PENERAPAN LOGIKA MODEL FUZZY TAHANI DALAM PEMILIHAN BAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus : Handi Motor) Dra. Sri Setyaningsih, M.Si 1), Eneng Tita Tosida, S.Tp, M.Si 1), Romi Suhendratmoko1) 1)
Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor ABSTRAK
Ban merupakan piranti yang menutupi velg suatu roda, berdasarkan fungsinya ban berguna untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, pada keadaan kondisi jalan yang berbeda ban kerap kali dirancang dengan grip berbeda, tujuannya adalah agar ban dapat mendapatkan daya cengkram yang kuat terhadap medan yang dilalui serta memberikan kestabilan, meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.Berbedanya kondisi jalan yang dilalui antara pengendara satu dengan yang lainnya dapat memberikan gambaran pilihan ban yang cocok untuk dipilih sesuai kondisi jalan yang dilalui. Pada sebuah sistem pendukung keputusan penggunaan metode fuzzy tahani merupakan solusi untuk pemecahan masalah dalam pemilihan ban sepeda motor, dimana metode fuzzy tahini mendeskripsikan suatu pemrosesan query fuzzy,dengan didasarkan atas manipulasi bahasa yang dikenal dengan nama SQL (Structured Query Language), sehingga model fuzzy tahani sangat tepat digunakan dalam proses pencarian data. Kata Kunci : Fuzzy Tahani, Pemilihan ban
1. PENDAHULUAN Dalam suatu pemilihan banyak parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ban sepeda motor apa yang sesuai dengan kondisi medan perjalanan yang sering dilalui. Permasalahnnya adalah banyak sekali orang yang tidak begitu peduli akan spesifikasi ban ketika akan membeli ban, padahal secara tidak langsung pada saat digunakan untuk berkendara, pengendara akan merasakan kestabilan atau keawetan ban. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi terutama internet, telah menimbulkan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan internet sebagai media pencarian informasi ban motor yang baik, dengan segala perbedaan baik dari segi fungsi penggunaan ban motor, meliputi, daya cengkram ban dalam permukaan kering atau basah, kemampuan ban dalam melintasi jalan beraspal, dan kemampuan ban dalam melintasi jalan beton. Mengingat banyaknya type ban yang ada, tentunya akan sangat membingungkan para pencari informasi ban
untuk memilih ban manakah yang tepat dan sesuai dengan keinginannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan sebuah metode fuzzy model tahani dalam Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Ban Sepeda Motor . 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Fuzzy Tahani
Fuzzy tahani adalah salah satu cabang dari logika fuzzy,yang merupakan salah satu metode fuzzy yang menggunakan basis data standar. Tahani mendeskripsikan suatu metode pemrosesan query fuzzy,dengan didasarkan atas manipulasi bahasa yang dikenal dengan nama SQL (Structured Query Language), sehingga model fuzzy tahani sangat tepat digunakan dalam proses pencarian data yang tepat dan akurat 2.2 Operator Dasar Zadeh Pada seperti himpunan konfensional, ada beberapa operasi yang diidentifikasikan
secara khusus untuk mengombinasikan dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai dari 2 himpunan fuzzy dikenal dengan nama Fire Strength atau αpredikat. Sangat mungkin digunakan operator dasar dalam proses query berupa operator AND dan OR [7]. α -predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan, dinotasikan : µA∩B = min(µA[x], µB[x]). Sedangkan untuk hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan, dinotasikan : µAUB = max(µA[x], µB[x]).
Tahap perencanaan sistem dilakukan dengan melakukan studi kelayakan, meliputi : teknik penjadwalan, pengumpulan data ban, pemilihan metode dan konsep yang akan di tampilkan pada aplikasi referensi pemilihan ban sepeda motor.
3.
3.1.3
METODE PENELITIAN
Metode SDLC System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna.
3.1.2
Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan suatu analisis, mengenai sistem yang akan berjalan pada website dan merancang sistem yang akan dibangun, serta kemungkinankemungkinan yang akan terjadi. sehingga dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta sistem yang mudah digunakan, serta dapat memberikan manfaat yang lebih baik terhadap pengolahan data-data penelitian. Perancangan Sistem Tahap perancangan dilakukan guna memudahkan tahapan berikutnya yakni tahap implementasi. Tahap perancangan sistem dimulai dengan pembuatan database mencakup Entity Relationship Diagram (ERD), rancangan flowchart sistem, dan rancangan antar muka sesuai dengan tujuan penelitian.
Mulai
3.1.4 Perencanaan Analisis Masalah Perancangan Implementasi Uji coba Y
Tidak
Sistem Selesa Gambar 1. SDLC (System Development Life Cycle)
3.1.1
Perencanaan Sistem
Implementasi Sistem Pada tahap implementasi sistem ini, dibuatlah aplikasi pemilihan sepeda motor. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Implementasi basis data Pembuatan basis data atau database menggunakan MySQL XAMPP, yang berisi 4 tabel yang saling berhubungan satu dengan lainnya. 2. Implementasi pembuatan aplikasi Pada tahap ini, aplikasi digunakan menggunakan bahasa pemograman PHP yang ditulis pada adobe dreamweaver CS5. 3.1.5
Tahap Uji Coba Sistem Uji coba sistem dilakukan dalam tiga tahap, yaitu meliputi : 1. Uji coba Struktural merupakan Uji coba yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rancangan
dengan hasil implementasi. 2. Uji coba Fungsional merupakan uji coba yang dilakukan untuk megetahui apakah setiap button/form telah berfungsi atau tidak. 3. Uji coba Validasi yang merupakan uji coba yang dilakukan dengan cara memasukan, mengubah dan mencari data pada form-form yang ada untuk mengecek sistem sudah dapat bekerja dengan benar atau tidak. 3.1.6 Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem dilakukakan apabila aplikasi yang telah dibuat berjalan atau bekerja sebagaimana mestinya dan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam menentukan pemilihan ban sepeda motor. 4.
PERANCANGAN IMPLEMENTASI
DAN
4.1
Tahap Perencanaan Dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari landasan teori yang berkaitan dengan data yang berhubungan dengan pembangunan sistem penunjang keputusan pemilihan ban sepeda motor. 4.2
Tahap Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengidentifikasi kriteria yang dibutuhkan untuk membangun sistem penunjang keputusan pemilihan ban sepeda motor, untuk kemudian dilakukan persiapan rancangan sistem dengan melihat alur yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun. 4.2.1
Mendefinisikan Nilai Kriteria Nilai Kriteria merupakan nilai utama yang terdapat pada perhitungan sistem pemilihan ban sepeda motor, nilai kriteria ini ditentukan dari pertimbangan kondisi material jalan dan cuaca ketika berkendara sebelum memutuskan untuk membeli ban sepeda motor yang diinginkannya.
4.2.1.1 Jenis Motor Kriteria jenis motor merupakan pilihan untuk menentukan jenis motor yang banyak digunakan di Indonesia, yaitu motor matic, motor bebek, dan motor sport. Tabel 1. Jenis Motor Diameter Pelek Jenis Motor (Inch) 17 >=X dan Y>=80 Sport X=17 dan Y<100 Bebek X<=16 Matic Keterangan : X = Diameter Pelek (Inch) Y = Lebar Ban (mm) 4.2.1.2 Kategori Ban Kriteria kategori ban merupakan kriteria yang didalamnya terdapat pilihan kategori ban yang akan dipilih, yaitu ban depan standar, ban belakang standar, dan ban modifikasi. Tabel 2. Kategori Ban Lebar Ban (mm) Kategori Ban Y<101 Ban Depan Standar 79=89 Modifikasi Keterangan : Y = Lebar Ban (mm) 4.2.1.3 Jenis Ban Ada dua jenis ban yang ada di Indonesia, yaitu tubetype dan tubeless. 4.2.1.4 Dry Grip Kriteria dry grip merupakan kriteria yang mempunyai arti daya cengkram ban pada permukaan kering, dalam kasus ini data dry grip diperoleh dari situs resmi ban FDR dalam bentuk persentase slider. Rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria dry grip adalah sebagai berikut: Very Very Low
Low
Very Low
Medium
Height
Very Height
Very Very Height
1
0
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
Gambar 2. Fungsi Keanggotaan Dry Grip.
Fungsi Keangotaan (1) untuk dry rip :
4.2.1.6 Asphalt (Aspal) Kriteria Asphalt atau bisa disebut material aspal mempunyai arti seberapa bagus ban untuk kondisi jalan yang bermaterial aspal. Rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria asphalt adalah sebagai berikut: Very Very Low
4.2.1.5 Wet Grip Kriteria wet grip merupakan kriteria yang mempunyai arti daya cengkram ban pada permukaan basah.Rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria wet grip adalah sebagai berikut: Very Very Low
Low
Very Low
Medium
Height
Very Height
Medium
Height
Very Height
Very Very Height
0
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
Very Very Height
1
0
Low
Very Low
1
Gambar 4. Fungsi Keanggotaan Asphalt. Fungsi Keangotaan (1) untuk asphalt :
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
Gambar 3. Fungsi Keanggotaan WetGrip. Fungsi Keangotaan (1) untuk wet grip :
4.2.1.7 Concrete (Beton) Concrete atau bisa disebut material beton mempunyai arti seberapa bagus ban dalam keadaan ketika jalan yang dilalui bermaterial beton atau dari coran semen. Rating kecocokan setiap alternatif pada kriteria concrete adalah sebagai berikut: Very Very Low
Low
Very Low
Medium
Height
Very Height
Very Very Height
1
0
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
Gambar 5. Fungsi Keanggotaan concrete. Fungsi Keangotaan (1) untuk concrete :
4.3.1
Perancangan Database
Perancangan database yang digunakan dalam Implementasi Peramalan Jumlah Mahasiswa Baru menggunkan ERD (Entity Relationship Diagram). Entity Relationship diagram berfungsi untuk memodelkan suatu sistem yang nantinya akan dibuat basis datanya. Entity relationship diagram tersusun atas tiga komponen yaitu entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas. Perancangan database ini dibutuhkan untuk mempermudah pengolahan hubungan (relasi) data satu dengan lainnya.
4.2.1.8 Kriteria Untuk User Interface Kriteria kriteria yang sudah didefinisikan seperti dry grip, dan wet grip, akan digabung menjadi satu slider kriteria yaitu cuaca perjalanan, kemudian untuk kriteria asphalt, dan concrete, akan digabung menjadi satu slider kriteria, yaitu kriteria material perjalanan. Hal ini dilakukan agar dalam pencarian ban sepeda motor ada prioritas pemilihan kriteria yang dilakukan oleh user. 4.2.1.8.1 Kriteria Cuaca Perjalanan Kriteria cuaca perjalan mempunyai arti cuaca perjalanan yang sering dilintasi ketika berkendara, kriteria ini merupakan gabungan dari kriteria wet grip, dan dry grip
yang disimbolkan oleh gambar awan turun hujan dan gambar matahari. Dalam arti apabila inti slider berada pada titik dimana nilai wet gripnya very very height maka dry gripnya very very low begitu juga sebaliknya, model dalam penentuan slider cuaca perjalanan dapat dilihat pada gambar 5. Very Very Height
Very Height
Height
Medium
1
Low
Gambar 11. Persentase Slider Material Jalan. 5.
Proses perancangan dan implementasi Sistem Pemilihan ban sepeda motor telah dipaparkan pada tahap sebelumnya, berikut merupakan hasil dari perancangan sistem yang sudah dibuat.
Very Very Low
Very Low
5.1
Halaman Beranda Pada halaman utama terdapat form untuk mencari ban sesuai dengan namanya. Terdapat juga pilihan beberapa menu mulai dari menu Tambah Ban,Cari Ban,dan Data Ban. Berikut ini adalah tampilan Beranda atau halaman utama.
* Wet Grip
0
HASIL DAN PEMBAHASAN
100
90
83
80 76
Very Very Low
73
69
66
62
58
55
Low
Very Low
51 47
44 40
Medium
35
33
Height
30
Very Height
Very Very Height
1 * Dry Grip
0
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
100
Gambar 10. Persentase Slider Cuaca Perjalanan. 4.2.1.8.2 Kriteria Material Perjalanan Kriteria material jalan mempunyai arti material jalan yang sering dilintasi ketika berkendara, apakah selalu melintasi aspal, beton, aspal, dan beton, jarang melewati jalan yang terbuat dari beton atau coran semen dan sebagainya. Kriteria ini merupakan gabungan dari kriteria asphalt, dan concrete yang disimbolkan oleh gambar jalan yang bermaterial aspal dan gambar material beton. Dalam arti apabila inti slider berada pada titik dimana nilai aspalnya very very height maka betonnya very very low begitu juga sebaliknya, model dalam penentuan slider material jalan dapat dilihat pada gambar 5. Very Very Height
Very Height
Height
Medium
1
Low
Gambar 22. Tampilan Halaman Beranda 5.2
Halaman Tambah Ban Halaman Tambah ban merupakan halaman yang berguna untuk menambah data ban, dimana didalamnya terdapat nama ban,lebar ban dalam satuan (mm), diameter pelek dalam satuan (inch), jenis ban, dry grip, wet grip, asphalt, concrete, gambar, dan harga ban. Untuk pengisian nilai dry grip, wet grip, asphalt, concrete menggunakan slider untuk menentukan low, medium, height dari nilai yang akan dimasukan. Berikut ini adalah tampilan Tambah Ban.
Very Very Low
Very Low
* Aspal
0
100
90
83
80
76
Very Very Low
73
69
66
62
58
55
Low
Very Low
51
47
44
Medium
40
35
33
Height
30
Very Height
Very Very Height
1 * Beton
0
30
33
35
40
44
47
51
55
58
62
66
69
73
76
80
83
90
100
Gambar 23. Tampilan Halaman Tambah Ban.
5.3
Halaman Cari Ban Halaman cari ban merupakan halaman utama dari system pemilihan ban sepeda motor ini, pada menu ini terdapat pilihan pilihan kriteria, pertama user akan memilih jenis motor, terdapat tiga jenis motor yaitu matic, cube, dan sport.
gripnya very very low dan wet gripnya very very height karna inti slider tersebut mengarah ke gambar awan hujan, untuk cuaca selain panas dan turun hujan tidak didefinisikan. Setelah itu terdapat kriteria asphalt (material jalan aspal) dan concrete (material jalan beton) akan di gabung menjadi satu kriteria berbentuk slider yaitu material jalan, dimana didalam kriteria ini di simbolkan oleh gambar jalan bermaterial aspal dan gambar material beton.
Gambar 24. Tampilan Pemilihan Jenis Motor. Setelah memilih jenis motor selanjutnya memilih kategori ban, ada tiga pilihan kategori ban yaitu ban depan standar, ban belakang standar, dan modifikasi.
Gambar 25. Tampilan Pemilihan Kategori Ban. Selanjutnya terdapat kriteria dry grip dan wet grip, disini kriteria dry grip dan wet grip akan di modifikasi dan di persempit menjadi satu kriteria berbentuk slider, untuk kriteria nilai dry grip (daya cengkram ban pada permukaan kering) dan kriteria nilai wet grip (daya cengkram ban pada permukaan basah) akan di gabungkan menjadi satu kriteria yaitu cuaca perjalanan, kriteria cuaca perjalanan disini dimaksudkan untuk mendefinisikan cuaca yang sering dilalui ketika berkendara.
Gambar 26. Tampilan Slider Cuaca Perjalanan. Logo bergambar awan turun hujan melambangkan cuaca yang sering dilalui ketika berkendara yaitu hujan, dan logo matahari melambangkan cuaca yang sering dilalui ketika berkendara yaitu panas, dalam arti , apabila hujan bearti nilai wet gripnya very very height dan dry gripnya very very low begitu juga sebaliknya. Apabila kondisi slidernya seperti gambar diatas, maka dry
Gambar 27. Tampilan Slider Material Jalan. Terdapat logo bergambar jalanan aspal yang melambangkan daerah perjalanan yang sering dilalui bermaterial aspal membutuhkan ban yang daya cengkram terhadap aspal tinggi, dan logo material beton melambangkan daerah perjalanan yang sering dilalui terbuat dari coran semen atau beton, membutuhkan ban yang bagus untuk kondisi jalan bermaterial beton. Dan apabila inti slider mengarah ke logo bergambar aspal, maka nilai aspalnya very very height dan betonnya very very low begitu juga sebaliknya. Dalam posisi inti slider seperti gambar diatas maka nilai aspalnya very very height dan nilai betonnya very very low.Apabila inti slidernya terdapat ditengah antara aspal dan beton,bearti daerah perjalanan yang sering dilalui yaitu antara aspal dan beton seimbang. Untuk kondisi jalan yang berlumpur, jalan berbatu atau selain aspal dan beton tidak didefinisikan. Tampilan halaman cari ban dapat dilihat pada gambar 28.
Gambar 28. Tampilan Halaman Cari Ban.
5.1.1
Uji Coba Validasi Uji coba validasi dilakukan dengan cara membanding hasil antara perhitungan manual dan perhitungan sistem pemilihan ban sepeda motor agar mendapatkan hasil keakuratan dengan nilai 100%. Perhitungan manual dilakukan pada salah satu data ban sepeda motor seperti hasil yang didapat pada table derajat keanggotaan, Setelah hasil perhitungan manual selesai dilakukan, lalu dibandingkan dengan nilai yang ada pada database hasil apakah nilainya sama atau beda, dan ketika di cek di tabel hasil, ternyata nilai yang didapat sama dengan hasil perhitungan manual. Berikut hasil perhitungan yang terdapat pada database dan halaman hasil. Tabel 13. Tabel Data Ban Berdasarkan Tabel 13. Data ban dari masing masing kriteria akan dikonversi kedalam bentuk derajat keanggotaan dengan Typ e Ban
Dr y Gr ip
Blaz e
68
Noi gen
59
Faci o
45
Ver y ery Low 0 0
0
Derajat Keanggotanaan ([x]) Ve L Me Very ry Heig o diu Heigh Lo ht w m t w 0 0 0 0.85 0 0
0.1 4
0. 2 8 0. 2 8
0.1 4
0
0
0
0
0
Very Very Heig ht 0
0
Dr y Gri p
We t Gri p
Asph alt
Concr ete
Ukur an Rim
72
56
100
69
17
110
56
41
88
66
17
70
Type Ban Tubele es Tubele es
46
46
83
60
14
80
Tube
Leb ar Ban
Berdasarkan Dry Grip. Tabel 15. Derajat Keanggotaan Berdasarkan Wet Grip.
Bla ze
56
Noi gen
41
Fac io
45
Ver y ery Low 0
0 0
Derajat Keanggotanaan ([x]) V er L Me Very y Hei o diu Heigh L ght w m t o w 0 0. 014 0 0 2 8 0. 0 0 0 0 85 0. 0. 0 0 0 14 2 8
Very Very Heig ht
0
0 0
Tabel 16. Derajat Keanggotaan Berdasarkan Asphalt.
Typ e Ban
Bla ze Noi gen Faci o
As pha lt
100 88 83
0
Derajat Keanggotanaan ([x]) V L er o Me Very y w Hei diu Heigh L ght m t o w 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0.28
0.71
0
0
0
0
0
0
1
0
Ver y ery Low
Very Very Heig ht
1
Tabel 17. Derajat Keanggotaan Berdasarkan Concrete.
0
Derajat Keanggotanaan ([x]) V L er o Me Very y w Hei diu Heigh L ght m t o w 0 0 0 0.42 0
0
0
0
0.42
0
0
0
0
0
0
0.71
0
0
0
0
rumus fungsi keanggotaan (1),(2),(3),(4) maka hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada tabel 14,15,16,dan 17: Tabel Penilaian berdasarkan derajat keanggotaan Tabel 14. Derajat Keanggotaan Mod el Ban Blaz e Noig en Faci o
Typ e Ban
W et G ri p
Typ e Ban
Bla ze Noi gen Faci o
Con cret e
73 55 61
Ver y ery Lo w
Very Very Heig ht
Ada beberapa query yang dapat diberikan, misalkan: Query : Ban dengan kriteria jenis motor bebek, ban belakang standar, dengan jenis ban tubeless, wet gripnya very very low,dry gripnya very very height, asphalt nya very very height dan concretenya very very low seperti pada gambar 30.
0
Dalam kasus diatas, ban spartax ada pada pilihan utama untuk direkomendasikan, ini dikarenakan ban Flemmo mempunyai nilai derajat keanggotaan paling tinggi dari setiap kriteria yang di pilih dibandingkan dengan ban lain karena ban Flemmo mempunyai derajat keanggotaan paling tinggi yaitu dalam kriteria jalan beton atau coran.
Gambar 30. Tampilan Memilih Ban. Dengan kondisi tersebut maka hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan,maka hasil yang diperoleh adalah : Tabel 9. Hasil Query.
Type Ban
Genzi Sport XR Evo Noigen
Dry Grip Very very height 0 0
0
Derajat Keanggotaan ([x]) Wet Asphalt Concrete Grip Very Very Very Very very Very Low height Low 0 1 0 0 1 0
0
0.7
0
Hasil
1 1
0.7
Gambar 31. Tampilan Hasil Query. Ban yang akan dinilai yaitu ban dengan jenis motor, kategori ban,dan jenis ban yang sesuai dengan kriteria yang dipilih, apabila ban tidak termasuk dalam kriteria yang dipilih maka ban tidak akan muncul untuk di bandingkan menggunakan operator OR dan dicari nilai terbesar antara kriteria dry grip, wet grip, asphalt, dan concrete.
Gambar 32. Tampilan Hasil Dalam Database. 6
Kesimpulan Sistem Pemilihan ban sepeda motor dapat mempermudah pelanggan untuk memilih ban sepeda motor yang sesuai dengan jenis motor, kategori ban, jenis ban, cuaca perjalanan, dan material jalan yang sering dilalui. Metode yang digunakan untuk proses pencarian ban dalam Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Ban Sepeda Motor yaitu menggunakan metode logika fuzzy model tahani, merupakan salah satu metode fuzzy yang menggunakan basis data standar. Tahani mendeskripsikan suatu metode pemrosesan query fuzzy,dengan didasarkan atas manipulasi bahasa yang dikenal dengan nama SQL (Structured Query Language), dimana hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.Semakin banyak pembagian kategori per criteria akan semakin kecil pula hasil pencarian tetapi apabila ada akan semakin akurat dengan pencarian, sedangkan semakin sedikit pengkategorian perkriteria akan semakin banyak hasil pencarian tetapi tingkat keakuratannya semakin jauh. DAFTAR PUSTAKA (Referensi dari jurnal) Antonius,Titin,Vensi., Sistem Pendukung Keputusan Penyeleksian Karyawan Di Pt.Ploss Asia Menggunakan Metode Fuzzy Tahani dan Microsoft Visual Basic 6.0(http://journal.usm.ac.id/elibs/USM_5522j
urnal%20antonius%20%20vol%203%202.pdf) Hamdani,HaviludinMuhammad.,Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Notebook Menggunakan Logika Fuzzy Tahani. (http://jurnalinforman.files.wordpress.com/20 13/03/sistem-pendukung-keputusanpembelian-notebook-menggunakan-logikafuzzy-tahani.pdf) Windy., Sistem Pengambilan Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Fuzzy Tahani (http://eprints.upnjatim.ac.id/2744/1/file1.pdf) (Referensi dari buku) Kusumadewi, Sri 2004, Aplikasi Logika Fuzzy, Graha Ilmu Yogyakarta. Prasetyo, Didik Dwi. 2004. Membangun Aplikasi Web. Edisi Pertama. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Solichin Achmad 2009, Pemograman Web dengan php dan MySQL. (Referenesi dari website) http://fdrtire.com/product