PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG
Adecitya Dwi Anjuli dan Dhiah Fitrayati ABSTRACT Sampang is highest district poverty rates in East Java (BPS, 2011a). One of the causes of poverty in Sampang district is damage to natural resources caused by human activity. Economic growth and education tend to experience enhancers, and unemployment will decline but poverty has increased. The purpose of this study is expected to analyze how much influence the variables of economic growth, education and unemployment on poverty in Sampang. This study is about the effect of economic growth, education and unemployment on poverty in Sampang district in 2000-2011. The data used in this study is a secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and browsing the internet website as a supporter. While the methods of analysis used in this study is the method of multiple linear regression analysis The estimation results data using partial regression analysis showed that economic growth and education had no significant effect on poverty in Sampang district. While the results of simultaneous multiple regression analysis showed that the variables of economic growth, education, and unemployment have a significant effect on poverty in Sampang district. Keywords: Economic Growth, Education, Unemployment and Poverty
ABSTRAK Kabupaten Sampang merupakan kabupaten yang tingkat kemiskinananya tertinggi di kabupaten Jawa Timur (BPS, 2011a). Salah satu penyebab kemiskinan di kabupaten Sampang adalah rusaknya sumber daya alam yang disebabkan karena ulah manusia. Pertumbuhan ekonomi dan pendidikan cenderung mengalami peningkat, dan pengangguran mengalami penurunan akan tetapi kemiskinan mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat menganalisis bagaimana dan seberapa besar pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten Sampang Studi ini meneliti tentang pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan pengangguran terhadap kemiskinan di Kabupaten Sampang tahun 2000-2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta browsing website internet sebagai pendukung. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda . Hasil Estimasi data menggunakan analisis regresi berganda secara parsial menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Sampang. Sedangkan hasil analisis regresi berganda secara simultan menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pengangguran berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten Sampang. Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran dan Kemiskinan.
Kemiskinan merupakan masalah
maupun Negara berkembang. Tingginya
utama yang biasanya dihadapi oleh
tingkat kemiskinan tidak terlepas dari
setiap
ketidakmerataan
Negara,
baik
Negara
maju
pembangunan,
sehingga
memunculkan
Negara
tahun
ke
tahun
dan
kemiskinan Meskipun
tertinggal dengan angka kemiskinan
mengalami
penurunan.
yang tinggi.
pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ditandai
cenderung
setiap
mengalami
tahun
peningkatan
dengan meningkatnya barang dan jasa
namun pertumbuhan ekonomi kabupaten
yang dihasilkan
Sampang terendah dari 29 kota di Jawa
meningkatkan
masyarakat sehingga hasil
produksi
dan
Timur (BPS, 2012b), dan kemiskinan
pendapatan. Dalam hal ini, berarti
mengalami
terjadi peningkatan pendapatan nasional
ekonomi setiap tahunnya cenderung
yang ditunjukkan oleh besarnya Produk
mengalami peningkatan akan tetapi
Domestik Bruto (PDB). Dalam kegiatan
pertumbuhan
perekonomian
sebenarnya
maksimal dalam mengurangi tingkat
pertumbuhan ekonomi tidak hanya dapat
kemiskinan. Karena meskipun angka
dilihat melalui pertambahan jumlah
kemiskinan
barang yang diproduksi, tetapi juga
cenderung
melalui
kemiskinannya
yang
perkembangan
infrastruktur,
penurunan.
Pertumbuhan
ekonomi
di
belum
kabupaten
menurun,
bisa
Sampang
namun
tertinggi
angka
dibanding
tingkat kemiskinan, pengangguran, dan
dengan kabupaten lain di Jawa Timur.
tingkat
Hal
pendidikan.
Hal
ini
ini
sesuai
dengan
pernyataan
menunjukkan adanya hubungan yang
Kuznets (dalam Suparmoko, 2004) yang
erat
pendidikan,
menyatakan bahwa hubungan antara
pengangguran, pertumbuhan ekonomi
kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
dan kemiskinan.
menunjukkan hubungan negatif.
antara
tingkat
Menurut BPS (2011a) Sampang
Selama tujuh tahun terakhir
merupakan Kabupaten yang tingkat
tingkat
kemiskinannya tertinggi di provinsi
Sampang
Jawa
peningkatan dan tingkat kemiskinan
Timur.
tingginya
salah
angka
satu
penyebab
di
cenderung
kabupaten mengalami
di
mengalami
penurunan.
Meskipun
kabupaten Sampang adalah rusaknya
pendidikan
selalu
mengalami
sumber daya alam yang disebabkan oleh
peningkatan,
ulah manusia.
pendidikan
Pertumbuhan
kemiskinan
pendidikan
ekonomi
akan di
tetapi
kabupaten
tingkat Sampang
terendah di Jawa Timur. Pernyataan ini
kabupaten Sampang dalam kurun waktu
bertolak
belakang
tujuh tahun terakhir (tahun 2005-2011)
(2000) mengemukaan tiga ciri utama
cenderung mengalami peningkatan dari
negara
berkembang
dengan
Jhingan
yang menjadi
penyebab dan sekaligus akibat yang
Kemiskinan
saling terkait pada kemiskinan. Salah satunya ialah
prasarana
pendidikan sehingga
tidak
menyebabkan
jumlah tidak
yang
dan
penduduk
buta
Kemiskinan
merupakan
sarana
masalah yang muncul ketika seseorang
memadai,
atau sekelompok orang tidak mampu
tingginya
mencukupi
huruf
dan
memiliki keterampilan ataupun
keahlian.
Rendahnya
kebutuhan tingkat
hidupnya.
kehidupan
yang
sering menjadi masalah dalam suatu Negara sehingga dapat menimbulkan
Pengangguran Sampang
relatif
di
kabupaten
menurun
dan
kemiskinan juga mengalami penurunan.
sebuah
rantai
kemiskinan.
Adapun
berbagai pendapat yang mengemukakan tentang kemiskinan.
Pengangguran di kabupaten Sampang
Menurut
Suharto
masih tergolong rendah dibandingkan
menjelaskan
dengan kabupaten lain yaitu urutan ke –
berhubungan dengan kekurangan materi,
12 dari 29 kota di Jawa Timur (BPS,
rendahnya
2012a). Fenomena ini sesuai dengan
kebutuhan sosial. Sehingga kelompok
pernyataan Sukirno (2012) bahwa efek
miskin adalah dimana seseorang tidak
dari
dapat memenuhi kebutuhannya karena
pengangguran
mengurangi Semakin
adalah
dapat
bahwa
(2009)
penghasilan
tingkat
kemakmuran.
rendahnya penghasilan.
turunnya
kemakmuran
Nurkse
karena
menganggur
masyarakat
kemiskinan
dan
menyatakan
adanya
bahwa
klasifikasi kemiskinan (dalam Arsyad,
tentunya akan meningkatkan peluang
2010), secara
mereka
terjebak
karena
tidak
sederhana
dan
yang
dalam
kemiskinan
umum dapat dibedakan menjadi dua
memiliki
pendapatan.
pengertian. Pertama, kemiskinan absolut
Melihat fenomena tersebut maka penulis
yaitu
tertarik untuk meneliti “ Pengaruh
pendapatannya berada di bawah garis
Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, dan
kemiskinan dan tidak cukup
Pengangguran terhadap Kemiskinan di
menentukan kebutuhan dasar hidupnya.
Kabupaten Sampang”. Penelitian ini
Kedua,
bertujuan
untuk
seseorang yang telah dapat memenuhi
pengaruh
pertumbuhan
mengidentifikasi ekonomi,
seseorang
kebutuhan
kemiskinan
dasar
yang
relatif
hidupnya,
hasil
untuk
adalah
tetapi
pendidikan, dan pengangguran terhadap
masih jauh lebih rendah dibandingkan
kemiskinan di Kabupaten Sampang.
dengan keadaan masyarakat sekitarnya.
kurangnya tenaga ahli yang diperlukan,
Indikator dan Ukuran Kemiskinan Menurut menjelaskan
BPS bahwa
(2008) berdasarkan
dan (3) terbatasnya mobilitas dari sumberdaya yang ada.
pendekatan kebutuhan dasar, ada 3
Menurut tahun
yaitu Head Count Index (HCI-P0),
laporannya World Development Report
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty
on Poverty mendeklarasikan bahwa
Gap
Keparahan
suatu peperangan yang berasil melawan
Kemiskinan (Poverty Severity Index-
kemiskinan. Perlu dilakukan secara
P2).
serentak
Indeks
Untuk mengukur kemiskinan, BPS
(2008)
menggunakan
konsep
Bank
(2003)
indikator kemiskinan yang digunakan
Index-P1),
1990,
Tambunan
pada
tiga
Dunia
front
padat karya, pengembangan SDM, dan membuat
(basic
sosial antara kelompok miskin.
approach).
Dengan
yaitu
pertumbuhan ekonomi yang luas dan
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar needs
lewat
suatu
jaringan
pengaman
pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan
dari
sisi
Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
Sukirno
(2012)
menjelaskan
dasar makanan dan bukan makanan
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
yang diukur dari sisi pengeluaran.
perkembangan
Faktor
–
faktor
Penyebab
Jhingan (2000) mengemukakan konsep
dalam
perekonomian
yang
barang
diproduksikan
yang
menyebabkan dalam
masyarakat meningkat. Jadi apabila
Kemiskinan
satu
kegiatan
lingkaran
pertumbuhan
ekonomi
tinggi
maka
kemiskinan
barang yang akan dihasilkan juga akan
timbul dari hubungan yang saling
meningkat. Hal ini akan meningkatkan
mempengaruhi
tingkat kesejahteraan masyarakat.
antara
kondisi
masyarakat yang masih terbelakang
Arsyad
(2010)
menjelaskan
pertumbuhan
ekonomi
(tradisional) dan kekayaan alam yang
bahwa
belum dimanfaatkan sepenuhnya. Di
merupakan peningkatan kemapuan suatu
Negara sedang berkembang , kekayaan
negara untuk menyediakan barang –
alam
barang ekonomi bagi penduduknya,
masih
belum
sepenuhnya
dikembangkan karena ada tiga alasan
kenaikan
yaitu:
disebabkan
(1)
masyarakatnya
tingkat yang
pendidikan rendah,
(2)
pada oleh
kemampuan adanya
teknologi yang memadai.
ini
kemajuan
Dari
uraian
disimpulkan
di
bahwa
atas
dapat
pertumbuhan
ekonomi merupakan peningkatan barang
Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan
– barang ekonomi yang ditandai dengan
Menurut
Kuznets
(dalam
kemajuan teknologi yang memadai,
Suparmoko, 2004), menyatakan bahwa
kelembagaan dan ideologis. Hal ini
hubungan
dapat
pertumbuhan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat. Laju
antara
kemiskinan
ekonomi
dan
menunjukkan
hubungan negatif. Sebaliknya hubungan pertumbuhan
ekonomi
pertumbuhan
ekonomi
dan
tingkat
dibutuhkan dan merupakan sumber
kesenjangan ekonomi adalah hubungan
utama
hidup.
positif. Pertumbuhan ekonomi tanpa
Standar hidup sangat tergantung pada
diikuti dengan pemerataan pendapatan
laju pertumbuhan penduduk. Menurut
tidak akan mampu mengurangi jumlah
BPS (2011b) menyatakan bahwa untuk
penduduk miskin, untuk itu perlu ada
mengukur sejauh mana perkembangan
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
kegiatan ekonomi suatu wilayah, bisa
disertai dengan pemerataan pendapatan
dilihat
sehingga
peningkatan
melalui
standar
laju
pertumbuhan
dapat
ekonominya.
masyarakat.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Pendidikan Menurut
Pertumbuhan Ekonomi Menurut
mensejahterakan
Samuelson
dan
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Nordhaus (2004) faktor – faktor
2003 tentang
yang mempengaruhi pertumbuhan
dijelaskan bahwa pendidikan merupakan
ekonomi adalah pertama, sumber
usaha terencana untuk mewujudkan
daya manusia (penawaran tenaga
suasana
kerja,
disiplin
pembelajaran agar peserta didik secara
motivasi). Kedua, sumber daya alam
aktif mengembangkan potensi dirinya .
pendidikan,
(tanah,
mineral,
bahan
belajar
Todaro
bakar,kualitas lingkungan ). Ketiga,
bahwa
Pembentukan
pembangunan
modal
(mesin,
Sistem
dan
(2003)
penerapan yang
proses
menjelaskan tolak
murni
bersifat
ekonomis,
(sains,
bermanfaat, harus di dukung oleh
kewirausahaan).
manajemen,
lebih
ukur
pabrik,jalan). Keempat, teknologi rekayasa,
agar
Pendidikan
akurat
dan
indikator – indikator sosial (sosial
indikators)
nonekonomis.
Contoh
ekonomi jangka panjang suatu Negara.
indikator sosial itu antara lain adalah
Investasi dalam modal manusia, sama
tingkat melek huruf, tingkat pendidikan,
seperti investasi dalam modal fisik,
kondisi
mempunyai
dan
kualitas
pelayanan
biaya
kesempatan.”
kesehatan, cakupan kebutuhan akan
Pendidikan merupakan investasi yang
perumahan, dan sebagainya. Sebagai
dapat menunjang kesuksesan ekonomi
suatu
pada suatu wilayah. Semakin tinggi
konsep,
indikator
pendidikan
merupakan besaran kuantitatif mengenai
tingkat
suatu
menunjang
konsep
tertentu
yang
dapat
digunakan untuk mengukur proses dan
pendidikan tingkat
maka
akan
kemakmuran
masyarakat.
hasil pendidikan atau dampak terhadap kebijakan pendidikan.
Pengangguran
Untuk mencermati keberhasilan
Menurut
Samuelson
dan
keberhasilan tingkat pendidikan dapat
Nordhaus (2004) ”pengangguran adalah
diukur melalui dua indikator, yaitu
kelompok yang terdiri dari orang –
Angka Melek Huruf (AMH) dan rata –
orang yang tidak bekerja namun masih
rata
ini
aktif mencari kerja atau menunggu
Huruf
kesempatan bekerja kembali.” Menurut
dalam
BPS
lama
sekolah.
menggunakan (AMH)
Angka
sebagai
Penelitian Melek
indikator
(2012a)
menjelaskan
bahwa
mengukur keberhasilan pendidikan. BPS
pengangguran adalah penduduk usia
(2012a)
Angka
kerja yang tidak mempunyai pekerjaan
Melek Huruf (AMH) adalah persentase
dan sedang mencari pekerjaan atau
penduduk usia 10 tahun ke atas yang
sedang mempersiapkan pekerjaan baru
bisa membaca dan menulis huruf latin
atau tidak mencari pekerjaan karena
atau huruf lainnya terhadap jumlah
merasa tidak mungkin pendapatkan
penduduk usia 10 tahun atau lebih.
pekerjaan (putus asa) akan tetapi mau
menyatakan
bahwa
bekerja jika ada peluang, atau tidak Keterkaitan
Pendidikan
terhadap
pekerjaan
/
tidak
mempersiapkan usaha karena sudah
Kemiskinan Menurut
Mankiw
(2012)
“Pendidikan adalah investasi dalam modal
mencari
manusia
diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
setidaknya
sama
Menurut Badan Pusat Statiskik
investasi
dalam
(BPS, 2012a), indikator makro yang
modal fisik untuk mencapai kesuksesan
digunakan untuk melihat perkembangan
pentingnya
dengan
pengangguran salah satunya adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Secara
Konsepsional
pengangguran
Dampak Pengangguran
tingkat
terbuka
adalah
Menurut Nordhaus
Samuelson (2004)
dan
pengaruh
perbandingan antara banyaknya jumlah
pengangguran yaitu pertama, pengaruh
penduduk usia kerja (15 tahun ke atas)
ekonomi ketika angka penggangguran
yang mengatur dibandingkan dengan
meningkat,
jumlah penduduk berusia 15 tahun ke
ekonomi membuang barang dan jasa
atas yang termasuk angkatan kerja.
yang sebenarnya dapat diproduksi oleh
sebagai
dampaknya
pengangguran. Kedua, pengaruh sosial Jenis – Jenis Pengangguran
yaitu biaya ekonomi dari pengangguran
Mankiw (2007) menyimpulkan
jelas benar, namun tidak ada jumlah
bahwa pengangguran ada dua yaitu
dolar
jangka pendek dan jangka panjang
secara tepat tentang korban psikologi
tergantung pada bagaimana kita melihat
dan manusia pada periode panjang
data.
pengangguran involuntary yang terus
Sebagian
menganggur sebagian
besar
adalah
besar
pada
data
masa
pendek.
Tetapi
hari
minggu
yang
dapat
mengungkapkan
menerus.
menganggur dikaitkan dengan sejumlah
Keterkaitan Pengangguran terhadap
kecil pengangguran jangka panjang.
Kemiskinan
Karena pada hari libur sebagian orang
Arsyad
(2010) menyatakan
tidak bekerja sehingga bisa dikatakan
bahwa ada hubungan yang erat sekali
pengangguran jangka panjang. Menurut
antara tingginya tingkat pengangguran
Samuelson
(2004)
dan kemiskinan. Bagi sebagian besar
yaitu
masyarakat, yang tidak mempunyai
yaitu
pekerjaan tetap atau hanya part-time
pengangguran pengangguran
dan
Nordhaus ada
dua
voluntary
pengangguran yang tepat guna pada
selalu berada
diantara
situasi dimana beraneka ragam pekerja
masyarakat
mencari dan mencoba bermacam –
Masyarakat
macam pekerjaan. Dan pengangguran
bayaran tetap di sektor pemerintah dan
involuntary yaitu pekerja berkualitas
swasta
yang ingin bekerja dengan taraf upah
kelompok masyarakat kelas menengah
yang sedang berlaku namun tidak dapat
keatas.
memperoleh pekerjaan.
mempunyai pekerjaan adalah miskin,
yang
sangat
miskin.
yang bekerja dengan
biasanya
Setiap
kelompok
termasuk
orang
yang
diantara
tidak
sedangkan yang bekerja secara penuh
meningkatkan produktivitas pekerja. Hal
adalah orang kaya.
ini dapat mendorong investasi di bidang pendidikan. Adanya pendidikan dapat
Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi,
meningkatkan kualitas sumber daya
Pendidikan,
manusia yang diperlihatkan dengan
dan
Pengangguran
meningkatkan keterampilan seseorang.
terhadap Kemiskinan. Todaro bahwa
(2003)
menjelaskan
kemiskinan merupakan suatu
Semakin
tinggi
tingkat
pendidikan
seseorang maka akan meningkatkan
masalah yang tidak dapat dielakkan.
keterampilan
Dunia memiliki begitu banyak sumber
mendorong produktivitas kerjanya.
daya material dan alam, pengetahuan
kerja
sehingga
akan
Sharp, et.al (dalam Kuncoro :
dan pengalaman serta manusia untuk
2006)
menciptakan sebuah dunia yang bebas
kemiskinan disebabkan oleh tiga hal,
kemiskinan dalam jangka waktu yang
salah satunya pada sisi kedua yang
kurang dari satu generasi. Hal ini
menyebutkan,
bukanlah
maya,
akibat perbedaan dalam kualitas sumber
namun sebuah tujuan yang praktis dan
daya manusia.” Rendahnya kualitas
dapat dicapai. Jadi kemiskinan bisa
sumber daya manusia berakibat pada
dikatakan sebuah masalah yang sangat
rendahnya produktivitas yang dihasilkan
kompeks yang harus di atasi demi
sehingga
kemakmuran masyarakat.
seseorang. Semakin rendah pendidikan
sebuah
Dalam
idealisme
penelitian
yang
menyatakan
bahwa
“kemiskinan
berdampak
muncul
pekerjaan
yang
seseorang maka pekerjaan seseorang
dilakukan Sumarto (dalam Kuncoro :
akan rendah atau bahkan menganggur.
2006), menjelaskan bahwa terdapat
Sehingga
hubungan
meningkat.
yang
pertumbuhan
negatif
ekonomi
dan
antara
kemiskinan
juga
akan
tingkat
kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan
Penelitian yang Relevan
pentingnya mempercepat pertumbuhan
Joniadi (2012) yang berjudul
ekonomi untuk menurunkan tingkat
“Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan
ekonomi.
Kemiskinan
di
menyimpulkan
bahwa
Teori
pertumbuhan
menekankan
pentingnya
pemerintah
terutama
meningkatkan
pembangunan
ini
peranan
Indonesia” terdapat
dalam
hubungan dua arah yang kuat antara
modal
pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan
manusia (human capital) dengan cara
di Indonesia.
Domingo (2000) yang berjudul
kemiskinan. Populasi pada penelitian ini
“Education and its Impact on Poverty :
adalah
Equity or Exclusion” menyimpulkan
pendidikan,
bahwa kesempatan yang demokrasi
kemiskinan di kabupaten Sampang.
daerah menyajikan, rendahnya tingkat
Sedangkan sampel dari penelitian ini
usia sekolah dasar dan menengah anak
adalah laju pertumbuhan ekonomi di
dalam
kabupaten Sampang tahun 2001– 2011,
waktu
dekat,
harus
pertumbuhan
ekonomi,
pengangguran,
memungkinkan pemerintah di wilayah
angka
tersebut
untuk
Sampang tahun 2001 – 2011, tingkat
meningkatkan kualitas pendidikan yang
pengangguran terbuka di Kabupaten
ditawarkan dalam system sekolah tanpa
Sampang tahun 2001 – 2011, persentase
harus
kemiskinan di Kabupaten Sampang
yang
kesempatan
meningkatkan
tingkat
huruf
di
kabupaten
tahun 2001 – 2011.
pengeluaran. Martinez, berjudul
melek
dan
“
dkk
The
(2000)
Contibution
Unemployment
to
Poverty
OECD
in
Inequality
yang
Data sekunder dalam penelitian
of
ini diperoleh dari BPS tingkat I Provinsi
and
Countries”
Jawa
Timur.
Alat
analisis
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
menyimpulkan bahwa perbedaan dalam
regresi
linear
sederhana
desain dan tingkat cakupan manfaat
menggunakan software Eviews 7.
dengan
jaminan social berkontibusi menjelaskan persentase yang tinggi dari berbagai
Hasil Penelitian dan Pembahasan
tingkat kemiskinan yang didaftarkan
Uji Asumsi Klasik
oleh
rumah
tangga
dipimpin
Uji statistik meliputi asumsi
oleh
klasik, uji t, uji F, dan regresi. Uji
seorang penganggur.
asumsi klasik mencakup uji normalitas, multikolinearitas,
Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah
heteroskedastisitas,
autokorelasi, linearitas.
mencari
Hasil uji normalitas dengan J-B
pengaruh antara variabel independen
test didapatkan nilai probablilitasnya
yang berpengaruh terhadap variabel
sebesar
dependen. Variabel independen dalam
disimpulkan data berdistrubusi secara
penelitian
normal.
kuantitatif.
Penelitian
ini
adalah
ini
pertumbuhan
0.583368
>α
(5%),
maka
ekonomi, pendidikan dan pengangguran,
Uji multikolinearitas dilakukan
sedangkan variabel dependen adalah
untuk mengetahui apakah ada korelasi
antar variabel bebas (independen).Untuk
Test sebesar 1.997599.
pengujian ini dapat dilihat pada nilai R-
statistik hitung d ada diantara dU dan 4-
square pada setiap variabel independent
dU yang bernilai 2.016 dan 1.984
nya. Dalam penelitian ini cara yang
sehingga
digunakan
adanya masalah autokorelasi.
adalah
dapat
Karena nilai
disimpulkan
tidak
matrik
korelasi
agar
diketahui
Uji linearitas berguna untuk
korelasi antar variabel bebas dalam satu
mengetahui kebenaran bentuk empiris
persamaan.
pertumbuhan
yang digunakan dan menguji variabel
ekonomi (X1) dan tingkat pendidikan
yang relevan untuk dimasukkan dalam
(X2)
model
(correlation
matrix)
Variabel
sebesar
0.743098,
variabel
empiris.Uji
linearitas
dalam
pertumbuhan ekonomi (X1) dan tingkat
penelitian ini digunakan uji Ramsey
pengangguran (X3) sebesar 0.109736,
(Ramsey
variabel tingkat pendidikan (X2) dan
kriterianya bila probabilitas F hitung > α
tingkat
(20%), maka spesifikasi model sudah
pengangguran
(X3)
sebesar
RESET
benar.
variabel kurang dari 0.8, maka dapat
menunjukkan nilai signifikansi sebesar
dikatakan “tidak ada multikolinearitas”.
0.4135 > 0.05 yang berarti data lolos uji
heteroskedastisitas
uji
dimana
0.346372. Karena nilai korelasi antar
Pengujian
Hasil
test),
Ramsey
reset
linearitas.
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari
residual
satu
pengamatan
Pengujian Hipotesis
ke
Uji
t
merupakan
pengujian
pengamatan yang lain. Model regresi
untuk menunjukkan pengaruh secara
yang
terjadi
individu variabel bebas yang ada di
untuk
dalam model terhadap variabel terikat.
mengetahui adanya heteroskedastisitas
Apabila nilai t hitung lebih besar dari t
dengan menggunakan uji White. Uji
tabel atau nilai signifikansi lebih kecil
white menghasilkan kesimpulan tidak
dari
ada masalah heteroskedastisitas atau
disimpulkan
dapat
secara parsial berpengaruh signifikan
baik
adalah
heteroskedastisitas
dikatakan
tidak dan
data
bersifat
homoskedastisitas. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas observasi R
2
autokorelasi
durbin-Watson.
Nilai
adalah
(sig<0.05), bahwa
maka
dapat
variabel
bebas
terhadap variabel terikat. Pertumbuhan ekonomi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.0817 pada α
sebesar 0.3943 lebih besar dari 0.05. Uji
0.05
Uji
= 5%. Oleh karena nilai signifikansi
Durbin-watson
lebih kecil dari 0.05 (0.0817 > 0.05),
maka
hipotesis
“diduga
yang
menyatakan
pertumbuhan
berpengaruh
ekonomi
terhadap
kemiskinan”
ditolak.
dan nyata terhadap variabel terikat, yaitu terdapat
pengaruh signifikan
antara
pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pengangguran terhadap kemiskinan di
Pendidikan
diperoleh
nilai
kabupaten
Sampng.
Hal
ini
signifikansi 0.1699pada α=5%. Karena
menggambarkan bahwa pertumbuhan
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05
ekonomi, pendidikan dan pengangguran
(0.1699 > 0.05), maka hipotesis yang
adalah
menyatakan
“diduga
pendidikan
kenaikan
berpengaruh
terhadap
kemiskinan”
salah
satu
atau
penyebab
penurunan
dari angka
kemiskinan.
ditolak.
Koefisien Determinasi adalah Pengangguran diperoleh nilai
bagian dari variasi total dalam variabel
signifikansi 0.0472pada α=5%. Karena
dependen yang dijelaskan oleh variasi
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05
dalam variabel independen. Disebut juga
(0.0472 < 0.05), maka hipotesis yang
dengan
menyatakan berpengaruh
“diduga
R-squared
dan
dinotasikan
pengangguran
dengan R .Nilai koefisien determinasi
ekonomi”
adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang
terhadap
2
kecil berarti kemampuan variabel –
diterima. Uji F digunakan untuk menguji
variabel independen dalam menjelaskan
signifikansi model regresi yaitu untuk
variasi variabel dependen amat terbatas.
mengetahui apakah terdapat pengaruh
Nilai
semua variabel bebas pendidikan dan
variabel-variabel
kemiskinan
memberikan
terhadap
secara
bersama-sama
pertumbuhan
ekonomi
di
Sampang. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (α<0.05) maka model regresi signifikan secara statistik. Hasil uji F diperoleh nilai prob (F-statistic)
sebesar
mendekati
semua
satu
berarti
independen informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0.668101. Hal ini menunjukkan pengaruh variabel bebas
pada
(pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan
α=5%. Oleh karena nilai signifikansi
pengangguran) terhadap variabel terikat
lebih kecil dari 0.05( 0.042206< 0.05),
(kemiskinan)
maka
berhasil
sedangkan 33.19% dipengaruhi oleh
membuktikan bahwa minimal satu dari
faktor lain yang tidak termasuk dalam
variabel bebas berpengaruh signifikan
penelitian ini.
penelitian
0.042206
yang
ini
adalah
sebesar
66.81
mengalami kenaikan sebesar 5.23%. Analisis Regresi
Tanda
(+)
menunjukkan
adanya
Persamaan regresi berganda sebagai
hubungan yang berbanding searah antara
berikut:
pendidikan dengan kemiskinan, yaitu jika pendidikan tinggi maka kemiskinan juga
Y=-49.03-8.93*X1+1.79*X2+5.23*X3
akan tinggi.
Keterangan :
Pengaruh
Y = -49.03 artinya jika pertumbuhan
Pendidikan,
ekonomi (X1), pendidikan (X2) dan
Secara Parsial terhadap Kemiskinan
pengangguran (X3) sebesar nol, maka
Kabupaten Sampang
kemiskinan sebesar -49.03
Pertumbuhan dan
Ekonomi,
Pengangguran
Dari hasil uji t menunjukkan
β1 = - 8.93 artinya jika variabel
bahwa pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi (X1) bertambah
berpengaruh
1% maka dapat diprediksikan
kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi di
kemiskinan
(Y)
akan
mengalami
ekonomi
signifikan
tidak
terhadap
kabupaten Sampang tidak berpengaruh
penurunan sebesar 8.93%. Tanda (-)
signifikan
menunjukkan adanya hubungan yang
kabupaten Sampang karena sektor yang
berbanding terbalik antara pertumbuhan
menjadi tumpuhan kabupaten Sampang
ekonomi dengan kemiskinan, yaitu jika
yaitu
pertumbuhan
penurunan
ekonomi
tinggi
maka
kemiskinan menurun. β2
=+
1.79
artinya
terhadap
sektor
kemiskinan
pertanian
yang
di
mengalami
disebabkan
karena
dinas pertanian kabupaten Sampang jika
variabel
memperketat
distribusi
pupuk
pendidikan (X3) bertambah 1% maka
bersubsidi. Pertumbuhan ekonomi di
dapat diprediksikan kemiskinan (Y)
kabupaten Sampang hanya dinikmati
akan
sebesar
oleh sebagian penduduk dan kurang
1.79%. Tanda (+) menunjukkan adanya
dirasakan oleh penduduk miskin di
hubungan yang berbanding searah antara
kabupaten Sampang yang masyoritas
pendidikan dengan kemiskinan, yaitu
bermata pencaharian sebagai petani.
mengalami
kenaikan
jika pendidikan tinggi maka kemiskinan juga akan tinggi.
Kondisi ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh
Siregar
dan
β3 = + 5.23 artinya jika variabel
Wahyuniarti
yang
pengangguran (X3) bertambah 1% maka
pertumbuhan
ekonomi
dapat diprediksikan kemiskinan (Y) akan
besar dalam mengurangi kemiskinan.Hal
nyatakan tidak
bahwa terlalu
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
mengurangi
ekonomi belum terlalu besar dalam
meningkatkan upah atau pendapatan dari
mengurangi tingkat kemiskinan yang
kelompok miskin.
ada.
pengangguran
dan
Dari hasil uji t menunjukkan Pertumbuhan
ekonomi
yang
bahwa pendidikan tidak berpengaruh
tinggi ternyata tidak mampu mengurangi
signifikan
faktor penyebab kemiskinan. Kenaikan
Pendidikan tidak berpengaruh signifikan
pertumbuhan ekonomi tersebut hanya
terhadap
bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang
Sampang
di
pencaharian
suatu
daerah.
Efeknya
akan
terhadap
kemiskinan.
kemiskinan karena
di
kabupaten
mayoritas
masyarakat
mata
kabupaten
memuncul-kan kemiskinan struktural
Sampang adalah petani. Untuk menjadi
dimana pertumbuhan ekonomi yang
petani masyarakat Sampang tidak harus
tinggi
bisa membaca dan menulis. Sehingga
hanya
bisa
dinikmati
oleh
sebagian kecil orang kaya, sementara
masyarakat
bagian terbesar masyarakat yang tetap
bahwa meskipun mereka tidak dapat
miskin. Keadaan ini sesuai dengan teori
membaca dan menulis akan tetapi
“trade off between growth and equity”
mereka masih bisa bekerja.
yang menyatakan bahwa pertumbuhan
Sampang
beranggapan
Kondisi ini sesuai dengan yang
ekonomi yang tinggi akan menimbulkan
diungkapkan
ketimpangan yang semakin besar dalam
menyatakan pendidikan (angka melek
pembagian pendapatan atau makin tidak
huruf)
merata,
upaya
pengurangan
dalam
berpengaruh
dan
pemerataan
sebaliknya
dapat
terwujud
oleh
tidak
Nirwana
yang
berpengaruh
dalam
kemiskinan.
Tidak
pendidikan
pertumbuhan ekonomi yang rendah.
kemiskinan
Dengan demikian akan terlihat bahwa
membaca tidak harus mengeluarkan
kesejahteraan
biaya. Memiliki kemampuan membaca
tidak
akan
merata.
(Todaro, 2003). Namun
karena
untuk
terhadap dapat
tidak harus berpendidikan formal. Hal penelitian
ini
tidak
ini
menunjukkan
bahwa
tingkat
sesuai dengan Tambunan (2003) yang
pendidikan tidak berpengaruh dalam
menjelaskan
mengurangi kemiskinan.
ekonomi kerja
bahwa
pertumbuhan
meningkatkan yang
pengangguran kesempatan
berarti dan kerja
kesempatan
Penelitian
ini
tidak
sesuai
mengurangi
dengan Todaro (2003) yang menyatakan
meningkatkan
bahwa pendidikan memainkan peran
yang
berarti
kunci dalam membentuk kemampuan
sebuah
Negara
berkembang
untuk
miskin. Masyarakat
menyerap teknologi modern dan untuk
dengan
mengembangkan kapasitas agar tercipta
pemerintah
pertumbuhan serta pembangunan yang
termasuk
berkelanjutan.
masyarakat kelas menengah keatas.
Dari hasil uji t menunjukkan bahwa
pengangguran
berpengaruh
terhadap
kemiskinan
signifikan
bayaran
yang bekerja tetap
dan
di
sektor
swasta
diantara
biasanya kelompok
Setiap orang yang tidak mempunyai pekerjaan adalah miskin, sedangkan yang
bekerja
secara
penuh adalah
Pengangguran berpengaruh signifikan
orang kaya. Pekerja diperkotaan yang
terhadap
kabupaten
tidak bekerja secara sukarela karena
Sampang. Semakin tinggi pengangguran
mencari pekerjaan yang lebih baik dan
maka kemiskinan juga akan meningkat.
yang
Karena setiap orang yang bekerja formal
pendidikannya.
atau lebih dari 35 jam per minggu
pekerjaan-pekerjaan
adalah kaya. Sedangkan orang yang
rasakan
bekerja namun dibawah 35 jam per
bersikap
minggu adalah penganggur tidak ketara.
mempunyai sumber-sumber lain yang
Mayoritas mata pencaharian masyarakat
bisa
Sampang adalah petani atau informal
mereka. Orang-orang seperti ini bisa
maka bisa dikatakan bahwa mayoritas
disebut menganggur tetapi belum tentu
masyarakat
Sampang
miskin. Sama juga halnya
penganggur
tidak
kemiskinan
di
termasuk ketara
dan
lebih
sesuai
lebih
tingkat
Mereka
mereka
dan
mereka
karena
mereka
masalah
banyaknya induvidu
menolak
yang
rendah
demikian
membantu
dengan
yang
keuangan
adalah, mungkin
berpenghasilan rendah. Sehingga apabila
bekerja secara penuh perhari,
pengangguran tinggi maka kemiskinan
tetap memperoleh pendapatan yang
juga akan meningkat.
sedikit. Banyak pekerja yang mandiri
Kondisi ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Arsyad menyatakan
bahwa
ada
(2010) hubungan
tetapi
disektor informal yang bekerja secara penuh tetapi mereka sering masih tetap miskin.
yang erat sekali antara tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Bagi
Pengaruh Pertumbuhan, Pendidikan,
sebagian besar masyarakat, yang tidak
dan Pengangguran Secara Simultan
mempunyai
terhadap Kemiskinan di kabupaten
pekerjaan
tetap
atau
hanya part-time selalu berada diantara kelompok
masyarakat
yang
sangat
Sampang
Berdasarkan hasil uji F dapat
meningkatkan kualitas sumber daya
dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi,
manusia yang diperlihatkan dengan
pendidikan,
dan
meningkatkan keterampilan seseorang.
berpengaruh
signifikan
kemiskinan.
pengangguran terhadap
Penelitaian
ini
Semakin
tinggi
tingkat
pendidikan
seseorang maka akan meningkatkan
membuktikan bahwa minimal satu dari
keterampilan
kerja
sehingga
variabel bebas berpengaruh signifikan
mendorong produktivitas kerjanya.
akan
terhadap variabel terikat yaitu terdapat
Searah dengan pendapat Sharp,
pengaruh signifikan antara pertumbuhan
et.al (dalam Kuncoro , 2006) yang
ekonomi, pendidikan, dan pengangguran
menyatakan
terhadap
kabupaten
disebabkan oleh tiga hal, salah satunya
menggambarkan
pada sisi kedua yang menyebutkan,
bahwa antara pertumbuhan ekonomi,
“kemiskinan muncul akibat perbedaan
pendidikan
dalam kualitas sumber daya manusia.”
kemiskinan
Sampang.
Hal
ini
di
dan
pengangguran
bahwa
kemiskinan
merupakan salah satu penyebab dari
Rendahnya
kenaikan dan penurunan kemiskinan di
manusia
kabupaten Sampang.
produktivitas yang dihasilkan sehingga
Kondisi ini sesuai dengan yang
kualitas
berakibat
berdampak
sumber pada
pekerjaan
daya
rendahnya
seseorang.
diungkapkan dalam penelitian yang
Semakin rendah pendidikan seseorang
dilakukan Sumarto (dalam Kuncoro,
maka pekerjaan seseorang akan rendah
2006), menjelaskan bahwa terdapat
atau bahkan menganggur.
hubungan
tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka
yang
pertumbuhan
negatif
ekonomi
dan
antara tingkat
Sehingga
dan miskin.
kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan pentingnya mempercepat pertumbuhan
Kesimpulan
ekonomi untuk menurunkan tingkat
Dari
ekonomi.
Teori
pertumbuhan
menekankan
pentingnya
pemerintah
terutama
meningkatkan
pembangunan
ini
menunjukkan
penelitian bahwa
tersebut
pertumbuhan
peranan
ekonomi tidak berpengaruh dan negatif
dalam
terhadap variabel kemiskinan. Artinya
modal
jika
pertumbuhan
mengalami
manusia (human capital) dengan cara
peningkatan
maka
kemiskinan
di
meningkatkan produktivitas pekerja. Hal
Kabupaten
Sampang
ini dapat mendorong investasi di bidang
penurunan. Namun pada kabupaten
pendidikan.Adanya pendidikan dapat
Sampang karena sektor yang menjadi
mengalami
tumpuhan kabupaten Sampang yaitu
tingkat pengangguran terbuka tidak
sektor pertanian mengalami penurunan
mempengaruhi kemiskinan karena setiap
yang disebabkan karena dinas pertanian
orang yang bekerja formal atau lebih
kabupaten
memperketat
dari 35 jam per minggu adalah kaya.
distribusi pupuk bersubsidi sehingga
Sedangkan orang yang bekerja namun
pertumbuhan ekonomi di kabupaten
dibawah 35 jam per minggu adalah
Sampang hanya dinikmati oleh sebagian
penganggur tidak ketara. Mayoritas
penduduk dan kurang dirasakan oleh
mata pencaharian masyarakat Sampang
penduduk miskin di kabupaten Sampang
adalah petani atau informal maka bisa
yang masyoritas bermata pencaharian
dikatakan bahwa mayoritas masyarakat
sebagai petani sehingga pertumbuhan
Sampang termasuk penganggur tidak
ekonomi di kabupaten Sampang tidak
ketara
berpengaruh
Sehingga apabila pengangguran tinggi
Sampang
signifikan
terhadap
kemiskinan di kabupaten Sampang.
tidak
berpengaruh
berpenghasilan
rendah.
maka kemiskinan juga akan meningkat.
Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan
dan
dan
Penelitian
ini
membuktikan
bahwa minimal satu dari variabel bebas
positif dengan kemiskinan. Artinya jika
berpengaruh
pendidikan
peningkatan
terhadap variabel terikat, yaitu terdapat
maka kemiskinan juga akan mengalami
pengaruh signifikan antara pertumbuhan
peningkatan. Pendidikan di kabupaten
ekonomi, pendidikan, dan pengangguran
Sampang tidak berpengaruh karena
terhadap
mayoritas mata pencaharian masyarakat
Sampang.
kabupaten
bahwa antara pertumbuhan ekonomi,
Untuk
mengalami
Sampang
menjadi
adalah
petani
petani.
masyarakat
signifikan
kemiskinan Hal
pendidikan
ini
dan
dan
di
nyata
kabupaten
menggambarkan
pengangguran
Sampang tidak harus bisa membaca dan
merupakan salah satu penyebab dari
menulis. Sehingga masyarakat Sampang
kenaikan dan penurunan kemiskinan di
beranggapan bahwa meskipun mereka
kabupaten Sampang.
tidak dapat membaca dan menulis akan tetapi mereka masih bisa bekerja.
Saran
Pengangguran berpengaruh dan
Pemerintah kabupaten Sampang
positif dengan kemiskinan. Artinya jika
diharapkan
pengangguran mengalami peningkatan
pertumbuhan ekonomi, khususnya di
maka kemiskinan juga akan mengalami
bidang pertanian, perdagangan dan hotel
peningkatan. Di kabupaten Sampang
restoran
yang
dapat
meningkatkan
mempunyai
peranan
sangat
penting
bagi
pertumbuhan
Sehingga
dapat
ekonomi di kabupaten Sampang yang
pengangguran
presentasenya selalu menurun sehingga
kemiskinan.
pertumbuhan
ekonomi
akan
dan
angka
mengurangi
lebih
meningkat lagi dan dapat mengurangi
Daftar Pustaka
kemiskinan di kabupaten Sampang. Hal
Arsyad,
ini dapat dilaksanakan
menekan
dengan cara
Lincolyn. 2010. Ekonomi Pembangunan, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
memberikan subsidi pupuk terhadap petani
di
kabupaten
Sampang,
BPS,
2011a. Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2011 .Surabaya: Badan Pusat Statistik
___,
2011b. Analisa Penyusunan Kinerja Makro Ekonomi dan Sosial Jawa Timur 2006 - 2010 .Surabaya: Badan Pusat Statistik.
___,
2012a. Pengukuran Kinerja Pembangunan Jangka Menengah Derah (RPJMD) 2009 - 2014 .Surabaya: Badan Pusat Statistik
memberikan irigasi yang cukup, dan memilih tanaman yang cocok untuk di tanam di kabupaten Sampang. Pemerintah kabupaten Sampang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memberikan penyuluhan
terhadap
masyarakat
kabupaten Sampang terutama daerah pesisir yang mendominasi angka buta huruf sehingga pendidikan di kabupaten Sampang akan meningkat dan dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini dapat
dilaksanakan
mengadakan pendidikan
dengan
cara
sosialisasi
bahwa
penting,
membuat
itu
kelompok belajar untuk masyarakat pesisir sesuai bidang mereka.
___, 2012b. Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur Kabupaten/Kota Se Jawa Timur 2007 - 2011 .Surabaya: Badan Pusat Statistik ___, analisis kemiskinan 2008 (online) http://daps.bps.go.id/File %20Pub/Analisis%20Kemiskinan %202008.pdf diakses tanggal 30 Juni 2013
Pemerintah kabupaten Sampang diharapkan banyak
dapat
lagi
memberikan
membuka
lapangan pelatihan
lebih
pekerjaan, –
pelatihan
kepada penduduk kabupaten Sampang. Sehingga mereka dapat bekerja atau mempunyai
keterampilan
dalam
membuka lapangan pekerjaan sendiri.
Domingo .2000.Education and its Impact on Poverty : Equity or Exclusion, (online),http://www.eclac.org/p ublicaciones/xml/3/9953/carg0 609.pdf diakses tanggal 12 Desember 2012
Jhingan. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan.Jakarta :Rajawali Press Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan Edisi Keempat. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Mankiw, 2007.Makro Ekonomi Edisi Keenam .Jakarta : Erlangga Mankiw, 2012 .Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Erlangga Martinez, dkk.2000 .The Contibution of Unemployment to Inequality and Poverty in OECD Countries , (online) , http://www.alde.es/encuentros/ anteriores/iiieea/autores/A/36.p df. dikasestanggal 12 Desember 2012 Rosyidi. 2004. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Rajawali RRI.
BBM naik (online) http://rri.co.id/index.php/berita/ 48354/Jika-Harga-BBMBersubsidi-DinaikkanKompensasi-#.Uc-59js2Kuk diakses tanggal 30 Juni 2013
Saluling.2009 .Basic Education for Poverty Alleviation: Community Perspectives from South Sulawesi, Indonesia , (online), http://researcharchive.vuw.ac.n z/bitstream/handle/10063/975/t hesis.pdf?sequence=1 diakses tanggal 12 Desember 2012
Samuelson dan Noerdhaus. 2004. Ilmu Makro Ekonomi (Edisi Terjemahan) Edisi Tujuh Belas .Jakarta :PT Media Global Edukasi Saunders .2002.The Direct and Indirect Effects of Unemployment on Poverty and Inequality , (online). http://sam.arts.unsw.edu.au/me dia/File/DP118.pdf dikases tanggal 12 Desember 2012 Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia: Bandung : alfabeta Sukirno, Sadono. 2012. Teori Pengantar Makro Ekonomi Edisi Ketiga, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Suparmoko.2004.Pengantar Ekonomika Makro.Yogyakarta:BPFE Tambunan. 2003. Pembangunan Ekonomi dan Hutang Luar Negeri. Jakarta:Rajawali Todaro, Michael. 2003, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan .Jakarta : Erlangga Todaro, Michael. 2003. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga 2. Jakarta: Erlangga Undang - Undang Republic Indonesia Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan (online), http://akhmadsudrajat.files.wor dpress.com/2009/04/undangundang-no-20-tentangsisdiknas.pdfdiakses tanggal 28 maret 2013