Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
PENGARUH VARIASI TEKANAN NOZZEL TERHADAP DAYA MESIN MOTOR DIESEL 2500 CC. Oleh : Efrata Tarigan, ST.,MT Dosen STT Immanuel Medan Email:
[email protected] ABSTRACK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi tekanan nozzel terhadap daya mesin motor diesel. Perbedaan tekanan nozzel 120 kg/cm2; 130 kg/cm2 ; dan 150 kg/cm2 diuji pada engine diesel 2500 cc. Pengukuran daya dilakukan dengan dyno test (dynamometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan Perbedaan tekanan nozzel 120 kg/cm2; 130 kg/cm2 ; dan 150 kg/cm2 pada putaran 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm berpengaruh terhadap daya mesin, pada 100 rpm tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 12,20 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 12,06 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 12,96 kW. Pada 2000 rpm tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 28,22 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm 2 adalah 28,1 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 28,46 kW. Putaran 3000 tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 48,3 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 48,02 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 48,6 kW. Kata Kunci : Motor diesel, Nozzel, Daya.
hambatan udara, gesekan ban dan hambatan-hambatan lainnya. Untuk memungkinkan sebuah kenderaan yang kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda kenderaan tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk mengendarainya diperlukan mesin.
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Sepeda motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya, memerlukan daya untuk bergerak, melawan
51
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
Mesin merupakan alat untuk membangkitkan tenaga, dan disebut juga sebagai penggerak utama. Jadi mesin disini berfungsi merubah energi panas dari ruang pembakaran ke energi mekanis dalam bentuk tenaga putar. Tenaga atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil pembakaran bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah yang dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, dengan kata lain tekanan gas yang terbakar akan menimbulkan gerakan putaran pada sumbu engkol dari mesin. (Lit 1 hal 33) Fungsi mesin (engine) adalah mengatur proses untuk mengubah energi yang terkandung dalam bahan bakar menjadi tenaga untuk semua kenderaan yang menggunakan sistem pembakaran di dalam silinder. (Lit 1 hal 60) Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti tersebut disebut mesin pembakaran dalam. Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di luar disebut mesin pembakaran luar. Sebagai contoh mesin uap, dimana energi kalor
diperoleh dari pembakaran luar, kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui dinding pemisah.(Lit 2 hal 12) Motor yang umum seperti mesin 4 tak dan 2 tak (4 strokes dan 2 strokes engine) juga mesin diesel memerlukan tekanan kompresi yang cukup di ruang bakar untuk dapat bekerja sempurna, membakar bahan bakar (bensin/solar) dan udara untuk dijadikan tenaga. Tekanan yang rendah membuat campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar atau sering disebut misfire, sehingga mesin kehilangan tenaga. Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga yang berasal dari bahan bakar. Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga atau tidak maksimal dan hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta mempengaruhi daya motor. Injector Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar diesel di antarnya adalah injector atau pengabut atau Nozle. Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan
52
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm², tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600°C. Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (over flow). Ismanto meneliti analisis variasi takanan nozzel terhadap perfomance (torsi dan daya) pada motor diesel, dari hasil penelitiannya dia menyimpulkan bahwa untuk variasi tekanan nozzel dan variasi putaran yang berbeda maka berbeda pula daya maksimal yang dihasilkan (Lit 5), dengan alasan inilah maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh tekanan nozzel terhadap daya mesin pada kenderaan roda empat 2500 cc. 1.1. Pembatasan Masalah Meneliti semua permasalahan yang telah diidentifikasi sangat memerlukan penguasaan ilmu yang baik, waktu dan dana yang cukup. Tetapi di dalam penelitian ilmiah dibenarkan pembatasan masalah.
Agar penelitian lebih terfokus, penelitian ini terbatas pada : 1. Kenderaan L300 bahan bakar solar dengan 2500 cc empat langkah. 2. Tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2. 3. Putaran mesin 1000 rpm, 2000 rpm, dan 3000 rpm. Batasan dan lingkup permasalahan penelitian dapat diamati pada tabel 1.1. Tabel 1. Batasan dan Lingkup Penelitian Kode A B
Variabel Bebas Tekanan Nozzel Putaran
Level 1 2 120 130
3 140
1000
3000
2000
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Seberapa besarkah pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 1000 rpm terhadap daya mesin? 2. Seberapa besarkah pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 2000 rpm terhadap daya mesin? 3. Seberapa besarkah pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 3000 rpm terhadap daya mesin? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian senantiasa dibuat konsisten dengan rumusan masalah. Berdasarkan rumusan
53
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
masalah di atas, penelitian bertujuan untuk mengetahui :
a.
Tekanan nozel diuji pada level 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, 140 kg/cm2. b. Putaran yang diuji pada level 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm. Kombinasi dari semua variable tersebut jika dilakukan menggunakan full faktorial akan menggunakan sedikitnya 3 x 16 = 48 percobaan dan dianalisia dengan anava 2 jalur.
1.
Pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 1000 rpm terhadap daya mesin. 2. Pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 3000 rpm terhadap daya mesin 3. Pengaruh tekanan nozzel 120 kg/cm2, 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 3000 rpm terhadap daya mesin. 1.4. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat: 1. Setelah diketahui tekanan nozzel yang paling bagus untuk menghasilkan daya maksimal akan bermaanfaat bagi masyarakat. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi pengembangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang. 2. Metodologi Penelitian
2.1. Media Dan Alat Penelitian Media dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian(eksperimen) : Tabel 2. Media dan Alat penelitian N o 1
Nama Bahan Mobil
Merk L 300 Tipe Jumlah silinder Jumlah & mekanis me katup Sistem pasokan bahan bakar Kapasita s cc Diamete r x langkah Perbandi ngan kompres i Tenaga maks. [EEC]
Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pada bagian pendahuluan telah ditunjukkan batasan dan lingkup penelitian sebagai berikut:
54
Spesifi kasi Seri G 2L 4, segaris OHC, 8katup Distrib utor 2.446 92,0 x 92,0
22,2:1
61@4. 500
Juml ah 1 unit
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
2 3
4 5 6
Pressure gauge Hidrauli c house
kW@rp m Torsi maks.[E EC] Nm@rp m Tekiro Mondea
160 @2.80 0
0 – 1,6 MPa 360 psi
Taco meter SOLAR Roller dynamo meter
Kernel/ RDM600.
b. Cek tekanan ban. c. Cek air radiator d. Dll (mengkondisikan mobil ke kondisi standar) 2. Persiapan nozzel bahan bakar sesuai dengan desain eksprimen penelitian. 3. Kendaraan uji dinaikkan pada roll. 4. Selanjutnya kenderaan diikat muka belakang dengan belt pengaman agar mobil tidak keluar dari rooller. 5. Selanjutnya atur data kenderaan di monitor rool dynamometer. 6. Setelah berada pada posisi yang benar, kendaraan akan dijalankan dan memutar roll, Karena dikopel dengan dinamometer maka otomatis dinamometer juga berputar, putaran ini disebut putaran roll. 2.2. ANAVA dan Besarnya Kontribusi Analisis varians digunakan sebagai metode statistic untuk menginterpretasikan data-data hasil eksperimen, yaitu suatu teknik perhitungan yang memungkinkan secara kuantitatif memperkirakan kontribusi dari setiap faktor pada semua pengukuran respon. Penelitian ini menggunakan analisis varians dua arah karena dalam penelitian terdapat data eksperimen yang lebih dari dua faktor dan lebih dari dua level. Analisis varians dua arah juga sangat cocok untuk perhitungan derajat kebebasan, jumlah kuadrat, serta
Absorb tion power 250 kW,Dri ven motor power 7,5 kW
1 unit 6 mete r 1 unit 10 liter 1 unit
2.2. Skema Pengujian Pengujian torsi mesin dilakukan dengan chassis dynamometer yang diukur pada roda-roda penggerak, sedangkan komsumsi bahan bakar dengan gelas ukur, Skema pengujian torsi dan dapat disajikan pada gambar 3.2.
Gambar 1. Skema Pengujian Torsi Dan Daya Langkah-langkah melakukan pengujian: 1. Persiapan kenderaan meliputi a. Cek oli mesin. 55
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
perhitungan terhadap rerata jumlah kuadrat. [8] Tabel 3. Penyajian ANOVA Keterangan table 3.7 VT : Derajat bebas Total =N–1 VA : Derajat bebas Faktor A = kA – 1 VB : Derajat bebas Faktor B = kB – 1 VC : Derajat bebas Faktor C = kC – 1 Ve : Derajat bebas error = VT – (VA + VB + VC) SST :Jumlah kuadrat total 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Analisa Data Analisis data pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengolahan data. Pengumpulan data meliputi kegiatan pengujian dan pengambilan data. Pengolahan data meliputi pengelompokan data, analisis variansi. 3.1.1. Data Pengujian Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil pengujian secara langsung. Pada penelitian ini dilakukan dengan alat uji Chasis dyno. Uji dyno dilakukan untuk mendapatkan data daya mesin. 3.1.2. Uji Daya Uji daya dilakukan pada unit chassis dynamometer. Daya yang terukur adalah daya pada roda roda penggerak. Roda roda depan dinaikkan diatas roller dynamometer, dengan satu orang operator berada didalam mobil. Tabel 4.1 berikut menyajikan data hasil pengujian torsi, dengan
beberapa variasi perlakuan sesuai dengan desain eksperimen. Tabel Hasil 4. Data Pengukuran Daya (kW) Sumber
Deraja t bebas (DF)
Jumlah kuadrat (SS)
Faktor A
VA
SSA
Rerata jumla h kuadra t (MS) MSA
Faktor B
VB
SSB
MSB
Faktor C
VC
SSC
MSC
Residu / error
Ve
SSe
MSe
Total
VT
SST
MST
Fhitun g
MSA / MSe MSB / MSe MSC / MSe MSe / MSe MST / MST
3.2. Analisi Variansi (ANOVA) Analisis variansi digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi tiap tiap faktor terhadap hasil pengujian. Penghitungan 56
Pers en kontr ibusi (P %) PA
PB
PC
Pe
PT
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
ANOVA menggunakan perangkat bantu statistik minitab. Konsep penghitungan ANOVA adalah membandingkan nilai Fhitung terhadap Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel, dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara perlakuan faktor terhadap hasil pengujian. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel, menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan. 3.3. ANOVA Pengujian Daya Anova pengujian daya dilakukan dengan mengggunakan perangkat bantu SPSS 17. Berikut ini akan disajikan tabel between subject faktor yaitu tabel yang mempersentasekan jumlah pengujian setiap variabel.
Tabel 5. Descriptive Statistics Dependent Variable:Daya (kW) Tekanan Putaran Nozel (rpm) (kg/cm2) Mean
Std. Deviation
N
1000
120
12.060
.0548
5
130
12.200
.1871
5
140
12.960
.0894
5
Total
12.407
.4250
15
120
28.100
.1000
5
130
28.220
.1095
5
140
28.460
.0548
5
Total
28.260
.1765
15
120
48.020
.0447
5
130
48.300
.1414
5
140
48.600
.2000
5
Total
48.307
.2789
15
120
29.393
15.2255
15
130
29.573
15.2878
15
Tabel 5. Descriptive Statistics
140
30.007
15.1036
15
Dependent Variable:Daya (kW)
Total
29.658
14.8585
45
Tekanan Putaran Nozel (rpm) (kg/cm2) Mean
Std. Deviation
N
1000
2000
3000
Total
120
12.060
.0548
5
130
12.200
.1871
5
140
12.960
.0894
5
Total
12.407
.4250
15
120
28.100
.1000
5
130
28.220
.1095
5
140
28.460
.0548
5
Total
28.260
.1765
15
120
48.020
.0447
5
130
48.300
.1414
5
140
48.600
.2000
5
Total
48.307
.2789
15
120
29.393
15.2255
15
130
29.573
15.2878
15
140
30.007
15.1036
15
2000
3000
Total
57
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
Tabel 4.3. adalah tabel untuk mengetahui rata-rata tiap level pengujian dan juga standart deviasi pengujian tiap varibel sesuai dengan desain ekprimen.
2. Tekanan Nozel: Pengaruh tekanan nozel terhadap nilai daya mesin di dalam model. Dari data diatas maka dapat disimpulkan Sig. tekanan nozel 0,000<0,05, berarti signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin. 3. Putaran& Tekanan Nozel: Pengaruh putaran& tekanan nozel terhadap nilai daya mesin di dalam model. Dari data diatas maka dapat disimpulkan Sig. putaran& tekanan nozel 0,000>0,05, berarti signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin. 4. Error: Nilai Error model, semakin kecil maka model semakin baik dimana nilainya 0,015 artinya model baik. 5. R Squared: Nilai determinasi berganda semua variable independen dengan dependen. Apabila mendekati 1, berarti korelasi kuat. Dari table maka nilai R Squared 1 berarti korelasi kuat. 3.4. Grafik Respon Rerata Pengujian Daya Gambar 4.1.menyajikan grafik respon rerata pengujian daya
Tabel 6. Anava Pengujian Daya Dependent Variable:Daya (kW) Type III Sourc Sum of e Squares df
Mean Squar e F
Corre 9713.55 8 cted 8a Mode l
1214. 82163.5 .000 195 53
Interc 39581.2 1 ept 70
3958 267843 .000 1.270 1.820
Putar 9710.03 2 an 5
4855. 328535. .000 018 023
Tekan 2.982 an
2
1.491 100.887 .000
Putar .541 an * Tekan an nozel
4
.135
Error .532
36 .015
9.150
Sig.
.000
Total 49295.3 45 60 Corre 9714.09 44 cted 0 Total a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000)
Dari tabel diatas didapat nilai-nilai penting yang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Putaran: Pengaruh putaran terhadap nilai daya mesin di dalam model. Dari data diatas maka dapat disimpulkan Sig. putaran 0,000<0,05, berarti signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin.
58
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
3.5. Pembahasan Setelah dilakukan analisa data hasil eksperimen dapat disajikan fakta – fakta sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan tekanan nozel 120 kg/cm2, dan 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 pada putaran mesin 3000 rpm terhadap daya mesin. Semakin tinggi tekanan nozzel maka semakin besar daya yang didapat hal ini disebabkan karena pencampuran bahan bakar dan udara semakin kaya, maka pembakaran jauh lebih sempurna sehingga menghasilkan daya yang lebih besar. Dimana pada tekanan nozel 120 kg/cm2 menghasilkan rerata daya sebesar 12,06 kW, sementara pada tekanan nozzel 130 kg/cm2 12,20 kW, dan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 menghasilkan nilai rerata daya sebesar 12,90 kW. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan tekanan nozel 120 kg/cm2, dan 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 pada putaran mesin 3000 rpm terhadap daya mesin. Semakin tinggi tekanan nozzel maka semakin besar daya yang didapat hal ini disebabkan karena pencampuran bahan bakar dan udara semakin kaya, maka pembakaran jauh lebih sempurna sehingga menghasilkan daya yang lebih besar. Dimana pada tekanan nozel 120 kg/cm2 menghasilkan rerata daya sebesar 28,1 kW, sementara pada tekanan nozzel 130 kg/cm2 28,22 kW, dan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2
Gambar 2. Grafik Respon Rerata Pengujian Dari gambar 4.1 diatas diperoleh berbagai hubungan yang menunjukkan perbedaan daya mesin dengan variasi tekanan nozel bahan bakar. Line biru mewakili tekanan nozzel 120 kg/cm2, line warna hijau mewakili 130 kg/cm2, dan warna merah mewakili 140 kg/cm2. Dari grafik diatas dapat dilihat daya meningkat seiring meningkatnya tekanan nozzel bahan bakar. Pada putaran 1000 rpm tekanan nozzel 140 kg/cm2 menghasilkan daya tertinggi diiikuti dengan tekanan nozzel 130 kg/cm2, dan 120 kg/cm2, pada putaran 2000 rpm tekanan nozzel 140 kg/cm2 menghasilkan daya tertinggi diiikuti dengan tekanan nozzel 130 kg/cm2, dan 120 kg/cm2 dan pada putaran 3000 rpm tekanan nozzel 140 kg/cm2 menghasilkan daya tertinggi diiikuti dengan tekanan nozzel 130 kg/cm2, dan 120 kg/cm2 daya Daya tertinggi 48,6 kW terdapat pada tekanan nozzel 3000 rpm tekanan nozzel 140 kg/cm2.
59
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
menghasilkan nilai rerata daya sebesar 28,46 kW. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan tekanan nozel 120 kg/cm2, dan 130 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 pada putaran mesin 3000 rpm terhadap daya mesin. Dimana pada tekanan nozel 120 kg/cm2 menghasilkan rerata daya sebesar 48,02 kW, sementara pada tekanan nozzel 130 kg/cm2 48,30 kW, dan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 menghasilkan nilai rerata daya sebesar 48,60 kW. 4. Kesimpulan
signifikansi 0,0000<0,05 artinya signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin, dari grafik rerata daya mesin dapat disajikan bahwa tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 28,22 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 28,1 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 28,46 kW. 3. Tekanan nozzel 120 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 3000 rpm berpengaruh terhadap daya mesin dapat dilihat dari tabel anava nilai signifikansi 0,0000<0,05 artinya signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin, dari grafik rerata daya mesin dapat disajikan bahwa tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 48,3 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 48,02 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 48,6 kW.
Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan 1. Tekanan nozzel 120 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 1000 rpm berpengaruh terhadap daya mesin, dapat dilihat dari tabel anava nilai signifikansi 0,0000<0,05 artinya signifikan pengaruhnya terhadap daya mesin, dari grafik rerata daya mesin dapat disajikan bahwa tekanan nozzel 120 kg/cm2 mengalami penurunan daya dibandingkan terhadap tekanan nozzel 130 kg/cm2 (standart) yang memiliki nilai rerata daya 12,20 kW sementara nilai rerata daya tercapai untuk tekanan nozzel 120 kg/cm2 adalah 12,06 kW, sedangkan untuk tekanan nozzel 140 kg/cm2 mengalami kenaikan daya dimana rerata daya tercapai 12,96 kW. 2. Tekanan nozzel 120 kg/cm2, dan 140 kg/cm2 putaran 2000 rpm berpengaruh terhadap daya mesin, dapat dilihat dari tabel anava nilai 60
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol. 3 No. 1 Mei 2017
DAFTAR PUSTAKA 1. Arends dan Barenschots, 1980. Motor Diesel. Jakarta : Erlangga 2. Aris Munandar, W, 1983, pengerak mulia motor bakar torak, ITB, Bandung 3. Astra Daihatsu Motor, PT. 2001. Training Manual. Jakarta : Service Division 4. Judiyuk, 2009, Mesin Diesel. Jakarta : Erlangga 5. Sudirman, 2006. Metode Tepat Menghemat Bahan Bakar. Jakarta : Kawan Pustaka. 6. Adly Havendri April 2008. kaji eksprimental perbandingan prestasi mesin dan emisi gas buang motor bakar diesel menggunakan bahan bakar campuran solar dengan biodiesel minyak jarak dan minyak kelapa 7. Drs.Samsudi Raharjo, ST, MM 2007. Analisa performa mesin diesel dengan bahan bakar biodiesel dari minyak jarak ISSN:1978-9777. 8. Klaus Mollenhauer, Helmut Tschoke, Krister G.E.Johnson, 2010. Handbook of Diesel Engine 9. http://infotambang.com/carakerja-mesin-diesel-bagian-i-p232148.htm 26/03/15 20.21 wib 10. Soejanto, Irwan. 2009. Desain Eksperimen Dengan Metode Taguchi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
61