PENGARUH BOARD DIVERSITY DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF CORPORATE GOVERNANCE
Rahma Putri1, Dwi Fitri Puspa1, Resti Yulistia Muslim2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] Abstract This research aims to know the influence of board diversity and financial performance toward the company’s value in the perspective of corporate governance. Board diversity in this research was measured by five variables, those are women role in the directors board, Tionghoa ethnical existence in the directors board, the proportion of outside directors, the age of board directors members and educational background of board directors members. While the financial performance was measured by Return on Assets (ROA), and the company’s value was measured by ratio of Tobins’ Q. In this research used 85 manufactures which fulfilled sample criteria listed on Indonesian Stock Exchange period of 2009 to 2011. The result of this research showed that board diversity (proportion of outside directors and the age of the age of board directors members) have positive influence on the company’s value, while the women role in the directors board, Tionghoa ethnical existence in the directors board, and educational background of board directors members and financial performance did not have significance influence on the company’s value. Key words: board diversity, financial performance, corporate governance, company’s value
kepentingan tersebut dapat diminimalkan
Pendahuluan
dengan suatu mekanisme yang mampu
Latar Belakang Masalah
mensejajarkan Dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin
tinggi
nilai
perusahaan
menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Namun pihak manajemen atau manajer perusahaan sering mempunyai tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan tersebut. Sehingga timbul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Konflik
kepentingan
pemegang
saham selaku pemilik dengan kepentingan manajemen. Mekanisme tersebut dikenal sebagai tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate
mekanisme
Governance)
untuk
yaitu
mengendalikan,
mengatur dan mengelola bisnis untuk meningkatkan akuntabilitas
kemakmuran perusahaan
yang
dan pada
akhirnya mewujudkan shareholder value (Purwantini, 2008). Penerapan corporate 1
governance dapat dicerminkan dalam nilai
implementasi
perusahaan yang dilihat dari harga saham
komisaris
perusahaan yang bersangkutan.
meminimalisir permasalahan agensi yang
Peningkatan nilai perusahaan yang
timbul
kebijakan ini
antara
direksi.
Peran
diharapkan
dewan
akan
direksi
dengan
tinggi merupakan tujuan jangka panjang
pemegang saham. Oleh karena itu dewan
yang seharusnya dicapai perusahaan yang
komisaris seharusnya dapat mengawasi
akan tercermin dari harga pasar sahamnya
kinerja dewan direksi sehingga kinerja yang
karena
dihasilkan
penilaian
perusahaan
dapat
investor
terhadap
diamati
melalui
sesuai
dengan
kepentingan
pemegang saham (Wardhani, 2006).
pergerakan harga saham perusahaan yang
Lastanti (2004) menyatakan bahwa
ditransaksikan di bursa untuk perusahaan
secara teoritis praktek good corporate
yang sudah go public (Dyah, 2012).
governance
dapat
perusahaan
diantaranya
Komponen penting lainnya dalam
meningkatkan
nilai
meningkatkan
penerapan corporate governance adalah
kinerja keuangan, mengurangi resiko yang
dewan
direksi.
merugikan akibat tindakan pengelola yang
Semakin tinggi keragaman dari struktur
cenderung menguntungkan diri sendiri dan
dewan direksi dan dewan komisaris akan
umumnya corporate governance dapat
menambah keyakinan bahwa keputusan
meningkatkan kepercayaan investor.
yang
komisaris
diambil
dan
dewan
perusahaan
akan
Kinerja keuangan akan menentukan
memaksimalkan nilai perusahaan (Hanani
tinggi rendahnya harga saham dipasar
& Aryani, 2011). Tetapi ada kemungkinan
modal. Nilai perusahaan juga ditentukan
jika anggota direksi dan komisaris memiliki
oleh kinerja keuangan perusahaan, apabila
keragaman
yang
lebih
sedikit
akan
kinerja keuangan perusahaan baik maka
keputusan
yang
lebih
sahamnya akan diminati investor dan
optimal. Hal ini terkait dengan teori sumber
harganya meningkat. Dengan meningkatnya
daya yang dimiliki oleh dewan direksi dan
harga saham maka nilai perusahaaan dimata
dewan komisaris.
investor
menghasilkan
Dewan
direksi
dalam
suatu
Riduwan,
juga
meningkat
2011).
(Fibria
Pengukuran
&
kinerja
perusahaan akan menentukan kebijakan
keuangan bermanfaat untuk memberikan
yang akan diambil atau strategi perusahaan
informasi
tersebut secara jangka pendek maupun
kondisi
jangka panjang. Sedangkan peran dewan
periode waktu tertentu (Ken, 2010). Dalam
komisaris dalam suatu perusahaan lebih
penelitian ini Return On Asset (ROA)
mengenai financial
tampilan
tentang
perusahaan
selama
ditekankan pada fungsi monitoring dari 2
digunakan
sebagai
indikator
penilaian
Tujuan Penelitian
kinerja keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Berdasarkan uraian latar belakang masalah,
peneliti
replikasi
dari
tertarik
penelitian
melakukan
dan membuktikan secara empiris bahwa : 1.
Kusumastuti
dewan direksi berpengaruh terhadap
(2007), yang berhubungan dengan board diversity terhadap nilai perusahaan dalam
Keberadaan wanita dalam anggota
nilai perusahaan. 2.
Keberadaan
etnis
Tionghoa
dalam
perspektif corporate governance. Peneliti
anggota dewan direksi berpengaruh
juga
terhadap nilai perusahaan.
menambahkan
kenerja
keuangan
sebagai variabel independen.
3.
Proporsi outside director berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Rumusan masalah
4.
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian
Apakah
keberadaan
wanita
5.
dalam
pengaruh terhadap nilai perusahaan?
Latar belakang pendidikan anggota
nilai perusahaan. 6.
Kinerja
anggota
dewan
direksi
perusahaan? Apakah
proporsi
director
perusahaan? Apakah usia anggota dewan direksi mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan? Apakah latar belakang pendidikan anggota dewan direksi mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan? 6.
berpengaruh
Metode Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian segala sesuatu yang mempunyai
outside
mempunyai pengaruh terhadap nilai
5.
keuangan
terhadap nilai perusahaan.
mempunyai pengaruh terhadap nilai
4.
direksi
Apakah keberadaan etnis Tionghoa dalam
3.
dewan
dewan direksi berpengaruh terhadap
anggota dewan direksi mempunyai
2.
anggota
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
ini yaitu : 1.
Usia
Apakah kinerja keuangan mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan?
karakteristik Populasi
tertentu
dalam
(Sekaran,
penelitian
ini
2006). adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20092011. Sampel
adalah
sebagian
dari
populasi yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda (Sekaran,
2006).
Pada
penelitian ini yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-
3
2011. Sampel dipilih berdasarkan metode
Variabel Penelitian
purposive sampling dengan kriteria :
Variabel dependen dalam penelitian ini
1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar
adalah nilai perusahaan yang diukur dengan
di
menggunakan rasio Tobin’s Q.
Bursa
Efek
Indonesia
mempublikasikan
2.
tahunan
Variabel Independen dalam penelitian
yang berakhir tanggal 31 Desember
ini adalah board diversity dan kinerja
2009 – 2011.
keuangan. Board diversity diukur dari lima
Perusahaan
laporan
dan
yang
mempublikasikan
kategori, yaitu keberadaan wanita dalam
laporan tahunan (annual report) secara
dewan direksi, keberadaan etnis Tionghoa
berturut-turut tahun 2009-2011 dan
dalam dewan direksi, proporsi outside
memiliki data-data yang tersedia untuk
directors, masing-masing variabel diukur
menunjukkan variabel penelitian ini.
dengan variabel dummy. Usia anggota dewan direksi diukur dengan menggunakan
Jenis dan Sumber Data Data
yang
proporsi anggota dewan yang berusia lebih
digunakan
dalam
penelitian adalah data sekunder. Data sekunder
adalah
data
yang
diperoleh
melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2006). Data dalam penelitian ini berasal dari
laporan
keuangan
dari 40 tahun, latar belakang pendidikan dewan
memiliki
tujuan
Capital
Market
Directory
dengan 2011 serta situs lain yang memuat yang
belakang
pendidikan
diukur dengan return on asset (ROA).
Hasil dan Pembahasan Pengujian Hipotesis
penghitungan
(ICMD) selama periode 2009 sampai
informasi
latar
yang
perusahaan
Tobin’s Q yang dapat diperoleh dari Indonesia
menggunakan
ekonomi dan bisnis. Kinerja keuangan
Indonesia (www.idx.co.id) dan data-data untuk
diukur
proporsi anggota dewan direksi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
keuangan
direksi
berhubungan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linear
berganda. Secara umum regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : + β1WOMN + β2MINOR +
TOBIN =
dengan
β3OUTS
penelitian ini seperti www.google.com.
+
β4AGE
+ β5BSTUDY + β6KEU + e Keterangan : TOBIN
= Tobin’sQ (nilai perusahaan)
WOMN = keberadaan direksi wanita MINOR = keberadaan etnis Tionghoa 4
OUTS
= proportion of outsider
AGE
= proporsi
anggota
kinerja dewan
direksi yang berusia > 40
keuangan
memiliki
dalam
mempengaruhi
kontribusi perusahaan
sebesar
0,063
variasi
atau
nilai 6,3%
BSTUDY = latar belakang pendidikan
sedangkan sisanya 93,7% lagi dipengaruhi
KEU
= kinerja keuangan
oleh variabel lain yang tidak digunakan
= konstanta
didalam penelitian ini.
βi
= koefisien regresi
e
= error
Uji Fstatistik Hasil pengujian kelayakan model
Uji Koefisien Determinan (R2)
dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada
Uji ini mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
uji Ftest yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
variasi variabel dependen. Nilai koefisien
Tabel 4.9
determinasi adalah diantara nol dan satu.
Hasil Uji Simultan
Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011). Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel Rsquare Board diversity dan kinerja 0,063 keuangan. sumber: Hasil Pengolahan Eviews
Pada tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,063 hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa seluruh variabel penelitian yang terdiri dari board diversity (keberadaan wanita dalam dewan direksi, keberadaan etnis Tionghoa dalam dewan direksi, proporsi outside director, usia anggota dewan direksi, latar belakang pendidikan anggota dewan direksi) dan
Variabel
Fstatistik 2,760
Board diversity dan kinerja keuangan
Prob 0,013
sumber: Hasil Pengolahan Eviews
Berdasarkan
tabel
4.9
diatas
menunjukkan bahwa probability value dari model regresi
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,013. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukkan
Hasil
yang
bahwa
nilai
signifikan yang dihasilkan sebesar 0,013 < alpha
0,05
perhitungan
dengan ini
dapat
demikian
hasil
diambil
suatu
keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa board diversity (keberadaan wanita dalam dewan direksi, keberadaan etnis Tionghoa dalam dewan direksi, proporsi outside directors, usia anggota dewan direksi, latar 5
belakang
pendidikan
anggota
dewan
probability 0,294 > alpha 0,05
maka
direksi) dan kinerja keuangan, secara
keputusannya adalah Ho diterima dan H1
bersama-sama berpengaruh terhadap nilai
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perusahaan.
keberadaan wanita dalam dewan direksi tidak
Hasil Pengujian Hipotesis
berpengaruh
perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.10 di bawah ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis
Tidak
terhadap adanya
nilai
pengaruh
keberadaan wanita dalam dewan direksi diduga disebabkan oleh karakteristik wanita itu sendiri yang pada umumnya kurang menyukai risiko sebagaimana pria. Oleh
Variabel Penelitian
Koefisien regresi
t-stat
Prob
Kesimp ulann
karena itu wanita memiliki persentase yang
Constanta
-0,529
-2,180
0,030
-
rendah dalam beberapa jabatan dari pada
WOMN
0,072
1,051
0,294
MINOR
-0,124
-1,862
0,064
OUTS
0,315
2,779
0,006
AGE
0,555
2,442
0,015
BSTUDY
-0,079
-0,392
0,695
ROA
0,008
0,328
0,743
H1 Ditolak H2 Ditolak H3 Diterima H4 Diterima H5 Ditolak H6 Ditolak
sumber: Hasil Pengolahan Eviews
pria (Charness dan Gneezy, 2007). Hasil
penelitian
ini
konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2007) dan Swastika (2010) yang menyatakan bahwa keberadaan wanita dalam dewan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Eka
Pengaruh Keberadaan Wanita dalam Dewan Direksi Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel 4.10 menjelaskan pengujian hipotesis pertama teridentifikasi variabel keberadaan wanita dalam dewan direksi (WOMN) terhadap nilai perusahaan memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif
sebesar
pengujian
0,072
t-statistik
pada diperoleh
tahapan nilai
probability sebesar 0,294. Proses pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
tersebut
menunjukan
bahwa
(2011) dan Yasri (2010) yang menemukan pengaruh signifikan
antara keberadaan
wanita dalam dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Dimana perusahaan dengan anggota dewan wanita yang tinggi memiliki nilai perusahaan lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang memiliki jumlah anggota dewan wanita kurang dari dua orang. Pengaruh Keberadaan Etnis Tionghoa dalam Dewan Direksi Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel 4.10 terlihat hasil pengujian
hipotesis
kedua
dengan
menggunakan keberadaan etnis tionghoa 6
dalam anggota dewan direksi (MINOR)
etnis Tionghoa sering dianggap berhasil
diperoleh nilai koefisien regresi bertanda
dalam menjalankan bisnis. Sistem kerja
negatif sebesar 0,124, didalam tahapan
yang
pengujian
berdasarkan
t-statistik
diperoleh
nilai
dianut
etnis pada
Tionghoa unsur
biasanya
kekeluargaan,
probability sebesar 0,064. Pada tahapan
dimana anggota dewan adalah anggota
pengujian
t-statistik
tingkat
keluarga
kesalahan
sebesar
yang
merekrut
digunakan 0,05.
Hasil
sendiri.
Sehingga
orang-orang
perusahaan
yang
masih
diperoleh tersebut menunjukkan bahwa
merupakan saudara dengan alasan supaya
nilai probability 0,064 > alpha 0,05 maka
perusahaan berada dibawah kekuasaan
keputusannya
keluarganya sendiri (Kusumastuti, 2007).
adalah
Ho
diterima
H2
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan etnis Tionghoa dalam anggota
Pengaruh Proporsi Outside Terhadap Nilai Perusahaan.
dewan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena dalam berbisnis etnis Tionghoa memiliki jaringan usaha yang bersifat tertutup (Ria, 2011). Menurut Sugiyono (2007) tidak ada teori
yang
menunjukkan
cukup dengan
sahih pasti
yang
bisa
apa
yang
membuat etnis Tionghoa sukses dalam berbisnis. Penelitian ini
konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Eka (2011) dan Yasri (2010) yang membuktikan bahwa tidak
adanya
pengaruh
positif
secara
signifikan antara keberadaan etnis Tionghoa dalam anggota dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2007) dan Swastika (2010) yang menemukan bahwa keberadaan etnis Tionghoa dalam anggota dewan direksi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan anggapan bahwa warga keturunan
Director
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu proporsi outside director (OUTS) memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,315. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai probability sebesar 0,006. Pada tahapan pengolahan
data
digunakan
kesalahan
sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukan
tingkat
Hasil
yang
bahwa
nilai
probability sebesar 0,006 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H3 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
proporsi
outside
director
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan dengan penerapan board governance
yang
baik
pada
suatu
perusahaan menghasilkan tata kelola yang baik dan menciptakan nilai tinggi bagi investor. Dewan dengan komposisi outside director yang cukup kuat akan memiliki perilaku pengawasan manajerial yang lebih 7
ketat daripada dewan yang dikontrol oleh manajemen (Kusumastuti, 2007). Penelitian
ini
konsisten
dengan
penelitian yang dilakukan Susanti (2010) yang menemukan jumlah dewan komisaris independen dalam perusahaan memiliki pengaruh kearah positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kusumastuti (2007) yang menyatakan bahwa proporsi outside director mempengaruhi
secara statistik tidak nilai
perusahaan.
Ini
disebabkan karena setiap perusahaan masih dibawah standar yang ditetapkan oleh KNKG yaitu 30%. Penelitian Eka (2011) dan
Yasri
penelitian
(2010)
juga
Kusumastuti
menemukan
tidak
mendukung (2007)
adanya
yang
pengaruh
proporsi outside director terhadap nilai perusahaan. rekomendasi
oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance menganjurkan bahwa jumlah komisaris independen (outside directors) dalam satu perusahaan ditetapkan paling sedikit 30% dari jumlah seluruh komisaris. Kemampuan outside directors untuk mempengaruhi keputusan manajemen akan bertambah dengan
peningkatan
proporsi
kedudukan dewan. Keberadaan komisaris independen
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan usia anggota dewan direksi (AGE) memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,555 dengan nilai probability sebesar 0,015. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
Hasil
menunjukkan
yang bahwa
diperoleh nilai
tersebut
probability
sebesar 0,015 berada dibawah tingkat kesalahan yaitu 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak H4 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa usia anggota dewan direksi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adanya pengaruh usia anggota dewan direksi terhadap nilai perusahaan disebabkan oleh kematangan cara berfikir dan kebijaksanaan yang dimiliki seseorang
Bedasarkan
seiring
Pengaruh Usia Anggota Dewan Direksi Terhadap Nilai Perusahaan
mendukung
prinsip
responsibilitas dalam penerapan corporate governance yang dapat meningkatkan nilai
berusia 40 tahun berbeda dengan yang berusia 25-30 tahun. Dimana pada usia 40 tahun seseorang sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya dan dianggap telah mencapai titik karier yang dianggap stabil karena mereka tidak lagi harus menghadapi tingkat persaingan yang besar sebagaimana saat mereka berumur 25-30 tahun. Dari banyaknya pengalaman dan pengendalian diri yang baik, mereka yang berusia 40 tahun banyak menduduki jabatan dewan direksi
mampu
membantu
pembuatan
keputusan (Swastika, 2010).
perusahaan. 8
Sejalan dengan penelitian Yasri
tahapan pengujian statistik diperoleh nilai
(2010) dan Eka (2011) yang menemukan
probability sebesar 0,695. Pada tahapan
adanya
pengaruh usia dewan direksi
pengolahan
terhadap
nilai
Disebabkan
kesalahan
sebesar
karena semakin bertambah usia semakin
diperoleh
menunjukan
bijaksana seseorang. Jika dikaitkan dengan
probability sebesar 0,695 > alpha 0,05
kinerja, maka para pekerja yang lebih tua
maka keputusannya adalah Ho diterima dan
akan cenderung fokus terhadap pekerjaan
H5 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
dan memperlihatkan lebih banyak kesetiaan
bahwa latar belakang pendidikan anggota
daripada pekerja yang masih muda. Hasil
dewan direksi tidak berpengaruh terhadap
penelitian
ini
dengan
nilai perusahaan. Tidak adanya pengaruh
penelitian
Kusumastuti
dan
tersebut dikarenakan dalam penelitian ini
perusahaan.
tidak
sejalan (2007)
data
digunakan 0,05.
Hasil
yang
bahwa
nilai
Swastika (2010) yang menyatakan bahwa
hanya
usia dewan direksi tidak mempengaruhi
pendidikan secara spesifik pada ekonomi
nilai perusahaan. Hal ini diduga karena
dan
semakin tua seseorang akan mengalami
belakang pendidikan anggota dewan direksi
masalah kesehatan
yang sesuai dengan jenis usaha perusahaan
yang menyebabkan
penurunan kemampuan intelektualnya.
mendefinisikan
tingkat
bisnis.
Ada
latar
belakang
kemungkinan
latar
yang dapat menunjang kelangsungan bisnis
Seseorang telah menapaki jenjang
perusahaan lebih diperlukan. Sehingga
karir sejauh yang mereka mampu dan telah
dalam hal ini anggota dewan direksi yang
mencapai tempat yang stabil dalam karirnya
memiliki latar belakang pendidikan yang
pada usia 40-60 tahun (masa dewasa
diistilahkan
madya). Masa ini bahkan dikenal sebagai
diperlukan
tahap eksekutif karena keputusan-keputusan
perusahaan.
yang diambil didasarkan pada pemikiran yang luas.
Hasil
dengan dalam
“disiplin
ilmu”
menjalani
bisnis
penelitian
ini
konsisten
dengan penelitian Kusumastuti (2007) yang menyatakan bahwa proporsi anggota dewan
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Anggota Dewan Direksi Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel 4.10 terlihat hasil
direksi
pengujian hipotesis kelima menunjukkan
Sejalan dengan penelitian Eka (2011) yang
latar belakang pendidikan anggota dewan
menemukan tidak adanya pengaruh latar
direksi
belakang
(BSTUDY)
memiliki
koefisien
regresi bertanda negatif sebesar 0,079. Pada
yang memiliki
pendidikan bisnis
latar
belakang
dan ekonomi
tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
pendidikan
dengan
nilai
perusahaan. Berbeda dengan penelitian 9
Swastika (2010), yang menemukan adanya
ROA berpengaruh negatif terhadap nilai
pengaruh negatif latar belakang pendidikan
perusahaan,
dewan direksi terhadap nilai perusahaan.
(2011)
Artinya semakin besar proporsi dewan
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
direksi dengan latar belakang pendidikan
menunjukkan bahwa semakin baik kinerja
ekonomi dan bisnis, maka nilai perusahaan
keuangan perusahaan semakin tinggi nilai
akan semakin rendah.
perusahaan.
sementara
menemukan
itu
ROA
Hasil
Hermawati berpengaruh
yang
negatif
menunjukkan bahwa semakin kecil earning Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel 4.10 terlihat hasil pengujian hipotesis keenam yaitu kinerja
power semakin tidak efisien perputaran aset atau semakin kecil profit margin yang diperoleh oleh perusahaan.
keuangan (ROA) memiliki koefisien regresi bertanda positif
sebesar
Penutup
0,008. Pada
Kesimpulan
tahapan pengujian statistik diperoleh nilai
Berdasarkan
probability sebesar 0,743. Pada tahapan pengolahan
data sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukan
dan
tingkat
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
Hasil
yang
telah dilakukan dapat diajukan beberapa
bahwa
nilai
kesimpulan yang merupakan inti dari
digunakan
kesalahan
analisis
probability sebesar 0,743 > alpha 0,05
permasalahan yang diangkat:
maka keputusannya adalah Ho diterima dan
1.
Hasil pengujian hipotesis pertama
H6 ditolak, sehingga dapat disimpulkan
ditemukan bahwa keberadaan wanita
bahwa kinerja keuangan (ROA) tidak
dalam
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
berpengaruh
ini dikarenakan tidak efisiennya kinerja
perusahaan (H ditolak)
perusahaan dalam menghasilkan laba atas
2.
Hasil
dewan
pengujian
direksi terhadap
hipotesis
tidak nilai
kedua
dasar perputaran asset. Sehingga kenaikan
ditemukan bahwa keberadaan etnis
ataupun penurunan ROA tidak berpengaruh
Tionghoa dalam dewan direksi tidak
terhadap nilai perusahaan.
berpengaruh
penelitian
Wirakusuma ROA
(2008)
berpengaruh
Yuniasih yang
dan
menemukan
terhadap
nilai
perusahaan. Ken (2010) menemukan bahwa
nilai
perusahaan (H ditolak).
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
terhadap
3.
Hasil pengujian hipotesis ketiga dapat dibuktikan bahwa proporsi outside directors berpengaruh terhadap nilai perusahaan (H diterima). 10
4.
Hasil pengujian hipotesis keempat
memberikan
dapat dibuktikan bahwa usia anggota
penelitian yang lebih tepat dan akurat
dewan direksi berpengaruh terhadap
dimasa mendatang.
nilai perusahaan (H4 diterima). 5.
Hasil
pengujian
dapat
6.
hipotesis
dibuktikan
2.
kontribusi
hasil
Jumlah perusahaan yang dijadikan
kelima
sebagai sampel relatif masih belum
latar
menggambarkan populasi perusahaan
bahwa
belakang pendidikan dewan direksi
yang
tidak
Indonesia. Peneliti dimasa mendatang
berpengaruh
terhadap
nilai
terdaftar
di
Bursa
perusahaan (H5 ditolak).
disarankan
Hasil pengujian hipotesis keenam
memperbanyak
dapat
kinerja
perusahaan yang akan digunakan
keuangan tidak berpengaruh terhadap
pada penelitian dimasa mendatang,
nilai perusahaan (H6 ditolak).
langkah tersebut dilakukan dengan
dibuktikan
bahwa
untuk
Efek
mencoba
jumlah
sampel
menggunakan metode pengambilan Keterbatasan Penelitian dan Saran
sampel
Penelitian ini memiliki keterbatasan atau
kelemahan
kesempurnaan, dalam
yang
keterbatasan
penelitian
ini
yang
lebih
tepat,
saran
tersebut penting untuk meningkatkan
membatasi
akurasi hasil penelitian yang akan
yang
diperoleh.
ada
diharapkan
3.
Masih terdapatnya sejumlah variabel
diperhatikan dan diatasi oleh peneliti
yang tidak terdeteksi sebelumnya
selanjutnya. Ada beberapa keterbatasan dan
akan
saran dalam penelitian ini antara lain:
perusahaan.
Peneliti
dimasa
1.
Periode penelitian yang digunakan
mendatang
disarankan
untuk
saat ini masih dianggap pendek
menambahkan variabel baru yang
sehingga
juga mempengaruhi nilai perusahaan.
dianggap
kurang
tetapi
mempengaruhi
menunjukan ketepatan dan akurasi
Variabel
hasil
diperoleh.
profitabilitas, struktur kepemilikan,
mendatang
Investment Opportunity Set, kebijakan
memperpanjang
dividen dan ukuran perusahaan. Hal
penelitian
yang
Peneliti
dimasa
disarankan
untuk
tersebut
nilai
dimaksudkan
untuk
seperti
periode observasi data yang akan
ini
menguji
digunakan, semakin panjang periode
seberapa besar pengaruh faktor-faktor
observasi tentu akan memperlihatkan
tersebut terhadap nilai perusahaan.
siklus perubahan situasi ekonomi yang lebih luas dan tentunya akan 11
Daftar Pustaka Charness, Gary and Uri Gneezy. 2007. Strong Evidence for Gender Differences in Investment. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cf m?abstract_id=648735. Dyah, Reny Retno dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Nominal Vol. 1, No. 1. Eka, Rinaldo Nugraha. 2011. Pengaruh Board Diversity Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi, Universitas Bung Hatta. Fibria, Enggar dan Akhmad Riduwan. 2011. Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan: Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Skripsi, STIESIA. Hanani, Famera dan Y Anni Aryani. 2011. Pengaruh Gender Dewan Komisaris, Gender Dewan Direksi, Dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Ekonomi Vol. 14, No. 1, Februari 2011. Hermawati, Angra. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dangan Pengungkapan Corporate Responsibility dan Struktur Kepemilikan sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi, Universitas Gunadarma. Ken, Isnaeni Zuraedah. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi.
Skripsi, Universitas Pembangunan Veteran. Kusumastuti, S., Supatmi, dan Perdana S. 2007. Pengaruh Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9 No. 2 November : 88-98. Universitas Kristen Petra. Lastanti, Hexana Sri. 2004. Hubungan Struktur Corporate Governance dengan Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar, Konferensi Nasional Akuntansi, Jakarta. Purwantini, V. Titi. 2008. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi, STIE AUB, Surakarta. Ria, Vidya Shintawati. 2011. Pengaruh Board Diversity, Investment Opportunity Set (IOS), dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008. Skripsi, Universitas Sebelas Maret. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi keempat, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono. 2007. Menjawab Stigma, Mewariskan Tradisi. (http://www.kabarejogja.com/new/c anthing2.html, diakses 10 April 2013). Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi, Universitas Diponegoro. Swastika, Rika Kalistarini. 2010. Pengaruh board diversity pada dewan direksi dan konsentrasi kepemilikan saham terhadap firm value dalam 12
perspektif corporate governance pada perusahaan Indonesia. Skripsi, Universitas Sebelas Maret. Wahyudi, Untung, dan Prasetyaning Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus.
Yasri, Devi Sylvia. 2010. Pengaruh Board Diversity, Kepemilikan Manajerial dan Debt Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi, Universitas Bung Hatta. Yuniasih, dan Wirakusuma. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
13
14