Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK Khairul Muhajir1 Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains &Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28, (Komplek Balapan), Yogyakarta E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Top One Octane Booster adalah zat akditif yang berfungsi untuk menaikkan angka oktan pada bahan bakar bensin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil perbandingan emisi gas buang yang dihasilkan motor. Dengan menggunakan Top One Octane Booster dan tanpa menggunakan. Top One Octane Booster. Variabel penelitian yang digunakan adalah putaran, yaitu putaran 1500 – 6000 rpm dan fariasi bahan bakar yaitu premium murni dan premium + Top One Octane Booster. Pengujian dilakukan pada motor tanpa beban. Adapun data yang diambil adalah kandungan CO, CO 2 , HC dan ( lambda ). Penelitian ini dilakukan pada motor yang bekerja dalam keadaan AFR yang tinggi (Campuran kurus), melebihi AFR teoritis. Penurunan emisi gas HC pada penambahan Top One Octane Booster sebesar 11 %, penurunan emisi gas CO 2 sebesar 8 % .Tetapi kadar CO pada gas buang mengalami kenaikan 43,7% dan aman untuk digunakan sebagai pencampur bahan bakar premium. Kata kunci : Premium, Top One Octane Booster, Emisi gas buang. ABSTRACT Top One Octane Booster is additive zat functioning for octane number boosting up in gasoline fuel. The target of this research is to get result of comparison the gas emition yielded by motor, by using Top One Octane Booster and using without Top One Octane Booster. The used research variable is the rotation, that is rotation 1500 rpm – 6000 rpm and fuel variation that is premium and premium + Top One Octane Booster. The examination conducted at motor without burden. As for taken data is content of CO, CO 2 , HC and ( lambda ). This research conducted at laboring motor in a state of high Air Fuel Ratio (thin mixture), exceeding AFR theoretical. Degradation gas emition of HC at addition of Top One Octane Booster equal to 11 %, the degradation gas emition of CO 2 equal to 8 %. But rate of CO at gas emition experiencing of increase 43,7 % and piece to using as of premium fuel mixer. Keywords : Premium, Top One Octane Booster, gas emition.
PENDAHULUAN Top One Octane Booster adalah suatu zat aditip yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas bahan bakar bensin, khususnya adalah menaikkan angka oktan. Pengaruh penggunaan zat aditip ini adalah (1), Menaikkan angka oktan antara 1,5 – 3 angka. (2). Menaikkan akselerasi sampai 6%. (3). Menghemat bahan bakar antara 10 – 20%. (4). Mengurangi kandungan gas berbahaya sampai 50%. (5). Membantu mengeluarkan karbon keluar dari ruang bakar. Perbedaan besar angka oktan akan mempengaruhi kualitas pembakaran, semakin besar angka oktan maka kecenderungan bahan bakar tersebut terjadi detonasi akan semakin kecil. Banyaknya bermunculan zat aditip dipasaran menandakan sadarnya masyarakat sekarang akan pentingnya menghemat bahan bakar yang semakin lama akan semakin langka, dan sadarnya arti pencemaran lingkungan yang disebabkan gas buang dari kendaraan bermotor. Pokok permasalahan adalah pengaruh penggunaan campuran Top One Octane Booster dengan premium terhadap emisi gas buang pada motor bensin 4-tak, khususnya motor Yamaha Vega R. Dipasaran telah banyak tersedia produk atau jenis zat aditip dengan berbagai, merk dan bentuk serta kriteria pemakaian yang berbeda. Merk dan bentuk zat aditip tentunya akan berpengaruh pada proses kesempurnaan pembakaran yang terjadi di ruang bakar, konsumsi bahan bakar, serta emisi gas buang yang dihasilkan. A-339
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil perbandingan emisi gas buang yang dihasilkan motor. Dengan menggunakan Top One Octane Booster dan tanpa menggunakan Top One Octane Booster. Manfaat dari penelitian ini adalah hasil analisa ini diharapkan diperoleh apakah Top One Octane Booster layak apa tidak terutama jika ditinjau dari segi emisi gas buang dan sebagai acuan atau pedoman dalam pengembangan teknologi automotif. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Pengujian dilakukn pada motor 4 langkah, yaitu motor Yamaha Vega R Th 2005. 2. Tidak menghitung prestasi motor berupa torsi dan daya. 3. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat gas analizer dengan type STARGAS 898, terhadap kandungan HC, CO, CO2, dan (lambda) dalam gas buang motor bensin. 4. Pengujian dilakukan pada sepeda motor tanpa beban. METODE 1. Metode literatur. Studi literatur untuk mengumpulkan data–data serta memperdalam terhadap materi studi. Baik dari buku – buku, media massa maupun dari media elektronik (Internet) dan juga media yang lainnya. 2. Metode observasi. Metode observasi merupakan tahapan dari pengamatan dan pelaksanaan pengujian untuk dapat menarik kesimpulan, sebagai bagian dari penyusunan Laporan Penelitian PEMBAHASAN Tabel 1. Vs Putaran Bahan Bakar Premium Murni Premium+ Top One Octane Booster
1500
2000
2500
Putaran Motor dalam Rpm 3000 3500 4000 4500
5000
5500
6000
1,68
1,7
1,84
2,11
1,97
1,98
2,04
2,13
2,1
2,19
1,6
1,74
1,74
1,85
2,00
2,12
2,16
2,21
2,28
2,24
Putaran Motor dalam Rpm 3000 3500 4000 4500
5000
5500
6000
Tabel 2. AFR Vs Putaran Bahan Bakar Premium Murni Premium+ Top One Octane Booster
1500
2000
2500
24,7
25,1
28
31
28,9
29
30
31,3
30,9
32,2
23,4
25,6
25,6
27,3
29,4
31,2
31,7
32,5
33,5
32,9
Tabel 3. CO Vs Putaran Bahan Bakar Premium Murni Premium+ Top One Octane Booster
1500
2000
2500
Putaran Motor dalam Rpm 3000 3500 4000 4500
5000
5500
6000
6,504
4,75
2,517
0,272
1,08
0,636
0,271
0,204
0,211
0,213
7,653
5,547
4,617
3,019
0,936
0,246
0,195
0,199
0,175
0,162
A-340
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Tabel 4. CO2 Vs Putaran Bahan bakar Premium Murni Premium+ Top One Octane Booster
1500
2000
2500
Putaran Motor dalam Rpm 3000 3500 4000 4500
5000
5500
6000
7,6
11,27
12,46
11,85
12,72
13,35
13,02
12,08
12,34
11,31
7,31
9,39
11,13
11,56
12,5
12,04
11,72
11,17
10,64
11,04
Tabel 5. HC Vs Putaran Bahan Bakar Premium Murni Premium + Top One Octane Booster
1500 2034
2000 745
2500 522
1698
592
424
Putaran Motor dalam Rpm 3000 3500 4000 4500 593 453 349 304 446
451
396
384
5000 340
5500 325
6000 397
396
331
280
AFR
AFR Vs Putaran 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (Rpm) Premium
Premium+Top One Octane Booster
Grafik 1. AFR Vs Putaran Pada penggunaan kedua bahan bakar, yaitu premium murni dan campuran premium dengan Top One Octane Booster pada tiap putaran rata rata terjadi kenaikan AFR, yang disebabkan oleh campuran bahan bakar + udara terlalu kurus. Pada putaran 3500 – 6000 rpm penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster cenderung terjadi kenaikan AFR dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini disebabkan bahwa Top One Octane Booster berfungsi untuk menaikkan angka octane, sehingga pada kondisi motor yang beroperasi pada campuran kurus bahan bakar premium + Top One Octane Booster ini mengalami tingkat kelebihan oksigen yang lebih banyak di bandingkan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini dikarenakan pada kondisi campuran kurus untuk mendekati angka AFR teoritis bahan bakar yang memiliki angka oktane lebih tinggi membutuhkan udara yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Pada kedua penggunaan campuran bahan bakar, kandungan CO pada setiap putaran cenderung mengalami penurunan, ini disebabkan karena perbandingan campuran bahan bakar – udara terlalu kurus, yang disebabkan oleh penyetelan Air screw terlalu besar. Pada putaran 3500 – 6000 rpm penggunaan premium yang dicampur dengan Top One Octane Booster mengalami penurunan kandungan CO pada gas buang dibandingkan menggunakan premium murni, ini disebabkan pencampuran Top One Octane Booster dengan premium, mengalami kenaikan angka oktan, sehingga pada kondisi campuran kurus bahan bakar ini mengalami tingkat kekurusan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan premium murni. Pada putaran 3500 – 6000 Rpm pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi penurunan kandungan CO sebesar 0,7 % A-341
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Grafik CO Vs Putaran
CO (% V ol)
10 8 6 4 2 0 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran motor (rpm) Premium
Premium+Top One Oktane Booster
Grafik 2. CO Vs Putaran
CO2 (% Vol)
Grafik CO2 Vs Putaran 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (rpm) Premium
Premium+Top One Octane Booster
Grafik 3. CO 2 Vs Putaran Pada grafik ini terlihat bahwa penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster menghasilkan kandungan emisi gas buang CO 2 yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni, ini disebabkan campuran bahan bakar + udara lebih kurus. Sehingga mengalami pembakaran yang lebih tidak sempurna dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Tetapi pada kedua penggunaan bahan bakar pada putaran 4000 – 6000, rpm. kandungan CO 2 pada gas buang mengalami penurunan, ini didukung oleh grafik AFR yang semakin naik, artinya terjadi pembakaran yang semakin tidak sempurna. Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi pengurangan kadar CO 2 sebesar 9,5 % Volume. Pada penggunaan bahan bakar premium murni ataupun dengan pencampuran Top One Octane Booster, pada putaran 1500 rpm menghasilkan kandungan HC yang lebih tinggi dibandingkan kandungan HC yang terjadi pada putaran 2000 – 6000 rpm. Ini disebabkan karena temperatur yang terlalu rendah untuk terjadinya pembakaran, maka mengakibatkan perambatan pembakaran juga berjalan semakin lambat, sehingga kandungan HC keluar sebelum terbakar. Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster menghasilkan kandungan HC pada emisi gas buang yang lebih rendah bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Ini disebabkan pada penggunaan Top One Octane Booster yang mengakibatkan angka oktan menjadi naik, sehingga cenderung memiliki sifat lebih mudah terbakar dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. Pada penggunaan bahan bakar premium + Top One Octane Booster terjadi pengurangan kadar HC sebesar 66,4 ppm / Volume.
A-342
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Grafik HC Vs Putaran
H C (p p m V o l )
2500 2000 1500 1000 500 0 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000 Putaran Motor (rpm) Premium
Premium+Top One Octane Booster
Grafik 4. HC Vs Putaran KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian pengaruh penggunaan campuran Top One Octane Booster dengan premium terhadap emisi gas buang pada motor Yamaha Vega R, data yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai kualitas pembakaran dan dapat diambil kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Penggunaan Top One Octane Booster mengalami kenaikan kadar CO sebesar 43,7 %. Pada putaran 1500 Rpm - 3000 Rpm pada kondisi campuran kurus, penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan gas CO yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan premium murni. Yaitu mengalami kenaikan 7,2 % Vol. Tetapi pada putaran 3500 Rpm – 6000 Rpm menghasilkan kandungan gas CO yang lebih rendah. Yaitu mengalami penurunan sebesar 0.9 % Vol.Dari kedua jenis bahan bakar, masih memenuhi ambang batas yang teleh ditentukan pemerintah, yaitu sebesar 4,5 % Vol. karena kedua jenis bahan bakar memiliki kandungan CO ratarata, untuk premium + Top One Octane Booster sebesar 2,3 % Vol dan premium murni 1,6 % Vol. 2. Pada penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan kadar HC rata-rata sebesar 539 ppm Vol, dan premium murni menghasilkan kadar HC rata-rata 606 ppm Vol. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan Top One Octane Booster dapat menurunkan kadar HC pada gas buang sebesar 67 ppm Vol atau 11 % 3. Pada penggunaan Top One Octane Booster + premium menghasilkan gas CO 2 , rata-rata sebesar 10,85 % Vol dan bila menggunakan premium murni menghasilkan gas CO 2 , rata-rata sebesar 11,8 % Vol. Artinya dengan menambahkan Top One Octane Booster maka akan mengurangi kandungan emisi gas CO2 sebesar 8 %. 4. Pada putaran motor 3500 Rpm, yaitu pada AFR 29,4 : 1 merupakan titik kulminasi dari penggunaan bahan bakar Top One Octane Booster + premium terhadap AFR bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium murni. DAFTAR PUSTAKA Arends BPM, Berenschot H. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Erlangga Aris Munandar, Wiranto. 1988. Motor Bakar Torak. Bandung: ITB. Cengel A. Yunus, Michael A. Boles, 1994, “ Termodinamics An Engineering Approach “, Mc GrawHill, Inc, New York. Daryanto. 2003. Motor Bensin Pada Mobil. Bandung: CV. Yrama Widya. Majalah Montorku edisi XXIX /MTR/ MINGGU II/SEPTEMBER 2006 Nugroho Agus. 2005. Pengaruh Penambahan Etanol Pada Motor Astrea Grand Terhadap Emisi Gas Buang Dan Konsumsi Bahan Bakar. Yogyakarta. ISTA. Prihandana Rama, Hendroko Roy, & Nuramin Makmuri. 2003. Menghasilkan Bio Diesel Murah, Mengatasi Polusi & kelangkaan BBM. Team. 1994. Training Manual Toyota. A-343