55
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Oleh : Ni Nyoman Kiyomi Juliana Sari Universitas Katholik Parahyangan Jl. Merdeka no 30, Bandung Email :
[email protected] ABSTRACT Good Corporate Governance is a system for companies to run better working system. The purposes of a company are to earn good profit, to be trusted by stakeholders, and to develop the business properly, so it is necessary to perform well. Company's financial performance can be reviewed in the financial statements. This study aims to determine the effect of good corporate governance to financial performance. The independent variable studied is good corporate governance index, while the dependent variable is financial performance as measured by financial ratios, namely Leverage Ratios, Liquidity Ratios, Efficiency or Turnover or Asset Management Ratios, ROE, ROA and Market Value Ratios. The object of this study is a Telecommunication company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009- 2013. The samples used are three telecomunication companies which are selected through purposive sampling. The data is analyzed using regression techniques. The result shows that Good Corporate Governance affect Market Value Ratio and Liquidity Ratios, but has no effect on Leverage Ratios, Efficiency or Turnover, or Asset Management Ratios and Profitability Ratio (ROE, ROA). Keywords: Good Corporate Governance, Financial Performance, Financial Ratios. ROE, ROA
A.
PENDAHULUAN Dalam dunia bisnis, sikap dan perilaku yang baik dapat direalisasikan melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi landasan pengelolaan usaha yang sehat, agar harapan para stakeholderss dapat dipenuhi secara
keseluruhan
(Wignjohartojo,
2001).
Penerapan
Good
Corporate
Governance dalam perusahaan dapat mengurangi resiko, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan serta dapat meningkatkan kepercayaan investor. GCG sendiri
memiliki
pengertian
sebagai
prinsip
yang
mengarahkan
dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta
56
kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya (Kaihatu, 2006). Pada Prinsipnya GCG menyangkut mengenai kepentingan para pemegang saham ,perlakukan yang sama terhadap pemegang saham ,peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam corporate government, trasnparasi dan penjelasaan , serta peranan Dewan Komisari dan Komite Audit. GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan . Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator , dunia usaha sebagai pelaku pasar , dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. Hasil survei yang dilakukan oleh MC Kinsey &co (2002) dalam Sayidah (2007) mengatakan bahwa para investor cenderung menghindari perusahaan- perusahaan dengan predikat buruk dalam Corporate Governance. Perhatian yang diberikan investor terhadap GCG sama besarnya dengan perhatian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Para Investor yakin bahwa perusahaan yang menerapkan praktek GCG telah berupaya meminimalkan risiko keputusan yang akan menguntungkan diri sendiri, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat memaksimalkan nilai perusahaa. Oleh sebab itu tujuan GCG bukan hanya diterapkannya praktek - praktek GCG tetapi juga meningkatkan nilai perusahaan. Dalam Good Corporate Governance (GCG) terdapat lima prinsip dasar di antaranya adalah transparency (keterbukaan informasi), accountability (Dapat di pertanggungjawabkan),
responsibility
(tanggung
Jawab),
independency
(Kemandirian) dan fairness (Kewajaran). Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan karena dalam kinerja keuangan tersebut terdapat berbagai komponen-komponen yang menerapkan prinsip- prinsip dari Good Corporate Governance. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan yang digunakan untuk stakeholders yang bervariasi seperti: pemegang saham, pemegang obligasi, banker, kreditor, supplier, karyawan, dan manajemen.
57
Trinanda dan Didin Mukodim (2010), Hasil Penelitian menunjukan bahwa GCG berpengaruh signifikan terhadap Return of Equity (ROE) , Return of Investment (ROI) , Return of Asset (ROA) dan Net Profit Margin. Artinya penerapan GCG yang baik maka akan mengakibatkan kinerja keuangan juga membaik. Hal ini menggambarkan bahwa manajemen perusahaan menyadari manfaat jangka panjang dari penerapan GCG, yaitu adanya dampak keuangan secara langsung seperti peningkatan laba bersih perusahaan dan akan menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang sehat Ada beberapa perusahaan Telekomunikasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah menerapkan Good Corporate Governance. Untuk mengukur index Good Corporate Governance pada penelitian ini mengambil dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang melakukan riset pada perusahan-perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap rasio- rasio keuangan perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan perusahaan. dan untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance memberikan peningkatan terhadap kinerja keuangan perusahaan setiap tahunnya. Untuk penelitian ini memiliki manfaat akademik yaitu dari hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan serta menjadi praktek untuk mengetahui Good Corporate Governance yang diterapkan perusahaan memiliki pengaruh dengan kinerja keuangan dan juga memiliki manfaat secara praktek yaitu untuk memberikan gambaran bagi peneliti lain tentang apakah Good Corporate Governance yang diterapkan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
58
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. Good Corporate Governance Dalam Good Corporate Governance terdapat agency theory yang melatarbelakanginya. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) agency theory menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang saham) dan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga yang profesional (disebut agents), yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis perusahaan. Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip atau peraturan
yang
mengarahkan
dan
mengendalikan
perusahaan
serta
memberikan perlindungan bagi pihak-pihak minoritas dan juga sebagai alat pemantau kinerja perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ada 5 yaitu Transparancy (Keterbukaan) yakni, keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan, Accountability (Akuntabilitas) merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organisasi perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan
(Pertanggungjawaban)
terlaksana
merupakan
secara
kesesuaian
efektif,
Responsibility
(kepatuhan)
di
dalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku, Independency (Kemandirian) yakni suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, Fairness (Kewajaran) merupakan perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakehoders yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. 2. Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Rasio- Rasio keuangan tersebut dibagi menjadi lima yaitu : a. Leverage Ratio adalah rasio yang menghitung jumlah hutang perusahaan dan seberapa jauh Asset perusahaan dapat membiayai hutang tersebut.
59
Leverage Ratio ini dapat dihitung dengan beberapa rasio yaitu : DebtRatio = Aset Lancar / Hutang Lancar Time Interest Earned Ratio = Aset Lancar +Persediaan Hutang Lancar Cash Coverage Ratio = Kas + Kas setara kas Hutang Lancar b. Liquidity Ratioadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka pendek yang berupa hutang jangka pendek Current Ratio = Aset Lancar/ Hutang Lancar Quick Ratio = Aset Lancar + Persediaan Hutang Lancar Cash Ratio = Kas +Kas setara kas Hutang Lancar c. Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratios adalah rasio yang digunakan untuk melihat keefektifitasan perusahaan dalam mengelola asetnya , selain itu digunakan untuk mengetahui kecepatan penjualan atau kembalinya kas. Inventory Turnover Ratio = Penjualan/ Persediaan Days Sales Outstanding = Piutang Persediaan /360 Fixed Asset Turnover = Penjualan / Aset tetap bersih Total Asset Turnover = Penjualan / Total Aset d. Profitability Ratiosadalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk perusahaan. Return on Assets = Laba bersih setelah pajak / Aset total Return Of Equity = Laba bersih setelah pajak / Modal sendiri Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak / Penjualan Basic Earning Power = EBIT/ Aset Total e. Market – Value Ratios adalag ratio yang berhubungan dengan nilai pasar dari saham perusahaan sebagaimana diukur oleh harga pasar saham terhadap nilai akuntansi tertentu. Price Earning Ratio = Harga pasar per lembar saham / laba per lembar saham Dividend Yield = Deviden per lembar sahal/ harga saham
60
Market To Book Ratio = saham
Harga pasar per saham / Nilai buku per
Klapper dan Love (2002). Menguji hubungan antara corporate governance dengan proteksi investor dan kinerja perushaan di pasar modal yang sedang berkembang. Mereka menggunakan dua ukuran kinerja yaitu Tobin’s-Q sebagai ukuran penilaian pasar terhadap perusahaan dan Return on Assets (ROA) sebagai ukuran kinerja operasional. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara Tobin’s-Q dan indicator Governance. Perusahaan denggan corporate governance yang lebih baik mempunyai penilaian pasar yang lebih tinggi. Hasil lain menunjukan hubungan positif yang signifikan antara perilaku corporate governance dengan ROA. Selain itu , dalam penelitian Klapper dan Love (2002) ditemukan temuan lainnya bahwa penerapan corporate governance di tingkat perusahaan lebih terlihat bearti pada Negara berkembang dibandingkan Negara maju. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih besar di Negara Negara yang lingkungan hukumnya buruk. Darmawti et. al (2002) , menemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara indeks Goods Corporate Governance dengan kinerja operasional yang diukur dengan Return on Equity (ROE) , namun tidak ada hubungan yang signifikan antara indeks Good Corporate Governance dengan Tobin’s –Q. Black et. al (2011). Mendukung adanya hubungan ekonomi antara indeks tata kelola (corporate governance) dan nilai pasr perusahaan yang diukur dengan Tobin’s-Q . Hubungan yang signifikan antara corporate governance perusahaan dan nilai pasar untuk perusahaan non manufaktur (tetapi tidak manufaktur ) perusahaan kecil (tapi tidak besar), dan perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi (tapi tidak pertumbuhan yang rendah). Tujuan diterapkannya Good Corporate Governance di perusahaan adalah untuk menciptakan kepercayaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (shareholders). Melalui rasio-rasio yang telah dihitung memudahkan para investor untuk mengetahui kinerja perusahaan. Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip yang diterapkan dalam perusahaan untuk menjaga kinerja perusahaan dan
61
melindungi kepentingan pihak-pihak minoritas. Penelitian ini melihat jika perusahan yang menerapkan Good Corporate Governance dengan baik maka akan mempengaruhi laporan yang dibuat perusahaan untuk para stakeholders. Maka muncul Hipotesis yang dijabarkan sebagai berikut : Hipotesis 1 : Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Leverage Ratio, Liquidity Ratio, Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratio, Profitability Ratio (ROA , ROE) dan Market Value Ratio
C.
METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai dalam jurnal ini adalah kuantitatif dengan hipotesis yang dimaksudkan untuk mengetahui penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. Definisi Operasional Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip atau peraturan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan serta memberikan perlindungan bagi pihak-pihak minoritas dan juga sebagai alat pemantau kinerja perusahaan. Good Corporate Governance menggunakan index yang telah dibuat oleh IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance). Perhitungan IICG untuk Menilai atau memberi skor dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: self assessment, kelengkapan dokumen, pembuatan makalah serta observasi dari perusahan-perusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance. Dari itu semua IICG membuat penilaian dan dari nilai tersebut diambil sebagai index untuk Good Corporate Governance. Kinerja keuangan perusahaan diambil dari rasio-rasio keuangan perusahaan yang dihitung menggunakan rumus-rumus. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam jurnal ini adalah berupa dokumentasi melalui pengiriman email ke Indonesia Institute for Corporate Governance (
[email protected],2016) untuk data index Good Corporate Governance. Sedangkan untuk laporan keuangan perusahaan diambil dari (idx.com, 2016).
62
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria: 1. Menerapkan Good Corporate Governance dalam perusahaan. 2. Terdapat laporan keuangan yang lengkap pada tahun 2009-2013 (5 tahun) 3. Perusahaan yang bergerak di bidang Telekomunikasi 4. Minimal 1 tahun berpartisipasi di IICG. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang sesuai dengan kriteria terdapat 3 perusahaan yaitu: 1. PT. XL Axiata.Tbk 2. PT. Indosat. Tbk 3. PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk PT. XL Axiata.Tbk Perusahaan ini termasuk perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia , XL axiata mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata menjadi yang terbaik di wilayah Asia, dan dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad dengan saham sebesar 66,55% dan selebihnya menjadi milik publik dengan saham sebesar 33,45%.. PT. Indosat.Tbk Indosat (lengkapnya PT Indosat Tbk.) adalah nama dari salah satu perusahaan penyedia
jasa
telekomunikasi
dan
jaringan
telekomunikasi
di
Indonesia.Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix, Mentari dan IM3; jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne Perusahaan ini juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI=Multimedia, Internet & Data Communication Services) Pada tahun 2011 perusahaan ini menguasai 21 persen pangsa pasar dan di tahun 2013 mengklaim memiliki 58,5 juta pelanggan untuk telpon genggam. Situs investasi untuk Indonesia menyatakan bahwa Indosat kehilangan beberapa persen pasar pelanggan telepon genggamnya pada tahun tahun terakhir. Sementara situs lainnya (Onbile.com) menempatkan Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi
63
terbesar ketiga pada tahun 2013 dibawah Telkomsel dan XL Axiata. Pada Februari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadiOoredoodan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau dibawah kendalinya yang berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun 2013 atau 2014. Sementara Indosat dalam siaran persnya menanggapi hal ini belum memutuskan akan mengubah nama dari Indosat menjadi Ooredoo atau tidak, karena menganggap nama Indosat telah memiliki “hubungan” dengan pelanggan. PT. Telekomunikasi Indonesia . Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang. Riwayat singkat Telkom dari tahun ke tahun dapat dilihat pada bagian “Sejarah Panjang Menempa Kami”. 4. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan Telekomunikasi perserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2009-2011, di mana laporan keuangannya diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) selama lima tahun (2009- 2011) yang dapat diperoleh secara lengkap. Corporate Governance Perception Index (CPGI) CPGI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Konsep Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan GCG yang telah diakui . Riset ini dilakukan untuk mendokumentasikan penerapak konsep GCG di Indonesia. Pelaksanaan CGPI dilandasi oleh pemikiran tentang pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan –perusahaan public telah menerapkan GCG. CGPI diselenggarakan setiap tahunnya, pertama kali yaitu
64
tahun 2001. Pada CGPI ini, selain menjalin kerja sama dengan majalah SWA , yang dikenal sebagai salah satu majalah bisnis yang unggul di Indonesia. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan model regresi berganda dengan dibantu menggunakan program SPSS sebagai alat bantu dalam pengolahan dan menganalisis data.
D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis Pada era sekarang ini banyak terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dimana setiap perusahaan berusaha untuk saling bersaing untuk mendapatkan kepercayaan para stakeholders. Pada penelitian ini menduga dengan menerapkan Good Corporate Governance kinerja keuangan perusahaan akan menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah: Uji normalitas yakni untuk Uji ini dilakukan untuk mengetahui data-data yang akan diuji dalam tingkat normal atau tidak. Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat dari tingkat kenormalan data. Dilihat dari sig (2-tailed) yang menunjukan tidak signifikannya secara statistik, yakni semua nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data ini signifikan dan layak untuk di lanjutkan. Kemudian menggunakan uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Dari hasil olah data didapatkan semua variabel memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak memiliki gejala multikolinieritas. Digunakan pula uji autokolerasi untuk uji ini sebelumnya kita menentukan nilai dL dan dU. Dengan cara menggunakan derajat kepercayaan 5%, sampel (n) yang digunakan sebanyak 24 observasi, dan variabel penjelas sebanyak 5 maka didapatkan nilai dU dan dL sebesar 0,93 dan 1,90. Sedangakan nilai 4- dU dan 4- dL sebesar 2,10 dan 3,07. Dilihat dari kolom DW nilai yang diperoleh adalah 1,983 terdapat pada daerah dU sampai 4- dU, maka dapat disimpulkan
65
bahwa tidak terjadi gejala autokolerasi. Setelah itu dilakukan juga uji heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual.
Table 1 Hasil Uji Statistik
Dari tabel di atas terlihat nilai t-statistik dari seluruh variabel penjelas tidak ada yang signifikan secara statistik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heteroskesdastisitas. setelah itu dilakukan uji regresi yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian ini terdapat dua variable rasio keuangan yang mempengaruhi Good Corporate Governance yaitu Liquidity Ratio dan Market Value Ratio. Dalam setiap rasio memiliki berbagai macam komponen didalamnya. Komponen tersebut dapat diperoleh dalam laporan keuangan. Komponen dalam rasio tersebut yang menjadi pengaruh antara index Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tersebut.
66
2. Pengujian Hipotesis secara Simultan
Hasil uji regresi bernilai negative yang diukur antara ROA dan Tobin’ – Q dengan GCG sebesar -0,449 dan -0,164 , antara ROA dan Tobin’s-Q dengan komposisi aktiva sebesar -0,449 dan -0,517 dan antara ROA dan Tobin’s-Q dengan kesempatan pertumbuhan sebesar -0,014 dan -0,015, sedangkan antara ROA dann Tobin’s –Q dengan ukuran perusahaan sebesar 6,052 dan 0,585 menunjukan nilai positif . Dari keseluruhan hasil regresi mayoritas menunjukan nilai yang negative maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Assets (ROA) dan Tobin’s-Q sebesar 0,314 dan 0,216 (0,21- 0,40) menunjukan bahwa hubungan variable GCG, komposisi aktiva , kesempatan bertumbuh , dan ukuran perusahaan dinilai lemah terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) yang diwakili oleh perusahaan-perusahaan
yang
menerapkan
GCG
dan
masuk
dalam
pemeringkatan Corporate Governance tahun 2009-2013. Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable GCG pada ROE sebesar 0,114 dengan nilai signifikan 0,909 dan untuk variable GCG pada Tobin’s –Q sebesar -1,567, dengan nilai signifikasi 0,123. Dari hasil tersebut
67
dikethaui nilai signifikasi (p-value) variable GCG lebih besar dari tingkat parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Tobin’s –Q . Diketahui nilai signifikasi (pvalue) variable komposisi Aktiva , kesempatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan lebih besar dari tingkat signifikan ∝ = 0,05 , yang bearti komposis aktiva , kesempatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur denga Return on Assets (ROE) dan Tobin ‘s –Q hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable GCG sebesar - 1,735 dengan nilai signifikasi 0,088. Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikasi (p-value) variable GCG lebih besar dari tingkat signifikan ∝ = 0,05 , yang berarti GCG secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Berdasarkan hasil uji t diketahui nilai t hitung untuk variable ukuran perusahaan sebesar 2,121 dengan nilai signifikansi sebesra 0,038. Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikansi (p-value) variable komposisi aktiva dan kesempatan pertumbuhan lebih besar dari tingkat signifikan ∝ = 0,05 , sedangkan ukuran perusahaan lebih kecil dari tingkat signifikan ∝ = 0,05 . bearti , komposisi aktiva dan kesempatan pertumbuhan secara parsial belum berpengaruh signifikan , sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang di ukur dengan Retrun on Assets (ROA).
E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada pengujian pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak semuanya memiliki pengaruh. Dari kelima rasio yang telah diukur terdapat satu rasio yang berpengaruh yaitu rasio Market –Value Ratio dan Liquidity Ratio, sementara ketiga rasio yang lainnya tidak berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Good
68
Corporate Governance terdapat pengaruh opini dari stakeholder di pengaruhi oleh Harga Saham dari perusahaan telekomunikasi tersebut di pasar modal. Hal tersebut menjadi tolak ukur bagi calon penanam modal dalam memilih perusahaan yang akan dibeli sahamnya , tidak hanya dari segi laporan keuangan saja tetapi ada faktor lain yang lebih bisa berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. SARAN Sejauh ini penerapan corporate governance sudha dinilai cukup baik di perusahaan –perusahaan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari adanya pemeringkatan bagi penerapan GCG di perusahaan-perusahaan Indonesia. Penilaian penerapan GCG terhadap kinerja keuangan adanya memang dinilai memberikan kontribusi yang baik secara kuantitatif maupun kualitatif , namun hal ini dapat sejalan apabila GCG diterapkan bukan hanya sebagai suatu kepatuhan terhadap peraturan tetapi perusahaan harus dapat menilai bahwa dengan diterapkanya GCG secara tepat akan memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi perusahaan seperti pada kinerja perusahaan. Baiknya hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA • Belkoui, A.R., 2001, Teori Akuntansi Buku 2, Salemba Empat. Darmawanti, dan Khomsiyah, 2009, Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Keuangan, Indonesian Institute. • Corporate Governance. Kaihatu, T. S., 2006,Good Corporate Governance dan Penerapan di Indonesia, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. • Vol.8, No.1. Khomsiyah, 2003, Hubungan Corporate Governance dan Pengungkapan Informasi: Pengujian secara simultan. • Simposium Nasional Akuntansi VI. Sundjaja, R.S., dan I. Barlian, 2003, Manajemen Keuangan 1, Jakarta Literata Lintas Media.
69
• Santosa, S., 2006, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15, Jakarta; 247-259 • Sulaiman, W., 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta; 18-28. Syamsuddin, L., 2001, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal: 37-81. • Wignjohartojo, Parwoto, 2001, Good Corporate Governance Implementasi Beserta Implikasi dan Masa Depannya, • Majalah Ekonomi, Tahun XI, No.1. Wolfenson, J.D., 1999, Pengertian dan Prinsip dasar Corporate Governance. • http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JIMA/articlle/viewFile/131/131diakses pada tanggal 9 November 2016 • http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/artricle/viewFile/114/94 diakses pada tanggal 9 December 2016