PENGARUH PEMAKAIAN SUPERPLASTICIZER (SIKA VISCOCRETE 1003) DALAM RANCANGAN BETON MUTU TINGGI Febri Yonnes, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang Email :
[email protected],
[email protected].
[email protected]
Abstrak
Beton merupakan suatu material yang keras menyerupai batu yang dibuat dengan campuran semen, pasir, kerikil/split dan air serta dengan penambahan bahan lainnya yang dapat mempengaruhi beton itu sendiri. Penelitian ini menggunakan aditif sika viscocrete 1003 yang bertujuan untuk menambah nilai kuat tekan beton dari rancangan beton normal pada umur 28 hari. Urutan penelitian dimulai dari pengumpulan material, pengumpulan data, pengujian agregat, proses rekayasa, pembuatan benda uji, pengujian sample dan mengambil kesimpulan dari penelitian tersebut. Untuk persentase aditif sika viscocrete 1003 ini bervariasi antara 0,2 %, 0,4 %, 0,6% diambil dari berat semen, ditambah dengan komposisi campuran beton normal dibuat dalam benda uji slinder ukuran 10 x 30 dengan variasi umur 7, 14, dan 28 hari. Penelitian dengan menggunakan aditif sika viscocrete 1003 ini menghasilkan nilai slump yang begitu tinggi semakin besar penambahannya semakin tinggi nilai slump yang didadapat. Nilai dari kuat tekan yang didapat dari penambahan superplasticizer ini pada umur 28 hari semakin besar sejalan dengan semakin besar pula jumlah persentase penambahan yang diberikan. Pada campuran 0,2 % didapat nilai kuat tekan sebesar 44.07 Mpa, campuran 0,4 % sebesar 49.84 Mpa dan campuran 0.6 % sebesar 51.96 %, dari kuat tekan beton normal dihasilkan sebesar 42.24.Mpa. Kata Kunci: Kuat tekan beton, aditif, Superplasticizer.
1
THE INFLUENCE OF USING SUPERPLASTICIZER (SIKA VISCOCRETE 1003) IN DESIGNING HIGH QUALITY CONCRETE Febri Yonnes, Hendri Warman, Khadavi Civil Engineering Department, Faculty of Civil Engineering and Planning Bung Hatta University Padang Email :
[email protected],
[email protected].
[email protected]
Abstract Concrete is a hard material like stone which made from a mixture of cement, sand, gravel / split and water, and addition of other ingredients that may affect the concrete itself. This research used additives sika viscocrete 1003 which aimed to increase the value of strength concrete from the normal concrete design at the age 28 days. The procedures of the research as follow collecting the materials, collecting the data, aggregate testing, engineering process, creating the specimens test, sample testing and concluding the research. The percentage of sika viscocret 1003 are varied between 0,2 %, 0,4 %, 0,6 % taken from cement weight and normal concrete mixture composition in cylinder specimen testing 10 x 30 at the varied age 7, 4, and 28 days. The used of additives sika viscocrete 1003 produce higher slump value, if the addition is greater the slump value gained higher. The value of concrete strength which gained from the superplasticizer at the age 28 days is greater in line with the greater percentage which given. At the mixture 0,2 % is gained the value of strength 44,07 Mpa, mixture 0,4 % is 49,84 Mpa and the mixture 0,6 is 51,96 %, and 42,24 Mpa is gained from the normal strength concrete. Keyword: compressive strength of concrete, additive, Superplasticizer
tinggi,perawatan
PENDAHULUAN
yang
mudah,dan
dapat dibentuk sesuai dengan yang
1.1 Latar Belakang Beton merupakan salah satu bahan pilihan sebagai bahan untuk struktur dalam konstruksi bangunan. Beton diminati karena banyak memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan lainnya,
antara
relatif,memiliki
lain
harga
kekuatan
yang yang
diharapkan.Inovasi
teknologi
selalu
guna
dituntut
beton
menjawab
tantangan kebutuhan konstruksi pada saat
ini,
Beton
yang
dihasilkan
diharapkan mempunyai kualitas tinggi meliputi kekuatan dan daya tahan. Secara praktis kuat tekan beton dapat
2
mengambarkan sifat lain seperti kedap
tinggi
air , kekuatan dan ketahanan terhadap
diujicobakan untuk mendapatkan kuat
pengaruh
tekan yang lebih tinggi.
cuaca.
Hal
lain
yang
mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi dilihat
yang
mana
saat
ini
terus
I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari perencanaan atau
dari faktor efektifitas dan tingkat bahan
penelitian ini adalah untuk mengkaji
pengisi (filler) pada beton terbuat dari
bahwa untuk menghasilkan kuat tekan
bahan-bahan yang mudah diperoleh,
beton yang tinggi dapat dipengaruhi
mudah
oleh beberapa bahan tambah baik yang
efisiensinya.
Secara
diolah
umum
(workability)
dan
mempunyai keawetan (durability) serta
berupa
kekuatan
mineral/material
(strength)
yang
sangat
zat-zat
kimia
atau
tambahan
lainnya.
diperlukan. Berbagai penelitian dan
Beton mutu tinggi umumnya biasa
percobaan dibidang beton dilakukan
ditambahkan dengan bahan tambah
sebagai upaya untuk meningkatkan
tertentu yang dapat meningkatkan
kualitas beton. Teknologi bahan dan
mutu beton itu sendiri, yaitu bahan
teknik pelaksanaan yang diperoleh dari
selain semen, pasir, kerikil/split dan air
hasil penelitian dan percobaan tersebut
yang
dimaksudkan untuk menjawab tuntutan
campuran beton sebelum atau selama
yang
pengadukan beton untuk merubah sifat
semakin
tinggi
terhadap
ditambahkan
sifat
gedung-gedung
dan
direncanakan. Sika Viscocrete 1003 ini
bangunan massal lainnya dibutuhkan
Dapat digunakan untuk jenis beton
beton dengan kekuatan tinggi, Beton
dengan aliran tinggi, beton dengan
mutu tinggi merupakan pilihan yang
pengurangan air yang sangat tinggi
paling tepat untuk menciptakan suatu
hingga 30%, kalau digunakan dalam
konstruksi yang sesuai dengan yang
dosis rendah dapat mengurangi air
diharapkan. Dengan demikian kuat
antara 10-15%, beton mutu tinggi, dan
tekan beton menjadi kriteria dasar
beton dalam cuaca panas dan dengan
dalam
transportasi
menentukan
kualitas
beton
secara umum. Sika Viscocrete-1003 merupakan salah satu bahan tambah dalam perencanaan beton dengan mutu
sesuai
adukan
pemakaian beton. Dalam pembangunan bertingkat
beton
pada
dengan
diperpanjang
yang
dan
kemampuan kerja. Urutan
kegiatan
penelitian
meliputi pengumpulan data, proses
3
rekayasa,
pengujian
sample,
dan
1.
Air entraning Agent (ASTM C260),
pembahasan dari semua kegiatan Untuk
yaitu
pesentase
ini
meningkatkan kadar udara, agar
bervariasi antara 0.2%, 0,4%, 0,6%.
beton tahan terhadap pembekuan
Tujuan persentase ini diambil dari
dan pencucian terutama untuk
ketentuan produk sika yang mana
daerah salju.
penambahan
bahan
pengunaan produk sika viscocrete 1003
2.
bahan
tambahan
untuk
Chemical Admixture / Admixture
untuk pembuatan beton plastis kisaran
Kimia (ASTM C49 dan BS 5075)
pemakaian produk ini antara 0,2% –
yaitu bahan tambah kimia yang
0,6% dari situlah dilakukan percobaan
ditambahkan untuk mengendalikan
perencanaan
campuran
waktu pengerasan (mempercepat
dengan zat additive sika viscocrete 1003
atau memperlambat), mereduksi
untuk mendapatkan komposisi yang
kebutuhan air dan memudahkan
ideal dalam campuran bahan beton
dalam pengerjaan beton.
proporsi
seperti semen, pasir, split/kerikil dan air
3.
Mineral admixture, yaitu bahan
dengan benda uji slinder dengan variasi
mineral
umur rencana 7, 14, 28 hari.
ditambahkan untuk memperbaiki
Tujuan
dari
Penelitian
ini
adalah untuk mendapatkan komposisi campuran beton dan kuat tekan dengan mutu tinggi dengan pemakaian bahan tambah Sika Viscocrete 1003.
yang
dihaluskan
dan
sifat beton agar mudah dikerjakan dan meningkatkan kekuatan dan keawetan beton. Pada
penelitian
ini
dipakai
bahan tambah Sika Viscocrete 1003 yang mana produk keluaran PT.Sika ini
Penambahan bahan tambah tersebut
masuk dalam kategori bahan tambah
kedalam
sudah
bagian Chemical Admixture/Admixture
terbukti dapat merubah kinerja beton
Kimia yang dalam rancangan campuran
tersebut yaitu kekuatan, kemudahan
beton dapat memfasilitasi pengurangan
pengerjaan,
air yang eksterm serta dikembangkan
campuran
beton
keawetan, dan
kinerja
lainnya dalam memenuhi kebutuhan beton
untuk
kontruksi
untuk produksi beton aliran tinggi.
yang
memerlukan beton itu tersebut. Bahan tambah tersebut dapat
Menurut
standart
ASTM,
terdapat 7 jenis bahan tambah kimia yaitu:
dibedakan menjadi beberapa bagian:
4
1.
Tipe A, Water Reducing Admixture
dimana
Bahan
setting beton.
kimia
mengurangi digunakan.
tambahan jumlah
Dengan
untuk
air
yang
pemakaian
5.
Bahan
factor air semen yang rendah pada
proses ikatan beton. Bahan ini
6.
tempat
pengadukan
Atau
Tipe F, Water Reducing, High
tambah ini diperoleh adukan beton
dan
dengan factor air semen lebih rendah
pada
nilai
kekentalan
Tipe C, Accelerating Admixture
adukan yang sama, sehingga kuat
Bahan kimia untuk mempercepat
tekan beton lebih tinggi.
ikatan
beton
dan
pengerasan
beton. Bahan ini digunakan apabila penuangan dibawah
adukan permukaan
dilakukan air
atau
struktur beton yang memerlukan pengerasan segera. 4.
mengurangi
lebih. Dengan pemakaian bahan
jika
penuangan cukup jauh. 3.
untuk
yang
mengurangi air sampai 12% atau
dengan
adukan.
tambahan
Bahan kimia yang berfungsi untuk
waktu yang cukup lama antara
penuangan
kimia
Range Admixture
dibutuhkan
beton
and
proses ikatan beton.
Bahan kimia untuk memperlambat
pengadukan
Reducing
pemakaian air dan mempercepat
Tipe B, Retarding Admixture
apabila
Water
berfungsi
nilai kekentalan adukan yang sama.
diperlukan
E,
menghambat
Acceleratting Admixture
bahan ini diperoleh adukan dengan
2.
Tipe
retarder
Tipe
D,
Water Reducing
7.
Tipe G, Water Reducing, High Range Raterding Admixture Bahan kimia berfungsi ganda yaitu mengurangi air dan mempercepat ikatan
dan
pengerasan
beton.
Bahan ini biasanya dimasukan and
kedalam adukan dengan jumlah
Retarding Admixture
relative kecil dibandingkan dengan
Bahan kimia yang berfungsi ganda
bahan
yaitu untuk mengurangi air dan
kontrolnya
memperlambat
daripada pengerjaan beton biasa.
proses
ikatan
utama, harus
maka lebih
tingkat besar
beton. Pengaruhnya pada beton adalah kekuatan, setting time,
5
I.3
Batasan Masalah
1.
Pengaruh tambah
material
penggunaan Sika
bahan
Viscocrete
1003
3.
4.
7.
campuran agregat kasar dan agregat halus, semen,
air, dan
adapula
tertentu apabila dianggap perlu untuk
dilaboratorium Universitas Bung
ditambahkan. Air dan semen apabila
Hatta Padang.
disatukan akan membentuk pasta
Material yang digunakan adalah
semen yang berfungsi sebagai bahan
agregat halus (pasir Lubuk Alung)
pengikat, sedangkan agregat halus
dan agregat kasar (kerikil Batang
dan agregat kasar sebagai bahan
Kuranji) dan bahan tambah yaitu
pengisi (No. 8 Nugraha, Paul dan
additive sika viscocrete 1003.
Antoni, 2007).
Pengujian
modul
6.
dari
dilakukan
Penelitian
standar
5.
yaitu
ditambah dengan bahan campuran
terhadap beton. 2.
pembentuk,
agregat
Proses awal terjadinya beton
berdasarkan
SNI-03-2834-2000 laboatorium
dan
adalah pasta semen yaitu proses
universitas
hidrasi antara air dengan semen,
Bung Hatta 2015/2016.
selanjutnya jika ditambahkan dengan
Semen yang digukan adalah type I
agregat
Semen Padang.
(adukan)
Pengujian dilakukan pada umur
dengan agregat kasar menjadi beton.
beton 7, 14, dan 28 hari.
Penambahan
Perencanaan benda uji ditambah
membedakan jenis beton.
dengan bahan additive yaitu Sika
2.2 Beton Mutu Tinggi
Viscocrete 1003 dengan dosis yang ditentukan.
dan
menjadi jika
mortar
ditambahkan
material
lain
akan
Sesuai dengan perkembangan teknologi beton yang semakin pesat,
2.1 Landasan Teori Beton
halus
merupakan
suatu
material yang diperoleh dari hasil campuran semen, pasir, kerikil/split, dan air yang dibuat menjadi keras dalam cetakan atau lainnya sesuai
kriteria beton juga selalu berubah ubah sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang berhasil dicapai. Pada tahun 1950an, beton dengan kuat tekan 30 MPa sudah dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. Pada tahun 1960an hingga
dengan struktur yang diinginkan.
awal 1970an, kriteria beton mutu tinggi
Beton
menjadi 40 MPa. Sedangkan pada saat
merupakan
ikatan
dari
6
ini beton mutu tinggi untuk kuat tekan
air semen sehingga didapatkan mutu
diatas 50 MPa, dan 80 MPa sebagai
beton yang diharapkan.
beton mutu sangat tinggi, sedangkan
2.3 Material Penyusun Beton
120 MPa bisa dikategorikan sebagai beton
bermutu
ultra
tinggi
2.3.1 Semen
(Pujianto,As’at,2009).
Semen adalah hasil industri dari
Menurut Tri Mulyono, 2004 (No. 7) Secara umum, semakin besar nilai
fas semakin rendah mutu
kekuatan beton. Dengan demikian untuk menghasilkan sebuah beton
perpaduan bahan baku batu kapur sebagai bahan utama dan tanah liat atau bahan penganti lainnya dengan hasil akhir berupa bubuk. Batu kapur adalah bahan alam yang mengandung Calcium Oksida (CaO), sedangkan tanah
yang bermutu tinggi fas dalam beton
liat
haruslah
yang
(SiO2),Almunium Oksida (Al2O3), Besi
dalam
Oksida (Fe2O3), danMagnesium Oksida
konstruksi
(MgO). Untuk menghasilkan semen
bangunan guna mencapai hasil beton
bahan tersebut dibakar sampai meleleh
mutu tinggi. Untuk itu, disinilah
sebagian
fungsi
kemudian
rendah,hal
menyebabkan pengerjaan
ini
kesulitan sebuah
dari
penambahan
Viscocret 1003
Sika
yang akan kita
gunakan. Fungsi utama dari Sika Viscocrete
1003
adalah
mengandung
banyak yang dapat optimal dalam penyatuan atau kohesi yang dapat memadat dengan sendirinya sehingga memudahkan dalam pengerjaan di lapangan. Pemakaian Sika Viscocrete 1003 pada campuran beton bisa mengurangi pemakaian air sampai
membentuk
Oksida
klinker
dihancurkan
yang dan
ditambahkan gibs dalam jumlah yang sesuai (Mulyono. T,2004)
untuk
memfasilitasi pengurangan air yang
Silika
Semen jika dicampur dengan air akan membentuk adukan yang biasa disebut pasta semen, jika dicampur dengan agregat halus akan terbentuk adukan yang disebut mortar, jika ditambah lagi dengan agregat kasar akan terbentuk adukan yang biasa disebut
dengan
beton.
Dalam
campuaran beton, semen bersama air
dengan 30%. Tujuan pengurangan air
sebagai
ini adalah untuk memperkecil faktor
agregat kasar dan halus disebut sebagai
kelompok
aktif
sedangkan
kelompok pasif atau kelompok yang
7
berfungsi sebagai pengisi. (Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007). Pada
Air untuk pembuatan beton minimal
umumnya
semen
memenuhi
syarat-syarat
yang baik yaitu tawar, tidak berbau, dan lainnya, tetapi tidak berarti air
berfungsi untuk:
yang digunakan untuk pembuatan 1.
2.
Mengisi rongga-rongga diantara
beton harus memenuhi syarat sebagai
agregat yang kosong.
air minum. Air yang mengandung
Mengikat agregat halus dan
senyawa senyawa berbahaya yang
kasar agar terbentuknya beton.
tercemar garam, minyak ,gula, atau
2.3.2 Air
bahan kimia lainnya bila dipakai
Dalam perencanaan pembuatan
dalam campuran adukan beton akan
beton ini, air merupakan salah satu
menghasilkan kualitas beton yang
faktor penting dalam perencanaan,
kurang baik.
karena air bereaksi dengan semen, yang
2.3.3 Agregat
akan menjadi pasta untuk mengikat agregat-agregat dalam campuran. Air juga berpengaruh terhadap kuat tekan beton, karena air yang berlebihan akan menyebabkan
penurunan
kekuatan
beton itu
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami batu-batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah batu alami. Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton, namun
Air pada campuran beton akan
demikian peranan agregat pada beton sangatlah penting. Kandungan agregat
berpengaruh terhadap :
dalam beton kira-kira mencapai 60% 1.
Sifat workability adukan.
2.
Besar kecilnya nilai susut beton.
3.
Kelangsungan semen,
reaksi
sehingga
dari berat perencanaan pembuatan dengan
beton
yang
dihasilkan dan kekuatan selang hanya untuk beberapa waktu. 4.
Perawatan adukan beton guna mencapai pengerasan beton yang baik.
beton. Agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian
penting
dalam
pembuatan
beton. Agregat dibedakan menjadi dua macam yaitu agregat halus dan agregat kasar yang didapat secara alami atau buatan.
Cara
membedakan
jenis
8
agregat yang paling banyak dilakukan
maka beton yang dihasilkan akan
adalah
dengan
berkualitas rendah.
ukuran
butirannya.
berdasarkan
pada
Agregat
yang
4.
mempunyai butiran-butiran yang besar
Pasir tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak.
disebut agregat kasar yang ukurannya
Sedangkan butir agregat yang disebut
agregat
halus
yang
memiliki ukuran lebih kecil dari 4,8 mm.
sebagai
1.
(Kardiyono
Kerikil harus merupakan butir yang
tidak boleh hancur karena adanya pengaruh
sebagai berikut:
cuaca.
Sifat
keras
diperlukan agar diperoleh beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang keras pula. Sifat tidak berpori,
tajam
untuk menghasilkan beton yang
dan
dikarenakan
keras.
Hal
dengan
ini
adanya
bentuk pasir yang tajam, maka
tidak mudah tembus oleh air. 2.
kaitan antar agregat akan lebih baik, sedangkan sifat keras untuk
Agregat harus bersih dari unsur organik.
3.
Kerikil tidak boleh mengandung
menghasilkan beton yang keras
lumpur lebih dari 10% berat kering,
pula.
bila lumpur melebihi 10% berat
Butirnya harus bersifat kekal. Sifat
kering maka kerikil harus dicuci
kekal ini berarti pasir tidak mudah
terlebih dahulu.
hancur
3.
berikut,
keras dan tidak berpori. Kerikil
adukan beton harus memenuhi syarat
2.
dapat
Tjokrodimulyo, 1992):
Pasir yang digunakan dalam
1.
yang
dipakai harus memenuhi syarat-syarat
lebih besar dari 4,8 mm.
kecil
Agregat-agregat
oleh
pengaruh
cuaca,
Kerikil mempunyai bentuk yang
sehingga beton yang dihasilkan
tajam. Dengan bentuk yang tajam maka
juga tahan terhadap perubahan
timbul gesekan yang lebih besar pula
cuaca.
yang menyebabkan ikatan yang lebih
Pasir tidak boleh mengandung
baik, selain itu dengan bentuk tajam ini
kadar lumpur lebih dari 5% dari
akan memerlukan pasta semen yang
berat kering pasir, kadar lumpur
akan mengikat agregat dengan lebih
yang ada akan menghalangi ikatan
baik.
antara pasir dan pasta semen, jika konsentrasi kadar lumpur tinggi
9
2.3.4 Bahan Tambah (Aditif)
Metodologi Penelitian
Bahan tambah adalah bahan
3.1. Landasan Teori
selain dari komposi pokok perencanaan
Metodologi penelitian adalah
beton yaitu (pasir, kerikil, semen dan
urutan dari kegiatan selama penelitian
air) yaitu bahan yang ditambahkan
yang meliputi dari pengumpulan data,
dalam adukan beton sebelun atau
proses rekayasa, pengujian sampel dan
selama pengadaan beton. Tujuannya
menarik kesimpulan dan saran dari hasil
untuk mengubah perilaku satu atau
penelitian tersebut. Sebelum diterapkan
lebih dari sifat-sifat beton yang ada.
dalam
Bahan
diberikan
dilapangan, perencanaan bahan campur
dalam jumlah yang sedikit hal ini
dapat dilakukan di laboratorium. Untuk
dikarenakan
menghidari
persentase aditif berveriasi 0.2%, 0.4%,
memburuknya sifat beton. Pemberian
0.6% dengan zat aditif Sika Viscocrete
bahan tambah ini perlu pengawasan
1003 dan campuran semen, pasir, air
dan
dan kerikil/spilit.
tambah
biasanya untuk
ketelitian
dihasilkan Pemberian
agar
sesuai
beton
dengan
yang
yang
rencana. berlebihan
menyebabkan beton yang dihasilkan tidak sesuai rencana. Sika
pelaksanaan
konstruksi
Dengan umur rencana 7, 14 dan 28 hari. Agar tetap terjaga konsistensi rancangannya, tahapan-tahapan lebih lanjut dalam pengolahan beton perlu
Viscocrete-1003
adalah
Superplasticizer generasi ketiga untuk beton dan mortar, hal ini dikembangkan
diperhatikan dengan baik. 3.2 Pengujian Material
untuk memproduksi beton dengan
Pelaksanan pengujian material
aliran tinggi dengan sifat retensi aliran
dilakukan dilaboratorium Universitas
biasa dan penurunan yang signifikan
Bung Hatta Padang, yang bertujuan
dalam
segregation.
untuk mengukur dan menguji bahan-
Superplasticizer ini dapat mereduksi air
bahan campuran untuk pembuatan
sampai 30% dari campuran awal.
beton untuk mendapatkan sifat-sifat
Mengunakan sika viscocrete 1003 selain
fisik
memfasilitasi pengurangan air, baik dari
diperlukan untuk campuran adukan
segi kohesi dan perilaku pemadatan
beton
kuat.(PT.Sika Indonesia).
pengujian berat jenis dan penyerapan
bleeding
dan
dari yang
bahan
tersebut
direncanakan.
yang Untuk
10
agregat, berat isi agregat kasar, dan
4.
Jenis semen
analisa saringan agregat kasar didapat
Jenis
dengan memakai pedoman (Modul
terjadinya kuat tekan beton yang
Petunjuk
berbeda.
Pelaksanaan
Pratikum
Teknologi Beton, 2015).
5.
menyebebkan
Sifat agregat Sifat
3.3 Pengujian kuat tekan beton
semen
yang paling berpengaruh
adalah
adalah kekasaran permukaan dan
muatan atau beban maksimum yang
ukuran maximumnya. Bila butir
dipikul oleh beton per satuan luas. Kuat
agregat maximum labih besar,
tekan beton yang tinggi dapat dicapai
maka memerlukan pasta yang
dengan menggunakan agregat pilihan,
sedikit untuk mengisi rongga antar
penambahan
butir
Kuat
tekan
beton
bahan
tambah,
dan
sedikit
pula
pori
perbandingan bahan campuran yang
betonnya hingga kuat tekan lebih
pas
tinggi.
dan
cara
pembuatan
dan
pemadatan benda uji yang benar.
3.4 Pengolahan Data
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh : 1.
Setelah bahan dan alat uji siap serta sampel yang dibuat maka siap
Faktor air semen ( fas )
dilakukan
pengolahan
data
Makin rendah fas maka makin
sesuai dengan yang dimaksudkan
tinggi
dalam prosedur penelitian.
kuat
tekannya,
namun
terkadang makin rendah fas maka kekuatan beton makin rendah pula. Dengan begitu fas tertentu yang
Analisa Data 4.1 Pemeriksaan Analisa Saringan
optimum menghasilkan kuat tekan Data dan Pengolahan Data
yang maximum. 2.
Pengujian
Umur beton Kuat
tekan
beton
bertambah
analisa
saringan
bertujuan untuk menganalisisa hasil
sesuai dengan bertambahnya umur
dari
bentuk
gradasi
dari
susunan
beton terdebut.
saringan terbesar kebentuk saringan terkecil berdasarkan bentuk butiran dari
3.
Jumlah
semen
sedikit
berarti
agregat.
jumlah air sedikit.
11
4.1.1 Agregat Halus
4.1.2Agregat Kasar
Tabel Hasil Pemeriksanaan Analisa Saringan Agregat Halus
A.
Ukuran Saringan
Berat Tertinggal
% Kumulatif
AST M
Mm
Gra m
Jumla h
Tertaha n
Lolo s
No. 4
4.8
-
-
-
100
No. 8
2.4
25.5
25.5
25.5
74.6
No. 16
1.2
155.1
180.6
18.06
81.9 4
No. 30
0.6
367.5
548.1
54.81
44.8 1
Analisa Saringan Adapun
hasil
pengujian analisa saringan agregat kasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel Hasil Pemeriksanaan Analisa Saringan Agregat Kasar Ukuran Saringan AST mm M 1 1/2 38.1 in
Berat Tertinggal Gra % m -
3/4in
19
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universitas Bung Hatta
3/8 in
9.6
Grafik Batas Gradasi Pasir
No. 4
4.8
No. 8 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100 No. 200
2.4
No. 50
0.3
218
766.1
76.61
23.3 9
No. 100
0.15
233
991.1
99.11
0.89
No. 200
0.07 5
0.89
1000
100
0
Batas Gradasi Pasir (Agak Halus) No. 2
100 100 100 90 90 81.94 75 74.6
90 80 70 60
40 30 20 10 0
% Lolos Ayakan
50
58
Lolo s
-
-
-
58.3
58.3
5.83
916. 8 524. 9
975. 1 150 0
1.2
-
0.6
94.1 7 47.5 1
52.49 100
0
-
-
-
-
-
-
-
0.3
-
-
-
-
0.15
-
-
-
-
0.07 5
-
-
-
-
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi
55
Beton FTSP, Universitas Bung HattaGrafik
44.81
Batas
Gradasi Split
35 30 23.39 10 8 0.89 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6 19 Gradasi Atas Gradasi Bawah
% Kumulatif Tertah an
Hasil Uji Pasir
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Batas Gradasi Split Ukuran Maksimum 20 mm 100
100 95 94.17
60 47.51
% Lolos Ayakan
100
dari
30 10 0 4.8
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universitas BungHatta
9.6
Gradasi Atas
19
38
Hasil Uji Split
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universitas Bung Hatta
12
4.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur
4.3 Pemeriksaan Kadar Organik
4.2.1 Agregat Halus
Agregat Halus
Data dan Pengolahan Data 1. Data yang diperoleh:
No 1
Pemeriksaan
Benda uji
Berat benda uji 500 gr awal ( W1 )
2
Berat benda uji setelah dioven ( 461.9 gr W2 )
3
Berat benda uji tertahan ayakan 455.5 gr no. 200 setelah di oven ( W3 )
4.2.1 Agregat Kasar
Hasil Pengujian Warna air yang ada dalam botol reagen sama dengan warna standar bisa dikatakan kadar organik tidak begitu tinggi.
4.4 Pemeriksaan Berat Isi Agregat 4.4.1 Agregat Halus Data dan Pengolahan Data a. Data No
Pemeriksaan
1 2
W1 W2
No
Pemeriksaan
1 2
W1 W2
Gembur
Padat
Slinder 2,7 ltr
Manual Slinder 2,7 ltr
3.029 kg 6.087 kg
W3=7655kg
Gembur
Padat
Slinder 6.5 ltr
Manual Slinder 6.5 ltr
5.147 kg 12.347 kg
W3=15.628 kg
Data dan Pengolahan Data 1. Data yang diperoleh :
No
Pemeriksaan
Benda uji
1
Berat benda uji 500 gr awal ( W1 )
2
Berat benda uji 472.8 gr setelah dioven ( W2 )
3
4.4.2 Agregat Kasar Data dan Pengolahan Data
Berat benda uji 465.5gr tertahan ayakan no. 200 setelah di oven ( W3 )
a. Data No
Pemeriksaan
1 2
W1 W2
Gembur
Padat
Slinder 2,7 ltr
Manual Slinder 2,7 ltr
3.029 kg 6.955 kg
W3=7.422kg
13
No
Pemeriksaan
1 2
W1 W2
Gembur
Padat
Slinder 6.5 ltr 5.047 kg 14.150 kg
Manual Slinder 6.5ltr W3=15.248kg
- Berat agregat dalam keadaan kerin oven (W2)
= 454.3 gr
- Berat gelas ukur+agregat+air
4.5 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan 4.5.1 Agregat Halus Data dan Pengolahan Data 1. Data :
(W3)
- Berat gelas ukur+air (W4)
Data dan Pengolahan Data ( SNI03-2834-1993, 2000 dan Buku-
= 500 gr
Buku Panduan Teknologi Beton )
- Berat agregat dalam keadaan kering
a. Data
oven (W2)
= 452.4 gr
- Berat gelas ukur+agregat+air (W3)
= 1037.7 gr
- Berat gelas ukur+air (W4)
= 793.1 gr
4.6 Perhitungan Campuran Beton
- Berat agregat halus keadaan ssd ( W1)
= 1103.7 gr
= 793.1 gr
Uraian
Pasir
Split
BJ SSD (%)
1.976
2,711
Kadar air (%)
7.62
5.44
Penyerapan ( %)
9.52
9.14
Bobot isi gembur
1.115
1,427
slinder 2.75 L
1.107
1.401
Bobot isi gembur
1.682
1.597
slinder 6.5 L
1.612
1.593
35
65
Bobot
isi
padat
slinder 2.75 L Bobot
isi
padat
Agregat Kasar
slinder 6.5 L
Data dan Pengolahan Data
campuran ( % )
Komposisi
1. Data :
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium
- Berat agregat halus keadaan ssd ( W1)
= 500 gr
Teknologi Beton FTSP, Universitas Bung Hatta
14
4.7 Hasil Pengujian Beton
Grafik Nilai Slump Beton
4.7.1 Slump
Slump slump
mempengaruhi Nilai
slump
sangat
pengerjaan yang
beton.
didapat
dari
penelitian diambil sesuai dengan jenis
pengerjaan
beton
yang
20
Nilai Slump (cm)
Nilai
15 10
12
10
14
16 S
5 0
direncanakan. Semakin tinggi nilai
Normal 0.20% 0.40% 0.60%
slump yang didapat semakin mudah dalam
pengerjaan
semua
harus
beton.
Tetapi
memperhatikan
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universtas BungHatta
pengerjaan dari beton itu sendiri 4.7.2Hasil Pengujian Berat Beton
(workability).
Dari
Hasil dari pemeriksan yang
pengujian
yang
dilakukan dalam penelitian didapat
dilakukan pada sampel yang dibuat
niai sebagai berikut:
didapat berat beton dari campuran
Tabel Hasil Pemeriksaan Nilai
beton normal dan penambahan sika viscocrete 1003 pada umur yang
Slump Kompoisi beton normal dan bahan tambah sika viscocrete 1003 ( % ) N
T1 (cm)
T2 (cm)
T3 (cm)
T ratarata (cm)
10
11
9
10
0.2
12
13
11
12
0.4
14
15
13
14
0.6
15
16
17
16
direncanakan 7. 14 dan 28 hari. pada
berat
benda
uji
semakin
bertambah umur beton berat benda uji mengalami sedikit pengurangan berat.
4.7.3Hasil Pengujian Kuat Tekan
Sumber: Hasil Penelitian Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universtas BungHatta
Pengujian
kuat
tekan
dilakukan dilaboratorium teknologi beton Universitas Bung Hatta dengan kuat tekan rencana sebesar 50 MPa. Pengerjaan dilakukan pada kondisi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat data dan hasil pengujian kuat
15
tekan beton dengan berbagai variasi
3.
viscocrete 1003 pada umur 7 hari
umur 7. 14 dan 28 hari. Grafik
Hasil
Kuat
Penambahan superplasticizier sika
Tekan
meningkatkan nilai kuat tekan
Beton
terhadap
Gabungan
beton
normal
pada
campuran 0.2 % sebesar 27.038 60
40
40.413 38.681
Kuat Tekan (MPa)
50
Hasil KuatTekan Gabungan
35.025
32.812 31.368
28.867 27.038 26.75
30
MPa 0.4% sebesar .28.867 MPa 51.96 49.843 44.07 42.241 Nor mal
dan 0.6% sebesar 35.025 MPa dari hasil kuat tekan beton normal sebesar 26.75 MPa. 4.
10
hasil
pemakaian
bahan
tambah sika viscocrete – 1003
Visc o 0.2
20
Dari
dapat menghasilkan kuat tekan beton
optimum
dengan
penambahan superplasticizier sika
0 Umur7
Umur 14
Umur 28
viscocrete ini hasil kuat tekan yang
Laboratorium
didapat dari beton normal pada
Teknologi Beton FTSP, Universitas Bung Hatta
Hasil
Penelitian
umur 28 hari sebesar 42. MPa
Sumber:
sedangkan penambahan pada dosis
Penutup
0.2 % sebesar 44.070 MPa, 0.4% sebesar 49.843 MPa, dan 0.6 %
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
maka
dapat
disimpulkan
sebesar 51.96 MPa. 5.
penambahan bahan tambah (sika
beberapa temuan sebagai berikut: 1.
viscocrete 1003) semakin besar
Komposisi perbandingan campuran
pula kuat tekan yang dihasil kan
material dari pasir Lubuk Alung dan
dengan
Batu Pecah Batang Kuranji adalah
sangat banyak pula.
35% agregat halus dan 65% agregat
6.
pengurangan
air
yang
Dilihat dari hasil nilai slump yang didapat pada pemakaian untuk
kasar. 2.
Dari hasil pengujian semakin besar
air
pembuatan beton normal didapat
dengan penggunaan bahan tambah
10 cm, dengan penambahan sika
sika
viscocrete
Pengurangan
viscocrete
mencapai 20%.
pemakaian
-
1003
dapat
1003
sebesar
0.2%
sebesar 12 cm, 0.4 % sebesar 14
16
cm dan 0.6% sebesar 16 cm.
tergantung dari pengaruh jenis
berarti
bahan tambah tersebut.
dalam
pemakaian
sika
viscocrete1003 ini semakin besar
Penelitian dapat dilakukan dengan
pemakaian zat ini semakin tinggi
bermacam-macam
pula nilai slump yang didapat.
tergantung pada apa hasil yang kita
Pada setiap pengujian agregat pada
variasi
rencanakan.
Saran 1.
6.
perencanaan
Daftar Pustaka
pembuatan
beton harus dilakukan dengan sangat teliti karena hasil uji analisa
SNI S-18-1990-03 Tentang Spesifikasi Bahan Tambah Pada Beton.
sangat berpengaruh terhadap nilai kuat tekan yang akan dihasilkan. 2.
Pastikan setiap alat ukur yang digunakan terkalibrasi agar didapat data ukuran yang akurat sesuai yang diharapkan.
3.
Lakukan setiap pengujian sesuai dengan
tahapan-tahapan
yang
ASTM
Tentang Perbedaan Bahan Tambah Menurut Jenisnya.
No. 8 Nugraha, Paul dan Antoni, 2007, Buku Teknologi Beton Pujianto,As’at,2009 Buku Kajian Beton Mutu Tinggi
sesuai dengan prosedur yang baik dan benar. 4.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk
mengetahui
kuat
tekan beton pada umur panjang ( lebih dari 28 hari). 5.
Setiap
perencanaan
Mulyono, Tri (2005) Buku Teknologi Beton. Yogyakarta, Andi
dengan
mengunakan bahan tambah harus
Kardiyono Tjokrodimulyo, 1992 Buku Teknologi Beton, Yogyakarta PT.Sika Indonesia, Pemakaian Produk Jenis dan Kegunaan.
memperhatikan fungsi dan jenis kegunaan
dari
bahan
tersebut
karena
tambah
penggunaan
bahan tambah dalam campuran beton dapat mempengaruhi beton
SNI-03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Campuran Beton. Pustran, Balitbang, Departemen Pekerjaan Umum
itu sendiri baik buruknya hasil
17
SNI-03-2834-1993 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Pustran, Balitbang , Departemen Pekerjaan Umum Modul Laboratorium Teknologi Beton FTSP, Universitas BungHatta 2015/2016. Achmad Basuki,ST,MT Jurnal Bahan Tambah Pada Campuran Beton Jurnal-Jurnal Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Bahan Tambah Ligno P-100 Dan Pasir Bangka ( Ila Samrah Tiani, Teknik Sipil Universitas Mercu Buana ) Dan Dengan Admixture Superplasticizer dan Aditif Silikafum ( As’Pujianto, Tri Retno YS.Putro, Oktania Ariska Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Buku Pengendalian Mutu Beton, Pujo Aji Ir.MT.Dr.techn Dan Rahmat Purwanto Ir.MSc.Prof.IP-U HAKI 2010 Nugraha, Paul & Antoni.(2007). Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, Beton Kinerja Tinggi. Yoyakarta. Andi
18