PENGARUH PERENCANAAN PAJAK DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Yulisma Nike1, Zaitul2, dan Yunilma2 1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi 2 Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT Firm value has an important role in investment decision making among investors. In addition, tax planning and corporate governance are believed as factors affecting the firm value. however, there are a limited studies using the indonesia companies since indonesia has a unique tax and governance system compared to other country. Therefore,this study aims to demonstrate empirically the effect of tax planning and corporate governance on firm value in banking and finance industry..the data used in this study are secondary data from 22 bank listed in Indosia listed companies.. By using the moderated regression analysis, we found that the tax planning has no effect on firm value. further, regression result show thatcorporate governance is measured by managerial ownership and independent board have no effect on firm value. As for the third hypothesis was found that the effect of corporate governance to strengthen ties with the tax planning and firm value only if it is moderated by the independent board and if it is moderated by managerial ownership variable has no effect. This study has a practical contribution in the sense that firm value can increase by strengthening the corporate governance. Keywords: Tax Planning, Corporate Governance, Leverage, Return on Equity (ROE), company size (Size) and Firm Value.
akan semakin menarik minat para investor
1. Latar Belakang Salah satu tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan berusaha keras agar tujuan dapat tercapai karena, baik atau buruknya kinerja manajemen diukur dari besarnya laba yang diperoleh. Semakin baik
kinerja
manajemen
semakin besar laba
maka
akan
yang dihasilkan,
semakin besar laba yang diperoleh maka
untuk berinvestasi. Untuk melihat laba tersebut digunakan rasio keuangan yang terdapat
dalam
laporan
keuangan
perusahaan. Dalam laporan tersebut akan tergambar seberapa besar kemampuan manajemen untuk mengelola asset dan laba sehingga
dapat
perusahaaan.
memaksimalkan
Nilai
perusahaan
nilai adalah
persepsi investor terhadap perusahaan. Peningkatan
atau
penurunan
perusahaan
biasanya
ditandai
nilai dengan
pergerakan harga saham beredar yang.
yang dapat diperoleh, salah satunya dengan
Tingginya harga saham suatu perusahaan
mengefisiensikan biaya termasuk biaya
akan membuat nilai perusahaan meningkat.
pajak yang harus dibayarkan. Ada banyak
Nilai perusahaan juga berpengaruh terhadap kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pergerakan naik atau turunnya harga saham akan terlihat pada IHSG. Sampai hari Kamis (22/8/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun -47,04 poin (1,11 persen) ke 4,171.41. Tercatat transaksi sebanyak 15,7 juta lot atau setara dengan Rp 6,8 triliun. Penjualan bersih oleh asing di pasar reguler sebesar Rp 647 miliar. Sepanjang tahun ini, dana investor asing yang keluar dari Bursa Efek Indonesia senilai Rp 7,8 triliun.
Sementara
kurs
tengah
BI
menunjukkan nilai rupiah turun 72 poin atau 0,67 persen ke level Rp 10.795 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah berada di level Rp 10.875 per dollar AS atau turun
cara
yang
dapat
dilakukan
untuk
mengurangi beban pajak, diantaranya tax planning
(perencanaan
pajak),
tax
avoidance (penghindaran pajak), dan tax evasion (penggelapan pajak). Perencanaan pajak adalah satu-satunya cara yang aman, karena
tidak
berlaku.
menyalahi
Menurut
perencanaan
aturan
yang
Suandy
(2011)
adalah
upaya
pajak
melakukan penghematan dan minimalisasi pajak, yang secara legal yang dapat dilakukan Wahab
melalui dan
manajemen
Holland
(2012)
pajak. juga
menjelaskan bahwa perencanaan pajak merupakan satu dari sekian hal yang menjadi perhatian pasar atau pemegang saham akhir-akhir ini yang berdampak terhadap nilai perusahaan.
100 poin (0,93 persen). Pada tanggal 21
Perencanaan pajak dapat diterapkan
Agustus 2013 nilai rupiah naik hingga Rp
apabila terdapat good governance (tata
11.145 per dollar AS (Kompas.com). Hal
kelola
tersebut
terjadinya
perusahaan. Corporate governance ini
penurunan transaksi saham, dan penurunan
akan menggambarkan hubungan seluruh
nilai
pihak-pihak
memperlihatkan
rupiah,
sehingga
dibutuhkan
yang
baik)
terkait
yang
manajemen
menentukan
kebijakan yang tepat untuk mengatasi
jalannya
permasalahan tersebut dari pemerintah
manajemen mampu mengkomunikasikan
agar
bagaimana
tidak
berimbas
semakin
buruk
terhadap nilai perusahaan multinasional. Setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda untuk mengoptimalkan laba
kinerja
dari
kondisi
perusahaan.
perusahaan
Ketika
yang
sesungguhnya, maka seluruh tujuan akan dapat terealisasi dengan baik sehingga akan
meningkatkan
nilai
perusahaan.
Selain
itu
adanya
Corporate
penerapan
Governance
akan
Good
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan
dapat
ada
yang
tidak.
Selain
itu
mengawasi dan memonitor seluruh kinerja
terbatasnya
manajemen perusahaan agar tidak terjadi
perencanaan pajak yang dimoderasi oleh
kecurangan dalam pelaporan keuangan
corporate
perusahaan. Kegiatan perencanaan pajak
perusahaan maka peneliti tertarik untuk
merupakan satu dari sekian banyak cara
melakukan
penelitian
yang
“Pengaruh
Perencanaan
dilakukan
untuk
memanipulasi
penelitian
masih
governance
mengenai
terhadap
nilai
dengan
judul
Pajak
dan
pelaporan keuangan perusahaan. Karena
Corporate Governance terhadap Nilai
perencanaan
pajak
Perusahaan”.
merekayasa
dan
dilakukan mengelola
dengan transaksi
keuangan yang ada dalam perusahaan untuk mendapatka laba yang tinggi oleh sebab itu diperlukan tata kelola yang baik. Sehingga
tidak
pemilik
yang
merugikan akan
investor/
menurunkan
kepercayaan mereka juga menurunkan nilai perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah maka diajukan rumusan masalah yang akan dibuktikan dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan, 2) Bagaimana pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan, 3) Bagaimana pengaruh corporate governance terhadap hubungan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahab
perencanaan
pajak
dengan
nilai
dan Holland (2012) menemukan hasil
perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah
bahwa perencanaan pajak yang dilakukan
untuk
tidak berpengaruh meningkatkan nilai
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
perusahaan, hasil yang sama juga diperoleh
terikat serta untuk
oleh Winanto dan Utoyo (2013) bahwa
variabel moderasi terhadap variabel bebas
aktifitas
tidak
dan terikat. Penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan nilai perusahaan karena
memberikan kontribusi dan manfaat bagi
cendrung
pihak yang berkepentingan.
perencanaan
dianggap
pajak
sebagai
tindakan
manajemen laba. Hasil yang berbeda diperoleh
oleh
Silaban(2012)
bahwa
perencanaan pajak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari temuan tersebut terdapat hasil yang tidak konsisten, dimana ada ditemukan bahwa perencanaan pajak
membuktikan
secara
empiris
melihat pengaruh
2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1 Agency Theory Agency theory dikemukakan oleh Jensen
dan
Meckling
(1976)
yang
menjelaskan tentang konflik yang terjadi antara
agen
(pemilik).
(manajer)
principal
indikator
yang
mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan
investasi
pemilik
manajemen
yang
menyebabkan manajer cenderung mencari
produktifitas
dan
keuntungan untuk dirinya sendiri sehingga
untuk menghasilkan laba. Laba yang tinggi
tidak bertindak sesuai dengan keinginan
akan memperlihatkan tingkat profitabilitas
pemilik
perusahaan
antara
yang
kepentingan
satu
yang
berbeda
Adanya
dan
Salah
manajer
berujung
dan
pada
konflik
adalah
kinerja
diukur
dengan
kemampuan
yang
tinggi,
mereka
sehingga
keagenan (agency conflik), secara moral
meningkatkan keyakinan dan kepercayaan
agen
investor bahwa return yang akan diterima
bertanggung
pengoptimalan
jawab
terhadap
keuntungan
dan
tinggi.
kemakmuran pemilik. Untuk mengatasi terjadinya
konflik
harus
dapat
diinterprestasikan
good
sebagai pengukur efisiensi oleh investor
corporate governance dalam perusahaan
dalam bentuk kembalian atas investasi
sehingga
dan
(return on investment atau ROI). Bagi
kepercayaan pemilik terhadap manajer
manajemen, efisiensi dapat diinterprestasi
bahwa mereka mampu memanfaatkan
sebagai pengukur efisiensi penggunaan
seluruh
maksimal
sumberdaya dalam bentuk kembalian atas
perusahaan
aset (return on assets atau ROA). Bagi
memberikan
sumberdaya
sehingga
ada
Laba
keyakinan
secara
profitabilitas
meningkat.
kreditor, efisiensi dapat ditunjukan dengan tingkat bunga (return on loan atau ROL).
2.1.2 Nilai Perusahaan
Dalam menilai investasi, investor selalu
Nilai perusahaan adalah persepsi
mendasarkan diri pada kos kesempatan
investor terhadap perusahaan, yang diukur
yang diwujudkan dalam bentuk tingkat
dengan harga saham yang mampu dibayar
kembalian pasar (market rate of return)
oleh investor yang dikatakan juga sebagai
yang dapat dihasilkan seandainya investor
nilai pasar. Keown (2006) menjelaskan
menanamkan modalnya. Penilaian investor
bahwa nilai pasar adalah nilai yang berlaku
didasarkan pada informasi pasar yang
dipasar yang dipengaruhi oleh kekuatan
berubah-ubah setiap saat dan dipandang
permintaan dan penawaran, nilai pasar
sebagai
akan memberikan kemakmuran secara
penurunan
maksimum
Boediono (2005) juga menjelaskan bahwa
ditingkatkan.
jika
harga
saham
dapat
proses nilai
penilaian
aset
(Suwardjono,
atau 2005).
laba yang tidak menunjukan informasi yang sesungguhnya dapat menyesatkan
penggunanya dan tidak dapat menjelaskan
ketentuan peraturan perundang-undangan
nilai perusahaan yang sebenarnya.
perpajakan maupun secara komersial. Perencanaan pajak yang baik dan
2.1.3 Perencanaan pajak Salah satu fungsi dari manajemen perusahaan
adalah
membuat
dan
tidak melanggar aturan yang berlaku akan dapat
meminimalkan
memaksimalkan
kegiatan
perusahaan. Silaban (2012) menjelaskan
operasional
yang
maupun
bertujuan
non untuk
bahwa
yang
dan
menjalankan perencanaan perusahaan baik operasioanal
laba
beban
perencanaan
pajak
meningkatkan
tersebut berbagai upaya dilakukan oleh
benefit yang diterima atas imbal jasa
manajemen
melakukan
aktifitas tersebut lebih tinggi dari biaya
perencanaan pajak. Perencanaan pajak
yang dikeluarkan. Dari keterangan diatas
merupakan usaha yang dilakukan oleh
diperoleh Hipotesis 1
manajemen perusahaan agar beban pajak
H1:
yang harus dibayarkan tidak terlalu tinggi. Perencanaan
pajak
dilakukan
dengan
Perencanaan
perusahaan
dapat
mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan
termasuk
nilai
diperoleh
pajak
ketika
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. 2.1.4 Corporate Governance
mengelola dan merekayasa transaksi yang
Corporate governance adalah bagaimana
terjadi dalam perusahaan yang bertujuan
hubungan antara manajemen perusahaan,
memaksimumkan laba. Perencanaan pajak
para investor dan pihak terkait lainnya
cukup efektif dilakukan sebagai upaya
dapat bekerja sama menjalankan kegiatan
pengurangan
itu
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
juga
perusahaan. Tujuan corporate governance
melanggar
adalah untuk menciptakan nilai tambah
Peraturan Perundang-undangan Perpajakan
bagi semua pihak yang berkepentingan
yang berlaku diindonesia.
(stakeholders).
aktifitas
pajak,
perencanaan
diperbolehkan
Zain
beban
dan
(2007)
selain
pajak
tidak
menjelaskan
beberpa
prinsip
Menurut corporate
OECD
ada
governance
perencanaan pajak (tax planning) sebagai
perlindungan terhadap hak-hak pemegang
proses mengorganisasi usaha wajib pajak
saham, perlakuan yang adil terhadap para
atau kelompok wajib pajak sedemikian
pemegang
rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak
stakeholders,
penghasilan maupun pajak-pajak lainnya,
transparansi, peran dan akuntabilitas dari
berada dalam posisi yang paling minimal,
para dewan komisaris (board of directors).
sepanjang hal ini dimungkinkan baik oleh
saham,
peran
dari
pengungkapan
para dan
Shelton (2001) menjelaskan bahwa
Dalam
menjalankan
fungsi
aspek kunci corporate governance yang
perencanaannya
pihak
manajemen
baik adalah transparansi struktur dan
perusahaan
harus
mampu
operasi perusahaan, akuntabilitas manajer,
mengkomunikasikan
tanggung jawab terhadap para pemegang
stakeholders
saham termasuk pemegang saham asing,
perencanaan yang telah dibuat. Agar dapat
dan tanggung jawab terhadap karyawan,
meningkatkan
kreditur, pemasok, dan masyarakat lokal
perusahaan,
dimana perusahaan beroperasi.
ditempuh
Penerapan corporate governance yang
efektif
diharapkan
dapat
meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat
diketahui
dari
harga
saham
perusahaan yang bersedia dibayar oleh investor (Rustiarini, 2010). Handojo juga menambahkan bahwa adanya mekanisme governance pada informasi finansial yang transparan dan terbuka terhadap publik akan informasi privat mengurangi risiko informasi yang dihadapi oleh shareholder akan mengakibatkan peningkatan pada nilai perusahaan. Para pemegang saham berharap agar good governance dapat diterapkan dalam perusahaan sehingga profesioalitas dan suasana kerja yang kondusif dapat tercipta
sehingga
keuntungan meningkatkan
yang nilai
mendatangkan maskimal
dan
perusahaan.
Berdasarkan keterangan diatas diperoleh Hipotesis 2 H2: Corporate governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
kepada
seluruh
bagaimana
laba
yang
langkah adalah
realisasi
diterima
yang
dengan
banyak melakukan
perencanaan pajak. Ada kalanya aktifitas perencanaan pajak dinilai sebagai tindakan manajemen
laba
karena
berusaha
meminimalkan keuntungan yang diperoleh sehingga akan memberikan penilaian yang negatif
terhadap
pengelola
tidak
perusahaan. dapat
Jika
memberikan
informasi kepada para investor, maka mereka akan merasa dirugikan sehingga akan berimbas terhadap keinginan investor untuk melakukan investasi. Wahab dan Holland (2012) corporate terhadap
menjelaskan bahwa
governance interaksi
berpengaruh
perencanaan
pajak
dengan nilai perusahaan. Winanto dan Utoyo (2013) juga menyatakan bahwa mekanisme corporate governance yaitu dewan komisaris independen berpengaruh terhadap hubungan perencanaan pajak dan nilai perusahaan, karena dewan komisaris independen aktivitas
telah
mampu
perencanaan
mengawasi
pajak
yang
dilakukan sehingga tidak dianggap sebagai tindakan
manajemen
diperoleh Hipotesis 3
laba.
Sehingga
H3: Corporate governance berpengaruh terhadap
hubungan
Nilai
perencanaan
Book value, dimana:
3. Metodologi Penelitian
PBV =
3.1 Populasi dan Sampel dalam
diukur
menggunakan rasio dari Price to
pajak dengan nilai perusahaan.
Populasi
perusahaan
3.3.2 Perencanaan pajak penelitian
ini
adalah perusahaan jasa keuangan dan
Perencanaan pajak dihitung dengan
perbankan yang terdaftar di Bursa
rumus (Wahab dan Holland, 2012):
Efek Indonesia periode 2010 sampai
TP = PBT * (STR - ETR)
2012. Metode pengambilan sampel yang
digunakan
adalah
Dimana: TP = Perencanaan pajak,
purposiv
sampling, dengan kriteria sebagai
STR
=
Tarif
pajak
berikut:
berdasarkan undang-undang dan ETR = Tarif pajak
1. Perusahaan yang menggunakan
efektif yang diukur dengan
mata uang rupiah.
perbandingan beban pajak
2. Menerbitka laporan keuangan
dengan laba sebelum pajak.
yang lengkap untuk periode 31 Desember 2010 hingga 31 Desember 2012.
3.3.3 Corporate governance Diukur dengan kepemilikan manajerial
3. Perusahaan yang memiliki laba sebelum pajak bernilai positif. 4. Perusahaan yang tarif pajak
dan
komposisi
independen,
dewan
dimana:
komisaris kepemilikan
manajerial diukur menggunakan variabel
efektif (ETR) nya bernilai
dummy,
positif.
memiliki kepemilikan manajerial dan 0
3.2 Jenis dan Sumber Data
1
untuk
perusahaan
yang
untuk yang tidak. Sedangkan komposisi
Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan
dewan
komisaris
independen
(DKI)
dihitung dengan rumus:
keuangan tahunan perusahaan Jasa Keuangan
dan
Perbankan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Operasional
Pengukuran Variabel 3.3.1 Nilai Perusahaan
∑DKI=
Jumlah
dewan
independen.
periode 2010 sampai 2012. 3.3 Defenisi
Komposisi DKI=
yang
dan
∑DK= Jumlah dewan.
komisaris
sedangkan Size nilai tolerencenya 0.275
3.3.4 Pengukuran Variabel kontrol
Leverge
yang
perbandingan
diukur total
dari
kewajiban
3.631.
dari
hasil
diatas
dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas dalam
dengan ekuitas
penelitian ini dapat dipercaya dan terbebas
ROE diukur dengan perbandingan
dari multikolinieritas.
laba bersih dan total modal
dan
4.3 Uji Heteroskedastisitas
Ukuran perusahaan (Size) yang diukur dari total aset yang dimiliki
Hasil uji heteroskedastisitas diperoleh nilai signifikan masing-masing variabel
perusahaan.
sebagai berikut: perencanaan pajak adalah 4. Hasil dan Pembahasan
0.495,
0.889, Dari pengujian normalitas data dengan SPSS 16.0 menggunakan uji skewness dan kurtosis, dan diperoleh hasil semua rasio skewness dan kurtosis semua variabel berada antara -2 sampai 2 sehingga dapat data
sudah
manajerial
adalah
0.806, dewan komisaris independen adalah
4.1 Hasil Uji Normalitas
disimpulkan
kepemilikan
berditribusi
normal. 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas
variabel
(perencanaan manajerial)
pajak adalah
moderasi dan
pertama
kepemilikan
0.335,
variabel
moderasi kedua (perencanaan pajak dan dewan
komisaris
independen)
adalah
0.686, leverage adalah 0.174, ROE adalah 0.382 dan Size adalah 0.819. Sehingga dapat disimpulkan model regresi baik dan tidak terjadi heteroskedastisitas karena nilai signifikan semua variabel diatas 0.05
Dari pengujian multikolinieritas yang
(Ghozali, 2011)
dilakukan diperoleh hasil nilai tolerence diatas 0.10 dan nilai VIF nya kurang dari 10. Dimana dari variabel perencanaan pajak diperoleh nilai tolerence 0.289 dan VIF 3.462, dari variabel kepemilikan manajerial diperoleh nilai tolerence 0.837
4.4 Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1.899, dimana nilai -2 ≤ 1.899 ≤ 2, dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi gejala autokorelasi.
dan VIF 1.195, dari variabel dewan komisaris independen nilai tolerence 0.808 dan VIF 1.238, variabel leverage nilai
4.5 Uji Hipotesis dan Pembahasan Pengujian hipotesis dilakukan dengan
tolerencenya 0.646 dan VIF 1.549, ROE
menggunakan
Moderated
Regression
nilai tolerencenya 0.635 dan VIF 1.575
Analysis, dimana untuk model 1 yaitu
pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai
pengawas dan pemonitor terhadap kinerja
perusahaan
manajemen sehingga terjadi kecurangan
diperoleh
nilai
koefisien
regresi variabel perencanaan pajak -0.048
yang
dan
Dengan
terhadap perusahaan menurun yang juga
demikian Hipotesis 1 (H1)”perencanaan
akan menurunkan nilai perusahaan. Dapat
pajak
nilai
disimpulkan bahwa Hipotesis 2”corporate
perusahaan” tidak dapat diterima. Hal
governance berpengaruh terhadap nilai
tersebut
perusahaan” tidak diterima.
nilai
signifikan
berpengaruh
0.299.
terhadap
mengindikasikan
bahwa
perencanaan pajak yang dilakukan tidak dapat
meningkatkan
kepercayaan
investor
Pengujian ketiga dilakukan untuk
perusahaan
variabel moderasi pertama yaitu interaksi
dianggap
antara perencanaan pajak dan kepemilikan
sebagai tindakan manajemen laba. Hasil
manajerial dan moderasi kedua yaitu
penelitian ini konsisten dengan penelitian
interkasi antara perencanaan pajak dan
yang dilakukan oleh Wahab dan Holland
komposisi dewan komisaris independen.
(2012) dan juga Winanto dan Utoyo
Nilai koefisien regresi untuk variabel
(2013).
moderasi pertama sebesar 0.007 dan nilai
karena
nilai
membuat
perencanaan
Pengujian diperoleh
pajak
untuk
nilai
model
kedua
koefisien
regresi
signifikan 0.894, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
manajerial
memperlemah
kepemilikan manajerial sebesar -0.051 dan
hubungan perencanaan pajak dan nilai
signifikan 0.729
perusahaan.
yang berarti
bahwa
Untuk variabel moderasi
semakin kecil kepemilikan saham oleh
kedua diperoleh nilai koefisien regresi
manajemen
nilai
sebesar 0.006 dan nilai signifikan 0.039.
perusahaan, karena manajemen merasa
Yang berarti dewan komisaris independen
tidak
mampu
dapat
memiliki
mereka
menurunkan
perusahaan
cenderung
sehingga
bertindak
untuk
memperkuat
hubungan
antara
perencanaan pajak dan nilai perusahaan.
kepentingan dirinya sendiri. Hasil yang
Dewan
sama juga diperoleh oleh Siallagan dan
menjalankan fungsinya sebagai pengawas
Mas’ud (2006), Murwaningsari (2007) dan
dan
Winanto dan Utoyo (2013).
melakukan perencanaan pajak sehingga
Untuk independen
variabel diperoleh
komisaris
pemonitor
dewan
komisaris
tidak
terjadi
nilai
koefisien
memaksimalkan
independen
dapat
manajemen
kecurangan laba
dalam
dan
dapat
yang
diperoleh.
3”
Corporate
berpengaruh
terhadap
regresi 0.006 dengan nilai signifikan 0.294.
Sehingga
Hipotesis
Hal dewan komisaris independen belum
governance
mampu menjalankan fungsinya sebagai
hubungan perencanaan pajak dan nilai
perusahaa” diterima apabila dimoderasi
sama juga diperoleh oleh Wahab dan
oleh variabel komposisi dewan komisaris
Holland (2012) dan Winanto dan Utoyo
independen. Hasil penelitian ini konsisten
(2013) bahwa ROE memberikan pengaruh
dengan penelitian yang dilakukan oleh
positif
Wahab dan Holland (2012) dan Winanto
semakin tinggi nilai perusahaan tersebut
dan Utoyo (2013).
karena perusahaan mampu menghasilkan
Pengujian variabel kontrol yaitu leverage, ROE dan Size nilai koefisien regresi dan signifikan variabel leverage 0.218 dan sig 0.009.Size 0.056 dan sig 0.240. Dari hasil regresi dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan . Hal ini berarti semakin tinggi tingkat utang akan meningkatkan nilai perusahaan, hal tersebut disebabkan karena perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitiqn ini adalah perusahaan yang bergerak
disektor
keuangan,
sehingga
membutuhkan pendanaan yang sangat besar
dan
dana
tersebut
kebanyakan
berasal dari utang dan pihak eksternal. Semakin besar dana yang akan dikelola maka akan mendatangkan return yang sangat besar dan laba yang diperoleh akan maksimal dengan risiko jumlah utang perusahaan jadi meningkat. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Amirya dan Sari (2007), Wahab dan Holand (2012) dan Winanto dan Utoyo (2013). Untuk variabel ROE diperoleh nilai koefisien regresi 0.393 dan sig 0.000, yang berarti semakin tinggi
ROE
yang
diperoleh
akan
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil yang
karena
semakin
tinggi
ROE
laba terhadap total ekuitas. Laba dapat diinterprestasikan efisiensi
sebagai
pengukur
oleh investor dalam bentuk
kembalian
atas
investasi/
return
on
investasi (Suwardjono, 2005). Variabel kontrol yang ketiga adalah ukuran diperoleh
perusahaan hasil
(Size),
bahwa
Size
dimana tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin besar perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang
melatar
belakangi
tidak
berpengaruhnya adalah karena perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan, yang pendanaan aktifitas perusahaannya banyak berasal dari pihak eksternal (utang pihak lain) sehingga aset perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengukur besar atau kecilnya perusahaan sebab bisa saja perusahaan memiliki aset yang besar tapi jumlah utang yang harus dibayarkan juga tinggi. Dengan demikian jumlah aset tidak mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi. 5.
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis pertama
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan,
diperoleh hasil bahwa perencanaan pajak
sedangkan ukuran perusahaan (Size) tidak
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
perusahaan pada perusahaan keuangan dan perbankan yang terdaftar di BEI. Pengujian
5.2 Saran
terhadap
Penelitian yang selanjutnya disarankan
variabel corporate governance yang diukur
untuk memperpanjang periode observasi
dengan
data
hipotesis
kedua
dilakukan
kepemilikan
manajerial
dan
yang
akan
digunakan,
komposisi dewan komisaris independen.
panjang
Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa
memberikan gambaran siklus perubahan
kedua variabel tersebut tidak berpengaruh
ekonomi
signifikan
terhadap
nilai
memberikan kontribusi hasil yang lebih
Pengujian
hipotesis
ketiga
perusahaan. dilakukan
tepat
periode
semakin
yang
dan
observasi
lebih
akurat.
luas
akan
sehingga
Pemilihan
sampel
terhadap variabel moderasi pertama yaitu
dilakukan secara random sehingga tidak
perencanaan
kepemilikan
mengisyaratkan kriteria tertentu, sehingga
manajerial yang ditemukan hasil bahwa
diharapkan hasil yang diperoleh dapat
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
digeneralisasi. Penelitian selanjutnya dapat
signifikan dan memperlemah interaksi
menambahkan
variabel
baru
antara
mempengaruhi
hubungan
perencanaan
pajak
dan
perencanaan
pajak
dan
nilai
perusahaan. Kepemilikan manajerial tidak
pajak
cocok
kepemilikan
dijadikan
sebagai
pemoderasi
dan
nilai
yang
perusahaan,
keluarga,
seperti
kepemilikan
terhadap hubungan perencanaan pajak dan
institusional, komite audit dan berbagai
nilai perusahaan. Variabel moderasi kedua
variabel lainnnya.
yaitu interaksi perencanaan pajak dan dewan
komisaris
independen
Daftar Pustaka
yang
diperoleh hasil bahwa dewan komisaris
Amirya, Mirna dan Sari Atmini. 2007.
independen berpengaruh signifikan dan
Faktor-Faktor
yang
memperkuat interaksi antara perencanaan
Mempengaruhi Nilai Perusahaan
pajak dan nilai perusahaan. Variabel
yang Dimediasi oleh Leverage
dewan
Perusahaan
sebagai
Variabel
cocok memoderasi hubungan perencanaan
Intervening: Sebuah
Perspektif
pajak dan nilai perusahaan. Untuk hasil
PeckingOrder
hipotesis variabel kontrol diperoleh hasil
1stAccounting Converence Faculty
komisaris
independen
terbukti
bahwa Leverage dan ROE berpengaruh
Theory.
The
of
Economics
Universitas
Indonesia, Depok.
Faculty Economics
Universitas
Indonesia, Depok.
Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas
OECD. 2001. Corporate Governance in
Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
Asia: A Comparative Perspective.
Corporate
Governance
dan
Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Simposium
Analisis
Jalur.
Nasional Akuntansi
IX di Padang.
Multivariate
dengan
Program
IBM SPSS
19. Badan Penerbit
Universitas
Diponegoro,
Semarang. M.C.&
Meckling.W.H.
1976.
Theory of the Firm: Managerial Behavior
Agency
Cost
And
Ownership Structure. Journal of Financial
Economics
Review,
41(1), 21-30. Keown, J, Arthur. 2006. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan”,
Edisi
Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Murwaningsari,
Etty.
2007.
Pengaruh
Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan
Manajemen
Laba
dengan sebagai
Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ). The
Corporate
Governance
Hubungan
Corporate
Responsibility
pada Social
dan
Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Jensen,
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh
1stAccounting
Conference
Akuntansi XIII di Purwokerto. Shelton, Joanna R. 2001. Governance
Corporate
in
Asia:
A
Comparative Perspective. OECD Silaban, Pharel Jonathan J dan Dahlia Sari. 2013. Pajak
Pengaruh terhadap
Perencanaan Nilai
Ekuitas
Perusahaan dengan Tata Kelola Perusahaan sebagai Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di
BEI
Periode
Penelitian
2009-2011.
Skripsi
Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Suandy,Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Suwardjono.
2005.
Perekayasaan
Teori
Akuntansi, Laporan
Keuangan, Edisi Ketiga. BPFEYogyakarta.
Wahab, Nor Shaipah Abdul dan Kevin M.
Perusahaan”.
Holland. 2012. Tax Planning,
Nasional
Corporate
Manado.
Governance
and
Equity Value. British Accounting Review, Vol 44, No 2, 2012. Winanto
Nilai
dan
Utoyo
Widayat.2013.
”Pengaruh Perencanaan Pajak dan Tata kelola Perusahaan terhadap
www.idx.co.id www.kompas.com
Akuntansi
Simposium XVI
di