PENGARUH KONVERGENSI IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI Mutia ayunda1, Zaitul2, Resti Yulistia Muslim2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
Abstract Value relevance become an issue since IASB released IFRS and it has been implementing all over the world. With no exception in Indonesia, Indonesia’s Financial Accounting standard Board has come out with new financial accounting standard (IFRS compliance) and it was started implemented in January 2012. There are still limited study investigating value relevance post the new financial accounting standard implementation. Therefore, this study determine whether any difference in value relavance pre and post standard implementation. By using the secondary data and manufacturing companies listed in Indonesia capital market, we find that there is a little bit difference of value relevance pre and post implemention for both model: price and return model. Therefore, we can conclude that implementing IFRS convergence financial accounting standard do not improve much the value relevance in Indonesia. Keywords : Share, Price Model, Return Mode 1. latar belakang Beberapa tahun belakangan ini, isu globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat kita hindari dalam dunia bisnis. Dengan meningkatnya dampak globalisasi yang semakin kuat, para stakeholder dalam pasar Internasional berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa untuk bertransaksi dan berinvestasi (bahasa pelaporan keuangan dan standar keuangan) secara global. Standar pelaporan keuangan dan standar akuntansi global haruslah yang dapat diterima dan dipahami masyarakat global sehingga diperlukanlah standar yang sama di seluruh dunia. Akuntansi sebagai penyedia informasi akuntansi bagi pengambil keputusan yang bersifat ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus-menerus berubah karena adanya globalisasi, baik lingkungan bisnis yang
tumbuh bagus, dalam keadaan stagnasi dan depresi. Kondisi seperti ini menyebabkan adanya perbedaan standar akuntansi di berbagai Negara (Herawati, 2012). IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu berkaitan dengan definisi laporan keuangan, pengukuran dan penilaian, pengakuan, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (Herawati, 2012). Tujuan utama
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
dibentuknya International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah untuk menyusunstandar pelaporan keuangan internasional yang berkualitas tinggi. International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar akuntansi Internasional yang diterbitkan International Accounting Standard Board (IASB). Konvergensi atau adopsi IFRS dimaksudkan untuk meningkatkan informasi laporan keuangan sehingga lebih dapat diperbandingkan dan berkualitas lebih baik (Barth, 2008) dan juga lebih akurat, komprehensif serta tepat waktu (Ball,2006). Konvergensi IFRS di Indonesia mulai dilakukan pada tahun 2008 dengan berlaku efektifnya 3 PSAK berbasis IAS pada tahun 2008. Selanjutnya disusul dengan 1 PSAK berbasis IAS yang berlaku efektif pada tahun 2009. Pada tahun 2010 terdapat 3 PSAK dan 1 ISAK berbasis IAS/IFRS dan 5 pencabutan PSAK yang efektif berlaku, selanjutnya tahun 2011 terdapat 15 PSAK dan 6 ISAK berbasis IFRS yang berlaku efektif. Pada tahun 2012 sebagai tahun terakhir tahap pertama konvergensi IFRS, terdapat 15 PSAK dan 4 ISAK berbasis IFRS yang efektif. Konvergensi IFRS ini merupakan salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum (Suprihatin dan Tresnaningsih, 2013). Informasi akuntansi dihipotesakan mempunyai value relevan apabila informasi akuntansi tersebut memuat atau merangkum peristiwa-peristiwa yang telah mempengaruhi perusahaan selama periode yang dilaporkan. Dengan begitu konsep value relevance mengindikasikan bahwa informasi akuntansi bukanlah satu-satunya tipe informasi yang tersedia dipasar atau informasi yang paling disajikan tepat waktu (Puspa, 2008).
Informasi akuntansi yang tersaji dalam laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan terhadap suatu pemilihan investasi. Variabel utama dalam informasi akuntansi pada laporan keuangan yang sering dijadikan alat untuk mengukur kinerja perusahaan adalah laba dan nilai buku (Kusuma, 2006). Relevansi nilai (value relevan) merupakan pelaporan angka-angka akuntansi yang memiliki suatu prediksi berkaitan dengan nilai-nilai pasar ekuitas. Konsep relevansi nilai tidak terlepas dari standar akuntansi keuangan karena jumlah suatu angka akuntansi akan relevan jika jumlah yang disajikan merefleksikan informasi-informasi yang relevan dengan penilaian suatu perusahaan (Mayangsari, 2004). Berbagai penelitian tentang nilai relevansi dari informasi laporan keuangan, menggunakan model Ohlson (1995) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku ekuitas dan laba (Latridis dan Rouvolis, 2010; Chalmers et al., 2011; Khanagha, 2011). Namunpenelitian tersebut menemukan hasil yang beragam. Latridis dan Rouvolis (2010) dengan menggunakan sampel perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Yunani menemukan bahwa pada periode setelah adopsi IFRS terdapat peningkatan relevansi nilai dari nilai buku ekuitas dan laba terhadap harga saham. Sementara penelitian (Kargin) dengan menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Instanbul Stock Exchange pada tahun 1998- 2011 menemukan bahwa relevansi nilai dari nilai buku ekuitas mengalami peningkatan setelah penerapan IFRS, namun peningkatan tidak dapat diamati terhadap relevansi nilai atas laba.
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
2. landasan teori dan Pengembangan Hipotesis Relevansi nilai informasi akuntansi adalah kemampuan angka-angka akuntansi yang merangkum informasi yang mendasari harga saham, sehingga relevansi nilai diindikasikan dengan sebuah hubungan statistikal antara informasi keuangan dengan return saham. Relevansi nilai informasi akuntansi dilihat dari pengaruh harga saham terhadap nilai buku dan laba bersih (Latridis, 2010). Perusahaan dengan relevansi nilai informasi akuntansi yang meningkat, dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang berkualitas (Melinda, 2013). Relevansi nilai (value relevan) informasi akuntansi mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi dalam menjelaskan nilai suatu perusahaan. Relevansi nilai merupakan pelaporan angka-angka akuntansi yang mamiliki suatu prediksi berkaitan dengan nilai-nilai pasar ekuitas. Relevansi nilai bermanfaat untuk menginvestigasi hubungan empiris antara nilai-nilai pasar saham (stock market values) dengan informasi akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai pengaruh angka-angka akuntansi tersebut dalam penilaian fundamental perusahaan. Berdasarkan pada asumsi suatu pasar modal sudah efisien, pengukuran secara statistik terhadap informasi akuntansi digunakan untuk mengetahui apakah investor menggunakan informasi akuntansi tersebut dalam membuat suatu keputusan (Ball dan Brown,1968) dalam Sari dan Subroto, 2012). Menurut Francis dan Schipper (2002) dalam Puspitaningtyas (2012) mengungkapkan bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami relevansi nilai informasi akuntansi, yaitu: (1)
pendekatan analisis fundamental, bahwa informasi akuntansi menyebabkan perubahan harga pasar dan mendeteksi terjadinya penyimpangan harga saham, (2) pendekatan prediksi, bahwa informasi akuntansi dikatakan relevan apabila bermanfaat untuk memprediksi prospek kinerja perusahaan di masa akan datang, (3) pendekatan perwujudan informasi nilai relevansi, bahwa informasi akuntansi dikatakan relevan apabila digunakan investor untuk menetapkan harga saham. Pendekatan ini menyiratkan bahwa relevansi nilai diukur berdasarkan reaksi pasar terhadap informasi baru, dan (4) pendekatan pengukuran relevansi nilai, bahwa relevansi nilai informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan diukur oleh kemampuannya untuk menangkap atau meringkas informasi bisnis dan aktivitas lainnya. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien secara informasi (informationally efficient) adalah hubungan antara harga sekuritas dan informasi akuntansi. Ada beberapa kendala yang menjadi penghambat penerapan IFRS sebagai standar akuntansi dan pelaporan keuangan di dunia hingga saat ini. Kendala-kendala tersebut berkaitan dengan faktor-faktor sistem hukum dan politik, sistem perpajakan dan fiskal, nilai-nilai budaya korporasi, sistem pasar modal dan peraturan terkait dengan kepemilikan korporasi, kondisi ekonomi dan aktivitas bisnis, teknologi. Dari keenam faktor diatas, faktor penghambat yang paling sering ditemukan adalah sistem perpajakan dan hukum yang belum tentu sinkron antara suatu negara dengan negara-negara pengadopsi IFRS lainnya. Sebagai contoh, adopsi IFRS sangat sulit dilakukan bagi negara-negara yang menerapkan sistem
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
ekonomi syariah dan ekonomi komunis (Purba, 2010). International Financial Reporting Standar (IFRS) adalah suatu standar Internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). ejarah terbentuknya IFRS diawali dengan adanya perbedaan yang kompleks antar negara tentang mengatur penyusunan laporan keuangan. Disamping untuk mendamaikan perbedaan namun juga untuk membuat sebuah standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). Dimana manfaat dari penggunaan SAK (konvergensi IFRS) meliputi harmonisasi praktik akuntansi diseluruh negara yang mengadopsinya, yang nantinya akan mengarah ke komparatif yang lebih tinggi dan biaya transaksi yang lebih rendah, dan meningkatkan investasi internasional (Maulana dan Mukhlisin, 2011). International Financial Reporting Standar (IFRS) merupakan pedoman penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global, sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman standar akuntan di Indonesia untuk membuat laporan keuangan. Indonesia sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dunia telah merespon perubahan-perubahan sistem pelaporan keuangan terkini dengan melakukan konvergensi IFRS ke dalam PSAK. Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu berkaitan dengan definisi
laporan keuangan, pengukuran dan penilaian, pengakuan, dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (Maulana dan Mukhlisin, 2011). Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan menggunakan Model Harga Jika saham adalah surat berharga, maka harga saham adalah harga yang ditawarkan atas surat berharga tersebut untuk ditransaksikan. Karena saham memiliki sifat kepemilikan atas nama, tentu bisa dengan mudah dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Untuk mempermudah proses jual beli itu, pemerintah mendirikan sebuah bursa atau pasar modal bernama bernama Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Harga saham mencerminkan harapan investor bahwa dari investasi sahamnya akan diperoleh suatu pengembalian baik dalam bentuk dividen maupun selisih harga antara harga perolehan saham dan harga jual saham. Harapan investor berkaitan dengan kondisi di masa yang akan datang yang saat ini belum terjadi. Namun demikian, kondisi di masa yang akan datang ini diperkirakan secara sistematis dan rasional berdasarkan data-data atau informasi yang saat ini terjadi. Harga saham merupakan konsensus investor mengenai nilai wajar perusahaan. Dalam pasar efisien setengah kuat, konsensus tersebut telah mencerminkan seluruh informasi publik. Namun demikian adakalanya pasar melakukan kesalahan dalam menetapkan harga suatu sekuritas tertentu pada saat tertentu. H1: Relevansi nilai informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
harga pasca penerapan konvergensi IFRS.
PSAK
Relevansi Nilai Informasi Akuntansi dengan menggunakan Model Return Return adalah hasil (tingkat pengembalian) yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi atau return ekspektasi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena bergguna untuk menilai kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga diperlukan untuk menentukan return ekspektasi dan resiko dimasa datang (Puspa, 2008). Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investor yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Hubungan nilai intrinsik dengan harga pasar saham dapat diukur dengan menggunakan model return. Model return merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham. Model return dapat menjelaskan hubungan tersebut, dimana dengan mengaitkan laba akuntansi sebagai nilai intrinsik saham dengan harga atau return saham itu sendiri. Model return berfokus pada asosiasi return saham dengan laba akuntansi melalui pengujian apakah laba akuntansi berisi informasi baru yang mempengaruhi harga saham. Penurunan relevansi laba akuntansi dapat memicu reaksi para investor karena
laba akuntansi menjadi salah satu informasi penting bagi pengambilan keputusan investasi. Reaksi investor atas kandungan informasi yang diwakili laba akuntansi dapat dilihat dari pergerakan return saham. Ada beberapa faktor yang dapt mempengaruhi hubungan informasi laba akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan terhadap return saham, seperti risiko perusahaan (risiko beta) dan struktur modal (Naimah , 2008). Risiko perusahaan adalah risiko sistematis yang berpengaruh terhadap semua investasi. Struktur modal suatu perusahaan umumnya dapat mempengaruhi return saham perusahaan tersebut (Naimah, 2008). Pengujian relevansi dilakukan dengan cara menguji laba akuntansi dengan menggunakan R2 dari model harga sebagai pengukur relevansi nilai. Laba akuntansi dikatakan relevan jika angka laba mampu mencerminkan perubahan return saham yang terdapat pada pasar sehingga informasinya dapat berguna bagi investor. Investor tersebut menyebabkan investor bereaksi dan menyebabkan perubahan return saham. H2: Relevansi nilai informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model return pasca penerapan PSAK konvergensi IFRS. 3. Metodologi Penelitian Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 – 2013. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2013.
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
Sampel menurut Sugiyono (2009:81) adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan yaitu: Perusahaan manufaktur yang telah go public yang terdaftar di BEI periode 20102013, menerbitkan laporan keuangan konsisten dari tahun 2010-2013, menyajikan laporan keuangan dalam bentuk rupiah selama tahun 2010-2013, memiliki laporan keuangan yang lengkap mengenai informasi-informasi keuangan yang dibutuhkan dalam menilai relevansi nilai selama tahun 2010-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder, yaitu data yang sudah tersedia dan sudah diolah. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2010 sampai dengan 2013 dapat dilihat dari situs masing – masing sampel. Harga saham adalah harga pasar saham setelah 3 bulan periode laporan keuangan. Tujuannya untuk mengetahui reaksi investor terhadap adanya informasi akuntansi yang beredar mempengaruhi preferensinya dalam berinvestasi. Nilai buku ekuitas adalah nilai yang menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh investor untuk setiap satu lembar saham yang dimiliki. Didapatkan dari pembagian antara total ekuitas dengan jumlah lembar saham beredar. Variabel nilai buku ekuitas diukur dengan nilai buku ekuitas per saham. Laba adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba didapatkan
dari pembagian antara laba setelah pajak dengan jumlah lembar saham beredar. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: P= α + β1 NIit + β2BVit + Eit Dimana: P = Harga Saham Niit = Laba bersih per lembar saham Bvit = Nilai buku ekuitas per lembar saham E = Error Rit = α + β1 NIit + β2BVit + Eit Dimana: Rit = Return saham perusahaan i pada waktu ke t Niit = Laba bersih per lembar saham Bvit = Nilai buku ekuitas per lembar saham E = Error 4. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi klasik yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji linieritas. Setelah melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji linieritas. Dapat disimpulkan tidak terdapat masalah asumsi klasik dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel 4.8 pada saat sebelum konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,772 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga saham sebesar 7,72 %. Sedangkan setelah konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
model harga saham sebesar 8,04 %. Begitu sebaliknya pada model return sebelum konvergensi nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,770 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return sebesar 7,7 %. Sedangkan setelah konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga saham sebesar 8,04 %. Begitu sebaliknya pada model return nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,804 yang artinya bahwa variabel independen yaitu nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return sebesar 8.04 %. Berdasarkan tabel sebelum konvergensi dapat dilihat pada model harga nilai F adalah sebesar 110,93 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada model return nilai F adalah sebesar 73,66 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model return karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada saat setelah konvergensi pada model harga nilai F adalah sebesar 134,65 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat dengan menggunakan model harga karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Pada model return nilai F adalah sebesar 89,76 dengan probabilitas 0,000 maka dapat disimpulkan variabel nilai buku ekuitas dan laba meningkat
dengan menggunakan model return karena nilai probabilitas kecil dari nilai α. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa variabel Nilai Buku Ekuitas dan Laba berpengaruh dengan menggunakan model harga. Dilihat dari hasil pada tabel 4.8 bahwa nilai relevansi meningkat pada saat sebelum dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS dengan menggunakan model harga, disebabkan karena nilai R2 pada saat sebelum dan setelah konvergensi mengalami peningkatan yaitu dari 0,772 menjadi 0,804. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Suprihatin dan Tresnaningsih (2013) dan Sari dan Subroto (2011). Pada penelitian yang dilakukan Suprihatin dan Tresnaningsih nilai relevansi informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model harga. Begitupun penelitian yang dilakukan Sari dan Subroto (2011). Dilihat dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai relevansi informasi akuntansi meningkat dengan menggunakan model harga. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, teridentifikasi bahwa variabel Nilai Buku Ekuitas dan Laba berpengaruh dengan menggunakan model return. Dilihat dari hasil pada tabel 4.8 bahwa nilai relevansi meningkat pada saat sebelum dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS dengan menggunakan model return, disebabkan karena nilai R2yang didapat pada saat sebelum konvergensi sebesar 0,770 sedangkan setelah konvergensi meningkat yaitu 0,804. Peningkatan ini belum begitu signifikan karena konvergensi IFRS belum terlalu lama diterapkan di Indonesia. Dengan menggunakan sampel yang berbeda, penelitian ini juga sejalan dengan
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
penelitian yang dilakukan Rohmah dan Yuni (2013). Maka dapat disimpulkan bahwa nilai relevansi meningkat dengan menggunakan model return. 5. Kesimpulan dan saran Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai informasi akuntansi dengan menggunakan model harga saham dan model return. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian yang merupakan pemecahan masalah yang diajukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ditemukan bahwa nilai buku ekuitas meningkat dengan menggunakan model harga dan model return, dilihat dari nilai R2 yang meningkat dari sebelum konvergensi dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS, ditemukan juga bahwa laba meningkat dengan menggunakan model harga saham dan model return, juga dilihat dari nilai R2 yang meningkat dari sebelum konvergensi dan setelah diterapkannya konvergensi IFRS. Variabel lainnya juga bisa dipertimbangkan untuk melanjutkanPengujian selanjutnya, seperti menambahkan variabel arus kas operasi atau variabel ROA (retun on asset) dan peluang investasi. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki sejumlah kekurangan atau kelemahan, kondisi tersebut karena adanya sejumlah keterbatasan yang peneliti miliki. Secara umum keterbatasan tersebut adalah: Terbatasnya objek penelitian karena menggunakan perusahaan
manufaktur saja, pada penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen. Sesuai dengan keterbatasan penelitian peneliti mengajukan saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi : Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menggunakan objek penelitian yang berbeda untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti dimasa mendatang disarankan untuk memperpanjang periode observasi data yang digunakan, semakin panjang periode observasi tentu akan memperlihatkan siklus ekonomi yang lebih luas untuk memberikan kontribusi hasil penelitian yang lebih tepat dan akurat dimasa mendatang. Daftar Pustaka Ball, R., & Brown, P. 1968. An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research, 159-78. Barth, M. E. Landsman, W. R. & Lang, M. 2008. International Accounting Standards and Accounting Quality. Journal of Accounting Research, 46, 467-498. Beaver, W.H.1997. Financial Reporting: An Accounting Revolution (2nd ed.). Eaglewood Cliffs, Nj:Prentice-Hall. Cahyonowati, Nur., & Ratmono, Dwi. 2012. Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Francis, J. & Schipper, K. 1999. Have Financial Statements Lost Their Relevance? Journal of Accounting Research, 37, 319352.
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program IBM SPSS 7 (Edisi Ketujuh). Semarang: Universitas Diponegoro. Gjerde. Oystein. et. al. 2011. The value relevance of financial reporting in Norway 1965-2004. Scandinavian Journal of Management, 27: 113128. Herawati, Nyoman Trisna. 2012. Konvergensi IFRS dan Implikasinya terhadap pembelajaran akuntansi pengantar. Universitas Pendidikan Ganesha, Bali. Horton, et. al. 2008. Does Mandatory IFRS Adoption Improve The Information Environment. Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI), 2009.Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
John, F. 2010. Isu Global Konvergensi IFRS. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2, No. 2. Kadir,
Abdul. 2012. Analisia Pengaruh Penerapan IFRS Mengenai Investment Property Terhadap Pengakuan Laba Perusahaan. Jurnal Spread-Oktober V.2 No.2.
Kustina, Ketut Tanti 2012. Dampak Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) bagi Pelaporan Akuntansi Perusahaan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Managemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya. Desember, Vol 17, No. 2, hal 70-82. Kusuma, H. 2006. Dampak manajemen laba terhadap relevansi informasi akuntansi: Bukti empiris dari Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1-12.
Latridis,
George. 2010. International Financial Reporting Standards and the quality financial statements information. International Review of Financial Analysis 19 (2010) 193-234.
Latridis, George., dan Rouvolis. 2010. The Post-Adoption Effect of the Implementation of International Financial Reporting Standards in Greece. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation. 19, 55-65. Maulana, Arya, & Mukhlisin, Murniati, M. 2011. Analisa dampak konvergensi IFRS ke dalam PSAK 13, 16, dan 30 terhadap aktivitas perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di BEI. Islamic Finance & Business Review. Vol. 6 No. 2 Mayangsari, Sekar. 2004. Analisa Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas, dan Nilai Buku Ekuitas: Analisa diseputar Periode Krisis Keuangan. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VIII. Melinda, 2013. Pengaruh Penerapan SAK (Konvergensi IFRS) terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Universitas Negeri Padang. Naimah,
Z. 2011. Pengaruh risiko perusahaan dan leverage terhadap relevansi nilai laba akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi. Pontianak.
Ohlson, J. 1995. Earnings, Book Values and Dividends in Quality Valuations. Contemporary Accounting Research, 11, 661668.
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang
Puspa, Dwi Fitri . 2008. Penelitian Value Relevance Dalam Akuntansi Keuangan. Padang:Bung Hatta University Press.
Sari, Yunita., & Subroto, Bambang. 2012. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Universitas Brawijaya, Malang.
Purba, Marisi, P. 2010. IFRS: Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Puspitaningtyas, Z. 2012. Relevansi nilai informasi akuntansi dan manfaatnya bagi investor. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 164-183. Rohmah, Aida., dan Yuni, Retno. 2013. Dampak Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Pasca Adopsi IFRS Terhadap Relevansi Nilai dan Asimetri Informasi. Simposium Nasional Akuntansi XVI.Manado.
Suprihatin, Siti., & Tresnaningsih, Elok. 2013. Pengaruh Konvergensi International FinancialReporting Standards terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XVI. Manado. Warsono-bin-Hardono. Sony. 2011. Adopsi Standar Akuntansi IFRS: Fakta, Dilema dan Matematika. AB Publisher, Yogyakarta. www.idx.co.id.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Universitas Airlangga : Erlangga.
1: Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Universitas BUNG hatta 2 : Dosen Tetap , Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang