IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520
1
Pengaruh Pengendalian Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Manajemen Kualitas Proses Pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Kota Palembang 1,2,3
Yesika Gunawan*1, Betri2, Raisa Pratiwi3 STIE Multi Data Palembang; Jl. Rajawali No 14 Palembang, Telp (0711) 376400 1,2,3 Jurusan Akuntansi, Palembang 1 e-mail: *
[email protected],
[email protected], 3
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian akuntansi manajemen (quality goal dan quality feedback) terhadap manajemen kualitas proses pada perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 75 responden dengan responden sebanyak 36 orang. Data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner. Metode penelitian adalah kuantitatif. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa hanya variabel quality feedback yang berpengaruh signifikan terhadap manajemenn kualitas proses. Sedangkan variabel quality goal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen kualitas proses. Pada uji F yang dilakukan menunjukan bahwa quality goal dan quality feedback secara simultan berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses. Kata kunci— Quality Goal, Quality Feedback, Manajemen Kualitas Proses.
Abstract The research objective was to determine the influence of management accounting control systems (quality goals and quality feedback) on the total quality management in company manufacturing enterprises in the city of Palembang. The method used is the method of associative research. The population in this study were 75 respondents to the respondents as many as 36 people. The data used is primary data. Methods of data collection using the questionnaire technique. Research method is of quantitative. The results of these studies show that only quality feedback variables that significantly influence the total quality management. While the goal of quality variables partially no significant effect on the total quality management. In the F test conducted showed that quality goals and quality feedback simultaneously affect the total quality management. Keywords— Quality Goal, Quality Feedback, Total Quality Management.
1. PENDAHULUAN
D
alam suatu bisnis tidak dapat dipungkiri, bahwa untuk tingkat persaingan dalam era globalisasi saat ini semakin tajam dan semakin sulit. Kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat sejalan dengan perubahan selera konsumen akan suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan atau bisnis, hal ini Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
IJCCS 2
ISSN: 1978-1520
memunculkan tantangan tersendiri dan peluang emas yang akan meningkatkan profitabilitas suatu entitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan performance yang baik tetapi juga harus memenuhi kriteria konsumen[1]. Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk pasti ia akan melakukan pembelian kembali (rebuying) terhadap produk tersebut. Hal ini memberikan dampak positif bagi suatu perusahaan. Perusahaan akan mendapat kepercayaan dari masyarakat dan kemenangan dalam persaingan. Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang di dalamnya terjadi proses produksi untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang layak untuk dipasarkan. Sistem Akuntansi Manajemen sebagai variabel kontekstual dinilai dapat mempengaruhi hubungan Manajemen Kualitas Proses dan Kinerja Kualitas Produk. Jadi, dalam hubungan ketiga variabel tersebut Sistem Akuntansi Manajemen lebih tepat difungsikan sebagai variabel moderating. Sistem Akuntansi Manajemen memiliki tiga fungsi manajemen yaitu pengendalian, koordinasi, perencanaan. Fungsi pengendalian (operating control) inilah yang akan diambil sebagai variabel moderating yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain terhadap Manajemen Kualitas Proses dan Kinerja Kualitas Produk. Berdasarkan pemaparan diatas, hal yang menjadi motivasi untuk melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hubungan Manajemen Kualitas Proses dipengaruhi oleh penerapan sistem perusahaan tersebut berada. Pusat permasalahan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Pengendalian Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Manajemen Kualitas Proses Pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Kota Palembang”.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen merupakan sistem alat, yakni jenis informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi[2]. 2.2 Manajemen Kualitas Proses Manajemen Kualitas Proses merupakan salah satu fungsi dari Total Quality Management (TQM)[3]. Manajemen kualitas proses merupakan serangkaian proses untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Keunggulan organisasi yang sudah menerapkan manajemen kualitas adalah dapat melakukan pengembangan konsep kualitas dengan pendekatan totalitas. 2.3 Kerangka Pemikiran Model pemikiran yang dibuat pada penelitian ini adalah berupa gambar alur pemikiranseperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. 2.4 Hipotesis Hipotesis pengujian kebenaran diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Goal dan Feedback secara parsial berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Kota Palembang. H2 : Goal dan Feedback secara simultan berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Kota Palembang.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
ISSN: 1978-1520
3
Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir
3. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu pengendalian sistem akuntansi manajemen terhadap manajemen kualitas proses. 3.2 Objek/Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada seluruh perusahaan manufaktur yang ada di Kota Palembang. Berikut daftar nama perusahaan manufaktur yang ada di Kota Palembang seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1: Tabel 1 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur di Kota Palembang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Perusahaan PT Susal Prima Permai PT Garam PT Cahaya Murni Sriwindo PT Kilang Aspal Utama PT Artha Nusa PT Pupuk Sriwidjaja PT Sumber Plasindo Jaya Sakti PT Sumeks Intermedia PT Indofood Sukses Makmur PT Sukses Subur Sentosa PT Jarum Mas Unggul PT Sari Roti Tbk PT Rambang
No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Perusahaan PT Nilaco Permai PT Semen Baturaja PT Gaja Ruku PT Badja Baru PT Astra Internasional Tbk PT Aneka Bumi P PT Sunan Rubber PT Panca Samudra PT Interbis PT Indokarya Internusa PT Kurnia Persada Mitra Mandiri PT Carrefour
Sumber: Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sumsel 2014
3.3 Teknik Pengambilan Sampel Sasaran populasi pada tabel tersebut adalah perusahaan manufaktur berskala besar sesuai dengan informasi yang diperoleh dari departemen perindustrian perdagangan Kota Palembang selama tahun 2014 yaitu dari perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang. Seluruh populasi akan diteliti dengan sasaran responden manajer puncak (Top Manager) atau karyawan yang menangani bidang akuntansi pada populasi penelitian sebanyak 25 perusahaan manufaktur. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 4
ISSN: 1978-1520
3.4 Jenis dan Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, di mana sumber data primer yang digunakan ini diperoleh dari hasil pengamatan direct survey yang dilakukan pada perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada top manager, department akuntansi dan karyawan yang menangani bidang akuntansi. 3.6 Definisi Operasional Berikut daftar definisi operasional seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2: Tabel 2 Daftar Definisi Operasional No.
1
Variabel dan subvariabel
Indikator 1.
Sistem Akuntansi Manajemen Quality Goal (X1)
Quality Feedback (X2)
2
Definisi
Manajemen Kualitas Proses(Y)
Tingkatan kinerja individu atau organisasi yang hendak dicapai.[4]
2.
3. Pemenuhan beberapa 1. fungsi dan biasanya mengacu pada informasi atas pencapaian tingkatan kinerja atau cara, yang 2. menggambarkan bahwa efisiensi pencapaian 3. kinerja telah dilaksanakan. 1. Serangkaian proses untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
2.
Penetapan target maksimum terjadinya biaya sisa ditahan, Pengerjaan kembali, dan Produk cacat. Tujuan mampu untuk dilaksanakan. Dapat diterima dan dimengerti. Penggunaan berbagai tipe penilaian kualitas dalam pengukuran kinerja kualitas produk. Pengumpulan data dan analisis secara berkelanjutan. Pengumpulan kualitas data dan aplikasi dalam rencana kerja. Tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat penyelesaian atas keluhan pelanggan terhadap kualitas produk. Keterlibatan personal dalam menentukan strategi kepemimpinan dalam proses menghasilkan produk.
Skala
Interval
Interval
Interval
Sumber: Penulis, 2014.
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menilai pengaruh pengendalian sistem akuntansi manajemen terhadap manajemen kualitas proses pada perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat hasil kuesioner dengan menggunakan tabulasi berupa penilaian dari hasil pengisian kuesioner. Test of Validity dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukuran yang telah disusun memiliki validitas atau tidak. Teknik korelasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product Moment, Teknik Korelasi Product Moment memerlukan tingkat pengukuran variabel sekurang-kurangnya interval. Jika r-hitung > r-tabel, valid, sedangkan jika r-hitung < r-tabel, tidak valid[5]. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
ISSN: 1978-1520
5
Metode Alpha Croncbach yaitu menentukan reliable dan tidaknya suatu instrumen penelitian dengan cara membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Jika nilai Cronbach’s Alpha Item > Nilai Alpha, reliable, sedangkan Nilai Croancbach’s Alpha Item < Nilai Alpha, tidak reliable. Uji normalitas yaitu menggunakan uji Kolmogrof-Swirnov, yaitu membandingkan hasil Kolmogrof-Swirnov tabel dengan ketentuan yaitu apabila nilai Kolmogrof-Swirnov-hitung >Kolmogrof-Swirnovtabel, maka distribusi data adalah tidak normal[6]. Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk melihat adanya heteroskedastisitas, dilakukan dengan melihat pola tertentu dari titik-titik data pada scatter graf dengan dasar pengambilan keputusan. Apabila titik-titik data membentuk pola tertentu pada grafik (bergelombang, melebar, menyempit atau mengumpul), maka terjadi heteroskedastisitas dan begitu sebaliknya. Uji multikolinieritas adalah antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Pendeteksian terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIP > 10 maka terdapat gejala multikolinearitas yang tinggi[7]. Uji autokorelasi adalah alat uji yang digunakan untuk mendeteksi gejala autokolerasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson (d). Hasil perhitungan Durbin- Watson (d) dibandingkan dengan nilai dtabel pada ∝ = 0,05. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas (dU) dan nilai batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k[7]. Metode analisis regresi linear berganda untuk meneliti pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap manajemen kualitas proses dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Uji hipotesis menggunakan Uji T yaitu goal dan feedback berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses pada perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang secara parsial serta uji F yaitu goal dan feedback berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses pada perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang secara simultan.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sampel perusahaan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur berskala besar di Kota Palembang yang terdaftar dalam Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sumsel 2014 sebanyak 25 perusahaan. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini pada dasarnya merupakan transformasi data penelitian dalam tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, dilakukan penyebaran kuesioner kepada masing-masing perusahaan manufaktur yang ditujukan kepada manajer puncak atau karyawan yang menangani bidang akuntansi yang bekerja pada perusahaan manufaktur tersebut. Berdasarkan hasil pengujian validitas dari variabel quality goal, quality feedback, dan Manajemen Kualitas Proses diperoleh hasil sebagai berikut:
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 6
ISSN: 1978-1520 Tabel 3 Uji Validitas Quality Goal Pernyataan P1 P2 P3 P4 P5
Correlation .518 .875 .529 .580 .875
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Tabel 4 Uji Validitas Quality Feedback Pernyataan P1 P2 P3 P4 P5
Correlation .823 .532 .453 .822 .666
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Tabel 5 Uji Validitas Manajemen Kualitas Proses Pernyataan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Correlation .706 .569 .503 .389 .354 .706 .418 .567 .625 .625
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Dari hasil tersebut semua item pernyataan dari masing-masing variabel X dinyatakan valid, karena nilai r hitung > r tabel yang ditetapkan sebesar 0,329. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari tiap tiap item pertanyaan dari setiap masing-masing variabel, berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 6 Uji Realibilitas Variabel Quality Goal Quality Feedback Manajamen Kualitas Proses
Crobanch Alpha .702 .673 .725
N of items 5 5 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
7
ISSN: 1978-1520
Nilai crobanch alpha pada tiap variabel yang diujikan. Pada ketiga variabel yang diujikan memiliki nilai crobanch alpha yang lebih dari 0,6 sehingga dapat dikatakan reliable. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residu (perbedaan yang ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam pengujian ini digunakan pengujian kolmogorov smirnov Test. oTabel 7 Uji Kolmogorov-Smirnovv
Kolmogorov-Smirn Test
Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
36 0 1.53118 .179 .179 -.095 1.077 .197
b. User Specified
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Berdasarkan uji tersebut maka didapatkan hasil perhitungan dari sebelumnya, dapat dilihat bahwa standardized residual 0,197, maka 0,197 > 0.05 dinyatakan normal. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Terlihat bahwa titik pada scatter plot menyebar pada sumbu di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan titik tidak membentuk suatu pola tertentu, menunjukkan tidak terjadinya heteroskedastisitas.
. Gambar 2 Grafik Scatterplot Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas, yaitu adanya hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi, pengujian ini melibatkan VIF dan nilai tolerance.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 8
ISSN: 1978-1520
Tabel 8 Uji Multikolonieritas Coefficientsa Unstandardized Collinearity Coefficients Statistics Model B Std. Error Tolerance VIF 1 (Constant) 37.892 4.233 Quality Goal -.170 .346 .320 3.120 Quality Feedback .083 .342 .320 3.120 a. Dependent Variable: Manajemen Kualitas Proses Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Berdasarkan uji tersebut maka didapatkan hasil perhitungan bahwa nilai tolerance dari 2 variabel bebas semuanya lebih besar dari 0.10 ( >0.10), demikian pula dengan nilai VIF yang lebih kecil dari 10 ( <10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolonieritas. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui apakah sebuah model regresi yang ada memiliki error pada periode sebelum t dan pada periode t. Tabel 9 Uji Autokorelasi Model Summaryb R Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Square Estimate 1 .534a .376 .549 2.699 2.403 a. Predictors: (Constant), Quality Feedback, Quality Goal b. Dependent Variable: Manajemen Kualitas Proses Model
R
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Berdasarkan uji tersebut maka didapatkan nilai DW (2.403) berarti dU
0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ho1.1 diterima dan menunjukan bahwa variabel quality goal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen kualitas proses dan variabel quality feedback t hitung sebesar 2.235, nilai ini lebih besar dari t tabel yang ditetapkan sebesar 2.035 (2.235 > 2.035) dan juga memiliki nilai signifikansi sebesar 0.022 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha1.2 diterima dan menunjukkan bahwa variabel quality feedback berpengaruh secara parsial terhadap manajemen kualitas proses.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
9
ISSN: 1978-1520
Tabel 10 uji T Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 37.892 4.233 Quality Goal -.170 .346 Quality feedback .083 .342 a. Dependent Variable: Manajemen Kualitas Proses Model
t
Sig.
8.951 .000 -.150 -.491 .626 .075 2.235 .022
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel quality goal dan quality feedback menjelaskan variabel manajemen kualitas proses dalam model yang diuji. Tabel 11 Uji F ANOVAa Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 2.352 2 1.176 3.339 .045 240.398 33 7.285 242.750 35
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Bahwa pada Tabel 11 uji F hitung adalah 3.339 dan F tabel pada penelitian ini adalah sebesar 3.285. Berdasarkan pada kriteria yang ada apabila F hitung > F tabel: ditolak dan diterima yang dibuktikan dengan 3.339 (F hitung) > 3.285 (F tabel). Hal ini menyatakan bahwa Ha3 diterima dan menunjukkan bahwa quality goal dan quality feedback berpengaruh signifikan terhadap manajemen kualitas proses. Koefisien determinasi ini menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel (umumnya variabel Y) oleh variabel independen. Tabel 12 Uji Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square .534a
Adjusted R Square
.376
.549
Std. Error of the Estimate 2.699
a. Predictors: (Constant), Quality Feedback, Quality Goal b. Dependent Variable: Manajemen Kualitas Proses Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2014
Bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (Manajemen Kualitas Proses) adalah sebesar 37,6% ditentukan oleh variabel quality goal, dan quality feedback. Selebihnya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti quality incentive, integritas, dan lain-lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Uji regresi linier berganda yaitu dari tabel coefficients (a) di atas, didapat persamaan regresi linier berganda yaitu:
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS 10
ISSN: 1978-1520
Y= 37.892 – 0.170 Quality Goal + 0.083 Quality Feedback + e 4.3 Pembahasan Dari hasil penelitian uji hipotesis uji T, bahwa t hitung pada variabel quality goal (X1) menunjukkan nilai coefficients sebesar 0.491 dengan nilai signifikan 0.625. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 (0.625 > 0.05) dan nilai t hitung < t tabel (0.491 < 2.035). Yang menyatakan bahwa quality goal secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses. Hasil yang didapat dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Flynn[8] yang juga menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan hal ini berarti tidak adanya control system dalam hubungan kedua variabel tersebut, dikarenakan perbedaan culture. Serta nilai t pada variabel quality feedback (X2) menunjukan nilai coefficients sebesar 2.235 dengan nilai signifikansi 0.022. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 (0.022 < 0.05) dan nilai t hitung > t tabel (2.235 > 2.035). yang menyatakan bahwa quality feedback secara parsial berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses. Hasil yang didapat dari penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wardani[4] yang menyatakan bahwa quality feedback berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses. Hal ini dikarenakan penerapan sistem akuntansi seperti quality feedback pada perusahaan dapat mengubah perilaku individu atau kelompok ke arah kinerja yang lebih baik. Sedangkan uji hipotesis uji F (secara simultan) menunjukkan bahwa F hitung 3.339 dan F tabel pada penelitian ini sebesar 3.285. Berdasarkan kriteria apabila F hitung > F tabel maka ditolak dan diterima yang dibuktikan dengan 3.339 (F hitung) > 3.285 (F tabel). Hal ini menyatakan bahwa quality goal dan quality feedback secara simultan berpengaruh terhadap manajemen kualitas proses. Quality goal dan quality feedback secara bersama-sama bisa mempengaruhi manajemen kualitas proses secara keseluruhan, adanya quality goal tentunya akan mengharapkan quality feedback sehingga akan mendukung proses manajemen kualitas proses.
5. KESIMPULAN Secara parsial variabel quality goal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen kualitas proses dengan t hitung > t tabel yaitu 0.491 > 2.035. Sedangkan untuk variabel quality feedback memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen kualitas proses, hal ini didukung dengan t hitung > t tabel yaitu 2.235 > 2.035. Dari kedua variabel yang diujikan hanya variabel quality feedback yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen kualitas proses. Secara simultan quality goal dan quality feedback berpengaruh signifikan terhadap manajemen kualitas proses. Hal ini terlihat dari f hitung > f tabel yaitu 3.339 lebih besar dari 3.285.
6. SARAN Bagi pihak perusahaan perusahaan harus lebih cermat dan mampu mencapai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai dengan ketetapan yang sudah jelas dan harus mudah dimengerti oleh masing-masing invidu atau pun kelompok. Sehingga diperlukannya fase implementasi yaitu berupa fase persiapan, fase perencanaan dan fase pelaksanaan agar lebih baik. Ini terlihat dari hasil penelitian bahwa variabel quality goal belum tentu dapat menentukan manajemen kualitas proses. Bagi peneliti selanjutnya, karena penelitian ini hanya melibatkan quality goal dan quality feedback saja sehingga disarankan untuk menambah variabel-variabel independen lain yang bisa mempengaruhi variabel manajemen kualitas proses sehingga dapat dianalisis Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
IJCCS
ISSN: 1978-1520
11
pengaruhnya. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat membagikan dan menarik data kuesioner tanpa perantara dan dilakukan sebelum memasuki batas akhir penelitian. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan jumlah responden yang lebih banyak dalam mengolah data.
DAFTAR PUSTAKA [1] Ciptani, M K 2006, Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar, Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol 2, No. 1, Universitas Kristen Petra, Surabaya. [2] Rudianto 2006, Akuntansi Manjemen : Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen, Grasindo, Jakarta. [3] Garrison, Noreen dan Brewer 2006, Akuntansi Manajerial, Edisi ke -11, Salemba Jakarta. [4] Wardani, Bertha 2009, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Hubungan Manajemen Kualitas Proses Dan Kinerja Kualitas Produk, Jurnal, Universitas Islam Agung, Semarang. [5] Alhusin, Syahri 2006, Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS For Window, Edisi Revisi, Graha Ilmu, Yogyakarta. [6] Priyatno, Duwi 2014, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis, Andi, Yogyakarta. [7] Sanusi, Anwar 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. [8] Flynn,B.B., Sakakibara,S.,and Schroeder, R 2006, Relationship between JIT and TQM: Practices and Performance, Academy of Management Journal. Vol 38 (5), h. 1325-1360.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)