PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PUPUK CAIR KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.)
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Eka Febriana Saragih NIM : 121434066
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Jangan seorang pun mengganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetianmu, dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4 : 12
Kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang nyata setia bekerja dalam hidupku Bapakku Yan Anwar E Saragih A.Md. dan Mamaku Lamsia Sirait yang doanya selalu memberkatiku, kasih sayang tak bersyarat, dukungannya setiap waktu Abang-abangku dan Kakak-kakaku yang selalu memberi dukungan dan pengawasan penuh dari awal perkuliahan sampai memperoleh gelar dan keponakanku Arga, Dasdo, Miracel, Kayla dan Selyn yang selalu menghiburku dengan tingkah lucunya. Ungkapan rasa hormat dan baktiku Teman-teman angkatan 2012, para sahabat, Pendidikan Biologi Dan almamaterku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penyususnan skripsi dengan judul “Pengaruh Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.)” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menuntun penulis dalam penelitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan baik. 2. Bapakku Yan Anwar E Saragih A.Md., Mamaku Lamsia Sirait, Abangabangku Yonfri Dehotman Saragih S.H., Jefri Ondolan Saragih, Donly Roy Saragih S.Pd., Kakak-kakakku Siska Sriyanti Saragih S.P., dan Elfrina Saragih S.P. 3. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam berkarya menyelesaikan program studi di Pendidikan Biologi. 4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoroto, M. For. Sc selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi. 5. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dan tulus dalam membimbing, memberikan solusi atas kendala dan kesulitan yang penulis hadapi, memberikan arahan, saran dan kritik, serta semangat dan dukungan setiap bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan mengajari penulis selama mengikuti perkuliahan di Pendidikan Biologi.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama S.J, selaku Kepala Laboratorium Kebun Percobaan Pendidikan Biologi yang telah memberikan ijin kepada penulis sehingga boleh melakukan penelitian di kebun percobaan tersebut. 8. Bapak Agus Handoyo selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang melayani dan memberikan ijin dalam peminjaman alat-alat laboratorium. 9. Kak Sem, Mas Ari dan Pak Slamet yang dengan senang hati membantu memberi masukan dan solusi atas kesulitan yang penulis alami selama melakukan penelitian di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi. 10. Angga J Ketaren, Erina M Sidauruk, Rointan M Sidabalok, Daniel Ondora Sidabalok, Eva Saragih, Many Purba, Putra Pasaribu, yang selalu meluangkan waktu membantu dan memberi semangat. 11. Teman-teman tercinta P. BIO 2012, terimakasih untuk semua keakraban, dukungan, dan semua kerjasamanya. 12. Kepada semua pihak, semua orang, dan istrasi yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PUPUK CAIR KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typica) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L.) Eka Febriana Saragih NIM : 121434066 ABSTRAK Kulit pisang kepok merupakan salah satu sumber pencemaran jika tidak dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar. Kulit pisang kepok berpotensi sebagai pupuk organik cair karena mengandung hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, kalium dan fosfor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) serta mengetahui dosis pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : A (kontrol), B (9,09%), C (16,67%), dan D (23,07%) dengan 5 ulangan. Pembuatan pupuk cair kulit pisang kepok dilakukan menggunakan kulit pisang kepok yang sudah matang sebanyak 10 kg lalu dilumatkan, kemudian ditambahkan tetes tebu 250 ml, air 10 L dan EM4 250 ml sebagai bioaktivator lalu difermentasi selama 2 minggu. Aplikasi pupuk dilakukan 5 hari sekali pada sore hari dengan volume penyiraman 500 ml untuk setiap tanaman. Parameter yang diamati yaitu jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil. Hasil penelitian menunjukkan pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim. Semakin tinggi konsentrasi pupuk parameter pertumbuhan sawi caisim semakin menurun. Tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap seluruh parameter pertumbuhan sawi caisim (B. juncea). Kata kunci: Brassica juncea L. , pupuk cair, kulit pisang kepok, pertumbuhan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE EFFECT OF LIQUID FERTILIZER OF KEPOK BANANA PEELS (Musa paradisiaca forma typica) TO THE GROWTH OF MUSTARD GREENS (Brassica juncea L.) Eka Febriana Saragih Nim : 121434066 ABSTRACT The kepok banana peels is a source of pollution if not utilized and empowered properly. The kepok banana peels has the potential as organic fertilizer because it contains hara it needed for plants as nitrogen, kalium and phosphorus. The purpose of this research was to know the influence of liquid fertilizer of kepok banana peels (Musa paradisiaca forma typica) that can improve the growth of the plants mustard greens (Brassica juncea L.) and to know liquid fertilizer dose of kepok banana peels (M. paradisiaca forma typica) that can improve the growth of the plants mustard greens (Brassica juncea L.). This research used completely randomized design one factor there was the concentration of liquid fertilizer kepok banana peels which consisted of 4 treatments, namely: A (control), B (9,09%), C (16,67%), and D (23,07%) with 5 replicates. The production of liquid fertilizer of kepok banana peels was done using matured kepok banana peels as much as 10 kg that were crushed, then was added with molasses 250 ml, 10 L of water and 250 ml EM4 as bioaktivator and then fermented for 2 weeks. Application of fertilizer was done once in 5 days in the afternoon with a volume of 500 ml watering for each plant. Parameter that was observed was the growth of plants indicated by the amount of leaves, the heavy of wet leaves and stems of the plants and the levels of chlorophyll. The results showed that a liquid fertilizer of kepok banana peels cannot increase plant growth mustard greens. The higher the concentration of fertilizer, the lower the growth parameters of mustard greens. Not found dose liquid fertilizer of banana peels kepok (M. paradisiaca forma typica) which gives the best results of all the parameters of growth mustar greens (B. Juncea L.). Key words: Brassica juncea L., liquid fertilizer, kepok banana peels, growth
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................ LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... ABSTRAK ..................................................................................................... ABSTRACT .................. .................................................................................. DAFTAR ISI ........................... ....................................................................... DAFTAR TABEL ......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... B. Rumusan Masalah ............................................................................... C. Tujuan Penelitian ................................................................................. D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
1 1 5 6 6
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................... A. Pengertian Pupuk dan Pemupukan ...................................................... B. Pupuk Organik Cair .............................................................................. C. Unsur Hara Makro N, P, dan K ........................................................... 1. Unsur Nitrogen (N) ...................................................................... 2. Unsur Fosfor (P) .......................................................................... . 3. Unsur Kalium (K) ......................................................................... D. Unsur Hara Mikro ................................................................................ E. Tanaman Pisang .................................................................................. 1. Pisang .......................................................................... ................. 2. Klasifikasi Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica)......... 3. Jenis-jenis Pisang ......................................................................... 4. Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) .......................... F. Kulit Pisang ......................................................................................... G. Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) ........................................... 1. Klasifikasi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)......... ........ 2. Morfologi ....................... ............................................................. 3. Syarat Tumbuh ......................................................................... ... a. Tanah ..................................................................................... b. pH Tanah ............................................................................... c. Iklim ...................................................................................... d. Kelembaban ...........................................................................
8 8 8 9 9 10 12 12 14 15 16 16 16 17 18 18 18 19 19 20 20 20
xi
vi vii ix x xi xiii xiv xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. I. J. K.
Parameter Pertumbuhan ...................................................................... Penelitian yang Relevan ...................................................................... Kerangka Berpikir ................................................................................. Hipotesis ..............................................................................................
21 25 26 28
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ A. Jenis Penelitian .................................................................................... B. Batasan Penelitian ............................................................................... C. Alat dan Bahan .................................................................................... D. Cara Kerja ........................................................................................... 1. Pembuatan Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ................................ 2. Penyiapan Media tanam ............................................................... 3. Pembibitan .................................................................................... 4. Penanaman Bibit Sawi Caisim...................................................... 5. Penyulaman .................................................................................. 6. Perlakuan ...................................................................................... 7. Pengamatan dan Pengambilan Data ............................................. 8. Analisis Data ................................................................................
29 29 30 30 31 31 33 33 34 34 35 35 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... A. Uji Kandungan Pupuk NPK Kulit Pisang Kepok ................................ B. Jumlah Daun Sawi Caisim ................................................................... C. Berat Basah Sawi Caisim ..................................................................... D. Kadar Klorofil Sawi Caisim ................................................................
40 40 42 47 51
BAB V. IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ................. 55 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 58 A. Kesimpulan........................................................................................... 58 B. Batasan penelitian .................................................................................. 58 C. Saran-Saran .......................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60 LAMPIRAN ................................................................................................... 61
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................. ... Tabel 4.1 : Hasil Uji Kandungan NPK Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ........ Tabel 7.1 : Data Jumlah Daun Sawi Caisim (helai) ........................................ Tabel 7.2 : Data Berat Basah Daun dan Batang Sawi Caisim (g).................... Tabel 7.3 : Data Kadar Klorofil Sawi Caisim (mg/l) .......................................
xiii
25 40 120 120 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Pisang Kepok ............................................................................. Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir ..................................................................... Gambar 3.1 : Tahap-tahap Pembuatan Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ......... Gambar 3.2 : Pengamatan Tanaman Sawi ...................................................... Gambar 3.3 : Pengukuran Kadar Klorofil ....................................................... Gambar 4.1 : Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim ........................................ Gambar 4.2 : Berat Basah Daun Dan Batang Sawi Caisim ............................ Gambar 4.3 : Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim ............................
xiv
15 26 33 36 38 43 48 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus ....................................................................................... 64 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 68 Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa ................................................................... 86 Lampiran 4 : Instrumen ................................................................................... 95 Lampiran 5 : Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim ....................................................................................... 120 Lampiran 6 : Dokumentasi Hama yang Menyerang Sawi Caisim .................. 121 Lampiran 7 : Data Suhu Udara Harian Daerah Sleman Maguwoharjo Yogyakarta ................................................................................. 122 Lampiran 8 : Data pH Tanah Media Tanam ..................................................... 123 Lampiran 9 : Laporan Hasil Uji Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ......................124
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman pisang selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropik dan subtropik. Sebagai salah satu negara produsen pisang dunia, Indonesia telah memproduksi sebanyak 6,20% dari total produksi dunia dan 50% produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Produksi pisang di Indonesia tersebar di daerah-daerah seperti Jawa Barat; Jawa Tengah; Sumatera Utara (Padang Sidempuan, Natal, Samosir, dan Tarutung); Sumatra Barat; Sumatera Selatan; Lampung; Kalimantan; Sulawesi; Bali; NTB (Supriyadi dan Suryanti, 2008). Kuswanto (2003) menyatakan bahwa pisang adalah tanaman asli Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau-pulau yang ada di seluruh Indonesia. Tanaman pisang dapat tumbuh subur di Indonesia, selain dapat tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang juga banyak dibudidayakan. Buah pisang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, karena selain enak dan bergizi tinggi, buah pisang juga memiliki khasiat sebagai obat. Banyak bagian tanaman pisang yang belum dimanfaatkan secara optimal, termasuk limbahnya seperti kulit dari buah pisang (Rukmana, 2001). Salah satu daerah di Sumatera Utara yang sebagian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
besar masyarakatnya memanfaatkan buah pisang sebagai bahan pokok industri yaitu Kabupaten Toba Samosir. Salah satu produk olahan industri rumahan pisang yang banyak di daerah tersebut adalah adalah pisang goreng. Banyaknya warga yang memiliki usaha industri rumahan dengan bahan dasar pisang mengakibatkan banyaknya limbah kulit pisang di daerah tersebut. Susetya (2012) menyatakan bahwa sepertiga bagian dari buah pisang adalah kulitnya sehingga dengan ketebalan kulit pisang yang demikian dapat menyebabkan penumpukan limbah kulit pisang tersebut dalam jumlah yang besar. Tidak ada pengelolaan limbah oleh industri rumahan pisang tersebut karena kulit pisang hanya dibuang atau dibiarkan begitu saja. Limbah kulit pisang yang dihasilkan dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan karena akan membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga dapat mengganggu aktivitas warga setempat. Kulit pisang dapat dijadikan sebagai pupuk cair karena kulit pisang mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, Na, Zn yang masing-masing unsurnya berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman (Soeryoko, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sriningsih (2014) menunjukan bahwa pupuk cair kulit pisang dengan bioaktivator EM-4 mengandung unsur N sebanyak 0,17%, kandungan P sebanyak 106,53 ppm, kandungan K sebanyak 1686,60ppm. Pembuatan pupuk cair ini dapat dipercepat dengan menambahkan bahan aktivaktor seperti Effective Microorganism 4 (EM4). EM4 merupakan bioaktivator yang dapat membantu proses fermentasi dalam pembuatan pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dan mengandung mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi (Ardiningtyas, 2013). Penelitian mengenai pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk cair masih sedikit. Berdasarkan hasil analisis pada pupuk organik cair dari kulit pisang kepok yang telah dilakukan Rambitan (2013) menunjukkan bahwa pupuk organik cair kulit pisang kepok memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan tanaman kacang tanah varietas gajah dosis pupuk sebesar 250 ml menunjukan hasil yang terbaik untuk rata-rata tinggi batang, jumlah daun dan berat basah polong tanaman kacang tanah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dosis pupuk kulit pisang kepok yang digunakan adalah konsentrasi yang berbeda dari penelitian Rambitan (2013) yakni konsentrasi 9,09%, 16,67% dan 23,07%. Pemilihan konsentrasi tersebut dilatarbelakangi karena perbedaan tanaman yang digunakan sehingga dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman tentunya akan berbeda. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda sesuai dengan fase-fase pertumbuhan tanaman tersebut. Pada saat fase vegetatif akan membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan saat tumbuhan mencapai fase generatif. Tanaman sawi merupakan tanaman yang membutuhkan unsur hara N, P, dan K pada fase vegetatif sedangkan kacang tanah membutuhkan unsur unsur hara N, P, dan K lebih besar dari kebutuhan sawi karena melalui fase vegetatif dan fase generatif. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Daya tarik budidaya tanaman sawi caisim terletak pada teknik budidayanya, cara pengelolaannya, dan perawatannya yang sangat sederhana dan mudah. Selain itu tanaman sawi dirasa tepat karena tanaman sawi dapat dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 100 – 500 m dpl yang sebagian besar daerah-daerah di Indonesia memenuhi syarat tersebut (Haryanto dkk., 2007). Rukmana (1994) menyatakan bahwa banyaknya manfaat yang terkandung pada sawi membuat sawi menjadi komoditas sayuran yang cukup populer di Indonesia. Menurut Godam (2001) dalam 100 gr sawi mengandung energi sebesar 20 kkl, protein 1,7 gr, karbohidrat 3,4 gr, lemak 0,4 gr, kalsium 123 mg, fosfor 40 mg, zat besi 1,9 mg, vitamin B1 0,04 mg dan vitamin C 3 mg. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kandungan sulforaphane dan glukosinolat pada sawi bersifat antikanker sehingga dapat menurunkan risiko dari kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih, dan paru-paru. Tanaman sawi hijau memerlukan unsur hara yang cukup dan tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangannya untuk menghasilkan produksi maksimal. Unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman sawi yaitu unsur P, K, Ca, dan Mg (Wahyudi, 2010). Untuk memenuhi kebutuhan sawi tersebut diperlukan pembudidayaan yang baik, misalnya dalam perawatan tanaman dan yang lebih utama adalah pemupukan baik dalam dosis maupun jenis pupuk. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat menengah sekarang terutama petani sayuran semakin peduli akan pentingnya pupuk bagi tanaman. Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan pupuk dengan harga yang murah dan mudah diperoleh yaitu dengan menggunakan pupuk organik dalam pemanfaatan limbah organik seperti kulit pisang. Untuk mengurangi permasalahan sampah yang mencemari lingkungan dapat ditanggulangi dengan memanfaakan limbah organik kulit pisang sebagai pupuk organik cair yang dapat menambah ketersediaan unsur hara pada tanaman. Kelebihan yang didapat dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu proses pembuatannya relatif mudah, lebih praktis digunakan, dan biaya pembuatan yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pupuk cair kulit pisang kapok (M. paradisiaca forma typica) yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea L.) dan mengetahui dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea L.). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka timbul beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea L.) ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Berapakah dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan sawi caisim (B. juncea L.)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, tujuan dari penilitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea L.). 2. Mengetahui dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea L.). D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti a. Menambah ilmu dan wawasan dalam bidang pertanian dalam upaya pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk untuk
meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi. 2. Bagi pertanian dan masyarakat a. Menyediakan informasi mengenai pemanfaatan limbah organik kulit pisang yang memiliki potensi sebagai alternatif pupuk yang murah dengan metode sederhana. b. Menyediakan informasi mengenai proses pembuatan pupuk cair dari limbah organik dan penggunaan dosis pupuk cair yang tepat sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi. 3.
Bagi dunia pendidikan a. Diimplementasikan dalam pembelajaran kelas X pada materi Daur Ulang Limbah dalam upaya penanggulangan pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah organik sebagai pupuk cair bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pupuk dan Pemupukan Pupuk merupakan suatu bahan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah yang dibutuhkan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman lebih baik (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Pemupukan adalah kegiatan memberikan pupuk yang mengandung unsur-unsur hara ke dalam tanah sesuai kebutuhan tanaman. Pemupukan dilakukan untuk memperbaiki ataupun melengkapi unsur hara dalam tanah guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan suatu tanaman sehingga dapat ditentukan jenis pupuk yang akan digunakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan yaitu ketepatan waktu pemupukan karena dapat berpengaruh pada efektifitas pemupukan, pemupukan secara berimbang agar mencapai status tanah yang ideal untuk budidaya tanaman, pemberian dosis yang tepat akan membantu pertumbuhan tanaman menjadi maksimal. Waktu dan cara pemberian pupuk yang tepat sangat penting dalam pemupukan, terutama pada saat persediaan pupuk terbatas, maka penggunaan pupuk harus benar-benar dapat meningkatkan hasil seoptimal mungkin (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). B. Pupuk Organik Cair Pupuk dapat digolongan berdasarkan pada sumber bahan yang digunakan contohnya pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
organik atau makhluk hidup yang telah mati. Bahan organik tersebut akan mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari bahan organik yang bentuknya cair/ larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari penggunaan pupuk cair adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu pemberiannya dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman (Parnata, 2004). C. Unsur Hara Makro N, P, dan K Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan jumlah relatif besar dibandingkan unsur hara mikro. Unsur makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak terdiri dari unsur nitogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Dari keenam unsur tersebut yang sangat penting untuk tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). 1. Unsur Nitrogen (N) Unsur nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman. Nitrogen diperuntukkan dalam pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar. Nitrogen dengan jumlah yang terlalu besar dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman (Sutejo, 2002). Menurut Rahman (2014), nitrogen berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, organ tanaman, dan fungsi utama sebagai bahan sintetis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
klorofil, protein, dan asam amino. Bersama dengan unsur fosfor (P), nitrogen digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Nitrogen juga dibutuhkan tanaman untuk pembentukan senyawa asam inti atau asam nukleat (DNA dan RNA) (Sitompul, 2009). Menurut Sutejo (2002), fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman b. Menyehatkan pertumbuhan daun (daun menjadi lebar, warna daun lebih hijau), sedangkan jika kekurangan unsur N menyebabkan klorosis (daun muda berwarna kekuningan) c. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman d. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan e. Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah karena mampu menyediakan bahan makanan sehingga sangat baik bagi kelangsungan pelapukan bahan organis. Kekurangan nitrogen (N) mengakibatkan pertumbuhan tanaman melambat, kerdil, dan lemah. Daun pada bagian bawah menguning karena kekurangan klorofil, pada tahap yang parah daun akan mengering dan gugur (Rahman, 2014). 2. Unsur Fosfor (P) Menurut Sutejo (2002) fungsi unsur fosfor (P) pada tanaman diantaranya merangsang pertumbuhan akar tanaman muda ataupun mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa, merangsang pembentukan bagian-bagian tubuh tanaman saat pembiakan generatif. Di dalam tanah fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat dalam senyawa-senyawa organik. Sebagai bahan pembentuk, fosfor terpencar-pencar dalam tubuh tanaman dimana semua inti mengandung fosfor sedangkan senyawa-senyawa fosfat terdapat dalam sitoplasma dan membran sel. Selain itu unsur P dapat memperkuat dinding sel, sehingga tahan terhadap serangan penyakit. Pemberian unsur fosfor (P) yang cukup akan menambah jumlah perakaran dan panjang akar tanaman sehingga akan meningkatkan daya serap akar terhadap unsur hara. Bersama dengan unsur kalium (K), fosfor dipakai untuk merangsang proses pembungaan karena kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga. Kekurangan fosfor (P) mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berukuran kecil dan berwarna keungu-unguan, bagian tepi daun berwarna coklat dan daun rontok, selanjutnya daun akan mati. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji menjadi rendah karena buahnya kerdil-kerdil dan cepat matang. Kelebihan fosfor (P) akan menyebabkan terjadinya defisiensi unsur kalium (K) dan mengganggu penyerapan unsur mikro seperti Fe, Cu, Zn. Gejala kelebihan P tidak terlihat secara fisik (Rahman, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3. Unsur Kalium (K) Unsur kalium (K) berperan membantu pembentukan protein dan karbohidrat, meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit serta meningkatkan kualitas biji/ buah. Kalium banyak terkandung di dalam selsel muda tanaman yang banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium (Sutejo, 2002). Unsur K juga berperan dalam mengatur turgor (tegangan sel) sehingga tanaman memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit. Selain itu unsur K juga berperan dalam mengatur peralihan dari masa vegetatif ke masa generatif, sehingga bunga dan bakal buah tidak gugur, serta warna buah merata (Rahman, 2014). Kekurangan kalium (K) menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, ruas batang pendek, ujung dan tepi daun berwarna hitam, dan tepi daun melengkung ke bawah yang dimulai dari daun tua. Kelebihan unsur kalium (K) menyebabkan penyerapan unsur Ca dan Mg terganggu akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat (Lailiya, 2016). D. Unsur Hara Mikro Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang sama pentingnya seperti unsur hara makro bagi tanaman, namun unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman hanya sedikit sehingga unsur hara mikro ini disebut sebagai unsur hara minor atau trace element. Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn), borium (Bo), mangan (Mn), molibdenum (Mo) (Sutejo,2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Zat besi (Fe) penting bagi pembentukan klorofil, pembentukan zat karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Kekurangan Fe dapat menghambat pertumbuhan klorofil sedangkan kelebihan Fe dalam tanah dapat berbahaya bagi tanaman akibat keracunan. Unsur tembaga (Cu) berperan penting dalam pembentukan klorofil. Kekurangan Cu akan mengakibatkan daun terserang penyakit reklamasi (reclamation desease) dengan gejala daun bercorengcoreng, ujung daun memutih akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal, tanaman menjadi cepat layu dan batang menjadi lemah. Unsur Seng (Zn) berfungsi untuk pembentukan klorofil, sebagai aktifator dalam proses fotosintesis dan respirasi, dan berperan pada pembentukan hormon auxin dan keseimbangan fisiologis. Zn dibutuhkan tanaman dalam keadaan yang sangat sedikit jika Zn berlebih dari ketentuan penggunaannya maka akan menjadi racun. Kekurangan unsur Zn sering terjadi pada keadaan tanah yang lembab dan asam hal ini akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif dan biji tanaman terhambat. Unsur borium (Bo) berperan dalam pembentukan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan bunga dan akar. Bo berhubungan erat dengan metabolisme K dan Ca. Kekurangan Bo dapat mempengaruhi pembentukan kucup-kucup dan pucuk-pucuk yang tumbuhan, selain itu pertumbuhan meristem akar terganggu dan menyebabkan kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Kekurangan Bo juga menyebabkan terganggunya pengangkutan makanan dan pembentukan serbuk sari yang buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Unsur mangan (Mn) berperan dalam pembentukan protein, vitamin C, enzim feroksidase dan sebagai aktivator berbagai enzim. Unsur molibdenum (Mo) berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa dan sebagai katalisator dalam mereduksi N. Mo dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang kecil akan sangat efektif. Kelebihan sedikit saja Mo akan menjadi racun bagi tanaman (Sutejo,2002). E. Tanaman Pisang 1.
Pisang Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang. Tanaman pisang sangat sesuai dengan daerah yang beriklim tropis panas dan lembab terlebih di dataran rendah. Tanaman pisang juga dapat dijumpai di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta termasuk pulau Papua. Pisang dapat berbuah sepanjang tahun pada daerah yang curah hujannya merata sepanjang tahun. Umumnya, kebanyakan orang mengonsumsi buah dari tanaman pisang saja sementara kulitnya akan dibuang begitu saja sebagai sampah organik tanpa ada pengolahan. Pisang (Musa paradisiaca) merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Selain karena mudah didapat dan harganya terjangkau, buah pisang juga mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
serat dan vitamin dalam buah pisang seperti A, B, dan C, dapat membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh dari radikal bebas serta menjaga kondisi tetap kenyang dalam waktu lama (Wijaya, 2013). 2.
Klasifikasi Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) Klasifikasi tanaman pisang kepok menurut Satuhu dan Supriyadi dalam Bana (2015) adalah sebagai berikut : Regnum
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Familia
: Musaceae
Genus
: Musa
Species
: Musa paradisiaca forma typica
Gambar 2.1 Pisang kepok (Sumber : www.solusisehatku.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3.
Jenis-jenis pisang Pisang buah merupakan salah satu jenis pisang dari empat kelompok jenis pisang lainnya. Pisang buah adalah jenis pisang yang dapat dimakan namun yang membedakan adalah jenis pisangnya. Pisang buah dapat dibedakan menjadi empat golongan sebagai berikut (Supriyadi dan Suyanti, 2008) : a.
Pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak, misalnya pisang kepok, pisang susu, pisang hijau, pisang mas atau pisang raja
b.
Pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya pisang tanduk, pisang uli, pisang kapas, atau pisang bangkahulu
c.
Pisang yang dapat dapat dimakan setelah masak maupuan diolah terlebih dahulu, misalnya pisang kepok dan pisang raja
d.
Pisang yang dapat dikonsumsi sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk atau pisang batu yang sering dijadikan bahan untuk membuat rujak
4.
Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) Pisang kepok merupakan pisang yang bentuknya agak gepeng dan bersegi seperti terlihat pada Gambar 2.1. Ukuran buahnya kecil, dengan panjang 10-12 cm dan berat 80-120 g. Kulit buah pisang kepok sangat tebal berwarna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat (Rofikah, 2013). Pisang kepok memiliki dua jenis yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Bentuk buah pada kedua jenis pisang ini adalah sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
yang membedakan adalah warna daging buahnya. Pisang kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Perbedaannya yang lain adalah rasanya, buah pisang kepok kuning lebih manis, sedangkan buah kepok putih lebih asam. Walaupun ada perbedaan dari warna dan rasa buahnya, kedua jenis pisang kepok memiliki kandungan gizi yang sama (Rofikah, 2013). Kebanyakan dunia industri membudidayakan pisang kepok ini untuk produk olahan makanan ataupun minuman seperti tepung, keripik, gorengan, cuka, bir, dan puree (Rofikah, 2013). F. Kulit pisang Kulit pisang mengandung unsur P, K, Ca, Mg, Na, Zn yang masing-masing unsur berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman (Soeryoko, 2011). Menurut Susetya (2012), dengan tersedianya kandungan tersebut, kulit pisang memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Kulit pisang memiliki kandungan kalium sebanyak 15% dan 12% fosfor lebih banyak dari pada daging buah. Keberadaan kalium dan fosfor yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk. Menurut Yosephine dkk., dalam Saputra (2016) kulit pisang kepok mengandung protein 8.6 g/100 g berat kering; lemak 13.1 g/100 g; pati 12.1 g/100 g; abu 15.3 g/100 g ; dan serat total 50.3 g/100 g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
G. Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) 1.
Klasifikasi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Klasifikasi tanaman sawi menurut Haryanto, dkk. (1995) adalah sebagai berikut :
2.
Divisio
: Spermatophyta
Classis
: Dicotyledonae
Ordo
: Rhoeadales
Familia
: Cruciferae
Genus
: Brassica
Species
: Brassica juncea L.
Morfologi Tanaman sawi memiliki sistem perakaran yakni akar tunggang (radix primaria) dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm. (Haryanto, 1995). Batang sawi memiliki batang sejati sangat pendek, tegap, bersifat tidak keras, berwarna kehijauan dan keputih-putihan, beruas-ruas, terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah sehingga hampir tidak keliatan. Batang sawi ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun (Cahyono, 2003). Daun tanaman sawi berbentuk bulat atau lonjong, lebar, ada berwarna hijau muda, hijau keputih-putihan sampai hijau tua. Tangkai daun panjang atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat dan halus. Tulang daun menyirip dan bercabang-cabang. Pelepah daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda dan tetap membuka (Cahyono, 2003). Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua. Buah caisim termasuk tipe buah polong, yaitu bentuknya memanjang dan berongga. Tiap polong berisi 2-8 butir biji. Biji caisim berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman, permukaannya licin mengkilap dan agak keras (Rukmana, 1994). 3.
Syarat Tumbuh a.
Tanah Sawi dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat, baik dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian 5-1200 m dpl. Tanaman ini memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan, baik suhu tinggi maupun rendah. Akan tetapi kebanyakan daerah penghasil sawi berada di ketinggian 100-500 m dpl. Tanah yang memenuhi syarat tumbuh sawi adalah tanah gembur yang banyak mengandung bahan organik (humus), drainasenya baik dan sifat biologis tanah yang mengandung bermacam-macam unsur hara yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman (Siahaan, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
b.
pH Tanah Tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) antara 6-7. Pada tanah asam (pH<6) dianjurkan untuk melakukan pengapuran, guna menurunkan keasaman atau menaikan pH tanah. Takaran kapur yang diberikan sangat tergantung pada pH awal. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengukur pH tanah sebelum penanaman sawi dilaksanakan (Siahaan, 2011).
c.
Iklim Sawi menghendaki keadaan udara yang dingin dengan suhu 15,6 o
C pada malam hari dan 21,1 oC pada siang hari, serta penyinaran
matahari antara 10-13 jam per hari. Suhu diatas 24 oC, dapat menyebabkan tepi daun terbakar, sedangkan di suhu 13 oC, yang terlalu lama dapat
menyebabkan tanaman memasukin fase
pertumbuhan produktiv yang terlalu dini (Siahaan, 2011). Penanaman pada musim kemarau perlu diiringi oleh penyiraman yang teratur agar tanaman tidak kekeringan. Sebaliknya, penanaman pada musim penghujan perlu disertai oleh pengaturan drainase yang baik, agar air tidak menggenang di sekitar tanaman dan serangan ulat ulat daun dapat diatasi. Meskipun demikian, waktu tanaman yang dianjurkan akan akhir musim hujan (Siahaan, 2011). d. Kelembaban Kelembapan udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi yang optimal berkisar antara 80 % - 90 %. Kelembaban udara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
tinggi >90 % akan berpengaruh buruk bagi tanaman. Penyerapan gas karbondioksida (CO2) terganggu karena mulut daun (stomata) tertutup yang disebabkan oleh kelembaban yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki tanaman. Dengan demikian gas CO2 tidak dapat masuk ke dalam daun, sehingga gas CO2 yang diperlukan tanaman untuk fotosintesis tidak memadai. Akhirnya proses fotosintsis tidak berjalan dengan baik sehingga semua proses pertumbuhan pada tanaman menurun (Cahyono, 2003). H. Parameter Pertumbuhan Pertumbuhan tanaman merupakan perubahan yang terjadi pada tumbuhan seperti pertambahan ukuran, bentuk dan jumlah akibat dari hasil interaksi fisiologis dalam tubuh tanaman bersama faktor luar. Untuk mengetahui perubahan tersebut indikator yang dapat digunakan pada pertumbuhan suatu tanaman diantaranya adalah meningkatnya tinggi tanaman, panjang, lebar, luas daun dan penambahan jumlah daun, serta pertambahan massa atau berat yaitu berat basah dan berat kering masing-masing organ tanaman yang meliputi akar, batang, daun, dan buah. Anabolisme merupakan suatu proses dalam pembentukan atau penyusunan senyawa organik sederhana menjadi senyawa organik kompleks. Senyawa kompleks tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis. Fotosintesis adalah pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang melibatkan klorofil pada kloroplas dengan bantuan cahaya matahari. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
fotosintesis adalah molekul glukosa yang disimpan sebagai makanan dalam bentuk pati, amilum atau tepung (Abdurahman, 2008). Daun merupakan salah satu bagian terpenting penyusun tubuh tumbuhan dan merupakan organ sebagai tempat pengolahan zat makanan (fotosintesis). Daun juga sebagai tempat proses respirasi, proses transpirasi, alat perkembangbiakan vegetatif, dan tempat klorofil. Semakin banyak jumlah daun maka tempat untuk melakukan fotosintesis lebih banyak. Fotosinstesis berlangsung jika melibatkan konversi cahaya, karbon dioksida, dan air menjadi glukosa, gula lain, dan senyawa organik untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan pada tahap akhir respirasi selular. Reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut Bresnick (2003) : 6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 Fotosintesis berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Setelah proses fotosintesis terjadi sebagaian besar cadangan makanan akan ditranslokasikan ke bagian organ vegetatif tanaman sehingga meningkatkan pertumbuhan daun dan jumlah daun. Berat basah tanaman atau sering juga disebut sebagai berat segar total tanaman merupakan hasil dari suatu pertumbuhan tanaman yang terbentuk dari perubahan energi matahari menjadi energi kimia yang melibatkan ketersediaan hara dan air dalam tanah. Berat basah tanaman dipengaruhi oleh kandungan air jaringan, unsur hara dan hasil metabolisme. Air merupakan komponen utama bagi pembentukan organ tubuh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Sekitar 80-90 % berat basah tanaman adalah berupa air dan sisanya adalah berat kering.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Kemampuan tanaman dalam menyerap air terletak pada akarnya. Akar berfungsi menambatkan tumbuhan di dalam tanah dan menyerap mineral, air, dan unsur hara yang terdapat dalam tanah kemudian menghantarkannya ke seluruh tubuh tanaman dan akan disimpan sebagai cadangan makanan yang diproses malalui proses fotosintesis (Campbell, dkk., 2008). Kondisi akar yang baik akan mendukung penyerapan air yang optimal. Air dan zat yang terlarut didalamnya diserap oleh akar dan masuk ke dalam jaringan tanaman berlangsung melalui proses difusi. Semakin baik ketersediaan hara yang terserap oleh tanaman, maka ketersedian bahan dasar bagi proses fotosintesis akan semakin baik pula. Proses fotosintesis yang berlangsung dengan baik, akan memacu pembentukan karbohidrat dalam tubuh tumbuhan yang akan diubah menjadi protein, lemak, vitamin dan senyawa lain. Proses pembentukan dan perkembangan organ tanaman (daun, akar dan batang) membutuhkan ketersedian air dan unsur hara dalam tanah yang baik karena berhubungan dengan proses sel tanaman untuk membesar. Tubuh tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dikarenakan sel tanaman membesar seiring dengan menebalnya dinding sel dan terbentukanya selulosa pada tanaman. Peningkatan ukuran dan jumlah sel tentunya akan meningkatkan berat tanaman tersebut (Campbell, dkk., 2008). Klorofil berasal dari bahasa Yunani “chloros” yang berarti hijau dan “phyllum” yang berarti daun. Klorofil merupakan pigmen tanaman berwarna hijau. Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel daun tanaman dan bagian lain yang berwarna hijau. Klorofil a merupakan pigmen fotosintetik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
berperan secara langsung dalam reaksi terang, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Klorofil b adalah sejenis pigmen fotosintetik aksesoris yang mentransfer energi ke klorofil a (Campbell, dkk., 2008). Klorofil a berwarna hijau tua dan klorofil b berwarna hijau muda. Klorofil a dan b berbasis struktur sama, namun berbeda dalam hal susunan rantai alifatiknya. Klorofil a dengan rumus empiris C55H72O5N4Mg dan klorofil b dengan rumus empiris C55H7O6N4Mg, berada pada jaringan tanaman dengan perbandingan 3:1. Klorofil a dan b ini memegang peran penting dalam proses fotosintesis (Pitojo, 2008). Menurut Rothemund dalam Fatimah (2009), klorofil terdiri dari molekul yang memiliki empat cincin pirol yang dihubungkan oleh gugus metana (-CH=). Pada inti molekul tersebut terdapat atom magnesium yang diikat oleh nitrogen dari dua cincin pirol dengan ikatan kovalen serta oleh dua buah atom nitrogen dari cincin pirol lain dengan ikatan koordinat kovalen. Klorofil mengandung berbagai nutrisi yang kuat dan merupakan sumber vitamin yang baik seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K dan beta karoten. Klorofil kaya akan antioksidan, serta mineral penting seperti magnesium, zat besi, kalium, kalsium dan asam lemak esensial. Klorofil memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, menurut Pitojo (2008), klorofil mendukung pembentukan sel-sel darah. Klorofil merangsang produksi hemoglobin dan sel darah merah. Menurut Karmana (2006) Klorofil memiliki manfaat bagi tubuh yaitu : a.
Mencegah dan mempebaiki pengerasan pembuluh darah (aterosklerosid)
b. Memperlanacar aliran darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
c. Menghambat pertumbuhan bakteri jahat di dalam saluran pencernaan dan merangsang pertumbuhan bakteri baik yang berguna bagi pencernaan makanan d. Bersifat antioksidan sehingga dapat mengikat radikal bebas I.
Penelitian yang Relevan Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah: Tabel 2.1. Hasil penelitian yang relevan No. Penelitian Hasil Referensi 1. Pengaruh Pupuk Kompos Berpengaruh nyata Rambitan, Cair Kulit Pisang Kepok 2013 pada pertumbuhan (Musa Paradisiaca L.) tinggi batang, jumlah Terhadap Pertumbuhan daun dan berat basah dan Hasil Tanaman polong tanaman kacang Kacang Tanah (Arachis tanah varietas Gajah Hypogaea L.) Sebagai Dosis pupuk 250 ml Penunjang Praktikum menunjukan hasil Fisiologi Tumbuhan. terbaik 2.
Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa Paradisiaca L.) Dengan Penambahan Daun Bambu (EMB) dan EM4 Sebagai Pupuk Cair
3.
Aplikasi Pupuk Organik Padat dan Cair dari Kulit Pisang Kepok
Konsentrasi (EMB) dan Sriningsih, 2014 EM4 yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan N, P, K pupuk cair kulit pisang kepok Kandungan N, P, K paling tinggi dengan penggunaan EM4 dengan konsentrasi 125 ml, yaitu kandungan N sebanyak 0,17%, kandungan P sebanyak 106,53 ppm, kandungan K sebanyak 1686,60 ppm Nasution, Pemberian pupuk dkk., 2014 organik padat dan cair dari kulit pisang kepok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
J.
No.
Penelitian
4.
Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Kulit Pisang, Kulit Telur dan Gracillaria gigas terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai var. Anjasmoro untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.)
Hasil memberi pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman sawi Pupuk organik cair dari bahan baku kulit pisang, kulit telur dan G. gigas mengandung unsur hara dengan kadar N 0,89%; P 0,04%; K 1,82% dan rasio C/N sebesar 25 Dosis yang paling optimal 16,86 ml/L/polibag dan 22,48 ml/L/polibag
Referensi
Machroda nia, 2015
Kerangka Berpikir Pemanfaatan limbah organik kulit pisang sebagai pupuk organik cair dapat mengurangi pencemaaran lingkungan dari sampah karena pupuk organik dari kulit pisang dapat digunakan untuk menambah ketersediaan unsur hara pada tanaman. Kelebihan yang didapat dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu proses pembuatannya relatif mudah, lebih praktis digunakan, dan biaya pembuatan murah. Penggunaan kulit pisang sebagai pupuk organik cair karena memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara yaitu unsur N, P, K. Unsur makro tersebut jika ditambahkan pada tanah dengan dosis yang tepat dapat menyuburkan tanaman sawi hijau karena unsur N, P, K merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tanaman sawi. Pupuk cair kulit pisang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman sawi sebagai unsur hara dan senyawa pengatur pertumbuhan. Untuk
memenuhi
kebutuhan
unsur
tanaman
sawi
diperlukan
pembudidayaan yang baik, misalnya dalam perawatan tanaman dan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
utama adalah pemupukan baik dalam dosis maupun jenis pupuk. Oleh karena itu dilakukan pengujian pemberian pupuk organik tambahan berupa pupuk cair kulit pisang kepok dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan tanaman sawi.
Limbah Sumber Pencemaran Lingkungan
Limbah Kulit Pisang Kepok
Pupuk Cair
Kandungan N, P dan K
Tanaman sawi caisim
Jumlah Daun
Berat Basah
Kadar Klorofil
Hasil pengukuran, Pengamatan dan Perhitungan
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
K. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : a.
Pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang berbeda dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim ( B. juncea).
b.
Pupuk cair kulit pisang dengan konsentrasi 10% paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim ( B. juncea).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen murni dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jenis penelitian murni yaitu dengan melakukan percobaan pada kelompok perlakuan dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini terbagi dalam empat kelompok (3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol) dengan masing-masing 5 ulangan. Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis variabel, yaitu: 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang terdiri dari A = 0 % (kontrol), B = 9,09%, C = 16,67% dan D = 23,07%. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman sawi caisim yang terdiri dari jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil. 3. Variabel kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi media tanam, umur bibit sawi pada usia 3 minggu dengan jumlah daun 2, dan volume air penyiraman yang sama.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
B. Batasan Penelitian Agar masalah dalam penelitian ini tetap terarah, maka disusun batasan masalah sebagai berikut : 1.
Kulit pisang yang digunakan adalah kulit pisang kepok putih yang sudah matang dan berwarna kuning
2.
Tanaman sawi yang digunakan adalah sawi caisim
3.
Parameter pertumbuhan yang diukur adalah jumlah daun (helai), berat basah batang dan daun tanaman (g), dan kadar klorofil (mg/l)
4.
Berat basah yang diukur hanya berat basah bagian batang dan daun
C. Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang kepok putih, Effective Microorganisme 4 (EM4) (SLP), bibit tanaman sawi caisim (Shinta), tetes tebu, air, alkohol 96% dan tanah humus yang diambil dari kebun percobaan tempat penelitian dilakukan. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer doble beam (Shimadzu UV-1800), cuvet, soil tester (Takemura), timbangan analitik (Pioneer TM), timbangan presisi Excellent (ACS), timbangan duduk jarum (Nagami), erlenmeyer 100 ml, tabung reaksi, labu ukur 100 ml, tabung ukur 10 ml, beaker glass 50 ml, corong gelas, cawan petri, batang pengaduk gelas, mortar dan alu, drum plastik, polybag, lumpang batu, rak tabung reaksi, kertas saring, aluminium foil, pisau, saringan, dan alat tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
D. Cara Kerja Penelitian ini dilakukan dari tanggal 21 Mei 2016 – 27 Juli 2016. Tempat penelitian yaitu di Kebun Percobaan Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengukuran berat basah daun dan batang tanaman sawi caisim dilakukan pada tanggal 27 juli 2016 di Laboratotium Pendidikan Biologi USD. Uji kadar klorofil tanaman sawi caisim dilakukan pada tanggal yang sama di Laboratorium Analisis Pusat Fakultas Farmasi USD. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan pupuk cair kulit pisang kepok Pembuatan pupuk kulit pisang kepok dilakukan menggunakan metode menurut Rambitan (2013) sebagai berikut : a.
Kulit pisang kepok yang sudah masak berwana kuning ditimbang sebanyak 10 kg. Pangkal dan ujung kulit pisang dipotong sehingga menyisakan kulit pisangnya saja, kemudian dipotong-potong kecil menggunakan pisau. Kulit pisang yang sudah dipotong-potong tersebut dihaluskan dengan cara ditumbuk menggunakan lumpang guna melumatkan bahan organik agar lebih mudah untuk diolah oleh aktivitas mikroorganisme perombak pada pembuatan pupuk.
b.
Kulit pisang kepok yang sudah halus dimasukkan ke dalam drum plastik, lalu ditambahkan 250 ml EM4, 10 L air, dan 250 ml tetes tebu ke dalam drum plastik tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
c.
Setelah semua bahan dimasukan lalu diaduk rata dan tercampur dengan rata, drum plastik ditutup dan didiamkan selama 2 minggu hingga semua bahan-bahan tersebut terfermentasi dengan baik.
d.
Akhir proses fermentasi ditandai dengan timbulnya gas, wadah menggelembung, terdapat tetes-tetes air di tutup wadah fermentasi, terdapat bau harum (aromatis) kemasaman, warna larutan keruh, tampak gelembung gas kecil-kecil di dalam larutan, terdapat lapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah fermentasi.
e.
Kemudian hasil fermentasi disaring sehingga ampas kulit pisang dan cairan terpisah.
f.
Selanjutnya dilakukan pengukuran pH pupuk cair kulit pisang kepok menggunakana pH meter dan pengukuran suhu pupuk cair kulit pisang kepok menggunakan Total Dissolved Solids (TDS). Setelah diperoleh larutan pupuk cair kulit pisang kepok yang sudah
jadi kemudian larutan pupuk tersebut diambil sebanyak 600 ml sebagai sampel. Kemudian sampel diujikan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Parameter yang diuji adalah kadar N, P, dan K yang terkandung dalam pupuk cair kulit pisang kepok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Gambar 3.1 Tahap-tahap pembuatan pupuk cair kulit pisang kepok. Kulit pisang kepok dipotong-potong (a); kulit pisang kepok yang sudah dipotong (b); kulit pisang kepok ditumbuk (c); kulit pisang kepok diberi EM4 dan tetes tebu (d); kulit pisang kepok setelah difermentasi selama 2 minggu (e); kulit pisang disaring (f); pengukuran pH pupuk cair kulit pisang kepok (g); pengukuran suhu pupuk cair kulit pisang kepok dengan menggunakan alat TDS (h). 2. Penyiapan media tanam Media tanam (tanah) yang digunakan adalah tanah humus berwarna gelap dan gembur yang diperoleh dari tempat percobaan. a. Polybag berukuran 35 x 35 cm sebanyak 20 buah disiapkan. b.
Kemudian masing-masing polybag diisi dengan tanah humus sebanyak 10 kg/ polybag.
3. Pembibitan Pembibitan sawi caisim dilakukan secara mandiri dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
a.
Biji sawi disiapkan lalu dibenihkan pada media tanah yang dicampurkan sekam dan pupuk kotoran sapi dengan perbandingan 2:1:1.
b.
Media tanam dimasukan ke nampan semai isi 50 lubang.
c.
Setiap hari dilakukan penyiraman pada sore hari pukul 16.00 WIB.
d.
Setelah bibit berusia 2 minggu dipilih bibit yang baik kemudian dipindahkan ke media tanam yang sesungguhnya.
e.
Pemilihan bibit dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan yang sehat dan normal dilihat dari jumlah helai daun yang sama sebanyak 2 helaian daun dengan tinggi tanaman yang sama.
4. Penanaman bibit sawi caisim Setelah media tanam sudah siap dilakukan pemindahan bibit sawi. Pemindahan semai bibit sawi dilakukan pada pagi hari dengan cara sebagai berikut: a.
Media tanam (tanah) dilubangi dengan menggunakan cetok sedalam 3 – 5 cm.
b.
Bibit sawi yang sudah terpisah ditanam ke dalam polybag, setiap 1 bibit ditanam dalam 1 polybag.
5. Penyulaman Jika ada benih yang gagal tumbuh atau tumbuh abnormal kurang dari 2 minggu setelah penanaman, maka dilakukan penyulaman dengan menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup, caranya adalah dengan mencabut tanaman dengan tanahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
6. Perlakuan a.
Pembuatan konsentrasi pupuk Sebelum pupuk diaplikasikan, pupuk cair kulit pisang kepok terlebih dahulu diencerkan dengan 1000 ml air untuk setiap konsentrasi.
Pembuatan
konsentrasi
dilakukan
dengan
cara
penghitungan sebagai berikut: 250 𝑚𝑙
1) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐵 = 250 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 9, 09% 500 𝑚𝑙
2) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐶 = 500 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 16,67% 750 𝑚𝑙
3) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐷 = 750 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 23, 07%
b.
Perlakuan
Pupuk (ml)
B C D
250 500 750
Air yang ditambahkan 2500 2500 2500
Konsentrasi 9,09% 16,67% 23,07%
Pemberian pupuk Pemupukan tanaman sawi caisim dengan pupuk cair kulit pisang kepok dilakukan setelah sawi berumur 3 minggu setelah bibit ditanam. Pupuk disiram pada tanah dengan jarak 5 cm dari batang tanaman sawi dilakukan secara melingkar. Tanaman sawi disiram dengan pupuk cair kulit pisang dilakukan 5 hari sekali. Pemupukan dilakukan pada sore hari dengan volume penyiraman 500 ml untuk setiap tanaman.
7. Pengamatan dan Pengambilan data Pengamatan dan pengambilan data dimulai sejak sawi berumur 21 hari setelah dilakukannya perlakuan dan dilakukan 5 hari sekali hingga panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Parameter pertumbuhan yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif meliputi jumlah daun, berat basah, dan kadar klorofil sawi. a.
Penghitungan jumlah daun Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah terbuka sempurna. b
a
Gambar 3.2 Pengamatan tanaman sawi. Setelah penanaman bibit sawi caisim (a); tanaman sawi caisim sebelum panen (b). b. Pengukuran berat basah tanaman Pengukuran berat basah sawi caisim dilakukan setelah sawi berusia 57 hari dan dilakukan pemanenan dengan mencabut tanaman sawi dari akar sampai batang sawi dari media tanam dengan berhatihati agar tidak patah. Kemudian tanaman yang sudah dicabut dibersihkan dari tanah, dipisahkan akarnya kemudian ditimbang menggunakan timbangan presisi. c. Pengukuran kadar klorofil Pengukuran kadar klorofil dilakukan dengan menggunakan metode menurut Arnon dalam Suherman (2013) pada hari ke 36 yang merupakan akhir dari proses penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
1)
Sampel daun ditimbang menggunakan timbangan analitik sebanyak 1 g. Sampel dihaluskan mengunakan mortar dan dilarutkan dengan alkohol 96% sebanyak 25 ml.
2) Selanjutnya ekstrak disaring dengan kertas saring ke dalam erlenmeyer. 3) Spektrofotometer dipersiapkan dengan menyalakan komputer dan menekan tombol on pada spekrofotometer. Mesin dipanaskan selama 15 menit untuk memanaskan mesin, kemudian dilakukan kalibrasi transmit. 4) Alkohol 96% dituangkan ke dalam 2 cuvet pada spektrofotometer double beam sampai garis batas. Satu cuvet sebagai sampel dan satu cuvet lagi sebagai blanko. Permukaan luar cuvet dibersihkan dan dikeringkan menggunakan tisu. 5) Panjang gelombang pengukuran pada spekrofotometer diatur, kemudian
cuvet
dimasukkan
ke
kompartemen
sempel
spektrofotometer kemudian icon zero diklik. Setelah dikalibrasi transmit, cuvet sampel dikeluarkan dari kompartemen sampel, alkohol 96% dibuang lalu diganti dengan sampel larutan daun sawi. 6) Larutan dituangkan ke dalam cuvet sampai garis batas kemudian dimasukan ke dalam komparteman sampel spektrofotometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
7) Kemudian spektrofotometer diatur pada panjang gelombang 645 nm dan 663 nm lalu diamati dan dicatat absorbansi yang tertera pada multimeter komputer. 8) Setelah didapat nilai absorbandinya dihitung kadar klorofil total dengan menggunakan rumus Arnon yaitu : Klorofil Total = 20,2 D645 + 8,02D663 (mg/l) Keterangan : 20,2 = Konstanta 8,02 = Konstanta D663 = Absorbansi pada panjang gelombang 663 nm D645 = Absorbansi pada panjang gelombang 645 nm a
b
Gambar
3.3
Pengukuran kadar korofil. Pengukuran dengan spektrofotometer (a); penyaringan ekstrak sawi caisim(b).
8. Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang diperoleh adalah hasil pengamatan parameter jumlah daun sawi caisim (helai), berat basah batang dan daun sawi caisim (g) dan kadar klorofil (mg/l) yang datanya diambil untuk setiap perlakuan. Kemudian data diubah ke dalam bentuk histogram sehingga terlihat perbandingan antar perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Data sekunder (tambahan) tentang pengamatan parameter fisik dan kimia lokasi penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Parameter kimia yaitu pH tanah, yang datanya diambil sehari setelah perlakuan pada sore hari. Parameter fisik yaitu suhu udara lokas penelitian, datanya diperoleh melalui aplikasi cuaca accuweather, yang datanya diambil dari awal perlakuan sampai panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) dengan parameter pertumbuhan yang diamati adalah jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil tanaman sawi, disertai uji pupuk sebagai data sekunder/data pendukung adalah sebagai berikut: A. Uji Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok Berdasarkan uji Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM diperoleh data hasil kandungan N, P, dan K pada pupuk cair kulit pisang kepok adalah sebagai berikut : Tabel 4. 1. Hasil uji kandungan NPK pupuk cair kulit pisang kepok Parameter Konsentrasi (%) Nitrogen (N) Fosfor (P) Kalium(K)
0,031 0,0155 0,0437
Berdasarkan Tabel 4.1 pupuk organik cair berbahan baku kulit pisang kepok memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K berturut-turut yaitu hara N sebesar 0,031%; P sebesar 0,0155%; dan K sebesar 0,0437%). Hadjowigeno dalam Machrodania (2015) menyatakan bahwa kriteria unsur hara pupuk organik cair menurut standar baku mutu hara tanah adalah N >0,75% kategori sangat tinggi; P>0,035% kategori sangat tinggi; dan K>0,06% kategori sangat tinggi. Berdasarkan Tabel 4.1 unsur N, P,dan K dalam pupuk organik cair kulit pisang kepok dapat menyediakan unsur yang diperlukan tanaman sawi caisim.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Kulit
pisang
kepok
merupakan
medium
pertumbuhan
bagi
mikroorganisme yang berasal dari EM4. Mikroorganisme tersebut memperoleh nutrisi sebagai sumber energi seperti air, karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, dan zat besi dari kulit pisang kepok. Tetes tebu yang digunakan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi sebagai bahan pembangun sel mikroorganisme tersebut. Kulit pisang kepok menyediakan karbohidrat, protein, lemak, pati, dan unsur N, P, K sebagai sumber mineral, sedangkan tetes tebu menyediakan sukrosa yang dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi untuk penyusunan komponen sel/ membentuk sel baru. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat (amilum) sebesar 18,50 % (Hartono, 2013). Susetya (2012) juga mengatakan bahwa kulit pisang
mengandung unsur hara makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman yaitu mengandung protein, kalium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur. Oleh sebab itu kulit pisang kepok dapat dijadikan sebagai pupuk cair melalui proses fermentasi dengan bantuan bioaktivator Effective Microorganisme 4 (EM4). Penambahan EM4 yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri Lactobacillus sp., berperan menghasilkan bakteri asam laktat dari gula, bakteri Saccharomyces sp., berperan menguraikan bahan organik untuk menghasilkan alkohol, bakteri Actinomycetes berperan menghasilkan zat-zat antimikroba dari asam amino yang dihasilkan oleh bakteri fotosintesis. EM4 sebagai bioaktivator berperan dalam mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan pupuk dan meningkatkan mutu pupuk yang dapat menambah unsur hara tanah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan cara disiramkan ke tanah tanaman. Sumber unsur N, P, dan K yang terukur dalam uji pupuk berasal dari dekomposisi bahan organik kulit pisang kepok dalam bentuk kompleks diubah oleh mikroorganisme EM4 menjadi organik sederhana yang akhirnya menghasilkan unsur nitrogen, fosfor dan kalium yang dapat diserap tanaman. Kebutuhan unsur karbon dapat dipenuhi dari karbohidrat, lemak, dan asamasam organik, sedangkan kebutuhan nitrogen dipenuhi dari protein, amoniak dan nitrat. Mikrooganisme memecahkan senyawa karbon (C) sebagai sumber energi dan menggunakan nitrogen (N) untuk sintesis protein menghasilkan asam amino. Fosfor (P) sebagai penyusun lemak dan protein sedangkan kalium (K) berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, melalui aktivitas mikroorganisme selulosa diubah menjadi glukosa, glukosa dimanfaatkan oleh mikroorganisme sehingga menghasilakan karbondioksida. Unsur N dapat diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat (NO3-) dan ion amonium (NH4+). Unsur P diserap tanaman dalam bentuk fosfat untuk sintesis senyawa organik dan anorganik. Unsur fosfor diserap tanaman dalam bentuk ion H2PO4– dan sebagian kecil dapat diserap dalam bentuk ion HPO42-. Unsur K diserap tanaman dalam bentuk ion K+ setelah mengalami proses dekomposisi oleh mikrooganisme. B. Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim Penghitungan jumlah daun tanaman sawi caisim dilakukan setiap 3 hari sekali selama 36 hari yaitu sejak tanaman sawi berusia 3 minggu hingga panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Rata-rata jumlah daun tanaman sawi caisim tiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini :
10
Jumlah Daun (helai)
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.1 Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah daun tanaman sawi caisim yang diberi perlakuan pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi 9,09%, lebih banyak dibandingan konsentrasi 16,67% dan 23,07% adalah konsentrasi terendah, namun jumlah daun sawi caisim yang paling banyak terdapat pada kontrol atau 0%. Tanaman sawi memerlukan unsur hara yang cukup dan tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangannya sehingga menghasilkan produksi yang maksimal. Unsur hara makro seperti N, P, dan K merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman sawi dalam jumlah yang cukup besar. Unsur nitrogen yang tersedia di dalam tanah diserap akar dalam bentuk anion nitrat (NO2-), dan kation ammonium (NH4+), fosfor (P) dalam bentuk anion (H2PO4- atau HPO42- ) dan kalium (K) dalam bentuk kation K+ (Sutejo, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Setelah dilakukan pengujian pupuk cair kulit pisang kepok (Lampiran 9.) diperoleh hasil bahwa pupuk tersebut mengandung unsur hara N sebesar 0,031%; fosfor sebesar 0,0155% dan kalium sebesar 0,0437% sehingga tentunya pupuk kulit pisang kepok dapat mensuplai unsur hara N, P, dan K bagi tanaman sawi caisim. Pemberian pupuk dengan dosis yang semakin tinggi akan meningkatkan konsentrasi N, P, dan K di dalam tanah. Penambahan pupuk cair kulit pisang kepok yang mengandung unsur hara makro yaitu N, P, dan K semestinya akan menyediakan hara yang lengkap bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembang tanaman akan lebih baik dan tentunya produksinya lebih maksimal. Meningkatnya pemberian dosis pupuk, tentunya akan menyediakan unsur hara yang semakin banyak pula untuk diserap oleh tanaman sehingga dapat memicu pertumbuhan tanaman. Akan tetapi pemberian pupuk yang kurang tepat seperti pemberian pupuk dengan dosis yang tinggi akan membahayakan pertumbuhan tanaman akibatnya hasil produksi menurun. Terkumpulnya unsur hara yang berlebihan yang diserap dari tanah akan menghambat kerja enzim dalam proses metabolisme pada tanaman, akibatnya daun menjadi layu, kering dan tanaman akan mati jika tanaman sudah tidak bisa mentolerir efek dari keracunan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Garder dkk. dalam Yanti dkk. (2014) yang menyatakan bahwa pemupukan yang dilakukan secara berlebihan akan berakibat toksik bagi tanaman karena atau sehingga mengganggu proses metabolisme tanaman tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Jumlah daun pada konsentrasi 0% atau kontrol ini baik karena merupakan perlakuan yang hanya diberi air, maka unsur hara yang diperoleh hanya berasal dari tanah humus yang digunakan sebagai media tanam sawi caisim. Media tanam tersebut pada perlakuan kontrol memiliki pH 6-7 yang optimum bagi pertumbuhan sawi caisim sedangkan pada perlakuan dengan konsentrasi 9,09%, 16,67% dan 23,07% memiliki pH 5-6 (Lampiran 8.). Dengan tingkat keasaman tanah yang demikian mempengaruhi penyerapan unsur hara dari dalam tanah oleh akar tanaman. Pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi caisim karena jumlah daun pada perlakuan kontrol yang hanya diberi perlakuan air malah jauh lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa ketersedian nutrien di dalam tanah tersebut sudah cukup untuk kebutuhan tanaman sawi caisim. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk dengan konsentrasi yang semakin tinggi dapat menurunkan jumlah daun tanaman sawi caisim. Hal ini karena pemberian nitrogen yang berlebihan dapat merusak tanaman yaitu kerusakan fisiologis tanaman akibat kelebihan unsur hara. Azzamy (2016) menyatakan bahwa kelebihan nitrogen (N) menyebabkan defisiensi unsur K. Defisiensi unsur K akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, ruas batang pendek, dan tepi daun melengkung ke bawah yang dimulai dari daun tua. Akan tetapi kelebihan unsur kalium (K) akan menyebabkan defisiensi unsur nitrogen (N) pada tanaman. Defisiensi unsur N mengakibatkan pertumbuhan tanaman melambat, kerdil, dan lemah. Rahman (2014) juga menyatakan bahwa akibat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
defisiensi kalium daun pada bagian bawah akan menguning karena kekurangan klorofil, pada tahap yang parah daun akan mengering dan gugur. Demikian juga kelebihan fosfor (P) menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terganggu. Defisiesi unsur mikro seperti unsur besi (Fe) dapat mengakibatkan pertumbuhan melambat, kekurangan unsur tembaga (Cu) menyebabkan terjadinya klorosis meskipun jaringannya tidak mati dan pertumbuhan tanaman kerdil,
sedangkan
defisiensi
seng (Zn)
menyebabkan
terhambatnya
pembentukan klorofil dan akhirnya mempengaruhi penyusunan protein. Akan tetapi karena sawi caisim merupakan sayuran yang dipanen sebelum fase generatif maka peranan unsur nitrogen lebih dibutuhkan dibandingkan unsur fosfor dan kalium. Hal tersebut dikarenakan nitrogen berperan penting dalam fase vegetatif dimana nitrogen membantu dalam pembentukan fotosintat yang selanjutnya digunakan untuk membentuk sel-sel baru, perpanjangan dan penebalan sel. Sarief dalam Kuruseng dkk., (2011) menyatakan bahwa nitrogen merupakan bahan penyusun protein, protoplasma dan pembentuk bagian tanaman seperti batang dan daun yang merupakan tempat aktivitas terjadinya fotosintesis yang menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan cabang. Nitrogen berperan mempercepat pertumbuhan vegetatif karena nitrogen mempercepat pengubahan karbohidrat menjadi protein yang kemudian diubah menjadi protoplasma sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan daun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Akan tetapi, kelebihan unsur nitrogen dalam tanaman dapat meyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat dan produksi menurun. Diduga pemberian pupuk dengan konsentrasi semakin tinggi akan menyebabkan penyerapan unsur yang disediakan oleh pupuk melalui akar tidak efektif lagi karena potensial osmosis larutan di luar akar lebih tinggi dibandingkan dengan potensial osmosis yang ada dari dalam akar sehingga tekanan difusi dari luar akar menjadi semakin rendah, karena potensial air semakin rendah maka larutan tersebut akan sulit untuk bergerak ke daerah dengan potensial air yang lebih tinggi karena molekul-molekul larutan tersebut menjadi lebih besar sehingga tidak dapat melalui membran sel yang semi permeabel. Hal ini sesuai pendapat Foth (1988) yang menyatakan bahwa penyerapan air dan unsur hara oleh akar tanaman terjadi selama proses transpirasi
tanaman
berlangsung.
Proses
transpirasi
tersebut
akan
menyebabkan perbedaan nilai potensial air yang mengandung unsur hara tinggi dengan permukaan akar yang lebih rendah sehingga air mengandung unsur hara konsentrasi tinggi dari dalam tanah akan masuk ke dalam jaringan akar yang disebut sebagai difusi. Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. Paradisiaca forma typica) tidak dapat meningkatkan jumlah daun tanaman sawi caisim (B. juncea) hal ini dikarenakan pupuk cair kulit pisang kepok dengan berbagai konsentrasi menyediakan unsur hara yang berlebihan terhadap tanaman sawi caisim. Kelebihan unsur hara mengakibatkan kerusakan fisiologi tanaman sawi caisim sehingga jumlah daun menurun. Dengan demikian tidak ditemukan dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap jumlah daun tanaman sawi caisim (B. juncea) karena jumlah daun sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun tidak lebih baik dari kontrol. C. Berat Basah Daun dan Batang Tanaman Sawi Caisim Pengukuran berat basah dilakukan setelah panen agar tanaman sawi caisim tetap dalam keadaan segar sehingga kandungan airnya belum berkurang. Pengukuran dilakukan dengan menimbang daun dan batang tanaman setelah dipanen. Hasil rata-rata berat basah daun dan batang sawi caisim setiap perlakuan dalam Gambar 4.2 sebagai berikut:
Berat basah daun dan batang (g)
80
71,8
70 60 49,6
50 40
30,2
30
20,2
20 10 0 0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.2 Berat Basah Daun dan Batang Tanaman Sawi Caisim Berdasarkan Gambar 4.2 Berat basah daun dan batang tanaman sawi caisim secara berturut-turut dari yang paling tinggi sampai paling rendah ialah pada konsentrasi 0% sebesar 71,8 g; 9,09% sebesar 49,6 g; 16,67% sebesar 30,2 g; dan 23,07% sebesar 20,2 g. Konsentrasi 0% memberikan hasil berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
basah terbaik karena lebih tinggi dibandingkan berat basah tanaman yang diberi perlakuan pupuk cair kulit pisang kepok. Hal ini dikarenakan ketersedian unsur hara dan air dalam tanah yang tercukupi dan memenuhi kebutuhan tanaman sawi. Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi maka rata-rata berat basah batang dan daun sawi caisim justru semakin rendah dimana pada konsentrasi tertinggi justru menunjukan nilai berat basah batang dan daun sawi caisim yang terendah. Respon tanaman sawi caisim terhadap pupuk cair kulit pisang kepok dalam hal berat basah sejalan dengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan jumlah daun. Semakin banyak jumlah daun maka berat basah tanaman juga meningkat. Berat basah atau berat segar total tanaman merupakan hasil dari pertumbuhan tanaman yang terbentuk dari perubahan energi matahari menjadi energi kimia yang melibatkan ketersediaan hara dan air dalam tanah. Unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk cair kulit pisang kepok harusnya
berperan
mempercepat
pertumbuhan
vegetatif
sehingga
meningkatkan jumlah daun yang juga berpengaruh meningkatkan berat basah tanaman sawi casim. Meningkatnya pemberian dosis pupuk yang diberikan harusnya meningkatkan ketersediaan unsur N bagi tanaman sehingga jaringan dalam daun akan merangsang peningkatan laju metabolisme tanaman. Hal ini berkaitan dengan peran unsur kalium sebagai aktivator enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan karbohidrat. Akan tetapi, faktanya pemberian dosis pupuk cair kulit pisang kepok terhadap tanaman sawi caisim semakin tinggi berbahaya bagi tanaman. Dampak dari tanaman menyerap unsur hara N dan K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
secara berlebihan mengakibatkan laju metabolisme tanaman terhambat sehingga pembentukan protein, karbohidrat dan pati juga terhambat akibatnya produksi tanaman menurun. Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa nilai berat basah dipengaruhi oleh kadar air jaringan, unsur hara dan metabolisme. Kandungan air pada jaringan tanaman dapat mempengaruhi berat basah tanaman karena air di dalam sel digunakan untuk aktifitas sel dalam proses fotosintesis dan peredaran fotosintat ke seluruh bagian tanaman. Air yang terkandung banyak pada jaringan tanaman akan mendorong pemanjangan sel terutama pada jaringan meristem sehingga meningkatkan berat basah tanaman karena pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman mengalami peningkatan. Hal ini menjadi dasar bahwa jumlah daun yang mengalami peningkatan berpengaruh terhadap berat basah yang juga ikut meningkat. Namun jika ketersedian air rendah tentunya akan mempengaruhi berat basah tanaman karena proses fotosintesis berlangsung tidak optimal. Penyiraman tanaman sawi setiap harinya dilakukan secara rutin pada sore hari namun tersedianya air diduga rendah karena suhu udara yang tinggi yaitu berkisar 28C - 35C pada siang hari (Lampiran 7.) sehingga menyebabkan rendahnya ketersedian air dalam tanah tentunya kadar air di dalam tanaman juga akan berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Salisbury dan Ross (1995) yang menyatakaan bahwa suhu udara yang tinggi dapat meningkatkan penguapan air oleh daun lebih cepat dan dalam tanah kandungan air menjadi terbatas akibatnya penyerapan CO2 juga menjadi terhambat karena stomata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
yang menutup. Keadaan suhu yang demikian tidak baik bagi pertumbuhan sawi caisim karena suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim yaitu keadaan udara 21,1C pada siang hari (Siahaan, 2011). Selain hal tersebut berat basah batang dan daun sawi caisim juga dipengaruhi oleh berkurangnya bagian daun akibat serangan hama. Serangan hama sulit dihindari karena tempat dilakukannya penelitian berada diantara lahan pertanian yang luas dan terbuka. Tanaman sawi caisim hampir pada semua perlakuan termasuk kontrol seluruhnya terserang hama. Hama yang menyerang sawi caisim diantaranya hama ulat tritip, ulat titik tumbuh, belalang kembara dan kumbang (Lampiran 6). Hama yang dijumpai ialah telur ulat tritip berwarna putih kekuningan yang terletak pada permukaan bawah daun sawi caisim dan ulat tritip yang baru menetas berwarna hijau pucat. Hama ini mengakibatkan daun rusak, berlubang tidak rata. Hama lain adalah ulat titik tumbuh yang telurnya mirip seperti ulat tritip dan setelah menetas terletak di balik daun hidup berkelompok dan akan bergerak menyerang ke titik tumbuh. Hama belalang kembara merusak bagian pertama daun dan memakan habis tulang daun sawi casim sedangkan hama kumbang membuat daun menjadi berlubang-lubang dengan jarak antar lubang berdekatan dan menggerombol. Keberadaan hama tersebut tentunya akan mengganggu pertumbuhan tanaman sawi caisim dan dapat menurunkan produktivitas tanaman sawi caisim dan menurunkan berat basah juga sehingga perlu dilakukan pengendalian. Pengendalian hama dilakukan dengan cara mekanis dan fisik, pengendalian mekanis yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat insektisida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
organik menggunakan fermentasi daun pepaya kemudian menyemprotnya ke bagian daun yang terserang dan belum terserang hama. Pengendalian fisik yaitu dengan menangkap dan membasmi langsung hama tersebut setiap hari. Insektisida organik digunakan agar ramah lingkungan, dan menghemat biaya produksi. Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) tidak dapat meningkatkan berat basah daun dan batang tanaman sawi caisim (B. juncea). Hal ini sejalan dengan jumlah daun bahwa tanaman yang mengalami kerusakan fisiologis akan mengakibatkan produktivitas menurun. Penyebabnya adalah pupuk cair kulit pisang kepok dengan berbagai konsentrasi menyediakan unsur hara yang berlebihan terhadap tanaman sawi caisim. Dengan demikian tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap berat basah daun dan batang tanaman sawi caisim (B. juncea) karena berat basah daun dan batang sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun tidak lebih baik dari kontrol. D. Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim Pengukuran kadar klorofil dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm. Kadar klorofil yang diukur adalah klorofil total tanaman. Parameter ini menunjukkan kandungan klorofil yang berperan penting pada proses metabolisme tumbuhan melalui proses fotosintesis. Hasil rata-rata kadar klorofil sawi caisim tiap perlakuan terdapat dalam Gambar 4.3 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Kadar Klorofil Total (mg/l)
3
2,679
2,5 2
1,724 1,522
1,5 0,851
1 0,5 0 0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.3. Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim Berdasarkan Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa kadar klorofil total sawi caisim pada konsentrasi 0% merupakan kadar klorofil total yang paling tinggi dibandingkan konsentrasi 9,09%, 16,67% dan 23,07% yang merupakan kadar klorofil total yang terendah. Kadar klorofil total dari yang paling tinggi sampai kadar klorofil total terendah secara berturut-turut adalah 0% sebesar 2,679 mg/l ; 9,09% sebesar 1,724 mg/l ; 16,67% sebesar 1,522 mg/l; dan 23,07% sebesar 0,851 mg/l. Data hasil uji klorofil sawi caisim terdapat pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok maka kadar klorofil semakin rendah. Justru tanaman tanpa perlakuan atau kontrol kadar klorofilnya lebih tinggi. Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat meningkatkan klorofil total sawi caisim dikarenakan dosis yang diberikan merupakan dosis yang tidak seimbang bagi pertumbuhan tanaman sawi caisim terbukti bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin rendah kadar klorofilnya. Klorofil atau zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
hijau daun merupakan molekul kimia yang penting dalam proses fotosintesis tumbuhan. Klorofil terdapat dalam kloroplas atau organel sel yang melakukan proses fotosintesis untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Energi kimia yang dihasilkan oleh kloroplas nantinya akan digunakan untuk mensintesis karbohidrat yang tersimpan pada tumbuhan. Pembentukan klorofil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya cahaya, dan unsur N, Mg, Fe sebagai pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Pupuk cair kulit pisang kepok mengandung unsur hara P dan N yang sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Rahman (2014) menyatakan bahwa nitrogen berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, organ tanaman, dan fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Akan tetapi tanaman yang kelebihan nitrogen (N) akan menyebabkan defisiensi unsur K, dimana unsur K ini berperan membantu pembentukan protein dan karbohidrat yang melibatkan klorofil. Demikian pula unsur magnesium (Mg) berperan sebagai aktivator dalam transportasi energi beberapa enzim. Magnesium merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim pada proses sintesis protein. Besi (Fe) berperan untuk sintesis klorofil, penyusun penting dari enzim, sebagai akseptor oksigen dalam perubahan Fe2+ menjadi F3+ dan berperan dalam sistem redoks metabolisme N dan S. Suhu yang tinggi juga akan mempengaruhi proses enzimatis yang ikut meningkat akibatnya kecepatan fotosintesis menurun. Klorofil memiliki peran yang penting dalam proses metabolisme tumbuhan yaitu memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara keseluruhan, klorofil juga memiliki manfaat bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya. Kandungan klorofil yang terdapat di dalam daun merupakan salah satu kriteria penting untuk menentukan kandungan zat gizi dalam daun tersebut. Klorofil diketahui berperan sebagai antioksidan bagi tubuh, meningkatkan kualitas dan kuantitas sel darah merah, menjaga kesehatan saluran pencernaan dan berbagai manfaat lainnya. Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) tidak dapat meningkatkan kadar klorofil tanaman sawi caisim (B. juncea). Hal ini dikarenakan konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok yang diberikan tidak seimbang bagi pertumbuhan tanaman sawi caisim. Dengan demikian tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap kadar klorofil tanaman sawi caisim (B. juncea) karena kadar klorofil sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun tidak lebih baik dari kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN Hasil penelitian mengenai pengaruh pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) dapat dijadikan sebagai rancangan pembelajaran dan praktikum yang digunakan dalam dunia pendidikan. Penggunaan kulit pisang kepok sebagai pupuk cair dapat digunakan sebagai rancangan praktikum mengenai daur ulang limbah, contohnya pemanfaatan limbah oraganik sebagai pupuk cair organik sehingga siswa dapat memanfaatakan limbah yang ada disekitar mereka yang masih memiliki nilai produktivitas yang tinggi. Selain itu, siswa memperoleh pengetahuan baru yang lebih luas untuk dapat membantu masyarakat disekitarnya yang minim pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kulit buah pisang sebagai pupuk cair yang mudah dilakukan dan biayanya yang relatif murah. Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester II pada bab perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang (Lampiran 1). Aplikasi dalam materi perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang adalah dengan mempelajari tentang jenis-jenis limbah dan pemanfaatannya (Lampiran 2). Kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran ini ialah kurikulum 2013. Kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah KD 3.10 : menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan dan KD 4.10 : memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Pembelajaran dirancang agar siswa dapat melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemanfaatan limbah di lingkungan sekitar yang diolah menjadi pupuk cair yang bermanfaat (Lampiran 3). Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah dalam suatu penelitian. Kegiatan eksperimen dikerjakan oleh siswa secara berkelompok yang telah dirancang oleh guru bersama siswa. Hasil akhir dari kegiatan ini yaitu siswa menyusun laporan praktikum (Lampiran 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang berbeda
tidak
berpengaruh
dalam
meningkatkan
parameter
pertumbuhan tanaman sawi caisim dengan parameter jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil. 2.
Tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok yang dapat meningkatkan parameter jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil sawi caisim karena pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun tidak menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari kontrol.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memeiliki keterbatasan yaitu adanya keterbatasan penelitian dalam penanganan hama selama penelitian yaitu kurang efektifnya penanganan hama yang sering menyerang tanaman sawi baik secara fisik dan mekanik dan menggunkan insektisida alami.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
C. Saran 1.
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang lebih rendah dari konsentrasi yang telah digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tanaman yang sama.
2.
Disarankan untuk melakukan penanganan hama sawi caisim seefektif dan sesering mungkin baik secara fisik dan mekanik menggunkan insektisida yang ramah lingkungan.
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden., 2008, Biologi Kelopok Pertanian dan Kesehatan untuk Kelas X SMK/ Deden Abdurahman, Grafindo Media Pratama, Bandung. Ardiningtyas, T. R., 2013, Pengaruh Penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4) dan Molase terhadap Kualitas Kompos dalam Pengomposan Sampah Organik Rsud Dr. R. Soetrasno Rembang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Arnon, D. I., 1949,Copper enzymes in Isolated Chloroplasts Polyphenoloxidase in Beta vulgaris, Plants Physiol. Azzamy., 2016, Gejala Visual Kekurangan (Defisiensi) Unsur Hara pada Tanaman, http://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi-unsur-hara-padatanaman/, diakses tanggal 08 Desember 2016. Bana, V.S.S., 2015. Potensi Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca forma typica) untuk Menyerap Logam Berat Kadmium (Cd), Skripsi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Bresnick, S., 2003, Intisari Kimia Organik, Erlangga, Jakarta. Cahyono, 2003, Tanaman Hortikultural, Penebar Swadaya, Jakarta. Campbell, N.A., Jane .B.R., (dkk), 2008, Biologi, jilid 1, edisi 8, Erlangga, Jakarta. Fatimah, S., 2009, Eritrosit Tikus Studi Kadar Klorofil dan Zat Besi (Fe) pada Beberapa Jenis Bayam terhadap Jumlah Putih (Rattus norvegicus) Anemia, Skripsi,Universitas Islam Negri, Malang. Forth, H.D., 1998, Dasar-dasar Ilmu Tanah, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Garder, F.K., B. Pearce, dan R. Mitchel., 1995, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI Press, Jakarta. Godam, 2001, Isi Kandungan Gizi Sawi Hijau Komposisi Nutrisi Bahan Makanan, http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-sawi-hijaukomposisi-nutrisi-bahan-makanan.html, diakses tanggal 24 Mei 2016. Hardjowigeno, S., 2003, Ilmu Tanah, Akademika Pressindo, Jakarta. Haryanto, E., Suhartini, T., dan Rahayu, E., 1995, Sawi dan Selada, Swadaya, Jakarta.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Karmana, O., 2006, Biologi, Grafindo Media Pratama, Bandung. Kuruseng, M.A., Faisal H., 2011, Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar Efect of Npk Fertilizer Dosage on Jatropha Curcus Growth, Jurnal Agrisistem, Vol.7, No.1. Kuswanto, 2003, Monograf Limbah Pisang, Gramedia, Jakarta. Lailiya, Limatul., 2016. Memahami Unsur Hara Makro dan Mikro pada Tanaman, http://bp4k.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2016/09/MEMAHAMIUNSUR-HARA-MAKRO-DAN-MIKRO-PADA-TANAMAN.pdf, diakses tanggal 08 Desember 2016. Machrodania., Yuliani. dan Evie. R., 2015, Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Kulit Pisang, Kulit Telur dan Gracillaria gigas terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai var Anjasmoro. Jurnal LenteraBio,Vol. 4, No. 3. Nasution, F.J., Lisa, M. dan Meiriani, 2014, Aplikasi Pupuk Organik Padat dan Cair dari Kulit Pisang Kepok untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica Juncea L.), Jurnal Agroekoteknologi, Vol. 2, No. 1. Parnata, A.S., 2004, Pupuk Organik Cair Aplikasi & Manfaatnya, Agro Media Pustaka, Jakarta. Pitojo, Setijo., 2008, Khasiat Cincau Perdu, Kanisius, Yogyakarta. Rahman, D.T., 2014, Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan oleh Tanaman, https://organichcs.com/2014/05/03/unsur-makro-dan-mikroyang-dibutuhkan-oleh-tanaman/, diakses tanggal 02 Juli 2016. Rambitan, V.M.M. dan Mirna P.S., 2013, Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal EduBio Tropika, Vol.1, No.1 Rukmana, Rahmat M.B.A., 2001, Aneka Olahan Limbah Tanaman Pisang Jambu Mete Rosella, Kanisius, Yogyakarta. Rukmana, R., 1994, Bertanam Petsai dan Sawi, Kanisius, Yogyakarta. Rofikah, 2013, Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn) untuk Pembuatan Edible Film, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W., 2002, Ilmu Kesuburan Tanah, Kanisius, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Salisbury, F.B., dan Cleon.W.Ross., 1995, Fisiologi tumbuhan, jilid 1, edisi 4, diterjemahkan oleh Diah R. L. dan Sumaryono, ITB, Bandung. Sarief, S., 1992, Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian, Pustaka Buana, Bandung. Saputra, M. K., 2016, Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn) Sebagai Stabilizer Terhadap Sifat Kimia Dan Organoleptik Es Krim, Skripsi, Universitas Lampung, Bandar Lampung. Satuhu, S. dan Supriyadi A., 2000, Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta. Sentulfresh, 2015, Mikroorganisme dalam Pembuatan Kompos, https://sentulfresh.com/2015 /01/15/mikroorganisme-dalam-pembuatankompos/, diakses tanggal 07 Juli 2016. Soeryoko, Hery., 2011, Kiat Pintar Memproduksi Pupuk Cair Dengan Penguraian Buatan Sendiri, Lily Publisher, Yogyakarta. Siahaan, Ferdinan O., 2011, Respons Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Sriningsih, Endang., 2014, Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) dengan Penambahan Daun Bambu (EMB) dan EM4 sebagai Pupuk Cair, Skipsi,Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Suherman, Fitriani 2013, Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil Capsikum Annum L dan Lico Persieum Esculentum yang Terpaparkan Peptisida, Skripsi, Univerisitas Pendidikan Indonesia, Jakarta. Supriyadi, A. dan Suryanti., 2008, Pisang, Budi Daya, Dan Prospek Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta. Susetya, D., 2012, Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik, Baru Press, Jakarta. Sutejo, M.M., 2002, Pupuk dan Cara Pemupukan, Rineka Cipta, Jakarta. Wahyudi, 2010, Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran, Agromedia Pustaka, Jakarta. Wijaya, 2013, Manfaat Buah Asli Indonesia, Gramedia, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Yanti, S.E.F., Erwin, M., Hamidah, H., 2014, Pengaruh Berbagai Dosis dan Cara Aplikasi Pupuk Urea terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) pada Tanah Inceptisol Marelan, Jurnal Agroekoteknologi, Vol.2, No. 2. Yosephine A., V.Gala.A.Ayucitra, dan E.S Retnoningtyas., 2012, Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran, Teknik Kimia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 SILABUS SMA IPA Satuan pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/ II
Alokasi waktu
: 12 x 45 menit (4 x pertemuan)
Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis
pengetahuan
faktua,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber Belajar
1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi menurut agama yang dianutnya 2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,gotong royong, kerjasama, cinta damai,responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur ulang 3.10Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahanperubahan tersebut bagi kehidupan.
Mengamati Mengamati gambar dan video tentang pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Lingkungan : Mengkaji data hasil pengamatan Pengertian perubahan lingkungan dan dampak lingkungan dari perubahan lingkungan bagi hidup kehidupan. Pengertian pencemaran Menanya lingkungan Siswa dimotivasi untuk membuat Jenis-jenis pertanyaan tentang: pencemaran Bagaimana terjadinya kerusakan lingkungan alam akibat pencemaran? Limbah dan Apa upaya penanggulangan daur ulang: pencemaran lingkungan yang dapat Jenis-jenis dilakuakan oleh manusia? limbah. Proses daur Mengumpulkan Data ulang Menggali informasi tentang jenisPenanganan jenis limbah berdasarkan video limbah. yang ditonton Berdiskusi untuk mengumpulkan informasi tentang penanganan limbah.
Penilaian
Alokasi Sumber waktu Belajar 4 x 45 Gambar menit /video pencemaran lingkungan Buku teks biologi kelas X, Dyah aryulina dkk, Esis, BAB XI Beberapa aktivitas manusia
Mengasosiasi Membaca dan menganalisis tentang limbah untuk
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Memahami pencemaran lingkungan. Menarik kesimpulan tentang dampak dan penanganan berbagai jenis-jenis limbah.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Berbagai Mengkomunikasikan produk daur Mempresentasikan hasil diskusi ulang limbah tetang eksperimen membuat produk daur ulang limbah. Melaporkan hasil percobaan melalui presentasi di depan kelas dan laporan tertulis.
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber Belajar
Tertulis Lisan
Instrumen Penilaian: 1.Lembar penilaian laporan hasil praktikum 2. Soal uji kompetens i tertulis
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA GAMA YOGYAKARTA Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/II
Materi
: Perubahan lingkungan/ iklim dan daur ulang limbah
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit (4 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 1.1
Mengagumi, menjaga,
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1
Menunjukan sikap menjaga
melestarikan keteraturan dan
ciptaan Tuhan tentang
kompleksitas ciptaan Tuhan
lingkungan hidup
tentang ruang lingkup, objek
1.1.2
Menunjukan sikap peka dan
dan permasalahan Biologi
peduli terhadap
menurut agama yang
permasalahan lingkungan
dianutnya
hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1
Berperilaku ilmiah (jujur,
2.1.1
Menunjukan sikap jujur,
disiplin, tanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah
gotong royong dan santun
lingkungan,gotong royong,
saat melakukan kegiatan
kerjasama, cinta
percobaan di dalam kelas
damai,responsif dan proaktif
maupun di luar kelas
dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas 3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan
3.10.1 Menjelaskan pengertian lingkungan 3.10.2 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan 3.10.3 Mengidentifikasi macammacam pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi 3.10.4 Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan 3.10.5 Menjelaskan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan 3.10.6 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah 3.10.7 Mengidentifikasi cara penanganan jenis-jenis limbah
4.10 Memecahkan masalah
4.10.1 Melaksanakan kegiatan
lingkungan dengan membuat
penelitian produk daur ulang
desain produk daur ulang
limbah
limbah dan upaya pelestarian lingkungan
4.10.2 Membuat laporan kegiatan penelitian produk daur ulang limbah 4.10.3 Mempresentasikan hasil penelitian produk daur ulang limbah secara lisan
C. Tujuan pembelajaran 1.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan lingkungan sekitar siswa dapat menjaga ciptaan Tuhan tentang lingkungan hidup 1.1.1.2 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukan rasa kagum terhadap pola pikir ilmiah dalam mengamati dampak dan penanggulangan dari perubahan iklim dan lingkungan akibat pencemaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, gotong royong dan santun saat melakukan kegiatan eksperimen di laboratorium maupun di lingkungan sekitar 3.10.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian lingkungan 3.10.1.2 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan 3.10.1.3 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan 3.10.1.4 Melalui kegiatan tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa mampu mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan 3.10.1.5 Melalui kegiatan tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa mampu menganalisis berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan 3.10.1.6 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan
LKS siswa mampu
mengidentifikasi jenis-jenis limbah 3.10.1.7 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan
LKS siswa mampu
mengidentifikasi cara penanggulangannya 4.10.1.1 Melalui kegiatan praktikum siswa mampu melaksanakan pembuatan produk daur ulang limbah 4.10.1.2 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu membuat laporan tertulis kegiatan penelitian produk dau ulang limbah 4.10.1.3 Setelah
melakukan
kegiatan
praktikum
siswa
mampu
mempresentasikan hasil penelitian produk daur ulang limbah secara lisan D. Materi pemebelajaran Materi pokok
: Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur ulang
Sub bab materi
:
Pertemuan I : Pengertian lingkungan hidup Pengertian pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Macam-macam pencemaran lingkungan Pertemuan II : Perubahan Lingkungan akibat pencemaran lingkungan
Pertemuan III : Penanganan limbah : Praktikum daur ulang limbah Pertemuan IV : Jenis-jenis limbah Proses daur ulang E. Model dan Metode Pemebelajaran Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode
: Eksperimen, presentasi, diskusi dan tanya jawab, ceramah
F. Sumber Belajar Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X, Erlangga Internet G. Media 1. Media
LKS
Laptob
LCD
Papan
Penghapus
Gambar
Video
Spidol
Layar
2. Alat dan Bahan Limbah organik (kulit buah) EM4 (Effective Microorganisme 4) Tetes tebu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Air Gelas ukur Termometer pH meter Timbangan duduk Lumpang Pisau Saringan Ember plastik H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (3 x 45 menit) Kegiatan (waktu) Pendahuluan (20 menit)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Menyiapkan kondisi belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru menunjukan beberapa gambar kerusakan lingkungan banjir dan genangan sampah, guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait gambar Pertanyaan : Gambar apakah ini ? Coba utarakan apa yang kalian amati pada gambar ? Apa perbedaan dari masingmasing gambar tersebut ? 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Kegiatan (waktu)
Fase Memotivasi siswa
Inti (100 menit)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
Evaluasi
Kegiatan Guru dan Siswa 6. Siswa dimotivasi agar selalu semangat belajar dan mengikuti pembelajaran, dengan menayangkan video motivasi mengenai kerusakan lingkungan sekitar 7. Siswa dibagi dalam kelompok diskusi dengan jumlah 4-5 siswa dalam 1 kelompok 8. Siswa mengamati gambar tentang kerusakan lingkungan yang terjadi lingkungan sekitar 9. Siswa diminta mengajukan pertanyaan terkait apa yang belum jelas/ belum dipahami oleh siswa 10. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LDS yang diberikan 11. Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertera pada LDS 12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat dari berbagai sumber dalam satu tim kelompok 13. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang sesuai dengan porsinya masing-masing yang telah ditentukan guru 14. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi serta pula dapat memperbaiki serta memberi masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Kegiatan (waktu) Penutup (15 menit)
Fase Apresiasi
Klarifikasi
Kegiatan Guru dan Siswa 15. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan 16. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa diminta merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari secara lisan
Penugasan
19. Siswa diberi tugas mandiri yaitu : membuat dokumentasi berupa foto-foto pencemaran di sekitar rumah atau lingkungan sekitar, contohnya di lingkungan pabrik terjadi pencemaran suara, penyebabnya adalah kebisingan yang ditimbulkan mesin pabrik. 20. Untuk pertemuan selanjutnya, siswa ditugaskan membaca informasi dari buku atau internet tentang penyebab perubahan lingkungan dan upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Pertemuan II (3 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan (20 menit)
Menyiapkan kondisi belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa Pertanyaan : Apakah semua sudah mengerjakan tugas yang ibu berikan ? Siapa yang ingin menceritakan pengalamannya / mengutaran pendapat saat mengamati lingkungan kalian ? Sudahkah kalian membaca tentang penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ? Apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan ?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Siswa dimotivasi agar selalu semangat belajar dan mengikuti pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) 7. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar dengan jumlah 4-5 siwa dalam 1 kelompok Inti
Mengamati
(100 menit)
8. Siswa mengamati perubahan lingkungan akibat pencemaran lingkungan melalui contoh kasus yang tertera pada LDS yang sudah dibagikan
Menanya
9. Siswa diminta mengajukan pertanyaan terkait apa yang belum jelas/ belum dipahami oleh siswa
Mengumpulkan informasi
10. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LDS yang diberikan 11. Siswa secara mandiri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada LDS
Menalar
12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat dari berbagai sumber dalam satu tim kelompok
Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang sesuai dengan porsinya masing-masing yang telah ditentukan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Evaluasi
14. Kelompok lain dapat
(waktu) Penutup (15 menit)
mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi serta pula dapat memperbaiki serta memberi masukan Apresiasi
15. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan
Klarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari
Penugasan
19. Siswa ditugaskan membawa limbah kulit buah untuk pertemuan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Pertemuan III (3 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Menyiapkan kondisi
1. Menyiapkan suasana belajar yang
(waktu) Pendahuluan (20 menit)
belajar siswa
kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa Pertanyaan : Apakah semua sudah membawa kulit buah yang ibu suruh kemarin? Dari mana kalian dapat memperoleh sampah kulit buah tersebut ? Apakah penanganan yang dilakukan oleh penghasil limbah terhadap limbah tersebut ?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Siswa dimotivasi dengan menayangkan video motivasi mengenai pemanfaatan limbah sebagai pupuk 7. Siswa membentuk kelompok belajar dengan jumlah 4-5 siswa dalam 1 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Inti
Mengamati
(100 menit)
8. Siswa mengamati video yang terkait dengan daur ulang limbah 9. Siswa megamati prosedur kerja pada LKS panduan praktikum pada masing-masing kelompok tentang “praktikum daur ulang limbah organik”
Menanya
10. Siswa diminta membuat pertanyaan terkait video yang sudah ditanyangkan dan prosedur kerja praktikum
Mencoba
11. Siswa secara berkelompok bekerja dalam laboratorium sesuai dengan prosedur kerja yang tertera dalam LKS
Menalar
12. Siswa berdiskusi dan menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS berdasarkan hasil praktikumnya
Mengkomunikasikan 13. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil percobaan yang telah dilakukan di depan kelas 14. Guru dan siswa menanggapi kelompok yang sedang presentasi Evaluasi
15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) ataupun penyusunan laporan yang belum dimengerti Penutup
Apresiasi
16. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
(15 menit)
kelompok yang telah melakukan
Kegiatan
praktikum dengan baik, guru
(waktu)
bersama siswa memberi tepuk tangan Mengklarifikasi
17. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
18. Siswa dibimbing untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Refleksi
19. Siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari
Penugasan
20. Siswa ditugaskan untuk melihat hasil praktikum setelah 24 jam, melakukan pengamatan selama 2 minggu setiap 2 hari sekali, kemudian mengumpulkan laporan tertulis saat pertemuan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Pertemuan IV (3 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan (20 menit)
Menyiapkan kondisi belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa Pertanyaan : Apakah semua sudah melaksanakan tugas yang ibu berikan ? Apakah yang dimaksud dengan limbah ? Apa saja jenis-jenis limbah ?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Siswa diberi motivasi melalui video motivasi berisi cerita dampak limbah bagi lingkungan dan kehidupan 7. Siswa membentuk kelompok belajar dengan jumlah 4-5 siswa dalam 1 kelompok
Inti (100 menit)
Mengamati
8. Siswa mengamati jenis-jenis limbah yang ada di lingkungan sekitar sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Menanya
9. Siswa diminta mengajukan pertanyaan terkait apa yang belum jelas/ belum dipahami oleh siswa
Mengumpulkan informasi
10. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LKS yang diberikan 11. Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertera pada LKS
Menalar
12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat dari berbagai sumber dalam satu tim kelompok
Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang sesuai dengan porsinya masing-masing yang telah ditentukan guru
Evaluasi
14. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi serta pula dapat memperbaiki serta memberi masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Penutup
Apresiasi
(15 menit)
15. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan
Mengklarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari.
Penugasan
19. Untuk pertemuan selanjutnya, guru menyuruh siswa mempersiapkan diri untuk ulangan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
I. Penilaian Kompetensi dan Teknik Penilaian Kognitif
: Tes tulis (Pilihan ganda dan uraian)
Afektif
: Lembar observasi
Psikomotorik
: Kinerja
Bentuk Instrumen Tes tulis
: Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban dan pedoman penskoring
Observasi
: Pedoman observasi, rubrik penilaian, kriteria penilaian dan lembar penilaian siswa
Kinerja
: Pedoman observasi, rubrik penilaian dan lembar penilaian siswa.
Yogyakarta, Megetahui :
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lampiran 3 LEMBAR DISKUSI SISWA 1 Pencemaran Lingkungan dan Macam-macam Pencemaran Nama kelompok : 1. ................................... 2. ................................... 3. ................................... 4. ................................... 5. A. Tujuan
: Mengidentifikasi gambar macam-macam pencemaran lingkungan
B. Alat dan Bahan : Alat tulis, Buku, dan Gambar C. Cara Kerja 1. Bentuklah kelompok belajar yang beranggotakan 4 orang dalam satu kelompok 2. Bacalah soal pertanyaan yang tersedia kemudian diskusikan bersama kelompok untuk mencari jawaban dengan cara melakukan kajian pustaka dari berbagai sumber seperti buku dan internet 3. Jawablah soal pertanyaan dengan menuliskan langsung jawaban dilembar kerja siswa D. Pertanyaan 1.
Jelaskan apa yang dimaksud lingkungan hidup !
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 2.
Jelaskaan apa yang dimaksud pencemaran lingkungan!
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
3.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam pencemaran dari gambar pada tabel berikut ini! jelaskan juga penyebab dan akibat dari pencemaran tersebut! Macam Pencemaran Pengertian dan penyebab pencemaran
1. _________________________
A
B
C
D
............................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ 2. _________________________
A
B
C
D
................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
3. _________________________
A
B
C
D
................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ D. Kesimpulan .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
LEMBAR DISKUSI SISWA 2 “Perubahan Lingkungan Akibat Pencemaran Lingkungan” Nama : ___________________ A. Tujuan
Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan
Menganalisis berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan
B. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Buku C. Cara kerja 1. Bentuklah kelompok belajar yang beranggotakan 4 orang dalam satu kelompok 2. Bacalah soal yang tertera pada LKS kemudian diskusikan bersama kelompok untuk mencari dan menumukan jawaban melalui kajian pustaka dari sumber buku maupun internet 3. Jawablah soal pertanyaan dengan menuliskan langsung jawaban pada LKS D. Pertanyaan 1. Terjadinya perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran akibat aktivitas manusia yang bersifat merusak tentunya akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Sebutkan dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran terhadap perubahan lingkungan! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sudah sepatutnya diantisipasi dan ditangani dengan langkah dan upaya yang baik supaya lingkungan hidup akan selalu terjaga dan terlindungi di kemudian hari. Pasalnya, kerusakan lingkungan hidup yang saat ini terjadi tak lepas dari ulah dan kebiasaan manusia oleh karena itu perlu adanya penanggulangan yang dilakukan oleh manusia sendiri untuk melestarikan lingkungan. Apa saja upaya yang dapat anda lakukan untuk melestarikan lingkungan, jelaskan ! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
LEMBAR KERJA SISWA 3 Jenis-jenis Limbah dan Penanganan Limbah Nama kelompok : 1. ............................................. 2. ............................................. 3. ............................................. 4. ............................................. A. Tujuan Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji pustaka, siswa mampu : Mengidentifikasi jenis-jenis limbah Mengidentifikasi cara penanganan limbah B. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Buku 3. Soal C. Cara kerja Lakukan pendataan untuk mengetahui jenis serta kategori limbah yang ada dirumahmu atau lingkungan sekitar sekolah serta pemanfaatannya kembali. Buatlah pada tabel seperti contoh berikut ini ! D. Hasil pengamatan Lokasi Alamat
: :
Hari/ tanggal
:
Tabel 1. Hasil pengamatan Jenisjenis limbah 1 2.
Kategori limbah Organik
Proses
Non-
Daur
Tanpa daur
organik
ulang
ulang
Pemanfaatan kembali
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
LEMBAR KERJA SISWA 4 Praktikum Pembuatan Pupuk Cair Nama kelompok : 1. ................................................ 2. ................................................ 3. ................................................ 4. ................................................ A. Tujuan Melalui kegiatan praktikum serta mengkaji pustaka, siswa mampu :
Melaksanakan pembuatan produk daur ulang limbah
Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil penelitian tentang daur ulang limbah
B. Alat dan Bahan Alat : 1.
Termometer
2.
pH meter
3.
Gelas ukur
4.
Timbangan
5.
Ember plastik
6.
Pisau
7.
Lumpang
8.
Saringan
9.
Alat tulis
Bahan : 1.
Limbah organik (kulit buah pisang) yang sudah masak sebanyak 5 kg
2.
EM4 (cairan starter bakteri pengurai) sebanyak 125 ml
3.
Tetes tebu 125 ml
4.
Air 5 liter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
C. Cara kerja 1.
Timbang kulit pisang menggunakan timbangan sebanyak 5 kg
2.
Potong kulit pisang ukuran kecil-kecil menggunakan pisau kemudian dihaluskan menggunakan lumpang
3.
Masukan kulit pisang yang sudah halus ke dalam ember plastik
4.
Masukan air sebanyak 5 liter ke ember plastik
5.
Campurkan EM4 sebanyak 125 ml dengan tetes tebu 125 ml
6.
Siramkan campuran tetes tebu dan EM4 ke ember plastik berisi kulit pisang, lalu aduk hingga merata.
7.
Biarkan sampah membusuk hingga menjadi pupuk cair selama 2 minggu
8.
Aduk limbah kulit pisang dua kali sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri tidak mati karena selama proses pembusukan akan terjadi kenaikan suhu. Proses pembusakan terjadi secara aerob (dengan oksigen).
9.
Setelah 2 minggu kulit pisang terfermentasi kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dari pupuk cair. Pupuk cair kulit pisang siap digunakan
10. Selama proses fermentasi lakukan pengukuran setiap 2 hari sekali dalam dua minggu, amati pH, suhu, bau, dan warna kemudian masukan data ke dalam tabel 1. D. Hasil Tabel 1. Pengamatan pupuk kompos Hari/ tanggal
Pengamatan pH
Suhu
Bau
Keterangan Warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
E. Pertanyaan 1.
Apa yang dimaksud sampah organik dan sampah anorganik ? sebutkan beserta contohnya !
2.
Limbah apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat pupuk kompos ?
3.
Bagaimana warna pupuk kompos yang sudah jadi ?
4.
Bagaiman bau pupuk kompos yang sudah jadi ?
5.
Jelaskan perubahan suhu dan pH yang terjadi dari hari ke hari !
6.
Apa fungsi EM4 dalam pembuatan pupuk kompos ?
7.
Apa fungsi tetes tebu (gula) dalam pembuatan pupuk kompos ?
F. Kesimpulan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ..............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL ULANGAN
Jenjang pendidikan
: SMA GAMA YOGYAKARTA
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/ semester
: X/ II
Jumlah soal
: 10 soal Pilihan Ganda dan 5 soal uraian
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
Indikator
1.10 Menjelaskan pengertian lingkungan 3.11 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan 3.12 Mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan
C1
C2
No Soal
Kunci Jawab
Bentuk Soal
1
Terlampir
Uraian
1
Terlampir
Uraian
4
Terlampir
Uraian
3
D
2
Terlampir
Pilihan Ganda Uraian
2
E
9
C
4
C
5
C
6
D
10
E
3.13 Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan 3.14 Menjelaskan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan.
C3
C4 C5
Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Indikator
3.15 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah 3.16 Mengidentifikasi cara penanganan jenis-jenis limbah
C1
C2
C3
C4 C5
No Soal
Kunci Jawab
Bentuk Soal
1
E
Pilihan Ganda
3 5 7
Terlampir Terlampir D
8
D
Uraian Uraian Pilihan Ganda Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
SOAL ULANGAN I.
Soal Pilihan Berganda
Pilihlah jawaban yang paling benar. 1. Berikut merupakan jenis-jenis limbah menurut karakteristiknya, kecuali . . . . A. limbah cair B. limbah padat C. limbah gas dan partikel D. B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) E. limbah organik
2. Berikut ini merupakan perubahan lingkungan karena faktor alam, kecuali . . . . . A. gunung meletus B. bunyi petir C. asap gunung berapi D. rusaknya lingkungan karena banjir E. asap kendaraan bermotor
3. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali . . . . A. aktivitas gunung berapi B. pembakaran hutan C. industri berat D. pemakaian detergen secara berlebihan E. kendaraan bermotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
4. Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk memelihara kesuburan tanah ialah . . . . A. pembuatan saluran irigasi B. melindungi flora dan fauna C. melakukan rotasi jenis tanaman D. melakukan reboisasi E. membuat perkebunan yang luas
5. Organisme yang sering berperan sebagai parameter pencemaran air adalah . . . . A. Amoeba proteus B. Nitrosomonas C. Echerichia coli D. Spirogyra E. Eucheuma spinosum
6. Tindakan berikut ini yang tidak sesuai dengan etika lingkungan adalah . . . A. Pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai B. Pembakaran sampah plastik di pemukiman C. Penimbunan limbah di lubang galian D. Rehabilitasi satwa langka E. Sistem tebang pilih
7. Bila belanja ke pasar sebaiknya membawa keranjang pelastik bekas dari rumah. Tindakan tersebut merupakan salah satu cara meminimalis limbah padat yaitu .... A. reuse B. recovery C. refusal D. reduce E. reuse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
8. Sampah organik yang tidak cocok sebagai bahan pupuk kompos adalah . . . . A. serbuk gergaji kayu B. sisa sayur-sayuran C. kotoran ternak D. batok kelapa E. dedaunan
9. Zat-zat penyebab pencemaran udara adalah . . . . A. CO, CO2, N2 B. NO2, H2O, holon C. O3, CH4, CFC D. HC, SO2, N2 E. N2, H2O, partikel
10. Hampir setiap hari hutan kita ditebang. Tidak mengherankan udara semakin terasa panas. Oleh karena itu . . . . A. setiap siswa wajib membawa pohon jati untuk ditanam di sekolah B. kita wajib menangkap penebangnya C. melaporkan ke RT jika kita tahu ada orang menebangan pohon D. kita membentuk tim relawan, kemudian masuk hutan untuk mencatat pohon yang masih ada E. kita turut melakukan gerakan penghijauan minimal di halaman rumah dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
II. Uraian Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat. 1. Jelaskan yang dimaksud dengan : (skor 20) a. Lingkungan b. Pencemaran lingkungan c. Limbah d. Polutan 2. Tuliskan 3 kasus yang dapat meningkatkan pencemaran CO2 di udara ! (skor 15) 3. Jelaskan cara membuat pupuk kompos dari limbah kulit buah ! (skor 20) 4. Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat macam, sebutkan dan jelaskan! (skor 25) 5. Sebutkan 2 cara penanganan limbah pada : (skor 20) a. limbah padat b. limbah cair c. limbah gas d. limbah B3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
KUNCI JAWABAN I.
Pilihan Berganda 1.
E
2.
E
3.
D
4.
C
5.
C
6.
D
7.
D
8.
D
9. C 10. E II. Uraian 1. Pengertian dari : a. pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. b. limbah adalah sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya. c. polutan adalah bahan-bahan yang mencemari lingkungan
(bahan
kimia, debu, panas, suara, radiasi). 2. Tiga kasus yang dapat meningkatkan pencemar CO2 di udara : Pembakaran minyak bumi, batu bara, dan hutan Pembakaran bahan bakar mesin motor, mobil, pesawat terbang, dan mesin pabrik Emisi gas dari kegiatan industri 3. Cara pembuatan pupuk kompos sampah kulit pisang 1) Timbang kulit pisang menggunakan timbangan sebanyak 5 kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
2) Potong kulit pisang ukuran kecil-kecil menggunakan pisau kemudian dihaluskan menggunakan lumpang 3) Masukan kulit pisang yang sudah halus ke dalam ember plastik 4) Masukan air sebanyak 5 liter ke ember plastik 5) Campurkan EM4 sebanyak 125 ml dengan tetes tebu 125 ml 6) Siramkan campuran tetes tebu dan EM4 ke ember plastik berisi kulit pisang, lalu aduk hingga merata. 7) Biarkan sampah membusuk hingga menjadi pupuk cair selama 2 minggu. Aduk limbah kulit pisang dua kali sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri tidak mati karena selama proses pembusukan akan terjadi kenaikan suhu. Proses pembusakan terjadi secara aerob( dengan oksigen). 8) Setelah 2 minggu kulit pisang terfermentasi kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dari pupuk cair. Pupuk cair kulit pisang siap digunakan 4.
Empat pencemaran yaitu: Pencemaran udara adalah adanya bahan atau zat asing di udara yang mengakibatkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke salam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu dan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Pencemaran tanah adalah masuknya zat pencemar ke dalam tanah baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui air dan udara). Pencemaran suara adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan, tidak disenangi, menganggu, dan dapat merusak pendengaran manusia.
5.
Cara penanganan limbah : a. limbah padat : penimbunan tanah, pembakaran, penghancuran, pengomposan, pemanfaatan sebagai makanan ternak. b. limbah cair : pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
penghasil limbah, sosialisasi peraturan, dan penyuluhan pada masyarakat. Pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi. c. limbah gas : filter udara, filter basah, pengendapan siklon, pengendap elektrostatik, pengendap sistem gravitasi. d. limbah B3 : melakukan reduksi, megelolah dan menimbun B3, apabila hasil pengelolahan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat, maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak pemilik pemanfaat B3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Rubrik Penilaian Kognitif No. Jawaban 1. Pengertian dari : a. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkaningkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. b. limbah adalah sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya. c. Polutan adalah bahan-bahan yang mencemari lingkungan (bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi).
2.
Tiga kasus yang dapat meningkatkan pencemar CO2 di udara : 1. Pembakaran minyak bumi, batu bara, dan hutan 2. Pembakaran bahan bakar mesin motor, mobil, pesawat terbang, dan mesin pabrik 3. Emisi gas dari kegiatan industri
Skor Aspek yang dinilai 20 Siswa dapat menjawab ke 3 pengertian dari pencemaran lingkungan, limbah, dan polutan dengan tepat dan lengkap 10 Siswa mampu menjawab namun masih kurang tepat dan lengkap (menyebut minimal 2) 5 Siswa menjawab salah 1 pengertian tetapi tidak berkaitan dengan jawaban yang dimaksud 0
Siswa tidak menjawab dengan benar dan tepat
15
Siswa menjawab dengan benar dan lengkap (menyebut minimal 3 kasus yang dapat meningkatkan pencemaran CO2) Siswa mampu menjawab namun masih kurang tepat dan tidak lengkap (menyebut minimal 2 kasus) Siswa mampu menjawab tetapi tidak berkaitan dengan jawaban yang dimaksud (menyebut minimal 1 kasus) Siswa tidak memberikan jawaban yang benar dan tepat Siswa mampu menjawab dengan tepat dan lengkap ke 8 tahapan tersebut
10
5
0
3
Cara pembuatan pupuk kompos sampah kulit pisang
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
No. Jawaban
4.
1. Potong kulit pisang ukuran kecilkecil menggunakan pisau kemudian dihaluskan menggunakan lumpang 2. Masukan kulit pisang yang sudah halus ke dalam ember plastik 3. Masukan air sebanyak 5 liter ke ember plastik 4. Campurkan EM4 sebanyak 125 ml dengan tetes tebu 125 ml 5. Siramkan campuran tetes tebu dan EM4 ke ember plastik berisi kulit pisang, lalu aduk hingga merata. 6. Biarkan sampah membusuk hingga menjadi pupuk cair selama 2 minggu. 7. Aduk limbah kulit pisang dua kali sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri tidak mati karena selama proses pembusukan akan terjadi kenaikan suhu. 8. Setelah 2 minggu kulit pisang terfermentasi kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dari pupuk cair. Pupuk cair kulit pisang siap digunakan. Empat pencemaran yaitu: 1. Pencemaran udara adalah adanya bahan atau zat asing di udara yang mengakibatkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. 2. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke salam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu dan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya. 3. Pencemaran tanah adalah masuknya zat pencemar ke dalam tanah baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui air dan udara).
Skor
Aspek yang dinilai
10
Siswa mampu menjawabdengan benar namun kurang lengkap (menyebutkan minimal 4 tahapan) Siswa menjawab tetapi dengan kurang benar dan tidak lengkap (menyebut minimal 2 tahapan) Siswa tidak memberikan jawaban yang benar dan tepat
5
0
25
17
8
Siswa mampu menjawab 4 macam pencemaran beserta penjelasannya dengan tepat dan lengkap Siswa mampu menjawab 4 macam pencemaran dengan benar namun penjelasannya kurang tepat dan lengkap Siswa menjawab 3 macam pencemaran tetapi penjelasannya kurang benar dan kurang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
5.
4. Pencemaran suara adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan, tidak disenangi, menganggu, dan dapat merusak pendengaran manusia.
0
Siswa tidak memberikan jawaban yang benar dan tepat
Cara penanganan limbah : Limbah padat : penimbunan tanah, pembakaran, penghancuran, pengomposan, pemanfaatan sebagai makanan ternak. Limbah cair : pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan penghasil limbah, sosialisasi peraturan, dan penyuluhan pada masyarakat. Pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, monitoring, dan evaluasi. Limbah gas : filter udara, filter basah, pengendapan siklon, pengendap elektrostatik, pengendap sistem gravitasi. Limbah B3 : melakukan reduksi, megelolah dan menimbun B3, apabila hasil pengelolahan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat, maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke pihak pemilik pemanfaat B3
20
Siswa mampu menjawab dengan tepat dan lengkap 2 cara penanganan pada ke 4 jenis limbah (menyebut minimal 6 ) Siswa mampu menjawabdengan benar namun kurang lengkap 2 cara penanganan limpah pada 2 jenis limbah (menyebutkan minimal 4 cara )
15
10
0
Siswa menjawab tetapi dengan kurang benar dan tidak lengkap (menyebut minimal 2 cara saja) Siswa tidak memberikan jawaban yang benar dan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Penilaian Tes No.
Nama siswa
Butir soal Pilihan ganda
Esay
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5
Skor 1.
Siswa A
2.
.............
3. 4. dst
Jumlah skor masksimum = 100 Nilai =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Jumlah
Nilai
Skor
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PENILAIAN AFEKTIF Pengamatan Perilaku/ Sikap Ilmiah Materi
:
Kelas/semester
: X/2 Lembar Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah
No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai 1
1. 2. 3. 4.
2
3
4
Jumlah skor
Nilai
5
Siswa A Siswa B Siswa C Dst ...
Rubrik Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah No.
Aspek yang dinilai
1.
Jujur
2
Disiplin
3.
Tanggung jawab
4.
Gotong royong
5.
Santun
1
2
3
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Rubrik Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah No. 1.
2
3.
4.
5.
Aspek yang dinilai Jujur
Disiplin
Tanggung jawab
Gotong royong
Santun
Kategori penilaian
Skor
Tidak nyontek dalam mengerjakan tugas, melaporkan data atau informasi apa adanya, dan mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan, memakai seragam sesuai tata tertib, dan mengumpulkan tugas tepat waktu Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
2
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Melaksanakan tugas individu/ kelompok dengan baik, mengembalikan barang yang dipinjam, dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai Aktif dalam kerja kelompok, suka menolong teman/orang lain, dan bersediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan Jika hanya 2 aspek yang tercapai
1 3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok, memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan, dan tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
2
2
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Jumlah skor maksimum = 15 Nilai yang dicapai : Nilai =
Kriteria nilai : 76 – 100 = A 51 – 75 = B 26 – 50 = C 1 – 25 = D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK Lembar Penilaian Observasi Presentasi No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai 1
1.
Siswa A
2.
Siswa B
3.
Siswa C
4.
Dst...
2
Jumlah
Nilai
skor
3
Lembar Pengamatan Observasi No.
Aspek yang Dinilai
Tingkat Kemampuan 1
1.
Keterampilan berkomunikasi dalam menjelaskan hasil diskusi kelompok
2.
Kecakapan dalam menganalisis hasil diskusi (perluasan materi) saat presentasi berlangsung
3.
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan Jumlah
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Rubrik Penilaian Presentasi No. 1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
Katergori Penilaian
Skor
Keterampilan
Menjelaskan presentasi dengan benar,
3
berkomunikasi dalam
jelas, dan tidak sekedar membaca slide
menjelaskan hasil diskusi Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
kelompok
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Kecakapan dalam
Cepat, tepat dan mampu memecahkan
3
menganalisis hasil
masalah sesuai dengan konteks
diskusi (perluasan
permasalahan
materi) saat presentasi
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
berlangsung
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Kemampuan dalam
Menjawab pertanyaan dengan baik,
3
menjawab pertanyaan
yakin, tegas dengan berdiskusi bersama teman kelompok terlebih dahulu Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Keterangan : Jumlah skor maksimum = 9 Nilai yang dicapai : Nilai =
Kriteria nilai : 76 – 100 = A 51 – 75 = B 26 – 50 = C 1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM Lembar Penilaian Observasi Praktikum No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai 1
1.
Siswa A
2.
Siswa B
3.
Siswa C
4.
Dst ..
2
3
4
Jumlah 5
skor
Lembar Pengamatan Keterampilan Saat Praktikum No.
Aspek yang dinilai
1.
Kelengkapan alat dan bahan
2.
Prosedur pembuatan pupuk kompos
3.
Prosedur pengambilan data
4.
Membersihkan dan mengembalikan alat/ bahan
5.
Ketepatan waktu mengumpulkan laporan
1
2
3
Keterangan skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Rubrik Penilaian Praktikum No.
Aspek yang
Kategori Penilaian
Skor
dinilai 1.
Kelengkapan
Alat dan bahan yang digunakan lengkap,
alat dan bahan
tepat, serta semua kelompok mengetahui
3
semua kegunaan dari semua alat
2.
3.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Prosedur
Cara pembuatan pupuk cair benar, tepat dan
3
pembuatan
Sesuai prosedur yang tertera pada LKS
pupuk cair
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Prosedur
Parameter yang diukur sesuai dengan yang
3
pengambilan
ditentukan, waktu pengambilan data sudah
data
sesuai dengan yang ditentukan, pengambilan data dilakukan dengan jujur
4.
5.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Membersihkan
Alat/bahan yang sudah digunakan dibersihkan
3
dan
dan dikembalikan dalam keadaan baik dan
mengembalikan
sesuai
alat/ bahan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Ketepatan
Mengumpulkan laporan proyek/ praktikum
3
waktu
tepat waktu, sesuai dengan yang ditentukan
mengumpulkan
dan tepat
laporan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Keterangan : Jumlah skor maksimum = 15 Nilai yang dicapai : Nilai =
Kriteria nilai : 76 – 100 = A 51 – 75 = B 26 – 50 = C 1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN A. Acara praktikum (5) Judul
:
Waktu
:
Tanggal
:
Tempat
:
B. Tujuan praktikum (5) C. Dasar teori (25) D. Metode (10) E. Hasil dan Pembahasan (35) F. Kesimpulan (15) G. Daftar pustaka (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Rubrik penilaian laporan No. Aspek A. Acara parktikum
B.
C.
D.
Tujuan praktikum
Dara teori
Metode Alat dan bahan
Kriteria penilaian Tidak menulis acara praktikum Hanya mencantumkan 1 komponen dan tidak lengkap Hanya mencantumkan 1 komponen yang lengkap Hanya mencantumkan 2 komponen yang lengkap Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar judul, tempat, waktu, dan tanggal praktikum. Tidak menulis tujuan Tidak merumuskan tujuan praktikum Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan yang dilakukan Tujuan praktikum masih terikait dengan topik percobaan, namun penggunaan bahasa yang digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan ambigu. Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan serta jelas namun kurang lengkap Merumuskan tujuan dengan pernyataan yang tepat, lengkap serta jelas sesuai dengan percobaan yang digunakan Tidak menulis dasar teori Dasar teori tidak sesuai dengan isi praktikum Dasar teori hanya didapat dari sumber internet Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan bersumber dari 1 referensi buku. Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan bersumber dari 2 referensi buku. Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan bersumber dari 3 referensi buku. Tidak mencantumkan alat dan bahan
Skor 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3
4
5
0 2 5 10
15
25
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
No.
Aspek
Cara kerja
E.
Hasil dan pembahasan Hasil
Pembahasan
Kriteria Penilaian Hanya mencantumkan 1 komponen dan tidak lengkap Hanya mencantumkan 1 komponen yang lengkap Hanya mencantumkan 2 komponen yang lengkap Salah satu komponen tidak tercantum dengan lengkap. Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar semua komponen. Tidak menulis cara kerja. Menulis cara kerja tidak sesuai prosedur praktikum. Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat pasif dan tidak membuat bagan alir. Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat pasif dan membuat bagan alir. Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat aktif dan tidak membuat bagan alir. Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat aktif dan membuat bagan alir.
Skor 1 2 3 4 5 0 1 2
3 4
5
Tidak menuliskan hasil Menulis hasil yang tidak sesuai dengan pengamatan
0 2
Menulis hasil sesuai pengamatan saat praktikum tanpa tabel pengamatan Menulis hasil sesuai dengan pengamatan saat praktikum dan dibuat tabel hasil pengamatan. Tidak membahas Hanya membahas teori yang ada tanpa dikaitkan dengan hasil Membahas hanya berdasarkan hasil pengamatan tidak dikaitkan dengan dasar teori yang sesuai Membahas secara panjang namun kurang tepat dan kurang dikaitkan dengan teori yang ada
5 10
0 15 20
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No.
F.
G.
Aspek
Kriteria Penilaian Membahas secara baik dan benar, disesuaikan antara hasil pengamatan dengan dasar teori yang ada Tidak mencantumkan kesimpulan Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan tujuan. kesimpulan yang ditulis kurang lengkap Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun masih mencantumkan bagian yang seharusnya ditulis di pembahasan. Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah sesuai tujuan. Tidak ada daftar pustaka Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang terpercaya (blog) serta tidak sesuai dengan sumber yang dicantumkan di pembahasan. Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang kurang percaya (blog) serta kurang lengkap san penulisan yang kurang tepat. Daftar pustaka banyak berasal dari sumber kurang percaya (blog). Daftar pustaka berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan yang ditulis namunpenulisannya kurang lengkap. Daftar pustaka dari sumber yang terpercaya (buku, jurnal, situs pendidikan, dll) serta lengkap dan sesuai sengan yang dituliskan di pembahasan.
Kesimpulan
Daftar pustaka
Keterangan : Jumlah skor maksimal adalah 100 Nilai yang dicapai : Nilai =
Kriteria nilai : 76 – 100 = A 51 – 75 = B 26 – 50 = C 1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑎𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Skor 35
0 2 5 10
15 0 1
2
3 4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 5 Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim Tabel 7.1. Data Jumlah Daun Sawi Caisim (helai) Ulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata (helai)
0 9 10 9 7 10 9
Knsentrasi (%) 9,09 16,67 8 8 8 7 8 5 9 8 8 9 8,2 7,4
23,07 7 6 4 6 8 6,2
Tabel 7.2. Data Berat Basah Daun dan Batang Sawi Caisim (g) Ulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata (g)
0 73 77 53 74 82 71,8
Konsentrasi (%) 9,09 16,67 36 32 63 15 33 27 65 49 51 28 49,6 30,2
23,07 21 40 14 14 12 20,2
Tabel 7.3. Data Kadar Klorofil Sawi Caisim (mg/l) Ulangan 1 2 3 4 5 Rata-rata (mg/l)
0 0,693 4,643 1,096 1,462 5,502 2,6792
Konsentrasi (%) 9,09 16,67 3,882 1,023 0,652 1,096 1,518 0,721 1,814 2,611 0,757 2,161 1,7246 1,5224
23,07 0,657 0,657 1,249 0,894 0,802 0,8518
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
S Lampiran 6 Dokumentasi Hama yang Menyerang Sawi Caisim
a
b
c
d
e
f
Keterangan : Hama belalang kumbara (a) ; kumbang (b) ; telut ulat titik tumbuh (c) ; ulat tritip yang baru menetas (d) ; ulat titik tumbuh yang sudah menetas (e) ; tanaman sawi yang terserang hama ulat tritip yang sudah parah (f).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 7 Data Suhu Udara Harian Daerah Sleman Maguwoharjo Yogyakarta Umur tanaman Sawi casimi 3 minggu
Hari Ke-
1 2 3 4 5 6 7 4 minggu 8 9 10 11 12 13 14 5 minggu 15 16 17 18 19 20 21 6 minggu 22 23 24 25 26 27 28 7 minggu 29 30 31 32 33 34 35 36 Sumber : www.accuweather.com
Suhu Udara (oC) Siang Hari Malam Hari 32 24 31 25 32 24 36 33 32 26 33 25 32 26 31 25 32 25 32 26 32 26 33 23 33 23 33 25 33 26 33 26 33 26 33 25 32 26 34 26 33 26 32 26 33 26 33 26 33 26 32 27 35 26 33 27 33 25 28 24 32 24 32 24 32 25 33 25 33 25 33 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 8 Data pH Tanah Media Tanam Konsentrasi
0% (kontrol)
Umur Tanaman 3 minggu
5 minggu 6 minggu 7 minggu 3 minggu
9,09%
5 minggu
7 minggu 3 minggu
16,67%
5 minggu
7 minggu 3 minggu
23,07%
5 minggu
7 minggu
Hari ke0 3 6 16 22 25 29 33 0 3 6 16 22 25 29 33 0 3 6 16 22 25 29 33 0 3 6 16 22 25 29 33
1 6 5 5 6 5 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 6 6 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5
Ulangan 2 3 6 6 5 5 5 5 5 6 5 6 5 5 5 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Rata-rata 4 6 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 6 6 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 4 5 5 5 5 5
5 6 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5
6 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1