Volume 15, Nomor 2, Hal. 15-19 Juli – Desember 2013
ISSN:0852-8349
PENGARUH MACAM PUPUK & LIMBAH CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) Aulia Sanova Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361 Abstrak Azolla pinnata tanaman mata lele yang memiliki kemampuannya bersimbiosis dengan alga hijau-biru Anabaena azollae STRASSB yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara. tanaman ini memiliki berbagai kelebihan diantaranya menyerap limbah cair, bahan uji ekotoksikologi, dan merupakan salah satu bahan pakan ternak yang mempunyai nilai nutrisi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (a) pengaruh macam pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata ; (b) Mengetahui pengaruh macam limbah cair terhadap pertumbuhan Azolla pinnata dan (c) Mengetahui interaksi antara limbah cair dan pupuk. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut : (a) Ada perbedaan pengaruh jenis limbah terhadap pertumbuhan Azolla pinnata ; (b) Ada perbedaan pengaruh macam pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata. ; (c) tidak adanya interaksi yang signifikan antara jenis limbah cair dengan macam pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata. Kata Kunci : Azolla pinnata, limbah cair dan pupuk
PENDAHULUAN Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) merupakan kelompok paku air yang tumbuh mengapung di permukaan perairan yang subur. Daerah persawahan merupakan habitat tanaman Azolla pinnata ini tumbuh. Permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat. Kelebihan yang dimiliki oleh tanaman mata lele Azolla pinnata adalah kemampuannya bersimbiosis dengan alga hijau-biru Anabaena azollae STRASSB yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara. (Handayani, D.A, 2002 ). Mekanisme simbiotik dari proses fiksasi nitrogen yang terjadi dapat membuat tanah yang ditumbuhi menjadi subur dan kaya akan nutrisi, khususnya senyawa golongan nitrogen. Selain itu, tanaman ini memiliki berbagai kelebihan diantaranya menyerap limbah cair, bahan uji ekotoksikologi, dan merupakan salah satu bahan pakan ternak yang mempunyai nilai nutrisi tinggi. (Juhaeti dan Syarif. 2003 ). Perbanyakan Biomassa Azolla pinnata dapat di lakukan dengan berbagai macam perlakuan penelitian, Seperti yang pernah dilakukan penelitian sebelumnya oleh
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEAWina) tentang perbanyakan Azolla pinnata dengan menggunakan pupuk urea. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, Dalam kotoran ternak terkandung unsur N, P dan K yang banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme, semakin banyak jumlah mikroorganisme maka akan semakin mempercepat pengomposan. Kotoran yang dihasilkan sapi dan kambing ada dua macam yaitu berupa padat dan cair. Pada limbah sapi cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat, sebaliknya pada yang berbentuk padat kandungan K-nya lebih banyak. Pupuk dingin, penguraian secara lambat yang menghindar dari panas berlebih, tetapi mengalami dekomposisi secara lebih. Unsur N, P dan K. Pemanfaatan limbah cair hasil buangan industri pabrik maupun rumah tangga belum banyak di gunakan dalam perbanyakan biomassa Azolla pinnata. Limbah cair industri merupakan hasil buangan yang dapat mencemari lingkungan. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbanyakan biomassa tanamam Azolla pinnata. Pada penelitian ini perbanyakan 15
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
biomassa dilakukan dengan perlakuan penambahan pupuk organik dari kotoran kambing maupun sapi dan juga dari limbah aren dan limbah tekstil. METODOLOGI PENELITIAN Cara Kerja Memilih tanaman Azolla pinnata yang baik, menyediakan 18 buah gelas plastik dengan ukuran yang sama, menempelkan kertas label pada tiap gelas plastik sebagai keterangan perlakuan, membuat media dengan menggunakan campuran bahan-bahan : Air + kotoran sapi (P01), Air + kotoran kambing (P02), Limbah cair aren + kotoran sapi (P11), Limbah cair aren + kotoran kambing (P12), Limbah cair tekstil + kotoran sapi (P21), Limbah cair tekstil + kotoran kambing (P22), Konsentrasi 2,5 gr per 250 m. Memasukkan media ( sebanyak 250 ml ) ke dalam gelas plastik. Menanam Azolla pinnata pada media yang telah disiapkan masing-masing sebanyak 5 individu.
Meletakkannya pada tempat yang mendapatkan sinar matahari. Mengamati pertumbuhan Azolla pinnata setiap 2 hari sekali, selama 8 – 10 hari. Mencatat data yang diperoleh saat pengamatan kedalam tabel pengamatan. Variabel Penelitian Variabel yand digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas : penggunaan pupuk dan limbah Variabel terikat : penambahan jumlah daun dan penambahan individu tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan selama 10 hari untuk mengamati jumlah daun pada tiap perlakuan yang berbeda yaitu dengan penambahan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi maupun kambing, penambahan limbah cair tekstil dan limbah aren dengan pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan data yang maksimal. Maka data yang diperoleh dapat di tabelkan seperti dibawah ini :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tanaman Azolla Pinnata Ulangan P01
P02
P11
P12
P21
P22
20
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
0 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah daun /hari 2 4 6 8 15 17 23 29 15 17 24 31 15 17 23 28 13 20 34 42 13 19 32 37 12 17 25 37 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 -
10 40 45 38 60 45 49 -
Keadaan tanaman (Hidup/layu/mati) Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati
Aulia Sanova: Pengaruh macam Pupuk & limbah Cair Terhadap Prtumbuhan Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) Dari data di atas kemudian di uji korelasi untuk mengetahui interaksi antara tiap perlakuan dengan menggunakan statistik. Probability Plot of jumlah daun Normal
99
Mean StDev N AD P-Value
95 90
14.81 0.6684 36 11.826 <0.005
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
12
13
14 15 jumlah daun
16
17
Gambar 1. Hasil Uji Coba Normalitas Interpretasi data dan analisisnya Analisis data yang digunakan adalah dengan anava 1 jalan, sehingga perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu sebagai prasyarat. Uji prasyarat nomalitas yang digunakan adalah Anderson-Darling pada gambar 1 menunjukkan p-value <
0,005 yang berarti data pada populasinya tidak normal. Dari hasil uji normalitas AndersonDarling karena tidak memenuhi syarat, maka analisis data menggunakan statistika nonparametric dengan uji Kruskal-Wallis. Berdasarkan uji statistikyang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Rangkuman uji Kruskal-Wallis Kruskal-Wallis Test on jumlah daun Limbah N Median Ave Rank air+kotoran kambing 6 14.00 11.0 air+kotoran sapi 6 15.00 20.0 L.aren+kotoran kambing 6 15.00 20.0 L.aren+kotoran sapi 6 15.00 20.0 L.tekstil+kotoran kambing 6 15.00 20.0 L.tekstil+kotoran sapi 6 15.00 20.0 Overall 36 18.5 H = 3.65 DF = 5 P = 0.601 H = 15.88 DF = 5 P = 0.007 Berdasarkan hasil hitungan uji diatas maka didapat hasil hipotesis sebagai berikut :
Z -1.91 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38
(adjusted for ties) H0 : tidak ada perbedaan pengaruh jenis limbah terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata 19
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
H1 : ada perbedaan pengaruh jenis limbah terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata Berdasarkan uji statisik diketahui bahwa p-value < p-value (0,007<0,05) yang berarti bahwa H0 tidak diterima hal ini berarti hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan pengaruh jenis limbah terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata ditolak, dengan demikian berarti terdapat pengaruh limbah terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata. Pembahasan Dari uji statistik dibuktikan bahwa jenis limbah berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata, namun pada hal ini jumlah daun pada Azolla pinnata tidak bertambah melainkan menjadi mati. Hal ini di-sebabkan oleh kondisi limbah yang terlampau pekat. Begitu juga kondisi Azolla pinnata pada limbah aren mati, meskipun pada dasarnya kandungan nitrogen dan ammonia yang terdapat dalam limbah aren diperlukan untuk pertumbuhan Azolla pinnata. Matinya Azolla pinnata disebabkan oleh kondisi limbah aren yang terlalu pekat karena pada praktikum yang dilakukan limbah aren tidak diencerkan terlebih dahulu dengan air. Berdasarkan hasil penelitian dari mayrina (2005), “studi karakteristik limbah aren”, diperoleh hasil bahwa apabila Limbah cair aren terdapat dalam jumlah yang banyak dan pekat ketika terjadi penguraian senyawa-senyawa organik memiliki dampak kadar oksigen turun bahkan sampai nol dan menimbulkan buih. Sehingga hal tersebut menyebabkan akar dari Azolla pinnata kesulitan untuk mendapatkan nutrisi sebagai sumber fotosintesis dan daun tertutup oleh buih yang dihasilkan oleh limbah aren. Meskipun dalam perlakuan sudah ada yang diberikan penambahan pupuk sapi dan ada pula yang diberikan penambahan pupuk kambing, hal ini tidak memberikan nutrisi yang baik. Namun kemungkinan mempercepat kematian Azolla pinnata karena kandungan nitrogen dan amonia yang terlalu banyak pada limbah cair aren dengan penambahan pupuk baik itu pupuk kambing maupun pupuk sapi. 20
Keadaan Azolla pinnata pada limbah tekstil mengalami kematian dikarenakan senyawa-senyawa yang terdapat dalam limbah tekstil sangat berbahaya bagi Azolla pinnata. Hal ini terjadi karena yang terkandung dalam limbah tekstil berupa bahan anorganik yang mempunyai sifat racun. Kandungan logam berat ada limbah tekstil cukup tinggi sehingga Azolla pinnata tidak mampu bertahan pada limbah tersebut. Kandungan besi yang cukup tinggi menyebabkan ketersediaan oksigen semakin sedikit, selain itu akar tidak mampu memperoleh nutrisi untuk proses fotosintesis. Meskipun ada yang telah diberikan penambahan pupuk kambing dan ada pula yang diberikan penambahan pupuk sapi, hal ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan sebagai sumber nutrisi pertumbuhan bagi tanaman Azolla pinnata pada proses fotosintesis. Selain itu hal ini menunjukkan tidak adanya interaksi antara jenis limbah cair dengan pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata, baik itu limbah cair tekstil dengan pupuk sapi, limbah cair tekstil dengan pupuk kambing, limbah cair aren dengan pupuk sapi maupun limbah cair aren dengan pupuk kambing. Sedangkan hasil pada air biasa dengan penambahan pupuk kambing menunjukkan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan jumlah daun Azolla pinnata dibandingkan dengan air biasa dengan penambahan pupuk sapi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Husna (2008) yang me-nyatakan bahwa produktivitas biomassa Azolla pinnata yang baik adalah dengan penambahan pupuk kambing dibandingan dengan penambahan pupuk sapi. Hal ini disebabkan kandungan nitrogen dan ammonia pada pupuk kambing lebih bagus dibandingkan yang terkandung dalam pupuk sapi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh jenis limbah terhadap pertumbuhan Azolla pinnata.
Aulia Sanova: Pengaruh macam Pupuk & limbah Cair Terhadap Prtumbuhan Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) 2. Ada perbedaan pengaruh macam pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata. 3. Tidak adanya interaksi yang signifikan antara jenis limbah cair dengan macam pupuk terhadap pertumbuhan Azolla pinnata. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan : 1. Tanaman Azolla pinnata perlu untuk dibudidayakan karena mengurangi pencemaran lingkungan dan menambah kesuburan. 2. Perlunya dilakukan penelitian yang sama dengan penambahan kosentrasi limbah yang tidak terlalu pekat sehingga tanaman Azolla pinnata dapat tumbuh baik dengan cara pengenceran terlebih dahulu. 3. Perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi dosis perlakuan yang tepat bagi pertumbuhan tanaman Azolla pinnata. 4. Penentuan kadar kosentrasi dapat dilalukakan dengan membuat range berbagai kosentrasi. 5. Perlunya diberikan penambahan control netral hanya air saja. 6. Perlunya dilakukan pengamatan tiap hari untuk lebih mengtahui laju pertumbuhan Azolla pinnata.
DAFTAR PUSTAKA Alexander, M. 1976. Introduction to Soil Microbiology. Nitrogen Cycle. John Wiley & Son. New York. Ali, S. & K. A. Malik. 1987. Use of Azolla in Pakistan. In : Azolla Utilization. Proceedings of the Workshop on Azolla Use. Fuzou, Fujian, China. Handayani, D.A. 2002. Pengaruh Dosis Azolla dan Pupuk N Terhadap Ketersediaan N dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Dengan Teknik Dual System Azolla-Padi Sawah Pada Tanah Entisol. Skripsi. FP UNS. Surakarta. Juhaeti.T. dan Syarif. 2003. Studi Potensi Beberapa Jenis Tumbuhan Air Untuk Fitoremediasi. Bogor : Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sumberdaya Hayati. Pusat Penelitian LIPI. Masano, 1989, Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata). Duta Rimba, Puslitbang Hutan, Bogor, Indonesia pada Forestry Abstract, Oktober 1992, Volume 5. No. 10, page 959. Pinus Lingga. 1991. Jenis dan kandungan Hara Pada Beberapa Kotoran Ternak. Pusat pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya ( P4S ) ANTANAN Bogor.
19
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains
20