsi Bahan Bakar
JURNAL 878787
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
87
b. Hasil Uji Normalitas Tabel 3 hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov
adalah
dengan
membandingkan distribusi data (yang akan
diuji
distribusi
normalitasnya)
normal
baku.
dengan Distribusi
normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk ZScore dan diasumsikan normal. Jadi uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,01 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,01 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan
pada
uji
Kolmogorov-Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,01 berarti data TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 JURNALVariasi 888888 Pengaruh Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Putaran Mesin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
88 88
yang akan diuji mempunyai perbedaan
d. Hasil Uji Anava Klafisikasi Dua
yang signifikan dengan data normal
Arah/Jalan
baku, berarti data tersebut tidak normal.
Tabel 5 hasil uji anava
Jika signifikansi di atas 0,01 maka
Tests of Between-Subjects Effects
berarti tidak terdapat perbedaan yang
Dependent Variable:Konsumsi Bahan
signifikan antara data yang akan diuji
Bakar
dengan data normal baku, artinya data yang di uji normal karena tidak berbeda dengan normal baku. Berdasarkan
tabel
hasil
uji
normalitas di atas menunjukkan bahwa dengan jumlah total pengujian sebanyak 84 kali Kolmogorov-Smirnov konsumsi bahan bakar sebesar 1.277 dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.076 dan Monte Carlo Sig. (2-tailed) sebesar 0.131, berarti dari nilai yang telah
e. Hasil Uji Komparasi Berganda Table 4.6 hasil uji komparasi berganda Pairwise Comparisons
didapat bahwa nilai-nilai tersebut lebih besar dari 0.01 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal dan bisa
Dependent Variable:Konsumsi Bahan Bakar
diuji dengan uji homogenitas.
c. Hasil Uji Homogenitas Table 4 hasil uji homogenitas Test of Homogeneity of Variance
JURNAL 898989
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
89
jet 75 (Ø 75 mm) dengan nilai -0.433 ml/menit, main jet 82 (Ø 82 mm)dengan nilai -0.443 ml/menit. 4. Untuk main jet ukuran 82 (Ø 82 mm) mempunyai nilai mean difference yang berbeda dengan ukuran main jet 72 (Ø 72 mm) yang mempunyai nilai mean
Dari hasil analisis uji komparasi
difference -1.395 ml/menit, untuk main
berganda menunjukkan bahwa : 1. Untuk main jet ukuran 72 (Ø 72 mm) mempunyai nilai mean difference yang berbeda dengan ukuran main jet 75 (Ø 75 mm)yang mempunyai nilai
mean
difference 1.405 ml/menit, untuk main jet 78 (Ø 78 mm) dengan nilai 1.838 ml/menit, main jet 82 (Ø 82 mm) dengan
jet 78 dengan nilai 0.443 ml/menit, untuk main jet 75 (Ø 72 mm) dengan nilai 0.010 ml/menit nilai tersebut menunjukkan bahwa mempunyai nilai yang sama dengan main jet ukuran 82 (Ø 82 mm) sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk ukuran main jet 82 (Ø 82 mm) dengan main jet 75 (Ø 75 mm)
nilai 1.395 ml/menit. 2. Untuk main jet ukuran 75 (Ø 75 mm) mempunyai nilai mean difference yang
mempunyai varian (konsumsi bahan bakar) yang sama.
berbeda dengan ukuran main jet 72 (Ø 72 mm) yang mempunyai nilai mean difference -1.405 ml/menit, untuk main jet 78 (Ø 78 mm) dengan nilai 0.433 ml/menit, untuk main jet 82 (Ø 82 mm) dengan
nilai
0.010
ml/menit
menunjukkan tidak adanya perbedaan dengan ukuran main jet 75 (Ø 75 mm). 3. Untuk main jet ukuran 78 (Ø 78 mm) mempunyai nilai mean difference yang berbeda dengan ukuran main jet 72 (Ø 72 mm) yang mempunyai nilai
mean
difference -1.838 ml/menit, untuk main
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat simpulkan sebagai berikut : 1. Banyaknya konsumsi bahan bakar dengan variasi ukuran main jet dan variasi putaran mesin pada masingmasing ukuran main jet mempunyai nilai rata-rata konsumsi bahan bakar yang berbeda-beda, untuk main jet ukuran 72 (Ø 0.72 mm) total nilai rata-rata konsumsi bahan bakarnya sebesar 8.757 ml/menit, untuk main jet ukuran 75 (Ø
TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 JURNALVariasi Pengaruh Ukuran Main Jet Vol. Karburator Variasi Putaran Mesin 909090 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
90 90
0.75 mm) total nilai rata-rata konsumsi
4. Adanya interaksi antara ukuran main
bahan bakarnya sebesar 7.352 ml/menit,
jet dan putaran mesin terhadap konsumsi
untuk main jet ukuran 78 (Ø 0.78 mm)
bahan bakar pada sepeda motor Honda
total nilai rata-rata konsumsi bahan
Supra X 125. Hal ini di buktikan dengan
bakarnya
ml/menit,
uji anava yang dengan nilai F sebesar
sedangkan main jet ukuran 82 (Ø 0.82
161.181 ml/menit dan signifikansinya
mm) total nilai rata-rata konsumsi bahan
sebesar 0.000 ml/menit.
bakarnya
sebesar
sebesar
6.919
7.362
ml/menit.
sehingga dapat di simpulkan bahwa
Saran
ukuran main jet yang hemat dan irit
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
konsumsi bahan bakar pada sepeda
termuat beberapa saran yaitu :
Honda Motor Supra X 125 adalah
1. Hasil konsumsi bahan bakar yang
ukuran main jet 78 (Ø 0.78 mm).
paling hemat/irit yaitu terjadi pada
2. Ada pengaruh variasi ukuran main jet
variasi main jet ukuran 78 (Ø 0.78 mm),
72 (Ø 0.72 mm), ukuran 75 (Ø 0.75
dengan demikian untuk sepeda motor
mm), ukuran 78 (Ø 0.78 mm), ukuran 82
Honda
(Ø 0.82 mm) terhadap konsumsi bahan
menggunakan main jet ukuran tersebut.
bakar, hal ini di buktikan dengan uji
2. Dalam pengolahan hasil penelitian,
anava yang dengan nilai F sebesar
sebaiknya
1.569E3 ml/menit dan signifikansinya
penelitian
sebesar 0.000 ml/menit.
menggunakan SPSS (statistical package
3. Ada pengaruh putaran mesin 1500
for
rpm, putaran 2500 rpm, putaran 3500
memeperoleh hasil yang lebih jelas.
Supra
the
X
data
125
yang
didapat
kemudian
social
sebaiknya
dari
dianalisis
sciences)
untuk
rpm, putaran 4500 rpm, putaran 5500 rpm, putaran 6500 rpm, dan putaran
DAFTAR PUSTAKA
7500 rpm terhadap konsumsi bahan
Soedarmo,
Hartoto.
2008.
Praktek
bakar pada sepeda motor Honda Supra X
merawat
125. Hal ini di buktikan dengan uji
sepeda motor. Jakarta : Gramedia
anava yang dengan nilai F sebesar
pustaka utama
dan
memperbaiki
2.686E4 ml/menit dan signifikansinya sebesar 0.000 ml/menit. JURNAL 919191
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 7 No. 1, 2, Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6
91
Aris Munandar, Wiranto. 1994. Motor Penggerak Mula, Cetakan ITB : Bandung Toyota Astra Motor. 1996. New Step I Training Manual. Jakarta : Astra Motor. Nugroho
Amin,
2005.
Ensiklopedi
Otomotif, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Hadi,
Sutrisno,
2004.
Statistik
2.
Yogyakarta : Andi Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta,
2004.
Melaksanakan Pekerjaan Dasar Engine. Yogyakarta: UNY Tim BLK, 2010. Modul Otomotif Sepeda Motor 2. Demak http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_var ian. (18 oktober 2011) http://www
.situsotomotif.com.
(19
oktober 2011) http://www.saft7.com/motor bakar. (19 oktober 2011) http://www.serayamotor.com/motor
4
langkah. (19 oktober 2011) http://www
.otomotif.edu.my
(2
desember 2011)
TEKNIK - UNISFAT, 7 No. 1, 2, dan Maret September 2012 2011 Hal 80Hal - 92 1-6 Pengaruh JURNALVariasi Ukuran Main JetVol. Karburator Variasi Putaran Mesin 929292 Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Honda Sup[ra X 125 – Agung Nugroho, Nur Khafid
9292