PENDAYAGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR MENGAJAR Lilik Wahyu Utomo Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstrak Suatu kenyataan saat ini bahwa kualitas pendidikan, sering hanya hanya dilihat dari kualitas hasil yang tampak dalam bentuk skor Ebtanas dan UMPTN, dan kurang peduli pada kualitas pemrosesannya, yaitu bagaimana skor itu diperoleh dari proses belajar mengajar. Jika ditilik lebih cermat, justru kualitas pemrosesan tersebut yang menjadi prakondisi bagi tercapainya hasil yang berkualitas itu, sedangkan kualitas proses bergantung pada kualitas komponen pendidikan dan pengelolaannya. Kaitannya dengan proses belajar mengajar, media pendidikan sebagai salah satu komponen sistem pendidikan beserta pengelolaannya memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, utamanya dalam rangka menciptakan masyarakat yang gemar belajar (learning society). Dalam rangka peningkatan kualitas belajar mengajar, media pendidikan sebagai salah satu komponen pendidikan, dan mendayagunakannya dengan tepat. Kata Kunci: media, kualitas belajar Pendahuluan
proses penyampaian pesan dari
Jika kita bergerak dalam bi-
sumber pesan melalui saluran/me-
dang pendidikan, baik sebagai gu-
dia tertentu ke penerima pesan.
ru/pendidik maupun dosen dan
Pesan ini berisi bahan pelajaran atau
pengelola pendidikan yang tentu
didikan yang ada pada kurikulum
tidak asing lagi dengan istilah
dituangkan oleh guru atau sumber
proses belajar mengajar. Proses
lain yang berupa simbol-simbol
belajar mengajar dapat diartikan
komu-nikasi, baik simbol verbal
sebagai proses komunikasi, yakni
(kata-kata lisan ataupun tertulis)
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
17
maupun simbol nonverbal (visual): (Arief S. Sadiman dkk, 1986 : 11). Suatu realitas bahwa dalam proses belajar mengajar, sering pe-
3. Faktor kultural, seperti perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan, dan nilainilai panutan.
san-pesan atau informasi yang di-
4. Faktor lingkungan/faktor situasi
sampaikan oleh guru atau dosen
dan kondisi sekitar seperti te-
mengalami hambatan sehingga pro-
nang, sejuk, nyaman, panas,
ses komunikasi berlangsung secara
bising dan berjubel.
tidak efektif dan efisien. Proses bel-
Proses komunikasi yang tidak
ajar mengajar yang demikian tentu-
menggunakan media tentu akan
nya sangat mempengaruhi peneri-
mengalami hambatan. Sebagai guru
ma pesan/ informasi yang diterima
maupun dosen, kita hendaknya da-
oleh siswa/anak didik sehingga
pat mengantisipasi dengan tepat.
akan memperoleh prestasi belajar
Dengan mendayagunakan media
yang kurang baik dan pada gili-
pendidikan, kita dapat meningkat-
rannya kualitas hasil pendidikan
kan kualitas proses belajar meng-
juga tidak baik.
ajar. Pemanfaatan/pendayagunaan
Ada beberapa faktor peng-
media pendidikan dengan efektif,
hambat dalam proses tersebut, yang
maka akan lebih meningkatkan
dapat
kemampuan atau potensi pada pro-
dikategorikan
sebagai
berikut.
ses belajar mengajar. Kemampuan
1. Faktor psikologis seperti: minat,
atau potensi media pada proses
sikap,
pendapat,
intelegensi,
kepercayaan,
pengetahuan
dan
belajar mengajar ada beberapa hal yaitu : 1. Meningkatkan
sebagainya. 2. Faktor fisiologis seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh.
produktivitas
pendidikan 2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih
18 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
individual. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran.
pemanfaatan media dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
4. Lebih memantapkan pengajaran atau sebagai reinforncement.
Pengertian Media Pendidikan Banyak definisi tentang me-
5. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, terutama adanya media massa. 6. Memungkinkan belajar secara seketika (immediacy of learning).(Yusufhadi Miarso dkk, 1984 : 29) Dengan menggunakan media pendidikan dalam proses belajar mengajar yang mempunyai daya
dia pendidikan oleh para ahli. Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Briggs, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar(Arief S. Sadiman, dkk. 1986 : 6). Menurut Modjijono, dkk,
guna begitu besar, hendaknya para guru atau dosen lebih meningkatkan kepeduliannya agar kualitas belajar lebih efektif dan berdaya guna dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa atau mahasiswa. Agar kita memahami daya guna media pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar, akan penulis bahas: pengertian media pendidikan, fungsi dan perkembangan media pendidikan, jenis-jenis media pendidikan dan
media adalah bentuk perantara (alat yang dipakai penyebar ideal sehingga ideal itu sampai pada sasaran (penerima) yang penggunaannya diintegrasikan dengan kurikulum, tenaga (guru), organisasi dan manajemen dengan tujuan untuk memperoleh hasil pendidikan
yang
setinggi-tingginya
(Moeldjijono dkk, 1980 : 1). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan media pendidikan adalah segala sesuatu yang
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
19
digunakan dalam proses belajar
Fungsi dan Perkembangan Me-
mengajar untuk menyalurkan pesan
dia Pendidikan
yang membangkitkan minat, per-
Ditinjau dari segi perkembang-
hatian, dan kemauan, mengarah-
an dalam pelaksanaan proses bel-
kan pikiran serta memudahkan sis-
ajar mengajar, lazim disebut alat
wa sehingga terjadi proses belajar
peraga (AVA), media dan akhirnya
mengajar yang optimal dan menca-
sumber belajar. Di antara ketiga
pai hasil pendidikan yang setinggi-
istilah tersebut terdapat perbedaan
tingginya.
yang sangat tipis ditinjau dari segi
Dalam bentuk aktualnya media mencakup
rentangan
fungsi dan perkembangannya. Ji-
yang
ka ditinjau dari segi perkem-
sangat luas, dari yang sangat seder-
bangannya, maka AVA mendu-
hana/konvensial, seperti papan tulis
duki tahap awal perkembangan
sampai dengan teleboard (papan
media. Tekanan AVA diletakkan
tulis jarak jauh). Dari yang tersedia
pada usaha merealisasi sesuatu yang
dan tinggal pakai seperti batu-batu-
abstrak. Kegiatan tersebut bermak-
an sampai kepada yang harus diran-
sud memberi pengalaman nyata
cang secara terpadu dan canggih
yang sangat bermanfaat dalam
seperti IAV (Interactive video),
membantu proses belajar mengajar
sedangkan di antara dua kutub
di TK dan SD masih dalam taraf
ekstrim itu terdapat beraneka ragam
berpikir konkret.
media, baik yang berbentuk grafis
Konsepsi pengajaran di atas di-
maupun nongrafis, dua atau tiga
dukung oleh pendapat Johan Amos
dimensi, proyeksi dalam ataupun
Comennius yang memberi kontri-
bergerak, benda asli maupun tiruan.
busi bagi perkembangan konsepsi teknologi pembelajaran. J.A. Comennius
mengajukan
beberapa
prinsip pendidikan sebagai berikut: 20 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
a. Isi pengajaran harus disesu-
Pada era selanjutnya perkem-
aikan dengan tahap perkem-
bangan media bergeser dari kedu-
bangan anak didik.
dukannya sebagai alat konkretisasi
b. Sesuatu yang diajarkan harus
kepada alat komunikasi. Istilah yang
mempunyai aplikasi praktis da-
dipakai adalah media, dan diguna-
lam kehidupan dan harus me-
kan oleh guru untuk meningkatkan
ngandung
kualitas dalam proses belajar meng-
nilai
bagi
anak
ajar. Dengan diterapkan konsep
didik. c. Bahan ajaran disusun secara
komunikasi
untuk
pengajaran,
induktif, mulai dari yang mu-
penekanannya tidak lagi kepada
dah
arah
benda atau bahan yang berupa
sulit(Yusufhadi Miarso dkk,
bahan audio visual, seharusnya dipu-
1984 : 29).
satkan pada keseluruhan proses ko-
meningkat
ke
Pendapat dari J.A. Comenius
munikasi informasi atau pesan dari
memunculkan konsepsi pengajaran
sumber (guru, materi atau bahan)
visual ataupun alat bantu visual.
kepada
Yang dimaksud dengan alat bantu
penting dalam konsepsi komunikasi
visual dalam konsepsi pengajaran
audio visual adalah ditinggalkannya
visual adalah setiap gambar, model,
materi penekanan pada bahan-bahan
benda atau alat yang dapat membe-
audio visual sebagai alat bantu
rikan pengalaman visual yang nyata
mengajar yang memberikan penga-
kepada anak. Konsepsi pengajaran
laman konkret pada siswa. Sebagai
visual didasarkan atas suatu keya-
gantinya,
kinan bahwa penggunaan bahan-
audio visual yang memberikan
bahan visual dalam pengajaran da-
penekanan pada proses komunikasi
pat menyajikan gagasan yang abs-
lengkap dan penggunaan sistem
trak sifatnya, menjadi lebih kon-
pembelajaran yang meliputi peren-
kret.
canaan, produksi, pemilihan, pe-
penerima
konsepsi
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
(siswa).
Ciri
komunikasi
21
ngelolaan dan penggunaan semua
geser pada fungsi keterlibatan lang-
komponen sistem pembelajaran.
sung interaksi antara siswa dan
Pada perkembangan selanjut-
media (dalam hal ini sebagai
nya, para ahli baru memperhatikan
sumber belajar) dengan atau tanpa
siswa sebagai komponen yang pen-
didampingi oleh guru. Siswa meli-
ting dalam proses belajar mengajar.
batkan secara langsung atau ber-
Teori tingkah laku (behaviorism
interaksi dengan sumber belajar
theory) dari B.F. Skinner mulai
(SB) untuk mengkaji pesan-pesan
mempengaruhi penggunaan media
yang terkandung di dalamnya.Pada
dalam kegiatan pembelajaran. Me-
tahap ini muncul teori pendekatan
nurut teori ini, mendidik adalah
siswa (sistem approach theory)
mengubah
siswa.
yang mempunyai pengaruh besar
(Arief S. Sadiman, dkk. 1986 : 9).
terhadap proses belajar mengajar.
Perubahan tingkah laku ini harus
Pendekatan sistem ini mendorong
tertanam dalam jiwa siswa sehingga
digunakannya media sebagai bagi-
menjadi adat kebiasaan.
an integral dalam proses belajar
tingkah
laku
Munculnya teori ini mendorong meningkatkan penciptaan dan
mengajar. Setiap proses belajar meng-
yang dapat
ajar harus direncanakan secara sis-
mengubah tingkah laku siswa seba-
tematis dengan memusatkan perha-
gai hasil proses belajar mengajar
tian pada siswa. Proses belajar
yang dikenal dengan teaching ma-
mengajar, direncanakan berdasarkan
chine dan programmed instruction.
kebutuhan siswa, serta diarahkan
Jika pada tahap sebelumnya guru
pada perubahan tingkah laku siswa,
masih berperan aktif, di samping
sesuai dengan tujuan yang akan
media dalam mengkomunikasikan
dicapai atau ditetapkan. Dalam
pesan kepada siswa, pada tahap
membuat perencanaan pengajaran
berikutnya fungsi komunikasi ber-
tentu guru menetapkan media yang
penggunaan media
22 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
akan digunakan dan cara penggu-
lam proses belajar mengajar. Seba-
naannya sudah dipertimbangkan,
gai guru mau tidak mau harus
dan dipilih dengan cermat dan teliti
mengakui bahwa kita bukan satu-
sesuai dengan tujuan pengajaran
satunya sumber belajar karena pro-
yang hendak dicapai.
ses belajar mengajar adalah proses
Perkembangan media pada
belajar yang terjadi dalam diri sis-
saat ini telah mencapai status
wa, baik secara langsug maupun se-
sebagai salah satu sumber belajar
cara tidak langsung. Proses belajar
yang mempunyai nilai manfaat
mengajar secara tidak langsung
yang sangat menunjang dalam pro-
berarti siswa secara aktif berin-
ses belajar mengajar. Proses belajar
teraksi dengan media atau sumber
mengajar sudah selayaknya mendu-
belajar yang lain. Adapun sumber
dukkan manusia sebagai pribadi
belajar dapat digolongkan sebagai
yang otonom pada posisi lebih
berikut :
tinggi daripada statusnya sebagai
a. Orang (people) atau manusia
manusia
pekerja/alat
produksi.
Dalam dunia pengajaran, siswa
sumber b. Pesan (message) atau jajasan
harus di pandangan sebagai pribadi
atau
informasi
yang memiliki dorongan dan ke-
dipelajari/diterima.
yang
akan
mampuan bekerja serta menemu-
c. Bahan (material). Istilah ini
kan sesuatu dari berbagai sumber
dapat disebut dengan perang-
belajar sehingga tidak harus selalu
kat lunak software.
didampingi dan dijejali berbagai pengetahuan. Tinjauan sumber belajar sebagai media sistemik (menghim-
d. Alat (device) atau disebut perangkat keras (hard-ware). e. Teknik yaitu prosedur acuan yang telah disiapkan.
pun banyak aspek yang terpadu)
f. Lingkungan atau setting yang
semakin terasa kepentingannya da-
memungkinkan siswa belajar
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
23
(Arief S. Sadiman, dkk. 1986 :
b. Dapat menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri pada
5). belajar
siswa dan merintis jalan bagi
yang begitu kompleks dan mem-
terwujudnya masyarakat gemar
punyai peran yang penting dalam
belajar (learning society).
Mengingat
sumber
proses belajar mengajar, hendaknya
c. Memberikan kedudukan dan
guru memanfaatkan media secara
kepercayaan yang lebih wajar
optimal sebagai salah satu sumber
kepada siswa sebagai pribadi
belajar. Sementara ini anggapan
yang otonom dan memiliki
bahwa guru sebagai orang yang pa-
keaktifan/berpartisipasi aktif.
ling tahu dan gudang ilmu pengeta-
d. Semakin meningkatnya keper-
huan dan menjadi pusat tempat
cayaan umum terhadap keung-
bertanya serta sebagai satu satunya
gulan sistem approach dan
sumber belajar, sudah harus diting-
sistem analysis sebagai alat
galkan.
untuk memecahkan masalah
Tugas guru harus bergeser
dalam dunia modern dewasa
kepada peran baru yang sesuai dan
ini(Umar Tirtaraharja, 1992: 6)
mendudukkan media pendidikan sebagai sumber belajar yang paling
Jenis-Jenis Media Pendidikan Dalam pelaksanaan proses
penting dalam proses belajar mengajar, dengan beberapa alas an
berbagai jenis media pendidikan.
berikut. a. Sumber belajar memiliki beberapa kelebihan dibanding guru sebagai sumber belajar tunggal karena lebih bervariasi, lebih lengkap dan sarat isi dan sesuai masa.
belajar mengajar kita mengenal Beraneka ragam jenis media pendidikan ditentukan pula oleh beraneka ragamnya tujuan pengajaran yang hendak dicapai, adanya perbedaan,
tersedianya
bahan
untuk
pengadaan di berbagai sekolah.
24 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
Adapun
jenis-jenis
media
dan tumbuhan; kebun bina-
pendidikan dapat dikelompokkan
tang,
menjadi beberapa jenis :
dengan berbagai partum-
a. media asli dan tiruan
buhan, insektarium berupa
b. media grafik
kotak kaca dengan serangga
c. media proyeksi (visual aids)
di dalamnya, dan sebagai-
i. Proyeksi
diam
(still
proyection) ii. Proyeksi
kebun
percobaan
nya. Spesimen makhluk yang su-
gerak
(movie
proyection)
dah mati berupa : herbarium yakni tumbuhan yang sudah
e. media dengar (audio media)
dikeringkan, diorama, yakni
f. media pandang (audio visual
pameran hewan dan tum-
aids) g. media
buhan yang sudah dikecetak
(printed
materials)
ringkan dengan kedudukan seperti aslinya di alam. Spesimen dari benda tak hi-
a. Media asli dan tiruan
dup, misal berbagai jenis
i. Spesimen, dapat berupa ma-
batuan, mineral dan seba-
khluk hidup dan benda tak
gainya. Benda asli yang bu-
hidup. Yang berupa ma-
kan makhluk hidup, berupa
khluk dapat berupa masih
kereta api, radio, pesawat
hidup
terbang, mobil, jembatan,
dan
berupa
yang
sudah mati.
gedung, dan sebagainya.
Contoh:
ii. Model
(tiruan
benda-
Spesimen makhluk hidup
benda), adalah benda tiruan
yakni:
dengan
dari benda asli yang karena
ikan dan tumbuhan; terra-
sesuatu sebab (terlalu besar,
rium dengan hewan darat
kecil, rumit, dan jauh) tidak
akuarium
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
25
dapat dengan
ditunjukkan aslinya.
sesuai Contoh:
globe, maket, boneka, mini-
Contoh: Gambar sketsa siklus hidup kupu-kupu. iii. Diagram / skema
ature, dan sebagainya.
Sebagai suatu gambar se-
b. Media grafis terdiri semua
derhana yang menggunakan
media yang mengandung gra-
garis-garis dan simbol-sim-
fik (tulisan/gambar). Yang ter-
bol Diagram/skema meng-
masuk media ini adalah :
gambarkan struktur dari ob-
i. Gambar / foto
yeknya secara garis besar
Media ini mempunyai bebe-
yang menunjukkan hubung-
rapa kelebihan antara lain :
an yang ada antar kompo-
sifat konkret; dapat meng-
nen atau sifat-sifat proses
atasi batasan ruang dan
yang ada pada benda atau
waktu; dapat mengatasi ke-
obyeknya. Contoh: pada pe-
terbatasan pengamatan kita;
sawat radio / televisi biasa-
dapat
nya disertai diagram yang
memperjelas
suatu
masalah; dan murah dan
menjelaskan secara
mudah di dapat.
besar cara kerja dan cara menggunakannya.
ii. Sketsa
garis Denah
Sketsa adalah gambar yang
rumah, denah, dan seba-
sederhana, atau draft kasar
gainya.
yang melukiskan bagian-ba-
iv. Bagan / Chart :
gian pokoknya tanpa detail.
Fungsi pokok adalah me-
Sketsa dapat menarik perha-
nyajikan ide-ide atau kon-
tian siswa, menghindari ver-
sep-konsep yang sulit jika
balisme dan dapat memper-
hanya menggunakan kata-
jelas penyampaian.
kata atau secara tertulis atau lisan secara visual.
26 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
Media grafik (diagram) adalah
iii. Media sorot mikro (mikro
media yang memuat penyajian
projection media), alat ini
data-data
mempunyai cara kerja seper-
bilangan
secara
diagramatis.
ti microphone. Yang diamati
i. media grafik bidang
adalah benda langsung (hi-
ii. media grafik batang
dup atau mati) dan gam-
iii. media grafik gambar
barnya diterima oleh layar.
iv. media grafik garis
d. Media dengar (audio aids),
v. media grafik lingkaran
mempunyai
vi. media grafik bentuk peta
dengar baik untuk individual
vii. media poster
maupun untuk kelompok dan
viii. media karikatur
massa. Media ini meliputi
c. Media
proyeksi
(proyektable
aids) atau alat pandang (visual aids). Media
ciri
dapat
di-
radio, piringan hitam, (phonograph) dan ‘cassette’. e. Media pandang dengar (audio
ini
dapat
dibedakan
pat didengar dan dilihat, misal-
menjadi : i. Media
materials) mempunyai ciri da-
sorot
diam
(still
projectttion media), terdiri
nya televisi, gambar hidup bersuara, slide bersuara.
dari slide, film strip, opaque
f. Media cetak (printed mate-
dan transparansi. Gambar
rials) merupakan hasil cetak
yang dihasilkan pada layar
dari bahan instruksional. Me-
tidak menunjukkan gerak.
dia ini dapat berbentuk buku,
ii. Media sorot yang bergerak
leafet, komik dan folder.
(movie projection media), yang kita kenal sehari-hari dengan gambar hidup.
Pemanfaatan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar a. Prinsip-prinsip
dan
kriteria
pemilihan Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
27
Pada mulanya media pendidikan hanya berfungsi sebagai
siswa dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
alat visual dalam proses belajar
Agar
penggunaan
media
mengajar, kemudian berkem-
mempunyai nilai yang tinggi,
bang sebagai penyalur pesan
hendaknya
atau informasi belajar siswa dan
memilih media yang tepat. Di
pada akhirnya media sebagai
dalam memilih media yang tepat
bagian integral dalam proses
atau sesuai dengan tujuan pem-
belajar mengajar. Di dalam pro-
belajaran
ses belajar mengajar, pemanfa-
memperhatikan beberapa prin-
atan media perlu direncanakan
sip.
guru/dosen
guru/dosen
perlu
perlu
secara sistematik berdasarkan
i. Harus ada kejelasan tentang
kebutuhan dan karakteristik sis-
maksud dan tujuan pemili-
wa serta diarahkan kepada peru-
han media tersebut.
bahan
tingkah
dengan tujuan
sesuai
ii. Harus mengenal sifat dan
yang hendak
ciri-ciri media yang akan
laku
dipilih.
dicapai. Dengan orientasi seperti di
iii. Adanya
sejumlah
media
atas, maka guru atau dosen
yang dapat diperbanding-
hendaknya memantapkan kon-
kan (Soetomo, 1993 : 204).
sepsi
pembelajar-
Dengan beberapa prinsip di
annya, bahwa media pendidikan
atas, guru dalam melaksanakan
tidak hanya sekedar alat bantu
proses belajar mengajar perlu
guru/dosen,
juga
mempertimbangkan kriteria-kri-
pembawa pesan yang disam-
teria tertentu, efisiensi dan efek-
paikan kepada anak didik sesuai
tifitasnya, dan dapat mengem-
dengan kebutuhan, karakteristik
bangkan sesuai dengan kebu-
teknologi
melainkan
tuhan setempat. Dalam proses 28 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
pemilihan
ini,
media
harus
dipandang sebagai bagian yang integral
dari
proses
belajar
mengajar.
dan kelebihan media yang dipilih. vi. Perencanaan, pengembangan dan produksi media tersebut.
Untuk memilih media, guru/dosen perlu menggunakan lang-
b. Pemanfaatan media pendidikan
kah-langkah sebagai berikut.
dalam
i.
kualitas proses belajar mengajar
Menentukan apakah pesan
rangka
meningkatkan
yang akan disampaikan meru-
Media
pakan pesan intruksional atau
mempertinggi
hanya
siswa dalam pembelajaran, yang
sekedar
informa-
pendidikan proses
dapat belajar
pada gilirannya diharapkan da-
si/hiburan. ii. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan intruksional atau alat bantu mengajar (alat peraga). iii. Menentukan apakah dalam
pat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan mengapa media pendidikan dapat mempertinggi
kualitas proses
usaha mendorong kegiatan
belajar siswa. Adapun alasan-
belajar tersebut akan digu-
alasannya sebagai berikut :
nakan
i. Berkenan
strategi
kognitif,
media
manfaat
media pendidikan dalam pro-
afektif atau psikomotor. iv. Menentukan
dengan
yang
ses belajar mengajar yakni :
sesuai dengan mempertim-
a) Pengajaran akan lebih me-
bangkan ketentuan kebijakan,
narik perhatian siswa se-
fasilitas yang ada, kemam-
hingga dapat menumbuh-
puan produksi dan biaya.
kan motivasi belajar.
v. Mereviu kembali kelemahan
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya se-
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
29
hingga dapat lebih diper-
wa
hatikan oleh siswa.
penduduk
c) Metode
mengajar
akan
d) Siswa lebih banyak melakegiatan
pertumbuhan
dari
tahun
ke
tahun, dapat menganalisa data penduduk sebab-sebab per-
lebih bervariasi. kukan
terhadap
belajar
(NanaSudjana, 1990:2)
tumbuhan penduduk, dan dapat melakukan proyeksi jumlah penduduk tahun berikutnya dan aspek-aspek lain dari
Contoh : Guru akan mengajarkan
grafik tersebut.Ia juga dapat
masalah kepadatan penduduk
membuat grafik penduduk
kota. Ia menggunakan berba-
dan memberi analisis dan
gai media pendidikan, antara
interpretasinya.
lain, gambar atau foto suatu
Ini berarti kegiatan belajar
kota yang padat penduduknya
siswa lebih banyak dan lebih
dengan segala permasalah-
mendalam. Sementara guru
annya. Gambar dan foto le-
lebih mudah mengatur dan
bih menarik bagi siswa di-
memberi petunjuk kepada sis-
bandingkan dengan cerita gu-
wa apa yang harus dilakukan
ru tentang padatnya pendu-
dari media pendidikan yang
duk suatu kota. Kemudian
digunakannya.
guru menyajikan suatu grafik pertumbuhan jumlah penduduk kota tersebut dari tahun
ii. Berkenan
dengan
taraf
berpikir siswa Taraf
berpikir
manusia
ke tahun sehingga menunjuk-
mengikuti tahap perkembang-
kan betapa pesatnya partum-
an, dimulai dari taraf berpikir
buhan penduduk kota terse-
konkret menuju berpikir yang
but. Dengan grafik guru dapat
abstrak, dimulai dari berpikir
memperjelas pemahaman sis-
sederhana ke berpikir yang
30 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
kompleks.
Sesuai
dengan
didikan, hal-hal yang abstrak dapat
pendapat Edgar Dale bahwa
dikonkretkan, dan hal-hal yang
taraf berpikir manusia dari
kompleks dapat disederhanakan.
taraf konkret menuju ke taraf
Contoh: Penggunaan peta atau
yang abstrak. Kemudian Ed-
globe dalam pelajaran geografi, pa-
gar Dale melukiskan taraf
da dasarnya merupakan penyeder-
berpikir tersebut ke dalam
hana dan penkonkretan dari konsep
kerucut pengalaman sebagai
geografis sehingga dapat dikaji dan
berikut :
dipahami siswa dalam keadaan yang jelas dan nyata. Demikian ju-
ABSTRAK
ga
penggunaan
diagram
yang
menggambarkan adanya hubungan VERBAL
dan alur-alur terjadinya bunyi radio
SIMBOL VISUAL
atau proses penerimaan gambar
VISUAL
televisi, merupakan gambaran dan
RADIO
penyederhanaan dari konsep berpi-
FILM
kir yang abstrak dalam bentuk yang
TEVE
mudah dikaji dan dipahami siswa.
WISATA
Dalam hubungannya dengan
DEMONSTRASI
penggunaan media pada waktu ber-
PARTISIPASI
langsungnya proses belajar meng-
OBSERVASI
ajar, media mempunyai peranan
PENGALAMAN LANGSUNG
yang penting sebagai berikut : a) alat untuk memperjelas bahan
KONKRIT Penggunaan media pendidikan
pengajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
erat kaitannya dengan tahapan ber-
b) alat untuk mengangkat atau
pikir tersebut. Melalui media pen-
menumbuhkan persoalan/per-
Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar
31
masalahan untuk dikaji lebih
Daftar Pustaka
lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajar mengajar, c) merupakan sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisi bahan-bahan yang
Moedjijono dkk. 1980. Media Pendidikan. Jakarta : P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nasution. 1982. Didaktik AsasAsas Mengajar. Bandung : PN Jemmars
harus dipelajari para siswa, baik secara individual maupun kelompok. Penutup Kedudukan media pendidikan sebagai komponen dalam proses belajar mengajar merupakan salah
N.K, Roestiyah. 1982. MasalahMasalah Ilmu Keguruan. Jakarta : PT. Bina Aksara. Sadiman, Arief S.dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali Rooijakkers.Ad. 1982. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta : PT. Gramedia.
satu usaha untuk mempertinggi kualitas proses interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Melalui penggunaan media pendidikan
diharapkan
kualitas
Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional. Sudjana,Nana dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung : CV. Sinar Baru.
proses belajar mengajar semakin meningkat
dan
kualitas
belajar siswa lebih tinggi.
hasil
Utomo, Lilik Wahyu. 1993. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Purworejo : FIP – IKIP Muhammadiyah Purworejo
32 Lilik Wahyu Utomo: Pendayagunaan Media Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar