Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi-MIPA1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta TAHUN 2015/2016 Marno SMA Negeri 1 Surakarta Absrtaksi - The purpose of this research is to know the influence of Application of Learning Contextual Teaching and Learning Model (CTL) to improve creativity and Biology learning result on KD Structure and Function of Plant Network Class XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta 2015. The study was conducted in three cycles, each cycle consisting of 4 main activities, namely planning (planing), implementation of action (action), observation (observation), and reflection (reflection). The subjects of the study were students of Class XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta in 2015/2016. Source of data derived from, activity / observation of learning, early competence test and end competency test each cycle. Data collection techniques are through the initial and final tests of each cycle. Validation of Data with instrument in the form of: observation sheet, Problem Item and Answer Sheet, Key of Test Question, Result or Value of Test, and Learning Implementation Plan in each cycle. Analysis with descriptive analysis, that is by comparing the test value of each cycle with performance indicators. The results showed that the results of biology learning improved after the application of Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model, that is 79.40% of students who have completed in cycle I, 88.24% in cycle II and 97.05% in cycle III And the average cycle to 88.23%, while based on the observation that the learning is interesting enough fun, meaningful and students creatively, effectively motivated during classroom learning. Thus through the application of Contextual Teaching and Learning (CTL) learning can positively enhance creativity so as to improve student learning outcomes, especially biology subjects, especially on the material structure and function of plant tissue. Thus the hypothesis formulation is proved positively. Keywords: Creativity, Learning Outcomes, Contextual Teaching and Learning Learning, Learning, factors that influence learning outcomes. Absrtaksi - Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi pada KD Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus terdiri 4 kegiatan utama, yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Subjek penelitian adalah siswa Kelas XI.IA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016. Sumber data berasal dari, aktivitas/observasi pembelajaran, uji kompetensi awal dan uji kompetensi akhir tiap siklus. Teknik pengumpulan data adalah dengan melalui tes awal dan tes akhir setiap siklus. Validasi Data dengan instrument yang berupa : lembar observasi, Butir Soal dan Lembar Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklus. Analisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan membandingkan nilai tes setiap siklus dengan indikator kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu sebesar 79,40 % siswa yang sudah tuntas pada siklus I, 88,24% pada siklus II dan 97,05% pada siklus III dan rata-rata ke siklus sebesar 88,23%, sedangakan berdasarkan hasil observasi bahwa pembelajaran cukup menarik menyenangkan, bermakna dan siswa secara kreativ, efektif termotivasi selama pembelajaran di kelas. Dengan demikian melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) secara positif dapat meningkatkan kreativitas sehingga meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran biologi khususnya pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dengan demikian rumusan hipotesis terbukti secara positif. Kata Kunci : Kreativitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Contextual Teaching and Learning, Pembelajaran, faktor yang mempengaruhi hasil belajar. 1. Pendahuluan Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru diduga akibat kurang tepatnya guru dalam ISSN : 2541-4704
menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam
66
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
mengajarkan materi tersebut dengan metode konvensional misalnya ceramah secara klasikal. Kondisi demikian ini terjadi di sekolah SMA Negeri 1 Surakarta. Pembelajaran Biologi didominasi dengan mengerjakan soal-soal yang sifatnya menghafal pada Lembar Kerja Siswa dengan pembahasan yang minim karena waktu untuk pembelajaran sangat terbatas yaitu 2 x 45 menit per pertemuan. Pemberian soal-soal yang bervariasi dan terus menerus diharapkan dapat memberikan latihan yang akan menjadi pemahaman bagi siswa. Namun pada kenyataannya hal ini membuat siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya kreativitas, minat dan motivasi siswa berpengaruh pada proses pembelajaran, pemahaman, dan hasil belajar biologi. Manfaat penelitian adalah Sebagai upaya untuk peningkatan hasil belajar siswa di kelas XIMIPA, khususnya pada mata pelajaran biologi materi struktur fungsi jaringan tumbuhan. sebagai referensi penelitian lebih lanjut tentang metode dan upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya materi struktur fungsi jaringan tumbuhan. 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Pengertian secara psikologis, belajar dapat didefinisikan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 1991:2). Proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar maka belajar akan bermakna Ausubel (dalam Suparno, 1973: 53). Lebih lanjut dikatakan bahwa belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Sedangkan pengertian pembelajaran oleh Surya (2004: 7) mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
Kreativitas meliputi, baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran maupun ciri-ciri (non aptitude), seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin 2.3. Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pengertian Contextual Teaching and Learning, menurut Drs. Bandono (2008:23) mengungkapkan, “Contextual Teaching and Learning merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan / keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya”. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran modern yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif, menciptakan inovasi bagi guru, menjadikan pembelajaran sebuah kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. Penerapan komponen-komponen pada pendekatan kontekstual ini menciptakan suatu pembelajaran yang efektif yang mampu meningkatkan minat serta pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Alur skematis dalam penelitian Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas dan hasil belajar Biologi KD Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI.IA1 Semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 ini adalah sebagai berikut
2.2. Kreativitas Siswa Pengertian kreativitas menurut Conny (dalam Reni Akbar Hawadi, dkk, 2001:4) berpendapat kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. ISSN : 2541-4704
67
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 . Sebagai subjek adalah siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa. Waktu penelitian pada semester gasal yaitu bulan September 2015 sampai dengan bulan Nopember 2015. NO
KEGIATAN
1 2
Persiapan Pengumpulan data Analisis data Penyusunan laporan
3 4
Septemb er
Okto ber
Nopember
a. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI-MIPA1 semester 1 yang berjumlah 34 siswa, karena rata-rata hasil pre-tesnya paling rendah di banding kelas yang lain. b. Sumber Data Sumber data diperoleh dari: siswa kelas XIMIPA semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016 yang berupa hasil tes belajar siswa dan observasi guru biologi sebagai kolaborator. c. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test dan Observasi. d. Validasi Data Hasil Belajar pada setiap siklus divalidasi dengan instrument yang berupa : Butir Soal dan Lembar Jawab, Kunci Jawaban Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklus. e. Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu : untuk analisis hasil belajar dengan membandingkan nilai tes setiap siklus dengan indikator kinerja. Pada penelitian ini Indikator kinerjanya adalah meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai diatas batas KKM, sesuai KKM untuk mata pelajaran biologi SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016. f. Pelaksanaan Tindakan Guna meningkatkan kreatifitas, minat dan pemahaman materi struktur fungsi jaringan tumbuhan siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 2015/2016, peneliti menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai acuan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pada setiap tatap muka selama 2 X 45 menit, siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar dan secara kreativ, aktif melakukan tanya jawab. Pada awal pembelajaran peneliti akan ISSN : 2541-4704
melakukan demonstrasi terhadap materi yang diajarkan, kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mencoba mendemonstrasikan kembali materi struktur fungsi jaringan tumbuhan yang disampaikan. Pada pertemuan berikutnya siswa diminta mengerjakan tugas secara berkelompok yang kemudian hasil kerja kelompok dipresentasikan bersama dengan membuka diskusi. Tabel 2. Indikator ketercapaian hasil belajar siswa. Aspek yang diukur Keaktifan siswa selama apersepsi Keaktifan siswa dalam kelompok saat mengikuti pembelajaran
Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan persoalan/soal Ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM75)
Cara mengukur Diamati saat guru memberikan apersepsi kepada siswa pada awal pembelajaran Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam kelompok selama KBM Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah siswa yang diteliti dan benar (tepat) dalam menyelesaikan soal Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas.
Siklus Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 3 (tiga) siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing) dan (4) Refleksi (Reflekting) 4.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Seperti yang telah peneliti uraikan diatas, penelitian ini bahwa kreativitas, minat dan tingkat pemahaman terhadap mata pelajaran biologi siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA Negeri 1 Surakarta rata-rata masih rendah. Lihat tabel 3 hasil tes awal berikut ini hasil uji kompetensi awal mata pelajaran biologi. No 1. 2.
Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100
Jumlah siswa 11 23 34
Persentas e 32.4% 67,6% 100 %
KKM 75
Dari tabel 3 nilai hasil tes dapat diketahui bahwa siswa kelas XI-MIPA1 semester 1SMA Negeri 1
68
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Surakarta pada saat uji kompetensi sebelum tindakan, ketercapaian KKM hanya sebanyak 23 siswa atau (67,6 %) sedang yang belum mencapai batas ketuntasan masih cukup besar yaitu sebanyak 11 Siswa (32,40 %). Hal ini disebabkan kegiatan pembelajaran oleh guru yang selama ini dilakukan masih terlalu monoton/konvensional. Proses pembelajaran dengan metode ceramah dan penugasan yang seringkali digunakan ternyata berimbas pada kurangnya kreatifitas dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran . Kurangnya minat menyebabkan siswa tidak fokus dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pemahaman mereka menjadi rendah dan hasil belajar pun kurang optimal. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa, siswa mengungkapkan bahwa mereka sulit memahami pelajaran biologi karena kurangnya pemahaman materi yang sampaikan oleh guru , melalui latihan soal dan pembahasan terhadap tugas-tugas masih sangat kurang. Oleh karena itu, hasil belajar yang mereka dapatkan masih belum optimal. Dari data nilai tes kemampuan awal, sebanyak 11 siswa yaitu 32,4 % masih mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 75) , sedangkan 23 siswa 67,6 % lain sudah memenuhi KKM. Kondisi rata-rata kelas masih jauh dari nilai KKM yaitu sebesar 67,6% oleh karena itu diperlukan langkah dan upaya perbaikan dalam proses pembelajaran. B. Deskripsi Hasil Siklus I Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X pertemuan , sesuai dengan materi pelajaran materi struktur tubuh tumbuhan. Deskripsi pada siklus untuk pertemuan ke 1 hari selasa, 15 September , pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran. a. Perencanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. untuk materi struktur tubuh tumbuhan antara lain: mengerjakan latihan soal ke buku tugas dan pembahasan soal, dan merangkum materi dalam bentuk tugas individu. b. Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan ke 1 hari selasa, 15 September , dan pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang anggota. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti ISSN : 2541-4704
menjelaskan materi pemebelajaran struktur tubuh tumbuhan. Masing-masing siswa mencermati dan memahami isi dan mencatat ke buku tugas masing-masing. Beberapa siswa diminta mempresentasikan ke depan. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti siswa kembali duduk dengan anggota kelompoknya. Siswa diberi lembar kerja berupa lembar diskusi siswa (LDS). c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 2 hari selasa 22 sepetember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar pada setiap pertemuan, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1) Siswa yang betul-betul kreatif selama pemberian apersepsi sebesar 67,5% sedangkan 32,5% lainnya belum dapat memusatkan perhatian pada awal pembelajaran. 2) Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok berlangsung sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dalam diri mereka. 3) Kelompok yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti sebesar 75%, sedangkan yang lainnya masih kurang lengkap dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mampu mengerjakan tugas kelompok mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 84,5%, sedangkan 15,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan memahami suatu materi dan kurang mampu menganalisis tugas diskusi dengan baik sehingga tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dan benar. d. Refleksi Nilai hasil uji kompetensi pada siklus I diperoleh nilai sebagai berikut lihat tabel : Tabel 4. Nilai Uji Kompetensi pada siklus I N
Rentang Nilai
Jumlah siswa
Prosentase
Batas KKM
69
Ijer.web.id
1. 2.
Kurang 75 75 – 100
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
7 27 34
20,6% 79,4 % 100 %
75
Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta , siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 27 siswa atau (79,4 %) sedang yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau (20,6 %). Berdasarkan data nilai hasil uji kompetensi 1 pada siklus I diatas, sebanyak 27 siswa atau (79.4 %) sudah tuntas, sedang yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau (21,6 %), bila dibandingkan dengan sebelum tindakan menggunakan model pembelajaran CTL hanya sebanyak 23 siswa (67,60 %) yang sudah tuntas sedang yang belum mencapai batas ketuntasan sebanyak 11 Siswa (32,40 %). Berarti terjadi peningkatan atau kenaikan jumlah siswa yang tuntas setelah penerapan CTL dengan prosentase sebesar 4 siswa atau (11,76 %) tuntas. C. Deskripsi Hasil Siklus II Alokasi waktu untuk siklus I adalah 2 X pertemuan , dengan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Deskripsi pada siklus II untuk pertemuan ke 3 hari selasa, 06 Oktober 2015 pertemuan ke 4 hari selasa 13 Oktober 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran a. Perencanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 X 45 menit. Materi yang diberikan adalah Jenis-jenis jaringan penyusun tumbuhan. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: Pertemuan ke 3 hari selasa 2015 selama pembelajaran menjelaskan materi mengenai berbagai macam jaringan penyusun tumbuhan. Membentuk kelompok-kelompok diskusi belajar, yang sebelumnya terdiri dari 4 orang diperkecil menjadi 2 orang per kelompok dan memberikan tugas yang dikerjakan secara berkelompok. Melaksanakan kegiatan presentasi untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi dan Tanya jawab mengenai materi yang dipresentasikan. Membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari dengan melaksanakan Tanya jawab antara siswa kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa kepada siswa lainnya. ISSN : 2541-4704
b. Pelaksanaan Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggota. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti menjelaskan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu dibahas mengenai materi yang berkaitan dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa diminta mempraktikkan ke depan untuk menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di sekitar. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti dan belum bisa difahami. Pada pertemuan ke 4 hari selasa 13 Oktober 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama diskusi anggota kelompoknya sekligus observer melakukan obervasi. Siswa diberi lembar kerja berupa. Peneliti memberikan aturan pengerjaan tugas kelompok yang akan dilaksanakan. Pertama-tama soal berupa 10 pilihan ganda untuk dikerjakan secara mencongak. Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan kembali untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah agar siswa tidak melakukan modifikasi pada jawaban yang telah mereka kerjakan untuk dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemahaman siswa. Pertemuan ketiga juga diisi dengan kegiatan presentasi yang akan dilakukan oleh dua kelompok yang ditentukan secara acak melalui undian. Peneliti membagikan kembali lembar kerja yang telah dikerjakan secara kelompok pada pertemuan sebelumnya. Dua kelompok yang terpilih masing-masing mempresentasikan materi secara bergantian berdasarkan kelompok masing-masing. Pada saat kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil kerja mereka, siswa-siswa lain diperbolehkan mengajukan pertanyaan dan melakukan kegiatan diskusi. Peneliti selanjutnya memantau jalannya diskusi sambil memberikan bantuan kepada siswa. Untuk kesalahan-kesalahan yang bersifat umum, artinya dilakukan hampir seluruh siswa, peneliti menjelaskan kembali secara klasikal. Sementara kesalahan yang bersifat individu atau kelompok, peneliti langsung memberikan penjelasan pada individu atau kelompok itu. c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan 70
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari siklus sebelumnya yang hanya 67,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 80% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II, sedangkan 13% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 86,1%, sedangkan 12,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. d. Refleksi 1) Hasil Uji Kompetensi siklus II Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus II pada materi berbagai jenis jaringan penyusun tumbuhan dengan nilai sebagai berikut: Nomor 1. 2.
Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100
Jumlah siswa 4 30 34
Prosentase 11,76 % 88,24 %
Nilai KKM 75
100 %
Dari tabel 5 didapat diketahui bahwa siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 30 orang atau (88,24%) sedang yang belum tuntas hanya 4 siswa atau ( 11,76 % ). Berdasarkan data nilai hasil uji kompetensi 2 pada siklus II diatas, sebanyak 30 siswa (88,24 %) sudah tuntas, sedang yang belum tuntas masih 4 siswa atau (11,76 %), kondisi ini bila dibandingkan dengan siklus I yang sudah tuntas 27 siswa atau (79,4 %). Berarti dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan jumlah siswa yang ISSN : 2541-4704
tuntas dengan prosentase sebesar 3 siswa atau (8,82 %). 2) Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II, kolaborator melakukan analisis sebagai berikut: Beberapa kelemahan guru dalam siklus II ini adalah: Dalam membacakan soal dan menerangkan suara peneliti masih dikeluhkan siswa kurang jelas. Peneliti sudah lebih santai dalam memberikan materi namun siswa masih merasa peneliti kurang friendly atau terlalu tegang sehingga mereka kurang nyaman dan kurang menyenangkan. Sedangkan dari siswa kekurangan masih ditemukan antara lain: Kurangnya perhatian dari beberapa siswa terhadap pembelajaran. Justru siswa-siswa ini adalah siswa yang dirasa kurang begitu memahami materi. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja dengan kelompoknya. Dari segi hasil belajar sudah ada peningkatan, keseluruhan rata-rata naik, namun masih terdapat 4 siswa yang tidak belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari 75. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan adalah : Peneliti lebih memperbaiki gaya mengajar yang lebih dapat membuat siswa merasa nyaman dan tidak tegang, lebih bermakna. Peneliti agar lebih memperhatikan volume suara dan kejelasan pengucapan kalimat agar siswa tidak mengalami kebingungan dan keraguan dalam menerima penjelasaan oleh guru. Deskripsi Hasil Siklus III Alokasi waktu untuk siklus III adalah 2 X pertemuan , dengan materi sifat totipotensi tumbuhan. Deskripsi pada siklus III untuk pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober 2015 pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 setiap jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 selama pembelajaran dan observasi proses pembelajaran a. Perencanaan Siklus III terdiri dari 2 pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 X 45 menit. Materi yang diberikan adalah sifat totipotensi tumbuhan. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: Pada pertemuan ke 5 hari selasa, 21 Oktober 2015 menjelaskan materi mengenai sifat totipotensi tumbuhan. Membentuk kelompokkelompok diskusi belajar, yang sebelumnya terdiri dari 4 orang diperkecil menjadi 2 orang
71
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
per kelompok dan memberikan tugas yang dikerjakan secara berkelompok. Melaksanakan kegiatan presentasi untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok yang telah dilaksanakan. Membuka kegiatan diskusi dan Tanya jawab mengenai materi yang dipresentasikan. Membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari dengan melaksanakan Tanya jawab antara siswa kepada guru, guru kepada siswa, dan siswa kepada siswa lainnya. b. Pelaksanaan Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 2 - 4 orang anggota. Setiap kelompok diminta duduk bersebelahan depan belakang. Peneliti menjelaskan materi jenis-jenis jaringan tumbuhan. Terlebih dahulu dibahas mengenai materi yang berkaitan dengan struktur tumbuhan. Beberapa siswa diminta mempraktikkan ke depan untuk menyebutkan berbagai jenis tumbuhan yang ditemukan di sekitar. Setelah pemberian materi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti dan belum bisa difahami. Pada pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 sekaligus observasi, siswa kembali duduk dengan anggota kelompoknya. Siswa diberi lembar kerja berupa. Peneliti memberikan aturan pengerjaan tugas kelompok yang akan dilaksanakan. Pertamatama soal berupa 10 pilihan ganda untuk dikerjakan secara mencongak. Lembar jawab yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan kembali untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. Tujuan pengumpulan lembar kerja ini adalah agar siswa tidak melakukan modifikasi pada jawaban yang telah mereka kerjakan untuk dikoreksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemahaman siswa. Pertemuan pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 diisi dengan kegiatan presentasi yang akan dilakukan oleh dua kelompok yang ditentukan secara acak melalui undian. Peneliti membagikan kembali lembar kerja yang telah dikerjakan secara kelompok pada pertemuan sebelumnya. Dua kelompok yang terpilih masing-masing mempresentasikan materi secara bergantian berdasarkan kelompok masing-masing. Pada saat kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil kerja mereka, siswa-siswa lain diperbolehkan mengajukan pertanyaan dan melakukan kegiatan diskusi. Peneliti selanjutnya memantau jalannya diskusi ISSN : 2541-4704
sambil memberikan bantuan kepada siswa. Untuk kesalahan-kesalahan yang bersifat umum, artinya dilakukan hampir seluruh siswa, peneliti menjelaskan kembali secara klasikal. Sementara kesalahan yang bersifat individu atau kelompok, peneliti langsung memberikan penjelasan pada individu atau kelompok itu. c. Pengamatan Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 78%, sedangkan 22% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas siswa naik dari siklus sebelumnya yang hanya78,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 87% pada siklus I menjadi 89% pada siklus III, sedangkan 11% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 90,1%, sedangkan 9,9% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. d. Refleksi 1) Hasil Uji Kompetensi siklus III Tabel 5 Nilai hasil uji kompetensi siklus III pada materi sifat totipotensi tumbuhan dengan nilai sebagai berikut: Nomor 1. 2.
Rentang Nilai Kurang 75 75 – 100
Jumlah siswa 1 33 34
Prosentase 2,94 % 97,05 % 100 %
Nilai KKM 75
72
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa siswa, yang sudah mencapai batas ketuntasan (KKM = 75) sebanyak 33 siswa atau (97,05%) sedang yang belum tuntas hanya 1 siswa atau ( 2,94 % ). Berdasarkan data nilai hasil uji kompetensi 3 pada siklus III diatas, sebanyak 33 siswa (97,05 %) sudah tuntas, sedang yang belum tuntas masih 1 siswa atau (2,94 %), kondisi ini bila dibandingkan dengan siklus II yang sudah tuntas 30 siswa atau (88,24 %). Berarti dari siklus II ke siklus III terjadi kenaikan jumlah siswa yang tuntas dengan prosentase sebesar 3 siswa atau (8,82 %). Sedangkan 1 siswa atau (2,94%) masih belum tuntas dan perlu mendapat bimbingan dari BK dan wali kelas karena sering tidak mengikuti pelajaran sehingga skor perolehan uji kompetensi dibawah 75. 2) Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus III, kolaborator melakukan analisis sebagai berikut: Beberapa kelemahan guru dalam siklus III ini adalah: Dalam membacakan soal dan menerangkan suara peneliti masih dikeluhkan siswa kurang jelas. Peneliti sudah lebih santai dalam memberikan materi namun siswa masih merasa peneliti kurang friendly atau terlalu tegang sehingga mereka kurang nyaman dan kurang menyenangkan. Sedangkan dari siswa kekurangan masih ditemukan antara lain: Kurangnya perhatian dari beberapa siswa terhadap pembelajaran. Justru siswa-siswa ini adalah siswa yang dirasa kurang begitu memahami materi. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja dengan kelompoknya. Dari segi hasil belajar sudah ada peningkatan, keseluruhan rata-rata naik, namun masih terdapat 4 siswa yang tidak belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari 75. Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan adalah : Peneliti lebih memperbaiki gaya mengajar yang lebih dapat membuat siswa merasa nyaman dan tidak tegang, lebih bermakna. Peneliti agar lebih memperhatikan volume suara dan kejelasan pengucapan kalimat agar siswa tidak mengalami kebingungan dan keraguan dalam menerima penjelasaan oleh guru b. Pembahasan Antar Siklus Antara data kondisi awal (sebelum tindakan dilaksanakan) dibandingkan dengan siklus I, siklus II, III dan target yang ingin dicapai secara ISSN : 2541-4704
berurutan ada peningkatan. Antara data kondisi awal dengan data siklus I terdapat peningkatan yaitu 5 siswa dengan persentase (17,5 %) dari siklus I ke siklus II sebesar 9 siswa (25,7 %) dan dari siklus II ke siklus III terjadi peningkatan . Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa meningkat sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa secara signifikan dan positif. Oleh karena itu penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) baik dan sesuai untuk dilakukan oleh guru dalam pembelajaran khususnya mater struktur jaringan tumbuahan. c. Hasil Penelitian a. Hasil Uji Kompetensi Setelah dilakukan penelitian selama 3 (tiga) siklus yang menggunakan waktu sekitar 2-3 bulan, diperoleh hasil penelitian sejak kondisi awal (sebelum tindakan dilaksanakan) hingga kondisi akhir dari siklus ketiga. Dari hasil analisa nilai uji kompetensi yang dilakukan diperoleh data seperti pada tabel berikut. Tabel 6. Prosentase Ketuntasan Belajar uji kompetensi prasiklus, siklus I, II dan III adalah sebagai berikut : N o
Kelas
Persentase Ketuntasan Prasikl siklu Siklus Siklus us sI II III
1
XIMIPA 1
67,6%
79,4 %
88,24 %
97,05 %
Ratarata Siklus I,II,III 88,23 %
Berdasarkan perhitungan data tabel 6 hasil penelitian tersebut diatas, dapat diperoleh hasil yang pasti bahwa persentase hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, secara bertahap mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari kondisi awal pada waktu proses pembelajaran masih secara konvensional, monoton, diperoleh nilai uji kompetensi/pre tes dengan prosentase siswa yang sudah tuntas hanya 67,6 %, tetapi setelah menggunakan Model CTL, perolehan nilai siswa semakin meningkat yaitu 79.4 % siswa yang sudah tuntas pada siklus I dan 88,24 % pada siklus II dan 97,05% pada siklus III. Dengan demikian melalui penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan kreativitas dan Hasil Belajar Biologi khusunya KD Struktur jaringan Tumbuhan Siswa Kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun 20152016, siswa telah meningkat termotivasi
73
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
kreativitas, keaktivan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat secara bertahap. Hasil Observasi Pembelajaran Observasi siklus 1 a) Siklus I Siswa yang betul-betul kreatif selama pemberian apersepsi sebesar 67,5% sedangkan 32,5% lainnya belum dapat memusatkan perhatian pada awal pembelajaran.Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan kerja kelompok berlangsung sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dalam diri mereka.Kelompok yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti sebesar 75%, sedangkan yang lainnya masih kurang lengkap dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mampu mengerjakan tugas kelompok mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 84,5%, sedangkan 15,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih kesulitan memahami suatu materi dan kurang mampu menganalisis tugas diskusi dengan baik sehingga tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dan benar. b) Siklus II Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke 4 pada hari selasa, 13 Oktober 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA 1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 75%, sedangkan 25% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas sisw naik dari siklus sebelumnya yang hanya 67,5%. Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 80% pada siklus I menjadi 87% pada siklus II, sedangkan 13% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut ISSN : 2541-4704
belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 86,1%, sedangkan 12,5% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. c) Siklus III Berdasarkan hasil observasi pertemuan ke 6 hari selasa 03 Nopember 2015 jam ke 4 + 5 kelas XI-MIPA1 terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar biologi, diperoleh informasi tentang kreativitas, motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: Siswa yang kreativ dan aktif selama pemberian apersepsi sebesar 78%, sedangkan 22% lainnya belum secara optimal dalam persiapan mengikuti pelajaran. Kreaktivitas siswa naik dari siklus sebelumnya yang hanya78,5%.Siswa yang aktif dalam kelompok selama kegiatan belajar mengajar berlangsung naik dari 87% pada siklus I menjadi 89% pada siklus III, sedangkan 11% lainnya masih kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mau bekerja sama dengan teman kelompoknya. Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti naik 17,5% dari siklus sebelumnya yaitu sebesar 87,5%, sedangkan yang lainnya hanya mengerjakan sebisa mereka, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi kesempatan bertanya.Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi siswa yang telah mampu menyelesaikan uji kompetensi akhir dan mendapatkan nilai 75 ke atas naik dari 84,6% menjadi sebesar 90,1%, sedangkan 9,9% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan masih kurang memahami materi, ketidaktelitian dalam mengerjakan soal. 5.1. Kesimpulan 1. Terdapat peningkatan kreativitas, keaktifan, minat dan motivasi yang tinggi dan mengarah pada peningkatan hasil belajar biologi dengan melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas XI-MIPA1 semester 1 SMA Negeri 1 Surakarta. Peningkatan hasil belajar Biologi tersebut terjadi setelah peneliti melakukan beberapa
74
Ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 1 No 1 – Desember 2016
upaya yang dikemas dalam tiga siklus tindakan melalui penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL), perolehan nilai siswa semakin meningkat yaitu sebesar 79,4 % siswa yang sudah tuntas pada siklus I, sebesar 88,24% pada siklus II dan pada akhir pembelajaran menjadi 97,05% % siswa yang sudah tuntas pada Siklus III. Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) dalam pembelajaran 2. Siswa dapat menambah pengalaman dan pengetahuan melalui kegiatan presentasi dan diskusi kelompok. 3. Menumbuhkan minat belajar dan antusiasme terhadap pembelajaran biologi dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna. 4. Jadi, dapat dirumuskan bahwa fungsi penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menekankan komponen learning community dan questioning dalam pembelajaran adalah untuk membangkitkan kreativitas, motivasi belajar siswa dalam rangka membangun pengetahuan melalui diskusi, tanya jawab, dan praktik. B. Saran 1. Guru harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. 2. Guru hendaknya lebih kreatif, inovatif dalam menerapkan berbagai metode untuk menyampaikan materi pembelajaran yang berlangsung dikelas maupun diluar kelas. 3. Kepada guru yang belum menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat menerapkan
ISSN : 2541-4704
pendekatan tersebut dengan berbagai komponennya dalam pembelajaran biologi agar pemahaman siswa menjadi lebih meningkat. 4. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain maupun di sekolah lain. Namun, dalam penerapannya harus diikuti penyesuaian dengan konteks kelas maupun sekolah masing-masing. Hal ini disebabkan sekolah yang ada di Indonesia pada dasarnya mempunyai pola pengajaran yang hampir sama, namun memiliki karakteristik khusus yang berbeda-beda. maka dari itu, perlu adanya pengembangan pola-pola pengajaran yang baru dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Bandono, Drs. M.M. 2008. Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning. http://bandono.web.id/cv/. Diakses tanggal 29 Juni 2008 [2] Marno, Drs.2006, Biologi Untuk SMA/MA kelas XI, CV.HaKaMJ Surakarta [3] Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [4] Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. [5] R. Angkowo & A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo. [6] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [7] Udin S. Winataputra dan Tita Rosita. 1994. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdikbud. [8] Reni Akbar-Hawadi, Sihadi Darmo Wihardjo, dan Mardi Wiyono. 2001. Buku kedua dari tiga Kreativitas Panduan Bagi Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Grasindo
75