PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pedidikan Oleh: Nama
: Amarulloh
NIM
: 5201408062
Program Studi
: Pend. Teknik Mesin S1
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project based learning) kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada :
hari
:
tanggal
:
Semarang, Februari 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Abdurrahman, M.Pd
Drs. Supraptono, M.Pd
NIP 196009031985031002
NIP195508091982031002
ii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, Februari 2013
Amarulloh 5201408062
iii
PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh : Nama
: Amarulloh
Nim
: 5201408063
Program Studi
: Pendidikan Teknik Mesin, S1
Judul
:
Penerapan
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
Pada
kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Telah dipertahankan didepan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Panitia Ujian : Ketua Sekretaris Pembimbing I Pembimbing II Penguji Utama Penguji Pendamping I Penguji Pendamping II
: Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd NIP. 196209131991021001 : Wahyudi, S.Pd, M.Eng NIP.198003192005011001 : Drs. Abdurrohman, M.Pd NIP.196009031985031002 : Drs. Supraptono, M.Pd NIP.195508091982031002 : Hadromi, S.T. M.T NIP.196908071994031004 : Drs. Abdurrohman, M.Pd NIP.196009031985031002 : Drs. Supraptono, M.Pd NIP.195508091982031002
Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd NIP. 196602151991021001
iv
(…………...) (……….…..) (……...……) (……………) (……………) (……………) (……………)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman:29-30) Hanya dia yang menyerah, yang kalah. Tidak ada kesulitan yang lebih kuat dari kegigihan. Anda akan menang, asal hati anda cukup sabar untuk menjadi wadah bagi kegigihanmu itu (Mario Teguh) Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt)
Persembahan Karya ini untuk : 1. Ibu dan Bapakku tercinta, Mbak Piroh, Mas Muin, Mbak
Um,
Mas
Yono,
Yahya,
yang
telah
memberikan semangat, dukungan, pengorbanan, dan do’a tulus yang tak pernah usai, aku sayang kalian 2. Anak – anak kos IR, tak terlupakan hari-hari itu 3. Mas, mbak, adek, kawan-kawan seperjuangan di BEM FT 2009,2011 dan 2011, BEM KM Unnes 2012, semangatnya…luar biasa 4. Dony, Devy, Ali zuhdi, Erit, Fadli, Rendy, Anis, Makasih bantuannya dan semangatnya
v
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ijinkanlah peneliti pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada; 1. Bapak Drs. Mohammad Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian guna memperlancar penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. 3. Bapak Drs. Aris Budiono, M.Pd Sekretaris Jurusan Teknik mesin Universitas Negeri Semarang. 4. Bapak Wahyudi, S.Pd., M.Eng, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. 5. Bapak Abdurrohman, M.Pd, Dosen Pembimbing I. 6. Bapak Supraptono, M.Pd, Dosen Pembimbing II. 7. Bapak Hadromi ST.MT, Dosen Penguji Netral. 8. Bapak H. Mujib Shodiq LC, Kepala Sekolah SMK Al hikmah 1 Sirampog. 9. Bapak Amin Mushafa ST, Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Al hikmah 1 Sirampog. 10. Bapak Yasir Budiono ST, Ketua LAB Teknik Kendaraan Ringan SMK Al Hikmah 1 Sirampog. 11. Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Al hikmah 1 Sirampog yang turut memberi dukungan pada pelaksanaan penelitian.
vi
12. Guru dan Staff Karyawan SMK Al hikmah 1 Sirampog, yang turut memberi dukungan pada saat penelitian. 13. Rekan – rekan yang selalu memberikan bantuan dan memacu semangat. Penulis hanya dapat memohon kepada Allah agar semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini diberikan pahala yang sebesar – besarnya. Dengan segala kerendahan hari penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun akan diterima agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, Februari 2013
Penulis
vii
ABSTRAK Amarulloh . 2013 “Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project based Learning) Pada kompetensi perbaikan sistem pengapian Elektronik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar”. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Selama ini pembelajaran di SMK Al hikmah 1 Sirampog cenderung berpusat pada guru (teacher centered), pembelajaran ini kurang mengena atau siswa kurang paham tentang pembelajarannya. Dalam penelitian ini peneliti memunculkan pembelajaran yang berbeda agar siswa dapat berinovasi sendiri tentang hasil belajarnya. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kerja proyek sesuai dengan kompetensi belajarnya, dalam pembelajaran berbasis proyek siswa membuat desain dan hasil kerjanya dalam kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik cdi ac program keahlian teknik kendaraan ringan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pre test-post test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR, terdapat empat kelas untuk yang mengambil jurusan TKR dan jumlah populasinya sebanyak 124 siswa. Sampel yang digunakan adalah 29 siswa kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen dan 29 siswa kelas XI TKR 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode tes, analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata – rata hasil belajar pada test pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metode pembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelas kontrol setelah diberikan metode konvensional mengalami peningkatan rata – rata mencapai (26,24) dan pada kelas eksperimen rata–rata hasil belajar pada test pre test mencapai (48,55) dan setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek meningkat menjadi (80,14), sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek meningkat mencapai (31,59). Berdasarkan hasil uji t nilai post test kompetensi perbaikan sistem pengapian ternyata ada perbedaan hasil belajar perbaikan sistem pengapian setelah menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek. Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran berbasis proyek, perbaikan sistem pengapian
viii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
ii
PEENYATAAN.................................................................................................. iii PENGESAHAN .................................................................................................. iv MOTTO ..............................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL............................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1
A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................
4
E. Manfaat Penelitian............................................................................
4
F. Penegasan Istilah …………………………………………...............
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
7
A. Landasan Teori.................................................................................
7
B. Kajian pustaka ..................................................................................
7
C. Model Pembelajaran.........................................................................
9
D. Model Pembelajaran Konvensional ................................................. 10 E. Pembelajaran Berbasis Proyek .......................................................... 11 ix
F. Sistem Pengapian………………………………………………… ... 21 G. Hipotesis............................................................................................ 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 27 A. Metode Penelitian.............................................................................. 27 B. Desain Penelitian ............................................................................... 29 C. Alur Penelitian................................................................................... 29 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30 E. Variabel Penelitian ............................................................................ 31 F. Langkah – langkah Eksperiemen ....................................................... 31 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 32 H. Instrumen Penelitian ......................................................................... 33 I. Penilaian Alat Ukur ............................................................................ 34 J. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 46 A. Hasil Penelitian ................................................................................. 46 B. Pembahasan ...................................................................................... 52 BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 56 A. Simpulan .......................................................................................... 56 B. Saran ................................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58 LAMPIRAN ....................................................................................................... 60
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek…..
17
Tabel 2. Perbedaan pembelajaran ………………………………………..
19
Tabel 3. Desain Penelitian …………………………….............................
27
Tabel 4. Uji Validitas Tes………………………………………………..
35
Tabel 5. Uji Tingkat Kesukaran………………………………………….
37
Tabel 6. Daya Pembeda Soal…………………………………………….
38
Tabel 7. Uji Kesamaan Data Pre-test ……………………………………
46
Tabel 8. Deskripsi Data Hasil Pre-test ………………………………….
47
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data …………….................................. .. ..
48
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Data …………………………………
49
Tabel 11. Hasil Uji Coba Perbedaan ………………………………………
50
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
Gambar 1. Sistem Pengapian Elektronik CDI AC .............................................. 22 Gambar 2. Sistem Pengapian CDI DC………………………………………
24
Gambar 3. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian............................................... 29 Gambar 4. Diagram Tahapan Pembelajaran Brebasis Proyek…………… ........ 45 Gambar 5. Pre test siswa………………………………………………… ......... 109 Gambar 6. Pre test kleas XI TKR…………………… ....................................... 109 Gambar 7. Diskusi Kelompok…......................................................................... 110 Gambar 8. Diskusi Pembuatan Proyek ............................................................... 110 Gambar 9. Presentasi siswa................................................................................. 111 Gambar 10. Presentasi proyek siswa................................................................... 111 Gambar 11. Presentasi Hasil Proyek................................................................... 112 Gambar 12. Presentasi dan Evaluasi Proyek....................................................... 112
xii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Uji Coba Validasi dan Reabilitas………
60
Lampiran 2. Soal Uji Coba Instrumen Penelitian…………………………
61
Lampiran 3. Lembar Jawab……………………………………………….
70
Lampiran 4. Kisi – kisi Soal………………………………………………
71
Lampiran 5. Tabel Analisis, Realiabilitas, dan Tingkat Kesukaran……..
72
Lampiran 6. Data Hasil Pre-test dan Post-test…………………………….
82
Lampiran 7. Uji Kesamaan Dua Rata – rata Hasil Pre-test……………….
83
Lampiran 8. Uji Normalitas Data Hasil Kelompok Eksperimen…………
85
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Hasil Kelompok Kontrol…………….
86
Lampiran 10. Uji Kesamaan Dua Varians…………………………………
87
Lampiran 11. Uji Perbedaan Dua Rata – rata hasil Post test………………
90
Lampiran 12. Alur Pembuatan Proyek …………………………………….
91
Lampiran 13. Desain Proyek ……………………………………………...
92
Lampiran 14. Silabus……………………………………………………….
93
Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………
95
Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian………………………………… 104 Lampiran 17. Uji Kelayakan………………………………………………..
105
Lampiran 18. Lampiran Foto………………………………………………. 109
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembelajaran di SMK bidang teknologi dan industri bertujuan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian pelajar, menguasai kompetensi standar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu proses kegiatan belajar peserta didik harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan agar tingkat penguasaan materi tercapai. Pembelajaran dapat dilakukan disekolah atau didunia kerja. Proses pembelajaran disekolah bertujuan mengembangkan potensi akademis dan kepribadian pelajar, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran/ pelatihan didunia kerja dimaksud agar pelajar menguasai kompetensi standar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai professional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain ataupun membuka usaha sendiri. Proses pembelajaran sedapat mungkin melibatkan para pelajar dalam memecahkan suatu permasalahan dan memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk turut serta berperan aktif membangun atau mengatur pembelajarannya agar menjadi pelajar yang realistis.
1
2
Peneliti sudah menjadi guru pembantu di SMK Al hikmah 1 Benda, Sirampog, Brebes. Penulis melihat proses pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher centered), konsep yang diajarkan guru hanya digambarkan dipapan tulis dan disampaikan secara lisan. Di sini guru berperan mentransfer materi umum terkadang kurang melibatkan keaktifan siswa yang akhirnya siswa hanya menerima secara verbalisme dan sibuk mencatat materi yang disampaikan guru. Pembelajaran yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreatifitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuan dalam dirinya. Banyak siswa yang merasa bingung dan sulit mendalami dengan materi yang telah disampaikan guru, akibatnya siswa cenderung malas untuk mencari informasi dari luar atau dari berbagai sumber referensi. Hal ini mempengaruhi pada kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar yaitu metode yang digunakan guru dalam menyampaikan informasi/program diklat. Ketika metode yang digunakan tidak mengena terhadap siswa, mungkin saja tujuan yang diharapkan tidak tercapai. Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan di atas diperoleh fakta bahwa masih rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa. Maka dalam penelitian ini penulis akan memberikan tindakan-tindakan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan bermuara pada peningkatkan untuk perbaikan kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat
3
meningkat, merupakan sebuah metode penelitian yang dinamakan dengan Penelitian Eksperimen. Tindakan
yang
dirancang/diberikan
penulis
dalam
upaya
meningkatkan aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada Standar Kompetensi Perbaikan Sistem pengapian di SMK Al hikmah 1 brebes dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Projek-Based Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek (Projek-Based Leraning) cukup potensial untuk memenuhi tuntutan belajar. Model Pembelajaran Berbasis Proyek membantu siswa dalam belajar: (1) Pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh bermakna guna yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang otentik, (2) Memperluas pengetahuan melalui keautentikan kegiatan kurikuler yang terdukung oleh proses kegiatan belajar melakukan perencanaan (designing) atau investigasi yang open-ended dengan hasil atau jawaban yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh perspektif tertentu, dan (3) dalam proses membangun pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif antar personal yang berlangsung di dalam suasana kerja kolaboratif (sumiran 2009:20). Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai bahan skripsi dengan judul “Penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada kompetensi sistem perbaikan system pengapian elektronik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar”.
4
B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara penggunaan model belajar konvensional dengan model pembelajaran berbasis proyek pada materi perbaikan sistem pengapian? C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Penelitian dibatasi pada penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning). 2. Model sistem pengapian menggunakan sistem pengapian elektronik CDI AC (Capasitor Discharge Ignition). D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dan model konvensional. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dapat memberikan wawasan agar dalam mengajar guru menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap belajar siswa pada Kompetensi Perbaikan sistem pengapian.
5
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi siswa, model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktifitas belajar. F. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi salah penafsiran di dalam memberikan pengertian yang ada dalam judul skripsi ini, maka perlu diberi batasan-batasan yang jelas. Adapun istilah yang dianggap perlu ditegaskan antara lain: 1. Model pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran berbasis proyek atau Project based learning, merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek Wena (2011: 144). Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. 2. Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian Secara sederhana dapat diartikan bahwa kompetensi merupakan kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai – nilai lain yang ditunjukan dalam kinerjanya. Pencapaian mata diklat perbaikan sistem pengapian untuk dasar kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan terdiri dari standar kompetensi beserta kompetensi dasarnya pada mata diklat perbaikan sistem pengapian.
6
Kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah mata diklat perbaikan sistem pengapian pokok bahasan mengidentifikasi sistem kerja, komponen–kompenen sistem pengapian, cara kerja, dan permasalahan– permasalahannya. 3. Sistem Pengapian Elektronik CDI AC Sistem pengapian merupakan sistem yang menyediakan percikan bunga api bertegangan tinggi pada busi untuk membakar campuran udara / bahan bakar di dalam ruang bakar engine (Hidayat 2005 : 24). Sistem pengapian Elektronik CDI AC (Capasitor Discharge Ignition) bekerja berdasarkan prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor yang memanfaatkan arus bolak-balik dari alternator (Sutiman 2011 : 7). 4. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan salah satu keberhasilan yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009: 22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intruksional.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori Penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) telah dilakukan oleh banyak peneliti. Contoh penelitian yang telah ada seperti Febriyanti Nur Kartika (2012), Murdani (2011) dan Ginanjar Gigin (2010). Menurut Gigin Ginanjar (2010) bahwa untuk mengetahui gambaran awal tentang proses maupun hasil pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek, adanya peningkatan proses pembelajaran dari hasil pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa dengan model pembelajaran berbasis proyek meningkat dari kategori hampir setengahnya menjadi setengahnya. Selain itu, tes formatif pada setiap siklus terjadi peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Menurut Murdani (2011) bahwa adanya peningkatan proses pembelajaran dari hasil pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa dengan model pembelajaran berbasis proyek meningkat dari kategori hamper setengahnya menjadi setengahnya. Selain itu, tes formatif pada setiap siklus terjadi peningkatan hasil post test. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Nur
Kartika
Febriyanati
(2012)
menyatakan
bahawa
untuk
meningkatkan prestasi belajar mata diklat menggambar dekorasi. Tujuan 7
8
penelitian ini adlah untuk mengembangkan potensi akademik dan kepribadian pelajar, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai professional sebaagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja dan teknologi terkini. Proses pembelajaran sedapat mingkin melibatkan para pelajar dalam memecahkan masalah, mengijinkan pelajar untuk aktif membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis. Model penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen design dengan desain penelitian pretest-post test kontrol grup design. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik inferensial kuantitatif untuk menganalisis kemampuan awal siswa. B. Model Pembelajaran “Model pembelajaran abad 21 haruslah “learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together” siswa bukan hanya duduk diam dan mendengarkan. Siswa harus diberdayakan agar siswa mau serta siswa mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar (learning to do). Interaksi siswa dengan lingkungannya menuntut mereka untuk memahami pengetahuan yang berkaitan dengan dunia sekitarnya (learning to know). Interaksi tersebut diharapkan siswa dapat membangun jati diri (learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadian untuk memahami kemajemukan, melahirkan sikap toleran positif terhadap keaneragaman individu (learning to live together).
9
Salah satu yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya adalah syntaks (tingkah laku mengajar). Syntaks inilah yang dilakukan berbeda-beda walaupun tujuan pembelajaran yang ingin digapai hamper seluruhnya sama. Namun, keefektifitasnya dari sebuah model pembelajaran akan dibuktikan dari tujuan pembelajaran yang sebelumnya direncanakan dapat tercapai. C. Model Pembelajaran Konvensional Pembalajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Ceramah merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kesejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah mondominasi seluruh kegiatan, sedangkan pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Gambaran pembelajaran dengan pendekatan dengan pendekatan ceramah adalah: guru mendominasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh guru, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dan diteliti oleh peserta didik. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Kelemahan pembelajaran konvensional antara lain: 1. Pembelajaran berjalan monoton, peserta didik hanya aktif membuat catatan saja.
10
2. Materi belajar tidak luas tapi selalu sama. 3. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan. 4. Ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi benar menghafal yang tidak menimbulkan pengertian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional dapat dimaknai sebagai pendekatan belajar yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran lebih
banyak
menggunakan
ceramah
dan
demontrasi,
dan
materi
pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi. D. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learing) 1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek atau Project based learning, merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa pengertian mengenai pembelajaran berbasis proyek. Wena (2011: 145) menyatakan bahwa “pembelajaran berbasis proyek atau project based learning sebagai model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam transfer pengetahuan”. Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning menyerupai pembelajaran berbasis masalah hal ini dikarenakan permulaan pembelajaran berdasarkan adanya permasalahan yang diungkap, serta kegiatan belajar bersifat kolaboratif ataupun berkelompok yang menekankan lingkungan peserta didik menjadi aktif. Perbedaanya terletak pada objek, dimana pada pembelajaran berdasar masalah diperlukan perumusan masalah,
11
pengumpulan data dan analisis sedangkan dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik lebih didorong dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta didik lebih didorong dalam kegiatan merancang atau desain dari mulai: merumuskan job, merancang,
mengkalkulasikan, melaksanakan
pekerjaan dan mengevaluasi hasil. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Wena 2012: 145) yaitu : 1. Pembelajar membuat kerangka kerja dan keputusan. 2. Ada permasalahan dan pemecahan yang belum ditentukan sebelumnya. 3. Pembelajar merancang proses untuk menentukan hasil. 4. Pembelajar bertanggung jawab dalam mengelola informasi yang didapat. 5. Ada evaluasi secara kontinu. 6. Pembelajar secara teratur melihat kembali hasil pekerjaannya. 7. Hasil akhir berupa produk yang diuji kualitasnya. 2. Kegiatan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek Di dalam PBP, peserta didik diikut sertakan dalam kegiatan kelompok selain bekerja sendiri. Selanjutnya, aktivitas individu dalam pembelajaran berbasis proyek dikelompokkan menjadi tiga kategori aktifitas individu, aktifitas dalam kelompok, dan aktifitas antar kelompok. 1. Secara individu Secara kasat mata ataupun dengan tes psikologi, tentunya tiap-tiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam hal pendekatan belajar sampai pada penyelesaian tugas. Selama mengerjakan proyek, tiap
12
peserta didik melaksanakan aktifitas seperti: memvisualisasikan aktifitas proyek dan mencari tugas yang akan dikerjakan, mengatur jadwal, mengorganisir materi pembelajaran, menata dokumen (computer files), mengirimkan pesan kepada pengajar atau ahli, self assessment. Uraian deskripsi aktivitas di atas dapat memberikan langkah – langkah pembelajaran yang bermakna. 2. Di dalam kelompok Ketika siswa bekerja di dalam kelompok, para pelajar harus bekerja sama. Kerja sama berlangsung dalam wujud aktifitas dasar seperti: brainstorming, diskusi, melakukan editing dokumen secara bersama-sama. Sinkronisasi komunikasi lewat audio, video, atau text, menata dokumen kelompok, task scheduling, peer assessment. Sebagian dari aktifitas ini dapat dilakukan bersama kelompok. 3. Antar kelompok Di dalam PBP, bentuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan kelompok lain dapat diuraikan melalui beberapa contoh aktifitas ini yaitu: presentasi, peer review, memberikan kontribusi dalam forum diskusi. 3. Kegiatan Pengajar Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam PBP, instruksi terjadi melalui pelatihan, diskusi, bimbingan, dan lain-lain. Bagian ini sebagai aktifitas pengajar dalam pendekatan PBP. 1. Desain Proyek, tahap desain proyek adalah sangat pokok. Perancangan yang salah dari Aktifitas proyek akan menyebabkan dampak yang tidak baik pada proses belajar mengajar.
13
2. Menunjukan beberapa aspek dari desain proyek. Aktifitas ini menunjukan beberapa aspek dari desain proyek. Aktifitas ini yang sesuai. a. Isi (content): pengajar memutuskan topik apa yang tercakup pada proyek. Proyek yang baik adalah yang cocok untuk lintas disiplin. b. Hasil pembelajaran (learning outcomes): Para pengajar harus menandai pengetahuan pokok dan keterampilan yang akan diperoleh peserta didik. Juga menguraikan keterampilan umum yang ditargetkan oleh proyek. c. Sasaran hasil pembelajaran harus tersampaikan dalam aktifitas proyek. d. Titik Fokus (focal points): untuk memotivasi peserta didik dan memperoleh keterlibatannya secara penuhproyek harus dibuat menantang dan berhubungan dengan permasalahan hidup nyata. e. Aktifitas & deliverables: Tahap desain menentukan aktifitas seperti penyelidikan, riset, pemecahan masalah, penggunaan alat bantu, dan lainlain. f. Metoda: proyek organisasi kelas dan kelompok, pelatihan, dan material pendukung, serta prosedur umpan balik, sumber daya, dan lain-lain. g. Penilaian (assessment): Penilaian sendiri dan oleh tim ahli mempunyai suatu peran penting dalam pendekatan PBL. 3. Pengajar menyiapkan dan menyediakan selebaran tugas, seperti selebaran penjelasan metodologi, petunjuk, atau petunjuk penggunaan. Juga menyediakan akses kepada material pelajaran dan sumber yang lain,
14
seperti catatan ceramah kuliah, pembicaraan video-taped dan proses melakukan latihan dan membuat demontrasi jika dibutuhkan. 4. Penilaian harus disatukan ke dalam aktifitas proyek. Karena PBP dititik beratkan pada keberhasilan peserta didik, evaluasi diri dan oleh tim ahli harus dimasukkan ke dalam strategi penilaian. 5. Umpan balik dapat dimulai dari para pengajar, pelatih, ahli, klien, dan lain-lain. Presentasi dan diskusi adalah sarana yang baik untuk menjadi umpan balik. Para pengajar harus mengorganisir prosedur umpan balik. 4. Tahapan Pembelajaran berbasis proyek Tahapan dalam proses pembelajaran berbasis proyek atau project based learning, yaitu: a. Memberikan informasi proyek yang akan dikerjakan. b. Menentukan waktu dan lamanya pengerjaan proyek. c. Membentuk kelompok. d. Memberikan gambaran langkah–langkah pengerjaan proyek. e. Menugaskan kelompok untuk memulai kegiatan. f. Menugaskan bagi masing–masing proyek untuk. g. Mempresentasikan di depan kelas. h. Menarik kesimpulan. PBP dapat diterapkan untuk semua bidang studi. Implementasi model PBP mengikuti lima langkah utama, sebagai berukut: 1) Menetapkan tema proyek. Tema proyek hendaknya memenuhi indikator–indikator berikut:
15
a) Memuat gagasan umum dan orisinil. b) Penting dan menarik. c) Mendeskripsikan masalah kompleks. d) Mencerminkan hubungan berbagai gagasan. e) Mengutamakan pemecahan masalah ill defined. 2) Menetapkan konteks belajar. Konteks belajar hendaknyamemenuhi indikator-indikator berikut: a) Pertanyaan-pertanyaan proyek mempersoalkan masalah dunia nyata. b) Mengutamakanotonomi siswa. c) Melakukan inquiri dalam konteks masyarakat. d) Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efesien. e) Siswa belajar penuh dengan kontrol diri. f) Mensimulasikan kerja secara profesional. 3) Merencanakan aktivitas-aktivitas. Pengalaman belajar terkait dengan merencanakan proyek adalah sebagai berikut: a) Membaca. b) Meneliti. c) Observasi. d) Interviu. e) Merekam. f) Mengunjungi obyek yang berkaitan dengan proyek. g) Akses internet.
16
4) Memeroses aktivitas-aktivitas. Indikator-indikator memproses aktivitas meliputi antara lain: a) Membuat sketsa. b) Melukiskan analisa. c) Menghitung. d) Mengenerate. e) Mengembangkan proto tipe. 5) Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek. Langkah-langkah yang dilakukan, adalah: a) Mencobamengerjakan proyek berdasarkan sketsa. b) Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh. c) Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh. d) Merevisi hasil yang telah diperoleh. e) Melakukan daur ulang proyek yang lain f) Mengklasifikasi hasil terbaik. 5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek Tentunya dalam model pembelajaran terdapat keunggulan serta kelemahan
yang
terjadi
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.
Pembelajaran berbasis proyek memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri, yaitu:
17
Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek / Project Based learning Keunggulan PBP 1. Meningkatkan motivasi. pengerjaan proyek berupa gambar maupun laporan yang diberikan cenderung meningkatkan ketekunan peserta didik dalam belajar. 2. Meningkatkan Kemampuan pemecahan masalah. banyak sumber yang mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem–problem yang kompleks. 3. Meningkatkan kekompakan dan kolaborasi. pentingnya kerja kelompok dalam proyek mengembangkan dan mempraktikkan ketrampilan komunikasi (Johnson & Johnson, 1989). 4. Meningktakan ketrampilan mengelola sumber. proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisir proyek, dan membuat alokasi wakdu dan sumber–sumber lain seperti menyelesaikan tugas secara Sumber : wena 2011
Kelemahan PBP 1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode 2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metodeinisukardan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belumdisiapkanuntuk pembelajaran metode ini 3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan
4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
6. Perbedaan Antara Model Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Berbasis Proyek. Berdasarkan definisi profesi bidang keteknikan menurut Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) merupakan profesi yang memanfaatkan pengetahuan matematika dan ilmu-ilmu alam yang diperoleh
18
dari studi, pengalaman, dan latihan secara bijaksana untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahandan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia. Pendidikan
bidang
keteknikan
selain
memberikan
teori-teori
yangcukup, juga perlu memberikan contoh-contoh pemecahan problem nyata dengan memanfaatkan teori-teori yang ada. Dengan demikian, pengembangan profesi bidang keteknikan secara alamiah disimulasi oleh masalah-masalah teknik pada situasi nyata dimana PBP menstimulasi proses belajar dengan menggunakan masalah-masalah tersebut pada situasi nyata dari suatu profesi. Dibawah ini dirangkumkan beberapa perbedaan antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis proyek dilihat dari berbagai aspek.
19
Tabel 2. Perbedaan pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis proyek ASPEK PEDIDIKAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL BERBASIS PROYEK Fokus Kurikulum
Cakupan isi
Pengetahuan konsepkonsep dan prinsipprinsip Belajar keterampilan Pengembangan building block dalam ketrampilan pemecahan isolasi kompleks Mengikuti kurikulum Mengikuti minat siswa secara ketat Berjalan dari blok ke Unit-unit besar blok atau unit ke unit terbentuk dari problem dan isu yang komples Memusat focus berbasis Meluas, focus disiplin interdisipliner Penceramah dan Penyedia sumber direktur pembelajar belajar dan partisipan di dalam kegiatan belajar Ahli Pembimbing / partner Pengetahuan fakta-fakta
Lingkup dan Urutan
Peranan guru
Fokus Pengukuran
Bahan-bahan pembelajaran
Penggunaan teknologi
Konteks kelas
Kedalaman Pemahaman tentang
Produk Skor test Membandingkan dengan yang lain
Proses dan produk Pencapaian yang nyata Untuk kerja standard dan kemajuan dari waktu ke waktu Reproduksi informasi Demontrasi pemahaman Teks, ceramah, dan Langsung sumberpresentasi sumber asli : bahan tercetak, interviu, dokumen, dll Kegiatan dan lembar Demontrasi latihan dikembangkan pemahaman guru Penyokong, periferal Utama, Integral Dijalankan guru Diarahkan siswa Kegunaan untuk Kegunaan untuk perluasan presentasi memperluas presentasi guru siswa atau penguatan kemampuan siswa Siswa belajar sendiri Siswa belajar kelompok
20
Siswa kompetisi dengan Siswa kolaboratif siswa yang lainnya dengan siswa yang lainnya Siswa menerima Siswa mengkontruksi, informasi dari guru berkomunikasi, dan melakukan sintesis informasi Menjalankan perintah Melakukan kegiatan Peranan siswa guru belajar yang diarahkan oleh diri sendiri Pengingat dan Pengkaji, integrator dan pengulang fakta penyaji ide Siswa menerima dan Siswa menentukan menyelesaikan tugas- tugas mereka sendiri tugas laporan pendek dan bekerja secara independen dalam waktu yang besar tentnag Pemahaman dan Tujuan jangka pendek Pengetahuan fakta, istilah, dan isi aplikasi ide dan proses yang kompleks Dalam pengetahuan Tujuan jangka Luas pengetahuan Lulusan yang memiliki Lulusan yang berwatak panjang pengetahuan yang dan terampil berhasil pada test mengembangkan diri, standar pencapaian mandiri, dan belajar belajar sepanjang hayat (Sumber wena 2011) E. Sistem Pengapian Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara diruang silinder. Dalam perkembangannya sistem pengapian berkembang menjadi dua sistem, yaitu : 1. Sistem Pengapian Konvensional 2. Sistem Pengapian Elektronik (CDI)
21
Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang berfungsi sebagai pemercik api dengan kompenen – komponen manual. Sedangkan sistem pengapian elektronik (CDI) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator guna mencatu daya kumparan pengapian (ignition coil). Berdasarkan sistem pencatu dayannya, sistem pengapian CDI dibagi menjadi dua yaitu : a. Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus Bolak – balik atau alternator. b. Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Baterai, maupun Aki). Berikut adalah bagian–bagian sistem pengapian CDI : 1) Kumparan pengisian (charging coil) 2) Kumparan pemicu (trigger/pulser coil) 3) Penyearah (rectifier) 4) Baterai (battery) 5) Sekering (fuse) 6) Kunci kontak (contact switch) 7) Kondensator (capasitor) 8) Saklar elektronik 9) Pengatur / penyetabil tegangan (voltage regulator)
22
10) Transformator penaik tegangan 11) Kumparan pengapian (ignition coil) 12) Kabel busi (spark plug cable) 13) Busi (spark plug) Keuntungan sistem pengapian CDI : a. Sistem CDI tidak tegantung dengan waktu (sudut dwel) untuk memastikan magnetic coil pengapian terpenuhi sepenuhnya. b. Dapat beroperasi pada frekuensi uang jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pengapian elektronik dan kontak trandisional.
Gambar 1. Sistem pengapian CDI AC Cara kerja system pengapian elektronik CDI AC a) Pada saat kunci kontak off Kunci kontak dalam posisi terhubung dengan massa. Arus listrik yang dihasilkan sumber tegangan (Alternator) dibelokkan ke massa melalui kunci
23
kontak, tidak ada arus yang mengalir ke unit CDI sehingga sistem pengapian tidak bekerja dan motor tidak dapat dihidupkan. b) Pada saat kunci kontak on Hubungan ke massa melalui kunci kontak terputus sehingga arus listrik yang dihasilkan alternator akan mengalir masuk ke sistem pengapian. Ketika rotor alternator (magnet) berputar, kumparan stator menghasilkan arus listrik
disearahkan diode
mengisi kapasitor sehingga muatan kapasitor
penuh. Pada saat yang ditentukan (saat pengapian) arus sinyal yang dihasilkan oleh signal generator (pick up coil). Arus sinyal pick up coil
mengaktifkan
thyristor. Thyristor aktif (kaki anoda dan katoda terhubung) dan arus listrik dapat mengalir dari kaki anoda katoda. Hal
ini
menyebabkan
kapasitor
terdischarge
(dikosongkan
muatannnya) dengan cepat melalui kumparan primer koil pengapian
massa
koil pengapian, pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan tegangan induksi itu sendiri sebesar 200-300 V. Akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 Kvolt disalurkan melalui kabel busi ke busi untuk diubah menjadi pijaran api listrik.
24
Gambar 2. Sistem Pengapian CDI DC Cara kerja CDI DC a) Pada saat kunci kontak off Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem pengapian terputus tidak ada arus yang mengalir sehingga motor tidak dihidupkan. b) Pada saat kunci kontak on Kunci kontak menghubungkan sumber tegangan ((+) baterai) dengan rangkaian sistem pengapian, sehingga arus listrik dari baterai dapat disalurkan ke unit CDI (DC-DC Conventer). Ketika rotor alternator (magnet) berputar, reluctor ikut berputar. Pada saat reluctor mulai mencapai lilitan pick up coil, lilitan pick up coil akan menghasilkan sinyal listrik yang dimanfaatkan untuk mengaktifkan switch transistor pada DC-DC Conventer. Kumparan primer sekunder pada DC-DC Conventer akan bekerja secara induksi menaikkan
25
tegangan sumber disearahkan lagi oleg dioada mengisi kapasitor sehingga muatan penuh. Pada saat yang hampir bersamaan (saat pengapian), arus sinyal yang dihasilkan oleh signal generator mampu mebuka gerbang SCR, sehingga SCR menjadi aktif dan membuka hubungan arus listrik dari kaki anoda katoda. Hal ini akan menyebabkan kapasitor terdischarge (dikosongkan muatannya) dengan cepat melalui kumparan primer koil pengapian massa koil pengapian. Pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan tengangan induksi sendiri sebesar 200-300V. Akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20 KVolt disalurkan melalui kabel busi ke busi untuk diubah menjadi pijaran api listrik. F. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan salah satu keberhasilan yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2009: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intruksional. Hal ini karena isi rumusan tujuan intruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima dan menyelesaikan pengalaman belajarnya. Howard Kingsley (Sudjana 2009: 22) membagi tiga macam hasil pembelajaran, yakni (1) ketrampilan dan kebiasaan (2) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita.
26
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah diterapkan dalam kurikulum. Sedangkan dalam Gagne (Sudjana 2009: 22) membagi kategori hasil belajar yakni, (a) informasi verbal, (b) ketrampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, (e) ketrampilan motoris. G. Hipotesis Berdasarkan dari kerangka berfikir di atas maka disusun suatu hipotesis yaitu “ Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem Pengapian elektronik menggunakan Penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dengan model Pembelajaran Konvensional ”.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada peneliti adalah metode eksperimen, menurut (Arikunto 2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor–faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pre test-post test kontrol group design, digambarkan dengan pola sebagai berikut: Tabel 3. Desain Penelitian Kelompok
Pre test
Perlakuan
Post test
Eksperimen
O1
X1
O3
Kontrol
O2
X2
O4
Keterangan : O1 dan O2 : Pre Test O3 dan O4 : Post Test X1 : Penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek. X2 : Penggunaan Pembelajran Model konvensional.
27
28
C. Alur Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
29 Mulai
Menyusun Bahan Pembelajaran
Desain Pembelajaran Berbasis Proyek
Menyusun Instrumen Penelitian Tidak Tidak
Valid
Valid Ya Ya Pree-Test
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Konvensional
Post-test
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3. Diagram Alur pelaksanaa penelitian
30
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Peneliti. Dari data yang diperoleh siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog terdapat 4 kelas untuk yang mengambil jurusan TKR. 2. Sampel Menurut Arikunto (2006: 134), dalam pengambilan sampel untuk penelitian apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10–15 % atau 2–25 % atau lebih,tergantung setidak – tidaknya dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan biaya. b. Luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, dengan sampel yang lebih besar, maka hasilnya akan lebih baik. Karena subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR mata pelajaran perbaiakan sistem pengapian, peneliti mengambil
dua
kelas
sebagai
sampel
untuk
memudahkan
dalam
pembelajaran, pengambilan sampel dilakukan secara random sampling/acak dengan memilih dua kelas dari 4 kelas yang ada. Random sampling itu sendiri dilakukan dengan cara menuliskan nama kelas di potongan kertas kecil
31
sebanyak 4 kelas yaitu kelas XI TKR 1, XI TKR 2, XI TKR 3, XI TKR 4, kemudian kertas tersebut digulung secara acak. Terakhir kertas tersebut diambil dengan mata tertutup dengan ketentuan kertas yang diambil pertama adalah sebagai kelas Kontrol dan kertas yang diambil kedua adalah kelas eksperimen. Berdasarkan hasil random sampling diperoleh kelas sebagai sampel adalah kelas XI TKR 1 dan XI TKR 2, dimana kelas XI TKR 1 sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI TKR 2 sebagai kelas Kontrol. E. Variabel Penelitian Secara teoritik variabel penelitian ini adalah hasil belajar kompetensi
perbaikan
sistem
pengapian
elektronik.
Adapun
secara
operasional hasil belajar tersebut ditunjukkan oleh nilai hasil belajar pemeriksaan sistem pengapian, cara kerja sistem pengapian, masalahmasalah yang ada pada sistem pengapian dan cara perbaikannya. F. Langkah–langkah Eksperimen Agar hasil penelitian bias dimaksimalkan dan belajar dengan lancer maka perlu dijelaskan langkah–langkah eksperimen, langkah–langkah eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pembuatan desain proyek. 2. Penyusunan soal tes. 3. Memvalidasi soal tes. 4. Pengujian hasil belajar dengan tes pada objek penelitian (pre test). 5. Proses belajar mengajar metode pembelajaran berbasis proyek dan metode pembelajaran konvensional pada perbaikan sistem pengapian.
32
6. Pengujian hasil belajar dengan tes (post test) pada dua kelompok yang mendapatkan
pembelajaran
berbasis
proyek
dan
pembelajaran
konvensional. 7. Membandingkan hasil pree test dan post test. 8. Menarik kesimpulan hasil belajar. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan beberapa metode pengumpulan data yang dianggap tepat dan sesuai dengan permasalahan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah: 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto 2006 : 231). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama– nama siswa yang akan menjadi sempel. 2. Metode Test Menurut (Arikunto 2006 : 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut (Arikunto 2006 : 150) metode test apabila ditinjau dari objek yang dievaluasi atau dites ada beberapa bentuk dan jenis tes, diantaranya : a. tes
kepribadian
atau
personality
test,
yang
digunakan
untuk
mengungkapkan kepribadian seseorang. Disini yang diukur bisa self-
33
concept, kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya. b. Tes intelegensi atau intelligence test yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya. c. Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang. d. Tes sikap atau attitude test, yang sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang. e. Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dari bentuk dan jenis tes yang diuraikan di atas, dalam penelitian ini digunakan tes prestasi belajar atau achievement test. Sehingga dalam hal ini yang diukur adalah pencapaian penguasaan materi siswa tentang perbaikan sistem pengapian. H. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan soal tes berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 50 butir soal dan disediakan 5 alternatif jawaban yaitu, A, B, C, D, E. Tes diberikan sebanyak 2 kali yaitu tes sebelum diberikan perlakuan (treatment) atau pree test dan tes setelah dberikan perlakuan atau post test. Sebelumdi ujikan pada para siswa, dilakukan serangkaian analisis
34
yang berupa tes validitas serta uji judgment oleh ahli yaitu guru mata diklat perbaikan sistem pengapian. I. Penilaian Alat Ukur Setelah perangkat tes disusun terlebih dahulu soal diuji cobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada siswa kelas XI di SMK Al Hikmah 1 Brebes sebanyak 38 siswa yang sudah memdapatkan pembelajaran perbaikan sistem pengapian. Setelah itu soal– soal dianalisa untuk mengetahui soal–soal yang valid, reabilitas dan memenuhi indeks kesukaran. 1. Validitas Alat ukur Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yangdigunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas merupakan suatuskala untuk menunjukan suatu tes akan mengukur sesuai dengan yang hendak diukur, sehingga dapat tercapai prinsipsuatu tes yaitu valid dan tidak universal. Agar tujuan daripenelitian dapat tercapai dengan menggunakan tes yang telah valid untuk bidang ini. Validitas dengan rumus product moment :
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi (korelasi validitas)
n
= jumlah subjek
∑X
= Jumlah Skor setiap butir soal (yang benar)
∑X²
= Jumlah kuadratSkor setiap butir soal (yang benar)
35
∑Y
= Jumlah Skor total
∑Y²
= Jumlah Kuadrat skor total (Arikunto, 2008:72)
Dimana butir soal dengan korelasi di atas 0,3 dipandang sebagai butir tes yang baik (Surapranata, 2004: 64) Tabel 4. hasil uji validitas tes kompetensi perbaikan sistem pengapian No
Kriteria
No soal
Jumlah
1
Valid
1,3,5,6,7,8,10,11,12,14,16,17,18,19,21,23,25,28,29,30,
31 soal
31,33,34,37,38,39,41,43,46,48,50 2
Tidak
2,4,9,13,15,20,22,24,26,27,32,35,36,40,42,44,45,47,49
19 soal
Valid
2. Pengujian tes yang penting lainnya adalah reliabilitas Reliabilitas merupakan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian
memiliki
reliabilitas
yang
tinggi
menunjukan
pengaruh
padakesalahan tes semakin berkurang. Rumus yang digunakanadalah dengan spearmen brown yaitu
Keterangan : r11
= reliabilitas
k
= Banyaknya butir soal
Vt
= Varians total
36
M
= skor rata - rata (Arikunto, 2006 : 185)
Kriteria yang digunakan untuk menetapkan reliabillitas instrument yang dianggap handal adalah koefesian reliabilitas > 0,7. Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus K-R 21 soal uji instrument mempunyai nilai 0,967. Karena reliabilitas = 0.967 > kriteria = 0,7 maka soal instrument tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. 3. Tingkat kesukaran soal
Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dalam penelitian ini criteria yang digunakan adala sebagai berikut : 0.00 ≤ P ≤ 0.30 = butir soal susah 0.30 ≤ P ≤ 0.70 = butir soal sedang 0.70 ≤ P ≤ 1.00 = butir soal mudah (Arikunto, 2006 : 209)
37
Tabel 5. uji tingkat kesukaran soal tes kompetensi dasar perbaikan sistem pengapian No
Kriteria
1
Sukar
2
Sedang
Nomor Soal
Jumlah
6,10,13,20,48
5
1,2,3,5,7,8,9,12,14,17,18,21,23,24,25,28,29,30,31,3
31
2,34,37,39,40,41,42,43,46,47,49,50 3
Mudah
4,11,15,16,19,22,26,27,33,35,36,38,44,45
14
4. Daya Pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya pembeda soal essai dengan cara menghitung perbedaan dua rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah untuk tiap-tiap item. Rumus yang digunakan adalah: t=
(MH – ML) ∑x12 + ∑x22 ni (ni – 1)
(Zaenal Arifin, 1991: 141)
Keterangan: t MH ML
: daya pembeda item tes : rata-rata dari kelompok atas : rata-rata dari kelompok bawah
∑x12 : jumlah kuadrat deviasi individu kelompok atas ∑x22 : jumlah kuadrat deviasi individu kelompok bawah
38
ni N
: Jumlah responden pada kelompok atas atau bawah (27% x N) : Jumlah seluruh responden Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t tabel dengan taraf 5%.
Jika thitung >ttabel maka soal signifikan. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan ringkasan pada tabel berikut: Tabel 6. Ringkasan Daya Pembeda Soal Ujicoba No Kriteria Nomor soal 1,3,5,6,7,8,10,11,12,14,16,1 7,18,19,23,24,26,28,29,30,3 1 Signifikan 1,34,36,37,38,39,40,41,42,4 3,45,46,47,49,50 2,4,9,13,15,20,21,22,24,27,3 2 Insignifikan 2,33,35,44,48
Jumlah 35
15
J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen, kedua kelompok diberikan tes awal (pre test) terlebih dahulu. Pre test ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang akan diberi pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan kelompok yang tidak diberi pembelajaran berbasis proyek (kelompok kontrol). Hasil pengukuran pre test yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut diharapkan dapat menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang tidak berbeda. Uji yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal kedua kelompok menggunakan uji-t. rumus yang digunakan sebagi berikut :
39
Keterangan : Xˡ
= Rerata kelompok eksperimen
X²
= Rerata kelompok kontrol
N1
= Jumlah subjek kelompok eksperimen
N2
= Jumlah subyek kelompok kontrol
S
= Simpangan
(Sudjana, 2005 : 239) Hipotesis yang dicari adalah tidak ada perbedaan hasil pre test antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen dan hipotesis nol diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel. 2. Analisi Tahap Akhir Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol maka perlu adanya tes untuk mengambil data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari data hasil belajar tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui mana yang hasilnya lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisi data yang digunakan adalah :
40
a. Analisi Deskriptif Analisis Deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar saat menggunakan metode konvensional dengan pembelajaran berbasis proyek. Untuk tujuan tersebut, maka akan dibandingkan rata – rata hasil belajar dari kedua metode tersebut dengan menggunakan rumus :
Keterangan : X = Mean / nialai rata – rata Fi = frekuensi kelas Xi = Tanda kelas interval b. Uji Normalitas Uji
normalitas
dimaksudkan
untuk
mengetahui
apakah
data
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan rumus chi-kuadrat.
Keterangan: X² = Chi-kuadrat O = Frekuensi Pengamatan E = Frekuensi yang diharapkan
41
K = Banyaknya kelas interval (Sudjana 2005 : 274) Selanjutnya harga X² data yang diperoleh dibandingkan dengan X² tabel dengan (dk) = K – 3 dan taraf signifikan 0.05. Distribusi data yang diujikan akan berdistribusi normal jika X² data < X² tabel. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan, untuk mengetahui bahwa kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) memiliki varians yang sama atau penguasaan yang homogen. Rumus yang digunakan :
Keterangan : Vb = varians yang lebih besar Vk = varians yang lebih kecil (Arikunto, 2008 : 178) d. Uji Hipotesis Bila hasil test yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus :
(Arikuinto, 2008:56) Keterangan :
42
X1
= mean sampel kelompok eksperimen
X2
= mean sampel kelompok kontrol
n1
= jumlah anggota sampel kelas eksperimen
n2
= jumlah anggota sampel kelas eksperimen
S
= simpangan
Hipotesis yang diuji adalah: pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian. Pernyataan uji analisi uji t–test adalah hipotesis diterima jika 1
dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2-2).
43
K. Desain Pembelajaran berbasis proyek untuk kelas XI TKR 1 Berdasarkan kegiatan pengajar dan siswa dalam pendekatan pembelajaran berbasis proyek, maka pembelajaran berbasis proyek yang akan dibuat dalam kompetensi perbaikan sistem pengapian terbagi dalam tiga tahapan yakni persiapan, pembelajaran dan evaluasi, tetapi dari tiga tahapan tersebut dapat dideskripsikan menjadi enam tahapan sebagai berikut : a) Persiapan Pengajar merancang desain atau membuat kerangka proyek yang bermanfaat dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan seperti silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi perbaikan sistem pengapian. Hal ini akan mendukung keberhasilan siswa dalam menyelesaikan suatu proyek dan cukup membantu dalam menjawab pertanyaan, beraktifitas dan berkarya. Kerangka menjadi sesuatu yang penting untuk dibaca dan digunakan oleh siswa. Oleh karenanya, pengajar harus melakukan perannya dengan baik dalam menganalisa dan mengintegrasikan kurikulum, mengumpulkan pertanyaan, mencari sumber yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan proyek. b) Penugasan / Menentukan Topik Sesuai dengan tugas proyek yang diberikan oleh pengajar maupun pilihan sendiri, siswa akan memperoleh dan membaca kerangka proyek, lalu berupaya mencari sumber yang dapat membantu. Dengan berdasar pada referensi atau sumber yang berisi materi relevan, siswa dengan cepat dan langsung mendapatkan materi yang berkualitas yang sesuai dengan
44
kebutuhan proyek. Lalu siswa berupaya berpikir dengan kemampuannya berdasar pada pengalaman yang dimiliki, membuat pemetaan topik, dan mengembangkan gagasannya dalam menentukan sub topik suatu proyek. c) Merencanakan Kegiatan. Siswa bekerja dalam proyek kelompok dalam satu kelompok terdapat 7 siswa. Siswa menentukan kegiatan dan langkah yang akan diambil sesuai dengan sub topiknya, merencanakan waktu pengerjaan dari semua sub topik. Jika bekerja dalam kelompok, tiap anggota harus mengikuti aturan dan memiliki rasa tanggung jawab. d) Investigasi
dan
Penyajian.
Investigasi disini termasuk kegiatan : menanyakan pada ahlinya melalui investigasi langsung dan saling tukar pengalaman dan pengetahuan serta melakukan penguji cobaan. Dalam perkembangannya, terkadang berisi observasi, eksperimen. Diskusi dapat dilakukan secara sinkron dan asinkron. Lalu penyajian hasil dapat berupa gambar, tulisan, dan lain-lain. Pengajar berkomunikasi untuk memantau kegiatan dan prestasi yang dicapai oleh siswa. e) Finishing. Siswa membuat laporan, presentasi, gambar, dan proyek. Sebagai hasil dari kegiatannya. Lalu pengajar dan siswa membuat catatan terhadap proyek untuk pengembangan selanjutnya. Peserta menerima feedback atas apa yang dibuatnya dari kelompok, dan pengajar. Fasilitas feedback kelompok lainpun disajikan untuk memungkinkan setiap individu secara
45
langsung berkomentar dan memberikan kontribusi, dan agar dilihat dan bermanfaat bagi orang lain. f) Monitoring/Evaluasi. Pengajar menilai semua proses pengerjaan proyek yang dilakukan oleh tiap siswa berdasar pada partisipasi dan produktifitasnya dalam pengerjaan proyek.
Gambar 4. diagram tahapan dalam Pembelajaran Berbasis Proyek. (http://yudipurnawan.wordpress.com)
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. hasil uji tes awal (pre-test) Pre test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek dan metode pembelajaran konvensional. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan awal kedua kelompok tersebut. Tabel 7. uji kesamaan data Pre-test Kelompok
Rata – rata
Eksperimen
48,55
Kontrol
46,93
t- hitung
t-tabel
Kriteria Tidak
0,70
2,00 Berbeda
Sumber : data hasil penelitian 2013 Berdasarkan hasil uji t terhadap data pre test pada tabel di atas diperoleh nilai t-tabel = -2,00 ≤ t-hitung = 0,70 ≤ t-tabel = 2,00 pada α = 5% dengan dk = 56. Dari hasil ini dapat diputuskan bahwa sebelum dilakukan bahwa sebelum dilakukan pembelajaran kedua kelompok memlilki kemampuan yang sama. Hasil ini dapat dijadikan sebagi acuan bahwa adanya perbedaan pada hasil post test nantinya dari hasil perlakuan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang berbeda.
46
47
2. Hasil uji tes akhir (Post-test) Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hasil setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Untuk itu diperlukan tes untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan biasanya disebut post test. Data post test tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui hasil manakah yang lebih baik, apakah kelas Kontrol atau kelas eksperimen. Analisis yang digunakan adalah: a. Deskripsi data hasil tes akhir (Post test) Berdasarkan post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 8. deskripsi data hasil post test Std. Kelompok
N
Minimum
Maximum
Mean Deviasi
Eksperimen
29
63
90
80,14
6,66
Kontrol
29
63
83
73,17
7,00
Sumber : data hasil penelitian 2013 Tabel di atas menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek memperoleh rata–rata hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar (80,14) dengan nilai tertinggi (90), nilai terendah (63) dan standar deviasi (6,66) sedangkan pada kelompok Kontrol setelah dilakukan
48
pembelajaran konvensional memperoleh rata–rata hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar (73,17) dengan nilai tertinggi (83), nilai terendah (63) dan standar deviasi (7). Berdasarkan
hasil
tersebut
menunjukan
bahwa
hasil
belajar
kompetensi perbaikan sistem pengapian pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kelompok Kontrol yang mendapatkan metode pembelajaran konvensional. b. Uji Normalitas Data Uji Normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov-smirnov. Data yang dikatakan normal jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf kesalahan 5% atau 0,05. Adapun uji normalitas data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada berikut . Tabel 9. hasil uji normalitas data Sumber Data
X² hitung
X² tabel
Kriteria
Eksperimen
5,35
11,07
Normal
Kontrol
7,83
11,07
Normal
Eksperimen
9,77
11,07
Normal
Kontrol
7,94
11,07
Normal
Pre test
Post test
Sumber : data hasil penelitian 2013 Uji normalitas data pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol yang telah terangkum pada tabel di atas memperoleh nilai
49
X² hitung ˂ X² tabel = (11,07) untuk α = 5% dengan dk = 5. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data pre test dan post test pada kelompok eksperimen maupun Kontrol berdisbrusi normal. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji- t. c. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji levene’s test ata uji F. Data dikatakan homegen jika F-hitung memiliki signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan 5% atau 0,05. Apabila data hasil penelitian homogen, maka untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji homogenitas data hasil belajar koompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada berikut. Tabel 10. hasil uji Homogenitas Data Sumber Data
F-hitung
F-tabel
Kriteria
1,68
2,13
Homogen
1,10
2,13
Homogen
Eksperimen Pre test Kontrol Eksperimen Post test Kontrol Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan dua varian atau uji F pada tabel di atas menunjukan bahwa untuk data pre test dan post test memperoleh nilai F-hitung ˂ F-tabel = (2,13) pada α= 5%
50
dengan dk = (28:28). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pre test dan post test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya baik untuk data hasil pre test maupun data hasil post test dapat digunakan t pada equal variances assumed. d. Uji data post test Hasil uji data post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol pada siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 11. hasil uji perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol Kelompok
Rata – rata
Eksperimen
80,14
Kontrol
t-hitung
t-tabel
Kriteria
3,88
1,67
Signifikan
73,17
Sumber : data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek pada kelompok eksperimen dan metode pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol diperoleh nilai t-hitung = 3,88 ˃ t-tabel = 1,67 pada α = 5% dengan dk = 56. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang mengatakan: “Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem Pengapian elektronik dengan menggunakan Penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)”, diterima.
51
Pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,20% yang lebih besar dari batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu 85% sedangkan pada kelompok Kontrol yang mendapatkan metode pembelajaran konvensional mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 44,82% yang masih dibawah batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan 85%. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada kelas Kontrol rata – rata hasil belajar pada pre test mencapai (46,93) dan setelah diberikan metode pembelajaran konvensional meningkat menjadi (73,17), sehingga pada kelas Kontrol setelah diberikan metode pembelajaran konvensional mengalami peningkatan rata – rata mencapai (26,98) dan pada kelas eksperimen rata – rata hasil belajar pre test mencapai (48,55) dan setelah diberikan pembelajaran berbasis proyek meningkat menjadi (80,14), sehingga pada kelas eksperimen setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek mengalami peningkatan rata –rata mencapai (31,59). Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek efektif untuk pembelajaran perbaikan sistem pengapian pada siswa kelas XI TKR karena dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai ketuntasan belajar.
52
B. Pembahasan Siswa SMK Al hikmah 1 Sirampog dalam Pembelajarannnya masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yang membuat siswa sibuk mencatat materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam pembelajaran akhirnya hanya menerima secara verbalisme. Pembelajaran yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreatifitas siswa. Penggunaan beberapa metode dan media yang tepat dimungkinkan dapat mengatasi masalah tersebut. Penggunaan beberapa metode dan media yang tepat dapat dimungkinkan mengatasi masalah tersebut. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam mata pelajaran tersebut di atas disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain kurangnya media yang memadai sebagai sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa tentang cara melakukan perbaikan sistem pengapian kurang maksimal. Thomas dalam Wena (2011: 144) Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Dalam hal ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam membuat proyek sistem pengapian elektronik cdi ac. Dalam tahapannya ada 4 kelompok yang membuat proyek sistem pengapian elektronik cdi ac. Kelompok tersebut harus merancang dan mendesain proyek sistem pengapian elektronik cdi ac dan
di
presentasikan
dihadapan
kelompok
lain,
setelah
selesai
53
menpresentasikan hasil diskusinya kelompok tersebut membuat proyek sistem pengapian. Hasil analisa tahap awal dari hasil pre test antara dua kelompok yaitu antara kelas Kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvensional dengan kelas eksperimen yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek menunjukan bahwa kemampuan awal dari dua kelompok tersebut adalah sama. Sehingga dengan tidak adanya perbedaan kemampuan awal maka kedua kelompok tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria untuk diberikan penelitian lebih lanjut. Hasil analisis deskriptif post test untuk kelompok yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek menunjukan peningkatan yang lebih tinggi dari pada kelompok metode pembelajaran konvensional. Peningkatan ini dimungkinkan dengan metode pembelajaran berbasis proyek yang lebih variatif dan siswa tidak merasa abstrak lagi dengan materi yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis proyek yang menerapkan
sebuah
model
pembelajaran
yang
inovatif,
dan
lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan – kegiatan yang kompleks. (Wena 2011: 145). Sebaliknya hasil analisis deskriptif post test untuk kelas Kontrol yang diberikan metode pembelajaran konvensional menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut dimungkinkan karena siswa yang diberikan pembelajaran konvensional merasa kekurangan media pembantu yang
54
memadai sebagai sarana pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang bervariasi yang menyebabkan pemahaman siswa tentang cara perbaikan sistem pengapian elektronik cdi ac kurang maksimal. Bukti ini semakin memperkuat bahwa metode pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada metode pembelajaran konvensional. Dari hasil analisis uji t bahwa sebelum dilakukan pembelajaran dua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama dan setelah adanya perlakuan terjadi peningkatan hasil belajar. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai dasar bahwa peningkatan pada hasil post test benar – benar dari hasil perlakuan dan bukan akibat kondisi awal siswa yang beda. Penelitian ini bila diperhatikan ternyata peningkatan hasil belajar kemampuan siswa dalam memahami materi perbaikan sistem pengapian elektronik pada kedua kelompok untuk siswa yang diberikan metode pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen untuk siswa yang diberikan
pembelajaran
berbasis
proyek
adalah
adanya
perlakuan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penngkatan hasil belajar. Melihat dari berbagai kelebihan yang dimiliki pembelajaran berbasis proyek di atas sangat memungkinkan bagi guru untuk membuat bahan ajar yang menarik siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek sehingga peran guru secara verbal guna menyampaikan materi dapat dikurangi. Namun demikian dengan berkurangnyaperan guru dalam pembelajaran melalui metode pembelajaran berbasis proyek menuntut siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang
55
diserap siswa sangat bergantung pada keaktifan siswa dalam melihat dan mendengarkan materi pelajaran yang dijelaskan melalui pembelajaran berbasis proyek.
56
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : a) Rata–rata hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk siswa yang diberikan metode pembelajaran berbasis konvensional di SMK Al hikmah 1 Sirampog mencapai (73,17). Pada pembelajaran konvensional yang mendapatkan nilai kompeten 44,82% yaitu sebanyak 13 siswa dan yang tidak kompeten sebanyak 51,12% dengan jumlah 16 siswa. Rata–rata hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian untuk siswa yang diberikan metode pembelajaran berbasis proyek di SMK Al hikmah 1 Sirampog mencapai 80,14%. Pada pembelajaran berbasis proyek yang mendapatkan nilai nilai kompeten sebanyak 86,20% yaitu sebanyak 25 siswa dan siswa yang tidak kompeten sebanyak 13,80% yaitu sebanyak 4 siswa. b) Ada perbedaan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian setelah menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog.
56
57
B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa saran dari penulis yaitu sebagai berikut : a) Mengingat
penggunaan
pembelajaran
berbasis
proyek
terbukti
meningkatkan hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian siswa. Kepada para pengajar di SMK berstandar nasional disarankan untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek pada kompetensi perbaikan sistem pengapian. b) Perlu adanya penelitian lanjutan untuk populasi yang lebih besar dengan kondisi kelas yang beragam dan dengan anggaran praktikum yang memadai sehingga simpulan penelitian dapat berlaku untuk ruang lingkup yang lebih luas .
58
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar – dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Febriyanti, Nur Kartika. 2012. Eksperimen penerapan model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata diklat menggambar dekorasi. Skripsi Sarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan Ginanjar, Gigin. 2010. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Skripsi Sarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan Murdani. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMK 5 N Bengkulu. Skripsi Sarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan Nugraha, Beni. 2005. Sistem Pengapian. Yogyakarta: FT UNY Purnawan, Yudi. 2007. http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/12/18/deskripsimodel-pbl-pembelajaran-berbasis-proyek/ diunduh tanggal 5 november 2012 jam 16.15 Saputra, S.A. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: FPTK UPI Saputra, S.A. 2007. Statistika. Bandung: FPTK UPI Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjono, Anas. 1992Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajawaliPres Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sumiran. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Kuliah Programable Lojic Kontroler untuk meningkatkan Penguasaan Konsep dan Ketrampilan Pemograman Bagi Mahasiswa. Tesis Program Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutiman. 2011. Sistem pengapian Elektronik. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama
59
Wasis, Pribadi. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek untuk menigkatkan kualitas belajar praktik industry S1 PTB. Malang: UNM Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara
60
LAMPIRAN 1 DAFTAR SISWA SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Kelas : XII TKR 3 Wali Kelas : Haryoto, BA Nomor Nama Siswa Urut Induk 1 6309 Adi Purnomo 2 6310 Ahmad Hasim Asari 3 6312 Akhmad Al Mubasir 4 6313 Akhmad Subekhi 5 6314 Amani 6 6271 Arif Hidayat 7 6315 Bambang Kuryanto 8 6272 Berri Purnomo 9 6273 Fahrurozi 10 6274 Fajar Arta Wijaya 11 6275 Fa’lan Abdillah 12 6276 Ibnu Zukafambudi 13 6277 Imron Fauzi 14 6278 Lukman Nasrullah 15 6280 M. Alvi Sahri 16 6281 M. Joko Supriyanto 17 6282 M. Riqqi 18 6283 M. Subhan Aziz 19 6284 M. Imam Subhi 20 6285 M. Tedi Munasik 21 6286 Maulana Akhsan 22 6287 Moh. Mifthudin 23 6288 Mohamad Rafi Ardiwinoto 24 6289 Muhamad Hasan Sofi 25 6270 Muhamad Qoharudin 26 6272 Muhamad Tohirin 27 6273 Muhammad Abdul Mufti 28 6274 Muhammad Faikar Auvan 29 6275 Muhammad Fajrul Himawan 30 6276 Muhammad Labib 31 6278 Muhammad Subiyantoro 32 6279 Nisbahul Mundir 33 6280 Pakih Kokoh Santoso 34 6281 Riki Alam Mutropin 35 6301 Rinfian Zulfan Assidiq 36 6302 Roni Meliansyah 37 6304 Samsul Qodri 38 6305 Shohib Bahril Hikam
61
LAMPIRAN 2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN Gedung E1 Lt. 2 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508035
SOAL UJI COBA TES PEMAHAMAN SISTEM PENGAPIAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Alokasi Waktu
: Perbaikan Sistem Pengapian : SMK : 90 menit
PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban 2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf pada lembar jawaban A B. C. D. E. 3. Cara mengganti jawaban yang salah A B. C. D. E. 4. Periksalah jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas 5. Selamat mengerjakan. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia!
62
1. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini,system yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah: a. Sistem pengapian b. Sistem pengisian c. Sistem pemindah tenaga d. Sistem penerangan e. Sistem starter 2. Dalam perkembangannya sistempengapian dibagi menjadi 2,antara lain: a.Konvensional dan mekanik b.konvensional dan elektronik c.konvensional dan elektrik d.konvensional dan listrik e.konvensional dan potensial 3. Berikut adalah urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah: a. Bateray – kuncikontak – fuse – resistor – coil – distributor – busi b. Bateray – fuse – kuncikontak – coil – distributor – busi c. Bateray – fuse – resistor – coil – distributor – busi d. Bateray – kuncikontak – coil – distributor – busi e. Bateray – kuncikontak – resistor – coill – distributor – busi 4. Dibawah ini adalah komponen – komponen system pengapian,kecuali: a. Bateray b. Lampu c. Distributor d. Kondensor e. Busi 5. Di dalam coil pengapian terdapat berapa rangkaian: a. Satu rangkaian b. Dua rangkaian c. Tiga rangkaian d. Empat rangkaian e. Lima rangkaia 6. Nama rangkaian di dalam coil pengapian adalah a. Primer b. Sekunder c. Resistor d. Sekunder dan resistor e. Primer dan sekunder 7. Di dalam coil terdapat dua buah rangkaian yaitu: a. Primer dan resistor b. Sekunder dan resistor c. Positif dan negative d. Seri dan parallel e. Primer dan sekunder 8. Coil dalam system pengapian berfungsi untuk: a. Menaikan tegangan dari bateray b. Menurunkan tegangan dari bateray
63
c. Menstabilkan tegangan dari bateray d. Mengecilkan tegangan dari bateray e. Mengalirkan tegangan dari bateray 9. Di dalam coil dengan external resistor terdapat berapa terminal: a. 1 teminal b. 2 terminal c. 3 terminal d. 4 treminal e. 5 terminal 10.Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu: a. Terminal positif,negative dan R b. Terminal positif,negative dan B c. Terminal positif,negative dan S d. Terminal possitif,negative dan T e. Terminal positif,negative 11.Proses naiknya tegangan di dalam coil sering disebut dengan proses a. Elektrik b. Elektrodinamik c. Elektroinduction d. Elektromagnetik e. Elektronika 12. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam kondisi: a. Membuka sebagian b. Menutup sebagian c. Membuka dan menutup d. Membuka e. Menutup 13.Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell: a. Besar b. Kecil c. Tetap d. Berubah e. Jawaban a,b,c dan d salah 14. Apabila celah kontak point kecil maka sudut dwell: a. Besar b. Kecil c. Tetap d. Berubah e. Jawaban a,b,c dan d benar 15. Bila celah kontak point sempit maka sudut dwell besar ini berarti a. Kontak point terbuka lebih cepat b. Kontak point terbuka lebih lambat c. Kontak point tetutup cepat d. Kontak point tertutup lambat e. Kontak point terbuka dan tertutup lebih cepat
64
16.Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri dari dua buah pemberat yang mempunyai titik tumpu pada bagian bawah distributor adalah: a. Pengendali pengapian vacuum b. Pengendali pengapian centrifugal c. Pengendali pengapian potensial d. Pengendali pengapian advancer e. Jawaban a,b,c dan d benar 17. Mekanisme untuk memajukan pengapian yang terdiri atas unit diaphragma vacuum adalah: a. Pengendali pengapian vacuum b. Pengendali pengapian centrifugal c. Penendali pengapian potensial d. Pengendali pengapian advancer e. Jawaban a,b,c dan d salah 18. Jika campuran bahan bakar kaya dan tekanan kompresi tinggi maka sewaktu disulut akan: a. Merambat kesegala arah b. Terbakar sebagian c. Tidak terbakar d. Cepat terbakar e. Susah terbakar 19. Jika campuran bahan bakar miskin dan tekanan kompresi rendah maka sewaktu disulut akan: a. Terbakar sebagian b. Tidak terbakar c. Mudah terbakar d. Cepat terbakar e. Lambat terbakar 20. Bila beban mesin ringan maka pembukaan throttle valve juga kecil sehingga kevacuman di dalam intake manifold menjadi a. Berkurang b. Bertambah c. Tetap d. Berubah e. Jawaban a,b,c dan d salah 21.Salah satu komponen dari system pengapian yang berfungsi menghasilkan bunga api dengan menggunakan tegangan tinggi yang dihasilkan coil adalah: a. Bateray b. Resistor c. Coil d. Distributor e. Busi 22.Pada busi terdapat dua buah elektroda yaitu: a. Atas dan bawah
65
b. Atas dan samping c. Tengah dan samping d. Bawah dan tengah e. Bawah dan samping 23.Salah satu dari elektroda pada busi yang berfungsi mengalirkan arus listrik dari distributor adalah: a. Atas b. Tengah c. Bawah d. Samping e. Jawaban a,b,c dan d salah 24.Salah satu bagian dari busi yang berfungsi untuk mencegah bocornya arus listrik tegangan tinggi adalah: a. Konduktor b. Regulator c. Komutator d. Isolator e. Selector 25.Kemampuan meradiasikan sejumlah panas oleh busi merupakan pengertian dari a. Nilai panas busi b. Nilai busi c. Kapasitas busi d. Daya kerja busi e. Nilai isolator busi 26.Busi yang berwarna hitam dan kering menandakan …. a. mesin terlalu panas karena campuran bahan bakar yang kurus b. minyak pelumas masuk ke ruang bakar c. campuran udara yang masuk ke ruang bakar terlalu banyak d. campuran terlalu kaya sehingga panas pada busi tidak tepat e. mesin dalam keadaan baik tingkat panas busi tepat 27.Dalam sistem pengapian elektonik, CDI adalah a.Capasitor Distributor Ignition b.Capasitor Discharge Ignition c.Capasitor Dichange Ignition d.Capasity Discharge Ignition e.Capasity Dischange Ignition 28.Arus bolak – balik adalah salah satu sistem pengapian elektronik atau dicebut: a.AC b.DC c.AC dan DC d.AD e.Semuanya salah 29.Yang bukan termasuk keuntungan system pengapian elektronik adalah: a.tidak menggunakan kontak poin
66
b.tidak memerlukan perawatan kontak c.percikan bunga api lebih besar d.saat pengapian lebih tepat e.durasi bunga api terlalu singkat 30.Komponen system pengapian cdi ac adalah: a.alternator-cdi-coil-busi b.alternator-coil-cdi-busi c.alternator-busi-cdi-coil d.alternator-cdi-busi-coil e.busi-alternator-coil-cdi 31.Berdasarkan pencatu dayanya, system pengapian cdi dibagi menjadi: a.2 b.3 c.4 d.5 e.6 32.Secara umum busi dibagi menjadi: a.busi panas dan busi temperature b.busi panas dan busi bertekanan c.busi panas dan busi dingin d.busi dingin dan busi temperature e.busi dingan dan busi bertekanan 33.Fungsi anternator pada system pengapian cdi ac adalah: a.untuk mengubah energy mekanis yang didapat dari putaran mesin menjadi tenaga listrik b.untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis c.untuk mengubah energi mekanis menjadi energi potensial d.untuk mengubah energy mekanis ke energy panas e.untuk mengubah energy panas menjadi energy mekanik 34.Pengukuran celah elektroda standarnya adalah : a.0,3 – 0,4 mm b.0,4 – 0,5 mm c.0,6 – 0,8 mm d.0,9 – 1 mm e.1 – 1,2 mm 35.Sumber tegangan pada system pengapian elektronik cdi ac adalah: a.baterai b.coil c.busi d.alternator e.distributor 36.Dalam system pengapian cdi kontak platina diganti dengan: a.thyristor switch b.resistor c.igniton switch d.capasitor
67
e.rectifier 37.Salah satu keuntungan system pengapian cdi adalah a.tegangan yang dihasilkan kecil b.busi mudah rusak c.sensitif terhadap air d.mudah terbakar e.tegangan yang dihasilkan besar 38.Pada system pengapian cdi dc sumber arus listrik adalah: a.alternator b.coil c.baterai d.magnet e.busi 39.Pada system pengapian elektronik cdi dc aliran arusnya adalah: a.searah b.bolak – balik c.berlawanan d.bolak – balik dan searah e.searah dan berlawanan 40.Memeriksa kabel tegangan tinggi dari retak – retak atau kebocoran dengan: a.tes kebocoran pengapian b.tes percikan pengapian c.tes tegangan pengapian d.tes hambatan pengapian e.tes kelistrikan 41.Yang bukan basic sirkuit cdi ac adalah: a.capasitor b.thyristor switch c.rectifier d.pick up coil e.ignition switch 42.Saat memeriksa baterai hal apa saja yang harus diperiksa kecuali: a.memeriksa jumlah cairan baterai b.memeriksa berat jenis baterai c.memeriksa selang ventilas d.memeriksa tegangan baterai e.memeriksa hambatan baterai 43.Yang bukan diperiksa ketika memeriksa koil pengapian adalah: a.memeriksa tahanan kumparan primer b.memeriksa tahanan kumparan sekunder c.memeriksa kabel tegangan tinggi d.memeriksa kebocoran kumparan e.memeriksa hambatan kumparan 44.Ciri – ciri busi normal adalah: a.berkerak dan berwarna putih didaerah elektrodanya
68
b.ujung insulator dan elektrodanya berwarna coklat atau ke abu – abuan c.ujung insulatornya berwarna hitam d.ujung insulatornya berwarna putih mengkilap e.ujung insulatornya berwarna hitam dan basah 45.Dalam alaternator terdapat komponen: a.magnet dan kelistrikan b.magnet dan kumparan pembangkit c.magnet dan coil d.magnet dan kumparan e.magnet dan cdi 46.Fungsi kunci kontak pada system pengapian adalah: a.untuk membangkitkan listrik b.sebagai pemutus arus c.sebagai penerus arus d.sebagai saklar utama untuk menghubungkan dan memutuskan kelistrikan e.sebagai pengalur kelistrikan 47.Fungsi kondensor pada system pengapian adalah: a.untuk menyerap loncatan bunga api pada kontak platina b.untuk memutuskan arus dari platina c.untuk mengalirkan arus pada kontak platina d.untuk membuat arus listrik e.untuk memeriksa arus listrik 48.Ketika kunci kontak di on kan maka arus akan: a.arus listrik akan dihubungkan kesistem pengapian b.arus akan diputuskan kesistem pengapian c.arus akan tetap diam d.arus menjadi kecil e.arus akan menjadi besar 49.Apa fungsi capasitor dalam komponen cdi: a.menampung muatan arus listrik dalam waktu tertentu b.memberikan arus listrik pada waktu tertentu c.mengalirkan arus listrik pada waktu tertentu d.memutuskan arus listrik pada waktu tertentu e.membuat arus listrik pada waktu tertentu 50.Bagian komponen busi yang berfungsi sebagia loncatan bunga api adalah: a.keramik b.besi c.elektroda d.baja e.plastik
70 69
Lampiran 3 LEMBAR JAWAB SOAL TES PEMAHAMAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
SCORE :
NAMA
: ...................................................
KELAS
: ...................................................
NO. ABSEN : ...................................................
1.
A
B
C
D
E
21.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
22.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
23.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
24.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
25.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
26.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
27.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
28.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
29.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
30.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
31.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
32.
A
B
C
D
E
13
A
B
C
D
E
33.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
34.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
35.
A
B
C
D
E
16.
A
B
C
D
E
36.
A
B
C
D
E
17
A
B
C
D
E
37.
A
B
C
D
E
18.
A
B
C
D
E
38.
A
B
C
D
E
19.
A
B
C
D
E
39.
A
B
C
D
E
20.
A
B
C
D
E
40.
A
B
C
D
E
71 70 LAMPIRAN 4
Kisi – Kisi Soal Instrumen Variabel
Hasil Belajar Kompetensi Perbaikan sistem pengapian elektronik
Faktor/Indikator
CI
Pengetahuan dasar tentang sistem pengapian Pengetahuan tentang perbaikan system pengapaian elektronik Pengetahuan tentang cara kerja sistem pengapian elektronik Mengetahui Komponen – komponen sistem pengapian Elektronik Memeriksa sistem pengapian elektronik Memeriksa dan Mengukur cdi dan koil
Jumlah C1 = Pengetahuan AnalisisC5 = Sintesis
1,2
11
17,18
19
26
27
Jumlah Butir 8
8
23
15,16
39,40
41
49
8
9
20,21,22
12,13
48
25
38
9
3,4
5,50
28,29,30
32
47
37
10
33
46
6
44
34
35,36
7
7,10
45
14,31
43
24
42
8
9 C6 = Evaluasi
C2
9
C3
C4
12 C2 = Pemahaman
7
C5
C6
6 C3 = Penerapan
7
50 C4 =
72 71 LAMPIRAN 5
No
Nom e r S oal
Kode 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
UC-37
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
2
UC-38
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
UC-14
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
4
UC-28
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
5
UC-30
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
6
UC-12
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
7
UC-1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
8
UC-15
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
9
UC-10
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
10
UC-9
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
11
UC-4
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
12
UC-36
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
13
UC-29
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
14
UC-25
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
15
UC-13
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
16
UC-16
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
17
UC-21
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
18
UC-19
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
19
UC-2
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
20
UC-20
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
21
UC-8
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
22
UC-24
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
23
UC-7
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
24
UC-32
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
25
UC-31
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
26
UC-18
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
27
UC-34
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
28
UC-17
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
29
UC-6
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
30
UC-23
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
31
UC-26
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
32
UC-27
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
33
UC-33
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
34
UC-11
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
35
UC-5
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
36
UC-35
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
37
UC-3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
38
UC-22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
ItemValidity
Jumlah
19.0
14.0
18.0
27.0
22.0
11.0
21.0
13.0
26.0
11.0
Mp
33.3
30.2
32.7
29.0
32.2
34.9
32.7
34.3
29.8
33.1
Mt
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
p
0.5
0.4
0.5
0.7
0.6
0.3
0.6
0.3
0.7
0.3
q
0.5
0.6
0.5
0.3
0.4
0.7
0.4
0.7
0.3
0.7
pq
0.25
0.23
0.25
0.21
0.24
0.21
0.25
0.23
0.22
0.21 7.78
St
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
rpbis
0.59
0.15
0.49
0.06
0.52
0.51
0.57
0.52
0.20
0.36
rta bel
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
Daya Beda
Kri te ri a
Tingkat
T idak
Valid
T idak
Valid
Valid
Valid
Valid
T idak
Valid
15
7
13
14
14
9
16
10
14
JB B
4
7
5
13
8
2
5
3
12
2
JS A
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
9
JS B
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
DP
0.29
0.00
0.42
0.05
0.32
0.37
0.58
0.37
0.11
0.37
Kri te ri a Kesukaran
Valid
JB A
Cukup
Jelek
Baik
Jelek
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Jelek
Cukup
JB A + JB B
19
14
18
27
22
11
21
13
26
2JS A
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
0.50
0.37
0.47
0.71
0.58
0.29
0.55
0.34
0.68
0.29
IK Kri te ri a
Pros e n tas e
Sedang 50%
Sedang 37%
Sedang 47%
Mudah 71%
Sedang 58%
Sukar
Sedang 29%
55%
Sedang 34%
Sedang 68%
11
Sukar 29%
72 73
Nom e r S o al 11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
29.0
26.0
8.0
12.0
31.0
3 1.0
2 4.0
1 5.0
3 1.0
11 .0
30.7
31.2
26.8
34.4
29.0
3 0.2
3 0.9
3 3.5
3 0.0
32 .6
28.7
28.7
28.7
28.7
28.7
2 8.7
2 8.7
2 8.7
2 8.7
28 .7
0.8
0.7
0.2
0.3
0.8
0.8
0.6
0.4
0 .8
0 .3
0.2
0.3
0.8
0.7
0.2
0.2
0.4
0.6
0 .2
0 .7
0.18
0.22
0.17
0.22
0.15
0 .15
0 .23
0 .24
0 .15
0.21
7.78
7.78
7.78
7.78
7.78
7 .78
7 .78
7 .78
7 .78
7.78
0.46
0.47
-0.13
0.50
0.08
0 .39
0 .37
0 .49
0 .34
0.32
0.325
0 .325
0 .325
0 .325
0 .325
0.325
0.3 25
0.3 25
0.3 25
0.3 25
Valid
Valid
T idak
Valid
T idak
Valid
Valid
Valid
Valid
T idak
18
17
3
11
16
18
16
11
19
11
9
5
1
15
13
8
4
12
7 4
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
0.37
0.42
-0.11
0.53
0.05
0 .26
0 .42
0 .37
0 .37
0.16
Cukup
Baik
Jelek
Baik
Jelek
Cuk up
Baik
Cukup
Cukup
Jelek
29
26
8
12
31
31
24
15
31
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
0.76
0.68
0.21
0.32
0.82
0 .82
0 .63
0 .39
0 .82
0.29
Mudah 76%
Sedang 68%
Sukar
Sedang 21%
32%
Mudah 82%
Mudah 8 2%
Sedang 6 3%
Sedang 3 9%
Mudah 8 2%
11
Sukar 29 %
73 74
Ite m N 21 22 23 24 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 2 .0 3 4 .0 1 6 .0 1 5 .0 2 5 .0 3 2 .8 2 8 .6 3 1 .8 3 1 .7 3 0 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 0 .3 0 .9 0 .4 0 .4 0 .7 0 .7 0 .1 0 .6 0 .6 0 .3 0 .2 2 0 .0 9 0 .2 4 0 .2 4 0 .2 3 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 0 .3 5 -0 .0 3 0 .3 4 0 .3 1 0 .3 6 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 V a lid T id a k V a lid T id a k V a lid 7 16 11 9 16 5 18 5 6 9 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 .1 1 -0 .1 1 0 .3 2 0 .1 6 0 .3 7 J e le k J e le k Cukup Je le k Cukup 12 34 16 15 25 38 38 38 38 38 0 .3 2 0 .8 9 0 .4 2 0 .3 9 0 .6 6 Sedang M udah Sedang Sedang Sedang 32% 89% 42% 39% 66%
am ber 26 27 28 29 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 2 9 .0 3 6 .0 2 0 .0 1 8 .0 2 4 .0 3 0 .1 2 8 .9 3 1 .6 3 1 .9 3 1 .3 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 0 .8 0 .9 0 .5 0 .5 0 .6 0 .2 0 .1 0 .5 0 .5 0 .4 0 .1 8 0 .0 5 0 .2 5 0 .2 5 0 .2 3 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 0 .3 1 0 .0 8 0 .3 9 0 .3 9 0 .4 3 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 T id a k T id a k V a lid V a lid V a lid 17 18 13 12 16 12 18 7 6 8 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 .2 6 0 .0 0 0 .3 2 0 .3 2 0 .4 2 Cukup J e le k Cukup Cukup B a ik 29 36 20 18 24 38 38 38 38 38 0 .7 6 0 .9 5 0 .5 3 0 .4 7 0 .6 3 M udah M udah Sedang Sedang Sedang 76% 95% 53% 47% 63%
74
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 2 3 .0 1 3 .0 3 3 .0 2 6 .0 3 3 .0 2 9 .0 2 2 .0 3 1 .0 1 9 .0 2 5 .0 3 1 .0 3 2 .1 2 9 .7 3 0 .5 2 9 .1 3 0 .1 3 1 .0 2 9 .9 3 1 .6 3 0 .5 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 0 .6 0 .3 0 .9 0 .7 0 .9 0 .8 0 .6 0 .8 0 .5 0 .7 0 .4 0 .7 0 .1 0 .3 0 .1 0 .2 0 .4 0 .2 0 .5 0 .3 0 .2 4 0 .2 3 0 .1 1 0 .2 2 0 .1 1 0 .1 8 0 .2 4 0 .1 5 0 .2 5 0 .2 3 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 0 .3 6 0 .3 1 0 .3 4 0 .3 3 0 .1 4 0 .3 2 0 .3 5 0 .3 3 0 .3 8 0 .3 2 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 V a lid T id a k V a lid V a lid T id a k T id a k V a lid V a lid V a lid T id a k 15 7 18 16 17 17 14 18 14 15 8 6 15 10 16 12 8 13 5 10 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 .3 7 0 .0 5 0 .1 6 0 .3 2 0 .0 5 0 .2 6 0 .3 2 0 .2 6 0 .4 7 0 .2 6 Cukup J e le k J e le k Cukup Je le k Cukup Cukup Cukup B a ik Cukup 23 13 33 26 33 29 22 31 19 25 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 0 .6 1 0 .3 4 0 .8 7 0 .6 8 0 .8 7 0 .7 6 0 .5 8 0 .8 2 0 .5 0 0 .6 6 Sedang Sedang M udah Sedang M udah M udah Sedang M udah Sedang Sedang 61% 34% 87% 68% 87% 76% 58% 82% 50% 66%
75
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 .0 2 6 .0 1 3 .0 3 3 .0 2 9 .0 2 5 .0 2 2 .0 1 1 .0 1 4 .0 1 5 .0 3 2 .0 3 0 .4 3 2 .4 2 9 .5 3 0 .0 3 1 .2 3 0 .9 3 2 .7 3 2 .0 3 2 .0 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 2 8 .7 0 .5 0 .7 0 .3 0 .9 0 .8 0 .7 0 .6 0 .3 0 .4 0 .4 0 .5 0 .3 0 .7 0 .1 0 .2 0 .3 0 .4 0 .7 0 .6 0 .6 0 .2 5 0 .2 2 0 .2 3 0 .1 1 0 .1 8 0 .2 3 0 .2 4 0 .2 1 0 .2 3 0 .2 4 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 7 .7 8 0 .4 4 0 .3 2 0 .3 4 0 .2 8 0 .3 1 0 .4 4 0 .3 2 0 .3 3 0 .3 2 0 .3 4 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 0 .3 2 5 V a lid T id a k V a lid T id a k T id a k V a lid T id a k V a lid T id a k V a lid 13 16 9 18 17 16 14 7 9 10 7 10 4 15 12 9 8 4 5 5 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0 .3 2 0 .3 2 0 .2 6 0 .1 6 0 .2 6 0 .3 7 0 .3 2 0 .1 6 0 .2 1 0 .2 6 Cukup Cukup Cukup J e le k Cukup Cukup Cukup J e le k Cukup Cukup 20 26 13 33 29 25 22 11 14 15 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 0 .5 3 0 .6 8 0 .3 4 0 .8 7 0 .7 6 0 .6 6 0 .5 8 0 .2 9 0 .3 7 0 .3 9 Sedang Sedang Sedang M udah M udah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang 53% 68% 34% 87% 76% 66% 58% 29% 37% 39%
Y 45 45 42 40 38 37 37 36 36 33 33 33 33 32 32 32 32 28 28 27 26 25 25 25 25 25 22 22 22 22 22 20 21 19 19 18 17 17 1091
Y ^2
2025 2025 1764 1600 1444 1369 1369 1296 1296 1089 1089 1089 1089 1024 1024 1024 1024 784 784 729 676 625 625 625 625 625 484 484 484 484 484 400 441 361 361 324 289 289 33623
76 77
P e rh itu n g a n V a lid ita s B u tir S o a l Rum us r
p b is
M
M
p
S
p q
t
t
K e te ran ga n : M p = R a t a - r a t a s k o r t o t a l y a n g m e n ja w a b b e n a r p a d a b u t ir s o a l M t = R a ta -ra ta s k o r to ta l St = S t a n d a r t d e v ia s i s k o r t o t a l p = P r o p o r s i s is w a y a n g m e n ja w a b b e n a r p a d a s e t ia p b u t ir s o a l q = P r o p o r s i s is w a y a n g m e n ja w a b s a la h p a d a s e t ia p b u t ir s o a l K rite r ia
A p a b i l a r p b is > r t a b e l , m a k a b u t i r s o a l v a l i d . P e rh itu n g a n B e r ik u t in i c o n t o h p e r h it u n g a n p a d a b u t ir s o a l n o 1 , s e la n j u t n y a u n t u k b u t ir s o a l y a n g la i n d i h i t u n g d e n g a n c a r a y a n g s a m a , d a n d ip e r o l e h s e p e r t i p a d a t a b e l a n a lis i s b u t ir s o a l.
No
Kode
B u t ir s o a l n o 1 (X )
S k o r T o ta l (Y )
Y2
XY
1
U C -1
1
45
2025
45
2
U C -2
1
45
2025
45
3
U C -3
1
42
1764
42
4
U C -4
1
40
1600
40
5
U C -5
1
38
1444
38
6
U C -6
1
37
1369
37
7
U C -7
1
37
1369
37
8
U C -8
0
36
1296
0
9
U C -9
1
36
1296
36
10
U C -1 0
0
33
1089
0
11
U C -1 1
1
33
1089
33
12
U C -1 2
0
33
1089
0
13
U C -1 3
1
33
1089
33
14
U C -1 4
0
32
1024
0
15
U C -1 5
1
32
1024
32
16
U C -1 6
1
32
1024
32
17
U C -1 7
1
32
1024
32
18
U C -1 8
1
28
784
28
19
U C -1 9
1
28
784
28
20
U C -2 0
0
27
729
0
21
U C -2 1
1
26
676
26
22
U C -2 2
0
25
625
0
23
U C -2 3
1
25
625
25
24
U C -2 4
0
25
625
0
25
U C -2 5
1
25
625
25
26
U C -2 6
0
25
625
0
27
U C -2 7
0
22
484
0
28
U C -2 8
0
22
484
0
29
U C -2 9
0
22
484
0
30
U C -3 0
0
22
484
0
31
U C -3 1
0
22
484
0
32
U C -3 2
0
20
400
0
33
U C -3 3
0
21
441
0
34
U C -3 4
0
19
361
0
35
U C -3 5
0
19
361
0
36
U C -3 6
1
18
324
18
37
U C -3 7
0
17
289
0
38
U C -3 8
0
17
289
0
19
1091
33623
632
Ju m la h
77 78
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: Mp
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1 632 = 19 =
= 33.26
Mt
Jumlah skor total Banyaknya siswa 1091 = 38 =
= 28.71
p
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa 19 = 38 =
= 0.50 q
=
1
p =
1 1091 38
33623 St
=
rpbis =
38
33.26
28.71 7.78
0.50
= 0.50
2
= 7.78
0.50 0.50
= 0.585 Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325 Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
78 79
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus:
k r11 k -1
S 2 pq 2 S
Keterangan: k : Banyaknya butir soal S pq : Jumlah dari pq 2 s : Varians total Kriteria Apabila r11 > r
tabel,
maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: S pq = pq 1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq35 = 0.2500 + 0.2327 + 0.2493 + . . .+ = 10.2583
1091 50
33623 S2
=
r11
= =
50
50 50
1
0.2389
2
=
196.348
196.348 10.258 196.348
0.967
Pada a = 5% dengan n = 38 diperoleh r tabel = 0.325 Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
79 80
Pe rhitungan Tingka t Kesukara n Soal Rumus
IK
JB A JB B JS A JS B
Keterangan: IK : Indeks kesukaran JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS A : Banyaknya siswa pada kelompok atas JS B : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Krite ria
0.00 0.30 0.70
< < <
Interval IK IK IK
IK < < <
Kriteria Sukar Sedang Mudah
0.30 0.70 1.00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kode Skor
No
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1
UC-1
1
1
UC-20
0
2
UC-2
1
2
UC-21
1
3
UC-3
1
3
UC-22
0
4
UC-4
1
4
UC-23
1
5
UC-5
1
5
UC-24
0
6
UC-6
1
6
UC-25
1
7
UC-7
1
7
UC-26
0
8
UC-8
0
8
UC-27
0
9
UC-9
1
9
UC-28
0
10
UC-10
0
10
UC-29
0
11
UC-11
1
11
UC-30
0
12
UC-12
0
12
UC-31
0
13
UC-13
1
13
UC-32
0
14
UC-14
0
14
UC-33
0
15
UC-15
1
15
UC-34
0
16
UC-16
1
16
UC-35
0
17
UC-17
1
17
UC-36
1
18
UC-18
1
18
UC-37
0
19
UC-19
1
19
UC-38
Jumlah IK
=
15 15
+ 38
Jumlah
0
4
4
= 0.500 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
81 80
Pe rhitunga n Da ya Pe mbe da Soa l Rum us
JB A JB B JS A JS B
DP
Keterangan: DP : Daya Pembeda JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS A : Banyaknya siswa pada kelompok atas Krite ria
0.00 0.20 0.40 0.70
< < < <
Interval DP < DP < DP < DP < DP
Kriteria Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.20 0.40 0.70 1.00
Pe rhitunga n Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kode Skor
No
No
Kelompok Bawah Kode Skor
1
UC-1
1
1
UC-20
0
2
UC-2
1
2
UC-21
1
3
UC-3
1
3
UC-22
0
4
UC-4
1
4
UC-23
1
5
UC-5
1
5
UC-24
0
6
UC-6
1
6
UC-25
1
7
UC-7
1
7
UC-26
0
8
UC-8
0
8
UC-27
0
9
UC-9
1
9
UC-28
0
10
UC-10
0
10
UC-29
0
11
UC-11
1
11
UC-30
0
12
UC-12
0
12
UC-31
0
13
UC-13
1
13
UC-32
0
14
UC-14
0
14
UC-33
0
15
UC-15
1
15
UC-34
0
16
UC-16
1
16
UC-35
0
17
UC-17
1
17
UC-36
1
18
UC-18
1
18
UC-37
0
19
UC-19
1
19
UC-38
Jumlah DP
= =
15 15
Jumlah 4
36 0.31
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
0
4
81 82
LAMPIRAN 6
DATA NILAI PRE TEST DAN POST TEST KELOM POK EKSPERIM EN DAN KONTROL Kelompok Eksperimen No
Kode
1
E-01
2
E-02
3
E-03
4
E-04
5
E-05
6
E-06
7
E-07
8
E-08
9
E-09
10
E-10
11
E-11
12
E-12
13
E-13
14
E-14
15
E-15
16
E-16
17
E-17
18
E-18
19
E-19
20
E-20
21
E-21
22
E-22
23
E-23
24
E-24
25
E-25
26
E-26
27
E-27
28
E-28
29
E-30
Kelompok Kontrol
Pre Test Post Test Peningkatan
No
Kode
50 43 43 53 50 57 47 40 40 50 50 57 60 37 40 57 57 60 57 53 33 43 57 50 50 47 50 40 37
80 83 80 63 87 83 67 77 90 83 83 77 80 90 73 73 70 77 80 87 87 83 90 87 77 80 80 80 77
30.00
1
K-01
40.00
2
K-02
37.00
3
K-03
10.00
4
K-04
37.00
5
K-05
26.00
6
K-06
20.00
7
K-07
37.00
8
K-08
50.00
9
K-09
33.00
10
K-10
33.00
11
K-11
20.00
12
K-12
20.00
13
K-13
53.00
14
K-14
33.00
15
K-15
16.00
16
K-16
13.00
17
K-17
17.00
18
K-18
23.00
19
K-19
34.00
20
K-20
54.00
21
K-21
40.00
22
K-22
33.00
23
K-23
37.00
24
K-24
27.00
25
K-25
33.00
26
K-26
30.00
27
K-27
40.00
28
K-28
40.00
29
K-29
1408.00
2324.00
916.00
Jumlah
Rata
48.55
80.14
31.59
Minimal
33.00
63.00
Maksimal
60.00
Varians
Jumlah
Standar Deviasi
Pre Test Post Test Peningkatan
47 57 50 43 40 53 53 57 43 47 40 50 47 40 47 50 50 47 43 47 33 47 47 43 43 47 40 50 60
73 77 80 63 77 73 70 73 67 83 70 80 77 80 77 63 73 67 63 77 63 73 67 77 73 63 83 77 83
26.00
1361.00
2122.00
761.00
Rata
46.93
73.17
26.24
10.00
Minimal
33.00
63.00
13.00
90.00
54.00
Maksimal
60.00
83.00
43.00
58.68
44.34
125.61
Varians
98.50
48.98
98.50
7.66
6.66
11.21
Standar Deviasi
9.92
7.00
9.92
20.00 30.00 20.00 37.00 20.00 17.00 16.00 24.00 36.00 30.00 30.00 30.00 40.00 30.00 13.00 23.00 20.00 20.00 30.00 30.00 26.00 20.00 34.00 30.00 16.00 43.00 27.00 23.00
82 83
Lampiran 7
UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 33.00 37.51 42.02 46.53 51.04 55.55
-
37.50 42.01 46.52 51.03 55.54 60.05
tabel
= = = =
60.00 33.00 27.00 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
4.500 48.55 7.66 29
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
32.995 37.505 42.015 46.525 51.035 55.545 60.055
-2.03 -1.44 -0.85 -0.26 0.32 0.91 1.50
0.4789 0.4254 0.3033 0.1879 0.1271 0.3193 0.4962
0.0535 0.1221 0.1153 0.3150 0.1923 0.1769
1.5517 3.5409 3.3442 9.1357 5.5755 5.1289
3 4 3 9 2 8
Ei 1.3517 0.0595 0.0354 0.0020 2.2929 1.6072
=
5.35
c² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.07 Daerah penerimaan Ho 5.35
Daerah penolakan Ho
11.07
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
(Oi-Ei)²
83 84
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 63.00 67.51 72.02 76.53 81.04 85.55
-
67.50 72.01 76.52 81.03 85.54 90.05
tabel
= = = =
90.00 63.00 27.00 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
4.500 80.14 6.66 29
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
62.995 67.505 72.015 76.525 81.035 85.545 90.055
-2.57 -1.90 -1.22 -0.54 0.13 0.81 1.49
0.4950 0.4711 0.3888 0.2190 0.0536 0.2916 0.4318
0.0239 0.0824 0.1697 0.2726 0.2380 0.1402
0.6925 2.3882 4.9215 7.9062 6.9029 4.0654
2 1 2 12 5 7
Ei 2.4684 0.8069 1.7343 2.1198 0.5246 2.1182
=
9.77
c² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.07 Daerah penerimaan Ho 9.77
Daerah penolakan Ho
11.07
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
(Oi-Ei)²
84 85
LAMPIRAN 8 UJI NORMALITAS DATA PRE TEST KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 33.00 37.51 42.02 46.53 51.04 55.55
-
37.50 42.01 46.52 51.03 55.54 60.05
tabel
= = = =
60.00 33.00 27.00 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
4.500 46.93 5.85 29
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
32.995 37.505 42.015 46.525 51.035 55.545 60.055
-2.38 -1.61 -0.84 -0.07 0.70 1.47 2.24
0.4914 0.4535 0.2997 0.0277 0.2586 0.4296 0.4876
0.0379 0.1538 0.2720 0.2862 0.1710 0.0580
1.0987 4.4612 7.8885 8.3007 4.9600 1.6816
1 4 5 14 2 3
Ei 0.0089 0.0477 1.0576 3.9133 1.7665 1.0336
=
7.83
c² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.07 Daerah penerimaan Ho 7.83
Daerah penolakan Ho
11.07
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
(Oi-Ei)²
85 86 Lampiran 9
UJI NORMALITAS DATA POST TEST KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 63.00 66.34 69.69 73.03 76.37 79.72
-
66.33 69.68 73.02 76.36 79.71 83.05
tabel
= = = =
83.00 63.00 20.00 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
3.333 73.17 7.00 29
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
62.995 66.338 69.682 73.025 76.368 79.712 83.055
-1.45 -0.98 -0.50 -0.02 0.46 0.93 1.41
0.4830 0.3356 0.2224 0.0084 0.1760 0.3249 0.4932
0.1474 0.1132 0.2140 0.1844 0.1489 0.1683
4.2748 3.2824 6.2061 5.3488 4.3182 4.8807
5 3 8 0 7 6
Ei 0.1230 0.0243 0.5186 5.3488 1.6655 0.2567
=
7.94
c² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.07 Daerah penerimaan Ho 7.94
Daerah penolakan Ho
11.07
Karena c² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
(Oi-Ei)²
86 87 LAMPIRAN 10 UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho :
s1
2
=
s2
2
Ha :
s1
2
=
s2
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s )
1408.0 29 48.55 58.6847 7.66
1361.0 29 46.93 98.5000 9.92
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
98.5000 58.6847
= 1.68
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(28:28) = 2.13
= =
29 29 -
1 = 1 =
28 28
Daerah penerimaan Ho 1.68
2.13
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
87 88 LAMPIRAN 11
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipote sis Ho : m1
=
m2
m1
=
m2
Ha :
Uji Hipote sis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
1
x
2
1 1 n1 n2
s Dimana,
s
n 1 1s12 n 2 n1 n 2
Ha diterima apabila
1s 22 2
-t (1-1/2a)(n1+n2-2) t > t (1-1/2a)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
1408.0 29 48.55 58.6847 7.66
1361.0 29 46.93 98.5000 9.92
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
29
1 58.6847 + 29 29 + 29
1 98.5000 2
= 8.8652
46.93 = 0.70 1 1 8.8652 + 29 29 Pada a = 5% dengan dk = 29 + 29 - 2 = 56 diperoleh t (0.975)(56) = 2.00 t
=
0.70
48.55
Daerah penerimaan Ho -2.00 2.00
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
89 88
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipote sis Ho :
s1
2
=
s2
2
Ha :
s1
2
=
s2
2
Uji Hipote sis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s )
2324.00 29 80.14 44.3374 6.66
2122.00 29 73.17 48.9800 7.00
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
48.9800 44.3374
= 1.10
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(28:28) = 2.13
29 29 -
1 = 1 =
28 28
Daerah penerimaan Ho 1.10
2.13
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
90 89 LAMPIRAN 11
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipote sis Ho : m1
<
m2
m1
>
m2
Ha :
Uji Hipote sis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
1
x
2
1 1 n1 n2
s Dimana,
s
n 1 1s12 n 2 n1 n 2
Ha diterima apabila
1s 22 2
t > t (1-a)(n1+n2-2)
Daerah penerimaan Ho Dari data diperoleh: Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah n x Varians (s 2) Standart deviasi (s)
2324.00 29 80.14 44.3374 6.66
2122.00 29 73.17 48.9800 7.00
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
29
1 44.3374 + 29 29 + 29
1 48.9800 2
= 6.8307
73.17 = 3.88 1 1 6.8307 + 29 29 Pada a = 5% dengan dk = 29+ 29 - 2 = 56 diperoleh t (0.975)(56) = t
=
80.14
Daerah penerimaan Ho -1.67 1.67
1.67
3.88
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol.
91 90 LAMPIRAN 12
Alur Pembuatan Proyek
Gambar 3. diagram tahapan dalam PBL. (http://yudipurnawan.wordpress.com)
9291
LAMPIRAN 13
Desain Proyek Untuk Siswa
93 92 LAMPIRAN 14
NAMA SEKOLAH
: SMK AL HIKMAH 1
MATA PELAJARAN
: KOMPETENSI KEJURUAN
KELAS / SEMESTER
: XI / II
KOMPETENSI KEAHLIAN
: MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
KODE KOMPETENSI
:-
DURASI PEMBELAJARAN
: 8 X 45 Menit
Dasar Kompetensi
Indikator
Lingkup Belajar
Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel system pengapian konvensional sepeda motor
Prinsip kerja dan kontruksi system pengapian konvensional
Memahami prinsip kerja dan kontruksi pengapian
Fungsi dan cara kerja masing – masing komponen system pengapian konvensional Produser memeriksa, merawat dan memperbaiki system pengapian
Memahami fungsi dan cara kerja masing – masing komponen system pengapian Memahami dan menerapkan prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki system pengapian
Materi Pokok Pembelajaran Sikap Pengetahuan Ketrampilan Segala aktifitas Memahami prinsip Memeriksa, merawat, praktek (membongkar, kerja dan kontruksi memperbaiki dan memeriksa, merawat system pengapian menyetel system memperbaiki dan konvensional pengapian merakit) selalu konvensional sesuai mengacu pada SOP Memahami fungsi prosedur dan cara kerja Dalam bekerja selalu komponen system memperhatikan K3 pengapian konvensional Memahami prosedur
93 94
memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel system pengapian konvensional Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel system pengapian elektronik (CDI) sepeda motor
Prinsip kerja dan kontruksi system pengapian elektronik CDI Fungsi dan cara kerja masing – masing komponen system pengapian elektronik CDI Produser memeriksa, merawat dan memperbaiki system pengapian elektronik CDI
Memahami prinsip kerja dan kontruksi pengapian elektronik CDI Memahami fungsi dan cara kerja masing – masing komponen system pengapian elektronik CDI Memahami dan menerapkan prosedur memeriksa, merawat dan memperbaiki system pengapian elektronik CDI
Segala aktifitas praktek (membongkar, memeriksa, merawat memperbaiki dan merakit) selalu mengacu pada SOP Dalam bekerja selalu memperhatikan K3
Memahami prinsip kerja dan kontruksi system pengapian elektronik CDI Memahami fungsi dan cara kerja komponen system pengapian elektronik CDI Memahami prosedur memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel system pengapian elektronik CDI
Memeriksa, merawat, memperbaiki dan menyetel system pengapian elektronik CDI sesuai prosedur
95 94
LAMPIRAN 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMK Al Hikmah 1 Bumiayu
Semester
: II / Genap
Mata Pelajaran
: Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian
Kelas
: XI TKR 1
Tim Pembimbing
: Guru TKR
Alokasi Waktu
: 8 X 45 Menit
A. Kompetensi 1. Standar Kompetensi Perbaikan sistem pengapian Elektronik CDI AC. 2. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Komponen – komponen sistem pengapian CDI AC. 3. Indikator
Mengetahui komponen – komponen sistem pengapian.
Mendesain Proyek Sistem pengapian CDI AC.
Membuat desain yang kreatif.
Mengetahui cara kerja sistem pengapian.
B. Model Pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) C. Deskripsi Proyek Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek untuk siswa SMK kelas XI Teknik Kendaraan Ringan adalah membuat Proyek sistem pengapian CDI AC yang dilakukan dalam kelompok sekitar 7 orang berdasarkan tema yang telah ditentukan. D. Organisasi Kegitan Proyek 1. Persiapan a) Menentukan Tema
95 96
Tema proyek adalah pembuatan sistem pengapian CDI AC. b) Pembentukan kelompok kerja Kelas yang terdiri dari 29 siswa dibagi menjadi 4 kelompok kerja, masing – masing kelompok terdiri dari delapan orang siswa. Penetapan anggota kelompok dilakukan dengan mengikuti prosedur tutor sebaya. Untuk penentuan ketua kelompok, dilihat dari nilai pre test. c) Pemberian Lembar pemandu kerja Setiap kelompok diberi panduan yang memberikan kerangka umum proposal kerja proyek untuk menunjang kemandirian siswa. Kerangka yang dimaksud adalah berupa format yang dipakai sebagai alat pemandu untuk membimbing kelompok dalam melakukan kerja proyek bisa focus. d) Penjelasa Rencana pembelajaran Penjelasan ini diberikan secara bersama – sama kesemua kelompok, berupa pengantar umum pembelajaran. e) Jadwal pembelajaran Pembuatan desain sistem pengapian CDI AC disajikan dalam 4 pertemuan afektif. 2. Skenario kegiatan pembelajaran. a) Tahap pertama adalah identifikasi masalah, siswa diberikan materi secara lengkap dan tepat, yaitu penjelasan tentang macam – macam
sistem
pengapian.
Dalam
hal
ini
pembimbing
menfokuskan kepenjelasan tentang sistem pengapian CDI AC, dan siswa dibimbing untuk memdesain dan membuat proyek sistem pengapian CDI AC. b) Tahap kedua perumusan strategi perancangan proses dalam proyek, guru akan menjelaskan kepada siswa tugas – tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka membangun konsep dan guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari delapan orang. Guru memberikan tema yang kepada masing –
97 96
masing kelompok, siswa dibimbing untuk membuat proposal sesuai tema dari produk akhir yaitu sistem pengapian CDI AC. Hasil tahap ini berupa artifak produk yang akan dihasilkan, apa yang akan dicapai dari proyek ini, dan produk apa yang akan dihasilkan. c) Tahap ketiga yaitu perancangan produk, dalam perancangan produk ini siswa melakukan perancangan deasain serta pembuatan produk secara berkala. Pada tahap ini membutuhkan kreativitas siswa untuk menjadi pondasi dalam perancangan produk awal. Siswa membuat desain sistem pengapian didampingi oleh guru, meliputi isi bentuk, kreativitas yang diperlukan. Kerjasama kelompok dan koordinasi sangat berperan dalam tahap ini. d) Tahap keempat pembuatan proses produk, dalam tahapan ini siswa mulai melakukan pengerjaan desain produk sesuai dengan desain sebelumnya. Dalam proses pengerjaan siswa secara kelompok membuat produk berupa desain produk sesuai tema yang telah ditentukan. Ketua kelompok mengkordinasi anggotanya dalam pengerjaan proyek sesuai pembekalan yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran perbaikan sistem pengapian. e) Tahap kelima adalah presentasi dan evaluasi, pada tahap ini masing - masing kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka, yaitu berupa sistem pengapian CDI AC. Presentasi ini dimaksud untuk mengkomunikasikan hasil proyek masing – masing kelompok. Guru dan siswa lainnya memberikan kritik dan saran tentang desain proyek sistem pengapian tersebut. E. Produk yang akan dihasilkan Produk
: sistem pengapian CDI AC.
Tertulis
: laporan kajian pustaka tentang produk sistem pengapian meliputi : latar
belakang, rancangan produk, proses
pembuatan, sumber belajar yang digunakan. Presentasi
: bahan – bahan presentasi.
97 98
F. Waktu Proyek Kegiatan dikelas dan dilab. Bengkel Teknik kendaraan ringan 1. Mencari bahan dan materi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk desain proyek. 2. Membuat proposal dan loporan tertulis. 3. Membuat produk sistem pengapian CDI AC. G. Prestasi belajar Standar isi yang ingin dicapai melalui proyek, siswa akan menghasilkan : 1. Kecakapan pengetahuan
dalam dan
memahami keterampilan
konteks mereka
masalah berguna
dimana untuk
memecahkan masalah tersebut. 2. Kecapakan menerapkan pengetahuan akademik kedala praktik. Tingkah laku unjuk kerja yang ingin dicapai melalui proyek ini : 1. Siswa dapat menerapkan pengetahuan akademik kedalam praktik. 2. Siswa terampil dan mengetahui bagaimana sebenarnya sistem kerja sistem pengapian. H. Pengukuran dan evaluasi Teknik yang akan digunakan suntuk mengukur siswa 1. Ujian tulis atan test untuk pengukuran variabel kecapakan akademik dan pemecahan masalah. I. Sumber belajar yang digunakan Modul sistem pengapian, LCD.
99 98
J. Jadwal dan langkah pembelajaran – pembelajaran I.
Pertemuan pertama : pre test dan diskusi merencakana target hari ini Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu (Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran denga memberi salam, berdoa, menanyakan kabar siswa dengan mengecek presentasi. Mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti : Memberi penjelasan tentang pembelajaran berbasis proyek Memberikan pre test Menjelaskan tentang proyek akhir yaitu produk sistem pengapian elektronik cdi ac yang dikerjakan 4 kali pertemuan dan dipresentasikan diakhir pertemuan. Pembentukan kelompok dengan pola tutor sebaya (tutor dipilih dari 3 siswa dengan nilai tertinggi setelah pre test) Pemberian lembar kerja yaitu kerangkan proposal Membimbing pembuatan proposal Kegiatan akhir Mengingatkan tentang proyek yang akan dibuat meminta siswa untuk melajutkan proposal
Menjawab salam, 5 berdoa dan presensi menyiapkan diri untuk menerima 5 pelajaran mendengarkan dan memperhatikan
mendengarkan dan 10 memperhatikan mngerjakan pre test 45 mendengarkan dan 10 memperhatikan serta menanyakan hal yang kurang dimengerti
duduk sesuai 10 kelompok masing – masing 15 mulai mengerjakan proposal perencanaan perancangan proposal
menndengarkan dan 5 memperhatikan
99 100
dirumah kelompok masing
II.
dengan masing –
Pertemuan kedua : perencanaaan produk dan proses pembuatan desain sistem pengapian Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu (Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran denga memberi salam, berdoa, menanyakan kabar siswa dengan mengecek presensi. Mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Menanyakan tentang pembuatan proposal Menyampaikan target hari ini, yaitu pembuatan awal rancangan awal sesuai proposal Kegiatan Inti : Mempersiapkan siswa untuk memulai rancangan desain awal
Menjawab salam, 5 berdoa dan presensi
duduk sesuai kelompok masing – masing menyiapkan diri untuk menerima pelajaran menjawab pertanyaan guru
10
membuat rancangan desain sesuai pembagian tugas dalam kelompok seperti yang telah direncanakan bertanya kepada 60 guru tentang kesulitan rancangan awal mengerjakan rancangan desain awal
Mempersilahkan siswa untuk berkonsultasi menyenai proyek yang akan dibuat Memantau dan membimbing kegiatan siswa Menilai proses pembuatan rancangan desain proyek perkelompok Memberitahukan siswa untuk membuat mendengarkan rancangan yang sesuai memahami
dan
101 100
dengan sistem pengapian elektronik cdi ac Kegiatan akhir Mengevaluasi kegiatan pembelajaran hari ini dengan pertanyaan – pertanyaan mengenai kesulitan pembuatan desain dan progress pembuatan desain
III.
rancangan tema
sesuai 15
mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru
Pertemuan ketiga : proses pembuatan produk Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu (Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran denga memberi salam, berdoa, menanyakan kabar siswa dengan mengecek presensi. Mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Mengingatkan siswa bahwa klo hari ini desain proyek selesai Kegiatan Inti : Mempersilahkan siswa membuat produk sesuai desain Mengingatkan siswa untuk membuat makalah tentang proyek yang dibuat Menilai proses pembuatan rancangan proyek perkelompok
Menjawab salam, 5 berdoa dan presensi
duduk sesuai kelompoknya masing – masing menyiapkan diri untuk menerima pelajaran dan memperhatikan guru
5
melanjutkan produk proyek yang sesuai mendengarkan penjelasan guru menlanjutkan proyek 65 dan membuat makalah bekerja perkelompok sesuai tugas masing – masing
102 101
Memberitahukan siswa untuk membuat siswa sesuai sistem pengapian elektronik cdi ac Kegiatan akhir Mengevaluasi kegiatan pelajaran hari ini Mempersilahkan siswa untuk membuat makalah dirumah Mengingatkan siswa untuk mempresentasikan hasil proyeknya pertemuan selanjutnya
IV.
mendengarkan dan 15 menjawab pertanyaan guru
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
Kegiatan akhir : presentasi dan evaluasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu (Menit)
Kegiatan awal : Membuka pelajaran denga memberi salam, berdoa, menanyakan kabar siswa dengan mengecek presentasi. Mengkondisikan kelas agar siap menerima pelajaran. Menyampaikan rencana pembelajaran hari ini presentasi proyek Kegiatan Inti : Memberitahukan siswa untuk mengatur posisi duduknya Meminta siswa untuk menyiapkan file
Menjawab salam, 5 berdoa dan presensi
duduk sesuai kelompok masing – masing memperhatikan penjelasan guru
5
menyesuaikan 5 tempat duduknya menyiapkan file 5 presentasi
102 103
presentasinya Memanggil satu persatu kelompok untuk mempresentasikan hasil proyeknya Memberitahukan waktu masing – masing presentasi 7 menit Mengevaluasi proyek tersebut Kegiatan akhir Menyimpulkan tentang pembelajaran berbasis proyek pada siswa melalui pertanyaan
presentasi hasil 60 proyek, kelompok lain memperhatikan
menjawab pertanyaan guru
10 mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru
K. Teknik penilaian 1. Post test
Mengetahui, Kepala Sekolah SMK Al Hikmah 1
Guru TKR SMK Al Hikmah 1
H. MUJIB SHODIQ LC
YASIR BUDIARSO ST
103 104
SURAT KETERANGAN NOMOR : 421.5 / 382 / 2013 Berdasarkan Surat dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fakultas Teknik Nomer : 689/0037.1.5/PP/2012 Tanggal 9 Januari 2013 tentang ijin penelitian, Kepala Sekolah SMK Alhikmah 1 Sirampog Kabupaten Brebes Menerangkan bahwa : Nama
: Amarulloh
Nim
: 5201408062
Program Studi
: S1 / Pendidikan Teknik Mesin
Telah melaksanakan penelitian untuk menyusun Skripsi / Tugas Akhir dengan Topik “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik Sebagai upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” di SMK Alhikmah 1 Sirampog Kabupaten Brebes.
Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan seperlunya.
Sirampog , 6 Februari 2013 Kepala Sekolah
H. Mujib Shodiq LC
104 105
SURAT KETERANGAN
Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini : Nama
: Amarulloh
Nim
: 5201408062
Jurusan
: Teknik Mesin
Prodi
: Pendidikan Teknik Mesin, S1
Telah benar – benar membuat proyek perbaikan system pengapian Elektronik bersama Siswa kelas XI TKR 1 guna untuk pengambilan data Skripsi dengan Judul “ Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kompetensi Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik Sebagai upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.“ Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sirampog, 6 Februari 2013 Ketua Jurusan TKR
Amin Mushafa ST
105 106
UJI KELAYAKAN
PROYEK SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK CDI AC
Dengan telah dilakukan pengujian proyek alat oleh tim ahli sesuai dengan bidangnya :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 6 Februari 2013
Tempat
: SMK Al hikmah 1 Sirampog
Maka dengan ini menyatakan bahwa proyek system pengapian elektronik CDI AC LAYAK untuk digunakan sebagai alat peraga pembelajaran pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik CDI AC di SMK Al hikmah 1 Sirampog. Sirampog, 6 Februari 2013 Ketua LAB. TKR
Yasir Budiono ST
109 106
LAMPIRAN FOTO
Gambar 5. Pre test siswa
Gambar 6. Pre test siswa
107 110
Gambar 7. Diskusi Kelompok
Gambar 8. Diskusi pembuatan proyek
108 111
Gambar 9. Presentasi Proyek yang akan dibuat
Gambar 10. Presentasi proyek yang akan dihasilkan
112 109
Gambar 11. Pembuatan proyek
Gambar 12. Pembuatan proyek
110 113
Gambar 13. Presentasi hasil proyek
Gambar 14. Presentasi dan Evaluasi hasil proyek.