4 PENGARUH KEDISIPLINAN GURU TERHADAP PRESTASI KERJA PADA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) ARROSIDIYAH DESA SUMBERAGUNG REJOTANGAN TULUNGAGUNG (Studi Kasus Kendali Mutu) Suprihno* *STAI Muhammadiyah Tulungagung
[email protected]
Abstract Lately Islamic School called madrasah as an institution of Islamic education get more attention and public trust in the appeal of public educational institutions, because madrasah will be able to fulfill the needs of science and religion, especially the religion of Islam. This research using “descriptive statistical” methods. This method is used to analyze the data in a way to describe or portray the collected data itself to the population. The Result of this research presented in the form of tables, graphs, pie charts, pictogram, calculation mode, median, mean, calculating deciles, percentiles, calculation of data spread through the calculation of average and standard deviation, percentage calculations. The factors affecting the level of discipline of MI Arrosidiyah teachers is low teacher income, family problems, work environment problem, individual teachers, and work culture. As a follow-up study of quality control is suggested to MI Arrosidiah to Increase teacher salaries, improve harmonization of family, school Enforcement, Improved motivation and Competitive Culture. Kata Kunci : Mutu sekolah, Kedisiplinan, Prestasi Kerja dan Gaji Guru.
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 728
Pendahuluan Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu cita-cita perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Cita-cita ini ditindaklanjuti dengan menempatkan pendidikan sebagai sektor pembangunan yang sangat penting dan selalu memperoleh prioritas dalam program - program pembangunan yang di rancang baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Beberapa program peningkatan mutu di Indonesia telah banyak dilakukan, namun masih belum dapat secara langsung memberikan efek perbaikan mutu. Di antaranya adalah usaha peningkatan mutu dengan perubahan kurikulum, dan program peningkatan mutu seperti; Proyek Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), Proyek Perpustakaan, Proyek Bantuan Meningkatkan Manajemen Mutu (BOMM), Proyek Bantuan lmbal Swadaya (BIS), Proyek Pengadaan Buku Paket, Proyek Peningkatan Mutu Guru, Dana Bantuan Langsung (DBL), Bantuan Operasioanal Sekolah (BOS) dan Bantuan Khusus Murid (BKM). Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan pada seluruh jenjang pendidikan mulai pendidikan dasar, menengah dan atas, bukan hanya pada pendidikan umum di bawah kementrian pendidikan dan kebudayaan namun juga dilakukan pada madrasahmadrasah sebagai lembaga pendidikan islam dibawah kementrian Agama. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta samasama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Akhir-akhir ini madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam lebih mendapat perhatian dan kepercayaan masyarakat di banding lembaga pendidikan umum karena madrasah mampu memenuhi kebutuhan akan keilmuan dan keagamaan khususnya agama islam. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan islam yaitu menanamkan taqwa dan ahlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran agama islam1. Oleh karenanya madrasah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan baik peningkatan profesionalisme 1
Lubis Mawardi, Evaluasi Pendidikan Nilai; perkembangan moral keagamaan mahasiswa PTIN (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 3.
729
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
guru, peningkatan sarana dan prasarana, lingkungan dan budaya sekolah. Berdasarkan pemilkiran diatas bahwa mutu madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam sangat ditentukan oleh profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya maka kiranya perlu dilakukan satu studi kendali mutu terhadap kinerja para pendidikan di sekolah tersebut. Rumusan Berdasarkan latar belakang diatas studi kendali mutu ini merumuskan masalah sebagai berikut ; Bagaimana pengaruh kedisiplinan guru terhadap prestasi kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung? Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana kedisiplinan guru berpengaruh terhadap kinerja guru dan berkorelasi terhadap mutu pendidikan dan kualitas lulusan pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, sehingga Mampu merumuskan langkah-langkah tindak lanjut untuk peningkatan mutu dan kualitas lulusan pada sekolah tersebut. Peningkatan Mutu Pengembangan mutu sekolah merupakan upaya yang harus terus dilakukan dalamupaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Kondisi tersebut dikarenakan meningkatnya mutu sekolah tentu berpengaruh langsung terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas SDM pada negara tersebut.2 Peningkatan mutu sekolah adalah suatu proses yang sistematis dan terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar yang menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.3 Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, terdapat dua aspek yang perlu mendapatkan perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses untuk mencapai hasil tersebut. 2
Prabowo, Sugeng Listyo, Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah/Madrasah (Malang: UIN Malang Press, 2008), t.h. 3 Zamrowi, Meningkatkan Mutu Sekolah; Teori, Strategi dan Prosedur (Jakarta: PSAP Muhammadiyah, 2007), hlm. 2.
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 730
Peningkatan kualitas sekolah senantiasa bermuara pada peningkatan kualitas lulusan. Dalam pengertian paling dasar pada kurikulum berbasis kompetensi, kualitas lulusan adalah tercapainya standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan. Standar kompetensi tersebut terkait dengan jenjang pendidikan, jenis sekolah, kelas dan mata pelajaran. Demikian halnya peningkatan kualitas proses berkaitan dengan proses belajar mengajar, yang ditentukan oleh kualitas guru, sarana dan prasarana, budaya sekolah, lingkungan sekolah dan metode yang digunakan. Oleh karenanya keberhasilan siswa dalam belajar di pengaruhi oleh banyak faktor, selain kedisiplinan dan ketekunan siswa, fasilitas sekolah, kurikulum, sistem pendidikan, lingkungan sekolah, dukungan keluarga, juga ditentukan oleh kedisiplinan dan profesionalisme guru sebagai pendidik. Strategi Peningkatan Mutu Pandangan stategis tentang sebuah organisasi pendidikan harus mencakup pertimbangan-pertimbangan tentang tujuan dam sasaran organisasi. Hal tersebut mengandung arti bahwa tujuan dari suatu sekolah secara eksplisit dan implisit akan mengarah pada gagasan-gagasan yang berhubungan dengan perbaikan dan peningkatan efektifitas terhadap mutu pendidikan di sekolah tersebut.4 Berdasarkan hasil rumusan tersebut dapat di susun strategi peningkatan mutu suatu sekolah. Strategi merupakan penentuan suatu tujuan jangka panjang dari suatu lembaga dan aktivitas yang harus dilakukan guna mewujudkan tujuan tersebut, disertai alakasi sumber yang ada sehingga tujuan dapat diwujudkan secara efektif dan efisien.5 Strategi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan suatu sekolah dapat dilakukan dengan tiga perencanaan sekolah yaitu: strategi yang menekankan pada hasil (the output oriented strategy), strategi yang menekankan pada proses (the process oriented strategy) dan strategi komprehensif (the comphehensive strategy). Reorientasi Strategi pendidikan sangat dibutuhkan guna peningkatan mutu pedidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Reorintasi strategi pendidikan nasional Indonesia disusun untuk mewujudkna Indoneisa masju, sejahtera dan disegani dalam pergaulan Internasional khususnya pada tahun 2050. Dengan orientasi strategi pendidikan yang jitu diharapkan dunia pendidikan 4
Bush, Tony and Coleman, Marine, Managemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan (Yogyakarta: IRciSod, 2008), t.h. 5 Zamrowi, Meningkatkan Mutu Sekolah..., hlm. 13.
731
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
Indonesia mampu melahirkan talenta-talenta baru dengan kualitas bibit unggul.6 Strategi peningkatan mutu sekolah di Indonesia cenderung menekankan pada strategi yang ketiga yaitu strategi komprehensif, dengan menerapkan standar pendidikan nasional yang menjadi acuan sekolah namun sekolah diberi kebebasan dalam bentuk kebijakan managemen berbasis sekolah dan kurikulum berbasis kompetensi dangan kewenangan sekolah mengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Strategi Peningatan Mutu mencakup tiga level capacity bulding yaitu: level birokrat, Sekolah dan Kelas. 1. Capacity building level birokrat mencakup; - pengembangan budaya kerja, - membangun infrastruktur dan - perencanan pengembangan profesionalisme guru 2. Capacity level sekolah mencakup; - Membangun komitmen seluruh warga sekolah - Mengembangkan pengetahuan dan tekhnologi - Melibatkan seluruh warga sekolah dalam kegiatan sekolah - Kepala sekolah mengembangkan kepeimpinan partisipatif - Mengembangkan koordinasi yang efektif - Mengembangkan kerjasama dalam tim - Melaksanakan monitoring dan evaluasi 3. Capacity building level kelas mencakup; - Memahami hakekat proses belajar mengajar - Memahami karakteristik kerja guru - Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dan - Meningkatkan kemampuan mengelola kelas serta - Memahami Tantangan guru Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Dilaksanakan pada November – Desember 2014. Metode Penelitian Penelitian ini mengunakan metode statistic deskriptif dimana menurut Sugiyono (2013),7 bahwa penelitian statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau 6
Kamaluddin, M. Laode, Reorientasi Strategi Pendidikan Nasional Indonesia 2015-2020 (Semarang: Unissula Press, 2014), hlm. 137. 7 Sugiono, Metode Penelitian Untuk Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta. 2009), hlm. 207-208.
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 732
mengambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa pada suatu populasi. Termasuk dalam statistic deskriptif anatra lain adalah melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, pertitungan pernyebanran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Parameter yang diambil dalam studi ini adalah kedisiplinan, prestasi kerja di ukur diri keberhasilan guru dalam mengajar mata pelajaran tertentu. Hipotesis Hipoteisi yang diajukan dalam studi ini adalah semakin tinggi disiplin seorang guru dalam melaksananakan tugasnya dalam mengajar mata pelajaran tertentu atau kelas tertetentu maka hasil ujian mata pelajaran tersebut akan tinggi atau kelas yang diajar oleh guru tersebut akan memiliki nilai yang tinggi. Dan sebaliknya semakin rendah disiplin seorang guru dalam melaksananakan tugasnya dalam mengajar mata pelajaran tertentu atau kelas tertentu maka hasil ujian mata pelajaran tersebut akan semakin rendah atau kelas yang diajar oleh guru tersebut akan memiliki nilai yang rendah. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan studi kasus kendali mutu, pengauruh kedisiplinan guru terhadap prestasi kerja pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung kec. Rejotangan Kabupaten Tulungagung, meliputi: 1) Langkah I : Penentuan Persoalan Analisis masalah kedisiplinan guru yang berpengauh terhadap prestasi kerja pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 2) Langkah II : Menentukan penyebab persoalan Analisa penyebab kedisiplinan guru yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 3) Langkah III : Mempelajari Faktor yang paling berpengaruh Analisis faktor kedisilinan guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 4) Langkah IV : Mempertimbangkan langkah-langkah yang tepat Analisis berbagai faktor kedisiplinan guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, dan analisis beberapa alternatif langkah-langkah penyelesaian masalah yang tepat 5) Langkah V : Menerapkan langkah yang tepat
733
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
Menerapkan langkah yang tepat untuk dilakukan dalam peningkatan kedisiplinan yang berpengaruh terhadap prestasi kerja guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 6) Langkah VI : Memeriksa Hasil penerapan Mengecek hasil penerapan langkah yang sudah diterapkan dalam peningkatan kedisiplinan yang berpengaruh terhadap prestasi kerja guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 7) Langkah VII : Mencegah Timbulnya Persoalan yang sama Melakukan standarisasi dan evaluasi dalam mencegah timbulnya persoalan yang sama dalam peningkatan kedisiplinan yang berpengaruh terhadap prestasi kerja guru guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. 8) Langkah VIII : Memperhatikan persoalan lain Memperhatikan persoalan-persoalan lain yang berpengaruh terhadap pretasi kerja guru yang paling berpengaruh terhadap prestasi guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 734
Bagan 1. Flowchart Kendali Mutu
Penentuan Persoalan Kedisiplinan Guru
Menentukan penyebab persoalan kedisiplinan guru
Mempelajari Faktor yang paling berpengaruh kedisilinan guru
Mempertimbangkan berbagai faktor kedisiplinan guru dan alternatif langkah yang tepat
Menerapkan langkah yang tepat dalam peningkatan kedisiplinan guru
Memeriksa Hasil penerapan peningkatan kedisiplinan
Mencegah Timbulnya Persoalan yang sama dalam peningkatan kedisiplinan
Memperhatikan persoalan lain yang berpengaruh terhadap pretasi kerja guru
735
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
Hasil Penelitian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah terletak di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. berdiri pada 1986, Saat ini MI Arrosidiyah memiliki siswa 126 siswa, 11 guru, 2 tenaga administrasi dan 1 penjaga sekolah. MI Arrosidiyah telah banyak menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi. Akan tetapi ada pula yang putus sekolah dan gagal dalam pendidikan. Pemecahan Masalah
b). Tally Sheet Banyak sirip penyebab masalah : Penghasilan guru rendah, masalah keluarga, lingkungan kerja, individu guru, dan budaya kerja. Gambaran dalam cheeck sheet tallies rendahnya kedisiplinan guru yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung dengan jumlah guru 11 orang adalah sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5
Faktor Penyebab Penghasilan Guru Masalah keluarga Lingkungan Kerja Indifidu Guru Budaya kerja Jumlah
Tallies
Jumlah
%
IIII III II I I
4 3 2 1 1 11
36,36 27,27 18,11 9,09 9,09 100
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 736
c). Diagram Pareto Gambaran dalam diagram pareto kedisiplinan guru yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung dengan jumlah guru 11 orang adalah sebagai berikut : Prosentase 50 40 Keterangan : 1. Penghasilan Guru 2. Masalah Keluarga 3. Lingkungan kerja 4. Indifidu Guru 5. Budaya Kerja
30 20 10
0
1
2
3
4
5
d). Penentuan target Berdasarkan analisis penyebab masalah Rendahnya Kedisiplinan Guru yang berpengaruh terhadap Prestasi Kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung terlihat penyebab utamanya adalah : penghasilan guru yang rendah, oleh karena itu perlu peningkatan gaji guru, hal ini harus dilakukan oleh ketua yayasan, kepala sekolah dan pemerintah. Kemudian baru menuju pada motivasi guru, lingkungan dan budaya kerja sehingga mendukung peningkatan kedisilinan guru dan meningkatkan prestasi kerja guru pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. e) Pemecahan Masalah Dengan Model Shewhart Permasalahan ; Rendahnya Kedisiplinan Guru yang berpengaruh terhadap Prestasi Kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Hasil survey bulan Januari 2015 sebagai berikut :
737
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
Tabel 1; hasil obsevasi kedisiplinan guru yang tidak disiplin kerja selama 10 hari kerja di madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah.
Jumlah guru
Hari
Jumlah guru 11 Orang
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10
Jumlah guru yang tidak disiplin 1 2 1 3 0 4 2 1 2 3
% 9,0 18,18 9,0 27,27 0 36,36 18,18 9,0 18,18 27,27
Tabel 2: Analisis data kendali mutu kedisiplinan guru pada madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah
Hari
X1 (% guru yang tidak disiplin)
X (standart kesalahan)
1
9,0
2
X1- X
(X - X)
2
7
49
18,18
2
16,18
261,79
3
9,0
2
7
49
4
27,27
2
25,27
638,57
5
0
2
-2
4
6
36,36
2
34,36
1180,6
7
18,18
2
16,18
261,79
8
9,0
2
7
49
9
18,18
2
16,18
261,79
10
27,27
2
25,27
638,57 3394,11
SD () = (X 1 – X)
= 3394,11
n
= 3394,11 (10 – 1)
9 = 58,259 9 = 6,47
Standar toleransi = 3, maka :
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 738
UCL = 2 + 3 (6,47) = 2 + 19,41 = 21,41 LCL = 2 – 3 (6,47)
= 2 – 19,41 = - 17,41
f). Control Chart
50% 40% 30% 20% UCL 10% 0 Standart kesalahan 2% -10% -20% LCL -30% -40% -50%
Diagram kendali mutu kedisiplinan guru
Interpretasi Hasil Berdasarkan table 1, dapat bahwa pada hari kerja ke 4 terdapat 27,27% guru yang tidak disiplin, kemudian lebih meningkat ketidak disiplinan pada hari kerja ke 6 sebesar 36,36%, batas kedisiplinan pun keluar garis control atas pada hari kerja ke 10 sebesar 27,27 %. Besarnya angka kedisiplinan di luar garis control menunjukkan rendahnya disiplin guru dalam bekerja hal ini disebabkan karena focus guru untuk melaksanakan kerja terpecah dengan mencari penghasilan tambahan untuk menutupi kebutuhan keluarga, dan disibukkan dengan aktifitas yang lain Berdasarkan control chart hasil analisis kendali mutu kedisilinan guru yang berpengaruh terhadap prestasi kerja dapat di interpretasikan bahwa terdapat tiga kali perlakuan menghasilkan grafik keatas di luar batas yang diterima (melampaui batas control atas = upper control limut/UCL) hal ini menjadi indicator bahwa terdapat factor-faktor ; penghasilan guru rendah, masalah keluarga, lingkungan kerja, indifidu guru, dan budaya kerja sangat mempengaruhi kedisiplinan guru pada sekolah tersebut.
739
Edukasi, Volume 03, Nomor 01, Juni 2015: 727-740
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kendali mutu kedisilinan guru MI Arrosidiyah Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung bahwa Kedisipinan Guru berpengaruh terhadap prestasi kerja Guru pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah desa Sumberagung kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru MI Arrosidiyah adalah penghasilan guru rendah, masalah keluarga, lingkungan kerja, individu guru, dan budaya kerja. Saran Saran sebagai tindak lanjut dari studi kendali mutu; kedisiplinan guru yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosidiyah desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Kabupaten, Tulungagung adalah : 1. Menaikkan penghasilan guru/ gaji sehingga pendidik dapat berkonsentrasi terhadap kerja dan mencurahkan segenap pemikirannya untuk anak didik 2. Meningkatkan harmonisasi hubungan keluarga, baik internal keluarga guru, antar keluarga guru, antra keluarga guru dan keluarga yayasan dan keluarga lingkungan sekolah, misalnya dengan membentuk forum silaturahmi antar keluarga guru dan yayasan. 3. Penegakan aturan sekolah sangat dibutuhkan untuk membentuk lingkungan yang disiplin baik kepada murit terlebih lagi kepada para guru. 4. Peningkatan motivasi kerja pada indifidu-indifidu guru dan membangun kebersamaan kerja merupakan factor yang mendukung dalam peningkatan prestasi kerja sehingga mampu menghasilkan sekolah yang bermutu. 5. Membangun budaya yang konpetitif dimana ada reward terhadap guru yang berprestasi dan punishment terhadap guru yang melakukan pelanggaran, sehingga masing-masing guru Daftar Pustaka Bush, Tony and Coleman, Marine. 2008. Managemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan, Jogjakarta: IRciSod. Kamaluddin, M. Laode. 2014. Reorientasi Strategi Pendidikan Nasional Indonesia 2015-2020. Semarang: Unissula Press. Lubis Mawardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai; perkembangan moral keagamaan mahasiswa PTIN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi... – Suprihno 740
Prabowo, Sugeng Listyo. 2008. Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah/Madrasah, Malang: UIN Malang Press. Sugiono. 2013. Metode Penelitian Untuk Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2009. Metode Penelitian Untuk Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Zamrowi. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah; Teori, Strategi dan Prosedur. Jakarta: PSAP Muhammadiyah.