BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan citra digital terus mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk memudahkan dan menyelesaikan masalah pada bidang kesehatan dan kedokteran. Pada bidang kedokteran, pengolahan citra digunakan sebagai alat bantu untuk mendeteksi suatu penyakit dengan mengandalkan gambar-gambar
medis.
Dari
sistem
pendeteksian
tersebut
diharapkan
dapat
mempermudahkan tenaga medis dalam mendeteksi jenis penyakit. Salah satu masalah yang dapat dideteksi dengan pengolahan citra digital adalah jenis fraktur diafisis atau bagian batang pada tulang panjang. Fraktur tulang panjang ini biasanya dideteksi dengan melihat hasil citra x-ray. Penentuan jenis fraktur tulang dengan bantuan citra x-ray sangat penting untuk menentukan jenis pen penyambungan tulang dan penanganan medis lebih lanjut. Penglihatan oleh dokter yang bersifat subyektif berbeda antara satu dokter dengan yang lain dapat mengakibatkan kesalahan fatal diagnosis. Maka dari itu perlu dikembangkan penelitian yang obyektif berupa pendeteksi tipe fraktur pada tulang panjang berbasis pengolahan citra digital agar memberikan sistem dengan akurasi yang tinggi dan dapat efektif mendeteksi banyak citra sekaligus dengan cepat. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Deteksi
Fraktur
Batang (Diafisis) Pada Tulang Tibia Dan Fibula Berbasis Pengolahan Citra Digital Dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpopagation” [6], akurasi total citra uji pada tugas akhir tersebut yaitu 91.42%. Tugas akhir tersebut hanya dapat mendeteksi tulang patah terbatas pada dua jenis tulang panjang tibia dan fibula, tidak dapat mendeteksi jenis patahan dan jumlah dari jenis tulang panjang yang lainnya. Pada tugas akhir ini dirancang sistem untuk mendeteksi jenis patahan fraktur pada tulang panjang. Secara umum sistem dibagi menjadi lima bagian , yaitu pre-processing citra, sistem deteksi patah tulang (algoritma scanline), sistem deteksi jumlah tulang, sistem deteksi patahan kompleks, dan sistem deteksi patahan tunggal. Di dalam sistem deteksi patahan kompleks dan patahan tunggal terdapat ekstraksi ciri scanline dan GLCM (Gray-Level CoOccurrence Matrix).Dari ekstraksi ciri tersebut digunakan data latih untuk klasifikasi menggunakan mesin pembelajaran SVM (Support Vector Machine). PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
1
BAB I PENDAHULUAN
1.2
Rumusan Masalah Untuk merancang sistem pendeteksi jenis fraktur pada tulang pipa, ada beberapa
masalah yang harus dipecahkan yaitu: a) Bagaimana melakukan pre-processing pada jenis fraktur dalam pengolahan citra digital. b) Bagaiamana melakukan analisis feature dengan metode GLCM dan scanline. c) Bagaimana mendesain sistem pengklasifikasian jenis fraktur pada bagian diafisis tulang pipa dengan support vector machine. d) Bagaimana performansi program pada metode yang digunakan dengan parameter akurasi. e) Bagaimana sistem yang dihasilkan berdasarkan pada parameter waktu komputasi.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah : a) Dapat melakukan pre-processing citra, ekstraksi ciri, pengklasifikasian jenis patahan fraktur. b) Dapat mendesain sistem pendeteksi jenis fraktur batang pada tulang pipa dengan metode SVM. c) Menganalisis performansi program pada metode yang digunakan dengan parameter akurasi. d) Menganalisis sistem yang dihasilkan berdasarkan pada parameter waktu komputasi
1.4
Batasan Masalah Batasan masalah untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam tugas
ahkir ini hanya akan memberikan pembahasan sebagai berikut: a) Data latih dan uji berupa citra cruris menggunakan data RS Halmahera Bandung. b) Sistem hanya mendeteksi jenis patahan pada bagian diafisis tulang panjang orang dewasa. c) Tulang panjang dalam penelitian ini hanya untuk jenis tibia, fibula, femur, humereus, radius, dan ulna. d) Hasil keluaran sistem hanya mendeteksi tulang normal dan jenis patahan diafisis termasuk spiral, transversal, miring, segmental, pecah (tak beraturan). e) Tidak membahas penyebab dan fraktur tulang lebih mendalam. PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
2
BAB I PENDAHULUAN
1.5
Metodologi Penelitian Metode penyelesaian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a) Studi Literatur Proses pembelajaran teori-teori yang digunakan dan pengumpulan literatur-literatur berupa buku referensi, artikel-artikel, serta jurnal-jurnal dari internet untuk mendukung dalam penyusunan tugas akhir ini. Pencarian referensi khususnya berkaitan dengan ekstraksi ciri dengan metode statistik dan SVM (Support Vector Machine). b) Konsultasi dan bimbingan Konsultasi dilakukan dengan dosen pembimbing, diskusi dengan teman dan pihakpihak yang berwenang terutama di bagian diklit RS Halmahera. c) Pengumpulan data Mengumpulkan data dari rumah sakit Halmahera Bandung dan sebagian kecil dari internet. d) Perancangan sistem Pada tahap ini akan dilakukan proses pembuatan program pre-processing citra, sistem deteksi patah tulang (algoritma scanline), sistem deteksi jumlah tulang, sistem deteksi patahan kompleks, dan sistem deteksi patahan tunggal. e) Pengujian dan analisis Pada tahap ini akan dilakukan pengujian dan analisis terhadap performansi aplikasi yang telah dibuat. Data uji menggunakan data dari RS Halmahera Bandung. f) Penulisan laporan tugas akhir dan kesimpulan akhir.
1.6
Sistematika Penulisan
Untuk sistematika penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah, perumusan masalah, metodologi dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas mengenai penjelasan fraktur tulang pipa, teori dasar pengolahan citra digital , ekstraksi ciri , dan penjelasan mengenai SVM (Support Vector Machine). PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
3
BAB I PENDAHULUAN
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas mengenai perancangan sistem, dari alur tahap preprocessing , ekstraksi ciri sampai klasifikasi dengan metode SVM. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini dibahas mengenai implementasi dan pengujian aplikasi sistem pendeteksi jenis fraktur tulang panjang. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil yang didapat dari tugas akhir ini dan saran untuk pengembangan selanjutnya.
PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
4
BAB
I
PENDAHULUAN
PENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
5