PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI DAN MORALITAS APARAT TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris Pemerintahan Kota Padang)
Khairul Fadhli, Herawati, Yunilma Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRACT This study aims to analyze the influence of internal controls, the suitability of compensation and morality forces towards the tendency of accounting fraud in SKPD in Padang city administration. This research was conducted with quantitative methods. Optainable date by questionnaire. The questionnaire was given to a chief financial officer and financial staff) in the city of Padang. The sample used is total sampling that makes the entire population into sample. The total sample was obtained 80 samples. Data were analyzed using SPSS.The results showed internal control factors influence the tendency of accounting fraud, while the suitability of the compensation factor does not affect the trend of accounting fraud and apparatus morality factor has no effect on the tendency of accounting fraud. Keywords: Trends in Accounting Fraud, Internal Control, Compliance Compensation, and Morality apparatus.
1. PENDAHULUAN
tersandung
dalam
kasus
kecurangan
akuntansi, dan bahkan muncul istilah
Latar Belakang Kasus kecurangan akuntansi dari
korupsi berjamaah yang dilakukan oleh
tahun ke tahun, nampaknya selalu menjadi
anggota DPRD Sumbar dan juga adanya
pembicaraan
dinasti dalam suatu pemrintahan Banten.
hangat
masyarakat luas.
dikalangan
Namun,
Kasus kecurangan ini
walau
berbagai
jenis
kasus
instansi
kecurangan terungkap dan telah diproses
pemerintahan saja, bahkan di instansi
oleh hukum, belum ada indikasi kasus
swasta
kecurangan ini akan berhenti, justru makin
tidak
hanya
pun
di
sering
kalangan
terjadinya
kasus
banyaknya pelaku-pelaku kecurangan ini.
kecurangan akuntansi, termasuk hampir semua
partai
politik
di
Indonesia 1
Sebagai contoh kasus kecurangan
Selain faktor-faktor yang telah
yang ditemui BPK di Pemerintahan Kota
diuraikan
Padang, BPK Mengeluarkan opini Wajar
kompensasi juga merupakan salah satu
Dengan Pengecualian (WDP) terhadap
faktor yang mempengaruhi kecenderungan
Laporan
kecurangan
Keuangan
Pemerintah
Kota
sebelumnya,
akuntansi.
kesesuaian
Kompensasi
Padang untuk Tahun Anggaran (TA) 2011,
acapkali juga disebut penghargaan dan
yaitu terdapat temuan adanya beberapa
dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
Kepala
penghargaan
SKPD
yang
menggunakan
yang
diberikan
kepada
anggaran negara untuk kepentingan pribadi
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
sebesar Rp421 juta dan 7 bendahara SKPD
yang mereka berikan kepada organisasi
memberikan laporan yang belum valid
(Panggabean, 2002).
senilai Rp186,2 juta. (harianhaluan.com). Teori
keagenan
(Jensen
Wilopo
and
(2006)
melakukan
penelitian mengenai faktor-faktor yang
Meckling, 1976) dalam Wilopo (2006)
berpengaruh
sering
menjelaskan
kecurangan akuntansi pada perusahaan
kecurangan akuntansi. Teori keagenan
publik dan BUMN di Indonesia. Berbeda
bermaksud memecahkan dua problem yang
dengan penelitian Mayangsari dan Wilopo
terjadi dalam hubungan keagenan. Salah
(2002) dan Thoyibatun (2009), Wilopo
satunya adalah problem yang muncul bila
menggunakan
variabel
keefektifan
a) keinginan atau tujuan dari prinsipal dan
pengendalian
internal,
kesesuaian
agen bertentangan, dan b) bila prinsipal
kompensasi, asimetri informasi, ketaatan
merasa kesulitan untuk menelusuri apa
aturan akuntansi, moralitas manajemen,
yang sebenarnya dilakukan oleh agen.
perilaku tidak etis, dan kecenderungan
digunakan
untuk
berhasil membuktikan bahwa perilaku
alasan yang melatar belakangi kecurangan adalah
mengindahkan
manajer
moral
tidak etis manajemen dan kecenderungan
tidak
kecurangan akuntansi dapat diturunkan
(unscruplulous)
dengan
mungkin membantu kepentingan yang
keefektifan
ketaatan aturan
akuntansi, moralitas manajemen, serta
karakteristik manusia yang paling mungkin kecurangan,
meningkatkan
pengendalian internal,
bertentangan. Dengan mengetahui sifat dan
melakukan
kecenderungan
kecurangan akuntansi. Penelitian tersebut
Amin Widjaja (1992) menyatakan
manajemen
terhadap
menghilangkan
pemerintahan
asimetri
informasi.
Sedangkan kesesuaian kompensasi tidak
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan akuntansi. 2
berpengaruh terhadap perilaku tidak etis
sama antara pemegang saham (principal)
dan kecenderungan kecurangan akuntansi.
dan manajer (agent) berdasarkan kontrak
Petra Zulia Aranta (2013) juga melakukan
penelitian
dan
yang
dapat
suatu tindakan yang dilakukan secara
Perumusan Masalah.
sengaja
Berdasarkan latar belakang yang
pengendalian
internal
tujuan
pribadi
pihak tertentu atau institusi tertentu. (Irham Fahmi).
sebagai berikut:
Menurut Joel G Siegel dan Jae K.
berpengaruh terhadap kecendrungan
Shim dalam buku Irham Fahmi
kecurangan akuntansi?
kecurangan merupakan tindakan
2. Apakah
kesesuaian
atau
tersebut telah menyebabkan kerugian bagi
akan dibahas dalam penelitian dirumuskan
1. Apakah
untuk
kelompok, dimana tindakan yang disengaja
telah diuraikan, maka permasalahan yang
penelitian
and
Kecurangan akuntansi merupakan
kecenderungan kecurangan akuntansi.
pertanyaan
(Jensen
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
berpengaruh signifikan negatif terhadap
bentuk
disepakati
Meckling, 1976).
menyimpulkan bahwa moralitas aparat
dalam
telah
(2011) yang
disengaja oleh perorangan atau kesatuan
kompensasi
berpengaruh terhadap kecendrungan
untuk
kecurangan akuntansi?
menyebabkan kerugian. Dalam Black’s Law
3. Apakah moralitas aparat berpengaruh
menipu
orang
Distionary
lain
yang
dijelaskan
bahwa
terhadap kecendrungan kecurangan
kecurangan akuntansi adalah istilah umum,
akuntansi?
mencakup berbagai ragam alat seseorang individual, untuk memperoleh manfaat
2. LANDASAN TEORI
terhadap pihak lain dengan penyajian yang
Teori Keagenan
palsu.
Teori keagenan (Agency theory)
Pengendalian Internal
merupakan basis teori yang mendasari Pengendalian
praktik bisnis perusahaan yang dipakai
internal
adalah
selama ini.Teori tersebut berakar dari
semua rencana organisasional, metode dan
sinergi teori ekonomi, teori keputusan,
pengukuran
sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip
kegiatan usaha untuk mengamankan harta
utama
kekayaannya, mengecek keakuratan dan
teori
ini
menyatakan
bahwa
keandalan
organisasi sebagai suatu hubungan kerja
yang
dipilih
akuntansi
oleh
usaha
suatu
tersebut,
meningkatkan efisiensi operasional dan 3
mendukung
dipatuhinya
kebijakan
Moralitas Aparat
manajerial yang telah ditetapkan (Diana,
Pemerintahan yang baik akan
2011).
terbentuk dengan adanya moralitas yang baik. Seseorang bisa dikatakan bermoral Mulyadi (2011) , mendefenisikan
apabila
pengendalian internal sebagai suatu proses
baik dan mana yang buruk. Sebagai mana
manajemen dan personil lain yang di untuk
memberikan
mencerminkan
moralitas, bisa membedakan mana yang
yang dijalankan oleh dewan komisasris,
desain
prilakunya
Solomon (1984) dalam Hasbi (2009)
keyakinan
menjelaskan bahwa moralitas berkaitan
memadai tentang pencapaian keandalan
dengan orang lain bukan hanya mengenai
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap
kepentingan
hukum dan peraturan yang berlaku serta
pribadi.
Serta
moralitas
merupakan pemikiran yang objektif dan rasional.Selain itu moralitas merupakan
Kesesuaian Kompensasi
hukum yang universal yang penting. R.
Wayne
Monday
(2008)
adalah
total
Pengembangan Hipotesis
diterima
para
Pengaruh
Keefektifan
karyawan sebagai pengganti jasa yang
Internal
terhadap
telah mereka berikan. Menurut Sihotang
Kecurangan Akuntansi
(2007) ”Kompensasi adalah pengaturan
Kecenderungan
menjelaskan seluruh
kompensasi
imbalan
yang
Pengendalian Kecenderungan
keseluruhan pemberian balas jasa begi
akuntansi
pegawai dan para manajer baik berupa
tidaknya peluang untuk melakukan hal
finansial
jasa
tersebut (Glifandi, 2011). Maka dari itu
pelayanan yang diterima oleh setiap orang
perlunya adanya pengendalain internal
karyawan.
yang
maupun
barang
dan
dipengaruhi
kecurangan
baik
agar
oleh
tidak
ada
atau
terjadinya
kecurangan-kecurangan tersebut. Menurut
Pangabean
(2004).
Nani (2010) melakukan penelitian
Kompensasi dapat di defenisikan sebagai
mengenai pengaruh sistem pengendalian
setiap bentuk penghargaan yang diberikan
intern, moralitas dan motivasi terhadap
kepada karyawan sebagai balas jasa atas
tingkat
kontribusu yang mereka berikan kepada
keuangan pada SKPD di kota Padang,
organisasi.
memperoleh hasil sistem pengendalian intern
4
kecurangan
berpengaruh
dalam
signifikan
laporan
negatif
terhadap tingkat kecurangan dalam laporan
ini
dapat
keuangan pada SKPD di kota Padang.
kecurangan akuntansi.
H1: Keefektifan pengendalian internal
mengurangi
Friskila
kecenderungan
(2010)
melakukan
berpengaruh terhadap kecenderungan
penelitian mengenai pengaruh ketaatan
kecurangan akuntansi.
akuntansi, sistem pengendalian intern, kesesuaian
kompensasi
terhadap Kecenderungan Kecurangan
terhadap
kecendrungan
Akuntansi
akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara
Pengaruh
Kesesuaian
Kompensasi
Kompensasi yang sesuai menjadi
dan
moralitas kecurangan
(BUMN) di Padang, memperoleh hasil
bagian yang sangat penting bagi kinerja
kesesuaian
kompensasi
karyawan serta keberhasilan organisasi
signifikan
dan
(Luthans, 1998). Tindakan kecurangan
kecenderungan
terjadi karena adanya sifat individual yang
moralitas
ingin memaksimalkan keuntungan, dan
negatif
juga karna tingginya kebutuhan pribadi,
kecurangan akuntansi pada BUMN di Kota
dan merasa imbalan yang
Padang.
didapatkan
negatif
terhadap
kecurangan
akuntansi,
berpengaruh terhadap
H2:
yang telah dilakukan. Maka dari itu dengan
berpengaruh
adanya kesesuaian kompensasi kebutuhan
kecurangan akuntansi
dapat
tindakan-tindakan
terpenuhi
sehingga
kecurangan
signifikan
dan
kecenderungan
dalam bekerja tidak sesuai dengan apa
individu
berpengaruh
Kesesuaian
kompensasi
terhadap kecenderungan
Pengaruh Moralitas Aparat terhadap
tesebut
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
dapat dihindarkan.Jensen and Meckling
Moral selalu mengacu pada baik
(1976) menjelaskan dalam teori keagenan
buruknya
bahwa
sehingga bidang moral adalah bidang
pemberian
kompensasi
yang
manusia
kehidupan
bertindak sesuai dengan keinginan dari
kebaikannya sebagai manusia. Magnis
prinsipal
yaitu
(2001) mengatakan bahwa sikap moral
memberikan informasi yang sebenarnya
yang sebenarnya disebut moralitas. Ia
tentang keadaan perusahaan. Manajemen
mengatakan moralitas sebagai sikap hati
akan beritndak sesuai dengan keinginan
orang yang terungkap dalam tindakan
prinsipal (pemegang saham) jika mereka
lahiriah. Jadi moralitas adalah sikap dan
mendapatkan kompensasi
yang sesuai
pebuatan baik yang betul-betul tanpa
dengan kinerjanya. Pemberian kompensasi
pamrih.Hanya moralitaslah yang bernilai
saham),
secara moral. 5
dilihat
manusia,
memadai membuat agen (manajemen)
(pemegang
manusia
sebagai
dari
segi
Petra
Zulia
Aranta
Teknik Pengumpulan Data
(2013)
melakukan penelitian mengenai pengaru
Teknik
pengumpulan
data
yang
moralitas aparat dan asimetri terhadap
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
kecenderungan
menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
Hasil
dari
kecurangan
penelitian
akuntansi.
tersebut
adalah
data
primer.Kuesioner
adalah
daftar
moralitas aparat berpengaruh signifikan
pertanyaan terstruktur yang diajukan pada
negatif
responden. Kuesioner diberikan kepada kepala
terhadap
kecenderungan
bagian keuangan dan staf
kecurangan akuntansi. H3
:Moralitas
terhadap
aparat
kecenderungan
keuangan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di
berpengaruh
Kota
kecurangan
Padang.
Kuesioner
akan
langsung
diantarkan ke SKPD yang ada di Instansi
akuntansi.
Pemerintah Kota Padang selama lebih kurang dua minggu. Langkah ini dilakukan untuk 3. METODE PENELITIAN
mengantisipasi rendahnya respon responden dalam mengisi kuesioner.
Populasi dan Sampel
Defenisi Operasional dan Pengukuran
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik
tertentu.
Populasi
Variabel
dalam
1. Kecenderungan Kecurangan
penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat
Akuntansi (Y)
Daerah (SKPD) yang ada di pemerintahan kota padang. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dalam
kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
kecenderungan
Kota Padang, jumlah Satuan Kerja Perangkat
menjadi variabel dependen.IAI (2001)
Daerah (SKPD) yang terdapatdi kota padang
menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai
berjumlah Inspektorat,
49
SKPD
Badan,
yang
Dinas,
penelitian kecurangan
ini akuntansi
terdiri
dari
salah saji yang timbul dari kecurangan
Kantor,
dan
dalam pelaporan keuangan dan salah saji
Kecamatan.
yang
timbul
dari
perlakuan
tidak
semestinya terhadap aktiva (seringkali
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terpilih sebagai sumber data.
disebut
Peneliti menjadikan seluruh populasi sebagai
penggelapan) berkaitan dengan pencurian
sampel (total sampling). Respondennya adalah
aktiva entitas yang berakibat laporan
kepala bagian keuangan dan staf
keuangan tidak disajikan sesuai dengan
keuangan
pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat
dengan
penyalahgunaan
atau
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Daerah (SKPD).
Indonesia. 6
Instrumen yang digunakan untuk mengukur
kecenderungan
prestasi kerja, serta efisiensi dan efektivitas
kecurangan
produksi.
akuntansi terdiri dari 14 item pertanyaan
Jika kompensasi diberikan dengan
yang dikembangkan oleh peneliti Petra
benar dan wajar, maka para karyawan akan
Zulia Aranta (2013) dengan skala Likert 1-
lebih terpuaskan dan termotivasi untuk
5.
mencapai
organisasi.
Sebaliknya, jika karyawan memandang
2. Keefektifan Pengendalian
kompensasi
Internal (X1)
suatu
sasaran-sasaran
mereka
kurang
memadai,
Pengendalian internal merupakan
prestasi, motivasi, dan kepuasan kerja
proses
mereka bisa turun secara drastis karena
yang
dirancang
untuk
membantu organisasi dalam mencapai
memang
suatu tujuan tertentu. Pengendalian internal
karyawan
sebagai
juga
besarnya
kompensasi
merupakan
suatu
cara
untuk
kopensasi
itu
penting
individu
bagi karena
mencerminkan
mengarahkan, mengukur, dan mengawasi
ukuran nilai karya mereka di antara para
sumber
karyawan itu sendiri.
daya
suatu
organisasi
untuk
mencegah dan mendeteksi kecurangan dan
Kesesuaian kompensasi diukur
untuk melindungi sumber daya organisasi
dengan instrumen yang dikembangkan
tersebut. Instrumen yang digunakan untuk
Gibson, (1997: 182 – 185) dalam Wilopo
mengukur
pengendalian
(2006) perihal reward serta terdiri dari
internal terdiri dari lima item pertanyaan
enam item pertanyaan. Respons dari
yang dikembangkan oleh
IAI (2001)
responden diukur dengan skala Likert 1 –
dalam Wilopo (2006) perihal pengendalian
5, semakin tinggi nilai yang ditunjukan
internal. Respons dari responden diukur
maka semakin sesuai kompensasi yang
dengan skala Likert 1 – 5.
didapat.
keefektifan
3. Sistem Kompensasi (X2)
4. Moralitas Aparat (X3)
Kompenssasi merupakan segala
Menurut Magnis-Susono dal Asri
sesuatu yang diterima dapat berupa fisik
(2004), moral selalu mengacu pada baik
maupun non fisik dan harus dihitung dan
buruknya
diberikan
kepada
yang
sehingga bidang moral adalah bidang
umumnya
merupakan
yang
kehidupan
dikecualikan Kompensasi
dari
seseorang objek
pajak
diberikan
pendapatan.
dengan
manusia
kebaikannya
tujuan
manusia
sebagai
dilihat
manusia,
dari
sebagai
Pengukuran
moralitas
segi
manusia. aparat
memberikan rangsangan dan motivasi
berasal dari model pengukuran yang
kepada tenaga kerja untuk meningkatkan
dikembangkan oleh Petra Zulia Aranta 7
(2013) Moralitas aparat diukur dengan
Pengujian Reliabilitas
enam item pertanyaan yang mengukur
Konsep
setiap
tahapan
moralitas
reliabilitas
dalam
manajemen
pendekatan ini adalah konsistensi di antara
melalui 41 kasus etika akuntansi.Hasil
butir-butir pertanyaan atau pernyataan
pengukuran atas dilema etika akuntansi ini
dalam
merupakan
difokuskan pada penggunaan cronbach’s
cerminan
moralitas
aparat
SKPD Kota Padang.
suatu
instrumen,
yang
lebih
alpha. Instrumen dianggap reliable apabila cronbach’s alpha lebih besar dari 0.5 (Ghozali
4. ANALISA HASIL DAN
validitas
dapat
dilanjutkan bila memiliki KMO di atas
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronb Cut Keteranga Variabel ach Off n Alpha Kecenderun gan 0.5 0.623 Reliable Kecurangan 0 Akuntnasi Pengendalia 0.5 0.743 Reliable n Internal 0 Kesesuaian 0.5 0.779 Reliable Kompensasi 0 Moralitas 0.5 0,729 Reliable Aparat 0 Sumber Data: Olahan Kuesioner
0.50. Setelah instrument data yang diuji memenuhi syarat maka identifikasi item yang valid dapat dilakukan. Setiap item pertanyaan yang valid harus memiliki factor loading (construct) di atas 0.50. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian KM Cut Keteranga Variabel O Off n
0.630 0.689 0.737 0.658
proses
tabel 4.5 di bawah ini:
Pengujian Validitas
Kecenderunga n Kecurangan Akuntansi Pengendalian Internal Kesesuaian Kompensasi Moralitas Aparat
Berdasarkan
pengujian reliabilitas, seperti terlihat pada
PEMBAHASAN
Pengujian
2011).
0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0
Berdasarkan tabel terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian yang
Valid
digunakan
Valid Valid
terdiri
dari
pengaruh
kecenderungan
kecurangan
akuntansi,
pengendalian
internal,
kesesuaian
kompensasi, dan moralitas aparat
telah
memiliki cronbach alpha diatas 0.50. Jadi
Valid
dapat disimpulkan bahwa seluruh item
Sumber Data: Olahan Kuesioner
pertanyaan
8
yang
digunakan
reliabel
sehingga tahapan pengolahan data lebih
besaran Variance Inflation Factor (VIF)
lanjut dapat segera dilaksanakan.
dan Tolerance (TOL). Hasil nilai analisis
Pengujian Normalitas
dengan menggunakan nilai TOL dan VIF
Untuk mengetahui pola kenormalan masing-masing
variabel,
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengujian Multikolinearitas
peneliti
menggunakan bantuan uji statistik non
Variabel
parametrik. Alat uji yang digunakan adalah
tahapan
masing-masing
pengujian
normalnya
variabel
penelitian
ditentukan dari nilai Asymp Sig (2-Tailed) di
atas
atau
sama
dengan
Keterangan
0.846
1.18 2
Tidak terjadi multikolinea ritas
0.671
1.49 0
Tidak terjadi multikolinea ritas
0.645
1.55 0
Tidak terjadi multikolinea ritas
Pengendal ian Internal Kesesuaia n Kompens asi
One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Pada
Toleran VIF ce
0.05.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti
Moralitas Aparat
terlihat pada tabel 4.6 di berikut ini:
Sumber: Olahan Kuesioner
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pengendalian Internal Kesesuaian Kompensasi Moralitas Aparat
Dari tabel 4.7 dapat dilihat variabel pengendalian
Asymp Sig (2Tailed)
Alpha
Kesimpulan
0,075
0.05
Normal
masing-masing 0.846, 0.671, dan 0.645. Sedangkan untuk nilai VIF diperoleh
0,428
0,05
Normal
masing-masing, 1.182, 1.490, dan 1.550.
0,274
0,05
Normal
Nilai tolerance untuk semua variabel ini
0,239
0,05
Normal
adalah mendekati atau kecil dari 10, artinya tidak terdapat multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan dan
Pada tabel 4.6 terlihat seluruh
nilai VIF untuk semua variabel independen
variabel penelitian memiliki distribusi normal
karena
dalam penelitian ini < 10, jadi tidak
masing-masing
terdapat multikolinearitas.
variabel penelitian yang digunakan dalam
Uji Heteroskedastisitas
penelitian ini memiliki asymp sig (2-tailed) diatas 0.05.
Untuk
Uji Multikolinearitas Untuk
kesesuaian
kompensasi, dan moralitas aparat diperoleh
Sumber Data: Olahan Kuesioner
secara
internal,
menentukan
heteroskedastisitas ada
atau
mendeteksi pada
adanya
penelitian
ini
menggunakan uji Glejser. Pengujian ini
tidaknya interkorelasi dapat dilihat dari 9
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis
membandingkan signifikan dari uji ini apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%. Jika signifikan di atas 5% maka disimpulkan
Variabel
model regresi tidak adanya gangguan
Konstant 28.252 a Pengenda lian -0.320 Internal Kesesuai an Kompens 0.442 asi Moralitas -0.039 Aparat R2 0.093 F-sig 0.123
heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Alp Kesimpula Variabel Sig ha n Pengendalia 0,0 Normal 0.731 n Internal 5 Kesesuaian 0,0 Normal 0.061 Kompensasi 5 Moralitas 0,0 Normal 0.896 Aparat 5 Dari tabel diatas terlihat variabel pengendalian
internal
0,731
>
Koefis ien Regre si
Sig
Alp ha
Keteran gan
-
-
-
0.0 42
0.05
H1 diterima
0.1 18
0.05
H2 ditolak
0.8 31
0.05
H3 ditolak
0,05, Dari tabel diatas dapat di peroleh
variabel kesesuaian kompensasi 0,061 >
persamaan regresinya adalah :
0,05, dan variabel moralitas aparat 0,896 >
Y = 28.252- 0.320X1 + 0.442X2 – 0.039X3 + e
0,05. Ini menunjukkan model regresi tidak
Pada tabel 4.9 hasil pengujian
adanya gangguan heteroskedastisitas.
statistik diperoleh nilai R-square sebesar 0,093 hasil tersebut menunjukan bahwa
Hasil Pengujian Hipotesis
variabel independen yang terdiri dari Untuk
menjawab
atau
pengendalian
internal,
kesesuaian
membuktikan kebenaran hipotesis yang
kompensasi, dan moralitas aparat mampu
bertujuan untuk membuktikan pengaruh
menjelaskan bahwa variabel independen
pengendalian
secara bersamaan
berpengaruh sebesar
kompensasi, dan moralitas aparat terhadap
9,3%
variabel
kecenderungan kecurangan akuntansi di
sedangkan sisanya sebesar 90.7% lagi
pemerintahan pengolahan
internal,
kota data
kesesuaian
terhadap
dependen
padang.
Proses
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dilakukan
dengan
digunakan didalam penelitian ini.
menggunakan bantuan program SPSS.
Pada model pengujian statistik juga
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
diperoleh nilai pengujian model of fit yang
dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat
dilakukan dengan menggunakan F-sig
pada tabel 4.9 di bawah ini:
dengan nilai signifikan sebesar 0,123. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat 10
kesalahan
sebesar
0,05.
Hasil
yang
diperoleh
menunjukan
bahwa
nilai
diketahui bahwa nilai koefisien regresi
signifikan sebesar 0,123 > alpha 0,05 maka
sebesar 0.442dengan nilai signifikan yang
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
dihasilkan sebesar 0.188, dimana nilai
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
signifikan ini besar dari 0.05 (0.188>
pengendalian
kesesuaian
0.05), Maka keputusannya adalah Ho
kompensasi, dan moralitas aparat secara
diterima dan H2 ditolak sehingga dapat
bersama
berpengaruh
disimpulkan bahwa kesesuaian kompensasi
kecenderungan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
kecurangan akuntansi pada Satuan Kerja
kecenderungan kecurangan akuntansi di
Perangkat Daerah (SKPD) Kota Padang.
pemerintahan kota Padang.
internal,
sama
signifikan
tidak
terhadap
Pengaruh
Pengendalian
terhadapKecenderungan
Untuk
Pengaruh
Internal
pengendalian
dengan
nilai
0.05
0.05 (0.042< 0.05). Maka keputusannya
sebesar
(0.831>
0.05).
Maka
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa pengendalian
moralitas
internal berpengaruh signifikan terhadap
aparat
signifikan
kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal
tidak
terhadap
berpengaruh kecenderungan
kecurangan akuntansi di pemerintahan kota
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
Padang. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat efektifitas pengendalian internal
semakin tinggi moral yang dimiliki belum
menurunkan
tentu
kecenderungan kecurangan akuntansi.
dapat
mengurangi
kecurangan
akuntansi. Ini dapat dibuktikan melalui frekuensi
Kesesuaian
signifikan
keputusannya adalah Ho diterima dan H3
adalah Ho ditolak dan H1 diterima sehingga
Pengaruh
pengujian
0.831dimana nilai signifikan ini besar dari
dimana nilai signifikan ini kecil dari
mampu
hasil
memiliki koefisien regresi sebesar -0.039
dengan nilai signifikan sebesar 0.042
akan
terhadap
pertama terlihat bahwa moralitas aparat
internal
memiliki koefisien regresi sebesar -0.320
maka
aparat
Berdasarkan
Berdasarkan hasil pengujian pertama bahwa
moralitas
kompensasi
kecenderungan kecurangan akuntansi (H3)
Kecurangan
Akuntansi (H1)
terlihat
kesesuaian
Kompensasi
pernyataan
responden
pada
kuisioner.
terhadap Kecenderungan Kecurangan
Dari enam pertanyaan terdapat 4 item
Akuntansi (H2)
pertanyaan
11
rata-rata
banyak
yang
menjawab tidak setuju, dan hanya 2 item
aparat tidak berpengaruh signifikan
yang rata-rata menjawab setuju.
terhadap
5.
kecurangan
PENUTUP
akuntansi.
Hasil
pengujian ini tidak sejalan dengan
Kesimpulan 1. Hasil pengujian hipotesis pertama terlihat
kecenderungan
bahwa
internal
penelitian yang dilakukan Wilopo
pengendalian
berpengaruh
kecenderungan
(2006), dan Nani (2010) moralitas
terhadap
aparat
kecurangan
berpengaruh
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi di pemerintah daerah
akuntansi,
Kota Padang. Hasil pengujian ini
sejalan dengan Rahmawati (2011)
sejalan dengan penelitian yang
yang menyatakan mralitas aparat
dilakukan
tidak
dilakukan
Wilopo
tetapi
penelitian
berpengaruh
signifikan
(2006), Nani (2010), Fauzi (2011)
terhadap
dan Rahmawati (2011) menunjukan
kecurangan akuntansi.
bahwa
pengendalian
internal
berpengaruh kecenderungn
kecenderungan
Keterbatasan Penelitian
terhadap
1. Penelitian ini hanya berfokus pada
kecurangan
Kota Padang, sehingga penelitian
akuntansi.
tidak dapat dibandingkan dengan
2. Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh
daerah lain.
bahwa
kesesuaian
2. Peneliti hanya menggunakan 3
tidak
berpengaruh
variabel saja, yaitu pengendalian
kompensasi
signifikan terhadap kecenderungan
internal,
kecurangan
kesesuaian kompensasi.
pemerintah
ini
akuntansi
di
daerah Kota Padang.
moralitas
aparat
dan
Saran
Hasil pengujian ini sejalan dengan
1. Bagi
peneliti
dimasa
hasil penelitian yang dilakukan
diharapkan
Wilopo (2006), dan Rahmawati
wilayah observasi dengan tujuan
(2011)
menunjukkan bahwa
untuk mendapatkan akurasi dan
kesesuaian
kompensasi
kontribusi hasil penelitian yang
berpengaruh kecenderungan
tidak terhadap
dapat
datang
memperluas
lebih baik dimasa mendatang.
kecurangan
2. Bagi peneliti berikutnya disarankan
akuntansi.
untuk
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga
mencoba
variabel-variabel
memperlihatkan bahwa moralitas 12
menambah lain,
yaitu
Hie, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
asimetri informasi, dan ketaatan pada aturan akuntansi.
http://harianhaluan.com/index.php/berita /haluan-padang/15950-miliaranrupiahdana- apbd-kabur.Diakses (14 Desember 2013).
DAFTAR PUSTAKA Aranta, Petra Zulia.2013. Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, studi empiris Pemerintah Kota Sawah Lunto.Jurnal.FE UNP.
Ikatan Akuntan Indonesia,2001. Standar Akuntansi Keuangan. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
Fahmi Irham. 2011. Manajemen Resiko Bandung : Alfabeta.
Jensen, and W. H. Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. Journal of financial Economics, vol. 3 : 305-360
Friskila. Monigka. 2010. Pengaruh Ketaatan akuntansi, Sistem Pengendalian Intern, Moralitas Manajemen dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN di Kota Padang). FE UNP : Padang
Kusumastuti, Nur Ratri. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening.Skripsi. Fakultas Ekonomi Bisnis UNDIP.
Geis, G., and R. F. Meier, 1977. WhiteCollar Crime: Offensesin Business, Politics, and the Professions. Revised Ed. New York: The Free Press.
Luthans, Fred; Organizational Behavior. ThirdEdition; TheMc. Graw Hill CompaniesInc; New York: 1998.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mangkunegara. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Ketiga. Bandung: Rosdakarya.
Glifandi Hari Fauwzi, Muhammad. 2011. Analisis pengaruh keefektifan Pengendalian internal,Persepsi Kesesuaian kompensasi , moralitas Manajemen terhadap perilaku tidak Etis dan kecenderungan kecurangan Akuntansi. Skripsi Ekonomi: Universitas Diponegoro.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. Alih Bahasa Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira. Monday, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber daya Manusia.Jakarta : Erlangga
13
Mulyadi. 2002. Auditing (Buku 1). Ed 6. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Riset Akuntansi Indonesia, vol. 5, no. 3 (September), Hlmn: 291-310.
Nani Wiliya. 2010. Pengaruh Moralitas, Motivasi dan Sistem Pengendalian Interen Aparatur Pemerintah terhadap Tingkat Kecurangan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang. Skripsi. Padang. FE-Universitas Negeri Padang.
Sihotang.A. 2007.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Suseno, Franz Magnis, 2001, Kuasa & Moral, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Widjaja, Amin. 1992. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Froud). Jakarta : PT. Indeks.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wilopo.2006. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara.Publikasi SNA IX. Padang : 2006.
Rahmawati, Ardiana Peni. 2012. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Moraitas Manajemen terhaap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Skripsi S1. FE UNDIP. Ratri, Nur.2013. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening.Skripsi S1 FE Unversitas Semarang. Rivai, Veithzal.(2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sawyer, Lawrence B. 2006. Internal Auditing. Salemba empat: Jakarta. Sekar Mayangsari dan Wilopo, 2002. Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan Discretionary Accruals : Implikasi Empiris Model Feltham-Olhson (1996). Jurnal
14
15