Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk) Reni Hariyani Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Budi Luhur
ABSTRACT The objective of this research is to get empirical evidence whether or not have differences in Profitability in PT Unilever Indonesia, Tbk that is before and after Corporate Social Responsibilities (CSR) applied. The collect data which is use to measure financial reporting, especially for Balance Sheet and Income Statement and sustainable report was disclosure from PT Unilever Indonesia Tbk, is six years before applied Corporate Social Responsibilities (1994-1999) and six years after applied Corporate Social Responsibilities (2004-2009). Variable to measure profitability is Return On Asset (ROA). The analysis of the data used descriptive statistics and and Paired TSample test. The result of Paired T-Sample Test on table Paired Samples Test give the pvalue Sig. (2-tailed) of Profitability is 0.000 and probability 0.05 (p-value Sig (2tailed) < probability), it shows that Corporate Profitability have differences before and after Corporate Social Responsibilities is applied in PT Unilever Indonesia Tbk. The differences of Profitability is 0,1919 (19,19 %), which before applied Corporate Social Responsibilities is 0,1903 (19,03 %) and after applied Corporate Social Responsibilities is 0,3822 (38,22 %). Keywords : Profitability, Return on Asset, Corporate Social Responsibility PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela yang dilakukan perusahaan di dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat wajib atau menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk melakukan atau menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007.
Pasal 74 ayat 1 Undang-
undang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibiliy (CSR), muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
39
perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan lingkungan alam.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk) Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability Reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja organisasi (ACCA, 2004 dalam Anggraini, 2006). Sustainability report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainability Development yang membawanya menuju kepada core business dan sektor industrinya. PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) selama ± 11 tahun. Dengan membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli pada tanggal 27 November 2000 sebagai langkah penting dari perwujudan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan untuk berkembang bersama masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. PT Unilever Indonesia Tbk menyadari pentingnya memberi dan berbagi, bukan semata untuk meningkatkan reputasi, tetapi membantu perusahaan terus tumbuh dan berkembang. Bagi Unilever Indonesia (UI), tanggung jawab sosial perusahaan tidak terpisahkan dari bisnis. Program “Lifebuoy Berbagi Sehat” merupakan salah satu contoh dari bentuk tanggung jawab sosial perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk. Program tersebut memberikan kesempatan bagi keluarga Indonesia untuk mendukung program peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat. Konsumen secara otomatis memberikan sumbangan Rp 10,- pada setiap pembelian sabun batang lifebuoy. Hasil yang terkumpul telah dirasakan manfaatnya oleh 10.000 siswa SD yang memperoleh modul interaktif mengenai perawatan kesehatan pribadi. Bahkan dana tersebut cukup untuk membiayai program dari sekolah ke sekolah, yang mengajak anak-anak menjadi agen perubahan dalam keluarga mereka dan mendorong terciptanya gaya hidup yang lebih sehat.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
40
Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periodeakuntansi. Profitabilitas dapat menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasinya, karena semakin besar dividen (dividend payout) akan semakin menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi meningkat powernya bahkan bisa meningkatkan kepemilikannya akibat penerimaan deviden sebagai hasil keuntungan yang tinggi. Hal ini menjadi menarik bagi penulis, untuk mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) sebelum melakukan implementasi
Corporate Social Responsibility (CSR) dengan sesudah melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Unilever Indonesia Tbk. Apakah terdapat peningkatan terhadap rata-rata profitabilitas sebelum dengan sesudah melakukan implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR). Rasio Profitabilitas diukur dengan menggunakan rumus ROA (Return on Assets). Rumusan Masalah Bagaimana Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk). Hipotesis H0 :
Tidak terdapat perbedaaan tingkat profitabilitas antara sebelum dan sesudah penerapan program CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT Unilever Indonesia Tbk.
H1 :
Terdapat perbedaaan tingkat Profitabilitas antara sebelum dan sesudah penerapan program CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT Unilever Indonesia Tbk.
Definisi Profitabilitas Menurut Munawir (2002 : 33) pengertian dari profitabilitas adalah “kemampuan perusahaan memperoleh laba dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan”. Karena alasan keberadaan suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio
profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang paling signifikan. Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Secara garis
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
41
besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan (Ardi Murdoko & Lana, 2007).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva amupun modal sendiri (Agus Sartono, 2001).
Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan análisis
profitabilitas ini, misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.
Manfaat Rasio Profitabilitas Menurut Munawir (2002 : 35), rasio profitabilitas memiliki beberapa manfaat, yaitu : a.
Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode,
b.
Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang,
c.
Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,
d.
Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri, dan
e.
Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang di gunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri. Pengukuran Rasio Profitabilitas Van Horne dan Wachowicz (2005:222) dalam Rimba Kusumadilaga, 2010, mengemukakan rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis, yaitu rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan terdiri atas Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) dan Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin).
Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi terdiri atas Tingkat Pengembalian Aset (ROA) dan Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE). Menurut Weston & Brigham (1994) dan Agus Sartono (2001) rumus-rumus yang dapat digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas adalah :
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
42
1. Marjin Laba Kotor atas Penjualan / Gross Profit Margin on Sales (GPMS). Rasio ini digunakan untuk mengukur persentase laba kotor dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
GPMS =
Laba Kotor Penjualan
2. Marjin Laba Bersih atas Penjualan / Net Profit Margin on Sales (NPMS). Marjin laba bersih atas penjualan digunakan untuk mengukur persentase laba bersih dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
NPMS =
Laba bersih Penjualan bersih
3. Tingkat Pengembalian atas Aset/ Return on Assets (ROA). Disebut juga rasio tingkat pengembalian atas investasi (ROI/ Return on
Investment). Rasio ini mengukur efisiensi dari penggunaan sumber daya (aset) untuk menghasilkan laba bersih bagi perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan.
ROA =
Laba bersih sesudah pajak Total aset
4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas / Return On Equity (ROE).
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
43
Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik, yang diperoleh dengan cara membagi laba bersih dengan total ekuitas.
ROE =
Laba Bersih Total Ekuitas
5. Daya Laba Dasar /Basic Earning Power (BEP). Rasio ini mengindikasikan kemampuan dari asset-aset perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. Rasio ini dihitung dari laba sebelum bunga dan pajak (EBIT/Earning Before Interest and Tax) dibagi total aset.
Daya Laba Dasar =
EBIT Total Aset
Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan, yaitu merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total aset. Menurut Syahyunan (2004:85), “Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan”.
Return on Asset (ROA) mengukur berapa persentase laba bersih sesudah pajak terhadap total aset perusahaan tersebut. Rumus Return on Assets (ROA) : ROA =
Laba bersih sesudah pajak x 100% Total aset
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
44
Dengan mengetahui rasio ini, dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam memanfaatkan asetnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan, karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aset untuk memperoleh pendapatan.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam menjelaskan bukti empirik mengenai profitabilitas perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk. Yaitu mengetahui perbedaan tingkat profitabilitas sebelum menerapkan CSR dengan sesudah menerapkan CSR. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan, yaitu neraca dan laporan laba rugi PT Unilever Indonesia Tbk. Sedangkan untuk implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) didapatkan dari program-program CSR yang telah dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Informasi tersebut diperoleh dari sustainable report yang diungkapkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk, yang terdapat dalam tanggung jawab sosial PT Unilever Indonesia Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama 12 tahun, yaitu terbagi menjadi 6 tahun (1994 – 1999) sebelum menerapkan CSR dan 6 tahun (2004 – 2009) setelah menerapkan CSR. Karena penelitian ini membandingkan Profitabilitas Perusahaan sebelum dan sesudah penerapan Program Corporate Social Responsibility. Variabel yang diukur yaitu Profitabilitas Perusahaan dan Program Corporate Social Responsibility.
Profitabilitas Perusahaan diukur dengan Rasio Profitabilitas, yaitu menggunakan Return on Asset (ROA). Dalam hai ini, ROA yang diteliti berasal dari laporan keuangan Tahun 1994 – 1999 dan tahun 2004 – 2009. Sedangkan Program CSR diukur dari sustainable report PT Unilever Indonesia Tbk.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
45
Profitabilitas perusahaan dibagi menjadi dua periode yaitu sebelum menerapkan CSR dan sesudah menerapkan CSR. PT Unilever Indonesia Tbk mulai menerapkan CSR pada tahun 2000. Periode sebelum menerapkan CSR dalam penelitian ini adalah tahun 1994, peneliti mengambil tahun tersebut karena meskipun secara resmi PT Unilever Indonesia Tbk membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli pada tanggal 27 November 2000, tapi perusahaan Unilever Indonesia sudah mulai menjalankan tanggung jawab sosial yaitu kampanye melalui Program Sekolah Pepsodent. Sekitar 7.000 anak sekolah dasar telah memahami pentingnya kesehatan mulut setelah mengikuti program belajar interaktif. Dan periode sesudah menerapkan CSR dalam penelitian ini yaitu mulai tahun 2004. Periode tersebut diambil oleh peneliti karena begitu banyaknya penghargaan yang telah didapatkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Pada tahun 2004, PT Unilever Indonesia Tbk memperoleh penghargaan yang cukup banyak yaitu kurang lebih terdapat 4 penghargaan, diantaranya di bidang corporate governance, kepatuhan membayar pajak dan kinerja perusahaan terbaik bagi pemegang saham. Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Indonesia (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan informasi sustainable report yang memuat mengenai tanggung jawab sosial perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, yang diungkapkan dalam website resmi PT Unilever Indonesia Tbk. Serta berbagai sumber-sumber lain seperti jurnal, buku-buku, serta berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sampel Penelitian Penelitian ini mengambil studi kasus PT Unilever Indonesia Tbk. Implementasi program-program CSR telah dilakukan ± 11 tahun. Karena PT Unilever Indonesia telah membentuk Yayasan Unilever Indonesia Peduli pada tahun 2000.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
46
Metode Analisis Data Data penelitian ini diolah dengan menggunakan Statistical Package for the Social
Sciences (SPSS) Versi 18. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji t berpasangan (paired-samples t Test).
Profitabilitas Menghitung rasio profitabilitas dengan menggunakan ROA (Return on Assets) yang berasal dari laporan keuangan tahunan yaitu neraca dan laporan laba rugi. ROA disebut juga rasio tingkat pengembalian atas investasi (ROI/ Return on Investment). Rasio ini mengukur efisiensi dari penggunaan sumber daya (aset) untuk menghasilkan laba bersih bagi perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan.
ROA =
Laba bersih sesudah pajak Total aset
(Sumber : Agus Sartono, 2001) Dengan mengetahui rasio ini, dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam memanfaatkan asetnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan, karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aset untuk memperoleh pendapatan. Dan ROA (Return on
Assets) digunakan oleh beberapa peneliti sebelumnya sebagai indikator untuk menghitung rasio profitabilitas. Penghitungan ROA dibagi menjadi periode sebelum PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan CSR yaitu tahun 1994 – 1999 (6 tahun) dan periode setelah PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan CSR yaitu tahun 2004 – 2009 (6 tahun). Jumlah periode penelitian adalah selama 12 tahun. Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
47
Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dan profitabilitas pada PT Unilever Indonesia Tbk. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi. Rancangan Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis, maka yang dilakukan adalah mempersiapkan data-data laporan keuangan dari perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk selama tahun 1994-1999 dan laporan keuangan tahun 2004 - 2009. Kemudian melakukan penghitungan rasio profitabilitas yaitu menggunakan Return on
Assets (ROA). ROA didapatkan dengan menghitung antara laba bersih sesudah pajak (earning after taxes) perusahaan periode t terhadap total asset (total assets) perusahaan periode t. Profitabilitas terbagi menjadi dua kelompok yaitu sebelum menerapkan CSR (tahun 1994-1999) dan sesudah menerapkan CSR (tahun 2004 - 2009). Selanjutnya dilakukan uji t berpasangan (paired-samples t Test). Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik menggunakan uji t yaitu paired sample T test, dengan tingkat signifikansi (α) =0,05 atau tingkat kepercayaan 95% yang berarti tingkat kesalahan dari penelitian ini adalah sebesar 5%. Uji t berpasangan (paired-samples t Test) digunakan untuk membandingkan selisih dua purata (mean) dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data terdistribusi normal (Stanislaus, 2009). Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau menerima H0 berdasarkan P-
Value adalah sebagai berikut :
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
48
• Jika P – Value < α, maka H0 ditolak • Jika P – Value ≥ α, maka H0 diterima
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
49
Paparan Data Penelitian
Profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk Sebelum Menerapkan CSR Tabel 1. Profitabilitas Sebelum Menerapkan CSR Tahun 1994 – 1999 Laba Bersih Sesudah Tahun
Pajak (EAT) (Dalam Jutaan Rupiah)
Total Aset (Dalam Jutaan
Profitabilitas_Sblm CSR
Rupiah)
1994
90.149
506.499
0,178
1995
104.429
619.300
0,169
1996
126.854
777.499
0,163
1997
171.788
990.922
0,173
1998
202.915
1.227.534
0,165
1999
533.005
1.815.904
0,294
(Sumber : laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (tahun 1994 - 1999), data diolah kembali) Dari tabel tersebut dapat dilihat profitabilitas untuk tahun 1994 adalah sebesar 0,178 (17,8%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 178,-. Untuk tahun 1995 adalah sebesar 0,169 (16,9%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 169,-. Untuk tahun 1996 adalah sebesar 0,163 (16,3%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 163,-. Untuk tahun 1997 adalah sebesar 0,173 (17,3%). Menunjukkan kemampuan Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
50
perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 173,-. Untuk tahun 1998 adalah sebesar 0,165 (16,5%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 165,-. Untuk tahun 1999 adalah sebesar 0,294 (29,4%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 294,-.
Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio ROA pada tahun 1999 mengalami peningkatan yang sangat baik dari tahun sebelumnya yaitu dari ROA tahun 1998 = 0,165 menjadi ROA tahun 1999 = 0,294. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba terus mengalami peningkatan memasuki implementasi CSR yang akan dilakukan yaitu pada tahun 2000.
Profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk Sesudah Menerapkan CSR Tabel 2. Profitabilitas Sesudah Menerapkan CSR Tahun 2004 – 2009 Laba Bersih Sesudah Tahun
Pajak (EAT) (Dalam Jutaan Rupiah)
Total Aset (Dalam Jutaan Rupiah)
Profitabilitas_Ssdh CSR
2004
1.464.182
3.647.098
0,401
2005
1.440.485
3.842.351
0,375
2006
1.721.595
4.626.000
0,372
2007
1.964.652
5.333.406
0,368
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
51
2008
2.407.231
6.504.736
0,370
2009
3.044.107
7.484.990
0,407
(Sumber : laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (tahun 2004 - 2009), data diolah kembali) Dari tabel tersebut dapat dilihat profitabilitas untuk tahun 2004 adalah sebesar 0,401 (40,1%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 401,-. Untuk tahun 2005 adalah sebesar 0,375 (37,5%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 375,-. Untuk tahun 2006 adalah sebesar 0,372 (37,2%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 372,-. Untuk tahun 2007 adalah sebesar 0,368 (36,8%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 368,-. Untuk tahun 2008 adalah sebesar 0,370 (37%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 370,-. Untuk tahun 2009 adalah sebesar 0,407 (40,7%). Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan, berarti artinya dengan menggunakan Rp 1000,- aset akan menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 407,-.
Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio ROA pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 secara rata-rata terus
mengalami peningkatan. Peningkatan yang
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
52
sangat baik terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009. Yaitu dari ROA tahun 2008 = 0,370 menjadi ROA tahun 2009 = 0,407. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba terus mengalami peningkatan setelah implementasi CSR dilakukan. Pembahasan Pengaruh Implementasi CSR Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengukuran statistik deskriptif perlu dilakukan untuk menguji distribusi sampel data. Variabel yang digunakan adalah rasio profitabilitas yaitu menggunakan ROA (Return on
Assets). Statistik deskriptif menunjukkan rata-rata, standar deviation, nilai minimum, nilai maksimum dan nilai N dari masing-masing variabel.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
53
Table 3. Statistik Deskriptif Sebelum dan Sesudah Implementasi CSR Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Profitabilitas_Sblm_CSR Profitabilitas_Ssdh_CSR
6 6 Valid N (listwise) 6 (Sumber : Perhitungan Output SPSS)
,16 ,37
,29 ,41
Mean
Std. Deviation
,1903 ,3822
,05108 ,01717
Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk sesudah CSR lebih profitable dibandingkan dengan sebelum CSR. Hal ini berarti bahwa sesudah PT Unilever Indonesia Tbk melakukan implementasi CSR lebih mampu dalam memanfaatkan seluruh kekayaannya untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan sebelum melakukan implementasi CSR. Dengan nilai minimum untuk profitabilitas sebelum CSR adalah 0,16 dan sesudah CSR adalah 0,37. Sedangkan nilai maksimum untuk profitabilitas sebelum CSR adalah 0,29 dan sesudah CSR adalah 0,41. Rata-rata (mean) profitabilitas sebelum CSR adalah 0,1903 dan sesudah CSR adalah 0,3822. Dengan standar deviasi pada saat sebelum CSR yaitu 0,05108 dan sesudah CSR yaitu 0,01717. Secara keseluruhan untuk analisa statistik deskriptif untuk nilai minimum maksimum dan mean profitabilitas antara sebelum dan sesudah implementasi CSR mengalami peningkatan. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik menggunakan uji t yaitu paired sample T test, dengan tingkat signifikansi (α) =0,05 atau tingkat kepercayaan 95% yang berarti tingkat kesalahan dari penelitian ini adalah sebesar 5%.
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
54
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara
profitabilitas perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk sebelum implementasi CSR dengan sesudah implementasi CSR.
Paired Samples Test Paired Differences
t
df
Sig.
Tabel 4. Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Implementasi CSR Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Profitabilitas_Sblm_CSR ,1903 Profitabilitas_Ssdh_CSR ,3822 (Sumber : Perhitungan Output SPSS)
N 6 6
Std. Deviation ,05108 ,01717
Std. Error Mean ,02085 ,00701
Pada Tabel Paired Samples Statistics menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas perusahaan Unilever Indonesia, Tbk mengalami kenaikan sebesar 0,1919 dari 0,1903 (ratarata profitabilitas sebelum CSR) menjadi 0,3822 (rata-rata profitabilitas sesudah CSR) .
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
55
Mean
Profitabilitas_S
Pair 1
blm_CSR -
Std. Deviatio n
,19183
Std. Error Mean
,03966 ,01619
Profitabilitas_S
95% Confidence Interval of the Difference Lower
(2tailed)
Uppe r
,23345 ,1502 11,848 1
5
,000
sdh_CSR Dari tabel Paired Samples Test memberikan nilai p-value untuk uji dua sisi (2-tailed) = 0,000. Nilai p-value untuk uji dua sisi ini lebih kecil dari α = 0,05, sehingga merupakan bukti kuat menolak H0 dan menerima H1. Sehingga dapat diberikan kesimpulan bahwa ratarata profitabilitas sebelum melaksanakan CSR dengan profitabilitas sesudah melaksanakan CSR adalah tidak sama. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan profitabilitas perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk antara sebelum implementasi CSR dengan sesudah implementasi CSR. Kesimpulan Dari statistik deskriptif didapatkan bahwa profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk sesudah CSR lebih profitable dibandingkan dengan sebelum CSR. Hal ini berarti bahwa sesudah PT Unilever Indonesia Tbk melakukan implementasi CSR lebih mampu dalam memanfaatkan seluruh kekayaannya untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan sebelum melakukan implementasi CSR. Hasil pengujian hipotesis yaitu uji t yaitu paired sample T test, dengan tingkat signifikansi
(α)
=0,05
dapat
disimpulkan
bahwa
rata-rata
profitabilitas
sebelum
melaksanakan CSR dengan profitabilitas sesudah melaksanakan CSR adalah tidak sama. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan profitabilitas perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk antara sebelum implementasi CSR dengan sesudah implementasi CSR. Pada Tabel Paired
Samples Statistics menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas perusahaan Unilever Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
56
Indonesia, Tbk
mengalami kenaikan sebesar 0,1919 dari 0,1903 (rata-rata profitabilitas
sebelum CSR) menjadi 0,3822 (rata-rata profitabilitas sesudah CSR). Dengan nilai p-value untuk uji dua sisi (2-tailed) = 0,000.
Saran Saran dalam rangka pengembangan ilmu yang merupakan penelitian lanjutan dapat menggunakan pengukuran jumlah lembar saham dari perusahaan tersebut yaitu sebelum PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan CSR dengan sesudah menerapkan CSR. Sehingga dapat diketahui dividen yang diperoleh para investor dalam menanamkan modal saham pada perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk.
DAFTAR PUSTAKA Buku Teks & Jurnal : A.B Susanto, 2009, Reputation Driven Corporate Social Responsibility pendekatan strategic management dalam CSR, Esensi Erlangga Group. Achda, B. Tamam. 2006. “Konteks Sosiologis Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Implementasinya di Indonesia.” Makalah disampaikan pada Seminar Nasional: A Promise of Gold Rating: Sustainable CSR, di Hotel Hilton, Jakarta. Agus Sartono, 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, , BPFE Yogyakarta. Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. “Pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan (studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta)”. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006. Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto, 2007, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil), Vol 2, Auditorium Kampus Gunadarma, Jakarta. Ati Harmoni dan Ade Andriyani, 2008, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Official Website Perusahaan Studi Pada Pt. Unilever Indonesia Tbk Proceeding,
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
57
Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008) Auditorium Universitas Gunadarma, Depok. Hardhina Rosmasita, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, Skripsi. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
International Development and African Studies, York University, Toronto, Ontario, CanadaCorporate Social Responsibility and developing countries: moving the critical CSR research agenda in Africa forward, Progress in Development Studies 11, 1 (2011) pp. 1–18. Kotler, Philip dan Nancy Lee. 2005. Corporate Social Responsibility; Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey; John Wiley & Sons, Inc. Mirra Permanasari,, 2010, Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Tingkat Profitabilitas, Besaran Pajak Penghasilan, Dan Biaya Operasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi. Munawir, S. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan I, BPFE, Yogyakarta. Ni Wayan Yuniasih dan Made Gede Wirakusuma, 2006, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi, Universitas Udayana. Nurfadillah Ummi, 2009, Perbandingan Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan), Skripsi. Parsa, Sepideh dan Reza Kouhy. 1994. “Disclosure of Social Information by UK Companies; a Case Study of Legitimacy Theory.” Diakses tanggal 6 April 2008. Priyanto, Susiloadi, 2008, Implementasi Corporate Social Responsibility Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, Spirit Publik Volume 4, Nomor 2. Ratna Dyah Pitaloka, 2010, Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr), Size Of The Firm, Risiko, Dan Investasi R&D Terhadap Profitabilitas Perusahaan Periode 2003-2008, Skripsi. R. Tevi Gilangsantika, 2010, Pengaruh Pengeluaran Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profibililitas pada PT. Unilever Indonesia Tbk, Skripsi. Rina Tresnawati, 2008, Pengaruh Sebelum Dan Setelah Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Terhadap PT. Telkom), Skripsi. Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
58
Rimba Kusumadilaga, 2010, Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi. Sembiring, Edi Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15 – 16 September. Stanislaus, S. Uyanto, 2009, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Graha Ilmu, Yogyakarta. Suad Husnan, 1998, Manajemen Keuangan, Edisi 4, BPFE Yogyakarta. Tim Universitas Katolik Parahyangan, Corporate Social Responsibility: Konsep, Regulasi Dan Implementasi. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Weston dan Brigham, 1999, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, jilid 1, Erlangga.
Internet : www.google.com www.idx.co.id www.unilever.co.id www.proquest.com/pqdweb
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk)
59