PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJ A MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA KALLA GROUP MAKASSAR
NURJANNA STIE TRI DHARMA NUSANTARA – MAKASSAR
ABSTRACT This research was conducted to test the influence of Budgetary Participation to Performance with organizational commitment as Moderating Variableat Kalla Group either simultaneously or partially.All data in this study collected by using questioner.Questioner given away to 40 respondent section head & managers of Kalla Group Otomotif in budgetary participation. Collected data processed by regression analysis to examine the influence of budgetary participation to performance. To examine the moderating influence oforganizational commitment, data was analyzed with moderated regretion analysis which is amultiple linear regression model. The result of this study found that budgetary participation has positif influence and significant to manajerial performance.These study shows that the interaction the budget participation with organizational commitment as an moderating variable influence no significant to the manajerial performance and homoligiser moderation variables. keywords: budget participation,organizational commitment, and managerial performance PENDAHULUAN Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien.Anggaran secara khusus digambarkan sebagai data kuantitatif atau ungkapan keuangan dari rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang yang memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen, 2000). Menurut Anthony dan Govindarajan (2005) “ terdapat tiga pendekatan yang di gunakan dalam penyusunan anggaran, yaitu top – down (pendekatan dari atas kebawah), bottom – up (pendekatan dari bawah keatas) danpendekatan lain yang merupakan gabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi”. Dengan pendekatan secara partisipatif, anggaran disusun dengan melibatkan semua pihak, mulai dari manajer tingkat bawah dan menengah sampai pada top management yang secara langsung memberikan kontribusi dalam penyusunan anggaran. Bawahan yang dilibatkan dalam penyusunan anggaran akan mempunyai tanggung jawab dan konsekuensi moral serta pengetahuan mengenai usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan. Supriyono dan Syakhroza (2003) menemukan anggaran partisipasi berasosiasi positif dengan kinerja manajer. Ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Brownell dan Mclness (1986) menemukan adanya hubungan positif dan signifikan antara penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Namun sebaliknya, Riyadi (1998) menemukan hubungan negatif antara anggaran dengan kinerja manajerial. Selain itu, Yenti (2003) mengemukakan bahwa diperlukan upaya mengevaluasi faktorfaktor atau variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara anggaran partisipatif dan kinerja manajerial dengan pendekatan kontijensi. Pendekatan kontijensi tersebut memprediksi bahwa hubungan antara anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat kondisional. Salah satu faktor antara lain yaitu komitmen organisasi, beberapa peneliti mengusulkan bahwa partisipasi manajer bawah dalam
pembuatan keputusan, meningkatkan komitmen mereka pada organisasi. Dengan rasa komitmen organisasi yang kuat dalam diri karyawan juga menyebabkan ia berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Kalla Group Makassar”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada Kalla Group Makassar., (2) Apakah Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasisebagai Variabel Moderating pada Kalla Group Makassar. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada Kalla Group Makassar.; (2) Untuk mengetahui Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasisebagai Variabel Moderating pada Kalla Group Makassar. TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan kontijensi (Contingency Approach) Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaansistem pengendalian manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif untuk situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Kesesuaian antara sistem pengendalian manajemen dan variabel konstektual organisasi dihipotesiskan untuk menyimpulkan peningkatan kinerja organisasi dan individu yang terlibat didalamnya Otley (1980) dan Fisher (1998). Dalam peneltian ini faktor kontijensi digunakan untuk mengevaluasi keefektifan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Faktor kontijensi yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya yaitu komitmen organisasi. Anggaran Anggaran dalam pengertian umum adalah suatu rencana yang disajikan secarakuantitatif, dan biasanya dinyatakan dalam satuan yang untuk periode tertentu (Anthony dan Dearden, 1998). (Atkinson dan Kaplan, 1995) bahkan mengemukakan bahwa anggaran merupakan pernyataan mengenai apa yang akan diharapkan, direncanakan, atau diperkirakan terjadi dalam periode tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan Gibson (2000) mempertegas pengertian anggaran sebagai suatu rencana menyeluruh dan terkoordinasi yang dinyatakan dengan istilah keuangan,untuk operasi dan sumber-sumber organisasi pada periode khusus di masa yang akan datang. Anggaran selain sebagai alat perencanaan, anggaran juga merupakan alat bagi manajer untuk mengendalikan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasikinerja, dan memotivasi bawahannya. Untuk itu pentingnya anggaran dalam suatuorganisasi akan terlihat dari peran dan tujuan anggaran. Adapun tujuan utama penyusunan anggaran menurut Anthony(1998), adalah sebagai berikut : 1. Memperbaiki rencana strategis organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian organisasi. 3. Menyerahkan tanggung jawab kepada manajer, memberikan otorisasi besarnyabiaya yang boleh dikeluarkan, dan memberikan umpan balik kepada manajeratas kinerja mereka.
4.
Sebagai perjanjian atau komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer sesungguhnya.
Dalam mekanisme anggaran ada 5 karakter yang harus diperhatikan Budgetary Goal Characteristic (Kenis,1979) yaitu : 1. Partisipasi Anggaran 2. Kejelasan tujuan Anggaran 3. Umpan balik Anggaran 4. Evaluasi Anggaran 5. Kesulitan Anggaran Partisipasi Anggaran Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran diklaim oleh sebagianbesar orang sebagai obat mujarab untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri para anggota organisasi. Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya. Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses manajemen (Ikhsan dan Ishak, 2005). Partisipasi manajer dalam proses penganggaran mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran serta pelaksanaannya untuk mencapai target anggaran. Oleh Kenis (1979), juga Siegel dan Marconi (1989) didefinisikan partisipasi penyusunan anggaran adalah keterlibatan manajer dalam menyusun anggaran tersebut pada pusat pertanggung jawaban manajer yang bersangkutan. Manajer yang terlibat dalam proses penyusunan diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam pengambilan keputusan melalui negosiasi terhadap target anggaran. Hal ini sangat penting karena manajer akan merasa lebih produktif dan puas terhadap pekerjaannya sehingga memungkinkan perasaan berprestasi yang akan meningkatkan komitmen yang dimiliki. Argyris (1952) menyatakan bahwa kunci dari kinerja yang efektif adalah apabila tujuan dari anggaran tercapai dan partisipasi dari bawahan memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan tersebut (Fahrianta dan Gozali, 2002). Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan kompleks, karena memungkinkan dampak fungsional dan disfungsional sikap dan perilaku anggota organisasi yang ditimbulkannya (Milani, 1975), lebih lanjut dikemukakan bahwa tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan terhadappembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktorutama yang membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran non partisipatif. Mia (1988) menyimpulkan bahwa organisasi akan baik tergantungsistem anggaran (partisipatif atau non-partisipatif) yang selaras dengan sikap dan motivasi yang dimiliki anggota organisasi (Fahrianta dan Gozali, 2002). Komitmen organisasi Komitmen organisasi merupakan nilai personal, yang kadang - kadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan/organisasi atau komitmen pada perusahaan.Robinson (1996) dalam Ikhsan danIshak (2005) mengemukakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja.Sedangkan Steers (1985) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya. Mayer dan Allen (1991, 1997) mengembangkan komitmen organisasi menjadi tiga, antara lain adalah : 1. Komitmen Affective
Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap organisasi. 2. Komitmen Continuance Komitmen yang muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan - keuntungan lainnya.Karyawan bertahan pada organisasi karena dia membutuhkan organisasi tersebut. 3. Komitmen Normative Komitmen ini timbul dari nilai-nilai diri karyawan dan karyawan memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Dari ketiga jenis komitmen tersebut, yang paling diinginkan oleh perusahaan adalah komitmen afektif karena karyawan memiliki loyalitas yang tinggi.Mowday, Steers, dan Porter (1979) berpendapat bahwa pada umumnya, komitmen organisasi dapat diidentifikasikan sebagai suatu keterikatan afektif dan keinginan untuk berbakti kepada sebuah organisasi. Komitmen organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah tanggapan afektif yang berasal dari hasil evaluasi terhadap situasi pekerjaan yang menghubungkan seseorang dengan organisasi (Porter dkk, 1974). Kinerja Manajerial Mahoney(1963) menyatakan kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi, dan lain-lain. Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial adalah bersifat abstrak dan kompleks (Mulyadi dan Johny, 1999). Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada didalam daerah wewenangnya. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi (Listianingsih, 2005). METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian yakni menganalisis hubungan antara anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat kondisional, maka jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu berupa angka-angka dengan uji statistik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Judgement Sampling merupakanpengambilan sampel berdasarkan “penilaian” (judgment) peneliti mengenai siapasiapa saja yang pantas (memenuhi persyaratan) untuk dijadikan sampel yaitu karyawan yang terlibat langsung dalam penyusunan Anggaran.Penelitian ini mengambil sampel karyawan pada Kalla Group yang bergerak di bidang otomotif. Dari 40 Kuesioner yang disebar, ternyata kuesioner yang kembali dan diisi dengan lengkap hanya sebanyak 32 kuesioner ( respon rate 80 % ). Uji Hipotesis Esensi dari teknik analisis ini adalah mencari korelasi antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen dan taraf signifikansinya. Adapun rumus regresi sesuai model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Regresi linear sederhana Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independenterhadap variabel dependen (Santoso, 2000).Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (1).Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + e (1) 2. Metode Regresi Linear Berganda Untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan melalui komitmen organisasi sebagai variabel moderating (hipotesis 4). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Y=α+β1X1+β2 M3+ β3X1 M3+e (2) Keterangan : Y = Kinerja manajerial X1 = Partisipasi penyusunan anggaran X2 = Komitmen Organisasi X1 X2 = Interaksi antara partisipasi penyusunan anggarandan komitmen organisasi (M1) β0 = Konstanta β1-3 = Koefisien regresi e = Standar error HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel secara keseluruhan Variabel Partisipasi Anggaran Komitmen Organisasi Kinerja Manajerial Sumber : Data primer, diolah. 2014
Kisaran Teoritis 6 - 30 15 - 75 9 - 45
Kisaran Aktual 10 - 29 44 – 64 24 - 45
Mean
Persentase
22,15 50,28 33,53
74 67 75
Tabel 2. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Hasil Uji Hipotesis 1) Model Summary Model 1
R
R Square ,443a
,197
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber Data: Hasil output SPSS
Adjusted R Square ,170
Std. Error of the Estimate ,52573
Tabel 3.Pengaruh Interaksi Antara Partispasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Hasil Uji Hipotesis 2) Model Summary
ANOVAb Sum of Squares 2,029
Model 1 Regression Residual Total
Mean Square 2,029
Df 1
8,292 10,321
30 31
F 7,341
Sig. ,011
,276
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model
B
1(Constant) Partisipasi Anggaran
Std. Error
Beta
2,283
,541
,391
,144
t ,443
Sig.
4,221
,000
2,709
,011
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial Sumber Data: Hasil output SPSS
Std. Error of the
Model
R
R Square
.691a
1
Adjusted R Square .477
Estimate
.421
3.94975
a. Predictors: (Constant), M1, KomitmenOrganisasi, PartisipasiAnggaran
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
399.154
3
133.051
Residual
436.815
28
15.601
Total
835.969
31
F
Sig.
8.529
.000a
a. Predictors: (Constant), M3, KomitmenOrganisasi, PartisipasiAnggaran b. Dependent Variable: KinerjaManajerial
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
-34.734
Std. Error 80.642
Beta
t -.431
Sig. .670
Partisipasi Anggaran Komitmen Organisasi X1*M1
1.467
3.483
1.110
.421
.677
1.157
1.595
.899
.726
.474
-.020
.069
-.912
-.293
.772
a. Dependent Variable: KinerjaManajerial
Sumber Data: Hasil output SPSS Hasil pengujian menunjukkan bahwa partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial menunjukkan nilai R sebesar 0,443. Hal ini berarti bahwa hubungan antara pastisipasi anggaran terhadap kinerja mempunyai hubungan sebesar 44,3 %. Dikatakan lemah karena hubungan tersebut < 50%. Nilai adjusted R square yang dihasilkan mencapai angka 0.197 yang berarti bahwa 17 % dari variasi kinerja dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggaran. Sedangkan sisanya yaitu 47,4% (100% - 52,6%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model regresi. Hasil uji ANOVA di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 7,341 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,011.Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050.Hal ini berarti bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi hubungan antara partispasi anggaran dengan kinerja.Hasil Uji T dengan nilai t hitung sebesar 2,709 dengan tingkat signifikansi 0,011. Oleh karena probabilitas (sig.) < dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja. Dengan kata lain, partisipasi anggran berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Sedangkan hasil pengujian interaksi antara partispasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerialmenunjukkan nilai R Square pada hasil analisis di atas adalah sebesar 0,477 atau dapat dikatakan kinerja manajerial dipengaruhi oleh variabel partisipasi anggaran, komitmen organisasidan variabel interaksi (X1*M3) sebesar 47,70% sedangkan sisanya 52,30% dipengaruhi variabel lain diluar model. Hasil uji signifikansi (uji F) memperlihatkan nilai F hitung sebesar 8,529 dengan probabilitas 0,000 (< 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan model ini signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial melalui partisipasi anggaran,komitmen organisasidan variabel interaksi (X1*M3). Hasil Uji model parsial (uji t) memperlihatkan bahwa partisipasi anggaran memberikan nilai koefisien parameter sebesar 1.467 dengan sig 0,677 Variabel komitmen organisasimemberikan nilai koefisien sebesar 1.157 dengan sig 0,474, sementara variabel interaksi (X1*M1) memberikan nilai koefisien sebesar -0,20 dengan sig 0,772. Kesimpulan yang bisa diperoleh dari hasil di atas adalah moderator terbukti tidak signifikan dalam mempengaruhi partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Partisipasi manajer dan section head Kalla Group dalam penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif. Ini terlihat pada manager dan section head Kalla Group diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam penyusunan anggaran dengan selalu hadir pada setiap meeting budget yang dilakukan masing-masing perusahaan Kalla Group. Hasil penelitian di atas konsisten dengan penelitian Brownell (1982) dan Indiantoro (1993) berhasil menemukan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial.
2. 3.
Berdasarkan uji simultan, partisipasi penyusunan anggaran melalui variablel moderasi yaitu komitmen organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan uji parsial, partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial melalui variabel pemoderasi komitmen organisasi adalah variabel homologiser moderasi yang merupakan variabel yang potensial menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel prediktor dan variabel tergantung.Variabel ini tidak berinteraksi dengan variabel prediktor dan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel tergantung.
Saran Mengacu kepada manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi manajemen perusahaan Kalla Group yang bergerak di automotive diharapkan untuk tetap mempertahankan kebijakan anggaran partisipatif karena terbukti dapat memberi pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. 2. Masih dibutuhkan penelitian berikutnya pada bidang yang sama tentang pengaruh partisipasi dalam penganggaran, oleh sebab hasil-hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya masih terdapat ketidakkonsistenan dengan menggunakan faktor-faktor kondisional atau konstektual lainnya yang diduga mempengaruhi hubungan partisipasi dalam penganggaran dengan kinerja manajerial. 3. Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan peneliti diatas, untuk melaksanakan penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah objek penelitian agar hasilnya dapat digeneralisasi. 4. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuesioner, disarankan juga untuk melakukan wawancara langsung kepada responden agar hasil jawabannya lebih akurat karena data kuesioner mendasarkan kepada persepsi responden. Data tersebut tidak terlepas dari unsur subyektifitas dan wawancara langsung juga perlu dilakukan guna mengetahui partisipasi anggaran yang dilakukan perusahaan merupakan partisipasi sebenarnya atau hanya partisipasi semu. DAFTAR PUSTAKA Anthony, RN, Dearden, J and Bedford 1998.“ Management Control System” . Chicago. II:Irwin: McGraw-hill. Andrianto, Y 2008. ”Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information, dan Motivasi Kerja sebagai Varibel Moderating” (Penelitian terhadap Rumah Sakit Swasta di wilayah Kota Semarang) Arfan Ikhsan dan La Ane Edisi.2007. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan menggunakan lima Variabel Pemoderasi”. SNA X. 26-28 Juli . pp 127. Azis N. 2011. “ Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan Anggaran dan Umpan Balik Terhadap Peningkatan Kinerja Manajerial Melalui Kepuasan Kerja dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating “ Fibrianti D dan Raharjo, IB, 2013 ”Pengaruh Partisipasi Anggaran, Desentralisasi, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial pada Pemerintahan Kota Surabaya”. Sekolah Ilmu Tinggi Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Ghozali I dan Adiputra, IMP, 2002, “Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusuanan Anggaran Dan Kinerja Manajerial “ Journal Bisnis Strategi ,vol 10 Th VII, pp 48 – 61.
Ghozali I dan Kusnasriyanti Y. 2005.”Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI) sebagai Variabel Intervening” (Penelitianterhadap Perusahaan Manufaktur di Indonesia), SNA VIII, Solo. Govindarajan V,1986. “Impact of Participation in The Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance”. Universalistic and Contigency Hansen Dan Mowen. 2001. ”Akuntansi Manajemen”. Salemba Empat. Jakarta. Handayani.Y 2008. ” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Asimetri Informasi dengan Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variabel Intervening” (Studi terhadap Rumah Sakit yang sudah BLU di Sumatera Barat) Harefa K, 2008. “Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial dengan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk di Medan “ Himawan, AK & Ardianu Ika S, 2010. ”Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepimpinan dan Job Relevant Information (JRI) Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial” .(Study Empiris Pada BPR di kota Semarang).Fakultas Ekonomi – Universitas Semarang. Husin R dan Sudarma M. ” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Pimpinan dengan Desentralisasi, Budget Goal Commitment dan Job Relevant Information Sebagai Variabel Moderating ” Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. Husain, SP, 2011. ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating” .Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Indarto, SL dan Ayu, SD. 2011.“ Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap kinerja Manajerial melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Perusahaan dan Job Relevant Information” Latuheru, B.P, 2005. ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating” .(Study Empiris Pada Kawasan Industri Maluku).Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Indonesia Maluku. Matolla R, 2011. ” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ” Studi Kasus pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Makassar, Universitas Hasanuddin Maulana, Tofan Hasan. 2012. “ Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA Kota Bandung) Mulyadi. 1997. “Akuntansi Manajemen”. Edisi 2, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta. Pratama R, 2008. ” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi Sebagai Pemoderasi ” Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di kota Padang) Rachmawati D, 2001 ”Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial” Saujana , IM, Wahyuni, LM Dan Ambarajaya, IMS. 2012. “Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial pada PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Nouran Rai- Bali “ Simamora H. 1999. ”Akuntansi Manajemen”. Salemba Empat. Jakarta. Suhartono E dan Solichin M. 2006. ”Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi ”SNA IX, Padang.
Soetrisno, 2010. ”Pengaruh Partisipasi, Motivasi dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial” .Studi Empiris Pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang. Tjandra M. 2008. ” Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Reward sebagai Varibel Moderating Pada Asian Group”.Universitas Sumatera Utara Medan. Utami, RP, 2005. ” Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial ” Studi Empiris Pada Industri Besar/Sedang di Semarang