PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Oleh INDRA DAMAI TUA GULTOM
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
ABSTRAK PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Oleh: Indra Damai Tua Gultom Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan” yang bertujuan untuk menguji pengaruh kualiatas Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang dipusatkan dalam rasio keuangan dengan jenis rasio pertumbuhan dan rasio profitabilitas. Penelitian ini menggunakan variabel Corporate Governance berupa skor CGPI, Rasio Profitabilitas (ROE, ROI, EPS), rasio pertumbuhan (GROWTH). Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan IICG selama 3 tahun berturut-turut selama periode 2008-2010. Pengujian dilakukan dengnan menggunakan program SPSS 17.0. Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan maupun parsial Corporate Governance berpengaruh Positif terhadap Earning per share, tetapi tidak berpengaruh terhadap Return On Equity, Return On Investment, dan Growth baik secara simultan maupun parsial.
Kata Kunci : GCG, ROE, ROI, EPS, GROWTH
ABSTRACT THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE QUALITY ON CORPORATE PERFORMANCE
By: Indra Damai Tua Gultom This study entitled "The Effect of Good Corporate Governance Quality on Corporate Performance" which aims to examine the effect of Quality Good Corporate Governance focused on the performance of companies in the financial ratio with the kind of growth ratio and profitability ratio. This study uses variables such as corporate governance score CGPI, Profitability ratio (ROE, ROI, EPS) growth ratio (GROWTH). The samples used in this research is that companies in the ranking IICG for three consecutive years during the period 2008-2010. Tests performed using SPSS 17.0. The results of this study demonstrate that simultaneous or partially Corporate Governance positive effect on earnings per share, but had no effect on Return On Equity, Return On Investment, and Growth either simultaneously or partially.
Keywords: GCG, ROE, ROI, EPS, GROWTH
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan berbagai pihak dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan (Monks & Minow, 2001) dalam Sayidah (2007). Pemahaman terhadap prinsip-prinsip Corporate Governance telah dijadikan acuan oleh negara-negara di dunia termasuk di Indonesia, yaitu sejak krisis tahun 1998. Oleh sebab itu Corporate Governance menjadi bagian untuk pembenahan dan pengembangan pengelolaan perusahaan, sehingga perusahaan di Indonesia tidak tertindas dan dapat bersaing secara global.
Dengan adanya sistem Corporate Governance para pemegang saham dan investor menjadi yakin akan memperoleh keuntungan atas investasinya. Corporate Governance dapat digunakan menjadi sebuah konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka transparansi pengelolaan perusahaan akan terus membaik dan diharapkan pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan akan terus meningkat dan menguntungkan bagi banyak pihak (Wolfensohn, 1999) dalam Funny (2010).
Dengan dapat diukurnya praktik Corporate Governance di tingkat perusahaan, banyak penelitian berhasil menemukan adanya hubungan positif antara Corporate Governance dengan nilai/kinerja perusahaan, (Darmawati, 2006). Penelitianpenelitian tersebut secara tidak langsung menunjukkan kegunaan dari pemeringkatan praktik Corporate Governance di tingkat perusahaan yang sudah dilakukan beberapa negara (termasuk Indonesia).
IICG ( The Indonesian Institute for Corporate Governance) melakukan pemeringkatan berdasarkan survey terhadap praktik GCG yang menghasilkan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI). Mulai tahun 2003 perusahaan publik yang besedia dinilai praktik GCGnya oleh IICG berjumlah 31 dari 332 perusahaan yang terdaftar di BEI (Swa Sembada, 2004). Tahun 2005 terjadi penurunan sebanyak 3,3% perusahaan yang bersedia dinilai (Swa Sembada, 2005). Tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi 26 perusahaan yang bersedia dinilai praktig GCGnya (Swa Sembada, 2006). Tetapi tahun 2006 kembali turun 1 perusahaan menjadi 25 perusahaan (Swa Sembada, 2008). Rendahnya partisipasi ini cukup memprihatinkan dan memberi kesan adanya kengganan perusahaan publik secara terbuka untuk dinilai praktik GCGnya (Funny, 2010).
Berkaitan dengan argumentasi dan temuan empiris diatas, peneliti tertarik untuk melakukan pengujian untuk mengungkap determinan dan implementasi Corporate Governance di Indonesia. Ide dari penelitian ini berasal dari penelitian yang dilakukan Funny (2010) yang menggunakan 10 perusahaan pada tahun 2006 – 2008.
Hasil penelitian Funny (2010) menemukan bahwa Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Return on Equity (ROE) secara simultan tetapi secara parsial berpengaruh negatif dan Corporate Governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) serta Return on Assets (ROA) secara simultan maupun parsial.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Funny Priana (2010), dalam penelitian ini menambah proxy kinerja perusahaan dengan memasukkan rasio pertumbuhan perusahaan (GROWTH) dan mengganti proxy Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dengan Earnings per Share (EPS), Return on Investment (ROI) serta menggunakan sampel perusahaan dalam rentang waktu 2008 - 2010. Penelitian ini menggunakan ukuran Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dikembangkan oleh IICG tahun 2008 - 2010 untuk menilai seberapa baik penerapan Corporate Governance di perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian “ PENGARUH KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Good Corporate Governance Berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ?
1.3 Batasan Masalah
Untuk memusatkan ruang lingkup permasalahan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kinerja perusahaan yang dipakai adalah rasio pertumbuhan perusahaan (GROWTH) dan financial ratio dengann jenis rasio profitabilitas yang diproksikan ke ROI,ROE,EPS. 2. Objek pengamatan pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan IICG. 3. Data yang digunakan berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2008 - 2010.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Good Corporate Governance yang ditentukan oleh karakteristik perusahaan terhadap kinerja perusahaan di Indonesia yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia menggunakan ukuran yang dikembangkan oleh IICG.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat untuk berbagi pihak diantaranya sebagai berikut : 1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan pengetahuan dalam menerapkan teori yang sudah diterima selama ini dengan kenyataan atau praktek yang dilakukan perusahaan.
2. Bagi perusahaan, dengan adanya berbagai pemeringkatan perusahaan berdasarkan Good Corporate Governance yang diterapkan, penelitiian ini diharapkan dapat memberi tambahan keyakinan akan kegunaan hasil pemeringkatan tersebut sebagai masukan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi masyarakat, khususnya lingkungan perguruan tinggi, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengembangkan dan menganalisis lebih jauh tentang studi tentang Good Corporate Governance.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance
Istilah Corporate Governance untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 dalam laporan keuangan mereka yang dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan ini dipandang sebagai titik balik (turning Point) yang sangat menentukan bagi praktik Corporate Governance di seluruh dunia, (Moeljono,2005). Menurut Komite Cadbury (1992) dalam Moeljono (2005), GCG adalah “prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholdernya khususnya, dan stakeholders pada umumnya”.
Menurut profil program Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2008, Corporate Governance adalah serangkaian mekanisme yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Good Corporate Governance merupakan suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholderlainya, yang berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.
2.1.2 Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Secara umum ada lima prinsip utama dari Good Corporate Governance (GCG) yang dikemukakan oleh FCGI, yaitu:
1. Fairness (Kewajaran) 2. Disclosure and Transparency 3. Accountability (Dapat Dipertanggungjawabkan) 4. Responsibility ( Pertanggungjawaban) 5. Independency
2.1.3 Manfaat Good Corporate Governance
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. 2. Mengurangi Cost Capital (modal), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan perusahaan yang baik. 3. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas jangka panjang.
4. Menjaga sustainability perusahaan
5. Meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan pasar 6. Meningkatkan kinerja, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders 7. Melindungi organ dari intervensi politik dan tuntutan hukum, dan 8. Membantu terwujudnya good corporate citizen 2.2 Kinerja perusahaan
Kinerja berasal dari kata performance, kinerja dinyatakan sebagai prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan tertentu yang menunjukan apa yang ingin dilakukan untuk memenuhi keinginan anggotanya.
Secara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio) 2. Rasio Pengungkit/leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE (Time Interest Earned). 3. Rasio Efesiensi/Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain Rasio
Perputaran Persediaan, Perputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset Turnover. 4. Rasio Profitabilitas. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity), ROI (Return On Investment), EPS (Earning Per Share) 5. Rasio Nilai Pasar. Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku perusahaan. Rasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio), Devidend Yield, Devideng Payout Ratio, PBV (Price to Book Value). 6. Rasio Aktivitas. Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas asset. Rasio ini antara lain rasio pertumbuhan (Growth).
2.2.1 Hubungan Kinerja Perusahaan dan GCG
Secara teoritis praktek Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan diantaranya meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang merugikan akibat tindakan pengelola cenderung menguntungkan diri sendiri, dan umumnya Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.
2.3.1 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return On Equity
Pengukuran kinerja dengan return on equity sebagai ukuran kinerja operasional diyakini bisa memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan yang baik. Good Corporate Governance berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan,
semakin baik citra perusahaan maka semakin baik kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Untuk menciptakan GCG perusahaan harus meningkatkan tata kelola dan operasional perusahaan lebih baik lagi, karena semakin banyak unsur-unsur keunggulan operasional yang terpenuhi maka makin tinggi pencapaian kinerja dari perusahaan dalam meningkatkan efesiensi produksi, volume penjualan, serta peningkatan pendapatan operasional.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap return on equity.
2.3.2 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return On Investment
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. ROI merupakan salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Rasio ini mengukur efektifitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh Positif terhadap Return On Investment.
2.3.3 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Earning per share
Earning per share atau laba per lembar saham merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba tiap lembar saham. Jika EPS tinggi maka investor akan menilai bahwa emiten memiliki kinerja yang baik. Investor saham mempunyai kepentingan terhadap informasi EPS dalam melakukan penentuan harga saham. Ariani (2011) menyatakan bahwa EPS (Earning per share ) berpengaruh paling besar dan signifikan terhadap besarnya DPS (deviden per share). Oleh karena itu, penulis menduga penerapan Good Corporate Governance ikut memperkuat atau memperlemah pengaruh tersebut.
H3 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Earning Per Share.
2.3.4 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Growth
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Semakin tinggi rasio ini makan akan senakin baik karena perusahaan mampu mempertahankan posisi keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan yang mampu mempertahankan kondisi keuangannya maka perusahaan tersebut mampu mempertahankan citra perusahaannya.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan perusahaan (Growth).
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan IICG selama 3 tahun berturut-turut selama periode 2008 – 2010. Dengan skor penilaian predikat rating 85 – 100 sangat terpercaya, 70 – 85 terpercaya, 55 – 70 cukup terpercaya (Profil Program Corporate Governance Perception Index, 2010) Tabel 3.1 Jenis CGPI SKOR Kode BMRI TLKM BNGA ANTM UNTR PTBA BBNI JSMR PTGI ADHI KRAS ELYT BDKI BUMI WEHA
Nama Perusahaan PT. BANK Mandiri, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. BANK CIMB Niaga, Tbk. PT. Aneka Tambang, Tbk. PT. United Tractors, Tbk. PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Jasa Marga PT. Garuda Indonesia PT. Adhi Karya, Tbk. PT. Krakatau Steel PT. Bakrieland Development, Tbk. PT. BANK DKI PT. Bumi Resources, Tbk PT. Panorama Transpotasi, Tbk
2008 90.65 88.67 88.37 85.87 85.44 82.27 81.63 81.62 81.58 81.54 80.75 76.93 76.61 73.82 68.71
Tahun 2009 91.67 89.04 91.42 85.99 86.89 84.11 84.58 82.65 85.26 82.23 82.98 76.96 77.53 69.33 69.97
2010 91.81 89.1 91.46 86.15 87.36 84.33 85.35 83.41 85.82 77.28 85.19 77.36 78.17 70.83 70.10
Sumber : CGPI
3.2 Operasional Variabel penelitian
3.2.1 Variabel Dependen
1. Return On Equity Return on equity adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Formula yang digunakan untuk menghitung besarnya nilai ROE adalah sebagai berikut (Brgiham dan Gapenski,1996) dalam funny (2010):
2. Return On Investment ROI (Return On Investment) adalah kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Formula yang digunakan menghitung besarnya nilai ROI adalah sebagai berikut:
3. Earning Per Share Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham untuk menghasilkan laba.
4. Growth
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian dan dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Persentase tingkat pertumbuhan ini juga digunakan sebagai proxy growth, secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut (Song, 2005):
Dimana: Tootal Asset (t) = Nilai total asset pada tahun sekarang. Total Asset (t-1) = Nilai total asset pada tahun sebelum.
3.2.2 Variabel Independen
Variabel independen penelitian ini adalah Good Corporate Governance. Variabel ini di ukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh IICG berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI). CGPI berisi hasil skor survei mengenai penerapan Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.3 Alat Analisis 3.3.1 Uji Regresi Sederhana
Alat analisis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi sederhana, dengan persamaan sebagai berikut:
ROE = α +β1 GCG + e Dimana : ROE : Return On Equity GCG : Good Corporate Governance ROI = α +β1 GCG + e Dimana : ROI : Return On Investment GCG : Good Corporate Governance EPS = α +β1 GCG + e Dimana : EPS : Earning Per Share GCG : Good Corporate Governance Growth = α +β1 GCG + e Dimana : Growth : Pertumbuhan perusahaan GCG
: Good Corporate Governance
3.3.2 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan alat statistik berganda mensyaratkan dilakukannya pengujian asumsi klasik. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan bias pada hasil penelitian. Asumsi klasik yang perlu diuji adalah Normalitas, Autokorelasi, Multikolinieritas dan Heteroskedastisitas
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi sederhana untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (bebas) adalah Return on Equity, Return on Investment, Earning per Share, dan GROWTH sedangkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai variabel independen.
4.1 Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah dan dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dari masing-masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
ROE
45
.40
71.35
19.1040
13.13717
ROI
45
.12
33.77
6.4531
7.31707
EPS
45
1.00
1184.00
267.3129
329.85060
GROWTH
45
-16.77
88.02
19.4760
22.02689
CGPI
45
68.71
91.81
82.4176
6.35189
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
ROE
45
.40
71.35
19.1040
13.13717
ROI
45
.12
33.77
6.4531
7.31707
EPS
45
1.00
1184.00
267.3129
329.85060
GROWTH
45
-16.77
88.02
19.4760
22.02689
CGPI
45
68.71
91.81
82.4176
6.35189
Valid N (listwise)
45
4.2 Uji Normalitas
Salah satu cara termudah untuk melihat dan menguji apakah kedua variabel memiliki distribusi normal adalah dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov Tabel 4.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROE N Normal Mean a,, Parameters Std. Deviation b
Most Absolute Extreme Positive Differences Negative
ROI 45
GROWTH 45
45
6.4531 267.3129
19.4760
13.13717 7.31707 329.85060
22.02689
19.1040
45
EPS
.124
.220
.259
.146
.124
.220
.259
.146
-.093
-.193
-.210
-.073
Kolmogorov-Smirnov Z
.834
1.478
1.734
.979
Asymp. Sig. (2-tailed)
.491
.069
.088
.293
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
4.3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel penggangu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumya.
Uji autokorelasi dilakukan dengan menghitung nilai Durbin-Watson d statistik berdasarkan kriteria Durbin-Watson. Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW
Kesimpulan
< 1.48
Ada autokorelasi positif
1.43 – 1.57
Tanpa Kesimpulan
1.62 – 2.43
Tidak ada autokorelasi
2.43 – 2.52
Tanpa kesimpulan
>2.52
Ada autokorelasi negatif
Tabel 4.3 Uji autokorelasi b
Model Summary
Model 1 2 3 4
Dependen Variabel
Durbin-Watson
ROE ROI EPS GROWTH
a. Predictors: (Constant), CGPI
4.4 Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,2001).
2.240 2.025 1.461 2.207
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Dependen Variabel
Collinearity Statistics Model
ROE
CGPI
1.000
1.000
ROI
CGPI
1.000
1.000
EPS
CGPI
1.000
1.000
GROWTH
CGPI
1.000
1.000
Tolerance
VIF
4.5 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. Di bawah ini merupakan hasil dari pengujian heterokedastisitas dengan SPSS 17.0.
4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2005). Tabel 4.5 Tabel Koefisien Determinasi Model Summaryb Dependen
Adjusted R
Variabel
R
R Square
Square
ROE
.229
.052
.030
ROI
.221
.049
.027
EPS
.343
.118
.097
GROWTH
.128
.016
-.006
a. Predictors: CGPI,
4.7 Uji Regresi Simultan (Uji F) Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Simultan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
398.582
1
398.582
Residual
7195.173
43
167.330
Total
7593.755
44
F 2.382
Sig. .130
a
a. Predictors: (Constant), CGPI b. Dependent Variable: ROE
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Simultan
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
115.161
1
115.161
Residual
2240.580
43
52.107
Total
2355.741
44
a. Predictors: (Constant), CGPI
F 2.210
Sig. .144
a
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
115.161
1
115.161
Residual
2240.580
43
52.107
Total
2355.741
44
F
Sig.
2.210
.144
a
a. Predictors: (Constant), CGPI b. Dependent Variable: ROI
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Simultan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
563022.461
1
563022.461
Residual
4224239.950
43
98238.138
Total
4787262.411
44
F
Sig.
5.731
.021
a
a. Predictors: (Constant), CGPI b. Dependent Variable: EPS
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Simultan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
351.146
1
351.146
Residual
20996.951
43
488.301
Total
21348.096
44
F
Sig. .719
.401
a. Predictors: (Constant), CGPI b. Dependent Variable: GROWTH
4.8 Pengujian Hipotesis 4.8.1 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Return on Equity (ROE) Tabel 4.10 Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Pertama Coefficients
a
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
-19.949
25.377
.474
.307
CGPI
t
.229
Sig. -.786
.436
1.543
.130
a. Dependent Variable: ROE
4.8.2 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Return on Investment (ROI) Tabel 4.11 Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Kedua Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) CGPI
Coefficients
Std. Error
Beta
-14.538
14.161
.255
.171
t
Sig.
-1.027
.310
1.487
.144
.221
a. Dependent Variable: ROI
4.8.3 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Earning per Share (EPS) Tabel 4.12 Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Ketiga
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
563022.461
1
563022.461
Residual
4224239.950
43
98238.138
Total
4787262.411
44
a. Predictors: (Constant), CGPI b. Dependent Variable: EPS
F 5.731
Sig. .021
a
4.8.4 Pengujian Pengaruh Corporate Governance terhadap Pertumbuhan Perusahaan (Growth)
Tabel 4.13 Analisa Regresi Sederhana Pengujian Hipotesis Keempat
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 56.131
43.350
-.445
.524
CGPI a. Dependent Variable: GROWTH
Coefficients Beta
t
-.128
Sig.
1.295
.202
-.848
.401
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengaruh Kualitas Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan yang mengikuti CGPI (Corporate Governance Perception Indexs), sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Hipotesis pertama menyatakan Corporate Governance tidak berpengaruh positif terhadap return on equity (ROE) secara simultan maupun secara parsial Corporate Governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan atau Corporate Governance berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROE.
b. Pada hipotesis kedua, menyatakan Corporate Governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap return on investment (ROI) baik secara parsial maupun simultan,
c. Hipotesis ketiga menyatakan Corporate Governance terhadap earning per share (EPS) berpengaruh positif secara simultan dan secara parsial atau
Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan EPS.
d. Hipotesis keempat menyatakan Corporate Governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan (growth) baik secara parsial maupun secara simultan
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1. Sampel perusahaan yang sempit, karena perusahaan yang mengikuti survey oleh IICG masih sangat sedikit. 2. Tahun penelitian yang singkat, hanya 3 tahun dikarenakan keterbatasan data baik data skor CGPI maupun data keuangan perusahaan. 3. Kinerja perusahaan yang digunakan dalam perusahaan ini hanya rasio profitabilitas, sehingga kurang menggambarkan kinerja perusahaan secara baik.
5.3 Saran
Bagi peneliti yang lain yang berminat melakukan kajian ulangan terhadap penelitian ini hendaknya dapat melakukan perbaikan-perbaikan tertentu terhadap penelitian ini sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan komprehensif dari hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Ariani. 2011. “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan yang terdaftar di Indonesian Institute for Corporate Governance”. Skripsi. Medan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara. Baridwan, Zaki. 2002. “Intermediate Accounting Edisi ketujuh, BPFE Fakultas Ekonomi UGM”. Yogyakarta. Darmawati, Deni, Khomsiyah dan Rika Gelar Rahayu, 2005. Hubugan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 8 (Januari) : 65-81. Djoko Santoso Moeljono,2005,Good Corporate Culture Sebagai Inti Dari Good Corporate Governance, Jakarta, Gramedia. Faisal. 2005.“Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan MekanismeCorporate Governance”, Simposium Nasional VII. Denpasar Bali. Ikatan Akuntansi Indonesia. Fatimah, Neni. 2008. “Pengaruh Mekanisme GCG dan Kualitas Audit Terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada. FCGI. Corporate Governance Suatu Pengantar: Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam Pelaksanaan Corporate Governance. 2008. Ghazali, Prof. Dr. Imam M. Com., Akt. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics. McGraw-Hill International Edition, Singapore. Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. PT. Raja Grofindo Persada Jakarta. Haryanto. 2003. ”Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”. Skripsi. Depok. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Herawati, Vinola. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10 No. 2, November 2008 Herwidayatmo. (2000). Implementasi Good Corporate Governance untuk Peusahaan Publik Indonesia. Usahawan no. 10 th XXIX hlm 25-32 Jumingan. 2009, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: Lembaga Penerbitan PT. Bumi Aksara. Kaihatu, Thomas S. 2006. “Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8 No.1, Maret 2006. Lestariningsih. 2008. “ Peranan Penerapan Good Corporate Governance Dalam Pengembangan Perusahaan Publik”, Jurnal Spirit Publik, Vol. 4 No. 2, Oktober 2008. Mintara, Yunita Heryani. 2008.“Pengaruh Implementasi Corporate Governance Terhadap pengungkapan Informasi”, Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Moeljono, Djoko Santoso (2005) Good corporate culture. PT. Elex Media Komputindo. Monks, Robert AG, dan Nell Minow (2001). “Corporate Governance”, Blackwell Business. Edisi ke-2. Priana, Funny. 2010. “Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi. Lampung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. Rafiudin, Rahmat. 2009. Praktek Langsung SPSS 17. Buku ke satu, Elex Media Komputindo, Jakarta. Sayidah, Nur, 2007, “ Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik ”, JAAI Vol 11 No.1 juni 2007, Surabaya. Soemarsono, S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku ke satu, edisi keempat, Rineka Cipta, Jakarta www.Wikipedia.com www.madani-ri.com http://www.governance-indonesia.or.id