PENGARUH PANHISTEREKTOMI TERHADAP RETENSI KALSIUM DAN FOSFOR TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERI PAKAN KEDELAI SELAMA EMPAT MINGGU THE EFFECT OF PANHISTERECTOMY ON CALCIUM AND PHOSPHOR RETENTION IN SPRAGUE DAWLEY RATS FED WITH SOYBEAN FOR FOUR WEEKS
Hartiningsibl, Agus Irwanto2, Rosana Anita SarP, Devita Anggrainil IBagian IImu Bedab dan Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjab Mada, Yogyakarta 2Mabasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjab Mada, Yogyakarta Email:
[email protected] ABSTRACT The objective ofthe current research was to study the effect of panhisterectomy on calcium and phosphor retention in Sprague Dawley rats fed with soybean for four weeks. Ten female Sprague Dawley rats, six weeks of age were randomly divided into two groups (control and panhisterectomized group) of five each. At eight weeks of age, the rats ofpanhisterectomized group were panhisterectomized. At 12 weeks of age, they were placed into individual metabolic cages for balance study. Every morning, from day four to eight of the balance study, the left-over feed was collected for calcium and phosphor analyses. Urine and fecal samples were also collected at the same time. The results of the research showed that calcium and phosphor retentions were significantly reduced (P
Key words: panhisterectomy, calcium and phosphor retention ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh panhisterektomi terhadap retensi kalsium dan fosfor tikus Sprague Dawley yang diberi pakan kedelai selama 4 minggu. Sepuluh tikus betina Sprague Dawley umur 6 minggu dibagi secara acak menjadi 2 kelompok (kontrol dan panhisterektomi) masing-masing 5 tikus. Tikus dilakukan panhisterektomi pada waktu umur 8 minggu. Pada umur 12 minggu tikus dipindah dalam kandang metabolik individu untuk studi balance. Pada hari ke 4-8 masa studi balance, setiap pagi dilakukan koleksi sisa pakan, feses dan urin untuk pemeriksaan kalsium dan fosfor. Hasil penelitian menunjukkan retensi kalsium dan fosfor tikus panhisterektomi lebih rendah dan berbeda sangat signifikan (P
Dawley
.
Kata kunci: panhisterektomi,retensi kalsium,fosfor 88 ---
--
-
-
-
J. Sain Vet. Va/. 26 No.2, Th. 2008
PENDAHULUAN
hilangnya
massa tulang
individu
tua dengan
memanfaatkan kedelai sebagai terapi sulih hormon Tulang sebagai tempat penyimpanan mayoritas
estrogen sudah banyak dilakukan. Dilaporkan oleh
kalsium (Ca) dan fosfor (P) tubuh, bersama-sama
Omi dkk. (1994) bahwa konsumsi kedelai dapat
dengan ginjal dan usus beraksi mengatur balance
meningkatkan efisiensi absorpsi Ca melalui usus dan
Ca dan P tubuh. Balance Ca dan P sangat penting
meningkatkan kepadatan tulang. Hartiningsih (1996
untuk mempertahankan massa tulang dan mencegah
dan 1997) juga melaporkan bahwa tikus Sprague
hilangnya massa tulang. Balance Ca dan P menjadi
Dawley panhisterektomi yang diberi pakan kedelai
negatip atau positip tergantung pada banyak atau
dengan rasio Ca:P = 1,5: 1 selama 45 hari terus
sedikitnyajumlah Ca dan P yang diabsorpsi melalui
menerus selain dapat mempertahankan konsentrasi
usus atau yang diekskresikan dalam feses dan yang
Ca dan P darah dalam
diekskresikan oleh ginjal dalam urin. Hal tersebut
berpengaruh positip terhadap mineralisasi tulang.
sesuai dengan pendapat Toromanoff dkk. (1997)
Meskipun demikian,
bahwa balance mineral adalah selisih dari jumlah
terhadap retensi Ca dan P (konsumsi Ca dan P,
mineral yang dikonsumsi denganjumlah mineral yang
ekskresi Ca dan P dalam feses dan urin) tikus
diekskresikan
Sprague Dawley yang mengkonsumsi pakan kedelai
dalam feses dan urin, semen tara
menurut Scholz-Ahrens
kisaran
normal, juga
pengaruh panhisterektomi
dkk (2007) selisih dari
mengandung Ca:l:: 60 mg/IOO gr pakan dan P:I::55
jumlah mineral (Ca dan P) yang dikonsumsi dengan
mg/IOO gr (rasio Ca:P=I: I) selama4 minggu belum
jumlah mineral (Ca dan P) yang diekskresikan dalam
pernah dilaporkan. Oleh karena itu, untuk pemenuhan
feses dan urin diartikan sebagai retensi Ca.
kebutuhan
mineral
dalam
kaitannya
dengan
Turunnya estrogen terutama pada individu pasca
pencegahan terhadap demineralisasi tulang terutama
menopause dapat menjadi penyebab balance Ca dan
yang ditimbulkan oleh defisiensi hormon estrogen,
P negatif, serta hilangnya massa tulang (Nordin dkk.,
periu dilakukan kajian lebih lanjut tentang retensi Ca
1979; Young dkk., 1968; Young and Nordin, 1967).
dan P pada tikus normal dan tikus panhisterektomi.
Hormon estrogen berperan dalam absorpsi Ca oleh
Hasil penelitian
usus hewan percobaan (Arjmandi dkk. 1993), dan
bermanfaat untuk mencegah demineralisasi tulang
manusia (Gennari dkk., 1990; Gallagher dkk., 1980)
juga dapat memberi informasi ten tang kemungkinan
melalui reseptor estrogen yang terdapat dalam usus
munculnya efek patologik terutama pada ginjal
(Arjmandi dkk. 1993). Selain itu hormon estrogen
sehubungan
dengan pemanfaatan
juga berperan meningkatkan
mengandung
Ca:P= 1: 1 oleh
konservasi Ca dalam
ginjal (Nordin dkk., 1992;McKane dkk., 1995)dengan
ini selain
diharapkan
dapat
kedelai yang
individu
pasca
panhisterektomi (pasca menopause).
meningkatkan reabsorpsi Ca melalui tubulus ginjal. Penelitian
yang
dilakukan
secara
in vivo
MATERI DAN MET ODE
menunjukkan bahwa jefisiensi hormon estrogen meningkatkan pembuangan Ca melalui usus dan ginjal,
Sepuluh tikus Sprague Dawley betina umur 4
memacu hiperparatiroid sekunder, dan menyebabkan
minggu ditempatkan dalam kandang individu dengan
hilangnya massa tulang yang dapat dikoreksi dengan
suhu ruang berkisar antara 27-28°C. Pada umur 6
terapi pengganti estrogen (Nordin dkk., 1991; Prince
minggu, tikus secara acak dibagi mejadi 2 kelompok
dkk., 1991). Berbagai penelitian untuk menghambat
(kontrol dan panhisterektomi atau periakuan) masing-
89