PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN MORTAR TERHADAP KUAT TEKAN DINDING PASANGAN BATA MERAH DENGAN PLESTERAN
Akhmad Barron, S.T.
ABSTRAK Pengetahuan mengenai analisis kuat tekan dinding pasangan bata merah sangatlah minim, hanya berkisar pada persyaratan bahan secara parsial. Sehingga pada umumnya dinding pasangan bata merah lebih banyak difungsikan sebagai dinding pengisi diantara portal kolom dan balok tanpa diperhitungkan kekuatannya dalam menahan beban, terutama beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat tekan dinding pasangan bata merah dengan beberapa variasi komposisi campuran mortar dan ditambah dengan variasi pemberian plesteran pada kedua sisi dinding. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variasi komposisi mortar tersebut terhadap kuat tekan dinding pasangan. Pengambilan data dilakukan setelah benda uji berumur 14 hari. Data hasil penelitian tersebut diolah dengan menggunakan analisis varian serta analisis regresi. Hasilnya menunjukkan bahwa variasi komposisi campuran mortar dengan menggunakan lebih sedikit pasir memberikan kuat tekan yang lebih besar. Pemberian plesteran pada kedua sisi dinding terbukti juga menambah kuat tekan dinding pasangan tersebut. Kata Kunci : Komposisi campuran mortar, Kuat tekan dinding pasangan bata merah
Dalam
1. PENDAHULUAN
perencanaan
konstruksi
dinding, pada umumnya terbagi dalam 2
1.7. LATAR BELAKANG Pemakaian bata merah sebagai
tipe, yaitu dinding sebagai kesatuan
bahan bangunan untuk dinding pasangan
struktur dan dinding yang terpisah dari
masih menjadi pilihan dalam berbagai
struktur portal.sebagai bagian integral
jenis bangunan. Walaupun mempunyai
dari struktur, dinding memberikan syarat
sifat-sifat yang cukup baik, namun
yang cukup berat diantaranya harus kuat
selama ini bata merah sebagai bahan
namun
utama dinding pasangan lebih banyak
deformasi.
difungsikan sebagai bahan pengisi portal
fleksibel
Dalam
dan penyekat antar ruang saja. Sedangkan
persyaratan
kemampuan
terlaksana
untuk
menahan
beban
dalam
prakteknya, tersebut
persyaratan-
sangat
sepenuhnya
kesulitan
menerima
dalam
jarang
dikarenakan
sebagai bagian integral dan struktur,
tingkat
pengerjaan
masih sering diabaikan.
dilapangan. Sehingga serinkali dalam
pembuatannya, menyatu
dinding
dalam
pasangan
portal
1.10.
TUJUAN PENELITIAN
yang
Penelitian ini dilakukan dengan
disambungkan oleh mortar. Dalam hal ini
tujuan untuk mengetahui seberapa besar
perlu diperhitungkan kekuatan dinding
kuat tekan dinding pasangan bata merah
pasangan dalam menerima beban, salah
dengan plesteran dan tanpa plesteran
satunya beban gempa.
dengan komposisi mortar tertentu dan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan antara dinding pasangan bata merah
1.8. BATASAN MASALAH Pada penelitian ini pembatasan
dengan plesteran dan tanpa plesteran
masalahnya adalah bahwa penelitian
sehingga
yang dilakukan hanya pengukuran kuat
dilakukan suatu analisis yang akurat
tekan dinding pasangan bata merah
tentang kontribusi dinding pasangan bata
dengan dan tanpa plesteran, dimana
merah terhadap struktur portal beton
beban yang bekerja searah bidang saja.
bertulang dalam menerima gempa yang
Sedangkan factor luar seperti suhu,
terjadi.
kelembaban
dan
sebagainya
pada
akhirnya
nanti
bisa
tidak
diperhitungkan.
1.11.
MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan hasil penelitian ini mampu 1.9. PERUMUSAN MASALAH Penelitian yang dilakukan dapat
menambah wawasan tentang dinding pasangan bata merah menyangkut kuat
dirumuskan sebagai berikut:
tekannya, khususnya dalam kontribusinya
1.Adakah pengaruh komposisi mortar
terhadap portal beton bertulang.
terhadap kuat tekan dinding pasangan bata merah dengan plesteran dan tanpa
2. TINJAUAN PUSTAKA
plesteran?
2.1. DINDING PASANGAN BATA
2.Sejauh
mana
pengaruh
komposisi
mortar tersebut terhadap kuat tekan
MERAH Dinding
pasangan
susunan
bata
bata
merah
merah
yang
dinding pasangan bata merah dengan
adalah
plesteran dan tanpa plesteran?
dilekatkan oleh suatu adonan pasir,
3.Bagaimanakah perbandingan kuat tekan
semen, dan air (mortar). Bata merah yang
antara dinding pasangan bata merah
dipasang harus dalam keadaan jenuh air.
dengan plesteran dan tanpa plesteran?
Pada waktu pemasangannya, susnan bata merah dibuat lurus menggunakan tali pelurus dan pemasangannya vertical.
Pada gambar 2.5 (a), beban merata
2.2. MORTAR Mortar yang dipergunakan sebagai
(q) memberikan
gaya tekan secara
lapisan pengisi pada penelitian dinding
merata pada da luas permukaan dinding.
pasangan bata merah ini merupakan
Reaksi yang ditimbulkan akibat gaya
campuran antara air, semen, dan pasir.
tekan
Menurut
komposisi
tegangan tarik (Ttr) dari bahan bata merah
campuran yang baik adalah 1:1:4, yaitu 1
dan mortar. Hipotesa menyatakan bahwa
bagian air, 1 bagian semen, dan 4 bagian
ada
pasir (agregat halus).
pasagan dapat diambil dari bentuk retak
Sabnis,
1983,
tersebut
menyebabkan
pengaruh
mortar
pada
adanya
dinding
yang terjadi. Retak yang terjadi akan 2.3.
KUAT
TEKAN
DINDING
berada pada tengah dinding pasangan dan terbentuk membelah sisinya menjadi dua
PASANGAN BATA MERAH Kuat tekan merupakan kemampuan
bagian. Dari keadaan ini hipotesa bahwa
suatu bahan untuk menahan gaya dalam
komposit antara bata merah dan mortar
luasan
pada dinding pasangan dapat terlihat.
tertentu.
Untuk
mengetahui
adanya pengaruh mortar dalam suatu
Pada gambar 2.5 (b), teganga tegangan yang
komposit mposit dinding pasangan dalam hal ini
terjadi
menyangkut kuat tekannya, dapat dilihat
mengakibatkan adanya Tegangan tarik
pada gambar 2.5.
(Ttr) pada bahan bata merah dan mortar.
Gambar 2.5 hipotesa pengaruh mortar pasangan
dalam
kuat
tekan
dinding
akibat
beban
merata
(q)
Pada dinding pasangan bata merah, nilai kuat tarik mortar lebih tinggi daripada kuat tarik batanya, sehingga keretakan yang
terjadi
pada
dind dinding
lebih
dipengaruhi oleh kuat tarik mortarnya.
3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Laboratorium Jurusan
Bahan
Sipil,
Universitas penelitian
ini
dilakukan dan
Kontruksi
Fakultas
Brawijaya. direncanakan
di
Teknik
Pelaksanaan pada
bulan
Januari 2002 dan selesai elesai pada bulan Februari 2002.
3.1. ALAT DAN BAHAN
9. Pemotong bata
A. Alat
10. Profil tegak
1. timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
B. Bahan
2. jangka sorong 3. 1
set
ayakan
1. Air beserta
alat
Motorized Dynamic Shaker 4. Cetakan
11. Mesin uji kuat tekan 200 KN
kubus ukuran 5cm X
2. Semen potland 3. Pasir 4. Bata merah
5cm X 5cm 5. Nampan
3.2.LANGKAH-LANGKAH
6. Sendok semen
PENELITIAN
7. Penyipat datar 8. Tali pelurus
4.1.
PENGUJIAN
KUAT
TEKAN
variasi campuran mortar yaitu 1:4 ; 1:6 ;
KUBUS MORTAR
1:8. Hasil pengujian diberikan pada Tabel
Pengujian yang dilakukan terhadap kubus
4.6, 4.7, dan 4.8
mortar berukuran 5cm X 5cm X 5cm
Tabel 4.6. Kuat tekan kubus mortar
adalah pengujian kuat tekannya, dengan
dengan
variasi
campuran
1
:
4
Tabel
4.7.
Kuat
tekan
kubus
mortar
dengan
variasi
campuran
1
:
6
Tabel
4.8.
Kuat
tekan
kubus
mortar
dengan
variasi
campuran
1
:
8
4.2.
PENGUJIAN
DINDING
KUAT
TEKAN
PASANGAN
BATA
KUAT
Tabel 4.9. Dinding Pasangan Bata merah dengan
MERAH 4.2.1.
4.2.1.1. HASIL PENGUKURAN
TEKAN
variasi
campuran
1
:
4
DINDING
PASANGAN BATA MERAH TANPA PLESTERAN
Tabel 4.10. Dinding Pasangan Bata merah dengan variasi campuran 1 : 6
Tabel 4.11. Dinding Pasangan Bata merah dengan variasi campuran 1 : 8
4.2.1.2. HASIL PERHITUNGAN Table 4.12. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 4
Table 4.13. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 6
Table 4.14. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 8
4.2.2.
KUAT
PASANGAN
TEKAN BATA
DINDING
4.2.2.1. HASIL PENGUKURAN
MERAH
DENGAN PLESTERAN Tabel 4.15. Dinding Pasangan Bata merah dengan variasi campuran 1 : 4
Tabel 4.16. Dinding Pasangan Bata merah dengan variasi campuran 1 : 6
Tabel 4.17. Dinding Pasangan Bata merah dengan variasi campuran 1 : 8
4.2.2.2. HASIL PERHITUNGAN Table 4.18. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 4
Table 4.19. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 6
Table 4.20. Hasil perhitungan kuat tekan dinding pasangan bata merah variasi 1 : 8
4.3. PENGUJIAN HIPOTESIS
Variabel bebas (X) = Variasi komposisi
4.3.3. ANALISIS REGRESI
campuran mortar
4.3.3.1. DINDING PASANGAN BATA
Variabel terikat (Y) = Kuat tekan dinding
MERAH TANPA PLESTERAN
pasangan (Kg/cm )
Tabel 4.21. Data variasi komposisi campuran dan kuat tekan
Perhitungan analisis regresi
Sehingga persamaan linearnya : Y =
Persamaan linear :
81,044 X + 6,169 dan R = 0,958
A
= (312,160 x 0,5295) – (2,708 x
59,6427)
4.3.3.2. DINDING PASANGAN BATA (15 x 0,5295) – (2,708 )
B
MERAH DENGAN PLESTERAN
= 6,169
Variabel bebas (X) = Variasi komposisi
= (15 x 59,6427) – (2,708 x
campuran mortar
312,160)
Variabel terikat (Y) = Kuat tekan dinding (15 x 0,5295) – (2,708 )
pasangan (Kg/cm )
= 81,044 Tabel 4.22. Data variasi komposisi campuran dan kuat tekan
Perhitungan analisis regresi Persamaan linear : A
= (366,723 x 0,5295) – (2,708 x
69,826) (15 x 0,5295) – (2,708 ) = 8,331 B
= (15 x 69,826) – (2,708 x
366,723) (15 x 0,5295) – (2,708 ) = 89,210
4.4. PEMBAHASAN Dari pengujian kuat tekan mortar dengan
Sehingga persamaan linearnya : Y =
komposisi variasi campuran 1:4 ; 1:6 ;
89,210 X + 8,331 dan R = 0,992
1:8, yang sesuai dengan komposisi campuran pada dinding pasangan bata
Gambar 4.1. Regresi kuat tekan dinding pasangan pada tiga variasi komposisi campuran
merah. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian kuat tekan dinding pasangan sesuai dengan
komposisinya.
Perbandingan
tersebut diperlihatkan pada table 4.xx.
Table 4.23. Perbandingan kuat tekan mortar dan kuat tekan dinding pasangan
Keterangan table :
pengaruh yang cukup besar terhadap kuat
A
= Kuat tekan mortar rata-rata
tekan dinding pasangannya. Pemberian
B
= Kuat tekan dinding pasangan
plesteran mortar 1 cm di setiap sisi
bata merah tanpa plesteran rata-rata
dinding juga memberikan nilai kuat tekan
C
yang lebih besar dibandingkan dengan
= Kuat tekan dinding pasangan
bata merah dengan plesteran rata-rata
dinding yang tidak diberi plesteran.
Dari nilai tersebut, terlihat bahwa variasi
Dalam suatu luasan bidang tekan yang
komposisi campuran mortar memberikan
relative sama, semakin sedikit pemberian
pasir dalam variasi komposisi campuran
Dari pengujian kuat tekan bata merah,
akan memberikan nilai kuat tekan yang
diperoleh
lebih besar. Hal ini terlihat dari nilai kuat
sebesar 25,568 Kg/cm cm . nilai tersebut
tekan rata-rata rata yang dihasilkan pada
tidak terlalu jauh berbeda dengan nilai
variasi komposisi campuran 1 : 4
kuat tekan dinding pasangan, baik itu
dibandingkan ngkan dengan variasi komposisi 1
dengan plesteran maupun tanpa plesteran.
: 6 dan variasi 1 : 8 untuk kuat tekan
Dari hasil ini, terlihat bahwa kuat tekan
mortar dinding pasangan bata merah
bata merah membatasi nilai kuat tekan
degan dan tanpa plesteran.
dinding pasangannya.
Gambar 4.2. Grafik kuat tekan mortar
Pada
dan dinding pasangan
menggunakan analisis regresi diperoleh
nilai
kuat te tekan
pengujian
rata-rata
hipotesis
dengan
dua bua persamaan regresi dan dua buah koefisien
determinasi
((R ),
masing-
masing untuk dinding pasangan bata merah
tanpa
plesteran
dan
dengan
plesteran.
Tabel 4.24. Besarnya koefisien determinasi (R )
Dimana:
dipengaruhi
oleh
Y
= Kuat tekan dinding pasangan
campurannya.
X
= Variasi komposisi campuran
pasangan dengan plesteran diperoleh nilai
Pada
variasi variasi
komposisi dinding
mortar
koefisien isien determinasi sebesar 0,992 yang
Pada variasi dinding pasangan tanpa
berarti 99,2% nilai kuat tekan mortar
plesteran
dipengaruhi
diperoleh
nilai
koefisien
determinasi sebesar 0,958 yang berarti 95,8%
nilai
kuat
tekan
mortar
campurannya.
oleh
variasi
komposisi
Nilai kuat tekan optimum yang dihasilkan
daripada dinding pasangan bata
oleh
merah tanpa plesteran
dinding
dihasilkan
pasangan
pada
bata
variasi
merah
komposisi
5. Besarnya perbandingan kenaikan
campuran 1 : 4, yaitu sebesar 27,661
kuat
Kg/cm
pasangan tanpa plesteran dan
(tanpa plesteran) dan 31,192
tekan
antara
dinding
yang
dengan plesteran adalah : variasi
diperlihatkan pada tabel 4.12 dan tabel
komposisi 1 : 4 sebesar 16,116 %
4.18.
: variasi komposisi 1 : 6 sebesar
Kg/cm
(dengan
plesteran)
8,201
%
dan
untuk
variasi
komposisi 1 : 8 sebesar 22,941 %.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
6. Kuat tekan dinding pasangan bata
5.1. KESIMPULAN Dari hasil penelitian pengaruh variasi
merah lebih banyak dipengaruhi
komposisi campuran mortar dan variasi
oleh kekuatan mortarnya dan
pemberian
dibatasi
plesteran
pada
dinding
pasangan bata merah, dapat disimpulkan
oleh
kekuatan
bata
merah.
bahwa: 1. Variasi
komposisi
campuran
5.2. SARAN
mortar berpengaruh terhadap kuat
Setelah melaksanakan dan melihat hasil
tekan
penelitian
dinding
pasangan
bata
ini,
maka
penulis
dapat
memberikan saran sebagai berikut:
merah plesteran
1. Perlu adanya penelitian lebih
berpengaruh terhadap kuat tekan
lanjut tentang kuat tekan dinding
dinding pasangan bata merah
pasangan
2. Variasi
pemberian
3. Komposisi perbandingan
mortar pasir
dengan :
semen
dimana jumlah pasirnya lebih banyak
dibandingkan
komposisi
yang
lain,
memberikan kuat tekan
dengan
variasi
bata
merah
komposisi
dengan
campuran
mortar yang berbeda 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai
kuat
geser
akan
dinding pasangan bata merah,
yang
sehingga
analisis
mengenai
kekuatan
dinding
pasangan
lebih kecil 4. Dinding pasangan bata merah
menjadi lebih lengkap
dengan plesteran memiliki nilai
3. Perlu adanya metode penelitian
kuat tekan yang lebih besar
yang berbeda untuk menguji nilai kuat tekan bata merah, karena
pada metode pengujian terdahulu, kuat
tekan
yang
dihasilkan
banyak dipengaruhi oleh kuat tekan mortarnya.
Murdock, L.J., Brook, K. M., Hendarko, Stephanus, 1991, bahan dan praktek beton, Jakarta : penerbit erlangga. Nawy, E.G. 1990, beton bertulang suatu pendekatan
dasar,
bandung
:
penerbit PT. Eresco
DAFTAR PUSTAKA
Pijil, A., 1982, ringkasan ilmu bangunan. Al gifari, 1997, analisis regresi : teori kasus dan solusi edisi pertama. BPFE- Yogyakarta
malang : penerbit fakultas tehnik universitas brawijaya malang arya.,
1994,
PUBI – 1982, persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia, direktorat
Cahya, indra, 1984, teknologi beton,
Chanakya,
Jilid a, Jakarta : penerbit erlangga.
design
Sabnis, G.M., 1983, structural modeling and
of
structural elements, E & FN Spon. London. Frick, Heinz., 1980, ilmu konstruksi bangunan 1, Yogyakarta : penerbit yayasan kanisius Hifni, H.M., 1992, analisis varian dan penerapannya, malang : fakultas tehnik universitas brawijaya
penyelidikan masalah bangunan.
experimental
techniques,
prentice-hall, new jersey, usa. Sodrajat, S., 1994, analisa anggaran biaya pelaksanaan, bandung : penerbit NOVA. Wisnumurti,
Ir,
2001,
pengaruh
komposisi mortar terhadap kuat geser dan hancur tekan searah idang pada dinding pasangan bata merah, penelitian, malang, fakultas tehnik malang.
universitas
brawijaya